JURNAL DAN POSTING Putu Semaradana, S.Pd
Rekening merupakan alat untuk mencatat pertambahan dan pengurangan dalam satuan uang. Penambahan dicatat pada salah satu sisi rekekning dan pengurangan dicatat pada sisi lainnya. Jumlah pertambahan dapat diketahui dengan menjumlahkan sisi pertambahan, sebaliknya pada jumlah pengurangan dapat diketahui dengan menjumlahkan sisi pengurangan. Aturan pendebetan dan pengkreditan serta saldo-salso pada umumnya dari berbagai jenis rekening dapat dilihat pada ikhtisar di bawah ini. Jenis Rekening
Pertambahan
Pengurangan
Saldo
Aktiva
Debet
Kredit
Debet
Kewajiban
Kredit
Debet
Kredit
Modal
Kredit
Debet
Kredit
Pendapatan
Kredit
Debet
Kredit
Biaya
Debet
Kredit
Debet
Apabila suatu rekening yang biasanya mempunyai saldo debet ternyata menunjukkan saldo kredit atau sebaliknya, maka hal ini merupakan suatu petunjuk adanya kesalahan pencatatan atau ada transaksi yang tidak biasa. Sistem pencatatan transaksi-transaksi keuangan dalam suatu perusahaan disebut pembukuan. Pemakaian rekening dimakasudkan untuk menunjukkan kondisi keuangan perusahaan dan perubahan-perubahan serta sebab-sebab yang mengakibatkan perubahan pada kondisi keuangan perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini, system yang dianggap paling memuaskan adalah sistem pembukuan berpasangan. Di dalam sistem pembukuan berpasangan, setiap transaksi keuangan yang terjadi selalu dicatat dengan cara sedemikian rupa sehingga jelas pengaruhnya terhadap aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan biaya. Prinsip utama sistem ini ialah bahwa setiap transaksi selalu dicatat dengan mendebet dan mengkedit dua buah rekening atau lebih dengan jumlah yang sama. Pengaruh transaksi tidak dicatat secara langsung dalam buku besar, tetapi masing-masing transaksi dianalisis dahulu pengaruhnya terhadap elemen-elemen persamaan akuntansi (aktiva, kewajiban, modal, pendapatan atau biaya) dan kemudian dipindahkan ke buku besar. Hasil analisis transaksi tersebut dituangkan dalam suatu alat pencatatan yang disebut jurnal. Dengan
demikian jurnal merupakan penghubung antara transaksi dengan buku besar. Hubungan tersebut dapat dilukiskan dengan diagram sebagai berikut. TRANSAKSI
BUKTI-BUKTI TRANSAKSI
JURNAL
BUKU BESAR
JURNAL Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus di debet dan di kredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi yang terjadi sebelum di bukukan ke dalam buku besar, harus dicatat dahulu dalam jurnal. Oleh karena itu buku jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama (book of original entry). Manfaat pemakaian jurnal adalah sebagai berikut. 1. Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos terpengaruh oleh suatu transaksi. Pengaruh transaksi yang mengakibatkan beberapa pendebetan dan pengkreditan, sulit diketahui melalui buku besar, namun terlihat jelas dalam jurnal. 2. Jurnal juga merupakan alat pencatatan yang member gambaran secara kronologis (menurut urutan waktu terjadi transaksi), sehingga dapat memberi gambaran yang lengkap tentang seluruh transaksi perusahaan berdasarkan urut-urutan kejadiannya. 3. Jurnal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dikerjakan oleh beberapa orang secara bersamaan. Transaksi-transaksi dalam perusahaan besar biasanya cukup banyak jumlahnya sehingga diperlukan beberapa orang untuk menanganinya. 4. Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi. Sebaliknya ruang yang tersedia dalam kolom keterangan di rekening-rekening buku besar sangat terbatas, sehingga tidak dapat memuat keterangan yang cukup. 5. Apabila transaksi dicatat secara langsung ke buku besar dan terjadi kesalahan dalam mencatatnya, maka letak kesalahan tersebut di buku besar sulit ditemukan. Jenis-jenis kesalahan-kesalahan yang sulit ditemukan bila transaksi dicatat langsung ke buku besar, misalnya : lupa mendebet atau mengkredit suatu rekening dan melakukan pendebetan atau pengkreditan pada sisi rekening yang salah. Terdapat beberapa fungsi jurnal, antara lain sebagai berikut. a. Fungsi mencatat, artinya semua transaksi harus dicatat dalam buku jurnal, jangan sampai ada yang ketinggalan. b. Fungsi historis, artinya jurnal mencatat setiap transaksi keuangan perusahaan secara kronologis/berurutan waktu (mulai transaksi/kejadian pertama hingga yang terakhir). c. Fungsi analisis, artinya jurnal merupakan hasil ananlisis suatu transaksi keuangan perusahaan.
d. Fungsi instruktif, artinya jurnal merupakan pencatatan hasil analsia suatu transaksi keuangan perusahaan. e. Fungsi informatif, artinya jurnal memberikan informasi tentang transaksi keuangan yang terjadi, seperti tanggal, jumlah dan nama barang, besarnya uang, dan nama orang atau perusahaan. Pada waktu-waktu tertentu (harian, mingguan) pendebetan dan pengkreditan tersebut dipindahkan ke rekening-rekening di buku besar. Data – data transaksi yang terkumpul di bukubuku besar merupakan sumber untuk menyusun laporan-laporan keuangan. Jurnal dan rekening-rekening buku besar mempunyai peranan yang tidak dapat dipisahkan di dalam mencatat transaksi-transaksi perusahaan. Jurnal mencatat pengaruhnya dari tiap-tiap transaksi perusahaan terhadap persamaan akuntansi secara kronologis, sedangkan rekeningrekening buku besar mengelompokkan dan meringkas pengaruh transaksi-transaksi terhadap aktiva, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Jurnal adalah buku pertama yang digunakan untuk mencatat transaksi pada saat transaksi terjadi, sedangkan buku besar merupakan buku terakhir di mana pendebetan dan pengkreditan dari jurnal dipindahkan ke dalamnya, sehingga dapat dikumpulkan dalam rekening-rekening yang tepat.
Bentuk Jurnal JURNAL Halaman : …….. Tanggal (1)
Jumlah
Nama rekening dan keterangan
Nomor Rekening
Debet
Kredit
(2)
(3)
(4)
(5)
Pemakaian kolom-kolom dalam lembar jurnal adalah sebagai berikut. Kolom (1) :
Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. Kolom ini terbagi atas dua bagian. Bagian kiri digunakan untuk mencatat tahun dan bulan, sedangkan bagian kanan untuk mencatat tanggal.
Kolom (2) :
Untuk mencatat nama rekening yang didebet dan nama rekening yang di kredit. Dalam kolom ini dicatat juga keterangan atau uraian singkat tentang transaksi yang dicatat.
Kolom (3) :
Untuk mencatat nomor rekening yang di debet maupun yang dikredit.
Kolom (4) :
Untuk mencatat jumlah rupiah yang harus di debetkan ke dalam rekening yang namanya telah tertulis pada kolom (2)
Kolom (5) :
Untuk mencatat jumlah rupiah yang harus dikreditkan ke dalam rekening yang namanya telah tertulis pada kolom (2)
Proses mencatat suatu transaksi di dalam jurnal disebut menjurnal. Prosedur yang harus diikuti dalam menjurnal dalah sebagai berikut : 1) Tahun ditulis pada baris pertama. Tahun biasanya tidak ditulis berulang-ulang pada saat suatu halaman apabila tahun tidak berganti. 2) Nama bulan ditulis untuk transaksi yang pertama terjadi dalam bulan yang bersangkutan pada bagian atas kolom pertama. Nama bulan hanya ditulis lagi pada bagian atas halaman yang baru atau pada awal bulan yang baru. Jadi nama bulan tidak perlu ditulis berulang-ulang pada halaman yang sama, kecuali bulan berganti. 3) Tanggal untuk setiap transaksi dicatat pada kolom pertama, pada bagian kolom yang kecil. Untuk setiap transaksi perlu ditulis tanggalnya meskipun dalam tanggal yang sama terjadi beberapa transaksi. 4) Nama rekening yang didebet ditulis merapat ke pinggir sebelah kiri dalam kolom (2) dan jumlah pendebetan dimasukkan ke dalam sisi kiri atau kolom (4) dalam kolom jumlah. 5) Nama rekening yang dikredit ditulis dalam baris berikutnya pada kolom (2) dan ditulis sedikit masuk ke sebelah kanan bila dibandingkan dengan nama rekening yang didebet. Jumlah pengkreditan dicatat pada sisi kanan atau kolom (5) dalam kolom jumlah. 6) Penjelasan atau keterangan ditulis pada baris berikutnya dalam kolom (2). Sebaliknya keterangan ditulis secara singkat tanpa mengabaikan informasi yang penting dan dapat dipahami dengan jelas.
POSTING Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke dalam buku besar disebut posting, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debet jurnal ke dalam sisi debet rekening dan memindahkan jumlah dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit rekening. Nama rekening yang diposting di buku besar harus sesuai dengan nama rekening yang tertulis di dalam jurnal. Urut-urutan kegiatan memindahkan ke rekening buku besar ini harus sejalan dengan urut-urutan mendebet dan mengkredit dari jurnal. Posting dapat dilakukan dengan menggunakan mesin pembukuan secara otomatis dengan komputer. Apabila posting dilakukan dengan tangan (manual), maka cara yang harus ditempuh adalah sebagai berikut. 1) Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dengan rekening yang bersangkutan. 2) Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus dituliskan dalam kolom F (folio) di rekening. 3) Langkah berikutnya adalah menuliskan nomor rekening yang telah diposting pada kolom Nomor Rekening di dalam jurnal. Prosedur ini mempunyai dua tujuan, yaitu : a) Untuk menunjukkan bahwa jurnal tersebut telah diposting. b) Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan rekening di buku besar. Kode Rekening Kode rekening adalah suatu metode yang sistematis untuk mengidentifikasikan dan menempatkan setiap perkiraan/rekening buku besar sehingga memudahkan pengenalan kelompoknya mudah diingat dan penggunaannya serta mudah mencarinya kembali bila diperlukan. Dalam praktek baik dalam perusahaan kecil maupun perusahaan besar perkiraan jumlahnya puluhan, ratusan atau bahkan lebih. Karena banyaknya rekening-rekening yang mungkin ada dalam suatu perusahaan perlu diadakan penggolongan sedemikian rupa secara sistematis. Member nomor golongan rekening tertentu berbeda dengan golongan perkiraan lainnya. Dalam pemberian nomor atau kode harus diperhatikan sebagai berikut. 1) Nomor atau kode rekening untuk tiap perusahaan tidak akan sama, tergantung pada kebutuhan dan keinginan perusahaan yang bersangkutan. 2) Umumnya pemberian kode adalah dengan angka. 3) Kelompok utama dalam struktur rekening, umumnya ditulis pada angka di bagian paling depan, kemudian berturut-turut untuk sub kelompok paling kecil. 4) Penggunaan kode dengan angka dapat meliputi dua angka, tiga angka atau lebih. 5) Pemberian nomor/kode dilakukan sebagai berikut.
Kelompok Rekening
Dua Angka
Tiga Angka
Aktiva
10 – 19
100 – 199
Kewajiban
20 – 29
200 – 299
Modal
30 – 39
300 – 399
Pendapatan
40 – 49
400 – 499
Beban
50 – 59
500 – 599
Pendapatan dan Beban di luar usaha
60 - 69
600 – 699
Contoh bagan rekening dengan kode rekening dengan menggunakan dua angka dan tiga angka : Kelompok Perkiraan 1.
2.
3.
4.
5.
AKTIVA Kas Piutang Persediaan Barang Suplies Kantor Dan seterusnya KEWAJIBAN Hutang Dagang Hutang Gaji Dan seterusnya MODAL Modal … Prive … PENDAPATAN Pendapatan Sewa Pendapatan Komisi BIAYA Biaya Gaji Biaya Sewa Biaya Iklan
Dua angka
Tiga angka
11 12 13 14
111 112 113 114
21 22
211 222
31 32
311 312
41 42
411 412
51 52 53
511 512 513
Macam-macam Kode Perkiraan 1. Kode Rekening dengan Sistim Numeral Kode rekening dengan sistim numeral adalah suatu cara pemberian kode pada rekening dengan menggunakan nomor. Contoh : Kelompok Aktiva diberi kode dengan kepala 1 Kelompok Kewajiban diberi kode dengan kepala 2 Kelompok Modal diberi kode dengan kepala 3 Kelompok Pendapatan diberi kode dengan kepala 4 Kelompok Biaya diberi kode dengan kepala 5 2. Kode Rekening dengan Sistim Desimal Kode perkiraan dengan sistim desimal adalah sistim dimana rekening akan diberi kode dengan 4 angka masing-masing akan menunjukkan kode kelompok, golongan, sub golongan dan nama perkiraan. Kemudian perkiraan akan diberi dua angka dipisahkan dengan titik yang menunjukkan bagian yang bersangkutan. Kode Rekening 5 51 512 5124 5124.10 5124.20
Yang akan menunjukkan Kelompok Biaya Golongan Biaya Penjualan Sub Golongan Biaya Gaji Rekening Biaya Gaji Pegawai Rekening Biaya Gaji Pegawai Bagian Gudang Rekening Biaya Gaji Pegawai Bagian Pengiriman
3. Kode Rekening dengan Sistim Mnemonik Kode rekening dengan sistim mnemonic adalah cara pemberian kode pada rekening dengan menggunakan huruf. Kode Rekening H HL HL-K HL-PU HL-H
Nama Rekening Harta Harta Lancar Kas Piutang Usaha Hipotek
Penggunaan Jurnal dan Buku Besar Penggunaan jurnal dan buku besar dapat digambarkan pada contoh di bawah ini :
Transaksi :
Analisis Transaksi :
Pada tanggal 1 Juni 2010 Rahkmat mendirikan perusahaan cuci mobil Garuda Jaya dengan Jalan menginvestasikan uang tunainya sebesar Rp. 50.000.000,00
1. 2.
Kas perusahaan bertambah dan harus didebetkan dengan jumlah Rp. 50.000.000,00 Modal perusahaan juga bertambah dan harus dikreditkan dengan jumlah yang sama
Jurnal Halaman : 1 Tanggal
Nama rekening dan keterangan
(1)
(2)
2010 Juni
1
Kas
Debet
Kredit
(3)
(4)
(5)
111
Modal, Rahkmat
Jumlah
Nomor Rekening
50.000.000
311
50.000.000
(Investasi modal dalam perusahaan cuci mobil Garuda Jaya)
Kas No Rek : 111 Tanggal 2010
1
Keterangan
F
Investasi Rahkmat
1
Debet
Kredit
50.000.000
Saldo -
50.000.000
Juni
Modal, Rahkmat No Rek : 311 Tanggal 2010 Juni
1
Keterangan
F
Investasi Rahkmat
1
Debet -
Kredit 50.000.000
Saldo 50.000.000
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang menjurnal dan memposting, berikut ini disajikan beberapa transaksi keuangan dari Usaha Bengkel “Abadi” selama bulan Agustus 2010.
BENGKEL MOBIL “ABADI” NERACA Per 31 Agustus 2010 Kas
14.750.000,00
Perlengkapan
1.500.000,00
Piutang
1.000.000,00
Gedung
Hutang
1.000.000,00
Modal Ratna
22.650.000,00
Jumlah Passiva
23.650.000,00
7.000.000
Ak. Peny. Gedung
600.000
Jumlah Aktiva
6.400.000,00
23.650.000,00
Selama bulan Agustus 2010 terjadi transaksi-transaksi sebagai berikut. Agustus
2
Dibeli peralatan bengkel dari PT. Gama seharga Rp. 15.000.000,00 yang dibayar tunai Rp. 7.000.000,00 sedangkan sisanya akan diangsur dalam 10 kali angsuran bulanan.
4
Dibeli secara kredit perlengkapan bengkel dari Toko ABC seharga Rp. 1.900.000,00
6
Dibayar iklan di Harian Balipost sebesar Rp. 2.500.000,00 untuk 25 kali terbitan.
8
Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp. 600.000,00 terhitung bulan Agustus 2010 s/d Agustus 2011.
10 Diterima pendapatan bengkel dari para langganan sebesar Rp. 3.000.000,00 12 Diterima dari debitur tagihan kepadanya sebesar Rp. 7.000.000,00 14 Dibayar Hutang kepada Toko ABC sebesar Rp. 1.000.000,00 18
Diselesaikan pekerjaan bengkel dari seorang langganan dan diterima tunai Rp. 3.000.000,00
20 Dibayar gaji pegawai untuk 3 minggu sebesar Rp. 1.900.000,00 23
Diambil uang tunai untuk kepentingan pemilik perusahaan sebesar Rp. 1.000.000,00
26 Dibayar biaya keamanan untuk bulan Agustus 2010 sebesar Rp. 2.000.000,00 28 Diterima dari langganan taihan yang jatuh tempo hari ini Rp. 2.000.000,00 30
Dibayar rekening listrik, air, telepon untuk bulan Agustus 2010 sebesar Rp. 650.000,00
31 Dibayar gaji harian untuk 4 orang karyawan Rp. 500.000,00 Penyelesaian : 1)
Jurnal Umum Jurnal Umum (dalam ribuan) Tanggal
Nama rekening dan keterangan
(1)
(2)
2010 Agustus
2
Peralatan bengkel
Halaman : 1 Jumlah
Nomor Rekening
Debet
Kredit
(3)
(4)
(5)
105
15.000
Kas
101
Hutang Usaha
201
7.000 8.000
(Hutang 10 kali angsuran kepada PT. Gama) 4
Perlengkapan bengkel Hutang Usaha
102
1.900
201
1.900
(Hutang kepada Toko ABC) 6
Iklan dibayar di muka Kas
104
2.500
101
2.500
(Iklan Harian Balipost untuk 25 kali terbitan) 8
Biaya Asuransi Kas
501
600
101
600
(Premi asuransi untuk 1 tahun) 10
Kas Pendapatan bengkel (Diterima dari para langganan
101 401
3.800 3.800
Jurnal Umum (dalam ribuan) Tanggal
Nama rekening dan keterangan
(1)
(2)
2010 Agustus
12
Kas Piutang usaha
Halaman : 2 Jumlah
Nomor Rekening
Debet
Kredit
(3)
(4)
(5)
101
700
103
700
(Dari para langganan) 14
Hutang usaha Kas
201
1.000
101
1.000
(Hutang kepada Toko ABC) 18
Piutang usaha Pendapatan bengkel
103
3.000
401
3.000
(jasa kepada langganan) 20
Biaya Gaji Kas
501
1.900
101
1.900
(gaji untuk 2 minggu) 23
Prive Kas
302
1.000
101
1.000
(keperluan pemilik) 26
Biaya lain-lain Kas
509
200
101
200
(keamanan lingkungan) 28
Kas Piutang usaha
101
2.000
103
2.000
(dari langganan kredit) 30
Biaya lain-lain Kas
509
650
101
650
(air, listrik, telepon) 31
Biaya lain-lain Kas (gaji harian untuk 4 orang)
502 101
500 500
2)
Buku Besar Kas Tanggal
Keterangan
No. Rek : 101 F
Neraca
Debet
Kredit
14.750.000
Saldo
2010
1
Juni
2
1
7.000.000
7.750.000
6
1
2.500.000
5.250.000
8
1
600.000
4.650.000
10
1
3.800.000
8.450.000
12
2
700.000
9.150.000
14
2
1.000.000
8.150.000
20
2
1.900.000
6.250.000
23
2
1.000.000
5.250.000
25
2
200.000
5.250.000
28
2
30
2
650.000
7.050.000
31
2
500.000
5.900.000
2.000.000
Perlengkapan Bengkel Tanggal
Keterangan
2010
1
Agustus
4
F
Neraca 1
14.750.000
5.050.000
No. Rek : 102 Debet
Kredit
1.500.000
1.500.000
1.900.000
3.400.000
Piutang Usaha Tanggal
Keterangan
F
2010
1
Neraca
Agustus
12
2
18
2
28
2
Saldo
No. Rek : 103 Debet
Kredit
1.000.000
Saldo 1.000.000
700.000 3.000.000
300.000 3.300.000
2.000.000
1.300.000
Iklan dibayar di muka Tanggal 2010
Keterangan 6
F
Neraca
Debet
No. Rek : 104 Kredit
2.500.000
Saldo 2.500.000
Agustus Peralatan Bengkel Tanggal 2010
Keterangan 1
F
Neraca
Debet
No. Rek : 105 Kredit
15.000.000
Saldo 15.000.000
Agustus Gedung Tanggal 2010
Keterangan 1
F
Neraca
No. Rek : 106 Debet
Kredit
7.000.000
Saldo 7.000.000
Agustus Akumulasi Penyusutan Gedung Tanggal 2010
Keterangan 1
F
Debet
Neraca
No. Rek : 106.1 Kredit 600.000
Saldo 600.000
Agustus Hutang Usaha Tanggal
Keterangan
2010
1
Agustus
2
F
No. Rek : 201 Debet
Neraca
Kredit
Saldo
1.000.000
1.000.000
1
8.000.000
9.000.000
4
1
1.900.000
10.900.000
14
2
1.000.000
9.900.000
Modal Ratna Tanggal 2010
Keterangan 1
F
No. Rek : 301 Debet
Neraca
Kredit 22.650.000
Saldo 22.650.000
Agustus Prive Tanggal 2010
Keterangan 23
No. Rek : 302
F
Debet
1
1.000.000
Kredit
Saldo 1.000.000
Agustus Pendapatan Bengkel Tanggal
Keterangan
F
2010
10
1
Agustus
18
1
Debet
No. Rek : 401 Kredit 3.800.000
3.000.000
2010
Keterangan 8
F 1
3.800.000 6.800.000
Biaya Asuransi Tanggal
Saldo
No. Rek : 501
Debet
Kredit
600.000
Saldo 600.000
Agustus Biaya Gaji Tanggal
Keterangan
No. Rek : 502 F
Debet
Kredit
Saldo
2010
20
1
1.900.000
1.900.000
Agustus
31
1
500.000
2.400.000
Biaya Lain-Lain Tanggal
Keterangan
F
No. Rek : 509 Debet
Kredit
Saldo
2010
26
1
200.000
200.000
Agustus
30
1
650.000
850.000
3)
Neraca Saldo BENGKEL MOBIL “ABADI” NERACA SALDO Per 31 Agustus 2010
Nomor Rekening
Nama Rekening
Saldo Debet
101
Kas
5.900.000
102
Perlengkapan Bengkel
3.400.000
103
Piutang Usaha
1.300.000
104
Iklan dibayar di muka
2.500.000
105
Peralatan Bengkel
106
Gedung
106.1
Kredit
15.000.000 7.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung
600.000
201
Hutang Usaha
9.900.000
301
Modal Ratna
22.650.000
302
Prive
401
Pendapatan Bengkel
501
Biaya Asuransi
502
Biaya Gaji
509
Biaya Lain-Lain
1.000.000 6.800.000 600.000 2.400.000 850.000 39.950.000
39.950.000