IF Nurcahyo, Peluang Usaha Budidaya Jamur Kuping
PELUANG USAHA BUDIDAYA JAMUR KUPING Oleh: IF Nurcahyo Susantiningrum 2) 1),
1)
Staff Pengajar Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sebelas Maret 2) Staff Pengajar Jurusan PAP FKIP Universitas Sebelas Maret email :
[email protected]
Abstrak Sebagian besar wilayah di Indonesia sangat bagus untuk budidaya jamur, karena alam Indonesia yang hangat dan lembab, dan jamur akan tumbuh bila dikondisikan sesuai dengan persyaratannya. Budidaya jamur dapat dilakukan dengan mudah dan murah karena kandungan komponennya banyak menggunakan limbah, misalkan serbuk kayu dari bekas gergaji dan dedak. Jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain: jamur tiram, jamur merang, jamur shitake, dan jamur kuping. Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang memiliki prospek bisnis sangat bagus. Hal ini disebabkan permintaan pasar domestik maupun pasar internasional masih cukup tinggi.Tak mengherankan harga jamur kuping dipasaran bisa lebih mahal dibandingkan jamur tiram serta jamur merang. Budidaya jamur kuping sangat cocok untuk dikembangkan menjadi peluang usaha skala rumah tangga.
Kata kunci : jamur kuping, budidaya, peluang usaha PENDAHULUAN
kentang;
empat
kali
lebih
tinggi
Jamur telah dikenal dan populer
daripada wortel dan tomat; dan enam
sebagai makanan lezat sejak abad XIV
kali lebih tinggi daripada jeruk. Ribuan
M. Jamur telah menjadi santapan spesial
jenis
bagi pejabat negara saat dinasti Ming
berkembang di alam terbuka sesuai
berkuasa di daratan China. Kelezatan
dengan habitat dan lingkungan (media)
dan rasa khas jamur tersebar di seluruh
hidupnya. Sedangkan jamur-jamur yang
penjuru
terbukanya
telah dibudidayakan dan telah populer
komunikasi
serta memasyarakat sebagai makanan
dunia
perdagangan
sejak dan
(spesies)
jamur
dan
sehingga
diperdagangkan di pasar-pasar, antara
menadi
hidangan
favorit sekaligus bergengsi.
telah
dan
penduduk antar negara dan benua jamur
sayuran
tumbuh
banak
lain jamur merang (Volvariella volvacea),
Jamur mengandung protein dua
jamur champignon (Agaricus bitorquis,
kali lebih tinggi daripada asparagus dan
A.ampestris, dan A.bisporus), jamur kayu
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
17
IF Nurcahyo, Peluang Usaha Budidaya Jamur Kuping
seperti
jamur
auricula, fuciformis), (Lentinus (Pleurotus
kuping
A.polytricha, jamur edodes),
(Auricularuia
kantong
plastik,
tali
karet,
dan
Trimella
autoclave (alat sterilisasi otomatis), meja
payung
shitake
pembiakan dan peralatan pelengkap
dan
cornucipiae
atau
jamur
lainnya.
Sedangkan
untuk
media
Pleurotus
tumbuh dapat berasal dari bahan alami
sapidus, P.Abolonus atau P.cytidiosus,
seperti tepung jagungm tepung kentang,
P.ostreatus, P.flabellatus, P.florida, P.sayor
bawang dll yang akan digunakan dalam
caju atau P.pulmonaris dan Tricoloma spp).
bentuk
Komposisi
atau
tiram
dan
kandungan
Nutrisi Jamur Kuping per 100 gram Zat Gizi
Kandun
Zat Gizi
gan Kalori (Energi) Air Karbohidrat Lemak Asam Amino Essensial Vitamin B Kompleks Thiamin
128,0 kal 15,0 g 64,0 g 0,005 g 2,415 g 0,1172 g 0,00008 g
Ribaflovin Niacin Ca (kalsium) K (kalium) P (Fosfor) Na (natrium) Fe (besi)
ekstrak,
sari
atau
rebusan
(decoction), selain bahan alami ada juga bahan semi sintetis seperti: campuran
Kandu
kentang-glukose-agar atau campuran
ngan
agar, glukose, ekstrak ragi atau agar,
0,0001 9g 0,004 g 0,315 0,264 g 1,348 g 0,837 g 0,036
dan pepton-glukose. Macam komposisi media tumbuh untuk pembiakan kultur jaringan (F1) jamur kuping seperti: a. Sari buncis dan tauge dicampur dengan media agar.
Sumber:Quino (1981) dalam Tuus 271
b. Parutan bawang bombay dab ubi
Th.XXII, 1992 Dinas Pertanian Tanaman
kentang, tepung aren dengan
Pangan Provinsi DIY, 1999
komposisi
Cara-cara
50
gram
Bawang
pengembangbiakan
bombay, 100 gram kentang , 150
dan budidaya jamur kuping adalah
gram tepung aren dimasukan
terdiri dari beberapa tahapan yaitu
dalam 150 gram agar.
pembiakan tahap pertama (F1), tahap
c. Potato Dextrose Yeast Exatract
kedua (F2), tahap ketiga (F3)
Agar (PDY)
1. Pembiakan Tahap Pertama (F1)
Penyiapan median tumbuh PDY
Pada pembiakan taham pertama kita
dimulai dari 200 gram kentang segar
perlu mempersiapkan peralatan dan
dicuci dan diiris yang kemudian direbus
media tumbuh se[erti: tabung reaksi dan
dalam 700 ml – 1000 ml air (aquades)
rak penyimpanan, kapas, kertas loyang
selama 1 jam sehingga airnya menyusut
18
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
IF Nurcahyo, Peluang Usaha Budidaya Jamur Kuping
500-600
ml,
air
rebusan
(akstrak)
basisiospora. Sayatan ini diambil dari
disaring dengan kain flanel, tambahkan
jamur kuping dewasa (umur 3 – 4
beberapa ml air pada ekstrak yang telah
minggu sejak pembentukan calon jamur
disaring sehingga mencapai 1000 ml.
atau pin head) yang memiliki tubuh buah
kemudian
gram
bear, tebal dan sehat. Tubuh buah yang
tepunng agar dan10-20 gram glikosa
diambil dicelupkan dalam alkohol 70 %
(dectrose) lalu aduk dan rebus dalam
atau
autoclave selama 15 menit pada tekanan
0,001%, silver nitrate 0,1% carbonic acid
15 lbs.
1%,
tambahkan
9-15
formalin
5%,
mercurochloride
potasium
permanganat
Setelah median tumbuh dingin
2%,hydrogen peroxida 0,1% dan yang
segera masukan media dalam tabung
lainnya selama 1 – 5 menit. Tubuh buah
reaksi pembiakan. Setiap 1 (satu) liter
jamur yang sudah bersih diletakan pada
media
tersebut
wadah lain yang steril , kemudian
tumbuh
diletakan diatas meja pembiakan. Meja
tumbuh
digunakan
buatan
sebagai
media
biakan murni jamur kuping 150-200
pembiakan
tabung
media
dinyalakan dan mesin hisap (filter)
tumbuh segera digunakan sehingga
udara dihidupkan selama setengah jam.
tidak terkontaminasi oleh bakteri lain
Kemudian tabung reaksi yang berisi
yang bersifat merusak. Mamasukan
media steril dan dingin dan disimpan
media tumbuh ke dalam tabung reaksi
diatas
sebayak 1 sendok makan lalu disumbat
penyumbat
dengan kapas
dan ditutup dengan
masukan sayatan tubuh buah yang steril
kertas loyang serta diikat oleh karet.
tadi ke dalam tabung reaksi dan
Tabung
permukaan
biakan.
reaksi
Sebaiknya
yang
telah
diisi
diaktifkan,
meja
pembiakan dibuka
disumbat
lampu
dan
kapas
kemudiann
kembali
lalu
dimasukan ke dalam autoclave untuk
disimpan ditempat yang steril yang
dilakukan sterilisasipada suhu 125oC
agak gelap selama 210 hari sehingga
selama 1 jam.
tumbuh
Langkah menyiapkan
selanjutnya
inokulasi
adalah
(penanaman
bibit) berupa sayatan (jaringan buah jamur
kuping
dewasa
yang
benang0benang
miselium
berwarna putih yang akan digunakan untuk pembiakan tahap kedua. 2. Pembiakan Tahap Kedua (F2)
berisi
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
19
IF Nurcahyo, Peluang Usaha Budidaya Jamur Kuping
Langkah-langkah pembiakan tahap
diisi
dimasukan
kedalam
autoclave
kedua (F2) tidak berbeda dengan tahap
untuk disterilisasi selama 1 jam pada
sebelumnya yaitu persiapan alat seperti
suhu 100oC – 125oC (suhu sterilisasi
botol bening 220 ml, kapas, kantong
konstan minimal 30 menit). Setelah
plastik, tali karet dan autoclave, semua
botol bawa ambil botol yang telah steril
peralatan tersebut harus kering bersih
dan dingin ke meja pembiakan F2. ambil
dan steril. Sedangkan media tumbuhnya
tabung reaksi hasil pembiakan F1 dan
berupa
letakan diatas meja pembiakan. Tabung
dedak
campuran halus
serbuk
(bekatul)
gergajim
dan
kapur
reaksi segera disterilkan dengan cara
(CaCO3) dengan komposisi masing-
disemprot
masing 81%; 18% dan 1 %. Selain itu ada
penyumbatnya dibakar selama 10-15
beberapa macam media tumbuh yang
detik.
lain yaitu serbuk gergaji 100 kg, dedak
pinset panjang tetap dalam keadaan
halus 10 Kg, gypsum 1,5 kg, kapur 0,5
terpakar, lalu mulut tabung reaksi
kg, air secukupnya dan TSP 0,5 kg.
dibakar diatas lampu spirtus selama 5
media tumbuh serbuk gergaji disiram
detik. Miselium biakan F1 dimasukan ke
dengan air supaya bebas dari kotoran
dalam botol pembiakan F2, dengan cara
yang
membuka
ada
kemudian dicampurkan
dalam media dan
serbuk yang diaduk
gergaji
alkohol
Selanjutnya,
sumbatan
dan
dilepas
kapas
dengan
kapas
botol
lain
pembiakan F2 dan ambil miselium
dengan
biakan F1 dengan pinset lalu tanamkan
merata.
miselium tersebut pada lubang media
Langkah selanjutnya media tumbuh
tumbuh biakan F2. kemudian botol
dimasukan ke dalam botol kaca bening
biakan ditutup kembali dengan kapas
sampai
penyumbat dan ditempatkan diatas rak
penuh
dan
pantat
dasar
dibenturkan pelan-pelan pada lantai
dalam ruangan steril.
serta bagian atas ditekan menggunakan
3. Pembiakan Tahap Ketiga (F3)
jari supaya media tumbuh lebih padat
Prinsip dan
dan tingginya mencapai leher botol.
tahap
kemudian sumbat dengan kapas dan
pembiakan
dan tutup dengan kantong plastik serta
pembiakan
ditali dengan tali karet. Botol yang telah
pembiakan F2. miselium yang tumbuh
20
ketiga
langkah pembiakan
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
(F3) tahap
F3
sama
dengan
kedua.
ditanam
dari
Bibit hasil
IF Nurcahyo, Peluang Usaha Budidaya Jamur Kuping
dalam media tumbuh F2 dihancurkan
penutup polybag. Selanjutnya, polybag
dengan pinset atau pengaduk besi
dimasukan kedalam autoclave untuk
bertangkai
disterilkan pada suhu 90oC selama 5 –
panjang
disterilkan.
yang
Kemudian
telah
miselium
10 jam.
tumpahkan kedalam botol pembiakan F3
Setelah sterilisasi selesai polybag
lalu disimpan di atas rak dalam ruangan
selesai, segera lakukan pendinginan.
steril selama 1 bulan.
Sambil
4. Pembiakan Tahap Keempat (F4)
lakukan sterilisasi ruangan pembiakan
menunggu
dpendinginan,
Prinsip pembiakan tahap keempat
dengan cara disemprot dengan baysol
tidak berbeda dengan pembiakan F3
dicampur alkohol atau aquades (air
ataupun F2. Pelaksanaan pembiakan F4
suling) dengan perbandingan 1:6. lantai
dilakukan dalam ruang steril yang lebih
ruangan dibersihkan dengan semprotan
luas. Media tumbuh yang digunakan
baysol dalam air, lalu dipel dengan kain
adalah serbuk kayu, dedak halus, dan
bersih. Semua perlatan yang digunakan
kapur. Sedangkan
bibit
dalam pembiakan harus bersih. Setelah
(inokulasi) pembiakan ini dilakukan
suhu autoclave dingin (sekitar 60oC0
dalam kantong plastik (polybag).
polybag dikeluarkan lalu dimasukan ke
penanaman
Siapkan media tumbuh dan kantong plastik bening tahan panas agak tebal (ketebalan
0,5)
Masukkan
media
kantong
ukuran
plastik
20cmx35m.
tumbuh
dalam
sampai
penuh,
dalam ruangan pembiakan selama 1 hari (24 jam). Bibit F3 dalam botol pembiakan diambil dari ruangan penyimpanan kemudian
ujung
botol
dan
kapas
kemudian
padatkan
dengan
cara
penyumbat disemprit dengan alkohol
menekan
permukaan
plastik
atau
dan dibakar selama 1 – 2 menit. Dalam
menggunakan
alat
pres
sampai
keadaaan
panas,
kapas
penyumbat
ketinggian isi kantong (media tumbuh)
segera
tinggal 18 cm-20 cm. Bagian atas
dipanaskan diatas api spirtus selama 10
kantong plastik yang sudah diisi media
– 15 detik yang kemudian miselium
tumbuh dipasang cincin yang sudah
dihancurkan
dengan
tersedia
campurkan
miselium
dipasaran
lalu
disumbat
dengan kapas dan ditutup dengan
tumbuh
dibuka
dan
kedalam
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
mulut
pinset
botol
lalu
dan
media
polybag.
Untuk
21
IF Nurcahyo, Peluang Usaha Budidaya Jamur Kuping
menghindari kontaminasi penanaman
(konstruksi) kubung tanpa atap dapat
harus delakukan dengan hati-hati dan
dilihat dibawah ini.
cepat.
Kemudian
polybag
disumbatkembali dengan kapas dan ditutup oleh penutup dan disimpan didalam ruangan steril
selama 2 – 3
minggu. 5. Budidaya Jamur Kuping. Budidaya
jamur
sederhana,
yaitu
menjaga
kuping
menciptakan
kondisi
pemeliharaan
sangat
Gambar 1. Bentuk kubung
dan
sederhana
lingkungan
(cultivation)
Ruangan
kubung
penanaman
yang
jamur kuping dilengkapi rak yang
memenuhi syarat tumbuhnya. Langkah-
dipasang berjajar, berderet dan berlapis-
langkah pemeliharaan atau penanaman
lapis diantara sisi-sisi tiang penyangga.
jamur kuping meliputi pembuatan atau
Ukuran rak disesuaikan dengan ukuran
perbaikan (rehabilitasi) rumah jamur
polybag (kantong miselium) bibit jamur
(kubung),
yang akan ditanam.
perawatan
miselium
dan
tubuh buah, pengendalian hama atau penyakit dan pemanenen.
a. Pembuatan
atau
rak yang tepisah oleh jalan utama dan Rehabilitasi
Rumah Jamur (Kubung) Rumah
jamur
Rak kubung tediri atas unit-unit
jalan simpang yang membelah ruangan. Unit
kuping
yang
rak
susunan
berupa kayu
sekat-sekat horizontal
atau atau
sederhana dibuat dari kerangka kayu
membujur berlapis-lapis yang dipasang
(bambu) beratap daun rumbia, anyaman
kokoh
bambu, atau anyaman jerami padi.
penyangga. Lebar setiap rak adalah
Ukuran kubung yang ideal adalah 105
selebar
m2 (panjang 15, lebar 7m) dan tinggi
menggunakan
3,5m. bentuk kubung mirip gerbong
kokoh secara horisontal dan tinggi
kereta api, tiang bawah kubung berdiri
sekitar 80 cm, sedangkan panjangnya
tegak
3m atau disesuaikan denga ukuran lebar
dan
atapnya
melengkung
setengah lingkaran. Bentuk kerangka
22
dan
tiang
kubung.
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
rapi
atau kayu
diantara
15
cm
(bambu)
tiang
dengan yang
IF Nurcahyo, Peluang Usaha Budidaya Jamur Kuping
Deretan unit-unit rak dipasang
sirkulasi udara pada bagian ini tidak
secara teratur pada sisi kiri dan kanan
terhambat dan tubuh buah jamur yang
ruangan
tengah
tumbuh pada lapisan rak paling bawah
terdapat jalan selebar 80 cm. Susunan
tidak menyentuh dan terkontaminasi
unit-unit rak dalam ruangan kubung
oleh kotoran yang mencemari lantai
jamur
dasar. Landai dasar sebaiknya dilapisi
sehingga
kuping
bagian
dapat
dilihat
pada
gambar 2
dengan pasir supaya kelembaban tetap tertahan
dengan
basahnya
pasir
tersebut. Atap
dan
dinding
kubung
ditutup rapat dan kokoh. Atap kubung yang praktis dan hemat biaya dapat dibuat dari anyaman daun rumbia. Gambar 2. Susunan Unit Rak
Dinding
ruang
jamur
sisi
panjang
dalam Ruangan Kubung
dibuat 2 lapisan, yaitu lapisan atas
Pembuatan susunan (sekat) unit-
dibuat dari anyaman bambu sedangkan
unit rak yang ideal adalah dua atau tiga
lapisa bawah setinggi 75 cm dibuat dari
susunan
penyangga
lapisan bambu yang tersusun berjejer
horizontal besar (balok) dan setiap
sehingga udara dapat masuk dari sela-
lapisan rak ini mampu memuat atau
sela lapisan bambu.
menampung sebanyak 5 kantong kearah
Masa
rak
dengan
pakai
optimal
rumah
vertikal yang disisipi dengan bambu
jamur sederhana dari kerangka kayu,
tipis dan 20 buah kearah horizontal.
atap
Unit rak berukuran 3 m (panjang) dan 1
bambu dan lembaran plastik tersebut
meter tinggi dapat diisi sekitar 75
sekitar 2 tahun atau sekitar 6 periode
kantong polybag sehingga seluruh unit
produksi. Selanjutnya, rumah jamur
rak yang tersusun 3 lapis dapat diisi
tersebut dapat dibogkar dan dibangun
sekitar 300 kantong polybag.
kembali rumah jamur sederhana dengan
Susunan
rak
lapisan
paling
daun
rumbia,
bahan-bahan
baru
serta
atau
diperbaiki
bawah dibuat sekitar 20 cm – 25 cm
(direhabilitasi)
diatas permukaan lantai dasar agar
bahan-bahan yang telah rusak.
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
dengan
anyaman
mengganti
23
IF Nurcahyo, Peluang Usaha Budidaya Jamur Kuping
b. Perawatan Miseliun dan Tubuh
untuk
Buah
minimal 3 kali dalam sehari (pagi, siang Bibit
pembelian
jamur
(miselium)
hasil
dapat
diangkut
dan
dan
menjaga
sore).
kelembaban
Setelah
permukaan
udara
sekitar
pori-pori
media
50% jamur
dimasukan dalam kubung yang telah
tertutup oleh miselium jamur kuping,
disiapkan.
disesuaikan
maka segera dilakukan penumbuhan
dengan ketersediaan bibit dan kapasitas
jamur kuping dengan cara menyobek
kubung. Pada kubung ukuran 105 m2
plastik polybag. Sobekan membentuk
dan tinggi 3,5 m dapat ditanam sekitar
hurup L atau X berukuran 1 cm x 1 cm.
9.000 kantong polybag bibit jamur
Sobekan berbentuk L harus membentuk
kuping.
siku-siku
Jumlahnya
terbuka
Polybag disusun miring ke kiri
polybag,
dan ke kanan. Bagian atas (tutup)
sebanyak
polybag miring ke arah jalan simpang
bersebrangan.
sedangkan
alasnya
saling
ke
arah
penyobekan dua
Biasanya,
ujung
dilakukan
buah
dengan
sekitar
15
hari
bersinggungan. Posisi susunan polybag
kemudian, calon tubuh buah jamur (pin
pada rak penanaman jamur dapat
head)
dilihat pada gambar 3.
tersebut (lihat gambar 7). Penyobekan
akan
tumbuh
pada
sobekan
kantong polybag diulangi dengan cara yang sama pada belakang (alas) polybag ketika miselium sudah penuh. Pekerjaan
pokok
dan
rutin
selama perawatan miselium dan tubuh buah jamur kuping adalah penyiraman, pengontrolan kelembaban dan sirkulasi Gambar 3. Posisi Penanaman Polybag Bibit Jamur Pada Lapisan Rak Selesai dilakukan
penyusunan
monitoring
dapat
pertumbuhan
miselium dan penyiraman dengan cara penyemprotran menggunakan spuyer
24
udara,
serta
Penyiraman
kebersihan dilakukan
kubung.
dari
mulai
polybag masuk kubung. Penyiraman dilakukan
dengan
kabut
memakai
air
menyemprotkan sprayer
yang
dilengkapi nozzle. Cara penyemprotan
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
IF Nurcahyo, Peluang Usaha Budidaya Jamur Kuping
dan pengabutan air dapat dilihat pada
ini berwarna hijau dan tumbuh seperti
gambar 4.
lumut pada permukaan media. Acapkali,
miselium
polybag
jamur kuping terkontaminasi oleh jamur penyaing (kompetitor) yang tumbuh berupa
bintik-bintik
hitam
pada
permukaan media. Jamuir-jamur yang belum Gambar 4. Cara Penyemprotan dan Pengabutan Air
dibangun
tumbuh
dan
jenisnya
memanfaatkan
ini
nutrisi
media tumbuh sebagai habitat sumber
Rumah jamur kuping raksasa dam
teridentifikasi
dapat
Masalah lain adalah kebersihan
semprot
dan fluktuasi kandungan air dalam
untuk
media tumbuh. Rumah jamur yang
mengatur semprotan air bersih dan
dibuat sederhana mudah kotor dan
berkabut yang muncrat melalui nozzle
terpolusi oleh kotoran-kotoran yang
yang dipasang pada tiang atau dinding.
bersumber
Rumah jamur raksasa dan semprotan
kubung
otomatis.
Pelaksanaan penyiraman yang kurang
dilengkapi otomatis
permanen
makanan.
dengan (presure
alat shamber)
dari atau
bahan
pembuatan
bahan-bahan
lain.
Penyiraman pertama dilakukan
baik juga akan menyebabkan fluktuasi
sampai tubuh buah jamur dan polybag
kandungan air dan media tumbuh.
basah dan meneteskan ai. Sedangkan
Untuk menghidari kerusakan jamur
penyiraman
perlu dilakuakan tindakan pencegahan
berikutnya
dilakukan
secara rutin setiap hari 2 – 5 kali sehari. C. Pengendalian Hama dan Penyakit Masalah
utama
pemeliharaan
yaitu dengan cara : 1. Menjaga kebersihan kubung 2. Melakukan
penyiraman
jamur kuping adalah kontamiasi dan
secara teratur terutama pada
serangan
pagi, siang dan sore hari.
hama.
Jenis
jamur
yang
seringkali mengkontaminasi miselium
3. Melakukan
pengintrolan
atau calon buah (pin head) jamur
setiap saat sehingga apabila
kuping adalah Trichoderma sp. Jamur
ada gejala cepat teatasi.
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
25
IF Nurcahyo, Peluang Usaha Budidaya Jamur Kuping
d. Panen Jamur
calon jamur yang akan berkembang kuping
pertumbuhan maksimal. jamur
dipanen
saat
tubuh buah telah Masa
kuping
di
pertumbuhan tandai
oleh
peubahan tepi atau pinggiran tubuh
di sekitar pembusukan akar. Akar jamur yang tidak tercabut harus diambil paksa dengan dicungkil memakai kayu
dicabut dengan penjepit khusus.
buah yang bergelombang dan tidak rata. Waktu panen yang tepat adalah pada umur 2 – 4 minggu terhitung sejak pembentukan buah
(pin
head)
calon tubuh dan
ukuran
panjangnya telah maksimal atau beratnya telah mencapai sekitar 65 gr (lihat Gambar 5).
atau dijepit dan
Panen jamur pada satu periode penanaman selama
4 – 6 bulan
dapat dilakukan sebanyak, 6 kali. Dalam kondisi yang baik dapat dipanen hingga 8 kali. Selanjutnya, media tumbuh hanya menghasilkan tubuh buah jamur yang berukuran kecil sehingga perlu diganti dengan bibit baru dari hasil pembiakan yang
lebih
baik
dan
mutunya
terjamin. e. Pasca Panen Setelah dilakukan pemanenan jamur
kuping
kemudian
dicuci
dipotong dan
akarnya
dikeringkan
dengan cara cukup dijemur sampai Gambar 5 Jamur Kuping Siap Panen Panen
dilakukan
secara
manual
dengancara mencabut jamur beserta akarnya.
Pelaksanaan
panen
seringkali mengalami kesulitan saat mencabut akar. Akar jamur yang tidak tercabut akan membusuk dan akan
26
menggaggu
pertumbuhan
kering sekitar 90 %. Setelah kering jamur kuping cukup dipacking dengan plastik (karung) dan siap dijual. Jamur kuping dapat dijadikan berbagai macam makanan seperti Sup Jamur, Isi Lumpia, Keripik Jamur, Mie Ayam Jamur, Jamur Kuping Tumis Nanas, Acar Jamur Kuping, Timlo Jamur Kuping dll.
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
IF Nurcahyo, Peluang Usaha Budidaya Jamur Kuping
Daftar Pustaka Rahmat,A. 2004. Produksi Log dan Budidaya Jamur Kuping di Dataran Rendah. Laporan Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa Surakarta Amonimous. 1999. Budidaya Jamur Kuping. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi DIY. Yogyakarta. Nunung, MD dan Abbas, SD 2001. Budidaya Jamur Kuping (Pembibitan & Pemeliharaan). Kanisius. Yogyakarta.
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
27