Jurnal Siliwangi Vol. 1 No. 1 Des 2015 Seri Pengabdian Pada Masyarakat
ISSN 2477-6629
IbM TEKNOLOGI PENGUAT BAHAN BAKU MENDONG DI KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA Suyudi1, Edvin Priatna2, Hj.Tenten Tedjaningsih3 1
[email protected],
[email protected],
[email protected] 1,3 Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi 2 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Siliwangi
Abstrak Kegiatan IbM ini dilakukan dengan metode observasi/survei dan penyuluhan serta pelatihan. Metode observasi/survei dilakukan dengan kegiatan koordinasi dengan pemerintah setempat, survei lapangan potensi usaha kerajian mendong, kajian pengolahan mendong, kebutuhan bahan baku, sumber daya manusia, dan kebutuhan alat tepat guna. Metode penyuluhan dan pelatihan dilakukan dengan diskusi dan praktek (learningby doing) melalui kegiatan pelatihan teknologi penguat bahan baku kerajinan dan anyaman mendong, penggunaan protitive teknologi tepat guna.Rangkaian kegiatan Ipek bagi Masyarakat untuk pengrajin mendong di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya telah selesai dilaksanakan beberapa kegiatan yang telah dilakukan yaitu penyuluhan, pelatihan dan demontrasi pembuatan asap cair, serta praktek penggunaan asap cair untuk pengawet bahan baku anyaman maupun kerajian mendong. Dengan penerapan teknologi ini diharapkan anyaman maupun kerajian mendong dapat menambah kualitas produk tersebut, pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan pengrajin. Pada umumnya peserta pelatihan sangat tertarik dan antusias terhadap materi yang disampaikan oleh narasumber, terbukti dari banyaknya pertanyaan dalam diskusi yang dilakukan. Kegiatan ini memberikan wacana baru bagi pengrajin mendong dalam membuat kerajian mendong yang berkualitas baik dibandingkan dengan kegiatan sebelumnya. Kata kunci : asap cair, mendong, prototipe, pendapatan, pengrajin. Abstact IbM activity is carried out by the method survey and training method. Survey method is carried out by coordination with local government, field survey mendong of potency of mendong effort processing study, raw material requirements,human resources, and need of appropriate tools, and the feasibility of craft effort. Training methods is conducted by discussing and practice (learning by doing)through training activities of various trends design of mendong craft, use of protitive appropriate technology, waterproof coating of all product of mendong carft marketing teknik base on web.The series activity of iptek for mendong craftsmen in Manonjaya Tasikmalaya regency has done such as conseling, traning, compare study and field praktice to make new designs of woven mendong. The new design of mendong craftsmen can increase of added value and olso to increase revenue of craftsmen. In general, participants were interested and enthusiast of all about the matery, All proof by the number of questions in the discussion. Some obstacles were encountered such as (a). the dye of (dye) mendong very expensive. (b). Difficult to dry if it`is not shine enught. Keywords: liquid smoke, mendong, design, revenue, craftsmen
45
Jurnal Siliwangi Vol. 1 No. 1 Des 2015 Seri Pengabdian Pada Masyarakat
PENDAHULUAN Kecamatan Manonjaya terletak di Kabupaten Tasikmalaya yang jaraknya sekitar 20 km dari Kota Tasikmalaya. Kecamatan Manonjaya terdiri dari 11 desa dengan luas wilayah 44,71 km2 dan jumlah penduduk 60.952 orang (Sekda Kab. Tasikmalaya, 2009). Daerah ini merupakan daerah agraris pertanian dimana komoditi pertaniannya adalah padi, salak, dan mendong. Luas areal mendong adalah 189 Ha dengan produksi pertahun 1.542 ton (BPS Kab. Tasikmalaya, 2012). Sebagian besar mendong diolah oleh masyarakat menjadi bahan tikar tradisional. Mendong merupakan tanaman yang bisa dibudidayakan, dan berkelanjutan sehingga kebutuhan akan produksi dapat terpenuhi. Penggunaan mendong sebagai bahan baku aneka kerajinan tidak merusak lingkungan dan bahkan dapat menciptaan lingkungan yang bersih dan menjaga pencemaran. Meskipun produk aneka kerajinan berbahan dasar mendong sudah menjadi kegiatan bisnis di Kecamatan Manonjaya, tetapi pengrajin mendong belum bisa merubah tingkat perekonomian penduduk menjadi ekonomi yang maju, dan tingkat perkonomian pengrajin kebanyakan termasuk golongan masyarakat miskin. Hal ini dikarenakan pendapatan pengrajin mendong masih minim. Terbatasnya pengetahuan pengrajin mendong untuk meningkatkan teknologinya, menyebabkan harga aneka kerajinan tidak meningkat bahkan banyak ditinggalkan pembeli. Pengrajin mendong mengalami kendala dalam pengawetan produknya karena karena cepat rusak, maka pengembangan teknologi pengawet bahan baku mendong perlu dilakukan, sehingga penduduk Kecamatan Manonjaya dalam usaha kerajinan mendong dapat bersaing dengan kerajinan hasil produk lain yang merupakan produk sintetis. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik maka produk produk kerajian yang berbahan baku mendong akan semakin tersingkir oleh produk yan lainnya sebagai efek subsititusi. Dampak yang dirasakan bagi pengrajin akan menurunkan pendapatan secara luas dapat menurunkan kesejahteraan sosial
46
ISSN 2477-6629
masyarakat. Bila mendapat sentuhan teknologi pengawetan dapat menyebabkan bahan baku mendong menjadi awet dan tidak mudah rusak, yang pada gilirannya dapat mampu bersaing dengan produk yang sejenis. Oleh karena itu, Pengabdian Pada Masyarakat untuk pengawetan bahan baku mendong kepada pengrajin mendong di Kecamatan Manonjaya perlu untuk dilaksanakan. Dan hal ini merupakan darma pengabdian bagi Perguruan Tinggi sebagai cikal bakal untuk menumbuhkan dan mengembangkan suatu budaya penerapan teknologi bagi pengrajin yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan pengrajin tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka, solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah mengadopsi teknologi dan sosialisasi terknologi penguat bahan baku mendong untuk membina para pengrajin mendong di Kecamatan Manonjaya melalui kegiatan sebagai berikut: a. Membuat teknologi destilasi asap cair untuk pengawetan bahan baku mendong di Kecamatan Manonjaya, yang selama ini hanya menggunakan mendong dengan bahan baku yang belum adanya sentuhan teknologi. b. Sosialisasi teknologi tersebut kepada pengrajin lainnya yang berada disekitar Kecamatan Manonjaya. c. Pembinaan dan penyuluhan agar teknologi yang diterapkan dapat dirasakan manfaaatnya oleh pengrajin secara kontinyu. Target luaran dari kegiatan ini adalah model pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengrajin mendong. Adapun secara rinci luaran yang diperoleh adalah sebagai berikut: a. Diperoleh suatu bahan dan formulasi yang cocok untuk bahan pengawet kerajian berbahan baku mendong melalui penerapan teknologi tepat guna. b. Peningkatan pengetahuan pengrajin mendong tentang penggunaan asap cair dengan teknologi tepat guna dapat
Jurnal Siliwangi Vol. 1 No. 1 Des 2015 Seri Pengabdian Pada Masyarakat
menghasilkan bahan baku mendong yang berkualitas dan tidak cepat rusak. c. Hasil teknologi tepat guna tersebut dapat disosialisasikan kepada pengrajin lainnya disekitar wilayah Kecamatan Manonjaya. d. Menghasilkan publikasi ilmiah yang diterbitkan pada Jurnal Nasional Terakreditasi. METODE PELAKSANAAN Kegaiatan survai lapang dalam rangka mengetahui potensi usaha mendong yang dilakukan bersama dengan pertemuan pengrajin melalui wawancara pendahuluan, untuk memperoleh gambaran keadaan yang aktual,untuk dianalisis dan diolah mendapatkan informasi yan jelas. Kajian melihat kebutuhan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk kegiatan perencaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang akandilaksanakan. Kajian kebutuhan sarana alat teknologi tepat guna yang nantinya akan diterapkan kepada pengrajin. Metode Penyuluhan dan pelatihan teknologi tepat guna bagi pengrajin mendong
ISSN 2477-6629
diberikan kepada 30 responden yang berasal dari kelompok pengrajin berada di wilayah desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Dalam pelaksanaan pelatihan, menggunakan metode diskusi dan praktek (learning by doing) dengan memberikan praktek dan diskusi serta penyuluhan penerapan teknologi tepat guna untuk pengawetan bahan baku mendong dengan menggunakan asap cair sebagai pelapis dan pengawetnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelum kegiatan dilaksankan, kegiatan ini diawali dengan perlengkapan berbagai administrasi yang diperlukan seperti perijinan, koordinasi dengan ketua kelompok dan anggota pengrajin mendong. Selanjutnya penyusunan jadwal penyuluhan dan praktek demontrasi pembuatan asap cair. Pelaksanaan Kegiatan iptek bagi masyarakat untuk pengrajin mendong di Kecamatan Manonjaya dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1. Kegiatan Penyuluhan Iptek Teknologi Tepat Guna untuk Penguat Bahan baku Mendong. No 1
2 3 4 5
Kegiatan Penyuluhan Manajemen Usaha Agribisnis Mendong dan Bahan Pengawet untuk Bahan Baku Mendong Penyuluhan Teknologi Tepat Guna
Tempat Kelompok Pengrajin Ds. Kamulyan
Praktek Demontrasi Teknologi Tepat Guna Pembuatan Asap cair Praktek Penerapan Asap Cair sebagai Pengawet Bahan baku Mendong Monitoring Kegiatan Penggunan Teknologi Tepat Guna ke Pengrajin
Kelompok Pengrajin Ds. Kamulyan
Kelompok Pengrajin Ds. Kamulyan
Kelompok Pengrajin Ds. Kamulyan Kelompok Pengrajin Ds. KamulyanManonjaya
47
Jurnal Siliwangi Vol. 1 No. 1 Des 2015 Seri Pengabdian Pada Masyarakat
Penyuluhan Teknologi Tepat Guna Hasil yang diperoleh dari kegiatan penyuluhan dan demontarasi pembuatan asap cair adalah : 1) Diperoleh asap cair hasil destilasi yang dilakukan pada saat demontrasi dapat digunakan sebagai bahan pengawet mendong untuk pembuatan anyaman mendong maupun kerajinan yang lainnya. 2) Peningkatan pengetahuan pengrajin mendong tentang pembuatan asap cair dari hasil destilasi dengan teknologi tepat guna.
ISSN 2477-6629
Proses Pewarnaan dan Pengawetan Mendong 3) Teknologi tepat guna disosialisasikan kepada pengrajin lainya disekitar Kecamatan Manonjaya. Salah satu teknologi tepat guna yang disampaikan pada kegiatan penyuluhan adalah pembuatan asap cair, yang hasilnya penyulingannya sebagai bahan untuk pengawet mendong untuk anyaman. Adapun model prototipe sebagai pedoman untuk pembuatan asap cair dapat dilihat pada gambar diberikut.
Gambar Model Prototipe Pembuatan Asap Cair
48
Jurnal Siliwangi Vol. 1 No. 1 Des 2015 Seri Pengabdian Pada Masyarakat Peserta penyuluhan sebanyak 30 orang yang berasal dari anggota kelompok pengrajin mendong Linda Jaya Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan penyuluhan dilakukan tanggal 28 Nopember 2014. Selanjutnya Kegiatan demontrasi pembuatan asap cair dengan teknologi tepat guna dilakukan pada tanggal 29 Nopember 2014, sedangkan monitoring kegiatan dilakukan pada tanggal 1 Desember 2014. Tempat kegiatan penyuluhan dilakukan di pabrik/ gudang ketua kelompok pengrajin Linda Jaya Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan tempat demontrasi pembuatan asap cair dilakukan di ruang terbuka, sehingga ada saat hujan mengalami kendala. Tabel 2. Materi Penyuluhan dan Nara Sumber Pengabdian Pada Masyarakat di Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. No 1
2
3
Materi Manajemen Usaha dan Agribisnis Mendong Bahan Pengawet Buatan dan Pengawet Alam untuk Bahan Baku Mendong Teknologi Tepat Guna Pembuatan Asap Cair
Nara Sumber Suyudi, SP. MP.
Hj. Tenten Tedjaningsih, Ir. MSi.
Edvin Priatna, ST. MT.
Serangkaian kegaiatan penyuluhan dan demontrasi pembuatan asap cair berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat respon sangat baik dari pengrajin, kelembagaan kelompok maupun pemerintah desa dan kecamatan. Faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan pengabdian ini
ISSN 2477-6629
adalah besarnya minat dan antusiasme peserta selama kegiatan, sehingga kegaitan berlangsung dengan lancar dan efektif. Penggunaan asap cair sebagai bahan penguat untuk pembuatan kerajinan anyaman mendong merupakan wacana dan teknologi baru bagi pengrajin dalam rangka meningkatkan kualitas hasil anyaman mendong. Dengan peningkatan kualitas hasil anyaman diharapkan harga jual akan meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pengrajin. Faktor penghambatnya dalam kegiatan program pengabdian pada masyarakat adalah kegiatan penyuluhan dilakukan dalam ruangan dan demontrasi pembuatan asap cair dilakukan diruangan terbuka sehingga terkena hujan. Proses pembuatan asap cair terus perlu dibimbing dan dimonitoring agar hasil asap cair yang diperoleh memiliki kualitas yang baik. Selanjutnya proses penggunaan asap cair untuk pengawet pada anyaman mendong dilakukan pada saat bersamaan proses pewarnaan bahan baku mendong. Kegiatan lain yang belum tercapai adalah belum ditemukannya bahan pewarna alam yang lebih awet untuk kerajian anyaman mendong. Pada saat ini pengrajin anyaman mendong masih menggunakan zat pewarna buatan pabrik yang menggunkan bahan kimia serta harganya relatif mahal. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan Pengabdian pada masyarakat oleh TIM Universitas Siliwangi dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1) Kegiatan pengabdian pada masyarak terlaksana sesuai dengan tujuan dan rencana. 2) Kegaiatan ini mendapat sambutan positif baik dari para pengrajin mendong maupun kelembagaan di tingkat desa dan kecamatan. 3) Kegiatan ini memberikan wacana baru bagi para pengrajin mendong dalam memanfaatkan teknologi bahan penguat asap cair untuk membuat
49
Jurnal Siliwangi Vol. 1 No. 1 Des 2015 Seri Pengabdian Pada Masyarakat kerajinan mendong yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan sebelumnya. Saran 1) Kegiatan penerapan teknologi tepat guna hendaknya dapat dilanjutkan dan disebarluaskan kepada pengrajin lainya di sekitar wilayah pengrajin mendong Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. 2) Hasil kegiatan masih perlu dikembangkan untuk pengrajin sebagai mitra, tim penyuluh sebagai narasumber, agar kerjasama ini terus dapat berlanjut untuk menyempurnakan program-program lainya yang belum tercapai. DAFTAR PUSTAKA Budi Rahmat, Apip Supriadi, Suyudi, 2009. Iptek Bagi Masyarakat (IbM Diversifikasi Home Industri Kelapa danHasil Sampingannya Untuk Kepastian dan Peningkatan pendapatan Petani. Laporan IbM Dikti Pengabdian Pada Masyarakat, LPPM, Universitas Siliwangi. Tasikmalaya. Laporan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKNPPM), 2013. LPPM, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya. BPS Kab. Tasikmalaya, 2012. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya. D. Yadi Heryadi dan Suyudi, 2012. Dinamika peran ganda tenaga kerja wanita dalam industry kerajinan mendong di Pemkot Tasikmalaya, Laporan Penelitian, LPPM, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya. Sekda Kab. Tasikmalaya, 2009. Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Suyudi, 2008. Studi komporatif usaha tani mendong dan padi sawah, Jurnal Ilmiah Faperta, Unsil, Vol. 06, hal. 12 – 16 Suyudi, Aripin, Ade Maftuh, 2014. Laporan Iptek bagi Masyarakat. (IbM) untuk Pengrajin Mendong di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.
50
ISSN 2477-6629