PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, MODAL SENDIRI, DAN MODAL PINJAMAN, TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) DI PROVINSI SUMATERA BARAT Tristia Khaisal1, Firdaus Sy1, Kasman Karimi2 Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Bunghatta Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Untuk menganalisis pengaruh jumlah anggota terhadap sisa hasil usaha KUD di Provinsi Sumatera Barat. 2) Untuk menganalisis pengaruh modal sendiri terhadap sisa hasil usaha KUD di Provinsi Sumatera Barat. 3) Untuk menganalisis pengaruh modal pinjaman terhadap sisa hasil usaha KUD di Provinsi Sumatera Barat.data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh langsung dari badan pusat statistik Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode time series yaitu dari tahun 2001-2015. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan pengujian asumsi klasik antara lain uji normalitas,uji multikolinearitas,uji heteroskedastisitas,uji autokorelasi. Serta uji statistik antara lain uji t,uji F dan pengujian koefisien determinasi (R 2). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah anggota dan modal pinjaman tidak berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha KUD di Provinsi Sumatera Barat. sedangkan modal sendiri berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha KUD di Provinsi Sumatera barat. Kata Kunci: Shu, Jumlah anggota, Modal sendiri, Modal pinjaman. Abstract This study aims to determine 1) To analyze the effect of the number of members of the KUD net income in the province of West Sumatra. 2) To analyze the influence of their own capital to net income cooperatives in the province of West Sumatra. 3) To analyze the effect of the loan capital to the rest of the results of operations in Sumatra Barat.data KUD used in this research is secondary data obtained directly from the central statistical agency of West Sumatra Province. This study uses time series from the years 2001-2015. Methods of data analysis used in this research is multiple linear regression with classic assumption test, among others, normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test, autocorrelation test. As well as statistical tests, among others, t-test, F and test the coefficient of determination (R2). The results of this study indicate that the number of members and the loan capital no significant impact on operating results KUD in West Sumatra province. while the capital itself significant effect on operating results KUD in the province of West Sumatra Keywords: Shu , Number of members , its own capital , loan capital
I. Latar Belakang Koperasi Unit Desa (KUD) adalah kerangka pembangunan pedesaan yang menjadikan suatu organisasi dan yang dapat pengembangan bagi berbagai kegiatan ekonomi wilayah yang bersangkutan. KUD dibentuk dengan tujuan yaitu 1. untuk menjamin terlaksananya program peningkatan produksi pertanian, khususnya produksi 1
pangan secara efektif dan efesien, dan 2. memberikan kepastian bagi petani produsen khususnya, serta masyarakat desa pada umumnya, bahwa meningkatkan produksi bukanlah satu-satunya tanggung jawab masyarakat tetapi masyarakat juga dapat menikmati hasilnya untuk meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraannya. tingkat Pemerataan pembangunan di Indonesia akan dapat mencapai seluruh
Artikel ini ditulis dari skripsi penulis dengan judul Pengaruh Jumlah Anggota, Modal Sendiri, Dan Modal Pinjaman, Terhadap Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Unit Desa (Kud) Di Provinsi Sumatera Barat untuk wisuda periode Agustus 2016 dengan Pembimbing I Firdaus SY.MP dan pembimbing II Kasman Karimi SE, M.Si 1
pelosok daerah, bukan hanya mengandalkan dana dari pemerintah pusat, tetapi masyarakat dalam membangun daerahnya harus mampu menciptakan kemampuan sendiri. pemerintah harus tetap mendukung pembangunan di pedesaan, tetapi dengan pesatnya perkembangan yang diharapkan, maka dana yang dapat diberikan oleh pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan daerah akan terbatas , sedangkan di sisi lain pengembangan daerah dituntut secepat mungkin (Setiyono,2009).
Berdasarkan data dari BPS Provinsi Sumatera Barat jumlah KUD cenderung mengalami penurunan dari tahun 2012 sampai pada tahun 2014. Pada tahun 2012 jumlah KUD terdiri dari 425 unit,pada tahun 2013 jumlah KUD terdiri dari 422 dan pada tahun 2014 jumlah KUD turun menjadi 414 unit. koperasi unit desa (KUD) yang dijalankan atas dasar multi purose yang menyelenggarakan usaha lebih dari satu macam kebutuhan ekonomi atau kepentingan ekonomi para anggotanya. Koperasi memerlukan peran aktif anggotanya dalam segala kegiatan koperasi untuk dapat berkembang atas kekuatan sendiri. Peran aktif tersebut tercipta apabila ada perasaan memiliki sehingga secara efektif dapat mengambil bagian dalam pengambilan keputusan Koperasi. Para anggota juga berhak dan harus mampu menjalankan pengawasan atas jalannya usaha koperasi ( K. Tjilik Suwito, dkk, 1991:18)
keinginan akan terciptanya kemampuan sendiri bagi setiap daerah akan tersedia sesuai dengan pendapatan yang mampu dihasilkan oleh masing-masing daerah. bukan hanya dari pendapatan asli daerah, selain itu sektor perkoperasian merupakan pendapatan yang juga diharapkan oleh masyarakat di daerah pedesaan. oleh karena itu, pemerintah mendirikan Koperasi Unit Desa (KUD). KUD menjadi tumpuan harapan petani di daerah kerjanya serta merupakan salah satu kelembagaan agribisnis dalam mendukung pengembangan sistem agribisnis di pedesaan. supaya peran KUD dapat berjalan dengan baik, maka KUD tersebut harus dikelola secara produktif, efektif, dan efisien dalam mewujudkan pelayanan usaha yang dapatmemberikan nilai tambah dan manfaat yang besar bagi anggotanya, sehingga KUD tersebut mampu bersaing dengan badan usaha yang lainnya.
Tidak terlepas dari tujuan organisasi, koperasi unit desa (KUD) dalam aktivitasnya selalu berusaha agar mendapatkan manfaat yang maksimal dengan pengorbanan tertentu. Sisa hasil usaha (SHU) yang tinggi menjadi suatu tuntutan bagi koperasi unit desa (KUD) agar kelangsungan usaha terjamin. Untuk itu diperlukan modal, baik modal sendiri maupun modal yang dihimpun dari luar. Modal merupakan salah satu alat yang turut menentukan maju mundurnya koperasi yang berguna untuk kelangsungan usaha koperasi. Modal yang terbaik yaitu modal yang terkumpul dari simpanansimpanan anggota dan cadangan atau yang disebut dengan modal sendiri (Kartasapoetra, 2001:163). Partisipasi anggota dalam pemupukan modal memberikan kekuatan finansial bagi organisasi koperasi. Semakin besar modal yang terkumpul, semakin besar pula peluang untuk memperluas jangkauan
Perkembangan usaha koperasi yang tercermin oleh indikator keuangan koperasi seperti, modal sendiri, modal luar, dan sisa hasil usaha koperasi. Disamping itu, tentu saja indikator non keuangan juga ikut mewarnai perkembangan koperasi itu sendiri, seperti, jumlah anggota, jumlah tenaga kerja yang terserap, serta jumlah unit koperasi itu sendiri (sambutan Menteri negara koperasi dan usaha kecil menengah, 31 agustus 2005)
2
usahanya yang nantinya akan mengakibatkan usaha koperasi meningkat atau berkembang, sehingga SHU juga akan meningkat (Setiawan, 2004:40).
mengembangkan suatu usaha, koperasi hendaknya mencari sumber dana dari luar atau sering disebut dengan modal asing. Modal asing dapat bersumber dari pinjaman dari koperasi lain, bank dan lembaga keuangan lainnya. Dengan penambahan modal asing diharapkan dapat meningatkan usaha yang nantinya dapat menambah perolehan SHU.
Dengan adanya peningkatan modal baik modal sendiri maupun modal asing yang ada koperasi, kopersi diharapkan mampu menjalankan usaha. Berkembangnya usaha yang dijalankan koperasi seharusnya diikuti dengan peningkatan SHU yang diperoleh oleh koperasi tersebut. Jadi semakin besar modal sendiri diharapkan akan mampu mempengaruhi peningkatan perolehan sisa hasil usaha (SHU).
Sementara itu modal pinjaman KUD di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 sebesar 139.634,86 jutarupiah, pada tahun 2012 meningkat sebesar 142.575,80 juta rupiah, pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 99.640.63 juta rupiah, dan meningkat pada tahun 2014 sebesar 99.727,80juta rupiah, dan meningkat lagi pada tahun 2015 sebesar 137.655.06 juta rupiah.
Berdasarkan jumlah anggota KUD di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 yang berjumlah 161.808 orang, mengalami penurunan pada tahun 2012 sebesar 148.681 orang, pada tahun 2013 jumlah anggota KUD mengalami kenaikan sebesar 150.418 orang, mengalami penurunan di tahun 2014 sebesar 132.358 orang, dan di tahun 2015 jumah anggota KUD mengalami kenaikan sebesar 138.598 orang.
Jika dilihat dari SHU KUD di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 sebesar 18.291,99 juta rupiah, pada tahun 2012 meningkat sebesar 106.487,24 juta rupiah,dan mengalami penurunan pada tahun 2013 sampai tahun 2015. Pada tahun 2013 menurun sebesar 106.487,24 juta rupiah. Pada tahun 2014 menurun sebesar 11.214,39 juta rupiah, sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 9.043,74 juta rupiah.
Berdasarkan data dari BPS Provinsi Sumatera Barat mengenai perkembangan modal sendiri KUD yang mengalami peningkatan dari tahun 2011 dan tahun 2012. Pada tahun 2011 jumlah modal sendiri KUD sebesar 68.003,34 jutarupiah, pada tahun 2012 meningkat sebesar 74.335,49 juta rupiah. dan mengalami penurunan pada tahun 2013 dan tahun 2014, pada tahun 2013 sebesar 67.239,72 jutarupiah . pada tahun 2014 sebesar 60.489,74 juta rupiah dan pada tahun 2015 modal sendiri KUD meningkat sebesar 63.980.62 jutarupiah.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk membahas mengenai " Pengaruh Jumlah Anggota, Modal Sendiri, dan Modal Pinjaman, Terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Unit Desa di Provinsi Sumatera Barat".
Untuk menjaga kestabilan dalam menjalankan koperasi, koperasi dituntut supaya harus dapat mengembangkan usaha yang dijalankan. Dalam mengembangkan usaha dibutuhkan modal yang besar.jika modal sendiri tidak mencukupi dalam
3
berbagai literature, majalah, Koran, jurnal dan lain-lain, 2. Mengumpulkan data dari instansi terkait BPS Sumatera barat.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi pokok permasalahan yang diteliti sebagai berikut :
Metode Analisis
1. Bagaimana pengaruh jumlah anggota terhadap sisa hasil usaha pada KUD di Provinsi Sumatera Barat? 2. Bagaimana pengaruh modal sendiri terhadap sisa hasil usaha pada KUD di Provinsi Sumatera Barat? 3. Bagaimana pengaruh modal pinjaman terhadap sisa hasil usaha pada KUD di Provinsi Sumatera Barat?
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi ketergantungan variabel terikat degan satu atau lebih variabel bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel terikat berdasarkan niali variabel bebas yang diketahui (Gujarati, 2003). Model
ekonometrika
(Gujarati,
2003): Y =β0 + β1 X1 + β2 X2 +β3 X3 + e
1.3. Tujuan Penelitian
Keterangan :
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
Y = Sisa Hasil Usaha KUD
1. Untuk menganalisis pengaruh jumlah anggota terhadap sisa hasil usaha KUD di Provinsi Sumatera Barat. 2. Untuk menganalisis pengaruh modal sendiri terhadap sisa hasil usaha KUD di Provinsi Sumatera Barat. 3. Untuk menganalisis pengaruh modal pinjaman terhadap sisa hasil usaha KUD di Provinsi Sumatera Barat III. METODOLOGI PENELITIAN
X1= Jumlah Anggota X2= Modal Sendiri X3= Modal Pinjaman e = Standar Error β0= Intersep Xi Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah satu cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji statistik. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik KolmogorovSmirnov (K-S) (Ghozali, 2011). Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regeresi yang
Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari variabel jumlah anggota, modal sendiri, dan modal pinjaman terhadap sisa hasil usaha KUD di Provinsi Sumatera Barat. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan ini adalah data yang bersumber dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Barat.Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi pustaka dari 4
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2011). Uji Heterokedastisitas Uji heterokedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regeresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengmatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regeresi yang baik adalah yang Homoskesdastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,sedang, dan besar) (Ghozali, 2011). Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regeresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan keselahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
2. Koefisien regresi jumlah anggota (X1) adalah sebesar 0,162 menunjukkan bahwa apabila jumlah anggota meningkat satu orang dengan asumsi variabel yang lain konstan maka jumlah sisa hasil usaha meningkat sebesar 0,162 rupiah. 3. Koefisien regresi modal sendiri (X2) adalah sebesar 1,697 menunjukkan bahwa apabila modal sendiri meningkat satu rupiah dengan asumsi variabel yang lain konstan maka jumlah sisa hasil usaha meningkat sebesar 1,697 rupiah. 4. Koefisien regresi modal pinjaman (X3) adalah sebesar 0,098 menunjukkan bahwa apabila modal pinjaman meningkat satu rupiah dengan asumsi variabel yang lain konstan maka jumlah sisa hasil usaha meningkat sebesar 0,098 rupiah. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Tabel 1 Hasil Pengujian Normalitas
IV. Hasil dan Pembahasan
Variabel
Asymp Sig (2Tailed
Alpha
Kesimpulan
SHU
0.102
0.05
Normal
Jumlah Anggota
0.077
0.05
Normal
Modal Sendiri
0.169
0.05
Normal
Modal Pinjaman
0.238
0.05
Normal
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil olahan data, diperoleh persamaan regresi linear berganda : Y= -89,643 + 0,162 X1+ 1,697 X2 + 0,098 X3+ ɛ Arti dari persamaan regresi tersebut adalah : 1. Nilai konstanta sebesar -89,643 yang menunjukkan dengan asumsi variabel jumlah anggota, modal sendiri, dan modal pinjaman, tidak ada maka nilai sisa hasil usaha sebesar -89,643 rupiah.
Dari tabel diatas dapat dilihat seluruh variabel penelitian memiliki distribusi secara normal karena masing-
5
masing variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini memiliki Asymp sig(2tailed ) diatas 0.05.
Modal Pinjaman
Uji Multikolinearitas
Hasil Pengujian Multikolinearitas Toler ance
VIF
Keterangan
Jumlah Anggota
0.783
1.276
Tidak terjadi multikolinearit as
Modal Sendiri
0.598
1.671
Tidak terjadi multikolinearit as
Modal Pinjaman
0.500
2.002
Tidak terjadi multikolinearit as
b
Model Summary Std. Error of R Adjuste the Squa dR Estimat DurbinR re Square e Watson .499 20.5860 .249 .044 1.677 a 5
Autokorelasi dikatakan positif apabila 0< DW< DW.L, dan tidak ada kesimpulan jika DW.L
Uji Heterokedastisitas Tabel .3 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Sig
Alpha
Kesimpulan
Jumlah Anggota
0.639
0.05
Normal
Modal Sendiri
0.118
0.05
Normal
Normal
Uji Autokorelasi
Dari ketentuan yang ada bahwa jika nilai VIF < 10 dan tolerance > 0.10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas dan nilai yang didapat dari perhitungan adalah sesuai dengan ketetapan nilai VIF dan tolerance, dan dari hasil analisis diatas dapat diketahui nilai toleransi semua variabel bebas (Jumlah Anggota, Modal Sendiri dan Modal Pinjaman) lebih dari 0.10 dan nilai VIF kurang dari 10. Maka tidak terjadi multikolinearitas.
Variabel
0.05
Dari table diatas terlihat variabel jumlah anggota 0.639 > 0.05, variabel modal sendiri 0.118 > 0.05, dan variabel modal pinjaman 0.241 > 0.05. ini menunjukkan model regresi tidak adanya gangguan heteroskedastisitas.
Tabel 2
Variabel
0.241
6
Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk modal sendiri sebesar 7.113 dan tingkat kepercayaan 95% (5%), df =12 diperoleh nilai t-tabel sebesar 2.179, terlihat t-hitung lebih besar dari ttabel (7.113 > 2.179), maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti bahwa modal sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha KUD di Sumatera Barat 3. Pengaruh Modal Pinjaman terhadap Sisa Hasil Usaha KUD di Sumatera Barat. Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk modal pinjaman sebesar 0,535 dan tingkat kepercayaan 95% (5%), df =12 diperoleh nilai t-tabel sebesar 2,179, terlihat t-hitung lebih kecil dari ttabel (0,535 < 2,179), maka Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti bahwa modal pinjaman tidak berpengaruh terhadap sisa hasil usaha KUD secara parsial.
melalui koefisien determiasi. Dari perhitungan Nilai R square adalah 0,902. Hal ini berarti 90,2 persen perkembangan SHU Koperasi Unit Desa Provinsi Sumatera Barat dapat dijelaskan oleh ketiga variabel bebas di atas, sedangkan 9,8 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model. Simpulan dan Saran 1.
2.
Uji F-tes Uji F-test ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel terikat.
3.
Uji F-hitung/statistik secara serempak ditunjukkan oleh perbandingan F-hitung dan F-tabel. Nilai F-tabel= 3.49. Sedangkan nilai F-hitung sebesar 33.677.karena F-hitung lebih besar dari Ftabel (33.677>3.49). Ini berarti bahwa jumlah anggota, modal sendiri dan modal pinjaman berpengaruh signifikan terhadap perkembangan SHU Koperasi Unit Desa di Provinsi Sumatera Barat.
4.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Untuk mengetahui tingkat perkembangan SHU koperasi unit desa di Provinsi Sumatera Barat yang disebabkan beberapa faktor antara lain Jumlah Anggota, Modal Sendiri dan Modal Pinjaman dapat dilihat 7
Kesimpulan Variabel jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU), nilai t-hitung yang didapatkan sebesar 1,018 dengan nilai t-tabel sebesar 2,179, jadi nilai t-hitunglebih kecil dari nilai t-tabel 1,018 < 2,179. Sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini ditolak. Variabel modal sendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha (SHU), nilai t-hitung yang didapatkan sebesar 7,113 dengan nilai t-tabel sebesar 2,179, jadi nilai t-hitunglebih besar dari nilai t-tabel 7,113 < 2,179. Sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima. Variabel modal pinjaman tidak berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU), nilai t-hitung yang didapatkan sebesar 0,535 dengan nilai t-tabel sebesar 2,179, jadi nilai t-hitunglebih kecil dari nilai t-tabel 0,535 < 2,179. Sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini ditolak. Variabel jumlah anggota, modal sendiri, modal pinjaman secara simultan berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU) yang dapat dilihat dari hasil analisis bahwa nilai F-hitung sebesar 33.677 dan dengan nilai F-tabel sebesar 3.49.jadi nilai F-hitunglebih besar dari nilai F-tabel 33,677 < 3,49. Sehingga hipotesis keempat dalam penelitian ini diterima.
Kartasapoetra., 2001. Koperasi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Saran 1. Bagi KUD a. Hendaknya koperasi lebih giat mengajak para anggotanya untuk meningkatkan perolehan jumlah Simpanan.. b. Usaha peningkatan SHU pada KUD di Provinsi Sumatera Barat hendaknya lebih diperhatikan. c. Penggunaan modal pinjaman hendaknya KUD Provinsi Sumatera barat lebih optimal dengan mempertimbangkan persentase tingkat suku bunga pengembalian. 2. Bagi peneliti selanjutnya Disarankan kepada peneliti selanjutnya supaya menggunakan koperasi yang lebih beragam lagi dengan variabel yang lebih banyak agar penelitian selanjutnya bisa lebih optimal dan menyeluruh.
----------------., 2003.Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta: PT. Bina Adi aksara dan PT Rineka Cipta. Maryati, MC., 2001. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Pada Industri Semen di Bursa Efek Jakarta. Telaah Bisnis :Vol.2, Nomor 1, Juli, hal. 59 - 68. R.Gunawan, Sudarmanto., (2005). Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS.Yogyakarta: Graha Ilmu Riyanto, Bambang., 2001.Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.Yogyakarta: PT. BPFE. Setiawan, Achma Hendra., 2004. Peningkatan Partisipasi Anggota dalam Rangka Menunjang Pengembangan Usaha Koperasi. Dalam Dinamika Pembangunan: Vol.1 No.1.
DAFTAR PUSTAKA Ariefianto, Moch, Doddy., 2012. Ekonometrika: Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan Eviews. Erlangga. Jakarta.
SR, Soemarso., 2005. “Akuntansi Suatu Pengantar”. Jakata: Salemba Empat
Baswir, Revrisond., 2012. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Sukamdiyo., 1997. Manajemen Koperasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Chaniago, Arifinal., 1984. Perekonomian Indonesia. Bandung: Angkasa
Suwito, K Tjilik dkk., 1991. Peran Serta Anggota dan Pengembangan Koperasi Suatu Pengkajian Fungsional di Kotamadia Dati II Surakarta. Laporan Penelitian Mandiri. Universitas Sebelas Maret Surakarta.Tidak Dipublikasikan
Gozali,
Imam., (2011). Analisis Multivariate Dengan Menggunakan Spss 19.0. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Tohar, Gujarati, Damodar N., 2003. Basic Econometrics, Fourth Edition, Mcgraw-Hill Book Company, New York.
M., 2000. Permodalan dan Perkreditan Koperasi. Yogyakarta: KANISIUS.
Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992, tentang Perkoperasian, Cetakan Pertama, Semarang: Penerbit Aneka Ilmu.
Unikom.ac.id/files/disk1/599/jbptunikompp -gdl-wulanismay-29940-7
8