Katalog BPS : 1403.5306
KABUPATEN BELU DALAM ANGKA BELU REGENCY IN FIGURES
2009
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU
Katalog BPS : 1403.5306
KABUPATEN BELU DALAM ANGKA BELU REGENCY IN FIGURES
2009
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU
KABUPATEN BELU DALAM ANGKA 2009 BELU REGENCY IN FIGURES 2009 ISSN.0215.6962 No. publikasi / publication number : 53066.0901 Jumlah halaman / numbers of pages : lxxix+440 halaman / pages Naskah / manuscript : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu BPS – Statistics of Belu Regency Diterbitkan oleh / publised by : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu BPS – Statistics of Belu Regency
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source
Atambua, September 2009
PETA KABUPATEN BELU Map of Belu Regency
DAFTAR ISI / CONTENTS
Peta Kabupaten Belu / Map of Belu Regency F o t o / foto iv Kata Pengantar / Perface v Sambutan / Foreword vii Daftar isi / Contents ix
iii
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Statistik xxv Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik xliv Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1998 tentang Statistik
Sejarah Belu / The Brief History of Belu
liv
lxix
Penjelasan Umum / Explanatory Notes lxxviii TABEL / TABLE
Bab / Chapter I 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11 1.12 1.13 1.14
Geografi / Geography
1
Luas Daerah Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area of Belu Regency by District 7 Luas Kecamatan Malaka Barat Menurut Desa / Area of District Malaka Barat by Village 8 Luas Kecamatan Rinhat Menurut Desa / Area of District Rinhat by Village 9 Luas Kecamatan Wewiku Menurut Desa / Area of District Wewikut by Village 10 Luas Kecamatan Weliman Menurut Desa / Area of District Weliman by Village 11 Luas Kecamatan Malaka Tengah Menurut Desa/Area of District Malaka Tengah by Village 12 Luas Kecamatan Sasita Mean Menurut Desa / Area of District Sasita Mean by Village 13 Luas Kecamatan Botin Leobele Menurut Desa / Area of District Botin Leobele by Village 14 Luas Kecamatan Io Kufeu Menurut Desa / Area of District Io Kufeu by Village 15 Luas Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa / Area of District Malaka Timur by Village 16 Luas Kecamatan Laenmanen Menurut Desa / Area of District Laenmanen by Village 17 Luas Kecamatan Raimanuk Menurut Desa / Area of District Raimanuk by Village 18 Luas Kecamatan Kobalima Menurut Desa / Area of District Kobalima by Village 19 Luas Kecamatan Kobalima Timur Menurut Desa / Area of District Kobalima Timur by Village
20
1.15 Luas Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Desa / Area of District Tasifeto Barat by Village 1.16 Luas Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Desa/Area of District Kakuluk Mesak by Village 22 1.17 Luas Kecamatan Nanaet Dubesi Menurut Desa/Area of District Nanaet Dubesi by Village 23 1.18 Luas Kecamatan Kota Atambua Menurut Desa/Area of District Kota Atambua by Village
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
21
24
ix
DAFTAR ISI / CONTENTS
1.19 Luas Kecamatan Atambua Barat Menurut Desa/Area of District Atambua Barat by Village 25 1.20 Luas Kecamatan Atambua Selatan Menurut Desa/Area of District Atambua Selatan by Village
26
Luas Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Desa/Area of District Tasifeto Timur by Village 27 Luas Kecamatan Raihat Menurut Desa / Area of District Raihat by Village 28 Luas Kecamatan Lasiolat Menurut Desa / Area of District Lasiolat by Village 29 Luas Kecamatan Lamaknen Menurut Desa / Area of District Lamaknen by Village 30 Luas Kecamatan Lamaknen Selatan Menurut Desa / Area of District Lamaknen by Village 31 Banyaknya hari Hujan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Day that rain in Belu Regency by District 2008 32 1.27 Banyaknya curah hujan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Rainfall in Belu Regency by District 2008 34 1.28 Nama dan Panjang Sungai Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Name and Length of Rivers by District in Regency of Belu 36
1.21 1.22 1.23 1.24 1.25 1.26
Bab / Chapter II
Pemerintahan / Government
37
2.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan / Numbers of Villages by District 2008 41 2.2 Banyaknya Satuan Lingkungan Setempat menurut Kecamatan 2008 42 2.3 Banyaknya Desa/Kelurahan dan Tingkat perkembangan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan / Numbers of Villages and Supporting level by District 2008 43 2.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Jenis Kelamin dan 44 Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2008 2.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Golongan dan 48 Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2008 2.6 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Tingkat 52 Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2008 2.7 Banyaknya Pemilih menurut Partisipasi dalam Pemilu 2004 – 2009 56 2.8 Hasil Pemungutan Suara Anggota DPRD kabupaten Belu Dalam Pemilu Lagislatif 2009 57 2.9 Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Belu menurut asal Partai Politik dan Jenis Kelamin dalam Pemilu Legislatif 2009 58
Bab / Chapter III
Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Man Power
Penduduk / Population 3.1.1
x
59
71
Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, dan kepadatan penduduk per Km2 dan per Rumah Tangga Menurut Kecamatan / Number of Population, Household, Area, and Density per District 2008 73
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
DAFTAR ISI / CONTENTS
3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 3.1.7 3.1.8
Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin / Population by District and Sex 2008 74 Penduduk Menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan / Population by District and Cityzenship 2008 75 Perkembangan jumlah penduduk berdasarkan Sensus Penduduk dirinci menurut Kecamatan 1971, 1980, 1990, 2000 76 Persentase Penduduk Kabupaten Belu Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan / Percentage 10 years old and over in Belu Regency by Marital Status 2008 77 Penduduk Kabupaten Belu Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin / Population in Belu Regency by Age Group and Sex 2008 78 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur / Number of Population by Districk and Age Group 2008 79 Jumlah Rumah Tangga RTS PPLS 08 Kabupaten Belu dirinci menurut Kecamatan 82
Tingkat kelahiran / fertility rate 3.2.1. 3.2.2.
3.2.3.
3.2.4.
Perkiraan Angka Kelahiran Total / TFR menurut Kabupaten 1989-2005 85 Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu / Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Age at First Marriage 2008 86 Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Lahir Hidup di Kabupaten Belu / Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2008 87 Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup di Kabupaten Belu / Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2008 88
Tingkat kematian / Mortality rate 3.3.1. 3.3.2. 3.3.3.
83
89
Tingkat Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Menurut Kabupaten / Infant Mortality Rate ( IMR) per 1000 birth by Regency 1999, 2002, 2004 91 Tingkat Harapan Hidup Penduduk Berumur Nol Tahun Menurut Kabupaten / The Life Expectancy At Birth by Regency 2005 - 2007 92 Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal di Kabupaten Belu 93
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
xi
DAFTAR ISI / CONTENTS
Angkatan kerja / Labour force 3.4.1
3.4.2 3.4.3
3.4.4
3.4.5
3.4.6
3.4.7
3.4.8
3.4.9
3.4.10
95
Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kegiatannya Seminggu yang Lalu / Population 15 Years Old and Over by Sex and Activity During The Previous Week 2008 97 Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kegiatan / Population 15 Years Old and Over by Type of Activity in Belu Regency (Kota/Urban) 2000 98 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week By Main Employmen Status and Sex 2008 99 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Employmen Status and Sex 2000 100 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2008 101 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2008 102 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2000 103 Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 10 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Type of Main Occupation and Sex 2008 104 Jumlah Pencari Kerja, Permintaan, dan Penempatan Tenaga Kerja yang Terdaftar Menurut Jenis Kelamin / Numbers of Registered Job Applicants, Vacancies, and Placement of Workers by Sex 2008 105 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin / Numbers of Registered Jod Applicants by Educational Attainment and Sex 2008 106
3.4.11
Perbandingan Rata-rata upah/gaji Bersih Karyawan dengan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) dan upah Minimum Regional (UMR) Selama sebulan di Kabupaten Belu 2006-2008 107
3.4.12
Banyaknya Transmigran dirinci per Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Transmigrant by district in Belu Regency 2008 108
3.4.13
Banyaknya Penduduk Pelintas Batas di Kabupaten Belu / Numbers of Transitter in Belu Regency 2008 109
xii
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
DAFTAR ISI / CONTENTS
Bab / Chapter IV
Konsumsi dan Keadaan Rumah Tangga Consumption and Household Condition
Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Population Expenditure and Consumption 4.1.1
111
117
4.1.8
Persentase Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan / Percentage of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2003 119 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Pengeluaran untuk Makanan dan Bukan Makanan Per Kapita Sebulan / Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure fot Food and Non-Food 2003 120 Penduduk di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan / Population in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2008 121 Rata-Rata Konsumsi Bahan Makanan Per kapita Seminggu Menurut Jenis Bahan Makanan Penting di Nusa Tenggara Timur / Average of Per Capita Food Consumption by Selected Food in Nusa Tenggara Timur 2005 122 Rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk makanan dan non makanan menurut Kabupaten/Kota 2005 123 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk kelompok Makanan di Kabupaten Belu / Averageof per Capita Monthly Expenditure and Food item in Belu Regency 2007 124 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk Kelompok bukan Makanan di Kabupaten Belu / Average per capita Monthly Expenditure and Non Food item in Belu Regency 2007 126 Penduduk menurut golongan pengeluaran sebulan di Kabupaten Belu dan NTT 2008
4.1.9
Rata-rata Pengeluaran Riil (Biaya Hidup) menurut kabupaten 2005 – 2007 129
4.1.2
4.1.3 4.1.4
4.1.5 4.1.6 4.1.7
128
Keadaan Rumah Tangga & Tempat Tinggal 131 Household Condition & Home Owner 4.2.1 4.2.2 4.2.3 4.2.4 4.2.5
Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Luas Lantai / Household in Belu regency by Area of Floor 2008 133 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Atap terluas / Household in Belu regency by Primary Roof Type 2008 134 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Lantai terluas / Household in Belu regency by Primary Floor Type 2008 135 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Dinding Terbanyak / Household in Belu regency by Area of Primary Roof Type 2008 136 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Penerangan / Household in Belu regency by Source of Lighting 2008 137
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
xiii
DAFTAR ISI / CONTENTS
4.2.6 4.2.7 4.2.8 4.2.9 4.2.10
Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Air Minum / Household in Belu regency by Source of Drinking Water 2008 138 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Jamban / Household in Belu regency by Toilet Facilities 2008 139 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Status Penguasaan Tempat Tinggal Household in Belu regency by Status of House 2008 140 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Tempat Pembuangan Tinja / Household in Belu Regency by Faeces Place of Exile 2008 141 Rumah tangga di Kabupaten Belu menurut kualitas bangunan rumah tinggal 2008 142
Bab / Chapter V
Sosial / Social Affairs
Pendidikan / Education 5.1.1 5.1.2
5.1.3
5.1.4
5.1.5
5.1.6
5.1.7 5.1.8
5.1.9
xiv
143
151
Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan / Numbers of Schools, 153 Teachers, and Pupils by Education Level 2008 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak-Kanak Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut kecamatan / Nimbers of school, teacher, and pupil of public and private kindgarden by district 2006 154 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Primary School in Belu Regency by District 2008 155 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Junior High School (General) in Belu Regency by District 2008 156 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (General) in Belu Regency by District 2008 157 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) Kejuruan Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (Vocational) in Belu Regency by District 2008 158 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Terbuka Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2008 159 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin / Percentage 10 Years Old and Over in Belu Regency by Education Status and Sex 2008 160 Penduduk 7 Tahun keatas yang Masih Sekolah, Tidak/Belum Pernah Sekolah, dan Tidak Sekolah Lagi Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Belu / Population 7 Years and over who attending School, Never/Not Yet Attending School by Age Group in Belu Regency 2007 161
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
DAFTAR ISI / CONTENTS
5.1.10
5.1.11 5.1.12
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis per Jenis Kelamin / Percentage 10 Years Old and Over in Belu Regency by Literacy per Sex 2008 162 Hasil Ujian Nasional SD/MI di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 163 Hasil Ujian Nasional SMP/MTs/SMPT di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008
5.1.13 5.1.14 5.1.15
Hasil Ujian Nasional SMA/MA di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 165 Hasil Ujian Nasional SMK di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 166 Rata-rata lamanya sekolah menurut kabupaten tahun 2005-2007 167
164
Kesehatan / Health 5.2.1 5.2.2
5.2.3 5.2.4 5.2.5 5.2.6
5.2.7
5.2.8
Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Health Service in Belu Regency by District 2008 171 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Health Personal by Health Personal Type in Belu regency by District 2008 172 Jumlah Penderita Rawat Jalan Menurut Puskesmas di Kabupaten Belu 2008 175 Sepuluh Penyakit Terbanyak dari Kunjungan Rawat Jalan di 19 Puskesmas di Kabupaten Belu 2008 176 Sepuluh Penyakit Terbanyak Menurut Jumlah Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum 180 Atambua 2008 Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Menurut Puskesmas di kabupaten Belu Nutritional Status of Children Under Five Years Old by Communitiy Health Centre in Belu Regency 2008 181 Banyaknya Peserta Aktif Menurut Metode Kontrasepsi yang digunakan per Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Active Acceptor by Contraceptive method used per District in Belu Regency 2008 182 Banyaknya Klinik, Peserta Keluarga Berencana (KB), dan Pasangan Usia Subur Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Health Personal Service by Health Personal Status and District in Belu Regency 2008 184
Kriminalitas / Crime 5.3.1
5.3.2
5.3.3
169
185
Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang Diterima, Diputuskan Menurut Bulan / Numbers of Criminal Cases and Defendants Received , Settled by Month 2008 187 Jumlah Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang diselesaikan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Belu / Numbers of Defendants in Criminal Cases that Setlled by Age Group and Sex in Belu Regency 2008 188 Jumlah Terdakwa/Tertuduh yang diselesaikan Pengadilan Menurut bulan dan Sikap Terhadap Putusan di Kabupaten Belu / Numbers of Defendants and Settled by Court, by Month and Sex 2008 189
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
xv
DAFTAR ISI / CONTENTS
5.3.4 5.3.5
Banyaknya Masalah Sosial Menurut Bulan yang terjadi di Kabupaten Belu 2008 Banyaknya Masalah Sosial yang terjadi di Kabupaten Belu 2007 - 2008 192
Agama / Religion 5.4.1 5.4.2
5.4.3
193
Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Religion Follower by District in Belu Regency 2008 195 Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Belu Menurut Golongan Agama per Kecamatan / Numbers of Mosque/Private Mosque, Church, Temple, and Vikoa in Belu regency by District 2008 196 Banyaknya Rohaniawan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Spiritualist in Belu Regency by District 2008 197
Sosial Lainnya / Others Social 5.5.1. 5.5.2. 5.5.3. 5.5.4 . 5.5.5. 5.5.6.
Pertanian / Agriculture
Tanaman Pangan / Food Crops
6.1.2
6.1.3
xvi
199
Penyebaran Infra Struktur Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Infra Structure of Social Affairs in Belu Regency by District 2008 201 Banyaknya Fakir Miskin dan Perumahan Tidak Layak di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2008 202 Jumlah Penduduk Lanjut Usia Terlantar dan Anak Yatim Piatu Di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Over Age and No Parents in Belu regency by District 2008 203 Banyaknya Penyandang Cacat, Ex Penyakit Kronis, Wanita Rawan Sosial, dan Masyarakat Terasing di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2008 204 Banyaknya Yayasan yang Mengasuh Anak dengan Sistim Non Panti dan Jumlah Anak asuh di Kabupaten Belu 2008 205 Bencana Alam Yang Terjadi dan Jumlah Korban Akibat Bencana Alam di Kabupaten Belu Menurut Kecamayan dan Taksiran Kerugian yang Diderita 2008 206
Bab / Chapter VI
6.1.1
190
209
219
Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Paddy by District 2008 221 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Wetland Paddy by District 2008 222 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Ladang di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Dryland Paddy by District 2008 223
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
DAFTAR ISI / CONTENTS
6.1.4 6.1.5 6.1.6
6.1.7 6.1.8
6.1.9 6.1.10 6.1.11 6.1.12 6.1.13 6.1.14 6.1.15 6.1.16
Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Jagung di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Maize by District 2008 224 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Cassava by District 2008 225 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Sweet Potatoes by District 2008 226 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Peanuts by District 2008 227 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Hijau di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Green Peas by District 2008 228 Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Area Harvested of Food Crops in Belu Regency 2003 – 2008 229 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Food Production in Belu Regency 2003 – 2008 230 Perkembangan Produktivitas Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Food Productivity in Belu Regency 2003 – 2008 231 Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Belu / Vegetables Production in Belu Regency 2003 - 2008 232 Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Belu / Fruits Production in Belu Regency 2003 - 2008 233 Luas Tanah Menurut Penggunaan di Kabupaten Belu / Land Area by Used Type in Belu Regency 2006 – 2008 234 Banyaknya Rumah Tangga, Rumah Tangga Pertanian, Rumah Tangga Peetanian Pengguna Lahan dan Rumah Tangga Gurem di Kabupaten Belu Tahun 1993 dan 2003 235 Banyaknya Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan Menurut Jenis Usaha Pertanian di Kabupaten Belu Tahun 1993 dan 2003 236
Perkebunan / Estate 6.2.1 6.2.2 6.2.3 6.2.4 6.2.5 6.2.6
237
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kapuk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Kapok Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 239 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kemiri Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Cande Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 240 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Coconut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 241 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Coffee Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 242 Luas Areal dan Produksi Tanaman Jambu Mente Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Chasen Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 243 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Cocoa Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 244
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
xvii
DAFTAR ISI / CONTENTS
6.2.7 6.2.8
Luas Areal dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Areca Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 245 Luas Areal dan Produksi Tanaman Tembakau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Tobacco Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 246
Peternakan / Livestock 6.3.1 6.3.2 6.3.3 6.3.4
6.3.5
6.3.6
6.3.7
Banyaknya Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock by Kind and District in Belu Regency 2008 249 Banyaknya Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Poultry by Kind and District in Belu Regency 2008 250 Banyaknya Ternak Berpenyakit SE Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock that SE Virus by Kind and District in Belu Regency 2008 251 Banyaknya Ternak yang Divaksinasi SE, Brucellosis, dan Hog-Cholera Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock that SE, Brucellosis, and Hog-Cholera Vacination by Kind and District in Belu Regency 2008 252 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di luar Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Slaughting that happened out of Slaughter House by District in Belu Regency 2008 253 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di dalam Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Slaughting that happened in Slaughter House by District in Belu Regency 2008 254 Pengiriman Ternak dan Hasil Ikutannya Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Belu / Livestock Product and Others Product by Kind in Belu Regency 2008 255
Kehutanan / Foresty 6.4.1
6.4.2. 6.4.3. 6.4.4.
6.5.2 6.5.3 6.5.4
xviii
257
Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan per Kecamatan di Kabupaten Belu / Planning Foresty Area by it Function per District in Belu Regency 2008 259 Produksi Kayu dan Hasil Ikutannya / Production of Wood and Others Product 2006 Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Non Kayu 2008 263 Pengiriman Antar Pulau / ke luar Daerah Hasil Hutan Kayu 2008 264
Perikanan / Fishery 6.5.1
247
261
265
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut di Kabupaten Belu Menurut Kategori Usaha / Numbers of Marine Fishing Household in Belu Regency by Categories 2008 267 Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya / Numbers of Marine Fishing Boat in Belu Regency by Type of Boat 2006 – 2008 268 Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten belu Menurut Jenisnya / Numbers of Marine Fishing Gear in Belu Regency by Type of Gear 2006 – 2008 269 Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Menurut Sub Sektor / Production of Fishery in Belu Regency by Fisheries Group 2006 - 2008 270
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
DAFTAR ISI / CONTENTS
6.5.5 6.5.6
Luas dan Produksi Budidaya Perikanan Darat di Kabupaten Belu / In Land Fishery Production in Belu Regency 2008 271 Produksi Ikan Laut di Kabupaten Belu Menurut Jenis Ikan / Sea Fisheris Production by Type 2008 272
Bab / Chapter VII
Industri & Energi / Industries & Energy
Industri / Industries 7.1.1 7.1.2
7.1.3
7.1.4
7.1.5
7.1.6
7.1.7
7.1.8
7.1.9
7.1.10
7.1.11
275
281
Banyaknya Perusahaan / Usaha Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan / Numbers of Manufacturing / Etablishment by District 2008 283 Banyaknya Pekerja Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan / Numbers of Person Enganged in Manufacturing Sector by Industry Categories and District 2008 284 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Barat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Barat by Industry Kinds 2008 285 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Rinhat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Rinhat by Industry Kinds 2008 286 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Wewiku Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Wewiku by Industry Kinds 2008 287 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Weliman Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Weliman by Industry Kinds 2008 288 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Tengah Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Tengah by Industry Kinds 2008 289 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Sasita Mean Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Sasita Mean by Industry Kinds 2008 290 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Timur Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Timur by Industry Kinds 2008 291 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Laen Manen Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Laen Manen by Industry Kinds 2008 292 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Raimanuk Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raimanuk by Industry Kinds 2008 293
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
xix
DAFTAR ISI / CONTENTS
7.1.12
7.1.13
7.1.14
7.1.15
7.1.16
7.1.17
7.1.18
7.1.19
7.1.20
Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kobalima Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kobalima by Industry Kinds 2008 294 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Barat by Industry Kinds 2008 295 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kakuluk Mesak by Industry Kinds 2008 296 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Timur by Industry Kinds 2008 297 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Raihat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raihat by Industry Kinds 2008 298 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lasiolat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lasiolat by Industry Kinds 2008 299 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lamaknen Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen by Industry Kinds 2008 300 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lamaknen Selatan Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen Selatan by Industry Kinds 2008 301 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kota Atambua Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kota Atambua by Industry Kinds 2008 302
Listrik / Electricity 7.2.1
7.2.2 7.2.3
xx
305
Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu menurut PLTD/Sub ranting / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Eiectric by PLTD/sub ranting 307 Perkembangan jumlah pelanggan dan pemakaian listrik PLN di Kabupaten Belu menurut PLTD/sub ranting 2006-2008 308 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2008 309
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
DAFTAR ISI / CONTENTS
Air Minum / Water Supply 7.3.1
311
Banyaknya Pelanggan dan Nilai Air Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan / Numbers of Costumers Water Supply by Costumer Type 2008 313
Pertambangan & Konstruksi / Mining & Construction 7.4.1 7.4.2 7.4.3 7.4.4 7.4.5
Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Kecamatan dan Kualifikasinya di Kabupaten Belu 2008 317 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Bentuk Badan Hukun dan Kecamatan Kabupaten Belu 2008 318 Penggunaan bahan galian Golongan C menurut jenis dan kecamatan di Kabupaten Belu 2008 319 Realisasi penerimaan pajak penggalian, pemanfaatan bahan galian Golongan C menurut kecamatan di Kabupaten Belu 2008 322 Realisasi penerimaan pajak air bawah tanah menurut kecamatan di Kabupaten Belu 2008
323
Bab / Chapter VIII
Perdagangan & Hotel / Trade & Hotels
Perdagangan / Trade 8.1.1 8.1.2 8.1.3 8.1.4 8.1.5 8.1.6
8.2.2
325
331
Banyaknya Perusahaan/Usaha Sektor Perdagangan Menurut Jenis Usaha dan Kecamatan / Numbers of Etablishment by Trade Scale and District 2008 333 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten Belu 2008 334 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha di Kabupaten Belu 2008 335 Volume Antar daerah ke luar Beberapa Komoditi di Kabupaten Belu 2008 336 Pengadaan Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Bulan 2008 338
Banyaknya komoditi Beras yang disalurkan menurut kelompok penggunaan dan bulan penyaluran di Kabupaten Belu 340
Perhotelan / Hotels 8.2.1
315
341
Banyaknya Akomodosi Hotel/Losmen, Jumlah Kamar, dan Tempat Tidur Menurut Kecamatan / Numbers of Hotel/Lodgings, Rooms, and Beds by District 2007 – 2008 343 Banyaknya Tamu Menurut Kewarganegaraan dan Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar / Numbers of Guest by Citizen and Average Occupancy Rate of Hotel 2008 344
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
xxi
DAFTAR ISI / CONTENTS
Bab / Chapter IX
Transportasi & Komunikasi Transportation & Communications
Perhubungan Darat / Land Communications 9.1.1 9.1.2 9.1.3 9.1.4 9.1.5 9.1.6 9.1.7 9.1.8 9.1.9
9.2.2
9.3.2 9.3.3
xxii
365
Jumlah Pesawat dan Penumpang Datang dan Berangkat di Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan / Numbers of Aircraft and Passengers Arrival and Departures Via Haliwen Air Port by Month 2008 367 Banyaknya Bongkar Muat Barang, Bagasi, dan Pos Paket Lewat Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan / Volume of Cargo Loaded / Unloaded Via Haliwen Air Port by Month 2008 368
Perhubungan Laut / Sea Communication 9.3.1
353
Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kendaraan / Numbers of Motor Vehicles in Belu regency by Type of Motor Vehicles 2007 - 2008 355 Banyaknya Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Belu / Numbers of Delinquency and Traffic Accident in Belu regency 2007 - 2008 356 Banyaknya SIM, STNK, dan BPKB, yang dikeluarkan Resort Kepolisian Kabupaten Belu / Numbers of Driving and Vehicles License Issued by Type 2007 – 2008 357 Banyaknya Mobil, Bus Menutur Trayek di Kabupaten Belu 2007 - 2008 358 Banyaknya Mobil Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Sifat 2008 359 Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Road Status in Belu Regency 2008 360 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Type of Surface in Belu Regency 2008 361 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Condition in Belu Regency 2008 362 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Class Road in Belu Regency 2008 363
Perhubungan Udara / Air Communication 9.2.1
345
369
Banyaknya Kunjungan Kapal dan Arus Penumpang di Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Numbers of Ship Visit and Passenger via Atapupu Port by Month 2008 371 Banyaknya Bongkar Barang, BBM, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Volume of Cargo Loaded Via Atapupu Port by Month 2008 372 Banyaknya Muat Barang, BBM, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Volume of Cargo unLoaded Via Atapupu Port by Month 2008 373
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
DAFTAR ISI / CONTENTS
Pos & Telekomunikasi / Post & Telecommunications 9.4.1
9.4.2 9.4.3 9.4.4
Banyaknya Surat Yang dikirim lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan dan Jenis Surat / Numbers of Postal Mailed by Triple-Month and Type 2008 377 Banyaknya Uang Yang diweselkan lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 – 2008 378 Banyaknya Barang yang Dipaketkan lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 – 2008 379 Jumlah Sambungan Telepon Yang Disambung Menurut Jenis Pelanggan per Triwulan 2008 380
Bab / Chapter X
Keuangan & Harga-Harga Financial & Prices 381
Keuangan Pemerintah Daerah Finance of The Regional Government 10.1.1 10.1.2 10.1.3
10.2.2
10.3.2.
393
Banyaknya Anggota dan Simpanan Menurut Jenis Koperasi / Numbers of Members and Saving Deposits by Kind of Cooperative 2008 395 Banyaknya Anggota, Simpanan di Koperasi Unit Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Members and Saving Deposits in Village Unit Cooperative by District in Belu Regency 2008 396
Harga-Harga / Prices 10.3.1.
387
Realisasi Penerimaan Rutin Daerah Belu Tahun Anggaran / Actual Second Stage Autonomus Regional Receipts of Belu Fiscal Year 2007-2008 389 Realisasi Pengeluaran Rutin Belu Tahun Anggaran / Actual Second Stage Autonomous Regional Expenditure of Belu Fiscal Year 2007-2008 390 Jumlah Wajib Pajak , Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2008 391
Koperasi / Cooperative 10.2.1
375
397
Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua / Average of Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2003 - 2008 399 Rata-Rata Bulanan Harga Eceran Sembilan Bahan Pokok dan barang strategis lainnya di Pasar Atambua / Average retail Price of 9 Essential Commodities and others stratigies commodities 2008 400
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
xxiii
DAFTAR ISI / CONTENTS
10.3.3. 10.3.4. 10.3.5. 10.3.6. 10.3.7. 10.3.8.
Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua / Average Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2008 402 Inflasi Atambua Menurut Bulan dan Kelompok Kebutuhan / Inflation Rate in Atambua by Month and Group 2008 404 Laju Inflasi Kota Atambua / Inflation Rate in Kota Atambua 2003 - 2008 406
Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Pasar Baru) 2008 407 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Atambua) 2007 408 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Betun) 2007 409
Bab / Chapter XI 11.1
11.2.
11.3.
11.4.
11.5. 11.6. 11.7.
11.8.
11.9.
11.10.
xxiv
Pendapatan Regional / Regional Income
411
Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 419 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Constan 2000 Market Prices 2005 - 2006 421 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 423 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 – 2006 425 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2005 –2006 427 Indeks Berantai Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2005 – 2006 429 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Development Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 – 2006 431 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Development Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 433 Indeks Implisit Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Implisit Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 - 2006 435 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten Belu / Regional Economic Growth by Sector and Sub Sector 2005 –2006 437
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
DAFTAR ISI / CONTENTS
11.11.
11.12. 11.13.
Rata-rata Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Berlaku / Population Average per Capita Income at Current Market Prices of Belu Regency 2000 – 2006 438 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Kabupaten Human Development Index by Regency 2005-2007 441 Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) menurut Kabupaten Construction Costlines Index by Regency 2005 -2007 440
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
xxv
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi atas kepaduan, keakuratan, dan kemutahiran data dalam kegiatan statistik perlu diatur mekanisme penyelenggaraan statistik baik statistik dasar, sektoral, maupun khusus menuju terwujudnya sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efesien; b. bahwa dalam rangka perencanaan pembangunan nasional pada khususnya, dalam pembangunan sistem rujukan informasi statistik nasional pada umumnya, penyelenggaran kegiatan statistik perlu didukung upaya-upaya koordinasi dan kerjasama serta upaya pembinaan terhadap seluruh komponen masyarakat statistik; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a dan b, serta dalam rangka penjabaran lebih lanjut Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik, dipandang perlu menetapkan Peraturan Tentang Penyelenggaraan Statistik; Mengingat
: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3686); MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK.
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Sensus Penduduk adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh penduduk yang bertempat tinggal atau berada di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik penduduk pada saat tertentu. 2. Sensus Pertanian adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh petani, rumah tangga pertanian, dan perusahaan pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh kateristik pertanian pada saat tertentu. 3. Sensus ekonomi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh usaha dan atau perusahaan non pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik usaha dan perusahaan pada saat tertentu. 4. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik obyek pada saat tertentu. 5. Survei antar sensus adalah survei yang dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis. 6. BPS adalah singkatan dari Badan Pusat Statistik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. 7. Instansi Pemerintah adalah Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen Daerah, dan lembaga-lembaga lainnya di luar BPS. BAB II STATISTIK DASAR, SEKTORAL, DAN KHUSUS Bagian Pertama Statistik Dasar Paragraf 1 Penyelenggaraan Pasal 2 (1) Pemerintah berkewajiban menyediakan statistik dasar. (2) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). (3) Dalam menyelenggarakan statistik dasar, BPS memperoleh data melalui sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi.
xxvi
Pasal 3 (1) Sensus terdiri dari : a. Sensus Penduduk; b. Sensus Pertanian; c. Sensus Ekonomi; (2) Waktu penyelenggaraan sensus, dilaksanakan pada : a. tahun berakhiran angka 0 (nol) bagi sensus penduduk; b. tahun berakhiran angka 3 (tiga) bagi sensus pertanian; c. tahun berakhiran angka 6 (enam) bagi sensus ekonomi. Pasal 4 (1) Pencatatan dalam sensus penduduk dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh penduduk (2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik tentang penduduk, perumahan dan lingkungannnya, dan karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang kependudukan. Pasal 5 (1) Pencatatan dalam sensus pertanian dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh petani, perusahaan pertanian, dan pengukuran obyek pertanian. (2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik petani, tanah, tanaman, kegiatan usaha di bidang pertanian,serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang pertanian.
Pasal 6 (1) (2)
Pencatatan dalam sensus ekonomi dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh perusahaan dan kegiatan usaha di bidang ekonomi. Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup kegiatan usaha, penyerapan tenaga kerja, produksi, pemakai bahan baku, serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang ekonomi. Pasal 7
(1) Dalam penyelenggaran sensus Kepala BPS menetapkan wilayah pencacahan.
xxvii
(2) Wilayah pencacahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat merupakan bagian, seluruh, atau gabungan desa dan atau kelurahan. Pasal 8 (1) BPS wajib mengumumkan rencana penyelenggaran sensus kepada masyarakat sebelum sensus dilaksanakan. (2) Setiap penyelenggaran sensus didahului dengan uji coba sensus. Pasal 9 (1) Selain sensus, BPS juga menyelenggarakn survei dan kompilasi produk administrasi untuk penyediaan statistik dasar. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Survei juga dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis. (4) Survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) adalah survei antar sensus. Pasal 10 (1) Wilayah pencacahan survei ststistik dasar ditetapkan oleh Kepala BPS. (2) Pelaksanaan survei statistik dasar di lapangan dilakukan oleh petugas survei yang ditetapkan oleh BPS.
Pasal 11 Kompilasi produk administrasi statistik dasar dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. Pasal (12) (1) BPS berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah dan masyarakat. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
xxviii
Pasal (13) (1) Dalam penyelenggaran statistik dasar, BPS mendapatkan dukungan pelaksanaan operasional dari Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sesuai lingkup tugas dan wewenangnya. (2) Dukungan pelaksanaan operasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi dukungan pengadaan petugas, penyediaan data, serta sarana dan kompilasi produk administrasi yang dilakukan oleh BPS. Paragraf2 Petugas dan Responden Pasal 14 (1) Pencacahan di lapangan dalam pelaksanaan sensus dilakukan oleh petugas sensu yang diangkat secara sah oleh kepala BPS. (2) Petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertugas melakukan pencacahan, pengawasan, dan pemeriksaan. (3) Pertugas sensus dapat berasal dari pegawai BPS dan atau direkrut dari pegawai instansi pemerintah lainnya atau anggota masyarakat. (4) Ketentuan tentang pengangkatan, pemberhentian dan pelatihan petugas sensus diatur lebih lanjut oleh kepala BPS.
Pasal 15 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditetapkan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. Pasal 16 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus wajib : a. memperlihatkan surat tugas atau tanda pengenal petugas sensus. b. Memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, tata krama, dan ketertiban umum; c. Menyampaikan hasil pelaksanaan sensus sebagaimana adanya. Pasal 17 Setiap petugas sensus wajib memegang teguh rahasia atas keterangan yang diberikan responden dan yang diperoleh dari obyek kegiatan sensus.
xxix
Pasal 18 (1) Petugas sensus yang merupakan tenaga lepas dan bukan pegawai negeri yang mendapat kecelakaan dan mengakibatkan cacat atau meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya, mendapat jaminan asuransi. (2) Biaya pembayaran premi untuk jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan bagian tidak terpisahkan dari anggaran penyelenggaraan sensus. (3) Besarnya jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh kepala BPS setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan. Pasal 19 (1) setiap responden sensus wajib : a. menerima petugas sensus; b. memberi izin petugas sensus memasuki halaman atau pelataran, tanah atau tempat usaha, serta masuk ke dalam bangunan yang berada di wilayah kerja petugas sensus; c. memberi izin petugas memasang, memeriksa, atau memperbaharui tanda nomor bangunan atau stiker sensus baik bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. d. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan petugas sensus mengenai diri sendiri, anggota keluarga, orang lain yang berkaitan, dan atau kegiatannya secara lengkap dan benar. e. Memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah yang diperlukan oleh petugas sensus. (2) Pimpinan lembaga atau orang lain yang ditunjuk dari lembaga yang telah ditetapkan sebagai responden berkewajiban memberikan keterangan kepada petugas sensus mengenai segala kegiatan lembaga sesuai dengan daftar isian dan atau memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah. (3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak menghilangkan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Setiap responden berhak menolak petugas sensus yang tidak dapat memenuhi ketentuan pasal 16 huruf a dan b. Pasal 20 (1) Ketentuan yang berlaku bagi petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, pasal 15, pasal 16, pasal 17, dan pasal 18 berlaku bagi petugas statistik survei statistik dasar. (2) Ketentuan tentang kewajiban responden sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 berlaku juga bagi responden survei statistik dasar.
xxx
Paragraf 3 Pengolahan Hasil Pasal 21 (1) BPS bertanggung jawab melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk menyediakan statistik dasar yang lengkap, akurat, dan mutakhir untuk kebutuhan sampai pada lingkupsatuan pemerintahan terkecil. (2) Sajian statistik dasar hanya disampaikan dalam bentuk data agregat dan bukan data individu. Pasal 22 (1) Perwakilan BPS di Daerah berwenang melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk kebutuhan statistik dasar bagi lingkup daerah yang bersangkutan. (2) Perwakilan BPS di Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS. Bagian Kedua Statistik Sektoral Paragraf 1 Penyelenggaraan Pasal 23 (1) Instansi pemerinatah menyelenggarakan statistik sektoral sesuai tugas pokok dan fungsinya. (2) Penyelenggaraan statistik sektoral dapat dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dengan BPS. (3) Statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya dapat dilakukan degan cara sensus, wajib dilakukan bersama-sama BPS. Pasal 24 (1) Dalam penyelenggaran statistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data melalui survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Wilayah survei statistik sektoral meliputi sebagian atau seluruh wilayah republik Indonesia
xxxi
Pasal 25 (1) Instansi pemerintah menyelenggarakan survei dan kompilasi produk administrasi untuk penyediaan statistik sektoral guna mendukung pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan. (2) Instansi pemerintah juga dapat menyelenggarakan survei dan kompilasi produk untuk kebutuhan intern instansi yang bersangkutan.
Pasal 26 (1) Hasil survei statistik sektoral sebagaimana dimaksud pada pasal 25 ayat (1) juga ditujukan untuk mendukung penyediaan informasi bagi kepentingan perencanaan pembangunan nasional dan dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional. (2) Penyelenggaraan survei statistik sektoral wajib : a. memberitahukan rencana penyelenggaraan survei kepada BPS; b. mengikuti rekomendasi yang diberikan BPS; c. menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukan kepada BPS. (3) Rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf (a) memuat : nama instansi, judul, tujuan survei, jenis data yang akan dikumpulkan, wilayah kegiatan statistik, metode statistik yang akan dipergunakan, obyek populasi dan jumlah responden, dan waktu pelaksanaan. (4) Tata cara memberitahukan rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud ayat (3), diatur dengan Keputusan Kepala BPS. Pasal 27 Kompilasi produk administrasi statistik sektoral dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. Pasal 28 (1) penyelenggara statistik sektoral berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah atau masyarakat. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paragraf 2 Petugas dan Responden
xxxii
Pasal 29 (1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik sektoral dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan instansi penyelenggara. (2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik sektoral. Pasal 30 (1) Penyelenggara survei statistik sektoral menetapkan responden atau obyek penelitian sebelum survei dilakukan. (2) Setiap orang yang telah bersedia menjadi responden tunduk pada ketentuan sebagaiman dimaksud dalam pasal 19. Paragraf 3 Pengolahan Hasil Pasal 31 (1) Instansi pemerintah yang menyelenggarakan statistik sektoral berwenang melakukan pengolahan hasil statistik sektoral yang diselenggarakannnya. (2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan oleh instansi pemerintah bersama-sama dengan pihak lain. Pasal 32 Ketentuan tentang penyajian statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (2) berlaku juga bagi penyelenggara statistik sektoral. Bagian Ketiga Statistik Khusus Paragraf 1 Penyelenggaraan Pasal 33 (1) Lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dapat menyelenggarakan statistik khusus. (2) Penyelenggaraan statistik khusus dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain.
xxxiii
Pasal 34 (1) Penyelenggaraan kegiatan statistik khusus memperoleh data melalui kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Wilayah survei statistik khusus meliputi sebagian atau seluruh wilayah Republik Indonesia.
Pasal 35 (1) Survei statistik khusus meliputi : a. survei yang hasilnya untuk dipublikasikan; b. survei untuk kebutuhan intern. (2) Hasil survei statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) turut mendukung pengembangan Sistem Statistik Nasional. Pasal 36 (1) Penyelenggaraan survei statistik khusus wajib memberikan sinopsis hasil survei yang diselenggarakannya kepada BPS. (2) Sinopsis hasil survei yang wajib diberitahukan, meliputi survei yang memenuhi kriteria : a. hasilnya dipublikasikan; b. menggunakan metode statistik; c. merupakan data primer; (3) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagi survei yang digunakan untuk keperluan intern. (4) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat judul, wilayah kegiatan survei, obyek populasi, jumlah responden, waktu pelaksanaan, metode statistik, nama dan alamat penyelenggara, dan abstraksi. (5) Batas waktu dan tata cara penyampaian sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.
xxxiv
Pasal 37 (1) Kewajiban memberitahukan sinopsis dibebankan kepada pihak yang mempunyai hak untuk menyebarluaskan hasil kegiatan statistik. (2) Pemberitahuan sinopsis dapat dikuasakan kepada penyelenggara kegiatan statistik di dalam negeri apabila pihak yang memiliki hak berada di luar negeri. (3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi, dan atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik. Pasal 38 (1) kompilasi produk administrasi statistik khusus dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paragraf 2 Petugas dan Responden Pasal 39 (1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik khusus dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan oleh penyelenggara. (2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik khusus. Pasal 40 Penyelenggaraan survei statistik khusus menetapkan responden atau obyek penelitian sebelum survei dilakukan. Paragraf 3 Pengolahan Hasil
xxxv
Pasal 41 (1) Penyelenggara statistik khusus berwenang melakukan pengolahan hasil survei dan kompilasi produk administrasi yang diselenggarakannnya. (2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilaksanakan secara mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain. BAB III PENGUMUMAN, PENYEBARLUASAN, PEMANFAATAN, DAN PEMASYARAKATAN HASIL STATISTIK Pasal 42 (1) Pengumuman dan penyebarluasan hasil kegiatan statistik dilaksanakan oleh penyelenggara. (2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik dilaksanakan secara bekerja sama, maka yang berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil kegiatan adalah kesepakatan masing-masing pihak. Pasal 43 (1) BPS berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil statistik dasar yang diselenggarakannnya kepada masyarakat, instansi pemerintah Pusat dan atau Daerah. (2) Hasil statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi sensus, hasil survei, dan hasil kompilasi produk administrasi. Pasal 44 (1) Pengumuman hasil statistik yang diselenggarakn olehh BPS dimuat dalam berita Resmi Statistik atau media lainnya. (2) Berita Resmi Statistik merupakan salah satu media penyebarluasan hasil statistik. (3) Pelaksanaan teknis pengumuman dan penyebarluasan hasil statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh kepala BPS. Pasal 45 (1) Hasil kegiatan statistik yang diselenggarakan oleh BPS, pemanfaatannya terbuka untuk umum. (2) BPS mememberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik yang diselenggarakannnya. (3) Masyarakat berhak memperoleh manfaat dari hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS. Pasal 46
xxxvi
(1) Penyelenggaraan statistik sektoral dan statistik khusus yang hasilnya untuk dipublikasikan, pemanfaatannya terbuka untuk umum. (2) Penyelenggara kegiatan statistik sektoral dan khusus memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik. (3) Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan tetap memperhatikan hak kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 47 (1) Pemasyrakatan statistik dilakukan dalam rangka memberikan kesadaran responden, penyelenggara, dan pengguna statistik akan arti dan pentingnya statistik. (2) Pemasyarakatan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan BPS bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat. (3) Pemasyarakatan statistik dilakukan dengan menyebarluaskan hasil kegiatan statistik sesuai dengan kebutuhan pengguna statistik. (4) Pemasyarakatan statistik dilakukan secara berkala dan atau sewaktu-waktu melalui berbagai media informasi, seminar, atau dialog.
BAB IV KOORDINASI DAN KERJASAMA Bagian Pertama Umum Pasal 48 Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan : a. Pelaksanaan kegiatan statistik; b. Pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. Pasal 49 Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik antara BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip kemitraan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagian Kedua Pelaksanaan Kegiatan Statistik
xxxvii
Pasal 50 (1) Koordinasi dan atau kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan dalam rangka membangun suatu rujukan informasi statistik nasional. (2) Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik mencakup perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan atau analisis statistik. Pasal 51 (1) Dalam hal kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik sektoral antara pemerintah dengan lembaga swasta, instansi pemerintah bertindak sebagai penyelenggara utama. (2) Dalam hal koordinasi dan atau kerjasama dilakukan dengan pihak luar negeri maka pihak Indonesi harus bertindak sebagai penyelenggara utama. Pasal 52 Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik antara instansi pemerintah dan BPS dapat dilakukan dalam hal : a. pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya dapat dilakukan dengan cara sensus. b. Pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang dapat dilakukan sendiri oleh instansi pemerintah.
Pasal 53 (1) Penyelenggaraan statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 huruf a wajib dilaksanakan bersama-sama oleh BPS dan instansi pemerintah yang bersangkutan. (2) Tata cara pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Kepala BPS dan pimpinan instansi pemerintah yang bersangkutan. Pasal 54 (1) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 huruf b dilakukan bekerjasama dengan BPS pelaksanaannya diatur oleh kepala BPS bersama-sama dengan pimpinan instansi yang bersangkutan. (2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral tersebut dilaksanakan sendiri oleh instansi pemerintah yang bersangkutan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26.
xxxviii
Bagian Ketiga Pembakuan Konsep, Definisi, Klasifikasi, dan Ukuran-ukuran Pasal 55 BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat bekerjasama melakukan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran untuk mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional. Pasal 56 (1) Dalam rangka mewujudkan kerjasama pembakuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 55, BPS bertindak aktif memprakarsai kerjasama dengan instansi pemerintah dan masyarakat. (2) Dalam melaksanakan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, Kepala BPS memperoleh saran dan pertimbangan dari Forum Masyarakat Statistik. Pasal 57 (1) Hasil kerjasama pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, sebagaimana dimaksud dalam pasal 55, selanjutnya disusun oleh BPS. (2) Konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang disusun oleh BPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menjadi acuan utama penyelenggaraan statistik di Indonesia. BAB V PEMBINAAN Pasal 58 (1) BPS melakukan pembinaan statistik. (2) Dalam melakukan pembinaan statistik, BPS dapat bekerja sama dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swasta, dan atau masyarakat lainnya. Pasal 59 (1) Pembinaan statistik ditujukan untuk lebih : a. meningkatkan kontribusi dan apresiaisi masyarakat terhadap statistik; b. membangun satu pusat rujukan informasi statistik nasional; c. mengembangkan Sistem Statistik Nasional; d. mendukung pembangunan nasional.
xxxix
(2) Sasaran pembinaan statistik mencakup : a. penyelenggara kegiatan statistik; b. respoden; c. pengguna statistik. Pasal 60 Upaya pembinaan statistik meliputi : a. peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik; b. pengembangan statistik sebagai ilmu; c. peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik; d. perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya. e. Pengembangan sistem informasi statistik; f. Peningkatan penyebarluasan informasi statistik; g. Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional; h. Peningkatan kesadaran masyrakat akan arti dan kegunaan statistik.
Pasal 61 Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik dilaksanakan melalui : a. pendidikan formal; b. pelatihan; c. seminar, lokakarya, dan pertemuan ilmiah statistik; d. peningkatan kerjasama pendidikan dan pelatihan statistik antar instansi pemerintah dan atau swasta. Pasal 62 Pengembangan statistik sebagai ilmu dilaksanakan melalui : a. penelitian dan pengembangan; b. pengadaan dan penyebaran metode ilmiah statistik; c. peningkatan pengembangan profesi; d. peningkatan penerapan ilmu statistik melalui pelatihan, seminar, lokakarya, dan atau pertemuan ilmiah lainnya; e. pengadaan bahan rujukan tentang ilmu statistik;
xl
f.
peningkatan kerjasama pengembangan statistik sebagai ilmu antar instansi pemerintah dan atau swasta. Pasal 63
Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik dilaksanakan melalui : a. penerapan dan pengembangan jaringan informasi statistik; b. penerapan dan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer; c. penerapan dan pengembangan penginderaan jarak jauh; d. peningkatan kerjasama pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi mendukung kegiatan statistik.
Pasal 64 Perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan, konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya dilaksanakan melalui : a. pengkajian, evaluasi, dan penerapan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran; b. pembakuan dan penyebarluasan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang dibakukan; c. peningkatan kerjasama pengembangan dan penerapan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang dibakukan antar instansi pemerintah atau swasta. Pasal 65 Pengembangan sistem informasi statistik dilaksanakan melalui : a. peningkatan keterpaduan penyusunan jaringan sistem informasi statistik; b. peningkatan komunikasi sistem informasi statistik antar penyelenggara statistik; c. peningkatan hubungan sistem jaringan antar penyelenggara kegiatan statistik; d. peningkatan kerjasama pengembangan jaringan sistem informasi statistik. Pasal 66 Peningkatan penyebarluasan informasi statistik dilaksanakan melalui : a. peningkatan mutu dan frekuensi penyebarluasan informasi statistik melalui berbagai media cetak dan elektronik; b. penganekaragaman bentuk dan cara penyajian data sesuai dengan penggolongan pengguna statistik; c. peningkatan kemudahan dalam memperoleh data hasil kegiatan statistik;
xli
d.
peningkatan kerjasama penyebarluasan informasi hasil kegiatan statistik antar instansi pemerintah dan atau swasta. Pasal 67
Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional dilaksanakan melalui : a. peningkatan penyuluhan tentang pemanfaatan hasil statistik secara berkala; b. peningkatan penyebarluasan hasil statistik secara menyeluruh atau bertahap; c. peningkatan kerjasama penerangan dan pemasyarakatan kegiatan statistik antar instansi pemerintah dan atau swasta. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 68 (1) Pembiayaan penyelenggaraan statistik dasar, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan sumber lain yang sah. (2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik dasar untuk keperluan Pemerintah Daerah, pembiayaannya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang bersangkutan. (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2), berlaku juga untuk pembinaan statistik. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 69 Semua ketentuan peraturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan Sensus Penduduk, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1983 tentang Sensus Pertanian, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1985 tentang Sensus Ekonomi, dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau diganti dengan ketentuan baru berdasarkan Peraturan Pemerintah ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 70 Dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah ini maka :
xlii
a. b. c. d.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan Sensus Penduduk; Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1983 tentang Sensus Pertanian; Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1985 tentang Sensus Ekonomi; Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statitik;
dinyatakan tidak berlaku. Pasal 71 Peraturan pemerintah ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Mei 1999 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 26 Mei 1999 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ttd PROF. DR. H. MULADI, S.H. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1999 NOMOR 96 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II Plt. ttd Edy Sudibyo
Salinan sesuai dengan aslinya BADAN PUSAT STATISTIK Kepala Biro Perencanaan,
ttd Pietojo, MSA
xliii
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa statistik mempunyai peran yang penting bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan; b. bahwa dalam rangka penyelenggaraan statistik, Undangundang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan untuk membentuk Badan Pemerintah yang menyelenggarakan statistik dasar serta melaksanakan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan statistik; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Presiden tentang Badan Pusat Statistik; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3683); MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK
BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Badan Pusat Statistik yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disingkat BPS adalah Lembaga Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. (2) BPS dipimpin oleh seorang Kepala Pasal 2 BPS juga mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan statistik dasar, melaksanakan koordinasi dan kerjasama, serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, BPS menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan nasional di bidang statistik; b. penyusunan rencana dan program nasional di bidang statistik; c. penyelenggaraan statistik dasar; d. koordinasi dan kerjasama statistik dengan instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perseorangan dan/atau unsur masyarakat lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia; e. penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, serta pengembangan ilmu dan teknologi yang mendukung penyelenggaraan statistik; f. pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil kompilasi produk administrasi dan cara lainnya. g. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan sadar statistik masyarakat; h. Pembinaan penyelenggaran statistik responden, dan pengguna statistik; i. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS; j. Pembinaan, pengendalian, dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS; k. Tugas lain yang diberikan presiden;
xlv
BAB II ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 4 Susunan organisasi BPS terdiri dari : a. Kepala; b. Wakil Kepala; c. Deputi Administrasi; d. Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik; e. Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan; f. Deputi Statistik Produksi dan Neraca Wilayah; g. Perwakilan BPS di Daerah; h. Unit Pelaksana Teknis. Bagian Kedua Kepala Pasal 5 (1) Kepala BPS berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. (2) Kepala BPS bertugas memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS yang telah digariskan serta membina aparatur BPS agar berdaya guna dan berhasil guna. Bagian Ketiga Wakil Kepala
Pasal 6 (1) Wakil Kepala BPS berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS. (2) Wakil Kepala BPS bertugas : a. membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS agar berdaya guna dan berhasil guna;
xlvi
b. membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas unit kerja di lingkungan BPS baik di Pusat maupun Daerah; c. mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan; d. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS. Bagian keempat Deputi Administrasi Pasal 7 Deputi Administrasi adalah unsur pembantu pimpinan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS. Pasal 8 Deputi Administrasi mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dalam bidang ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaaan, kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana, perlengkapan dan perbekalan, serta pengendalaian pelaksanaan program di lingkungan BPS. Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Deputi Administrasi menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang pelayanan administrasi di lingkungan BPS; b. pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi di bidang ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaaan, kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana; c. penyebarluasan informasi kegiatan statistik; d. pengelolaan perlengkapan dan perbekalan; e. pengendalian, pembinaan dan pengelolaan keuangan dan manajemen BPS; f. tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS. Bagian Kelima Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik Pasal 10 Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS Pasal 11
xlvii
Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan perencanaan dan evaluasi statistik, pembinaan dan pengembangan metodologi, penyajian dan pelayanan data, analisis statistik, serta pemanfaatan sistem informasi statistik. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang Perencanaan dan Analisis Statistik; b. penyusunan rencana dan evaluasi program kegiatan statistik serta penyusunan dan pengembangan metodologi statistik serta pelaksanaan sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain; c. pembinaan dan penyusunan sistem informasi statistik, diseminasi, penyebarluasan, penyajian, dan pelayanan statistik; d. pembinaan analisis dan pengembangan statistik; e. tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS. Bagian Keenam Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan Pasal 13 Deputi Statistik Produksi dan kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS. Pasal 14 Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang statistik produksi dan kependudukan; b. penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat;
xlviii
c. d. e.
peningkatan mutu data statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat; penyerasian, pemeliharaan sistem, dan peningkatan kecermatan data statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat; tugas lain yang ditetapkan oleh kepala BPS. Bagian Ketujuh Deputi Statistik Distribusi dan Neraca Nasional Pasal 16
Deputi Statisik Distribusi dan Neraca Nasional adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS. Pasal 17 Deputi Statisik Distribusi dan Neraca Nasional mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, Deputi Statistik Distribusi dan Neraca Nasional menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang statistik distribusi dan neraca nasional; b. penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi; c. peningkatan mutu data statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi; d. penyerasian, pemeliharaan sistem, dan peningkatan kecermatan data statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi; e. tugas lain yang ditetapkan oleh kepala BPS. Bagian Kedelapan Perwakilan BPS di Daerah Pasal 19
xlix
(1) BPS Propinsi adalah instansi vertikal BPS yang berada di ibukota Propinsi. (2) Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPS Propinsi, pada tingkat kabupaten/kotamadya dapat dibentuk BPS Kabupaten/Kotamadya. (3) Pembentukan BPS Propinsi dan BPS Kabupaten/Kotamadya ditetapkan dengan Keputusan Kepala BPS setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara. Pasal 20 (1) Dalam rangka pelaksanaan operasional statistik di lapangan, pada tingkat kecamatan dapat diangkat seorang atau lebih petugas statistik sebagai Mantri Statistik. (2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS. Bagian Kesembilan Unit Pelaksana Teknis Pasal 21 (1) Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPS, di lingkungan BPS dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT. (2) UPT merupakan unit teknis yang melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPS. Pasal 22 Pembentukan UPT di lingkungan BPS dilaksanakan dan ditetapkan oleh Kepala BPS setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara. BAB III TATA KERJA Pasal 23 (1) Semua unsur di lingkungan BPS dalam melaksanakan tugasnya menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan BPS sendiri maupun dalam hubungan antar instansi lainnya untuk kesatuan gerak sesuai tugas dan fungsinya. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan diwajibkan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
l
BAB IV PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 24 (1) Kepala dan Wakil Kepala adalah jabatan eselon 1a. (2) Deputi adalah jabatan eselon 1b. Pasal 25 (1) (2) (3) (4)
Kepala BPS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Wakil Kepala BPS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala BPS. Deputi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala BPS. Pejabat eselon II ke bawah diangkat dan diberhentikan oleh Kepala BPS. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 26
(1) Segala pembiayaan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPS dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik regional bagi pemerintah daerah, penyediaan dana dan fasilitasnya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setempat. (3) BPS dapat menerima dana dari pihak lain dalam rangka kerjasama yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan pelaksanaan tugas dan fungsi BPS, yang tata cara penerimaan dan pengeluarannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI FORUM MASYARAKAT STATISTIK Pasal 27 Dalam rangka penyelenggaraan statistik Kepala BPS membentuk Forum Masyarakat Statistik. Pasal 28 (1) Forum Masyarakat Statistik bersifat non struktural dan independen yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat.
li
(2) Forum Masyarakat Statistik bertugas memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala BPS dalam bidang statistik. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, susunan organisasi dan tata kerja Firum Masyarakat Statistik diatur oleh Kepala BPS.
BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Rincian tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi di lingkungan BPS ditetapkan oleh Kepala BPS setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pendayagunaan Aparatur Negara. Pasal 30 Semua peraturan pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau diganti dengan yang berdasarkan Keputusan Presiden ini. Pasal 31 Pada saat mulai berlakunya Keputusan Presiden ini, maka Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik dinyatakan tidak berlaku. Pasal 32 Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
lii
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 17 Juni 1998 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Hukum Dan Perundang-undangan ttd Lambock V. Nahattands
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Kepegawaian Dan Organisasi, BPS Pietojo, MSA NIP. 340003653
liii
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan Nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; b. bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan sistem statistik nasional yang andal, efektif, dan efesien; c. bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c di atas, dipandang perlu membentuk Undang-Undang tentang Statistik yang baru; Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : Menetapkan
: UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan : 1.
Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelengaraan statistik.
2.
Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi.
3.
Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik.
4.
Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional.
5.
Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro dan yang penyelenggaraanya menjadi tanggung jawab Badan.
6.
Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
7.
Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.
8.
Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.
9.
Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan suatu populasi pada saat tertentu.
lv
10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau masyarakat. 11. Badan adalah Badan Pusat Statistik. 12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga organisasi, orang, benda maupun objek lainnya. 13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi. 14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik 15. Penyelenggara kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelengara kegiatan statistik untuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik. 17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang dan atau unsur masyarakat lainnya ditentukan sebagai objek kegiatan statistik. BAB II ASAS, ARAH, DAN TUJUAN Pasal 2 Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, Undang-Undang ini juga berasaskan : a. Keterpaduan; b. Keakuratan; dan c. Kemutakhiran Pasal 3 Kegiatan Statistik diarahkan untuk : a. mendukung pembangunan nasional; b. mengembangkan statistik nasional yang andal, efektif, dan efesien; c. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan
lvi
d.
mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknoogi. Pasal 4
Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efesien guna mendukung pembangunan nasional.
BAB III JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA Bagian Pertama Jenis Statistik Pasal 5 Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas : a. Statistik dasar; b. Statistik sektoral; c. Statistik khusus; Pasal 6 (1) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku (2) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.
Bagian Kedua Cara Pengumpulan Data Pasal 7 Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara : a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan
lvii
d.
cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 8
(1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf a diselenggarkan sekurangkurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi : a. sensus penduduk; b. sensus pertanian; dan c. sensus ekonomi. (2) Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 9 (1) Survei sebagaiman dimaksud dalam pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci. (2) Survei antarsensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut. Pasal 10 (1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. (2) Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangundangan yang berlaku. (3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang. BAB IV PENYELENGGARAN STATISTIK Bagian Pertama Statistik Dasar Pasal 11 (1) Statistik Dasar diselenggarakan oleh Badan
lviii
(2) Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara : a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagian Kedua Statistik Sektoral Pasal 12 (1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan. (2) Dalam menyelenggarakan ststistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data dengan cara: a. Survei; b. Kompilasi produk administrasi; dan c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (3) Statistik Sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional. (4) Hasil Statistik Sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada Badan.
Bagian Ketiga Statistik Khusus Pasal 13 (1) Statistik diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan, maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan. (2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara : a. survei; b. kompilasi produk administrasi; c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
lix
Pasal 14 (1) Dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakan kepada Badan. (2) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat : a. Judul; b. Wilayah kegiatan statistik; c. Objek populasi; d. Jumlah responden; e. Waktu pelaksanaan; f. Metode statistik; g. Nama dan alamat penyelenggara; h. Abstrak. (3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik. (4) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.
BAB V PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN Pasal 15 (1) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik yang diselenggarakannya. (2) Pengumuman hasil statistk dimuat dalam berita resmi statistik Pasal 16 Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya. BAB VI KOORDINASI DAN KERJASAMA
lx
Pasal 17 (1) Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah. (2) Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. (3) Koordinasi dan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkenbangan ilmu pengetahuan dan teknologi (4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan keputusan presiiden. Pasal 18 (1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga oleh Badan, instansi pemerintah, dan atau masyarakat dengan lembaga internasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama Penyelenggara Kegiatan Statistik Pasal 19 Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakteristik setiap unit populasi yang menjadi objek. Pasal 20 Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
lxi
Pasal 21 Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden. Bagian Kedua Petugas Statistik Pasal 22 Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. Pasal 23 Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya. Pasal 24 Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik. Pasal 25 Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal, serta wajib memperlihatkan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum. Bagian Ketiga Responden Pasal 26 (1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan. (2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25.
lxii
Pasal 27 Setiap responden wajib memberitahukan penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.
keterangan
yang
diperlukan
dalam
BAB VIII KELEMBAGAAN Pasal 28 (1) Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden (2) Badan mempunyai perwakilan wilayah daerah yang merupakan instansi vertikal. (3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan, sebagaimanan dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. Pasal 29 (1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan. (2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat. Pasal 30 (1) Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya untuk melaksanakan statistik sektoral. (2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi sebagaimanan dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk menerapkan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional.
BAB IX PEMBINAAN Pasal 31
lxiii
Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan sistem statistik nasional, dan mendukung pembangunan nasional. Pasal 32 Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31, Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut : a. meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelengaraan statistik; b. mengembangkan statistik sebagai ilmu; c. meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik; d. mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya; e. mengembangkan sistem informasi statistik; f. meningkatkan penyebarluasan informasi statistik g. meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional; h. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik. Pasal 33 Pelaksanaan pembinaan sebagiamana dimaksud dalam pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 34 Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Pasal 35
lxiv
Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Pasal 36 (1) Penyelenggaraa kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua pulu lima juta rupiah). (2) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pasal 37 Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). Pasal 38 Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Pasal 39 Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan sah mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lamam 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pasal 40 (1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, pasal 36 ayat (2), pasal 37, pasal 38, dan pasal 39 adalah kejahatan. (2) Tindak pidana sebagimana dimaksud dalam pasal 35 dan pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.
lxv
BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 41 Semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan undangundang ini. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tidak berlaku. Pasal 43 Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SOEHARTO
ttd. MOERDIONO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39
lxvi
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
SEJARAH SINGKAT KABUPATEN BELU A BRIEF HISTORY OF BELU REGENCY Gambaran Umum Masyarakat Belu Ditinjau dari segi Budaya dan Antropologis, penduduk Kabupaten Belu dalam susunan masyarakatnya terbagi atas 4 sub etnik yang besar yaitu : Ema Tetun, Ema Kemak, Ema Bunak dan Ema Dawan Manlea. Keempat sub etnik mendiami lokasi-lokasi dengan karakteristik tertentu dengan kekhasan penduduk bermayoritas penganut agama Kristen Katolik. Masing-masing etnik tersebut mempunyai bahasa dan praktek budaya yang saling berbeda satu sama lain dan kesamaan dilain segi. Kendati demikian, masyarakat Belu dapat dengan mudah hidup rukun dikarenakan aspek kesamaankesamaan spesifik. Mata pencaharian utama adalah bertani yang masih dikerjakan secara ekstensif tradisional. Dari aspek ekologis, kondisi tanah Belu sangat subur karena selain memiliki lapisan tanah jenis berpasir dan hitam juga dikondisikan dengan curah hujan yang relatif merata sepanjang tahun. Daerah Belu yang subur tersebut membuatnya potensial untuk dikembangkan menjadi daerah peternakan dan pertanian. Sub sektor perikanan dengan kawasan pantai yang membentang dari Belu bagian selatan sampai utara turut mempengaruhi pemerataan pekerjaan dan pendapatan. Selain itu dari sub sektor kehutanan kontribusi yang diperoleh juga signifikan dengan beberapa jenis pohon
Common Picture Of Belu’s Society Observed anthropologically and culturally, Belu’s people society formatted into four sub-ethnic that is: Ema Tetun, Ema Kemak, Ema Bunak, and Ema Dawan Manlea. Those sub-ethnic inhabit the location of certain characteristic with the individuality of catholic follower as majority. Each ethnic have both difference and similarity language and culture practice. Even that way, the society earn easily live the foundation because of the specific similarity aspects. Their dominant means of livelihood is farming which is still done by traditionally extensive.
Ecologically, the condition of land, ground of Belu is fertile because owning black and sandy type of geology as well as the rainfall which is relative flat during the year. The fertile area of Belu making of its potential to be developed to become the ranch and agriculture area. Fishery sub-sector with the coast area unfolding from north to south of Belu take part in influenced the job and earning’s generalization. Besides, from forestry sub-sector, contribution obtained are also significant with some productive birch like sandalwood, eucalyptus, red
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
lxix
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
seperti cendana, eukaliptus, kayu merah dan jati. Dari sektor dan sub sektor lainnya seperti perdagangan dan jasa, industri dan lainnya juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan PDRB dan peningkatan PAD.
wood, and teak. The sector of trade and services, industry and others also give productivef significant contribution in forming Gross Regional Domestic Products and raising PAD.
Sejarah Singkat Orang Belu
Brief History Of Belu Resident
Sesuai berbagai penelitian dan cerita sejarah daerah di Belu, manusia Belu pertama yang mendiami wilayah Belu adalah “Suku Melus“. Orang Melus dikenal dengan sebutan “Emafatuk oan ema ai oan“, (manusia penghuni batu dan kayu). Tipe manusia Melus adalah berpostur kuat, kekar dan bertubuh pendek. Selain para pendatang yang menghuni Belu sebenarnya berasal dari “Sina Mutin Malaka”. Malaka sebagai tanah asal-usul pendatang di Belu yang berlayar menuju Timor melalui Larantuka. Khusus untuk para pendatang baru yang mendiami daerah Belu terdapat berbagai versi cerita. Kendati demikian, intinya bahwa, ada kesamaan universal yang dapat ditarik dari semua informasi dan data. Ada cerita bahwa ada tiga orang bersaudara dari tanah Malaka yang datang dan tinggal di Belu, bercampur dengan suku asli Melus. Nama ketiga bersaudara itu menurut para tetua adat masing-masing daerah berlainan. Dari Makoan Fatuaruin menyebutnya Nekin Mataus (Likusaen), Suku Mataus (Sonbai), dan Bara Mataus (Fatuaruin). Sedangkan Makoan asal Dirma menyebutnya Loro Sankoe (Debuluk, Welakar), Loro Banleo (Dirma, Sanleo) dan Loro Sonbai (Dawan). Namun menurut beberapa makoan asal Besikama yang berasal dari Malaka ialah; Wehali Nain, Wewiku Nain dan Haitimuk Nain.
lxx
According to various research and old story, the first Belu resident was Melus. The tribes of Melus recognized as “Emafatuk oan Ema Ai Oan” (woods and petrity human being). They had a strong, short posture of body. In fact, all of new comer dwelled in this area came from Sina Mutin Malaka. The land of Malaka was the origin of Belu’s new comer who sailed to Timor passing through Larantuka. There are various story about Belu’s new comer. Even that way, there is a universal similarity pulled out from all data and information. Once upon a time, there was three brothers came from Malaka and stayed in Belu, associated with the origin Melus. They had different unique name according to each headman of region. Makoan Fatuaruin called them Nekin Mataus (Likusaen), Mataus (Sonbai), and Bara Mataus (Fatuaruin). Whereas Makoan Dirma called them Loro Sankoe (Debuluk,Welakar), Loro Banleo (Dirma,Sanleo), and Loro Sonbai (Dawan). According to Makoan Besikama, they’re called Wehali Nain, Wewiku Nain, and Haitimuk Nain.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Bahwa para pendatang dari Malaka itu bergelar raja atau loro dan memiliki wilayah kekuasaan yang jelas dengan persekutuan yang akrab dari masyarakatnya. Kedatangan mereka ke tanah Malaka hanya untuk menjalin hubungan dagang antar daerah di bidang kayu cendana dan hubungan etnis keagamaan. Sedangkan dari semua pendatang di Belu itu pimpinan dipegang oleh “Maromak Oan“ Liurai Nain di Belu bagian Selatan. Bahkan menurut para peneliti asing Maromak Oan kekuasaannya juga merambah sampai sebahagian daerah Dawan (Insana dan Biboki). Dalam melaksanakan tugasnya di Belu, Maromak Oan memiliki perpanjangan tangan yaitu Wewiku-Wehali dan Haitimuk Nain. Selain juga ada di Fatuaruin, Sonbai dan Suai Kamanasa serta Loro Lakekun, Dirma, Fialaran, Maubara, Biboki dan Insana. Maromak Oan sendiri menetap di Laran sebagai pusat kekuasaan kerajaan Wewiku-Wehali. Para pendatang di Belu tersebut, tidak membagi daerah Belu menjadi Selatan dan Utara sebagaimana yang terjadi sekarang. Menurut para sejararawan, pembagian Belu menjadi Belu bagian Selatan dan Utara hanyalah merupakan strategi pemerintah jajahan Belanda untuk mempermudah system pengontrolan terhadap masyarakatnya.
Dalam keadaan pemerintahan adat tersebut muncullah siaran dari pemerintah raja-raja dengan apa yang disebutnya “Zaman Keemasan Kerajaan”. Apa yang kita catat dan dikenal dalam sejarah daerah Belu adalah adanya kerajaan Wewiku-Wehali (pusat kekuasaan seluruh Belu). Di Dawan ada kerajaan Sonbay yang berkuasa di daerah Mutis. Daerah Dawan termasuk Miamafo dan Dubay sekitar 40.000 jiwa masyarakatnya. Menurut penuturan para tetua adat dari Wewiku-Wehali, untuk mempermudah pengaturan system pemerintahan, Sang Maromak Oan mengirim para pembantunya ke seluruh wilayah Belu sebagai Loro dan Liurai.
The three brothers were aristhocrat and own their settled dominion with a good association with the society. Their arrival to Malaka was to aim at trading the sandalwoods and built religious-ethnic connection up. Among all Belu’s new comer, Liurai Nain “Maromak Oan” in the south of Belu became the leader. According to foreign scientist, the Maromak Oan’s dominion was expanded to some region of Dawan (Insana and Biboki). In his duty in Belu, Maromak Oan had an autocrat in Wewiku-Wehali and Haitimuk Nain. And also in Fatuaruin, Sonbai, and Suai Kamanasa, Loro Lakekun, Dirma, Fialaran, Maubara, Biboki, and Insana. Maromak Oan itself stayed in Laran as the authority centre of Wewiku-Wehali. All of Belu’s new comers divided no region of Belu by 2 parts, South and North as it is right now. According to historian, the assignment of Belu’s regency into south and north Belu was only a colonial Dutch strategies to make the society control system easier. In the custom governmental, a broadcast appear in number from the empire governmental called “the empire golden age”. What was recorded and known in the history of Belu’s regency is that there was an empire of Wewiku-Wehali (which its dominion covered in a whole area of Belu). There was an empire of Sonbai which dominate the area of Mutis. The population of Dawan was 40.000 person. According to the elders of Wewiku – wehali, in oreder to make the government system arrangement easier, Maromak Oan delegated his servants to the entire region of Belu as Loro and Liurai
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
lxxi
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Tercatat nama-nama pemimpin besar yang dikirim dari Wewiku-Wehali seperti Loro Dirma, Loro Lakekun, Biboki Nain, Herneno dan Insana Nain serta Nenometan Anas dan Fialaran. Ada juga kerajaan Fialaran di Belu bagian Utara yang dipimpin Dasi Mau Bauk dengan kaki tangannya seperti Loro Bauho, Lakekun, Naitimu, Asumanu, Lasiolat dan Lidak. Selain itu ada juga nama seperti Dafala, Manleten, Umaklaran Sorbau. Dalam perkembangan pemerintahannya muncul lagi tiga bersaudara yang ikut memerintah di Utara yaitu Tohe Nain, Maumutin dan Aitoon. Sesuai pemikiran sejarawan Belu, perkawinan antara Loro Bauho dan Klusin yang dikenal dengan nama As Tanara membawahi dasi sanulu yang dikenal sampai sekarang ini yaitu Lasiolat, Asumanu, Lasaka, Dafala, Manukleten, Sorbau, Lidak, Tohe Maumutin dan Aitoon. Dalam berbagai penuturan di Utara maupun di Selatan terkenal dengan nama empat jalinan terkait. Di Belu Utara bagian Barat dikenal Umahat, Rin besi hat yaitu Dafala, Manuleten, Umaklaran Sorbauan dibagian Timur ada Asumanu Tohe, Besikama-Lasaen, UmalorLawain. Dengan demikian rupanya keempat bersaudara yang satunya menjelma sebagai tak kelihatan itu yang menandai asal-usul pendatang di Belu membaur dengan penduduk asli Melus yang sudah lama punah.
lxxii
It was recorded some famous great leaders delegated from wewikuwehali, such as Loro Dirma, Loro Lakekukn, Biboki Nain, Herneno, Insana Nain, Nenometan Anas, and Fialaran. There was also an empire of Fialaran settled in the north of belu which led by Dasi Mau Bauk whose servants were Loro Bauho, Laklukun, Naitimu, Asumanu, Lasiolat, and Lidak. Besides, it was known also Dafala, Manleten, Umaklaran, Sorbau. In its governmental development there was an appearance of three others brothers administrating/ commanding in the north of belu, they are Tohe Nain, maumutin, and Aitoan. According to Belu’s historian, there was a mixed-marriage between Loro Bauho and Klusin, called As Tanara. Supervices Dasi Sanulu known as Lasiolat, Asumanu, Lasaka, Dafala, Manukleten, Sorbau, Lidak, Tohe Maumutin, and Aitoan. It is known in the north and south that there was four interrelated connection. In the western of north belu there was Umahat, Rin besihat known as Dafala, Manuleten, Umaklaran Sorbayan, and in the eastern there was Asumanu-Tohe, Besikama-Lasaen, Umalor-Lawan. Thus, among the four brothers, one was unvisible, marked the descent of Belu’s new comer/ stranger assimilated with the original Melus and extinct for a long time.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Susunan Strafikasi Masyarakat Belu Membahas tentang struktur masyarakat tidak lain dari pada mengulas tentang tingkatantingkatan dalam masyarakat yang ada dalam suatu komunitas atau persekutuan tertentu. Yang tersusun dalam susunan atau lapisan-lapisan dalam masyarakat yang disebut stratifikasi sosial. Pembagian dan pembedaan masyarakat Belu dalam kelas-kelas hirarkis di bawah ini di dasarkan pada turunan/ras yang ada sejak penduduk para pendatang sampai dengan kejayaan zaman kerajaan. Menurut H. J. Grijzen seperti dikutip dalam Tulisan Rm. Florens Maxi Un Bria dalam “The Way To Happiness Of Belu People” bahwa masyarakat Belu mengenal klasifikasi masyarakatnya atas 3 (tiga) golongan, yang secara hirarkis terdiri dari : Dasi atau golongan bangsawan yang menempati lapisan terpusat dan dari kelompok inilah terpilih Loro / Liurai / Na’i yang akan memangku jabatan kepemerintahan secara turun temurun. Kelompok kedua adalah Golongan Renu yang tidak lain adalah rakyat jelata yang merdeka. •
Kelompok terakhir disebut Ata atau Klason yang merupakan golongan hamba sahaya. Mereka yang masuk Jenilu, Atapupu) dalam golongan ini biasanya merupakan tawanan perang yang dijadikan budak untuk melayani kebutuhan masyarakat golongan renu atau golongan dasi. Perdagangan budak belian ini sempat menjadi komoditi pada tahun 1892 (pada daerah JeniluAtapupu) sampai pada akhirnya di awal abad 20-an Pemerintah Belanda mengeluarkan “Pax Nederlandica” sehingga perdagangan budak dihapus.
Stratification Of Belu’s Society Studying about the society structure means analyze the existing society’s level arranged in one community called social stratification. Division and distinction of the society into hierarchical classes as follows rely on the existing race/ generation since the residents came until “the gold-age of the empire”.
According to H.J Grijen cited in article of Rm. Florens Maxi Un Bria in “The Way to Happiness of Belu People” that the society recognized its classification for three groups consists of: • DASI, a group whose taking the central possession and from this group was chosen Loro/Liurai/Na’I to profess the governance hereditarily • The second group called Renu, the independent ordinary people The last group called Ata or Klasan representing a faction of sahaya’s slave. Those who were included into this group usually until it was abolished by “Pax Nederlandica”. a prisoner of war
taken as slave to serve the requirement of DASI and RENU. The slave’s commerce becomes the commodity in the year 1892 (at Nederlandica” in the early 20th century of the Dutch governance
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
lxxiii
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU Pembagian masyarakat Belu sendiri ditinjau dari segi ekonomis terdiri dari klasifikasi “orang berpunya/the haves“ (Ema Mak Soin) dan kelompok “orang miskin/the haves not “(Ema Kmukit). Ukuran untuk menentukan dua macam kelas ini tergantung pada pendapatan yang ia peroleh dan cara atau pola hidupnya setiap hari. Dari sudut politik pemerintahan nasional, kita mengetahui bahwa penggolongan masyarakat Jawa atas tiga golongan / tiga kelompok besar yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Dalam keterkaiatannya dengan struktur masyarakat Belu maka kita mengenal beberapa kelompok /golongan masyarakat yang teridiri dari : Pertama adalah kelompok teratas atau kelompok raja (Nain Oan) masuk kelompok priyayi.
-
Kelompok lain adalah kelompok masyarakat bawah (Hutun Renu) atau marjinal dan orang kecil.
-
Antara dua kelompok itu ada kelompok penengah atau disebut Fukun dato.
Keterkaitan antara ketiga kelompok utama tersebut terwujud dalam realisasi program dan kerja nyata. Dalam hal ini, kelompok Raja berperan mengawasi pelaksanaan pembangunan dan membuat putusan pemerintahan. Kelompok Hutun Renu sebagai pelaksana program secara nyata. Sedangkan Fukun Dato akan berperan sebagai mediator antara kedua kelompok tersebut. Perlu di catat di sini bahwa dalam proses pengambilan keputusan (fui mutu lian-fui mtun ibun) secara adat dengan korban bakaran.
lxxiv
The stratification itself economically evaluated as consists of “the haves” (Ema Mak Soin) and “the haves not” (Ema Kmukit). To determine the classes, it was depend on the earnings they could obtain or their habits every day. From the aspect of national governance politics, we know that the Javanese classified into three big groups which is equipping one another, consists of: Group of kings (Nain Oan) included aristhocrat Group of subordinate ordinary people called Hutun Renu Among the two groups there was group of mediators referred as Fukun Dato
The interrelated among three groups formed in the tangible jobs and realization. In this case, the group of kings had a role of observe the development execution and made the governance decision. Group of Hutun Renu had a role of program executor. While Futun Dato were personating mediator among the two other groups. It is recorded that the course of decision-making (fui mutu lian-fui mtun ibun) was done traditionally by sacrificing burnt up offerings.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Perlu ditambahkan disini bahwa dalam jajaran dan tataran kelompok panututan raja atau kerabatan horizontal yang dinamakan “klaken soman“Ada juga kelompok vertical yang disebut “Tohu Larus Hudi Oan“. Dalam catatan sejarah lokal, menuturkan bahwa di kerajaan Wewiku – Wehali ada 4 dato yang sangat berperan dalam fungsinya sebagai mediator yaitu, Dato Leki Nahak Tamiru Usi Hawai Lerek (penguasa daerah pesisir laut) atau yang disebut Meti Ketuik. Dato Klisuk Rae dan Klisuk Lor yang menguasai daerah enclave laut (hasan). Sedangkan Dato Mota menguasai daerah pesisir kali Benenai (Mota Ninin Here Ninin). Sehingga sesekali dalam kurun waktu tertentu seorang Dato wajib membawah upeti kepada rajanya.
Enhanced, in the alignment of Panututan groups, named as horizontal consaquinity “Klaken Saman”. There was also a vertical groups called Tahu Larus Hudi Oan. Based on local history, the empire of Wewiku-Wehali had four Datos playing a significant function as mediator, called Dato Leki Nahak Tamiru Usi Hawai Lerek (Meti Ketuik). Dato Klisuk Rae and Klisuk Lor were dominating the enclave of sea. While Dato Mota dominating the seaboard of Benenai. Once in a while, nowadays, Dato is obliged to bring the tribute to their king.
Makna, Bentuk dan Motif dalam Lambang Daerah Kabupaten Belu
Meanings, Form, and Motif In The Symbol Of Belu’s Regency
1.
Bentuk Lambang Daerah adalah Perisai bersisi lima mempunyai arti sebagai berikut : • Perisai melambangkan alat perlindungan rakyat • Sisi lima melambangkan Pancasila sebagai dasar negara
1. Form of the device area is a five side shield mean as follow: The shield symbolize the appliance of people’s protection. The five side symbolize Pancasila as the national philosophy
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
lxxv
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
2.
Warna dan Isi Lambang Tata warna lambang berwarna Merah, Kuning, Coklat, Hijau, Putih dan Hitam; melambangkan kain tenunan rakyat Kabupaten Belu, yang mempunyai arti : • Merah melambangkan keberanian; • Kuning melambangkan keagungan; • Coklat melambangkan ketabahan hati; • Hijau melambangkan kemakmuran; • Putih melambangkan kesucian; • Hitam melambangkan ketenangan/keadilan.
3.
Arti Lambang • Lukisan bintang berwarna kuning emas melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa; • Padi dan kapas melambangkan kemakmuran sandang pangan; • Padi 20 butir dan kapas 12 biji serta angka 1958 menunjukkan hari, tanggal, tahun terbentuknya Kabupaten Belu dalam wilayah daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur ; • Tiber melambangkan alat asli seni tari rakyat (tarian Likurai) yang telah ada serta tumbuh dalam masyarakat Belu sejak dahulu dan berkembang terus hingga sekarang;
lxxvi
2. Colour and fill of symbol • The symbol colored in Red, Yellow, Brown, Green, White, and Black symbolizing Belu’s woven cloth meaning as follows: • Red symbolize the bravery • Yellow symbolize the supremacy • Brown symbolize the firmness • Green symbolize the prosperity • White symbolize the chastity • Black symbolize the justice
3. Meaning of symbol • The gold star symbolize the Almighty God • Paddy and cotton symbolize the food and clothes prosperity • 20 items of paddy and 12 seeds of cotton and also numeral of 1958 showing the day, date of, and year Belu Regency was formed in the province area of East Nusa Tenggara • Tiber symbolize the original appliance of Belunese art of dance
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
•
•
•
Kelewang dalam keadaan tersarung terletak di antara warna merah dan kuning melambangkan perjuangan keberanian, kesungguhan hati dan semangat; Pohon beringin melambangkan persatuan dan tempat rakyat berlindung, terletak di atas tiber dan kelewang; Dibawah Bintang dan di atas Pohon Beringin tertulis dengan kata latin berbunyi “BELU“ yang berarti “SAHABAT“.
•
•
•
Kelewang located in its case among the ruddling and yellow symbolize the bravely struggle, firmness, and the spirit The banyan tree symbolize the association and people’s protector, placed above Tiber and Kelewang Under the gold star and above the banyan tree, it is written “Belu” means “friend”
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
lxxvii
PENJELASAN UMUM / EXPLANATORY NOTES
PENJELASAN UMUM Beberapa data yang kami sajikan dalam penerbitan ini merupakan data perbaikan dari penerbitan tahun-tahun sebelumnya. 1.
Tanda-tanda yang dipakai: i. ... : Data belum tersedia ii. - : Data tidak tersedia atau dapat diabaikan iii. , : Tanda Desimal
2.
Satuan : i. Batang (sabun cuci)…………………….. ……… ii. Botol ……………………………………………….. iii. Km (Kilometer) ………………………….. ……… iv. Lusin ……………………………………………….. v. Ton ………………………………………………… vi. Zak …………………………………………………. vii. Kw (kwintal) ……………………………………… viii. Liter ………………………………………………… ix. Liter (untuk beras) ………………………………. x. Buah, bungkus, butir, helai, kilogram (kg), meter (m).
: 400 gram : 700 cc : 1000 meter : 12 buah : 1000 kg : 40 kg : 100 kg : 1000 cc : 0.80 kg
3. Sumber Data : Data yang ada dalam penerbitan ini ada yang dikumpulkan langsung oleh Badan Pusat Statistik melalui survei rutin maupun sensus lengkap, dan sebagian lainnya merupakan data sektoral yang bersumber dari Dinas/Badan/Kantor/Lembaga terkait.
lxxviii
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENJELASAN UMUM / EXPLANATORY NOTES
EXPLANATORY NOTES Symbol, unit and other which are used in this publication, are as follows. 1.
Symbols: i. ... : Data not yet available ii. - : Data not available or data negligible iii. . : Tanda Desimal
2.
UnIt : i. ii. iii. iv. v. vi. vii. viii. ix. x.
3.
Briguette for soap ………………………………. Bottle……………………………………………….. Kilometers (Km) ………….……………………… Dozen .…………………………………………….. Metric ton ………………………………………… Sack …………………………………………………. Quintal (ql) …………..…………………………… Litre ………………………………………………… Litre (for rice) ………….…………………………. Unit, pach, number, piece, kilogram (kg), meter (m).
: 400 gram : 700 cc : 1000 meter : 12 unit : 1000 kg : 40 kg : 100 kg : 1000 cc : 0.80 kg
Sources : Statistical data presented in this publication are based on secondary statistical data compiled as a part of the normal activities of various government and private institution in Belu and some of data represent the result of survey, conducted by the BPS Belu.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
lxxix
BAB / CHAPTER
1
Geografi Geography
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
GEOGRAFI KEADAAN ALAM Kabupaten Belu adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang wilayahnya terletak di sebelah Timur. Kabupaten Belu terletak pada koordinat 1240 – 1260 lintang selatan. Posisinya sangat strategis karena berada pada persimpangan Negara Timor Leste dengan bagian lain Provinsi Nusa Tenggara Timur serta pada titik silang antara Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten TTU. Adapun batas wilayah Kabupaten Belu adalah sebagai berikut: sebelah utara dengan Selat Ombai, sebelah selatan dengan Laut Timor, sebelah timur dengan Negara Timor Leste serta sebelah barat dengan Kabupaten Timor Tengah Utara dan Timor Tengan Selatan. Dengan wilayah seluas 2,445.57 Km2 atau 5.16% dari luas wilayah Povinsi Nusa Tenggara Timur yang keseluruhannya berupa daratan, Kabupaten Belu terbagi dalam 24 Kecamatan. Bentuk topografi wilayah Kabupaten Belu merupakan daerah datar berbukit-bukit hingga pegunungan dengan sungai-sungai yang mengalir ke utara dan selatan
mengikuti arah kemiringan lerengnya. Sungai–sungai yang ada di Kabupaten Belu mengalir dari bagian selatan dan bermuara di Selat Ombai dan Laut Timor. Dari 14 sungai yang bermuara di bagian utara, yang banyak digunakan penduduk untuk pertanian adalah sungai Baukama, Malibaka, dan Talau. Wilayah datar terletak di bagian selatan memanjang sampai ke tenggara pada pesisir pantai Laut Timor dengan kemiringan kurang dari 2%, sedangkan daerah datar berombak sampai bergelombang 340% hampir merata di seluruh wilayah yaitu mencapai 55.86% dari luas wilayah. Wilayah pegunungan (>40%) terdapat di wilayah tengah ke arah Timur dengan luas wilayah sekitar 17.40%. Dari aspek kemampuan tanah, sebagian besar Kabupaten Belu bertekstur tanah sedang yang meliputi hampir seluruh wilayah dan sebagian kecil bertekstur tanah halus dan kasar. Jenis tanah yang ada seperti tanah aluvial dapat di jumpai di dataran Besikama, sepanjang pantai selatan dan sedikit di utara, dan pada umumnya jenis tanah ini sangat subur karena banyak mengandung unsur hara.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
3
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Intensitas pelapukan-pelapukan di wilayah ini tidak begitu besar disebabkan beriklim sedang. Tanah campuran aluvial dan litosol di jumpai di dataran Oeroki, Halilulik kemudian tanah litosol tersebar merata di Kabupaten Belu dan terakhir campuran tanah mediteran, renzina dan litosol tersebar di wilayah Malaka Tengah bersifat porous sehingga banyak di jumpai air tanah.
4
IKLIM Daerah Kabupaten Belu dengan temperatur rata-rata 24-34°C beriklim tropis, umumnya berubah– ubah tiap setengah tahun berganti dari musim kemarau dan musim penghujan dengan musim kemarau yang lebih dominan. Hal tersebut bisa dilihat dari data hari hujan dan curah hujan yang rendah. Musim hujan yang sangat singkat dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei. Curah hujan tertinggi yaitu 4 067 mm terdapat di Kecamatan Wewiku. Letak geografis yang lebih dekat dengan Australia dibanding Asia, membuat Kabupaten Belu memiliki curah hujan yang rendah.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Gambar 1.1. Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Belu Tahun 2004-2008 10.00 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 Jan
Peb
Mar
Apr
2004
Mei
Jun
2005
Jul
Ags
2006
Sep
2007
Okt
Nop
Des
2008
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
Gambar 1.2. Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Belu Tahun 2004-2008 (mm) 700.00 600.00 500.00 400.00 300.00 200.00 100.00 0.00 Jan
Peb
2004
Mar 2005
Apr
Mei 2006
Jun
Jul 2007
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
2008
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
5
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Gambar 1.3. Banyaknya Hari Hujan Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Tahun 2008
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
Gambar 1.4. Banyaknya Curah Hujan Menurut Kecamatan di Belu Tahun 2008 (mm)
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
6
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.1 Luas Daerah Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area of Belu Regency by Districk Kecamatan Districk
Luas Area ( Km2)
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Io Kufeu 08. Botin Leobele
(2) 87,41 151,72 97,90 88,25 168,69 65,48 67,79 39,03
(3) 3,57 6,20 4,00 3,61 6,90 2,68 2,77 1,60
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
83,28 94,02 179,42 120,95 96,11 224,19 187,54 60,25
3,41 3,84 7,34 4,95 3,93 9,17 7,67 2,46
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
24,90 15,55 15,73 211,37 87,20 64,48 105,90 108,41
1,02 0,64 0,64 8,64 3,57 2,64 4,33 4,43
2 445,57
100,00
Kabupaten Belu
Persentase Percentage
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
7
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.2 Luas wilayah Kecamatan Malaka Barat Menurut Desa Area District of Malaka Barat by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Rabasa 02. Rabasahain 03. Umatoos 04. Fafoe 05. Sikun 06. Lasaen 07. Besikama 08. Umalor 09. Loofoun 10. Maktihan 11. Motaulun 12. Rabasa Haerain 13. Motaain 14. Oanmane 15. Raimatus 16. Naas
5,76 5,15 12,30 9,70 3,29 5,39 8,04 3,40 5,00 3,27 5,97 5,22 5,12 3,02 3,01 3,77
6,59 5,89 14,07 11,10 3,76 6,17 9,20 3,89 5,72 3,74 6,83 5,97 5,86 3,45 3,44 4,31
Kec. Malaka Barat
87,41
100,00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008 BPS Source : PODES 2008 BPS
8
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.3 Luas wilayah Kecamatan Rinhat Menurut Desa Area District of Rinhat by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Saenama 02. Wekmidar 03. L o t a s 04. Webetun 05. Biudukfoho 06. N i t i 07. B o e n 08. Wekeke 09. Tafuli 10. N a e t 11. Nanin 12. Oekmurak 13. Alala 14. Raisamane 15. Weain 16. Nabutaek 17. Tafuli 18. Nanobot 19. Muke 20. Naiusu
10,54 8,13 2,43 6,17 7,15 7,21 10,78 9,88 13,55 16,84 8,74 6,57 4,84 6,12 6,21 3,60 13,59 4,87 2,25 2,25
6,95 5,36 1,60 4,07 4,71 4,75 7,11 6,51 8,93 11,10 5,76 4,33 3,19 4,03 4,09 2,37 8,96 3,21 1,48 1,48
151,72
100,00
Kec. Rinhat
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008,BPS Source : PODES 2008,BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
9
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.4 Luas wilayah Kecamatan Wewiku Menurut Desa Area District of Wewiku by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Lamea 02. Alkani 03. Seserai 04. Lorotolus 05. Weoe 06. Badarai 07. Webriamata 08. Halibasar 09. Weseben 10. Rabasa Biris 11. Weulun 12. Biris
12,50 8,36 7,42 7,78 20,00 8,72 5,87 6,00 7,64 3,61 5,41 4,59
12,77 8,54 7,58 7,95 20,43 8,91 6,00 6,13 7,80 3,69 5,53 4,69
Kec. Wewiku
97,90
100,00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008,BPS Source : PODES 2008,BPS
10
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.5 Luas wilayah Kecamatan Weliman Menurut Desa Area District of Weliman by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Forekmodok 02. Lamudur 03. Hauklaran 04. Umalawain 05. Bone Tasea 06. Taaba 07. Leunklot 08. Lakulo 09. Laleten 10. Kleseleon 11. Wedeok 12. Angkaes 13. Haitimuk 14. Wesey
5,08 8,00 2,26 2,00 2,26 3,10 3,42 9,73 12,79 6,51 8,71 8,44 7,33 8,62
5,76 9,07 2,56 2,27 2,56 3,51 3,88 11,03 14,49 7,38 9,87 9,56 8,31 9,77
Kec. Weliman
88,25
100,00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008,BPS Source : PODES 2008,BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
11
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.6 Luas wilayah Kecamatan Malaka Tengah Menurut Desa Area District of Malaka Tengah by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Barene 02. Kakaniuk 03. Bakiruk 04. Kateri 05. Wehali 06. Umanenlawalu 07. Umakatahan 08. Naimana 09. Lawalu 10. Fahiluka 11. Kletek 12. Kamanasa 13. UPT Harekakae 14. Barada 15. Bereliku 16. Railor Tahak 17. Suai
11,28 17,57 23,37 20,00 6,10 6,04 6,10 7,40 14,30 9,80 13,68 13,96 0,50 9,54 1,50 4,50 3,05
6,69 10,42 13,85 11,86 3,62 3,58 3,62 4,39 8,48 5,81 8,11 8,28 0,30 5,66 0,89 2,67 1,81
Kec. Malaka Tengah
168,69
100,00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
12
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.7 Luas wilayah Kecamatan Sasita Mean Menurut Desa Area District of Sasita Mean by Village 2008 Desa Village (1)
Luas Area (Km2) (2)
Persentase Percentage (3)
01. Manulea 02. Naibone 03. Fatuaruin 04. As Manulea 05. Beaneno 06. Manumutin Silole 07. Builaran 08. Umutnana 09. Naisau
8,81 6,89 6,89 7,63 5,42 5,36 4,94 5,27 14,27
13,45 10,52 10,52 11,65 8,28 8,19 7,54 8,05 21,79
Kec. Sasita Mean
65,48
100,00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
13
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.8 Luas wilayah Kecamatan Botin Leobele Menurut Desa Area District of Sasita Mean by Village 2008 Luas Area (Km2) (2)
Desa Village (1)
Persentase Percentage (3)
01. Kereana 02. Takarai 12. Babotin Selatan 13. Babotin Maemina 14. Babotin
19,33 6,23 4,45 4,42 4,60
49,53 15,96 11,40 11,32 11,79
Kec. Botin Leobele
39,03
100,00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
14
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.9 Luas wilayah Kecamatan Io Kufeu Menurut Desa Area District of Sasita Mean by Village 2008
(1)
Luas Area (Km2) (2)
01. Fatoin 02. Bani - Bani 03. Ikan Tuanbeis 04. K u f e u 05. B i a u 06. Tunabesi 07. Tunmat
13,79 11,20 14,27 11,20 7,63 4,85 4,85
20,34 16,52 21,05 16,52 11,26 7,15 7,15
Kec. Io Kufeu
67,79
100,00
Desa Village
Persentase Percentage (3)
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
15
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.10 Luas wilayah Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa Area District of Malaka Timur by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
5,68
6,82
02. Sanleo
32,92
39,53
03. Dirma
11,84
14,22
4,37
5,25
05. Wemeda
13,62
16,35
06. Raiulun
14,85
17,83
Kec. Malaka Timur
83,28
100,00
01. Numponi
04. Kusa
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
16
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.11 Luas wilayah Kecamatan Laenmanen Menurut Desa Area District of Laenmanen by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Tniumanu
13,18
14,02
02. Uabau
12,80
13,61
03. Bonibais
5,37
5,71
04. Besesmus
12,80
13,61
05. Oenaek
12,80
13,61
06. Naekekusa
15,00
15,95
07. Kapitanmeo
7,38
7,85
08. Tesa
7,38
7,85
09. Meotroy
7,31
7,77
94,02
100,00
Kec. Laenmanen
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
17
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.12 Luas wilayah Kecamatan Raimanuk Menurut Desa Area District of Raimanukby Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
18,88
10,52
01. Tasain 02. Teun
18,89
10,53
03. Renrua
25,50
14,21
04. Mandeu Raimanus
27,40
15,27
05. Faturika
23,60
13,15
06. Rafae
5,00
2,79
07. Duakoran
11,67
6,50
08. Mandeu
13,98
7,79
09. Leuntolu
34,50
19,23
179,42
100,00
Kec. Raimanuk
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
18
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.13 Luas wilayah Kecamatan Kobalima Menurut Desa Area District of Kobalima by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
6,37
5,27
7,23
5,98
7,00
5,79
16,25
13,44
17,00
14,06
17,00
14,06
20,65
17,07
29,45
24,35
120,95
100,00
01. Lakekun Barat 02. Lakekun 03. Lakekun Utara 04. Litamali 05. S i s i 06. Rainawe 08. Babulu Selatan 09. Babulu Kec. Kobalima Sumber : Potensi Desa 2008 Source : PODES 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
19
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.14 Luas wilayah Kecamatan Kobalima Timur Menurut Desa Area District of Kobalima by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
30,60
31,84
20,05
20,86
27,06
28,16
18,40
19,14
96,11
100,00
01. Alas Selatan 02. Kotabiru 03. A l a s 04. Alas Utara
Kec. Kobalima Timur Sumber : Potensi Desa 2008 Source : PODES 2008, BPS
20
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.15 Luas wilayah Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Desa Area District of Tasifeto Barat by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Rinbesihat
10,13
4,52
02. Naitimu
10,14
4,52
03. Lawalutolus
23,61
10,53
04. Lookeu
25,21
11,24
05. Derok Faturene
27,72
12,36
06. Bakustulama
27,72
12,36
07. Naekasa
54,60
24,35
08. Tukuneno
45,06
20,10
224,19
100,00
Kec. Tasifeto Barat
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
21
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.16 Luas wilayah Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Desa Area District of Kakuluk Mesak by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Fatukety
53,70
28,63
02. Kabuna
37,31
19,89
03. Kenebibi
20,74
11,06
04. Jenilu
20,73
11,05
05. Leosama
37,30
19,89
06. Dualaus
17,76
9,47
187,54
100,00
Kec. Kakuluk Mesak
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
22
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.17 Luas wilayah Kecamatan Nanaet Dubesi Menurut Desa Area District of Tasifeto Barat by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Dubesi
23,61
39,19
02. Nanaet
12,21
20,27
03. Fohoeka
12,21
20,27
04. Nanaeone
12,22
20,28
Kec. Nanaet Dubesi
60,25
100,00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
23
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.18 Luas wilayah Kecamatan Kota Atambua Menurut Desa Area District of Kota Atambua by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
10,55
42,37
1,40
5,62
11,35
45,58
1,60
6,43
24,90
100,00
01. Fatubenao 02. Atambua 03. Manumutin 04. Tenukiik
Kec. Kota Atambua
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
24
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.19 Luas wilayah Kecamatan Atambua Barat Menurut Desa Area District of Kota Atambua by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
0,63
4,05
0,62
3,99
2,38
15,31
11,92
76,66
15,55
100,00
01. Beirafu 02. Berdao 03. Tulamalae 04. Umanen Kec. Atambua Barat
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
25
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.20 Luas wilayah Kecamatan Atambua Selatan Menurut Desa Area District of Kota Atambua by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Fatukbot
5,80
36,87
02. L i d a k
3,21
20,41
03. Manuaman
3,52
22,38
04. Rinbesi
3,20
20,34
15,73
100,00
Kec. Atambua Selatan
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
26
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.21 Luas wilayah Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Desa Area District of Tasifeto Timur by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Fatuba'a
34,00
16,09
02. Dafala
19,70
9,32
03. Takirin
9,30
4,40
04. Manleten
35,40
16,75
05. Umaklaran
13,30
6,29
06. Tulakadi
15,95
7,55
07. Silawan
30,00
14,19
08. S a d i
18,00
8,52
09. Sarabau
6,56
3,10
10. B a u h o
14,40
6,81
4,76
2,25
10,00
4,73
211,37
100,00
11. Halimodok 12. Tialai Kec. Tasifeto Timur
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
27
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.22 Luas wilayah Kecamatan Raihat Menurut Desa Area District of Rinhat by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Asumanu
22,95
26,32
02. T o h e
16,55
18,98
03. Raifatus
8,40
9,63
04. Aitoun
14,40
16,51
05. Maumutin
9,56
10,96
06. Toheleten
15,34
17,59
Kec. Raihat
87,20
100,00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
28
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.23 Luas wilayah Kecamatan Lasiolat Menurut Desa Area District of Lasiolat by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Lasiolat
9,20
14,27
02. Maneikun
9,10
14,11
03. Fatulotu
9,25
14,35
04. Lakanmau
9,00
13,96
05. Raiulun
9,00
13,96
06. Dualasi
9,00
13,96
07. Baudauk
9,93
15,40
Kec. Lasiolat
64,48
100,00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
29
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.24 Luas wilayah Kecamatan Lamaknen Menurut Desa Area District of Lamaknen by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Maudemu
17,00
16,05
02. D i r u n
15,40
14,54
03. Leowalu
6,28
5,93
04. Duarato
3,42
3,23
05. F u l u r
9,64
9,10
06. K e w a r
21,64
20,43
07. Mahuitas
9,10
8,59
08. M a k i r
14,09
13,31
9,33
8,81
105,90
100,00
09. Lamaksenulu Kec. Lamaknen
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
30
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.25 Luas wilayah Kecamatan Lamaknen Selatan Menurut Desa Area District of Lamaknen by Village 2008
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
01. Debululik
12,00
11,07
02. Lutarato
15,00
13,84
03. H e n e s
6,22
5,74
04. Lakmaras
21,39
19,73
05. Nualain
11,82
10,90
4,94
4,56
30,04
27,71
7,00
6,46
108,41
100,00
06. E k i n 07. Loonuna 08. Sisi Fatuberal Kec. Lamaknen Selatan
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
31
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Numbers of Day of Rain in Regency 2 0 Kecamatan District
Januari January
Pebruari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Malaka Barat
14
9
20
10
19
9
02. Rinhat
17
12
15
15
3
18
-
-
14
9
-
-
03. Wewiku 04. Weliman
8
13
17
15
10
05. Malaka Tengah
7
21
12
10
6
4
06. Sasita Mean*)
12
8
11
5
6
6
07. Malaka Timur**)
-
-
-
-
-
-
08. Laen Manen
8
9
14
-
-
-
09. Raimanuk**)
-
-
-
-
-
-
10. Kobalima*)
8
10
17
14
15
15
11. Tasifeto Barat*)
15
21
-
-
-
-
12. Kakuluk Mesak
19
11
11
14
0
0
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat**) 17. Lamaknen*)
22 0 23
18 0 13
24 12 23
23 0 11
6 0 6
0 0
7,29
6,90
9,05
6,00
3,38
2,48
Rata-Rata
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture and Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data Tidak Tersedia
32
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Table 1.26 Belu Menurut Kecamatan Per Bulan of Belu by District per Month 0 8 (hari) Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
November November
Desember December
Jumlah Total
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-
-
-
-
7
8
96
3
5
-
-
11
10
109
-
-
-
-
-
-
23
-
-
-
-
-
-
63
1
3
0
3
7
25
99
4
3
-
-
9
3
67
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
31
-
-
-
-
-
-
3 0
0
0
0
10 4
17 4
0
-
-
-
-
19
-
19
-
-
-
-
4
16
113
109 36 63
-
-
-
0
0
0
12
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
0
3
17
96
0,52
0,52
0,00
0,14
3,52
4,76
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
44,57
33
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Rainfall in Regency 2 0 Kecamatan District
Januari January
Pebruari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Malaka Barat
236
110
477
60
233
33
02. Rinhat
430
154
383
218
38
149
-
-
3008
1059
-
-
04. Weliman
149
168
382
145
107
-
05. Malaka Tengah
159
320
165
127
47
255
06. Sasita Mean*)
81
105
158
26
7
13
-
-
-
-
-
-
08. Laen Manen
495
780
2380
-
-
-
09. Raimanuk**)
-
-
-
-
-
-
10. Kobalima*)
46
61
153
158
106
465
11. Tasifeto Barat*)
231
292
-
-
-
-
12. Kakuluk Mesak
305
191
-
-
-
-
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat**) 17. Lamaknen*)
553 -
450 -
270 -
250 -
65 -
-
127,86
125,29
351,24
97,29
28,71
43,57
03. Wewiku**)
07. Malaka Timur**)
Rata-Rata
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture and Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data Tidak Tersedia
34
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Table 1.27 Belu Menurut Kecamatan Per Bulan of Belu by District per Month 0 8 (mm) Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
November November
Desember December
Jumlah Total
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-
-
-
-
255
116
1 520
14
12
-
-
196
221
1 815
-
-
-
-
-
-
4 067
-
-
-
-
-
-
951
10
17
-
27
311
220
1 658
33
12
-
-
150
156
741
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
3 655
-
-
-
-
-
-
0
12 -
-
-
-
186 -
137 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
73
524
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
3,29
1,95
0.00
1,29
55,76
65,43
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
1 324 523 496 0 2 185
901,67
35
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Tabel / Table 1.28 Nama dan Panjang Sungai Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Name and Length of Rivers by District in Regency of Belu
Kecamatan District
Nama Sungai Name of Rivers
Panjang Sungai Length of Rivers (Km)
(1)
(2)
(3)
1. Malaka Barat
Benenai Delek
100 15
2. Malaka Tengah
Baen Wedik
30 10
3. Malaka Timur
Talimetan Motahoar
8 7
4. Tasifeto Barat
Buik Luradik
40 10
5. Tasifeto Timur
Baukama Baukoek Motamuru
45 10 15
6. Lamaknen
Welulik Malibaka
18 50
7. Kota Atambua
Talau
50
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
36
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
BAB / CHAPTER
2
Pemerintahan Government
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Pemerintahan Kabupaten Belu berdiri pada tanggal 20 Desember 1958 dengan Atambua sebagai ibukota kabupaten. Saat ini wilayah Kabupaten Belu terdiri atas 24 kecamatan, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kecamatan Malaka Barat Kecamatan Rinhat Kecamatan Wewiku Kecamatan Weliman Kecamatan Malaka Tengah Kecamatan Sasita Mean Kecamatan Botin Leobele Kecamatan Io Kufeu Kecamatan Malaka Timur Kecamatan Laenmanen Kecamatan Raimanuk Kecamatan Kobalima
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Kecamatan Kobalima Timur Kecamatan Tasifeto Barat Kecamatan Nanaet Dubesi Kecamatan Kakuluk Mesak Kecamatan Kota Atambua Kecamatan Atambua Barat Kecamatan Atambua Selatan Kecamatan Tasifeto Timur Kecamatan Raihat Kecamatan Lasiolat Kecamatan Lamaknen Kecamatan Lamaknen Selatan
Menurut data dari Bagian Pemerintahan Desa pada Kantor Bupati Belu hingga awal tahun 2009 terdapat 208 desa/kelurahan di Kabupaten Belu yang terdiri dari 196 desa dan 12 kelurahan, dimana semuanya telah berstatus definitif.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
39
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Gambar 2.1. Persentase Jumlah Desa Menurut Klasifikasi Desa di Kabupaten Belu Tahun 2008
Swakarya 76.92%
Swadaya 16.35%
Swasembada 6.73% Sumber : PMD
Gambar 2.2. Jumlah Wilayah Administrasi Setingkat Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Tahun 2008 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 010 011 012 013 020 021 022 023 030 031 032 040 041 050 051 052 060 061 062 070 071 072 080 081
Sumber : Bagian Pemerintahan Desa
40
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan Numbers Villages by District 2008 Kecamatan Regency
(1)
Definitif Definitive (2)
Desa / Kelurahan Village UPT Persiapan PrePrevillage transmigration village (3) (4)
Jumlah Total (5)
01. Malaka Barat
16
-
-
16
02. Rinhat
20
-
-
20
03. Wewiku
12
-
-
12
04. Weliman
14
-
-
14
05. Malaka Tengah
17
17
-
-
06. Sasita Mean
9
-
-
9
07. Botin Leobele
5
-
-
5
08. Io Kufeu
7
-
-
7
09. Malaka Timur
6
-
-
6
10. Laen Manen
9
-
-
9
11. Raimanuk
9
-
-
9
12. Kobalima
8
-
-
8
13. Kobalima Timur
4
-
-
4
14. Tasifeto Barat
8
-
-
8
15. Kakuluk Mesak
6
-
-
6
16. Nanaet Dubesi
4
-
-
4
17. Kota Atambua
4
-
-
4
18. Atambua Selatan
4
-
-
4
19. Atambua Barat
4
-
-
4
20. Tasifeto Timur
12
-
-
12
21. Raihat
6
-
-
6
22. Lasiolat
7
-
-
7
23. Lamaknen
9
-
-
9
24. Lamaknen Selatan
8
-
-
8
208 Kabupaten Belu Sumber : Bagian Pemerintahan Desa, Kantor Bupati Belu
-
208
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
41
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.2 Banyaknya Satuan Lingkungan Setempat Menurut Kecamatan 2008 Kecamatan District (1)
Dusun/Lingkungan
Rukun Tetangga (RT)
(2)
(3)
82
214
119
215
03. Wewiku
66
211
04. Weliman
88
188
05. Malaka Tengah
98
332
06. Sasita Mean
49
93
07. Botin Leobele
30
57
08. Io Kufeu
45
87
09. Malaka Timur
46
109
10. Laen Manen
66
126
11. Raimanuk
78
140
12. Kobalima
48
119
13. Kobalima Timur
23
50
14. Tasifeto Barat
59
177
15. Kakuluk Mesak
35
90
16. Nanaet Dubesi
20
40
17. Kota Atambua
9
110
18. Atambua Selatan
9
79
01. Malaka Barat 02. Rinhat
19. Atambua Barat
8
90
20. Tasifeto Timur
58
175
21. Raihat
31
91
22. Lasiolat
25
70
23. Lamaknen
43
103
39
109
1,174
3,075
24. Lamaknen Selatan Kabupaten Belu
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
42
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.3 Banyaknya Desa/Kelurahan dan Tingkat perkembangan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan Numbers of Villages and Supporting level by District 2008
Perkotaan
Pedesaan
(2)
Swasembada Supporting (4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
-
-
-
5 7 3 3 5 3 2 3
10 13 9 11 10 5 3 4
1 2 1 -
16 20 12 14 17 9 5 7
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
-
-
-
2 1 -
6 7 7 7 4 8 6 4
1 1 -
6 9 9 8 4 8 6 4
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
-
2 2 1 -
2 2 3 -
-
11 6 7 9 8
1 -
4 4 4 12 6 7 9 8
Kabupaten Belu
-
5
7
34
155
7
208
Swadaya
(1)
Sumber Source
Swadaya (5)
Swakarya SwaSelf sembada DeveSuploping porting (6) (7)
Jumlah Desa/ Kelurahan Numbers of Villages
Swakarya Self Developing (3)
Kecamatan District
(8)
: PMD : PMD
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
43
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Jenis Kelamin dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2008
Kantor/Dinas/Instansi (1) 01. Sekretariat Daerah* 02. Kecamatan a. Malaka Barat b. Rinhat* c. Wewiku d. Weliman e. Malaka Tengah* f. Sasita Mean g. Io Kufeu h. Malaka Timur i. Laen Manen j. Raimanuk* k. Kobalima l. Kobalima Timur m. Tasifeto Barat n. Kakuluk Mesak o. Nanaet Dubesi p. Kota Atambua q. Atambua Barat r. Tasifeto Timur* s. Raihat t. Lasiolat* u. Lamaknen v. Lamaknen Selatan 03. Kelurahan a. Atambua b. Tenukiik c. Manuaman d. Manumutin e. Tulamalae f. Bardao g. Beirafu h. Lidak* i. Umanen
Jumlah I
44
Pegawai sipil BUMN/ Honorer/ pusat Jumlah BUMD Kontrak/PTT dipekerjakan L P L P L P L P L P (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 185 100 185 100
Pegawai Sipil Daerah
16 19 7 20 44 16 4 28 10 10 35 7 28 39 8 14 8 19 21 22 11 7
4 2 1 3 16 1 1 4 3 3 12 2 10 7 8 5 3 1 6 2 -
-
-
-
-
-
-
16 19 7 20 44 16 4 28 10 10 35 7 28 39 8 14 8 19 21 22 11 7
4 2 1 3 16 1 1 4 3 3 12 2 10 7 8 5 3 1 6 2 -
7 6 6 16 11 11 6 12 9
1 9 5 5 5 4 5 5 2
-
-
-
-
-
-
7 6 6 16 11 11 6 12 9
1 9 5 5 5 4 5 5 2
662 235
-
-
-
-
-
-
662
235
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.4
Kantor/Dinas/Instansi
Pegawai Sipil Daerah L
(1)
(2)
j. Fatubenao k. Fatukbot* l. Rinbesi Sekretariat DPRD Kejaksaan Negeri Pengadilan Negeri Departemen Agama * Pengadilan Agama BPN * BPS Lembaga Pemasyarakatan KPPN PNS Polri PNS Kodim Bandara Udara Haliwen* Pengelolaan Pajak Atambua*
6 14 6 38 -
Imigrasi Badan Pengawas Badan Kesbanglinmas Bappeda Bapedalda* Badan Kepegawaian Badan PMD Dinas Kimpraswil Dinas Infokom* Dinas Perindustrian &Perdagangan Dinas Pendaftaran Penduduk Jumlah II
Pegawai sipil BUMN/ Honorer/ pusat Jumlah BUMD Kontrak/PTT dipekerjakan
P
L
P
(3)
(4)
(5)
8 7 7 27 - 25 - 27 - 108 - 16 - 34 - 20
8 12 85 1 7 6
L
P
L
P
(6)
(7)
(8)
-
-
7 3 5 -
-
6 14 6 38 25 34 111 21 34 20
8 7 7 27 8 12 85 1 7 6
(9)
L
P
(10)
(11)
1
-
45
11 -
-
-
-
46
11
-
- 26 - 21 - 208
1 5 8 -
-
4 -
1 -
30 21 208
2 5 8
-
-
8
- -
-
3
-
11
-
-
-
4
- -
-
3
1
7
1
42 37 63 22 33 13
10 9 11 13 31 6
31 -
3 - - - - - - -
-
-
-
31 42 37 63 22 33 13
3 10 9 11 13 31 6
159 41
15 17
-
-
-
-
-
-
159 41
15 17
66
13
-
-
-
-
-
-
66
13
38
21
-
-
-
-
-
-
38
21
579 195 573
147
-
-
25
2 1 177
344
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
45
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.4
Kantor/Dinas/Instansi (1)
Pegawai Sipil Daerah L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Dinas Kebudayaan dan 31 Pariwisata 97 Dinas Pendidikan 1 950 Dinas Pendidikan (Guru)* 227 Dinas Kesehatan 79 Dinas Nakertrans 61 Dinas Pendapatan Daerah 100 Dinas Kehutanan Dinas Keluarga Berencana* 98 Dinas Perhubungan 119 Dinas Pertanian & 121 Perkebunan Dinas Perikanan & 52 Kelautan Dinas Pertambangan & 48 Energi Dinas Peternakan 73 Dinas Koperasi PK&M* 38 Dinas Kesejahteraan Sosial* 22 Dinas Kebersihan & 35 Pertamanan* Kantor Satpol Pamong 53 Praja Kantor Arsip Daerah* 11 Kantor Ketahanan Pangan 46 45 Kantor Perpustakaan 10 Kantor PDE* 9 PD. Belu Bhakti* 2 PDAM* Jumlah III
46
Pegawai sipil BUMN/ Honorer/ pusat Jumlah BUMD Kontrak/PTT dipekerjakan
13
-
-
-
-
-
-
31
13
16 1 863 240 24 22 23
-
-
-
-
-
-
97 1 950 227 79 61 100
16 1 863 240 24 22 23
30 24
-
-
-
-
-
-
98 119
30 24
29
-
-
-
-
-
-
121
29
25
-
-
-
-
-
-
52
25
9
-
-
-
-
-
-
48
9
35 6 7
-
-
-
-
-
-
73 38 22
35 6 7
25
-
-
-
-
-
-
35
25
6
-
-
-
-
-
-
53
6
8 10 20 8 3 5
-
-
-
-
-
-
11 46 45 10 9 2
8 10 20 8 3 5
3 327 2 451
-
-
-
-
-
-
3 327 2 451
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.4
Kantor/Dinas/Instansi (1)
RSUD Atambua Akademi Perawat* Sekretariat KPU* BRI BPD Betun BPD Capem Atapupu PLN Telkom*
Pegawai Sipil Daerah
Pegawai sipil BUMN/ Honorer/ pusat BUMD Kontrak/PTT dipekerjakan
Jumlah
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
85 18 12 -
121 4 5 -
-
-
31 7 2 24 4 21 6 6
Pegadaian Betun*
-
-
-
-
3
2
3
-
6
2
Asuransi Jiwa Sraya
-
-
-
-
-
1
6
5
6
6
Asuransi Bumi Putra
-
-
-
-
3
3
Perum Dolog Atambua
-
-
-
-
17
-
Bank Mandiri
-
-
-
-
2
BNI
-
-
-
-
4
115
130
-
-
130
22
Pos & Giro Pegadaian Ps. Baru Pegadaian Atambua
Jumlah IV Jumlah I+II+III+IV Sumber
4 683 3 011 573
147
9 14 - 13 4 7 1 9 1 5 4 -
4 2 6 2 -
17 35
85 18 12 45 20 9 24 13 26 6 6
121 4 5 13 2 4 1 6 3 4 -
20
38
8
-
25
-
1
8
4
10
5
2
4
-
8
2
98 58
329
216
130 22 123 60 5 495 3 246
: BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
47
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Golongan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2008 Golongan
BUMN/ BUMD
Kantor/Dinas/Instansi I (1) 01. Sekretariat Daerah* 02. Kecamatan a. Malaka Barat b. Rinhat* c. Wewiku d. Weliman e. Malaka Tengah*
II
L
P
L
P
(7) -
(8) -
(9) -
-
-
-
18 19 8 17 44
10 10 5 12 34
IV
Jumlah
(2) (3) (4) (5) (6) 16 164 91 14 4 3 2 8
III
Honorer/ Kontrak/PTT
4 8 3 9 18
2 -
-
L
P
(10) (11) 185 100 2 2 6 16
f. Sasita Mean
1
7
9
-
-
-
-
-
16
1
g. Io Kufeu h. Malaka Timur
1 2
2 17
2 13
-
-
-
-
-
4 28
1 4
i. Laen Manen j. Raimanuk* k. Kobalima l. Kobalima Timur m. Tasifeto Barat n. Kakuluk Mesak o. Nanaet Dubesi p. Kota Atambua q. Atambua Barat r. Tasifeto Timur* s. Raihat t. Lasiolat* u. Lamaknen v. Lamaknen Selatan 03. Kelurahan a. Kota Atambua b. Tenukiik c. Manuaman d. Manumutin e. Tulamalae f. Bardao g. Beirafu h. Lidak* i. Umanen
17 1 1 6 1 1 1 2 -
3 5 27 4 26 26 2 11 8 12 12 15 3 -
10 8 3 4 11 14 6 10 4 9 8 13 10 7
-
-
-
-
-
10 10 35 7 28 39 7 14 8 19 21 22 10 7
3 3 12 2 10 7 1 8 5 3 1 6 3 -
5 1 1 2 -
2 8 3 9 8 7 2 8 3
5 7 8 7 7 7 9 7 8
1 -
-
-
-
-
8 10 6 14 11 11 6 12 9
5 5 7 5 4 5 5 2
76 465
339
17
-
-
-
-
662
235
Jumlah I
48
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.5
(1)
BUMN/ Honorer/ Jumlah BUMD Kontrak/PTT
Golongan
Kantor/Dinas/Instansi I
II
III
IV
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(10)
(11)
(6)
(7)
(8)
(9)
j. Fatubenao k. Fatukbot* 2 l. Rinbesi Sekretariat DPRD 16 Kejaksaan Negeri Pengadilan Negeri 1 Departemen Agama* Pengadilan Agama BPN* BPS Lembaga Pemasyarakatan KPPN PNS Polri 12 PNS Kodim 173 Bandara Udara Haliwen* 4 Pengelolaan Pajak Atambua* Imigrasi Badan Pengawas* 2 Badan Kesbanglinmas* Bappeda* 4 Bapedalda 1 Badan Kepegawaian Badan PMD
6 11 6 29 17 12 114 3 9 9
8 8 7 16 15 22 77 12 31 16
4 1 4 2 2 1 1
-
-
7 3 5 -
-
6 14 6 38 25 34 111 21 34 20
8 7 7 27 8 12 85 1 7 6
35
21
1
-
-
-
-
46
11
16 9 43 2
11 5 2
-
-
-
4 3
1 -
30 21 208 11
2 5 8 -
2
2
-
-
-
3
1
7
1
23 13 29 48 11 43 12
11 28 10 21 18 15 6
9 7 5 2 5 1
-
-
-
-
31 42 37 63 22 33 13
3 10 9 11 13 31 6
38 3
65 30
61 20
10 5
-
-
-
-
159 41
15 17
2
42
28
7
-
-
-
-
66
13
-
34
20
5
-
-
-
-
38
21
673 491
72
-
-
25
2
1 177
344
Dinas Kimpraswil Dinas Infokom* Dinas Perindustrian &Perdagangan Dinas Pendaftaran Penduduk Jumlah II
258
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
49
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.5
(1)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan (Guru) Dinas Kesehatan Dinas Nakertrans Dinas Pendapatan Daerah Dinas Kehutanan Dinas Keluarga Berencana* Dinas Perhubungan Dinas Pertanian & Perkebunan Dinas Perikanan & Kelautan Dinas Pertambangan & Energi Dinas Peternakan* Dinas Koperasi PK&M Dinas Kesejahteraan Sosial* Dinas Kebersihan & Pertamanan* Kantor Satpol Pamong Praja Kantor Arsip Daerah* Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan Kantor PDE* PD. Belu Bhakti* PDAM* Jumlah III
50
BUMN/ Honorer/ Jumlah BUMD Kontrak/PTT
Golongan
Kantor/Dinas/Instansi I
II
III
IV
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
19
3
-
-
-
-
2 60 39 69 1 343 2 134 10 241 208 66 28 2 42 33 1 75 43 48 74 4 75 57
12 267 8 9 6 4 6 7
-
-
-
97 16 - 1 950 1 863 - 227 240 79 24 61 22 - 100 23 98 30 - 119 24
1
21
31
13
6
76
61
7
-
-
-
-
121
29
1
44
25
7
-
-
-
-
52
25
1
31
19
6
-
-
-
-
48
9
2 -
59 18 15
42 22 9
5 4 5
-
-
-
-
73 38 22
35 6 7
7
36
14
3
-
-
-
-
35
25
4
44
10
1
-
-
-
-
53
6
1 1 2 2 -
11 25 30 10 8 4
6 25 26 7 2 3
1 5 7 1 -
-
-
-
-
11 46 45 10 9 2
8 10 20 8 3 5
116 2 382 2 906
374
-
-
-
- 3 327 2 451
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.5
(1)
RSUD Atambua Akademi Perawat Sekretariat KPU BRI BPD Betun BPD Capem Atapupu PLN Telkom*
BUMN/ Honorer/ Jumlah BUMD Kontrak/PTT
Golongan
Kantor/Dinas/Instansi I
II
III
IV
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Pegadaian Atambua
6 1 2 -
8 7 7 -
173 13 6 -
19 1 2 -
31 7 2 24 4 21 6 6
Pegadaian Betun*
-
-
-
-
3
2
Asuransi Jiwa Sraya
-
-
-
-
-
1
Asuransi Bumi Putra*
-
-
-
-
2
2
Perum Dolog Atambua
-
-
-
-
17
-
Bank Mandiri
-
-
-
-
2
BNI
-
-
-
-
4
9
22
192
22
129
Pos & Giro Pegadaian Ps. Baru
Jumlah IV Jumlah I+II+III+IV Sumber
459
3 542 3 928
485 129
9 14 - 13 4 7 1 9 1 5 4 -
4 2 6 2 -
85 18 12 45 20 9 24 13 26 6 6
121 4 5 13 2 4 1 6 3 4 -
3
-
6
2
6
5
6
6
22 32
20
38
8
-
25
-
1
8
4
10
5
2
4
-
8
2
23 103 55
339
216
23 128 57 5 505 3 246
: BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
51
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.6 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Tingkat Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2008 Kantor/Dinas/Instansi
Tingkat Pendidikan SD
SLTP
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
01. Sekretariat Daerah* 02. Kecamatan
36
32
185
25
6
1
-
285
1 1
3 2
12 13
2 2
2 3
-
-
20 21
a. Malaka Barat b. Rinhat* c. Wewiku
S2
-
-
4
1
3
-
-
8
d. Weliman e. Malaka Tengah*
4 20
2 6
14 28
1 3
2 3
-
-
23 60
f. Sasita Mean g. Io Kufeu h. Malaka Timur
1 -
2 9
11 20
1 -
2 4 3
1 -
-
17 5 32
i. Laen Manen j. Raimanuk* k. Kobalima l. Kobalima Timur m. Tasifeto Barat * n. Nanaet Dubesi o. Kakuluk Mesak p. Kota Atambua q. Atambua Barat r. Tasifeto Timur* s. Raihat t. Lasiolat* u. Lamaknen v. Lamaknen Selatan
1 9 5 11 2 2 4 5 3 2 -
1 7 2 9 1 3 2 3 4 2 -
10 7 26 4 17 4 28 11 5 8 14 16 6 4
1 2 2 3 1 -
3 4 3 3 5 3 1 9 5 5 5 2 3
1 1 1 -
-
13 13 47 9 38 11 46 22 13 22 22 28 13 7
2 1 9 3 6 5 1
4 2 2 -
2 10 5 3 6 5 5 7 4
1 1 -
4 4 5 4 5 2 6 3 5
1
-
8 15 11 21 16 15 11 17 11
134
98
494
46
117
6
0
897
03. Kelurahan a. Kota Atambua b. Tenukiik c. Manuaman d. Manumutin e. Tulamalae f. Bardao g. Beirafu h. Lidak* i. Umanen
Jumlah I
52
SLTA D1-D3 S1
Honorer/ Kontrak/ Jumlah PTT
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.6 Tingkat Pendidikan
Kantor/Dinas/Instansi (1)
SD
SLTP
(2)
(3)
SLTA D1-D3 S1
(7)
(8)
1 5
5 1
4 12
1
4 2
-
-
14 21
l. Rinbesi Sekretariat DPRD
2 7
2 8
4 35
1 -
3 15
1 -
-
13 65
Kejaksaan Negeri
3
-
18
-
12
-
-
33
Pengadilan Negeri Departemen Agama *
1
1 1
25 54
1 61
18 75
1 1
3
46 196
Pengadilan Agama BPN *
1
1
2 30
1
11 8
4 -
5 -
22 41
BPS Lembaga Pemasyarakatan 1 KPPN PNS Polri 8 PNS Kodim 182 Bandara Udara Haliwen* Pengelolaan Pajak Atambua* 1 Imigrasi Badan Pengawas* 7 Badan Kesbanglinmas 1 Bappeda* 1 Bapedalda 7 Badan Kepegawaian 2 Badan PMD Dinas Kimpraswil 35 Dinas Infokom 13 Dinas Perindustrian &Perdagangan 4 Dinas Pendaftaran Penduduk* 4 Jumlah II 286
-
17
1
8
-
-
26
3 5 23 4
36 17 12 11 3
10 1
17 4 1 -
1 -
3
57 32 26 216 11
2 1 3 5 1 14 14
2 26 27 27 35 12 45 13 79 13
1 4 2 6 1 5 2 11 6
1 7 12 14 26 10 9 3 34 11
1 3 2 1 1 1
4 -
8 34 52 46 74 35 64 19 174 58
3
56
2
13
1
-
79
1 98
41 656
2 119
11 329
18
15
j. Fatubenao k. Fatukbot*
(4)
(5)
(6)
S2
Honorer/ Kontrak/ Jumlah PTT
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
(9)
59 1 521
53
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.6
(1)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan (Guru)* Dinas Kesehatan* Dinas Nakertrans Dinas Pendapatan Daerah Dinas Kehutanan Dinas Keluarga Berencana* Dinas Perhubungan* Dinas Pertanian & Perkebunan* Dinas Perikanan & Kelautan Dinas Pertambangan & Energi Dinas Peternakan* Dinas Koperasi PK&M Dinas Kesejahteraan Sosial* Dinas Kebersihan & Pertamanan* Kantor Satpol Pamong Praja* Kantor Arsip Daerah* Kantor Ketahanan Pangan* Kantor Perpustakaan Kantor PDE* PD. Belu Bhakti* PDAM* Jumlah III
54
Honorer/ Kontrak/ Jumlah PTT
Tingkat Pendidikan
Kantor/Dinas/Instansi SD
SLTP
(2)
(3)
SLTA D1-D3 S1 (4)
(5)
S2
(6)
(7)
(8)
(9)
1
1
26
4
11
1
-
44
2
8
71
9
22
1
-
113
-
-
1 211
851 1 751
-
-
3 813
19 2
54 2
295 73
68 4
27 20
4 2
-
467 103
4
3
55
2
17
2
-
83
13
4
80
1
24
1
-
123
1
7
76
6
38
-
128
12
7
109
6
9
-
143
13
17
47
22
50
1
-
150
6
-
46
5
19
1
-
77
4
3
34
-
13
3
-
57
7 1
3 -
64 24
10 4
23 14
1 1
-
108 44
1
4
17
2
5
-
29
13
8
30
2
7
-
-
60
3
2
45
2
7
-
-
59
1
2
11
2
3
-
-
19
1
2
43
6
4
-
-
56
1 1 3 109
2 3 2 134
51 1 10 9 5 3 1 3 6 1 2 426 1 008 2 083
18
-
65 18 12 7 5 778
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Lanjutan / Continued Tabel 2.6
S1
S2
Honorer/ Kontrak/ PTT
Tingkat Pendidikan
Kantor/Dinas/Instansi SD
SLTP
SLTA
D1-D3
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
RSUD Atambua* Akademi Perawat* Sekretariat KPU* BRI* BPD Betun BPD Capem Atapupu PLN Telkom* Pos & Giro Pegadaian Ps. Baru Pegadaian Atambua Pegadaian Betun* Asuransi Jiwa Sraya* Asuransi Bumi Putra Perum Dolog Atambua Bank Mandiri BNI Jumlah IV
6 1 1 1 1 1 4 15
8 1 1 1 6 17
173 15 14 31 2 22 3 15 5 4 4 10 52 10 1 361
19 4 1 3 1 2 1 1 32
1 21 7 2 1 1 2 3 2 6 2 3 4 55
1 1 1 3
15 7 15 7 4 8 12 4 72
206 22 17 58 22 13 25 19 29 10 6 8 12 58 25 15 10 555
Jumlah I+II+III+IV
544
347
3 937 1 205 2 584 45
87
8 751
Sumber
: BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
55
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.7 Banyaknya Pemilih menurut Partisipasi dalam Pemilu 2004 - 2009 Pemilih
2004
(1)
(2)
Legislatif 2009 (3)
Presiden 2004 (4)
2009 (5)
a.
Terdaftar
193 610
223 309
193 035
220 515
b.
Menggunakan hak pilih
170 711
164 250
167 462
156 527
-
Suara sah
153 468
154 787
167 251
147 078
-
Suara tidak sah
17 243
11 704
308
11 059
61 489
59 059
27 604
63 988
c.
56
Tidak menggunakan hak pilih
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.8 Hasil Pemungutan Suara Anggota DPRD Kabupaten Belu Dalam Pemilu Legislatif 2009 Partai Politik
Jumlah Perolehan Suara
(1)
(2)
1.
Partai Demokrat
19 514
2.
Partai Golongan Karya (Golkar)
13 202
3.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
11 222
4.
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
10 351
5.
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
8 171
6.
Partai Demokrasi Kebangsaan PDK)
7 338
7.
Partai Amanat Nasional (PAN)
6 760
8.
Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP)
5 025
9.
Partai Pelopor
4 825
10. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
4 386
11. Partai Perjuangan Indonesia baru (PPIB)
4 381
12. Partai Barisan Nasional (Barnas)
4 122
13. Partai Damai Sejahtera (PDS)
3 653
14. Partai Republik Nusantara (RepublikaN)
3 522
15. Partai Karya Perjuangan (Pakar pangan)
3 415
16. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
3 269
17. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)
3 180
18. Partai Pengusha dan Pekerja Indonesia (PPPI)
3 008
19. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI-M)
2 981
20. Partai Pemuda Indonesia (PPI) 21. Lainnya Total
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
2 743 29 680 154 748
57
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Tabel / Table 2.9 Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Belu menurut Asal Partai Politik dan Jenis Kelamin Dalam Pemilu Legislatif 2009
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Asal Partai Politik
Laki-laki
Perempuan
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
3 2 2 1 3 1 0 1 2 1 3 1 3 4 1
1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0
4 2 3 1 3 1 1 1 3 2 4 1 3 5 1
28
7
35
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Karya Peduli Bangsa Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Partai Barisan Nasional Partai Amanat Nasional Partai Perjuangan Indonesia baru (PPIB) Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) Partai Karya Perjuangan (Pakar pangan) Partai Demokrasi Kebangsaan Partai Pelopor Partai Golongan Karya (Golkar) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Partai Demokrat Partai Buruh
Jumlah
58
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
BAB / CHAPTER
3
Penduduk & Tenaga Kerja Population & Man Power
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
PENDUDUK & TENAGA KERJA PENDUDUK Tema kepedudukan selalu muncul menjadi suatu permasalahan yang cukup menarik dan hangat untuk diperdebatkan karena mempunyai kaitan erat dengan kesejahteraan hidup manusia. Perkembangan penduduk yang pesat tanpa diimbangi dengan persediaan resourses yang memadai maka jumlah penduduk yang banyak tersebut menjadi beban bagi pembangunan. Sebaliknya percepatan pertumbuhan penduduk jauh lebih lamban dari percepatan peningkatan sumber daya dan sumber dana yang ada maka penduduk yang banyak dengan kualitas yang memadai akan menjadi modal pembangunan yang sangat berharga. Pemerintah dalam berbagai format perencanaan selalu menempatkan masalah kependudukan sebagai kerangka acuannya, karena penduduk dengan aspek kualitas dan kuantitasnya merupakan pelaku sentral sekaligus sebagi objek yang menikmati hasilhasil pembangunan secara lebih adil dan berkeprikemanusiaan. Penduduk yang banyak dengan kualitas yang tinggi akan menjadi asset yang berharga bagi kelancaran proses pembangunan, sedangkan apabila sebagian besar dari mereka berkualitas rendah tentu akan
menjadi sumber kemiskinan dan keterbelakangan yang tidak lain juga menjadi musuh utama dari misi pembangunan bangsa. Dari hasil Sensus Penduduk, jumlah penduduk di Kabupaten Belu tahun 1990 sebanyak 216 019 jiwa dan meningkat menjadi 277 484 jiwa pada tahun 2000, dengan pertumbuhan rata–rata 2,54%. Tingkat pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi dibanding pertumbuhan 1980-1990 yang hanya 1,78%. Pada tabel 3.1.1. jumlah penduduk Kabupaten Belu 2008 dari 384 182 jiwa, dengan tingkat kepadatan rumah tangga rata-rata 4 orang dan kepadatan penduduk 157 orang per Km². Dibandingkan tahun sebelumnya angka pertumbuhan penduduk periode 2000-2008 tergolong cukup tinggi yakni 4,15%. Hal ini karena selain perkembangan penduduk secara alamiah, juga diakibatkan oleh adanya eksodus ex pengungsi Timor Timur ke wilayah Kabupaten Belu yang pada Sensus Penduduk 2000 belum terhitung. Faktor migrasi masuk juga menjadi pemicu tingginya angka pertumbuhan penduduk mengingat kedudukan wilayah geografis Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Negara Timor
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
61
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Leste akan menjadi daerah transit bagi penduduk dari luar untuk expansi usaha ke negara baru tersebut. Selain itu dengan adanya pergeseran paradigma Keluarga Berencana dari Norma Keluarga Kecil Bahagia menjadi Keluarga Berkualitas nampak disalah tafsirkan sebagai peluang untuk banyak anak asal bisa/mampu menghidupinya. Pada kasus ini, hidup layak sebuah keluarga menjadi relatif dan sangat tergantung pada pandangan kepentingan yang bersifat subjektif. Analisis kependudukan tahun 2008 memperlihatkan indikator sebagai berikut: - Angka sex ratio pada tahun 2008 sebesar 100,52 menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih tinggi dari penduduk perempuan yakni setiap 101 penduduk laki-laki terdapat 100 orang penduduk perempuan. - Dilihat dari struktur umur penduduk memperlihatkan bahwa sebagaian besar penduduk Belu berada pada usia muda, dimana konstruksi piramida penduduknya masih berbentuk ekspansif. Dari 384 182 pada tahun 2008 40,65%, merupakan penduduk usia muda yang berumur 0 – 14 tahun.
62
-
Angka ketergantungan (Dependency Ratio) pada tahun 2008 adalah 79 yang menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 79 orang yang belum atau tidak produktif.
KETENAGAKERJAAN Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 10 tahun keatas, sedangkan khusus dalam Sensus Penduduk 2000 dan Sakernas 2008 menggunakan konsep penduduk berumur 15 tahun keatas. Mereka terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Proporsi penduduk yang tergolong angkatan kerja dikenal dengan istilah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( T P A K). TPAK mengkikuti pola huruf *U* terbalik. Angka ini rendah pada usia muda (usia sekolah), kemudian naik sejalan dengan kenaikan umur sampai mencapai puncaknya pada umur 25–29 tahun, yang selanjutnya turun lagi perlahan pada umur-umur berikutnya (antara lain karena pensiun, kesehatan yang tidak memungkinkan dan telah mencapai usia tua). Selama kurun waktu 2000-2008, TPAK Kabupaten Belu sedikit berfluktuasi yakni 77,64 di tahun
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
2000, 61,35 pada tahun 2005, 61,00 tahun 2006, tahun 2007 68,28% dan 2008 ini bergerak turun menjadi 67,20%. Diduga fluktuasi TPAK ini erat kaitannya dengan situasi kesulitan ekonomi yang dialami sebagian besar masyarakat. Pada kondisi ekonomi masyarakat secara umum relatif baik maka ada sebagian penduduk usia kerja terutama ibu rumah tangga tidak aktif mencari nafkah. Sebaliknya ketika kondisi ekonomi tingkat rumah tangga memasuki fase kronis maka sebagian ibu rumah tangga terpaksa ikut mencari nafkah melalui usaha antara lain kerajinan rumah tangga, perdagangan eceran atau sebagai pekerja keluarga pada sektor pertanian. Angka kesempatan kerja merupakan perbandingan antara penduduk yang bekerja dengan angkatan kerja. Pada tahun 2008 angka kesempatan kerja Kabupaten Belu tergolong tinggi yakni 96.87%. Ini berarti angka pengangguran terbuka pada tahun 2008 hanya sebesar 3,13% atau lebih sedikit dibanding hasil sensus SP 2000 sebesar 7,44%. Kendatipun tingkat pengangguran terbuka relatif kecil, namun bila dibandingkan dengan tingkat pendapatan perkapita penduduk yang masih rendah menunjukkan bahwa sebenarnya angka setengah pengangguran dan pengangguran terselubung di Kabupaten Belu terutama pada
sektor pertanian di pedesaan masih cukup tinggi. Komposisi penduduk yang bekerja pada tahun 2008 memperlihatkan bahwa sebagian besar yakni 60,09 % dari penduduk yang bekerja,mempunyai lapangan pekerjaan utama di sektor pertanian. Sementara sisanya masing-masing bekerja pada sektor sekunder 12,84% dan sektor tersier 27,07%. Bila di bandingkan dengan hasil sensus penduduk tahun 1990 dan 2000 di mana penduduk yang bekerja di sektor pertanian masing masing 68,28% dan 76,15% maka selama lebih dari dua dekade terakhir ini sedikit sekali terjadi transformasi tenaga kerja dari sektor primer ke sektor ekonomi moderen. Padahal kunci dari kemajuan pembangunan ekonomi terletak pada akselarasi kinerja dari sektorsektor ekonomi moderen yang dimanifestasikan lewat semakin besarnya porsi tenaga kerja yang bekerja pada sektor sekunder dan tersier. Lambatnya transformasi tenaga kerja ke sektor moderen sangat erat kaitannya dengan tingkat pendidikan pekerja. Data hasil Sakernas 2008 memperlihatkan bahwa sekitar 73,10% penduduk yang bekerja berpendidikan paling tinggi hanya tamat Sekolah Dasar (SD). Dengan masih rendahnya tingkat pendidikan maka kemampuan untuk mengadopsi perkembangan teknologi produksi
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
63
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
yang lebih baik maupun pikiran kreatif untuk menyeleksi aktivitas ekonomi yang lebih menguntungkan menjadi relatif terbatas. Penyebaran penduduk yang bekerja menurut jumlah jam kerja selama seminggu memperlihatkan bahwa sebagian besar pekerja kita masih memiliki ethos kerja yang rendah. Dari 187 820 penduduk yang bekerja pada tahun 2008 sekitar 51,62% di antaranya bekerja dibawah jam kerja normal yakni rata-rata di bawah 6 jam perhari. Penduduk yang bekerja di atas 35 jam perminggu atau lebih dari 7 jam perhari sekitar 48,38%. Untuk mengetahui tingkat kemandirian dan kesejahteraan pekerja dapat di amati dari status pekerjaannya. Dari jumlah pekerja pada tahun 2008 memperlihatkan bahwa 20,43% (38 378 Jiwa) diantaranya adalah pekerja keluarga/pekerja tidak di bayar sementara sisanya masing-masing bekerja di bantu dengan buruh tidak di bayar/pekerja keluarga 41,22% berusaha sendiri dan di bantu buruh di bayar masing masing 17,28 % dan 2,17 % buruh karyawan 18,28 dan pekerja bebas cuma 0.45 % .
64
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Gambar 3.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Belu Tahun 1995 - 2008 378882 361862 371530 331385324165 350000 291967 284074 277137 300000 256815 243236 245224 235508 250000 231815 400000
384182
200000 150000 100000 50000 0 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Registrasi Penduduk 1995-2008
Gambar 3.2. Piramida Penduduk Kabupaten Belu Tahun 2008 75+ 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59
laki laki perempuan
50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4
-40000 -30000 -20000 -10000
0
10000 20000 30000 40000
Kelompok Umur Sumber : Registrasi Penduduk 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
65
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Gambar 3.3. Penduduk Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Tahun 2008 Lamaknen Selatan Lamaknen Las iolat Raihat
Nanaet Dubesi
Tasifeto Timur Atambua Selatan Atambua Barat Kota Atambua Kakuluk Mesak Tasifeto Barat
Kobalima Timur Kobalima Raimanuk Laen Manen Malaka Timur Io Kufeu Io Kufeu Sasita Mean
Malaka Tengah
Weliman Wewiku Rinhat
0
10000
Malaka Barat
20000
30000
penduduk
rumah tangga
40000
50000
Sumber : Registrasi Penduduk 2008
Gambar 3.4. Kepadatan Penduduk per Km² di Kabupaten Belu Tahun 2008 Lamaknen Selatan Lamaknen Lasiolat Raihat Tasifeto Timur
Atambua Selatan Atambua Barat Kota Atambua
Nanaet Dubesi Kakuluk Mesak Tasifeto Barat Kobalima Timur Kobalima Raimanuk Laen Manen Malaka Timur Io kufeu Botin leobele Sasita Mean Malaka Tengah Weliman Wewiku Rinhat Malaka Barat 0
500
1000
1500
2000
Sumber : Registrasi Penduduk 2008
66
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Gambar 3.5. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu Tahun 2008 25 tahun ke atas 17.07% 19 - 24 tahun 56.72%
15 tahun ke bawah 2.32% 16 tahun 4.47%
17 - 18 tahun 19.42% Sumber : Susenas 2008, BPS
Gambar 3.6. Persentase Penduduk Kabupaten Belu Usia 15 Tahun Menurut Status Pekerjaan Utamanya Tahun 2008
lain lain 0.62%
Berusaha sendiri 17.28% Berusaha dg. buruh tidak tetap 41.22%
Pekerja tak dibayar 20.43%
Buruh/ karyawan 18.28%
Berusaha dg. buruh tetap 2.17%
Sumber : Sakernas 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
67
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Gambar 3.7. Persentase Penduduk Kabupaten Belu Usia 15 Tahun Menurut Jumlah Jam Kerjanya Tahun 2008
35 + 15 - 34 1 - 14 0*) 0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
Sumber : Sakernas 2008, BPS
Gambar 3.8. Jumlah Permintaan dan Pencari Kerja yang Terdaftar di Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu Tahun 1999 - 2008
12000 10000 8000 6000 4000 2000 0
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 pencari kerja
permintaan tenaga kerja
Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu
68
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Gambar 3.9. Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar di Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu Menurut Tingkat Pendidikannya Tahun 2006 - 2008 1600
2006
2007
2008
1400 1200 1000 800 600 400 200 0 SD
SMTP
SMTA
D I, D II
D III
Sarjana
Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
69
Penduduk Populations
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, dan kepadatan penduduk per Km2 dan per Rumah Tangga Menurut Kecamatan Number of Population, Household, Area, and Density per Districk 2008 Kecamatan Districk (1)
Penduduk Population (2)
Rumah Tangga House-hold (3)
Luas Area (Km2)
Ke-padatan Density (Km2)
Kepadatan Per RT Density per Household
(4)
(5)
(6)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
23 266 16 611 21 047 21 174 39 316 10 195 9 013 8 896
5 474 3 920 4 877 4 763 8 660 2 192 1 530 2 099
87,41 151,72 97,90 88,25 168,69 65,48 39,03 67,79
266 109 215 240 233 156 231 131
4 4 4 4 5 5 6 4
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
9 162 11 147 12 023 17 548 6 650 22 077 17 422 4 738
2 324 3 096 3 009 4 482 1 665 4 590 4 041 1 059
83,28 94,02 179,42 120,95 96,11 224,19 60,25 187,54
110 119 67 145 69 98 93 79
4 4 4 4 4 5 4 4
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
26 123 24 272 21 042 20 669 14 677 6 803 12 424 7 887
5 394 4 161 4 304 5 143 3 777 1 498 2 306 1 514
24,90 15,55 15,73 211,37 87,20 64,48 105,90 108,41
1 049 1 561 1 338 98 168 106 117 73
5 6 5 4 4 5 5 5
Kabupaten Belu
384 182
85 878
2 445,57
157
4
Sumber : Registrasi Penduduk 2008
11/15/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
73
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.2 Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Population by Districk and Sex 2008 Kecamatan Districk (1)
Laki-laki Male (2)
Perempuan Female (3)
Jumlah Total (4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean
11 601 8 247 10 609 10 637 19 120 5 051
11 665 8 364 10 438 10 537 20 196 5 144
23 266 16 611 21 047 21 174 39 316 10 195
07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
4 528 4 109
4 485 4 787
9 013 8 896
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima
4 540 5 485 5 849 8 658
4 622 5 662 6 174 8 890
9 162 11 147 12 023 17 548
13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
3 312 11 240 8 800 2 350
3 338 10 837 8 622 2 388
6 650 22 077 17 422 4 738
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
13 128 13 247 10 899 10 279 7 425 3 347 6 178 3 952
12 995 11 025 10 143 10 390 7 252 3 456 6 246 3 935
26 123 24 272 21 042 20 669 14 677 6 803 12 424 7 887
Kabupaten Belu
192 591
191 591
384 182
Sumber : Registrasi Penduduk 2008
74
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.3 Penduduk Menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan Population by Districk and Cityzenship 2008 Kecamatan Districk
WNI Indonesian
(1)
(2)
WNA Cina Cinesse (3)
WNA lainnya Others (4)
Jumlah Total (5)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
23 266 16 611 21 047 21 174 39 316
-
-
23 266 16 611 21 047 21 174 39 316
06. Sasita Mean 07. Botin Leobele
10 195 9 013
-
-
10 195 9 013
8 896
-
-
8 896
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat
9 162 11 147 12 023 17 548 6 650 22 077
-
-
9 162 11 147 12 023 17 548 6 650 22 077
15. Kakuluk Mesak
17 422
-
-
17 422
16. Nanaet Dubesi
4 738
-
-
4 738
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur
26 123 24 272 21 042 20 669
-
-
26 123 24 272 21 042 20 669
21. Raihat
14 677
-
-
14 677
22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
6 803 12 424 7 887
-
-
6 803 12 424 7 887
Kabupaten Belu
384 182
-
-
384 182
08. Io Kufeu
Sumber : Registrasi Penduduk 2008
11/15/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
75
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Belu Berdasarkan Sensus Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan 1971, 1980, 1990, 2000
Penduduk (Jiwa) Kecamatan District
1971
1980
1990
2000
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1971 1980 (6)
Pertumbuhan 1980 1990 1990 2000 (7) (8)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
38 929 29 917
38 364 7 726 19 547
43 939 9 488 22 225
54 431 12 627 28 815
1,89 1,29
1,37 2,08 1,29
2,16 2,90 2,63
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
27 037 23 566 -
14 208 20 818 9 765 17 823 7 242
16 440 25 418 10 504 24 362 10 164
18 644 28 998 15 174 21 073 8 169
1,38 0,69 -
1,60 2,02 0,73 3,17 3,45
1,27 1,33 3,75 (-1,44) (-2,16)
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
19 592 14 123
9 372 15 699 5 875 14 634
12 501 18 643 6 251 16 084
44 965 19 150 7 440 17 998
1,08 0,40
2,92 1,73 0,62 0,95
13,66 0,27 1,76 1,13
Jumlah/Total
153 164
181 073 216 019
277 484
1,81
1,78
2,54
Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000, BPS Source : Population Census 1971, 1980, 1990, 2000, , BPS Keterangan : * ) Termasuk Kecamatan Pemekaran
76
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.5 Persentase Penduduk Kabupaten Belu Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan Percentage 10 years old in Belu Regency by Marital Status 2008 Status Perkawinan Marital Status
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
Belum Kawin / single
43,01
33,24
37,95
kawin / married
54,24
52,37
53,27
cerai hidup / divorced
0,63
4,74
2,76
cerai mati / widowed
2,12
9,65
6,02
100,00
100,00
100,00
Jumlah / Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
11/15/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
77
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.6 Penduduk Kabupaten Belu Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Population in Belu Regency by Age Group and Sex 2008 Golongan Umur Age Group (1)
Laki-Laki Male (2)
Perempuan Female (3)
Jumlah Total (4)
0-4
26 244
28 370
54 614
5-9
29 157
26 719
55 876
10 - 14
21 522
24 171
45 693
15 - 19
23 469
15 183
38 652
20 - 24
16 150
14 601
30 751
25 - 29
18 436
13 374
31 810
30 - 34
9 484
15 766
25 250
35 - 39
10 483
12 666
23 149
40 - 44
5 085
11 486
16 571
45 - 49
8 659
8 828
17 487
50 - 54
7 568
5 766
13 334
55 – 59
4 752
4 356
9 108
60 – 64
3 355
4 094
7 449
65 – 69
3 201
2 397
5 598
70 – 74
1 894
2 011
3 905
75 +
3 132
1 803
4 935
192 591
191 591
384 182
Jumlah / Total
Sumber : Registrasi Penduduk 2008
78
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.7 Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur Population by Districk and Age Group 2008 Kecamatan Districk
0-4
5-9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
3 251 2 321 2 942 2 959 5 392 1 398 1 239 1 217
3 502 2 501 3 171 3 189 5 752 1 489 1 320 1 300
3 026 2 161 2 741 2 757 4 798 1 246 1 101 1 083
2 083 1 487 1 883 1 894 3 868 1 015 886 877
1 613 1 150 1 454 1 464 2 781 729 636 632
1 817 1 296 1 639 1 650 2 970 778 678 679
1 326 1 613 1 741 2 540 962 3 096 665 2 443
1 404 1 708 1 841 2 687 1 019 3 064 657 2 417
1 079 1 313 1 417 2 068 784 2 547 548 2 012
769 935 1 008 1 472 558 2 780 596 2 193
639 779 842 1 225 465 2 208 474 1 743
785 957 1 033 1 504 568 2 043 439 1 613
22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
3 664 3 398 2 950 3 150 2 238 1 037 1 879 1 193
3 625 3 361 2 918 2 998 2 129 986 1 736 1 102
3 016 2 793 2 426 2 167 1 540 713 1 442 915
3 289 3 058 2 650 1 760 1 250 579 1 078 684
2 614 2 420 2 102 1 605 1 137 529 924 586
2 418 2 240 1 945 1 626 1 154 535 883 560
Kabupaten Belu
54 614
55 876
45 693
38 652
30 751
31 810
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat
Sumber : Proporsi Registrasi Penduduk terhadap hasil Sensus Penduduk 1990 dan 2000
11/15/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
79
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Lanjutan Tabel 3.1.7 Kecamatan Districk
30 - 34
35 -39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 – 59
(1)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
1 524 1 088 1 378 1 385 2 432 633 558 551
1 570 1 121 1 420 1 429 2 369 618 542 537
1 098 783 993 1 000 1 717 398 394 388
1 096 783 994 999 2 065 543 475 466
814 581 736 740 1 525 393 350 344
569 406 516 519 1 020 271 234 232
633 772 832 1 213 460 1 525 328 1 204
607 740 798 1 164 441 1 189 255 938
426 520 559 818 310 811 176 641
417 507 546 799 304 810 173 637
335 406 438 641 243 613 131 483
203 247 266 389 147 390 85 308
22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
1 803 1 685 1 454 1 275 904 419 730 464
1 408 1 313 1 136 1 168 829 384 718 455
960 890 772 1 003 712 330 534 338
956 896 774 1 042 741 343 685 436
723 680 586 869 618 286 489 310
461 430 373 684 486 225 396 251
Kabupaten Belu
25 250
23 149
16 571
17 487
13 334
9 108
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat
80
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Lanjutan Tabel 3.1.7 Kecamatan Districk
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75 +
Jumlah
(1)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
483 345 437 441 840 218 192 190
350 250 317 320 699 181 159 159
244 174 220 222 414 108 94 92
226 164 206 206 674 177 155 149
23 266 16 611 21 047 21 174 39 316 10 195 9 013 8 896
190 232 249 364 138 325 70 256
137 168 180 263 100 227 50 179
93 113 121 177 67 186 40 148
119 137 152 224 84 263 51 207
9 162 11 147 12 023 17 548 6 650 22 077 4 738 17 422
22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
385 359 310 469 334 154 286 182
269 252 216 313 224 102 296 187
220 206 177 253 179 84 167 106
312 291 253 287 202 97 181 118
26 123 24 272 21 042 20 669 14 677 6 803 12 424 7 887
Kabupaten Belu
7 449
5 598
3 905
4 935
384 182
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat
11/15/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
81
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.1.8 Jumlah Rumah Tangga dan RTS PPLS 08 Kabupaten Belu dirinci menurut Kecamatan 2008 Kecamatan (1)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
Kabupaten Belu
RTS PPLS 08
Jumlah Rumah Tangga*)
Persentase
(2)
(3)
(4)
3254 2829 2835 2615 5275 1548 949 1776
5534 4097 4852 4696 8315 2539 1703 2014
58,80 69,05 58,43 55,69 63,44 60,97 55,73 88,18
2108 2496 2808 2464 1259 2299 2582 625
2215 2949 2881 5112 1951 4297 3751 1054
95,17 84,64 97,47 48,20 64,53 53,50 68,83 59,30
2887 1455 1666 3077 2836 920 1830 1261
6200 3924 3773 4673 3613 1547 2278 1497
46,56 37,08 44,16 65,85 78,49 59,47 80,33 84,24
53654
85465
62,78
Catatan : *) Perkiraan Jumlah Rumah Tangga berdasarkan Registrasi Penduduk Sumber : Pendataan Program Perlindungan Sosial 2008 (PPLS08), BPS
82
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Tingkat Kelahiran Fertility Rate
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Tabel 3.2.1 Perkiraan Angka Kelahiran Total / TFR menurut Kabupaten 1989-2005 Kabupaten Regency
1989-1990*)
1995-1996**)
2004/2005
(1)
(2)
(3)
(4)
5.60 4.15 4.67 4.66 3.45 4.46 3.86 3.92 3.96 4.09 3.93 5.03 -
4.99 4.08 4.31 3.48 3.54 4.48 3.45 2.97 2.81 2.94 3.57 4.34 -
4.93 3.78 3.80 2.99 3.65 3.63 2.85 3.06 3.39 2.59 2.50 3.39 4.25 2.54
-
3.83
3.49
01. Sumba Barat 02. Sumba Timur 03. Kupang 04. Timor Tengah Selatan 05. Timor Tengah Utara 06. Belu 07. Alor 08. Lembata 09. Flores Timur 10. Sikka 11. Ende 12. Ngada 13. Manggarai 71. Kota Kupang
Nusa Tenggara Timur Catatan :
*) Dihitung dari Sensus Penduduk 1980 dan 1990 (metode arriaga) **) Dihitung dari data gabungan (SP90 dan Susenas 96 metode Role ***) Laporan indikator database 2004/2005
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
85
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Tabel 3.2.2 Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Age at First Marriage 2008 Umur Perkawinan Pertama Age at First Marriage
Persentase Percentage
(1)
(2)
≤15 tahun
2,32
16 tahun
4,47
17 - 18 tahun
19,42
19 - 24 tahun
56,73
25 tahun ke atas
17,07
Jumlah / Total
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
86
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Tabel 3.2.3 Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Lahir Hidup di Kabupaten Belu Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children 2008 Jumlah Anak Yang Lahir Hidup Numbers of Children Still live (1)
Persentase Percentage (2)
0
5,35
1
13,89
2
16,42
3
14,55
4
12,65
5
10,64
6
8,39
7
7,95
8
4,26
9
2,36
10+
3,53
Jumlah / Total
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
87
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Tabel 3.2.4 Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup di Kabupaten Belu Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2008 Jumlah Anak Yang Masih Hidup Numbers of Children Still live (1)
Persentase Percentage (2)
0
6,40
1
15,23
2
18,84
3
17,88
4
13,24
5
11,73
6
8,68
7
4,12
8
2,36
9
1,05
10+
0,46
Jumlah / Total
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
88
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Tingkat Kematian Mortality Rate
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.3.1 Tingkat Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Menurut Kabupaten Infant Mortality Rate ( IMR) per 1000 birth by Regency 1999, 2002, 2004 Kabupaten Regency
1999
2002
2004
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Sumba Barat
64
60
55
02. Sumba Timur
76
73
53
03. K u p a n g *)
57
52
55
04. Timor Tengah Selatan
49
46
53
05. Timor Tengah Utara
50
49
50
06. B e l u
57
55
46
07. A l o r
59
57
54
08. Flores Timur
46
44
46
09. S i k k a
47
45
48
10. E n d e
60
56
44
11. N g a d a
51
48
42
12. Manggarai
54
52
47
13. Kodya Kupang
-
-
24
14. Lembata
-
-
47
62.6
51
49
Nusa Tenggara Timur
Keterangan : Laporan Indonesia Pembangunan Manusia 2001, 2004 Remarks : *) Termasuk Kodya Kupang / Include Kodya Kupang
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
91
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Table 3.3.2 Tingkat Harapan Hidup Penduduk Berumur Nol Tahun Menurut Kabupaten The Life Expectancy At Birth by Regency 2005 - 2007
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
2005
2006
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Sumba Barat 02. Sumba Timur 03. Kupang 04. Timor Tengah Selatan 05. Timor Tengah Utara 06. Belu 07. Alor 08. Lembata 09. Flores Timur 10. Sikka 11. Ende 12. Ngada 13. Manggarai 14. Rote Ndao 15. Manggarai Barat 16. Sumba Barat Daya 17. Sumba Tengah 18. Nagekeo 19. Manggarai Timur 71. Kota Kupang
63,3 61,2 64,5 66,2 66,8 64,3 65,1 65,8 66,5 67,1 63,7 65,5 66,1 65,8 65,4 71,0
63,8 61,3 64,6 66,3 66,9 64,6 65,6 66,1 66,9 67,8 64,0 66,7 66,5 66,4 65,6 62,6 62,1 63,0 71,1
64,11 61,42 64,77 66,40 67,27 64,72 65,89 66,17 67,17 68,06 64,16 66,77 66,65 66,78 65,75 62,82 62,22 63,09 71,48
Nusa Tenggara Timur
64,9
66,5
66,70
Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Source : BPS of Nusa Tenggara Timur Province
92
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Tabel / Tabel 3.3.3 Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal di Kabupaten Belu 2008 Jumlah Anak Yang Sudah Meninggal
Persentase Percentage
(1)
(2)
0
67,68
1
16,78
2
8,76
3
3,22
4
2,08
5
0,88
6
0,32
7
0,15
8
0,00
9
0,15
10 +
0,00
Jumlah / Total
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
93
Angkatan Kerja Labour Force
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.1 Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kegiatannya Seminggu yang Lalu Population 15 Years Old and Over by Sex and Activity During The Previous Week 2008 Laki-Laki Male
Kegiatan Seminggu yang Lalu Activity During The Previous Week
Numbers
(1)
(2)
Jumlah
Perempuan Female % (3)
Jumlah Numbers
Jumlah Total
%
Jumlah Numbers
(4)
% (7)
a. Angkatan kerja economically active
121 674
85,82
72 213
49,22
193 887
67,21
1. Bekerja / Worked
119 036
83,96
68 784
46,88
187 820
65,10
2. Mencari Pekerjaan / Pengangguran looking for work
2 638
1,86
3 429
2,34
6 067
2,11
b. Bukan angkatan kerja not economically active
20 106
14,18
74 502
50,78
94 608
32,79
10 198
7,19
13 089
8,92
23 287
8,07
2 244
1,58
58 160
39,64
60 404
20,94
7 664
5,41
3 253
2,22
10 917
3,78
141 780
100,00
146 715
100,00
288 495
100,00
1. Sekolah attending school 2. Urus rumah tangga house keeping 3. Lainnya / others Jumlah / total
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2008, BPS Source : National Labor ForceSurvey 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
97
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.2 Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kegiatan Population 15 Years Old and Over by Type of Activity in Belu Regency 2000 Jenis Kegiatan Type of Activity (1) a. Angkatan kerja / economically active
Jumlah Total Jumlah Numbers (2)
% (3)
133 125
77,64
130 273
75,98
2. Mencari Pekerjaan / looking for work
2 852
1,66
b. Bukan angkatan kerja / not economically active
38 347
22,36
13 390
7,81
-
-
24 957
14,55
171 472
100,00
1. Bekerja / Worked
1. Sekolah / attending school 2. Mengurus rumah tangga / house keeping 3. Lainnya / others *) Jumlah / total Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS Keterangan : termasuk mengurus rumah tangga Remarks : including house keeping
98
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.3 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week By Main Employment Status and Sex 2008 Status Pekerjaan Utama Main Employment Status
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain / self employed
16 395
16 057
32 452
17,28
2. Berusaha sendiri dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar
59 369
18 050
77 419
41,22
3. Berusaha dengan dibantu buruh dibayar / employer
3 687
386
4 073
2,17
25 288
9 054
34 342
18,28
5. Pekerja bebas pertanian
121
720
841
0,45
6. Pekerja bebas non-pertanian
315
-
315
0,18
13 861
24 517
38 378
20,43
119 036
68 784
187 820
100,00
4. Buruh, karyawan / employee
7. Pekerja tak dibayar Jumlah / total
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2008, BPS Source : National Labor Force Survey 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
99
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.4 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Employmen Status and Sex 2000 Status Pekerjaan Utama Main Employment Status
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain Self employed
14 400
11 751
26 151
2. Berusaha sendiri dibantu dg. Buruh tidak tetap Self employed assisted by member / temporary worker
33 437
3 890
37 327
373
117
490
4. Buruh / Karyawan / Employee
10 607
3 162
13 769
5. Pekerja Keluarga / Family worker
13 431
39 074
52 505
21
10
31
72 269
58 004
130 273
3. Berusaha dengan dibantu buruh tetap Employer
6. Tak Terjawab / No Stated Jumlah / Total Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS
100
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.5 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2008 Jumlah Jam Kerja Seluruhnya Total Working Hours (1)
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
Jumlah Numbers
%
Jumlah Numbers
%
Jumlah Numbers
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
0*)
2 970
2,50
3 767
5,48
6 737
3,59
1 - 14
5 834
4,90
8 096
11,77
13 930
7,42
15 - 34
43 135
36,24
33 149
48,19
76 284
40,62
35 +
67 097
56,37
23 772
34,56
90 869
48,38
Jumlah / Total
119 036
100,00
68 784
100,00
187 820
100,00
Keterangan / remarks : *) Sementara tidak bekerja / Temporary not working Sumber : Diproporsikan dari jumlah penduduk NTT, yang bekerja menurut jam kerja hasil Sakernas 2008
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
101
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.6 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2008
Lapangan Usaha Utama Main Industry (1)
Laki-Laki Male Jumlah Numbers (2)
Perempuan Female
% (3)
Jumlah Numbers (4)
Jumlah Total
%
Jumlah Numbers
(5)
(6)
% (7)
01. Primer
74 379
62,48
38 476
55,94 112 855
60,09
02. Sekunder
11 600
9,74
12 517
18,20
24 117
12,84
03. Tertier
33 057
27,77
17 791
25,87
50 848
27,07
119 036 100,00
68 784
Jumlah / Total
100,00 187 820 100,00
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2008, BPS Source : National Labor ForceSurvey 2008, BPS
102
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.7 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2000
Lapangan Usaha Utama Main Industry (1) 01. Pertanian
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Numbers
%
(2)
(3)
Jumlah Numbers (4)
Jumlah Total
%
Jumlah Numbers
%
(5)
(6)
(7)
57 019
78,90
42,188
72,73
99 207
76,15
537
0,74
8,587
14,80
9 124
7,00
03. Perdagangan
2 980
4,12
2,403
4,14
5 383
4,13
04. Jasa
8 464
11,71
3,029
5,22
11 493
8,82
05. Angkutan
1 645
2,28
78
0,13
1 723
1,32
06. Lainnya
1 622
2,24
1,713
2,95
3 335
2,56
2
0,00
6
0,01
8
0,01
72 269
100,00
58,004
100,00
130 273
100,00
02. Industri
07. Tidak terjawab Jumlah / Total
Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
103
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.8 Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 10 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Type of Main Occupation and Sex 2008 Laki-Laki Male Jenis Pekerjaan Utama Type of Main Occupation (1) 1. Tenaga Profesional, tehnisi dan sejenisnya
Perempuan Female
Jumlah Number s
%
(2)
(3)
Jumlah Number s (4)
Jumlah Total
%
Jumlah Number s
%
(5)
(6)
(7)
5 281
4,44
5 273
7,67
10 554
5,62
2. Tenaga Kepemimpinan dan ketatalaksanaan
2 055
1,73
492
0,72
2 547
1,36
3. Tenaga Tata Usaha dan sejenisnya
3 882
3,26
1 732
2,52
5 614
2,99
4. Tenaga Usaha Penjualan
5 426
4,56
7 710
11,21
13 136
6,99
5. Tenaga Usaha Jasa
2 432
2,04
1 986
2,89
4 418
2,35
74 379
62,48
38 476
55,94 112 855
60,09
24 551
20,62
13 115
19,07
37 666
20,05
1 030
0,87
-
-
1 030
0,55
119 036
100,00
68 784
100,00 187 820
100,00
6. Tenaga Usaha Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 7. Tenaga Produksi, operator alat-alat angkutan, pekerja kasar, transportasi 8. Lainnya Jumlah
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
104
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.9 Jumlah Pencari Kerja, Permintaan, dan Penempatan Tenaga Kerja yang Terdaftar Menurut Jenis Kelamin Numbers of Registered Job Applications, Vacancies, and Placement of Workers by Sex 2008 Jenis Kegiatan Activity
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
1 328
2 153
3 481
02. Permintaan tenaga kerja / vacanciens
168
613
781
03. Penempatan tenaga kerja / placement
168
613
781
01. Pencari kerja / job applications
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
105
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.10 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Numbers of Registered Job Applicants by Educational Attainment and Sex 2008 Tingkat Pendidikan Educational Attainment
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
01. SD dan sederajat / primary school
204
249
453
02. SMTP / junior high school
151
595
746
03. SMTA / senior high school
264
308
572
48
166
214
05. D III / academy, diploma III
136
214
350
06. Universitas / university
395
456
851
1 198
1 988
3 186
04. D I, D II / diploma I, II
Jumlah / total
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
106
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.11 Perbandingan Rata-Rata Upah/Gaji Bersih Karyawan dengan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) dan Upah Minimum Regional (UMR) Selama Sebulan Di Kabupaten Belu 2006 - 2008 Wilayah
2006
2007
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
Belu a. Rata-rata Upah/Gaji Bersih Sebulan
425 000
575 000
-
b. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)
625 000
750 000
823 500
c. Upah Minimum Regional (UMR)
550 000
600 000
650 000
a. Rata-rata Upah/Gaji Bersih Sebulan
-
725 000
-
b. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)
-
-
-
550 000
600 000
650 000
Nusa Tenggara Timur
c. Upah Minimum Regional (UMR)
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
107
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.12
Banyaknya Transmigran dirinci per Kecamatan di Kabupaten Belu Number of Transmigrant by District in Belu Regency 2008 Kecamatan Districk
Kepala Keluarga
Jiwa
(1)
(2)
(3)
-
-
01. Malaka Barat
100
473
03. Wewiku
-
-
04. Weliman
-
-
05. Malaka Tengah
-
-
06. Sasita Mean
-
-
07. Malaka Timur
-
-
08. Laen Manen
-
-
09. Raimanuk
-
-
10. Kobalima
-
-
11. Tasifeto Barat
-
-
12. Kakuluk Mesak
-
-
13. Kota Atambua
-
-
14. Tasifeto Timur
-
-
15. Raihat
-
-
16. Lasiolat
-
-
17. Lamaknen
-
-
100
473
02. Rinhat
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
108
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Tabel / Table 3.4.13 Banyaknya Penduduk Pelintas Batas di Kabupaten Belu Numbers of Transitter in Belu Regency 2008 Bulan (1)
Masuk
Keluar
(2)
(3)
01. Januari
1 881
1 988
02. Pebruari
1 462
1 703
03. Maret
1 687
1 722
04. April
1 588
1 853
05. Mei
1 816
1 016
06. Juni
7 863
2 226
07. Juli
2 454
2 515
08. Agustus
2 401
2 671
09. September
2 812
2 759
10. Oktober
2 279
2 734
11. Nopember
3 021
2 682
12. Desember
2 820
2 688
Jumlah
32 084
26 557
Sumber : Kantor Imigrasi Source : Imigration Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
109
BAB / CHAPTER
4
Konsumsi & Keadaan RumahTangga
Consumption & Household Condition
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION AND HOUSEHOLD CONDITION
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA KONSUMSI Pengeluaran konsumsi perkapita merupakan indikator yang menggambarkan tingkat kemampuan rata-rata penduduk suatu wilayah dalam membiayai kebutuhan konsumsinya. Indikator ini secara tidak langsung mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat terutama dari sisi kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan komplementer lainnya. Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan menurut hasil susenas 2007 di kabupaten Belu mencapai Rp 177 744. Dari jumlah pengeluaran rata rata perkapita 177 744 perbulan sebesar 71,43 % atau Rp 126 992 di antaranya adalah pengeluaran untuk kebutuhan makanan sedangkan sisanya 28,55 % adalah pengeluaran non makanan seperti perkiraan sewa rumah, aneka barang dan jasa, pendidikan, kesehatan, pakaian dan lain-lain. Bila diamati data hasil susenas sejak tahun 1993-2004, memperlihatkan bahwa belum terjadi pergeseran pola konsumsi secara berarti karena selama kurun waktu tersebut pengeluaran
konsumsi makanan masih berkisar antara 69-72% dari total pengeluaran. Ini memperlihatkan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk Belu masih relatif rendah sehingga sebagian besar dari porsi pendapatannya dibelanjakan untuk kebutuhan makanan, bukan untuk kebutuhan yang selevel lebih maju seperti kebutuhan sekunder dan tersier. Dibandingkan dengan tahun 2005 yang lalu, rata-rata pengeluaran perkapita secara nominal mengalami peningkatan.Kenaikan yang cukup tajam ini diduga tidak saja disebabkan karena adanya perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin baik namun juga karena meningkatnya harga nominal berbagai kebutuhan pokok. Pola meningkatnya pengeluaran semacam ini diprediksikan akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang karena fenomena kenaiakan harga kebutuhan pokok tetap menjadi isu sensitive dalam krisis ekonomi negara kita yang belum berujung sapai dengan saat ini. Untuk pengeluaran makanan pada tahun 2007 sekitar 40,53% diantaranya dibelanjakan untuk bahan pangan jagung, padi-padian,
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
113
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION AND HOUSEHOLD CONDITION
umbi-umbian dan kacang-kacangan. Sementara sisanya masing-masing, ikan, daging, telur dan susu 15,49%, sayur-sayuran dan buahbuahan 16,86%, tembakau dan sirih pinang 8,67%, minyak dan lemak 4,11%, bahan minuman dan makanan jadi 4,03%, bumbubumbuan, alkohol dan konsumsi lainnya 3,25%. Untuk pengeluaran perkapita non makanan sebesar Rp 50752 dimana sekitar 44,68% diantaranya adalah perkiraan sewa rumah, 20,89% untuk aneka barang dan jasa, 9,47% untuk pakaian dan alas kaki, 5,71% untuk biaya kesehatan, 5,60% untuk pendidikan, 7,87% untuk keperluan pesta, 4,20% untuk barang tahan lama serta pembayaran pajak dan asuransi 1,59%.
KEADAAN TANGGA
RUMAH
Dari aspek sumber penerangan rumah tangga data Susenas memperlihatkan bahwa pada tahun 2008 dari 94 495 rumah tangga ternyata sekitar 26,05% dijangakau oleh listrik PLN dan 3,57% listrik non PLN dan sisanya 69,17% menggunakan lampu minyak tanah atau pelita. Kondisi rumah tangga dari aspek kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2008 dari 94 495 rumah tangga ternyata yang mempunyai sumber air minum ledeng hanya 6,27% sementara sisanya masing-masing sumur 48,30%, mata air 33,66%, sungai dan lainnya 1,07%. Sementara ini untuk bahan dinding perumahan masih didominasi rumah dengan dinding bebak 66,04% dan tembok hanya 16,10%.
.
114
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Gambar 4.1. Persentase Rumah Tanggadi Kabupaten Belu Menurut Besarnya Pengeluaran Perkapita Selama Sebulan Tahun 2008
30 25 20 15 10 5 0 Ku 10 15 20 30 >5 0,0 0,0 0,0 0,0 ra n 00 00 00 00 00 ,00 gd -1 -1 -2 -4 0 ari 4 9 9 9 10 9 9 9 9 , , , , 00 99 99 99 0 ,0 0 9 9 9 00
Sumber : Susenas 2008
Gambar 4.2 Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Kondisi Tempat Tinggalnya Tahun 2007 dan 2008
50000 45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 2008 2007
5000 0 Be rla n
ta i
Sumber : Susenas 2007 & 2008
Pe Be A ir ne rd i Mi r an nd nu ing m ga Bu Le n Te ka L de mb am nT ng o p an k u ah Lis tr i
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
115
Pengeluaran & Konsumsi Penduduk Population Expenditure & Consumption
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.1.1 Persentase Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Percentage of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2008 Golongan Pengeluaran Expenditure Classes (Rupiah)
Persentase Percentage
(1)
(2)
< 100 000
15,56
100 000 - 149 000
28,46
150 000 - 199 999
22,21
200 000 - 299 999
25,22
300 000 - 499 999
8,26
500 000 - 749 999
0,28
750 000 - 999 999
0,00
≥ 1 000 000
0,00
Jumlah / total
100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
119
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.1.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Pengeluaran untuk Makanan dan Bukan Makanan Per Kapita Sebulan Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure for Food and Non-Food 2003 Golongan Pengeluaran Expenditure Classes (Rupiah) (1)
Untuk Makanan for Food
Untuk bukan Makanan For Non-Food
Banyaknya Numbers
%
Banyaknya Numbers
%
(2)
(3)
(4)
(5)
< 15,000
0
0,00
4 140
6,05
15,000 - 19,999
0
0,00
8 260
12,08
20,000 - 29,999
0
0,00
18 305
26,77
30,000 - 39,999
1 776
2,60
13 774
20,14
40,000 - 59,999
9 335
13,65
12 086
17,67
60,000 - 79,999
16 876
24,68
6 751
9,87
80,000 - 99,999
15 248
22,30
1 623
2,37
100,000 - 149,999
18 453
26,99
1 880
2,75
150,000 - 199,999
4 949
7,24
480
0,70
>199,999
1 744
2,55
1 082
1,58
Jumlah / total
68 381
100,00
68 381
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2003 BPS Source : National Social Economic Survey 2003, BPS
120
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.1.3 Penduduk di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Population in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2007 Golongan Pengeluaran Expenditure Classes (Rupiah)
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
≤ 100,000
58 958
15,56
100,000 - 149,999
107 842
28,46
150,000 - 199,999
84 165
22,21
200,000 - 299,999
95 564
25,22
300,000 - 499,999
31 306
8,26
500,000 - 749,999
1 047
0,28
750,000 - 999,999
-
-
> 1,000,000
-
-
378 882
100,00
Jumlah/Total
Sumber : Hasil Susenas 2008 diproporsikan dengan jumlah penduduk Registrasi Penduduk 2008
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
121
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.1.4 Rata-Rata Konsumsi Bahan Makanan Per kapita Seminggu Menurut Jenis Bahan Makanan Penting di Nusa Tenggara Timur Average of Per Capita Food Consumption by Selected Food in Nusa Tenggara Timur 2005 Jenis Pengeluaran Expenditure Items
Satuan
Rata-Rata Perkapita
(1) 01. Beras & Hasilnya / Cereal & their products
(2)
(3)
Kg
1,980
02. Jagung Basah dg Kulit / Fresh Maize in Husk
Kg
0,144
03. Jagung Pipilan / Maize
Kg
0,687
04. Ketela Pohon / Cassava
Kg
0,455
05. Gaplek / Moniac
Kg
0,014
06. Talas / Keladi
Kg
0,037
07. Tepung Gaplek / Moniac Flour
Kg
0,014
08. Ketela Rambat/ Sweet Potatoes
Kg
0,096
09. Ikan segar / Fresh Fish
Kg
0,033
10. Ikan teri diawetkan / Preserved Fish
Ons
0,172
11. Daging Sapi/ Kerbau/ Beef / Buffalo
Kg
0,013
12. Telur ayam / Hens Eggs
Kg
0,183
13. Telur itik manila / Duck manila eggs
Btr
0,005
14. Kelapa / Coconut
Btr
0,263
15. Minyak Kelapa/Coconut oil
Ltr
0,073
16. Minyak goreng/Cooking oil
Ltr
0,062
17. Gula Merah/Other sugar
Ons
0,131
18. Gula Pasir/Refined Sugar
Ons
1,434
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2005, BPS Source : National Social Economic Survey 2005, BPS
122
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.1.5 Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Untuk Makanan dan Non Makanan menurut Kabupaten/Kota 2005
Kabupaten / Kota
Makanan
Non Makanan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Sumba Barat
88 661
35 223
123 885
02. Sumba Timur
98 478
42 154
140 632
03. Kupang
91 865
35 878
127 744
04. Timor Tengah Selatan
80 398
24 434
104 831
05. Timor Tengah Utara
89 216
39 269
128 485
06. Belu
96 226
48 855
145 080
07. Alor
95 850
37 132
132 982
08. Lembata
106 585
36 324
142 909
09. Flores Timur
116 758
53 832
170 590
10. Sikka
87 540
41 903
129 443
11. Ende
96 485
45 555
142 040
108 520
51 328
159 848
13. Manggarai
81 441
26 892
108 333
14. Rote Ndao
89 651
35 120
124 771
15. Manggarai Barat
90 916
43 448
134 364
160 512
135 026
295 538
96 730
44 626
141 356
12. Ngada
16. Kota Kupang Nusa Tenggara Timur
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2005, BPS Source : National Social Economic Survey 2005, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
123
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Average of Per Capita Monthly Expenditure 2 0 Jenis Pengeluaran Expenditure Items (1) 01. Padi-padian / Cereals
Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 100 000 – 150 000 – ≤ 100 000 149 999 199 999 (2) (3) (4) 29 057 42 520 54 306
02. Ubi-ubian / Cassava
2 675
3 595
3 018
03. Ikan / Fish
1 755
3 635
5 404
04. Daging / Meats
1 003
1 705
3 825
276
890
2 367
06. Sayuran / Vegetables
8 704
11 480
14 488
07. Kacang / Nuts
1 596
2 293
2 913
08. Buah / Fruits
1 626
2 201
3 191
09. Minyak & Lemak / Fats & Cooking Oil
3 025
4 165
4 987
10. Bahan Minuman/Non Prepared Drink
1 919
4 067
5 952
11. Bumbu-bumbuan / Spices
1 365
1 600
2 008
1 280
2 790
3 924
964
2 486
4 080
05. Telur & Susu / Eggs & Milk
12. Konsumsi lainnya / Miscellaneous Food Itery 13. Makanan & Minuman Jadi / Prepared Food & Drink 14. Minumanalkohol/Alcoholic Beverages
242
391
759
5 262
8 107
10 293
91 925
121 515
15. Tembakau&Sirih/Tobacco & Betelnuts 60 747 Jumlah / Total Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
124
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Table 4.1.6 untuk Kelompok Makanan di Kabupaten Belu and Food Item in Belu Regency 0 7 Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 200 000 – 300 000 – >499 000 299 999 499 999 (5) (6) (7)
rata-rata (8)
56 886
61 700
59 732
48 299
2 909
3 698
5 946
3 165
12 540
27 727
42 857
8 081
12 747
28 145
43 500
7 152
7 988
18 593
24 750
4 441
19 226
23 585
24 107
14 705
5 552
6 749
6 643
3 524
4 176
6 238
8 143
3 180
6 568
9 207
12 107
5 215
8 554
11 257
17 625
5 915
2 365
3 632
4 232
2 022
5 783
9 312
11 250
4 125
8 190
14 893
20 143
5 116
1 662
3 427
0
1 020
15 372
20 612
14 144
11 032
170 518
248 773
295 179
126 992
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
125
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Average of Capita Monthly Expenditure 2 0 Jenis Pengeluaran Expenditure Items (1)
Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 100 000 150 000 – ≤ 100 000 149 999 199 999 (2) (3) (4)
1. Perumahan Housing
8 483
14 515
21 448
2. Aneka Barang dan Jasa Miscellaneous Goods and service
3 265
5 842
10 681
3. Biaya Pendidikan Cost of Education
1 315
2 671
2 825
4. Biaya Kesehatan Cost of Health
1 757
2 180
3 441
5. Pakaian dan Alas Kaki Clothing and Footwear
2 838
4 098
5 152
6. Barang Tahan Lama Durable Goods
781
1 532
2 091
7. Pajak dan Asuransi Tax and Insurance
212
455
670
1 894
2 060
5 174
20 545
33 353
51 482
8. Keperluan Pesta Parties Jumlah / Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
126
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Table 4.1.7 untuk Kelompok Bukan Makanan di Kabupaten Belu and Non Food Item in Belu Regency 0 7
200 000 – 299 999 (5)
Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 300 000 – 500 000 – 499 999 799 999 (6) (7)
rata-rata (8)
31 626
49 915
129 615
22 676
14 931
24 119
108 104
10 601
3 448
4 393
5 208
2 840
3 472
4 202
6 667
2 899
5 262
8 441
9 844
4 804
2 750
4 609
12 198
2 130
1 012
2 771
4 076
807
5 462
6 811
8 729
3 995
67 963
105 261
284 441
50 752
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
127
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Tabel 4.1.8 Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Sebulan di Kabupaten Belu dan NTT 2007
Golongan Pengeluaran
Kabupaten Belu Jumlah (2)
(1) < 100.000
Propinsi NTT
Persentase (3)
Jumlah (4)
Persentase (5)
65 275
15,56
595 549
13,39
100.000 – 149.999
119 397
28,46
1 524 351
34,29
150.000 – 199.999
93 184
22,21
1 040 727
23,41
200.000 – 299.999
105 804
25,23
777 925
17,50
300.000 – 499.999
34 660
8,26
382 960
8,61
500.000 – 749.999
1 160
0,28
97 523
2,19
750.000 – 999.999
-
-
21 110
0,48
1.000.000 dan lebih
-
-
5 962
0,13
Jumlah
419 480
100,00
4 446 107
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
128
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Tabel 4.1.9 Rata-rata Pengeluaran Riil (Biaya Hidup) menurut Kabupaten 2005 – 2007 (dalam ribuan) Kabupaten/Kota Regency/Municipality
2005
2006
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Sumba Barat 02. Sumba Timur 03. Kupang 04. Timor Tengah Selatan 05. Timor Tengah Utara 06. Belu 07. Alor 08. Lembata 09. Flores Timur 10. Sikka 11. Ende 12. Ngada 13. Manggarai 14. Rote Ndao 15. Manggarai Barat 16. Sumba Barat Daya 17. Sumba Tengah 18. Nagekeo 19. Manggarai Timur 71. Kota Kupang
596 583 583 589 594 586 584 589 603 587 589 597 585 581 574 617
596 584 585 591 600 589 588 591 604 589 592 600 587 584 576 595 594 598 619
597 586 591 596 600 592 591 593 604 589 595 606 588 584 581 599 597 599 622
Nusa Tenggara Timur
590
591
594
Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Source : BPS of Nusa Tenggara Timur Province
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
129
Keadaan Rumah Tangga & Tempat Tinggal Household Condition & Home Owner
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.1 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Luas Lantai Household in Belu regency by Area of Floor 2008 Luas Lantai Area of Floor (m2)
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
< 20
7 563
8,00
20 - 49
64 303
68,05
50 - 99
19 645
20,79
≥ 100
2 984
3,16
Jumlah / Total
94 495
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
133
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Atap Terluas Household in Belu regency by Primary Roof Type 2008 Jenis Atap terluas Primary Roof Type
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Beton / Conerete
160
0,17
Genteng / Tile
347
0,37
Sirap
333
0,35
64 149
67,89
-
0,00
Ijuk / rumbia
2 085
2,21
Lainnya / Others
27 421
29,02
Jumlah / Total
94 495
100,00
Seng / Zine Asbes
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
134
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.3 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Lantai terluas Household in Belu regency by Primary Floor Type 2008
Jenis lantai Terluas Primary Floor Type
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Bukan Tanah / Non-dirth earth
48 360
51,18
Tanah / Dirt Earth
46 135
48,82
Jumlah / Total
94 495
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
135
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.4 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Dinding Terbanyak Household in Belu regency by Area of Primary Roof Type 2008 Jenis Dinding Terbanyak Primary Roof Type
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Tembok / Brick
15 176
16,10
Kayu / Wood
1 776
1,88
Bambu / bamboo
15 136
16,02
Lainnya / Others
62 407
66,04
Jumlah / Total
94 495
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
136
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.5 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Penerangan Household in Belu regency by Source of Lighting 2008 Sumber Penerangan Source of Lighting
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Listrik PLN / Elictricity (PLN)
24 619
26,05
Listrik Non PLN / Elictricity (NonPLN)
3 378
3,57
814
0,86
65 363
69,17
321
0,34
94 495
100,00
Petromak / Pumped Lamp Pelita, Sentir, Obor / Kerosene Lainnya / Others Jumlah / Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
137
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.6 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Air Minum Household in Belu regency by Source of Drinking Water 2008 Sumber Air Minum Source of Drinking Water
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Air Dalam Kemasan
-
0,00
Ledeng / Pipe
5 928
6,27
Pompa / Water Pump
3 044
3,22
Sumur / Well
45 641
48,30
Mata Air / Spring
31 810
33,66
Sungai / River
7 060
7,47
Hujan / Rain Water
173
0,18
Lainnya / Others
839
0,89
94 495
100,00
Jumlah / Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
138
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.7 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Jamban Household in Belu regency by Toilet Facilities 2008 Jenis Jamban Toilet Facility
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Leher Angsa / Closet
34 281
36,28
Plengsengan
33 118
35,05
Cemplung
25 280
26,75
Tidak pakai
1 816
1,92
Jumlah / Total
94 495
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
139
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.8 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Status Penguasaan Tempat Tinggal Household in Belu regency by Status of House 2008 Status Rumah Status of House
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Milik Sendiri / Self Owned
79 975
84,64
693
0,76
Sewa / rent Montly Basis
3 117
3,30
Bebas Sewa / Free of Charge
2 804
2,97
Dinas / Provided by Employer
1 282
1,36
Rumah Milik Orang Tua/Sanak/Saudara
5 501
5,82
Lainnya / Others
1 123
1,19
Jumlah / Total
94 495
100,00
Kontrak / Rent Longtem Basis
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
140
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.9 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Tempat Pembuangan Tinja Household in Belu regency by Faeces Place of Exile 2008 Tempat Pembuangan Tinja Faeces Place of Exile
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Tangki
34 784
36,81
Kolam / Sawah
482
0,51
Sungai / Danau / Laut
803
0,85
Lubang Tanah
34 047
36,03
Pantai / Kebun
16 045
16,98
Lainnya
8 334
8,82
Jumlah / Total
94 495
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
141
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Tabel / Table 4.2.10 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Kualitas Bangunan Rumah Tinggal 2008 Kualitas Bangunan
Jumlah
Persentase
(1)
(2)
(3)
8 564
11,07
2. Rumah Semi Permanen
20 414
26,38
3. Rumah Tidak Permanen
48 363
62,50
4. Bangunan ruko / Rukan
38
0,05
Jumlah / Total
77 379
100,00
1. Rumah Permanen
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS
142
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
BAB / CHAPTER
5
S o s i a l
Social Affairs
SOSIAL / SOCIAL
SOSIAL PENDIDIKAN Berhasil atau gagalnya kelangsungan pembangunan suatu bangsa banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan sebagaian besar penduduknya. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan membawa dampak positif bagi masa depan berbagai bidang kehidupan, baik sosial maupun ekonomi. Demikian pentingnya peranan pendidikan , maka tidaklah mengherankan apabila pendidikan senantiasa mendapat perhatian pemerintah maupun dari kalangan swasta. Peningkatan partisipasi sekolah dari berbagai lapisan masyarakat tentunya harus diimbangi penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Pada tahun 2008 jumlah Taman Kanak-Kanak 24 unit dengan jumlah murid 1 066 siswa. Di tahun 2008 jumlah sekolah SD 338 unit, SLTP 48 unit ,SLTA umum 21 unit dan kejuruan 11 unit. Dibandingkan dengan tahun lalu , guru SD meningkat 6,89%, guru SLTP 1,56% dan SLTA 1,37%. Sementara untuk jumlah murid masing-masing jenjang pendidikan yaitu SD naik 3,85% SLTP turun 6,35%, dan SLTA meningkat 3,52%.
Dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan sesuai hasil Susenas 2008 memperlihatkan bahwa sebanyak 68,79% penduduk umur 10 tahun ke atas berpendidikan paling tinggi cuma tamat SD. Sedangkan sisanya tamat SLTP 15,61%, tamat SLTA 12,95%, serta tamat akdemi dan perguruan tinggi cuma 3,10%. Sebagai perbandingan Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa dari penduduk umur 5 tahun keatas pada tahun 2000, yang paling tinggi sampai tingkat SD 82,62%, tamat SLTP 8,68%, tamat SLTA 7,54 % dan tamat akademi dan sarjana 1,15%. Dengan masih rendahnya tingkat pendidikan formal dari sebagian besar penduduk Belu akan sangat mempengaruhi akselerasi pembangunan, dan kecepatan transformasi tenaga kerja dari sektor ekonomi tradisional ke sektor-sektor ekonomi modern. Untuk melihat kemampuan penduduk dalam membaca dan menulis di suatu aderah dapat dilihat dari angka melek hurufnya. Persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang buta huruf pada tahun 2008 hanya 17,80%, dimana lebih dari separuhnya adalah kaum perempuan. Ini memperlihatkan
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
145
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
bahwa pendidikan bagi kaum perempuan masih dianggap kurang perlu oleh sebagian besar masyarakat di Kabupaten Belu.
KESEHATAN Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Dengan tujuan yang demikian diharapkan seluruh program dan kegiatan di bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang baik dan pada gilirannya tercipta kehidupan yang sehat dan produktif. Pada tahun 2008 ketersediaan sarana kesehatan secara umum mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya antara lain puskesmas naik 10,53%, puskesmas pembantu naik 6,25% dan balai pengobatan juga meningkat 15,38%. Sejalan dengan meningkatnya sarana, jumlah tenaga pelayanan kesehatan (medis dan paramedis) juga mengalami peningkatan signifikan seperti S1 Kesehatan 15,00%, D3 kesehatan 86,07% perawat dan Bidan naik 21,92 % dan 0,43 %. Jumlah penderita rawat jalan pada puskesmas , selama tahun 2008 sebanyak 599 410 kali kunjungan (pasien) atau turun
146
3,00% dibanding dengan keadaan tahun lalu. Dari jumlah kunjungan tersebut, komposisi jenis penyakit yang dominan masing-masing Infeksi Saluran Pernafasan (ispa), 29,27%, rematik 14,70%. Sementara khusus pada penderita rawat inap selama tahun 2008 pada RSU Atambua sebanyak 882 kunjungan (pasien) atau turun 30,00% dari keadaan tahun sebelumnya. Komposisi penyakit dominan untuk kunjungan rawat inap masing-masing TBC 30,38%, ISPA 19,50%, dyspepsia 10,77%, bronchitis 8,39%, dan penyakit lainnya 20,86%. Jumlah pasangan usia subur (PUS) pada tahun 2008 sebanyak 48 998 pasang, dimana 34 951 (71,33%) diantarannya adalah peserta pasangan peserta KB aktif. Dari metode kontrasepsi yang digunakan oleh pasangan KB aktif sebanyak 83,61% memilih KB suntik, sedangkan sisanya adalah pil 6,26%, IUD 2,69%, Implant 4,63%, MOW dan MOP 2,23% dan cara kondom 0,58%.
AGAMA Sesuai dengan falsafah negara, kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan penghayatannya sehingga dapat tercipta kondisi
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL
kehidupan yang rukun dan damai. Dewasa ini sebagian besar masyarakat kita mempunyai sensitifitas yang tinggi terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan agama. Karena itu apabila terjadi pemaksaan kehendak pemeluk agama tertentu terhadap pemeluk agama lainnya maka akan menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan. Dalam hal ini pemerintahan dituntut untuk memfasilitasi kehidupan beragama bagi masyarakatnya, sehingga setiap pemeluknya memiliki hak yang sama untuk menunaikan kewajibankewajiban keagamaannya.
KRIMINALITAS Banyaknya perkara yang masuk dan terselesaikan di Pengadilan Negeri Atambua pada tahun 2008 dengan karakteristik terdakwa/tertuduh serta sikapnya terhadap putusan tersaji dalam sub bab ini, yang kesemuanya merupakan data sekunder dari Pengadilan Negeri Atambua, disamping data dari Kepolisian Resort Belu tentang masalah-masalah sosial yang terjadi di Kabupaten ini. Tingkat kriminalitas di Kabupaten Belu masih cukup memprihatinkan karena dibandingkan dengan tahun 2007 ternyata masalah sosial meningkat dari 680 kasus menjadi
747 kasus dengan tetap masalah penganiayaan yang terbanyak.
SOSIAL LAINNYA Data dalam sub bab ini berisikan data-data tentang kondisi sosial masyarakat di Kabupaten Belu, seperti jumlah fakir miskin, penyandang cacat, manusia lanjut usia (jompo), dan lain-lain. Data infrastruktur kesejahteraan masyarakat juga dapat dilihat dari tabel-tabel dalam sub bab ini. Selain data kejadian bencana alam yang pernah terjadi di tahun 2008. Semua data pada sub bab ini bersumber dari Dinas Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Belu. Masalah sosial yang masih meminta perhatian di Kabupaten Belu adalah lanjut usia terlantar dan anak yatim piatu terlantar karena pada tahun 2007 tercatat 6 358 dan 6 332 orang meningkat masing-masing pada tahun 2008 menjadi 10 889 dan 7 361 orang.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
147
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Gambar 5.1. Rata-Rata Jumlah Murid per Sekolah Menurut Status Sekolah 1999-2008 600 500 400 300 200 100 0 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 SLTA Umum SLTA Kejuruan SLTP SD Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu
Gambar 5.2. Persentase Penduduk Belu Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijasah Tertinggi yang Dimilikinya Tahun 2008
SMU 12.95%
DI/DII 0.95% SD 32.60%
SLTP 15.17% DIII 0.44%
Tidak/Belum punya ijasah 36.18%
Sarjana 1.71%
Sumber : Susenas 2008, BPS
148
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Gambar 5.3. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Belu Tahun 1999 – 2008 60 50 40 30 20 10 0 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Rumah Sakit
Balai Pengobatan
Puskesmas
Pus. Pembantu
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu
Gambar 5.4. Frekuensi masalah sosial yang dilaporkan di Polres Belu Tahun 2002 - 2008 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Jan Peb Mar 2002 2003
Apr Mei 2004
Jun Jul 2005
Ags Sep Okt 2006 2007
Nop
Des 2008
Sumber : Polres Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
149
Pendidikan Education
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.1 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan Numbers of Schools, Teachers, and Pupils by Education Level 2008 RataRata Murid Per Sekolah
Tingkat Pendidikan Education Level
Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
RataRata Guru Per Sekolah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
24
88
1 066
3,67
44,42
338
4 359
65 631
12,89
194,17
48
779
13 828
16,23
288,08
04. SMTP Kejuruan junior high school (vacational)
-
-
-
-
-
05. SMP Terbuka Umum
6
74
3 301
12
550,17
06. SMP Terbuka Kejuruan
-
-
-
-
-
21
519
7 807
24,71
371,76
a. STM senior technical school
1
32
301
32
301
b. SMKK senior home economics high school
1
24
233
24
233
c. SMEA senior economics high school
2
68
964
34
482
d. lainnya / others
7
136
880
19,43
125,71
01. Taman Kanak-Kanak kindgarden 02. Sekolah Dasar primary school 03. SMTP umum junior high school (general)
07. SMTA umum senior high school (general) 08. SMTA kejuruan senior high school (vacational)
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
153
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.2 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak Kanak (TK) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Kindgarden in Belu Regency by District 2008 TK Negeri Public Kindgarden Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
TK Swasta Private Kindgarden Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7) 1 2 40 1 2 10 1 2 20 0 0 0 1 4 25 0 0 0 0 0 0 1 5 38
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 1 1 0 2 2 0
5 2 2 2 0 7 4 0
69 20 76 54 0 76 24 0
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
0 1 1 0 0 0 0 0
0 4 3 0 0 0 0 0
0 51 48 0 0 0 0 0
4 2 0 0 0 0 2 0
37 5 0 0 0 0 2 0
486 76 0 0 0 0 52 0
Kabupaten Belu
2
7
99
22
81
1 066
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
154
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.3 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Primary School in Belu Regency by District 2008 Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
SD Negeri Public Elementry School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4) 5 67 696 11 101 1 481 10 113 1 472 9 124 1 946 20 267 3 374 8 71 1 033 5 46 540 7 65 748
SD Swasta Private Elementry School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7) 15 169 3 044 8 77 1 195 10 146 1 949 7 107 1 671 14 211 2 979 4 49 579 2 30 355 4 49 687
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
9 9 7 9 6 11 8 4
80 77 86 99 68 103 98 45
1 261 1 138 1 501 1 511 660 2 593 2 353 544
3 7 5 9 4 8 4 2
48 79 58 104 59 78 65 26
637 1 046 1 225 1 578 596 1 688 1 293 466
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
9 4 3 12 9 5 7 8
227 104 99 149 99 51 77 79
3 658 1 674 1 426 2 087 1 620 714 891 958
5 3 2 7 4 3 8 5
126 81 54 95 57 52 88 56
2 310 853 991 1 320 619 646 1 277 748
Kabupaten Belu
195
2 395
35 879
143
1 964
29 752
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
155
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.4 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Junior High School (General) in Belu Regency by District 2008 SMPNegeri Public Juniorr High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4) 2 43 897 1 7 52 1 19 240 1 9 174 1 47 862 1 14 275 0 0 0 3 12 187
Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
SMP Swasta Private Juniorr High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7) 1 10 592 2 14 227 2 33 365 1 15 101 1 12 193 2 26 300 0 0 0 0 0 0
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
1 1 1 1 0 0 1 1
18 12 6 21 0 0 16 16
690 198 171 522 0 0 413 130
0 0 0 2 0 2 1 0
0 0 0 24 0 46 9 0
0 0 0 683 0 970 203 0
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
1 0 2 0 1 1 2 0
48 0 74 0 20 18 30 0
1 198 0 1 632 0 69 45 656 0
6 2 1 0 0 1 1 0
83 37 15 0 0 14 11 0
827 200 429 0 0 167 160 0
Kabupaten Belu
23
430
25
349
5 417
8 411
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
156
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.5 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (General) in Belu Regency by District 2008
Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
SMU Negeri Public Senior High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4) 1 25 684 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 33 620 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMU Swasta Private Senior High School Sekolah School (5) 1 0 1 1 1 1 0 0
Guru Teacher (6) 13 0 17 15 32 5 0 0
Murid Pupil (7) 146 0 296 135 860 30 0 0
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 23 0 0
0 0 0 0 0 610 0 0
0 0 0 0 0 2 0 0
0 0 0 0 0 49 0 0
0 0 0 0 0 454 0 0
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
1 0 0 0 0 0 1 0
63 0 0 0 0 0 18 0
724 0 0 0 0 0 275 0
4 3 1 0 0 0 1 0
110 88 17 0 0 0 11 0
443 2 386 51 0 0 0 93 0
Kabupaten Belu
5
162
2 9 13
16
357
4 894
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
157
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.6 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (Vocational) in Belu Regency by District 2008 SMK Negeri Public Senior High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4) 0 0 0 0 0 0 1 19 58 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
SMK Swasta Private Senior High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7) 1 17 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 37 205 0 0 0 0 0 0
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
0 0 0 1 0 0 1 0
0 0 0 24 0 0 24 0
0 0 0 296 0 0 106 0
0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 32 0 0
0 0 0 0 0 301 0 0
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
0 0 1 1 1 0 0 0
0 0 58 14 11 0 0 0
0 0 824 184 111 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0 0 0
233 0 0 0 0 0 0 0
Kabupaten Belu
6
150
1 579
5
110
799
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
158
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.7 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Terbuka Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2008 Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
Negeri Public School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4) 1 28 145 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 1 008 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Swasta Private School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
1 0 0 0 0 0 1 0
18 0 0 0 0 0 16 0
440 0 0 0 0 0 380 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
1 0 1 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0
1 240 0 88 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
Kabupaten Belu
6
74
0
0
0
3 301
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
159
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.8 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Ijasah Tertinggi yang Dimiliki dan Jenis Kelamin Percentage 10 Years Old and Over in Belu Regency by Education Attainment and Sex 2008 Pendidikan Yang Ditamatkan Education Attainment (1) Tidak / Belum Mempunyai Ijasah Did not completed/Not yet Completedl SD / Primary School SLTP / Junior High school SMU Umum Senior High School (General) SMU Kejuruan Senior High School (Vocational) D I, II / Diploma I, II DIII/DiplomaIII, academy DIV / S3 Jumlah / Total
(2)
(3)
Laki + Perempuan Male + Female (4)
38,08
34,33
36,18
30,42
34,74
32,60
14,90
15,42
15,17
8,49
9,64
9,07
4,39
3,38
3,88
0,74
1,15
0,95
0,64
0,24
0,44
2,34
1,10
1,71
100,00
100,00
100,00
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS
Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
160
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.9 Penduduk 7 Tahun ke Atas yang Masih Sekolah, Tidak/Belum Pernah Sekolah, dan Tidak Sekolah Lagi Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Belu Population 7 Years and over who Attending School, Never/Not Yet Attending School in Belu Regency by Age Group 2007
Golongan Umur Age Group
Jumlah Penduduk Population
Masih Sekolah Attending School
Tidak/Belum Pernah Sekolah Never/Not yet attending school
Tidak Sekolah Lagi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
7 – 12
68 705
64 233
2 792
1 680
13 – 15
26 946
20 099
1 251
5 596
16 – 18
20 147
10 913
1 680
7 554
19 – 24
36 801
3 976
2 230
30 595
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
161
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.10 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis per Jenis Kelamin Percentage 10 Years Old and Over in Belu Regency by Literacy per Sex 2008 Kemampuan Membaca Dan Menulis Literacy (1)
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Laki + Perempuan Male + Female
(2)
(3)
(4)
Huruf Latin
83,34
81,14
82,20
Tidak Dapat
16,66
18,86
17,80
100,00
100,00
100,00
Jumlah / Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS
162
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.11 Hasil Ujian Nasional SD/MI Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 Kecamatan
Peserta
Lulus Persentase (4) 81,18 84,77 74,55 79,06 89,47 88,83 82,54 79,78
Tidak Lulus Jumlah Persentase (5) (6) 83 18,82 37 15,23 98 25,45 80 20,94 85 10,53 22 11,17 22 17,46 37 20,22
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
(2) 441 243 385 382 807 197 126 183
Jumlah (3) 358 206 287 302 722 175 104 146
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
226 282 315 369 141 557 364 99
165 213 129 282 57 525 317 89
73,00 75,53 40,95 76,42 40,43 94,25 87,09 89,90
61 69 186 87 84 32 47 10
26,99 24,47 59,05 23,58 59,57 5,75 12,91 10,10
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
797 272 312 355 219 133 236 156
758 249 289 319 214 106 199 123
95,11 91,54 92,63 89,86 97,72 79,70 84,32 78,85
39 23 23 36 5 27 37 33
4,89 8,46 7,37 10,14 2,28 20,30 15,68 21,15
6 334
83,38
1 263
16,62
Kabupaten Belu
7 597
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
163
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.12 Hasil Ujian Nasional SMP/MTs/SMPT Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 Kecamatan
Peserta
Lulus Persentase (4) 98,42 100,00 99,52 98,94 87,25 100,00 78,95
Tidak Lulus Jumlah Persentase (5) (6) 7 1,58 0 0,00 1 0,48 1 1,04 122 12,75 0 0,00 4 21,05
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
(2) 443 84 210 94 957 89 19
Jumlah (3) 436 84 209 93 835 89 15
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
236 42 153 57 388 61 -
231 37 124 42 301 11 -
97,88 88,10 81,05 73,68 77,58 18,03 -
5 5 29 15 87 50 -
2,12 11,90 18,95 26,32 22,42 81,97 -
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
597 343 634 311 60 201 -
277 172 480 160 60 158 -
46,40 50,15 75,71 51,45 100,00 78,61 -
320 171 154 151 0 43 -
53,60 49,85 24,29 48,55 0,00 21,39 -
Kabupaten Belu
4 979
3 814
76,60
1 165
23,40
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
164
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.13 Hasil Ujian Nasional SMA/MA Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 Kecamatan
Peserta
Lulus Persentase (4) 100,00 99,14 99,77 -
Tidak Lulus Jumlah Persentase (5) (6) 0 0,00 1 0,86 1 0,61 -
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
(2) 255 116 431 -
Jumlah (3) 255 115 430 -
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
219 -
208 -
94,98 -
11 -
5,02 -
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
332 762 44 99 -
316 564 20 33 -
95,18 74,02 45,45 33,33 -
16 198 24 66 -
4,82 25,98 54,55 66,67 -
Kabupaten Belu
2 258
1 941
85,96
317
14,04
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
165
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.14 Hasil Ujian Nasional SMK Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 Lulus Persentase (4) 100,00 -
Tidak Lulus Jumlah Persentase (5) (6) 0 0,00 -
Kecamatan
Peserta
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
(2) 17 -
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
54 79 24 -
54 79 24 -
100,00 100,00 100,00 -
0 0 0 -
0,00 0,00 0,00 -
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
94 268 37 -
92 262 37 -
97,87 97,76 100,00 -
2 6 0 -
2,13 2,24 0,00 -
Kabupaten Belu
573
Jumlah (3) 17 -
565
98,60
8
1,40
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
166
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.1.15 Rata-rata Lamanya Sekolah menurut Kabupaten 2005 – 2007 (tahun) Kabupaten/Kota Regency/Municipality
2005
2006
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Sumba Barat 02. Sumba Timur 03. Kupang 04. Timor Tengah Selatan 05. Timor Tengah Utara 06. Belu 07. Alor 08. Lembata 09. Flores Timur 10. Sikka 11. Ende 12. Ngada 13. Manggarai 14. Rote Ndao 15. Manggarai Barat 16. Sumba Barat Daya 17. Sumba Tengah 18. Nagekeo 19. Manggarai Timur 71. Kota Kupang
5,7 5,8 5,8 5,7 5,8 6,0 6,9 6,1 6,1 6,0 6,6 6,6 6,6 5,6 6,2 10,2
5,7 5,8 6,0 5,9 5,8 6,0 7,4 6,3 6,4 6,0 6,6 6,6 6,6 6,2 6,2 5,4 5,2 6,3 10,2
5,7 5,8 6,7 6,1 6,1 6,1 7,4 6,3 6,4 6,0 6,6 6,6 6,6 6,2 6,2 5,4 5,2 6,7 10,9
Nusa Tenggara Timur
6,3
6,4
6,4
Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Source : BPS of Nusa Tenggara Timur Province
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
167
Kesehatan Health
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.2.1 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Health Service in Belu Regency by District 2008
Kecamatan District
(1)
Rumah Sakit Hospital
Sarana Kesehatan Health Service Puskesmas Puskesmas Pembantu Community Community Health Health Sub Centre Centre
Balai Pengobatan Health Service House
(2)
(3)
(4)
(5)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
0 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1
2 3 3 4 5 4 1
1 0 0 0 2 0 0 0
09. Malaka Timur 10. Laenmanen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 0 1 2 1
1 4 2 6 0 1 1 0
0 1 0 1 0 0 3 0
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
2 1 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 1 1 1
1 1 2 2 1 1 4 2
2 0 3 0 0 1 1 0
5
21
51
15
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
171
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Status Tenaga Numbers of Health Personal by Health Personal 2 0 Dokter Umum
Dokter Gigi
PNS
PTT
PNS
PTT
S1 Kesehatan
(2) 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 2 0 0 0
0 1 1 1 1 1 0 1
(3) 0 0 1 0 0 0 0 0
(4) 0 0 0 1 0 0 0 0
(5) 0 1 0 0 1 0 0 0
(6) 5 3 6 5 27 4 0 2
(7) 6 4 9 5 14 6 0 5
09. Malaka Timur 10. Laenmanen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 2 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 0 1 0 1 1 0
0 0 0 0 0 0 6 0
2 6 2 2 0 16 12 0
2 6 5 12 1 8 8 1
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
4 0 0 0 0 0 0 0
2 3 0 0 0 0 0 0
3 0 0 1 1 0 1 0
2 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 1 0 0 0 0
2 13 0 0 0 0 0 0
101 14 0 6 6 2 3 3
48 17 1 6 5 3 5 1
4
8
16
4
9
Kecamatan District
Dokter Ahli
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
Kabupaten Belu
23
D3 Kesehatan
Perawat
227
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
172
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
178
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
/ Table 5.2.2 Kesehatan per Kecamatan di Kabupaten Belu Personal Status per District in Belu Regency 0 8
Bidan (PNS)
Bidan Desa (PTT)
SPRG
SMAK
SPAG
SPPH
SMF
PKE
PKU
(8) 11 7 4 12 21 3 0 4
(9) 0 0 0 0 1 11 0 0
(10) 0 1 2 2 4 0 0 0
(11) 0 0 0 0 1 0 0 0
(12) 0 0 0 0 1 0 0 0
(13) 0 0 0 0 1 0 0 0
(14) 0 0 0 0 1 0 0 1
(15) 0 0 0 0 0 0 0 0
(16) 1 0 0 0 1 0 0 0
6 6 6 10 4 9 19 3
0 3 0 0 1 1 1 0
1 1 0 1 0 2 2 0
1 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 1 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0
40 10 4 13 4 6 8 5
0 0 0 0 0 2 0 1
3 3 0 1 1 0 1 0
6 2 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 0 0 0 0 0 0
6 2 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
215
21
25
11
4
4
11
0
3
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
173
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Lanjutan / Continued Table 5.2.2 Pemb. PKAB Perawat
Kecamatan District (1)
Jurkes/ Jurkim
Pekes
PKF
Lainnya
Jumlah
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
(17) 0 0 0 0 0 0 0 0
(18) 0 0 0 0 0 0 0 0
(19) 0 0 0 0 0 0 0 0
(20) 1 0 2 1 2 0 0 0
(21) 0 0 0 0 0 0 0 0
(22) 3 0 3 4 14 2 0 1
(23) 28 17 28 31 92 27 0 14
09. Malaka Timur 10. Laenmanen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 4 0 0 2 0
0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 6 0 38 31 0
19 25 13 38 6 79 85 4
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0
3 0 0 4 0 0 2 0
0 0 0 0 0 0 0 0
49 59 0 0 2 0 3 0
272 124 5 32 19 13 25 10
Kabupaten Belu
0
0
1
25
0
188
1 006
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
174
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.2.3 Jumlah Penderita Rawat Jalan Menurut Puskesmas di Kabupaten Belu 2008 Puskesmas Community Health Centre
Jumlah Total
(1)
(2)
01. Puskesmas Halilulik
33 149
02. Puskesmas Atapupu
24 480
03. Puskesmas Wedomu
27 600
04. Puskesmas Haekesak
29 827
05. Puskesmas Weoe
36 368
06. Puskesmas Besikama
41 228
07. Puskesmas Biudukfoho
16 076
08. Puskesmas Seon
21 730
09. Puskesmas Betun
39 569
10. Puskesmas Kaputu
29 380
11. Puskesmas Namfalus
42 700
12. Puskesmas Weluli
25 523
13. Puskesmas Kota
62 967
14. Puskesmas Nurobo
28 360
15. Puskesmas Nualaian
26 727
16. Puskesmas Haliwen
28 539
17. Puskesmas Tunabesi
13 828
18. Puskesmas Webora
16 342
19. Puskesmas Weliman
36 066
20. Puskesmas Aululik
18 951
Jumlah / total
599 410
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
175
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Sepuluh Penyakit Terbanyak dari Di 20 Puskesmas 2 0 Jenis Penyakit Type of disease
Pus Halilulik
Pus. Atapupu
Pus. Wedomu
Pus Haekesak
(1)
(2) 12 922
(3) 9 406
(4) 9 914
(5) 9 428
02. Penyakit pada sistem otot (Termasuk Reumatik)
4 618
4 600
295
4 366
03. Penyakit Kulit Alergi
1 262
1 322
881
1 001
04. Penyakit kulit infeksi
1 234
1 567
673
874
05. Gastritis
2 311
1 162
882
1 906
06. Malaria Klinis
815
1 769
1 146
867
07. Diare
876
-
827
1 345
08. Asma
1 037
734
745
807
09. Anemia
-
-
-
-
10. Bronchitis
-
680
507
1 124
8 074
3 240
11 730
8 109
33 149
24 480
27 600
29 827
01. ISPA
11. Penyakit lain-lain Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu
Source : Health Service of Belu Regency
176
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Table 5.2.4 Kunjungan Rawat Jalan di Kabupaten Belu 0 8 Pus Pus Besikama Biudukfoho
Pus Weoe
Pus Seon
Pus Betun
Pus Kaputu
Pus Namfulus
(6) 6 789
(7) 12 735
(8) 2 572
(9) 5 691
(10) 10 279
(11) 9 566
(12) 13 359
6 423
6 883
3 276
3 758
5 282
6 064
6 637
1 973
1 194
919
779
1 442
1 004
1 934
4 625
3 311
725
1 012
1 916
1 126
1 753
2 618
1 812
1 242
1 387
1 741
2 456
3 152
1 685
1 135
1 364
485
2 388
831
1 920
-
-
649
-
1 190
583
1 545
1 126
1 683
306
-
1 220
-
1 427
2 410
806
344
564
-
667
-
-
-
-
693
1 556
-
-
8 719
11 669
4 679
7 361
12 555
7 083
10 973
36 368
41 228
16 076
21 730
39 569
29 380
42 700
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
177
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Lanjutan Tabel / Table 5.2.4 Jenis Penyakit Type of disease (1)
Pus Weluli
Pus Kota Atambua
Pus Nurobo
Pus Nualain
01. ISPA
(13) 6 690
(14) 20 667
(15) 7 298
(16) 9 382
02. Penyakit pada sistem otot (Termasuk Reumatik)
3 267
6 020
3 757
3 841
03. Penyakit Kulit Alergi
1 220
1 757
1 224
916
04. Penyakit kulit infeksi
897
1 820
1 375
1 045
1 760
5 422
1 371
1 807
-
1 826
607
-
07. Diare
941
-
1 019
946
08. Asma
741
-
-
863
-
1 392
596
-
786
-
808
-
16 249
24 063
10 305
7 927
25 523
62 967
28 360
26 727
05. Gastritis 06. Malaria Klinis
09. Anemia 10. Bronchitis 11. Penyakit lain-lain Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
178
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Pus Haliwen
Pus Tunabesi
Pus Webora
Pus Weliman
Pus Aululik
Jumlah
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
6 811
4 572
5 652
8 833
4 922
177 488
5 799
2 936
2 747
6 737
1 822
89 128
1 020
364
672
1 889
341
23 114
1 636
324
720
1 877
584
29 094
1 609
886
843
1 252
635
36 254
-
1 787
421
2 309
416
21 771
1 007
452
532
903
459
13 274
-
-
-
730
272
11 691
1 866
364
446
740
183
10 378
-
-
-
-
426
6 580
8 791
2 143
4 309
10 796
8 891
178 775
28 539
13 828
16 342
36 066
18 951
599 410
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
179
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.2.5 Sepuluh Penyakit Terbanyak Menurut Jumlah Pasien Rawat Inap Pada Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Atambua 2008 Jenis Penyakit Type of disease
Jumlah Kunjungan
(1)
(2)
01. Tuberkulosis Paru
268
02. ISPA
172
03. Dispepsia
95
04. Appendiks
89
05. Bronchitis
74
06. Infeksi Saluran Kencing
48
07. Jaringan Ikat dan sub kutan lainnya
48
08. Hypertensi
42
09. Diabetes Melitas
29
10. Broncho Pneumonia
17
Jumlah
882
Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Atambua
180
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.2.6 Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Menurut Puskesmas di kabupaten Belu Nutritional Status of Children Under Five Years Old by Communitiy Health Centre in Belu Regency 2008 Status Gizi / Nutritional Status
Puskesmas Community Health Centre
Jumlah Anak Ditimbang
(1)
(2)
Baik Normal (3)
01. Pus. Halilulik
2 204
1 178
02. Pus. Atapupu
1 670
927
03. Pus. Wedomu
1 709
04. Pus. Haekesak
(6)
Buruk Severe (7)
53,45
835
37,89
191
8,67
55,51
619
37,07
124
7,43
1 009
59,04
570
33,35
130
7,61
1 957
1 085
55,44
836
42,72
36
1,84
05. Pus. Weoe
2 283
1 456
63,78
769
33,68
58
2,54
06. Pus. Besikama
2 420
1 328
54,88
957
39,55
135
5,58
07. Pus.Biudukfoho
1 285
937
72,92
322
25,06
26
2,02
08. Pus. Seon
1 256
963
76,67
273
21,74
20
1,59
09. Pus. Betun
2 997
1 983
66,17
876
29,23
138
4,60
10. Pus. Kaputu
1 571
918
58,43
550
35,01
103
6,56
11. Pus. Namfalus
2 005
1 247
62,19
628
31,32
130
6,48
12. Pus. Weluli
1 653
1 151
69,63
473
28,61
29
1,75
13. Pus. Kota
3 125
1 982
63,42
970
31,04
173
5,54
14. Pus. Nurobo
1 461
983
67,28
427
29,23
51
3,49
15. Pus. Nualaian
1 104
529
47,92
451
40,85
124
11,23
16. Pus. Tunabesi
1 459
870
59,63
485
33,24
104
7,13
17. Pus. Weliman
1 029
575
55,88
391
38,00
63
6,12
18. Pus. Webora
1 768
1 178
66,63
503
28,45
87
4,92
19. Pus. Haliwen
2 372
1 350
56,91
863
36,38
159
6,70
20. Pus. Aululik
807
448
55,51
356
44,11
3
0,37
22 097
61,15
12 154
33,63
Jumlah / total
36 135
% (4)
Kurang Moderate (5)
%
1 884
% (8)
5,21
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
181
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Banyaknya Peserta Aktif Menurut Metode Kontrasepsi Numbers of Active Acceptor by Contraceptive 2 0 Kecamatan District
IUD Spiral
Pil Pill
Kondom Condom
(1)
(2)
(3)
(4)
17 11 13 23 114 101 -
81 223 8 22 254 137 -
6 2 1 27 16 -
9 3 17 19 9 42 29 -
48 122 105 132 29 120 50 48
13 10 2 2 2 18 1 -
202 141 149 10 3 1 25 2
317 246 137 43 21 20 16 8
24 32 33 11 2
2 187
202
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laenmanen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
Kabupaten Belu
940
Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kabupaten Belu Source : Family Planning Service of Belu Regency
182
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Table 5.2.7 yang Digunakan per Kecamatan di Kabupaten Belu Method Used per District in Belu Regency 0 8
MOP
MOW
OV
Suntikan Injection
Implant Implant
Jumlah Total
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
10 1 13 19 -
7 1 10 4 79 25 -
-
2 196 1 786 1 057 1 300 2 628 2 030 -
133 28 196 147 52 381 -
2 450 2 049 1 287 1 510 3 173 2 690 -
10 3 9 2 1 8 -
20 15 20 9 7 35 29 4
-
681 891 1 149 1 285 541 1 488 1 352 328
19 76 22 33 25 2 36 -
800 1 120 1 324 1 482 614 1 713 1 497 380
2 5 2 16 14 2 19 -
122 90 99 24 14 10 17 4
-
1 773 1 358 1 656 2 750 1 070 502 911 491
17 13 15 10 26 89 224 74
2 457 1 885 2 091 2 853 1 159 624 1 212 581
-
29 223
1 618
136
645
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
34 951
183
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.2.8 Banyaknya Klinik, Peserta Keluarga Berencana (KB), dan Pasangan Usia Subur Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Health Personal Service by Health Personal Status and District in Belu Regency 2008 Kecamatan District
Klinik KB Family Planing Clinics
(1)
(2)
Peserta KB Aceptor Family Planing (CU) (3)
Pasangan Usia Persentase CU terhadap Subur PUS Percentage CU Fertile Age to PUS Couple (PUS) (4) (5)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Io Kufeu 08. Botin Leobele
1 1 1 1 1 1 1
2 450 2 049 1 287 1 510 3 173 2 690 -
3 064 2 682 1 788 2 311 4 496 2983 -
79,96 76,40 71,98 65,34 70,57 90,18 -
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
1 1 1 1 1 2 -
800 1 120 1 324 1 482 614 1 713 1 497 380
1 196 1 567 2 041 2 400 929 2 399 2 159 580
66,89 71,47 64,87 61,75 66,09 71,40 69,34 65,52
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
2 1 1 1 1 1
2 457 1 885 2 091 2 853 1 159 624 1 212 581
3 574 2 822 2 814 3 600 1 942 842 1 772 1 037
68,75 66,80 74,31 79,25 59,68 74,11 68,40 56,03
Kabupaten Belu
21
34 951
48 998
71,33
Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kabupaten Belu Source : Family Planning Service of Belu Regency
184
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Kriminalitas Crime
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.3.1 Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang Diterima, Diputuskan Menurut Bulan Numbers of Criminal Cases and Defendants Received , Settled by Month 2008
Bulan Month (1) Januari / January
Yang Diterima Received Perkara Terdakwa Criminal Defendants Cases (2) (3) 61 67
Yang Diputuskan Setlled Perkara Terdakwa Criminal Defendants Cases (4) (5) 18 18
201
213
172
166
Maret / March
71
80
16
19
April / April
78
93
29
43
Mei / May
78
120
30
38
Juni / June
85
142
41
43
Juli / July
111
166
74
111
Agustus / August
140
158
103
105
September / September
132
152
107
124
96
126
59
59
315
354
68
75
112
151
70
79
1 480
1 822
787
880
Pebruari / February
Oktober / October Nopember / November Desember / December Tahun 2008
Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua Keterangan : Perkara termasuk sumir
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
187
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.3.2 Jumlah Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang diselesaikan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Belu Numbers of Defendants in Criminal Cases that Setlled by Age Group and Sex in Belu Regency 2008 < 16 tahun < 16 years old LakiWanita laki Female Male (2) (3)
Bulan Month (1) Januari / January
16 – 30 tahun 16 – 30 years old
Lakilaki Male (4)
Wanita Female (5)
> 30 tahun *) > 30 years old LakiWanita laki Female Male (6) (7)
-
-
8
-
11
1
Pebruari / February
1
-
18
-
18
2
Maret / March
-
-
7
1
7
4
April / April
-
-
25
-
18
-
Mei / May
-
-
16
-
20
-
Juni / June
5
-
14
1
11
-
Juli / July
1
-
36
-
33
2
Agustus / August
-
1
8
-
13
-
September / September
-
-
14
-
15
-
Oktober / October
-
-
7
-
3
-
Nopember / November
2
-
15
-
8
-
-
-
20
-
9
-
9
1
188
2
166
9
Desember / December Tahun 2008
Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua Keterangan : *) diluar sumir dan pelanggaran
188
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.3.3 Jumlah Terdakwa/Tertuduh yang diselesaikan Pengadilan Negeri Atambua Menurut bulan dan Sikap Terhadap Putusan di Kabupaten Belu Numbers of Defendants and Settled by Court, by Month and 2008 Bulan
Menerima
Banding
Grasi
Kasasi
Jumlah
(1) Januari / January
(2) 18
(3) 2
(4) -
(5) -
(6) 20
Pebruari / February
39
-
-
-
39
Maret / March
17
2
-
-
19
April / April
43
-
-
-
43
Mei / May
33
3
-
-
36
Juni / June
31
-
-
-
31
Juli / July
72
-
-
-
72
Agustus / August
21
1
-
-
22
September / September
29
-
-
-
29
Oktober / October
10
-
-
-
10
Nopember / November
25
-
-
-
25
29
-
-
-
29
367
8
-
-
375
Desember / December Tahun 2008
Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
189
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Masalah Sosial
Tabel Banyaknya Masalah Sosial 2 0 Frekuensi Terjadi Mar Apr Mei Jun (4) (5) (6) (7)
Jan (2)
Peb (3)
-
-
-
-
1
-
02. Penganiayaan biasa
24
19
16
20
27
18
03. Penganiayaan ringan
4
4
2
6
6
3
04. Pencurian biasa
2
3
7
5
2
2
05. Pencurian pemberatan
6
14
9
8
6
6
06. Pencurian kekerasan
-
1
1
-
-
-
11
7
11
13
12
9
-
-
1
-
3
3
(1) 01. Pembunuhan
07. Pengroyokan 08. Perkosaan 09. Perzinahan
-
-
-
1
-
-
10. Pengrusakan
8
2
8
7
4
3
11. Perjudian
1
3
2
-
-
1
12. Penggelapan
2
2
3
3
3
7
13. Penipuan
3
5
-
5
3
2
14. Pengancaman
7
3
5
3
5
2
15. Pemfitnahan/Penghinaan
4
5
3
5
6
5
16. Pemerasan/Perampokan
-
-
1
-
-
-
17. Penculikan
-
-
-
-
-
-
18. Penadahan
-
-
-
-
-
-
19. Membawa senjata tajam
-
-
2
1
-
-
20. Melarikan anak bawah umur
1
1
-
-
1
1
21. Penodaan agama
-
1
-
-
-
-
22. Korupsi
1
-
-
-
-
-
23. Kesusilaan
-
-
-
-
2
1
24. Lain-lain
-
-
-
-
-
-
74
70
71
77
81
63
Jumlah / total
Keterangan : terbatas pada masalah yang dilaporkan ke pihak kepolisian Sumber : Kepolisian Resort Belu
190
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
/ Tabel 5.3.4 yang terjadi di Kabupaten Belu 0 8 Frekuensi Terjadi Sep Okt (10) (11)
Nop (12)
Des (13)
Jumlah Total (14)
1
-
-
4
12
13
16
9
209
6
11
2
6
65
6
3
2
2
3
41
10
5
1
6
1
4
76
-
-
-
1
-
2
5
9
13
13
8
4
13
123
1
-
1
1
2
-
12
1
1
-
-
-
1
4
2
4
1
3
1
2
45
-
-
-
-
2
2
11
1
4
1
-
2
4
32
1
-
1
-
1
-
21
2
1
1
2
1
4
36
1
-
4
3
1
4
41
1
-
-
-
1
-
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
-
-
-
5
-
-
2
-
1
-
7
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
1
-
-
1
-
1
-
5
-
-
-
-
-
-
-
60
59
49
51
38
54
747
Jul (8)
Ags (9)
1
-
1
19
16
6
9
4
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
191
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.3.5 Masalah Sosial di Kabupaten Belu Masalah Sosial
2007
2008
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Pembunuhan 02. Penganiayaan biasa 03. Penganiayaan ringan 04. Pencurian biasa 05. Pencurian pemberatan 06. Pencurian kekerasan 07. Pengroyokan 08. Perkosaan 09. Perzinahan 10. Pengrusakan 11. Perjudian 12. Penggelapan 13. Penipuan 14. Pengancaman 15. Pemfitnahan/Penghinaan 16. Pemerasan/Perampokan 17. Penculikan 18. Penadahan 19. Membawa senjata tajam 20. Melarikan anak bawah umur 21. Penodaan agama 22. Korupsi 23. Kesusilaan 24. Lain-lain Jumlah / total
1
4
300,00
150 50 30 54 4 115 13 10 24 8 34
209 65 41 76 5 123 12 4 45 11 32
34 42 29 4 2 1 1 3 10 2 59
21 36 41 3 5 7 1 1 5 -
39,33 30,00 36,67 40,74 25,00 6,96 -7,69 -60,00 87,50 37,50 -5,88 -38,24 -14,29 41,38 -25,00 400,00 600,00 -66,67 -90,00 150,00 -
681
747
9,69
Keterangan : terbatas pada masalah yang dilaporkan ke pihak kepolisian Sumber : Kepolisian Resort Belu
192
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Agama Religion
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.4.1 Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Religion Follower by District in Belu Regency 2008 Kecamatan District
Katholik Catholic
Kristen Protestan Christian
Islam Moslem
Hindu Hinduism
Budha Budhism
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
01. Malaka Barat
18 319
4 912
96
1
0
02. Rinhat
15 356
2 042
4
0
0
03. Wewiku
8 256
1 621
0
0
0
04. Weliman
19 360
1 577
0
0
0
05. Malaka Tengah
37 891
2 890
1 175
12
0
06. Sasita Mean*)
27 695
533
15
0
0
07. Malaka Timur 08. Laen Manen
17 063 12 782
688 882
10 10
0 0
0 0
09. Raimanuk
12 921
446
0
0
0
10. Kobalima*)
22 031
228
75
39
0
11. Tasifeto Barat*)
23 808
1 813
560
7
0
12. Kakuluk Mesak
15 310
459
425
5
0
13. Kota Atambua*)
51 988
6 421
3 690
237
93
14. Tasifeto Timur
20 445
232
450
91
0
15. Raihat
11 097
12
9
0
0
16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu
6 862
0
0
0
0
24 344
27
5
0
0
345 528
24 783
6 524
392
93
Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
195
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.4.2 Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Belu Menurut Golongan Agama per Kecamatan Numbers of Mosque/Private Mosque, Church, Temple, and Vikoa in Belu regency by District 2008
Kecamatan District (1)
Gereja Katholik/ Kapela Catholic Church (2)
Gereja Protestan Christian Church
Pura Temple
Wihara Vihara
(5)
(6)
3
3
0
0
0
02. Rinhat
14
12
0
0
0
03. Wewiku
11
6
0
0
0
04. Weliman
4
12
0
0
0
15
8
3
0
0
01. Malaka Barat
05. Malaka Tengah
(3)
Masjid, Langgar Mosque, Private Mosque (4)
06. Sasita Mean*)
32
1
0
0
0
07. Malaka Timur
19
1
0
0
0
08. Laen Manen
15
6
0
0
0
6
0
0
0
0
10. Kobalima*)
25
1
0
0
0
11. Tasifeto Barat*)
26
5
1
0
0
12. Kakuluk Mesak
5
6
1
0
0
13. Kota Atambua*)
7
8
8
1
1
14. Tasifeto Timur
11
3
1
1
0
15. Raihat
11
0
0
0
0
09. Raimanuk
16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu
7
0
0
0
0
28
0
0
0
0
239
72
14
2
1
Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
196
Kabupaten Belu Dalam Angka / BeluRegency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.4.3 Banyaknya Rohaniawan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Spiritualist in Belu Regency by District 2008 Guru Pastor Bruder Injil
Kecamatan District
Pendeta
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
01. Malaka Barat
4
0
1
2
0
0
0
0
02. Rinhat
1
0
2
0
3
0
0
0
03. Wewiku
1
2
2
0
0
0
0
0
04. Weliman
0
2
2
0
0
0
0
0
05. Malaka Tengah
5
4
5
0
11
0
6
6
06. Sasita Mean*)
0
0
4
0
0
0
0
0
07. Malaka Timur
1
0
3
0
0
0
0
0
08. Laen Manen
1
0
1
0
0
0
0
0
09. Raimanuk
0
0
3
0
0
0
0
0
10. Kobalima*)
0
0
3
0
6
0
0
0
11. Tasifeto Barat*)
3
1
33
17
23
0
2
2
12. Kakuluk Mesak
1
0
2
0
2
0
2
2
13. Kota Atambua*)
17
14
8
1
108
2
14
14
14. Tasifeto Timur
0
1
2
0
4
0
0
0
15. Raihat
0
0
0
0
3
0
0
0
16. Lasiolat
0
0
2
0
6
0
0
0
17. Lamaknen*)
0
0
6
0
8
0
0
0
34
24
79
20
174
2
24
24
Kabupaten Belu
Suster Pinandita Imam Chatib
Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
197
Sosial Lainnya Others Social
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.5.1 Penyebaran Infra Struktur Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Infra Structure of Social Affair Distribution in Belu Regency by District 2008
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
Pekerja Sosial Masyarakat Social Worker (2) -
Tenaga Kesejahteraan Sosial Sukarela (3) 77 20 7 5 35 21 8 9
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
-
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
Kabupaten Belu
Kecamatan District (1)
Pembinaan Tokoh Karang KesejahWanita Taruna Youth teraan Promoment Sosial Women Organization (4) -
(5) -
(6) 16 20 12 14 17 9 5 7
50 6 11 9 4 24 6 6
-
-
6 7 9 8 4 8 6 4
-
8 6 6 30 25 7 54 15
-
-
4 4 4 12 6 7 9 8
-
449
-
-
206
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
201
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.5.2 Banyaknya Fakir Miskin dan Perumahan Tidak Layak di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2008 Kecamatan District
Fakir Miskin
Rumah Tidak Layak
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
(2) 3 307 2 410 3 015 2 721 5 032 1 051 1 700 1 200
(3) 341 510 102 263 1 410 965 362 560
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
1 910 2 147 2 813 2 614 1 062 2 040 2 593 1 001
1 039 278 405 755 347 471 415 460
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
4 130 1 756 1 563 3 366 2 621 898 1 803 1 027
563 261 273 686 100 447 417 409
Kabupaten Belu
53 730
11 839
(1)
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency
202
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.5.3 Jumlah Penduduk Lanjut Usia Terlantar dan Anak Yatim Piatu Di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Over Age and No Parents in Belu regency by District 2008 Kecamatan District
Lanjut Usia Terlantar
Anak Terlantar
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
(2) 620 101 602 521 602 517 345 362
(3) 306 375 163 239 410 272 102 191
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
771 442 447 805 567 468 444 278
556 107 104 603 423 314 253 169
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
384 124 165 697 390 705 369 163
789 367 272 601 104 102 332 207
Kabupaten Belu
10 889
7 361
(1)
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
203
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.5.4 Banyaknya Penyandang Cacat, Ex Penyakit Kronis, Wanita Rawan Sosial, dan Masyarakat Terasing di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2008 Kecamatan District
Penyandang Cacat
Ex Penyakit Wanita Kronis Rawan Sosial
Masyarakat Terasing
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
142 42 67 89 306
48 60 42 117
240 102 190 198 496
-
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
172 220 59 62 234 90 63
111 130 25 32 147 164 31
351 560 180 160 610 225 140
274 -
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
80 305 72 58 130
56 96 74 42 147
226 450 81 120 285
40 250
Kabupaten Belu
2 191
1 322
4 614
564
(5)
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
204
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.5.5 Banyaknya Yayasan yang Mengasuh Anak dengan Sistim Non Panti dan Jumlah Anak asuh di Kabupaten Belu 2008
Nama Yayasan (1)
Jumlah Anak Numbers of Children (2)
Lokasi Location Kecamatan Desa District Village (3)
(4)
Malaka Tengah
Umakatahan Manuaman Naikasa Rafae Atambua Fatulotu Atambua Atambua Tulamalae Wemeda Tenukiik
01. Yayasan Regina Angelorum
25
02. Yayasan Bina Bunga Bangsa
30
Kota Atambua
-
Tasifeto Barat
145
Malaka Timur
05. Yayasan SMKK Kusumah St. Theresia
99
Kota Atambua
06. Yayasan St. Petrus Lahurus
74
Tasifeto Timur
07. Yayasan Hadinan Haklaran
45
Kota Atambua
-
Kota Atambua
09. Yayasan ALMA
45
Kota Atambua
10. Yayasan Bina Karya Seon
75
Malaka Timur
11. Yayasan SDLB Tenubot
45
Kota Atambua
03. Yayasan Kongregasi Biarawan SVD Timor 04. Yayasan Remaja Suluh Obor
08. Yayasan Membagi Kasih
12. Yayasan Sola Gracia
22
Kakuluk Mesak
Dualaus
13. Yayasan Jompo Halilulik/YASRA
32 25 75 50
Tasifeto Barat
Naekasa
14. Yayasan Pondok Mersi 15. Yayasan Al Mujahirin 16. Yayasan Bina Remaja
Jumlah / Total
Atambua Selatan Fatukbot Atambua Selatan Manuaman Rinhat
Biudukfoho
787
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
205
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Tabel / Table 5.5.6 Bencana Alam Yang Terjadi dan Jumlah Korban Akibat Bencana Alam di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan dan Taksiran Kerugian yang Diderita 2008 Kecamatan District
Jenis Bencana
Jumlah Korban (KK)
Taksiran Kerugian (Rupiah)
(4) 1 566
(5) 2 590 000 000
(1) 01. Malaka Barat
Banjir
(3) 1
02. Rinhat
Banjir
1
20
90 000 000
03. Wewiku
-
-
-
-
Banjir Kebakaran
6
1 852 6
* 180 000 000
05. Malaka Tengah
Banjir
*
838
*
06. Sasita Mean
-
-
-
-
07. Botin Leobele
-
-
-
-
08. Io Kufeu
Kebakaran
1
1
15 000 000
09. Malaka Timur
Kebakaran
2
2
50 000 000
10. Laenmanen
Kebakaran
5
5
35 000 000
11. Raimanuk
Kebakaran
1
1
5 000 000
12. Kobalima
Kebakaran
3
3
20 000 000
04. Weliman
206
(2)
Frekuensi
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Lanjutan / continued Tabel / Table 5.5.6 Kecamatan District
Jenis Bencana
(1) 13. Kobalima Timur
(3) -
Jumlah Korban (KK) (4) -
Frekuensi
(2) -
Taksiran Kerugian (Rupiah) (5) 15 000 000 2 000 000
14. Tasifeto Barat
Angin Kebakaran
1 1
2 1
15. Kakuluk Mesak
Banjir
1
375
*
16. Nanaet Dubesi
Kebakaran
1
1
10 000 000
17. Kota Atambua
Kebakaran
1
1
20 000 000
18. Atambua Barat
-
-
-
-
19. Atambua Selatan
Kebakaran
2
2
25 000 000
20. Tasifeto Timur
Kebakaran
2
2
7 000 000
21. Raihat
-
-
-
-
22. Lasiolat
Kebakaran
1
1
10 000 000
23. Lamaknen
-
-
-
-
1
1
15 000 000
24. Lamaknen Selatan Kebakaran
Kabupaten Belu
31
4 680
3 089 000 000
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Keterangan : *) Data tidak tersedia
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
207
BAB / CHAPTER
6
Pertanian Agriculture
PERTANIAN / AGRICULTURE
PERTANIAN TANAMAN PANGAN Masalah pangan selalu dirasa vital karena menyangkut kehidupan manusia yang paling asasi. Untuk mempertahankan eksistensinya, manusia berupaya untuk mencukupi kebutuhan pangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila kebutuhan primer tersebut tidak dapt dipenuhi, maka kerawanan pangan akan berdampak luas ke dalam sendi sendi kehidupan masyarakat yang kompleks. Bagi daerah yang struktur perekonomiannya didominasi oleh sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan seperti di Kabupaten Belu di mana menjadi tempat bagi sebagian besar masyarakatnya mencari sumber penghasilan, maka keberadaan dan keberlangsungan sub sektor ini menjadi sangat strategis. Untuk itu Pemda Belu telah memfokuskan sektor pertanian khusus tanaman pangan menjadi salah satu Program utama dalam mengkatalisasi pertumbuhan ekonomi daerah. Misinya adalah dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi pertanian tepat guna, merevisi pola bertani yang bersifat sub system pedesaan tradisional ke pola pertanian yang berorientasi
pasar, penguatan kelembagaan dan melakukan restrukturisasi aspek sosial budaya yang menghambat produktivitas petani. Produksi tanaman pangan selama tahun 2008 secara umum mengalami penurunan di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kondisi curah hujan yang fluktuatif sepanjang tahun 2008. Kendati mengalami penurunan produksi, bagi tanaman yang waktu penanamannya relatif tepat dan adaptif terhadap fluktuasi curah hujan memperlihatkan hasil yang relatif baik seperti padi sawah dan jagung, sedangkan tanaman seperti padi ladang, kacang hijau, ubi kayu, dan kacang tanah mengalami penurunan yang signifikan karena rata-rata curah hujan baru normal setelah fase pembuahan pada tanaman tersebut sudah lewat. Ketersediaan produksi pangan dari komoditas padi selama tahun 2008 sebanyak 19 303 ton gabah kering giling (Konversi ke beras 12 546,95 ton) atau mengalami sedikit penurunan sebesar 6,45% dari keadaan tahun sebelumnya. Secara parsial produksi padi sawah turun 2,06% sementara padi ladang juga mengalami penurunan produksi 55,29%. Penurunan produksi padi
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
211
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
lading lebih banyak disebabkan fluktuasi curah hujan. Ketersediaan produksi pangan dari komoditi jagung yang menjadi makanan pokok sebagian besar masyarakat Belu selama tahun 2008 sebanyak 59 197,4 ton atau mengalami penurunan 3,16% dari tahun lalu. Untuk produksi tanaman kacangkacangan masing masing kacang tanah turun 48,62%, kacang hijau turun 48,89 dan kacang kedelei naik tajam sekitar 780,9%. Ketersediaan produksi untuk makanan berpati selama tahun 2008 yakni ubi kayu menurun tajam 12,07% sementara ubi jalar turun 50,54% Produksi komoditas sayursayuran selama musim panen tahun 2008 memperlihatkan hasil yang cukup fluktuatif yakni untuk beberapa jenis sayur, sayuran mengalami peningkatan, sementara pada jenis lainnya mengalami sedikit penurunan produksi dibanding dengan tahun sebelumnya. Diduga hal ini lebih disebabkan karena kemampuan adaptif secara alamiah ataupun ketepatan waktu tanam bagi beberapa komoditas dengan kondisi curah hujan yang bersifat flutuatif tersebut. Adapun jenis sayuransayuran yang mengalami peningkatan produksi masingmasing bawang merah naik 159,73%, kubis 1 646,67%,
212
petsai/sawi 29,40%, kacang panjang 5 158,33% dan wortel 51,55%. Tomat 1 607%, terung 1 549,4%, kangkung 887,02%, bayam 15,38%. Sedangkan yang mengalami penurunan produksi antara lain bawang putih turun 72,52% dan ketimun 33,33%. Untuk komoditi buahbuahan dalam musim panen tahun 2008 hampir seluruhnya mengalami kenaikan produksi secara drastis. Dibandingkan dengan tahun 2007 yang lalu, produksi advokat naik 479,80% , jambu biji 95,09%, jambu air 86,23%, pisang 1 642,59%, nenas 82,10% dan jeruk 864,88%, dan nangka 5 567%.
PERKEBUNAN RAKYAT Pada umumnya baik produksi maupun luas panen komoditas perkebunan di Kabupaten Belu pada tahun 2008 belum memperlihatkan kapasitas yang cukup memadai. Hal ini disebabkan penanganan budi daya perkebunan rakyat oleh sebagian besar petani masih diletakkan sebagai usaha komplementer dari usaha pokok yaitu usaha tanaman pangan. Produksi tanaman kelapa pada tahun 2008 sebesar 9 379,50 ton yang dihasilkan dari luas panen
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
8 586,50 ha atau sekitar 87,81% dari potensi areal tanam yang ada. Tanaman kopi sebagai salah satu tanaman potensi yang harus dikembangkan di daerah, pada tahun 2008 menghasilkan 73,09 ton atau mengalami peningkatan 70,57% dari keadaan tahun 2007. produksi tersebut dihasilkan dari luas panen panen 303,41 ha. Kakao sebagai komoditi daerah yang sedang digalakan pada tahun 2008 baru menghasilkan 26,86 ton atau mengalami peningkatan 1,63 % dari keadaan tahun 2007. produksi tersebut dihasilkan dari luas areal panen 150,21 ha. Untuk komoditas perkebunan yang lain, kapasitas produksi selama tahun 2008 masing-masing kapuk 53,16 ton, kemiri 2 553,54 ton, jambu mente 159,28 ton, pinang 50,82 ton, dan tembakau 7,9 ton.
KEHUTANAN Hutan memiliki peranan penting bagi kelestarian alam dan menopang kehidupan komonitas ekosistim alam di sekitarnya. Luas hutan di Kabupaten Belu 69.401,57 ha atau sekitar 28,38 % dari luas daratan Belu. Bila diamati menurut fungsi hutan maka komposisi luasnya sebagai berikut : hutan lindung 51 841,25 ha, hutan produksi 3 189,28 ha, dan hutan Cagar Alam 8 531,72 ha, hutan
suaka marga satwa 4 699,32 ha, dan hutan dapat di konversi 1 140,00 ha. Primadona hasil hutan berupa kayu cendana baik produksi maupun populasinya belakangan semakin menurun. Data tahun 2008 produksi kayu cendana kelas gubal 1 350 kg dan kelas campuran 1 650 kg. Hasil hutan lain yang cukup menonjol adalah kemiri isi 509,70 ton (naik 24,02 %). Asam biji 551,70 ton (naik 48,49 %).
PETERNAKAN Peternakan merupakan salah satu sektor vital yang mampu menyanggah kehidupan ekonomi sebagaian besar keluarga tani di pedesaan. Paling tidak dengan memelihara ternak rumahtangga tani dapat membiayai kebutuhan di luar pangan seperti menyekolahkan anak, kesehatan dan perumahan. Bahkan pada saat kondisi kritis seperti gagal panen, komoditi ternak justru diandalkan untuk menopang pengadaan ketersediaan pangan keluarga. Populasi sapi tahun 2008 sebanyak 95715 ekor atau meningkat 1,27 % dibandingkan dengan keadaan tahun sebelumnya. Upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan populasi ternak andalan ini menghadapi kendala yang semaikn serius karena
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
213
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
belakangan ini lalulintas mutasi ternak keluar, terutama bibit pejantan menjadi semakin sulit dikendalikan; ditambah ancaman penyakit brucellosis yang sampai dengan saat ini terus menjadi momok yang menghantui para peternak. Kendala lainnya adalah sebagian besar petani ternak masih bertahan pada pola budaya yang bersifat tradisional sebagai akibat dari kurang variatifnya pola pembinaan dan penyuluhan yang selama ini terkesan konvensional. Pola budidaya ternak yang bersifat sub system ini mengakibatkan pertambahan populasi ternak berjalan lambat dan terkesan alamiah tanpa rekayasa teknologi peternakan secara signifikan. Mutasi ternak yang sempat tercatat selama tahun 2008 adalah sebagai berikut: di potong RPH dan di luar RPH yang sempat dilaporkan sebanyak 3800 ekor sedangkan yang diantar pulaukan melalui pelabuhan Atapupu ataupun transportai darat sebanyak 9 286 ekor. Jumlah mutasi penggunaan yang cukup tinggi ini jika tidak diimbangi dengan mutasi pengadaan terutama lahir baru maka dipastikan populasi sapi pada masa datang akan semakin berkurang. Populasi ternak kecil dan unggas pada tahun 2008 masingmasing babi 55 836 ekor (naik 0,94 %), kambing 9 830 ekor (turun 6,68
214
%) dan ayam buras 240 330 ekor (naik 1,64 %).
PERIKANAN Komoditas perikanan memiliki nilai ekonomis tinggi karena selain menjadi bahan pangan yang memiliki kandungan protein tinggi, juga mampu memberikan tingkat kehidupan yang layak bagi keluarga tani nelayan. Dengan semakin terbatasnya lahan pertanian yang subur belakangan ini, sector perikanan diharapkan menjadi alternative lapangan kerja yang menjanjikan bagi pertambahan angka kerja baru. Produksi ikan di Kabupaten Belu sebagian besar berasal dari perikanan laut. Dari total produksi 1 946,47 ton pada tahun 2007 sebanyak 81,83 % atau 1 592,74 ton diantaranya adalah produksi perikanan laut, sedangkan sisanya 18,17 % adalah produksi perikanan darat, yang mencakup perairan umum, tambak, kolam dan sawah. Produksi perikanan laut hanya terdapat pada enam kecamatan yang secara geografis memiliki pontensi kelautan yakni Malaka Barat, Wewiku, Malaka Tengah, Kobalima, Kakuluk Mesak dan Tasifeto Timur. Sedangkan kecamatan lainnya hanya memiliki potensi perikanan darat, khususnya dari kolam.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Produksi perikanan laut pada tahun 2008, masih didominasi jenis ikan tembang, kembung, tongkol dan ekor kuning. Sementara jenis ikan perairan lainnya seperti kerapu, pari, cumi-cumi belum diproduksi secara maksimal karena keterbatasan sarana penangkapan. Dari 1 228 rumah tangga nelayan pada tahun 2008 sekitar 28,58% diantaranya adalah nelayan sambilan tambahan, 39,33% adalah nelayan sambilan utama dan 32,09% adalah nelayan penuh, dengan alat penangkapan yang digunakan adalah perahu tanpa motor 529 (59,98 %), perahu motor tempel 317 (35,94 %) dan kapal motor 36 (4,08 %). Dengan sebagian besar rumah tangga nelayan yang memiliki sarana penangkapan ikan yang masih bersifat tradisional maka dipastikan kemampuan wilayah operasi penangkapannya masih sebatas wilayah perairan pesisir dengan hasil tangkapan yang kurang maksimal.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
215
PERTANIAN / AGRICULTURE
Gambar 6.1. Persentase Penggunaan Lahan di Kabupaten Belu Tahun 2008
sawah 4.82% lainnya 57.13%
pekarangan 3.57%
tegal dan perkebunan 19.99% lahan tanaman kayu-kayuan 8.22%
ladang 6.27%
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu
Gambar 6.2. Produksi Padi, Jagung dan Ubi Kayu di Kabupaten Belu Tahun 2002-2008 (ton) 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 2002
2003 padi
2004 jagung
2005
2006
2007
2008
ubi kayu
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu
216
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Gambar 6.3. Produksi Ubi Jalar, Kacang Tanah dan Kacang Hijau di Kabupaten Belu Tahun 2002-2008 (ton) 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 2002
2003 Ubi Jalar
2004 2005 Kacang Tanah
2006 2007 Kacang Hijau
2008
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu
Gambar 6.4. Produksi Hasil Perkebunan di Kabupaten Belu Tahun 2002 – 2008 (ton) 10000 8000 6000 4000 2000
Tanaman Lainnya
Kemiri
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
0
Kelapa
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu
Kabupaen Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
217
PERTANIAN / AGRICULTURE
Gambar 6.5. Jumlah Ternak di Kabupaten Belu Tahun 2004 – 2008
100000 80000 60000 2008 2007 2006 2005 2004
40000 20000 0 Sapi
babi
Kambing
Kuda
Kerbau
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu
Gambar 6.6. Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Tahun 2002 – 2008 (ton)
2500 2000 1500 1000 500 0 2002
2003
2004
2005
Perikanan Darat
2006
2007
2008
Perikanan Laut
Sumber : Dinas Perikanan & Kelautan Kabupaten Belu
218
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Tanaman Pangan Food Crops
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.1 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Paddy by District 2008 Produksi / Production (ton)
Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
(1)
(2)
(3)
766
2,08
1 592,0
1 034,80
-
-
-
-
03. Wewiku
47
3,60
169,1
109,98
04. Weliman
320
2,67
855,0
555,75
05. Malaka Tengah
998
2,45
2 441,1
1 586,72
06. Sasita Mean*)
28
2,25
63,0
40,95
07. Malaka Timur
5
1,00
5,0
3,25
08. Laen Manen
156
3,00
468,0
304,20
09. Raimanuk
780
2,93
2 286,0
1 485,90
10. Kobalima*)
246
2,41
592,6
385,19
11. Tasifeto Barat*)
441
2,96
1 307,0
849,55
12. Kakuluk Mesak
86
2,80
240,5
156,32
13. Kota Atambua*)
20
1,95
39,0
25,35
1 388
2,97
4 126,5
2 682,22
460
4,00
1 840,0
1 196,00
01. Malaka Barat 02. Rinhat
14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu
Gabah Kering Giling Pre Cereals (4)
Beras Cereals (5)
45
2,89
130,0
84,50
810
3,89
3 148,2
2 046,33
6 596
2,93
19 303,0
12 547,02
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
221
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.2 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Wetland Paddy by District 2008 Produksi / Production (ton)
Luas Panen Area Harvested (Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (ton/Ha)
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
(2) 576 47 270 801
(3) 2,5 3,6 3,0 2,9
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
28 156 753 124 433 79
2,3 3,0 3,0 3,5 3,0 3,0
63,0 468,0 2 259,0 434,0 1 299,0 237,0
40,95 304,20 1 468,35 282,10 840,35 154,05
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
19 1 313 460 40 776
2,0 3,0 4,0 3,0 4,0
38,0 3 939,0 1 840,0 120,0 3 104,0
24,70 2 560,35 1 196,00 78,00 2 017,60
Kabupaten Belu
5 875
3,1
18 543,0
12 052,95
Kecamatan District
Gabah Kering Giling Pre Cereals (4) 1 440,0 169,1 810,0 2 322,9
Beras Cereals (5) 936,00 109,92 526,50 1 509,88
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
222
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.3 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Ladang di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Dryland Paddy by District 2008
Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (ton/Ha)
(1)
(2)
(3)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
190,0 50,0 197,0
0,8 -
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
5,0 27,0 122,0 8,0 7,0
1,0 -
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
1.0 75,0 5,0 34,0
1,0 2,5
Kabupaten Belu
721,0
Produksi / Production (ton) Gabah Kering Giling Pre Cereals (4)
Beras Cereals (5)
152 45,0 118,2
98,80 29,25 76,83
5,0 27,0 158,6 8 3,5
3,25 17,55 103,09 5,20 2,28
1,3
1,0 187,5 10 44,2
0,65 121,88 6,50 28,73
1,05
760,0
494,00
0,9 0,6
1,0 1,3 1,0 0,5
2,0
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
223
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.4 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Jagung di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Maize by District 2008 Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
(1)
(2)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
2 801 4 673 4 050 1 800 2 657
2,5 1,6 2,0 1,9 1,8
7 002,5 7 476,8 8 100,0 3 420,0 4 782,6
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
3 113 501 982 1 481 5 236 1 589 643
1,3 1,4 1,0 1,5 1,0 1,5 1,2
4 046,9 701,4 982,0 2 221,5 5 236,0 2 383,5 771,6
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
186 1 084 1 748 803 3 318
1,5 2,5 2,0 2,0 1,2
279,0 2 710,0 3 496,0 1 606,0 3 981,6
Kabupaten Belu
36 665
1,6
59 197,4
Produksi Production (ton) (4)
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
224
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.5 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Cassava by District 2008 Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
Produksi Production (ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
83,0 800,0 762,0 157,0 560,0
4,0 2,0 3,0 4,0 2,2
332,0 1 600,0 2 286,0 628,0 1 232,0
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
272,0 400,0 310,0 1 078,0 314,0 458,0 175,0
9,0 3,0 3,0 3,0 5,0 2,5 1,0
2 448,0 1 200,0 930,0 3 234,0 1 570,0 1 145,0 175,0
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
65,0 641,0 409,0 160,0 2674
3,2 6,0 4,0 3,5 3,0
208,0 3 846,0 1 636,0 560,0 8 022,0
Kabupaten Belu
9 318,0
3,3
31 052,0
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
225
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.6 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Sweet Potatoes by District 2008 Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
Produksi Production (ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
11
2,1
23,1
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
15 13 12 51 531 11
2,0 2,5 2,5 3,0 3,0 2,0
30,0 32,5 30,0 153,0 1 593,0 22,0
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
3 115 20 16 23
2,0 0,8 4,0 3,0 3,0
6,0 92,0 80,0 48,0 69,0
Kabupaten Belu
821
2,7
2 178,6
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
226
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.7 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Peanuts by District 2008 Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
Produksi Production (ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
43,0
-
12,9
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
15,0 14,0 3,0 15,0 64,0 183,0 22,0
0,7 0,6 0,6 0,6 1,0 1,2 0,4
10,5 8,4 1,8 9,0 64,0 219,6 8,8
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
250,0 171,0 45,0 361,0
1,4 1,0 1,0 0,4
350,0 171,0 45,0 144,4
Kabupaten Belu
1 213,0
0,9
1 069,8
0,3
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
227
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.8 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Hijau di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Green Peas by District 2008 Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested (Ha)
(1)
(2)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3)
Produksi Production (ton) (4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
330,0 300,0 2 255,0 593,0
0,6 1,2 0,6 0,8
198,0 360,0 1 353,0 474,4
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
19,0 14,0 27,0 34,0 640,0 8,0
0,4 0,6 0,4 0,9 0,5 0,4
7,6 8,4 10,8 30,6 320,0 3,2
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
1,0 750,0 177,0 24,0 284,0
1,0 0,9 0,6 1,0 0,4
1,0 675,0 106,2 24,0 113,6
Kabupaten Belu
5 456,0
0,7
3 685,8
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
228
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.9 Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan di Kabupaten Belu Area Harvested of Food Crops in Belu Regency 2003 - 2008 (hektar) Jenis Tanaman Type of Crops
2003
2004
2005
2006
2007
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Padi Paddy
4 631
4 779
2 590
6 166
5 407
6 596
2. Jagung Maize
27 750
37 704
24 832
32 653
34 359
36 665
8 456
8 336
5 377
12 096
11 012
9 318
742
726
505
911
1 414
821
1 039
947
1 164
2 404
1 789
1 213
-
10
-
12
21
168
6 740
7 081
4 983
6 977
8 885
5 456
3. Ubi Kayu Cassava 4. Ubi Jalar Sweet Potatoes 5. Kacang Tanah Peanuts 6. Kacang Kedele Soyabens 7. Kacang Hijau Green Peas
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
229
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.10 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Belu Food Production in Belu Regency 2003 - 2008 (ton) Jenis Tanaman Type of Crops
2003
2004
2005
2006
2007
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Padi Paddy
15 141
7 846
9 429
22 962
20 633
19 303,0
2. Jagung Maize
52 727
48 238
32 283
38 531
61 127
59 197,4
3. Ubi Kayu Cassava
38 055
4 168
46 993
105 066
35 313
31 052,0
2 301
363
4 216
4 231
4 405
2 178,6
624
319
697
1 979
2 082
1 069,8
-
4
-
7.2
12.6
111,0
4 179
3 540
6 477
6 110
7 212
3 685,8
4. Ubi Jalar Sweet Potatoes 5. Kacang Tanah Peanuts 6. Kacang Kedele Soyabens 7. Kacang Hijau Green Peas
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
230
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.11 Perkembangan Produktivitas Tanaman Pangan di Kabupaten Belu Food Productivity in Belu Regency 2003 - 2008 (Kwintal/Ha) Jenis Tanaman Type of Crops
2003
2004
2005
2006
2007
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Padi Paddy
32,69
16,42
36,41
37,24
38,16
29,26
2. Jagung Maize
19,00
12,79
13,00
11,80
17,79
16,14
3. Ubi Kayu Cassava
45,00
5,00
87,40
86,86
32,07
33,32
4. Ubi Jalar Sweet Potatoes
31,01
5,00
83,49
46,44
31,15
26,54
5. Kacang Tanah Peanuts
6,01
3,37
5,99
8,23
11,64
8,82
-
4,00
-
6,00
6,00
6,61
6,20
5,00
12,99
8,76
8,12
6,56
6. Kacang Kedele Soyabens 7. Kacang Hijau Green Peas
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
231
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.12 Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Belu Vegetables Production in Belu Regency 2003- 2008 (ton) Jenis Sayuran Type of Vegetable (1) 01. Bawang merah 02. Bawang putih 03. Bawang daun 04. Kentang 05. K u b i s 06. Petsai / sawi 07. Wortel 08. Lombok/Cabe besar 09. Kacang merah 10. Kacang panjang 11. Cabe Rawit 12. T o m a t 13. Terung 14. Buncis 15. Ketimun 16. Labu siam 17. Kangkung 18. Bayam 19. Semangka Jumlah / total
2003
2004
2005
2006
2007
2008
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1 200 1 950 20 290 1 010 1 200 00 00 00 1 240 680 850 820 80 720 860 750 330 1 300
436,5 187,5 4,0 10,5 54,5 157,5 19,5 0,0 5,0 12,7 139,8 126,2 109,6 2,0 114,0 113,0 132,2 66,0 75,0
440,50 87,50 15,00 12,50 171,20 119,40 46,00 0,00 0,00 10,70 148,50 153,50 39,50 15,00 83,50 42,90 108,40 40,00 108,00
361,50 80,00 0,00 7,50 1,22 177,50 60,00 0,00 0,00 1,40 53,00 1,24 1,23 0,00 0,00 0,00 1,99 0,00 100,40
149,00 246,00 2,00 0,00 24,00 307,50 58,00 0,00 3,50 3,60 213,00 8,30 8,90 4,00 13,80 7,70 18,50 11,00 160,00
387,00 67,60 2,00 37,50 419,20 397,90 87,90 31,20 0,00 189,30 133,50 141,70 146,80 4,00 9,20 5,40 182,60 13,00 156,00
13 300
1 765,5
1 642,10
1 55140
1 238,80
2 411,80
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
232
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.13 Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Belu Fruits Production in Belu Regency 2003 - 2008 (ton) Jenis Buah Type of Fruit (1)
2003
2004
2005
2006
2007
2008
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Advokat
11,0
6,7
3,3
27,1
9,8
56,82
02. Mangga
106,5
145,4
525,8
1 927,4
446,9
3 351,56
03. Rambutan
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,00
04. Duku / langsa
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,00
151,5
8,5
28,9
24,5
61,6
594,37
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,00
07. Jambu biji
39,2
12,3
24,1
61,7
36,4
741,00
08. Jambu air
1,1
1,7
0,9
7,4
2,5
18,15
09. Jambu bol
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,00
10. S a w o
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,00
11. Pepaya
83,6
937,8
41,4
733,8
998,0
843,89
12. Pisang
594,6
944,3
318,5
1 300,5
13. Nanas
126,1
25,6
18,7
186,9
178,2
324,51
0,8
9,2
0,1
10,2
10,1
2,39
15. Nangka
327,8
44,3
28,2
19,7
17,8
1 008,83
16. Sirsak
299,9
15,1
14,0
25,1
28,6
114,89
0,0
0,1
0,1
0,0
,-
0.,00
1 742,1
2 151,0
1 004,0
05. Jeruk 06. Durian
14. Salak
17. Lainnya Jumlah / total
4 324,3
1 231,9 21 466,96
3 021,8 28 523,37
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
233
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.14 Luas Tanah Menurut Penggunaan di Kabupaten Belu Land Area by Used Type in Belu Regency 2006 - 2008 (hektar) Jenis PenggunaanTanah Land Used Type (1) 01. Luas lahan sawah / weatland area a. Irigasi teknis b. Irigasi setengah teknis c. Irigasi sederhana d. Irigasi desa / non PU e. Irigasi tadah hujan 02. Luas lahan kering / dryland area a. pekarangan untuk bangunan dan halaman house compound and soroundings b. tegal, kebun / dryland, garden c. penggembalaan, padang rumput / meadows d. ladang, huma / dryland, garden e. rawa (tidak ditanam) / swams f. tambak / coasted water pond g. kolam, tebak, empang / fresh water pond h. tanah kering sementara tidak digunakan temporary fallow land i. lahan yang ditanami tanaman kayu-kayuan, hutan rakyat private wood land
j. hutan negara / state estate k. lahan perkebunan / crop land l. lain-lain / others
2006
2007
2008
(3)
(4)
(4)
10 078
11 790
11 790
595 5 589 1 381 1 296 1 217
388 2 905,5 1 385 1 399 5 712,5
485 2 947 1 287 1 247 5 824
234 479
232 767
232 767
11 955
8 728,58
8 724
37 396 40 773,05 16 314 22 814,20 15 432 15 207,85 0 702,59 267 423,10 321 11,85
41 287 22 317 15 337 702 423 12
60 606 60 336,33
60 311
21 559 20 107,30
20 107
17 474 6 347,00 5 014 7 349,46 48 141 49 965,69
6 347 7 602 49 598
244 557
Jumlah / total
244 557
244 557
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
234
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.15 Banyaknya Rumah Tangga, Rumah Tangga Pertanian, Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan dan Rumah Tangga Petani Gurem di Belu 1993 dan 2003 1993 Uraian (1)
2003
Kota
Desa
(2)
(3)
Kota+ Desa (4)
Kota
Desa
(5)
(6)
Kota+ Desa (7)
1. Rumah Tanga (RT)
*
*
*
9 560
53 604
63 164
2. RT Pertanian (RTP)
616
39 947
40 563
5 026
51 374
56 400
3. RTP Penggguna Lahan
622
39 941
40 563
5 026
51 134
56 160
4. RT Gurem
356
6 580
6 936
3 156
11 115
14 271
Sumber : Sensus Pertanian 1993 dan 2003 Keterangan : *) Data tidak dicantumkan
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
235
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.1.16 Banyaknya Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan Menurut Jenis Usaha Pertaniannya di Belu 1993 dan 2003 Rumah Tangga Pertanian
Sub Sektor (1)
1993
2003
Pertumbuhan per tahun (%)
(2)
(3)
(4)
35 583
54 634
4,16
- Padi
*
10 806
-
- Palawija
*
53 023
-
2. Hortikultura
17 563
31 225
7,78
3. Perkebunan
16 346
13 947
-1,47
4. Budidaya Tanaman
40 563
26 789
-3,40
5. Peternakan
25 318
26 754
0,57
40 563
56 400
3,90
1. Padi / Palawija
Rumah Tangga Pertanian
Sumber : Sensus Pertanian 1993 dan 2003 Keterangan : *) Data tidak tersedia
236
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Perkebunan Estate
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.1 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kapuk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Kapok Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 Luas / Area (ha) Kecamatan District
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi 17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
Kabupaten Belu
Belum Menghasi lkan Not Yet Yielding (2) 2,00 4,41 10,00 2,00 2,90 2,00 0,40 0,50 5,00 3,00 2,46 5,92 3,00 1,12 1,52 2,46 1,21 0,40 1,20 1,30 1,97 1,27 2,83 2,83 61,7
Sudah Mengha silkan Yielding
Rusak destroyed
(3) 13,00 14,52 10,00 9,29 21,00 9,30 3,60 3,00 21,00 11,20 5,10 36,88 21,50 5,26 7,97 5,10 6,62 2,30 4,20 10,35 6,45 5,00 8,57 8,57
(4) -
249,78
-
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Production (ton)
Produktivitas Produktivity (ton/ha)
(5) 15,00 18,93 20,00 11,29 23,19 11,30 4,00 3,50 26,00 14,20 7,56 42,80 24,50 6,38 9,49 7,56 7,83 2,70 5,40 11,65 8,42 6,27 11,40 11,40
(6) 2,15 2,58 1,82 1,67 3,81 1,67 1,67 1,67 4,12 2,10 0,94 7,14 7,14 1,04 1,48 0,94 1,26 1,26 1,26 2,14 1,16 1,02 1,56 1,56
(7) 0,17 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,46 0,56 0,20 0,19 0,18 0,19 0,33 0,20 0,19 0,18 0,19 0,55 0,30 0,21 0,18 0,20 0,18 0,18
310,77
53,16
0,21
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2009
239
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.2 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kemiri Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Cande Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 Luas / Area (ha)
02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi 17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2) 398,62 167,27 15,41 247,51 145,50 102,50 130 53 22,23 109,29 112 52,51 0,37 22,23 1,87 1,20 0,30 15,26 26,34 2,39 111,24 111,24
Kabupaten Belu
1 848,28
Kecamatan District
(1) 01. Malaka Barat
Sudah Mengha silkan Yielding (3) 321,46 17,53 30,20 301,53 211,00 143,00 190 50 19,38 136,24 98 80,54 1,48 19,38 3,69 2,10 2,30 90,08 21,37 106,30 144,85 144,85 2 135,28
(4) -
Jumlah luas Areal Total of area (ha) (5) 720,08 184,80 45,61 549,04 356,50 245,50 320 103 41,61 245,53 210 133,05 1,85 41,61 5,56 3,30 2,60 105,34 47,71 345,30 256,09 256,09
Jumlah Produksi Total Production (ton) (6) 356,62 17,27 3,81 332,69 332,69 332,69 145,08 52,03 20,68 147,94 147,94 86,29 1,59 20,68 3,67 3,67 3,67 97,38 22,36 111,69 156,55 156,55
-
4 220,17
2 553,54
Rusak destroyed
Produktivitas Produktivity (ton/ha) (7) 1,11 0,99 0,13 1,10 1,58 2,33 0,76 1,04 1,07 1,09 1,51 1,07 1,07 1,07 0,99 1,75 1,60 1,08 1,05 1,05 1,08 1,08 1,20
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
240
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.3 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Coconut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 Luas / Area (ha) Kecamatan District
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi 17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
Kabupaten Belu
Belum Sudah Mengha Mengha silkan silkan Not Yet Yielding Yielding (2) (3) 210,00 1 636,00 5,50 25,20 153,00 1 021,00 110,00 586,00 511,00 4 026,00 2,00 31,50 1,00 21,20 1,00 2,00 20,00 272,40 10,00 14,70 9,00 8,40 36,00 450,50 23,00 290,50 5,00 11,00 9,00 57,00 2,00 10,40 2,00 9,40 1,20 9,00 0,20 3,30 4,00 47,00 2,00 10,00 4,00 17,00 4,00 15,00 2,00 12,00 1 126,90
8 586,50
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Production (ton)
Produktivitas Produktivity (ton/ha)
(4) 16,00 5,00 12,00 14,00 21,00 1,00 1,00 1,00 5,00 2,00 1,00 1,00 -
(5) 1 862,00 35,70 1 186,00 710,00 4 558,00 34,50 23,20 3,00 297,40 26,70 18,40 486,50 313,50 16,00 66,00 13,40 11,40 10,20 3,50 51,00 12,00 21,00 19,00 14,00
(6) 1 799,00 75,35 1 045,50 596,70 4 550,22 62,46 62,46 62,46 430,51 34,08 21,91 490,25 490,25 24,62 56,35 21,91 24,37 24,37 24,37 90,43 15,33 26,70 38,76 38,76
(7) 1,10 2,99 1,02 1,02 1,13 1,98 2,95 31,23 1,58 2,32 2,61 1,09 1,69 2,24 0,99 2,11 2,59 2,71 7,38 1,92 1,53 1,57 2,58 3,23
80,00
9 792,40
9 379,50
1,18
Rusak destroyed
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2009
241
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.4 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Coffee Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 Luas / Area (ha)
02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi 17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2) 1,46 1,53 0,90 0,50 2,00 2,56 1,28 0,50 2,50 2,56 0,48 0,02 1,50 2,12 1,51 2,20 33,74 33,74
Kabupaten Belu
91,10
Kecamatan District
(1) 01. Malaka Barat
Sudah Mengha silkan Yielding (3)
Rusak destroyed
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Production (ton)
Produktivitas Produktivity (ton/ha) (7)
(4) -
(5)
(6)
15,27 0,24 0,56 5,30 2,40 2,00 9,63 10,15 5,13 3,40 16,30 10,15 2,39 1,30 1,00 11,03 4,46 8,20 97,25 97,25
16,73 0,24 0,56 6,83 3,30 2,50 11,63 12,71 6,41 3,90 18,80 12,71 2,87 1,32 2,50 13,15 5,97 10,40 130,99 130,99
3,08 0,06 0,13 1,77 1,77 1,77 2,24 3,06 1,21 1,21 3,71 3,06 0,36 0,36 0,36 2,69 0,84 1,99 21,71 21,71
0,20 0,25 0,23 0,33 0,74 0,89 0,23 0,30 0,24 0,36 0,23 0,30 0,15 0,28 0,36 0,24 0,19 0,24 0,22 0,22
303,41
-
394,51
73,09
0,24
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
242
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.5 Luas Areal dan Produksi Tanaman Jambu Mente Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Chasen Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 Luas / Area (ha) Kecamatan District
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi 17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
Kabupaten Belu
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Production (ton)
Produk -tivitas Produk -tivity (ton/ha)
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding
Sudah Mengha silkan Yielding
Rusak destroyed
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
0,50 200,00 50,00 51,57 34,50 27,00 40,00 300,00 159,00 350,00 231,00 374,00 209,51 159,00 50,00 39,00 27,00 304,00 2,43 54,26 -
2,72 50,00 5,27 19,00 2,00 23,25 273,73 50,00 60,60 36,50 67,60 206,15 50,00 74,60 48,00 27,00 64,00 1,85 20,08 1,54 1,54
-
3,22 250,00 50,00 56,84 53,50 29,00 63,25 573,73 209,00 410,60 267,50 441,60 415,66 209,00 124,60 87,00 48,00 368,00 4,28 74,34 1,54 1,54
1,21 1,80 1,80 1,80 10,93 1,84 4,93 22,16 22,16 33,19 2,21 4,03 1,50 1,50 1,50 33,11 2,41 9,62 0,79 0,79
0,44 0,34 0,09 0,90 0,47 0,01 0,10 0,37 0,61 0,49 0,01 0,08 0,02 0,03 0,06 0,52 1,30 0,48 0,51 0,51
-
3 742,20
159,28
0,15
2 662,77
1 085,43
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2009
243
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.6 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Cocoa Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 Luas / Area (ha) Kecamatan District
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi 17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
Kabupaten Belu
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2) 10,00 25,00 180,00 44,30 2,50 50,00 24,50 336,30
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Production (ton)
Produktivitas Produktivity (ton/ha)
Sudah Mengha silkan Yielding
Rusak destroyed
(3) 31,19 12,00 85,00 12,20 0,47 4,81 3,40 0,21 0,12 0,40 0,30 0,11 -
(4) 16,86 18,00 14,00 8,91 -
(5) 58,05 25,00 210,00 143,30 23,61 0,47 54,81 27,90 0,21 0,12 0,40 0,30 0,11 -
(6) 6,22 2,28 16,22 1,07 0,08 0,39 0,39 0,02 0,02 0,02 0,02 0,13 -
(7) 0.20 0.19 0.19 0.09 0.17 0.08 0.11 0.10 0.17 0.05 0.07 1.18 -
150,21
57,77
544,28
26,86
0,18
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
244
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.7 Luas Areal dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Areca Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 Luas / Area (ha)
02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi 17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2) 1,52 8,23 1,00 1,19 3,00 6,00 5,50 2,50 3,00 1,11 1,20 5,11 3,40 3,46 0,47 1,20 0,23 0,14 0,12 1,48 3,16 4,00 4,52 4,52
Kabupaten Belu
66,06
Kecamatan District
(1) 01. Malaka Barat
Sudah Mengha silkan Yielding
Rusak destroyed
(3) 2,75 12,56 2,00 1,19 8,80 12,53 6,20 5,40 8,00 3,20 3,06 13,50 5,00 7,25 0,41 3,06 0,36 0,21 0,24 2,67 4,85 7,50 10,24 10,24
(4) -
131,22
-
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Production (ton)
(5) 4,00 20,79 3,00 2,38 11,80 18,53 11,70 7,90 11,00 4,31 4,26 18,61 8,40 10,71 0,88 4,26 0,59 0,35 0,36 4,15 8,01 11,50 14,76 14,76
(6) 0,12 2,53 0,70 0,78 2,24 2,77 2,77 2,77 11,55 4,62 1,50 3,16 3,16 1,75 0,16 1,50 0,09 0,09 0,09 0,71 1,14 1,78 2,42 2,42
(7) 0.04 0.20 0.35 0.66 0.25 0.22 0.45 0.51 1.44 1.44 0.49 0.23 0.63 0.24 0.39 0.49 0.25 0.43 0.38 0.27 0.24 0.24 0.24 0.24
197,01
50,82
0,39
Produktivitas Produktivity (ton/ha)
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2009
245
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.2.8 Luas Areal dan Produksi Tanaman Tembakau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu tobacco Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 Luas / Area (ha)
02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi 17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2) 0,25 7,00 10,00 6,40 5,00 -
Kabupaten Belu
28,65
Kecamatan District
(1) 01. Malaka Barat
Jumlah luas Areal Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Production (ton)
Produktivitas Produktivity (ton/ha) (7) 0,05 1,68 0,23 0,50 0,48 -
Sudah Mengha silkan Yielding
Rusak destroyed
(3) 2,00 2,50 5,20 2,40 2,50 -
(4) -
(5) 2,25 9,50 15,20 8,80 7,50 -
(6) 0,10 4,20 1,20 1,20 1,20 -
14,60
-
43,25
7,9
0,54
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
246
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Peternakan Livestock
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.1 Banyaknya Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock by Kind and District in Belu Regency 2008 (ekor) Kecamatan District
Kuda Horse
Sapi Cow
Kerbau Buffalo
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Malaka Barat
26
1 930
2
148
-
3 311
02. Rinhat
90
6 489
9
322
-
3 504
03. Wewiku
30
3 294
1
236
-
4 047
04. Weliman
45
3 463
8
289
-
4 708
05. Malaka Tengah
184
7 501
71
535
-
5 362
06. Sasita Mean*)
327
7 432
11
897
-
5 697
07. Malaka Timur
82
5 026
171
705
6
2 864
08. Laen Manen
93
7 440
192
647
-
3 128
09. Raimanuk
58
5 656
65
888
-
2 696
10. Kobalima*)
255
9 492
231
1 005
-
4 251
11. Tasifeto Barat*)
162
13 173
368
992
18
4 359
12. Kakuluk Mesak
3
5 122
108
886
1
1 643
13. Kota Atambua*)
3
2 626
9
496
7
2 904
14. Tasifeto Timur
31
5 089
58
377
-
1 348
15. Raihat
55
2 862
165
399
-
1 063
16. Lasiolat
15
2 430
19
172
-
874
708
6 690
77
836
-
4 077
2 167
95 715
1 565
9 830
32
55 836
17. Lamaknen*) Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
249
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.2 Banyaknya Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Poultry by Kind and District in Belu Regency 2008 (ekor) Kecamatan District
Ayam Ras Layer
Ayam Kampung Domestic Hens
Itik Duck
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
-
21 522 22 327 25 336 29 630 18 306
1 124
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
-
28 908 9 287 11 130 7 517 8 812 11 846 7 463
581 59 46 36 615 143 126
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
-
4 991 8 154 5 052 6 297 13 752
748 396 769 272 71
-
240 330
4 986
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
250
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.3 Banyaknya Ternak Berpenyakit SE Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock that SE Virus by Kind and District in Belu Regency 2008 (ekor) Kecamatan District
Kuda Horse
Sapi Cow
Kerbau Buffalo
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
-
14 7 6 -
-
-
-
-
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
-
8 6 26
-
-
-
41
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
-
2 -
-
-
-
4
Kabupaten Belu
-
69
-
-
-
45
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
251
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.4 Banyaknya Ternak yang Divaksinasi SE,Brucellosis, dan Hog-Cholera Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock that SE, Brucellosis, and Hog-Cholera Vacination by Kind and District in Belu Regency 2008 (ekor) SE
Kecamatan District (1)
Sapi
Kerbau
(2)
(3)
Brucellosis
Hoq Cholera
Babi
Sapi
Babi
(4)
(5)
(6)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
1 835 4 267 3 024 2 680 7 686 2 864 1 628 3 004
4 -
3 165 1 733 1 176 2 820 1 064 -
200 300 500 300 750 1 000 -
500 1 000 550 2 500 950 537 327 636
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak
5 313 8 670 7 187 5 485 3 793 5 437 5 020 2 222
105 208 91 -
1 330 362 47 750 2 980 -
1 443 2 500 2 052 302 198 1 000 500 -
1 500 3 250 957 293 750 2 000 -
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
528 369 252 3 500 3 029 3 000 3 779 3 566
-
2 178 1 684 1 489 3 021 1 000 891 768
55 92 53 150 200 1 000 -
2 449 2 227 1 824 1 000 2 500 1 000 856 644
88 138
408
26 454
Kabupaten Belu
12 600
28 250
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency
252
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.5 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di luar Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu**) Numbers of Slaughting that happened out of Slaughter House by District in Belu Regency 2008 (ekor) Kecamatan District
Kuda Horse
Sapi Cow
Kerbau Buffalo
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
-
2 -
-
-
-
-
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
-
4 -
-
-
-
-
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
-
-
-
-
-
-
Kabupaten Belu
-
6
-
-
-
-
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Pemotongan yang dilaporkan
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
253
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.6 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di dalam Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Slaughting that happened in Slaughter House by District in Belu Regency 2008 (ekor) Kecamatan District
Kuda Horse
Sapi Cow
Kerbau Buffalo
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
0 0 0 0 0
7 0 0 0 569
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 37
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 161 0
0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 32 0
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
0 0 0 0 0
1 913 0 0 0 0
38 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
1 042 0 0 0 0
Kabupaten Belu
0
2 650
39
0
0
1 111
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
254
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.3.7 Pengiriman Ternak dan Hasil Ikutannya ke Luar Daerah Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Belu Livestock Product and Others Product by Kind in Belu Regency 2008 Jenis Ternak Kind of Livestock (1)
Hasil Ternak dan Ikutannya Livestock Product and others product Bibit (ekor)
Potong (ekor)
Kulit (Kg)
(2)
(3)
(4)
01. Kuda / horse
0
70
0
02. Sapi / cow
0
8 693
47 920
03. Kerbau / buffalo
0
381
0
04. Kambing / goat
0
140
0
05. Babi / pig
0
2
0
06. Ayam / hens
0
0
0
07. Lainnya / others
0
0
0
Jumlah / total
0
9 286
47 920
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
255
Kehutanan Foresty
PERTANIAN /AGRICULTURE
Tabel / Table 6.4.1. Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan per Kecamatan di Kabupaten Belu Planning Foresty Area by it Function per District in Belu Regency 2008 (Hektar) Fungsi Hutan / Foresty Function Kecamatan District
Hutan Lindung Protective Forest
Hutan Tetap Difinitive Forest
Hutan Produksi Productive Forest
Cagar Alam Original Forest
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Suaka Marga Satwa Natural Park (6)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
-
-
2 241,97 -
3 775,00 3 356,00
2 950,32
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
2 150,00 9 950,00 3 127,47 20 166,16 4 632,40
-
591,92 -
1 400,72 -
1 375,00 374,00 -
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
296,27 5 768,95 5 750,00
-
355,39 355,39
-
-
Kabupaten Belu
51 841,25
-
3 189,28
8 531,72
4 699,32
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Forest of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
259
PERTANIAN / AGRICULTURE
Lanjutan / Continued Table 6.4.1 Fungsi Hutan / Foresty Function Hutan yang Dapat Dikonversi Convered Foresty
Jumlah Total
(9)
(10)
Kecamatan District
Taman Burung Bird Park
Taman Wisata Reserve Forest
(1)
(7)
(8)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah
-
-
-
3 775,00 2 241,97 6 306,32
06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak
-
-
1 140,00 -
3 525,00 11 090,00 4 902,19 20 758,08 4 632,40
13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)
-
-
-
651,66 5 768,95 5 750,00
-
-
1 140,00
69 401,57
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
260
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN /AGRICULTURE
Tabel / Table 6.4.2 Produksi Kayu dan Hasil Ikutannya Production of Wood and Others Product 2008 Jenis Hasil Perincian Production Type
satuan
Produksi Numbers of Production
Harga/Unit ( Rupiah )
Nilai Produksi (Rp 000,- )
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
A. Kayu pertukangan/penjualan 1. Kayu jati bulat
M3
411,33
600 000
246 799,14
2. Kayu jati olahan
M3
4 174,29
1 200 000
5 009 517,24
3. Kayu rimba bulat
M3
-
-
-
4. Kayu rimba campuran
M3
51,09
800 000
40 874,00
5. Mahoni Olahan
M3
-
-
-
6. Kayu Indah
M3
-
-
-
7. Kayu Lamtoro Gung
Kg
-
-
-
8. Balok Kelapa
M3
-
-
-
01. Kemiri biji
Kg
638 800,00
1 500
95 820,00
02. Kemiri isi
Kg
509 700,00
3 500
178 395,00
03. Asam biji
Kg
551 200,00
500
275 850,00
04. Asam isi
Kg
-
-
-
B. Hasil hutan ikutan
05. Lilin
Kg
-
-
-
06. Madu
Ltr
2 230,00
40 000
89 200,00
07. Nuri
Ekor
-
-
-
08. Siri Hutan
Kg
-
-
-
09. Kayu jati bulat besar
M3
-
-
-
10. Sirih hutan
ton
-
-
-
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
261
PERTANIAN / AGRICULTURE
Lanjutan Tabel / Continued Table 6.4.2 Jenis Hasil/Perincian Production Type
Satuan
Produksi Numbers of Production
Harga /Unit ( Rupiah )
Nilai Produksi ( Rp 000,- )
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
-
i
12. Kayu rimba bulat besar kelas III
M3
i
13. Kayu kuning
Kg
i
14. Biji lamtoro gung
Kg
i
15. Kunyit
Kg
i
16. Bebak
Lmbr
i
17. Bambu
Btg
i
18. Sarang burung
kg
i
19. Balok kelapa
M3
i
20. Sheed lack
kg
i
11. Utas / ules
-
i
b. kakatua putih kecil
Ekor
i
c. ayam hutan
Ekor
i
d. b e o
Ekor
i
e. nuri duski
Ekor
i
f. cecak rawo
Ekor
i
21.a. perlel dada kuning
22. Kayu cendana: a. kelas gubal
Kg
1 350,00
4 000
5 400,00
b. kelas campuran
kg
1 650,00
9 000
14 850,00
Kg
16 362,00
250
4 090,50
22,88
900 000
20 597,22
23. Kayu Papi 23. Mupuk Kelapa
-
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency Keterangan : i) Data tidak tersedia
262
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN /AGRICULTURE
Tabel / Table 6.4.3 Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Non Kayu 2008
Bulan
Asam Biji (Kg)
Kemiri Kulit (Kg)
(1)
(2)
(3)
Jenis Hasil Hutan Kayu Kemiri Kuning Kupas (Kg) (Kg) (4) (5)
Madu (liter)
Kayu Papi (kg)
(6)
(7)
Januari
124 200
4 900
11 740
-
-
-
Pebruari
62 000
8 600
8 280
-
150
-
Maret
90 000
16 100
5 600
-
-
-
April
85 000
8 800
-
-
-
-
Mei
-
10 400
4 800
-
-
-
Juni
-
7 680
4 160
-
-
-
Juli
-
-
-
-
-
16 362
Agustus
-
2 400
3 920
-
1 800
-
September
39 000
-
2 720
-
280
-
Oktober
49 000
-
-
-
-
-
Nopember
102 000
-
7 500
-
-
-
Desember
-
5 000
2 250
-
-
-
551 700
63 880
50 970
-
2 230
16 362
Jumlah
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
263
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.4.4 Pengiriman Antar Pulau / ke luar Daerah Hasil Hutan Kayu 2008 Jenis Hasil Hutan Bulan (1)
kayu jati Kayu Rimba olahan (M3) Olahan (M3) (2) (3)
Kayu Jati Bulat (M3) (4)
Kayu Rimba Kayu Indah Bulat (M3) Olahan (M3) (5) (6)
Januari
340,96
-
20,03
-
-
Pebruari
190,01
-
-
-
-
Maret
410,81
-
-
-
-
April
393,47
-
-
-
-
Mei
460,43
-
-
-
-
Juni
452,42
-
5,32
10,01
-
Juli
418,87
-
34,87
37,31
-
Agustus
514,15
-
-
-
-
September
288,65
-
30,17
3,77
-
Oktober
60,80
-
-
-
-
Nopember
-
-
-
-
-
Desember
643,68
-
-
-
-
4 174,29
-
411,33
51,09
-
Jumlah
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency
264
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Perikanan Fishery
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.5.1 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut di Kabupaten Belu Menurut Kategori Usaha Numbers of Marine Fishing Household in Belu Regency by Categories 2008
Kategori Usaha Category
Jumlah Nelayan/Jiwa Numbers
Jumlah rumah tangga perikanan Marine fishing household
(1)
(2)
(3)
1. Nelayan Penuh
1 182
394
2. Nelayan sambilan utama
1 404
483
3. Nelayan sambilan tambahan
1 029
351
3 615
1 228
Jumlah Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
267
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.5.2 Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya Numbers of Marine Fishing Boat in Belu Regency by Type of Boat 2006 - 2008 Kategori Category
2006
2007
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
385
516
485
- Perahu Kecil / Small Boat
25
20
20
- Perahu Sedang / Medium Boat
18
17
17
9
7
7
250
258
317
- 0 - 5 GT
18
22
32
- 6 - 10 GT
3
4
4
- 10 GT ke atas / 10 GT and Over
-
-
-
1. Perahu Tanpa Motor / Non Powered Boat - Jukung / Dogout Boat
- Perahu Besar / Big Boat/Ship 2. Perahu Motor Tempel / Out Board Motor 3. Kapal Motor
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
268
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.5.3 Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya Numbers of Marine Fishing Gear in Belu Regency by Type of Gear 2006 - 2008 (unit) Kategori Usaha Category (1)
2006
2007
2008
(2)
(3)
(4)
1. Pukat Kantong / Basket Scine - Payang Lampara / Payang
2
6
-
- Pukat Pantai / Beach scine
0
100
-
6
8
10
3. Jaring Insang / Gill Net
746
919
1 139
4. Trammel Net
112
181
469
- Bagan Tancap
0
1
-
- Bagan Rakit/ Perahu
0
-
1
- Lainnya / Others
0
-
-
- Long Line Dasar
6
10
-
- Pole and Line
0
2
-
- Pancing Tonda
106
117
117
- Pancing Lainnya / others
168
170
106
- Jala lempar
139
136
136
- Bubu
132
115
115
2. Pukat Cincin / Ring Scine
5. Jaring Angkat
6. Pancing / Pole and line
7. Alat Lainnya
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu
Source : Fishery Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
269
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.5.4 Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Menurut Sub Sektor Production of Fishery in Belu Regency by Fisheries Group 2006 - 2008 (ton) Sub Sektor Group
2006
2007
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Perikanan Laut / Sea Fishery
907,24
1 381,92
1 592,74
2. Perikanan Darat / In Land Fishery
120,37
85,45
353,73
0,00
0,00
0,00
117,07
81,90
345,05
4,00
3,55
4,50
-
-
-
-
-
4,18
- Perikanan Umum / Open Water - Tambak / Breakish Water pond - Kolam / Fresh Water Pond - Sawah / Wet land - Air Laut (rumput laut) / Sea Water Pond
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
270
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.5.5 Luas dan Produksi Budidaya Perikanan Darat di Kabupaten Belu In Land Fishery Production in Belu Regency 2008 Kategori Usaha Category
Luas Area (Hektar)
Produksi Production (ton)
(1)
(2)
(3)
1. Kolam / Fresh Water Pond
210
4,50
2. Tambak / Breakish Water Pond
401
345,05
0
0
15
4,18
635
353,73
3. Perairan Umum / Open Water 4. Budidaya Air Laut / Sea Water Pond Jumlah / Total Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
271
PERTANIAN / AGRICULTURE
Tabel / Table 6.5.6 Produksi Ikan Laut di Kabupaten Belu Menurut Jenis Ikan Sea Fisheris Production by Type 2008 Jenis Ikan / kinds of fish (1) IKAN PELAGIS KECIL
A.
01. Tembang 02. Tembang Kobi 03. Tembang Kaleng 04. Teri 05. Terbang 06. Belanak 07. Bentong 08. Layang 09. Selar 10. Kembung 11. Talang-talang 12. Tetengkek 13. Alu-alu 14. Julung-julung 15. Selanget 16. Cendro 17. Siro 18. Terubuk 19.Lemuru 20. Bawal Hitam 21. Kapas-kapas 22. Ikan lainnya B.
IKAN PELAGIS BESAR 01. Tuna Ekor Kuning 02. Cakalang 03. Tongkol 04. Tenggiri
272
Produksi / Production (ton) (2) 608,05 70,78 19,92 29,65 16,64 52,30 38,06 48,54 38,32 5,41 63,71 2,57 3,42 3,74 71,86 23,33 17,20 0,13 5,54 20,33 6,28 0,78 69,54 548,56 338,20 51,33 122,90 36,13
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERTANIAN / AGRICULTURE
Lanjutan / continued table 6.5.6 Jenis Ikan / kinds of fish C.
(2) 153,37
01. Kerapu Karang 02. Kerapu Lumpur 03. Kerapu sunu 04. Kerapu Balong 05. Pinjalo 06. Kurisi 07. Biji Nangka 08. Pari 09. Kwee 10. Kakap Merah 11. Kakap Putih 12. Lencam 13. Gerot-Gerot 14. Cucut
3,48 2,49 2,72 2,27 6,69 0,73 5,06 1,80 36,83 56,35 19,58 4,94 8,61 1,82
D. MOLUSCA 01. Cumi-Cumi 02. Gurita 03. Kerang Hijau 04. Kerang Darah 05. Tiram 06. Simping E.
Produksi / Production (ton)
(1) IKAN DEMERSAL
CRUSTACEA 01. Udang Putih 02. Udang Windu 03. Udang Barong (Lobster) 04. Udang Krosok 05. Kepiting bakau
JUMLAH Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
28,28 9,79 4,60 3,66 6,22 2,67 1,34 254,48 72,45 11,82 6,72 149,16 14,33 1 592,74
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
273
BAB / CHAPTER
7
Industri & Energi Industries & Energy
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
INDUSTRI & E N E R G I INDUSTRI PENGOLAHAN Pembangunan industri adalah bagian dari pembangunan ekonomi yang diharapkan dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi secara simultan dengan memanfaatkan output sektor primer sebagai bahan dasarnya. Dengan industri yang berkembang maju maka akan menjadi lokomotif yang menarik gerbong pertumbuhan sektor-sektor supply sebagai penyedia bahanbahan baku dan pada gilirannya akan mendorong maju sektor demand seperti perdagangan, transportasi, lembaga keuangan dan sektor jasa-jasa. Perkembangan industri di Kabupaten Belu relative lamban, bahkan cenderung berjalan ditempat. Hal ini disebabkan karena usaha industri kita didominasi sub sector industri kerajinan rumah tangga yang kapasitas produksinya sangat terbatas, bersifat padat karya dan rentan terhadap krisis karena memiliki akses pasar lokal yang nota bene memiliki keterbatasan daya beli. Apa lagi bagi sebagian besar rumah tangga pengrajin, usaha ini diposisikan semata-mata sebagai usaha sampingan dan bersifat musiman dengan kemampuan modal yang sangat terbatas. Pada tahun 2008 jumlah usaha industri di Kabupaten Belu
sebanyak 2 878 unit atau turun sebesar 8,46% dari keadaan tahun lalu. Penurunan terjadi pada semua kelompok industri yakni industri aneka, industri hasil pertanian serta industri logam, mesin dan kimia. Dilihat dari komposisi jenis industri, sebanyak 1 231 unit (42,77%) diantaranya industri aneka, dan industri hasil pertanian dan kehutanan 994 unit (34,54%) dan industri logam, mesin dan kimia 653 unit (22,69%). Penyerapan tenaga kerja untuk sektor industri pada tahun 2008 sebanyak 6 163 orang terdiri dari tenaga kerja formal 284 orang (4.32%) dan non formal 6,289 orang (95.68%). Penyerapan tenaga kerja di sektor industri ini sebenarnya baru sekitar 4.03% dari total pekerja di Kabupaten Belu (163,221 orang). Sama halnya dengan komposisi penyebaran jenis perusahaan industri sub sektor industri aneka tercatat paling banyak menyedot tenaga kerja yakni 2 492 orang (40,43%) dan sub sektor industri hasil pertanian dan kehutanan menyedot tenaga kerja 2 272 orang (36,87%) serta sub sektor industri logam mesin dan kimia menyedot tenaga kerja 1 399 orang (22,70%).
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
277
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
KONSTRUKSI, PERTAMBANGAN PENGGALIAN
DAN
Konstruksi merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan, pemasangan, rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya seperti gedung, jalan, jembatan, waduk jaringan listrik, instalasi air, pengeboran sumur pompa dan pemasangan atap serta rehab gedung. Pada umumnya kegiatan konstruksi termasuk kegiatan yang melibatkan barang-barang modal, karena itu membutuhkan spesifikasi keahlian dan kekuatan modal yang memadai. Sesuai dengan kondisi perekonomian di Kabupaten Belu perusahaan konstruksi yang ada merupakan perusahaan borongan yakni mengerjakan borongan konstruksi berdasarkan pesanan pemilik proyek semata-mata dalam hal ini adalah proyek-proyek pemerintah. Sedangkan pengerjaan konstruksi yang bersifat “direct investment” praktis sulit dilakukan karena kendala keterbatasan modal para pengusaha dan kapasitas daya beli masyarakat. Pada tahun 2008 jumlah perusahaan konstruksi sebanyak 519 unit dengan perincian klasifikasi perusahaan sebagai berikut: klasifikasi M sebesar 27 unit (5,20%) dan K sebesar 492 unit (94,80%). Dilihat dari penyebaran tempat kedudukan perusahaan secara kewilayaan
278
sebanyak 46,82% dari perusahaan yang ada bermukim di Kota Atambua sedangkan sisanya masing-masing Atambua Barat 24,47%, Atambua Selatan 17,53%, Malaka Tengah 3,89%, Tasifeto Barat 2,31%. Realisasi pemakaian bahan bangunan galian golongan C selama tahun 2008 di dominasi tanah urug 213 354,14 m3, sertu 199 164,98 m3, batu kali 176 741,81 m3, pasir 84 509,76 m3.
LISTRIK DAN AIR MINUM Kebijaksanaan pemerintah dibidang kelistrikan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong kegiatan ekonomi, teruntama aktifitas sector industri dan jasa-jasa. Untuk mencapai sasaran tersebut diupayakan peningkatan daya pasang pembangkit tenaga listrik dan perluasan jaringan distribusi agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang memadai dengan mutuh pelayanan yang prima. Pada tahun 2008, daya terpasang pembangkit tenaga listrik PLN di Kabupaten Belu sebesar 14 353 800 VA dengan pemakaian 1 824 197 Kwh Secara umum jumlah pelanggang listrik di Kabupaten Belu sampai pada tahun 2008 sebanyak 12 411 unit atau meningkat 11,47% dari tahun yang lalu. Dari jumlah pelanggan tersebut sebesar 12 154 unit (97,93 %) diantaranya pelanggan rumah tangga; sedangkan sisanya masing-
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
masing pelanggan bisnis dan perhotelan 0,23%, Badan sosial 0,24%, Kantor Pemerintahan dan penerangan jalan 1,60% serta pelanggan usaha industri hanya 0,04%. Keberadaan air bersih merupakan tuntutan yang sangat vital karena menyangkut kelangsungan hidup manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang dibarengi dengan kerumitan aktifitas social – ekonominya membawa dampak pada peningkatan jumlah dan ragam permintaan akan air bersih. Jumlah pelanggan air bersih di Kabupaten Belu tahun 2008 sebanyak 3 205 pelanggan yang terdiri dari 4 kelompok pelanggan yakni pelanggan umum (kran umum, tempat ibadah, terminal) sebanyak 0,59%; pelanggan sosial (yayasan, sekolah negeri, rumah sakit) 1,06%; dan pelanggan rumah tangga, niaga kecil, industri rumah tangga serta instansi pemerintah sebesar 98,60%.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
279
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Gambar 7.1. Jumlah Perusahaan/Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri di Kabupaten Belu Tahun 1997 - 2000 2500 2000 1500 1000 500
Industri Kerajinan Industri Kecil
0 1997
1998
Industri besar/sedang 1999
2000
Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Belu
Gambar 7.2. Persentase Industri Pengolahan Menurut Bidang Usahanya di Kabupaten Belu Tahun 2008
Industri Logam, mesin dan kimia 23%
Industri Hasil Pertanian & Kehutanan 35%
Industri Aneka 42%
Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Belu
280
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Industri Industries
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.1 Banyaknya Perusahaan / Usaha Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan Numbers of Manufacturing / Etablishment by District 2008 Kecamatan District (1)
Industri Hasil Pertanian & Kehutanan (2)
(3)
Industri Logam, Mesin & Kimia (4)
Industri Aneka
Jumlah Total (5)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
128 20 30 0 202 2 0 0
160 70 20 60 45 24 0 0
252 1 38 20 41 0 0 0
540 91 88 80 288 26 0 0
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak
46 20 40 86 0 60 40 0
70 80 0 100 0 100 93 0
21 0 0 0 0 47 89 0
137 100 40 186 0 207 222 0
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
191 0 0 64 20 0 41 4
129 0 0 0 60 60 160 0
134 0 0 0 10 0 0 0
454 0 0 64 90 60 201 4
Kabupaten Belu
994
1 231
653
2 878
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
283
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.2 Banyaknya Pekerja Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan Numbers of Person Enganged in Manufacturing Sector by Industry Categories and District 2008 Industri Hasil Pertanian & Kehutanan (2)
Kecamatan District (1)
(3)
Industri Logam, Mesin & Kimia (4)
Industri Aneka
Jumlah Total (5)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
265 40 60 0 373 5 0 0
283 140 40 180 90 48 0 0
513 10 76 40 84 0 0 0
1 061 190 176 220 547 53 0 0
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak
92 40 80 132 0 120 80 0
140 140 0 200 0 200 186 0
45 0 0 0 0 94 178 0
277 180 80 332 0 414 444 0
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
607 0 0 128 20 0 110 120
285 0 0 0 120 120 320 0
339 0 0 0 20 0 0 0
1 231 0 0 128 160 120 430 120
Kabupaten Belu
2 272
2 492
1 399
6 163
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
284
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.3 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Barat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Barat by Industry Kinds 2008 Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal
tenaga kerja non formal formal
(2)
(3)
(4)
(5)
0
120
0
240
0
8
0
25
0
128
0
265
01. Ind. Pertenunan
0
115
0
190
02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit)
0
16
0
32
03. Ind. Tambur likurai
0
20
0
40
04. Ind. Sapu ijuk
0
7
0
7
05. Ind. Perabotan RT (meubel)
2
0
14
0
2
158
14
269
0
41
0
89
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA
JUMLAH II
01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Bengkel mobil
1
0
4
0
0
134
0
268
0
76
0
152
JUMLAH III
1
251
4
509
JUMLAH I + II + III
3
537
18
1 043
03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 04. Ind. Gerabah
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
285
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.4 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Rinhat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Rinhat by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
0
0
0
0
0
20
0
40
0
20
0
40
01. Ind. Pertenunan
0
60
0
120
02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit)
0
10
0
20
03. Ind. Tambur likurai
0
0
0
0
0
70
0
140
01. Ind. Alat pertanian dari logam
0
0
0
0
02. Ind. Bengkel mobil
0
0
0
0
03. Ind. Garam yodium/garam rakyat
0
0
0
0
04. Ind. Batu merah
0
1
0
10
JUMLAH III
0
1
0
10
JUMLAH I + II + III
0
91
0
190
02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA
JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
286
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.5 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Wewiku Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Wewiku by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya
unit usaha non formal formal (2) (3)
0
20
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
0
40
0
0
0
0
0
10
0
20
0
30
0
60
01. Ind. Pertenunan
0
20
0
40
02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit)
0
0
0
0
03. Ind. Tambur likurai
0
0
0
0
0
20
0
40
01. Ind. Alat pertanian dari logam
0
0
0
0
02. Ind. Bengkel mobil
0
0
0
0
03. Ind. Garam yodium/garam rakyat
0
0
0
0
04. Ind. Gerabah
0
38
0
76
JUMLAH III
0
38
0
76
JUMLAH I + II + III
0
88
0
176
03. Ind. Tahu Tempe
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA
JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
287
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.6 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Weliman Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Weliman by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa
0
0
0
0
02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya
0
0
0
0
0
0
0
0
01. Ind. Pertenunan
0
60
0
180
02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit)
0
0
0
0
03. Ind. Tambur likurai
0
0
0
0
0
60
0
180
01. Ind. Alat pertanian dari logam
0
0
0
0
02. Ind. Bengkel mobil
0
0
0
0
03. Ind. Garam yodium/garam rakyat
0
0
0
0
04. Ind. Ind. Pande Besi
0
20
0
40
JUMLAH III
0
20
0
40
JUMLAH I + II + III
0
80
0
220
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA
JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
288
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.7 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Tengah Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Tengah by Industry Kinds 2008 Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
unit usaha non formal formal
tenaga kerja non formal formal
(2)
(3)
(4)
(5)
0 0 0 1 0 3 1 1 0
107 40 5 0 24 0 0 0 20
0 0 0 6 0 13 1 2 0
205 48 10 0 48 0 0 0 40
6
196
22
351
0
40
0
80
0
5
0
10
0
45
0
90
1 0 0 0
0 40 0 0
4 0 0 0
0 80 0 0
JUMLAH III
1
40
4
80
JUMLAH I + II + III
7
281
26
521
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis kering, dan sejenisnya 03. Ind. Gula merah 04. Ind. Macam-macam es 05. Ind. Keripik pisang/ubi 06. Ind. Perabot rumah tangga dari kayu 07. Ind. Foto copy 08. Ind. Penggilingan Padi 09. Ind. Kerupuk udang
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit)
JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Bengkel Mobil 02. Ind. Bengkel Motor 03. Ind. Garam yodium/rakyat 04. Ind. Pande Besi
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
289
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.8 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Sasita Mean Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Sasita Mean by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis kering, dan sejenisnya 03. Ind. Gula merah 04. Ind. Macam-macam es 05. Ind. Keripik pisang/ubi 06. Ind. Perabot kelengkapan rum tangga dari kayu 07. Ind. Foto copy 08. Ind. Penggilingan Padi
JUMLAH I
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 2 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 5 0 0
0
2
0
5
0
24
0
48
0
0
0
0
0
24
0
48
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0
0
0
0
26
0
53
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit)
JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Bengkel motor 02. Ind. Bengkel Motor 03. Ind. Garam yodium/rakyat
JUMLAH III
0 JUMLAH I + II + III Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
290
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.9 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Timur Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Timur by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1)
unit usaha Non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 02. Ind. Gula merah
0
5
0
10
0
10
0
20
0
31
0
62
0
46
0
92
01. Ind. Pertenunan
0
70
0
140
JUMLAH II
0
70
0
140
01. Industri gerabah
0
20
0
40
02. Industri Marmer
0
1
0
5
JUMLAH III
0
21
0
45
JUMLAH I + II + III
0
137
0
277
03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
291
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.10 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Laen Manen Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Laen Manen by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 03. Ind. Gula Merah
JUMLAH I
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20
0
40
0
20
0
40
0
60
0
100
0
0
0
0
0
20
0
40
0
80
0
140
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Anyaman Lontar
JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA 01. Ind. Gerabah 02. Ind. Marmer 03. Ind. Garam Rakyat 04. Ind. Pande Besi
0
0
0
0
JUMLAH III
0
0
0
0
JUMLAH I + II + III
0
100
0
180
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
292
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.11 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Raimanuk Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raimanuk by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa
0
0
0
0
02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya
0
40
0
80
0
40
0
80
01. Ind. Pertenunan
0
0
0
0
02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit)
0
0
0
0
03. Ind. Anyaman dari Lontar
0
0
0
0
04. Ind. Sapu ijuk
0
0
0
0
JUMLAH II
0
0
0
0
01. Ind. Gerabah
0
0
0
0
02. Ind. Marmer
0
0
0
0
03. Ind. Garam yodium/garam rakyat
0
0
0
0
JUMLAH III
0
0
0
0
JUMLAH I + II + III
0
40
0
80
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
293
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.12 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kobalima Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kobalima by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1)
Unit usaha non Formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak Goreng dari kelapa 02. Ind. Biskuit dari ubi kayu/pisang 03. Ind. Kripik pisang / ubi
0 0 0
20 40 26
0 0 0
40 40 52
JUMLAH I
0
86
0
132
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan
0
100
0
200
JUMLAH II
0
100
0
200
JUMLAH I + II
0
186
0
332
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
294
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.13 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District TasifetoBarat by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1)
unit usaha Non formal formal
tenaga kerja Non formal formal
(2)
(3)
(4)
(5)
01. Ind.Pengupas&pembersihbiji selain kopi (mete)
0
10
0
20
02. Ind. Madu
0
10
0
20
03. Ind. Biskuit Pisang
0
20
0
40
04. Ind. Dendeng/Abon Sapi
0
20
0
40
0
60
0
120
0 0 0
60 20 20
0 0 0
120 40 40
0
100
0
200
0 0
24 23
0 0
48 46
0
47
0
94
0
207
0
414
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Tas tali gewang 03. Ind. Penjahit JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Industri gerabah 02. Ind. Batu bata dari tanah liat JUMLAH III JUMLAH I + II + III
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
295
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.14 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kakuluk Mesak by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Emping jagung 02. Ind. Dendeng/abon sapi 03. Ind. Gula Merah JUMLAH I
0 0 0
20 20 0
0 0 0
40 40 0
0
40
0
80
0 0 0
50 3 40
0 0 0
100 6 80
0
93
0
186
0 0
79 10
0 0
158 20
0
89
0
178
0
222
0
444
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tas Tali Gewang JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Garam Yodium / Garam rakyat 02. Ind. Pande Besi JUMLAH III JUMLAH I + II + III
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
296
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.15 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Timur by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete)
0
10
0
20
02. Ind. Madu
0
10
0
20
03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan
0
44
0
88
04. Ind. Gula Merah
0
0
0
0
0
64
0
128
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0
0
0
0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
JUMLAH III
0
0
0
0
JUMLAH I + II + III
0
64
0
128
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Sapu ijuk 03. Ind. Tas Tali Gewang 04. Ind. Tas Tali Sisil JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 03. Ind. Kapur
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
297
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.16 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Raihat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raihat by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 02. Ind. Madu 03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 04. Ind. Biskuit dari ubi kayu/pisang JUMLAH I
0 0 0 0
0 0 0 20
0 0 0 0
0 0 0 20
0
20
0
20
0 0
60 0
0 0
120 0
0
60
0
120
0 0 0
0 0 10
0 0 0
0 0 20
0
10
0
20
0
90
0
160
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Sapu ijuk JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 03. Ind. Gerabah JUMLAH III JUMLAH I + II + III
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
298
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.17 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Lasiolat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lasiolat by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Minyak goring dari kelapa 02. Ind. Roti manis, kue & sejenisnya 03. Ind. Saos Tomat
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0
0
0
0
0 0
60 0
0 0
120 0
0
60
0
120
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
JUMLAH III
0
0
0
0
JUMLAH I + II + III
0
60
0
120
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 03. Ind. Kapur
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
299
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.18 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Lamaknen Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goring dari kelapa 02. Ind. Roti, kue kering dan sejenisnya 03. Ind. Meubel bambu 04. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 05. Ind. MinyakNilam / Atsiri 06. Ind. Meubel dari kayu
0 0 0 0 0 0
0 0 20 20 1 0
0 0 0 0 0 0
0 0 40 40 30 0
0
41
0
110
0 0 0
100 0 60
0 0 0
200 0 120
JUMLAH II
0
160
0
320
JUMLAH I + II
0
201
0
430
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tas Tali Gewang
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
300
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.19 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Lamaknen Selatan Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goring dari kelapa 02. Ind. Roti, kue kering dan sejenisnya 03. Ind. Meubel bambu 04. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 05. Ind. MinyakNilam / Atsiri 06. Ind. Meubel dari kayu
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 4 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 120 0
0
4
0
120
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
JUMLAH II
0
0
0
0
JUMLAH I + II
0
4
0
120
JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tas Tali Gewang
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
301
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.1.20 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kota Atambua Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kota Atambua by Industry Kinds 2008
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal (2) (3)
tenaga kerja non formal formal (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. pengolahan & pengawetan daging
7
13
15
02. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete)
0
1
0
2
03. Ind. Mie basah
1
0
2
0
04. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya
8
30
37
108
05. Ind. Macam-macam es
0
2
0
4
06. Ind. Kelapa parut
0
6
0
7
07. Ind. Pengolahan kopi
1
0
2
0
08. Ind. Tempe
0
9
0
21
09. Ind. Tahu
3
5
14
14
10. Ind. Keripik pisang/ubi
1
0
2
0
11. Ind. Kerupuk kulit
1
0
4
0
12. Ind. Minuman ringan/sari buah
1
0
5
0
13. Ind. Jamu
1
0
5
0
14. Ind. Peti mati
0
7
0
16
24
33
137
99
16. Ind.Kerajinan dari kayu kecuali meubel
2
5
8
9
17. Industri kasur bantal
0
16
0
32
18. Ind. Percetakan dan penjilidan
3
1
11
2
19. Ind. Photo copy
8
0
18
0
20. Ind. Tahu Tempe
0
10
0
20
JUMLAH I
59
132
258
349
15. Ind. Meubelair
302
5
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Lanjutan Tabel / Continued Table 7.1.20
Kelompok Industri (1)
unit usaha non formal formal
tenaga kerja non formal formal
(2)
(3)
(4)
(5)
0
30
0
60
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Perajutan (obras)
0
11
0
11
03. Ind. Pakaian jadi dan tekstil (penjahit)
3
27
12
92
04. Ind. Aneka sovenir dari tenunan
0
8
0
16
05. Ind. Pengawetan kulit
1
2
8
4
06. Ind. Reperasi sepatu
0
2
0
4
07. Ind. Reparasi radio, tape, TV dll
1
5
1
10
08. Ind. Stempel karet
0
2
0
2
09. Ind. Pemangkas rambut
0
4
0
4
10. Ind. Tambal ban
1
9
2
17
11. Ind. Salon kecantikan
0
12
0
18
12. Ind. Foto studio
3
0
3
0
13. Ind. Cuci cetak foto bewarna
2
0
8
0
14. Ind. Sablon
0
6
0
13
JUMLAH II
11
118
34
251
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
303
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Lanjutan Tabel / Continued Table 7.1.20
Kelompok Industri (1) III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA A. INDUSTRI LOGAM 01. Ind. Permata (batu aji) 02. Ind. Pandai emas/perak B.INDUSTRI MESIN 01. Ind. Bengkel mobil 02. Ind. Bengkel motor 03. Ind. Karoseri kendaraan roda empat atau lebih
04. Ind. Reparasi jam 05. Ind. Bengkel las C.INDUSTRI KIMIA 01. Ind. Vulkanisir Ban 02. Ind. Pemotongan kaca 03. Ind. Barang dari semen 04. Ind. Batu bata dari tanah liat 05. Ind. Genteng dari tanah liat JUMLAH III JUMLAH I + II + III
unit usaha Non formal formal (2) (3)
tenaga kerja Non formal formal (4) (5)
1 1
5 3
4 1
10 6
13 7
8 7
50 24
24 14
4 0 2
1 4 8
10 0 6
3 8 16
2 0 4 0 0
0 2 1 60 1
5 0 28 0 0
0 2 3 120 5
34
100
128
211
104
350
420
811
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
304
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Listrik Electricity
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.1 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu Menurut PLTD/Sub Ranting Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric in Belu Regency by PLTD/Sub ranting 2008
PLTD/Sub Ranting
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power (VA)
(1)
(2)
(3)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Atambua Atapupu Betun Besikama Naitimu Silawan Lamaknen Manleten Kobalima Boas Kaputu Biudukfoho Haekesak
Jumlah / Total
Pemakaian Value of Consumption (KWH) (4)
6 775 553 1 927 594 1 048 181 251 253 240 274 132 95 88
9 090 900 578 350 1 946 200 476 700 899 250 154 100 194 950 355 600 225 450 201 050 111 400 61 700 58 150
1 273 373 62 588 181 497 50 750 106 086 18 524 17 543 56 191 21 823 18 479 7 701 4 525 5 117
12 411
14 353 800
1 824 197
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
307
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.2 Perkembangan Jumlah Pelanggan dan Pemakaian Listrik PLN Di Kabupaten Belu menurut PLTD / Sub Ranting 2006-2008 PLTD/Sub Ranting (1) 01. Atambua 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13.
Atapupu Betun Besikama Naitimu Silawan Lamaknen Manleten Kobalima Boas Kaputu Biudukfoho Haekesak
Jumlah / Total
2006 (2)
Pelanggan 2007 2008 (3) (4)
2006 (5)
Pemakaian (KWH) 2007 2008 (6) (7)
5 861 438 1 563
6 217 476 1 642
6 775 553 1 927
1 416 545
1 273 373
49 923 158 489
1 236 933 59 370 166 223
485 899 116 214 222 188 257 105 91 83
493 966 141 215 232 200 264 108 95 85
594 1 048 181 251 253 240 274 132 95 88
34 967 92 042 4 638 15 892 60 802 16 996 14 501 6 039 4 245 4 520
44 496 73 666 10 974 15 213 99 757 6 880 16 048 7 146 3 543 5 017
50 750 106 086 18 524 17 543 56 191 21 823 18 479 7 701 4 525 5 117
10 522 11 134 12 411
1 879 599
1 745 266
1 824 197
62 588 181 497
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
308
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.2.3 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electricin Belu Regency by Clasification 2008 Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power (VA)
(1)
(2)
(3)
Pemakaian Value of Consumption (KWH) (4)
S
30
160 350
14 903
R
12 154
12 880 400
1 525 403
B
28
236 900
45 639
I
-
-
-
P
199
1 076 150
238 252
12 411
14 353 800
1 824 197
Jumlah
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
309
Air Minum Water Supply
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.3.1 Volume dan Nilai Air Minum Air Bersih / Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan Numbers of Costumers Water Supply by Costumer Type 2008
I.
Kategori Pelanggan
Jumlah Pelanggan
Volume (m3)
Nilai (Rp)
(1)
(2)
(3)
(4)
KELOMPOK PELANGGAN I
16
1 589
4 225 700
1. Hidran Umum/Kran Umum 2. Kamar Mandi/WC Umum 3. Terminal Air 4. Tempat Ibadah
10 6
1 448 141
4 014 800 210 900
29
971
2 762 500
10 15 4 -
362 377 232 -
803 200 1 027 100 932 200 -
3 160
62 776
158 412 700
2 926 117 65 52
57 456 2 386 1 356 1 578
134 604 900 9 825 000 9 510 000 4 472 800
II. KELOMPOK PELANGGAN II 1. RSS 2. Panti Asuhan 3. Yayasan Sosial 4. Sekolah Negeri 5. RS Pemerintah 6. Ins. Pem/ABRI Tngkt Kec & Kel III. KELOMPOK PELANGGAN III 1. Rumah (selain RSS & Mewah) 2. Niaga Kecil 3. Industri RT 4. Ins. Pem/ABRI Tngkt Kabupaten
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
313
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Lanjutan / Continued Table 7.3.1
Kategori Pelanggan
Jumlah Pelanggan
Volume (m3)
Nilai (Rp)
(1)
(2)
(3)
(4)
-
-
-
V. KELOMPOK PELANGGAN KHUSUS
-
-
-
VI. SUSUT (HILANG DLM PENGELUARAN)
-
-
-
IV. KELOMPOK PELANGGAN IV 1. Rumah Mewah 2. Niaga Besar 3. Ins. Pem/ABRI Tngkt Propinsi 4. Kedubes/Konsulat Asing
TOTAL
3 205
65 336
165 400 900
Sumber : Badan Pengelola Air Minum Kabupaten Belu Source : State Water Board of Belu Regency
314
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Konstruksi & Pertambangan Construction & Mining
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.4.1 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Kecamatan dan Kualifikasinya di Kabupaten Belu 2008 Kecamatan (1)
Kualifikasi Perusahaan Menengah (M) Kecil (K)
Jumlah
(2)
(3)
(7)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Io Kufeu 08. Botin Leobele
-
8 2 2 15 -
8 2 2 15 -
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
-
9 3 1 1 12 4 -
9 3 1 1 12 4 -
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
12 9 6 -
231 118 85 1 -
243 127 91 1 -
Kabupaten Belu
27
492
519
Sumber : Bagian Pembangunan Pemda Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
317
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.4.2 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Bentuk Badan Hukum dan Kecamatan Di Kabupaten Belu 2008 Kecamatan
PT
CV
Perusahaan Daerah
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Io Kufeu 08. Botin Leobele
-
8 2 2 15 -
-
8 2 2 15 -
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
-
9 3 1 1 12 4 -
-
9 3 1 1 12 4 -
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
12 9 6 -
230 118 85 1 -
1 -
243 127 91 1 -
Kabupaten Belu
27
491
1
519
Sumber : Bagian Pembangunan Pemda Belu
318
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.4.3 Penggunaan Bahan Galian Golongan C menurut Jenis dan Kecamatan Di Kabupaten Belu 2008 Kecamatan (1)
Batu Kali (2)
Jenis Bahan Galian (M³) Pasir Pasir Pasir Pasang Beton Urug (3)
(4)
(5)
Sirtu (6)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
95 513,03 368,37 1 004,92 607,77 3 502,56 1 727,30 5,51 -
48 757,71 232,84 586,79 346,04 2 175,67 821,98 6,69 -
14,61 29,08 49,94 2,85 7,60 2,34 -
133,86 238,15 242,68 1 217,26 152,65 70,23 4,74 -
81 652,15 1 189,25 5 815,32 178,09 4 168,81 6 881,38 -
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
1 065,71 1 182,31 3 513,22 3 833,83 135,48 12 212,53 1 123,18 277,02
640,84 631,64 1 760,43 518,52 137,94 4 562,24 803,66 209,90
8,06 11,55 9,39 76,11 19,17 -
92,60 73,37 62,19 31,83 45,82 1 290,97 110,50 38,32
772,53 2 334,78 2 943,50 5 588,70 95,76 19 691,06 3 477,65 95,76
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
14 888,69 2 651,05 1 417,66 18 297,53 7 305,45 643,58 5 463,27 1,84
3 439,48 1 484,34 671,82 3 825,35 2 044,91 412,27 1 934,50 2,23
88,64 14,98 11,04 1 335,79 32,80 13,88 87,57 0,77
883,19 151,91 5,13 1 218,79 140,34 126,80 353,81 0,66
12 519,52 2 288,64 657,24 24 272,95 8 197,46 2 531,27 13 813,15 -
176 741,81
76 007,80
1 816,17
6 685,79
199 164,98
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Pertambangan
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
319
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Lanjutan Tabel / Table 7.4.3 Kecamatan
Jenis Bahan Galian (M³) Batu Pecah Batu Pecah Batu Pecah Batu Pecah Uk.1/2 Uk.2/3 Uk.3/5 Uk.5/7
(1)
(7)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
(8)
(9)
(10)
Tanah Urug (11)
45,31 68,98 92,80 89,62 198,31 -
584,86 54,17 738,78 230,09 1 055,85 1 915,50 3,55 -
3 214,47 8,39 193,00 95,61 -
-
172 361,72 -
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
66,65 43,84 7 120,48 261,30 -
161,02 100,57 114,94 211,96 14,93 11 611,33 465,74 15,03
900,18 451,71 399,43 789,17 9,35 -
-
62,23 5 167,25 19 085,52 356,98 -
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
1 834,58 111,77 161,50 1 897,20 698,60 1 214,95 -
3 231,28 480,12 316,55 6 812,19 2 390,82 58,67 2 403,89 1,16
475,57 968,83 7,42 3,88 -
1 620,00 -
3 091,45 820,77 5 299,68 3 047,94 4 060,60 -
Kabupaten Belu
13 905,89
32 973,00
7 517,01
1 620,00
213 354,14
Sumber : Dinas Pertambangan
320
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Lanjutan Tabel / Table 7.4.3 Kecamatan (1)
Tanah Liat (12)
Jenis Bahan Galian (M³) Agregat Kerikil Kelas A (13)
Agregat Kelas B
(14)
(15)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
5,27 22,61 56,94 10,82 15,40 10,81 1,34 -
3680,27 0,90 10,42 4,64 4,21 2,32 -
-
691,20 1 382,40 2 442,27 -
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
2,80 27,71 957,14 4,19 3,20 80,31 18,40 3,19
4,65 4,66 1,70 39,34 13,47 -
-
1 728,00 864,00 777,60 1 523,52 -
70,25 31,30 10,13 31,42 31,44 25,26 32,71 0,45
9,24 5,40 24,43 324,04 37,14 5,46 12,63 -
-
45,50 455,76 10,80 1 900,80 2 524,80 748,80 -
1 453,10
4 184,92
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
Kabupaten Belu
-
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
15 095,45
321
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.4.4 Realisasi Penerimaan Pajak Pengambilan Pemanfaatan Bahan Galian Golongan C menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2008 Target (Rupiah)
Realisasi (Rupiah)
Persentase (%)
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
(2) -
(3) 1 282 396 449 7 592 000 31 979 000 10 809 500 74 475 500 59 976 500 110 500 -
(4) -
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
-
11 951 500 33 065 500 44 482 500 53 104 000 1 832 500 334 021 500 25 803 500 2 842 500
-
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
-
200 176 000 31 410 500 15 909 650 326 576 000 118 943 500 14 367 000 111 158 500 34 000
-
Kecamatan
Kabupaten Belu
3 068 075 300
2 793 017 599
91,03
Sumber : Dinas Pertambangan
322
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Tabel / Table 7.4.5 Realisasi Penerimaan Pajak Air Bawah Tanah menurut Kecamatan Di Kabupaten Belu Actual Receipts Retribution Under Soil Water by District in Belu Regency 2008 Sasaran Target (Rupiah)
Realisasi Realitation (Rupiah)
Persentase Percentage (%)
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu
(2) -
(3) -
(4) -
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
3 110 400 3 110 400 -
3 110 400 3 110 400 -
100,00 100,00 -
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
16 075 560 12 967 060 -
10 484 500 2 642 400 -
65,22 20,38 -
35 263 420
19 347 700
54,87
Kecamatan District
Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Pertambangan
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
323
BAB / CHAPTER
8
Perdagangan & Perhotelan Trade & Hotels
PERDAGANGAN & HOTEL / TRADE & HOTELS
PERDAGANGAN & PERHOTELAN PERDAGANGAN Sektor perdagangan merupakan sektor yang sangat strategis dalam mata rantai aktivitas ekonomi karena berperan sebagai mediator antara rumah-tangga konsumen dan rumahtangga produsen. Sebagai jaringan distribusi yang melayani kebutuhan masyarakat baik untuk barang konsumtif maupun produktif maka segala kebijakan di sektor perdagangan selalu diarahkan untuk menjamin penyebaran serta ketersediaan berbagai barang kebutuhan tersebut secara lebih merata dengan harga yang dapat dijangkau daya beli masyarakat. Pada tahun 2008 jumlah perusahaan di sektor perdagangan yang telah mengantongi surat izin usaha perdagangan sebanyak 1 966 unit dengan klasifikasi jenis usaha perdagangan besar 36 unit (1,83%), perdagangan menengah 578 unit (29,40%), perdagangan kecil/eceran 1 269 unit (64,55%) serta rumah makan sebanyak 69 unit (3,51%). Dari penyebaran secara geografis memperlihatkan bahwa 66,94% dari jumlah usaha perdagangan yang ada tersebar di wilayah Kecamatan Kota Atambua (Kota Atambua, Atambua Barat dan Atambua Selatan), sedangkan
sisanya kecamatan Malaka Tengah 10,48%, Tasifeto Barat 5,09%, Malaka Barat 3,31%, Kakuluk Mesak 2,90%, Malaka Timur 2,29%, Raihat 1,83%, Tasifeto Timur 1,73% dan kecamatan lainnya sebesar 5,43%. Pada tabel 8.14 dapat dilihat volume pengadaan beberapa komoditi strategis terutama yang berasal dari luar wilayah Belu dimana pada umumnya mencakup barang-barang hasil pertanian dan industri pengolahan seperti beras, jagung, gula pasir, minyak goreng, dan minyak tanah. Pengadaan bahan makanan biasanya memuncak pada bulan-bulan yang berkaitan dengan hari raya seperti hari raya Lebaran, Natal maupun Tahun Baru. Sedangkan untuk pengadaan barang-barang non makanan jumlahnya relatif sama setiap bulan kecuali bahan bangunan yang biasanya membengkak pada bulan-bulan akhir tahun karena berkaitan dengan pengerjaan proyek konstruksi/ pemerintah yang segera diselesaikan pada akhir tahun anggaran.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
327
PERDAGANGAN & HOTEL / TRADE & HOTELS
PERHOTELAN Banyaknya akomodasi perhotelan sampai akhir tahun 2008 sebanyak 15 buah dengan total kapasitas tempat tidur yang tersedia 470 buah yang tersebar dalam 253 buah kamar tidur. Jumlah tamu yang menginap selama tahun 2008 sebanyak 19 985 orang dengan perincian 18 497 orang (92,55%) adalah tamu domestik dan sisanya 1 488 orang (7,45%) merupakan tamu asing. Dibandingkan dengan keadaan tahun yang lalu jumlah tamu mengalami peningkatan sebesar 49,49%. Kendatipun meningkat, namun dengan jumlah tamu yang relatif kecil diduga ada kaitannya dengan perubahan pola kunjungan dimana pada tahuntahun sebelumnya sebagian besar tamu adalah aparat pemerintah tingkat propinsi maupun pusat yang melakukan tugas-tugas kedinasan di wilayah Kabupaten Belu. Namun semenjak diberlakukannya pelaksanaan otonomi daerah, frekuensi kunjungan dalam rangka konsultasi dan pengawasan di daerah telah banyak berkurang. Justru yang terjadi sebaliknya adalah meningkatnya frekuensi kunjungan dari Kabupaten ke tingkat propinsi dan pusat untuk kepentingan konsultasi. Untuk tamu dari kalangan swasta masih bertumpu pada kalangan dunia
328
usaha dan tamu-tamu asing. Sedangkan tamu non niaga atau tamu keluarga yang menggunakan jasa akomodasi masih relatif kecil karena berkaitan dengan keterbatasan kemampuan ekonomi masyarakat. Rata-rata tarif per hari-orang yakni tarif minimum Rp 35,000,dan tarif maksimum Rp 600,000,-. Sedangkan secara parsial antar hotel tarif terendah di hotel Merdeka, Wisata, dan Minang yakni Rp 35,000. sedangkan yang tertinggi untuk kelas VIP di hotel Nusantara II, Permata, Timor dan King Star masing-masing Rp 232,000,-, Rp 375,000,-, Rp 385,000,-, dan Rp 600,000,-.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Gambar 8.1. Banyaknya Tamu yang Menginap pada Hotel di Kabupaten Belu Menurut Kewarganegaraannya Tahun 1999 – 2008 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 WNI
WNA
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Gambar 8.2. Tingkat Hunian Kamar Hotel di Kabupaten Belu Tahun 1999 – 2008 2008
10.33
2007
9.32
2006
7.93
2005
9.39
2004 2003 2002 2001 2000
11.27 7.23 6.66 8.22 10.61
1999
13.70
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
329
Perdagangan Trade
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Table 8.1.1 Banyaknya Perusahaan/Usaha Sektor Perdagangan Menurut Jenis Usaha dan Kecamatan Numbers of Etablishment by Trade Scale and District 2008
Kecamatan District
Perdagangan Besar Large Scale
Perdagang Swalayan Menengah Super Medium Market Scale
Perdagangan Kecil Small Scale
Rumah Makan Resto -rant
Hotel Losmen Hotel
Jumlah Total
(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Io Kufeu 08. Botin Leobele
(2) 0 0 0 0 0 0 0 0
(3) 27 2 1 0 49 1 * *
(4) 0 0 0 0 0 0 0 0
(5) 38 4 7 4 143 16 * *
(6) 0 0 0 0 11 0 * *
(7) 0 0 0 0 3 0 0 0
(8) 65 6 8 4 206 17 * *
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 1 3 * 19 15 *
0 0 0 0 0 0 0 0
30 9 4 23 * 78 41 *
0 0 0 0 0 3 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0
45 9 5 26 * 100 57 *
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
36 * * 0 0 0 0 0
431 * * 9 0 0 5 *
0 * * 0 0 0 0 0
785 * * 23 36 1 26 *
52 * * 2 0 0 0 0
12 * * 0 0 0 0 0
1 316 * * 34 36 1 31 *
Kabupaten Belu
36
0
1 269
69
578
15
1 966
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency Keterangan: *) Data masih tergabung dengan kecamatan induk
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
333
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Table 8.1.2 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten Belu 2006 Kategori Lapangan Usaha
Perusahaan/Usaha
Tenaga Kerja
(1)
(2)
(3)
01. Pertambangan dan Penggalian 02. Industri Pengolahan 03. Listrik, Gas dan Air 04. Konstruksi 05. Perdagangan Besar dan Eceran 06. Akomodasi dan Makan Minum 07. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 08. Perantara Keuangan
438
837
6 881
12 651
35
95
713
2 467
14 630
24 334
318
714
3 342
4 219
144
900
2 025
3 884
10. Jasa Pendidikan
410
6 188
11. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
252
778
12. Jasa Kemasyarakatan, Sosbud, Hiburan
792
1 621
22
23
30 002
58 711
09. Real Estate, Usaha Persewaan
Dan Perorangan lainnya 13. Jasa Yang Melayani RT
Jumlah
Sumber : Sensus Ekonomi 2006, BPS Source : Economic Census 2006, BPS
334
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Table 8.1.3 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha di Kabupaten Belu 2006 Skala Usaha
Perusahaan/Usaha
Tenaga Kerja
(1)
(2)
(3)
01. Mikro
28 461
51 174
1 452
6 583
03. Menengah
67
686
04. Besar
16
244
6
24
30 002
58 711
02. Kecil
05. Tidak dapat diklasifikasikan
Jumlah
Sumber : Sensus Ekonomi 2006, BPS Source : Economic Census 2006, BPS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
335
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Volume Antar Pulau ke Luar Untuk 2 0 Volume
Jenis Komoditas
Satuan
(1) 01. Kacang hijau 02. Bawang putih 03. K o p r a 04. Ketumbar 05. Kemiri kupas 06. Sapi potong 07. Sapi bibit 08. Kerbau potong 09. Kambing 10. Asam biji 11. Kacang tanah 12. Biji mente 13. Kopi biji 14. Asam Biji 15. Kemiri Kulit 16. Jagung Biji 17. K a y u 18. Kunyit 19. Biji Kapok 20. Kedele 21. Drum Kosong 22. Kayu jati olahan 23. Kulit sapi kering 24. Kulit sapi basah 25. Accu bekas 26. Aluminium 27. Besi Tua 28. botol kosong 29. Lainnya
(2) ton ton ton ton ton Ekor Ekor Ekor ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton/m³ ton ton ton ton Ton Ton Ton
Januari
Pebruari
(3)
Maret
(4)
April
(5)
Mei
(6)
(7)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
400
152
-
804
528
-
30
80
390
101
-
-
-
-
-
-
-
225
-
50
-
1 564
4 170
-
2 600
-
-
-
-
1 693
1 000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
35
65
-
-
-
25
30
-
500
-
-
-
-
1 000
-
-
-
-
10 000
-
-
200
-
1 500
-
-
-
-
-
-
-
-
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
336
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Table 8.1.4 Beberapa Komoditas di Kabupaten Belu 0 8 Volume Juni
Juli
(8)
Agst
(9)
Sep
(10)
Okt
(11)
Nop
(12)
Jumlah
Des
(13)
(14)
(15)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 271
1 596
2 284
72
100
200
400
10
-
-
37
69
98
1 000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40
50
1 600
6 360
7 360
70
678
349
150
-
-
-
2 900
3 800
5 000
4 900
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
220
-
-
2 000
3 000
4 000
5 000
52
-
-
1 000
3 700
630
7 800
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11 500
-
13 600
15 200
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
0 0 0 0 0 7 807 1 815 0 365 24 901 18 293 1 000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 320 13 237 500 1 000 50 500 1 500 0
337
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Pengadaan Barang Strategis di Kabupaten Belu 2 0 Volume Jenis Komoditas (1) 01. Beras 02. Gula pasir 03. S e m e n 04. Besi beton 05. M o b i l 06. Sepeda motor 07. Tekstil 08. Sabun cuci 09. Sarung tenunan 10. Minyak goreng 11. Benang tenunan 12. A s p a l 13. Seng atap 14. Barang campuran 15. Tepung terigu 16. Mesin jahit 17. Televisi 18. Radio tape 19. Tape recorder 20. Jagung 21. Solar 22. Tripleks 23. Susu
Satuan (2) ton ton ton ton Unit Unit M2 ton M2 ton ton ton Lembar ton Unit Unit Unit Unit ton Kl Lbr Ton
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2 364 9 000 270 250 530 1 300 1 000 -
2 364 3 500 4 026 2 000 -
1 567 1 600 1 100 388 -
505 3 400 151 451 -
1 529 3 545 30 -
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
338
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Table 8.1.5 Menurut Jenis Barang dan Bulan 0 8 Volume Juni
Juli
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
1 164 75 5 640 29 50 1 866 -
471 1 400 150 -
420 280 -
570 13 500 150 750 1 000 290 7 800 1 000 470
900 2 750 695 1 270 78 478 1 000 160
136 135 276 1 000 96 300
1 170 495 3 000 4 000 798 500
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Jumlah (15) 13 160 75 44 470 2 745 0 0 0 0 0 421 0 750 0 6 520 6 343 0 0 0 0 0 15 470 5 798 1 430
339
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Table 8.1.6
Banyaknya Komoditi Beras yang Disalurkan menurut Kelompok Penggunaan dan Bulan Penyaluran di Kabupaten Belu 2008 (Kg) PNS/POLRI/ TNI
Bulan (1)
(2)
RASKIN
Pedagang/ Usaha Lainnya
(3)
Jumlah
(4)
(5)
01. Januari
569 658
542 240
-
1 111 898
02. Pebruari
733 557
813 360
-
1 546 917
03. Maret
561 577
813 360
-
1 374 937
04. April
600 965
813 360
-
1 414 325
05. Mei
547 958
813 360
-
1 361 318
06. Juni
547 599
813 360
-
1 360 959
07. Juli
882 258
813 360
-
1 695 618
08. Agustus
743 343
813 360
-
1 556 703
09. September
622 050
813 360
-
1 435 410
10. Oktober
562 476
813 360
-
1 375 836
11. Nopember
658 929
813 360
-
1 472 289
12. Desember
671 836
813 360
-
1 485 196
7 702 206
9 489 200
-
17 191 406
Tahun 2008 Sumber : Perum Dolog
340
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Perhotelan Hotels
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Table 8.2.1 Banyaknya Akomodosi Hotel/Losmen, Jumlah Kamar, dan Tempat Tidur Menurut Kecamatan Numbers of Hotel/Lodgings, Rooms, and Beds by District 2007 - 2008 2007 Kecamatan District (1)
Hotel, Losmen Hotel, Lodgings (2)
2008
Kamar Rooms
Tempat Tidur Beds
(3)
(4)
Hotel, Losmen Hotel, Lodgings (5)
Kamar Rooms
Tempat Tidur Beds
(6)
(7)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Io Kufeu 08. Botin Leobele
0 0 0 0 3 0 0 0
0 0 0 0 35 0 0 0
0 0 0 0 59 0 0 0
0 0 0 0 3 0 0 0
0 0 0 0 35 0 0 0
0 0 0 0 59 0 0 0
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
13 0 0 0 0 0 0 0
223 0 0 0 0 0 0 0
426 0 0 0 0 0 0 0
7 4 1 0 0 0 0 0
84 94 40 0 0 0 0 0
189 162 60 0 0 0 0 0
Kabupaten Belu
16
258
485
15
253
470
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
343
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Tabel / Table 8.2.2 Banyaknya Tamu Menurut Kewarganegaraan dan Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar Numbers of Guest by Citizen and Average Occupancy Rate of Hotel 2008 Banyaknya Tamu Nuimbers of Guest Kecamatan District
(1)
WNA Foreigner
WNI Indonesian
(2)
(3)
Jumlah Total
Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar Average Occupancy Rate
(4)
(5)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Io Kufeu 08. Botin Leobele
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 985 0 0 0
0 0 0 0 985 0 0 0
0 0 0 0 3,98 0 0 0
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
61 1 335 92 0 0 0 0 0
3 626 11 447 2 439 0 0 0 0 0
3 687 12 782 2 531 0 0 0 0 0
8,59 11,68 12,39 0 0 0 0 0
17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan
1 488 18 497 Kabupaten Belu Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
344
19 985
10,33
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
BAB / CHAPTER
9
Transportasi & Komunikasi Transportation & Communications
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI PERHUBUNGAN DARAT Sebagai bagian dari sistem transportasi regional yang terpadu, transportasi darat diharapkan tampil sebagai urat nadi kehidupan sosial, politik, kebudayaan, dan hankam di Kabupaten Belu. Sistem transportasi harus ditata sedemikian rupa agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah pedesaan dalam rangka mobilisasi barang/material maupun manusia sebagai faktor produksi sehingga pada gilirannya dapat memperpendek jarak kesenjangan tingkat pembangunan dengan daerah perkotaan. Prasarana jalan merupakan media vital bagi kelancaran arus transportasi darat. Guna menopang kelancaran perhubungan darat di Kabupaten Belu sampai dengan akhir tahun 2008 telah dibangun jalan sepanjang 932.55 Km dengan perincian manurut status jalan sebagai berikut: jalan Kabupaten 611,62 Km (65,58%), jalan Propinsi 247,93 km (26,59%) dan jalan Negara 73.00 km (7.83%) Dilihat dari aspek kualitas permukaan jalan dari panjang jalan keseluruhan tersebut di atas yang berkategori diaspal 603,69 Km (64,74%), kerikil/ diperkeras 269,64 Km (28,89%) dan jalan tanah sepanjang 59,49 Km (6,37%). Kendatipun panjang jalan tanah relatif masih cukup banyak namun
cukup menggembirakan bahwa hampir semua desa yang tersebar di wilayah Kabupaten Belu dapat dijangkau dengan kendaran umum. Bila prasaran jalan sebagai urat nadi, maka sarana angkutan ibarat darah yang mengalir melewati jalur urat nadi tersebut. Dalam kurun waktu 2006-2008 jumlah beberapa jenis kendaraan bermotor tiap tahunnya selalu menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2006 jumlah kendaraan bermotor roda dua 15 384 unit dan meningkat tajam menjadi 23 518 unit pada tahun 2008 atau naik 34,59%. Kendaraaan roda empat atau lebih untuk angkutan penumpang (mikrolet dan bus) pada tahun 2006 sebanyak 1 228 unit dan meningkat menjadi 1 316 unit pada tahun 2008 atau naik 6,69%. Sedangkan untuk kendaraan angkutan barang (truk, light truk, dan pick up pada periode waktu yang sama mengalami peningkatan 19,37%. Dari jumlah kendaraan roda empat atau lebih tersebut di atas, yang berfungsi sebagai kendaraan umum sebanyak 493 unit dengan perincian untuk angkutan penumpang 303 unit (naik 4,62%) dan angkutan barang 190 unit (turun 57,37%) dari tahun yang lalu.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
347
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
PERHUBUNGAN LAUT Wilayah Kabupaten Belu adalah daerah bukan kepulauan (daerah daratan) tapi perhubungan laut merupakan sarana yang cukup penting untuk menunjang aktivitas perekonomian daerah. Dari satusatunya pelabuhan laut di Kabupaten Belu yakni pelabuhan laut Atapupu sesuai data akhir tahun 2008 terdapat 481 kali kunjungan kapal yang semuanya berklasifikasi sebagai pelayaran nusantara. Pelabuhan laut Atapupu terletak di Kecamatan Kakuluk Mesak dan kegiatan pelabuhan ini relatif ramai karena mempunyai jaringan angkutan laut yang sifatnya regular. Volume bongkar barang lewat pelabuhan Atapupu pada tiga tahun terakhir perkembangannya cukup baik. Jumlah bongkar barang pada tahun 2006 sebanyak 84 803 ton, meningkat menjadi 106 646 ton (25,76%) pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 menurun menjadi 98 735 ton (turun 7,42%). Sedangkan banyaknya muat barang lewat pelabuhan Atapupu pada tahun 2006 sebanyak 19 786,8 ton menurun menjadi 15 370 ton (turun 22,32%) pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 meningkat lagi menjadi 23 801 ton (naik 54,85%). Dengan volume bongkar jauh lebih tinggi dari volume barang yang dimuat menunjukkan bahwa hasil produksi Kabupaten Belu yang diantar pulaukan ke daerah lain masih
348
sangat terbatas, dan sebaliknya lebih menjadi wilayah pasar hasil produksi dari Jawa dan daerah lainnya. Kegiatan lalu lintas laut Kabupaten Belu yang tercatat adalah banyaknya kapal, volume bongkar muat barang dan jumlah penumpang, baik yang datang berangkat. Jumlah penumpang yang datang pada tahun 2007 sebanyak 3 007 dan pada tahun 2008 tercatat sebanyak 561 orang (turun 81,34%). Sedangkan yang berangkat pada tahun 2007 sebanyak 2 431 orang dan pada tahun 2008 tercatat 1 363 orang atau turun 43,93%.
PERHUBUNGAN UDARA Di Kabupaten Belu mempunyai satu pelabuhan udara yakni pelabuhan udara Haliwen. Jumlah pesawat yang datang dan berangkat pada tahun 2008 sebanyak 86 kunjungan pesawat. Bila dibandingkan dengan tahun 2007, pesawat yang datang dan berangkat tercatat 98 kunjungan sehingga mengalami penurunan sebesar 12,24%. Jumlah penumpang yang datang dan berangkat pada tahun 2008 sebanyak 1 535 orang yang terdiri dari 714 orang yang datang dan 821 yang berangkat dibandingkan dengan tahun 2007 jumlah penumpang yang datang dan berangkat tercatat sebanyak 2 154 orang atau turun sebesar 28,74%.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
POS DAN TELEKOMUNIKASI Pembangunan pos dan telekomunikasi merupakan sarana yang amat penting mencakup jangkauan pelayanan regional, nasional dan internasional sehingga arus informasi dan data dapat menjangkau seluruh dimensi ruang dengan baik dan lancar sebagaimana upaya yang telah dilakukan pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kompeten. Meningkatnya permintaan akan jasa pos dan telekomunikasi merupakan konsekuensi logis dari adanya kemajuan pembangunan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. PT Pos dan Giro serta PT Telkom diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelayanannya sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat tersebut. Pada tahun 2008 di Kabupaten Belu tercatat satu buah kantor pos dan 5 kantor pos pembantu. Dari jumlah sarana kantor pos tersebut sepanjang tahun 2008 melayani pengiriman surat sebanyak 32 674 buah paket surat dengan rincian surat biasa 7 789 buah atau 23,84%, kilat 23 845 atau 72,98% dan surat tercatat 1 040 buah atau 3,18%. Sedangkan jumlah barang yang dipaketkan dan jumlah uang yang diweselkan
melalui kantor pos ini masingmasing sebanyak 17 602,5 kg dan Rp 3 602 314 225,Untuk sarana telekomunikasi pada tahun 2007 terdapat satu buah kantor BUMN. Jumlah pelanggan sampai akhir tahun 2007 sebanyak 3,119 sambungan pelanggan dengan perincian sebagai berikut pemerintah 395 sambungan atau 12.66% dan 2,724 sambungan atau 87.34% adalah pelanggan swasta dan perorangan. Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pelanggan telepon mengalami peningkatan sebesar 41.52%.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
349
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Gambar 9.1. Persentase Panjang Jalan di Belu Menurut Kondisi Jalan Tahun 2008
Rusak Berat 3.60%
Rusak 6.67% Sedang 22.52%
Baik 67.21%
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
Gambar 9.2. Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya Tahun 1999 - 2008
25000
20000
15000
10000
5000 S epeda Motor B is T ruck J e ep S e da n
0 99 19
00 20
01 20
02 20
03 20
04 20
05 20
06 20
07 20
08 20
Sumber : Polres Belu
350
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Gambar 9.3. Banyaknya Pemasangan Jaringan Telepon oleh PT Telkom di Kabupaten Belu Tahun 1998 - 2007 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Sumber : PT Telkom Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
351
Perhubungan Darat Land Transportations
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.1 Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kendaraan Numbers of Motor Vehicles in Belu regency by Type of Motor Vehicles 2007- 2008 Jenis Kendaraan Type of Vehicles
2007
2008
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
19 928
23 518
18,01
370
377
1,89
45
52
15,56
04. Bis, bis mini, combi, dan sejenisnya/ bus, microbus
1 282
1 316
2,65
05. Truck, pick-up, light truck, tangki, traktor
1 605
1 786
11,28
38
40
5,26
465
531
14,19
-
-
-
23 733
27 620
16,38
01. Sepeda motor / motor cycle 02. Jeep / salon station 03. Sedan / car
06. Ambulance 07. Station Wagon 08. Lain - lain / others Jumlah / total Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
355
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.2 Banyaknya Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Belu Numbers of Delinquency and Traffic Accident in Belu regency 2007 - 2008 Jenis Kendaraan Type of Vehicles
2007
2008
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
1 802
1 378
-23,53
477
881
84,70
1 180
358
-69,66
145
139
-4,14
179
160
-10,61
01. Pelanggaran / delinquency - tilang - non tilang - kecelakaan / accident 02. Korban - mati / death
29
32
10,34
- luka berat / seriously
79
61
-22,78
- luka ringan / light
71
67
-5,63
246 800 000
154 000 000
-37,60
03. Kerugian (rupiah) Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu
356
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.3 Banyaknya SIM, STNK, dan BPKB, yang dikeluarkan Resort Kepolisian Kabupaten Belu Numbers of Driving and Vehicles License Issued by Type 2007 -2008 Rincian
2007
2008
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
3 003
3 558
18,48
245
191
- 22,04
3
16
433,33
140
51
-63,57
13
94
623,08
01. Surat ijin mengemudi / driving lisence -A - A umum -BI - B I umum - B II
-
6
-
-C
2 602
3 200
22,98
02. STNK
3 943
6 032
52,98
03. BPKP
7 841
1 348
-82,81
Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
357
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.4 Banyaknya Mobil, Bus Menurut Trayek di Kabupaten Belu 2007 - 2008 Trayek
2007
2008
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Angkutan kota 02. Angkutan pedesaan 03. Angkutan antar kota dalam propinsi 04. Angkutan antar kota antar propinsi Jumlah / total
71
64
-9,86
133
155
16,54
85
84
-1,18
-
-
-
289
303
4,84
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Belu
358
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.5 Banyaknya Mobil Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Sifat 2008
Jenis
Sifat
Jumlah
Umum
Tidak Umum
(2)
(3)
(4)
23
55
78
148
437
585
03. Pick-up
11
273
284
04. Tangki
8
62
70
190
827
1 017
(1) 01. Truck 02. Truck mini
Jumlah / total
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
359
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.6 Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Road Status in Belu Regency 2008 (kilometer) Status Jalan Road Status
Panjang Length
Persentase
(1)
(2)
(3)
Negara / state
73,00
7,83
Propinsi / provicial
247,93
26,59
Kabupaten / regency
611,62
65,58
Lokal / local
-
-
Jumlah / total
932,55
100,00
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
360
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.7 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Type of Surface in Belu Regency 2008 (kilometer) Jenis Permukaan Jalan Type of Surface
Panjang Length %
Jalan Kabupaten Regency road
%
(4)
(5)
(6)
(7)
100,00
247,93
100,00
282,76
46,23
-
-
-
-
269,46
44,06
Tanah / earth
-
-
-
-
59,40
9,71
Lainnya / others
-
-
-
-
-
-
73,00
100,00
247,93
100,00
611,62
100,00
%
Jalan Propinsi Province road
(2)
(3)
73,00
Kerikil / grave
(1) Aspal / asphalt
Jumlah / total
Jalan negara State road
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
361
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.8 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Condition in Belu Regency 2008 (kilometer) Jenis Permukaan Jalan Type of Surface
(1) Baik / good
Panjang Length Jalan negara State road
(2)
%
Jalan Propinsi Province road
(3)
(4)
%
Jalan Kabupaten Regency road
%
(5)
(6)
(7)
70,60
96,71
186,13
75,07
370,00
60,50
2,40
3,29
7,60
3,07
200,00
32,70
Rusak / damaged
-
-
20,60
8,31
41,62
6,80
Rusak berat badly damaged
-
-
33,60
13,55
-
-
73,00
100,00
247,93
100,00
611,62
100,00
Sedang / moderate
Jumlah / total
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
362
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.1.9 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Class Road in Belu Regency 2008 (kilometer) Jenis Permukaan Jalan Type of Surface
Panjang Length %
Jalan Kabupaten Regency road
%
(5)
(6)
(7)
%
Jalan Propinsi Province road
(2)
(3)
(4)
Kelas I
73,00
100,00
-
-
-
-
Kelas II
-
-
247,93
100,00
-
-
Kelas III
-
-
-
-
611,62
100,00
Kelas IIIA
-
-
-
-
-
-
Kelas IIIB
-
-
-
-
-
-
Kelas IIIC
-
-
-
-
-
-
Tidak terperinci no stated
-
-
-
-
-
-
73,00
100,00
247,93
100,00
611,62
100,00
(1)
Jumlah / total
Jalan negara State road
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
363
Perhubungan Udara Air Transportations
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.2.1 Jumlah Pesawat dan Penumpang Datang dan Berangkat di Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan Numbers of Aircraft and Passengers Arrival and Departures Via Haliwen Air Port by Month 2008
Bulan (1)
Pesawat Aircraft Datang Berangkat Arrivals Departures (2) (3)
Penumpang Passengers Datang Berangkat Arrivals Departures (4) (5)
Januari / January
6
6
29
52
Pebruari / February
6
6
24
47
Maret / March
10
10
94
93
April / April
11
11
119
99
Mei / May
8
8
51
67
Juni / June
7
7
56
94
Juli / July
9
9
76
75
Agustus / August
6
6
47
55
September / September
7
7
60
53
Oktober / October
5
5
42
63
Nopember / November
6
6
67
78
Desember / December
5
5
49
45
86
86
714
821
Jumlah
Sumber : Kantor Pelabuhan Udara Haliwen, Atambua Source : Haliwen Air Port Office, Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
367
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.2.2 Banyaknya Bongkar Muat Barang, Bagasi, dan Pos Paket Lewat Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan Volume of Cargo Loaded/ Unloaded Via Haliwen Air Port by Month 2008 Bulan / Month (1)
Barang (kg) Muat Bongkar Load Unload (2) (3)
Bagasi (kg) Muat Bongkar Load Unload (4) (5)
Pos Paket Muat Bongkar Load Unload (6) (7)
Januari / January
0
0
303
207
0
0
Pebruari / February
0
0
266
199
0
0
Maret / March
0
0
484
537
10
0
April / April
0
0
677
702
0
0
Mei / May
0
0
379
367
0
0
Juni / June
0
0
568
454
38
0
Juli / July
0
0
445
383
0
0
Agustus / August
0
0
447
267
0
0
September / September
0
0
326
512
25
0
Oktober / October
0
0
347
358
42
0
Nopember /November
0
0
525
459
0
73
Desember / December
0
0
286
417
0
0
0
0
5 053
4 862
115
73
Jumlah
Sumber : Kantor Pelabuhan Udara Haliwen, Atambua Source ; Haliwen Air Port Office, Atambua
368
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Perhubungan Laut Sea Transportations
TRANPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.3.1 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Arus Penumpang di Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Numbers of Ship Visit and Passenger via Atapupu Port by Month 2008
Bulan
Kunjungan Kapal Ship Visit
(1)
(2)
Penumpang Passengers Datang Berangkat Arrivals Departures (3) (4)
Januari / January
27
-
40
Pebruari / February
27
-
27
Maret / March
45
8
63
April / April
46
98
125
Mei / May
48
130
255
Juni / June
39
113
134
Juli / July
32
71
202
Agustus / August
39
41
120
September / September
44
55
144
Oktober / October
50
20
115
Nopember / November
50
25
91
Desember / December
34
-
47
481
561
1 363
Jumlah
Sumber : Kantor Pelabuhan Laut Atapupu Source : Atapupu Port Office
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
371
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.3.2 Banyaknya Bongkar BBM, Barang, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Volume of Cargo Loaded Via Atapupu Port by Month 2008
Bulan
BBM (kiloliter)
Barang (ton)
Hewan (ekor)
(1)
(2)
(3)
(4)
Januari / January
3 385
6 782
0
Pebruari / February
3 474
5 192
0
Maret / March
4 350
6 277
0
April / April
3 014
8 669
0
Mei / May
4 067
8 672
0
Juni / June
3 429
12 066
0
Juli / July
3 830
4 178
0
Agustus / August
3 592
8 189
0
September / September
3 334
9 933
0
Oktober / October
3 048
13 764
0
Nopember / November
4 232
8 088
12
Desember / December
3 113
6 925
0
42 868
98 735
12
Jumlah
Sumber : Kantor Pelabuhan Laut Atapupu Source : Atapupu Port Office
372
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
TRANPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.3.3 Banyaknya Muat BBM, Barang, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Volume of Cargo UnLoaded Via Atapupu Port by Month 2008 Bulan (1)
BBM (kiloliter) (2)
Barang (ton) (3)
Hewan (ekor) (4)
Rumput (M3) (5)
Januari / January
0
643
692
0
Pebruari / February
0
1 571
439
0
Maret / March
0
2 054
1 086
0
April / April
0
1 213
1 297
0
Mei / May
0
2 934
3 483
0
Juni / June
0
2 656
2 895
0
Juli / July
0
2 196
2 663
0
Agustus / August
0
202
3 448
0
September / September
0
3 844
2 932
0
Oktober / October
0
2 456
3 083
0
Nopember / November
0
2 145
1 534
0
Desember / December
0
1 887
937
0
0
23 801
24 489
0
Jumlah
Sumber : Kantor Pelabuhan Laut Atapupu Source : Atapupu Port Office
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
373
Pos & Telekomunikasi Post & Telecommunications
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.4.1 Banyaknya Surat Yang dikirim lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan dan Jenis Surat Numbers of Postal Mailed by Triple-Month and Type 2008 Surat Yang Dikirim Postal Mailed Triwulan
Tercatat Registered Mail (4)
Jumlah Total
Biasa General Mail
Kilat Express Mail
(1)
(2)
(3)
I
1 437
4 677
240
6 354
II
1 188
5 124
153
6 465
III
2 175
6 217
345
8 737
IV
2 989
7 827
302
11 118
Jumlah / total
7 789
23 845
1 040
32 674
(5)
Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
377
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.4.2 Banyaknya Uang Yang diweselkan lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2007 - 2008 (rupiah) Triwulan
2007
2008
(1)
(2)
(3)
I
752 309 000
950 583 225
II
673 809 000
799 794 000
III
663 604 800
886 911 000
IV
806 337 200
965 026 000
2 896 060 000
3 602 314 225
Jumlah / total Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua
378
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.4.3 Banyaknya Barang yang Dipaketkan lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2007 - 2008 (Kilogram) Triwulan
2007
2008
(1)
(2)
(3)
I
409
2 848,5
II
5 357
2 976,0
III
1 188
4 145,5
IV
10 455
7 632,5
Jumlah / total
17 409
17 602,5
Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
379
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Tabel / Table 9.4.4 Jumlah Sambungan Telepon Yang Disambung Menurut Jenis Pelanggan per Triwulan 2007 (Sambungan) Triwulan
Pemerintah
Swasta / Perorangan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
I
395
2 724
3 119
II
395
2 724
3 119
III
395
2 724
3 119
IV
395
2 724
3 119
Sumber : Kantor Cabang Telekomunikasi Atambua
380
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
BAB / CHAPTER
10
Keuangan & Harga - Harga
Financial & Prices
KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES
KEUANGAN & HARGA-HARGA KEUANGAN DAERAH Dalam perencanaan anggaran dan belanja daerah, pemerintah pada umumnya cenderung menggunakan prinsip anggaran berimbang dan dinamis. Berimbang berarti harus diusahakan keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran sedangkan dinamis berarti makin meningkatnya jumlah anggaran dan sumber pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga kemampuan untuk membiayai daerah sendiri semakin nyata sekaligus ketergantungan pada bantuan pusat melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) semakin dikurangi. Seiring dengan tuntutan kebutuhan dan pembangunan pemerintah daerah untuk semakin menggairahkan aktivitas ekonomi dan sosial melalui pola pemberdayaan masyarakat, maka keinginan untuk meningkatkan pengeluaran pemerintah semakin mendesak. Konsekuensinya dalam perencanaan anggaran publik pada waktu mendatang akan bergeser dari pola anggaran berimbang ke anggaran defisit. Apalagi ada kesan bahwa masing-masing sektor institusi pelayananan publik berlomba-lomba mencari legitimasi politis pihak legislatif untuk
mendapatkan anggaran yang lebih besar. Pada tahun anggaran 2008 realisasi penerimaan APBD Kabupaten Belu 600,193 milyar rupiah atau meningkat 27,50% dari tahun anggaran sebelumnya. Dari total penerimaan tersebut, PAD hanya memberikan kontribusi sebesar 3,71%, sedangkan selebihnya masing-masing subsidi daerah otonom dan bantuan pembangunan pemerintah pusat atau dana perimbangan 75,90%, lain-lain pendapatan yang sah 20,40%. Dengan PAD yang terdiri dari komponen pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD dan penerimaan lain-lain yang hanya sebesar 3,71% dari total penerimaan memperlihatkan bahwa otonomi daerah masih dalam jargon politis. Sedangkan secara finansial perlu upaya yang lebih keras dari pemda dan seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkannya. Dari sisi pengeluaran dalam tahun anggaran 2008 sebanyak 553,510 milyar rupiah atau meningkat 16,72% dari tahun anggaran 2007. Dari jumlah pengeluaran tersebut, alokasi untuk belanja langsung seperti belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal sebesar 281,224 milyar rupiah (50,81%). Sementara 49,90% (270,646 milyar) adalah
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
383
KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES
pengeluaran untuk belanja tidak langsung dan 0,29% (1 590 milyar rupiah) pengeluaran pembiayaan daerah. Khusus untuk pengeluaran belanja tidak langsung yang berjumlah 270,696 milyard rupiah tercatat pos pengeluaran yang menyedot dana paling tinggi adalah belanja pegawai 90,83%, belanja hibah 7,38% dan belanja bantuan sosial 1,79%. Dengan posisi pengeluaran pemerintah daerah yang di dominasi pengeluaran untuk belanja langsung sampai 50,81% memperlihatkan bahwa komitmen pemerintah terhadap kepentingan masyarakat dalam bidang alokasi anggaran baik.
KOPERASI Koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional dan sebagai salah satu pelaku ekonomi yang memperoleh legitimasi formal dalam konstitusi. Karena itu secara konseptual koperasi harus mampu tampil sebagai penyelamat ekonomi rakyat dari ancaman badai ekonomi kapitalis yang mengandalkan kekuatan modal individual. Namun dalam operasionalisasinya, lembaga koperasi terutama Koperasi Unit Desa (KUD) masih kalah bersaing bahkan mati suri karena keterbatasan Sumber Daya Manusia yang berwatak sosial. Hal ini
384
diperparah dengan ulah segilintir pengusaha swasta yang sering memperalat koperasi untuk melegitimasi aktivitas terselubung dalam mengeruk keuntungan pribadi. Pada tahun 2008 jumlah KUD dan non KUD di Kabupaten Belu sebanyak 118 unit, dimana semua telah berbadan hukum. Jumlah anggota KUD sebanyak 25 497 orang dengan total simpanan sebesar 54,486 milyar rupiah atau rata-rata tiap anggota mempunyai simpanan sebesar 2,135 juta rupiah. Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah simpanan anggota koperasi meningkat lebih dari 18 kali lipat.
HARGA – HARGA Harga merupakan tingkat nilai dari suatu barang atau jasa yang ditawarkan atau nilai perolehan atas barang dan jasa yang harus dibayar konsumen. Gejala meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dikenal dengan istilah inflasi. Ada banyak faktor yang menyebabkan inflasi antara lain karena kapasitas permintaan terhadap suatu barang dan jasa melebihi volume persediaannya, naiknya harga struktur input barang import yang sangat rentan terhadap kurs mata uang asing, struktur ekonomi yang kurang seimbang dan
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES
tingginya jumlah uang yang beredar di tangan masyarakat. Karena itu upaya pencegahan inflasi harus berawal dari pengamatan yang cermat terhadap faktor penyebab utama inflasi di suatu wilayah. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan dasar perhitungan laju inflasi dengan menjadikan Kota Atambua sebagai barometer fluktuasi harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Belu. Adapun laju inflasi umum yang terjadi berdasarkan akumulasi perubahan IHK per bulan di kota Atambua terhadap tujuh kelompok komoditas barang dan jasa 16,05% pada tahun 2005 turun menjadi 7,06% pada tahun 2006 serta tahun 2007, dan 2008 masing-masing dengan laju inflasi 10,74 % dan 8,53%. Secara parsial pada tahun 2008 tingkat inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi rokok dan tembakau 17,08% menyusul perumahan 10,28%, bahan makanan 10,21% sandang 6,56% dan kesehatan 5,32%, pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,24%. Sedangkan tingkat inflasi untuk transportasi dan komunikasi 0,08%. Tingkat inflasi tertinggi di Belu pernah terjadi pada tahun 1998 sebesar 58,14% yang disebabkan oleh dampak krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun
1997 dan mencapai momentum pada tahun tersebut. Pada tahuntahun setelah itu tingkat laju inflasi berjalan fluktuatif karena manajemen perekonomian nasional masih ditandai dengan kebijakan kenaikan harga barang dan jasa strategis seperti listrik, minyak tanah, bensin, solar, dan tarif telepon yang terus mengalami penyesuaian harga sehingga pada gilirannya akan menaikan berbagai kebutuhan pokok karena barangbarang strategis tersebut mempunyai kaitan langsung dengan kegiatan produksi dan distribusi.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
385
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Gambar 10.1. Laju Inflasi Kota Atambua Tahun 1999 - 2008 25 20 15 10 5 0 -5 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
2008
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Gambar 10.2. Laju Inflasi Kota Atambua Menurut Bulan Tahun 2001 - 2008 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 -2.00
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
-4.00 2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Sumber : BPS Kabupaten Belu
386
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Keuangan Pemerintah Daerah Finance of The Regional Government
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.1.1 Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2007 - 2008 ( rupiah) Jenis Penerimaan
2007
2008
(1)
(2)
(3)
1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.1. Hasil Pajak Daerah 1.2. Hasil Retribusi Daerah 1.3. Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 2. DANA PERIMBANGAN
18 794 215 365
22 258 927 170
3 318 108 286 6 242 556 135
3 994 535 999 7 503 012 676
1 134 059 724
1 532 100 875
8 099 491 220
9 021 420 537
410 083 075 668
455 519 642 217
2.1. Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak 2.2. Dana Alokasi Umum (DAU) 2.3. Dana Alokasi Khusus (DAK)
19 810 075 668
18 235 594 217
344 589 000 000
379 987 048 000
45 684 000 000
57 297 000 000
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
41 994 631 095
122 414 734 232
35 139 709 911
2 538 222 083
-
-
6 854 921 184
2 427 695 050
-
4 729 596 000
-
1 277 781 250
-
111 441 465 449
470 871 922 128
600 193 303 619
3.1. Pendapatan lain yang sah 3.2. Dana darurat 3.3. Dana bagi hasil pajak dari propinsi dan pemda lainnya 3.4. Dana penyesuaian dan otonomi khusus 3.5. Bantuan keuangan dari propinsi atau pemda lainnya 3.6. Penerimaan pembiayaan daerah
PENDAPATAN DAERAH Sumber : Survei Keuangan Pemerintah Daerah Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
389
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.1.2 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2007 - 2008 (rupiah) Jenis Pengeluaran
2007
2008
(1)
(2)
(3)
270 885 579 861
270 696 216 314
226 638 355 361 1.1. Belanja Pegawai 1.2. Belanja Bunga 1.3. Belanja Subsidi 228 165 000 1.4. Belanja Hibah 1.5. Belanja Bantuan Sosial 4 019 059 500 1.6. Belanja bagi hasil kepada propinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa 1.7. Belanja Bantuan keuangan kepada propinsi/kab/kota dan pemerintah Desa 1.8. Belanja Tidak terduga 1 101 636 000
245 882 402 164
1. BELANJA TIDAK LANGSUNG
2. BELANJA LANGSUNG
19 965 352 650 4 848 461 500 -
196 885 726 120
281 223 505 706
2.1. Belanja Pegawai 2.2. Belanja Barang dan Jasa 2.3. Belanja Modal 2.4. Pengeluaran Pembiayaan daerah
112 291 140 267 84 594 585 853 6 465 000 000
31 869 102 682 134 042 894 307 115 311 508 717 1 590 000 000
BELANJA DAERAH
474 236 305 981
553 509 722 020
Sumber : Survei Keuangan Pemerintah Daerah Belu
390
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.1.3 Jumlah Wajib Pajak , Target, dan Realisasi Penerimaan Pajak Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2008 Kecamatan District
Jumlah Wajib Pajak
Target Penerimaan Pajak (Rupiah)
Realisasi Penerimaan Pajak (Rupiah)
Persentase realisasi (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
4 662
106 671 265
91 501 425
85,78
02. Rinhat
6 005
72 950 494
72 950 494
100,00
03. Wewiku
4 360
56 670 756
56 670 756
100,00
04. Weliman
4 281
63 366 407
63 366 407
100,00
05. Malaka Tengah
9 026
279 635 719
210 546 867
75,29
06. Sasita Mean
2 713
29 608 662
29 608 662
100,00
885
17 600 112
17 600 112
100,00
08. Io Kufeu
2 317
19 776 511
19 776 511
100,00
09. Malaka Timur
2 052
31 842 521
31 842 521
100,00
10. Laenmanen
3 337
62 366 298
62 366 298
100,00
11. Raimanuk
4 349
78 227 224
76 227 224
97,44
12. Kobalima
4 680
161 592 025
123 020 996
76,13
13. Kobalima Timur
3 168
94 877 877
69 278 513
73,02
14. Tasifeto Barat
5 054
126 922 578
101 432 350
79,92
15. Kakuluk Mesak
2 126
78 898 712
78 898 712
100,00
16. Nanaet Dubesi
1 784
48 342 322
48 342 322
100,00
17. Kota Atambua
2 955
263 920 271
237 120 761
89,85
A. Pajak Bumi dan Bangunan 01. Malaka Barat
07. Botin Leobele
18. Atambua Barat
2 828
299 987 111
284 652 354
94,89
19. Atambua Selatan
3 205
140 386 766
129 605 834
92,32
20. Tasifeto Timur
5 746
105 025 892
105 025 892
100,00
21. Raihat
3 144
69 418 845
69 418 845
100,00
22. Lasiolat
3 202
46 963 616
46 963 616
100,00
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
391
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Lanjutan / Continued Table 10.1.3
23. Lamaknen
4 250
94 326 201
94 326 201
100,00
24. Lamaknen Selatan
2 861
28 697 698
28 697 698
100,00
15 217 572 000 14 485 397 682
95,19
17 595 647 883 16 634 639 053
94,54
B. Pajak Pertambangan Jumlah A + B
88 990
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Tk.II Belu
392
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Koperasi Cooperative
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.2.1 Banyaknya Koperasi, Anggota dan Simpanan Menurut Jenis Koperasi Numbers of Cooperative, Members and Saving Deposits by Kind of Cooperative 2008 Banyaknya Jenis Koperasi
Simpanan Saving Deposits (rupiah)
Koperasi Cooperative
Anggota Members
(2)
(3)
(4)
40
2 167
48 806 156 850
02. KOPERASI ABRI
3
1 961
433 853 889
03. KOPERASI PENSIUNAN
2
700
22 509 000
04. KOPERASI SIMPAN PINJAM
9
10 062
5 024 062 400
05. KOPERASI PEMUDA
-
-
-
(1) 01. KPN
06. KOPERASI SEKOLAH 07. KOPERASI LAIN-LAIN Jumlah
-
-
-
64
10 607
149 886 500
118
25 497
54 436 468 639
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Belu
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
395
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.2.2 Banyaknya Koperasi, Anggota, dan Simpanan di Koperasi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Member and Saving deposits in Cooperative by District 2008 Banyaknya Kecamatan District
Simpanan Saving Deposits ( Ribuan Rupiah)
Koperasi Cooperative
Anggota Members
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Io Kufeu 08. Botin Leobele
(2) 2 1 2 5 -
(3) 2 167 449 1 793 2 017 -
(4) 72 678 000 5 722 950 69 866 700 69 974 000 -
09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima*) 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat*) 15. Kakuluk Mesak 16. Nanaet Dubesi
3 1 1 1 1 3 -
1 742 46 56 20 1 455 749 -
51 670 000 5 470 000 7 034 000 3 150 000 13 140 900 54 147 700 -
76 5 9 2 3 3 -
6 017 940 556 1 111 87 115 -
53 742 050 239 17 470 000 72 478 000 230 796 150 15 670 000 7 150 000 -
118
25 497
(1)
17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen*) 24. Lamaknen Selatan
Kabupaten Belu
54 486 468 639
Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Belu Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
396
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Harga -Harga Prices
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.3.1 Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua Average of Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2003 - 2008 Komoditi Commodities (1)
2003
2004
2005
2006
2007
2008
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01. Beras / rice
264,09
261,74
279,72
313,58
133,42
169,04
02. Ikan asin / salted fish
239,01
321,49
256,15
280,92
187,16
63,24
03. Minyak goreng / cooking oil
243,24
267,02
344,97
441,23
178,42
190,20
04. Gula pasir / refined sugar
265,16
345,86
333,40
345,86
126,78
128,76
05. Garam hancur / salt
312,50
249,99
543,19
592,57
75,00
75,00
06. Minyak tanah / karosene
520,05
585,90
428,62
432,72
142,36
164,31
07. Sabun cuci / soap
310,75
312,45
409,82
461,05
113,99
113,14
08. Tekstil kasar / textile
336,00
284,00
369,22
373,92
98,99
96,14
09. Batik kasar / batik
587,94
652,16
662,38
678,94
102,78
100,44
rata-rata / average
311,68
331,42
330,10
435,64
128,77
122,25
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
399
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Rata-Rata Bulanan Harga Eceran Sembilan Bahan Pokok Average retail Price of 9 Essential Commodities and 2 0 Minyak Goreng / Botol (4)
Gula Pasir / Kg (5)
Garam Hancur / Kg (6)
Bulan
Beras / Kg
Ikan Asin / Kg
(1)
(2)
(3)
Januari / January
5 333,33
27 000,00
7 833,67
6 350,00
2 000,00
Pebruari / February
5 233,33
27 000,00
7 833,67
6 400,00
2 000,00
Maret / March
5 833,33
27 000,00
7 833,67
6 500,00
2 000,00
April / April
5 833,33
27 000,00
8 000,00
6 500,00
2 000,00
Mei / May
5 833,33
27 200,00
8 333,33
6 900,00
2 000,00
Juni / June
5 833,33
27 200,00
8 533,33
7 163,33
2 000,00
Juli / July
5 833,33
27 200,00
8 533,33
7 163,33
2 000,00
Agustus / August
5 833,33
27 200,00
8 663,33
7 200,00
2 000,00
September / September
5 300,00
27 650,00
9 255,33
7 600,00
2 000,00
Oktober / October
5 300,00
27 650,00
9 783,33
7 600,00
2 000,00
Nopember / November
5 300,00
27 650,00
11 300,00
7 600,00
2 000,00
Desember / December
5 300,00
27 650,00
11 300,00
7 600,00
2 000,00
rata-rata / average
5 280,55
27 283,33
8 933,59
7 048,06
2 000,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
400
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Table 10.3.2 dan Barang Srategis lainnya di Pasar Atambua Others Stratigies Commodities in Atambua Market 0 8 Minyak Tanah / Liter (7)
Sabun Cuci / Batang (8)
3 250,00
7 733,50
3 500,00
Textil Kasar / Meter (9)
Batik Kasar /lembar (10)
Tepung Terigu / Kg (11)
11 275,00
9 500,00
4 650,00
34 000,00
236 933,00
7 733,50
11 275,00
9 500,00
5 200,00
35 250,00
266 666,67
3 500,00
7 733,50
11 275,00
9 500,00
5 350,00
35 250,00
275 000,00
3 500,00
7 750,00
11 275,00
10 000,00
5 350,00
35 250,00
275 000,00
3 500,00
7 750,00
11 275,00
10 000,00
5 350,00
38 500,00
275 000,00
3 500,00
7 750,00
11 275,00
10 000,00
5 350,00
38 500,00
275 000,00
3 500,00
7 750,00
11 275,00
10 000,00
5 350,00
38 500,00
275 000,00
4 000,00
7 750,00
11 275,00
10 000,00
5 350,00
38 500,00
275 000,00
4 000,00
7 750,00
11 275,00
10 000,00
5 350,00
38 500,00
275 000,00
4 000,00
7 750,00
11 275,00
10 000,00
5 350,00
38 500,00
275 000,00
4 000,00
7 750,00
11 275,00
10 000,00
5 350,00
38 500,00
275 000,00
4 000,00
7 750,00
11 275,00
10 000,00
5 350,00
38 500,00
275 000,00
3 687,50
7 745,88
11 275,00
9 875,00
5 270,83
37 312,50
274 333,33
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
Semen / Sak
Emas / Gram
(12)
(13)
401
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Average Indeks Price of 9 Essential 2 0 Bulan
Beras / Kg
Ikan Asin / Kg
(1)
(2)
(3)
Minyak Goreng / Botol (4)
Januari / January
168,86
104,85
184,32
125,98
Pebruari / February
168,86
104,85
184,32
126,98
Maret / March
168,86
104,85
184,32
127,98
April / April
170,47
104,85
188,24
129,98
Mei / May
170,47
105,63
196,08
137,97
Juni / June
170,47
105,63
200,78
143,24
Juli / July
170,47
105,63
200,78
143,24
Agustus / August
170,47
105,63
203,84
143,97
September / September
171,01
107,38
217,77
151,97
Oktober / October
171,01
107,38
230,20
151,97
Nopember / November
171,01
107,38
265,88
151,97
Desember / December
171,01
107,38
265,88
151,97
rata-rata / average
170,25
105,95
210,20
140,60
Gula Pasir / Kg (5)
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
402
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Table 10.3.3 Bahan Pokok di Kota Atambua Commodities in Kota atambua 0 8 Garam Hancur / Kg (6)
Minyak Tanah / Botol (7)
Sabun Cuci / Batang (8)
Textil Kasar / Meter (9)
Batik Kasar /lembar (10)
75,00
151,67
113,12
96,14
100,00
75,00
163,33
113,12
96,14
100,00
75,00
175,90
176,76
96,14
100,00
75,00
175,90
113,36
96,14
105,26
75,00
175,90
113,36
96,14
105,26
75,00
175,90
113,36
96,14
105,26
75,00
175,90
113,36
96,14
105,26
75,00
201,03
113,36
96,14
105,26
75,00
201,03
113,36
96,14
105,26
75,00
201,03
113,36
96,14
105,26
75,00
201,03
113,36
96,14
105,26
75,00
201,03
113,36
96,14
105,26
75,00
183,30
118,61
96,14
103,95
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
403
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Inflasi Atambua Menurut Bulan Inflation Rate in Atambua 2 0 Bulan Month
Bahan Makanan
(1) Januari / January
(2) 3,22
Makanan Jadi, Rokok, dan Tembakau (3) 3,22
Pebruari / February
0,72
Maret / March
Perumahan
Sandang
(4) 6,61
(5) 1,49
0,10
0,91
1,05
0,54
0,19
0,01
0,29
April / April
0,49
0,04
0,13
0,85
Mei / May
0,47
4,68
0,31
0,96
Juni / June
0,24
1,67
0,03
0,00
Juli / July
0,00
0,00
0,00
0,00
Agustus / August
0,27
1,71
1,77
0,43
September / September
0,35
2,35
0,04
0,99
Oktober / October
0,44
0,00
0,00
0,00
Nopember / November
2,28
0,61
0,20
0,32
0,79
1,42
0,01
0,00
10,21
17,08
10,28
6,56
Desember / December Inflasi 2008
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
404
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Table 10.3.4 dan Kelompok Kebutuhan by Month and Group 0 8 ( persen ) Kesehatan
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Transportasi dan Komunikasi
Umum
(1) 3,36
(2) 0,60
(3) 0,08
(4) 3,52
0,00
0,00
0,00
0,58
0,00
0,00
0,00
0,23
0,07
0,24
0,00
0,27
0,89
0,14
0,00
0,72
0,00
0,00
0,00
0,23
0,00
0,00
0,00
0,00
0,42
0,00
0,00
0,79
0,00
0,00
0,00
0,40
0,00
0,00
0,00
0,16
0,00
0,50
0,00
0,44
0,00
0,20
0,00
0,42
5,32
1,24
0,08
8,53
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
405
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.3.5 Laju Inflasi Kota Atambua Inflation Rate in Kota Atambua 2003 - 2008 Komoditi Commodities
2003
2004
2005
2006
2007
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Bahan Makanan
-1,99
11,95
8,35
20,13
7,50
10,21
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
4,53
2,79
3,94
0,96
3,76
17,08
3. Perumahan
-0,12
3,76
6,81
0,03
30,03
10,28
4. Sandang
0,38
-2,98
76,11
0,00
4,11
6,56
5. Kesehatan
6,03
-2,98
76,11
0,00
4,11
5,32
-46,61
-0,03
6,06
0,00
-0,27
1,24
0,75
-0,13
57,03
0,27
0,19
0,08
-2,99
5,59
16,05
7,06
10,74
8,53
6. Pendidikan, rekreasi, & Olahraga 7. Transportasi & Komunikasi Umum
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
406
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.3.6
Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis dan Bulan di Kabupaten Belu 2008 Cabang : Pasar Baru Bulan (1) 01. Januari 02. Pebruari 03. Maret 04. April 05. Mei 06. Juni 07. Juli 08. Agustus 09. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Tahun 2008
Emas/Pe rhiasan (Gram) (2)
Motor (Buah)
TV/Tape Tanah (Buah) (Bidang)
Bangun an Lainnya (Buah) (6) (7)
Nilai Gadaian (000 Rp) (8)
(3)
(4)
(5)
5 426 5 452
12 14
22 23
-
-
-
-
-
-
2 364 858,0 2 519 163,5
5 067
6
16
-
-
-
2 309 606,5
15
-
-
-
2 104 353,5
-
-
2 387 682,0
4 554
8
4 809
4
11
-
4 599
7
14
-
-
-
2 347 062,0
4 861
11
20
-
-
-
2 307 266,5
4 800
6
9
-
-
-
2 451 636,0
4 385
9
14
-
-
-
2 226 094,0
4 801
5
30
-
-
-
2 431 451,5
4 592
8
19
-
-
-
2 264 938,0
4 540
4
16
-
-
-
2 486 807,0
57 886
94
209
-
-
-
28 200 918,5
Sumber : Pegadaian Pasar Baru Source : Pasar baru’s Pawnshop
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
407
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.3.7
Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis dan Bulan di Kabupaten Belu 2007 Cabang : Atambua Bulan (1) 01. Januari 02. Pebruari 03. Maret 04. April 05. Mei 06. Juni 07. Juli 08. Agustus 09. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Tahun 2007
Emas/Pe rhiasan (Gram) (2)
Mobil/ Motor (Buah) (3)
7 311 7 400
12 17
20 23
-
-
-
-
-
-
2 205 000 2 279 000
7 749
16
13
-
-
-
2 615 000
17
-
-
-
2 219 000
-
-
2 621 000
7 048
16
TV/Tape Tanah (Buah) (Bidang) (4)
(5)
Bangun an Lainnya (Buah) (6) (7)
Nilai Gadaian (000 Rp) (8)
7 657
10
25
-
7 406
12
17
-
-
-
2 386 000
7 401
14
15
-
-
-
2 582 000
7 268
11
20
-
-
-
2 517 000
6 604
9
30
-
-
-
2 375 000
7 834
10
25
-
-
-
2 781 000
7 463
13
15
-
-
-
2 727 000
6 030
6
9
-
-
-
2 185 000
-
-
-
29 492 000
87 171
146
229
Sumber : Pegadaian Atambua Source : Atambua’s Pawnshop
408
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Tabel / Table 10.3.8
Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis dan Bulan di Kabupaten Belu 2007 Cabang : Betun Bulan (1) 01. Januari 02. Pebruari 03. Maret 04. April 05. Mei 06. Juni 07. Juli 08. Agustus 09. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Tahun 2007
Emas/ Perhiasan (Potong) (2)
Mobil/ Motor (Buah) (3)
TV/Tape Tanah (Buah) (Bidang) (4)
(5)
Bangun an Lainnya (Buah) (6) (7)
Nilai Gadaian (000 Rp) (8)
4 672 4 344
1 -
1 2
-
-
-
-
-
-
1 124 437 1 061 052
5 324
2
9
-
-
-
1 312 201
4
-
-
-
985 996
-
-
1 254 367
3 970
1
4 703
1
1
-
4 281
-
2
-
-
-
1 055 914
4 737
2
6
-
-
-
1 231 847
4 197
-
2
-
-
-
1 116 993
4 010
2
3
-
-
-
1 147 193
4 580
3
4
-
-
-
1 205 561
4 264
1
6
-
-
-
1 185 222
3 874
1
4
-
-
-
1 065 240
-
-
-
13 746 023
52 956
14
44
Sumber : Pegadaian Betun Source : Betun’s Pawnshop
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
409
BAB / CHAPTER
11
Pendapatan Regional Regional Income
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
PENDAPATAN REGIONAL PDRB ATAS DASAR BERLAKU DAN HARGA KONSTAN Pendapatan regional menggambarkan tingkat produksi dari suatu wilayah yang dicapai dalam suatu tahun tertentu termasuk perubahannya dari tahun ke tahun, sehingga mempunyai peranan penting dalam mengetahui tingkat kegiatan ekonomi dan kepesatan pertumbuhannya. Salah satu indikator penting dalam mengetahui pendapatan regional adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan total nilai tambah barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah tertentu, dalam hal ini Kabupaten Belu, dalam satu tahun tertentu. Apabila PDRB dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada masing-masing tahun penghitungan disebut sebagai PDRB harga berlaku. Sedangkan, apabila PDRB dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun dasar, (tahun 2000) disebut sebagai PDRB harga konstan. Tabel 11.1 memperlihatkan nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang terus meningkat dalam kurun waktu 2007-2008. Pada tahun 2007 nilainya mencapai 1 374,676
milyar rupiah dan meningkat 6,29% pada tahun 2008 atau menjadi 1 461,086 milyar rupiah. Sekalipun PDRB atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan yang cukup siginifikan yaitu 6,29% namun nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tabel 11.2 hanya bertumbuh sebesar 4,35% (bandingkan dengan tabel 11.10). Kondisi ini menunjukkan bahwa walaupun secara absolut rata-rata pendapatan masyarakat meningkat namun daya beli dari pendapatan tersebut masih tergolong rendah.
STRUKTUR EKONOMI Bila diamati menurut sektor, kontribusi terbesar dalam perekonomian Kabupaten Belu berasal dari sektor pertanian (lihat tabel 11.3) sebesar 48,01% Dibandingkan tahun sebelumnya, kontribusi sektor pertanian tahun 2008 mengalami sedikit penurunan. Sementara itu, sektor jasa-jasa memberikan kontribusi terbesar kedua dalam struktur perekonomian Kabupaten Belu sebesar 21,54%. Secara parsial, pada sektor jasa-jasa didominasi oleh sub sektor pemerintahan umum yang memberikan share 16,06% sedangkan jasa swasta hanya 5,48% terhadap total PDRB. Kecilnya kontribusi jasa swasta
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
413
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
mengindikasikan masih sangat terbatasnya aktivitas sektor jasa oleh kalangan swasta, sehingga apabila alokasi anggaran jasa pemerintah melalui DAU dan DAK mengalami goncangan maka dapat dipastikan akan sangat mempengaruhi aktivitas sektor jasa-jasa bahkan terhadap perekonomian secara keseluruhan. Sektor berikutnya yang tidak kalah penting dalam perekonomian Kabupaten Belu adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang memberikan share 11,34% pada tahun 2008, sementara pada tahun sebelumnya mencapai 11,42% Sektor perdagangan yang didominasi oleh sub sektor perdagangan besar dan eceran secara sederhana menggambarkan perputaran uang serta fluktuasi barang yang diperdagangkan yang berasal dari sektor pertanian, industri, serta penggalian di Kabupaten Belu, baik yang berasal dari produksi lokal maupun dari daerah lain. Sektor-sektor ekonomi lainnya yang memberikan kontribusi terhadap PDRB masingmasing sektor pengangkutan dan komunikasi 6,06% sektor konstruksi 5,52% setor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 4,41% sektor penggalian 1,32% sektor industri 1,61% dan yang terendah adalah sektor listrik dan air minum sebesar 0,17%
414
PERTUMBUHAN EKONOMI Pada tahun 2007, secara agregat perekonomian Kabupaten Belu bertumbuh sebesar 4,87% lalu turun menjadi 4,35% pada tahun 2008 (lihat tabel 11.10). Hal ini tidak lepas dari kontribusi nilai tambah sektor-sektor vital Kabupaten Belu. Bila dicermati secara parsial, sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,57% pada tahun 2007, dan pada tahun 2008 juga mencapai pertumbuhan positif sebesar 1,07% Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2008 dicapai oleh sektor jasa-jasa yaitu sebesar 10,81% namun demikian. Secara umum seluruh sektor PDRB menunjukkan laju pertumbuhan yang meningkat (kecuali sektor pertanian serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan) dibandingkan tahun sebelumnya.
PENDAPATAN PERKAPITA Angka pendapatan perkapita merupakan indikator yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk dalam suatu wilayah. Dengan demikian meningkatnya akumulasi nilai tambah dari aktivitas berbagai sektor ekonomi di satu sisi, sementara di sisi lain bila terjadi penekanan laju pertumbuhan penduduk maka akan
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
mendorong lebih cepat perkembangan tingkat pendapatan perkapita. Apabila peningkatan produksi fisik barang dan jasa sekaligus diikuti dengan peningkatan indikator harga, maka secara nominal pendapatan perkapita akan bertambah dengan pesatnya. Pada tahun 2008 rata-rata pendapatan perkapita penduduk Belu mencapai 3 114 juta rupiah, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 3 101 juta rupiah (tabel 11.11). Sekalipun angka pendapatan perkapita dijadikan sebagai indikator kesejahteraan namun belum mutlak menggambarkan penyebaran pendapatan pada setiap strata masyarakat, karena nilai pendapatan perkapita yang ada merupakan hasil bagi antara akumulasi nilai tambah dari seluruh strata ekonomi masyarakat (baik kaya maupun miskin) dengan total penduduknya. Selain itu apabila peningkatan nilai nominal pendapatan perkapita masyarakat ternyata lebih banyak dikontribusi oleh meningkatnya harga balas jasa faktor-faktor produksi maka dapat dikatakan bahwa peningkatan pendapatan perkapita tersebut belum mendongkrak daya beli masyarakat secara riil.
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
415
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Gambar 11.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belu Tahun 2002 - 2008 6.00% 5.00% 4.00% 3.00% 2.00% 1.00% 0.00% 02 20
03 20
04 20
05 20
06 20
07 20
08 20
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Gambar 11.2. Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu Tahun 2002 - 2008 3,500,000 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 0 2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Sumber : BPS Kabupaten Belu
416
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Gambar 11.3. Persentase Peranan Sektor – Sektor Terhadap Pembentukan PDRB di Kabupaten Belu Tahun 2002 - 2008 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 2002
2003 primer
2004 sekunder
2005
2006
2007
2008
tersier
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Keterangan : Primer Sekunder Tertier
: Sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian : Industri Pengolahan, Listrik & Air Bersih, Bangunan : Perdagangan, Pengangkutan, Keuangan dan Jasa-Jasa
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
417
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Current Market Prices 2007-2008 (juta rupiah) Lapangan Usaha Industrial Origin
2007
2008
(1)
(2)
(3)
678 579
701 538
485 308 30 200 139 491 1 024 22 556
503 992 31 391 141 999 1 076 23 079
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
18 264
19 357
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
21 642
23 584
2 510
2 520
2 113
2 118
397
402
73 578
80 716
157 047
165 670
153 142
161 455
717
757
3 187
3 458
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / forestry e. perikanan / fishery
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurants
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
419
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Lanjutan / Continued table 11.1 (juta rupiah) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation
2008
2008
(2)
(3)
81 755
88 614
69 965
75 373
55 298
59 859
4 734
4 833
338
355
1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
9 595
10 326
11 790
13 241
60 936
64 408
a. bank / bank
33 087
35 139
b. lembaga keuangan non bank
12 085
12 285
15 367
16 564
397
419
280 365
314 679
203 578
234 620
76 788
80 059
35 379
37 342
c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
517
523
40 892
42 194
1 374 676
1 461 086
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
420
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.2 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2007-2008 (Juta Rupiah) Lapangan Usaha Industrial Origin
2007
2008
(1)
(2)
(3)
494 013
499 288
338 906 14 915 124 677 562 14 953
341 655 15 114 126 812 589 15 118
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
6 547
6 930
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
7 073
7 656
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
1 538
1 544
1 321
1 324
217
220
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
32 236
35 341
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
94 777
99 865
92 334
97 264
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / forestry e. perikanan / fishery
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurants
317
323
2 126
2 278
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
421
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.2 (Juta Rupiah) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation
2007
2008
(2)
(3)
51 134
55 008
45 967
49 168
39 097
42 168
3 289
3 291
1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 226
238
3 355
3 598
5 168
5 714
30 255
31 890
18 766
19 915
5 320
5 405
5 845
6 228
325
342
173 952
192 752
a. pemerintahan umum / government
119 569
136 933
b. swasta / private
54 383
55 820
32 206
33 373
5. pengangkutan udara / air transport 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank b. lembaga keuangan non bank c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE
1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
416
420
21 762
22 027
891 525
930 274
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
422
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2007-2008 (persen) Lapangan Usaha Industrial Origin
2007
2008
(1)
(2)
(3)
49,36
48,01
35,30 2,20 10,15 0,07 1,64
34,49 2,15 9,72 0,07 1,58
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
1,33
1,32
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
1,57
1,61
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
0,18
0,17
0,15
0,14
0,03
0,03
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
5,35
5,52
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
11,42
11,34
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
11,14
11,05
b. perhotelan / hotels
0,05
0,05
c. restoran, rumah makan / restaurants
0,23
0,24
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / forestry e. perikanan / fishery
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
423
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.3 (persen) Lapangan Usaha Industrial Origin
2007
2008
(2)
(3)
5,95
6,06
5,09
5,16
2. pengangkutan jalan raya / land transport
4,02
4,10
3. pengangkutan laut / sea transport
0,34
0,33
5. pengangkutan udara / air transport
0,02
0,02
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
0,70
0,71
0,86
0,91
4,43
4,41
(1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank
2,41
2,41
b. lembaga keuangan non bank
0,88
0,84
c. jasa penunjang keuangan 1,12
1,13
0,03
0,03
20,40
21,54
a. pemerintahan umum / government
14,81
16,06
b. swasta / private
5,59
5,48
d. sewa bangunan /building rental e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA – JASA / SERVICE
1. sosial kemasyarakatan / social & community services
2,57
2,56
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
0,04
0,04
3. perorangan & RT / personal & household services
2,97
2,89
100,00
100,00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
424
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.4 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2007- 2008 (persen) Lapangan Usaha Industrial Origin
2007
2008
(1)
(2)
(3)
55,41
53,67
38,01 1,67 13,98 0,06 1,68
36,73 1,62 13,63 0,06 1,63
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
0,73
0,74
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
0,79
0,82
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
0,17
0,17
0,15
0,14
0,02
0,02
3,62
3,80
10,63
10,74
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / forestry e. perikanan / fishery
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
10,36
10,46
b. perhotelan / hotels
0,04
0,03
c. restoran, rumah makan / restaurants
0,24
0,24
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
425
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Lanjutan / Continued table 11.4 (persen) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation
2007
2008
(2)
(3)
5,74
5,91
5,16
5,30
1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport
4,39
4,53
3. pengangkutan laut / sea transport
0,37
0,35
5. pengangkutan udara / air transport
0,03
0,03
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
0,38
0,39
0,58
0,61
3,39
3,43
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank
2,10
2,14
b. lembaga keuangan non bank
0,60
0,58
c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental
0,66
0,67
e. jasa perusahaan / bussines service
0,04
0,04
19,51
20,72
13,41
14,72
6,10
6,00
9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services
3,61
3,59
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
0,05
0,05
3. perorangan & RT / personal & household services
2,44
2,37
100,00
100,00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara
426
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel 11.5 / Table 11.5 Index Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Chained Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2007-2008 Lapangan Usaha Industrial Origin
2007
2008
(1)
(2)
(3)
103,14
103,38
103,29 109,32 101,69 106,57 101,12
103,85 103,94 101,80 105,02 102,32
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
107,57
105,98
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
109,96
108,97
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
100,89
100,39
100,69
100,22
101,96
101,30
111,72
109,70
105,39
105,49
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
105,33
105,43
b. perhotelan / hotels
106,27
105,64
c. restoran, rumah makan / restaurants
107,94
108,48
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / forestry e. perikanan / fishery
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
427
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Lanjutan / Continued table 11.5 Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation
2007
2008
(2)
(3)
108,90
108,39
107,56
107,73
1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport
108,19
108,25
3. pengangkutan laut / sea transport
100,76
102,09
5. pengangkutan udara / air transport
105,31
105,12
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
107,56
107,62
117,60
112,31
110,56
105,70
a. bank / bank
106,29
106,20
b. lembaga keuangan non bank
124,80
101,66
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental
110,33
107,79
e. jasa perusahaan / bussines service
105,60
105,70
111,38
112,24
9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government
114,44
115,25
b. swasta / private
103,98
104,26
1. sosial kemasyarakatan / social & community services
106,47
105,55
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
102,60
101,14
3. perorangan & RT / personal & household services
101,94
103,18
106,24
106,29
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
428
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.6 Index Berantai Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Chained Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2007- 2008 Lapangan Usaha Industrial Origin
2007
2008
(1)
(2)
(3)
102,57
101,07
102,73 108,65 101,63 104,56 101,05
100,81 101,34 101,71 104,79 101,11
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
105,43
105,84
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
107,85
108,24
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
100,34
100,36
100,20
100,21
101,18
101,23
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
108,80
109,63
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
104,88
105,37
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / forestry e. perikanan / fishery
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
104,85
105,34
b. perhotelan / hotels
101,92
102,02
c. restoran, rumah makan / restaurants
106,78
107,12
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
429
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.6 Lapangan Usaha Industrial Origin
2007
2008
(2)
(3)
107,17
107,58
106,86
107,24
2. pengangkutan jalan raya / land transport
107,48
107,86
3. pengangkutan laut / sea transport
100,06
100,07
(1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport
104,86
104,91
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
106,91
107,25
110,06
110,56
105,54
105,41
a. bank / bank
105,56
106,13
b. lembaga keuangan non bank
101,50
101,59
d. sewa bangunan /building rental
109,48
106,57
e. jasa perusahaan / bussines service
105,17
105,31
110,22
110,81
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
c. jasa penunjang keuangan
9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government
113,83
114,52
b. swasta / private
103,04
102,64
1. sosial kemasyarakatan / social & community services
104,40
103,62
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
101,90
101,07
3. perorangan & RT / personal & household services
101,10
101,22
104,87
104,35
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
430
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.7 Index Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Development Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2007- 2008 Lapangan Usaha Industrial Origin
2007
2008
(1)
(2)
(3)
169,06
174,78
169,68 344,77 143,31 407,53 250,24
176,21 358,37 145,88 428,01 256,05
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
327,18
346,75
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
459,97
501,23
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
229,35
230,25
226,63
227,14
245,01
248,21
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
262,99
288,51
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
200,92
211,95
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / forestry e. perikanan / fishery
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
200,37
211,25
b. perhotelan / hotels
416,68
440,19
c. restoran, rumah makan / restaurants
203,69
220,96
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
431
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Lanjutan / Continued table 11.7 Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
2007
2008
(2)
(3)
271,99
294,81
260,69
280,84
2. pengangkutan jalan raya / land transport
245,27
265,50
3. pengangkutan laut / sea transport
234,47
239,37
5. pengangkutan udara / air transport
328,05
344,84
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
442,09
475,77
366,20
411,29
415,47
439,14
a. bank / bank
446,52
474,22
b. lembaga keuangan non bank
455,93
463,48
a. angkutan / transportation 1. angkutan rel
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental
349,22
376,42
e. jasa perusahaan / bussines service
192,77
203,75
411,92
462,33
9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government
444,19
511,93
b. swasta / private
345,39
360,10
1. sosial kemasyarakatan / social & community services
265,77
280,52
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
393,27
397,76
3. perorangan & RT / personal & household services
465,25
480,06
217,62
231,30
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
432
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.8 Index Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Development Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2007- 2008 Lapangan Usaha Industrial Origin
2007
2008
(1)
(2)
(3)
123,08
124,39
118,49 170,27 128,09 223,56 165,89
119,45 172,55 130,28 234,26 167,72
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
117,28
124,13
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
150,32
162,70
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
140,58
141,08
141,72
142,02
134,02
135,67
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
115,22
126,32
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
121,25
127,76
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
120,81
127,26
b. perhotelan / hotels
184,10
187,82
c. restoran, rumah makan / restaurants
135,89
145,57
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / forestry e. perikanan / fishery
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
433
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.8 Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
2007
2008
(2)
(3)
170,12
183,01
171,27
183,67
2. pengangkutan jalan raya / land transport
173,41
187,03
3. pengangkutan laut / sea transport
162,89
162,99
5. pengangkutan udara / air transport
219,90
230,70
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
154,57
165,79
160,52
177,47
206,28
217,43
a. bank / bank
253,25
268,76
b. lembaga keuangan non bank
200,71
203,91
d. sewa bangunan /building rental
132,82
141,54
e. jasa perusahaan / bussines service
157,81
166,19
255,57
283,20
a. pemerintahan umum / government
260,89
298,78
b. swasta / private
244, 61
251,08
1. sosial kemasyarakatan / social & community services
241,94
250,70
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
316,31
319,71
247,60
250,61
a. angkutan / transportation 1. angkutan rel
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
c. jasa penunjang keuangan
9. JASA - JASA / SERVICE
3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
141,13
147,27
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
434
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.9 Index Implisit Produk Domestik Bruto Kabupaten BeluAtas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Implisit Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2007- 2008 Lapangan Usaha Industrial Origin
2007
2008
(1)
(2)
(3)
137,36
140,51
143,20 202,48 111,88 182,29 150,85
147,52 207,69 111,98 182,71 152,66
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
278,97
279,34
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
305,99
308,07
163,14
163,20
1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / forestry e. perikanan / fishery
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply
159,91
159,93
182,82
182,95
5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS
228,25
228,39
6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
165,70
165,89
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade
165,86
166,00
b. perhotelan / hotels
226,33
234,37
c. restoran, rumah makan / restaurants
149,89
151,80
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
435
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Lanjutan / Continued table 11.9 Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation
2007
2008
(2)
(3)
159,88
161,09
152,21
152,90
1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport
141,44
141,95
3. pengangkutan laut / sea transport
143,95
146,86
5. pengangkutan udara / air transport
149,18
149,48
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport
286,01
286,97
228,14
231,74
201,41
201,97
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport
b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank
176,32
176,45
b. lembaga keuangan non bank
227,15
227,29
262,93
265,95
122,15
122,60
161,17
163,26
170,26
171,34
141,20
143,42
c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services
109,85
111,89
2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services
124,33
124,41
3. perorangan & RT / personal & household services
187,91
191,56
154,19
157,06
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara
436
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.10 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten Belu Regional Economic Growth by Sector 2007-2008 (persen / Percent) Sektor Sector (1)
2007
2008
(4)
(5)
1. Pertanian Agriculture
2,57
1,07
2. Pertambangan & Penggalian Minning & Quarrying
5,43
5,84
3. Industri Pengolahan Manufacturing Industries
7,85
8,24
4. Listrik,Gas & Air Bersih Electricity, Gas & Water Supply
0,34
0,36
5. Bangunan Construction
8,80
9,63
6. Perdagangan,Restoran&Hotel Trade,Restaurants & Hotels
4,88
5,37
7. Pengangkutan&Komunikasi Transport&Communication
7,17
7,58
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Financial, Ownnership & Bussines
5,54
5,41
10,22
10,81
4,87
4,35
9. Jasa-Jasa Service Pertumbuhan Ekonomi / Economic Growth Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
437
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Tabel / Table 11.11 Rata-Rata Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Berlaku Population Average Per Capita Income at Current Market prices of Belu Regency 2002 - 2008 ( ribuan rupiah)
Tahun Year
Pendapatan Per Kapita Income Per Capita
(1)
(2)
2002
2 963 029
2003
3 005 681
2004
3 433 452
2005
3 354 336
2006
3 482 594
2007
3 628 244
2008
3 803 109
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
438
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Tabel / Table 11.12 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Kabupaten Human Development Index by Regency 2005 – 2007
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
2005
2006
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Sumba Barat 02. Sumba Timur 03. Kupang 04. Timor Tengah Selatan 05. Timor Tengah Utara 06. Belu 07. Alor 08. Lembata 09. Flores Timur 10. Sikka 11. Ende 12. Ngada 13. Manggarai 14. Rote Ndao 15. Manggarai Barat 16. Sumba Barat Daya 17. Sumba Tengah 18. Nagekeo 19. Manggarai Timur 71. Kota Kupang
59,8 59,6 62,0 62,7 63,1 61,2 65,4 65,1 64,7 64,6 64,6 66,0 65,2 62,1 63,2 74,5
60,1 60,0 63,1 63,6 64,0 61,7 66,9 65,6 66,4 65,9 65,0 67,3 65,7 64,3 63,5 58,9 58,4 64,6 74,7
60,8 60,3 64,6 64,4 65,8 62,8 67,3 66,1 66,7 66,0 65,4 68,0 65,8 64,6 64,0 59,3 58,6 65,3 79,1
Nusa Tenggara Timur
63,6
64,8
65,4
Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Source : BPS of Nusa Tenggara Timur Province
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009
439
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Tabel / Table 11.13 Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) menurut Kabupaten Construction Costlines Index by Regency 2005 – 2007
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
2005
2006
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Sumba Barat 02. Sumba Timur 03. Kupang 04. Timor Tengah Selatan 05. Timor Tengah Utara 06. Belu 07. Alor 08. Lembata 09. Flores Timur 10. Sikka 11. Ende 12. Ngada 13. Manggarai 14. Rote Ndao 15. Manggarai Barat 16. Sumba Barat Daya 17. Sumba Tengah 18. Nagekeo 19. Manggarai Timur 71. Kota Kupang
-
156,99 155,42 153,67 155,33 154,51 155,24 157,38 157,49 156,01 156,34 155,67 157,27 157,09 152,63 156,50 151,25
173,79 174,32 171,92 174,70 175,51 176,11 178,59 178,30 178,29 177,42 175,55 177,98 177,91 172,74 177,59 173,13 177,35 177,86 171,36
Nusa Tenggara Timur
-
155,46
176,55
Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Source : BPS of Nusa Tenggara Timur Province
440
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009