Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBUKUAN UNTUK PENGUSAHA KECIL USAHA KARAK LELE DI SUKOHARJO Oleh : Sri Suranta 1), Eko Arief Sudaryono 1) 1)
Staff Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret email:
[email protected]/eko_
[email protected] Abstrak
Tujuan pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat (PPM) berupa Hibah Insentif Pemberdayaan Masyarakat (IPM) dengan judul: “IPM Pengelolaan Keuangan dan Pembukuan untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo” adalah untuk meningkatkan produksi dan memperbaiki manajemen usaha pada usaha Karak Lele dari dua pengusaha mitra, yaitu Bapak Mulyono dan Bapak Sadimin. Secara spesifik, kedua pengusaha Mitra tersebut menghadapi permasalahan antara lain: (1) proses produksi yang masih menggunakan alat sederhana (manual) sehingga kapasitas produksi terbatas padahal pesanan produk tersebut relatif banyak, dan (2) manajemen usaha kedua mitra belum tertata dengan baik misalnya keuangan usaha dengan kepentingan keuangan keluarga belum dipisahkan (pembukuan usaha belum baik) dan penghitungan kos produksi belum dilakukan, sehingga keuntungan usaha belum bisa dihitung dengan benar. Target kegiatan ini adalah (1) kapasitas produksi dapat meningkat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan (2) keuangan usaha dan keuangan pribadi keluarga dapat dipisahkan serta (3) kos produksi dapat dihitung dengan benar sehingga keuntungan usaha dapat dihitung dengan benar. Luaran kegiatan ini adalah publikasi artikel ilmiah pada Jurnal Nasional Ber-ISSN. Berdasar permasalahan tersebut metode yang akan dilakukan adalah: (1) memberikan pelatihan manajemen usaha, pelatihan yang akan dilakukan antara lain: (a) pelatihan manajemen keuangan, khususnya pentingnya pemisahan keuangan usaha dan keuangan untuk pribadi keluarga, (b) pelatihan akuntansi biaya untuk menghitung kos produksi dan (2) memperbaiki proses produksi dengan memberi stimulan dana untuk mengganti alat cetak sederhana (manual) dengan menggunakan alat yang lebih modern (semi mesin) untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga pesanan pelanggan dapat dipenuhi. Kata Kunci: Karak Lele, Pembukuan, Produktivitas
PENDAHULUAN
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
Pengabdian pada Masyarakat
yaitu pengusaha Karak Lele Kapak
(PPM) yang akan dilakukan oleh Tim
Mulyono dan Bapak Sadimin, kedua-
PPM UNS dalam bentuk Insentif
duanya beralamat di Desa Sanggung
Pemberdayaan
RT. 02 RW. 04.
Masyarakat
(IPM)
melibatkan 2 (dua) pengusaha mikro
Usaha Karak Lele Bapak Mulyono
di Desa Sanggung, Kecamatan Gatak,
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
1
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
Usaha Karak Lele bapak Mulyono
telah dibersihkan dimasukkan
dimulai pada
dalam rebusan bumbu tersebut.
ini
tahun 2005. Usaha
merupakan
keluarga.
d. Setelah dimasak merata antara
Sampai dengan tahun 2013, tenaga
bumbu dan beras, maka akan
kerja
masak menjadi nasi beraroma
sebanyak
usaha
5
(lima)
orang,
terdiri atas bapak Mulyono, istri dan
lele,
3 (dua) orang tenaga kerja tambahan
ditumbuk sampai lembut.
selain keluarga. Gaji tenaga kerja per
kemudian
nasi
tersebut
e. Selanjutnya nasi beraroma lele
orang per hari sebesar Rp25.000,00.
yang
Bahan-bahan yang digunakan untuk
dicetak
membuat Karak Lele, antara lain:
sebanyak satu sendok makan.
beras kualitas baik, lele, bawang
Setelah
putih, garam, penyedap rasa. Proses
menjadi tipis setebal 2 mm dan
pembuatan
berbentuk bulat tipis sebagai
dilakukan
Karak oleh
Lele
bapak
yang
Mulyono
adalah berikut ini.
kg dicuci bersih dan ditiris. b. Lele sebanyak 2 kg dibersihkan
dengan
alat
dicetak
halus cetakan
nasi
akan
Selanjutnya, tersebut
hasil
dijemur
cetakan di
bawah
terik matahari. Apabila sinar matahari
penuh
maka
diambil kotoran, namun kepala
pengiringan Karak Lele hanya
dan tulang lele tetap digunakan
membutuhkan waktu 1 hari,
dalam membuat Karak Lele. Lele
namun
yang sudah dibersihkan direbus
mendung untuk mengeringkan
sampai masak.
Karak Lele dibutuhkan waktu
c. Bumbu putih,
terdiri
atas
bawang
garam
dan
sedikit
apabila
suasana
sekitar 2 hari. g. Karak Lele yang sudah kering
penyedap rasa beserta lele yang
dikemas
telah dimasak ditumbuk sampai
kemasan
halus. Kemudian bumbu dan
didalam kemasan plastik dengan
lele yang telah ditumbuk halus
nama merk produk Karak Lele
direbus. Kemudian beras yang
2
ditumbuk
Karak Lele. f.
a. Beras kualitas baik sebanyak 20
sudah
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
seberat dan
250 diberi
g
per
kertas
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
“PANDU JAYA ARTA”, diberi
Dalam melaksanakan proses
alamat dan nomor telepon.
produksi,
Bahan baku utama Karak Lele
menggunakan alat cetak Karak Lele
adalah beras dan lele. Bagi bapak
dan alat pengering (rigen). Alat
Mulyono, bahan baku beras sangat
cetak
mudah didapat. Harga beras yang
sederhana. Alat ini dibuat dengan
digunakan untuk membuat Karak
kayu
Lele rata-rata seharga Rp8.500,00 per
keper
kg.
Lele
diangkat (dibuka) dan ditutup untuk
Mulyono
menekan nasi halus tersebut menjadi
dengan cara memelihara lele sendiri
Karak Lele. Alat pengering (rigen)
untuk
dibuat dari bambu yang dianyam
Adapun
disediakan
bahan
oleh
baku
Bapak
mengantisipasi
kebutuhan
Lele yang segera karena ada pesanan
Karak
dua agar
bapak
Lele
Mulyono
masih
buah dengan alat
sangat
diberi
tersebut
bisa
dengan ukuran 1mx2m.
yang harus segera dibuat. Bapak Mulyono memelihara lele di depan rumah dengan membuat dua kolam dengan kapasitas sekitar 2000 ekor. Langkah ini dilakukan oleh Bapak Mulyono karena menurutnya lebih murah
dibanding
membeli
Lele
mentah rata-rata seharga Rp16.000,00
Gambar 2. Alat Cetak Karak Lele
per kg.
Gambar 3. Alat Pengering Karak Gambar 1. Kolam Lele Bp. Mulyono
Lele (Rigen)
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
3
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
Alat Cetak Karak Lele yang
jasa paket. Harga Karak Lele per
dimiliki Bapak Mulyono sebanyak
kemasan dengan berat 250 g adalah
4
Rp5.000,00 atau per kilogram seharga
(empat)
pengering
buah Karak
sedang Lele
alat
(rigen)
Rp20.000,00.
sebanyak 10 (sepuluh) buah. Alat cetak
tersebut
hanya
mampu
membuat Karak Lele sebanyak 20kg sehari. Disamping itu, pada saat cuaca mendung maka Karak Lele tidak dapat kering dalam waktu sehari. Hal ini menjadi kendala bagi Bapak Mulyono apabila dalam sehari pesanan lebih dari 20 kg, sehingga
Gambar 4. Kemasan Karak Lele 250g Bapak
tidak dapat memenuhi pesanan yang
melaksanakan
ada.
Mulyono
dalam
usahanya
belum
Bapak
didukung dengan pembukuan yang
Mulyono berupa Karak Lele dengan
tertib dan rapi. Oleh karena Bapak
nama merk “PANDU JAYA ARTA”
Mulyono
yang dikemas seberat 250 g per
manajemen usaha dan pembukuan
kemasan.
(akuntansi
Hasil
produksi
Penjualan
Karak
Lele
belum
memahami
sederhana).
Untuk
sangat lancar. Daerah pemasaran
menghitung laba penjualan per hari,
Karak Lele Bapak Mulyono antara
bapak Mulyono menghitung dengan
lain: Sukoharjo, Solo, Boyolali dan
angka kasar. Perhitungan laba per
Surabaya. Untuk daerah pemasaran
hari dengan
yang relatif dekat, Bapak Mulyono
terjual semua adalah berikut ini.
mengantar
Penjualan
ke
pelanggan
atau
asumsi
pelanggan yang akan mengambil
(20 kg x Rp20.000) = Rp
sendiri ke tempat Bapak Mulyono.
Dikurangi:
Untuk
daerah
Beras
relatih
jauh
pemasaran
yang
Karak Lele
400.000
Surabaya,
(20kg x Rp8.500,00) = Rp
170.000
Karak Lele dikirim menggunakan
Lele (2kg x 16.000) = Rp
32.000
4
misalnya
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
Bumbu
= Rp
10.000
Plastik
= Rp
5.000
Tenaga Kerja
Proses pembuatan Karak Lele yang dilakukan
oleh
hampir
(5 orang x Rp25.000)= Rp
125.000
Laba Kotor per hari = Rp
58.000
bapak
sama
Sadimin
dengan
bapak
dengan
bapak
Mulyono. Berbeda
Mulyono, bapak Sadimin per hari Pengelolaan keuangan untuk
memproduksi sebanyak 10 kg beras.
usaha yang dilakukan oleh bapak
Alat cetak dan alat pengering (rigen)
Mulyono masih menjadi satu dengan
yang
keuangan untuk kebutuhan sehari-
sama dengan Bapak Mulyono, hanya
hari keluarga bapak Mulyono. Belum
jumlah alat cetak sebanyak 2 buah
dipisahkan uang yang digunakan
sedang
untuk modal kerja usaha dengan
sebanyak 5 buah. Hasil produksi
uang
pribadi
berupa Karak Lele, namun kadang
Oleh
pak Sadimin juga membuat Karak
untuk
keluarga
kebutuhan
bapak
Mulyono.
digunakan
alat
Bapak
pengering
Sadimin
(rigen)
karena
pengelolaan
keuangan
Beras. Pemasaran bapak Sadimin
belum
dipisahkan
dengan
relatif dekat, yaitu dijual di Pasar
pembukuan yang tertib dan rapi,
Kartasura sekitar 5 km dari tempat
akan mengakibatkan uang modal
usaha.
kerja
untuk
pelanggan tetap, yaitu penjual di
keluarga.
Pasar Kartasura tersebut. Karak Lele
dibutuhkan
Bapak Sadimin dikirim ke pasar
sebagian digunakan
kebutuhan Akhirnya, dana
pribadi pada
untuk
saat
Sadimin
mempunyai
usaha,
dengan cara dititipkan pedagang
misalnya pembelian beras, bapak
ikan Lele goreng dan Belut dari desa
Mulyono mengalami kesulitan.
yang sama, yaitu tetangga Bapak
Usaha Karak Lele Bapak Sadimin.
Sadimin.
Usaha
perputaran
Pak
Karak
Lele
Bapak
Bapak
Sadimin
juga
belum
pembukuan
dengan
Sadimin dimulai pada tahun 2006.
melakukan
Usaha
juga merupakan usaha
tertib dan rapi oleh karena tenaga
keluarga. Tenaga kerja hanya 2 (dua)
kerja yang terbatas mengingat omzet
orang, yaitu bapak Sadimin dan istri.
yang relatif masih kecil belum cukup
ini
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
5
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
untuk menggaji tambahan tenaga
dihadapi
kerja
adalah berikut ini.
baru.
Disamping
itu,
masing-masing
mitra
pengelolaan keuangan untuk modal
Permasalahan yang Dihadapi oleh
kerja usaha juga masih menjadi satu
Bapak Mulyono
dengan keuangan untuk kebutuhan
Berdasar analisis situasi di atas,
pribadi bapak Sadimin. Perhitungan
permasalahan yang dihadapi oleh
laba per hari juga menggunakan
bapak Mulyono adalah berikut ini.
angka kasar berikut.
a. Harga beras dan ikan Lele
Penjualan
yang relatif selalu naik.
(10 kg x Rp20.000)
= Rp200.000
b. Peralatan
yang
kurang
untuk
proses
Dikurangi:
memadai
Beras
produksi, antara lain: (1) alat
(10kg x Rp8.500,00)
= Rp 85.000
cetak Karak Lele
Lele (1kg x 16.000)
= Rp 16.000
menggunakan
Bumbu
= Rp
5.000
masih
Plastik Pembungkus
= Rp
5.000
menyebabkan
Tenaga Kerja
dengan
alat
sangat
yang
sederhana waktu proses
produksi relatif lama, selain
(2 orang x Rp25.000)
= Rp 50.000
itu jika pesanan /permintaan
Laba Kotor per hari
= Rp 39.000
meningkat, melayani,
PERMASALAHAN MITRA untuk
pengusaha
Karak
(2)
bisa
jumlah
alat
pengering sebanyak 10 buah
Permasalahan yang ada akan dirinci
kurang
masing-masing Lele
(mitra)
sudah
mencukupi
mengeringkan
Karak
untuk Lele
sebanyak 20 kg per hari,
berdasar uraian analisis situasi di
namun
atas
ada
mendung maka Karak Lele
permasalahan
tidak kering dalam sehari, hal
yang dihadapi kedua pengusaha
ini juga menyebabkan waktu
Karak
produksi
walaupun
beberapa
kesamaan
Lele
penjelasan
6
mungkin
tersebut.
Adapun
permasalahan
yang
apabila
menjadi
tambah lama.
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
cuaca
relatih
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
c. Belum dilakukan pembukuan dengan
tertib
menyebabkan
dan
rapi
penghitungan
kenaikan harga akan menjadi sulit pendanaannya. e. Berdasar
beberapa
laba atau rugi dari usaha
permasalahan yang dihadapi
belum dapat dihitung secara
oleh bapak Mulyono di atas,
akurat. Pembukuan kegiatan
maka prioritas permasalahan
usaha
yang akan diberikan solusi
perlu
dilakukan
walaupun sederhana untuk
adalah:
membantu menghitung biaya
dilakukannya
usaha
yang
(akuntansi
(1)
belum pembukuan
tertib dan rapi,
(2)
biaya/akuntansi manajemen)
pengelolaan keuangan yang
yang lebih akurat, selain itu
belum
pembukuan tersebut
dapat
keuangan untuk usaha dan
menghasilkan
informasi
keuangan untuk kepentingan
berupa
keuangan
pribadi,
laporan
memisahkan
dan
(informasi laba rugi/sistem
meningkatkan
informasi
produksi.
akuntansi)
dari
usaha.
(3)
antara
perlunya proses
Permasalahan yang Dihadapi oleh
d. Belum dilakukan pengelolaan
Bapak Sadimin
keuangan yang memisahkan
Permasalahan yang dihadapi oleh
pengelolaan keuangan untuk
bapak Sadimin berdasar analisis
usaha dan keuangan untuk
situasi di atas adalah berikut ini.
kepentingan pribadi keluarga.
a. Harga beras dan lele yang
Hal ini akan mengakibatkan
relatif selalu naik.
uang yang seharusnya untuk
b. Peralatan yang kurang
modal kerja usaha digunakan
memadai untuk proses
untuk kepentingan
produksi, antara lain: (1) alat
pribadi
keluarga sehingga pada saat
cetak Karak
dibutuhkan tambahan dana
c. Lele dengan menggunakan
untuk membeli bahan baku
alat yang masih sangat
berupa beras yang mengalami
sederhana menyebabkan
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
7
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
waktu proses produksi relatif
tambahan dana untuk usaha
lama, selain itu jika pesanan
akan mengalami kesulitan.
/permintaan meningkat,
Berdasar beberapa permasalahan
kurang bisa melayani, (2)
yang dihadapi oleh bapak Sadimin
jumlah alat pengering
di atas, maka prioritas permasalahan
sebanyak 5 buah sudah
yang akan diberikan solusi adalah:
mencukupi untuk
(1) belum dilakukannya pembukuan
mengeringkan Karak Lele
yang tertib dan rapi, (2) pengelolaan
sebanyak 10 kg per hari,
keuangan yang belum memisahkan
namun apabila cuaca
antara keuangan untuk usaha dan
mendung maka Karak Lele
keuangan
tidak kering dalam sehari, hal
pribadi, dan (3) perbaikan proses
ini juga menyebabkan waktu
produksi
produksi menjadi relatih
kualitas produk (Karak Lele).
untuk
untuk
kepentingan
meningkatkan
tambah lama. d. Belum
dilakukan
pembukuan
yang
tertib
Tujuan
dan
yang
dapat
pengabdian pada masyarakat
rapi
pelaksanaan
mengakibatkan penghitngan
adalah
laba rugi yang kurang akurat.
produksi
kegiatan ini
untuk
meningkatkan
dan
memperbaiki
dilakukan
manajemen usaha pada usaha Karak
antara
Lele dari dua pengusaha mitra, yaitu
keuangan
Bapak Mulyono dan Bapak Sadimin.
dengan
Adapun manfaat bagi Mitra adalah
keuangan untuk kepentingan
dapat mengelola keuangan dengan
pribadi keluarga. Hal ini akan
baik,
mengakibatkan
keuangan
produksi
dan
kemungkinan
Laporan
Keuangan
e. Belum pemisahan pengelolaan untuk
8
TUJUAN DAN MANFAAT
usaha
untuk
usaha
ikut
digunakan
dapat
menghitung dapat
kos
membuat sederhana.
untuk
Adapun mafaat bagi pengabdi dapat
kepentingan pribadi sehingga
mengimplementasikan bidang ilmu
pada
yang dimiliki untuk memberikan
saat
diperlukan
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
solusi terhadap permasalahan yang
Dalam
akuntansi UKM, laporan
dihadapi masyarakat, dalam hal ini
keuangan
adalah pengusaha Karak Lele.
terdiri dari Neraca, Laba Rugi, dan
yang
dibutuhkan
itu
Arus Kas. Neraca, berisikan nilai LANDASAN TEORI
Aset, Kewajiban dan Modal suatu
Pembukuan Sederhana untuk Usaha
usaha
Kecil dan Menengah (UKM)
akuntansi.
dalam Laba
suatu
periode
Rugi,
berisikan
Pembukuan adalah kegiatan
tentang aktivitas perusahaan berupa
pencatatan keuangan yang terjadi di
Penjualan, Harga Pokok Penjualan
dalam bisnis atau usaha yang sedang
dan
kita jalankan. Pembukuan ini sangat
Laporan Arus Kas, berisi informasi
penting untuk dilakukan sebagai
mengenai kas masuk dan keluar
evaluasi
dalam
kita
untuk
perkembangan
melihat
usaha
mengetahui
keuntungan
Biaya-biaya
periode
yang
terjadi.
akuntansi
yang
dan
berjalan (Baihaqi, 2013).
atau
Bagaimana Melakukan Pembukuan?
kerugian yang kita dapatkan dari
Tahap-tahap
melakukan
usaha yang kita jalankan tersebut.
pembukuan ada 4 (empat), yaitu:
Pembukuan juga dapat dikatakan
(1) Pencatatan: (a) mencatat semua
sebagai
kompas
atau
petunjuk
transaksi tunai pada Buku Kas, baik
arah
bagi
kita
dalam
menjalankan bisnis kita Dalam
(b)
maupun pengeluaran,
menyimpan
semua
bukti
pembukuan
transaksi dan (c) mencocokkan uang
itulah kita memerlukan akuntansi,
tunai dengan Buku Kas di akhir
fungsi sederhana dari akuntansi itu
periode,
sendiri
bisa: (1)
mengelompokkan transaksi kedalam
Apakah bisnis kita menguntungkan
aktiva (aset) dan pasiva (utang dan
atau justru malah sebaliknya? (2) Jika
modal) dan jumlahnya harus sama,
laporan keuangan kita bagus, kita
(b) kas dalam pembukuan harus
pun akan lebih percaya diri untuk
sama dengan Buku Kas, (c) semua
mengajukan
kepada
transaksi harta akan mempengaruhi
(bankable).
kas, (d) pengeluaran pada biaya akan
investor
proses
pemasukan
juga agar kita
pendanaan
atau
bank
(2)
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
Pengelompokan:
(a)
9
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
mempengaruhi Kas dam Modal, (e)
tersebut. Pengelolaan keuangan yang
penyesuaian
baik akan memisahkan pengelolaan
bahan
baku,
perlengkapan, peralatan dan sewa
keuangan
akan
pengelolaan
mengurangi
Modal,
Ikhtisar/Penjabaran,
(3)
untuk
usaha
dengan
keuang
untuk
penyusuan
kepentingan pribadi/keluarga. Bila
Laba Rugi terdiri atas Penjualan,
hal ini dilakukan akan membantu
Harga
pengusaha dalam hal kebutuhan
Pokok
Penjualan,
Biaya
lainnya dan Laba Bersih, dan (4)
dana
Pelaporan,
Neraca
naiknya harga bahan baku (beras)
terdiri atas Aktiva dan Pasiva (Harta
sehingga ketersediaan bahan baku
harus sama dengan Hutang dan
sebagai faktor penting dalam proses
Modal).
produksi akan selalu terpenuhi.
penyusunan
seiring
dengan
semakin
2. Pelatihan dan Pendampingan METODE DAN APLIKASI
Pembukuan/Akuntansi.
Berdasar
prioritas
Tujuan kegiatan ini adalah
permasalahan baik yang dihadapi
untuk
oleh
maupun
melakukan pembukuan yang tertib
Bapak Sadimin di atas, maka solusi
dan rapi. Hasil yang diharapkan
yang ditawarkan adalah berikut ini.
adalah dengan adanya pembukuan
1. Pelatihan dan Penyuluhan
tersebut,
pengusaha
Pengelolaan Keuangan.
menyajikan
informasi
yang
akurat,
Bapak
Mulyono
Tujuan kegiatan ini adalah untuk
memberikan
informasi
membantu
lebih
penghitungan
pengusaha
dapat keuangan
antara
kos
lain
produksi
pentingnya pemisahan pengelolaan
(akuntansi biaya), penghitungan laba
keuangan
rugi
keuangan
untuk untuk
pribadi/keluarga. diharapkan
usaha
dengan
kepentingan Hasil
dari pelatihan
yang dan
(laporan
keuangan),
dan
pengusaha bisa melakukan efisiensi dalam proses produksi (akuntansi manajemen).
Dengan
adanya
penyuluhan ini adalah pengusaha
pembukuan yang tertib dan teratur,
dapat
kedepan
pengusaha
menyusun
laporan
mengimplementasikan
pemisahaan pengelolaan keuangan
10
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
dapat keuangan
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
dengan benar sebagai syarat untuk
ini berarti masih ada waktu bagi
mengajukan kredit ke bank bila
pengusaha
untuk
usaha
pembukuan
atas
sudah
berkembang
untuk
melakukan usaha
yang
pemenuhan kebutuhan modal kerja.
dilakukan tanpa harus menambah
3. Peningkatan Proses Produksi.
tenaga
Peningkatan
kerja
baru.
Bagi
bapak
proses
Sadimin,
untuk
produksi ditujukan terutama untuk
melakukan efisiensi, meningkatkan
meningkatkan kualitas dan kuantitas
jumlah produksi, dan meningkatkan
produk (Karak Lele) yang dihasilkan
kualitas produk (Karak Lele). Bagi
dan
bapak Mulyono, peningkatan proses
Peningkatan proses produksi dapat
produksi terutama ditujukan untuk
dilakukan dengan: (1) menggantikan
melakukan
efisiensi
alat
meningkatkan
jumlah
produksi
dilakukan
dan produksi.
peningkatan
proses
meningkatkan
cetak
efisiensi.
manual dengan alat
cetak semi mesin, (2)
menambah
Peningkatan proses produksi bisa
alat
dilakukan dengan: (1) meningkatkan
Peningkatan
kapasitas alat cetak Karak Lele, dari
tersebut dapat meningkatkan proses
alat yang sangat manual diganti alat
produksi
cetak semi mesin (2) menambah dan
pengusaha masih ada waktu untuk
atau mengganti alat pengering Karak
melakukan pembukuan.
Lele. Peningkatan kapasitas produksi bertujuan
untuk
pengering
Karak
proses
lebih
Lele.
produksi
efisien,
sehingga
Implementasi
atas
meningkatkan
pengabdian pada masyarakat yang
jumlah produksi untuk memenuhi
dilakukan oleh Tim Pengabdian UNS
kebutuhan
juga
adalah dengan melakukan Pelatihan
semakin meningkat. Disamping itu,
Sistem Akuntansi Sederhana kepada
peningkatan
Mitra
pelanggan
yang
kapasitas
produksi
Usaha.
dan penambahan/penggantian alat
dilakukan
pengering
Pengelolaan
meningkatkan
Karak
Lele
produksi
dapat lebih
Sistem
Pelatihan
adalah
Pelatihan
Keuangan,
Akuntansi
yang
Pelatihan
Biaya
dan
efisiensi sehingga waktu melakukan
Pelatihan
proses produksi relatif pendek. Hal
(Pembukuan Sederhana). Hasil yang
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
Akuntansi
Keuangan
11
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
dicapai atas kegiatan ini adalah
tanggal 3
berikut ini:
Adapun
Pelatihan
1. Pelatihan Pengelolaan Keuangan
Sederhana
dan
dan Pembukuan Sederhana
dilakukan pada tanggal 7 dan 14
Pelatihan
ini
dilakukan
dan 10 Agustus 2014. Pembukuan
Akuntansi
Biaya
6
September serta tanggal 15 dan 12
(enam) kali selama masa pengabdian.
Oktober 2014. Tujuan kegiatan ini
Tujuan pelatihan ini adalah untuk
adalah: pengusaha dapat menyajikan
memberikan informasi pentingnya
informasi
pemisahan
akurat, antara lain penghitungan kos
pengelolaan
keuangan
keuangan
untuk usaha dengan keuangan untuk
produksi
kepentingan pribadi/keluarga. Hasil
penghitungan
yang
diharapkan
keuangan),
dan
penyuluhan
dari
pelatihan
ini
adalah
pengusaha
dapat
mengimplementasikan pengelolaan
yang
(akuntansi laba
dan
lebih
biaya),
rugi (laporan
pengusaha
bisa
melakukan efisiensi dalam proses produksi (akuntansi manajemen).
pemisahaan
keuangan
tersebut.
Pengelolaan keuangan yang baik akan
memisahkan
keuangan
untuk
pengelolaan
pengelolaan
usaha
dengan
keuang
untuk
kepentingan pribadi/keluarga. Bila hal ini dilakukan akan membantu pengusaha dalam hal kebutuhan dana
seiring
dengan
semakin
Gambar 5. Suasana Pelatihan Pengelolaan Keuangan
naiknya harga bahan baku (beras) sehingga ketersediaan bahan
baku
2. Peningkatan Proses Produksi
sebagai
faktor
penting
dalam
Peningkatan proses produksi
proses
produksi
akan
selalu
dilakukan dengan cara meng-upgrade
diadakan
alat yang lama dengan alat yang baru
setiap Minggu dimulai jam 15.30
dan penamabahan peralatan yang
sampai
diperlukan. Peningkatan kapasitas
terpenuhi.
12
Pelatihan
dengan
jam 17.30 pada
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
produksi
bertujuan
untuk
jumlah
produksi
meningkatkan untuk
memenuhi
pelanggan
yang
meningkat.
Harga alat cetak (plepet) per unit adalah
Rp450.000.
Alat
cetak
kebutuhan
(plepet) yang lama dapat dilihat
semakin
pada gambar 2 di atas. Penambahan
itu,
alat yang lain adalah kompor gas
juga
Disamping
peningkatan kapasitas produksi dan
dan dandang. Untuk kompor
penambahan/penggantian
pengadaaan
pengering
Karak
meningkatkan efisiensi
alat
2
set
dilakukan
Lele
dapat
produksi
lebih
dandang sebanyak 2 unit namun
waktu
perlu pesanan khusus. Harga 1 set
sehingga
sebanyak
sudah
gas,
kompor
pendek. Hal ini berarti masih ada
Rp600.000, sedang harga dandang
waktu
sekitar
pengusaha
untuk
per
unit
untuk
melakukan proses produksi relatif
bagi
gas
sedang
adalah
Rp400.000-Rp450.000.
melakukan pembukuan atas usaha
Penambahan alat ini semula belum
yang
harus
masuk
baru.
karena ada pemotongan dana yang
Upgrade alat yang dilakukan adalah
disetujui, yang semula cukup untuk
alat cetak berupa alat plepet yang
menambah
2
semula
akhirnya
ada
dilakukan
menambah
tanpa
tenaga
kerja
dibuat dari
kayu,
akan
didalam
proposal,
alat
oleh
pengering, penggantian
diganti dengan stainless agar alat
pengadaaan yaitu kompor gas dan
yang dipakai lebih bersih (hiegenis)
dandang. Pengadaan alat pengering
dan alat tersebut lebih awet serta
yang semula 2 (dua) unit oleh karena
tenaga
untuk
dana yang telah dipotong hanya
karena
dapat diadakan 1 (satu) unit. Harga
yang
mencetak
digunakan
lebih
ringan
alatnya lebih berat sehingga untuk
alat
menekan
Rp7.550.000,00
tidak
terlalu
berat
pengering (sudah
sebesar termasuk
dibanding alat dari kayu. Sampai
ongkos angkut). Kapasitas mesin
dengan
laporan
alat
pengering sebesar 30kg dan dapat
tersebut
masih
proses
mengeringkan dalam jangka waktu 1
ini
dibuat,
dalam
pemesanan sejumlah 6 alat untuk 2 pengusaha
Karak
Lele
jam.
tersebut.
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
13
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
proses produksi, antara lain: alat cetak Karak Lele, kompor gas, dan dandang. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas Gambar 6. Alat Cetak/Plepet Baru
karak Lele yang dihasilkan.
Stainless PENUTUP Kegiatan
Pengabdian
pada
Masyarakat (P2M) yang dilakukan oleh TIM Pengabdian UNS kepada 2 (dua) Mitra Usaha Karak Lele dapat membantu
Gambar 7. Kompor Gas dan
mereka
dalam
menghadapi masalah antara lain:
Dandang Baru
pengelolaan keuangan yang belum terpisah antara keuangan usaha dan
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang dicapai dengan
keluarga/pribadi, penghitungan kos
adanya Pelatihan Sistem Akuntansi
produksi yang belum benar, belum
Sederhana
Usaha
disusunnya Laporan Keuangan, serta
dapat memahami Sistem Akuntansi
belum optimalnya proses produksi.
Sederhana
Solusi yang diberikan adalah dengan
Mitra
adalah
yang
Usaha
Mitra
bermafaat:
dapat
(1)
memisahkan
Pelatihan
Sistem
Akuntansi
keuangan usaha dangan keuangan
Sederhana dan melakukan up grade
keluarga atau pribadi, dengan tujuan
peralatan dalam melakukan proses
agar usaha tetap berjalan, (2) Mitra
produksi.
Usaha
dapat
menghitung
Saran
kos
produksi Karak Lele dengan benar,
kegiatan
dan (3) Mitra Usaha dapat menyusun
Perlunya
Laporan Keuangan Sederhana.
Mitra
Selain Akuntansi
pelatihan
Sistem
Sederhana,
juga
dilakukan up grade peralatan untuk
14
atas
pelaksanaan
pengabdian
ini
pendampingan Usaha
implementasi Sederhana.
terkait Sistem
Hal
adalah kepada dengan
Akuntansi
ini diperlukan
untuk memberikan bimbingan dan
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
penyuluhan
intensif
agar
atas
benar-benar
bisa
Pengabdian kepada Masyarakat ini.
Akuntansi
Tanpa dukungan dari Mitra Usaha
Perlunya
kegiatan ini tidak dapat berjalan
berupa
bahkan kurang dapat memberikan
partisipasi penuh dari Mitra Usaha
manfaat bagi Mitra Usaha sendiri.
Mitra
secara
Usaha
menerapkan Sederhana dukungan
Sistem tersebut. dan
antusias
pelaksanaan
kegiatan
DAFTAR PUSTAKA Baihaqi,
Ahmad. 2013. Akuntansi yang Sederhana (untuk UKM). http://baihaqrockvestor.wordpress.com/2013/02/17/akuntansiyang-sederhanauntuk-ukm/. Diunduh tanggal 17 Februari 2013. Darmayasa, I. Nyoman. 2012. Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan. Bali: PT. Jasa raharja (Persero), Kamis: 20 September 2012. Garrison, Ray H. Noreen, Eric W and Brewer, Peter. 2006. Managerial Accounting, Eleventh Edition, Irwin: McGraw-Hill. http://agustin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11393/Perusahaan+Ma nufaktur.doc. Akuntansi untuk Perusahaan Pengolahan/Manufaktur. Diunduh 20 Februari 2013. http://makanrujak.wordpress.com/tag/pembukuan-sederhana/. Pentingnya Pembukuan dalam UKM dan Industri Kecil. Diunduh tanggal 20 Februari 2013. http://tamanusahaku.blogspot.com/2012/12/pembukuan-sederhana-untukukm.html. Pembukuan Sederhana untuk UKM. Diunduh tanggal 20 Februari 2013. http://www.slideshare.net/iraf50/pembukuan-ukm. UKM. Diunduh tanggal 20 Februari 2013.
Pembukuan Sederhana
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Nurckin, Ahmad dan Heri Yanto. 2009. Siklus Akuntansi Sederhana. Semarang: Universitas Negeri Semarang, tanggal 21 Maret 2009.
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015
15
Sri Suranta, Pengeolaan Keuangan dan Pembukuan Untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo
http://seribulangkah.wordpress.com/2009/03/21/siklus-akuntansibiaya-sederhana/. Diunduh 20 Februari 2013. Romney, Marshall B., Paul John Steinbart. 2003. Accounting Information Systems. 9th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River. Shochih, Moh. 2008. Perancangan Sistem Akuntansi pada Industri Kecil. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol. VI No. 1 Hal. 98-109. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta. Vanderbeck Edward J. 2005. Principles of Cost Accounting. Thirdteen Edition. South- Western, Thomson Corporation. Weygrandt, Kieso and Kimmel. 2002. Accounting Principles, 6th edition, John Wiley, USA.
16
JKB No. 16. Th.IX. Januari 2015