Katalog BPS : 1403.5306
KABUPATEN BELU DALAM ANGKA BELU REGENCY IN FIGURES
2008
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU
Katalog BPS : 1403.5306
KABUPATEN BELU DALAM ANGKA BELU REGENCY IN FIGURES
2008
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU
KABUPATEN BELU DALAM ANGKA 2008 BELU REGENCY IN FIGURES 2008 ISSN.0215.6962 No. publikasi / publication number : 53066.0801 Jumlah halaman / numbers of pages : lxxix+441 halaman / pages
Naskah / manuscript : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu BPS – Statistics of Belu Regency
Diterbitkan oleh / publised by : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu BPS – Statistics of Belu Regency
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source
Atambua, Juni 2008
PETA KABUPATEN BELU Map of Belu Regency
DAFTAR ISI / CONTENTS
Peta Kabupaten Belu / Map of Belu Regency F o t o / foto iv Kata Pengantar / Perface
iii
v
Sambutan / Foreword vii Daftar isi / Contents ix Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Statistik xxv Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik xliv Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1998 tentang Statistik
Sejarah Belu / The Brief History of Belu
liv
lxix
Penjelasan Umum / Explanatory Notes lxxviii TABEL / TABLE
Bab / Chapter I
Geografi / Geography
1
1.1 1.2
Luas Daerah Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area of Belu Regency by District 7 Luas Kecamatan Malaka Barat Menurut Desa / Area of District Malaka Barat by Village 8
1.3 1.4
Luas Kecamatan Rinhat Menurut Desa / Area of District Rinhat by Village 9 Luas Kecamatan Wewiku Menurut Desa / Area of District Wewikut by Village 10
1.5 1.6
Luas Kecamatan Weliman Menurut Desa / Area of District Weliman by Village 11 Luas Kecamatan Malaka Tengah Menurut Desa/Area of District Malaka Tengah by Village 12
1.7 1.8
Luas Kecamatan Sasita Mean Menurut Desa / Area of District Sasita Mean by Village 13 Luas Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa / Area of District Malaka Timur by Village
1.9
14
Luas Kecamatan Laenmanen Menurut Desa / Area of District Laenmanen by Village
15
1.10 Luas Kecamatan Raimanuk Menurut Desa / Area of District Raimanuk by Village 16 1.11 Luas Kecamatan Kobalima Menurut Desa / Area of District Kobalima by Village 17 1.12 Luas Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Desa / Area of District Tasifeto Barat by Village
18
1.13 Luas Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Desa/Area of District Kakuluk Mesak by Village 19 1.14 Luas Kecamatan Kota Atambua Menurut Desa/Area of District Kota Atambua by Village
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
20
ix
DAFTAR ISI / CONTENTS
1.15 Luas Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Desa/Area of District Tasifeto Timur by Village
21
1.16 Luas Kecamatan Raihat Menurut Desa / Area of District Raihat by Village 22 1.17 Luas Kecamatan Lasiolat Menurut Desa / Area of District Lasiolat by Village 23 1.18 Luas Kecamatan Lamaknen Menurut Desa / Area of District Lamaknen by Village 24 1.19 Nama dan Panjang Sungai Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Name and Length of Rivers by District in Regency of Belu 25 1.20 Banyaknya hari Hujan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Day that rain in Belu Regency by District 2006 26 1.21 Banyaknya curah hujan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Rainfall in Belu Regency by District 2006 28
Bab / Chapter II
Pemerintahan / Government
31
2.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan / Numbers of Villages by District 2007 35 2.2 Banyaknya Satuan Lingkungan Setempat menurut Kecamatan 2007 36 2.3 Banyaknya Desa/Kelurahan dan Tingkat perkembangan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan / Numbers of Villages and Supporting level by District 2007 37 2.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Jenis Kelamin dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007 38 2.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Golongan dan 42 Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007 2.6 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Tingkat 46 Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007
Bab / Chapter III
Penduduk dan Tenaga Kerja 51 Population and Man Power
Penduduk / Population 3.1.1
3.1.2 3.1.3 3.1.4
x
63 2
Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, dan kepadatan penduduk per Km dan per Rumah Tangga Menurut Kecamatan / Number of Population, Household, Area, and Density per District 2007 65 Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin / Population by District and Sex 2007 66 Penduduk Menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan / Population by District and Cityzenship 2007 67 Perkembangan jumlah penduduk berdasarkan Sensus Penduduk dirinci menurut Kecamatan 1980, 1990, 2000 68
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
DAFTAR ISI / CONTENTS
3.1.5 3.1.6 3.1.7 3.1.8
Penduduk Kabupaten Belu Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan / Population 10 years old and over in Belu Regency by Marital Status 2007 69 Penduduk Kabupaten Belu Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin / Population in Belu Regency by Age Group and Sex 2007 70 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur / Number of Population by Districk and Age Group 2007 71 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Miskin Menurut Kecamatan / Number of Household and Poor People by Districk 2007 74
Tingkat kelahiran / fertility rate 3.2.1. 3.2.2.
3.2.3.
3.2.4.
Perkiraan Angka Kelahiran Total / TFR menurut Kabupaten 1989-2005 77 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu / Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Age at First Marriage 2007 78 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Lahir Hidup di Kabupaten Belu / Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2007 79 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup di Kabupaten Belu / Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2007 80
Tingkat kematian / Mortality rate 3.3.1. 3.3.2. 3.3.3.
75
81
Tingkat Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Menurut Kabupaten / Infant Mortality Rate ( IMR) per 1000 birth by Regency 1999, 2002, 2004 83 Tingkat Harapan Hidup Penduduk Berumur Nol Tahun Menurut Kabupaten / The Life Expectancy At Birth by Regency 1999, 2002, 2004 84 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal di Kabupaten Belu / Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2007 85
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
xi
DAFTAR ISI / CONTENTS
Angkatan kerja / Labour force 3.4.1
3.4.2 3.4.3
3.4.4
3.4.5
3.4.6
3.4.7
3.4.8
3.4.9
3.4.10
3.4.11
87
Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kegiatannya Seminggu yang Lalu / Population 15 Years Old and Over by Sex and Activity During The Previous Week 2007 89 Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kegiatan / Population 15 Years Old and Over by Type of Activity in Belu Regency (Kota/Urban) 2000 90 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week By Main Employmen Status and Sex 2007 91 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Employmen Status and Sex 2000 92 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2007 93 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2000 94 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2007 95 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2000 96 Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 10 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Type of Main Occupation and Sex 2006 97 Jumlah Pencari Kerja, Permintaan, dan Penempatan Tenaga Kerja yang Terdaftar Menurut Jenis Kelamin / Numbers of Registered Job Applicants, Vacancies, and Placement of Workers by Sex 2007 98 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin / Numbers of Registered Jod Applicants by Educational Attainment and Sex 2007 99
3.4.12
Perbandingan Rata-rata upah/gaji Bersih Karyawan dengan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) dan upah Minimum Regional (UMR) Selama sebulan di Kabupaten Belu 2005-2007 100
3.4.13
Banyaknya Transmigran dirinci per Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Transmigrant by district in Belu Regency 2007 101
3.4.14
Banyaknya Penduduk Pelintas Batas di Kabupaten Belu / Numbers of Transitter in Belu Regency 2007 102
xii
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
DAFTAR ISI / CONTENTS
Bab / Chapter IV
Konsumsi dan Keadaan Rumah Tangga Consumption and Household Condition
103
Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Population Expenditure and Consumption 4.1.1 4.1.2
4.1.3 4.1.4
4.1.5 4.1.6 4.1.7
4.1.8
109
Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan / Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2003 111 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Pengeluaran untuk Makanan dan Bukan Makanan Per Kapita Sebulan / Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure fot Food and Non-Food 2003 112 Penduduk di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan / Population in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2007 113 Rata-Rata Konsumsi Bahan Makanan Per kapita Seminggu Menurut Jenis Bahan Makanan Penting di Nusa Tenggara Timur / Average of Per Capita Food Consumption by Selected Food in Nusa Tenggara Timur 2005 114 Rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk makanan dan non makanan menurut Kabupaten/Kota 2005 115 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk kelompok Makanan di Kabupaten Belu / Averageof per Capita Monthly Expenditure and Food item in Belu Regency 2007 116 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk Kelompok bukan Makanan di Kabupaten Belu / Average per capita Monthly Expenditure and Non Food item in Belu Regency 2007 118 Penduduk menurut golongan pengeluaran sebulan di Kabupaten Belu dan NTT 2007
120
Keadaan Rumah Tangga & Tempat Tinggal Household Condition & Home Owner 4.2.1 4.2.2 4.2.3 4.2.4
123
Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Luas Lantai / Household in Belu regency by Area of Floor 2007 125 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Atap terluas / Household in Belu regency by Primary Roof Type 2007 126 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Lantai terluas / Household in Belu regency by Primary Floor Type 2007 127 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Dinding Terbanyak / Household in Belu regency by Area of Primary Roof Type 2007 128
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
xiii
DAFTAR ISI / CONTENTS
4.2.5 4.2.6 4.2.7 4.2.8 4.2.9
Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Penerangan / Household in Belu regency by Source of Lighting 2007 129 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Air Minum / Household in Belu regency by Source of Drinking Water 2007 130 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Jamban / Household in Belu regency by Toilet Facilities 2007 131 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Status Penguasaan Tempat Tinggal Household in Belu regency by Status of House 2007 132 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Tempat Pembuangan Tinja / Household in Belu Regency by Faeces Place of Exile 2007 133
Bab / Chapter V
Sosial / Social Affairs
Pendidikan / Education 5.1.1 5.1.2
5.1.3
5.1.4
5.1.5
5.1.6
5.1.7
xiv
135
143
Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan / Numbers of Schools, Teachers, and Pupils by Education Level 2007 145 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak-Kanak Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut kecamatan / Nimbers of school, teacher, and pupil of public and private kindgarden by district 2006 146 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Primary School in Belu Regency by District 2007 147 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Junior High School (General) in Belu Regency by District 2007 148 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (General) in Belu Regency by District 2007 149 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) Kejuruan Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (Vocational) in Belu Regency by District 2007 150 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Terbuka Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007 151
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
DAFTAR ISI / CONTENTS
5.1.8
5.1.9
5.1.10
5.1.11 5.1.12 5.1.13 5.1.14
Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin / Population 10 Years Old and Over in Belu Regency by Education Status and Sex 2007 152 Penduduk 7 Tahun keatas yang Masih Sekolah, Tidak/Belum Pernah Sekolah, dan Tidak Sekolah Lagi Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Belu / Population 7 Years and over who attending School, Never/Not Yet Attending School by Age Group in Belu Regency 2007 153 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis per Jenis Kelamin / Population 10 Years Old and Over in Belu Regency by Literacy per Sex 2007 154
Hasil Ujian Nasional SD/MI di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 155 Hasil Ujian Nasional SMP/MTs/SMPT di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 156 Hasil Ujian Nasional SMA/MA di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 157 Hasil Ujian Nasional SMK di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 158
Kesehatan / Health 5.2.1 5.2.2
5.2.3 5.2.4 5.2.5 5.2.6
5.2.7
5.2.8
159
Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Health Service in Belu Regency by District 2007 161 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Health Personal by Health Personal Type in Belu regency by District 2007 162 Jumlah Penderita Rawat Jalan Menurut Puskesmas di Kabupaten Belu 2007 165 Sepuluh Penyakit Terbanyak dari Kunjungan Rawat Jalan di 19 Puskesmas di Kabupaten Belu 2007 166 Sepuluh Penyakit Terbanyak Menurut Jumlah Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum 170 Atambua 2007 Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Menurut Puskesmas di kabupaten Belu Nutritional Status of Children Under Five Years Old by Communitiy Health Centre in Belu Regency 2007 171 Banyaknya Peserta Aktif Menurut Metode Kontrasepsi yang digunakan per Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Active Acceptor by Contraceptive method used per District in Belu Regency 2007 172 Banyaknya Klinik, Peserta Keluarga Berencana (KB), dan Pasangan Usia Subur Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Health Personal Service by Health Personal Status and District in Belu Regency 2007 174
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
xv
DAFTAR ISI / CONTENTS
Kriminalitas / Crime 5.3.1
5.3.2
5.3.3
5.3.4 5.3.5
Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang Diterima, Diputuskan Menurut Bulan / Numbers of Criminal Cases and Defendants Received , Settled by Month 2007 177 Jumlah Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang diselesaikan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Belu / Numbers of Defendants in Criminal Cases that Setlled by Age Group and Sex in Belu Regency 2007 178 Jumlah Terdakwa/Tertuduh yang diselesaikan Pengadilan Menurut bulan dan Sikap Terhadap Putusan di Kabupaten Belu / Numbers of Defendants and Settled by Court, by Month and Sex 2007 179 Banyaknya Masalah Sosial Menurut Bulan yang terjadi di Kabupaten Belu 2007 Banyaknya Masalah Sosial yang terjadi di Kabupaten Belu 2006 - 2007 182
Agama / Religion 5.4.1 5.4.2
5.4.3
175
183
Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Religion Follower by District in Belu Regency 2007 185 Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Belu Menurut Golongan Agama per Kecamatan / Numbers of Mosque/Private Mosque, Church, Temple, and Vikoa in Belu regency by District 2007 186 Banyaknya Rohaniawan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Spiritualist in Belu Regency by District 2007 187
Sosial Lainnya / Others Social 5.5.1. 5.5.2. 5.5.3.
5.5.4 . 5.5.5. 5.5.6.
xvi
180
189
Penyebaran Infra Struktur Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Infra Structure of Social Affairs in Belu Regency by District 2007 191 Banyaknya Fakir Miskin dan Perumahan Tidak Layak di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007 192 Jumlah Penduduk Lanjut Usia Terlantar dan Anak Yatim Piatu Di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Over Age and No Parents in Belu regency by District 2007 193 Banyaknya Penyandang Cacat, Ex Penyakit Kronis, Wanita Rawan Sosial, dan Masyarakat Terasing di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007 194 Banyaknya Yayasan yang Mengasuh Anak dengan Sistim Non Panti dan Jumlah Anak asuh di Kabupaten Belu 2007 195 Bencana Alam Yang Terjadi dan Jumlah Korban Akibat Bencana Alam di Kabupaten Belu Menurut Kecamayan dan Taksiran Kerugian yang Diderita 2007 196
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
DAFTAR ISI / CONTENTS
Bab / Chapter VI
Pertanian / Agriculture
Tanaman Pangan / Food Crops 6.1.1 6.1.2
6.1.3
6.1.4 6.1.5
199
209
Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Paddy by District 2007 211 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Wetland Paddy by District 2007 212 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Ladang di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Dryland Paddy by District 2007 213 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Jagung di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Maize by District 2007 214 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Cassava by District 2007
215
6.1.6
6.1.7
Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Sweet Potatoes by District 2007 216 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Peanuts by District 2007
217
6.1.8
6.1.9 6.1.10 6.1.11 6.1.12 6.1.13
Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Hijau di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Green Peas by District 2007 218 Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Area Harvested of Food Crops in Belu Regency 2002 – 2007 219 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Food Production in Belu Regency 2002 – 2007 220 Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Belu / Vegetables Production in Belu Regency 2002 - 2007 221 Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Belu / Fruits Production in Belu Regency 2002 - 2007 222 Luas Tanah Menurut Penggunaan di Kabupaten Belu / Land Area by Used Type in Belu Regency 2005 – 2007 223
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
xvii
DAFTAR ISI / CONTENTS
6.1.14
Banyaknya Rumah Tangga, Rumah Tangga Pertanian, Rumah Tangga Peetanian Pengguna Lahan dan Rumah Tangga Gurem di Kabupaten Belu Tahun 1993 dan 2003
224 6.1.15
Banyaknya Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan Menurut Jenis Usaha Pertanian di Kabupaten Belu Tahun 1993 dan 2003 225
Perkebunan / Estate 6.2.1 6.2.2 6.2.3 6.2.4 6.2.5 6.2.6 6.2.7 6.2.8
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kapuk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Kapok Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 229 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kemiri Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Cande Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 230 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Coconut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 231 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Coffee Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 232 Luas Areal dan Produksi Tanaman Jambu Mente Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Chasen Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 233 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Cocoa Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 234 Luas Areal dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Areca Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 235 Luas Areal dan Produksi Tanaman Tembakau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Tobacco Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 236
Peternakan / Livestock 6.3.1 6.3.2 6.3.3 6.3.4
227
237
Banyaknya Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock by Kind and District in Belu Regency 2007 239 Banyaknya Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Poultry by Kind and District in Belu Regency 2007 240 Banyaknya Ternak Berpenyakit SE Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock that SE Virus by Kind and District in Belu Regency 2007 241 Banyaknya Ternak yang Divaksinasi SE, Brucellosis, dan Hog-Cholera Menurut Jenis
6.3.5
Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock that SE, Brucellosis, and Hog-Cholera Vacination by Kind and District in Belu Regency 2007 242 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di luar Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Slaughting that happened out of Slaughter House by District in Belu Regency 2007 243
xviii
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
DAFTAR ISI / CONTENTS
6.3.6
6.3.7 6.3.8
Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di dalam Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Slaughting that happened in Slaughter House by District in Belu Regency 2007 244 Pengeluaran Ternak dan Hasil Ikutannya Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Belu / Livestock Product and Others Product by Kind in Belu Regency 2007 245 Banyaknya Ternak Menurut Asal Ternak , Penggunaan, dan jenisnya 2007 246
Kehutanan / Foresty 6.4.1
247
6.4.3.
Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan per Kecamatan di Kabupaten Belu / Planning Foresty Area by it Function per District in Belu Regency 2007 249 Produksi Kayu Cendana di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Production of Cendana Wood in Belu Regency by District 2007 251 Produksi Kayu dan Hasil Ikutannya / Production of Wood and Others Product 2006
6.4.4. 6.4.5.
Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Non Kayu 2007 254 Pengiriman Antar Pulau / ke luar Daerah Hasil Hutan Kayu 2007
6.4.2.
Perikanan / Fishery 6.5.1 6.5.2 6.5.3 6.5.4 6.5.5 6.5.6
252
255
257
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut di Kabupaten Belu Menurut Kategori Usaha / Numbers of Marine Fishing Household in Belu Regency by Categories 2007 259 Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya / Numbers of Marine Fishing Boat in Belu Regency by Type of Boat 2005 – 2007 260 Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten belu Menurut Jenisnya / Numbers of Marine Fishing Gear in Belu Regency by Type of Gear 2005 – 2007 261 Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Menurut Sub Sektor / Production of Fishery in Belu Regency by Fisheries Group 2005 - 2007 262 Luas dan Produksi Budidaya Perikanan Darat di Kabupaten Belu / In Land Fishery Production in Belu Regency 2007 263 Produksi Ikan Laut di Kabupaten Belu Menurut Jenis Ikan / Sea Fisheris Production by Type 2007 264
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
xix
DAFTAR ISI / CONTENTS
Bab / Chapter VII Industri & Energi / Industries & Energy
Industri / Industries 7.1.1 7.1.2
7.1.3
7.1.4
7.1.5
7.1.6
7.1.7
7.1.8
7.1.9
7.1.10
7.1.11
7.1.12
xx
267
273
Banyaknya Perusahaan / Usaha Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan / Numbers of Manufacturing / Etablishment by District 2007 275 Banyaknya Pekerja Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan / Numbers of Person Enganged in Manufacturing Sector by Industry Categories and District 2007 276 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Barat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Barat by Industry Kinds 2007 277 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Rinhat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Rinhat by Industry Kinds 2007 278 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Wewiku Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Wewiku by Industry Kinds 2007 279 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Weliman Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Weliman by Industry Kinds 2007 280 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Tengah Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Tengah by Industry Kinds 2007 281 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Sasita Mean Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Sasita Mean by Industry Kinds 2007 282 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Timur Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Timur by Industry Kinds 2007 283 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Laen Manen Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Laen Manen by Industry Kinds 2007 284 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Raimanuk Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raimanuk by Industry Kinds 2007 285 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kobalima Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kobalima by Industry Kinds 2007 286
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
DAFTAR ISI / CONTENTS
7.1.13
7.1.14
7.1.15
7.1.16
7.1.17
7.1.18
7.1.19
Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Barat by Industry Kinds 2007 287 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kakuluk Mesak by Industry Kinds 2007 288 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Timur by Industry Kinds 2007 289 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Raihat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raihat by Industry Kinds 2007 290 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lasiolat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lasiolat by Industry Kinds 2007 291 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lamaknen Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen by Industry Kinds 2007 292 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kota Atambua Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kota Atambua by Industry Kinds 2007 293
Listrik / Electricity 7.2.1
7.2.2
7.2.3
7.2.4
7.2.5
297
Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Eiectric by Clasaification 2007 (Ranting Atambua) 299 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Atapupu) 300 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Betun) 301 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Besikama) 302 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Naitimu) 303
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
xxi
DAFTAR ISI / CONTENTS
7.2.6
7.2.7
7.2.8
7.2.9
7.2.10
7.2.11
7.2.12
7.2.13
7.2.14
Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Silawan) 304 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Lamaknen) 305 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Manleten) 306 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Kobalima) 307 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Boas) 308 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Kaputu) 309 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Biudukfoho) 310 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Haekesak) 311 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric in Belu Regency by Clasaification 2006 312
Air Minum / Water Supply 7.3.1
Banyaknya Pelanggan dan Nilai Air Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan / Numbers of Costumers Water Supply by Costumer Type 2007 315
Pertambangan / Mining 7.4.1 7.4.2
xxii
313
317
Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Kecamatan dan Kualifikasinya di Kabupaten Belu 2007 319 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Bentuk Badan Hukun dan Kecamatan Kabupaten Belu 2007 320
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
DAFTAR ISI / CONTENTS
7.4.3 7.4.4 7.4.5
Penggunaan bahan galian Golongan C menurut jenis dan kecamatan di Kabupaten Belu 2007 321 Realisasi penerimaan pajak penggalian, pemanfaatan bahan galian Golongan C menurut kecamatan di Kabupaten Belu 2007 323 Realisasi penerimaan pajak air bawah tanah menurut kecamatan di Kabupaten Belu 2007
324
Bab / Chapter VIII Perdagangan & Hotel / Trade & Hotels
Perdagangan / Trade 8.1.1 8.1.2 8.1.3
325
331
Banyaknya Perusahaan/Usaha Sektor Perdagangan Menurut Jenis Usaha dan Kecamatan / Numbers of Etablishment by Trade Scale and District 2007 333 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten Belu 2007 334 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha di Kabupaten Belu 2007 335
8.1.4 8.1.5
Volume Antar daerah ke luar Beberapa Komoditi di Kabupaten Belu 2007 336 Pengadaan Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Bulan 2007 338
8.1.6
Banyaknya komoditi Beras yang disalurkan menurut kelompok penggunaan dan bulan penyaluran di Kabupaten Belu 340
Perhotelan / Hotels 8.2.1 8.2.2
341
Banyaknya Akomodosi Hotel/Losmen, Jumlah Kamar, dan Tempat Tidur Menurut Kecamatan / Numbers of Hotel/Lodgings, Rooms, and Beds by District 2006 – 2007 343 Banyaknya Tamu Menurut Kewarganegaraan dan Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar / Numbers of Guest by Citizen and Average Occupancy Rate of Hotel 2007 344
Bab / Chapter IX
Transportasi & Komunikasi Transportation & Communications
Perhubungan Darat / Land Communications 9.1.1
345
353
Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kendaraan / Numbers of Motor Vehicles in Belu regency by Type of Motor Vehicles 2006 - 2007 355
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
xxiii
DAFTAR ISI / CONTENTS
9.1.2 9.1.3 9.1.4 9.1.5 9.1.6 9.1.7 9.1.8 9.1.9
Banyaknya Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Belu / Numbers of Delinquency and Traffic Accident in Belu regency 2006 - 2007 356 Banyaknya SIM, STNK, dan BPKB, yang dikeluarkan Resort Kepolisian Kabupaten Belu / Numbers of Driving and Vehicles License Issued by Type 2006 – 2007 357 Banyaknya Mobil, Bus Menutur Trayek di Kabupaten Belu 2006 - 2007 358 Banyaknya Mobil Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Sifat 2007 359 Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Road Status in Belu Regency 2007 360 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Type of Surface in Belu Regency 2007 361 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Condition in Belu Regency 2007 362 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Class Road in Belu Regency 2007 363
Perhubungan Udara / Air Communication 9.2.1
9.2.2
Jumlah Pesawat dan Penumpang Datang dan Berangkat di Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan / Numbers of Aircraft and Passengers Arrival and Departures Via Haliwen Air Port by Month 2007 367 Banyaknya Bongkar Muat Barang, Bagasi, dan Pos Paket Lewat Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan / Volume of Cargo Loaded / Unloaded Via Haliwen Air Port by Month 2007 368
Perhubungan Laut / Sea Communication 9.3.1 9.3.2 9.3.3
xxiv
365
369
Banyaknya Kunjungan Kapal dan Arus Penumpang di Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Numbers of Ship Visit and Passenger via Atapupu Port by Month 2007 371 Banyaknya Bongkar Barang, BBM, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Volume of Cargo Loaded Via Atapupu Port by Month 2007 372 Banyaknya Muat Barang, BBM, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Volume of Cargo unLoaded Via Atapupu Port by Month 2007 373
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
DAFTAR ISI / CONTENTS
Pos & Telekomunikasi / Post & Telecommunications 9.4.1
9.4.2 9.4.3 9.4.4
375
Banyaknya Surat Yang dikirim lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan dan Jenis Surat / Numbers of Postal Mailed by Triple-Month and Type 2007 377 Banyaknya Uang Yang diweselkan lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 – 2007 378 Banyaknya Barang yang Dipaketkan lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 – 2007 379 Jumlah Sambungan Telepon Yang Disambung Menurut Jenis Pelanggan per Triwulan 2007 380
Bab / Chapter X
Keuangan & Harga-Harga Financial & Prices 381
Keuangan Pemerintah Daerah Finance of The Regional Government 10.1.1 10.1.2 10.1.3
Realisasi Penerimaan Rutin Daerah Belu Tahun Anggaran / Actual Second Stage Autonomus Regional Receipts of Belu Fiscal Year 2006 389 Realisasi Pengeluaran Rutin Belu Tahun Anggaran / Actual Second Stage Autonomous Regional Expenditure of Belu Fiscal Year 2006 390 Jumlah Wajib Pajak , Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2007 393
Koperasi / Cooperative 10.2.1 10.2.2
395
Banyaknya Anggota dan Simpanan Menurut Jenis Koperasi / Numbers of Members and Saving Deposits by Kind of Cooperative 2007 397 Banyaknya Anggota, Simpanan di Koperasi Unit Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Members and Saving Deposits in Village Unit Cooperative by District in Belu Regency 2007 398
Harga-Harga / Prices 10.3.1.
387
399
Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua / Average of Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2002 - 2007 401
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
xxv
DAFTAR ISI / CONTENTS
10.3.2.
10.3.3. 10.3.4. 10.3.5. 10.3.6. 10.3.7. 10.3.8.
Rata-Rata Bulanan Harga Eceran Sembilan Bahan Pokok dan barang strategis lainnya di Pasar Atambua / Average retail Price of 9 Essential Commodities and others stratigies 402 commodities 2007 Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua / Average Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2007 404 Inflasi Atambua Menurut Bulan dan Kelompok Kebutuhan / Inflation Rate in Atambua by Month and Group 2007 406
408 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Pasar Baru) 2007 409 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Atambua) 2007 410 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Betun) 2007 411
Laju Inflasi Kota Atambua / Inflation Rate in Kota Atambua 2002 - 2007
Bab / Chapter XI 11.1
11.2.
11.3.
11.4.
11.5. 11.6. 11.7.
11.8.
xxvi
Pendapatan Regional / Regional Income
413
Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 421 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Constan 2000 Market Prices 2005 - 2006 423 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 425 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 – 2006 427 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2005 –2006 429 Indeks Berantai Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2005 – 2006 431 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Development Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 – 2006 433 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Development Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 435
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
DAFTAR ISI / CONTENTS
11.9.
11.10. 11.11.
11.12.
Indeks Implisit Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Implisit Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 - 2006 437 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten Belu / Regional Economic Growth by Sector and Sub Sector 2005 –2006 439 Rata-rata Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Berlaku / Population Average per Capita Income at Current Market Prices of Belu Regency 2000 – 2006 440 Rata-rata Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Konstan 2000 / Population Average per Capita Income at Constant 2000 Market Prices of Belu Regency 2000 – 2006 441
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
xxvii
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi atas kepaduan, keakuratan, dan kemutahiran data dalam kegiatan statistik perlu diatur mekanisme penyelenggaraan statistik baik statistik dasar, sektoral, maupun khusus menuju terwujudnya sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efesien; b. bahwa dalam rangka perencanaan pembangunan nasional pada khususnya, dalam pembangunan sistem rujukan informasi statistik nasional pada umumnya, penyelenggaran kegiatan statistik perlu didukung upaya-upaya koordinasi dan kerjasama serta upaya pembinaan terhadap seluruh komponen masyarakat statistik; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a dan b, serta dalam rangka penjabaran lebih lanjut UndangUndang Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik, dipandang perlu menetapkan Peraturan Tentang Penyelenggaraan Statistik; Mengingat
: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3686); MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK.
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Sensus Penduduk adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh penduduk yang bertempat tinggal atau berada di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik penduduk pada saat tertentu. 2. Sensus Pertanian adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh petani, rumah tangga pertanian, dan perusahaan pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh kateristik pertanian pada saat tertentu. 3. Sensus ekonomi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh usaha dan atau perusahaan non pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik usaha dan perusahaan pada saat tertentu. 4. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik obyek pada saat tertentu. 5. Survei antar sensus adalah survei yang dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis. 6. BPS adalah singkatan dari Badan Pusat Statistik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. 7. Instansi Pemerintah adalah Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen Daerah, dan lembaga-lembaga lainnya di luar BPS. BAB II STATISTIK DASAR, SEKTORAL, DAN KHUSUS Bagian Pertama Statistik Dasar Paragraf 1 Penyelenggaraan Pasal 2 (1) Pemerintah berkewajiban menyediakan statistik dasar.
xxvi
(2) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). (3) Dalam menyelenggarakan statistik dasar, BPS memperoleh data melalui sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi.
Pasal 3 (1) Sensus terdiri dari : a. Sensus Penduduk; b. Sensus Pertanian; c. Sensus Ekonomi; (2) Waktu penyelenggaraan sensus, dilaksanakan pada : a. tahun berakhiran angka 0 (nol) bagi sensus penduduk; b. tahun berakhiran angka 3 (tiga) bagi sensus pertanian; c. tahun berakhiran angka 6 (enam) bagi sensus ekonomi. Pasal 4 (1) Pencatatan dalam sensus penduduk dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh penduduk (2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik tentang penduduk, perumahan dan lingkungannnya, dan karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang kependudukan. Pasal 5 (1) Pencatatan dalam sensus pertanian dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh petani, perusahaan pertanian, dan pengukuran obyek pertanian. (2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik petani, tanah, tanaman, kegiatan usaha di bidang pertanian,serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang pertanian.
xxvii
Pasal 6 (1)
(2)
Pencatatan dalam sensus ekonomi dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh perusahaan dan kegiatan usaha di bidang ekonomi. Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup kegiatan usaha, penyerapan tenaga kerja, produksi, pemakai bahan baku, serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang ekonomi. Pasal 7
(1) Dalam penyelenggaran sensus Kepala BPS menetapkan wilayah pencacahan. (2) Wilayah pencacahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat merupakan bagian, seluruh, atau gabungan desa dan atau kelurahan.
Pasal 8 (1) BPS wajib mengumumkan rencana penyelenggaran sensus kepada masyarakat sebelum sensus dilaksanakan. (2) Setiap penyelenggaran sensus didahului dengan uji coba sensus. Pasal 9 (1) Selain sensus, BPS juga menyelenggarakn survei dan kompilasi produk administrasi untuk penyediaan statistik dasar. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Survei juga dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis. (4) Survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) adalah survei antar sensus. Pasal 10 (1) Wilayah pencacahan survei ststistik dasar ditetapkan oleh Kepala BPS. (2) Pelaksanaan survei statistik dasar di lapangan dilakukan oleh petugas survei yang ditetapkan oleh BPS.
xxviii
Pasal 11 Kompilasi produk administrasi statistik dasar dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. Pasal (12) (1) BPS berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah dan masyarakat. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal (13) (1) Dalam penyelenggaran statistik dasar, BPS mendapatkan dukungan pelaksanaan operasional dari Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sesuai lingkup tugas dan wewenangnya. (2) Dukungan pelaksanaan operasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi dukungan pengadaan petugas, penyediaan data, serta sarana dan kompilasi produk administrasi yang dilakukan oleh BPS. Paragraf2 Petugas dan Responden Pasal 14 (1) Pencacahan di lapangan dalam pelaksanaan sensus dilakukan oleh petugas sensu yang diangkat secara sah oleh kepala BPS. (2) Petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertugas melakukan pencacahan, pengawasan, dan pemeriksaan. (3) Pertugas sensus dapat berasal dari pegawai BPS dan atau direkrut dari pegawai instansi pemerintah lainnya atau anggota masyarakat. (4) Ketentuan tentang pengangkatan, pemberhentian dan pelatihan petugas sensus diatur lebih lanjut oleh kepala BPS.
xxix
Pasal 15 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditetapkan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. Pasal 16 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus wajib : a. memperlihatkan surat tugas atau tanda pengenal petugas sensus. b. Memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, tata krama, dan ketertiban umum; c. Menyampaikan hasil pelaksanaan sensus sebagaimana adanya. Pasal 17 Setiap petugas sensus wajib memegang teguh rahasia atas keterangan yang diberikan responden dan yang diperoleh dari obyek kegiatan sensus. Pasal 18 (1) Petugas sensus yang merupakan tenaga lepas dan bukan pegawai negeri yang mendapat kecelakaan dan mengakibatkan cacat atau meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya, mendapat jaminan asuransi. (2) Biaya pembayaran premi untuk jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan bagian tidak terpisahkan dari anggaran penyelenggaraan sensus. (3) Besarnya jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh kepala BPS setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.
Pasal 19 (1) setiap responden sensus wajib : a. menerima petugas sensus; b. memberi izin petugas sensus memasuki halaman atau pelataran, tanah atau tempat usaha, serta masuk ke dalam bangunan yang berada di wilayah kerja petugas sensus; c. memberi izin petugas memasang, memeriksa, atau memperbaharui tanda nomor bangunan atau stiker sensus baik bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.
xxx
d. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan petugas sensus mengenai diri sendiri, anggota keluarga, orang lain yang berkaitan, dan atau kegiatannya secara lengkap dan benar. e. Memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah yang diperlukan oleh petugas sensus. (2) Pimpinan lembaga atau orang lain yang ditunjuk dari lembaga yang telah ditetapkan sebagai responden berkewajiban memberikan keterangan kepada petugas sensus mengenai segala kegiatan lembaga sesuai dengan daftar isian dan atau memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah. (3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak menghilangkan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Setiap responden berhak menolak petugas sensus yang tidak dapat memenuhi ketentuan pasal 16 huruf a dan b. Pasal 20 (1) Ketentuan yang berlaku bagi petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, pasal 15, pasal 16, pasal 17, dan pasal 18 berlaku bagi petugas statistik survei statistik dasar. (2) Ketentuan tentang kewajiban responden sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 berlaku juga bagi responden survei statistik dasar. Paragraf 3 Pengolahan Hasil Pasal 21 (1) BPS bertanggung jawab melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk menyediakan statistik dasar yang lengkap, akurat, dan mutakhir untuk kebutuhan sampai pada lingkupsatuan pemerintahan terkecil. (2) Sajian statistik dasar hanya disampaikan dalam bentuk data agregat dan bukan data individu. Pasal 22 (1) Perwakilan BPS di Daerah berwenang melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk kebutuhan statistik dasar bagi lingkup daerah yang bersangkutan.
xxxi
(2) Perwakilan BPS di Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS. Bagian Kedua Statistik Sektoral Paragraf 1 Penyelenggaraan Pasal 23 (1) Instansi pemerinatah menyelenggarakan statistik sektoral sesuai tugas pokok dan fungsinya. (2) Penyelenggaraan statistik sektoral dapat dilakukan secara mandiri atau bersamasama dengan BPS. (3) Statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya dapat dilakukan degan cara sensus, wajib dilakukan bersama-sama BPS. Pasal 24 (1) Dalam penyelenggaran statistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data melalui survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Wilayah survei statistik sektoral meliputi sebagian atau seluruh wilayah republik Indonesia Pasal 25 (1) Instansi pemerintah menyelenggarakan survei dan kompilasi produk administrasi untuk penyediaan statistik sektoral guna mendukung pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan. (2) Instansi pemerintah juga dapat menyelenggarakan survei dan kompilasi produk untuk kebutuhan intern instansi yang bersangkutan.
xxxii
Pasal 26 (1) Hasil survei statistik sektoral sebagaimana dimaksud pada pasal 25 ayat (1) juga ditujukan untuk mendukung penyediaan informasi bagi kepentingan perencanaan pembangunan nasional dan dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional. (2) Penyelenggaraan survei statistik sektoral wajib : a. memberitahukan rencana penyelenggaraan survei kepada BPS; b. mengikuti rekomendasi yang diberikan BPS; c. menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukan kepada BPS. (3) Rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf (a) memuat : nama instansi, judul, tujuan survei, jenis data yang akan dikumpulkan, wilayah kegiatan statistik, metode statistik yang akan dipergunakan, obyek populasi dan jumlah responden, dan waktu pelaksanaan. (4) Tata cara memberitahukan rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud ayat (3), diatur dengan Keputusan Kepala BPS. Pasal 27 Kompilasi produk administrasi statistik sektoral dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. Pasal 28 (1) penyelenggara statistik sektoral berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah atau masyarakat. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paragraf 2 Petugas dan Responden Pasal 29 (1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik sektoral dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan instansi penyelenggara. (2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik sektoral.
xxxiii
Pasal 30 (1) Penyelenggara survei statistik sektoral menetapkan responden atau obyek penelitian sebelum survei dilakukan. (2) Setiap orang yang telah bersedia menjadi responden tunduk pada ketentuan sebagaiman dimaksud dalam pasal 19. Paragraf 3 Pengolahan Hasil Pasal 31 (1) Instansi pemerintah yang menyelenggarakan statistik sektoral berwenang melakukan pengolahan hasil statistik sektoral yang diselenggarakannnya. (2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan oleh instansi pemerintah bersama-sama dengan pihak lain. Pasal 32 Ketentuan tentang penyajian statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (2) berlaku juga bagi penyelenggara statistik sektoral. Bagian Ketiga Statistik Khusus Paragraf 1 Penyelenggaraan Pasal 33 (1) Lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dapat menyelenggarakan statistik khusus. (2) Penyelenggaraan statistik khusus dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain.
xxxiv
Pasal 34 (1) Penyelenggaraan kegiatan statistik khusus memperoleh data melalui kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Wilayah survei statistik khusus meliputi sebagian atau seluruh wilayah Republik Indonesia.
Pasal 35 (1) Survei statistik khusus meliputi : a. survei yang hasilnya untuk dipublikasikan; b. survei untuk kebutuhan intern. (2) Hasil survei statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) turut mendukung pengembangan Sistem Statistik Nasional. Pasal 36 (1) Penyelenggaraan survei statistik khusus wajib memberikan sinopsis hasil survei yang diselenggarakannya kepada BPS. (2) Sinopsis hasil survei yang wajib diberitahukan, meliputi survei yang memenuhi kriteria : a. hasilnya dipublikasikan; b. menggunakan metode statistik; c. merupakan data primer; (3) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagi survei yang digunakan untuk keperluan intern. (4) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat judul, wilayah kegiatan survei, obyek populasi, jumlah responden, waktu pelaksanaan, metode statistik, nama dan alamat penyelenggara, dan abstraksi. (5) Batas waktu dan tata cara penyampaian sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.
xxxv
Pasal 37 (1) Kewajiban memberitahukan sinopsis dibebankan kepada pihak yang mempunyai hak untuk menyebarluaskan hasil kegiatan statistik. (2) Pemberitahuan sinopsis dapat dikuasakan kepada penyelenggara kegiatan statistik di dalam negeri apabila pihak yang memiliki hak berada di luar negeri. (3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi, dan atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik. Pasal 38 (1) kompilasi produk administrasi statistik khusus dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paragraf 2 Petugas dan Responden Pasal 39 (1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik khusus dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan oleh penyelenggara. (2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik khusus. Pasal 40 Penyelenggaraan survei statistik khusus menetapkan responden atau obyek penelitian sebelum survei dilakukan. Paragraf 3 Pengolahan Hasil
xxxvi
Pasal 41 (1) Penyelenggara statistik khusus berwenang melakukan pengolahan hasil survei dan kompilasi produk administrasi yang diselenggarakannnya. (2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilaksanakan secara mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain. BAB III PENGUMUMAN, PENYEBARLUASAN, PEMANFAATAN, DAN PEMASYARAKATAN HASIL STATISTIK Pasal 42 (1) Pengumuman dan penyebarluasan hasil kegiatan statistik dilaksanakan oleh penyelenggara. (2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik dilaksanakan secara bekerja sama, maka yang berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil kegiatan adalah kesepakatan masing-masing pihak. Pasal 43 (1) BPS berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil statistik dasar yang diselenggarakannnya kepada masyarakat, instansi pemerintah Pusat dan atau Daerah. (2) Hasil statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi sensus, hasil survei, dan hasil kompilasi produk administrasi. Pasal 44 (1) Pengumuman hasil statistik yang diselenggarakn olehh BPS dimuat dalam berita Resmi Statistik atau media lainnya. (2) Berita Resmi Statistik merupakan salah satu media penyebarluasan hasil statistik. (3) Pelaksanaan teknis pengumuman dan penyebarluasan hasil statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh kepala BPS. Pasal 45 (1) Hasil kegiatan statistik yang diselenggarakan oleh BPS, pemanfaatannya terbuka untuk umum.
xxxvii
(2) BPS mememberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik yang diselenggarakannnya. (3) Masyarakat berhak memperoleh manfaat dari hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS. Pasal 46 (1) Penyelenggaraan statistik sektoral dan statistik khusus yang hasilnya untuk dipublikasikan, pemanfaatannya terbuka untuk umum. (2) Penyelenggara kegiatan statistik sektoral dan khusus memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik. (3) Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan tetap memperhatikan hak kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 47 (1) Pemasyrakatan statistik dilakukan dalam rangka memberikan kesadaran responden, penyelenggara, dan pengguna statistik akan arti dan pentingnya statistik. (2) Pemasyarakatan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan BPS bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat. (3) Pemasyarakatan statistik dilakukan dengan menyebarluaskan hasil kegiatan statistik sesuai dengan kebutuhan pengguna statistik. (4) Pemasyarakatan statistik dilakukan secara berkala dan atau sewaktu-waktu melalui berbagai media informasi, seminar, atau dialog.
BAB IV KOORDINASI DAN KERJASAMA Bagian Pertama Umum Pasal 48 Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan :
xxxviii
a. b.
Pelaksanaan kegiatan statistik; Pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. Pasal 49
Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik antara BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip kemitraan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagian Kedua Pelaksanaan Kegiatan Statistik Pasal 50 (1) Koordinasi dan atau kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan dalam rangka membangun suatu rujukan informasi statistik nasional. (2) Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik mencakup perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan atau analisis statistik. Pasal 51 (1) Dalam hal kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik sektoral antara pemerintah dengan lembaga swasta, instansi pemerintah bertindak sebagai penyelenggara utama. (2) Dalam hal koordinasi dan atau kerjasama dilakukan dengan pihak luar negeri maka pihak Indonesi harus bertindak sebagai penyelenggara utama. Pasal 52 Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik antara instansi pemerintah dan BPS dapat dilakukan dalam hal : a. pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya dapat dilakukan dengan cara sensus. b. Pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang dapat dilakukan sendiri oleh instansi pemerintah.
xxxix
Pasal 53 (1) Penyelenggaraan statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 huruf a wajib dilaksanakan bersama-sama oleh BPS dan instansi pemerintah yang bersangkutan. (2) Tata cara pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Kepala BPS dan pimpinan instansi pemerintah yang bersangkutan. Pasal 54 (1) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 huruf b dilakukan bekerjasama dengan BPS pelaksanaannya diatur oleh kepala BPS bersama-sama dengan pimpinan instansi yang bersangkutan. (2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral tersebut dilaksanakan sendiri oleh instansi pemerintah yang bersangkutan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26. Bagian Ketiga Pembakuan Konsep, Definisi, Klasifikasi, dan Ukuran-ukuran Pasal 55 BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat bekerjasama melakukan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran untuk mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional. Pasal 56 (1) Dalam rangka mewujudkan kerjasama pembakuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 55, BPS bertindak aktif memprakarsai kerjasama dengan instansi pemerintah dan masyarakat. (2) Dalam melaksanakan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, Kepala BPS memperoleh saran dan pertimbangan dari Forum Masyarakat Statistik. Pasal 57 (1) Hasil kerjasama pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, sebagaimana dimaksud dalam pasal 55, selanjutnya disusun oleh BPS.
xl
(2) Konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang disusun oleh BPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menjadi acuan utama penyelenggaraan statistik di Indonesia. BAB V PEMBINAAN Pasal 58 (1) BPS melakukan pembinaan statistik. (2) Dalam melakukan pembinaan statistik, BPS dapat bekerja sama dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swasta, dan atau masyarakat lainnya. Pasal 59 (1) Pembinaan statistik ditujukan untuk lebih : a. meningkatkan kontribusi dan apresiaisi masyarakat terhadap statistik; b. membangun satu pusat rujukan informasi statistik nasional; c. mengembangkan Sistem Statistik Nasional; d. mendukung pembangunan nasional. (2) Sasaran pembinaan statistik mencakup : a. penyelenggara kegiatan statistik; b. respoden; c. pengguna statistik. Pasal 60 Upaya pembinaan statistik meliputi : a. peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik; b. pengembangan statistik sebagai ilmu; c. peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik; d. perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya. e. Pengembangan sistem informasi statistik; f. Peningkatan penyebarluasan informasi statistik; g. Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional;
xli
h.
Peningkatan kesadaran masyrakat akan arti dan kegunaan statistik.
Pasal 61 Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik dilaksanakan melalui : a. pendidikan formal; b. pelatihan; c. seminar, lokakarya, dan pertemuan ilmiah statistik; d. peningkatan kerjasama pendidikan dan pelatihan statistik antar instansi pemerintah dan atau swasta. Pasal 62 Pengembangan statistik sebagai ilmu dilaksanakan melalui : a. penelitian dan pengembangan; b. pengadaan dan penyebaran metode ilmiah statistik; c. peningkatan pengembangan profesi; d. peningkatan penerapan ilmu statistik melalui pelatihan, seminar, lokakarya, dan atau pertemuan ilmiah lainnya; e. pengadaan bahan rujukan tentang ilmu statistik; f. peningkatan kerjasama pengembangan statistik sebagai ilmu antar instansi pemerintah dan atau swasta. Pasal 63 Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik dilaksanakan melalui : a. penerapan dan pengembangan jaringan informasi statistik; b. penerapan dan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer; c. penerapan dan pengembangan penginderaan jarak jauh; d. peningkatan kerjasama pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi mendukung kegiatan statistik.
xlii
Pasal 64 Perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan, konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya dilaksanakan melalui : a. pengkajian, evaluasi, dan penerapan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuranukuran; b. pembakuan dan penyebarluasan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang dibakukan; c. peningkatan kerjasama pengembangan dan penerapan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang dibakukan antar instansi pemerintah atau swasta. Pasal 65 Pengembangan sistem informasi statistik dilaksanakan melalui : a. peningkatan keterpaduan penyusunan jaringan sistem informasi statistik; b. peningkatan komunikasi sistem informasi statistik antar penyelenggara statistik; c. peningkatan hubungan sistem jaringan antar penyelenggara kegiatan statistik; d. peningkatan kerjasama pengembangan jaringan sistem informasi statistik. Pasal 66 Peningkatan penyebarluasan informasi statistik dilaksanakan melalui : a. peningkatan mutu dan frekuensi penyebarluasan informasi statistik melalui berbagai media cetak dan elektronik; b. penganekaragaman bentuk dan cara penyajian data sesuai dengan penggolongan pengguna statistik; c. peningkatan kemudahan dalam memperoleh data hasil kegiatan statistik; d. peningkatan kerjasama penyebarluasan informasi hasil kegiatan statistik antar instansi pemerintah dan atau swasta. Pasal 67 Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional dilaksanakan melalui : a. peningkatan penyuluhan tentang pemanfaatan hasil statistik secara berkala; b. peningkatan penyebarluasan hasil statistik secara menyeluruh atau bertahap; c. peningkatan kerjasama penerangan dan pemasyarakatan kegiatan statistik antar instansi pemerintah dan atau swasta.
xliii
BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 68 (1) Pembiayaan penyelenggaraan statistik dasar, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan sumber lain yang sah. (2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik dasar untuk keperluan Pemerintah Daerah, pembiayaannya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang bersangkutan. (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2), berlaku juga untuk pembinaan statistik.
BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 69 Semua ketentuan peraturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan Sensus Penduduk, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1983 tentang Sensus Pertanian, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1985 tentang Sensus Ekonomi, dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau diganti dengan ketentuan baru berdasarkan Peraturan Pemerintah ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 70 Dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah ini maka : a. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan Sensus Penduduk; b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1983 tentang Sensus Pertanian; c. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1985 tentang Sensus Ekonomi; d. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statitik; dinyatakan tidak berlaku.
xliv
Pasal 71 Peraturan pemerintah ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Mei 1999 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 26 Mei 1999 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ttd PROF. DR. H. MULADI, S.H.
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1999 NOMOR 96 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II Plt. ttd Edy Sudibyo
Salinan sesuai dengan aslinya BADAN PUSAT STATISTIK Kepala Biro Perencanaan,
ttd Pietojo, MSA
xlv
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa statistik mempunyai peran yang penting bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan; b. bahwa dalam rangka penyelenggaraan statistik, Undangundang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan untuk membentuk Badan Pemerintah yang menyelenggarakan statistik dasar serta melaksanakan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan statistik; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Presiden tentang Badan Pusat Statistik; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3683); MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Badan Pusat Statistik yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disingkat BPS adalah Lembaga Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. (2) BPS dipimpin oleh seorang Kepala Pasal 2 BPS juga mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan statistik dasar, melaksanakan koordinasi dan kerjasama, serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, BPS menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan nasional di bidang statistik; b. penyusunan rencana dan program nasional di bidang statistik; c. penyelenggaraan statistik dasar; d. koordinasi dan kerjasama statistik dengan instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perseorangan dan/atau unsur masyarakat lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia; e. penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, serta pengembangan ilmu dan teknologi yang mendukung penyelenggaraan statistik; f. pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil kompilasi produk administrasi dan cara lainnya. g. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan sadar statistik masyarakat; h. Pembinaan penyelenggaran statistik responden, dan pengguna statistik;
xlv
i. j. k.
Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS; Pembinaan, pengendalian, dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS; Tugas lain yang diberikan presiden;
BAB II ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 4 Susunan organisasi BPS terdiri dari : a. Kepala; b. Wakil Kepala; c. Deputi Administrasi; d. Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik; e. Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan; f. Deputi Statistik Produksi dan Neraca Wilayah; g. Perwakilan BPS di Daerah; h. Unit Pelaksana Teknis. Bagian Kedua Kepala Pasal 5 (1) Kepala BPS berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. (2) Kepala BPS bertugas memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS yang telah digariskan serta membina aparatur BPS agar berdaya guna dan berhasil guna. Bagian Ketiga Wakil Kepala
xlvi
Pasal 6 (1) Wakil Kepala BPS berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS. (2) Wakil Kepala BPS bertugas : a. membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS agar berdaya guna dan berhasil guna; b. membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas unit kerja di lingkungan BPS baik di Pusat maupun Daerah; c. mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan; d. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS. Bagian keempat Deputi Administrasi Pasal 7 Deputi Administrasi adalah unsur pembantu pimpinan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS. Pasal 8 Deputi Administrasi mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dalam bidang ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaaan, kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana, perlengkapan dan perbekalan, serta pengendalaian pelaksanaan program di lingkungan BPS. Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Deputi Administrasi menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang pelayanan administrasi di lingkungan BPS; b. pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi di bidang ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaaan, kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana; c. penyebarluasan informasi kegiatan statistik; d. pengelolaan perlengkapan dan perbekalan; e. pengendalian, pembinaan dan pengelolaan keuangan dan manajemen BPS; f. tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS.
xlvii
Bagian Kelima Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik Pasal 10 Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS Pasal 11 Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan perencanaan dan evaluasi statistik, pembinaan dan pengembangan metodologi, penyajian dan pelayanan data, analisis statistik, serta pemanfaatan sistem informasi statistik. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang Perencanaan dan Analisis Statistik; b. penyusunan rencana dan evaluasi program kegiatan statistik serta penyusunan dan pengembangan metodologi statistik serta pelaksanaan sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain; c. pembinaan dan penyusunan sistem informasi statistik, diseminasi, penyebarluasan, penyajian, dan pelayanan statistik; d. pembinaan analisis dan pengembangan statistik; e. tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS. Bagian Keenam Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan Pasal 13 Deputi Statistik Produksi dan kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS.
xlviii
Pasal 14 Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang statistik produksi dan kependudukan; b. penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat; c. peningkatan mutu data statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat; d. penyerasian, pemeliharaan sistem, dan peningkatan kecermatan data statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat; e. tugas lain yang ditetapkan oleh kepala BPS. Bagian Ketujuh Deputi Statistik Distribusi dan Neraca Nasional Pasal 16 Deputi Statisik Distribusi dan Neraca Nasional adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS. Pasal 17 Deputi Statisik Distribusi dan Neraca Nasional mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi.
xlix
Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, Deputi Statistik Distribusi dan Neraca Nasional menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang statistik distribusi dan neraca nasional; b. penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi; c. peningkatan mutu data statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi; d. penyerasian, pemeliharaan sistem, dan peningkatan kecermatan data statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi; e. tugas lain yang ditetapkan oleh kepala BPS. Bagian Kedelapan Perwakilan BPS di Daerah Pasal 19 (1) BPS Propinsi adalah instansi vertikal BPS yang berada di ibukota Propinsi. (2) Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPS Propinsi, pada tingkat kabupaten/kotamadya dapat dibentuk BPS Kabupaten/Kotamadya. (3) Pembentukan BPS Propinsi dan BPS Kabupaten/Kotamadya ditetapkan dengan Keputusan Kepala BPS setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara.
Pasal 20 (1) Dalam rangka pelaksanaan operasional statistik di lapangan, pada tingkat kecamatan dapat diangkat seorang atau lebih petugas statistik sebagai Mantri Statistik. (2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS. Bagian Kesembilan Unit Pelaksana Teknis
l
Pasal 21 (1) Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPS, di lingkungan BPS dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT. (2) UPT merupakan unit teknis yang melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPS. Pasal 22 Pembentukan UPT di lingkungan BPS dilaksanakan dan ditetapkan oleh Kepala BPS setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara. BAB III TATA KERJA Pasal 23 (1) Semua unsur di lingkungan BPS dalam melaksanakan tugasnya menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan BPS sendiri maupun dalam hubungan antar instansi lainnya untuk kesatuan gerak sesuai tugas dan fungsinya. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan diwajibkan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 24 (1) Kepala dan Wakil Kepala adalah jabatan eselon 1a. (2) Deputi adalah jabatan eselon 1b. Pasal 25 (1) Kepala BPS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (2) Wakil Kepala BPS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala BPS. (3) Deputi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala BPS.
li
(4) Pejabat eselon II ke bawah diangkat dan diberhentikan oleh Kepala BPS. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 26 (1) Segala pembiayaan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPS dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik regional bagi pemerintah daerah, penyediaan dana dan fasilitasnya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setempat. (3) BPS dapat menerima dana dari pihak lain dalam rangka kerjasama yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan pelaksanaan tugas dan fungsi BPS, yang tata cara penerimaan dan pengeluarannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI FORUM MASYARAKAT STATISTIK Pasal 27 Dalam rangka penyelenggaraan statistik Kepala BPS membentuk Forum Masyarakat Statistik. Pasal 28 (1) Forum Masyarakat Statistik bersifat non struktural dan independen yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat. (2) Forum Masyarakat Statistik bertugas memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala BPS dalam bidang statistik. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, susunan organisasi dan tata kerja Firum Masyarakat Statistik diatur oleh Kepala BPS.
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
lii
Pasal 29 Rincian tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi di lingkungan BPS ditetapkan oleh Kepala BPS setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pendayagunaan Aparatur Negara. Pasal 30 Semua peraturan pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau diganti dengan yang berdasarkan Keputusan Presiden ini. Pasal 31 Pada saat mulai berlakunya Keputusan Presiden ini, maka Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik dinyatakan tidak berlaku. Pasal 32 Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
liii
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 17 Juni 1998 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Hukum Dan Perundang-undangan ttd Lambock V. Nahattands
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Kepegawaian Dan Organisasi, BPS
Pietojo, MSA NIP. 340003653
liv
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan Nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; b. bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan sistem statistik nasional yang andal, efektif, dan efesien; c. bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c di atas, dipandang perlu membentuk UndangUndang tentang Statistik yang baru; Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN : Menetapkan
: UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan : 1.
Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelengaraan statistik.
2.
Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi.
3.
Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik.
4.
Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional.
5.
Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciriciri lintas sektoral, berskala nasional, makro dan yang penyelenggaraanya menjadi tanggung jawab Badan.
6.
Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
lv
7.
Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.
8.
Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.
9.
Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan suatu populasi pada saat tertentu.
10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau masyarakat. 11. Badan adalah Badan Pusat Statistik. 12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga organisasi, orang, benda maupun objek lainnya. 13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi. 14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik 15. Penyelenggara kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelengara kegiatan statistik untuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik. 17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang dan atau unsur masyarakat lainnya ditentukan sebagai objek kegiatan statistik. BAB II ASAS, ARAH, DAN TUJUAN
lvi
Pasal 2 Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, Undang-Undang ini juga berasaskan : a. Keterpaduan; b. Keakuratan; dan c. Kemutakhiran Pasal 3 Kegiatan Statistik diarahkan untuk : a. mendukung pembangunan nasional; b. mengembangkan statistik nasional yang andal, efektif, dan efesien; c. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan d. mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknoogi. Pasal 4 Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efesien guna mendukung pembangunan nasional.
BAB III JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA Bagian Pertama Jenis Statistik Pasal 5 Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas : a. Statistik dasar; b. Statistik sektoral; c. Statistik khusus;
lvii
Pasal 6 (1) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku (2) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.
Bagian Kedua Cara Pengumpulan Data Pasal 7 Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara : a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 8 (1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf a diselenggarkan sekurangkurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi : a. sensus penduduk; b. sensus pertanian; dan c. sensus ekonomi. (2) Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 9 (1) Survei sebagaiman dimaksud dalam pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci. (2) Survei antarsensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut.
lviii
Pasal 10 (1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. (2) Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangundangan yang berlaku. (3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang. BAB IV PENYELENGGARAN STATISTIK Bagian Pertama Statistik Dasar Pasal 11 (1) Statistik Dasar diselenggarakan oleh Badan
(2) Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara : a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagian Kedua Statistik Sektoral Pasal 12
lix
(1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan. (2) Dalam menyelenggarakan ststistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data dengan cara: a. Survei; b. Kompilasi produk administrasi; dan c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (3) Statistik Sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional. (4) Hasil Statistik Sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada Badan.
Bagian Ketiga Statistik Khusus Pasal 13 (1) Statistik diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan, maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan. (2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara : a. survei; b. kompilasi produk administrasi; c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 14 (1) Dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakan kepada Badan. (2) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat : a. Judul; b. Wilayah kegiatan statistik; c. Objek populasi;
lx
d. e. f. g. h.
Jumlah responden; Waktu pelaksanaan; Metode statistik; Nama dan alamat penyelenggara; Abstrak.
(3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik. (4) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.
BAB V PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN Pasal 15 (1) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik yang diselenggarakannya. (2) Pengumuman hasil statistk dimuat dalam berita resmi statistik Pasal 16 Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya.
BAB VI KOORDINASI DAN KERJASAMA Pasal 17 (1) Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah.
lxi
(2) Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. (3) Koordinasi dan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkenbangan ilmu pengetahuan dan teknologi (4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan keputusan presiiden. Pasal 18 (1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga oleh Badan, instansi pemerintah, dan atau masyarakat dengan lembaga internasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia
BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama Penyelenggara Kegiatan Statistik Pasal 19 Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakteristik setiap unit populasi yang menjadi objek. Pasal 20 Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
lxii
Pasal 21 Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden. Bagian Kedua Petugas Statistik Pasal 22 Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. Pasal 23 Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya. Pasal 24 Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik. Pasal 25 Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal, serta wajib memperlihatkan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum. Bagian Ketiga Responden Pasal 26 (1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan. (2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25.
lxiii
Pasal 27 Setiap responden wajib memberitahukan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan. BAB VIII KELEMBAGAAN Pasal 28 (1) Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden (2) Badan mempunyai perwakilan wilayah daerah yang merupakan instansi vertikal. (3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan, sebagaimanan dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. Pasal 29 (1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan. (2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat. Pasal 30 (1) Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya untuk melaksanakan statistik sektoral. (2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi sebagaimanan dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk
lxiv
menerapkan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional.
BAB IX PEMBINAAN Pasal 31 Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan sistem statistik nasional, dan mendukung pembangunan nasional. Pasal 32 Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31, Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut : a. meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelengaraan statistik; b. mengembangkan statistik sebagai ilmu; c. meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik; d. mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya; e. mengembangkan sistem informasi statistik; f. meningkatkan penyebarluasan informasi statistik g. meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional; h. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik. Pasal 33 Pelaksanaan pembinaan sebagiamana dimaksud dalam pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
lxv
BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 34 Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Pasal 35 Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Pasal 36 (1) Penyelenggaraa kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua pulu lima juta rupiah). (2) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pasal 37 Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). Pasal 38 Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
lxvi
Pasal 39 Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan sah mencegah, menghalanghalangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lamam 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pasal 40 (1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, pasal 36 ayat (2), pasal 37, pasal 38, dan pasal 39 adalah kejahatan. (2) Tindak pidana sebagimana dimaksud dalam pasal 35 dan pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 41 Semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan undang-undang ini.
BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tidak berlaku.
lxvii
Pasal 43 Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan UndangUndang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SOEHARTO
ttd. MOERDIONO
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39
lxviii
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
SEJARAH SINGKAT KABUPATEN BELU A BRIEF HISTORY OF BELU REGENCY Gambaran Umum Masyarakat Belu
Common Picture Of Belu’s Society
Ditinjau dari segi Budaya dan Antropologis, penduduk Kabupaten Belu dalam susunan masyarakatnya terbagi atas 4 sub etnik yang besar yaitu : Ema Tetun, Ema Kemak, Ema Bunak dan Ema Dawan Manlea. Keempat sub etnik mendiami lokasi-lokasi dengan karakteristik tertentu dengan kekhasan penduduk bermayoritas penganut agama Kristen Katolik. Masingmasing etnik tersebut mempunyai bahasa dan praktek budaya yang saling berbeda satu sama lain dan kesamaan dilain segi. Kendati demikian, masyarakat Belu dapat dengan mudah hidup rukun dikarenakan aspek kesamaan-kesamaan spesifik. Mata pencaharian utama adalah bertani yang masih dikerjakan secara ekstensif tradisional. Dari aspek ekologis, kondisi tanah Belu sangat subur karena selain memiliki lapisan tanah jenis berpasir dan hitam juga dikondisikan dengan curah hujan yang relatif merata sepanjang tahun. Daerah Belu yang subur tersebut membuatnya potensial untuk dikembangkan menjadi daerah peternakan dan pertanian. Sub sektor perikanan dengan kawasan pantai yang membentang dari Belu bagian selatan sampai utara turut mempengaruhi pemerataan pekerjaan dan pendapatan. Selain itu dari sub sektor kehutanan kontribusi yang diperoleh juga signifikan dengan beberapa jenis pohon
Observed anthropologically and culturally, Belu’s people society formatted into four sub-ethnic that is: Ema Tetun, Ema Kemak, Ema Bunak, and Ema Dawan Manlea. Those sub-ethnic inhabit the location of certain characteristic with the individuality of catholic follower as majority. Each ethnic have both difference and similarity language and culture practice. Even that way, the society earn easily live the foundation because of the specific similarity aspects. Their dominant means of livelihood is farming which is still done by traditionally extensive.
Ecologically, the condition of land, ground of Belu is fertile because owning black and sandy type of geology as well as the rainfall which is relative flat during the year. The fertile area of Belu making of its potential to be developed to become the ranch and agriculture area. Fishery sub-sector with the coast area unfolding from north to south of Belu take part in influenced the job and earning’s generalization. Besides, from forestry sub-sector, contribution obtained are also significant with some productive birch like sandalwood, eucalyptus, red
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxix
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
seperti cendana, eukaliptus, kayu merah dan jati. Dari sektor dan sub sektor lainnya seperti perdagangan dan jasa, industri dan lainnya juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan PDRB dan peningkatan PAD.
wood, and teak. The sector of trade and services, industry and others also give productivef significant contribution in forming Gross Regional Domestic Products and raising PAD.
Sejarah Singkat Orang Belu
Brief History Of Belu Resident
Sesuai berbagai penelitian dan cerita sejarah daerah di Belu, manusia Belu pertama yang mendiami wilayah Belu adalah “Suku Melus“. Orang Melus dikenal dengan sebutan “Emafatuk oan ema ai oan“, (manusia penghuni batu dan kayu). Tipe manusia Melus adalah berpostur kuat, kekar orangnya dan bertubuh pendek. Selain para pendatang yang menghuni Belu sebenarnya berasal dari “Sina Mutin Malaka”. Malaka sebagai tanah asal-usul pendatang di Belu yang berlayar menuju Timor melalui Larantuka. Khusus untuk para pendatang baru yang mendiami daerah Belu terdapat berbagai versi cerita. Kendati demikian, intinya bahwa, ada kesamaan universal yang dapat ditarik dari semua informasi dan data. Ada cerita bahwa ada tiga orang bersaudara dari tanah Malaka yang datang dan tinggal di Belu, bercampur dengan suku asli Melus. Nama ketiga bersaudara itu menurut para tetua adat masing-masing daerah berlainan. Dari Makoan Fatuaruin menyebutnya Nekin Mataus (Likusaen), Suku Mataus (Sonbai), dan Bara Mataus (Fatuaruin). Sedangkan Makoan asal Dirma menyebutnya Loro Sankoe (Debuluk, Welakar), Loro Banleo (Dirma, Sanleo) dan Loro Sonbai (Dawan). Namun menurut beberapa makoan asal Besikama yang berasal dari Malaka
lxx
According to various research and old story, the first Belu resident was Melus. The tribes of Melus recognized as “Emafatuk oan Ema Ai Oan” (woods and petrity human being). They had a strong, short posture of body. In fact, all of new comer dwelled in this area came from Sina Mutin Malaka. The land of Malaka was the origin of Belu’s new comer who sailed to Timor passing through Larantuka. There are various story about Belu’s new comer. Even that way, there is a universal similarity pulled out from all data and information. Once upon a time, there was three brothers came from Malaka and stayed in Belu, associated with the origin Melus. They had different unique name according to each headman of region. Makoan Fatuaruin called them Nekin Mataus (Likusaen), Mataus (Sonbai), and Bara Mataus (Fatuaruin). Whereas Makoan Dirma called them Loro Sankoe (Debuluk,Welakar), Loro Banleo (Dirma,Sanleo), and Loro Sonbai (Dawan). According to Makoan Besikama, they’re called Wehali Nain, Wewiku Nain, and Haitimuk Nain.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
ialah; Wehali Nain, Wewiku Nain dan Haitimuk Nain. Bahwa para pendatang dari Malaka itu bergelar raja atau loro dan memiliki wilayah kekuasaan yang jelas dengan persekutuan yang akrab dari masyarakatnya. Kedatangan mereka ke tanah Malaka hanya untuk menjalin hubungan dagang antar daerah di bidang kayu cendana dan hubungan etnis keagamaan. Sedangkan dari semua pendatang di Belu itu pimpinan dipegang oleh “Maromak Oan“ Liurai Nain di Belu bagian Selatan. Bahkan menurut para peneliti asing Maromak Oan kekuasaannya juga merambah sampai sebahagian daerah Dawan (Insana dan Biboki). Dalam melaksanakan tugasnya di Belu, Maromak Oan memiliki perpanjangan tangan yaitu Wewiku-Wehali dan Haitimuk Nain. Selain juga ada di Fatuaruin, Sonbai dan Suai Kamanasa serta Loro Lakekun, Dirma, Fialaran, Maubara, Biboki dan Insane. Maromak Oan sendiri menetap di Laran sebagai pusat kekuasaan kerajaan WewikuWehali. Para pendatang di Belu tersebut, tidak membagi daerah Belu menjadi Selatan dan Utara sebagaimana yang terjadi sekarang. Menurut para sejararawan, pembagian Belu menjadi Belu bagian Selatan dan Utara hanyalah merupakan strategi pemerintah jajahan Belanda untuk mempermudah system pengontrolan terhadap masyarakatnya.
Dalam keadaan pemerintahan adat tersebut muncullah siaran dari pemerintah raja-raja dengan apa yang disebutnya “Zaman Keemasan Kerajaan”. Apa yang kita catat dan dikenal dalam sejarah daerah Belu
The three brothers were aristhocrat and own their settled dominion with a good association with the society. Their arrival to Malaka was to aim at trading the sandalwoods and built religious-ethnic connection up. Among all Belu’s new comer, Liurai Nain “Maromak Oan” in the south of Belu became the leader. According to foreign scientist, the Maromak Oan’s dominion was expanded to some region of Dawan (Insana and Biboki). In his duty in Belu, Maromak Oan had an autocrat in Wewiku-Wehali and Haitimuk Nain. And also in Fatuaruin, Sonbai, and Suai Kamanasa, Loro Lakekun, Dirma, Fialaran, Maubara, Biboki, and Insana. Maromak Oan itself stayed in Laran as the authority centre of Wewiku-Wehali. All of Belu’s new comers divided no region of Belu by 2 parts, South and North as it is right now. According to historian, the assignment of Belu’s regency into south and north Belu was only a colonial Dutch strategies to make the society control system easier. In the custom governmental, a broadcast appear in number from the empire governmental called “the empire golden age”. What was recorded and known in the history of Belu’s regency is that there was an empire of Wewiku-Wehali (which its dominion covered in a whole area of Belu). There was an
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxxi
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU adalah adanya kerajaan Wewiku-Wehali (pusat kekuasaan seluruh Belu). Di Dawan ada kerajaan Sonbay yang berkuasa di daerah Mutis. Daerah Dawan termasuk Miamafo dan Dubay sekitar 40.000 jiwa masyarakatnya. Menurut penuturan para tetua adat dari Wewiku-Wehali, untuk mempermudah pengaturan system pemerintahan, Sang Maromak Oan mengirim para pembantunya ke seluruh wilayah Belu sebagai Loro dan Liurai. Tercatat nama-nama pemimpin besar yang dikirim dari Wewiku-Wehali seperti Loro Dirma, Loro Lakekun, Biboki Nain, Herneno dan Insana Nain serta Nenometan Anas dan Fialaran. Ada juga kerajaan Fialaran di Belu bagian Utara yang dipimpin Dasi Mau Bauk dengan kaki tangannya seperti Loro Bauho, Lakekun, Naitimu, Asumanu, Lasiolat dan Lidak. Selain itu ada juga nama seperti Dafala, Manleten, Umaklaran Sorbau. Dalam perkembangan pemerintahannya muncul lagi tiga bersaudara yang ikut memerintah di Utara yaitu Tohe Nain, Maumutin dan Aitoon. Sesuai pemikiran sejarawan Belu, perkawinan antara Loro Bauho dan Klusin yang dikenal dengan nama As Tanara membawahi dasi sanulu yang dikenal sampai sekarang ini yaitu Lasiolat, Asumanu, Lasaka, Dafala, Manukleten, Sorbau, Lidak, Tohe Maumutin dan Aitoon. Dalam berbagai penuturan di Utara maupun di Selatan terkenal dengan nama empat jalinan terkait. Di Belu Utara bagian Barat dikenal Umahat, Rin besi hat yaitu Dafala, Manuleten, Umaklaran Sorbauan dibagian Timur ada Asumanu
lxxii
empire of Sonbai which dominate the area of Mutis. The population of Dawan was 40.000 person. According to the elders of Wewiku – wehali, in oreder to make the government system arrangement easier, Maromak Oan delegated his servants to the entire region of Belu as Loro and Liurai It was recorded some famous great leaders delegated from wewikuwehali, such as Loro Dirma, Loro Lakekukn, Biboki Nain, Herneno, Insana Nain, Nenometan Anas, and Fialaran. There was also an empire of Fialaran settled in the north of belu which led by Dasi Mau Bauk whose servants were Loro Bauho, Laklukun, Naitimu, Asumanu, Lasiolat, and Lidak. Besides, it was known also Dafala, Manleten, Umaklaran, Sorbau. In its governmental development there was an appearance of three others brothers administrating/ commanding in the north of belu, they are Tohe Nain, maumutin, and Aitoan. According to Belu’s historian, there was a mixed-marriage between Loro Bauho and Klusin, called As Tanara. Supervices Dasi Sanulu known as Lasiolat, Asumanu, Lasaka, Dafala, Manukleten, Sorbau, Lidak, Tohe Maumutin, and Aitoan. It is known in the north and south that there was four interrelated connection. In the western of north belu there was Umahat, Rin besihat known as Dafala, Manuleten, Umaklaran Sorbayan, and in the eastern there was Asumanu-Tohe, Besikama-Lasaen, Umalor-Lawan. Thus, among the four brothers, one was
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU Tohe, Besikama-Lasaen, Umalor-Lawain. Dengan demikian rupanya keempat bersaudara yang satunya menjelma sebagai tak kelihatan itu yang menandai asal-usul pendatang di Belu membaur dengan penduduk asli Melus yang sudah lama punah.
unvisible, marked the descent of Belu’s new comer/ stranger assimilated with the original Melus and extinct for a long time.
Susunan Masyarakat Belu
Stratification Of Belu’s Society
Strafikasi
Membahas tentang struktur masyarakat tidak lain dari pada mengulas tentang tingkatantingkatan dalam masyarakat yang ada dalam suatu komunitas atau persekutuan tertentu. Yang tersusun dalam susunan atau lapisanlapisan dalam masyarakat yang disebut stratifikasi sosial. Pembagian dan pembedaan masyarakat Belu dalam kelaskelas hirarkis di bawah ini di dasarkan pada turunan/ras yang ada sejak penduduk para pendatang sampai dengan kejayaan zaman kerajaan.
Menurut H. J. Grijzen seperti dikutip dalam Tulisan Rm. Florens Maxi Un Bria dalam “The Way To Happiness Of Belu People” bahwa masyarakat Belu mengenal klasifikasi masyarakatnya atas 3 (tiga) golongan, yang secara hirarkis terdiri dari : Dasi atau golongan bangsawan yang menempati lapisan terpusat dan dari kelompok inilah terpilih Loro / Liurai / Na’i yang akan memangku jabatan kepemerintahan secara turun temurun. Kelompok kedua adalah Golongan Renu yang tidak lain adalah rakyat jelata yang merdeka.
Studying about the society structure means analyze the existing society’s level arranged in one community called social stratification. Division and distinction of the society into hierarchical classes as follows rely on the existing race/ generation since the residents came until “the gold-age of the empire”.
According to H.J Grijen cited in article of Rm. Florens Maxi Un Bria in “The Way to Happiness of Belu People” that the society recognized its classification for three groups consists of: • DASI, a group whose taking the central possession and from this group was chosen Loro/Liurai/Na’I to profess the governance hereditarily • The second group called Renu, the independent ordinary people • The last group called Ata or Klasan representing a faction of sahaya’s slave. Those who were included into this group usually
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxxiii
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
•
Kelompok terakhir disebut Ata atau Klason yang merupakan golongan hamba sahaya. Mereka yang masuk Jenilu, Atapupu) until it was abolished by “Pax dalam golongan ini biasanya merupakan tawanan perang yang dijadikan budak untuk melayani kebutuhan masyarakat golongan renu atau golongan dasi. Perdagangan budak belian ini sempat menjadi komoditi pada tahun 1892 (pada daerah JeniluAtapupu) sampai pada akhirnya di awal abad 20-an Pemerintah Belanda mengeluarkan “Pax Nederlandica” sehingga perdagangan budak dihapus,.
Pembagian masyarakat Belu sendiri ditinjau dari segi ekonomis terdiri dari klasifikasi “orang berpunya/the haves“ (Ema Mak Soin) dan kelompok “orang miskin/the haves not “(Ema Kmukit). Ukuran untuk menentukan dua macam kelas ini tergantung pada pendapatan yang ia peroleh dan cara atau pola hidupnya setiap hari. Dari sudut politik pemerintahan nasional, kita mengetahui bahwa penggolongan masyarakat Jawa atas tiga golongan / tiga kelompok besar yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Dalam keterkaiatannya dengan struktur masyarakat Belu maka kita mengenal beberapa kelompok /golongan masyarakat yang teridiri dari : Pertama adalah kelompok teratas atau kelompok raja (Nain Oan) masuk kelompok priyayi.
-
a prisoner of war taken as slave to serve the requirement of DASI and RENU. The slave’s commerce becomes the commodity in the year 1892 (at Nederlandica” in the early 20th century of the Dutch governance
The stratification itself economically evaluated as consists of “the haves” (Ema Mak Soin) and “the haves not” (Ema Kmukit). To determine the classes, it was depend on the earnings they could obtain or their habits every day. From the aspect of national governance politics, we know that the Javanese classified into three big groups which is equipping one another, consists of: - Group of kings (Nain Oan) included aristhocrat - Group of subordinate ordinary people called Hutun Renu Among the two groups there was group of mediators referred as Fukun Dato
Kelompok lain adalah kelompok masyarakat bawah (Hutun Renu) atau marjinal dan orang kecil.
lxxiv
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Antara dua kelompok itu ada kelompok penengah atau disebut Fukun dato. Keterkaitan antara ketiga kelompok utama tersebut terwujud dalam realisasi program dan kerja nyata. Dalam hal ini, kelompok Raja berperan mengawasi pelaksanaan pembangunan dan membuat putusan pemerintahan. Kelompok Hutun Renu sebagai pelaksana program secara nyata. Sedangkan Fukun Dato akan berperan sebagai mediator antara kedua kelompok tersebut. Perlu di catat di sini bahwa dalam proses pengambilan keputusan (fui mutu lian-fui mtun ibun) secara adat dengan korban bakaran. -
Perlu ditambahkan disini bahwa dalam jajaran dan tataran kelompok panututan raja atau kerabatan horizontal yang dinamakan “klaken soman“Ada juga kelompok vertical yang disebut “Tohu Larus Hudi Oan“. Dalam catatan sejarah lokal, menuturkan bahwa di kerajaan Wewiku – Wehali ada 4 dato yang sangat berperan dalam fungsinya sebagai mediator yaitu, Dato Leki Nahak Tamiru Usi Hawai Lerek (penguasa daerah pesisir laut) atau yang disebut Meti Ketuik. Dato Klisuk Rae dan Klisuk Lor yang menguasai daerah enclave laut (hasan). Sedangkan Dato Mota menguasai daerah pesisir kali Benenai (Mota Ninin Here Ninin). Sehingga sesekali dalam kurun waktu tertentu seorang Dato wajib membawah upeti kepada rajanya.
The interrelated among three groups formed in the tangible jobs and realization. In this case, the group of kings had a role of observe the development execution and made the governance decision. Group of Hutun Renu had a role of program executor. While Futun Dato were personating mediator among the two other groups. It is recorded that the course of decision-making (fui mutu lian-fui mtun ibun) was done traditionally by sacrificing burnt up offerings.
Enhanced, in the alignment of Panututan groups, named as horizontal consaquinity “Klaken Saman”. There was also a vertical groups called Tahu Larus Hudi Oan. Based on local history, the empire of Wewiku-Wehali had four Datos playing a significant function as mediator, called Dato Leki Nahak Tamiru Usi Hawai Lerek (Meti Ketuik). Dato Klisuk Rae and Klisuk Lor were dominating the enclave of sea. While Dato Mota dominating the seaboard of Benenai. Once in a while, nowadays, Dato is obliged to bring the tribute to their king.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxxv
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Makna, Bentuk dan Motif dalam Lambang Daerah Kabupaten Belu 1.
Bentuk Lambang Daerah adalah Perisai bersisi lima mempunyai arti sebagai berikut : • Perisai melambangkan alat perlindungan rakyat • Sisi lima melambangkan Pancasila sebagai dasar negara
2.
Warna dan Isi Lambang Tata warna lambang berwarna Merah, Kuning, Coklat, Hijau, Putih dan Hitam; melambangkan kain tenunan rakyat Kabupaten Belu, yang mempunyai arti : • Merah melambangkan keberanian; • Kuning melambangkan keagungan; • Coklat melambangkan ketabahan hati; • Hijau melambangkan kemakmuran; • Putih melambangkan kesucian; • Hitam melambangkan ketenangan/keadilan.
lxxvi
Meanings, Form, and Motif In The Symbol Of Belu’s Regency 1. Form of the device area is a five side shield mean as follow: The shield symbolize the appliance of people’s protection. The five side symbolize Pancasila as the national philosophy
2. Colour and fill of symbol The symbol colored in Red, Yellow, Brown, Green, White, and Black symbolizing Belu’s woven cloth meaning as follows: Red symbolize the bravery Yellow symbolize the supremacy Brown symbolize the firmness Green symbolize the prosperity White symbolize the chastity Black symbolize the justice
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
3.
Arti Lambang Lukisan bintang berwarna kuning emas melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa; • Padi dan kapas melambangkan kemakmuran sandang pangan; • Padi 20 butir dan kapas 12 biji serta angka 1958 menunjukkan hari, tanggal, tahun terbentuknya Kabupaten Belu dalam wilayah daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur ; • Tiber melambangkan alat asli seni tari rakyat (tarian Likurai) yang telah ada serta tumbuh dalam masyarakat Belu sejak dahulu dan berkembang terus hingga sekarang; • Kelewang dalam keadaan tersarung terletak di antara warna merah dan kuning melambangkan perjuangan keberanian, kesungguhan hati dan semangat; • Pohon beringin melambangkan persatuan dan tempat rakyat berlindung, terletak di atas tiber dan kelewang; • Dibawah Bintang dan di atas Pohon Beringin tertulis dengan huruf latin berbunyi “BELU“ yang berarti “SAHABAT“. •
3. Meaning of symbol • The gold star symbolize the Almighty God • Paddy and cotton symbolize the food and clothes prosperity • 20 items of paddy and 12 seeds of cotton and also numeral of 1958 showing the day, date of, and year Belu Regency was formed in the province area of East Nusa Tenggara • Tiber symbolize the original appliance of Belunese art of dance • Kelewang located in its case among the ruddling and yellow symbolize the bravely struggle, firmness, and the spirit • The banyan tree symbolize the association and people’s protector, placed above Tiber and Kelewang • Under the gold star and above the banyan tree, it is written “Belu” means “friend”
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxxvii
PENJELASAN UMUM / EXPLANATORY NOTES
PENJELASAN UMUM Beberapa data yang kami sajikan dalam penerbitan ini merupakan data perbaikan dari penerbitan tahun-tahun sebelumnya. 1.
Tanda-tanda yang dipakai: i. ... : Data belum tersedia ii. - : Data tidak tersedia atau dapat diabaikan iii. . : Tanda Desimal
2.
Satuan : i. Batang (sabun cuci)…………………….. ……… ii. Botol ……………………………………………….. iii. Km (Kilometer) ………………………….. ……… iv. Lusin ……………………………………………….. v. Ton ………………………………………………… vi. Zak …………………………………………………. vii. Kw (kwintal) ……………………………………… viii. Liter ………………………………………………… ix. Liter (untuk beras) ………………………………. x. Buah, bungkus, butir, helai, kilogram (kg), meter (m).
: 400 gram : 700 cc : 1000 meter : 12 buah : 1000 kg : 40 kg : 100 kg : 1000 cc : 0.80 kg
3. Sumber Data : Data yang ada dalam penerbitan ini ada yang dikumpulkan langsung oleh Badan Pusat Statistik dan ada pula yang bersumber dari Dinas/Instansi/Jawatan di Tingkat Kabupaten. Data yang sumbernya tidak disebutkan, dikumpulkan langsung dari responden oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu.
lxxviii
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENJELASAN UMUM / EXPLANATORY NOTES
EXPLANATORY NOTES Symbol, unit and other which are used in this publication, are as follows. 1.
Symbols: i. ... : Data not yet available ii. - : Data not available or data negligible iii. . : Tanda Desimal
2.
UnIt : i. ii. iii. iv. v. vi. vii. viii. ix. x.
3.
Briguette for soap ………………………………. Bottle……………………………………………….. Kilometers (Km) ………….……………………… Dozen .…………………………………………….. Metric ton ………………………………………… Sack …………………………………………………. Quintal (ql) …………..…………………………… Litre ………………………………………………… Litre (for rice) ………….…………………………. Unit, pach, number, piece, kilogram (kg), meter (m).
: 400 gram : 700 cc : 1000 meter : 12 unit : 1000 kg : 40 kg : 100 kg : 1000 cc : 0.80 kg
Sources : Statistical data presented in this publication are based on secondary statistical data compiled as a part of the normal activities of various government and private institution in Belu and some of data represent the result of survey, conducted by the BPS Belu.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxxix
BAB / CHAPTER
1
Geografi Geography
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
GEOGRAFI KEADAAN ALAM Kabupaten Belu adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang wilayahnya terletak di sebelah timur. Kabupaten Belu terletak pada koordinat 1240 – 1260 lintang selatan. Posisinya sangat strategis karena berada pada persimpangan Negara Timor Leste dengan bagian lain Provinsi Nusa Tenggara Timur serta pada titik silang antara Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten TTU. Adapun batas wilayah Kabupaten Belu adalah sebagai berikut: sebelah utara dengan Selat Ombai, sebelah selatan dengan Laut Timor, sebelah timur dengan Negara Timor Leste serta sebelah barat dengan Kabupaten Timur Tengah Utara dan Timur Tengan Selatan. Dengan wilayah seluas 2,445.57 Km2 atau 5.16% dari luas wilayah Povinsi Nusa Tenggara Timur yang keseluruhannya berupa daratan, Kabupaten Belu terbagi dalam 24 Kecamatan.
Bentuk topografi wilayah Kabupaten Belu merupakan daerah datar berbukit-bukit hingga pegunungan dengan sungai-sungai yang mengalir ke utara dan selatan mengikuti arah kemiringan lerengnya. Sungai–sungai yang ada di Kabupaten Belu mengalir dari bagian selatan dan bermuara di Selat Ombai dan Laut Timor. Dari 14 sungai yang bermuara di bagian utara, yang banyak digunakan penduduk untuk pertanian adalah sungai Baukama, Malibaka, dan Talau. Wilayah datar terletak di bagian selatan memanjang sampai ke tenggara pada pesisir pantai Laut Timor dengan kemiringan kurang dari 2%, sedangkan daerah datar berombak sampai bergelombang 3-40% hampir merata di seluruh wilayah yaitu mencapai 55.86% dari luas wilayah. Wilayah pegunungan (>40%) terdapat di wilayah tengah kearah Timur dengan luas wilayah sekitar 17.40%.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
3
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Dari aspek kemampuan tanah, sebagian besar Kabupaten Belu bertekstur tanah sedang yang meliputi hampir seluruh wilayah dan sebagian kecil bertekstur tanah halus dan kasar. Jenis tanah yang ada seperti tanah aluvial dapat di jumpai di dataran Besikama, sepanjang pantai selatan dan sedikit di utara, dan pada umumnya jenis tanah ini sangat subur karena banyak mengandung unsur hara. Intensitas pelapukan-pelapukan di wilayah ini tidak begitu besar disebabkan beriklim sedang. Tanah campuran aluvial dan litosol di jumpai di dataran Oeroki, Halilulik kemudian tanah litosol tersebar merata di Kabupaten Belu dan terakhir campuran tanah mediteran, renzina dan litosol tersebar di wilayah Malaka Tengah
4
bersifat porous sehingga banyak di jumpai air tanah.
I K L I M Daerah Kabupaten Belu dengan temperatur rata-rata 24-34°C beriklim tropis, umumnya berubah–ubah tiap setengah tahun berganti dari musim kemarau dan musim penghujan dengan musim kemarau yang lebih dominan. Hal tersebut bisa dilihat dari data hari hujan dan curah hujan yang rendah. Musim hujan yang sangat singkat dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei. Curah hujan tertinggi yaitu 1375 mm terdapat di Kecamatan Malaka Tengah. Letak geografis yang lebih dekat dengan Australia dibanding Asia, membuat Kabupaten Belu memiliki curah hujan yang rendah.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Gambar 1.1. Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Belu Tahun 2003-2007 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 Jan
Peb
Mar
Apr 2003
Mei
Jun
2004
Jul 2005
Ags
Sep
2006
Okt
Nop
Des
2007
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
Gambar 1.2. Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Belu Tahun 2003-2007 (mm) 700.00 600.00 500.00 400.00 300.00 200.00 100.00 0.00 Jan
Peb Mar
Apr
2003
Mei 2004
Jun
Jul 2005
Ags Sep
Okt Nop Des
2006
2007
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
5
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Gambar 1.3. Banyaknya Hari Hujan Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Tahun 2007 Tasifeto Timur
40
Raihat
Lamaknen
35 30
Malaka Barat Weliman
25
Kobalima Malaka Tengah Sasita Mean Malaka Timur
20 Rinhat
15
Kakuluk Mesak
10 5 0
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
Gambar 1.4. Banyaknya Curah Hujan Menurut Kecamatan di Belu Tahun 2007 (mm) Malaka Tengah
1400 1200 1000
Tasifeto Timur Lamaknen
800 Malaka Barat
600 400
Rinhat
Malaka Timur Kakuluk Mesak
Weliman Sasita Mean
200
Raihat
Kobalima
0 Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
6
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.1 Luas Daerah Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area of Belu Regency by Districk
Kecamatan Districk
Luas Area 2 ( Km )
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laenmanen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
87.41 151.72 97.90 88.25 168.69 172.30 83.28 94.02 179.42 217.06 284.44 187.54 56.18 211.37 87.20 64.48 214.31
3.57 6.20 4.00 3.61 6.90 7.05 3.41 3.84 7.34 8.88 11.63 7.67 2.30 8.64 3.57 2.64 8.76
Kabupaten Belu
2,445.57
100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS Catatan : *) Termasuk Kecamatan Pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
7
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.2 Luas wilayah Kecamatan Malaka Barat Menurut Desa Area District of Malaka Barat by Village 2005
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Rabasa 02. Rabasahain 03. Umatoos 04. Fafoe 05. Sikun 06. Lasaen 07. Besikama 08. Umalor 09. Loofoun 10. Maktihan 11. Motaulun 12. Rabasa Haerain 13. Motaain 14. Oanmane 15. Raimatus 16. Naas
5.76 5.15 12.30 9.70 3.29 5.39 8.04 3.40 5.00 3.27 5.97 5.22 5.12 3.02 3.01 3.77
6.59 5.89 14.07 11.10 3.76 6.17 9.20 3.89 5.72 3.74 6.83 5.97 5.86 3.45 3.44 4.31
Kec. Malaka Barat
87.41
100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005 BPS Source : PODES 2005 BPS
8
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.3 Luas wilayah Kecamatan Rinhat Menurut Desa Area District of Rinhat by Village 2005
Desa Village
Luas Area 2 (Km )
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Saenama 02. Wekmidar 03. L o t a s 04. Webetun 05. Biudukfoho 06. N i t i 07. B o e n 08. Wekeke 09. Tafuli 10. N a e t 11. Nanin 12. Oekmurak 13. Alala 14. Raisamane 15. Weain 16. Nabutaek 17. Tafuli 18. Nanobot
10.54 8.13 6.93 6.17 7.15 7.21 10.78 9.88 13.55 16.84 6.57 8.74 4.84 6.12 6.21 3.60 13.59 4.87
6.95 5.36 4.57 4.07 4.71 4.75 7.11 6.51 8.93 11.10 4.33 5.76 3.19 4.03 4.09 2.37 8.96 3.21
151.72
100.00
Kec. Rinhat
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005,BPS Source : PODES 2005,BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
9
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.4 Luas wilayah Kecamatan Wewiku Menurut Desa Area District of Wewiku by Village 2005
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Lamea 02. Alkani 03. Seserai 04. Lorotolus 05. Weoe 06. Badarai 07. Webriamata 08. Halibasar 09. Weseben 10. Rabasa Biris 11. Weulun 12. Biris
12.50 8.36 7.42 7.78 20.00 8.72 5.87 6.00 7.64 3.61 5.41 4.59
12.77 8.54 7.58 7.95 20.43 8.91 6.00 6.13 7.80 3.69 5.53 4.69
Kec. Wewiku
97.90
100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005,BPS Source : PODES 2005,BPS
10
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.5 Luas wilayah Kecamatan Weliman Menurut Desa Area District of Weliman by Village 2005
Desa Village
Luas Area 2 (Km )
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Forekmodok 02. Lamudur 03. Hauklaran 04. Umalawain 05. Bone Tasea 06. Taaba 07. Leunklot 08. Lakulo 09. Laleten 10. Kleseleon 11. Wedeok 12. Angkaes 13. Haitimuk 14. Wesey
5.08 8.00 2.26 2.00 2.26 3.10 3.42 9.73 12.79 6.51 8.71 8.44 7.33 8.62
5.76 9.07 2.56 2.27 2.56 3.51 3.88 11.03 14.49 7.38 9.87 9.56 8.31 9.77
Kec. Weliman
88.25
100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005,BPS Source : PODES 2005,BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
11
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.6 Luas wilayah Kecamatan Malaka Tengah Menurut Desa Area District of Malaka Tengah by Village 2005
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Barene 02. Kakaniuk 03. Bakiruk 04. Kateri 05. Wehali 06. Umanenlawalu 07. Umakatahan 08. Naimana 09. Lawalu 10. Fahiluka 11. Kletek 12. Kamanasa 13. UPT Harekakae 14. Barada 15. Bereliku 16. Railor Tahak 17. Suai
11.28 17.57 23.37 20.00 6.10 6.04 6.10 7.40 14.30 9.80 13.68 13.96 0.50 9.54 1.50 4.50 3.05
6.69 10.42 13.85 11.86 3.62 3.58 3.62 4.39 8.48 5.81 8.11 8.28 0.30 5.66 0.89 2.67 1.81
Kec. Malaka Tengah
168.69
100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
12
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.7 Luas wilayah Kecamatan Sasita Mean Menurut Desa Area District of Sasita Mean by Village 2005 Desa Village (1) 01. Kereana 02. Babotin 03. Manulea 04. Naibone 05. Fatuaruin 06. K u f e u 07. As Manulea 08. B i a u 09. Tunabesi 10. Bani - Bani 11. Tunmat 12. Takarai 13. Babotin Selatan 14. Babotin Maemina 15. Beaneno 16. Silole 17. Builaran 18. Umutnana 19. Naisau 20. Fatuoin 21. Ikan Tuanbeis
Kec. Sasita Mean
Luas Area 2 (Km ) (2)
Persentase Percentage (3)
19.33 4.60 8.81 6.89 6.89 11.20 7.63 7.63 4.85 11.20 4.85 6.23 4.45 4.42 5.42 5.36 4.94 5.27 14.27 13.79 14.27
11.22 2.67 5.11 4.00 4.00 6.50 4.43 4.43 2.81 6.50 2.81 3.62 2.58 2.57 3.15 3.11 2.87 3.06 8.28 8.00 8.28
172.30
100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
13
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.8 Luas wilayah Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa Area District of Malaka Timur by Village 2005
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Numponi
5.68
6.82
02. Sanleo
32.92
39.53
03. Dirma
11.84
14.22
04. Kusa
4.37
5.25
05. Wemeda
13.62
16.35
06. Raiulun
14.85
17.83
Kec. Malaka Timur
83.28
100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
14
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.9 Luas wilayah Kecamatan Laenmanen Menurut Desa Area District of Laenmanen by Village 2005
Desa Village
Luas Area 2 (Km )
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
7.80
8.30
01. UPT Tniumanu 02. Tniumanu
5.38
5.72
12.80
13.61
04. Bonibais
5.37
5.71
05. Besesmus
12.80
13.61
06. Oenaek
12.80
13.61
07. Naekekusa
15.00
15.95
08. Kapitanmeo
7.38
7.85
09. Tesa
7.38
7.85
10. Meotroy
7.31
7.77
94.02
100.00
03. Uabau
Kec. Laenmanen
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
15
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.10 Luas wilayah Kecamatan Raimanuk Menurut Desa Area District of Raimanukby Village 2005
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Tasain
18.88
10.52
02. Teun
18.89
10.53
03. Renrua
25.50
14.21
04. Mandeu Raimanus
27.40
15.27
05. Faturika
23.60
13.15
5.00
2.79
07. Duakoran
11.67
6.50
08. Mandeu
13.98
7.79
09. Leuntolu
34.50
19.23
179.42
100.00
06. Rafae
Kec. Raimanuk
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
16
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.11 Luas wilayah Kecamatan Kobalima Menurut Desa Area District of Kobalima by Village 2005
Desa Village
Luas Area 2 (Km )
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Lakekun Barat
6.37
2.93
02. Lakekun
7.23
3.33
03. Lakekun Utara
7.00
3.22
04. Litamali
16.25
7.49
05. S i s i
17.00
7.83
06. Rainawe
17.00
7.83
07. Alas Selatan
30.60
14.10
08. Babulu Selatan
20.65
9.51
09. Babulu
29.45
13.57
10. A l a s
27.06
12.47
11. Kotabiru
20.05
9.24
12. Alas Utara
18.40
8.48
217.06
100.00
Kec. Kobalima Sumber : Potensi Desa 2005 Source : PODES 2005, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
17
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.12 Luas wilayah Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Desa Area District of Tasifeto Barat by Village 2005
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Fohoeka
12.21
4.29
02. Nanaeone
12.22
4.30
03. Lookeu
25.21
8.86
04. Derok Faturene
27.72
9.75
05. Nanaet
12.21
4.29
06. Lawalutolus
23.61
8.30
07. Dubesi
23.61
8.30
08. Naitimu
10.14
3.56
09. Rinbesihat
10.13
3.56
10. Bakustulama
27.72
9.75
11. Naekasa
54.60
19.20
12. Tukuneno
45.06
15.84
284.44
100.00
Kec. Tasifeto Barat
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
18
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.13 Luas wilayah Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Desa Area District of Kakuluk Mesak by Village 2005
Desa Village
Luas Area 2 (Km )
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Fatukety
53.70
28.63
02. Kabuna
37.31
19.89
03. Kenebibi
20.74
11.06
04. Jenilu
20.73
11.05
05. Leosama
37.30
19.89
06. Dualaus
17.76
9.47
187.54
100.00
Kec. Kakuluk Mesak
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
19
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.14 Luas wilayah Kecamatan Kota Atambua Menurut Desa Area District of Kota Atambua by Village 2005
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Fatukbot
5.80
10.32
02. L i d a k
3.21
5.71
03. Manuaman
3.52
6.27
04. Rinbesi
3.20
5.70
10.55
18.78
06. Atambua
1.40
2.49
07. Berdao
0.62
1.10
08. Beirafu
0.63
1.12
11.92
21.22
2.38
4.24
11.35
20.20
1.60
2.85
56.18
100.00
05. Fatubenao
09. Umanen 10. Tulamalae 11. Manumutin 12. Tenukiik
Kec. Kota Atambua
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
20
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.15 Luas wilayah Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Desa Area District of Tasifeto Timur by Village 2005
Desa Village
Luas Area 2 (Km )
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Fatuba'a
34.00
16.09
02. Dafala
19.70
9.32
03. Takirin 04. Manleten
9.30
4.40
35.40
16.75
05. Umaklaran
13.30
6.29
06. Tulakadi
15.95
7.55
07. Silawan
30.00
14.19
08. S a d i
18.00
8.52
09. Sarabau
6.56
3.10
10. B a u h o
14.40
6.81
4.76
2.25
10.00
4.73
211.37
100.00
11. Halimodok 12. Tialai Kec. Tasifeto Timur
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
21
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.16 Luas wilayah Kecamatan Raihat Menurut Desa Area District of Rinhat by Village 2005
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Asumanu
22.95
26.32
02. T o h e
16.55
18.98
03. Raifatus
8.40
9.63
04. Aitoun
14.40
16.51
05. Maumutin
9.56
10.96
06. Toheleten
15.34
17.59
Kec. Raihat
87.20
100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
22
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.17 Luas wilayah Kecamatan Lasiolat Menurut Desa Area District of Lasiolat by Village 2005
Desa Village
Luas Area 2 (Km )
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Lasiolat
9.20
14.27
02. Maneikun
9.10
14.11
03. Fatulotu
9.25
14.35
04. Lakanmau
9.00
13.96
05. Raiulun
9.00
13.96
06. Dualasi
9.00
13.96
07. Baudauk
9.93
15.40
Kec. Lasiolat
64.48
100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
23
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.18 Luas wilayah Kecamatan Lamaknen Menurut Desa Area District of Lamaknen by Village 2005
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Loonuna
30.04
14.02
02. Lakmaras
21.39
9.98
03. H e n e s
6.22
2.90
04. Nualain
11.82
5.52
05. E k i n
4.94
2.31
06. Debululik
12.00
5.60
07. Maudemu
17.00
7.93
08. D i r u n
15.40
7.19
09. Leowalu
6.28
2.93
10. Duarato
3.42
1.60
11. F u l u r
9.64
4.50
12. K e w a r
21.64
10.10
13. Mahuitas
9.10
4.25
14. M a k i r
14.09
6.57
9.33
4.35
15.00
7.00
7.00
3.27
214.31
100.00
15. Lamaksenulu 16. Lutarato 17. Sisi Fatuberal Kec. Lamaknen
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
24
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.19 Nama dan Panjang Sungai Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Name and Length of Rivers by District in Regency of Belu
Kecamatan District
Nama Sungai Name of Rivers
Panjang Sungai Length of Rivers (Km)
(1)
(2)
(3)
1. Malaka Barat
Benenai Delek
100 15
2. Malaka Tengah
Baen Wedik
30 10
3. Malaka Timur
Talimetan Motahoar
8 7
4. Tasifeto Barat
Buik Luradik
40 10
5. Tasifeto Timur
Baukama Baukoek Motamuru
45 10 15
6. Lamaknen
Welulik Malibaka
18 50
7. Kota Atambua
Talau
50
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
25
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Numbers of Day of Rain in Regency 2 0
Kecamatan District
Januari January
Pebruari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Malaka Barat
11
7
9
-
-
9
02. Rinhat
6
5
-
-
-
-
03. Wewiku**)
-
-
-
-
-
-
04. Weliman
11
12
-
-
5
-
05. Malaka Tengah
4
7
-
-
6
15
06. Sasita Mean*)
7
8
-
-
-
14
07. Malaka Timur
6
8
-
-
-
-
08. Laen Manen**)
-
-
-
-
-
-
09. Raimanuk**)
-
-
-
-
-
-
10. Kobalima*)
4
7
-
-
8
25
11. Tasifeto Barat*)**)
-
-
-
-
-
-
12. Kakuluk Mesak
7
5
-
-
-
-
13. Kota Atambua*)**) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat**) 17. Lamaknen*)
21 23 15
17 11 17
-
-
1 4
5
6.76
6.12
0.53
0.00
1.41
4.00
Rata-Rata
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture and Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data Tidak Tersedia
26
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Table 1.20 Belu Menurut Kecamatan Per Bulan of Belu by District per Month 0 7
(hari)
Juli July
Agustus August
Septembe r September
Oktober October
Novembe r November
Desember December
Ju mlah Total
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-
-
-
6
17
21
80
-
-
-
-
-
-
11
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
9
15
66
-
-
-
-
4
11
47
-
-
-
-
14
13
56
-
-
-
-
7
8
29
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 -
6 -
11 -
64 12
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
38
-
-
-
-
7
18
60
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
17
64
0.00
0.00
0.00
1.35
4.12
6.06
31.00
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
27
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Rainfall in Regency 2 0
Kecamatan District
Januari Januar y
Pebruari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Malaka Barat
123
137
192
-
-
105
02. Rinhat
104
119
-
-
-
-
03. Wewiku**)
-
-
-
-
-
-
04. Weliman
125
168
-
-
74
-
05. Malaka Tengah
166
690
-
-
519
417
06. Sasita Mean*)
103
96
-
-
-
-
07. Malaka Timur
146
189
-
-
-
292
08. Laen Manen**)
-
-
-
-
-
-
09. Raimanuk**)
-
-
-
-
-
-
46
29
-
-
68
785
-
-
-
-
-
-
12. Kakuluk Mesak
66
74
-
-
-
-
13. Kota Atambua*)**) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat**) 17. Lamaknen*)
343 215 267
507 116 387
-
-
38 44
43
100.24
147.76
11.29
0.00
43.71
96.59
10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*)**)
Rata-Rata
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture and Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data Tidak Tersedia
28
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Table 1.21 Belu Menurut Kecamatan Per Bulan of Belu by District per Month 0 7
(mm)
Juli July
Agustus August
Septembe r September
Oktober October
Novembe r November
Desember December
Ju mlah Total
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-
-
-
146
184
475
1,362
-
-
-
-
-
-
223
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
243
186
264
1,060
-
-
-
-
119
116
2,027
-
-
-
-
214
190
603
-
-
-
-
102
214
943
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
112 -
135 -
89 -
1264 140
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
850
-
-
-
-
165
209
743
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
104
123
968
0.00
0.00
0.00
29.47
71.12
98.83
599.00
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
29
BAB / CHAPTER
2
Pemerintahan Government
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Pemerintahan Kabupaten Belu berdiri pada tanggal 20 Desember 1958 dengan ibukota kabupaten Atambua saat ini wilayahnya terdiri atas 24 kecamatan, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kecamatan Malaka Barat Kecamatan Rinhat Kecamatan Wewiku Kecamatan Weliman Kecamatan Malaka Tengah Kecamatan Sasita Mean Kecamatan Botin Leobele Kecamatan Io Kufeu Kecamatan Malaka Timur Kecamatan Laenmanen Kecamatan Raimanuk Kecamatan Kobalima
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Kecamatan Kobalima Timur Kecamatan Tasifeto Barat Kecamatan Nanaet Dubesi Kecamatan Kakuluk Mesak Kecamatan Kota Atambua Kecamatan Atambua Barat Kecamatan Atambua Selatan Kecamatan Tasifeto Timur Kecamatan Raihat Kecamatan Lasiolat Kecamatan Lamaknen Kecamatan Lamaknen Selatan
Menurut data dari Bagian Pemerintahan Desa pada Kantor Bupati Belu hingga tahun 2007 terdapat 208 desa/kelurahan di Kabupaten Belu yang terdiri dari 196 desa dan 12 kelurahan, dimana sebanyak 87,02 persen adalah desa/kelurahan difinitif, sedangkan sisanya sebanyak 12.98 persen masih merupakan desa persiapan.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
33
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Gambar 2.1. Persentase Jumlah Desa Menurut Klasifikasi Desa di Kabupaten Belu Tahun 2007
Swakarya 73.56%
Swadaya 20.19%
Swasembada 6.25% Sumber : PMD
Gambar 2.2. Jumlah Wilayah Administrasi Setingkat Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Tahun 2007 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 010 011 012 013 020 021 022 023 030 031 032 040 041 050 051 052 060 061 062 070 071 072 080 081
Sumber : Bagian Pemerintahan Desa
34
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan Numbers Villages by District 2007 Kecamatan Regency
(1)
Definitif Definitive (3)
Desa / Kelurahan Village UPT PrePersiapan transmiPre-village gration village (4) (5)
Jumlah Total *) (6)
01. Malaka Barat
11
5
-
16
02. Rinhat
13
7
-
20
03. Wewiku
9
3
-
12
04. Weliman
11
3
-
14
05. Malaka Tengah
12
5
-
17
9
-
-
9
06. Sasita Mean 07. Io Kufeu
7
-
-
7
08. Botin Leobele
5
-
-
5
09. Malaka Timur
6
-
-
6
10. Laen Manen
7
2
-
9
11. Raimanuk
8
1
-
9
12. Kobalima
8
-
-
8
13. Kobalima Timur
4
-
-
4
14. Tasifeto Barat
8
-
-
8
15. Nanaet Dubesi
4
-
-
4
16. Kakuluk Mesak
6
-
-
6
17. Kota Atambua
4
-
-
4
18. Atambua Selatan
4
-
-
4
19. Atambua Barat
4
-
-
4
20. Tasifeto Timur
11
1
-
12
21. Raihat
6
-
-
6
22. Lasiolat
7
-
-
7
23. Lamaknen
9
-
-
9
24. Lamaknen Selatan
8
-
-
8
-
208
181 27 Kabupaten Belu Sumber : Bagian Pemerintahan Desa, Kantor Bupati Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
35
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.2 Banyaknya Satuan Lingkungan Setempat Menurut Kecamatan 2007 Kecamatan District (3) 01. Malaka Barat 02. Rinhat
Dusun/Lingkungan
Rukun Tetangga (RT)
(4)
(5)
82
214
119
215
03. Wewiku
66
211
04. Weliman
88
188
05. Malaka Tengah
98
332
06. Sasita Mean
49
93
07. Io Kufeu
45
87
08. Botin Leobele
30
57
09. Malaka Timur
46
109
10. Laen Manen
66
126
11. Raimanuk
78
140
12. Kobalima
48
119
13. Kobalima Timur
23
50
14. Tasifeto Barat
59
177
15. Nanaet Dubesi
20
40
16. Kakuluk Mesak
35
90
17. Kota Atambua
9
110
18. Atambua Selatan
9
79
19. Atambua Barat
8
90
20. Tasifeto Timur
58
175
21. Raihat
31
91
22. Lasiolat
25
70
23. Lamaknen
43
103
24. Lamaknen Selatan Kabupaten Belu
39
109
1,174
3,075
Sumber : Bagian Pemerintahan Desa, Kantor Bupati Belu
36
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.3 Banyaknya Desa/Kelurahan dan Tingkat perkembangan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan Numbers of Villages and Supporting level by District 2007 Perkotaan Kecamatan Regency
Swadaya
(1)
(2)
Swakar ya Self Developing (3)
01. Malaka Barat 02. Rinhat
-
-
03. Wewiku 04. Weliman
-
-
-
-
05. Malaka Tengah
-
-
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur
-
08. Laen Manen 09. Raimanuk
-
-
-
10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
-
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu
-
Pedesaan Swasemba da Supporting (4) -
Swadaya
(5)
Swakary a Self Developing (6)
Swasemba da Supporting (7)
Jumlah Desa/ Kelurah an Numbe rs of Villages (8)
5
10
1
16
-
7
13
-
20
-
3
9
-
12
3
11
-
14
-
5
10
2
17
-
-
8
13
-
21
-
-
-
6
-
6
-
2
7
-
9
-
-
1
7
1
9
-
-
-
11
1
12
-
-
-
12 6
-
12 6
-
5 -
7 -
-
11
1
12 12
-
-
-
-
6 7
-
6 7
-
-
-
8
9
-
17
-
5
7
42
148
6
208
Sumber : PMD Source : PMD Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
37
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Jenis Kelamin dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007 Kantor/Dinas/Instansi
Pegawai Pegawai sipil Sipil Daerah pusat dipekerjakan L
(1)
BUMN/ BUMD
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
P
L
P
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
01. Sekretariat Daerah 02. Kecamatan
185
100
-
-
-
-
-
-
185
100
a. Malaka Barat b. Rinhat
41
8
-
-
-
-
-
-
41
8
19
2
-
-
-
-
-
-
19
2
c. Wewiku
8
3
-
-
-
-
-
-
8
3
d. Weliman e. Malaka Tengah
14
7
-
-
-
-
-
-
14
7
44
16
-
-
-
-
-
-
44
16
f. Sasita Mean g. Malaka Timur
20
5
-
-
-
-
-
-
20
5
30
7
-
-
-
-
-
-
30
7
25 10
6 3
-
-
-
-
-
-
25 10
6 3
49 39
10 11
-
-
-
-
-
-
49 39
10 11
54 20
8 11
-
-
-
-
-
-
54 20
8 11
-
19 27
h. Laen Manen i. Raimanuk j. Kobalima k. Tasifeto Barat l. Kakuluk Mesak m. Kota Atambua n. Tasifeto Timur o. Raihat p. Lasiolat q. Lamaknen 03. Kelurahan a. Kota Atambua b. Tenukiik c. Manuaman d. Manumutin e. Tulamalae f. Bardao g. Beirafu h. Lidak i. Umanen
Jumlah I
38
19 27
3
-
-
-
-
-
3
22 15
3 6 5
-
-
-
-
-
-
22 15
3 6 5
10 10 9 21 16 16 7 12 13
6 7 4 7 5 6 4 5 6
-
-
-
-
-
-
10 10 9 21 16 16 7 12 13
6 7 4 7 5 6 4 5 6
-
-
-
-
-
-
755 264
755 264
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.4
Kantor/Dinas/Instansi
Pegawai Sipil Daerah
Pegawai sipil BUMN/ BUMD pusat dipekerjakan
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
(1) j. Fatubenao k. Fatukbot l. Rinbesi Sekretariat DPRD Kejaksaan Negeri Pengadilan Negeri Departemen Agama Pengadilan Agama BPN BPS Lembaga Pemasyarakatan KPPN PNS Polri PNS Kodim Bandara Udara Haliwen Pengelolaan Pajak Atambua Imigrasi Badan Pengawas Badan Kesbanglinmas
(2) 11 14 11 27 -
(3) 5 7 4 13 -
(4) 21 30 108 14 34 18 48 25 20 228 8
(5) 8 11 85 1 7 4 11 2 4 8 -
(6) -
(7) -
(8) 6 3 1 4 3
(9) 2 1 1 -
(10) 11 14 11 27 21 36 111 14 34 19 48 29 20 228 11
(11) 5 7 4 13 8 13 85 1 7 5 11 3 4 8 -
44 26
11 10
4 31 -
3 -
-
-
3 -
1 -
7 31 44 26
1 3 11 10
Bappeda
28
9
-
-
-
-
-
-
28
9
Bapedalda
22
13
-
-
-
-
-
-
22
13
Badan Kepegawaian
20
15
-
-
-
-
-
-
20
15
Badan PMD
33
12
-
-
-
-
-
-
33
12
Dinas Kimpraswil
114
23
-
-
-
-
-
-
114
23
Dinas Infokom Dinas Perindustrian &Perdagangan Dinas Pendaftaran Penduduk
41
17
-
-
-
-
-
-
41
17
42
9
-
-
-
-
-
-
42
9
13
-
-
25
13
Jumlah II
25
458
161 589
-
-
-
-
144
-
-
20
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
5 1067 310
39
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.4
Kantor/Dinas/Instansi (1)
Pegawai Sipil Pegawai sipil BUMN/ BUMD Daerah pusat dipekerjakan
PDAM Jumlah III
40
Jumlah
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
-
-
-
-
-
-
36
10
-
-
-
-
-
-
65 16 1950 1863
-
-
-
-
-
-
243 26
264 4
-
-
-
-
-
-
46 94
13 16
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 36 10 Dinas Pendidikan 65 16 Dinas Pendidikan (Guru) 1950 1863 Dinas Kesehatan 243 264 Dinas Nakertrans 26 4 Dinas Pendapatan Daerah 46 13 Dinas Kehutanan 94 16 Dinas Keluarga Berencana 98 30 Dinas Perhubungan 74 10 Dinas Pertanian & Perkebunan 189 30 Dinas Perikanan & Kelautan 30 19 Dinas Pertambangan & Energi 21 15 Dinas Peternakan 62 21 Dinas Koperasi PK&M 38 6 Dinas Kesejahteraan Sosial 22 7 Dinas Kebersihan & Pertamanan 35 25 Kantor Satpol Pamong Praja 35 5 Kantor Arsip Daerah 11 8 Kantor Ketahanan Pangan 92 9 Kantor Perpustakaan 13 12 Kantor PDE PD. Belu Bhakti
Honorer/ Kontrak/PTT
-
-
-
-
-
-
98 74
30 10
-
-
-
-
-
-
189
30
-
-
-
-
-
-
30
19
-
-
-
-
-
-
21 62 38 22
15 21 6 7
-
-
-
-
-
-
35
25
-
-
-
-
-
-
35 11 92 13
5 8 9 12
10 9
8 3
-
-
-
-
-
-
10 9
8 3
2
5
-
-
-
-
-
-
2
5
-
-
-
-
-
-
3201 2399
3201 2399
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.4
Kantor/Dinas/Instansi
Pegawai Sipil Daerah
Pegawai sipil BUMN/ BUMD pusat dipekerjakan
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
85 18 12
121 4 5
-
-
-
-
-
-
85 18 12
121 4 5
BRI BPD Atambua BPD Capem Atapupu PLN
-
-
-
-
31 11 2 25
9 7 2 1
16 9 2 46
2 5
47 20 4 71
11 7 2 6
Telkom
-
-
-
-
4
-
9
6
13
6
Pos & Giro
-
-
-
-
22
-
3
-
25
-
(1)
RSUD Atambua Akademi Perawat Sekretariat KPU
Pegadaian Ps. Baru
-
-
-
-
7
1
2
-
8
2
Pegadaian Atambua
-
-
-
-
6
1
3
-
9
1
Pegadaian Betun
-
-
-
-
3
2
3
-
6
2
Asuransi Jiwa Sraya
-
-
-
-
10
3
-
-
10
3
Asuransi Bumi Putra
-
-
-
-
2
2
22
30
24
32
Perum Dolog Atambua
-
-
-
-
18
-
8
-
26
-
Bank Mandiri
-
-
-
-
2
3
5
-
7
3
BNI
-
-
-
-
4
2
4
-
8
2
115
130
-
-
Jumlah IV
Jumlah I+II+III+IV Sumber
4529 2954 589
144
147 33 132 43 393 207
147 33 152 48
541 6 3180
: BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
41
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Golongan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007 Golongan
BUMN/ BUMD
Kantor/Dinas/Instansi (1)
I
II
III
IV
L P
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
01. Sekretariat Daerah 02. Kecamatan
16
164
91
14
-
-
-
-
185
100
a. Malaka Barat
4
27
18
-
-
-
-
-
41
8
b. Rinhat
3
10
8
-
-
-
-
-
19
2
c. Wewiku
-
5
6
-
-
-
-
-
8
3
d. Weliman
2
9
10
-
-
-
-
-
14
7
e. Malaka Tengah
8
34
18
-
-
-
-
-
44
16
f. Sasita Mean
2
13
10
-
-
-
-
-
20
5
g. Malaka Timur
1
25
11
-
-
-
-
-
30
7
h. Laen Manen i. Raimanuk j. Kobalima k. Tasifeto Barat l. Kakuluk Mesak m. Kota Atambua n. Tasifeto Timur o. Raihat p. Lasiolat q. Lamaknen
2 5 8 5 1 3 3
17 5 40 32 45 14 12 22 15 8
14 8 17 13 9 12 9 5 13 9
-
-
-
-
-
25 10 49 39 54 20 19 27 22 15
6 3 10 11 8 11 3 3 6 5
a. Kota Atambua b. Tenukiik c. Manuaman d. Manumutin e. Tulamalae f. Bardao g. Beirafu h. Lidak
1 1 8 2 3 2
7 8 5 14 10 12 4 8
8 8 8 6 9 7 7 7
-
-
-
-
-
10 10 9 21 16 16 7 12
6 7 4 7 5 6 4 5
03. Kelurahan
i. Umanen Jumlah I
42
1 81
12 6 577 347
14
-
-
-
-
13 6 755 264
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.5 Golongan
BUMN/ BUMD
Kantor/Dinas/Instansi (1) j. Fatubenao k. Fatukbot l. Rinbesi
Sekretariat DPRD Kejaksaan Negeri Pengadilan Negeri Departemen Agama Pengadilan Agama BPN BPS Lembaga Pemasyarakatan KPPN PNS Polri PNS Kodim Bandara Udara Haliwen Pengelolaan Pajak Atambua Imigrasi Badan Pengawas Badan Kesbanglinmas Bappeda
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
I
II
III
IV
L
P
L
P
L
P
(2) 1 2 2
(3) 9 11 8
(4) 6 8 5
(5) -
(6) -
(7) -
(8) -
(9) -
(10) 11 14 11
(11) 5 7 4
3 1 -
22 18 15 114 3 9 7
11 10 22 77 12 31 15
4 1 3 5 1 -
-
-
6 1
2 1
27 21 36 111 14 34 19
13 8 13 85 1 7 5
14 207 4
37 17 4 29 2
21 10 6 2
1 -
-
-
4 3
1 -
48 29 20 228 11
11 3 4 8 -
2 -
2 26 16 19
2 7 28 10
1 9 7
-
-
3 -
1 -
7 31 44 26
1 3 11 10
-
11
21
5
-
-
-
-
28
9
Bapedalda Badan Kepegawaian
2
14
15
4
-
-
-
-
22
13
1
15
17
2
-
-
-
-
20
15
Badan PMD
-
19
21
5
-
-
-
-
33
12
12
72
46
7
-
-
-
-
114
23
3
30
20
5
-
-
-
-
41
17
-
18
26
7
-
-
-
-
42
9
14
18
-
25
13
Dinas Kimpraswil Dinas Infokom Dinas Perindustrian &Perdagangan Dinas Pendaftaran Penduduk Jumlah II
1
255
561 467
5
-
-
-
72
-
-
17
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
5 1067 310
43
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.5 Golongan
BUMN/ BUMD
Kantor/Dinas/Instansi (1)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan (Guru) Dinas Kesehatan Dinas Nakertrans Dinas Pendapatan Daerah Dinas Kehutanan Dinas Keluarga Berencana Dinas Perhubungan Dinas Pertanian & Perkebunan Dinas Perikanan & Kelautan Dinas Pertambangan & Energi Dinas Peternakan Dinas Koperasi PK&M Dinas Kesejahteraan Sosial Dinas Kebersihan & Pertamanan Kantor Satpol Pamong Praja Kantor Arsip Daerah Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
I
II
III
IV
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
1 3
19 42
22 28
4 8
-
-
-
-
36 65
10 16
267 6
-
-
-
-
5 5
-
-
-
-
69 6 4 6
1343 2134 343 152 11 19 70
14 31 30
4
-
-
-
-
1950 1863 243 264 26 46 94
4 13 16
7
48 42
74 32
6 3
-
-
-
-
98 74
30 10
6
126
83
4
-
-
-
-
189
30
1
23
22
3
-
-
-
-
30
19
2 2 -
16 44 15 15
13 32 23 9
5 5 6 5
-
-
-
-
21 62 38 22
15 21 6 7
7
36
14
3
-
-
-
-
35
25
2 1 1
27 11 62 18
10 6 37 5
1 1 2 1
-
-
-
-
35 11 92 13
5 8 9 12
Kantor PDE PD. Belu Bhakti
2
10 8
7 2
1 -
-
-
-
-
10 9
8 3
PDAM
-
4
3
-
-
-
-
-
2
5
345
-
-
-
-
Jumlah III
44
120 2352 2783
3201 2399
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.5 Golongan
BUMN/ BUMD
Kantor/Dinas/Instansi
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
I
II
III
IV
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
RSUD Atambua Akademi Perawat Sekretariat KPU
2 -
133 5 9
68 14 8
3 3 -
-
-
-
-
85 18 12
121 4 5
BRI BPD Atambua BPD Capem Atapupu PLN
-
-
-
-
31 11 2 25
9 7 2 1
16 9 2 46
2 5
47 20 4 71
11 7 2 6
Telkom
-
-
-
-
4
-
9
6
13
6
Pos & Giro
-
-
-
-
22
-
3
-
25
-
Pegadaian Ps. Baru
-
-
-
-
7
1
2
-
8
2
Pegadaian Atambua
-
-
-
-
6
1
3
-
9
1
Pegadaian Betun
-
-
-
-
3
2
3
-
6
2
Asuransi Jiwa Sraya
-
-
-
-
10
3
-
-
10
3
Asuransi Bumi Putra
-
-
-
-
2
2
22
30
24
32
Perum Dolog Atambua
-
-
-
-
18
-
8
-
26
-
(1)
Bank Mandiri
-
-
-
-
2
3
5
-
7
3
BNI
-
-
-
-
4
2
4
-
8
2
2
147
90
6
458 3637
368 7
437
Jumlah IV
Jumlah I+II+III+IV Sumber
147 33 132 43 393 207
147 33 149 48
541 6 3180
: BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
45
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.6 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Tingkat Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007 Tingkat Pendidikan Kantor/Dinas/Instansi (1)
01. Sekretariat Daerah 02. Kecamatan
D1-D3
Jumlah
SD
SLTP
S1
S2
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
36
32
185
25
6
1
-
285
a. Malaka Barat
6
8
28
2
5
-
-
49
b. Rinhat
1
2
13
2
3
-
-
21
c. Wewiku
-
1
8
-
2
-
-
11
d. Weliman
1
1
15
1
3
-
-
21
e. Malaka Tengah
20
6
28
3
3
-
-
60
f. Sasita Mean
7
4
8
1
5
-
-
25
g. Malaka Timur
9
5
19
1
3
-
-
37
h. Laen Manen i. Raimanuk j. Kobalima k. Tasifeto Barat l. Kakuluk Mesak m. Kota Atambua n. Tasifeto Timur o. Raihat p. Lasiolat q. Lamaknen
4 1 13 10 21 14 4 8 3 4
6 1 12 9 13 3 2 5 4 3
13 7 27 24 21 6 8 11 16 8
2 3 2 3 3 3 1 2
6 4 4 5 4 5 5 5 5 3
-
-
31 13 59 50 62 31 22 30 28 20
a. Kota Atambua b. Tenukiik c. Manuaman d. Manumutin e. Tulamalae f. Bardao g. Beirafu h. Lidak i. Umanen
2 3 1 11 4 7 2 5 3
2 2 1 3 3 2 2 1
9 10 8 9 12 11 6 7 12
1 1 1 1
3 1 3 4 2 2 2 3 2
-
-
16 17 13 28 21 22 11 17 19
200
133
529
58
98
1
-
1019
03. Kelurahan
Jumlah I
46
SLTA
Honorer/ Kontrak/ PTT
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.6 Tingkat Pendidikan Kantor/Dinas/Instansi SLTA
D1-D3
Honorer/ Kontrak/ PTT
Jumlah
SD
SLTP
S1
S2
(1) j. Fatubenao
(2) 2
(3) 2
(4) 9
(5) -
(6) 3
(7) -
(8) -
(9) 16
k. Fatukbot
5
1
12
1
2
-
-
21
l. Rinbesi
4
1
8
-
2
-
-
15
Sekretariat DPRD
10
6
18
1
5
-
-
40
Kejaksaan Negeri
3
-
16
-
10
-
-
29
Pengadilan Negeri
-
1
18
1
20
1
8
49
Departemen Agama
1
1
54
61
75
1
3
196
Pengadilan Agama
-
-
2
1
9
3
-
15
BPN
1
1
30
1
8
-
-
41
1 4 200
3 6 27
16 40 12 10 9
1 10 -
5 15 4 4 -
1 -
2 5 -
24 59 32 24 236
-
4
3
1
-
-
3
11
1 7 5 1 7 2 2 19 5
2 4 3 5 4 4 8 6
2 29 27 20 12 11 14 22 66 40
1 4 1 3 1 2 4 11 1
1 4 15 6 15 11 12 13 32 5
3 1 1 1
4 -
8 34 55 36 37 35 35 45 137 58
5
1
32
2
10
1
-
51
4 289
1 91
20 552
2 110
11 297
13
25
38 1377
BPS Lembaga Pemasyarakatan KPPN PNS Polri PNS Kodim
Bandara Udara Haliwen Pengelolaan Pajak Atambua Imigrasi Badan Pengawas Badan Kesbanglinmas Bappeda Bapedalda Badan Kepegawaian Badan PMD Dinas Kimpraswil Dinas Infokom Dinas Perindustrian &Perdagangan Dinas Pendaftaran Penduduk Jumlah II
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
47
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.6 Tingkat Pendidikan Kantor/Dinas/Instansi (1) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan (Guru)
SD
SLTP
SLTA
(2)
(3)
(4)
4
1
4
3
D1-D3
S1
S2
(5)
(6)
(7)
24
7
27
8
Honorer/ Kontrak/ PTT
Jumlah
(8)
(9)
10
-
46
39
-
81
-
3813
-
507 30
-
-
1211
851
1751
Dinas Kesehatan
19
54
335
68
27
Dinas Nakertrans
2
1
15
4
8
-
Dinas Pendapatan Daerah
6
5
30
5
13
-
59
Dinas Kehutanan
1
2
77
5
25
-
110
4
Dinas Keluarga Berencana
1
7
76
6
38
-
128
Dinas Perhubungan Dinas Pertanian & Perkebunan Dinas Perikanan & Kelautan Dinas Pertambangan & Energi Dinas Peternakan Dinas Koperasi PK&M Dinas Kesejahteraan Sosial Dinas Kebersihan & Pertamanan Kantor Satpol Pamong Praja Kantor Arsip Daerah Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan Kantor PDE PD. Belu Bhakti PDAM
12
7
50
6
9
-
84
13
17
116
22
50
1
-
219
5
2
25
7
9
1
-
49
3 7 1 1
2 3 2 4
19 39 24 17
1 10 5 2
10 23 12 5
1 1
-
36 83 44 29
13
8
30
2
7
-
-
60
3 1 1 5 1 3 -
2 2 2 3 3 2 -
26 11 58 13 9 3 6
2 2 6 1 1 -
7 3 34 3 5 3 1
-
-
40 19 101 25 18 12 7
106
132
8
-
5600
Jumlah III
48
2241 1021 2092
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.6 Tingkat Pendidikan
Honorer/ Jumlah Kontrak/PTT
Kantor/Dinas/Instansi (1)
SD
SLTP
S1
S2
(2)
(3)
SLTA (4)
D1-D3 (5)
(6)
(7)
(8)
(9)
6 1
8 1
173 15
19 4
1
-
-
206 22
1 1
1 1
14 31
1 3
21
1
-
17 58
-
9
27
RSUD Atambua Akademi Perawat Sekretariat KPU BRI BPD Atambua BPD Capem Atapupu PLN Telkom Pos & Giro Pegadaian Ps. Baru Pegadaian Atambua Pegadaian Betun Asuransi Jiwa Sraya Asuransi Bumi Putra Perum Dolog Atambua Bank Mandiri BNI Jumlah IV
1 2 1 -
5 -
2 24 3 13 7 3 4 11 50
1 1 1 2 -
2 1 1 1 2 3 2 6
1 -
51 15 3 2 3 -
6 77 19 25 10 10 8 13 56
5 18
3 19
9 1 1 368
1 1 36
3 4 56
1 3
8 5 4 100
26 10 10 600
Jumlah I+II+III+IV
613
375
3656 1225 2543
25
125
8499
Sumber
-
-
7
2
9
: BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
49
BAB / CHAPTER
3
Penduduk & Tenaga Kerja Population & Man Power
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
PENDUDUK & TENAGA KERJA PENDUDUK Tema kepedudukan selalu muncul menjadi suatu permasalahan yang cukup menarik dan hangat untuk diperdebatkan karena mempunyai kaitan erat dengan kesejahteraan hidup manusia. Perkembangan penduduk yang pesat tanpa diimbangi dengan persediaan resourses yang memadai maka jumlah penduduk yang banyak tersebut menjadi beban bagi pembangunan. Sebaliknya percepatan pertumbuhan penduduk jauh lebih lamban dari percepatan pertambahan sumber daya dan sumber dana yang ada maka penduduk yang banyak dengan kualitas yang memadai akan menjadi modal pembangunan yang sangat berharga. Pemerintah dalam berbagai format perencanaan selalu menempatkan masalah kependudukan sebagai kerangka acuannya, karena penduduk dengan aspek kualitas dan kuantitasnya merupakan pelaku sentral sekaligus sebagi objek yang menikmati hasil-hasil pembangunan secara lebih adil
dan berkeprikemanusiaan. Penduduk yang banyak dengan kualitas yang tinggi akan menjadi asset yang berharga bagi kelancaran proses pembangunan, sedangkan apabila sebagian besar dari mereka berkualitas rendah tentu akan menjadi sumber kemiskinan dan keterbelakangan yang tidak lain juga menjadi musuh utama dari misi pembangunan bangsa. Dari hasil Sensus Penduduk, jumlah penduduk di Kabupaten Belu tahun 1990 sebanyak 216,019 jiwa dan meningkat menjadi 277,484 jiwa pada tahun 2000, dengan pertumbuhan rata–rata 2,54%. Tingkat pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi dibanding pertumbuhan 1980-1990 yang hanya 1,78%. Pada tabel 3.1.1. jumlah penduduk Kabupaten Belu 2007 dari 378,882 jiwa, dengan tingkat kepadatan rumah tangga rata-rata 4 orang dan kepadatan penduduk 155 orang per Km². Dibandingkan tahun sebelumnya angka pertumbuhan penduduk periode 2000-2007 tergolong cukup tinggi yakni
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
53
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
4.55%. Hal ini karena selain perkembangan penduduk secara alamiah, juga diakibatkan oleh adanya eksodus ex pengungsi Timor Timur ke wilayah Kabupaten Belu yang pada Sensus Penduduk 2000 belum terhitung. Faktor migrasi masuk juga menjadi pemicu tingginya angka pertumbuhan penduduk mengingat kedudukan wilayah geografis Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste akan menjadi daerah transit bagi penduduk dari luar untuk expansi usaha ke negara baru tersebut. Selain itu dengan adanya pergeseran paradigma Keluarga Berencana dari Norma Keluarga Kecil Bahagia menjadi menjadi Keluarga Berkualitas disalah tafsirkan sebagai peluang untuk banyak anak asal bisa/mampu menghidupinya. Pada kasus ini, hidup layak sebuah keluarga menjadi relatif dan sangat tergantung pada pandangan kepentingan yang bersifat subjektif. Analisis kependudukan tahun 2007 memperlihatkan indikator sebagai berikut: - Angka sex ratio pada tahun 2007 sebesar 99, menunjukkan bahwa 54
-
-
jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih rendah dari penduduk perempuan yakni setiap 99 penduduk laki-laki terdapat 100 orang penduduk perempuan. Dilihat dari struktur umur penduduk memperlihatkan bahwa sebagaian besar penduduk Belu berada pada usia muda, dimana konstruksi piramida penduduknya masih berbentuk ekspansif. Dari 378,882 pada tahun 2007 38.20%, merupakan penduduk usia muda yang berumur 0 – 14 tahun. Angka ketergantungan (Dependency Ratio) pada tahun 2007 adalah 79 yang menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 79 orang yang belum atau tidak produktif.
KETENAGAKERJAAN Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 10 tahun keatas, sedangkan khusus dalam Sensus
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Penduduk 2000 dan Sakernas 2007 menggunakan konsep penduduk berumur 15 tahun keatas. Mereka terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Proporsi penduduk yang tergolong angkatan kerja dikenal dengan istilah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( T P A K). TPAK mengkikuti pola huruf *U* terbalik. Angka ini rendah pada usia muda (usia sekolah), kemudian naik sejalan dengan kenaikan umur sampai mencapai puncaknya pada umur 25–29 tahun, yang selanjutnya turun lagi perlahan pada umur-umur berikutnya (antara lain karena pensiun, kesehatan yang tidak memungkinkan dan telah mencapai usia tua). Selama kurun waktu 2000- 2007, TPAK Kabupaten Belu sedikit berfluktuasi yakni 77.64 di tahun 2000, 61.35 pada tahun 2005, 61.00 tahun 2006 dan tahun 2007 ini meningkat menjadi 68.28%. Diduga fluktuasi TPAK ini erat kaitannya dengan situasi kesulitan ekonomi yang dialami sebagian besar masyarakat. Pada kondisi ekonomi masyarakat secara umum relatif baik maka ada sebagian penduduk usia kerja terutama ibu rumah tangga tidak aktif mencari nafkah. Sebaliknya
ketika kondisi ekonomi tingkat rumah tangga memasuki fase kronis maka sebagian ibu rumah tangga terpaksa ikut mencari nafkah melalui usaha antara lain kerajinan rumah tangga, perdagangan eceran atau sebagai pekerja keluarga pada sektor pertanian. Angka kesempatan kerja merupakan perbandingan antara penduduk yang bekerja dengan angkatan kerja. Pada tahun 2007 angka kesempatan kerja Kabupaten Belu tergolong tinggi yakni 96.87%. Ini berarti angka pengangguran terbuka pada tahun 2007 hanya sebesar 3.13% atau lebih sedikit dibanding hasil sensus SP 2000 sebesar 7.44%. Kendatipun tingkat pengangguran terbuka relatif kecil, namun bila dibandingkan dengan tingkat pendapatan perkapita penduduk yang masih rendah menunjukkan bahwa sebenarnya angka setengah pengangguran dan pengangguran terselubung di Kabupaten Belu terutama pada sektor pertanian di pedesaan masih cukup tinggi. Komposisi penduduk yang bekerja pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa sebagian besar yakni 60.84 % dari penduduk yang bekerja,mempunyai lapangan pekerjaan utama di sektor
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
55
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
pertanian. Sementara sisanya masing masing bekerja pada sektor sekunder (industri 10.04% dan 29.12% sisanya bekerja pada sektor tersier (perdagangan 5.45%, jasa jasa 13.43% dan lainnya 10.24%) bila di bandingkan dengan hasil sensus penduduk tahun 1990 dan 2000 di mana penduduk yang bekerja di sektor pertanian masing masing 68.28% dan 76.15% maka selama lebih dari dua dekade terakhir ini hampir tidak terjadi transformasi tenaga kerja dari sektor primer ke sektor ekonomi moderen secara signifikan. Padahal kunci dari kemajuan pembangunan ekonomi terletak pada akselarasi kinerja dari sektor-sektor ekonomi moderen yang dimanifestasikan lewat semakin besarnya porsi tenaga kerja yang bekerja pada sektor sekunder dan tersier. Lambatnya transformasi tenaga kerja ke sektor moderen sangat erat kaitannya dengan tingkat pendidikan kerja. Data hasil Sakernas 2007 memperlihatkan bahwa sekitar 73.10.penduduk yang bekerja berpendidikan paling tinggi hanya tamat Sekolah Dasar (SD). Dengan masih rendahnya tingkat pendidikan maka kemampuan untuk mengadopsi perkembangan teknologi produksi 56
yang lebih baik maupun pikiran kreatif untuk menyeleksi aktivitas ekonomi yang lebih menguntungkan menjadi relatif terbatas. Penyebaran penduduk yang bekerja menurut jumlah jam kerja selama seminggu memperlihatkan bahwa sebagian besar pekerja kita masih memiliki ethos kerja yang lebih rendah. Dari 163,221 Penduduk yang bekerja pada tahun 2007 sekitar 80.71% di antaranya bekerja dibawah jam kerja normal yakni rata-rata di bawah 6 jam perhari. Penduduk yang bekerja di atas 44 jam perminggu atau lebih dari 7 jam perhari baru sekitar 19.29%. Untuk mengetahui tingkat kemandirian dan kesejahteraan pekerja dapat di amati dari status pekerjaannya. Dari jumlah pekerja pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa 28.85% (47.091 Jiwa) diantaranya adalah pekerja keluarga/pekerja tidak di bayar sementara sisanya masing-masing bekerja di bantu dengan buruh tidak di bayar/pekerja keluarga 35.78% berusaha sendiri dan di bantu buruh di bayar masing masing 16.55 % dan 1.73 % buruh karyawan 16.68 dan pekerja bebas cuma 0.40 % .
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Gambar 3.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Belu Tahun 1995 - 2007 378882 361862 371530 331385 324165
400000 350000 300000 250000 231815235508
243236 245224
256815
277137 284074
291967
200000 150000 100000 50000 0 1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Sumber : Registrasi Penduduk 1995-2007
Gambar 3.2. Piramida Penduduk Kabupaten Belu Tahun 2007 75+ 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59
laki laki
50 - 54
perempuan
45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4 -30000
-20000
-10000
0
10000
20000
Kelompok Umur Sumber : Registrasi Penduduk 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
57
30000
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Gambar 3.3. Penduduk Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Tahun 2007 Lamaknen Lasiolat Raihat Tasifeto Timur Atambua Selatan Atambua Barat Kota Atambua Kakuluk Mesak N anaet D ubesi
Tasifeto Barat
Kobalima Timur
Kobalima
Raimanuk Laen Manen Malaka Timur Io Kufeu Botin Leobele Sasita Mean
Malaka Tengah
Weliman Wew iku Rinhat
0
5,000
10,000
15,000 20,000 penduduk
Malaka Barat
25,000 30,000 rumah tangga
35,000
40,000
45,000
Sumber : Registrasi Penduduk 2007
Gambar 3.4. Kepadatan Penduduk per Km² di Kabupaten Belu Tahun 2007
Lamaknen Selatan Lamaknen Lasiolat Raihat Tasifeto Timur
Atambua Selatan Atambua Barat
Kota Atambua
Kakuluk Mesak Nanaet Dubesi Tasifeto Barat Kobalima Timur Kobalima Raimanuk Laen Manen Malaka Timur Botin Leobele Io Kufeu Sasita Mean Malaka Tengah Weliman Wewiku Rinhat Malaka Barat 0
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
Sumber : Registrasi Penduduk 2007
58
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Gambar 3.5. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu Tahun 2007 25 tahun ke atas 17.78% 19 - 24 tahun 57.75%
15 tahun ke bawah 2.64%
16 tahun 3.77%
17 - 18 tahun 18.05%
Sumber : Susenas 2007, BPS
Gambar 3.6. Persentase Penduduk Kabupaten Belu Usia 15 Tahun Menurut Status Pekerjaan Utamanya Tahun 2007
lain lain 0.41%
Berusaha sendiri 16.55%
Berusaha dg. buruh tidak tetap 30.11%
Pekerja tak dibayar 27.85% Buruh/ karyawan 15.54%
Berusaha dg. buruh tetap 2.35%
Sumber : Sakernas 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
59
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Gambar 3.7. Persentase Penduduk Kabupaten Belu Usia 15 Tahun Menurut Jumlah Jam Kerjanya Tahun 2007
35 +
15 - 34
1 - 14
0* )
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
Sumber : Sakernas 2007, BPS
Gambar 3.8. Jumlah Permintaan dan Pencari Kerja yang Terdaftar di Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu Tahun 1998 - 2007
12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 1998
1999
2000
2001
pencari kerja
2002
2003
2004
2005
2006
2007
permintaan tenaga kerja
Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu
60
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Gambar 3.9. Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar di Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu Menurut Tingkat Pendidikannya Tahun 2005 - 2007 1800 2005
1600
2006
2007
1400 1200 1000 800 600 400 200 0 SD
SMTP
SMTA
D I, D II
D III
Sarjana
Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
61
Penduduk Populations
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, dan kepadatan penduduk per Km2 dan per Rumah Tangga Menurut Kecamatan Number of Population, Household, Area, and Density per Districk 2007 Kecamatan Districk (1)
Penduduk Population
Rumah Tangga House-hold
Luas Area 2 (Km )
Kepadatan Density 2 (Km )
Kepadatan Per RT Density per Household
(3)
(4)
(5)
(6)
(2)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
22,765 16,524 20,930 21,138 39,170 11,067 9,554 8,138
5,534 4,097 4,852 4,696 8,315 2,539 4,792 2,014
87.41 151.72 97.90 88.25 168.69 65.48 39.03 67.79
260 109 214 240 232 169 245 120
4 4 4 4 5 4 2 4
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak
8,946 11,024 11,864 17,226 6,600 21,979 4,627 16,021
2,211 2,949 2,881 5,112 1,951 4,297 1,054 3,751
83.28 94.02 179.42 120.95 96.11 224.19 60.25 187.54
107 117 66 79 68 98 77 85
4 4 4 3 3 5 4 4
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
26,631 23,045 19,939 20,363 14,419 6,786 12,307 7,819
6,200 3,924 3,773 4,673 3,613 1,547 2,278 1,497
24.90 15.55 15.73 211.37 87.20 64.48 105.90 108.41
1070 1482 1268 96 165 105 116 72
4 6 5 6 4 4 5 5
Kabupaten Belu
378,882
88,550
2,445.57
155
4
Sumber : Registrasi Penduduk 2007
2/1/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
65
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.2 Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Population by Districk and Sex 2007 Kecamatan Districk (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
11,238 8,208 10,532 10,618 19,074 5,036
11,527 8,316 10,398 10,520 20,096 6,031
22,765 16,524 20,930 21,138 39,170 11,067
07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
4,792 3,720
4,762 4,418
9,554 8,138
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima
4,448 5,440 5,784 8,512
4,498 5,584 6,080 8,714
8,946 11,024 11,864 17,226
13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak
3,271 11,146 2,290 8,043
3,329 10,833 2,337 7,978
6,600 21,979 4,627 16,021
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
13,374 12,617 10,347 10,120 7,305 3,347 6,111 3,931
13,257 10,428 9,592 10,243 7,114 3,439 6,196 3,888
26,631 23,045 19,939 20,363 14,419 6,786 12,307 7,819
Kabupaten Belu
189,304
189,578
378,882
Sumber : Registrasi Penduduk 2007
66
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.3 Penduduk Menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan Population by Districk and Cityzenship 2007 Kecamatan Districk
WNI Indonesian
(1)
(2)
WNA Cina Cinesse (3)
WNA lainnya Others (4)
Jumlah Total (5)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
22,765 16,524 20,930 21,138 39,170
-
-
22,765 16,524 20,930 21,138 39,170
06. Sasita Mean 07. Botin Leobele
11,067 9,554
-
-
11,067 9,554
8,138
-
-
8,138
8,946 11,024 11,864 17,226 6,600 21,979
-
-
8,946 11,024 11,864 17,226 6,600 21,979
15. Nanaet Dubesi
4,627
-
-
4,627
16. Kakuluk Mesak
16,021
-
-
16,021
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur
26,631 23,045 19,939 20,363
-
-
26,631 23,045 19,939 20,363
21. Raihat
14,419
-
-
14,419
22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
6,786 12,307 7,819
-
-
6,786 12,307 7,819
Kabupaten Belu
378,882
-
-
378,882
08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat
Sumber : Registrasi Penduduk 2007
2/1/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
67
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Belu Berdasarkan Sensus Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan 1980, 1990, 2000
Penduduk (Jiwa) Kecamatan District
1980
1990
2000
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertumbuhan 1980 1990 1990 2000 (5) (6)
01. Malaka Barat
46,090 53,427
67,058
1.49
2.30
02. Malaka Tengah
33,755 38,665
47,459
1.37
2.07
03. Malaka Timur
30,583 35,922
28,998
1.62
-2.12
*
15,174
*
*
34,437 47,027
29,242
3.16
-4.64
*
44,965
*
*
21,574 24,894
26,590
1.44
0.66
14,634 16,084
17,998
0.95
1.13
181,073 216,019
277,484
1.78
2.53
04. Kobalima
*
05. Tasifeto Barat
*
06. Atambua 07. Tasifeto Timur 08. Lamaknen
Jumlah/Total
Sumber : Sensus Penduduk 1980, 1990, 2000, BPS Source : Population Census 1980, 1990, 2000, , BPS Keterangan : * ) Masih tergabung dengan kecamatan induk
68
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.5 Penduduk Kabupaten Belu Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan Population 10 years old in Belu Regency by Marital Status 2007
Status Perkawinan Marital Status
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Belum Kawin / single
62,491
52,247
114,738
38.37
kawin / married
79,285
81,225
160,510
53.68
cerai hidup / divorced
985
5,034
6,019
2.01
cerai mati / widowed
3,904
13,845
17,749
5.94
146,665
152,351
299,016
100.00
Jumlah / Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
2/1/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
69
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.6 Penduduk Kabupaten Belu Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Population in Belu Regency by Age Group and Sex 2007 Golongan Umur Age Group (1)
Laki-Laki Male (2)
Perempuan Female (3)
Jumlah Total (4)
0-4
25,794
28,058
53,852
5-9
28,671
26,452
55,123
10 - 14
21,162
23,912
45,074
15 - 19
23,033
15,024
38,057
20 - 24
15,846
14,424
30,270
25 - 29
18,104
13,233
31,337
30 - 34
9,316
15,571
24,887
35 - 39
10,310
12,530
22,840
40 - 44
5,017
11,383
16,400
45 - 49
8,520
8,742
17,262
50 - 54
7,450
5,718
13,168
55 – 59
4,674
4,313
8,987
60 – 64
3,304
4,055
7,359
65 – 69
3,154
2,379
5,533
70 – 74
1,864
1,992
3,856
75 +
3,085
1,792
4,877
189,304
189,578
378,882
Jumlah / Total
Sumber : Registrasi Penduduk 2007
70
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.7 Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur Population by Districk and Age Group 2007 Kecamatan Districk (1)
0-4
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
3,181 2,309 2,926 2,954 5,372 1,514 1,313 1,113
3,427 2,488 3,153 3,184 5,731 1,616 1,399 1,189
2,961 2,150 2,726 2,752 4,780 1,347 1,167 991
2,038 1,479 1,873 1,891 3,854 1,091 939 802
1,578 1,144 1,446 1,462 2,771 787 674 578
1,778 1,289 1,630 1,647 2,959 842 719 621
1,295 1,595 1,718 2,493 955 3,082 649 2,247
1,371 1,689 1,817 2,638 1,011 3,050 642 2,223
1,054 1,299 1,398 2,030 778 2,536 535 1,850
751 925 995 1,445 554 2,768 582 2,017
624 770 831 1,203 461 2,198 463 1,603
766 946 1,019 1,476 564 2,034 429 1,483
24. Lamaknen Selatan
3,735 3,226 2,795 3,103 2,199 1,034 1,861 1,183
3,696 3,191 2,765 2,954 2,092 984 1,720 1,093
3,075 2,652 2,299 2,135 1,513 711 1,428 907
3,353 2,903 2,511 1,734 1,228 578 1,068 678
2,665 2,298 1,992 1,581 1,117 528 915 581
2,465 2,127 1,843 1,602 1,134 534 875 555
Kabupaten Belu
53,852
55,123
45,074
38,057
30,270
31,337
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen
(2)
5-9
Sumber : Proporsi Registrasi Penduduk terhadap hasil Sensus Penduduk 1990 dan 2000
2/1/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
71
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Lanjutan Tabel 3.1.7 Kecamatan Districk
30 - 34
35 -39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
(1)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
1,491 1,082 1,370 1,383 2,423 687 591 504
1,536 1,115 1,412 1,427 2,360 667 575 491
1,074 779 987 997 1,711 482 418 355
1,072 779 988 997 2,057 579 503 426
796 578 732 739 1,519 427 371 315
557 404 513 518 1,016 286 248 212
618 763 821 1,191 457 1,518 320 1,107
593 732 787 1,143 438 1,184 249 863
416 514 552 803 308 807 172 589
407 501 539 784 302 806 169 586
327 403 432 629 241 610 128 444
198 244 262 382 146 388 83 283
23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
1,838 1,600 1,378 1,256 888 418 723 460
1,435 1,247 1,076 1,151 814 383 711 451
979 845 732 988 699 329 529 335
975 851 733 1,027 728 342 679 432
737 646 555 856 607 285 484 307
470 408 353 674 477 224 392 249
Kabupaten Belu
24,887
22,840
16,400
17,262
13,168
8,987
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat
72
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Lanjutan Tabel 3.1.7 Kecamatan Districk
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75 +
(1)
(14)
(15)
(16)
(17)
473 343 435 440 837 237 204 174
343 249 315 319 696 196 169 145
239 173 219 222 412 117 100 86
221 163 205 206 672 192 164 136
22,765 16,524 20,930 21,138 39,170 11,067 9,554 8,138
186 229 246 357 137 324 68 235
134 166 178 258 99 226 49 165
91 112 119 174 66 185 39 136
115 136 150 220 83 263 50 190
8,946 11,024 11,864 17,226 6,600 21,979 4,627 16,021
24. Lamaknen Selatan
392 341 294 462 328 154 283 180
274 238 205 308 220 102 293 186
224 196 168 249 176 83 165 105
318 276 240 283 199 97 181 117
26,631 23,045 19,939 20,363 14,419 6,786 12,307 7,819
Kabupaten Belu
7,359
5,533
3,856
4,877
378,882
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen
Jumlah (18)
2/1/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
73
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.8 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Miskin Menurut Kecamatan Number of Household and Poor People by District 2006
Kecamatan Districk
Jumlah SLS/RT*)
Jumlah Rumah Tangga
(1)
(2)
(3)
Rumah Tangga dan Penduduk Miskin Rumah Penduduk Tangga (4) (5)
01. Malaka Barat
201
5,204
3,349
16,018
02. Rinhat
165
3,771
2,470
11,510
03. Wewiku
181
4,260
3,015
14,009
04. Weliman
167
3,756
2,721
13,126
05. Malaka Tengah
272
6,054
5,422
25,614
06. Sasita Mean
191
6,034
3,944
19,510
07. Malaka Timur
104
2,067
1,902
8,836
08. Laen Manen
97
2,786
2,129
9,678
09. Raimanuk
118
3,498
2,813
13,113
10. Kobalima
145
4,535
3,666
8,614
11. Tasifeto Barat
206
5,779
3,091
15,854
12. Kakuluk Mesak
61
3,823
2,533
11,826
13. Kota Atambua
221
1,2913
7,440
34,856
14. Tasifeto Timur
129
3,937
3,346
15,834
15. Raihat
70
3,340
2,621
11,848
16. Lasiolat
60
1,618
898
4,838
195
4,699
2,830
13,817
54,190
248,901
17. Lamaknen Kabupaten Belu
2,583
78,074
Catatan : *) SLS = Satuan Lingkungan Setempat RT = Rukun Tetangga Jumlah RT sudah termasuk eks pengungsi Timor Timur Sumber : Pendataan Sosial Ekonomi 2005, BPS
74
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tingkat Kelahiran Fertility Rate
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Tabel 3.2.1 Perkiraan Angka Kelahiran Total / TFR menurut Kabupaten 1989-2005
Kabupaten Regency
1989-1990*)
1995-1996**)
2004/2005
(1)
(2)
(3)
(4)
5.60 4.15 4.67 4.66 3.45 4.46 3.86 3.92 3.96 4.09 3.93 5.03 -
4.99 4.08 4.31 3.48 3.54 4.48 3.45 2.97 2.81 2.94 3.57 4.34 -
4.93 3.78 3.80 2.99 3.65 3.63 2.85 3.06 3.39 2.59 2.50 3.39 4.25 2.54
-
3.83
3.49
01. Sumba Barat 02. Sumba Timur 03. Kupang 04. Timor Tengah Selatan 05. Timor Tengah Utara 06. Belu 07. Alor 08. Lembata 09. Flores Timur 10. Sikka 11. Ende 12. Ngada 13. Manggarai 71. Kota Kupang
Nusa Tenggara Timur Catatan :
*) Dihitung dari Sensus Penduduk 1980 dan 1990 (metode arriaga) **) Dihitung dari data gabungan (SP90 dan Susenas 96 metode Role ***) Laporan indikator database 2004/2005
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
77
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Tabel 3.2.2 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Age at First Marriage 2007
Umur Perkawinan Pertama Age at First Marriage
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
≤15 tahun
2,647
2.64
16 tahun
3,777
3.77
17 - 18 tahun
18,069
18.05
19 - 24 tahun
57,808
57.75
25 tahun ke atas
17,803
17.78
Jumlah / Total
100,104
100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
78
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Tabel 3.2.3 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Lahir Hidup di Kabupaten Belu Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children 2007 Jumlah Anak Yang Lahir Hidup Numbers of Children Still live (1)
Jumlah Numbers (2)
Persentase Percentage (3)
0
5,590
5.58
1
13,385
13.37
2
15,307
15.29
3
16,667
16.65
4
13,422
13.41
5
10,684
10.67
6
8,950
8.94
7
6,309
6.30
8
4,605
4.60
9
1,825
1.82
10+
3,360
3.36
100,104
100.00
Jumlah / Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
79
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Tabel 3.2.4 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup di Kabupaten Belu Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2007 Jumlah Anak Yang Masih Hidup Numbers of Children Still live (1)
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(2)
(3)
0
6,569
6.56
1
16,334
16.32
2
16,117
16.10
3
19,199
19.18
4
15,821
15.80
5
11,506
11.49
6
7,270
7.26
7
2,955
2.95
8
2,804
2.80
9
1,112
1.11
417
0.42
100,104
100.00
10+ Jumlah / Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
80
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tingkat Kematian Mortality Rate
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.3.1 Tingkat Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Menurut Kabupaten Infant Mortality Rate ( IMR) per 1000 birth by Regency 1999, 2002, 2004
Kabupaten Regency
1999
2002
2004
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Sumba Barat
64
60
55
02. Sumba Timur
76
73
53
03. K u p a n g *)
57
52
55
04. Timor Tengah Selatan
49
46
53
05. Timor Tengah Utara
50
49
50
06. B e l u
57
55
46
07. A l o r
59
57
54
08. Flores Timur
46
44
46
09. S i k k a
47
45
48
10. E n d e
60
56
44
11. N g a d a
51
48
42
12. Manggarai
54
52
47
13. Kodya Kupang
-
-
24
14. Lembata
-
-
47
62.6
51
49
Nusa Tenggara Timur
Keterangan : Laporan Indonesia Pembangunan Manusia 2001, 2004 Remarks : *) Termasuk Kodya Kupang / Include Kodya Kupang
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
83
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.3.2 Tingkat Harapan Hidup Penduduk Berumur Nol Tahun Menurut Kabupaten The Life Expectancy At Birth by Regency 1999, 2002, 2004
Kabupaten Regency
1999
2002
2004
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Sumba Barat
61.7
62.4
63.6
02. Sumba Timur
59.0
59.4
64.0
03. K u p a n g *)
63.4
64.2
63.7
04. Timor Tengah Selatan
65.2
65.7
64.7
05. Timor Tengah Utara
65.1
65.4
64.8
06. B e l u
63.5
63.7
65.8
07. A l o r
62.9
63.1
63.9
08. Flores Timur
66.0
66.1
65.8
09. S i k k a
65.7
65.9
65.3
10. E n d e
62.8
63.1
66.3
11. N g a d a
64.7
65.1
66.8
12. Manggarai
64.1
64.2
65.6
13. Kodya Kupang
-
-
-
14. Lembata
-
64.9
65.5
63.6
63.8
65.1
Nusa Tenggara Timur
Keterangan : Laporan Indonesia Pembangunan Manusia 2001, 2004 Remarks : *) termasuk Kodya Kupang / include Kodya Kupang
84
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Tabel 3.3.3 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal di Kabupaten Belu 2007
Jumlah Anak Yang Sudah Meninggal
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
0
66,365
66.30
1
19,042
19.02
2
7,288
7.28
3
3,638
3.63
4
2,375
2.37
5
840
0.84
6
278
0.28
7
139
0.14
8
139
0.14
9
-
-
10 +
-
-
100,104
100.00
Jumlah / Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
85
Angkatan Kerja Labour Force
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.1 Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kegiatannya Seminggu yang Lalu Population 15 Years Old and Over by Sex and Activity During The Previous Week 2007
Numbers
(1)
(2)
Jumlah
Jumlah Total
Perempuan Female
Laki-Laki Male
Kegiatan Seminggu yang Lalu Activity During The Previous Week
% (3)
Jumlah
Numbers
%
Jumlah
Numbers
(4)
% (7)
a. Angkatan kerja economically active
100,351
87.15
68,140
54.99
168,491
70.49
1. Bekerja / Worked
98,704
85.72
64,517
52.07
163,221
68.28
1,647
1.43
3,623
2.92
5,270
2.21
14,790
12.85
55,761
45.00
70,551
29.51
5,921
5.14
10,186
8.22
16,107
6.74
3,717
3.23
42,882
34.61
46,599
19.49
5,152
4.48
2,693
2.17
7,845
3.28
115,141
100.00
123,901
100
239,042
100.00
2. Mencari Pekerjaan / Pengangguran looking for work
b. Bukan angkatan kerja not economically active 1. Sekolah attending school 2. Urus rumah tangga house keeping 3. Lainnya / others
Jumlah / total
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2007, BPS Source : National Labor ForceSurvey 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
89
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.2 Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kegiatan Population 15 Years Old and Over by Type of Activity in Belu Regency 2000
Jenis Kegiatan Type of Activity (1) a. Angkatan kerja / economically active 1. Bekerja / Worked 2. Mencari Pekerjaan / looking for work
b. Bukan angkatan kerja / not economically active 1. Sekolah / attending school 2. Mengurus rumah tangga / house keeping 3. Lainnya / others *)
Jumlah / total
Jumlah Total Jumlah Numbers (2)
% (3)
133,125
77.64
130,273
75.98
2,852
1.66
38,347
22.36
13,390
7.81
-
-
24,957
14.55
171,472
100.00
Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS Keterangan : termasuk mengurus rumah tangga Remarks : including house keeping
90
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.3 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week By Main Employment Status and Sex 2007
Status Pekerjaan Utama Main Employment Status
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain / self employed
15,579
11,426
27,005
16.55
2. Berusaha sendiri dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar
44,762
13,643
58,405
35.78
3. Berusaha dengan dibantu buruh dibayar / employer
2,311
513
2,824
1.73
19,163
8,070
27,233
16.68
5. Pekerja bebas pertanian
127
-
127
0.0
6. Pekerja bebas non-pertanian
536
-
536
0.40
16,226
30,865
47,091
28.85
98,704
64,517
163,221
100.00
4. Buruh, karyawan / employee
7. Pekerja tak dibayar
Jumlah / total
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2007, BPS Source : National Labor Force Survey 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
91
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.4 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Employmen Status and Sex 2000 Status Pekerjaan Utama Main Employment Status
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain Self employed
14,400
11,751
26,151
2. Berusaha sendiri dibantu dg. Buruh tidak tetap Self employed assisted by member / temporary worker
33,437
3,890
37,327
373
117
490
4. Buruh / Karyawan / Employee
10,607
3,162
13,769
5. Pekerja Keluarga / Family worker
13,431
39,074
52,505
21
10
31
72,269
58,004
130,273
3. Berusaha dengan dibantu buruh tetap Employer
6. Tak Terjawab / No Stated
Jumlah / Total Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS
92
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.5 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2007 Jumlah Jam Kerja Seluruhnya Total Working Hours (1)
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
Jumlah Numbers
%
Jumlah Numbers
%
Jumlah Numbers
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
0*)
3,183
3.22
4,573
7.09
7,756
4.75
1 - 14
5,821
5.90
7,647
11.85
13,468
8.25
15 - 34
34,649
35.10
31,914
49.47
66,563
40.78
35 +
55,051
55.78
20,383
31.59
75,434
46.22
Jumlah / Total
98,704
100.00
64,517
100.00
163,221
100.00
Keterangan / remarks : *) Sementara tidak bekerja / Temporary not working Sumber : Diproporsikan dari jumlah penduduk NTT, yang bekerja menurut jam kerja hasil Sakernas 2007
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
93
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.6 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2000 Jumlah Jam Kerja Seluruhnya Total Working Hours (1)
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
Jumlah Numbers
%
Jumlah Numbers
%
Jumlah Numbers
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
0*)
465
0.80
1,111
3.11
1,576
1.68
1 - 14
2,494
4.28
4,950
13.88
7,444
7.92
15 – 24
8,572
14.69
12,324
34.54
20,896
22.22
25 – 34
12,452
21.34
8,296
23.25
20,748
22.07
35 – 44
19,239
32.97
5,981
16.76
25,220
26.82
45 – 54
10,371
17.78
2,233
6.26
12,604
13.40
55 – 64
2,934
5.03
345
0.97
3,279
3.49
65 – 74
1,047
1.79
159
0.45
1,206
1.28
75 +
772
1.32
279
0.78
1,051
1.12
100.00
94,024
100.00
Jumlah / Total
58,346
100.00
35,678
)
Keterangan / remarks : * Sementara tidak bekerja / Temporary not working Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS
94
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.7 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2007
Lapangan Usaha Utama Main Industry (1) 01. Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan
Jumlah Total
Perempuan Female
Laki-Laki Male Jumlah Numbers
%
(2)
(3)
Jumlah Numbers (4)
%
Jumlah Numbers
%
(5)
(6)
(7)
61,215
62.02
38,088
59.03
99,303
60.84
02. Industri Pengolahan
4,361
4.42
12,018
18.63
16,379
10.04
03. Perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel
3,121
3.16
5,779
8.96
8,900
5.45
04. Jasa kemasyarakatan
14,286
14.47
7,639
11.84
21,925
13.43
05. Lainnya (Pertambangan dan penggalian; Listrik, gas dan air; Bangunan, angkutan, pergudangan, komunikasi, keuangan, asuransi, Usaha persewaan Bangunan, tanah dan jasa perusahaan.
15,721
15.93
993
1.54
16,714
10.24
98,704
100.00
64,517
100.00 163,221
100.00
Jumlah / Total
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2007, BPS Source : National Labor ForceSurvey 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
95
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.8 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2000
Lapangan Usaha Utama Main Industry (1) 01. Pertanian
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Numbers
%
(2)
(3)
Jumlah Numbers (4)
Jumlah Total
%
Jumlah Numbers
%
(5)
(6)
(7)
57,019
78.90
42,188
72.73
99,207
76.15
537
0.74
8,587
14.80
9,124
7.00
03. Perdagangan
2,980
4.12
2,403
4.14
5,383
4.13
04. Jasa
8,464
11.71
3,029
5.22
11,493
8.82
05. Angkutan
1,645
2.28
78
0.13
1,723
1.32
06. Lainnya
1,622
2.24
1,713
2.95
3,335
2.56
2
0.00
6
0.01
8
0.01
72,269
100.00
58,004
100.00
130,273
100.00
02. Industri
07. Tidak terjawab
Jumlah / Total
Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS
96
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.9 Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 10 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Type of Main Occupation and Sex 2006 Laki-Laki Male Jenis Pekerjaan Utama Type of Main Occupation
(1) 1. Tenaga Profesional
Perempuan Female
Jumlah Number s
%
(2)
(3)
Jumlah Number s (4)
Jumlah Total
%
Jumlah Number s
%
(5)
(6)
(7)
4,158
4.05
2,726
4.89
6,884
4.34
522
0.51
134
0.24
656
0.41
3. Pejabat Pelaksana Tata Usaha
2,624
2.55
850
1.52
3,474
2.19
4. Tenaga Usaha Penjualan
8,458
8.23
6,620
11.86
15,078
9.51
5. Tenaga Usaha Jasa
1,446
1.41
984
1.76
2430
1.53
6. Tenaga Usaha Pertanian
71,176
69.28
33,730
60.45
104,906
66.18
7. Tenaga Produksi
13,536
13.18
10,290
18.44
23,826
15.03
8. Anggota TNI
670
0.65
194
0.35
864
0.55
9. Lainnya
134
0.13
268
0.48
402
0.25
Jumlah
102,724
100.00
55,796
100.00
158,520
100.00
2. Tenaga Kepemimpinan
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2006, BPS Source : National Social Economic Survey 2006, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
97
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.10 Jumlah Pencari Kerja, Permintaan, dan Penempatan Tenaga Kerja yang Terdaftar Menurut Jenis Kelamin Numbers of Registered Job Applications, Vacancies, and Placement of Workers by Sex 2007
Jenis Kegiatan Activity
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Pencari kerja / job applications
931
1,656
2,587
02. Permintaan tenaga kerja / vacanciens
116
477
593
03. Penempatan tenaga kerja / placement
116
477
593
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
98
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.11 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Numbers of Registered Job Applicants by Educational Attainment and Sex 2007
Tingkat Pendidikan Educational Attainment
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
01. SD dan sederajat / primary school
43
110
153
02. SMTP / junior high school
58
272
330
03. SMTA / senior high school
322
415
737
04. D I, D II / diploma I, II
18
102
120
05. D III / academy, diploma III
86
190
276
404
567
971
931
1,656
2,587
06. Universitas / university
Jumlah / total
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
99
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.12 Perbandingan Rata-Rata Upah/Gaji Bersih Karyawan dengan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) dan Upah Minimum Regional (UMR) Selama Sebulan Di Kabupaten Belu 2005 - 2007 Wilayah
2005
2006
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
Belu a. Rata-rata Upah/Gaji Bersih Sebulan
350,000
425,000
575,000
b. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)
500,000
625,000
750,000
c. Upah Minimum Regional (UMR)
450,000
550,000
600,000
a. Rata-rata Upah/Gaji Bersih Sebulan
-
-
725,000
b. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)
-
-
-
450,000
550,000
600,000
Nusa Tenggara Timur
c. Upah Minimum Regional (UMR)
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
100
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.13
Banyaknya Transmigran dirinci per Kecamatan di Kabupaten Belu Number of Transmigrant by District in Belu Regency 2007
Kecamatan Districk
Kepala Kelurga
Jiwa
(1)
(2)
(3)
01. Malaka Barat
-
-
02. Rinhat
-
-
03. Wewiku
-
-
04. Weliman
-
-
05. Malaka Tengah
-
-
06. Sasita Mean
-
-
07. Malaka Timur
-
-
08. Laen Manen
-
-
09. Raimanuk
-
-
10. Kobalima
-
-
11. Tasifeto Barat
16
12. Kakuluk Mesak
-
13. Kota Atambua
-
14. Tasifeto Timur
104
78 -
491
15. Raihat
-
-
16. Lasiolat
-
-
17. Lamaknen
-
-
Kabupaten Belu
120
569
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
101
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.14 Banyaknya Penduduk Pelintas Batas di Kabupaten Belu Numbers of Transitter in Belu Regency 2007 Bulan
Masuk
Keluar
(1)
(2)
(3)
01. Januari
973
1,371
02. Pebruari
729
1,025
03. Maret
522
159
04. April
471
603
05. Mei
688
793
06. Juni
978
1,292
07. Juli
1,206
1,590
08. Agustus
1,259
1,639
09. September
1,571
1,183
10. Oktober
1,809
1,944
11. Nopember
1,476
2,011
12. Desember
2,230
2,195
Jumlah
13,912
15,805
Sumber : Kantor Imigrasi Source : Imigration Service of Belu Regency
102
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
BAB / CHAPTER
4
Konsumsi & Keadaan RumahTangga
Consumption & Household Condition
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION AND HOUSEHOLD CONDITION
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA KONSUMSI
Pengeluaran konsumsi perkapita merupakan indikator yang menggambarkan tingkat kemampuan rata-rata penduduk suatu wilayah dalam membiayai kebutuhan konsumsinya. Indikator ini secara tidak langsung mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat terutama dari sisi kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan komplementer lainnya. Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan menurut hasil susenas 2007 di kabupaten Belu mencapai Rp. 177,744 Dari jumlah pengeluaran rata rata perkapita 177,744 perbulan sebesar 71.43 % atau Rp.126.992 di antaranya adalah pengeluaran untuk kebutuhan makanan sedangkan sisanya 28.55 % adalah pengeluaran non makanan seperti perkiraan sewa rumah, aneka barang dan jasa, pendidikan, kesehatan, pakaian dan lain-lain. Bila diamati data hasil susenas sejak tahun 1993-2004,
memperlihatkan bahwa belum terjadi pergeseran pola konsumsi secara berarti karena selama kurun waktu tersebut pengeluaran konsumsi makanan masih berkisar antara 69-72% dari total pengeluaran. Ini memperlihatkan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk Belu masih relatif rendah sehingga sebagian besar dari porsi pendapatannya dibelanjakan untuk kebutuhan makanan, bukan untuk kebutuhan yang selevel lebih maju seperti kebutuhan sekunder dan tersier. Dibandingkan dengan tahun 2005 yang lalu, rata-rata pengeluaran perkapita secara nominal mengalami peningkatan.Kenaikan yang cukup tajam ini diduga tidak saja disebabkan karena adanya perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin baik namun juga karena meningkatnya harga nominal berbagai kebutuhan pokok. Pola meningkatnya pengeluaran semacam ini diprediksikan akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang karena fenomena
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
105
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION AND HOUSEHOLD CONDITION
kenaiakan harga kebutuhan pokok tetap menjadi isu sensitive dalam krisis ekonomi negara kita yang belum berujung sapai dengan saat ini. Untuk pengeluaran makanan pada tahun 2007 sekitar 40.53% diantaranya dibelanjakan untuk bahan pangan jagung, padipadian, umbi-umbian dan kacangkacangan. Sementara sisanya masing-masing, ikan, daging, telur dan susu 15.49%, sayur-sayuran dan buah-buahan 16.86%, tembakau dan sirih pinang 8.67%, minyak dan lemak 4.11%, bahan minuman dan makanan jadi 4.03%, bumbu-bumbuan, alcohol dan konsumsi lainnya 3.25%. Untuk pengeluaran perkapita untuk sebulan non makanan sebesar Rp 50752 dimana sekitar 44.68% diantaranya adalah perkiraan sewa rumah, 20.89% untuk aneka barang dan jasa, 9.47% untuk pakaian dan alas kaki, 5.71% untuk biaya kesehatan, 5.60% untuk pendidikan, 7.87% untuk keperluan pesta, 4.20% untuk barang tahan lama serta pembayaran pajak dan asuransi 1.59%.
KEADAAN TANGGA
RUMAH
Dari aspek sumber penerangan rumah tangga data Susenas memperlihatkan bahwa pada tahun 2007 dari 86,848 rumah tangga ternyata sekitar 30.55% dijangakau oleh listrik PLN dan 2.52% listrik non PLN dan sisanya 66.93% menggunakan lampu minyak tanah atau pelita. Kondisi rumah tangga dari aspek kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2007 dari 86848 rumah tangga ternyata yang mempunyai sumber air minum ledeng hanya 8.4% sementara sisanya masing-masing sumur 51.13%, mata air 28.06%, sungai, air hujan dan lainnya 10.72%. Sementara ini untuk bahan dinding perumahan masih didominasi rumah dengan dinding bebak 78.95% dan tembok hanya 11.05%.
.
106
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Gambar 4.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Belu Menurut Besarnya Pengeluaran Perkapita Selama Sebulan Tahun 2007 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000
K ur an g
da ri 10 10 0, 00 0, 00 0 0 -1 49 15 ,0 0, 00 00 0 -1 99 20 ,9 0, 99 00 0 -2 99 30 ,9 0, 99 00 0 -4 99 ,9 99 > 50 0, 00 0
0
Sumber : Susenas 2007
Gambar 4.2 Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Kondisi Tempat Tinggalnya Tahun 2006 dan 2007 45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0
2007 Berlantai Penerang Berdindi Bukan an ng Tanah Lampu Tembok Listrik
2006 Air Minum Ledeng
Sumber : Susenas 2006 & 2007
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
107
Pengeluaran & Konsumsi Penduduk Population Expenditure & Consumption
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.1.1 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2003
Golongan Pengeluaran Expenditure Classes (Rupiah)
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
< 15,000
0
0.00
15,000 - 19,999
0
0.00
20,000 - 29,999
0
0.00
30,000 - 39,999
0
0.00
40,000 - 59,999
2,220
3.25
60,000 - 79,999
7,436
10.87
80,000 - 99,999
11,313
16.54
100,000 - 149,999
27,519
40.24
150,000 - 199,999
9,868
14.43
>199,999
10,025
14.66
Jumlah / total
68,381
100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2003, BPS Source : National Social Economic Survey 2003, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
111
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.1.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Pengeluaran untuk Makanan dan Bukan Makanan Per Kapita Sebulan Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure for Food and Non-Food 2003 Golongan Pengeluaran Expenditure Classes (Rupiah) (1)
Untuk Makanan for Food
Untuk bukan Makanan For Non-Food
Banyaknya Numbers
%
Banyaknya Numbers
%
(2)
(3)
(4)
(5)
< 15,000
0
0.00
4,140
6.05
15,000 - 19,999
0
0.00
8,260
12.08
20,000 - 29,999
0
0.00
18,305
26.77
30,000 - 39,999
1,776
2.60
13,774
20.14
40,000 - 59,999
9,335
13.65
12,086
17.67
60,000 - 79,999
16,876
24.68
6,751
9.87
80,000 - 99,999
15,248
22.30
1,623
2.37
100,000 - 149,999
18,453
26.99
1,880
2.75
150,000 - 199,999
4,949
7.24
480
0.70
>199,999
1,744
2.55
1,082
1.58
Jumlah / total
68,381
100.00
68,381
100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2003 BPS Source : National Social Economic Survey 2003, BPS
112
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.1.3 Penduduk di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Population in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2007
Golongan Pengeluaran Expenditure Classes (Rupiah)
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
≤ 100,000
58,958
15.56
100,000 - 149,999
107,842
28.46
150,000 - 199,999
84,165
22.21
200,000 - 299,999
95,564
25.22
300,000 - 499,999
31,306
8.26
500,000 - 749,999
1,047
0.28
750,000 - 999,999
-
-
> 1,000,000
-
-
378,882
100.00
Jumlah/Total
Sumber : Hasil Susenas 2007 diproporsikan dengan jumlah penduduk Registrasi Penduduk 2007
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
113
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.1.4 Rata-Rata Konsumsi Bahan Makanan Per kapita Seminggu Menurut Jenis Bahan Makanan Penting di Nusa Tenggara Timur Average of Per Capita Food Consumption by Selected Food in Nusa Tenggara Timur 2005 Jenis Pengeluaran Expenditure Items
Satuan
Rata-Rata Perkapita
(1) 01. Beras & Hasilnya / Cereal & their products
(2)
(3)
Kg
1.980
02. Jagung Basah dg Kulit / Fresh Maize in Husk
Kg
0.144
03. Jagung Pipilan / Maize
Kg
0.687
04. Ketela Pohon / Cassava
Kg
0.455
05. Gaplek / Moniac
Kg
0.014
06. Talas / Keladi
Kg
0.037
07. Tepung Gaplek / Moniac Flour
Kg
0.014
08. Ketela Rambat/ Sweet Potatoes
Kg
0.096
09. Ikan segar / Fresh Fish
Kg
0.033
10. Ikan teri diawetkan / Preserved Fish
Ons
0.172
11. Daging Sapi/ Kerbau/ Beef / Buffalo
Kg
0.013
12. Telur ayam / Hens Eggs
Kg
0.183
13. Telur itik manila / Duck manila eggs
Btr
0.005
14. Kelapa / Coconut
Btr
0.263
15. Minyak Kelapa/Coconut oil
Ltr
0.073
16. Minyak goreng/Cooking oil
Ltr
0.062
17. Gula Merah/Other sugar
Ons
0.131
18. Gula Pasir/Refined Sugar
Ons
1.434
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2005, BPS Source : National Social Economic Survey 2005, BPS
114
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.1.5 Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Untuk Makanan dan Non Makanan menurut Kabupaten/Kota 2005
Kabupaten / Kota
Makanan
Non Makanan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Sumba Barat
88661
35223
123885
02. Sumba Timur
98478
42154
140632
03. Kupang
91865
35878
127744
04. Timor Tengah Selatan
80398
24434
104831
05. Timor Tengah Utara
89216
39269
128485
06. Belu
96226
48855
145080
07. Alor
95850
37132
132982
08. Lembata
106585
36324
142909
09. Flores Timur
116758
53832
170590
10. Sikka
87540
41903
129443
11. Ende
96485
45555
142040
108520
51328
159848
13. Manggarai
81441
26892
108333
14. Rote Ndao
89651
35120
124771
15. Manggarai Barat
90916
43448
134364
160512
135026
295538
96730
44626
141356
12. Ngada
16. Kota Kupang Nusa Tenggara Timur
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2005, BPS Source : National Social Economic Survey 2005, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
115
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Average of Per Capita Monthly Expenditure 2 0 Jenis Pengeluaran Expenditure Items (1) 01. Padi-padian / Cereals
Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 100,000 – 150,000 – ≤ 100,000 149,999 199,999 (2) (3) (4) 29,057 42,520 54,306
02. Ubi-ubian / Cassava
2,675
3,595
3,018
03. Ikan / Fish
1,755
3,635
5,404
04. Daging / Meats
1,003
1,705
3,825
276
890
2,367
06. Sayuran / Vegetables
8,704
11,480
14,488
07. Kacang / Nuts
1,596
2,293
2,913
08. Buah / Fruits
1,626
2,201
3,191
09. Minyak & Lemak / Fats & Cooking Oil
3,025
4,165
4,987
10. Bahan Minuman/Non Prepared Drink
1,919
4,067
5,952
11. Bumbu-bumbuan / Spices
1,365
1,600
2,008
1,280
2,790
3,924
13. Makanan & Minuman Jadi / Prepared Food & Drink
964
2,486
4,080
14. Minumanalkohol/Alcoholic Beverages
242
391
759
8,107
10,293
91,925
121,515
05. Telur & Susu / Eggs & Milk
12. Konsumsi lainnya / Miscellaneous Food Itery
5,262 15. Tembakau&Sirih/Tobacco & Betelnuts Jumlah / Total 60,747 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
116
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Table 4.1.6 untuk Kelompok Makanan di Kabupaten Belu and Food Item in Belu Regency 0 7 Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 200,000 – 300,000 – >499,000 299,999 499,999 (5) (6) (7)
rata-rata (8)
56,886
61,700
59,732
48,299
2,909
3,698
5,946
3,165
12,540
27,727
42,857
8,081
12,747
28,145
43,500
7,152
7,988
18,593
24,750
4,441
19,226
23,585
24,107
14,705
5,552
6,749
6,643
3,524
4,176
6,238
8,143
3,180
6,568
9,207
12,107
5,215
8,554
11,257
17,625
5,915
2,365
3,632
4,232
2,022
5,783
9,312
11,250
4,125
8,190
14,893
20,143
5,116
1,662
3,427
0
1,020
15,372
20,612
14,144
11,032
170,518
248,773
295,179
126,992
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
117
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Average of Capita Monthly Expenditure 2 0 Jenis Pengeluaran Expenditure Items (1)
Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 100,000 150,000 – ≤ 100,000 149,999 199,999 (2) (3) (4)
1. Perumahan Housing
8,483
14,515
21,448
2. Aneka Barang dan Jasa Miscellaneous Goods and service
3,265
5,842
10,681
3. Biaya Pendidikan Cost of Education
1,315
2,671
2,825
4. Biaya Kesehatan Cost of Health
1,757
2,180
3,441
5. Pakaian dan Alas Kaki Clothing and Footwear
2,838
4,098
5,152
6. Barang Tahan Lama Durable Goods
781
1,532
2,091
7. Pajak dan Asuransi Tax and Insurance
212
455
670
1,894
2,060
5,174
8. Keperluan Pesta Parties Jumlah / Total
20,545
33,353
51,482
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
118
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Table 4.1.7 untuk Kelompok Bukan Makanan di Kabupaten Belu and Non Food Item in Belu Regency 0 7
Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 200,000 – 299,999 (5)
300,000 – 499,999 (6)
500,000 – 799,999 (7)
rata-rata
31,626
49,915
129,615
22,676
14,931
24,119
108,104
10,601
3,448
4,393
5,208
2,840
3,472
4,202
6,667
2,899
5,262
8,441
9,844
4,804
2,750
4,609
12,198
2,130
1,012
2,771
4,076
807
5,462
6,811
8,729
3,995
67,963
105,261
284,441
50,752
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
(8)
119
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Tabel 4.1.8 Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Sebulan di Kabupaten Belu dan NTT 2007 Golongan Pengeluaran
Kabupaten Belu Jumlah (2)
(1) < 100.000
Propinsi NTT
Persentase (3)
Jumlah (4)
Persentase (5)
65275
15.56
595549
13.39
100.000 – 149.999
119397
28.46
1524351
34.29
150.000 – 199.999
93184
22.21
1040727
23.41
200.000 – 299.999
105804
25.23
777925
17.50
300.000 – 499.999
34660
8.26
382960
8.61
500.000 – 749.999
1160
0.28
97523
2.19
750.000 – 999.999
-
-
21110
0.48
1.000.000 dan lebih
-
-
5962
0.13
Jumlah
419480
100.00
4446107
100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
120
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Keadaan Rumah Tangga & Tempat Tinggal Household Condition & Home Owner
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.1 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Luas Lantai Household in Belu regency by Area of Floor 2007
Luas Lantai 2 Area of Floor (m )
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
< 20
5,323
6.13
20 - 49
49,455
56.94
50 - 99
26,923
31.00
100 -149
3,399
3.91
> 149
1,748
2.01
Jumlah / Total
86,848
100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
125
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Atap Terluas Household in Belu regency by Primary Roof Type 2007
Jenis Atap terluas Primary Roof Type
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Beton / Conerete
262
0.30
Genteng / Tile
700
0.81
0
0.00
57,884
66.65
0
0.00
Ijuk / rumbia
5,110
5.88
Lainnya / Others
22,892
26.36
Jumlah / Total
86,848
100.00
Sirap Seng / Zine Asbes
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
126
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.3 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Lantai terluas Household in Belu regency by Primary Floor Type 2007
Jenis lantai Terluas Primary Floor Type
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Bukan Tanah / Non-dirth earth
43,438
50.02
Tanah / Dirt Earth
43,410
49.98
Jumlah / Total
86,848
100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
127
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.4 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Dinding Terbanyak Household in Belu regency by Area of Primary Roof Type 2007
Jenis Dinding Terbanyak Primary Roof Type
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Tembok / Brick
15,100
17.39
Kayu / Wood
1,153
1.33
Bambu / bamboo
2,029
2.34
Lainnya / Others
68,566
78.95
Jumlah / Total
86,848
100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
128
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.5 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Penerangan Household in Belu regency by Source of Lighting 2007
Sumber Penerangan Source of Lighting
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Listrik PLN / Elictricity (PLN)
26,528
30.55
Listrik Non PLN / Elictricity (NonPLN)
2,190
2.52
-
-
57,692
66.43
438
0.50
86,848
100.00
Petromak / Pumped Lamp Pelita, Sentir, Obor / Kerosene Lainnya / Others
Jumlah / Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
129
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.6 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Air Minum Household in Belu regency by Source of Drinking Water 2007
Sumber Air Minum Source of Drinking Water
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
539
0.62
7,295
8.40
932
1.07
Sumur Terlindung / Well
30,649
35.41
Sumur Tak Terlindung
13,649
15.72
Mata Air Terlindung / Spring
13,417
15.45
Mata Air Tak Terlindung
10,950
12.61
Sungai / River
7,738
8.91
Lainnya / Others *)
1,572
1.81
Jumlah / Total
86,848
100.00
Air Dalam Kemasan Ledeng / Pipe Pompa / Water Pump
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Keterangan : *) Termasuk air hujan / Rain water
130
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.7 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Jamban Household in Belu regency by Toilet Facilities 2007
Jenis Jamban Toilet Facility
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Leher Angsa / Closet
19,457
32.04
Plengsengan
24,857
40.93
Cemplung
11,837
19.49
Tidak pakai
4,582
7.54
Jumlah / Total
60,733
100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
131
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.8 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Status Penguasaan Tempat Tinggal Household in Belu regency by Status of House 2007
Status Rumah Status of House
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Milik Sendiri / Self Owned
70,456
81.13
524
0.60
Sewa / rent Montly Basis
3,058
3.52
Bebas Sewa / Free of Charge
1,048
1.21
Dinas / Provided by Employer
1,722
1.98
Rumah Milik Orang Tua/Sanak/Saudara
8,434
9.71
Lainnya / Others
1,606
1.85
Jumlah / Total
86,848
100.00
Kontrak / Rent Longtem Basis
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
132
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.9 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Tempat Pembuangan Tinja Household in Belu regency by Faeces Place of Exile 2007
Tempat Pembuangan Tinja Faeces Place of Exile
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Tangki
30,272
34.86
Kolam / Sawah Sungai / Danau / Laut
-
-
861
0.99
Lubang Tanah
30,285
34.87
Pantai / Kebun
17,606
20.27
Lainnya
7,824
9.01
Jumlah / Total
86,848
100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
133
BAB / CHAPTER
5
S o s i a l
Social Affairs
SOSIAL / SOCIAL
SOSIAL PENDIDIKAN
Berhasil atau gagalnya kelangsungan pembangunan suatu bangsa banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan sebagaian besar penduduknya. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan membawa dampak positif bagi masa depan berbagai bidang kehidupan, baik sosial maupun ekonomi. Demikian pentingnya peranan pendidikan , maka tidaklah mengherankan apabila pendidikan senantiasa mendapat perhatian pemerintah maupun dari kalangan swasta. Peningkatan partisipasi sekolah dari berbagai lapisan masyarakat tentunya harus diimbangi penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Pada tahun 2006 jumlah Taman Kanak-Kanak 23 unit dengan jumlah murid 1 325 siswa. Di tahun 2007 jumlah sekolah SD 332 unit, SLTP 42 unit ,SLTA umum 20 unit dan kejuruan 7 unit. . Dibandingkan dengan tahun lalu , guru SD meningkat 14.52%, guru SLTP 7.48% dan
SLTA 73.67%. Sementara untuk julah murid masing-masing jenjang pendidikan yaitu SD naik 0.51% SLTP turun, naik 0.24% Dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan sesuai hasil Susenas 2007 memperlihatkan bahwa sebanyak 218,577 (73.10%) penduduk umur 10 tahun ke atas berpendidikan paling tinggi cuma tamat SD. Sedangkan sisanya tamat SLTP 11,47%, tamat SLTA 11,61%, serta tamat akdemi dan perguruan tinggi cuma 3,82 %. Sebagai perbandingan Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa dari penduduk umur 5 tahun keatas pada tahun 2000, yang paling tinggi sampai tingkat SD 82,62%, tamat SLTP 8,68%, tamat SLTA 7,54 % dan tamat akademi dan sarjana 1,15%. Dengan masih rendahnya tingkat pendidikan formal dari sebagian besar penduduk Belu akan sangat mempengaruhi akselerasi pembangunan, dan kecepatan transformasi tenaga kerja dari sektor ekonomi
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
137
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
tradisional ke sektor-sektor ekonomi modern. Untuk melihat kemampuan penduduk dalam membaca dan menulis di suatu aderah dapat dilihat dari angka melek hurufnya. Persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang buta huruf pada tahun 2007 hanya 0,56%, dimana lebih dari separuhnya 54,17%, yang buta huruf adalah kaum perempuan. Ini memperlihatkan bahwa pendidikan bagi kaum perempuan masih dianggap kurang perlu oleh sebagian besar masyarakat di Kabupaten Belu.
KESEHATAN
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Dengan tujuan yang demikian diharapkan seluruh program dan kegiatan di bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang baik dan pada gilirannya tercipta kehidupan yang sehat dan produktif. Pada tahun 2007 ketersediaan sarana kesehatan
138
secara umum mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya antara lain puskesmas naik, 18,75%, rumah sakit 66,67% . Sejalan dengan menigkatnya sarana, jumlah tenaga pelayanan kesehatan (medis dan paramedis) juga mengalami sedikit peningkatan seperti S1 Kesehatan 66,67%, D3 kesehatan 40,23% perawat dan Bidan naik 13,18 % dan 40 %. Jumlah penderita rawat jalan pada puskesmas , selama tahun 2007 sebanyak 477 763 kali kunjungan (pasien) atau naik 29,34% dibanding dengan keadaan tahun lalu. Dari jumlah kunjungan tersebut, komposisi jenis penyakit yang dominan masing-masing Infeksi Saluran Pernafasan (ispa), 30.82%, rematik 14.38%. Sementara khusus pada penderita rawat inap selama tahun 2007 pada RSU Atambua sebanyak 1 700 kunjungan (pasien) atau turun 10,67% dari keadaan tahun sebelumnya. Komposisi penyakit dominan untuk kunjungan rawat inap masing-masing malaria 23.89%, gastroetris 16.98%, TBC 14.93%, Dispepsia 9,25%, pneumonia 8,90 % dan penyakit-penyakit lainnya 31.91%.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL
Jumlah pasangan usia subur (PUS) pada tahun 2007 sebanyak 49,966 pasang, dimana 31,862 (63.77%) diantarannya adalah peserta pasangan peserta KB aktif. Dari metode kontrasepsi yang digunakan oleh pasangan KB aktif sebanyak 82.52% memilih KB suntik, sedangkan sisanya adalah pil 6.34%, IUD 3.06 Implant 4.87%, MOW dan MOP 1.90 dan cara kondom 0.07%.
AGAMA Sesuai dengan falsafah negara, kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan penghayatannya sehingga dapat tercipta kondisi kehidupan yang rukun dan damai. Dewasa ini sebagian besar masyarakat kita mempunyai sensitifitas yang tinggi terhadap masalahmasalah yang berkaitan dengan agama. Karena itu apabila terjadi pemaksaan kehendak pemeluk agama tertentu terhadap pemeluk agama lainnya maka akan menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan. Dalam hal ini pemerintahan dituntut untuk memfasilitasi kehidupan
beragama bagi masyarakatnya, sehingga setiap pemeluknya memiliki hak yang sama untuk menunaikan kewajiban-kewajiban keagamaannya.
KRIMINALITAS
Banyaknya perkara yang masuk dan terselesaikan di Pengadilan Negeri Atambua pada tahun 2006 dengan karakteristik terdakwa/tertuduh serta sikapnya terhadap putusan tersaji dalam sub bab ini, yang kesemuanya merupakan data sekunder dari Pengadilan Negeri Atambua, disamping data dari Kepolisian Resort Belu tentang masalahmasalah sosial yang terjadi di Kabupaten ini. Tingkat kriminalitas di Kabupaten Belu masih cukup memprihatinkan karena dibandingkan dengan tahun 2006 ternyata masalah sosial meningkat dari 628 kasus menjadi 680 kasus dengan tetap masalah penganiayaan yang terbanyak.
SOSIAL LAINNYA Data dalam sub bab ini berisikan data-data tentang kondisi sosial masyarakat di
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
139
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu, seperti jumlah fakir miskin, penyandang cacat, manusia lanjut usia (jompo), dan lain-lain. Data infrastruktur kesejahteraan masyarakat juga dapat dilihat dari tabel-tabel dalam sub bab ini. Selain data kejadian bencana alam yang pernah terjadi di tahun 2007. Semua data pada sub bab ini bersumber dari Dinas Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Belu.
140
Masalah sosial yang masih meminta perhatian di Kabupaten Belu adalah lanjut usia terlantar dan anak yatim piatu terlantar karena pada tahun 2006 tercatat 7,044 dan 5,529 orang meningkat masingmasing pada tahun 2007 menjadi 6,358 dan 6,332 orang.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Gambar 5.1. Rata-Rata Jumlah Murid per Sekolah Menurut Status Sekolah 1998-2007 600 500 400 300 200 100 0 1998
1999
2000
2001
SLTA Umum
2002
2003
SLTA Kejuruan
2004
2005
SLTP
2006
2007
SD
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu
Gambar 5.2. Persentase Penduduk Belu Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijasah Tertinggi yang Dimilikinya Tahun 2007
SLTP 11.47%
SMU 11.62%
DI/DII 0.71%
SD 29.16%
DIII 1.14%
Tidak/Belum punya ijasah 43.94%
Sarjana 1.96%
Sumber : Susenas 2007, BPS
140
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Gambar 5.3. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Belu Tahun 1998 – 2007 60 50 40 30 20 10 0 1998
1999
Rumah Sakit
2000
2001
Balai Pengobatan
2002
2003
Puskesmas
2004
2005
2006
2007
Pus. Pembantu
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu
Gambar 5.4. Frekuensi masalah sosial yang dilaporkan di Polres Belu Tahun 2002 - 2007 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Jan
Peb
Mar
2002
Apr 2003
Mei
Jun 2004
Jul
Ags 2005
Sep
Okt
2006
Nop
Des
2007
Sumber : Polres Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
141
Pendidikan Education
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.1 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan Numbers of Schools, Teachers, and Pupils by Education Level 2007
Murid Pupil
RataRata Guru Per Sekolah
RataRata Murid Per Sekolah
(4)
(5)
(6)
Tingkat Pendidikan Education Level
Sekolah School
(1)
(2)
(3)
23
79
1,325
3.43
57.61
332
4,078
63,200
12.28
190.36
42
767
14,766
18.26
351.57
04. SMTP Kejuruan junior high school (vacational)
-
-
-
-
-
05. SMP Terbuka Umum
6
147
3,488
24.50
581.33
06. SMP Terbuka Kejuruan
-
-
-
-
-
20
512
7,752
25.60
387.60
a. STM senior technical school
1
32
267
32.00
267.00
b. SMKK senior home economics high school c. SMEA senior economics high school
4
95
757
23.75
189.25
2
74
1,063
37.00
531.50
d. lainnya / others
-
-
-
-
-
01. Taman Kanak-Kanak*) kindgarden 02. Sekolah Dasar primary school 03. SMTP umum junior high school (general)
07. SMTA umum senior high school (general)
Guru Teacher
08. SMTA kejuruan senior high school (vacational)
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency Keterangan : *) Data tahun 2006
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
145
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.2 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak Kanak (TK) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Kindgarden in Belu Regency by District 2006 TK Negeri Public Kindgarden Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4)
Kecamatan District (1)
TK Swasta Private Kindgarden Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
1 1 1 0 1
2 1 1 0 4
40 10 20 0 25
06. Sasita Mean
0
0
0
1
5
32
07. Malaka Timur
0
0
0
2
5
155
08. Laen Manen
0
0
0
1
2
20
09. Raimanuk
0
0
0
0
0
0
10. Kobalima
0
0
0
1
2
27
11. Tasifeto Barat
0
0
0
2
7
108
12. Kakuluk Mesak
0
0
0
2
4
83
13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen
1 0 0 0 0
3 0 0 0 0
55 0 0 0 0
7 0 0 0 2
41 0 0 0 2
686 0 0 0 64
1
3
55
22
76
1,270
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
146
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.3 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Primary School in Belu Regency by District 2007
Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat
SD Negeri Public Elementry School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4)
SD Swasta Private Elementry School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7)
5
65
836
15
164
2,924
11
98
1,529
8
72
1,220
03. Wewiku
9
111
1,339
10
141
1,939
04. Weliman
9
121
1,882
7
101
1,645
05. Malaka Tengah
20
264
3,244
14
215
2,861
06. Sasita Mean
20
176
2,314
10
108
1,608
02. Rinhat
,
07. Malaka Timur
9
78
1,230
3
43
582
08. Laen Manen
9
75
1,122
7
73
993
09. Raimanuk
7
84
1,475
5
63
1,280
10. Kobalima
15
163
2,029
13
151
2,597
11. Tasifeto Barat
14
143
2,689
10
95
2,237
12. Kakuluk Mesak
8
98
2,255
4
58
1,316
13. Kota Atambua
14
351
5,914
10
230
4,005
14. Tasifeto Timur
12
146
1,967
7
86
1,289
9
97
1,594
4
52
616
15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu
5
48
646
3
46
541
14
137
1,658
12
125
1,824
190
2,255
33,723
142
1,823
29,477
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
147
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.4 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Junior High School (General) in Belu Regency by District 2007 SMPNegeri Public Juniorr High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4)
Kecamatan District (1)
SMP Swasta Private Juniorr High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7)
01. Malaka Barat
1
32
665
1
10
510
02. Rinhat
0
0
0
1
9
217
03. Wewiku
1
19
196
2
33
585
04. Weliman
0
0
0
1
15
176
05. Malaka Tengah
1
47
1,017
3
38
881
06. Sasita Mean
1
14
308
2
31
320
07. Malaka Timur
1
18
472
1
10
106
08. Laen Manen
0
0
0
1
13
177
09. Raimanuk
0
0
0
0
0
0
10. Kobalima
1
21
558
2
24
511
11. Tasifeto Barat
1
20
422
2
46
869
12. Kakuluk Mesak
1
16
408
1
9
174
13. Kota Atambua
3
122
2,779
9
136
1,797
14. Tasifeto Timur
1
25
336
0
0
0
15. Raihat
1
14
291
0
0
0
16. Lasiolat
0
0
0
1
14
203
17. Lamaknen
1
20
578
1
11
210
14
368
8,030
28
399
6,736
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
148
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.5 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (General) in Belu Regency by District 2007
Kecamatan District (1)
SMU Negeri Public Senior High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4)
SMU Swasta Private Senior High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7)
01. Malaka Barat
1
25
633
1
13
76
02. Rinhat
0
0
0
0
0
0
03. Wewiku
0
0
0
1
17
296
04. Weliman
0
0
0
1
15
135
05. Malaka Tengah
1
33
626
1
32
860
06. Sasita Mean
0
0
0
0
0
0
07. Malaka Timur
0
0
0
0
0
0
08. Laen Manen
0
0
0
0
0
0
09. Raimanuk
0
0
0
0
0
0
10. Kobalima
0
0
0
0
0
0
11. Tasifeto Barat
1
23
613
2
49
414
12. Kakuluk Mesak
0
0
0
0
0
0
13. Kota Atambua
1
63
785
8
213
2,824
14. Tasifeto Timur
0
0
0
0
0
0
15. Raihat
0
0
0
0
0
0
16. Lasiolat
0
0
0
0
0
0
17. Lamaknen
1
18
396
1
11
94
5
162
3,053
15
350
4,699
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
149
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.6 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (Vocational) in Belu Regency by District 2007 SMK Negeri Public Senior High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4)
Kecamatan District (1)
SMK Swasta Private Senior High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7)
01. Malaka Barat
0
0
0
0
0
0
02. Rinhat
0
0
0
0
0
0
03. Wewiku
0
0
0
0
0
0
04. Weliman
0
0
0
0
0
0
05. Malaka Tengah
0
0
0
1
16
208
06. Sasita Mean
0
0
0
0
0
0
07. Malaka Timur
0
0
0
0
0
0
08. Laen Manen
0
0
0
0
0
0
09. Raimanuk
0
0
0
0
0
0
10. Kobalima
1
24
230
0
0
0
11. Tasifeto Barat
0
0
0
1
32
267
12. Kakuluk Mesak
1
24
174
1
23
116
13. Kota Atambua
1
58
855
1
24
237
14. Tasifeto Timur
0
0
0
0
0
0
15. Raihat
0
0
0
0
0
0
16. Lasiolat
0
0
0
0
0
0
17. Lamaknen
0
0
0
0
0
0
3
106
4
95
828
Kabupaten Belu
1,259
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
150
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.7 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Terbuka Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007
Kecamatan District (1)
Negeri Public School Sekolah Guru School Teacher (2) (3)
Murid Pupil (4)
Swasta Private School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7)
01. Malaka Barat
1
28
224
0
0
0
02. Rinhat
0
0
0
0
0
0
03. Wewiku
0
0
0
0
0
0
04. Weliman
0
0
0
0
0
0
05. Malaka Tengah
1
9
1,017
0
0
0
06. Sasita Mean
0
0
0
0
0
0
07. Malaka Timur
1
18
472
0
0
0
08. Laen Manen
0
0
0
0
0
0
09. Raimanuk
0
0
0
0
0
0
10. Kobalima
0
0
0
0
0
0
11. Tasifeto Barat
0
0
0
0
0
0
12. Kakuluk Mesak
1
16
408
0
0
0
13. Kota Atambua
2
76
1,367
0
0
0
14. Tasifeto Timur
0
0
0
0
0
0
15. Raihat
0
0
0
0
0
0
16. Lasiolat
0
0
0
0
0
0
17. Lamaknen
0
0
0
0
0
0
6
147
0
0
0
Kabupaten Belu
3,488
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
151
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.8 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Ijasah Tertinggi yang Dimiliki dan Jenis Kelamin Population 10 Years Old and Over in Belu Regency by Education Attainment and Sex 2007
Pendidikan Yang Ditamatkan Education Attainment (1) Tidak / Belum Mempunyai Ijasah Did not completed/Not yet Completedl SD / Primary School SLTP / Junior High school SMU Umum Senior High School (General) SMU Kejuruan Senior High School (Vocational) D I, II / Diploma I, II DIII/DiplomaIII, academy DIV / S1 S2/S3 Jumlah / Total
Perempuan Female
Laki-Laki Male Jumlah Numbers (2)
% (3)
Jumlah Numbers (4)
% (5)
Laki + Perempuan Male + Female Jumlah % Numbers (6) (7)
66,337
45.23
65,050
42.70
131,387
43.94
38,646
26.35
48,544
31.86
87,190
29.16
16,158
11.02
18,140
11.91
34,298
11.47
13,336
9.09
10,206
6.70
23,542
7.87
5,934
4.05
5,263
3.45
11,197
3.74
973
0.66
1,136
0.75
2,109
0.71
1,849
1.26
1,571
1.03
3,420
1.14
3,287
2.24
2,296
1.51
5,583
1.87
145
0.10
145
0.10
290
0.10
146,665
100.00
152,351
100.00
299,016
100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS
Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
152
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.9 Penduduk 7 Tahun ke Atas yang Masih Sekolah, Tidak/Belum Pernah Sekolah, dan Tidak Sekolah Lagi Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Belu Population 7 Years and over who Attending School, Never/Not Yet Attending School in Belu Regency by Age Group 2007
Golongan Umur Age Group
Jumlah Penduduk Population
Masih Sekolah Attending School
Tidak/Belum Pernah Sekolah Never/Not yet attending school
Tidak Sekolah Lagi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
7 – 12
68,705
64,233
2,792
1,680
13 – 15
26,946
20,099
1,251
5,596
16 – 18
20,147
10,913
1,680
7,554
19 – 24
36,801
3,976
2,230
30,595
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
153
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.10 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis per Jenis Kelamin Population 10 Years Old and Over in Belu Regency by Literacy per Sex 2007
Kemampuan Membaca Dan Menulis Literacy
Laki-Laki Male
(3)
Jumlah Number s (4)
123,682
84.33
Huruf lainnya
840
Huruf Latin + Lainnya
(1) Huruf Latin
Tidak Dapat
Jumlah / Total
Jumlah Number s (2)
Perempuan Female
Laki + Perempuan Male + Female
(5)
Jumlah Number s (6)
(7)
125,047
82.08
248,729
83.19
0.57
991
0.65
1,831
0.61
707
0.48
979
0.64
1,686
0.56
21,436
14.62
25,334
16.63
46,770
15.64
146,665
100.00
152,351
100.00
299,016
100.00
%
%
%
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
154
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.11 Hasil Ujian Nasional SD/MI Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 Kecamatan
Peserta
Lulus Persentase (4)
Tidak Lulus Jumlah Persentase (5) (6)
(1) 01. Malaka Barat
(2)
Jumlah (3)
418
417
99.76
1
0.24
02. Rinhat
258
254
98.45
4
1.55
03. Wewiku
294
294
100.00
-
-
04. Weliman
384
381
99.22
3
0.78
05. Malaka Tengah
717
710
99.02
7
0.98
06. Sasita Mean
444
432
97.29
12
2.70
07. Malaka Timur
211
211
100.00
-
-
08. Laen Manen
279
279
100.00
-
-
09. Raimanuk
291
291
100.00
-
-
10. Kobalima
490
477
97.34
13
2.65
11. Tasifeto Barat
551
545
98.91
6
1.09
12. Kakuluk Mesak
363
360
99.17
3
0.83
13. Kota Atambua
1,361
1,361
100.00
-
-
14. Tasifeto Timur
331
312
94.26
19
5.74
15. Raihat
196
193
98.47
3
1.53
16. Lasiolat
115
99
86.08
16
13.91
17. Lamaknen
425
391
92.00
34
8.00
7,128
7,007
98.30
121
1.70
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
155
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.12 Hasil Ujian Nasional SMP/MTs/SMPT Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 Kecamatan
Peserta
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat
Lulus Persentase (4)
Tidak Lulus Jumlah Persentase (5) (6)
(2)
Jumlah (3)
316
231
73.10
85
26.90
64
35
54.69
29
45.31
03. Wewiku
238
178
74.79
60
25.21
04. Weliman
50
50
100.00
0
0
05. Malaka Tengah
664
202
30.42
462
69.58
06. Sasita Mean
221
91
41.18
130
58.82
07. Malaka Timur
261
159
60.92
102
39.08
08. Laen Manen
36
16
44.44
20
55.56
09. Raimanuk
-
-
-
-
-
10. Kobalima
247
142
57.49
105
42.51
11. Tasifeto Barat
264
192
72.73
72
27.27
12. Kakuluk Mesak
178
57
32.02
121
67.98
13. Kota Atambua
1,446
627
43.36
819
56.64
14. Tasifeto Timur
92
56
60.87
36
39.13
15. Raihat
81
57
70.37
24
29.63
16. Lasiolat
43
30
69.77
13
30.23
188
72
38.30
116
61.70
4,389
2,195
50.01
2,194
49.99
17. Lamaknen Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
156
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.13 Hasil Ujian Nasional SMA/MA Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 Kecamatan
Peserta
Lulus Persentase (4)
Tidak Lulus Jumlah Persentase (5) (6)
(2)
Jumlah (3)
421
314
74.58
107
25.42
-
-
-
-
-
125
100
80.00
25
20.00
-
-
-
-
-
219
211
96.35
8
3.65
06. Sasita Mean
-
-
-
-
-
07. Malaka Timur
-
-
-
-
-
08. Laen Manen
-
-
-
-
-
09. Raimanuk
-
-
-
-
-
10. Kobalima
-
-
-
-
-
274
266
97.08
8
2.92
12. Kakuluk Mesak
-
-
-
-
-
13. Kota Atambua
1,992
1,385
69.53
607
30.47
14. Tasifeto Timur
-
-
-
-
-
15. Raihat
-
-
-
-
-
16. Lasiolat
-
-
-
-
-
110
104
94.55
6
5.45
3,141
2,380
75.77
761
24.23
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
11. Tasifeto Barat
17. Lamaknen Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
157
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.14 Hasil Ujian Nasional SMK Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 Kecamatan
Peserta
(1) 01. Malaka Barat
(2)
Jumlah (3)
Lulus Persentase (4)
Tidak Lulus Jumlah Persentase (5) (6)
-
-
-
-
-
02. Rinhat
-
-
-
-
-
03. Wewiku
-
-
-
-
-
04. Weliman
-
-
-
-
-
66
66
100
0
0
06. Sasita Mean
-
-
-
-
-
07. Malaka Timur
-
-
-
-
-
08. Laen Manen
-
-
-
-
-
09. Raimanuk
-
-
-
-
-
10. Kobalima
35
33
94.29
2
5.71
11. Tasifeto Barat
51
51
100
0
0
12. Kakuluk Mesak
28
22
78.57
6
21.43
13. Kota Atambua
355
299
84.23
56
15.77
14. Tasifeto Timur
61
61
100
0
0
15. Raihat
-
-
-
-
-
16. Lasiolat
-
-
-
-
-
17. Lamaknen
-
-
-
-
-
596
532
89.26
64
10.74
05. Malaka Tengah
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
158
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Kesehatan Health
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.2.1 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Health Service in Belu Regency by District 2007
Kecamatan District
(1)
Rumah Sakit Hospital (2)
Sarana Kesehatan Health Service Puskesmas Puskesmas Pembantu Community Community Health Health Sub Centre Centre (3)
(4)
Balai Pengobatan Health Service House (5)
01. Malaka Barat
0
1
2
1
02. Rinhat
0
1
4
0
03. Wewiku
0
1
2
0
04. Weliman
0
1
2
0
05. Malaka Tengah
1
1
5
2
06. Sasita Mean*)
0
2
4
0
07. Malaka Timur
0
1
1
0
08. Laen Manen
0
1
3
1
09. Raimanuk
0
1
1
0
10. Kobalima*)
0
1
5
1
11. Tasifeto Barat*)
1
1
3
1
12. Kakuluk Mesak
0
2
1
1
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
3 0 0 0 0
1 1 1 0 2
3 4 1 2 5
4 0 0 1 1
Kabupaten Belu
5
19
48
13
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
161
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Status Tenaga Numbers of Health Personal by Health Personal 2 0 Dokter Umum PTT
S1 Kesehatan
D3 Kesehatan
Perawat
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
0 0 0 0 0
0 0 0 0 2
1 2 1 1 3
0 0 0 0 0
1 2 6 2 12
8 7 9 5 14
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1
2 1 1 1 1 3 1
0 0 0 0 0 0 5
4 3 4 2 2 3 14
5 3 7 4 14 6 8
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
3 0 0 0 0
11 0 0 0 0
3 1 1 0 2
15 0 0 0 0
55 3 3 1 5
39 2 5 1 9
Kabupaten Belu
3
14
25
20
122
146
Kecamatan District
Dokter Ahli
PNS
(1)
(2)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
162
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
/ Table 5.2.2 Kesehatan per Kecamatan di Kabupaten Belu Personal Status per District in Belu Regency 0 7
Bidan (PNS)
Bidan Desa (PTT)
SPRG
SMAK
SPAG
SPPH
SMF
PKE
PKU
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
5
8
0
0
1
0
1
0
0
3
8
1
0
0
0
0
0
0
3
5
2
0
1
0
0
0
0
2
9
1
0
0
0
0
0
0
15
7
4
1
1
1
1
0
1
9 4 2 3 10 3 14
8 2 4 5 5 8 2
1 1 1 0 1 1 1
0 1 0 0 1 1 1
0 0 0 0 1 1 0
0 1 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 2 2 0
46 6 3 2 3
8 7 2 3 10
9 1 1 0 1
3 0 1 0 1
1 0 0 0 1
2 0 0 0 0
8 1 1 0 1
0 0 0 0 0
7 0 0 0 0
133
101
26
10
7
5
15
0
12
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
163
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Lanjutan / Continued Table 5.2.2
Kecamatan District
PKAB
Pemb. Perawat
Jurkes / Jurkim
Pekes
PKF
Lainnya
Jumlah
(1)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
2 0 4 0 5
0 0 0 0 0
1 0 2 2 9
28 23 33 22 76
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
1 4 1 0 0 3 1
0 0 0 0 0 0 0
1 1 2 0 8 3 32
31 21 22 15 46 35 81
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
1 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
16 0 0 0 0
0 0 0 0 0
66 6 0 1 4
293 27 17 8 37
Kabupaten Belu
1
0
0
37
0
138
815
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
164
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.2.3 Jumlah Penderita Rawat Jalan Menurut Puskesmas di Kabupaten Belu 2007
Puskesmas Community Health Centre
Jumlah Total
(1)
(2)
01. Puskesmas Halilulik
35,537
02. Puskesmas Atapupu
21,555
03. Puskesmas Wedomu
25,798
04. Puskesmas Haekesak
39,206
05. Puskesmas Weoe
39,112
06. Puskesmas Besikama
39,045
07. Puskesmas Biudukfoho
12,957
08. Puskesmas Seon
28,383
09. Puskesmas Betun
41,379
10. Puskesmas Kaputu
28,172
11. Puskesmas Namfalus
46,443
12. Puskesmas Weluli
27,706
13. Puskesmas Kota
81,499
14. Puskesmas Nurobo
31,123
15. Puskesmas Nualaian
29,469
16. Puskesmas Haliwen
29,030
17. Puskesmas Tunabesi
13,371
18. Puskesmas Webora
19,488
19. Puskesmas Weliman
28,688
Jumlah / total
617,961
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
165
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / 10 Penyakit Terbanyak dari Di 19 Puskesmas 20
Jenis Penyakit Type of disease
Pus Halilulik
Pus. Atapupu
Pus. Wedomu
Pus Haekesak
(2) 14516
(3) 7180
(4) 9699
(5) 13098
02. Penyakit pada sistem otot (Termasuk Reumatik)
4800
3194
2708
6080
03. Diare
1602
1691
1125
1856
04. Gastritis
1314
1382
1006
1796
05. Penyakit Kulit Alergi
1296
1114
852
1739
06. Malaria Klinis
1144
956
658
1619
07. Asma
1118
799
651
968
08. Penyakit kulit infeksi
1063
732
619
799
09. Kecelakaan dan Rudapaksa
672
712
548
629
10. Penyakit Kulit Karena Jamur
555
548
464
551
7457
3247
7468
10071
35537
21555
25798
39206
(1) 01. ISPA
11. Penyakit lain-lain
Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu
Source : Health Service of Belu Regency
166
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Table 5.2.4 Kunjungan Rawat Jalan di Kabupaten Belu 07
Pus Weoe
Pus Pus Besikama Biudukfoho
Pus Seon
Pus Betun
Pus Kaputu
Pus Namfulus
(6) 9830
(7) 11599
(8) 2931
(9) 7895
(10) 11764
(11) 8560
(12) 13459
5915
5526
2412
4445
4217
4791
6677
3462
2391
1056
1666
2927
1810
3623
1969
1381
925
1607
2245
919
1996
1922
1308
784
1082
2002
879
1737
1857
1280
594
905
1884
847
1722
1764
1246
590
687
1734
706
1689
1735
690
494
675
1087
580
1290
1024
683
484
530
1028
487
995
620
448
458
525
933
468
876
9014
12493
2229
8366
11558
8125
12379
39112
39045
12957
28383
41379
28172
46443
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
167
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Lanjutan Tabel / Table 5.2.4
Jenis Penyakit Type of disease
Pus Weluli
Pus Kota Atambua
Pus Nurobo
Pus Nualain
(1)
(13)
(14)
(15)
(16)
01. ISPA
8836
27692
8290
8739
02. Penyakit pada sistem otot (Termasuk Reumatik)
3516
7002
4583
4042
03. Diare
2077
6245
2355
1900
04. Gastritis
1409
6080
1468
1255
05. Penyakit Kulit Alergi
1239
6008
1450
1037
06. Malaria Klinis
1216
2846
1390
1015
07. Asma
1188
2703
1199
893
08. Penyakit kulit infeksi
957
2225
931
875
09. Kecelakaan dan Rudapaksa
813
2027
618
794
10. Penyakit Kulit Karena Jamur
724
1448
550
645
5731
17223
8289
8274
27706
81499
31123
29469
11. Penyakit lain-lain
Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
168
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Pus Haliwen
Pus Tunabesi
Pus Webora
Pus Weliman
Jumlah
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
8285
4045
6108
7985
190511
4533
1849
3019
4039
83348
3519
1067
1063
1904
43339
1684
964
841
1567
31808
1457
441
796
1229
28372
978
381
764
1061
23117
955
319
761
953
20923
867
315
752
628
17314
864
206
512
568
14194
722
193
447
534
11709
5166
3591
4425
8220
153326
29030
13371
19488
28688
617961
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
169
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.2.5 10 Penyakit Terbanyak Menurut Jumlah Pasien Rawat Inap Pada Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Atambua 2007
Jenis Penyakit Type of disease
Jumlah Kunjungan
(1)
(2)
01. Malaria
408
02. Gastroenteritis
290
03. Tuberkulosis Paru
255
04. Dispepsia
158
05. Pneumonia
152
06. Appendiks
123
07. ISPA
110
08. Hipertensi
85
09. Penyakit Sistem Kemih
85
10. Hiperplasia Prostat
42
Jumlah
1708
Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Atambua
170
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.2.6 Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Menurut Puskesmas di kabupaten Belu Nutritional Status of Children Under Five Years Old by Communitiy Health Centre in Belu Regency 2007 Status Gizi / Nutritional Status
Puskesmas Community Health Centre
Jumlah Anak Ditimbang
(1)
Kurang Moderat e (5)
%
Buruk Severe
%
(6)
(7)
(8)
857
39.0
202
9.0
51.8
631
38.5
158
9.7
57.4
562
33.8
146
8.8
1,287
52.2
981
39.7
200
8.1
2,465
1,568
63.6
802
32.5
96
3.9
06. Pus. Besikama
2,558
1,426
55.8
967
37.8
165
6.4
07. Pus.Biudukfoho
1,523
970
63.7
487
31.9
67
4.4
08. Pus. Seon
1,288
757
58.8
466
36.2
64
5.0
09. Pus. Betun
3,164
2,063
65.2
909
28.7
193
6.1
Baik Normal
%
(2)
(3)
(4)
01. Pus. Halilulik
2,241
1,165
52.0
02. Pus. Atapupu
1,637
847
03. Pus. Wedomu
1,661
954
04. Pus. Haekesak
2,468
05. Pus. Weoe
10. Pus. Kaputu
1,607
950
59.1
558
34.7
99
6.2
11. Pus. Namfalus
2,077
1,220
58.7
723
34.8
134
6.4
12. Pus. Weluli
1,673
1,090
65.2
569
34.0
14
0.8
13. Pus. Kota
3,201
1,998
62.4
1,028
32.1
174
5.4
14. Pus. Nurobo
1,541
1,017
66.0
460
29.8
64
4.1
15. Pus. Nualaian
1,026
466
45.5
451
44.0
108
10.5
16. Pus. Tunabesi
1,080
593
54.9
399
37.0
88
8.1
17. Pus. Weliman
2,253
1,046
46.4
960
42.6
247
11.0
18. Pus. Webora
1,788
1,001
56.0
657
36.7
130
7.3
1,350
1,046
46.4
960
42.6
247
11.0
36,601
21,242
58.0
12,944
35.4
19. Pus. Haliwen Jumlah / total
2,116
6.6
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
171
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Banyaknya Peserta Aktif Menurut Metode Kontrasepsi Numbers of Active Acceptor by Contraceptive 2 0
Kecamatan District
IUD Spiral
Pil Pill
Kondom Condom
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Malaka Barat
11
50
16
02. Rinhat
13
234
-
03. Wewiku
8
2
-
04. Weliman
6
25
-
134
108
47
06. Sasita Mean*)
93
124
14
07. Malaka Timur
7
49
12
05. Malaka Tengah
08. Laen Manen
3
130
7
09. Raimanuk
18
95
2
10. Kobalima*)
37
163
11
11. Tasifeto Barat*)
50
177
14
12. Kakuluk Mesak
49
54
1
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
499 9 8 2 28
672 31 43 43 19
114 12 -
Kabupaten Belu
975
2,019
250
Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kabupaten Belu Source : Family Planning Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
172
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Table 5.2.7 yang Digunakan per Kecamatan di Kabupaten Belu Method Used per District in Belu Regency 0 7
MOP
MOW
OV
Suntikan Injection
Implant Implant
Jumlah Total
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
9 1 15 13 21
9 1 3 63
-
1,903 1,468 919 1,158 2,622
138 18 192 127 43
2,136 1,734 1,137 1,332 3,038
24 14 12 25 13 36 36
3 15 3 8 -
-
1,731 673 851 1,102 1,685 1,979 1,251
263 15 75 31 61 44
2,249 770 1,081 1,288 1,973 2,264 1,435
305 21 10 8 24
6 13 15 2 20
-
4,106 2,082 842 531 1,226
35 10 39 82 368
5,737 2,166 969 668 1,685
587
161
-
26,129
1,541
31,662
,
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
173
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.2.8 Banyaknya Klinik, Peserta Keluarga Berencana (KB), dan Pasangan Usia Subur Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Health Personal Service by Health Personal Status and District in Belu Regency 2007 Peserta KB Pasangan Persentase Klinik KB Aceptor Usia Subur CU terhadap Kecamatan Family Family Fertile Age PUS District Planing Planing Couple Percentage Clinics (CU) (PUS) CU to PUS (1) (2) (3) (4) (5) 01. Malaka Barat
1
2,136
2,259
94.56
02. Rinhat
1
1734
2,676
64.79
03. Wewiku
1
1137
2,577
44.12
04. Weliman
1
1332
2,306
57.76
05. Malaka Tengah
1
3038
4,617
65.80
06. Sasita Mean*)
2
2249
3,066
73.35
07. Malaka Timur
1
770
1,158
66.49
08. Laen Manen
1
1081
1,579
66.46
09. Raimanuk
1
1288
2,110
61.04
10. Kobalima*)
1
1973
3,518
56.08
11. Tasifeto Barat*)
1
2264
3,115
72.68
12. Kakuluk Mesak
1
1435
2,215
64.78
13. Kota Atambua*)
1
5737
9,293
61.73
14. Tasifeto Timur
1
2166
3,595
60.25
15. Raihat
1
969
1,947
49.76
16. Lasiolat
-
668
997
67.00
17. Lamaknen*)
2
1685
2,938
57.35
18
31662
49,966
63.37
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kabupaten Belu Source : Family Planning Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
174
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Kriminalitas Crime
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.3.1 Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang Diterima, Diputuskan Menurut Bulan Numbers of Criminal Cases and Defendants Received , Settled by Month 2007
Bulan Month (1) Januari / January
Yang Diterima Received Perkara Terdakwa Criminal Defendants Cases (2) (3) 45 46
Yang Diputuskan Setlled Perkara Terdakwa Criminal Defendants Cases (4) (5) 10 13
Pebruari / February
43
46
9
14
Maret / March
57
59
42
17
April / April
62
77
10
10
Mei / May
70
77
25
31
Juni / June
71
74
23
19
Juli / July
83
89
27
31
Agustus / August
88
95
19
23
September / September
89
109
55
43
Oktober / October
70
84
28
30
Nopember / November
62
78
21
44
59 62 Desember / December Tahun 2007 799 896 Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua
33
41
302
316
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
177
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.3.2 Jumlah Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang diselesaikan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Belu Numbers of Defendants in Criminal Cases that Setlled by Age Group and Sex in Belu Regency 2007 < 16 tahun < 16 years old LakiWanita laki Female Male (2) (3)
Bulan Month (1) Januari / January
16 – 30 tahun 16 – 30 years old
Lakilaki Male (4)
Wanita Female (5)
> 30 tahun > 30 years old LakiWanita laki Female Male (6) (7)
1
-
7
1
4
-
Pebruari / February
-
-
6
-
6
2
Maret / March
-
-
6
-
9
2
April / April
-
-
7
-
3
-
Mei / May
-
-
16
-
15
-
Juni / June
-
-
5
1
11
2
Juli / July
1
-
11
-
15
4
Agustus / August
-
-
14
-
8
1
September / September
-
-
23
-
18
2
Oktober / October
-
-
15
2
11
1
Nopember / November
-
-
16
-
10
-
-
-
25
1
16
2
2
-
151
5
126
16
Desember / December Tahun 2007
Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua Keterangan : Diluar Rol/Pelanggaran
178
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.3.3 Jumlah Terdakwa/Tertuduh yang diselesaikan Pengadilan Negeri Atambua Menurut bulan dan Sikap Terhadap Putusan di Kabupaten Belu Numbers of Defendants and Settled by Court, by Month and 2007 Menerim a
Banding
Grasi
Kasasi
Jumlah
(1) Januari / January
(2) 13
(3) -
(4) -
(5) -
(6) 13
Pebruari / February
14
-
-
-
14
Maret / March
17
-
-
-
17
April / April
10
-
-
-
10
Mei / May
30
1
-
-
31
Juni / June
18
1
-
-
19
Juli / July
31
-
-
-
31
Agustus / August
23
-
-
-
23
September / September
43
-
-
-
43
Oktober / October
28
2
-
-
30
Nopember / November
42
2
-
-
44
39
2
-
-
41
308
8
-
-
316
Bulan
Desember / December Tahun 2007
Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
179
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Masalah Sosial (1) 01. Pembunuhan
Tabel Banyaknya Masalah Sosial 2 0 Frekuensi Terjadi Mar Apr Mei Jun (4) (5) (6) (7)
Jan (2)
Peb (3)
-
-
-
-
-
-
02. Penganiayaan biasa
13
7
11
14
11
10
03. Penganiayaan ringan
6
1
7
4
3
6
04. Pencurian biasa
1
2
3
3
3
4
05. Pencurian pemberatan
3
4
5
10
3
6
06. Pencurian kekerasan
1
-
-
-
1
-
07. Pengroyokan
9
9
6
15
8
8
08. Perkosaan
1
2
-
-
2
3
09. Perzinahan
1
1
1
1
1
-
10. Pengrusakan
-
-
4
2
2
1
11. Perjudian
-
-
-
-
3
1
12. Penggelapan
7
2
5
4
1
3
13. Penipuan
7
4
2
2
2
4
14. Pengancaman
2
1
11
3
2
4
15. Pemfitnahan/Penghinaan
-
2
3
7
-
3
16. Pemerasan/Perampokan
-
-
-
1
-
-
17. Penculikan anak
-
1
-
1
-
-
18. Penadahan
-
-
-
-
-
-
19. Membawa senjata tajam
-
1
-
-
-
-
20. Melarikan anak bawah umur
-
1
-
-
-
-
21. Melarikan perempuan
1
-
-
-
-
-
22. Percabulan
1
-
-
2
-
-
23. Penyelundupan
-
-
-
-
-
-
10
1
4
2
6
6
63
39
62
71
48
59
24. Lain-lain Jumlah / total
Keterangan : terbatas pada masalah yang dilaporkan ke pihak kepolisian Sumber : Kepolisian Resort Belu
180
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
/ Tabel 5.3.4 yang terjadi di Kabupaten Belu 0 7 Frekuensi Terjadi Sep Okt (10) (11)
Nop (12)
Des (13)
Jumlah Total (14)
-
1
-
1
13
15
15
21
150
5
5
4
3
50
4
3
1
1
30
7
2
6
3
3
54
-
1
-
-
-
4
2
4
13
16
9
16
115
2
1
-
-
1
1
13
-
1
-
1
-
3
10
Jul (8)
Ags (9)
-
-
-
7
13
5
1
1
4
2 1
-
2
-
1
4
8
24
3
1
-
-
-
-
8
2
1
1
5
2
1
34
3
4
1
1
1
3
34
3
4
2
5
2
3
42
2
-
5
4
2
1
29
1
1
1
-
-
-
4
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
1
1
-
3
-
-
2
2
2
1
10
1
-
1
-
-
-
2
-
10
4
6
5
5
59
35
54
55
71
53
70
680
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
181
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.3.5 Masalah Sosial di Kabupaten Belu
Masalah Sosial
2006
2007
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
5 97 6 39 49 3 66 6 3 21 1 20 20 29 1 2 1 9 1 11 15 23
1 150 50 30 54 4 115 13 10 24 8 34 34 42 29 4 2 1 1 3 10 2 59
-80.00 54.64 733.33 -23.08 10.20 33.33 74.24 116.67 233.33 14.29 700.00 70.00 70.00 44.83 2800.00 100.00 0.00 -88.89 200.00 -9.09 -86.67 156.52
428
681
59.11
01. Pembunuhan 02. Penganiayaan biasa 03. Penganiayaan ringan 04. Pencurian biasa 05. Pencurian pemberatan 06. Pencurian kekerasan 07. Pengroyokan 08. Perkosaan 09. Perzinahan 10. Pengrusakan 11. Perjudian 12. Penggelapan 13. Penipuan 14. Pengancaman 15. Pemfitnahan 16. Pemerasan 17. Penculikan 18. Penadahan 19. Membawa senjata tajam 20. Melarikan anak bawah umur 21. Melarikan perempuan 22. Percabulan 23. Penyelundupan 24. Lain-lain Jumlah / total
Keterangan : terbatas pada masalah yang dilaporkan ke pihak kepolisian Sumber : Kepolisian Resort Belu
182
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Agama Religion
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.4.1 Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Religion Follower by District in Belu Regency 2007
Kecamatan District
Katholik Catholic
(1)
(2)
Kristen Protesta n Christian (3)
01. Malaka Barat
18,319
02. Rinhat
15,356
03. Wewiku
Islam Moslem
Hindu Hinduis m
Budha Budhism
(4)
(5)
(6)
4,751
86
3
-
2,103
4
-
-
8,256
1,505
-
-
-
04. Weliman
19,360
1,368
-
1
-
05. Malaka Tengah
37,891
1,810
1,170
11
-
06. Sasita Mean*)
27,695
601
14
-
-
07. Malaka Timur 08. Laen Manen
17,063 12,782
570 718
8 8
3 -
-
09. Raimanuk
12,921
401
-
-
-
10. Kobalima*)
22,031
245
70
38
-
11. Tasifeto Barat*)
23,808
1,655
538
5
-
12. Kakuluk Mesak
15,310
450
421
5
-
13. Kota Atambua*)
51,988
7,213
3,671
228
93
14. Tasifeto Timur
20,445
231
425
85
-
15. Raihat
11,097
12
9
-
-
16. Lasiolat
6,862
-
-
-
-
24,344
10
5
1
-
345,528
23,643
6,429
380
17. Lamaknen*) Kabupaten Belu
,
93
Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
185
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.4.2 Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Belu Menurut Golongan Agama per Kecamatan Numbers of Mosque/Private Mosque, Church, Temple, and Vikoa in Belu regency by District 2007
Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat
Gereja Katholik/ Kapela Catholic Church (2)
Gereja Protestan Christian Church (3)
Masjid, Langgar Mosque, Private Mosque (4)
Pura Temple
Wihara Vihara
(5)
(6)
3
3
-
-
-
02. Rinhat
14
12
-
-
-
03. Wewiku
11
6
-
-
-
04. Weliman
4
12
-
-
-
15
8
3
-
-
06. Sasita Mean*)
32
1
-
-
-
07. Malaka Timur
19
1
-
-
-
08. Laen Manen
15
6
-
-
-
05. Malaka Tengah
09. Raimanuk
6
-
-
-
-
10. Kobalima*)
23
1
-
-
-
11. Tasifeto Barat*)
26
5
1
-
-
12. Kakuluk Mesak
4
5
1
-
-
13. Kota Atambua*)
7
8
7
1
-
14. Tasifeto Timur
6
3
1
1
-
15. Raihat
11
-
-
-
-
16. Lasiolat
7
-
-
-
-
28
-
-
-
-
231
71
13
2
-
17. Lamaknen*) Kabupaten Belu
Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
186
Kabupaten Belu Dalam Angka / BeluRegency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.4.3 Banyaknya Rohaniawan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Spiritualist in Belu Regency by District 2007
Kecamatan District (1)
Chati Pendet Guru Pinandit Imam Pastor Bruder Suster a b a Injil (2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
01. Malaka Barat
4
-
1
-
2
-
-
-
02. Rinhat
1
-
1
-
-
-
-
-
03. Wewiku
1
2
2
-
-
-
-
-
04. Weliman
-
2
2
-
-
-
-
-
05. Malaka Tengah
5
4
1
-
-
-
6
6
06. Sasita Mean*)
-
-
4
-
-
-
-
-
07. Malaka Timur
1
-
3
-
-
-
-
-
08. Laen Manen
1
-
1
-
-
-
-
-
09. Raimanuk
-
-
3
-
-
-
-
-
10. Kobalima*)
-
-
1
-
4
-
-
-
11. Tasifeto Barat*)
3
1
33
17
-
-
2
2
12. Kakuluk Mesak
1
-
2
-
2
-
2
2
17
14
7
1
108
2
14
14
14. Tasifeto Timur
-
1
2
-
-
-
2
2
15. Raihat
-
-
-
-
3
-
-
-
16. Lasiolat
-
-
2
-
4
-
-
-
17. Lamaknen*)
-
-
4
-
8
-
-
-
34
24
69
18
131
2
26
26
13. Kota Atambua*)
Kabupaten Belu
Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
187
Sosial Lainnya Others Social
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.5.1 Penyebaran Infra Struktur Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Infra Structure of Social Affair Distribution in Belu Regency by District 2007 Pekerja Sosial Masyarakat Social Worker (2)
Tenaga Kesejahteraan Sosial Sukarela (3)
01. Malaka Barat
77
02. Rinhat
20
03. Wewiku
7
Kecamatan District (1)
Pembinaan Tokoh Karang KesejahWanita Taruna Youth teraan Promoment Organization Sosial Women (4)
(5)
(6)
0
0
0
13
0
0
0
13
0
0
0
9
04. Weliman
5
0
0
0
11
05. Malaka Tengah
35
0
0
0
14
06. Sasita Mean*)
33
0
0
0
21
07. Malaka Timur
50
0
0
0
6
08. Laen Manen
6
0
0
0
10
09. Raimanuk
11
0
0
0
6
10. Kobalima*)
12
0
0
0
12
11. Tasifeto Barat*)
30
0
0
0
12
12. Kakuluk Mesak
6
0
0
0
6
13. Kota Atambua*)
20
0
0
0
12
14. Tasifeto Timur
38
0
0
0
13
15. Raihat
25
0
0
0
8
16. Lasiolat
8
0
0
0
9
17. Lamaknen*)
69
0
0
0
20
452
0
0
0
195
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
191
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.5.2 Banyaknya Fakir Miskin dan Perumahan Tidak Layak di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007
Kecamatan District
Fakir Miskin
Rumah Tidak Layak
(1)
(2)
(3)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
3,349 2,470 3,015 2,721 5,422
341 510 92 63 1,412
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
3,951 1,902 2,147 2,813 3,666 3,091 2,533
465 939 78 205 655 271 115
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
7,449 3,346 2,621 898 2,828
563 486 100 147 417
Kabupaten Belu
54,222
6,859
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
192
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.5.3 Jumlah Penduduk Lanjut Usia Terlantar dan Anak Yatim Piatu Di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Over Age and No Parents in Belu regency by District 2007
Kecamatan District
Lanjut Usia Terlantar
Anak Terlantar
Balita Terlantar
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
237 101 409 328 462
254 375 49 196 271
21 -
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
427 483 353 351 722 171 149
187 430 320 209 582 232 121
-
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
384 603 390 419 369
789 777 104 104 332
65 50 57
Kabupaten Belu
6,358
5,332
193
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
193
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.5.4 Banyaknya Penyandang Cacat, Ex Penyakit Kronis, Wanita Rawan Sosial, dan Masyarakat Terasing di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007
Kecamatan District
Penyandang Cacat
Ex Penyakit Wanita Masyarakat Kronis Rawan Sosial Terasing
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
100 42 52 92 266
38 63 42 254
149 102 110 126 328
-
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
140 190 47 52 214 75 38
98 120 40 62 187 164 34
213 288 120 149 503 115 60
250 -
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
80 298 72 40 130
98 74 37 147
226 350 81 90 285
250
Kabupaten Belu
1,928
1,458
3,295
500
(5)
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
194
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.5.5 Banyaknya Yayasan yang Mengasuh Anak dengan Sistim Non Panti dan Jumlah Anak asuh di Kabupaten Belu 2007
Nama Yayasan
(1)
Jumlah Anak Numbers of Children (2)
Lokasi Location Kecamatan Desa District Village (3)
(4)
11. Yayasan SDLB Tenubot
20
Kota Atambua
12. Yayasan Sola Gracia
50
Kota Atambua
Umakatahan Manuaman Naikasa Rafae Atambua Fatulotu Atambua Atambua Tulamalae Wemeda Ribesi Tenukiik
13. Yayasan
52
Kakuluk Mesak
Dualaus
01. Yayasan Regina Angelorum
40
Malaka Tengah
02. Yayasan Bina Bunga Bangsa
24
Kota Atambua
03. Yayasan Kongregasi Biarawan SVD Timor
-
Tasifeto Barat
04. Yayasan Remaja Suluh Obor
140
Malaka Timur
05. Yayasan SMKK Kusumah St. Theresia
120
Kota Atambua
06. Yayasan St. Petrus Lahurus
82
Tasifeto Timur
07. Yayasan Hadinan Haklaran
50
Kota Atambua
08. Yayasan Membagi Kasih
-
Kota Atambua
09. Yayasan ALMA
24
Kota Atambua
10. Yayasan Bina Karya Seon
75
Malaka Timur
Jumlah / Total
677
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
195
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.5.6 Bencana Alam Yang Terjadi dan Jumlah Korban Akibat Bencana Alam di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan dan Taksiran Kerugian yang Diderita 2007 Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat
02. Rinhat
03. Wewiku
04. Weliman
05. Malaka Tengah
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur
08. Laen Manen 09. Raimanuk
196
Jenis Bencana (2) Banjir Rawan Pangan Rumah terbakar Hama belalang Rawan Pangan Rumah terbakar Angin Putting beliung Rawan Pangan Rumah terbakar Banjir Rawan Pangan Rumah terbakar Banjir Hama belalang Rawan Pangan Rumah terbakar Rawan Pangan Rumah terbakar Rawan Pangan Hama belalang Rumah terbakar Rawan Pangan Rumah terbakar Rawan pangan
Frekuensi (3) 13
Jumlah Korban KK / Jiwa (4) 15262 Jw 528 KK -
Bangunan (6) 3 -
1,213 KK 1 4 3,764 KK 13
5952 Jw 1,289 KK
13
7477 Jw
1 5 -
1,288 KK 258 KK 188 KK
1,468 KK 1,807 KK
4 11 8 3 -
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Lanjutan / continued Tabel / Table 5.5.6 Kecamatan District
Jenis Bencana
(1)
(2) Angin p. beliung Rumah terbakar Banjir Rawan Pangan Rumah terbakar Angin p. beliung Hama belalang Rumah terbakar Rawan Pangan Rawan Pangan Rumah terbakar Angin p. beliung Hama belalang Rumah terbakar Angin p. beliung Hama belalang Rumah terbakar Rawan pangan Angin p. beliung Rawan Pangan Rawan pangan Rumah terbakar Hama belalang Rumah terbakar Rawan Pangan
10. Kobalima*)
11. Tasifeto Barat*)
12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*)
14. Tasifeto Timur
15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen
Frekuensi (3)
13
Jumlah Korban KK / Jiwa
Bangunan
(4)
(6) 49 8 6 1
1870 Jw 2295 KK
918 KK 3684 KK
13 4 3 3 3 6
979 KK 17 1547 KK 460 KK
2 6
655 KK
Kabupaten Belu
-
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
197
BAB / CHAPTER
6
Pertanian Agriculture
PERTANIAN / AGRICULTURE
PERTANIAN TANAMAN PANGAN Masalah pangan selalu dirasa vital karena menyangkut kehidupan manusia yang paling asasi. Untuk mempertahankan eksistensinya, manusia berupaya untuk mencukupi kebutuhan pangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila kebutuhan primer tersebut tidak dapt dipenuhi, maka kerawanan pangan akan berdampak luas ke dalam sendi sendi kehidupan masyarakat yang kompleks. Bagi daerah yang struktur perekonomiannya didominasi oleh sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan seperti di Kabupaten Belu di mana menjadi tempat bagi sebagian besar masyarakatnya mencari sumber penghasilan, maka keberadaan dan keberlangsungan sub sektor ini menjadi sangat strategis. Untuk itu Pemda Belu telah memfokuskan sektor pertanian khusus tanaman pangan menjadi salah satu Program utama dalam mengkatalisasi pertumbuhan ekonomi daerah. Misinya adalah dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi pertanian
tepat guna, merevisi pola bertani yang bersifat sub system pedesaan tradisional ke pola pertanian yang berorientasi pasar, penguatan kelembagaan dan melakukan restrukturisasi aspek sosial budaya yang menghambat produktivitas petani. Produksi tanaman pangan selama tahun 2007 secara umum mengalami sedikit fluktuasi di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kondisi curah hujan yang fluktuatif sepanjang tahun 2007. Bagi tanaman makanan yang waktu penanamannya relative tepat dan adaptif terhadap fluktuasi curah hujan memperhatikan hasil yang cendrung membaik seperti padi lading, jagung, kacang tanah dan ubi jalar sedangkan tanaman seperti padi sawah ,kacang hijau, ubi kayu mengalami sedikit penurunan karena rata-rata curah hujan baru normal setelah fase pembuahan pada tanaman tersebut sudah lewat. Ketersediaan produksi pangan dari komoditas padi selama tahun 2007 sebanyak 20.633.34 ton
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
201
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
gabah kering giling (Konversi ke beras13.411.67 ton) atau mengalami sedikit penurunan sebesar 10.14% dari keadaan sebelumnya. Secara parsial produksi padi sawah turun 14.11% sementara padi ladang justru mengalami kenaikan produksi 84.76% penurunan produksi padi lebih banyak disebabkan curah hujan. Ketersediaan produksi pangan dari komoditi jagung yang menjadi makanan pokok sebagian besar masyarakat Belu selama tahun 2007 sebanyak 61127 ton Jagung atau mengalami kenaikan 58.64% dari tahun lalu. Untuk produksi tanaman kacangkacangan masing masing kacang tanah naik 5.20%, kacang hijau turun 18.04 dan kacang kedelei naik 75%. Ketersediaan produksi untuk makanan berpati selama tahun 2007 yakni ubi kayu menurun tajam 66.39% sementara ubi jalar naik 4.11% Produksi komoditas sayursayuran selama musim panen tahun 2007 memperlihatkan hasil yang cukup fluktuatif yakni untuk beberapa jenis sayur, sayuran mengalami peningkatan, sementara pada jenis lainnya mengalami sedikit penurunan
produksi dibanding dengan tahun sebelumnya. Diduga hal ini lebih disebabkan karena kemampuan adaptif secara alamiah ataupun ketepatan waktu tanam bagi beberapa komoditas dengan kondisi curah hujan yang bersifat flutuatif tersebut. Adapun jenis sayuransayuran yang mengalami peningkatan produksi masingmasing bawang putih naik 207,5%, kubis 1,87%, petsai/kubis 73,24%, kacang panjang 157,14% dan cabe 301,87%. Tomat 569,35%, terung 623,58%, kangkung 829,65%, semangka 59,36%. Sedangkan yang mengalami penurunan produksi antara lain bawang merah turun 58,78% dan wortel 3,33%. Untuk komoditi buahbuahan dalam musim panen tahun 2007 hampir seluruhnya mengalami penurunan produksi secara drastis. Dibandingkan dengan tahun 2006 yang lalu, produksi advokat turun 64,02%, 76,86% , jambu biji 41,00%, jambu air 66,30%, pisang 5,27%, nenas 4,65% dan salak 90,10%, nangka 9,46%, jeruk naik 151,02%, papaya 36,00% dan sirsak 14,08%
202
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
PERKEBUNAN RAKYAT Pada umumnya baik produksi maupun luas panen komoditas perkebunan di Kabupaten Belu pada tahun 2007 belum memperlihatkan kapasitas yang cukup memadai. Hal ini disebabkan penanganan budi daya perkebunan rakyat oleh sebagian besar petani masih diletakkan sebagai usaha komplementer dari usaha pokok yaitu usaha tanaman pangan. Produksi tanaman kelapa pada tahun 2007 sebesar 9.379,50 ton atau mengalami sedikit penurunan sebesar 6,12%. Produksi tersebut dihasilkan dari luas panen 8.528 ha atau sekitar 87,81% dari potensi areal tanam yang ada. Tanaman kopi sebagai salah satu tanaman potensi yang harus dikembangkan di daerah, pada tahun 2007 menghasilkan 42,85 ton atau mengalami peningkatan 8,26% dari keadaan tahun 2006. produksi tersebut dihasilkan dari luas panen panen 237,29 ha. Kakao sebagai komoditi daerah yang sedang digalakan pada tahun 2007 baru menghasilkan 26,43 ton atau mengalami peningkatan 28,24 % dari keadaan tahun 2006. produksi
tersebut dihasilkan dari luas areal panen 515,68 ha. Untuk komoditas perkebunan yang lain, kapasitas produksi selama tahun 2007 masing-masing kapuk 37,66 ton, kemiri 2 656,05 ton, jambu mente 127,70 ton, pinang 38,02 ton, dan tembakau 10,06 ton.
KEHUTANAN Hutan memiliki peranan penting bagi kelestraian alam dan menopang kehidupan komonitas ekosistim alam di sekitarnya. Luas hutan di Kabupaten Belu 69.401,57 ha atau sekitar 28,38 % dari luas daratan Belu. Bila diamati menurut fungsi hutan maka komposisi luasnya sebagai berikut : hutan lindung 74,70 %, hutan produksi 4,60 %, dan hutan Cagar Alam 12,29 %, hutan suaka marga satwa 6,77 %, dan hutan dapat di konversi 1,64 %. Primadona hasil hutan berupa kayu cendana baik produksi maupun populasinya belakangan semakin menurun. Data tahun 2007 produksi kayu cendana sebesar 11.000 kg atau menurun 735,23 % dibandingkan dengan tahun yang lalu, yang jumlahnya 91.875 kg. Diperkirakan pada tahun-tahun yang akan datang produksinya akan terus
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
203
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
anjlok mengingat populasinya semakin terbatas dan cenderung punah. Hasil hutan lain yang cukup menonjol adalah kemiri isi 387,29 ton (naik 17,55 %). Asam biji 284,18 ton (naik 11,37 %) asam isi 1.160,47 ton.
PETERNAKAN Peternakan merupakan salah satu sector vital yang mampu menyanggah kehidupan ekonomi sebagaian besar keluarga tani di pedesaan. Paling tidak dengan memelihara ternak rumahtangga tani dapat membiayai kebutuhan di luar pangan seperti menyekolahkan anak, kesehatan dan perumahan. Bahkan pada saat kondisi kritis seperti gagal panen, komoditi ternak justru diandalkan untuk menopang pengadaan ketersediaan pangan keluarga. Populasi sapi tahun 2007 sebanyak 94.499 ekor atau meningkat 1,36 % dibandingkan dengan keadaan tahun sebelumnya. Upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan populasi ternak andalan ini menghadapi kendala yang semaikn serius karena belakangan ini lalulintas mutasi ternak keluar, terutama bibit pejantan menjadi 204
semakin sulit dikendalikan; ditambah ancaman penyakit brucellosis yang sampai dengan saat ini terus menjadi momok yang menghantui para peternak. Kendala lainnya adalah sebagian besar petani ternak masih bertahan pada pola budaya yang bersifat tradisional sebagai akibat dari kurang variatifnya pola pembinaan dan penyuluhan yang selama ini terkesan konvensional. Pola budidaya ternak yang bersifat sub system ini mengakibatkan pertambahan populasi ternak berjalan lambat dan terkesan alamiah tanpa rekayasa teknologi peternakan secara signifikan. Mutasi ternak yang sempat tercatat selama tahun 2007 adalah sebagai berikut: di potong RPH dan di luar RPH yang sempat dilaporkan sebanyak 2412 ekor sedangkan yang diantar pulaukan melalui pelabuhan Atapupu ataupun transportai darat sebanyak 10 294 ekor. Jumlah mutasi penggunaan yang cukup tinggi ini jika tidak diimbangi dengan mutasi pengadaan terutama lahir baru maka dipastikan populasi sapi pada masa datang akan semakin berkurang. Populasi ternak kecil dan unggas pada tahun 2007 masing-
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
masing babi 55 309 ekor (naik 0,84 %), kambing 9 173 ekor (turun 6,01 %) dan ayam buras 236 380 ekor (naik 1,71 %).
PERIKANAN Komoditas perikanan memiliki nilai ekonomis tinggi karena selain menjadi bahan pangan yang memiliki kandungan protein tinggi, juga mampu memberikan tingkat kehidupan yang layak bagi keluarga tani nelayan. Dengan semakin terbatasnya lahan pertanian yang subur belakangan ini, sector perikanan diharapkan menjadi alternative lapangan kerja yang menjanjikan bagi pertambahan angka kerja baru. Produksi ikan di kabupaten Belu sebagian besar berasal perikanan laut. Dari total produksi 1161,27 ton pada tahun 2007 sebanyak 92,64 % atau 1 075,82 ton diantaranya adalah produksi perikanan laut, sedangkan sisanya 7,36 % adalah produksi perikanan darat, yang mencakup perairan umum, tambak, kolam dan sawah. Produksi perikanan laut hanya terdapat pada enam kecamatan yang secara geografis memiliki pontensi kelautan yakni
Malaka Barat, Wewiku, Malaka Tengah, Kobalima, Kakuluk Mesak dan Tasifeto Timur. Sedangkan kecamatan lainnya hanya memiliki potensi perikanan darat, khususnya dari kolam. Produksi perikanan laut pada tahun 2007, masih didominasi jenis ikan tembang, kembung, kakap dan ekor kuning. Sementara jenis ikan perairan lainnya seperti kerapu, tuna, cumicumi belum diproduksi secara maksimal karena keterbatasan sarana penangkapan. Dari 1,088 rumah tangga nelayan pada tahun 2007 sekitar 25,46 % diantaranya adalah nelayan sambilan tambahan, 40,99 % adalah nelayan sambilan utama dan 33,55 % adalah nelayan penuh, dengan alat penangkapan yang digunakan adalah perahu tanpa motor 560 (66,35 %), perahu motor temple 258 (30,59 %) dan kapal motor 26 (3,08 %). Dengan sebagian besar rumah tangga nelayan yang memiliki sarana penangkapan ikan yang masih bersifat tradisional maka dipastikan kemampuan wilayah operasi penangkapannya masih sebatas wilayah perairan pesisir dengan hasil tangkapan yang kurang maksimal.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
205
PERTANIAN / AGRICULTURE
Gambar 6.1. Persentase Penggunaan Lahan di Kabupaten Belu Tahun 2007
sawah 4.82% pekarangan 3.57%
lainnya 60.50%
lahan tanaman kayukayuan 8.22%
ladang 6.22%
perkebunan 16.67%
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu
Gambar 6.2. Produksi Padi, Jagung dan Ubi Kayu di Kabupaten Belu Tahun 2002-2007 (ton) 120000
100000
80000
60000
40000
20000
0 2002
2003
2004 padi
2005 jagung
2006
2007
ubi kayu
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu
206
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Gambar 6.3. Produksi Ubi Jalar, Kacang Tanah dan Kacang Hijau di Kabupaten Belu Tahun 2002-2007 (ton) 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 2002
2003
2004 Ubi Jalar
2005
Kacang Tanah
2006
2007
Kacang Hijau
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu
Gambar 6.4. Produksi Hasil Perkebunan di Kabupaten Belu Tahun 2002 – 2007 (ton) 10000 8000 6000 4000
Tanaman Lainnya
Kemiri
2007
2006
2005
2004
2003
0
2002
2000
Kelapa
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu
Kabupaen Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
207
PERTANIAN / AGRICULTURE
Gambar 6.5. Jumlah Ternak di Kabupaten Belu Tahun 2001 – 2007
100,000 80,000 60,000
2007
40,000
2005 2003
20,000 2001
0 Sapi
Kambing
Kerbau
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu
Gambar 6.6. Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Tahun 2002 – 2007 (ton)
2500.00 2000.00 1500.00 1000.00 500.00 0.00 2002
2003
2004
Perikanan Darat
2005
2006
2007
Perikanan Laut
Sumber : Dinas Perikanan & Kelautan Kabupaten Belu
208
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tanaman Pangan Food Crops
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.1 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Paddy by District 2007
Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
(1)
(2)
(3)
380
3.7
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman
Produksi / Production (ton) Gabah Kering Giling Pre Cereals (4) 1411.6
Beras Cereals (5) 918
-
-
-
-
14
3.3
46.06
29.94
136
4.2
575.28
373.93
1,107
3.9
4353.48
2829.76
06. Sasita Mean*)
86
3.3
282.94
183.91
07. Malaka Timur
29
2.1
60.03
39.02
05. Malaka Tengah
08. Laen Manen
172
3.8
646.72
420.37
09. Raimanuk
360
4.1
1483.1
964.02
10. Kobalima*)
224
3.6
810.07
526.55
11. Tasifeto Barat*)
300
3.1
929.00
603.85
12. Kakuluk Mesak
25
2.8
70.5
45.82
13. Kota Atambua*)
16
3.3
52.64
34.22
1,176
3.8
4521
2938.65
15. Raihat
727
4.2
3047.46
1980.85
16. Lasiolat
72
2.9
207.78
135.57
583
3.7
2135.68
1388.19
5,407
3.8
20633.34
13411.67
14. Tasifeto Timur
17. Lamaknen*) Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
211
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.2 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Wetland Paddy by District 2007 Produksi / Production (ton)
Luas Panen Area Harvested (Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
(2) 270 14 136 900
(3) 4.2 3.3 4.2 4.2
Gabah Kering Giling Pre Cereals (4) 1,142.10 46.06 575.28 3807.0
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
86 172 314 177 140 25
3.3 3.8 4.4 4.0 4.0 2.8
282.94 646.72 1,387.88 699.15 553 70.5
183.91 420.37 902.12 454.45 359.45 45.82
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
16 1,116 712 52 553
3.3 4.0 4.2 3.3 3.8
52.64 4408.2 3,011.76 171.08 2,079.28
34.22 2,865.33 1,957.64 112.02 1,351.53
Kabupaten Belu
4,683
4.0
18,933.59
1,2306.83
Kecamatan District
Beras Cereals (5) 742.36 29.94 373.93 2,474.55
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
212
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.3 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Ladang di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Dryland Paddy by District 2007
Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
(1)
(2)
(3)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
110 207
2.4 -
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
29 46 47 160 -
2.1 -
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
60 15 20 30
1.9
Kabupaten Belu
724
Produksi / Production (ton) Gabah Kering Giling Pre Cereals (4)
Beras Cereals (5)
269.5 546.48
175.18 355.21
60.03 95.22 110.92 376 -
39.02 61.89 72.10 244.40 -
1.9
112.80 35.70 36.7 56.40
73.32 23.20 23.86 36.66
2.3
1,699.75
1,104.84
2.6
2.1 2.4 2.4 -
2.4 1.9
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
213
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.4 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Jagung di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Maize by District 2007
Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
(1)
(2)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
4,542 240 2,856 2,357 3,158
1.5 0.9 1.6 1.5 1.5
6,813 216 4,570 3,536 4,737
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
3,747 755 1,881 1,490 2,353 1,666 127
1.5 1.9 2.0 2.1 2.0 2.3 0.8
5,621 1,435 3,762 3,129 4,706 3,832 102
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
486 1,625 1,953 1,649 3,474
1.8 2.0 2.2 2.0 2.0
875 3,250 4,297 3,298 6,948
Kabupaten Belu
34,359
1.8
61,127
Produksi Production (ton) (4)
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
214
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.5 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Cassava by District 2007
Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
(1)
(2)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3)
Produksi Production (ton) (4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
183 1,200 419 95 467
3.4 3.2 3.2 3.2 3.5
622 3,840 1,341 304 1,635
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
1,570 486 502 1,095 479 1,247 106
3.0 3.2 3.2 3.5 3.5 3.4 2.5
4,710 1,555 1,606 3,833 1,677 4,240 265
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
125 421 372 160 2,085
2.8 3.5 3.2 2.6 3.0
350 1,474 1,190 416 6,255
Kabupaten Belu
11,012
3.2
35,313
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
215
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.6 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Sweet Potatoes by District 2007
Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
(1)
(2)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3)
Produksi Production (ton) (4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
100 21
3.0
3.0
300 63
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
48 5 10 13 45 892 5
3.0 2.0 2.5 3.0 3.0 3.2 2.0
144 10 25 39 135 2,854 10
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
15 177 29 32 22
3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
45 531 87 96 66
Kabupaten Belu
1,414
3.1
4,405
-
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
216
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.7 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Peanuts by District 2007
Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
(1)
(2)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3) -
Produksi Production (ton) (4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
10 134
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
45 29 5 132 181 185 16
1.1 1.1 1.0 1.1 1.2 1.1 0.9
50 32 5 145 217 204 14
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
15 330 204 153 350
1.0 1.2 1.2 1.1 1.2
15 396 245 168 420
Kabupaten Belu
1,789
1.2
2,082
1.0 1.2
10 161
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
217
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.8 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Hijau di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Green Peas by District 2007
Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
(1)
(2)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3)
Produksi Production (ton) (4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
1,205 232 2,695 1,505 611
0.9 0.6 0.8 0.8 0.9
1,085 139 2,156 1,204 550
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
77 75 242 176 741 5
0.7 0.7 0.7 0.7 0.8 0.6
54 53 169 123 593 3
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
4 777 170 137 233
0.5 0.8 0.9 0.7 0.9
2 622 153 96 210
Kabupaten Belu
8,885
0.8
7,212
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
218
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.9 Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan di Kabupaten Belu Area Harvested of Food Crops in Belu Regency 2002 - 2007
(hektar)
Jenis Tanaman Type of Crops
2002
2003
2004
2005
2006
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Padi Paddy
5,799
4,631
4,779
2,590
6,166
5,407
2. Jagung Maize
32,182
27,750
37,704
24,832
32,653
34,359
3. Ubi Kayu Cassava
10,297
8,456
8,336
5,377
12,096
11,012
511
742
726
505
911
1,414
1,137
1,039
947
1,164
2,404
1,789
300
-
10
7
12
21
5,708
6,740
7,081
4,983
6,977
8,885
4. Ubi Jalar Sweet Potatoes 5. Kacang Tanah Peanuts 6. Kacang Kedele Soyabens 7. Kacang Hijau Green Peas
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
219
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.10 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Belu Food Production in Belu Regency 2002 - 2007
(ton)
Jenis Tanaman Type of Crops
2002
2003
2004
2005
2006
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Padi Paddy
20,864
15,141
7,846
9,429
22,962
20,633
2. Jagung Maize
49,882
52,727
48,238
32,283
38,531
61,127
3. Ubi Kayu Cassava
39,334
38,055
4,168
46,993
105,066
35,313
1,635
2,301
363
4,216
4,231
4,405
5. Kacang Tanah Peanuts
682
624
319
697
1,979
2,082
6. Kacang Kedele Soyabens
156
-
4
-
7.2
12.6
3,702
4,179
3,540
6,477
6,110
7,212
-
-
164
-
-
-
4. Ubi Jalar Sweet Potatoes
7. Kacang Hijau Green Peas 8. Lain-Lain / Others
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
220
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.11 Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Belu Vegetables Production in Belu Regency 2002- 2007 (ton) Jenis Sayuran Type of Vegetable (1) 01. Bawang merah 02. Bawang putih 03. Bawang daun 04. Kentang 05. K u b i s 06. Petsai / sawi 07. Wortel 08. Lombok 09. Kacang merah 10. Kacang panjang 11. C a b e 12. T o m a t 13. Terung 14. Buncis 15. Ketimun 16. Labu siam 17. Kangkung 18. Bayam 19. Semangka
Jumlah / total
2002
2003
2004
2005
2006
2007
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
80.0 135.0 0.0 24.0 64.0 57.0 0.0 0.0 0.0 80.0 40.0 50.0 50.0 12.0 91.0 56.0 64.0 37.0 215.0
120.0 195.0 2.0 29.0 101.0 120.0 0.0 0.0 0.0 124.0 68.0 85.0 82.0 8.0 72.0 86.0 75.0 33.0 130.0
436.5 187.5 4.0 10.5 54.5 157.5 19.5 0.0 5.0 12.7 139.8 126.2 109.6 2.0 114.0 113.0 132.2 66.0 75.0
440.50 87.50 15.00 12.50 171.20 119.40 46.00 0.00 0.00 10.70 148.50 153.50 39.50 15.00 83.50 42.90 108.40 40.00 108.00
361.50 80.00 0.00 7.50 1.22 177.50 60.00 0.00 0.00 1.40 53.00 1.24 1.23 0.00 0.00 0.00 1.99 0.00 100.40
149.00 246.00 2.00 0.00 24.00 307.50 58.00 0.00 3.50 3.60 213.00 8.30 8.90 4.00 13.80 7.70 18.50 11.00 160.00
1,055.0
1,330.0
1,765.5
1,642.10
1,551.40
1,238.80
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
221
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.12 Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Belu Fruits Production in Belu Regency 2002 - 2007 Jenis Buah Type of Fruit (1)
(ton)
2002
2003
2004
2005
2006
2007
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Advokat
6.8
11.0
6.7
3.3
27.1
9.8
02. Mangga
80.0
106.5
145.4
525.8
1927.4
446.9
03. Rambutan
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
04. Duku / langsa
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
276.3
151.5
8.5
28.9
24.5
61.6
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
07. Jambu biji
76.2
39.2
12.3
24.1
61.7
36.4
08. Jambu air
0.0
1.1
1.7
0.9
7.4
2.5
09. Jambu bol
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
10. S a w o
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
11. Pepaya
60.0
83.6
937.8
41.4
733.8
998.0
12. Pisang
140.0
594.6
944.3
318.5
1300.5
1231.9
13. Nanas
76.5
126.1
25.6
18.7
186.9
178.2
14. Salak
0.1
0.8
9.2
0.1
10.2
10.1
15. Nangka
643.1
327.8
44.3
28.2
19.7
17.8
16. Sirsak
270.3
299.9
15.1
14.0
25.1
28.6
-
0.0
0.1
0.1
0.0
-
1629.3
1742.1
2151.0
1004.0
05. Jeruk 06. Durian
17. Lainnya Jumlah / total
4324.3
3021.8
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
222
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel 6.1.13/ Table 6.1.13 Luas Tanah Menurut Penggunaan di Kabupaten Belu Land Area by Used Type in Belu Regency 2005 - 2007 Jenis PenggunaanTanah Land Used Type (1) 01. Luas lahan sawah / weatland area
2005
2006
2007
(3)
(4)
(4)
10,078
10,078
11,790
595 5,589 1,381 1,296 1,217
595 5,589 1,381 1,296 1,217
388 2,905.5 1,385 1,399 5,712.5
234,479
234,479
232,767
11,955
11,955
8,728.58
37,396 16,314 15,432 0 267 321
37,396 16,314 15,432 0 267 321
40,773.05 22,814.20 15,207.85 702.59 423.10 11.85
60,606
60,606
60,336.33
21,559
21,559
20,107.30
17,474 5,014 48,141
17,474 5,014 48,141
6,347.00 7,349.46 49,965.69
244,557
244,557
244,557
a. Irigasi teknis b. Irigasi setengah teknis c. Irigasi sederhana d. Irigasi desa / non PU e. Irigasi tadah hujan 02. Luas lahan kering / dryland area
(hektar)
a. pekarangan untuk bangunan dan halaman house compound and soroundings b. tegal, kebun / dryland, garden c. penggembalaan, padang rumput / meadows d. ladang, huma / dryland, garden e. rawa (tidak ditanam) / swams f. tambak / coasted water pond g. kolam, tebak, empang / fresh water pond h. tanah kering sementara tidak digunakan temporary fallow land i. lahan yang ditanami tanaman kayu-kayuan, hutan rakyat private wood land
j. hutan negara / state estate k. lahan perkebunan / crop land l. lain-lain / others Jumlah / total
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
223
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.14 Banyaknya Rumah Tangga, Rumah Tangga Pertanian, Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan dan Rumah Tangga Petani Gurem di Belu 1993 dan 2003 1993 Uraian (1)
Kota
Desa
(2)
(3)
2003 Kota+ Desa (4)
Kota
Desa
(5)
(6)
Kota+ Desa (7)
1. Rumah Tanga (RT)
*
*
*
9,560
53,604
63,164
2. RT Pertanian (RTP)
616
39,947
40,563
5,026
51,374
56,400
3. RTP Penggguna Lahan
622
39,941
40,563
5,026
51,134
56,160
4. RT Gurem
356
6,580
6,936
3,156
11,115
14,271
Sumber : Sensus Pertanian 1993 dan 2003 Keterangan : *) Data tidak dicantumkan
224
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.15 Banyaknya Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan Menurut Jenis Usaha Pertaniannya di Belu 1993 dan 2003 Rumah Tangga Pertanian 1993
2003
Pertumbuhan per tahun (%)
(2)
(3)
(4)
35,583
54,634
4.16
- Padi
*
10,806
-
- Palawija
*
53,023
-
2. Hortikultura
17,563
31,225
7.78
3. Perkebunan
16,346
13,947
-1.47
4. Budidaya Tanaman
40,563
26,789
-3.40
5. Peternakan
25,318
26,754
0.57
40,563
56,400
3.90
Sub Sektor (1) 1. Padi / Palawija
Rumah Tangga Pertanian
Sumber : Sensus Pertanian 1993 dan 2003 Keterangan : *) Data tidak tersedia
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
225
Perkebunan Estate
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.1 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kapuk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Kapok Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District
(1)
Belum Menghas ilkan Not Yet Yielding (2)
Sudah Mengha silkan Yielding (3)
Rusak destroyed
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Production (ton)
Produktivitas Produktivity (ton/ha)
(6)
(7)
2.00 4.41 2.00 2.00 2.19
11.00 14.52 10.00 9.29 21.00
(4) -
(5)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
13.00 18.93 12.00 11.29 23.19
2.15 2.58 1.82 1.67 3.81
0.20 0.18 0.18 0.18 0.18
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
2.00 5.00 3.00 2.46 5.92 1.12 1.52
9.30 21.00 11.20 5.10 36.88 5.26 7.97
-
11.30 26.00 14.20 7.56 42.80 6.38 9.49
1.67 4.12 2.10 0.94 7.14 1.04 1.48
0.18 0.20 0.19 0.18 0.19 0.20 0.19
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
1.21 1.30 1.97 1.27 2.83
6.62 10.35 6.45 5.00 8.57
-
7.83 11.65 8.42 6.27 11.40
1.26 2.14 1.16 1.02 1.56
0.19 0.21 0.18 0.20 0.18
Kabupaten Belu
42.20
199.51
-
241.71
37.66
0.19
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2008
229
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.2 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kemiri Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Cande Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District
(1)
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2)
Sudah Mengha silkan Yielding
Rusak destroyed
(3)
(4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
398.62
321.46
167.27 15.41
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu
Jumlah luas Areal Total of area (ha) (5)
Jumlah Produksi Total Production (ton) (6)
Produktivitas Produktivity (ton/ha) (7)
720.08
356.62
17.33 30.20
-
184.80 45.61
17.27 31.48
1.11 1.00 1.04
247.51 130.00 53.00 22.23 59.29 52.51 0.37
301.53 190.00 50.00 19.38 136.24 80.54 1.48
-
549.04 320.00 103.00 41.61 195.53 133.05 1.85
332.69 145.08 52.03 20.68 147.94 86.29 1.59
1.10 0.76 1.04 1.07 1.09 1.07 1.07
1.87 15.26 26.34 39.00
3.69 90.08 21.37 106.30
5.56 105.34 47.71 145.30
3.67 97.38 22.36 111.69
111.24
144.85
-
256.09
156.55
0.99 1.08 1.05 1.05 1.08
1,339.92
1,514.45
-
2,854.57
1,583.32
1.05
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
230
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.3 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Coconut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District
(1)
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2)
Sudah Mengha silkan Yielding
Rusak destroyed
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Production (ton)
Produktivitas Produktivity (ton/ha)
(3)
(4)
(5)
(6)
210.00 7.50 153.00 110.00 511.00
1636.00 58.50 1021.00 586.00 4026.00
16.00 5.00 12.00 14.00 21.00
1,862.00 71.00 1,186.00 710.00 4,558.00
1,795.96 75.35 1,045.50 596.70 4,550.22
(7) 1.10 1.29 1.02 1.02 1.13
7.00 30.00
52.00 379.00
60.00 414.00
62.46 430.51
1.20 1.14
10.00 9.00
40.00 25.00
32.00 35.00
34.08 21.91
36.00 4.00 12.00
450.50 23.00 57.00
1.00 5.00 2.00 1.00 -
486.50 27.00 69.00
490.25 24.62 56.35
0.85 0.88 1.09 1.07 0.99
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
3.00 11.00 2.00 6.00 5.00
22.00 79.00 14.00 24.00 35.00
-
25.00 90.00 16.00 30.00 40.00
24.37 90.43 15.33 26.70 38.76
1.11 1.14 1.10 1.11 1.11
Kabupaten Belu
1,126.5
8528
77
9,711.5
9,379.5
1.10
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2008
231
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.4 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Coffee Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2)
Sudah Mengha silkan Yielding
Rusak destroyed
(3)
(4)
-
-
1.46
15.27
-
0.24
-
0.56
1.53 2.00
5.30 9.63
2.56
10.15
1.28 2.50
5.13 16.30
-
-
-
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
0.48 2.12 1.51 2.20 33.74
2.39 11.03 4.46 8.20 97.25
Kabupaten Belu
51.38
185.91
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
-
Jumlah luas Areal Total of area (ha) (5)
Jumlah Produksi Total Production (ton) (6)
Produktivitas Produktivity (ton/ha) (7)
-
-
16.73
3.08
0.20
-
0.24
0.06
0.25
0.56
0.13
0.23
6.83 11.63
1.77 2.24
0.33 0.23
12.71
3.06
0.30
6.41 18.80
1.21 3.71
0.24 0.23
-
-
-
2.87 13.15 5.97 10.40 130.99
0.36 2.69 0.84 1.99 21.71
0.15 0.24 0.19 0.24 0.22
-
237.29
42.85
0.23
-
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
232
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.5 Luas Areal dan Produksi Tanaman Jambu Mente Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Chasen Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District
(1)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding
Sudah Mengha silkan Yielding
Rusak destroyed
(2)
(3)
(4)
-
-
0.50
2.72
-
-
-
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
26.57 40.00 300.00 59.00 300.00 149.00 134.51
5.27 23.25 3.74 10.00 60.60 67.60 6.15
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
50.00 154.10 2.43 54.26 1,270.37
Kabupaten Belu
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Production (ton)
Produk -tivitas Produk -tivity (ton/ha)
(5)
(6)
(7)
-
-
3.22
1.21
-
-
-
-
31.84 63.25 303.74 69.00 360.60 216.60 140.66
1.80 10.93 1.84 4.93 22.16 33.19 2.21
0.34 0.47 0.49 0.49 0.37 0.49 0.36
4.60 64.00 8.57 20.08 1.54
-
54.60 218.10 11.00 74.34 1.54
1.50 33.11 4.41 9.62 0.79
0.33 0.52 0.51 0.48 0.51
278.12
-
1,548.49
127.70
0.46
0.44
-
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2008
233
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.6 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Cocoa Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2)
Sudah Mengha silkan Yielding
Rusak destroyed
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Production (ton)
(3)
(4)
(5)
10.00
31.19
58.05
6.22
25.00
-
25.00
-
180.00 44.30 2.50
12.00 85.00 12.20
16.86 18.00 14.00 8.91
210.00 143.30 23.61
2.28 16.22 1.07
-
0.47
-
50.00 -
4.81 0.21
-
-
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
-
0.12 0.11
Kabupaten Belu
311.80
146.11
-
-
(7)
-
-
0.47
0.08
-
-
54.81 0.21
0.39 0.02
-
-
0.12 0.11
0.02 0.13
-
-
515.68
26.43
57.77
(6)
Produktivitas Produktivity (ton/ha)
0.20
0.19 0.19 0.09
0.17
0.08 0.10
0.17 1.18
0.18
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
234
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.7 Luas Areal dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Areca Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District
(1)
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2)
Sudah Mengha silkan Yielding
Rusak destroyed
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Production (ton)
Produktivitas Produktivity (ton/ha)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
1.25
2.75
4.00
0.12
0.04
8.23 1.00 1.19 3.00
12.56 2.00 2.00 8.80
-
20.79 3.00 3.19 11.80
2.53 0.70 0.78 2.24
0.20 0.35 0.39 0.25
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
6.00 3.00 1.11 1.20 5.11 3.46 0.47
12.53 8.00 3.20 3.06 13.50 7.25 0.41
-
18.53 11.00 4.31 4.26 18.61 10.71 0.88
2.77 11.55 4.62 1.50 3.16 1.75 0.16
0.22 1.44 1.44 0.49 0.23 0.24 0.39
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
0.23 1.48 3.16 4.00 4.52
0.36 2.67 4.85 7.50 10.24
-
0.59 4.15 8.01 11.50 14.76
0.09 0.71 1.14 1.78 2.42
0.25 0.27 0.24 0.24 0.24
Kabupaten Belu
48.41
101.68
-
150.09
38.02
0.37
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2008
235
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.8 Luas Areal dan Produksi Tanaman Tembakau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu tobacco Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007
Sudah Mengha silkan Yielding
Rusak destroyed
(3)
(4)
(5)
Jumlah Produks i Total Production (ton) (6)
Luas / Area (ha)
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Produktivitas Produktivity (ton/ha)
(1)
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
-
7.00 -
-
7.00 -
4.20 -
0.60 -
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
-
10.00 -
-
10.00 -
5.86 -
0.59 -
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
-
-
-
-
-
-
Kabupaten Belu
-
17.00
-
17.00
10.06
0.59
Kecamatan District
(7)
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
236
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Peternakan Livestock
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.1 Banyaknya Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock by Kind and District in Belu Regency 2007
(ekor)
Kecamatan District
Kuda Horse
Sapi Cow
Kerbau Buffalo
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
105
8,579
11
671
-
11,956
94
6,406
8
320
-
3,442
-
-
-
-
-
-
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku**) 04. Weliman**)
-
-
-
-
-
-
05. Malaka Tengah
192
7,404
73
533
-
5,314
06. Sasita Mean*)
345
7,337
11
894
-
5,645
07. Malaka Timur
246
17,894
445
2,234
-
8,611
08. Laen Manen**)
-
-
-
-
-
-
09. Raimanuk**)
-
-
-
-
-
-
10. Kobalima*)
268
9,370
-
1,002
-
4,213
11. Tasifeto Barat*)
170
13,005
387
989
18
4,320
12. Kakuluk Mesak
3
5,056
114
882
1
1,629
13. Kota Atambua*)
3
2,592
8
494
-
2,879
14. Tasifeto Timur
50
7,424
84
-
-
2,204
15. Raihat
59
2,826
173
320
-
1,055
-
-
-
-
-
-
747
6,606
81
834
-
4,041
2,282
94,499
1,395
9,173
19
55,309
16. Lasiolat**) 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data masih tergabung di Kecamatan induk
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
239
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.2 Banyaknya Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Poultry by Kind and District in Belu Regency 2007 (ekor) Kecamatan District
Ayam Ras Layer
Ayam Kampung Domestic Hens
Itik Duck
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku**) 04. Weliman**) 05. Malaka Tengah
-
75,216 21,954 18,001
20,622
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen**) 09. Raimanuk**) 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
-
28,426 27,423 8,666 11,649 7,339
4,941 272 5,949 279 244
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat**) 17. Lamaknen*)
-
4,908 14,305 4,967 13,526
8,684 7,138 9,665 66
-
236,380
57,860
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data masih tergabung di Kecamatan induk
240
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.3 Banyaknya Ternak Berpenyakit SE Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock that SE Virus by Kind and District in Belu Regency 2007 (ekor) Kecamatan District
Kuda Horse
Sapi Cow
Kerbau Buffalo
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
-
-
-
-
-
-
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
-
3 4 2 21
-
-
-
1 7 31
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
-
1 3 3
-
-
-
12 5
Kabupaten Belu
-
37
-
-
-
56
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
241
PERTANIAN / AGRICULTURE
(ekor)
Tabel / Table 6.3.4 Banyaknya Ternak yang Divaksinasi SE,Brucellosis, dan Hog-Cholera Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock that SE, Brucellosis, and Hog-Cholera Vacination by Kind and District in Belu Regency 2007
Kecamatan District
Brucello -sis
SE
Hoq Cholera
Sapi
Kerbau
Babi
Sapi
Babi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
2,245 3,729 3,133 2,756 7,868
-
4,255 2,271 1,867 2,244 1,132
1,000 770 500 380 750
750 2,000 1,200 2,500 1,000
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
8,045 5,562 10,000 7,617 9,094 8,143 5,226
-
450 1,821 1,633 1,600 2,774
1,200 2,500 2,000 1,350 1,700 850
1,500 1,151 2,750 349 700 1,600 2,000
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
2,033 5,000 3,149 3,500 7,051
-
5,906 2,839 500 907
500 500 200 500 300
4,000 500 2,000 500 500
Kabupaten Belu 94,151
-
30,199
15,000
25,000
(1)
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
242
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.5 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di luar Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Slaughting that happened out of Slaughter House by District in Belu Regency 2007 (ekor) Kecamatan District
Kuda Horse
Sapi Cow
Kerbau Buffalo
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
-
6 3 -
-
-
-
-
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
-
9 -
-
-
-
-
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
-
9
-
-
-
-
Kabupaten Belu
-
27
-
-
-
-
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
243
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.6 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di dalam Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Slaughting that happened in Slaughter House by District in Belu Regency 2007 (ekor) Kecamatan District
Kuda Horse
Sapi Cow
Kerbau Buffalo
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
0 0 0 0 0
16 0 0 0 586
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 9
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 194 0
0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 42 0
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
0 0 0 0 0
1,589 0 0 0 0
41 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
983 0 0 0 0
Kabupaten Belu
0
2,385
42
0
0
1,034
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
244
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.7 Pengeluaran Ternak dan Hasil Ikutannya Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Belu Livestock Product and Others Product by Kind in Belu Regency 2007
Jenis Ternak Kind of Livestock
Hasil Ternak dan Ikutannya Livestock Product and others product Bibit (ekor)
Potong (ekor)
Kulit (Kg)
(2)
(3)
(4)
01. Kuda / horse
0
84
0
02. Sapi / cow
0
9,643
03. Kerbau / buffalo
0
456
0
04. Kambing / goat
0
106
0
05. Babi / pig
0
5
0
06. Ayam / hens
0
0
0
07. Lainnya / others
0
0
0
0
10,294
(1)
Jumlah / total
14,232
14,232
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
245
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Banyaknya Ternak Menurut Asal Ternak , 2 0
Ternak Bibit
Jenis Ternak Kind of Livestock Asal Belu (2)
Luar Belu (3)
Jumlah (4)
01. Kuda / horse
0
0
0
02. Sapi / cow
0
0
0
03. Kerbau / buffalo
0
0
0
04. Kambing / goat
0
0
0
05. Babi / pig
0
0
0
06. Ayam / hens
0
0
0
0
0
0
(1)
Jumlah / total
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency
246
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Table 6.3.8 Pengunaanya, dan Jenisnya di Kabupaten Belu 0 7
Ternak Potong (ekor) Asal Belu (5)
Luar Belu (6)
Kulit (lembar) Jumlah (7)
Asal Belu (8)
Luar Belu (9)
Jumlah (10)
84
0
84
0
0
0
9,643
0
9,643
0
0
0
456
0
456
0
0
0
106
0
106
0
0
0
5
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10,294
0
10,294
0
0
0
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
247
Kehutanan Foresty
PERTANIAN /AGRICULTURE
Tabel / Table 6.4.1. Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan per Kecamatan di Kabupaten Belu Planning Foresty Area by it Function per District in Belu Regency 2007 (Hektar) Fungsi Hutan / Foresty Function Kecamatan District
Hutan Lindung Protective Forest
Hutan Tetap Difinitive Forest
Hutan Produksi Productive Forest
Cagar Alam Original Forest
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Suaka Marga Satwa Natural Park (6)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
-
-
2,241.97 -
3,775.00 3,356.00
2,950.32
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
2,150.00 9,950.00 3,127.47 20,166.16 4,632.40
-
591.92 -
1,400.72 -
1,375.00 374.00 -
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
296.27 5,768.95 5,750.00
-
355.39 -
-
-
Kabupaten Belu
51,841.25
-
3,189.28
8,531.72
4,699.32
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Forest of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
249
PERTANIAN / AGRICULTURE
Lanjutan / Continued Table 6.4.1 Fungsi Hutan / Foresty Function Taman Burung Bird Park
Taman Wisata Reserve Forest
Hutan yang Dapat Dikonversi Convered Foresty
Jumlah Total
(7)
(8)
(9)
(10)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
-
-
-
3,775.00 2,241.97 6,306.32
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
-
-
1,140.00 -
3,525.00 11,090.00 4,902.19 20,758.08 4,632.40
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
-
-
-
651.66 5,768.95 5,750.00
-
-
1,140.00
69,401.57
Kecamatan District
(1)
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
250
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN /AGRICULTURE
Tabel / Table 6.4.2 Produksi Kayu Cendana di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Production of Cendana Wood in Belu Regency by District 2007
(kg)
Kecamatan District
Kelas Campuran
Kelas Gubal
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
-
-
-
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
1,126 -
992 -
2,118 -
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
1,342 2,607 1,200
1,182 1,417 1,134
2,524 4,024 2,334
Kabupaten Belu
6,275
4,725
11,000
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
251
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.4.3 Produksi Kayu dan Hasil Ikutannya Production of Wood and Others Product 2007
Jenis Hasil Perincian Production Type
satuan
Produksi Numbers of Production
Harga/Unit ( Rupiah )
Nilai Produksi (Rp 000,- )
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
A. Kayu pertukangan/penjualan 1. Kayu jati bulat
M3
379.48
600,000
227,691.06
2. Kayu jati olahan
M3
4,508.13
1,000,000
4,508,126.10
3. Kayu rimba bulat
M3
-
-
-
4. Kayu rimba campuran
M3
9.79
500,000
4,894.80
5. Mahoni Olahan
M3
-
-
-
6. Kayu Indah
M3
7.08
900,000
6,371.28
7. Kayu Lamtoro Gung
Kg
-
-
-
8. Balok Kelapa
M3
-
-
-
01. Kemiri biji
Kg
108,310
2,500
270,775.00
02. Kemiri isi
Kg
387,290
4,000
1,549,160.00
B. Hasil hutan ikutan
03. Asam biji
Kg
2,841,810
1,000
2,841.81
04. Asam isi
Kg
1,160,470
1,250
1,450,588.00
05. Lilin
Kg
3,720
1,000
3,720.00
06. Madu
Ltr
800
10,000
8,000.00
Ekor
-
-
-
08. Siri Hutan
Kg
-
-
-
09. Kayu jati bulat besar
M3
-
-
-
10. Sirih hutan
ton
-
-
-
07. Nuri
252
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN /AGRICULTURE
Lanjutan Tabel / Continued Table 6.4.3
Jenis Hasil/Perincian Production Type
Satuan
Produksi Numbers of Production
Harga /Unit ( Rupiah )
Nilai Produksi ( Rp 000,- )
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
11. Utas / ules
-
-
-
-
12. Kayu rimba bulat besar kelas III
-
-
-
-
13. Kayu kuning
660
2,500
1,650.00
-
-
-
-
15. Kunyit
-
-
-
-
16. Bebak
Lmbr
-
-
-
17. Bambu
Btg
-
-
-
18. Sarang burung
kg
-
-
-
19. Balok kelapa
M3
-
-
-
20. Sheed lack
14. Biji lamtoro gung
kg
kg
-
-
-
21.a. perlel dada kuning
-
-
-
-
b. kakatua putih kecil
-
-
-
-
c. ayam hutan
-
-
-
-
d. b e o
-
-
-
-
e. nuri duski
-
-
-
-
f. cecak rawo
-
-
-
-
g. perkutut
-
-
-
-
h. sarang burung walet
-
-
-
-
22. Kayu cendana a. kelas gubal
Kg
4,725
5,000
23,625.00
b. kelas campuran
kg
5,275
75,000
395,625.00
-
-
-
23. Kayu bakar Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
253
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.4.4 Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Non Kayu 2007 Jenis Hasil Hutan Bulan
Asam Biji (Kg)
(1)
(2)
Kemiri Kemiri Kulit (Kg) Kupas (Kg) (3)
(4)
Kayu Kuning (Kg) (5)
Madu (liter)
Lilin (kg)
(6)
(7)
Januari
6,910
6,200
20,200
-
-
-
Pebruari
27,000
24,640
105,510
-
-
-
Maret
182,000
5,050
120,800
-
-
-
April
159,000
11,800
35,000
-
-
-
Mei
317,000
1,500
64,010
-
-
3,600
Juni
-
4,400
5,000
660
-
120
Juli
-
-
12,500
-
800
-
Agustus
205,500
-
-
-
-
-
September
521,000
14,080
2,800
-
-
-
Oktober
346,000
10,400
5,000
-
-
-
Nopember
494,600
14,240
7,200
-
-
-
Desember
234,000
16,000
9,270
-
-
-
2,493,010 108,310
387,290
660
800
3,720
Jumlah
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency
254
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN /AGRICULTURE
Tabel / Table 6.4.5 Pengiriman Antar Pulau / ke luar Daerah Hasil Hutan Kayu 2007 Jenis Hasil Hutan Bulan (1)
kayu jati Kayu Rimba olahan (M3) Olahan (M3) (2) (3)
Januari
151.35
-
Pebruari
482.20
4.99
Maret
481.48
April
Kayu Jati Bulat (M3) (4)
Kayu Rimba Kayu Indah Bulat (M3) Olahan (M3) (5) (6)
-
-
-
6.44
-
-
-
-
-
-
295.45
-
-
-
-
Mei
756.28
4.80
24.26
-
-
Juni
200.79
-
85.04
-
-
Juli
529.17
-
41.95
-
-
Agustus
591.05
-
78.79
-
-
September
168.29
-
12.24
-
7.08
Oktober
206.65
-
53.41
-
-
Nopember
253.36
-
32.41
-
-
Desember
392.04
-
44.43
-
-
4,508.11
9.79
378.97
-
7.08
Jumlah
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
255
Perikanan Fishery
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.5.1 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut di Kabupaten Belu Menurut Kategori Usaha Numbers of Marine Fishing Household in Belu Regency by Categories 2007
Kategori Usaha Category
Jumlah Nelayan/Jiwa Numbers
Jumlah rumah tangga perikanan Marine fishing household
(1)
(2)
(3)
1. Nelayan Penuh
971
365
1,150
446
737
277
2,858
1,088
2. Nelayan sambilan utama 3. Nelayan sambilan tambahan
Jumlah Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
259
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.5.2 Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya Numbers of Marine Fishing Boat in Belu Regency by Type of Boat 2005 - 2007
Kategori Category
2005
2006
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
355
385
516
- Perahu Kecil / Small Boat
99
25
20
- Perahu Sedang / Medium Boat
29
18
17
-
9
7
180
250
258
1. Perahu Tanpa Motor / Non Powered Boat - Jukung / Dogout Boat
- Perahu Besar / Big Boat/Ship 2. Perahu Motor Tempel / Out Board Motor
3. Kapal Motor - 0 - 5 GT
35
18
22
- 6 - 10 GT
-
3
4
- 10 GT ke atas / 10 GT and Over
-
-
-
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
260
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.5.3 Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten belu Menurut Jenisnya Numbers of Marine Fishing Gear in Belu Regency by Type of Gear 2005 - 2007 Kategori Usaha Category (1)
(unit)
2005
2006
2007
(2)
(3)
(4)
1. Pukat Kantong / Basket Scine - Payang Lampara / Payang
0
2
6
- Pukat Pantai / Beach scine
0
0
100
9
6
8
573
746
919
86
112
181
- Bagan Tancap
1
0
1
- Bagan Rakit/ Perahu
2
0
-
- Lainnya / Others
0
0
-
- Long Line Dasar
4
6
10
- Pole and Line
0
0
2
- Pancing Tonda
99
106
117
129
168
170
- Jala lempar
75
139
136
- Bubu
52
132
115
2. Pukat Cincin / Ring Scine 3. Jaring Insang / Gill Net 4. Trammel Net 5. Jaring Angkat
6. Pancing / Pole and line
- Pancing Lainnya / others 7. Alat Lainnya
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu
Source : Fishery Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
261
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.5.4 Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Menurut Sub Sektor Production of Fishery in Belu Regency by Fisheries Group 2005 - 2007 (ton) Sub Sektor Group
2005
2006
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Perikanan Laut / Sea Fishery
744.14
907.24
1,381.92
2. Perikanan Darat / In Land Fishery
124.18
120.37
85.45
- Perikanan Umum / Open Water
0.00
0.00
0.00
119.98
117.07
81.90
4.20
4.00
3.55
-
-
-
- Tambak / Breakish Water pond - Kolam / Fresh Water Pond - Sawah / Wet land Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
262
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.5.5 Luas dan Produksi Budidaya Perikanan Darat di Kabupaten Belu In Land Fishery Production in Belu Regency 2007
Kategori Usaha Category
Luas Area (Hektar)
Produksi Production (ton)
(1)
(2)
(3)
22.71
3.55
396.15
81.90
-
-
418.86
85.45
1. Kolam / Fresh Water Pond 2. Tambak / Breakish Water Pond 3. Perairan Umum / Open Water
Jumlah / Total Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
263
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.5.6 Produksi Ikan Laut di Kabupaten Belu Menurut Jenis Ikan Sea Fisheris Production by Type 2007 Jenis Ikan / kinds of fish
Produksi / Production (ton)
(1)
(2)
01. Tuna 02. Cakalang 03. Tongkol 04. Tenggiri 05. Alu-Alu 06. Kakap Merah 07. Kakap Putih 08. Kerapu Lumpur 09. Kerapu Karang 10. Kerapu Balong 11. Karapu Sunu 12. Tetengkek 13. Kembung 14. Terbang 15. Belanak 16. Tembang 17. Tembang Kobi 18. Tembang Kaleng 19. Julung Julung (Nipi) 20. Terubuk 21. Lencam 22. Biji Nangka 23. Kurisi
264
210.12 35.20 78.84 25.93 2.28 38.26 15.84 1.66 2.12 1.66 5.99 27.11 35.79 61.04 47.06 0.68 21.98 47.72 7.28 3.01 6.99 -
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERTANIAN / AGRICULTURE
Lanjutan / continued table 6.5.6 Jenis Ikan / kinds of fish
Produksi / Production (ton)
(1)
(2)
24. Layang 25. Kwee 26. Talang-Talang 27. Pinjalo 28. Bentong 29. Gerot Gerot 30. Selanget 31. Baronang 32. Selar 33. Teri 34. Pari 35. Kepiting Bakau 36. Kerang Hijau 37. Kerang Darah 38. Tiram 39. Simping 40. Remis 41. Cumi Cumi 42. Gurita 43. Udang Putih 44. Udang Windu 45. Udang Lobster 46. Ikan Lainnya
Jumlah
27.27 26.36 7.98 33.50 9.15 18.13 3.30 30.76 12.64 2.23 3.79 1.63 0.82 9.87 6.71 48.08 11.11 8.00 444.04 1,381.92
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
265
BAB / CHAPTER
7
Industri & Energi Industries & Energy
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
INDUSTRI & E N E R G I INDUSTRI PENGOLAHAN
Pembangunan industri adalah bagian dari pembangunan ekonomi yang diharapkan dapat mengacu laju pertumbuhan ekonomi secara simultan dengan memanfaatkan output sektor primer sebagai bahan dasarnya. Dengan industri yang berkembang maju maka akan menjadi lokomotif yang menarik gerbong pertumbuhan sektor-sektor supply sebagai penyedia bahan-bahan baku dan pada gilirannya akan mendorong maju sektor demand seperti perdagangan, transportasi, lembaga keuangan dan sektor jasa-jasa. Perkembangan industri di Kabupaten Belu relative lamban, bahkan cenderung berjalan ditempat. Hal ini disebabkan karena usaha industri kita didominasi sub sector industri kerajinan rumah tangga yang kapasitas produksinya sangat terbatas, bersifat padat karya dan rentan terhadap krisis karena memiliki akses pasar lokal yang nota bene memiliki keterbatasan daya beli. Apa lagi bagi sebagian besar rumah tangga pengrajin, usaha ini diposisikan semata-mata
sebagai usaha sampingan dan bersifat musiman dengan kemampuan modal yang sangat terbatas. Pada tahun 2007 jumlah usaha industri di Kabupaten Belu sebanyak 3,144 unit atau naik sebesar 248.34% dari keadaan tahun lalu. Dari jumlah tersebut sebanyak 44.50 % diantaranya diklasifikasikan sebagai industri aneka. Dilihat dari komposisi jenis industri, sebanyak 1399 unit (44.50%) diantaranya industri aneka, dan industri hasil pertanian dan kehutanan 1001 unit (31.84%) dan industri logam, mesin dan kimia 744 unit (23.66%). Penyerapan tenaga kerja untuk sektor industri pada tahun 2007 sebanyak 6,573 orang terdiri dari tenaga kerja formal 284 orang (4.32%) dan non formal 6,289 orang (95.68%). Penyerapan tenaga kerja di sektor industri ini sebenarnya baru sekitar 4.03% dari total pekerja di Kabupaten Belu (163,221 orang). Sama halnya dengan komposisi penyebaran jenis perusahaan industri sub sektor industri aneka menyedot tenaga kerja 2,832 orang (43.09%) dan sub sektor industri hasil
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
269
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
pertanian dan kehutanan menyedot tenaga kerja 2,152 orang (32.74%) serta sub sektor industri logam mesin dan kimia menyedot tenaga kerja 1,589 orang (24.17%).
KONSTRUKSI, PERTAMBANGAN PENGGALIAN
DAN
Konstruksi merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan, pemasangan, rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya seperti gedung, jalan, jembatan, waduk jaringan listrik, instalasi air, pengeboran sumur pompa dan pemasangan atap serta rehab gedung. Pada umumnya kegiatan konstruksi termasuk kegiatan yang melibatkan barang-barang modal, karena itu membutuhkan spesifikasi keahlian dan kekuatan modal yang memadai. Sesuai dengan kondisi perekonomian di Kabupaten Belu perusahaan konstruksi yang ada merupakan perusahaan borongan yakni mengerjakan borongan konstruksi berdasarkan pesanan pemilik proyek semata-mata dalam hal ini adalah proyek-
270
proyek pemerintah. Sedangkan pengerjaan konstruksi yang bersifat “direct investment” praktis sulit dilakukan karena kendala keterbatasan modal para pengusaha dan kapasitas daya beli masyarakat. Pada tahun 2007 jumlah perusahaan konstruksi sebanyak 425 unit dengan perincian klasifikasi perusahaan sebagai berikut: klasifikasi M sebesar 20 unit (4,71%) dan K sebesar 405 unit (95,29%). Dilihat dari penyebaran tempat kedudukan perusahaan secara kewilayaan sebanyak 88,94% dari perusahaan yang ada bermukim di Kota Atambua sedangkan sisanya masing-masing Malaka Tengah 3,53%, Tasifeto Barat 2,35%, Malaka Barat 1,88%, Malaka Timur 1,65%, Laen Manen 0,71%, Kakuluk Mesak 0,71% dan Kobalima 0,23%. Realisasi pemakaian bahan bangunan galian golongan C selama tahun 2007 di dominasi batu gelondongan 147,817.49 m³, sertu 130,105.30 m³, pasir 103,105.30 m³ dan batu pecah 39,930 m³.
LISTRIK DAN AIR MINUM
Kebijaksanaan pemerintah dibidang kelistrikan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
kegiatan ekonomi, teruntama aktifitas sector industri dan jasajasa. Untuk mencapai sasaran tersebut diupayakan peningkatan daya pasang pembangkit tenaga listrik dan perluasan jaringan distribusi agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang memadai dengan mutuh pelayanan yang prima. Pada tahun 2007, daya terpasang pembangkit tenaga listrik PLN di Kabupaten Belu sebesar 12,512,700 VA dengan pemakaian 1,745,266 Kwh Secara umum jumlah pelanggang listrik di Kabupaten Belu sampai pada tahun 2007 sebanyak 11,134 unit atau meningkat 89,97 % dari tahun yang lalu. Dari jumlah pelanggan tersebut sebesar 8,618 unit (77,40 %) diantaranya pelanggan rumah tangga; sedangkan sisanya masing-masing pelanggan bisnis dan perhotelan 18,51 %, Badan social 2,19 %, Kantor Pemerintahan dan penerangan jalan 1,86 % serta pelanggan usaha industri hanya 0,04 %. Keberadaan air bersih merupakan tuntutan yang sangat vital karena menyangkut kelangsungan hidup manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang dibarengi dengan kerumitan
aktifitas social – ekonominya membawa dampak pada peningkatan jumlah dan ragam permintaan akan air bersih. Jumlah pelanggan air bersih di Kabupaten Belu tahun 2007 sebanyak 2,915 pelanggan yang terdiri dari 4 kelompok pelanggan. Kelompok I. sebanyak 19 pelanggan yaitu 1. Hidran umum/ kran umum: 9 pelanggan 2. Kamar mandi/WC umum: 3. Terminal air: 1 pelanggan 4. Tempat ibadah: 9 pelanggan Kelompok II Sebanyak 34 pelanggan yaitu: 1. RSS : 2. Panti Asuhan : 3. Yayasan Sosial: 4 pelanggan 4. Sekolah Negeri : 25 pelanggan 5. Rumah Sakit Pemerintah : 5 pelanggan Kelompok III. sebanyak 2,792 pelanggan yaitu: 1. Rumah (selain RSS dan Mewah 2,622 pelanggan 2. Niaga kecil 126 pelanggan 3. Industri rumah tangga :4. Instansi pemerintah/ABRI Tk. Kabupaten 44 pelanggan Kelompok IV. sebanyak 70 pelanggan yaitu: 1. Rumah mewah: 2. Niaga besar : 70 pelanggan
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
271
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Gambar 7.1. Jumlah Perusahaan/Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri di Kabupaten Belu Tahun 1997 - 2000 2500 2000 1500 1000 500 Industri Kerajinan Industri Kecil
0 1997
Industri besar/sedang
1998
1999
Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Belu
2000
Gambar 7.2. Persentase Industri Pengolahan Menurut Bidang Usahanya di Kabupaten Belu Tahun 2007
Industri Logam, mesin dan kimia 29%
Industri Hasil Pertanian & Kehutanan 33%
Industri Aneka 38%
Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Belu
272
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Industri Industries
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.1 Banyaknya Perusahaan / Usaha Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan Numbers of Manufacturing / Etablishment by District 2007
(1)
Industri Hasil Pertanian & Kehutanan (2)
(3)
Industri Logam, Mesin & Kimia (4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
128 20 30 196
158 70 20 60 45
251 1 38 20 40
537 91 88 80 281
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
2 46 20 40 86 60 40
24 70 80 100 100 93
21 47 89
26 137 100 40 186 207 222
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
189 84 20 40
129 170 60 60 160
134 93 10 -
452 347 90 60 200
Kabupaten Belu
1,001
1,399
744
3,144
Kecamatan District
Industri Aneka
Jumlah Total (5)
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
275
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.2 Banyaknya Pekerja Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan Numbers of Person Enganged in Manufacturing Sector by Industry Categories and District 2007 Industri Hasil Pertanian & Kehutanan (2)
Kecamatan District (1)
(3)
Industri Logam, Mesin & Kimia (4)
Industri Aneka
Jumlah Total (5)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
265 40 60 373
283 140 40 180 90
513 10 76 40 84
1,061 190 176 220 547
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
5 92 40 80 132 120 80
48 140 140 200 200 186
45 94 178
53 277 180 80 332 414 444
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
597 168 20 80
285 340 120 120 320
339 190 20 -
1,221 698 160 120 400
Kabupaten Belu
2,152
2,832
1,589
6,573
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
276
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.3 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Barat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Barat by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri
tenaga kerja
formal
non formal
formal
non formal
(2)
(3)
(4)
(5)
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa
0
120
0
240
02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya
0
8
0
25
0
128
0
265
0
115
0
190
0
16
0
32
0
20
0
40
0
7
0
7
2
0
14
0
2
158
14
269
01. Ind. Alat pertanian dari logam
0
41
0
89
02. Ind. Bengkel mobil
1
0
4
0
03. Ind. Garam yodium/garam rakyat
0
134
0
268
04. Ind. Gerabah
0
76
0
152
JUMLAH III
1
251
4
509
JUMLAH I + II + III
3
537
18
1,043
(1)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tambur likurai 04. Ind. Sapu ijuk 05. Ind. Perabotan RT (meubel) JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
277
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.4 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Rinhat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Rinhat by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri
tenaga kerja non formal (5)
(2)
non formal (3)
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa
0
0
0
0
02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya
0
20
0
40
0
20
0
40
0
60
0
120
0
10
0
20
0
0
0
0
0
70
0
140
01. Ind. Alat pertanian dari logam
0
0
0
0
02. Ind. Bengkel mobil
0
0
0
0
03. Ind. Garam yodium/garam rakyat
0
0
0
0
04. Ind. Batu merah
0
1
0
10
JUMLAH III
0
1
0
10
JUMLAH I + II + III
0
91
0
190
(1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
JUMLAH I
formal
formal (4)
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tambur likurai JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
278
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.5 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Wewiku Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Wewiku by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri
tenaga kerja non formal (5)
(2)
non formal (3)
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa
0
20
0
40
02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya
0
0
0
0
03. Tahu Tempe
0
10
0
20
JUMLAH I
0
30
0
60
0
20
0
40
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20
0
40
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
38
0
76
JUMLAH III
0
38
0
76
JUMLAH I + II + III
0
88
0
176
(1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
formal
formal (4)
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tambur likurai JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Bengkel mobil 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 04. Ind. Gerabah
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
279
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.6 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Weliman Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Weliman by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya JUMLAH I
tenaga kerja non formal (5)
(2)
non formal (3)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
60
0
180
0
0
0
0
0
0
0
0
0
60
0
180
0
0
0
0
0
0
0
0
formal
formal (4)
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tambur likurai JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Bengkel mobil 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat
0
0
0
0
0
20
0
40
JUMLAH III
0
20
0
40
JUMLAH I + II + III
0
80
0
220
04. Ind. Ind. Pande Besi
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
280
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.7 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Tengah Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Tengah by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri
tenaga kerja
formal
non formal
formal
non formal
(2)
(3)
(4)
(5)
0 0 0 1 0
107 40 5 0 24
0 0 0 6 0
205 48 10 0 48
3 1 1 0
0 0 0 20
13 1 2 0
0 0 0 40
6
196
22
351
0
40
0
80
0
5
0
10
0
45
0
90
1 0 0 0
0 40 0 0
4 0 0 0
0 80 0 0
JUMLAH III
1
40
4
80
JUMLAH I + II + III
7
281
26
521
(1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis kering, dan sejenisnya 03. Ind. Gula merah 04. Ind. Macam-macam es 05. Ind. Keripik pisang/ubi 06. Ind. Perabot kelengkapan rum tangga dari kayu 07. Ind. Foto copy 08. Ind. Penggilingan Padi 09. Ind. Kerupuk udang
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit)
JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Bengkel motor 02. Ind. Bengkel Motor 03. Ind. Garam yodium/rakyat 04. Ind. Barang dari semen
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
281
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.8 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Sasita Mean Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Sasita Mean by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri (1)
formal (2)
tenaga kerja
non formal (3)
formal (4)
non formal (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis kering, dan sejenisnya 03. Ind. Gula merah 04. Ind. Macam-macam es 05. Ind. Keripik pisang/ubi 06. Ind. Perabot kelengkapan rum tangga dari kayu 07. Ind. Foto copy 08. Ind. Penggilingan Padi
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0
2 0 0
0 0 0
5 0 0
0
2
0
5
0
24
0
48
0
0
0
0
0
24
0
48
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0
0
0
0
0 26 JUMLAH I + II + III Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
0
53
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit)
JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Bengkel motor 02. Ind. Bengkel Motor 03. Ind. Garam yodium/rakyat
JUMLAH III
282
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.9 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Timur Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Timur by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri (1)
formal (2)
tenaga kerja
Non formal (3)
(4)
non formal (5)
formal
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 02. Ind. Gula merah
0
5
0
10
0
10
0
20
0
31
0
62
0
46
0
92
01. Ind. Pertenunan
0
70
0
140
JUMLAH II
0
70
0
140
01. Industri gerabah
0
20
0
40
02. Industri Marmer
0
1
0
5
JUMLAH III
0
21
0
45
JUMLAH I + II + III
0
137
0
277
03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
283
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.10 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Laen Manen Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Laen Manen by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri
tenaga kerja non formal (5)
(2)
non formal (3)
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa
0
0
0
02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya
0
0
0
0
03. Gula lempeng
0
20
0
40
0
20
0
40
01. Ind. Pertenunan
0
60
0
100
02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit)
0
0
0
0
(1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
JUMLAH I
formal
formal (4)
0
II. INDUSTRI ANEKA
03. Ind. Anyaman Lontar
JUMLAH II
0
20
0
40
0
80
0
140
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam
0
0
0
0
02. Ind. Bengkel mobil
0
0
0
0
03. Ind. Bengkel motor
0
0
0
0
04. Ind. Gerabah
0
0
0
0
JUMLAH III
0
0
0
0
JUMLAH I + II + III
0
100
0
180
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
284
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.11 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Raimanuk Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raimanuk by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri
tenaga kerja non formal (5)
(2)
non formal (3)
0
0
0
0
0
40
0
80
0
40
0
80
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
01. Ind. Alat pertanian dari logam
0
0
0
0
02. Ind. Bengkel mobil
0
0
0
0
03. Ind. Garam yodium/garam rakyat
0
0
0
0
JUMLAH III
0
0
0
0
JUMLAH I + II + III
0
40
0
80
(1)
formal
formal (4)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tambur likurai 04. Ind. Sapu ijuk JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
285
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.12 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kobalima Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kobalima by Industry Kinds 2007 Unit usaha Kelompok Industri (1)
Formal (2)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Keripik pisang/ubi 0 02. Ind. Biskuit dari ubi kayu/pisang 0 03. Ind. Minyak Kelapa Rakyat 0
tenaga kerja
(4)
non formal (5)
26 40 20
0 0 0
52 40 40
non formal (3)
formal
JUMLAH I
0
86
0
132
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan
0
100
0
200
JUMLAH II
0
100
0
200
JUMLAH I + II
0
186
0
332
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
286
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.13 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District TasifetoBarat by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri
tenaga kerja
formal
Non formal
formal
Non formal
(2)
(3)
(4)
(5)
0
10
0
20
02. Ind. Madu
0
10
0
20
03. Ind. Biskuit Pisang
0
20
0
40
04. Ind. Dendeng/Abon Sapi
0
20
0
40
0
60
0
120
0 0 0
60 20 20
0 0 0
120 40 40
0
100
0
200
0 0
24 23
0 0
48 46
0
47
0
94
0
207
0
414
(1)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Pengupas&pembersihbiji selain kopi (mete)
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Tas tali gewang 03. Ind. Penjahit JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Industri gerabah 02. Ind. Batu bata dari tanah liat JUMLAH III JUMLAH I + II + III
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
287
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.14 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kakuluk Mesak by Industry Kinds 2007
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Penjahitan 03. Ind. Tas Tali Gewang JUMLAH I
0 0 0
50 3 40
0 0 0
100 6 80
0
93
0
186
0 0
79 10
0 0
158 20
0
89
0
178
0 0
20 20
0 0
40 40
0
40
0
80
0
222
0
444
II. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Garam yodium/garam rakyat 02. Ind. Pande Besi
JUMLAH II III. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Emping Jagung 02. Ind. Dendeng/Abon Sapi JUMLAH III JUMLAH I + II + III
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
288
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.15 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Timur by Industry Kinds 2007
Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete)
0
10
0
20
02. Ind. Madu
0
10
0
20
03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan
0
44
0
88
04. Ind. Dendeng/Abon Ikan
0
20
0
40
0
84
0
168
0 0 0 0
120 10 20 20
0 0 0 0
240 20 40 40
0
170
0
340
0 0 0
5 69 19
0 0 0
14 138 38
JUMLAH III
0
93
0
190
JUMLAH I + II + III
0
347
0
698
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Sapu ijuk 03. Ind. Tas Tali Gewang 04. Ind. Tas Tali Sisil JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 03. Ind. Kapur
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
289
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.16 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Raihat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raihat by Industry Kinds 2007
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 02. Ind. Madu
03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 04. Ind. Biskuit dari ubi kayu/pisang JUMLAH I
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 20
0 0
0 20
0
20
0
20
0 0
60 0
0 0
120 0
0
60
0
120
0 0 0
0 0 10
0 0 0
0 0 20
0
10
0
20
0
90
0
160
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Sapu ijuk JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 03. Ind. Gerabah JUMLAH III JUMLAH I + II + III
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
290
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.17 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Lasiolat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lasiolat by Industry Kinds 2007
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Minyak goring dari kelapa
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0
0
0
0
0 0
60 0
0 0
120 0
0
60
0
120
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
JUMLAH III
0
0
0
0
JUMLAH I + II + III
0
60
0
120
02. Ind. Roti manis, kue & sejenisnya
03. Ind. Saos Tomat JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 03. Ind. Kapur
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
291
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.18 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Lamaknen Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen by Industry Kinds 2007
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete)
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0 0 0
20 0 0 20
0 0 0 0
40 0 0 40
0
40
0
80
0 0 0
100 0 60
0 0 0
200 0 120
JUMLAH II
0
160
0
320
JUMLAH I + II
0
200
0
400
02. Ind. Madu
03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 04. Ind. Tahu/Tempe 05. Ind. Meubel dari kayu 06. Ind. Meubel bambu JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tas Tali Gewang
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
292
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.19 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kota Atambua Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kota Atambua by Industry Kinds 2007
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. pengolahan & pengawetan daging
5
7
13
15
02. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete)
0
1
0
2
03. Ind. Mie basah
1
0
2
0
04. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya
8
30
37
108
05. Ind. Macam-macam es
0
2
0
4
06. Ind. Kelapa parut
0
6
0
7
07. Ind. Pengolahan kopi
1
0
2
0
08. Ind. Tempe
0
9
0
21
09. Ind. Tahu
1
5
4
14
10. Ind. Keripik pisang/ubi
1
0
2
0
11. Ind. Kerupuk kulit
1
0
4
0
12. Ind. Minuman ringan/sari buah
1
0
5
0
13. Ind. Jamu
1
0
5
0
14. Ind. Peti mati
0
7
0
16
24
33
137
99
15. Ind.Perabot&keleng.rum.tangga dari kayu (meubel) 16. Ind.Kerajinan ukir-ukiran dari kayu kecuali meubel
2
5
8
9
17. Industri kasur bantal
0
16
0
32
18. Ind. Percetakan dan penjilidan
3
1
11
2
19. Ind. Photo copy
8
0
18
0
20. Ind. Tahu Tempe
0
10
0
20
JUMLAH I
57
132
248
349
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
293
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Lanjutan Tabel / Continued Table 7.1.19
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal
tenaga kerja non formal formal
(2)
(3)
(4)
(5)
01. Ind. Pertenunan
0
30
0
60
02. Ind. Perajutan (obras)
0
11
0
11
03. Ind. Pakaian jadi dan tekstil (penjahit)
3
27
12
92
04. Ind. Aneka sovenir dari tenunan
0
8
0
16
05. Ind. Pengawetan kulit
1
2
8
4
06. Ind. Reperasi sepatu
0
2
0
4
07. Ind. Reparasi radio, tape, TV dll
1
5
1
10
II. INDUSTRI ANEKA
294
08. Ind. Stempel karet
0
2
0
2
09. Ind. Pemangkas rambut
0
4
0
4
10. Ind. Tambal ban
1
9
2
17
11. Ind. Salon kecantikan
0
12
0
18
12. Ind. Foto studio
3
0
3
0
13. Ind. Cuci cetak foto bewarna
2
0
8
0
14. Ind. Sablon
0
6
0
13
JUMLAH II
11
118
34
251
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Lanjutan Tabel / Continued Table 7.1.19
Kelompok Industri (1) III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA A. INDUSTRI LOGAM 01. Ind. Permata (batu aji) 02. Ind. Pandai emas/perak B.INDUSTRI MESIN 01. Ind. Bengkel mobil 02. Ind. Bengkel motor 03. Ind. Karoseri kendaraan roda empat atau lebih
04. Ind. Ind. Reparasi jam 05. Ind. Bengkel las C.INDUSTRI KIMIA 01. Ind. Vulkanisir Ban 02. Ind. Pemotongan kaca 03. Ind. Barang dari semen 04. Ind. Batu bata dari tanah liat 05. Ind. Genteng dari tanah liat JUMLAH III
JUMLAH I + II + III
unit usaha Non formal formal (2) (3)
tenaga kerja Non formal formal (4) (5)
1 1
5 3
4 1
10 6
13 7 4 0 2
8 7 1 4 8
50 24 10 0 6
24 14 3 8 16
2 0 4 0 0
0 2 1 60 1
5 0 28 0 0
0 2 3 120 5
34
100
128
211
102
350
410
811
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
295
Listrik Electricity
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.1 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Atambua Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
90
562,000
92,614
R
4,685
4,494,650
533,109
B
1,309
2,568,450
492,990
I
3
27,500
2,808
P
130
521,750
115,412
6,217
8,174,350
1,236,933
Jumlah / Total
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
299
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.2 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Atapupu Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
13
16,600
1,972
R
392
286,850
32,855
B
54
138,350
20,173
I
1
23,000
1,369
P
16
22,350
3,001
Jumlah
476
487,150
59,370
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
300
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.3 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Betun Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
35
54,000
5,193
R
1,333
1,158,450
110,820
B
261
335,850
48,808
I
-
-
-
P
13
13,650
1,402
1,642
1,561,950
166,223
Jumlah
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
301
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.4 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Besikama Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
10
13,650
1,608
R
385
241,700
25,311
B
94
111,600
17,194
I
-
-
-
P
4
3,550
383
493
370,500
44,496
Jumlah
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
302
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.5 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Naitimu Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
43
94,500
6,610
R
735
484,750
43,599
B
177
167,000
20,936
I
-
-
-
P
11
17,650
2,521
Jumlah
966
763,900
73,666
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
303
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.6 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Silawan Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
2
2,200
59
R
126
69,150
3,903
B
3
19,800
1,987
I
-
-
-
P
10
21,900
5,025
Jumlah
141
113,050
10,974
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
304
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.7 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Lamaknen Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
8
11,800
1,302
R
149
81,450
5,388
B
54
60,650
7,823
I
-
-
-
P
4
2,650
700
215
156,550
15,213
Jumlah
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
305
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.8 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Manleten Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
9
11,000
1,644
R
173
263,950
90,544
B
45
49,650
7,342
I
-
-
-
P
5
3,550
227
232
328,150
99,757
Jumlah
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
306
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.9 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Kobalima Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classificaton Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
6
9,650
465
R
186
144,500
5,160
B
3
19,100
844
I
-
-
-
P
5
4,850
411
200
178,100
6,880
Jumlah
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
307
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.10 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Boas Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
17
16,250
1,248
R
221
134,900
11,044
B
23
22,300
3,446
I
-
-
-
P
3
1,350
310
264
174,800
16,048
Jumlah
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
308
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.11 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Kaputu Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
5
7,000
951
R
84
62,700
4,082
B
17
15,800
1,867
I
-
-
-
P
2
1,750
246
108
87,250
7,146
Jumlah
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
309
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.12 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Biudukfoho Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
3
4,800
396
R
79
47,750
2,348
B
10
6,700
696
I
-
-
-
P
3
3,050
103
Jumlah
95
62,300
3,543
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
310
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.13 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Haekesak Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S
3
3,900
258
R
70
41,000
3,465
B
11
8,450
973
I
-
-
-
P
1
1,300
321
Jumlah
85
54,650
5,017
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
311
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.14 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electricin Belu Regency by Clasification 2007 Pemakaian Value of Consumption (KWH) (4)
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power (VA)
(1)
(2)
(3)
S
244
807,350
114,320
R
8,618
7,511,800
871,628
B
2,061
3,523,700
625,079
I
4
50,500
4,177
P
207
619,350
130,062
11,134
12,512,700
1,745,266
Jumlah
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
312
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Air Minum Water Supply
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.3.1 Volume dan Nilai Air Minum Air Bersih / Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan Numbers of Costumers Water Supply by Costumer Type 2007
I.
Kategori Pelanggan
Jumlah Pelanggan
Volume (m3)
Nilai (Rp)
(1)
(2)
(3)
(4)
KELOMPOK PELANGGAN I
1. Hidran Umum/Kran Umum 2. Kamar Mandi/WC Umum 3. Terminal Air 4. Tempat Ibadah II. KELOMPOK PELANGGAN II 1. RSS 2. Panti Asuhan 3. Yayasan Sosial 4. Sekolah Negeri 5. RS Pemerintah 6. Ins. Pem/ABRI Tngkt Kec & Kel III. KELOMPOK PELANGGAN III 1. Rumah (selain RSS & Mewah) 2. Niaga Kecil 3. Industri RT 4. Ins. Pem/ABRI Tngkt Kabupaten
19
7,467
15,630,100
9 1 9
4,955 321 2,191
11,717,100 839,300 3,073,700
34
9,156
20,515,700
4 25 5 -
1,034 7,198 924 -
2,475,900 15,729,500 2,310,300 -
2,792
613,582
1,406,131,900
2,622 126 44
571,695 28,845 13,042
1,245,830,100 124,682,000 35,619,800
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
315
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Lanjutan / Continued Table 7.3.1
Kategori Pelanggan
Jumlah Pelanggan
Volume (m3)
Nilai (Rp)
(1)
(2)
(3)
(4)
70
18,077
110,070,000
70 -
18,077 -
110,070,000 -
V. KELOMPOK PELANGGAN KHUSUS
-
-
-
VI. SUSUT (HILANG DLM PENGELUARAN)
-
-
-
2,915
648,282
IV. KELOMPOK PELANGGAN IV 1. Rumah Mewah 2. Niaga Besar 3. Ins. Pem/ABRI Tngkt Propinsi 4. Kedubes/Konsulat Asing
TOTAL
1,552,347,700
Sumber : Badan Pengelola Air Minum Kabupaten Belu Source : State Water Board of Belu Regency
316
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Pertambangan Mining
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.4.1 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Kecamatan dan Kualifikasinya di Kabupaten Belu 2007 Kecamatan (1)
Kualifikasi Perusahaan Menengah (M) Kecil (K) (2)
Jumlah
(3)
(7)
01. Malaka Barat
-
8
8
02. Rinhat
-
-
-
03. Wewiku
-
-
-
04. Weliman
-
-
-
05. Malaka Tengah
-
15
15
06. Sasita Mean
-
-
-
07. Malaka Timur
-
7
7
08. Laen Manen
-
3
3
09. Raimanuk
-
-
-
10. Kobalima
-
1
1
11. Tasifeto Barat
-
10
10
12. Kakuluk Mesak
-
3
3
13. Kota Atambua
20
358
378
14. Tasifeto Timur
-
-
-
15. Raihat
-
-
-
16. Lasiolat
-
-
-
17. Lamaknen
-
-
-
20
405
425
Kabupaten Belu
Sumber : Bagian Pembangunan Pemda Belu Source :
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
319
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.4.2 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Bentuk Badan Hukum dan Kecamatan Di Kabupaten Belu 2007 Kecamatan
PT (Persero)
PT
CV
Perusahaan Daerah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Jumlah (6)
01. Malaka Barat
-
-
8
-
8
02. Rinhat
-
-
-
-
-
03. Wewiku
-
-
-
-
-
04. Weliman
-
-
-
-
-
05. Malaka Tengah
-
-
15
-
15
06. Sasita Mean
-
-
-
-
-
07. Malaka Timur
-
-
7
-
7
08. Laen Manen
-
-
3
-
3
09. Raimanuk
-
-
-
-
-
10. Kobalima
-
-
1
-
1
11. Tasifeto Barat
-
-
10
-
10
12. Kakuluk Mesak
-
-
3
-
3
13. Kota Atambua
-
20
357
1
378
14. Tasifeto Timur
-
-
-
-
-
15. Raihat
-
-
-
-
-
16. Lasiolat
-
-
-
-
-
17. Lamaknen
-
-
-
-
-
-
20
404
1
425
Kabupaten Belu
Sumber : Bagian Pembangunan Pemda Belu Source :
320
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.4.3 Penggunaan Bahan Galian Golongan C menurut Jenis dan Kecamatan Di Kabupaten Belu 2007
Kecamatan
(1) 01. Malaka Barat
Pasir
(2)
Jenis Bahan Galian (M³) Batu pecah Batu Batu Batu (2/3Gelondon Sirtu Karang Kapur 3/5g 5/7) (3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2,194.44
3,718.63
-
243.79
2,673.77
-
766.31
1,288.05
-
680.85
1,332.16
-
03. Wewiku
1,035.08
1,230.94
-
3,094.86
652.03
-
04. Weliman
20,804.73
4,700.66
-
4,046.27
29,316.37
-
05. Malaka Tengah
27,677.90
66,934.25
-
10,897.60
45,471.59
-
06. Sasita Mean
02. Rinhat
12,205.01
1,101.00
-
1,490.87
18,494.73
-
07. Malaka Timur
973.57
4,921.88
-
3,391.30
1,783.29
-
08. Laen Manen
990.89
362.86
-
343.44
1,021.26
-
09. Raimanuk
1,611.89
121.62
-
72.02
2,593.43
-
10. Kobalima
693.35
338.51
-
143.68
1,176.23
-
11. Tasifeto Barat
3,210.66
7,901.06
-
1,909.72
5,428.53
-
12. Kakuluk Mesak
1,427.01
272.11
-
380.80
586.48
-
13. Kota Atambua
12,870.68
17,106.78
-
6,965.72
14,286.81
-
14. Tasifeto Timur
9,054.21
16,464.97
-
3,089.86
12,667.40
-
15. Raihat
5,442.84
191.21
-
2,765.06
6,349.76
-
352.31
-
-
13.12
703.61
-
1,938.45
3,450.90
-
401.22
3,280.03
-
10,3249.33 130,105.43
-
39,930.18
147,817.49
-
16. Lasiolat 17. Lamaknen
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Pertambangan
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
321
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Lanjutan Tabel / Table 7.4.3 Jenis Bahan Galian (M³) Kecamatan
(1) 01. Malaka Barat
Marmer
Batu Warna/ Batu Aji
Tanah
Tanah Liat
(2)
(3)
(4)
(5)
Tanah Putih Batu Kapur (6)
-
-
1,526.00
114.40
-
02. Rinhat
-
-
1,045.33
86.35
-
03. Wewiku
-
-
-
173.01
-
04. Weliman
-
-
7,057.77
71.22
-
05. Malaka Tengah
-
-
109,649.28
263.20
-
06. Sasita Mean
-
-
-
206.29
-
07. Malaka Timur
-
-
3,683.79
48.78
-
08. Laen Manen
-
-
2,205.97
65.04
-
09. Raimanuk
-
-
3,657.20
26.40
-
10. Kobalima
-
-
2,511.00
172.19
-
11. Tasifeto Barat
-
-
3,288.09
61.26
-
12. Kakuluk Mesak
-
-
622.93
88.64
-
13. Kota Atambua
-
-
53,549.11
1,199.31
-
14. Tasifeto Timur
-
-
6,288.97
52.00
-
15. Raihat
-
-
10,120.80
55.85
-
16. Lasiolat
-
-
261.72
20.05
-
17. Lamaknen
-
-
1,204.78
164.93
-
-
-
206,672.74
2,868.92
-
Kabupaten Belu Sumber : Dinas Pertambangan Source
322
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.4.4 Realisasi Penerimaan Pajak Pengambilan Pemanfaatan Bahan Galian Golongan C menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2007 Kecamatan
Target (Rupiah)
Realisasi (Rupiah)
Persentase (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Malaka Barat
-
38,378,369.68
100.00
02. Rinhat
-
20,357,045.00
100.00
03. Wewiku
-
31,261,513.00
100.00
04. Weliman
-
292,607,601.50
100.00
05. Malaka Tengah
-
838,856,123.00
100.00
06. Sasita Mean
-
161,500,507.00
100.00
07. Malaka Timur
-
56,194,800.00
100.00
08. Laen Manen
-
17,242,530.00
100.00
09. Raimanuk
-
27,773,661.00
100.00
10. Kobalima
-
16,156,405.00
100.00
11. Tasifeto Barat
-
83,798,725.46
100.00
12. Kakuluk Mesak
-
14,041,270.50
100.00
13. Kota Atambua
-
332,893,459.00
100.00
14. Tasifeto Timur
-
186,126,519.26
100.00
15. Raihat
-
96,642,664.50
100.00
16. Lasiolat
-
568,8210.00
100.00
17. Lamaknen
-
40,112,481.10
100.00
-
2,259,631,885.00
100.00
Kabupaten Belu Sumber : Dinas Pertambangan
Source
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
323
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.4.5 Realisasi Penerimaan Pajak Air Bawah Tanah menurut Kecamatan Di Kabupaten Belu Actual Receipts Retribution Under Soil Water by District in Belu Regency 2007 Kecamatan District
Sasaran Target (Rupiah)
Realisasi Realitation (Rupiah)
Persentase Percentage (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Malaka Barat
-
-
-
02. Rinhat
-
-
-
03. Wewiku
-
-
-
04. Weliman
-
-
-
05. Malaka Tengah
-
-
-
06. Sasita Mean
-
-
-
07. Malaka Timur
-
-
-
08. Laen Manen
-
-
-
09. Raimanuk
-
-
-
10. Kobalima
-
-
-
11. Tasifeto Barat
-
-
-
12. Kakuluk Mesak
-
-
-
13. Kota Atambua
30,112,500
21,211,900
70.44
14. Tasifeto Timur
-
-
-
15. Raihat
-
-
-
16. Lasiolat
-
-
-
17. Lamaknen
-
-
-
30,112,500
21,211,900
70.44
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Pertambangan
324
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
BAB / CHAPTER
8
Perdagangan & Perhotelan Trade & Hotels
PERDAGANGAN & HOTEL / TRADE & HOTELS
PERDAGANGAN & PERHOTELAN PERDAGANGAN Sektor perdagangan merupakan sektor yang sangat strategis dalam mata rantai aktivitas ekonomi karena berperan sebagai mediator antara rumah-tangga konsumen dan rumahtangga produsen. Sebagai jaringan distribusi yang melayani kebutuhan masyarakat baik untuk barang konsumtif maupun produktif maka segala kebijakan di sektor perdagangan selalu diarahkan untuk menjamin penyebaran serta ketersediaan berbagai barang kebutuhan tersebut secara lebih merata dengan harga yang dapat dijangkau daya beli masyarakat. Pada tahun 2007 jumlah perusahaan di sektor perdagangan yang telah mengantongi surat izin usaha perdagangan sebanyak 1814 unit dengan klasifikasi jenis usaha perdagangan besar 26 unit (1.43%), perdagangan menengah 551 unit (30.37%), perdagangan kecil/eceran 1152 unit (63.51%) serta rumah makan sebanyak 69 unit (3.80%). Dari penyebaran secara geografis memperlihatkan bahwa 66.26% dari jumlah usaha
perdagangan yang ada tersebar di wilayah kecamatan Kota Atambua sedangkan sisanya kecamatan Malaka Tengah 10.53%, Tasifeto Barat 5.13%, Malaka Barat 3.58%, Kakuluk Mesak 3.03%, Malaka Timur 2.32%, Raihat 1.93%, Tasifeto Timur 1.82% dan kecamatan lainnya sebesar 5.40%. Pada tabel 8.14 dapat dilihat volume pengadaan beberapa komoditi strategis terutama yang berasal dari luar wilayah Belu dimana pada umumnya mencakup barangbarang hasil pertanian dan industri pengolahan seperti beras, jagung, gula pasir, minyak goreng, dan minyak tanah. Pengadaan bahan makanan biasanya memuncak pada bulan-bulan yang berkaitan dengan hari raya seperti hari raya Lebaran, Natal maupun Tahun Baru. Sedangkan untuk pengadaan barang-barang non makanan jumlahnya relatif sama setiap bulan kecuali bahan bangunan yang biasanya membengkak pada bulan-bulan akhir tahun karena berkaitan dengan pengerjaan proyek konstruksi/ pemerintah
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
327
PERDAGANGAN & HOTEL / TRADE & HOTELS
yang segera diselesaikan pada akhir tahun anggaran.
PERHOTELAN Banyaknya akomodasi perhotelan sampai akhir tahun 2007 sebanyak 16 buah dengan total kapasitas tempat tidur yang tersedia 485 buah yang tersebar dalam 258 buah kamar tidur. Kapasitas tempat tidur yang ada hanya meliputi 15 buah hotel karena satu buah hotel yakni hotel Kalpataru sepanjang tahun 2007 tidak ada aktivitas penginapan. Jumlah tamu yang menginap selama tahun 2007 sebanyak 13,369 orang dengan perincian 12,740 orang (95.30%) adalah tamu domestik dan sisanya 629 orang (4.70%) merupakan tamu asing. Dibandingkan dengan keadaan tahun yang lalu jumlah tamu mengalami peningkatan sebesar 33.17%. Kendatipun meningkat, namun dengan jumlah tamu yang relatif kecil diduga ada kaitannya dengan perubahan pola lama dimana pada tahun-tahun sebelumnya sebagian besar tamu adalah aparat pemerintah tingkat propinsi maupun pusat yang melakukan tugas-tugas kedinasan di wilayah Kabupaten Belu. Namun semenjak diberlakukannya
328
pelaksanaan otonomi daerah, frekuensi kunjungan dalam rangka konsultasi dan pengawasan di daerah telah banyak berkurang. Justru yang terjadi sebaliknya adalah meningkatnya frekuensi kunjungan dari Kabupaten ke tingkat propinsi dan pusat untuk kepentingan konsultasi. Untuk tamu dari kalangan swasta masih bertumpu pada kalangan dunia usaha dan tamu-tamu asing. Sedangkan tamu non niaga atau tamu keluarga yang menggunakan jasa akomodasi masih relatif kecil karena berkaitan dengan keterbatasan kemampuan ekonomi masyarakat. Rata-rata tarif per hariorang yakni tarif minimum Rp 35,000,- dan tarif maksimum Rp 600,000,-. Sedangkan secara parsial antar hotel tarif terendah di hotel Merdeka, Wisata, dan Minang yakni Rp 35,000. sedangkan yang tertinggi untuk kelas VIP di hotel Nusantara II, Permata, Timor dan King Star masing-masing Rp 232,000,-, Rp 375,000,-, Rp 385,000,-, dan Rp 600,000,-.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Gambar 8.1. Banyaknya Tamu yang Menginap pada Hotel di Kabupaten Belu Menurut Kewarganegaraannya Tahun 1998 – 2007 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 1998
1999
2000
2001
2002
2003
WNI
2004
2005 2006
2007
WNA
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Gambar 8.2. Tingkat Hunian Kamar Hotel di Kabupaten Belu Tahun 1998 – 2007 9.32
2007 7.93
2006
9.39
2005
11.27
2004 2003 2002 2001 2000
7.23 6.66 8.22 10.61 13.70
1999 1998
11.95
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
329
Perdagangan Trade
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Table 8.1.1 Banyaknya Perusahaan/Usaha Sektor Perdagangan Menurut Jenis Usaha dan Kecamatan Numbers of Etablishment by Trade Scale and District 2007
Kecamatan District
Perdaganga n Besar Large Scale
Perdagang Menengah Medium Scale
(1)
Swalayan Super Market
Perdaganga n Kecil Small Scale
Rumah Makan Restorant
Hotel Losmen Hotel
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
01. Malaka Barat
-
27
-
38
-
-
65
02. Rinhat
-
2
-
4
-
-
6
03. Wewiku
-
1
-
6
-
-
7
04. Weliman
-
0
-
4
-
-
4
05. Malaka Tengah
-
45
-
132
11
3
191
06. Sasita Mean
-
1
-
14
-
-
15
07. Malaka Timur
-
14
-
28
-
-
42
08. Laen Manen
-
0
-
7
-
-
7
09. Raimanuk
-
0
-
3
-
-
3
10. Kobalima
-
3
-
22
-
-
25
11. Tasifeto Barat
-
18
-
72
3
-
93
12. Kakuluk Mesak
-
14
-
40
1
-
55
13. Kota Atambua
26
412
-
699
52
13
1202
14. Tasifeto Timur
-
9
-
22
2
-
33
15. Raihat
-
0
-
35
-
-
35
16. Lasiolat
-
0
-
1
-
-
1
17. Lamaknen
-
5
-
25
-
-
30
26
551
-
1152
69
16
1814
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
333
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Table 8.1.2 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten Belu 2006
Kategori Lapangan Usaha
Perusahaan/Usaha
Tenaga Kerja
(1)
(2)
(3)
01. Pertambangan dan Penggalian 02. Industri Pengolahan 03. Listrik, Gas dan Air
438
837
6,881
12,651
35
95
713
2,467
05. Perdagangan Besar dan Eceran
14,630
24,334
06. Akomodasi dan Makan Minum 07. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
318
714
3,342
4,219
04. Konstruksi
144
900
2,025
3,884
10. Jasa Pendidikan
410
6,188
11. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
252
778
12. Jasa Kemasyarakatan, Sosbud, Hiburan
792
1,621
22
23
30,002
58,711
08. Perantara Keuangan 09. Real Estate, Usaha Persewaan
Dan Perorangan lainnya 13. Jasa Yang Melayani RT
Jumlah
Sumber : Sensus Ekonomi 2006, BPS Source : Economic Census 2006, BPS
334
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Table 8.1.3 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha di Kabupaten Belu 2006
Skala Usaha
Perusahaan/Usaha
Tenaga Kerja
(1)
(2)
(3)
01. Mikro
28,461
51,174
1,452
6,583
03. Menengah
67
686
04. Besar
16
244
6
24
30,002
58,711
02. Kecil
05. Tidak dapat diklasifikasikan
Jumlah
Sumber : Sensus Ekonomi 2006, BPS Source : Economic Census 2006, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
335
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Volume Antar Pulau ke Luar Untuk 2 0 Volume
Jenis Komoditas (1) 01. Kacang hijau 02. Bawang putih 03. K o p r a 04. Ketumbar 05. Kemiri kupas 06. Sapi potong 07. Sapi bibit 08. Kerbau potong 09. Kulit sapi kering 10. Asam biji 11. Kacang tanah 12. Biji mente 13. Kopi biji 14. Asam Biji 15. Kemiri Kulit 16. Jagung Biji 17. K a y u 18. Kunyit 19. Biji Kapok 20. Kedele 21. Drum Kosong 22. Kayu jati olahan 23. Siri hutan 24. Maek 25. Mengkudu 26. Kulit jeruk 27. Besi Tua 28. Kulit sapi basah 29. Lainnya
Satuan
(2) ton ton ton ton ton Ekor Ekor Ekor ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton/m³ ton ton ton ton ton ton ton
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
-
-
-
21.475
-
-
-
-
25.7 -
88.81
90.11
167.5
78.52
114.98
-
-
-
-
-
37.00
91.46
365.775
69.40
-
162
445
445
659
2523
-
-
-
-
-
3
12
12
19
51
13.08
10.75
20.95
2.25
5.700
-
40.15
40.00
-
91.95
-
-
92.50
-
3.50
119.46
15.84
112.32
34.48
25.32
128.44
84.33
171.18
206.46
-
491.10
344.57
295.00
303.00
35.00
23.00
-
60.00
92.32
-
-
-
-
-
-
-
-
619..098
152.271
264.999
-
-
-
-
0.2
13.44
-
5.04
13.38
4.00
-
-
-
-
-
-
-
200
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
36.19
2.16
23.01
35.96
56.00
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
336
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Table 8.1.4 Beberapa Komoditas di Kabupaten Belu 0 7 Volume Juni
Juli
Agst
Sep
Okt
Nop
Des
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Jumlah
(15)
25.00
25.475
-
43.76
4.00
-
15.00
-
-
-
-
-
-
-
160.41 -
60.88
78.52
124.98
145.95
91.00
123.40
42.00
1206.65
-
-
-
2.50
5.00
10.10
-
17.60
11.56
69.40
-
2.80
150.00
30.00
16.84
844.24
2119
743
2523
3217
3948
1418
1146
19348.00
-
-
-
-
-
-
-
-
57
19
51
57
165
44
20
510.00
3.55
2.25
5.700
10.00
8.50
36.30
3.50
122.53
-
-
91.95
-
500.00
562.30
300.00
1626.35
86.90
-
3.50
16.00
3.00
22.50
4.50
232.40
21.32
74.48
-
6.00
7.50
126.30
20.00
563.02
-
106.46
-
-
-
-
-
696.87
-
303.00
35.00
885.35
665.00
550.00
334.60
4241.62
14.88
92.32
-
48.24
59.60
15.52
-
405.88
-
-
-
-
-
-
-
-
0.66
152.271
164.999
148.573
914.30
79.30
123.00
2000.37
3.0
-
0.2
0.3
-
0.36
0.40
4.46
11.50
13.38
4.00
6.60
2.50
6.00
3.60
83.44
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
200.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18.27
30.66
33.00
266.73
148.04
97.52
31.10
778.64
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
337
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Pengadaan Barang Strategis di Kabupaten Belu 2 0
Jenis Komoditas (1) 01. Beras 02. Gula pasir 03. S e m e n 04. Besi beton 05. M o b i l 06. Sepeda motor 07. Tekstil 08. Sabun cuci 09. Sarung tenunan 10. Minyak goreng 11. Benang tenunan 12. A s p a l 13. Seng atap 14. Barang campuran 15. Tepung terigu 16. Mesin jahit 17. Televisi 18. Radio tape 19. Tape recorder 20. Jagung
Satuan (2) ton ton ton ton Unit Unit M2 ton M2 ton ton ton Lembar ton Unit Unit Unit Unit ton
Volume Jan (3) 570.00 4600.00 21.30 6 7 0.90 4900 1780.14 70.00 -
Peb (4) 3322.00 3450.00 17.067 11 35 6.270 18.296 37030 990.32 -
Mar
Apr
(5)
(6)
1995.00 4000.00 47.273 1 1 16.018 3989.14 35.00
915.00 200.00 2000.00 41.442 4 0.851 27.727 2.933 13.95 2212 1338.78 100.00 54 79.15
Mei (7) 1630.00 3200.00 64.97 9 50 1.00 25.23 5.381 11.904 221.651 24900 1742.16 345.00 52 -
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
338
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Table 8.1.5 Menurut Jenis Barang dan Bulan 0 7 Volume Juni
Juli
(8)
(9)
1879.00 4400.00 7.458 9 65 0.656 10.646 155.00 974.946 49.308 82.15
942.00 250.00 3000.00 41.652 4 0.851 27.70 2.875 13.34 2412 1365.78 100.00 23 -
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
1630.00 5200.00 64.97 9 50 1 27.23 5.381 11.904 221.651 24900 1742.16 345.00 52 -
2794.00 200.00 2200.00 83.641 0.48 3.30 13.13 279.00 62300 1768.15 290.00 76 -
2445.00 2800.00 175.40 10 128 2 21.10 298.28 1300 1342.00 50.00 -
4239.00 4990.00 13 21 3 1142.00 645.00 -
781.00 4358.00 5 13 1135.21 70.00 -
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Jumlah (15) 23142.00 650.00 44198.00 565.17 81.00 370.00 17.01 52.46 0.00 69.49 92.79 1218.89 159954.00 19310.79 2064.31 0.00 257.00 0.00 0.00 196.30
339
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Table 8.1.6
Banyaknya Komoditi Beras yang Disalurkan menurut Kelompok Penggunaan dan Bulan Penyaluran di Kabupaten Belu 2007 (Ton) Bulan
PNS/POLRI/ TNI
RASKIN
Pedagang/ Usaha Lainnya
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
01. Januari
370
-
-
02. Pebruari
399
-
915
1,314
370
03. Maret
358
819
-
1,177
04. April
364
589
-
953
05. Mei
331
596
-
927
06. Juni
335
622
-
957
07. Juli
343
434
-
777
08. Agustus
358
534
-
892
09. September
359
392
-
751
10. Oktober
359
250
-
609
11. Nopember
347
755
-
1,102
12. Desember
347
-
-
347
4,270
4,991
Tahun 2007
915
10,176
Sumber : Perum Dolog Source :
340
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Perhotelan Hotels
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Table 8.2.1 Banyaknya Akomodosi Hotel/Losmen, Jumlah Kamar, dan Tempat Tidur Menurut Kecamatan Numbers of Hotel/Lodgings, Rooms, and Beds by District 2006 - 2007 2006 Kecamatan District
(1)
Hotel, Losmen Hotel, Lodgin gs (2)
2007
Kamar Rooms
Tempat Tidur Beds
(3)
(4)
Hotel, Losmen Hotel, Lodgin gs (5)
Kamar Rooms
Tempat Tidur Beds
(6)
(7)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
0 0 0 0 3
0 0 0 0 35
0 0 0 0 59
0 0 0 0 3
0 0 0 0 35
0 0 0 0 59
06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen
13 0 0 0 0
216 0 0 0 0
417 0 0 0 0
13 0 0 0 0
223 0 0 0 0
426 0 0 0 0
Kabupaten Belu
16
251
476
16
258
485
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
343
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Table 8.2.2 Banyaknya Tamu Menurut Kewarganegaraan dan Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar Numbers of Guest by Citizen and Average Occupancy Rate of Hotel 2007 Banyaknya Tamu Nuimbers of Guest Kecamatan District
(1)
Jumlah Total
Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar Average Occupanc y Rate
(3)
(4)
(5)
WNA Foreigner
WNI Indonesian
(2)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
0 0 0 0 0
0 0 0 0 1,407
0 0 0 0 1,407
06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen
629 0 0 0 0
11,333 0 0 0 0
11,962 0 0 0 0
9.89 0 0 0 0
629
12,740
13,369
9.32
Kabupaten Belu
0 0 0 0 5.80 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
344
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
BAB / CHAPTER
9
Transportasi & Komunikasi Transportation & Communications
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI PERHUBUNGAN DARAT
Sebagai bagian dari sistem transportasi regional yang terpadu, transportasi darat diharapkan tampil sebagai urat nadi kehidupan sosial, politik, kebudayaan, dan hankam di Kabupaten Belu. Sistem transportasi harus ditata sedemiakian rupa agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah pedesaan dalam rangka mobilisasi barang material maupun manusia sebagai faktor produksi sehingga pada gilirannya dapat memperpendek jarak kesenjangan tingkat pembangunan dengan daerah perkotaan. Prasaran jalan merupakan media vital bagi kelancaran arus transportasi darat. Guna menopang kelancaran perhubungan darat di Kabupaten Belu sampai dengan akhir tahun 2007 telah dibangun jalan sepanjang 932.55 Km dengan perincian manurut status jalan sebagai berikut: jalan Kabupaten 689.95 Km (73.98%), jalan Propinsi 169.90 km (18.19%) dan jalan Negara 73.00 km (7.83%)
Dilihat dari aspek kualitas permukaan jalan dari panjang jalan keseluruhan tersebut di atas yang berkategori diaspal 510.88 Km (38.88%) kerikil/ diperkeras 264.90 Km (38.40%) dan jalan tanah sepanjang 156.77 Km (22.72%). Kendatipun panjang jalan tanah relatif masih cukup banyak namun cukup menggembirakan bahwa hampir semua desa yang tersebar di wilayah Kabupaten Belu dapat dijangkau dengan kendaran umum. Bila prasaran jalan sebagai urat nadi, maka sarana angkutan ibarat darah yang mengalir melewati jalur urat nadi tersebut. Dalam kurun waktu 2005-2007 jumlah beberapa jenis kendaraan bermotor tiap tahunnya selalu menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2005 jumlah kendaraan bermotor roda dua 15,095 unit dan meningkat tajam menjadi 19,928 unit pada tahun 2007 atau naik 32.02%. Kendaraaan roda empat atau lebih untuk angkutan penumpang (mikrolet dan bus) pada tahun 2005 sebanyak 1,225 unit dan meningkat menjadi 1,282 unit pada tahun 2007 atau naik 4.65%. Sedangkan untuk
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
347
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
kendaraan angkutan barang (truk, light truk, dan pick up pada periode waktu yang sama mengalami peningkatan 14.72%. Dari jumlah kendaraan roda empat atau lebih tersebut di atas, yang berfungsi sebagai kendaraan umum sebanyak 588 unit dengan perincian untuk angkutan penumpang 289 unit (naik 0.70%) dan angkutan barang 299 unit (naik 6.03%) dari tahun yang lalu.
PERHUBUNGAN LAUT
Wilayah Kabupaten Belu adalah daerah bukan kepulauan (daerah daratan) tapi perhubungan laut merupakan sarana yang cukup penting untuk menunjang aktivitas perekonomian daerah. Dari satusatunya pelabuhan laut di Kabupaten Belu yakni pelabuhan laut Atapupu sesuai data akhir tahun 2007 terdapat 532 kali kunjungan kapal yang semuanya berklasifikasi sebagai pelayaran nusantara. Pelabuhan laut Atapupu terletak di Kecamatan Kakuluk Mesak dan kegiatan pelabuhan ini relatif ramai karena mempunyai jaringan angkutan laut yang sifatnya regular. Volume bongkar barang lewat pelabuhan Atapupu pada
348
tiga tahun terakhir perkembangannya cukup baik. Volume bongkar terus bertambah. Jumlah bongkar barang pada tahun 2005 sebanyak 88,330 ton, menurun menjadi 84,830 ton (3.99%) pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 106,646 ton (naik 20.74%). Sedangkan banyaknya muat barang lewat pelabuhan Atapupu pada tahun 2005 sebanyak 25,995 ton menurun menjadi 19,786.6 ton (turun 23.88%) pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 turun lagi menjadi 15,370 ton (turun 23.32%). Dengan volume bongkar jauh lebih tinggi dari volume barang yang dimuat menunjukkan bahwa hasil produksi Kabupaten Belu yang diantar pulaukan ke daerah lain masih sangat terbatas, dan sebaliknya lebih menjadi wilayah pasar hasil produksi dari Jawa dan daerah lainnya. Kegiatan lalu lintas laut Kabupaten Belu yang tercatat adalah banyaknya kapal, volume bongkar muat barang dan jumlah penumpang, baik yang datang berangkat. Jumlah penumpang yang datang pada tahun 2006 sebanyak 2293 dan pada tahun 2007 tercatat sebanyak 3,007 orang (naik 31.04%). Sedangkan yang berangkat pada tahun 2006
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
sebanyak 1,470 orang dan pada tahun 2007 tercatat 2,431 orang atau naik 6.5%.
PERHUBUNGAN UDARA
Di Kabupaten Belu mempunyai satu pelabuhan udara yakni pelabuhan udara Haliwen. Jumlah pesawat yang datang dan berangkat pada tahun 2007 sebanyak 98 kunjungan pesawat. Bila dibandingkan dengan tahun 2006, pesawat yang datang dan berangkat tercatat 100 kunjungan sehingga mengalami penurunan sebesar 2.00%. Jumlah penumpang yang datang dan berangkat pada tahun 2007 sebanyak 2,154 orang yang terdiri dari 1,034 orang yang datang dan 1,120 yang berangkat dibandingkan dengan tahun 2006 jumlah penumpang yang datang dan berangkat tercatat sebanyak 3,304 orang atau turun sebesar 34.81%.
POS DAN TELEKOMUNIKASI
Pembangunan pos dan telekomunikasi merupakan sarana yang amat penting mencakup jangkauan pelayanan regional, nasional dan internasional sehingga arus informasi dan data dapat menjangkau seluruh dimensi ruang dengan baik dan lancar sebagaimana upaya yang telah dilakukan pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kompeten. Meningkatnya permintaan akan jasa pos dan telekomunikasi sebagai
konsekuensi logis dari adanya kemajuan pembangunan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. PT Pos dan Giro serta PT Telkom diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelayanannya sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat tersebut. Pada tahun 2007 di Kabupaten Belu tercatat satu buah kantor pos dan 5 kantor pos pembantu. Dari jumlah sarana kantor pos tersebut sepanjang tahun 2007 melayani pengiriman surat sebanyak 22,800 buah paket surat dengan rincian surat biasa 3,505 buah atau 15.37%, kilat 17,718 atau 77.71% dan surat tercatat 1,577 buah atau 6.92%. Sedangkan jumlah barang yang dipaketkan dan jumlah uang yang diweselkan melalui kantor pos ini masing-masing sebanyak 17,409 kg dan Rp 2,896,060,000,Untuk sarana telekomunikasi pada tahun 2007 terdapat satu buah kantor BUMN. Jumlah pelanggan sampai akhir tahun 2007 sebanyak 3,119 sambungan pelanggan dengan perincian sebagai berikut pemerintah 395 sambungan atau 12.66% dan 2,724 sambungan atau 87.34% adalah pelanggan swasta dan perorangan. Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pelanggan telepon mengalami peningkatan sebesar 41.52%.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
349
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Gambar 9.1. Persentase Panjang Jalan di Belu Menurut Kondisi Jalan Tahun 2007
Rusak Berat 28.47%
Baik 37.75% Rusak 17.73% Sedang 16.04% Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
Gambar 9.2. Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya Tahun 1998 - 2007 20000 18000 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000
Sepeda Motor Sedan 2007
2006
2005
2004
2003
2002
2000
Truck 2001
1999
1998
0
Sumber : Polres Belu
350
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Gambar 9.3. Banyaknya Pemasangan Jaringan Telepon oleh PT Telkom di Kabupaten Belu Tahun 1998 - 2007 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0 1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Sumber : PT Telkom Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
351
Perhubungan Darat Land Transportations
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.1 Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kendaraan Numbers of Motor Vehicles in Belu regency by Type of Motor Vehicles 2006- 2007
Jenis Kendaraan Type of Vehicles
2006
2007
Perubaha n (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
15,384
19,928
29.54
338
370
9.46
40
45
12.5
04. Bis, bis mini, combi, dan sejenisnya/ bus, microbus
1,228
1,282
4.40
05. Truck, pick-up, light truck, tangki, traktor
1,440
1,605
11.49
35
38
8.57
376
465
23.67
-
-
-
18,806
23,733
26.20
01. Sepeda motor / motor cycle 02. Jeep / salon station 03. Sedan / car
06. Ambulance 07. Station Wagon 08. Lain - lain / others
Jumlah / total Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
355
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.2 Banyaknya Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Belu Numbers of Delinquency and Traffic Accident in Belu regency 2006 - 2007
Jenis Kendaraan Type of Vehicles
2006
2007
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
3,401
1,802
01. Pelanggaran / delinquency
-47.02
- tilang
1,290
477
-63.02
- non tilang
1,711
1,180
-31.03
208
145
-30.29
317
179
-43.53
- mati / death
38
29
-23.68
- luka berat / seriously
96
79
-17.71
183
71
-61.20
286,450,000
246,800,000
-13.83
- kecelakaan / accident 02. Korban
- luka ringan / light 03. Kerugian (rupiah) Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu
356
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.3 Banyaknya SIM, STNK, dan BPKB, yang dikeluarkan Resort Kepolisian Kabupaten Belu Numbers of Driving and Vehicles License Issued by Type 2006 -2007
Rincian
2006
2007
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
3,708
3,003
-19.01
352
245
-30.40
01. Surat ijin mengemudi / driving lisence -A - A umum -BI - B I umum - B II
37
3
-91.89
141
140
-0.71
79
13
-83.54
-
-
-
3,091
2,602
-15.82
02. STNK
5,355
3,943
-26.36
03. BPKP
3,102
7,841
152.77
-C
Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
357
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.4 Banyaknya Mobil, Bus Menutur Trayek di Kabupaten Belu 2006 - 2007
Trayek
2006
2007
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Angkutan kota 02. Angkutan pedesaan 03. Angkutan antar kota dalam propinsi 04. Angkutan antar kota antar propinsi
Jumlah / total
72
71
-1.39
138
133
-3.62
77
85
10.39
-
-
-
287
289
0.70
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Belu
358
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.5 Banyaknya Mobil Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Sifat 2007
Jenis
Sifat
Jumlah
Umum
Tidak Umum
(2)
(3)
(4)
29
43
72
255
328
583
03. Pick-up
11
244
255
04. Tangki
4
52
56
299
667
966
(1) 01. Truck 02. Truck mini
Jumlah / total
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
359
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
(kilometer)
Tabel / Table 9.1.6 Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Road Status in Belu Regency 2007
Status Jalan Road Status
Panjang Length
Persentase
(1)
(2)
(3)
Negara / state
73.00
7.83
Propinsi / provicial
169.60
18.19
Kabupaten / regency
689.95
73.98
-
-
932.55
100.00
Lokal / local
Jumlah / total Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
360
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.7 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Type of Surface in Belu Regency 2007
Jenis Permukaan Jalan Type of Surface
(kilometer)
Panjang Length
%
Jalan Kabupaten Regency road
%
(4)
(5)
(6)
(7)
100.00
169.60
100.00
268.28
38.88
-
-
-
-
264.91
38.40
Tanah / earth Lainnya / others
-
-
-
-
153.02
22.18
-
-
-
-
3.75
0.54
Jumlah / total
73.00
100.00
169.60
100.00
689.95
100.00
%
Jalan Propinsi Province road
(2)
(3)
73.00
Kerikil / grave
Jalan negara State road
(1) Aspal / asphalt
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
361
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.8 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Condition in Belu Regency 2007 (kilometer)
Jenis Permukaan Jalan Type of Surface
Panjang Length
%
Jalan Kabupaten Regency road
%
(5)
(6)
(7)
%
Jalan Propinsi Province road
(2)
(3)
(4)
65.52
89.75
110.700
65.27
175.85
25.49
7.48
10.25
18.78
11.07
123.31
17.87
Rusak / damaged
-
-
9.72
5.73
155.65
22.56
Rusak berat badly damaged
-
-
30.40
17.93
235.14
34.08
73.00
100.00
169.60
100.00
689.95
100.00
(1) Baik / good Sedang / moderate
Jumlah / total
Jalan negara State road
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
362
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.9 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Class Road in Belu Regency 2007 (kilometer)
Jenis Permukaan Jalan Type of Surface
Panjang Length
%
Jalan Kabupaten Regency road
%
(5)
(6)
(7)
%
Jalan Propinsi Province road
(2)
(3)
(4)
Kelas I
73.00
100.00
-
-
-
-
Kelas II
-
-
169.60
100.00
-
-
Kelas III
-
-
-
-
689.95
100.00
Kelas IIIA
-
-
-
-
-
-
Kelas IIIB
-
-
-
-
-
-
Kelas IIIC
-
-
-
-
-
-
Tidak terperinci no stated
-
-
-
-
-
-
73.00
100.00
169.60
100.00
689.95
100.00
(1)
Jumlah / total
Jalan negara State road
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
363
Perhubungan Udara Air Transportations
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.2.1 Jumlah Pesawat dan Penumpang Datang dan Berangkat di Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan Numbers of Aircraft and Passengers Arrival and Departures Via Haliwen Air Port by Month 2007
Bulan (1)
Pesawat Aircraft Datang Berangkat Arrivals Departures (2) (3)
Penumpang Passengers Datang Berangkat Arrivals Departures (4) (5)
Januari / January
9
9
193
119
Pebruari / February
7
7
81
119
Maret / March
8
8
44
96
April / April
9
9
68
78
Mei / May
9
9
123
159
Juni / June
7
7
58
63
Juli / July
9
9
95
102
Agustus / August
9
9
109
140
September / September
4
4
22
29
13
13
106
86
Nopember / November
7
7
63
47
Desember / December
7
7
72
82
98
98
1,034
1,120
Oktober / October
Jumlah
Sumber : Kantor Pelabuhan Udara Haliwen, Atambua Source : Haliwen Air Port Office, Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
367
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.2.2 Banyaknya Bongkar Muat Barang, Bagasi, dan Pos Paket Lewat Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan Volume of Cargo Loaded/ Unloaded Via Haliwen Air Port by Month 2007
Bulan / Month (1)
Barang (kg) Muat Bongkar Load Unload (2) (3)
Bagasi (kg) Muat Bongkar Load Unload (4) (5)
Pos Paket Muat Bongkar Load Unload (6) (7)
Januari / January
0
0
738
649
0
0
Pebruari / February
0
0
838
575
0
0
Maret / March
0
0
890
292
56
0
April / April
0
0
470
629
32
0
Mei / May
0
0
10,271
1,039
30
0
Juni / June
0
0
387
499
0
0
Juli / July
0
0
490
573
0
0
Agustus / August
45
0
932
927
10
0
September / September
0
0
159
193
0
0
Oktober / October
0
0
484
118
10
0
Nopember /November
0
0
173
658
0
0
Desember / December
0
0
524
431
0
0
45
0
16,356
6,583
138
0
Jumlah
Sumber : Kantor Pelabuhan Udara Haliwen, Atambua Source ; Haliwen Air Port Office, Atambua
368
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Perhubungan Laut Sea Transportations
TRANPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.3.1 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Arus Penumpang di Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Numbers of Ship Visit and Passenger via Atapupu Port by Month 2007
Bulan
Kunjungan Kapal Ship Visit
(1)
(2)
Penumpang Passengers Datang Berangkat Arrivals Departures (3) (4)
Januari / January
26
94
94
Pebruari / February
47
120
53
Maret / March
46
193
174
April / April
39
30
70
Mei / May
43
76
145
Juni / June
37
155
175
Juli / July
41
542
401
Agustus / August
44
520
282
September / September
52
179
216
Oktober / October
56
578
319
Nopember / November
64
275
318
Desember / December
37
245
184
532
3,007
2,431
Jumlah
Sumber : Kantor Pelabuhan Atapupu Source : Atapupu Port Office
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
371
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.3.2 Banyaknya Bongkar BBM, Barang, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Volume of Cargo Loaded Via Atapupu Port by Month 2007
Bulan
BBM (kiloliter)
Barang (ton)
Hewan (ekor)
(1)
(2)
(3)
(4)
Januari / January
3,548
4,289
0
Pebruari / February
2,495
8,850
0
Maret / March
3,597
10,170
0
April / April
2,501
4,012
0
Mei / May
3,361
9,834
0
Juni / June
3,810
8,986
0
Juli / July
3,617
8,114
0
Agustus / August
2,458
9,608
0
September / September
3,602
10,173
0
Oktober / October
3,182
13,620
0
Nopember / November
3,865
12,261
0
Desember / December
4,168
6,729
0
40,204
106,646
0
Jumlah
Sumber : Kantor Pelabuhan Atapupu Source : Atapupu Port Office
372
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
TRANPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.3.3 Banyaknya Muat BBM, Barang, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Volume of Cargo UnLoaded Via Atapupu Port by Month 2007 Bulan (1)
BBM (kiloliter) (2)
Barang (ton) (3)
Hewan (ekor) (4)
Rumput (M3) (5)
Januari / January
0
710
267
0
Pebruari / February
0
477
281
0
Maret / March
0
1,979
1,223
0
April / April
0
2,236
996
0
Mei / May
0
1,567
3,268
0
Juni / June
0
439
2,216
0
Juli / July
0
1,048
2,223
0
Agustus / August
0
647
2,773
0
0
1,526
3,272
0
0
1,304
1,975
0
0
2,102
1,485
0
Desember / December
0
1,335
1,303
0
Jumlah
0
15,370
21,282
0
September / September Oktober / October Nopember / November
Sumber : Kantor Pelabuhan Atapupu Source : Atapupu Port Office
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
373
Pos & Telekomunikasi Post & Telecommunications
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.4.1 Banyaknya Surat Yang dikirim lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan dan Jenis Surat Numbers of Postal Mailed by Triple-Month and Type 2007 Surat Yang Dikirim Postal Mailed Triwulan
(1)
Biasa General Mail
Kilat Express Mail
(2)
(3)
Tercatat Registered Mail (4)
Jumlah Total (5)
I
261
4,433
292
4,986
II
276
4,359
366
5,001
III
1,410
4,197
480
6,087
IV
1,558
4,729
439
6,726
Jumlah / total
3,505
17,718
1,577
22,800
Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
377
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.4.2 Banyaknya Uang Yang diweselkan lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 - 2007 (rupiah) Triwulan
2006
2007
(1)
(2)
(3)
I
239,616,000
752,309,000
II
288,300,000
673,809,000
III
218,750,000
663,604,800
IV
276,475,000
806,337,200
1,023,141,000
2,896,060,000
Jumlah / total
Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua
378
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.4.3 Banyaknya Barang yang Dipaketkan lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 - 2007 (Kilogram) Triwulan
2006
2007
(1)
(2)
(3)
I
3,667.00
409
II
2,841.00
5,357
III
3,042.00
1,188
IV
5,379.00
10,455
Jumlah / total
14,929.00
17,409
Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
379
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.4.4 Jumlah Sambungan Telepon Yang Disambung Menurut Jenis Pelanggan per Triwulan 2007 (Sambungan) Triwulan
Pemerintah
Swasta / Perorangan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
I
395
2,724
3,119
II
395
2,724
3,119
III
395
2,724
3,119
IV
395
2,724
3,119
Sumber : Kantor Cabang Telekomunikasi Atambua
380
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
BAB / CHAPTER
10
Keuangan & Harga - Harga
Financial & Prices
KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES
KEUANGAN & HARGA-HARGA KEUANGAN DAERAH
Dalam perencanaan anggaran dan belanja daerah, pemerintah pada umumnya cenderung menggunakan prinsip anggaran berimbang dan dinamis. Berimbang berarti harus diusahakan keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran sedangkan dinamis berarti makin meningkatnya jumlah anggaran dan sumber pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga kemampuan untuk membiayai daerah sendiri semakin nyata sekaligus ketergantungan pada bantuan pusat melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) semakin dikurangi. Seiring dengan tuntutan kebutuhan dan pembangunan pemerintah daerah untuk semakin menggairahkan aktivitas ekonomi dan sosial melalui pola pemberdayaan masyarakat, maka keinginan untuk meningkatkan pengeluaran pemerintah semakin mendesak. Akibatnya dalam perencanaan anggaran publik pada waktu mendatang akan bergeser dari pola anggaran berimbang ke anggaran defisit.
Apalagi ada kesan bahwa masingmasing sektor institusi pelayananan publik berlombalomba mencari legitimasi politis pihak legislatif untuk mendapatkan anggaran yang lebih besar. Pada tahun anggaran 2006 realisasi penerimaan APBD Kabupaten Belu 374,943 milyar rupiah atau meningkat 51.22% dari tahun anggaran sebelumnya. Dari total penerimaan tersebut, PAD hanya memberikan kontribusi sebesar 3.95%, sedangkan selebihnya masing-masing subsidi daerah otonom dan bantuan pembangunan pemerintah pusat atau dana perimbangan 94.59%, lain-lain pendapatan yang sah 1.46%. Dengan PAD yang terdiri dari komponen pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD dan penerimaan lain-lain yang hanya sebesar 3.95% dari total penerimaan memperlihatkan bahwa otonomi daerah masih dalam jargon politis. Sedangkan secara finansial perlu upaya yang lebih keras dari pemda dan seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkannya. Dari sisi pengeluaran dalam tahun anggaran 2006
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
383
KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES
sebanyak 330,097 milyar rupiah atau meningkat 38.91% dari tahun anggaran 2005 dari jumlah pengeluaran belanja aparatur seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja perjalanan dinas, biaya pemeliharaan, dan lain-lain sebesar 100,152 milyard rupiah (30.34%). Sementara 69,66% (229,945 milyar) adalah pengeluaran untuk belanja pelayanan publik. Khusus untuk pengeluaran belanja publik sendiri yang berjumlah 229,945 milyard rupiah tercatat pos pengeluaran yang menyedot dana paling tinggi adalah belanja Administrasi Umum 52,91 %, belanja Modal 23,51 %, belanja Operasi dan Pemeliharaan 20,91 %, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan 2,48 % dan belanja tidak terduga 0,19 %. Dengan posisi pengeluaran pemerintah daerah yang di dominasi pengeluaran untuk belanja publik sampai 69,66% memperlihatkan bahwa komitmen pemerintah terhadap kepentingan masyarakat dalam bidang alokasi anggaran perlu ditingkatkan lagi pada waktuwaktu mendatang.
KOPERASI 384
Koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional dan sebagai salah satu pelaku ekonomi yang memperoleh legitimasi formal dalam konstitusi. Karena itu secara konseptual koperasi harus mampu tampil sebagai penyelamat ekonomi rakyat dari ancaman badai ekonomi kapitalis yang mengandalkan kekuatan modal individual. Namun dalam operasionalisasinya, lembaga koperasi terutama Koperasi Unit Desa (KUD) masih kalah bersaing bahkan mati suri karena keterbatasan Sumber Daya Manusia yang berwatak sosial. Hal ini diperparah dengan ulah segilintir pengusaha swasta yang sering memperalat koperasi untuk melegitimasi aktivitas terselubung dalam mengeruk keuntungan pribadi. Pada tahun 2007 jumlah KUD di Kabupaten Belu sebanyak 14 unit dan 67 unit koperasi non KUD, dimana semua telah berbadan hukum. Jumlah anggota KUD sebanyak 15,889 orang dengan total simpanan sebesar 1,113,760 juta rupiah atau ratarata tiap anggota mempunyai simpanan sebesar 70,118 rupiah. Dibandingkan dengan tahun lalu,
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES
jumlah simpanan anggota KUD menurun 8,02 %. Untuk koperasi non KUD jumlah anggota 5,754 orang (naik 32,52%) dengan jumlah simpanan 2,807,110 juta rupiah (naik 29,82%).
HARGA – HARGA Harga merupakan tingkat nilai dari suatu barang atau jasa yang ditawarkan atau nilai perolehan atas barang dan jasa yang harus dibayar konsumen. Gejala meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dikenal dengan istilah inflasi. Ada banyak faktor yang menyebabkan inflasi antara lain karena kapasitas permintaan terhadap suatu barang dan jasa melebihi volume persediaannya, naiknya harga struktur input barang import yang sangat rentan terhadap kurs mata uang asing, struktur ekonomi yang kurang seimbang dan tingginya jumlah uang yang beredar di tangan masyarakat. Karena itu upaya pencegahan inflasi harus berawal dari pengamatan yang cermat terhadap faktor penyebab utama inflasi di suatu wilayah. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan dasar perhitungan laju inflasi dengan menjadikan Kota Atambua sebagai barometer fluktuasi harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Belu. Adapun laju inflasi umum yang terjadi berdasarkan akumulasi
perubahan IHK per bulan di kota Atambua terhadap tujuh kelompok komoditas barang dan jasa 5,59% pada tahun 2004 naik menjadi 16,05% pada tahun 2005 serta tahun 2006, dan 2007 masing-masing dengan laju inflasi 7,06 % dan 10,74%. Secara parsial pada tahun 2007 tingkat inflasi tertinggi terjadi pada kelompok perumahan 30.03% menyusul bahan makanan 7.50%, sandang dan kesehatan 4.11%, makanan jadi, rokok, dan tembakau 3.76%, transportasi dan komunikasi 0.19%. Sedangkan tingkat inflasi untuk pendidikan, rekreasi, dan olahraga adalah sebesar -0.27%. Tingkat inflasi tertinggi di Belu pernah terjadi pada tahun 1998 sebesar 58,14% yang disebabkan oleh dampak krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 dan mencapai momentum pada tahun tersebut. Pada tahun-tahun setelah itu tingkat laju inflasi berjalan fluktuatif karena manajemen perekonomian nasional masih ditandai dengan kebijakan kenaikan harga barang dan jasa strategis seperti listrik, minyak tanah, bensin, solar, dan tarif telepon yang terus mengalami penyesuaian harga sehingga pada gilirannya akan menaikan berbagai kebutuhan pokok karena barang-barang strategis tersebut mempunyai kaitan langsung dengan produksi dan distribusi.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
385
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Gambar 10.1. Laju Inflasi Kota Atambua Tahun 1998 - 2007 60 50 40 30 20 10 0 -10 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
2007
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Gambar 10.2. Laju Inflasi Kota Atambua Menurut Bulan Tahun 2001 - 2007
12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 -2.00
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
-4.00 2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Sumber : BPS Kabupaten Belu
386
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Keuangan Pemerintah Daerah Finance of The Regional Government
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.1.1 Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2006 ( rupiah) Jenis Penerimaan
Jumlah
(1)
(2) -
1. BAGIAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN LALU
2. BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 2.1. Pajak Daerah 2.2. Retribusi Daerah 2.3. Bagian Laba Usaha Milik Daerah 2.4. Pendapatan Asli Daerah yang Sah Lainnya 3. BAGIAN DANA PERIMBANGAN 3.1. Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak 3.2. Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Propinsi 3.3. Dana Alokasi Umum (DAU) 3.4. Dana Alokasi Khusus (DAK) 4. PENERIMAAN LAINNYA
14,811,791,435 2,295,704,594 5,659,530,348 597,489,701 6,259,066,792 354,643,605,060 20,637,167,560 2,169,437,500 303,447,000,000 28,390,000,000 5,487,589,590
5. TRANFER DARI DANA CADANGAN
-
6. PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH
-
PENERIMAAN DAERAH
374,942,986,085
Sumber : Survei Keuangan Pemerintah Daerah Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
389
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.1.2 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2006 (rupiah) Jenis Pengeluaran
Jumlah
(1)
(2)
A. BELANJA APARATUR DAERAH 1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM 1.1. Belanja Pegawai / Personalia 1.2. Belanja Barang dan Jasa 1.3. Belanja Perjalanan Dinas 1.4. Belanja Pemeliharaan 2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 2.1. Belanja Pegawai / Personalia 2.2. Belanja Barang dan Jasa 2.3. Belanja Perjalanan Dinas 2.4. Belanja Pemeliharaan 3. BELANJA MODAL 3.1. Belanja Modal Tanah 3.2. Belanja Modal Instalasi 3.3. Belanja Modal Jaringan 3.4. Belanja Modal Bangunan Gedung 3.5. Belanja Modal Alat-Alat Angkutan 3.6. Belanja Modal Alat-Alat Kantor 3.7. Belanja Modal Alat-Alat Studio 3.8. Belanja Modal Buku Perpustakaan 3.9. Belanja Modal Pos Jaga
390
100,152,530,879 77,612,746,107 52,986,329,766 8,539,591,299 10,501,113,925 5,585,711,117 15,166,503,622 4,920,432,739 5,503,456,497 4,521,505,000 221,109,386 7,373,281,150 -
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Lanjutan / Continued Table 10.1.2 (rupiah) Jenis Pengeluaran
Jumlah
(1)
(2)
B. BELANJA PELAYANAN PUBLIK 1. BELANJA ADMINSTRASI UMUM 1.1. Belanja Pegawai / Personalia 1.2. Belanja Barang dan Jasa 1.3. Belanja Perjalanan Dinas 1.4. Belanja Pemeliharaan 2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 2.1. Belanja Pegawai / Personalia 2.2. Belanja Barang dan Jasa 2.3. Belanja Perjalanan Dinas 2.4. Belanja Pemeliharaan 3. BELANJA MODAL
229,944,671,375 121,673,931,226 108,385,954,390 8,500,346,776 3,094,906,176 1,692,723,243 48,086,198,108 8,418,274,057 26,227,883,308 6,885,317,500 6,554,723,243 54,049,762,391
3.1. Belanja Modal Tanah 3.2. Belanja Modal Alat-Alat Kantor 3.3. Belanja Bangunan Air 3.4. Belanja Modal Instalasi 3.5. Belanja Modal Jaringan 3.6. Belanja Modal Bangunan Gedung 3.7. Belanja Modal Alat-Alat Besar 3.8. Belanja Modal Alat-Alat Angkutan 3.9. Belanja Modal Alat-Alat Bengkel
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
-
391
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Lanjutan / Continued Table 10.1.2 (rupiah) Jenis Pengeluaran
Jumlah
(1)
(2)
3.10. Belanja Modal Alat-Alat Studio 3.11. Belanja Modal Alat-Alat Kedokteran 3.12. Belanja Modal Alat-Alat Laboratorium 3.13. Belanja Modal Buku Perpustakaan 3.14. Belanja Modal Barang Bercorak Kebudayaan 3.15. Belanja Modal Hewan 3.16. Belanja Modal Usaha 3.17. Belanja Modal Sarana Penunjang 4. BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN
5,708,413,157
4.1. Belanja Bagi Hasil Pajak Kepada Pemerintah Kab./Kota 4.2. Belanja Bagi Hasil Retribusi Kepada Pemerintah Desa 4.3. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Organisasi Kemasyarakatan 4.4. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Organisasi Profesi 5. BELANJA TIDAK TERSANGKA 5.1. Belanja Tidak Tersangka
JUMLAH BELANJA DAERAH
426,366,500 -
330,097,202,254
Sumber : Survei Keuangan Pemerintah Daerah Belu
392
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.1.3 Jumlah Wajib Pajak , Target, dan Realisasi Penerimaan Pajak Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2007
Kecamatan District
Jumlah Wajib Pajak
Target Penerimaan Pajak (Rupiah)
Realisasi Penerimaan Pajak (Rupiah)
Persentase realisasi (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1,553,178,004
1,553,178,004
100
A. Pajak Bumi dan Bangunan 91,490 01. Malaka Barat
4,811
68,523,660
68,523,660
100
02. Rinhat
6,011
52,823,217
52,823,217
100
03. Wewiku
4,363
42,141,773
42,141,773
100
04. Weliman
4,450
48,941,319
48,941,319
100
05. Malaka Tengah
9,051
182,827,543
182,827,543
100
06. Sasita Mean*)
5,978
42,647,498
42,647,498
100
07. Malaka Timur
2,061
21,416,090
21,416,090
100
08. Laen Manen
3,358
37,227,944
37,227,944
100
09. Raimanuk
4,442
46,154,160
46,154,160
100
10. Kobalima*)
7,976
161,661,143
161,661,143
100
11. Tasifeto Barat*)
7,000
102,741,742
102,741,742
100
12. Kakuluk Mesak
2,111
62,825,761
62,825,761
100
13. Kota Atambua*)
8,133
464,273,417
464,273,417
100
14. Tasifeto Timur
5,822
64,070,165
64,070,165
100
15. Raihat
3,227
43,177,723
43,177,723
100
16. Lasiolat
3,289
31,469,593
31,469,593
100
17. Lamaknen*)
7,163
79,204,756
79,204,756
100
B. Pajak Pertambangan
-
13,692,000,000 13,692,000,000
100
Jumlah A + B
89,246
15,244,178,004 15,244,178,004
100
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Tk.II Belu Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
393
Koperasi Cooperative
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.2.1 Banyaknya Koperasi, Anggota dan Simpanan Menurut Jenis Koperasi Numbers of Cooperative, Members and Saving Deposits by Kind of Cooperative 2007 Banyaknya Jenis Koperasi
(1) 01. KPN 02. KOPERASI ABRI 03. KOPERASI PENSIUNAN 04. KOPERASI SIMPAN PINJAM
Koperasi Cooperativ e (2)
Anggota Members
Simpanan Saving Deposits ( ribuan rupiah)
(3)
(4)
28
2,167
923,416,000
4
1,311
261,505,000
2
476
605,651,000
9
526
516,354,000
05. KOPERASI PEMUDA
-
-
-
06. KOPERASI SEKOLAH
2
376
2,608,000
07. KOPERASI LAIN-LAIN
22
898
497,576,000
5,754
2,807,110,000
Jumlah
67
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
397
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.2.2 Banyaknya Koperasi Unit Desa, Anggota, Simpanan di Koperasi Unit Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Member and Saving deposits in Village Unit Cooperation by District 2007 Banyaknya Kecamatan District (1)
Koperasi Unit Desa (KUD)
Anggota Members
(2)
(3)
Simpanan Saving Deposits ( Ribuan Rupiah) (4)
01. Malaka Barat
1
1,657
149,382,000
02. Rinhat
1
449
40,060,000
03. Wewiku
-
-
-
04. Weliman
-
-
-
05. Malaka Tengah
2
1,427
225,206,000
06. Sasita Mean*)
1
545
40,741,000
07. Malaka Timur
1
396
9,699,000
08. Laen Manen
-
-
-
09. Raimanuk
-
-
-
10. Kobalima*)
1
608
41,568,000
11. Tasifeto Barat*)
1
1,455
102,927,000
12. Kakuluk Mesak
2
1,404
46,411,000
13. Kota Atambua*)
1
4,558
243,810,000
14. Tasifeto Timur
1
1,547
56,750,000
15. Raihat
1
585
48,531,000
16. Lasiolat
-
-
-
17. Lamaknen*)
1
1,253
108,675,000
14
15,884
1,113,760,000
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Belu Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
398
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Harga -Harga Prices
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.3.1 Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua Average of Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2002 - 2007 Komoditi Commodities (1)
2002
2003
2004
2005
2006
2007
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Beras / rice
256.31
264.09
261.74
279.72
313.58
133.42
02. Ikan asin / salted fish
260.14
239.01
321.49
256.15
280.92
187.16
03. Minyak goreng / cooking oil
269.49
243.24
267.02
344.97
441.23
178.42
04. Gula pasir / refined sugar
236.11
265.16
345.86
333.40
345.86
126.78
05. Garam hancur / salt
333.33
312.50
249.99
543.19
592.57
75.00
06. Minyak tanah / karosene
434.23
520.05
585.90
428.62
432.72
142.36
07. Sabun cuci / soap
308.63
310.75
312.45
409.82
461.05
113.99
08. Tekstil kasar / textile
335.57
336.00
284.00
369.22
373.92
98.99
09. Batik kasar / batik
557.09
587.94
652.16
662.38
678.94
102.78
332.32
311.68
331.42
330.10
435.64
128.77
rata-rata / average
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
401
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Rata-Rata Bulanan Harga Eceran Sembilan Bahan Pokok Average retail Price of 9 Essential Commodities and 2 0
(3)
Minyak Goreng / Botol (4)
Gula Pasir / Kg (5)
Garam Hancur / Kg (6)
Bulan
Beras / Kg
Ikan Asin / Kg
(1)
(2)
Januari / January
4,500.00
19,500.00
7,750.00
6,500.00
2,000.00
Pebruari / February
4,500.00
21,000.00
7,750.00
6,500.00
2,000.00
Maret / March
4,588.67
21,000.00
7,750.00
6,500.00
2,000.00
April / April
4,766.67
21,000.00
7,750.00
6,500.00
2,000.00
Mei / May
4,850.00
21,000.00
7,750.00
6,500.00
2,000.00
Juni / June
4,988.89
23,000.00
7,896.67
6,750.00
2,000.00
Juli / July
4,988.89
24,500.00
7,896.67
6,750.00
2,000.00
Agustus / August
5,033.33
24,500.00
7,896.67
6,750.00
2,000.00
September / September
5,033.33
24,500.00
7,896.67
6,750.00
2,000.00
Oktober / October
5,133.33
24,500.00
7,896.67
6,750.00
2,000.00
Nopember / November
5,188.89
25,750.00
7,896.67
6,750.00
2,000.00
Desember / December
5,188.89
25,750.00
7,896.67
6,750.00
2,000.00
rata-rata / average
4,896.75
23,000.00
7,835.56
6,645.83
2,000.00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
402
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Table 10.3.2 dan Barang Srategis lainnya di Pasar Atambua Others Stratigies Commodities in Atambua Market 0 7 Minyak Tanah / Botol (7)
Sabun Cuci / Batang (8)
Textil Kasar / Meter (9)
Batik Kasar /lembar (10)
Tepung Terigu / Kg (11)
Semen / Sak
Emas / Gram
(12)
(13)
1,400.00
5,850.00
9,300.00
9,000.00
4,450.00
32,000.00
127,500.00
1,400.00
5,850.00
9,300.00
9,000.00
4,450.00
32,000.00
127,500.00
1,400.00
5,850.00
9,300.00
9,000.00
4,450.00
32,500.00
127,500.00
1,400.00
6,135.00
9,300.00
9,000.00
4,450.00
32,500.00
137,500.00
1,666.67
6,135.00
9,300.00
9,000.00
5,133.33
32,500.00
137,500.00
1,666.67
6,818.89
9,300.00
9,000.00
5,133.33
32,500.00
148,750.00
1,750.00
6,950.00
9,300.00
9,500.00
5,250.00
33,000.00
148,750.00
1,750.00
6,950.00
10,825.00
9,500.00
5,350.00
33,500.00
168,500.00
1,866.67
6,950.00
10,825.00
9,500.00
5,350.00
33,500.00
168,500.00
1,866.67
6,955.30
10,825.00
9,500.00
5,350.00
33,500.00
186,000.00
2,166.67
6,955.30
10,825.00
9,500.00
5,500.00
33,500.00
186,000.00
2,166.67
7,253.33
11,275.00
9,500.00
5,500.00
33,500.00
216,666.67
1,708.34
6,554.40
9,972.92
9,250.00
5,030.56
32,875.00
156,722.22
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
403
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Average Indeks Price of 9 Essential 2 0
Bulan
Beras / Kg
Ikan Asin / Kg
(1)
(2)
(3)
Minyak Goreng / Botol (4)
Januari / January
122.61
158.68
176.47
124.00
Pebruari / February
122.61
170.88
176.47
124.00
Maret / March
125.03
170.88
176.47
124.00
April / April
129.88
170.88
176.47
124.00
Mei / May
132.15
170.88
176.47
124.00
Juni / June
135.93
187.16
179.81
128.77
Juli / July
135.93
199.36
179.81
128.77
Agustus / August
137.14
199.36
179.81
128.77
September / September
137.14
199.36
179.81
128.77
Oktober / October
139.87
199.36
179.81
128.77
Nopember / November
141.38
209.53
179.81
128.77
Desember / December
141.38
209.53
179.81
128.77
rata-rata / average
133.42
187.16
178.42
126.78
Gula Pasir / Kg (5)
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
404
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Table 10.3.3 Bahan Pokok di Kota Atambua Commodities in Kota atambua 0 7 Garam Hancur / Kg (6)
Minyak Tanah / Botol (7)
Sabun Cuci / Batang (8)
Textil Kasar / Meter (9)
Batik Kasar /lembar (10)
75.00
116.67
101.74
92.31
100.00
75.00
116.67
101.74
92.31
100.00
75.00
116.67
101.74
92.31
100.00
75.00
116.67
106.70
92.31
100.00
75.00
138.89
106.70
92.31
100.00
75.00
138.89
118.59
92.31
100.00
75.00
145.83
120.87
92.31
105.56
75.00
145.83
120.87
107.44
105.56
75.00
155.56
120.87
107.44
105.56
75.00
155.56
120.96
107.44
105.56
75.00
180.56
120.96
107.44
105.56
75.00
180.56
126.14
111.91
105.56
75.00
142.36
113.99
98.99
102.78
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
405
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Inflasi Atambua Menurut Bulan Inflation Rate in Atambua 2 0
Bulan Month
Bahan Makanan
(1) Januari / January
(2) 1.21
Pebruari / February
0.07
Maret / March
Makanan Jadi, Rokok, dan Tembakau (3) 1.45
Perumahan
Sandang
(4) 10.44
(5) 0.31
1.34
0.00
3.27
1.00
0.00
0.02
0.06
April / April
1.30
0.00
0.00
0.04
Mei / May
0.63
0.00
1.17
0.00
Juni / June
1.35
0.03
3.13
0.16
Juli / July
0.04
0.00
0.37
0.00
Agustus / August
-0.91
0.36
6.14
0.00
September / September
0.00
0.50
0.46
0.00
Oktober / October
0.85
0.04
1.05
0.56
Nopember / November
0.54
0.00
2.77
0.00
1.20
0.00
1.53
-0.32
7.50
3.76
30.03
4.11
Desember / December Inflasi 2007
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
406
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Table 10.3.4 dan Kelompok Kebutuhan by Month and Group 0 7
( persen )
Kesehatan
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Transportasi dan Komunikasi
Umum
(1) 0.31
(2) 0.00
(3) 0.00
(4) 3.39
3.27
0.35
0.24
3.61
0.06
0.00
0.00
4.00
0.04
0.00
0.00
4.51
0.00
0.00
0.00
5.06
0.16
-0.38
0.00
6.43
0.00
0.00
0.00
6.55
0.00
-0.24
-0.06
7.92
0.00
0.00
0.00
8.06
0.56
0.00
0.00
8.76
0.00
0.00
0.00
9.81
-0.32
0.00
0.00
10.06
4.11
-0.27
0.19
10.74
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
407
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.3.5 Laju Inflasi Kota Atambua Inflation Rate in Kota Atambua 2002 - 2007
Komoditi Commodities
2002
2003
2004
2005
2006
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Bahan Makanan
9.97
-1.99
11.95
8.35
20.13
7.50
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
3.75
4.53
2.79
3.94
0.96
3.76
-2.48
-0.12
3.76
6.81
0.03
30.03
4. Sandang
1.34
0.38
-2.98
76.11
0.00
4.11
5. Kesehatan
0.71
6.03
-2.98
76.11
0.00
4.11
30.34
-46.61
-0.03
6.06
0.00
-0.27
4.32
0.75
-0.13
57.03
0.27
0.19
4.43
-2.99
5.59
16.05
7.06
10.74
3. Perumahan
6. Pendidikan, rekreasi, & Olahraga 7. Transportasi & Komunikasi
Umum
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
408
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.3.6
Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis dan Bulan di Kabupaten Belu 2007 Cabang : Pasar Baru Emas/Pe Bulan rhiasan (Gram) (1) (2) 01. Januari 5,085 02. Pebruari 5,277 03. Maret 04. April 05. Mei 06. Juni 07. Juli 08. Agustus 09. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Tahun 2007
Mobil/ TV/Tape Tanah Motor (Buah) (Bidang) (Buah) (3) (4) (5)
4,907
Bangu nan (Buah) (6)
Lainnya (7)
Nilai Gadaian (000 Rp) (8)
14
23
-
-
-
1,802,339
11
37
-
-
-
1,809,447
10
31
-
-
-
1,770,819
-
-
1,668,781
4,531
16
17
-
5,063
10
25
-
-
-
2,007,032
-
-
1,809,293
4,883
11
25
-
4,641
3
24
-
-
-
1,721,694
-
-
1,822,389
4,765
10
28
-
4,384
4
20
-
-
-
1,711,263
-
-
2,121,942
5,070
20
27
-
4,695
6
22
-
-
-
1,809,987
4,270
9
21
-
-
-
1,698,744
57,571
124
300
-
-
-
21,753,730
Sumber : Pegadaian Pasar Baru Source : Pasar baru’s Pawnshop
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
409
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.3.7
Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis dan Bulan di Kabupaten Belu 2007 Cabang : Atambua Bulan (1) 01. Januari 02. Pebruari 03. Maret 04. April 05. Mei 06. Juni 07. Juli 08. Agustus 09. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Tahun 2007
Emas/Pe rhiasan (Gram) (2)
Mobil/ TV/Tape Tanah Motor (Buah) (Bidang) (Buah) (3) (4) (5)
Bangu nan (Buah) (6)
Lainnya (7)
Nilai Gadaian (000 Rp) (8)
7,311
12
20
-
-
-
2,205,000
7,400
17
23
-
-
-
2,279,000
7,749
16
13
-
-
-
2,615,000
7,048
16
17
-
-
-
2,219,000
7,657
10
25
-
-
-
2,621,000
7,406
12
17
-
-
-
2,386,000
7,401
14
15
-
-
-
2,582,000
7,268
11
20
-
-
-
2,517,000
6,604
9
30
-
-
-
2,375,000
7,834
10
25
-
-
-
2,781,000
7,463
13
15
-
-
-
2,727,000
6,030
6
9
-
-
-
2,185,000
-
-
-
29,492,000
87,171
146
229
Sumber : Pegadaian Atambua Source : Atambua’s Pawnshop
410
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.3.8
Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis dan Bulan di Kabupaten Belu 2007 Cabang : Betun Bulan (1) 01. Januari 02. Pebruari 03. Maret 04. April 05. Mei 06. Juni 07. Juli 08. Agustus 09. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Tahun 2007
Emas/ Mobil/ TV/Tape Tanah Perhiasan Motor (Buah) (Bidang) (Potong) (Buah) (2) (3) (4) (5)
Bangu nan (Buah) (6)
Lainnya (7)
Nilai Gadaian (000 Rp) (8)
4,672
1
1
-
-
-
1,124,437
4,344
-
2
-
-
-
1,061,052
5,324
2
9
-
-
-
1,312,201
-
-
985,996
3,970
1
4
-
4,703
1
1
-
-
-
1,254,367
-
-
1,055,914
4,281
-
2
-
4,737
2
6
-
-
-
1,231,847
-
-
1,116,993
4,197
-
2
-
4,010
2
3
-
-
-
1,147,193
-
-
1,205,561
4,580
3
4
-
4,264
1
6
-
-
-
1,185,222
3,874
1
4
-
-
-
1,065,240
-
-
-
13,746,023
52,956
14
44
Sumber : Pegadaian Betun Source : Betun’s Pawnshop
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
411
BAB / CHAPTER
11
Pendapatan Regional Regional Income
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
PENDAPATAN REGIONAL PDRB ATAS DASAR BERLAKU DAN HARGA KONSTAN Pendapatan regional menggambarkan tingkat produksi dari suatu wilayah yang dicapai dalam suatu tahun tertentu termasuk perubahannya dari tahun ke tahun, sehingga mempunyai peranan penting dalam mengetahui tingkat kegiatan ekonomi dan kepesatan pertumbuhannya. Salah satu indikator penting dalam mengetahui pendapatan regional adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan total nilai tambah barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah tertentu, dalam hal ini Kabupaten Belu, dalam satu tahun tertentu. Apabila PDRB dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada masing-masing tahun penghitungan disebut sebagai PDRB harga berlaku. Sedangkan, apabila PDRB dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun dasar, (tahun 2000) disebut sebagai PDRB harga konstan.
Tabel 11.1 memperlihatkan nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang terus meningkat dalam kurun waktu 2005-2006. Pada tahun 2005 nilainya mencapai 898,024 milyar rupiah dan meningkat 10.8% pada tahun 2006 atau menjadi 995,146 milyar rupiah. Sekalipun PDRB atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan yang cukup siginifikan yaitu 10.8%, namun nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tabel 11.2 hanya bertumbuh sebesar 4.66% (bandingkan dengan tabel 11.10). Kondisi ini menunjukkan bahwa walaupun secara absolut rata-rata pendapatan masyarakat meningkat namun daya beli dari pendapatan tersebut masih tergolong rendah.
STRUKTUR EKONOMI Bila diamati menurut sektor, kontribusi terbesar dalam perekonomian Kabupaten Belu berasal dari sektor pertanian (lihat tabel 11.3) sebesar 36%. Dibandingkan tahun sebelumnya, kontribusi sektor pertanian tahun 2006 mengalami sedikit peningkatan. Sementara itu, sektor
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
415
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
jasa-jasa memberikan kontribusi terbesar kedua dalam struktur perekonomian Kabupaten Belu sebesar 24.92%. Secara parsial, pada sektor jasa-jasa didominasi oleh sub sektor pemerintahan umum yang memberikan share 17.88% sedangkan jasa swasta hanya 7.05% terhadap total PDRB. Kecilnya kontribusi jasa swasta mengindikasikan masih sangat terbatasnya aktivitas sektor jasa oleh kalangan swasta, sehingga apabila alokasi anggaran jasa pemerintah melalui DAU dan DAK mengalami goncangan maka dapat dipastikan akan sangat mempengaruhi aktivitas sektor jasa-jasa bahkan terhadap perekonomian secara keseluruhan. Sektor berikutnya yang tidak kalah penting dalam perekonomian Kabupaten Belu adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang memberikan share 14.97% pada tahun 2006, sementara pada tahun sebelumnya mencapai 16.04%. Sektor perdagangan yang didominasi oleh sub sektor perdagangan besar dan eceran secara sederhana menggambarkan perputaran uang serta fluktuasi barang yang diperdagangkan yang berasal dari sektor pertanian, industri, serta penggalian di
416
Kabupaten Belu, baik yang berasal dari produksi local maupun dari daerah lain. Sektor-sektor ekonomi lainnya yang memberikan kontribusi terhadap PDRB masingmasing sektor pengangkutan dan komunikasi 7.19%, sektor konstruksi 6.62%, setor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 4.91%, sektor penggalian 3.17%, sector industri 1.98%, dan yang terendah adalah sektor listrik dan air minum sebesar 0.24%.
PERTUMBUHAN EKONOMI
Pada tahun 2005, secara agregat perekonomian Kabupaten Belu bertumbuh sebesar 4.99% lalu turun menjadi 4.66% pada tahun 2006 (lihat tabel 11.10). Hal ini tidak lepas dari kontribusi nilai tambah sektor-sektor vital Kabupaten Belu. Bila dicermati secara parsial, sektor pertanian mengalami pertumbuhan negatif sebesar 5.67% pada tahun 2005, namun pada tahun 2006 mencapai pertumbuhan positif sebesar 4.62%. Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2006 dicapai oleh sektor jasa-jasa yaitu sebesar 5.97%. namun demikian. Secara umum
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
seluruh sektor PDRB menunjukkan laju pertumbuhan yang menurun (kecuali sektor pertanian) dibandingkan tahun sebelumnya. PENDAPATAN PERKAPITA
Angka pendapatan perkapita merupakan indickator yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk dalam suatu wilayah. Dengan demikian meningkatnya akumulasi nilai tambah dari aktivitas berbagai sektor ekonomi di satu sisi, sementara di sisi lain bila terjadi penekanan laju pertumbuhan penduduk maka akan mendorong lebih cepat perkembangan tingkat pendapatan perkapita. Apabila peningkatan produksi fisik barang dan jasa sekaligus diikuti dengan peningkatan indikator harga, maka secara nominal pendapatan perkapita akan bertambah dengan pesatnya. Pada tahun 2006 rata-rata pendapatan perkapita penduduk Belu mencapai 2,683 juta rupiah, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,484 juta rupiah (tabel 11.11). Walaupun mengalami peningkatan, secara riil (pendapatan perkapita menurut
harga konstan) pergerakannya perkapita penduduk Kabupaten Belu tergolong relatif kecil, yaitu meningkat hanya sebesar 2.03%. Angka ini memperlihatkan bahwa produktivitas penduduk Kabupaten Belu meningkat sebesar 2.03%. sekalipun angka pendapatan perkapita dijadikan sebagai indikator kesejahteraan namun belum mutlak menggambarkan penyebaran pendapatan pada setiap strata masyarakat, karena nilai pendapatan perkapita yang ada merupakan hasil bagi antara akumulasi nilai tambah dari seluruh strata ekonomi masyarakat (baik kaya maupun miskin) dengan total penduduknya. Selain itu apabila peningkatan nilai nominal pendapatan perkapita masyarakat ternyata lebih banyak dikontribusi oleh meningkatnya harga balas jasa faktor-faktor produksi maka dapat dikatakan bahwa peningkatan pendapatan perkapita tersebut belum mendongkrak daya beli masyarakat secara riil.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
417
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Gambar 11.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belu Tahun 2000 - 2006 10.00% 8.00% 6.00% 4.00% 2.00% 0.00% -2.00% -4.00% -6.00% 95 96 97 98 99
00
01
02
03
04
05
06
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Gambar 11.2. Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu Tahun 2000 - 2006
2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 0 2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
Sumber : BPS Kabupaten Belu
418
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Gambar 11.3. Persentase Peranan Sektor – Sektor Terhadap Pembentukan PDRB di Kabupaten Belu Tahun 2000 - 2006 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
2000
2001 primer
2002
2003 sekunder
2004
2005
2006
tersier
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Keterangan : Primer Sekunder Tertier
: Sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian : Industri Pengolahan, Listrik & Air Bersih, Bangunan : Perdagangan, Pengangkutan, Keuangan dan Jasa-Jasa
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
419
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Current Market Prices 2005-2006 (juta rupiah) Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(1)
(2)
(3)
320,705.76
358,244.88
152,051.09 23,061.44 127,934.31 894.42 16,764.50
179,569.40 25,817.28 134,178.99 961.15 17,718.06
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
29,384.35
31,547.05
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
18,211.78
19,682.80
2,244.22
2,406.87
1,955.07 0 289.15
2,017.78 0 389.09
52,034.06
65,857.46
144,011.37
149,016.49
140,623.28
145,388.90
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurant
644.78
674.74
2,743.31
2,952.86
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
421
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.1 (juta rupiah) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / road transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport
2005
2006
(2)
(3)
64,889.49
71,517.80
56,221.90
61,492.75
0
0
45,305.53
49,621.33
2,370.47
2,700.31
0
0
237.62
250.54
8,308.28
8,920.57
8,667.59
10,025.05
45,156.63
48,866.72
a. bank / bank
20,722.58
22,722.10
b. lembaga keuanagn non bank
11,144.94
11,864.47
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building retail e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
0
0
12,959.18
13,929.04
329.93
351.11
221,386.53
248,006.57
158,121.36
177,884.94
63,265.17
70,121.63
29,957.53
33,228.89
320.00
425.90
32,915.64
36,466.84
898,024.184
995,146.635
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
422
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.2 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 - 2006 (Juta Rupiah) Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(1)
(2)
(3)
1. PERTANIAN / AGRICULTURE
236,289.14
247,205.76
97,634.87 13,755.44 109,625.32 525.37 14,748.14
104,754.23 14,727.85 111,998.93 537.42 15,187.33
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
6,079.66
6,210.12
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
6,370.12
6,558.39
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
1,493.88
1,533.19
1,287.83 0 206.05
1,318.73 0 214.46
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
28,773.10
29,628.57
87,685.35
90,368.10
85,416.00
88,065.90
307.26
310.84
1,962.09
1,991.37
a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurant
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
423
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.2 (Juta Rupiah) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / road transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank b. lembaga keuanagn non bank c. jasa penunjang keuangan
2005
2006
(2)
(3)
45,481.56
47,711.76
41,059.17
43,016.43
0
0
34,691.38
36,375.20
3,160.82
3,286.88
0
0
209.66
216.26
2,997.31
3,137.99
4,422.39
4,695.42
27,438.12
28,913.32
16,838.74
18,024.58
5,055.50
5,241.47
0
0
5,247.57
5,338.44
296.31
308.83
148,926.90
157,820.47
a. pemerintahan umum / government
98,782.78
105,040.70
b. swasta / private
50,144.12
52,779.78
28,967.07
30,847.85
d. sewa bangunan /building retail e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE
1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
382.52
407.81
20,794.53
21,524.12
588,537.823
615,949.675
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
424
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 (persen) Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(1)
(2)
(3)
35.71
36.00
16.93 2.57 14.25 0.10 1.87
18.04 2.59 13.48 0.10 1.78
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
3.27
3.17
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
2.03
1.98
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
0.25
0.24
0.22 0.00 0.03
0.20 0.00 0.04
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
5.79
6.62
16.04
14.97
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
15.66
14.61
b. perhotelan / hotels
0.07
0.07
c. restoran, rumah makan / restaurant
0.31
0.30
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
425
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.3 (persen) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation
2005
2006
(2)
(3)
7.23
7.29
6.26
6.18
1. angkutan rel
0.00
0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport
5.05
4.99
3. pengangkutan laut / sea transport
0.26
0.27
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
0.00
0.00
5. pengangkutan udara / air transport
0.03
0.03
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
0.93
0.90
0.97
1.01
5.03
4.91
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank
2.31
2.28
b. lembaga keuanagn non bank
1.24
1.19
c. jasa penunjang keuangan
0.00
0.00
d. sewa bangunan /building retail
1.44
1.40
e. jasa perusahaan / bussines service
0.04
0.04
24.65
24.92
17.61
17.88
7.04
7.05
9. JASA – JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. ocial kemasyarakatan / social & community services
3.34
3.34
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
0.04
0.04
3. perorangan & RT / personal & household services
3.67
3.66
100.00
100.00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
426
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.4 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005- 2006 (persen) Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(1)
(2)
(3)
40.15
40.13
16.59 2.34 18.63 0.09 2.51
17.01 2.39 18.18 0.09 2.47
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
1.03
1.01
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
1.08
1.06
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
0.25
0.25
0.22 0.00 0.04
0.21 0.00 0.03
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
4.89
4.81
14.90
14.67
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
14.51
14.30
b. perhotelan / hotels
0.05
0.05
c. restoran, rumah makan / restaurant
0.33
0.32
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
427
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.4 (persen) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation
2005
2006
(2)
(3)
7.73
7.75
6.98
6.98
1. angkutan rel
0.00
0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport
5.89
5.91
3. pengangkutan laut / sea transport
0.54
0.53
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
0.00
0.00
5. pengangkutan udara / air transport
0.04
0.04
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
0.51
0.51
0.75
0.76
4.66
4.69
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank
2.86
2.93
b. lembaga keuanagn non bank
0.86
0.85
c. jasa penunjang keuangan
0.00
0.00
d. sewa bangunan /building retail
0.89
0.87
e. jasa perusahaan / bussines service
0.05
0.05
25.30
25.62
16.78
17.05
8.52
8.57
9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services
4.92
5.01
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
0.06
0.07
3. perorangan & RT / personal & household services
3.53
3.49
100.00
100.00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara
428
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel 11.5 / Table 11.5 Index Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Chained Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(1)
(2)
(3)
96.87
111.71
82.64 124.35 112.31 132.00 120.39
118.10 111.95 104.88 107.46 105.69
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
144.90
107.36
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
134.14
108.08
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
121.17
107.25
119.76 0.00 131.62
103.21 0.00 126.57
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
124.26
126.57
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
119.71
103.48
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
119.86
103.39
b. perhotelan / hotels
149.80
104.65
c. restoran, rumah makan / restaurant
107.32
107.64
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
429
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.5
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(2)
(3)
128.74
110.21
126.25
109.38
0.00
0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport
123.34
109.53
3. pengangkutan laut / sea transport
115.97
113.91
0.00
0.00
5. pengangkutan udara / air transport
110.39
105.44
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
149.93
107.37
147.66
115.66
136.04
108.22
a. bank / bank
134.14
109.65
b. lembaga keuanagn non bank
148.50
106.46
(1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
c. jasa penunjang keuangan
0.00
0.00
d. sewa bangunan /building retail
130.31
107.48
e. jasa perusahaan / bussines service
112.38
106.42
132.50
112.02
a. pemerintahan umum / government
135.12
112.50
b. swasta / private
126.37
110.84
9. JASA - JASA / SERVICE
1. sosial kemasyarakatan / social & community services
120.21
110.92
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
121.82
108.65
3. perorangan & RT / personal & household services
132.61
110.79
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
115.19
110.82
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
430
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.6 Index Berantai Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Chained Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant Market 2000 2005- 2006
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(1)
(2)
(3)
94.33
104.62
79.02 111.29 107.78 111.50 119.12
107.29 107.07 102.17 102.29 102.98
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
104.02
102.15
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
108.02
102.96
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
105.24
102.63
106.66 0.00 97.15
102.40 0.00 104.08
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
105.28
102.97
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
105.12
103.06
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
105.15
103.10
b. perhotelan / hotels
124.99
101.16
c. restoran, rumah makan / restaurant
101.32
101.49
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
431
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.6
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(2)
(3)
114.42
104.90
113.96
104.77
0.00
0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport
112.79
104.85
3. pengangkutan laut / sea transport
128.41
103.99
0.00
0.00
5. pengangkutan udara / air transport
127.75
103.15
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
113.26
104.69
118.90
106.17
118.05
105.38
a. bank / bank
124.96
107.04
b. lembaga keuanagn non bank
115.43
103.68
(1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
c. jasa penunjang keuangan
0.00
0.00
d. sewa bangunan /building retail
102.62
101.73
e. jasa perusahaan / bussines service
108.13
104.22
120.87
105.97
a. pemerintahan umum / government
121.09
106.34
b. swasta / private
120.45
105.26
9. JASA - JASA / SERVICE
1. sosial kemasyarakatan / social & community services
118.85
106.49
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
121.14
106.61
3. perorangan & RT / personal & household services
122.74
103.51
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
104.99
104.66
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
432
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.7 Index Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Development Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005- 2006
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(1)
(2)
(3)
143.36
160.14
130.99 285.78 142.15 252.06 182.11
154.70 319.93 149.09 270.87 192.47
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
497.90
534.55
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
362.06
391.31
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
179.58
192.59
191.44 0.00 126.56
197.58 0.00 170.31
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
179.73
227.48
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
191.10
197.74
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
191.75
198.25
b. perhotelan / hotels
352.82
369.21
c. restoran, rumah makan / restaurant
149.07
160.45
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
433
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.7
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(2)
(3)
208.20
229.47
195.91
214.27
0.00
0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport
182.53
199.92
3. pengangkutan laut / sea transport
137.43
156.56
0.00
0.00
5. pengangkutan udara / air transport
211.59
223.10
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
407.17
437.17
351.12
406.11
298.64
323.17
a. bank / bank
290.37
318.38
b. lembaga keuanagn non bank
368.55
392.35
(1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
c. jasa penunjang keuangan
0.00
0.00
d. sewa bangunan /building retail
272.91
293.33
e. jasa perusahaan / bussines service
155.94
165.95
311.51
348.97
9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government
313.79
353.01
b. swasta / private
305.95
339.11
1. sosial kemasyarakatan / social & community services
239.18
265.29
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
233.64
253.84
3. perorangan & RT / personal & household services
412.22
456.70
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
196.27
217.49
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
434
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.8 Index Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Development Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant Market 2000 2005- 2006
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(1)
(2)
(3)
105.62
110.50
84.11 170.46 121.81 148.06 160.21
90.25 182.51 124.44 151.45 164.98
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
103.02
105.23
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
126.64
130.39
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
119.54
122.68
126.10 0.00 90.19
129.13 0.00 93.87
99.39
102.34
116.36
119.92
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
116.47
120.09
b. perhotelan / hotels
168.13
170.09
c. restoran, rumah makan / restaurant
106.62
108.21
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
435
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.8
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(2)
(3)
145.93
153.09
143.07
149.89
0.00
0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport
139.77
146.55
3. pengangkutan laut / sea transport
183.26
190.56
0.00
0.00
5. pengangkutan udara / air transport
186.70
192.58
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
146.89
153.78
179.15
190.21
181.46
191.21
a. bank / bank
235.94
252.56
b. lembaga keuanagn non bank
167.18
173.33
(1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
c. jasa penunjang keuangan
0.00
0.00
d. sewa bangunan /building retail
110.51
112.42
e. jasa perusahaan / bussines service
140.05
145.96
209.55
222.07
9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government
196.03
208.45
b. swasta / private
242.50
255.25
1. sosial kemasyarakatan / social & community services
231.27
246.28
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
227.99
243.06
3. perorangan & RT / personal & household services
260.42
269.56
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
128.63
134.62
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
436
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.9 Index Implisit Produk Domestik Bruto Kabupaten BeluAtas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Implisit Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005- 2006
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(1)
(2)
(3)
135.73
144.92
155.73 167.65 116.70 170.25 113.67
171.42 175.30 119.80 178.85 116.66
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
483.32
507.99
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
285.89
300.12
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
150.23
156.99
151.81 0.00 140.33
153.01 0.00 181.43
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
180.84
222.28
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
164.24
164.90
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
164.63
165.09
b. perhotelan / hotels
209.85
217.07
c. restoran, rumah makan / restaurant
139.82
148.28
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
437
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.9
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
(2)
(3)
142.67
149.90
136.93
142.95
0.00
0.00
130.60
136.42
75.00
82.15
0.00
0.00
5. pengangkutan udara / air transport
113.33
115.85
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
277.19
284.28
195.99
213.51
164.58
169.01
a. bank / bank
123.06
126.36
b. lembaga keuanagn non bank
220.45
226.36
(1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / road transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
c. jasa penunjang keuangan
0.00
0.00
d. sewa bangunan /building retail
246.96
260.92
e. jasa perusahaan / bussines service
111.35
113.69
148.65
157.14
9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government
160.07
169.35
b. swasta / private
126.17
132.86
1. sosial kemasyarakatan / social & community services
103.42
107.72
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
102.48
104.44
3. perorangan & RT / personal & household services
158.29
169.42
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
152.29
161.56
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara
438
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.10 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten Belu Regional Economic Growth by Sector 2005 - 2006 (persen / Percent) Sektor Sector (1)
2005
2006
(4)
(5)
-5.67
4.62
2. Pertambangan & Penggalian Minning & Quarrying
4.02
2.15
3. Industri Pengolahan Manufacturing Industries
8.02
2.96
4. Listrik,Gas & Air Bersih Electricity, Gas & Water Supply
5.24
2.63
5. Bangunan Construction
5.28
2.97
6. Perdagangan,Restoran&Hotel Trade,Restaurant & Hotels
5.12
3.06
7. Pengangkutan&Komunikasi Transport&Communication
14.42
4.90
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Financial, Ownnership & Bussines
18.05
5.38
20.87
5.97
4.99
4.66
1. Pertanian Agriculture
9. Jasa-Jasa Service
Pertumbuhan Ekonomi / Economic Growth Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
439
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Tabel / Table 11.11 Rata-Rata Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Berlaku Population Average Per Capita Income at Current Market prices of Belu Regency 2000 - 2006 ( ribuan rupiah) Tahun Year
Pendapatan Per Kapita Income Per Capita
(1)
(2)
2000
1,642.756
2001
1,901.483
2002
1,975.826
2003
2,253.444
2004
2,499.641
2005
2,484.170
2006
2,683.877
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
440
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Tabel / Table 11.12 Rata-Rata Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Konstan 2000 Population Average Per Capita Income at Constant 2000 Market Price Belu Regency 2000 - 2006 ( ribuan rupiah)
Tahun Year
Pendapatan Per Kapita Income Per Capita
(1)
(2)
2000
1,642.756
2001
1,696.488
2002
1,747.571
2003
1,818.346
2004
1,896.545
2005
1,628.048
2006
1,661.195
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
441