JIP JURNAL
KY,:SYIDIKAN 1-126
Jilid 20, Nomor
1,
Juni 2014' hlm'
Terbitduaka|isetahunpadabu|anJunidanDesember.Berisitulisanyangdiangkatdarihasilpene|itiandibidane ;;;"i atas undangan ISSN02l5-9643' pendidikan. Artik€l te laah (revret ";;'';; Ketua PenYunilng
Ali
Saukah
wakil K€tua PenYuntlog M. Guntur Waseso PenYunting Pelaksana Margono Suhadi lbnu Amat Mukhadis Imam Agus Basuki Ery Tri Djatmika Ahmad Samawi Yazid Basthoml
Utami Widiatl Subandl EffendY
Pelaksana Tata Usaha
Aminarti S. WahYunt Rahadi Suwadi WahYudi Setiarvan Prihatini Retnaningsih Arif Wicaksono
Akhmad Munrr Lilik Nuryanti 0ni lrawan Pembantu Pelaksana Tata Usaha l-ina Sumarlin Rohman
g1*::ff::::::YliTi;f*lli.ir1,:il:"1'
tl?Yr Juu.E I 'u5'q'i'lr usaha: s{l.q lara_usarra dan rata Penyuntins dan Alamat Aramat Penyuntlng 1:qiT' b-gun- lungrung d- Fax. (0341) 552-ll5 pesa*ll,1Jl-T]1,r,".-^.ft.' (0i'1t)551-ll2 :in. s.",".-Ll ruial'g 65145 l'elepon .nm
il',,T;ff il,])ffi
; ;. ; ;;;t, j';@;- ".
1994olehLembagaPendidikan1tnagaKependidikan
(LPTK) dan tkatan Sarjana Pendidikan tndonesia (ISPI)' ' urruirt vlrr'l_i' ydrtE utr""t - '"--"'Uit::"^'** et*"ft O' menerlma sumbangan Iullsalr r-e Penyuntins Penvuntins -'-- menerima
- ':'^ tbrmat seperti l:rcaltum plo: '"ri'. ' -..,"1--"-,'".""t"t*, krriane 20 halaman' dengan [*1,'ll;]'",ir".1"11fthfi oilrr u'5ur'!rr'! e '" crrevaruasr ;fi;;?il;";'t::i'"o*i"t9;"gi calon pe-nulis JlP") Naskah vang masuk '
;
-.''-
ata: r€r,as
-.
keseragaman format, istilah, dan tata cara lainnya
*
DicetakdiPercetakantll\lPres-slsidituartanggrrngja$ahPercctakan
TTD trt .t ^^
JURNAL ILMIJ PtrNDIDIKAN ISSN 0215-9643 Jilid 20, Nomor 1, Juni 2014, hlm. 1-126
DAFTAR ISI l-8
ackgr o und Mahasisrva terhadap K inerj a A kadem ik Trianasari Angknuijaya & Yenny Sugiarli (Universilas Surabaya)
Pengaru Ir
B
Pengaruh Pembelajaran Kuantum Berorientasi Pernecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika terhadap Penalaran Mahasisrva I Gusti Ngurah.Iapa (Universitas Pendidikan Ganesha)
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja Dosen Rino ((Jniversitas Negeri Padang)
9-r6
t7-26
i
Pengubahan Konsep Diri sebagai Kunci Keberhasilan Pendidikan bagi Anak Jalanan Sri Yfrahyuni (Universitas Negeri Malang)
21-36
Scaffutttingdalam Microteachirzg Kimia Berbasis Pembelajaran Langsung dan Siklus Belajar Abdullat if Nus u ((Jn ivers i las Haluole o, Ke ndari)
37-46
Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris Induktif Berbasis Lagu Kreasi I{i Made Ratminingsih (Universitas Pendidikan Ganesha)
41-58
Pendidikan Karakter di Sekolah: Pemaharnan, Metode Penerapan, dan Peranan Tiga Elemen Taufi k ((Jn ivers itas Muhammadiyah Sur akart a)
59-65
Beban
Kognitif Mahasiswa dalam Pembelajaran Fungsi Terintegrasi Struktur Tumbuhan
66-'74
Berbasis Dimensi Belajar Adi Rahmat ((Jniversitas Pendidikan Indonesia) & Anna Fitria Hindriana (Universitas Kuningan) Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran Ihnu Pengetahuan Sosial Siti Malikhah Towaf (Universitas Negeri Malang)
75-8s
Profil Metakognisi Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Terbuka Muhammad Sudia (Universitas Haluoleo, Kendari), I Ketut Budayasa & Agung Lukito (Un iv er s i t as N e ger i Sur ab ay a)
86-93
Meminimalkan Miskonsepsi pada Materi Rangkaian Listrik dengan Pembelajaran Predict'
94-99
Observe-Explain
Mtrrnl i n /[
In
iver
c i
tn.s
Nc, oeri
Goronl
a In I
Pembelajaran Berbasis Simulasi Komputer untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa
Moh. Tawil (Universitas Negeri Makassar)
100-106
LAJARAT\ KUANTTD I B E RORIE NTAS I PE}IEC.{,HAN }TASALAII DALAI\{ PENIBELAJAR{\ }IATE}IATIKA TERHADAP PENALAR,{\ NLAH^{SIS\YA
PE
\
G.A.RL}I
PE
} IB
E
I Gusti Ngurah Jepe Jurusar PGSD Fa}iullas Ilmu Penrliilikan Unirersilas Pendidikan conesh!, Jl. Jdnd. A. Yani6? Sin-etrrja
e-nail: ng4aPaigsd@) ahoo co id
Abstract: Problem-based Quantum Teaching in Nlathematics and students' Reasoning. The aim of the sody is to analyze rhe effect ofproblem-based quantum teaching model in Mathematics on students' reasoning. Employing a quasi€xperimental research design of nonequivalent-posttes!-only{ontrol-group one, the study involved students ofelementary-school-teacher-education departrnen(. The students' reasoning consisted oftluee basic dimensions: basic-skill th.inking, critical thinking and creative thinking. Tbe data rvere collected through a reasoning test, which rvere then anallzed tl|rough one-rvay MANOVA. Quantum teaching oriented to$ards problem-solving activities was found to be effective in developing srudenS' reasoning panicularlf in the areas ofbasic-skilt thinliing. critical thinking, and creative thinking.
Ke]-rrords: quantum teaching, probiem-solving activities, students' reasoning, mathematics leaming
Abstrak: Pengaruh Pembelajaran Kuantum Bemrientasi Pemecahan Masalah dalam PembelajaraD Matematika terhadap Penalaran Mahasisrva. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh model pembelajaran kuantum berorientasi pemecahan masalah terbuka terhadap kemampuan berpikir kiris dan berpikir kearif mahasisrva. Penelitian ini dilahsanal
matematika menghasilkan capaian lang lebih baik dalam keterampilan berpikir dasar, keterarnpilan berpikir kitis dan kelerarnpilan berpikir keatif mahasiswa.
Kata kunci: pembelajann kianhnn, pemecahan masalah terbuk4 penalaran mahasisrva, penrbelajaran matematika
dan siap menghadapi perubahan. Sehubungan dengan hal temebuq perlu dilal:ukan upaya menciptakan SDM yang berkualitas. )ang salah satun)'a dapat dilaL'ukan dengan menins.katkan mutu pendidikan matematika (Sudian4 2008). Berbagai upaya telah dilaliukan pemerintah unnrli menin g:katkan muru pen,J idi\ar nl3t.n'i:l ik:. 3rtani
Mutu pendidikan di lndonesia sarnpai saat ini masih ket inggalan jauh dibandin glian negara-negara maju
Nilar (2010) mengung:kapkan bah*a muru pendidikan Indonesia masih lebih rendah dibanding*an den-ean negara te-
dan negara-negara berliembang di dunia.
tanggln).a di Asia Tenggara- rairu i\'lalavsia dan lhi,lril R.n&ir,r] 3 mu:u FnjiJ;kn t'erinrplikesi pada rendahnla pula sumber dala manusia (SDN{). )ang bermuara pada kuring kompetitilnla banga Indonesia menghadapi persaingan di era global ini. i\{enurLn Degeng (2001). manusia 1.ang dapat 'hidup" di abad 2l adalah manusia 1'ang kompetitif, cerdas,
lain pengembangan model-modei prembelajaran mare-
marik4 pengembangan media pembelajaran matema-
tik4
penataran bagi pendidilq pen)'ediaan sanna-prasa-
rana 1,ang menunjang pembelajaran matematik4 dan pelatihan-pelatihan (lda, 2008). Namun, semua hal
9
lO
Jumal llmu Pemlilika4 Jilid 20, Nonor I, Juni 2011, hln. 9-16
tersebul belum menunjuklan hasil yang menggembilak:n. Trends htenntional J{athenatics and &i-
sama untuk berinteraksi satu sama lain, termasuk dengan dosenn) a- Ketigr, m3h:-.isra mensalani kesulit-
excer.t[/r] OntSS).
an dalam memelajari matemalika (Sudiana 2008). Hal ini didukung oleh hasil sasarx':r: deng:n maha-
suaru lembaga lang mengukrr ha-sil fendidikan di dunia- melaptrkn bahr"a kemampuan matematika pejena didft SD di In,jonesia masih berada pada peringkat ke-i2 dari 38 negara (Nurh3di
dkk., 2001). Dilaporkan
brlta
dalam bidane mate-
matika dan IPA. Indonesia masuk perinrtkat 12 dari l 6 necar" Fal:r:' - :!,:: :.is h'il rnq'r ul i,.rll:n ba\.,r : }.nliras p'enrbelajaran malematika pedu ditingkatlian karena pembelajaran matematika memegang penman penting daiam meningkatkan kualitas SDM (Sudiarr4 2008). Berkaitan dengan pembelajaran matemalik4 banvak kalangan mengakui bahwa aspek pemahanran bagi peserta didik adalah amat penting. Hal ini sejalan dengan pandangan konstruktivisme yang menyatakan bahrva pemahaman merupakan unsur yang paling mendasar dalam belajar (Ardhana dkk, 2004). Cnndner ( 1999) rnengartikan pernalnman sehrgai suaru proses mental terjadinl'a adaptasi dan transformasi ilmu penletahuan. Lebih lanjut- dikatakan bahua seseorang dikatakan memahami ses.ratu apabila dirinya mampu menunjukkan kinerja dalam kontek yang sama ataupun berbeda. Hal ini dapat dilihat berdasar-
kan kemampuan mereka dalam mengomunikasikan dimiliki serta manpu memecahkan ma-
gagasan yang
salah 1,ang dihadapi. OIeh karena itu, kemampuan pemecahan masalah mernbutuhkan pemahaman pada diri
seseoftrng terhadap masalah yang dihadapi; dan pemahaman serla kemanrpuan pemecahan masalah merupakan bagian dari aspek penaiaran. Beberapa pemrasalahan van g teridenti hkasi sebagai falfor penlebab rendahnla penalaran mahasissa ada tiga. Pertam4 pembelajaran maiematika di sekolah sangat teoretik dan mekanistik. Proses pembelajaran
dimulai dengan penjelasan konsep disertai contoh, dilanjutkan dengan pengerjakan latihan soal-soal matematika (Sudian4 2008). Soai-soal matematika didominasi oleh penvajian masalah matematika dalam bentuk termrup (c/os e problent). Kedua, Llrang me^ lakukan penataan lingkungan belajar. Aniny,4 ling-
bngan belajar cenderung rnasih konr.ensional.
Penga-
turan meja belajar nrasih menegunakan gnla lama. rairu mahasisla duduk ke sanrping dan rnenranjang ke belakang. Pola seperti ini, nrenrebabkan dala senp nraha-sissa berbcCa annra r anc duduk di d:oan de-
ngm di belal:nr. ir-' Ptrner
dii. (:|rui,
m.n!,un!-
kapkan bahrra pensaturan linckunsan belajar sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar 1,ang n)'arnar\ salah satu ,a pengatunul meja belajar. Beberapa pola pengaruran meja vang disarankan, adalah
lang berbentuk U ( U slnpe)- melnglx, atau setengah lingkara4 sehinglea mahasissa memilikj peluang lang
sisra bah*a salah satu mata hliah lang dipandang sulit adal:h matematika. Hal ini disebabkan oleh ketidakaluan mereka terhadap manfi.at r ane mereka peroleh dari *L-la-iar nratematika.
B:r..i-'*-L'r ;:.'.- i..-.. s-:J-ri :::..:-" l-ididik khustsnya lanq mengasuh mrta kuliah matematik4 perlu diupalakan agar maternatika tidali nrenjadi momok dan menakutkan di mata mahasislra. Untuk itu, diperlukan suatu upala y'ang dapat menl ediakan situasi belajar secam kondusifdan menyenangkan serta dapat menrbantu mahasisrra menqatasi miskonsepsi-
ny4 sehingga konsepsi malrasis*a menjadi konsep ilmiah. Salah satu pembelajaran yang relevan untuk hal tenebut adalah pembelajaran kuantum berorientasi pemecahan masalah terbukn. Pembelajaran
;a
iri
berupa-
menLrmbuhkan nrinat belajar mahasissa densan
mengaitkan materi pelajaran ftonten) dengan kehidup an sehari-hari (kontek) (De Poner dUr., 2001; De Porter & Henracki, 2008). Masalah-masalah terbuka akan menumbuhkan keterampilan berpikir sisr4 baik keterarnpilan berpikir pada tingkat pentahaman, kritis maupun keatif (Sudiarta, 2008).
Pembelajaran lang dapat nrengaitkan materi dengan kehidupan n1,at4 menjadikan pembelajaran tersebut bermakna. Hal ini sesuai dengan teori belajar bermakna David Ausubel (Supamq 2005) lang menvatakan bahu,a belajar akan bennakna apabila pebelajar dapat mengaplikasikan pelajarannva dalam kehidupan n1ata.
Menyimak paparan di atas, penelitian ini mencoba menerapkan pembelajaran kuantum berorientasi pemecahan masalah terbuka pada pembelajaran matematik4 dan men_qetahui penganrhnl a terhadap tingkat penalaran nralrasisu a. IVIETODE Penelitian ini mengikrrti desain penelitian kuasi eksperimen denqan rancansan nonerluivolent posttest ottlt conn'ol grottp r/r-siqrr. Popula-si dalam penelitian ini adalah mahasissa semester II PGSD Universitas Pendidikan Gaaesha :
B seba_eai kelompok kontrol. Kedua kelas diasumsikan setara karena ridak ada kelas unggulan. Cara ini dipilih karena tidak memungkinkar untuk mengubah kelas r.ane sudah terbentulc
Japa., Pengaruh Pembelajaran Kuantum
Data yang dikr:mpulkan dalan penelitian ini adalalr penalaran mahasissa lang terdiri atas tiga dimensi ketenmpilan r-Lrpikir yiru ketenmpilan berp! kir dasar, belpikir kirii &n bcrpiki kl':adf. Dara terset'ut dihrmpulan dengan ntenetunakan tes penehmn'
.{-nalisis :-tatistik i:;rg di5r,a\a': al;iah )'l:rcr: jalur meneeunakan bannran prognm SPSS Stosatu risrics 17.0. Taraf signifikansi lang digunakan 57i'' Nanrun sebelum dilakukan analisis \{anora saru ialur- tr'rlebih daiultr dilrku! :n ;'enguiian nrri'-xalii:L' dan homosenitas variar kedul kclompok lCandiasa.
Pengujian normalitas sebaran
dkk, 195). dara mengunakan sl^lislik Kolmogorov Tesl atan Shnpn"o-lYillcs ?sr. Kriteria pengujian: data merniliki sebaran normaljika angka sigifikansi lang dihasil200-1; Hair
kan lebih beser dari 0,05 dan dalam hal lain data tidak berdisnibusi nomral. Uji homogenitas varian kedua kelornpok menggunakan Lelene's Test of Equality of Error Variance (Candiasa, 2004; Hair dkk., 195)
Data dikatakan memiliki varian yang sama (homogen)jika angla signifikansi lang diperoleh lebih besar dari 0.05.
HASIL DAN PEI\IBAHASAN Temuan penelitian ini menunjukkan bahrva ha-
sil tes pada kelompok sisla 1'ang mengikuti Pembelajaran dengan MPK, didapatkan bahua nilai rerata sebesar 68,60 dengan kategori cuklp dan sinrpangan bal''u sebesar 10,37, nilai rerata KBKs sebesar 69,30 dengan kategori cuk-up dan simpangan
KBD diperoleh
bal'u sebesar I1,67, dan nilai rerata KBKf diperoleh sebesar 72,12 dengan kategori tinggi dan sinpangan baku sebesar 11,86. Data 1'ang diperoleh pada kelompok sisrva yang mengikuti pembelajarar dengan MPKBPMT, nilai rerata untuk KBD diperoleh sebesar 74,90 dengan kategori tinggi dan simpangan baku sebesar I1,50, nilai rerata KBKs sebesar 75,45 dengan kategori tinggi dan sinrpangan baku 13,39, dan nilai renta KBKf dip'eroleh sebesar 80,75 dengar kategori tinggi dan simpangan baku sebesar 13,48. Berdasarkan paparan lersebul, ampali bahs'a secara deskriptif ITIPKBPIT{T lebih beik dib:nding}ian denga;t
IvlPK. Bendasarkan analisis d.rta denlan menglettnalan
statistik inferensial \lanora saru jalur. penelitian ini juga mengungkapkan hal-hal sebacai berikut. Perrrlra. berda-i:rkan surnber pengaruh r ariat.Ll nrodel pcnrrolla-i.r.-a,r (\1P) rcrl^,aJap r r:-i:\'l :::-.kl KBD. diperoleh nilai sbtistik F = 6.616 dengan anglia signifikansi 0,012. Anglia signiftkansi ini lebih kecil dari 0,05. Nilai rerata KBD kelompok IVIPKBPMT lebih tinggi daripada kelompok lr'IPK. Kedua,berdasar{ian sumber pengaruh variabel model pembelajann
Berorientasi ll
firlP) terhadap variabel terikat KBKs, diperoleh nilai sbristik F = 4.795 dengan angka sigifikansi 0,032' Aneka si€nifikansi ini lebih kecil dari 0'05' Nilai ..oL XgL kelompok IUPKBPIfT lebft ting;li dari-
.,(eiiga berdasarkan sumber pe::3::]h v:j'::bel ;'rle! xrtelajar:n OfP) teriu&p i:riatel terikat KBKf, diperoleh nilai s-tatistik F = pada kelompok iVtPK.
9.228 dengan angka signifikansi 0,003. Angka signi-
fikansi ini lebih kecil dari 0.0i. Nilai rerata KBKf k.-lt rrn.k \IPKBP\fT lebih ringgi darip:ii: kelomprk \1PK.
di atas menunjukkan bah*a KBD mahasisrva kelompok MPKBPM-T iebih baik dibandingkan dengan kelompok MPIC I'lasil penelitiar
pencapaian
Dengan kata lairg IvIPKBPIT'1T lebih unggul dibandingkan dengan N{PK dalam pencapaian
KBD meskipun
secara deskriptif taraf KBD mahasisrva ini belum mencapai standar keberhasilan yang memadai (masih dalam kategori tinggi). Penelitian ini konsisten dengn
teori{eori yang ad4 namun terdapat dua pertanyaan lang memerlukan pernbahasan lebih lanjut terkait dengan pencapaian KBD. Pertama, mengapa dalam pencapaian KBD, MPKBPMT lebih unggul daripada
NIPK? Kedua, mengapa secara statistik desliriptif IvIPKBPMT dalam pencapaian KBD belum mampu
mencipai kategori sangat tinggi? Pembahasan atas pertanyaan pertama beranjak dari komparasi secara teoretik dan empiris antara MPKBPMT dengan MPK Suatu dornain belajar, pemahaman (underst andhtg) menrpakan prasyarat mutlak untuk tingkat kemampuan kognitifyang lebih tinggi, seperti aplikasi, analisis. sintesis, dan evaluasi. Kemampuan kognitifyang berbasis pemahaman melibatkan kemampuan berpi-
kir tingkat thggi, seperti pemecahan masalair, berpikir kitis-keatif, dan pengambilan keputusan @ems & Ericksor! 2001). Jadi, pembelajaran unhrk pemahaman identik dengan keterampilan berpikr.
Dasar filosofis pembelajaran kuantum adalah paham konstruklivisme )ang men)'atakan bahua pebelajar membangun Pengetahuar dalam benaknla sendiri. Paham konstrullivisnre juga menyatakan bah*a pebelajar telah memiliki pengetaluan asal vang mereka peroleh dari pengalaman sehari-hari dan jenjang pendidikan sebelumnya. Pendidik dapat men-
jembauni pengerahuan asal pebelajar dengan pengerahLran ilnriah rang akan dibelajarkan. Keadaan ini dapat dimisalkan dengan guru nrenl ediakan tangga vang dapat membann: sisrra untuk mencapai tingkatan
r-:
iiup-
i=5b th55:- rnmun ha,-us ;<::.1:L-::':'::r r akar agar pch.'laj:r sendiri l ang memanjat unggr itu. lmplemennsi pembelajaran lnnntum berorientasi pemecahan masalah terbuka di kelas dimulai dengnn pen)"mPaian pertan)€an dan pemlataan kepada mahasis$a dadateu memberikan permasalahan kon-
12 Jumal Ilmt Pendilikan, Jilid 20, Nomor
J, Juni
20ti. h!n.9-16
tekstual )ans dekat dengan lingl-ungan di sekeliling maha
del
mahasisra aja)ah p'enanla.al rans kontektuai. )aitu pertanl a.1l 1 a:re alin_r:! y:.::e ada di sekitar linrkung-
perma-iaiafun kepaala rna]3-rl\-\\a seielrh mereka diberi i'r lbnn:s i in fornrr< i rc-rr:n s mareri p'e m te la_j a-an d i -
sen men-qenai materi peiajaran. Namun. dalam mo-
:,'in\a d&'] irjeran ce;e:;i inateri \ang o'ihanpkan dapat
\\a
mahasisrra. Penan\aan- p€m\ at::n. dan ihr-
lerhadap penrbclajaran drinla -ndiri nrenjadi kecil. karena nr:h:sisrra belajar han-r a senata-mata karena do:.-n nt!'nL!Lni::n ru-eas kepada mahasjsrra r'. i - ... .. -:-. ...- ... . l:
,'r-:r:\:r.1::i :rtitl.:,\-:ra-l:-\ r alr [-in:j'.:r .j::::: kehidup:.n mereka- akan timbul ra_sa teneerrnr.: jasab
kelompok-kelompok kecil sampai pada penenruan fak4 teori, konsep, araupun prinsip-prinsip rnatematika untuk menlelesaikan masalah merupak n \\,ahlna 1'ang baik dalam mengasah dan melatih kemampuan berpikir mahasisrva. Hal ini mendukung t"r"upoinlu keterampilan berpikir da-wr (pemahaman) secara lebih mantap, yang bemruara pada meningkatn),a keterampilan berpikir rang lebih ringgi. Nlodel penrbelajaran kuantum berorientasi pe_ mecahan masalah terbuka memberikan kesemDatrn &n tanggung-ja$ab kepada mahasisrra unnrk melnbangun sendiri pengetahuannva dan sekaligus memanfa_ atkan penrctahuann_ra untuk men).elesaikan masalah_ masalah kontekstual yang ada di sekitar linghngannla
Hal ini membuat pembelajaran menjadi bermakn4 karena mahasisrva dapat mengingat, memahami, dan menerapkan ilmu yang dipelajari, melakukan analisis,
sintesis, dan eraluasi terhadap segala sesuatu ),ang dipelajari. Di lain pihali nrodel pembelajaran konrensional dialali dengan penlajian mareri pelajaran rer_
lang
ka;t oleh dos€n kepada mahasisu,a. Teori, konsep, ataupun prinsipprinsip sains diharapkan dapat -v-ang
dikuasai oleh mahasisrra dipaparkan lerlebih dahulu di depan kelas oleh dosen. Setelah iru. barulah maha_ sisrva dihadapkan pada pemrasalahan-permasalahan vanq terkail den-ean konsep ranq telah dipaparkan. Pemrasalahan r anc dis:rnpaik:n kepada maha-sissa
-;-
-tasan ;v;;,:sal--..:r
-r*r
uisunajlan cj:iarn
pembelajaran hlanturn berorienasi pemecanan masa-
lah terbuk4
piru
masalah-masalah altual vans ada
di linglxn_ean sekiur mahasisra ftont.kstuai). p-enrrjian maxlah kontekstual ini menjadikan pembelajaran malematika lebih bernalna dibandinskan denean ha_ nra membaca ataupun mcndenearkan penjelaian da
la-i:r:n k..i:r e;sie.nal l are menlirruhkan
nilai |lrang icn"truiiur is. Tenegune.jasab maha;is-
dihravi oleh
unruk menr elesaikan penna-salahan te6ebut, sehinqga pada diri malasis\ra akal muncul kesadaran unruk menggali informasi lang relevan untuk menl.elesaikan permasalalran 1.ang sedang dihadapi. Pembe lajaran matenratika denqan menqgunakar model pen:belajaran kranrum berorientasi pemecahan masalah terbuka yang diarvali dengan permasalahan kontekshd yang knifat open ended dan dilanjutkan dengan melalnrkrn invesigasi oleh mahasissa dalam
p'embe
gumnci
kc-mandiri an mahasiss
a dalam b,elajar untuk men]bentuk peneeuluannr.a sendiri sehingea berdampak pada kemampuan berpikir mahasisua men
vang menvebabkan hasil belajar mahasissa menjadi lebih rendah. Berda-sarkan deskipsi landasan operasional teoretik rersebuL dapar dipaiarni ba-hrva l\.lpK-
BPIvIT lebih
ung.-zul
dibandingkan dengan N,lpK da-
lam pencapaian keterampilan belpikir dasar. Satu persoalan lagi yang perlu diberi penjelas-
an, mengapa secara statistik deskriptif MpKBpivlT dalam pencapaian ketenmpilan berpikir dasar belum dapat ntencapai karegori sangat tinggi? Berdasarkan lardllsan tecri tersebut scrog,.anla lUlKBpN{T dapat dialiornodasi oleh sentua mahasisr,":t, sehingga per_
olehan belajar mahasisrva mencapai kiteria keberhasilan yang nraksimal. Akan terapi ken1,alaarur1a nilai rerata keterarnpilan berpikir
das.ar
rnahasiswa pada
kelompok J\fPKBP\lT hanla bcrkategori tinqei dtn belum manrpu nrencapai kategori sangat tinggi. Terungkapnya fakta sepeni ini diduga kuat disebabkan oleh tiga faktor. Pertarna- benitik tolak dari landasan konseotual pcrnbelajaran 1.'ang berorien.,lri konsrrukrivisme- bah_
sa
mahasisrr.a mampu mengonstruksi pengetahuan dengan alokasi rvaktu y,ang sifatnya pribadi. Artiny4 mahasisla berkemampuan rendah akan memerlukan
laktu relatif lebih lama dalam menyelesaikan nrgastugas )ang sama dibandingkan denqan mahasisrva berkemanrpuan tin-egi. Peml ataan ini diduhing oleh makna dari sal3Jr satu prinsip pembelajaran konstuktivisme bahsa setiap pesena didik dapat mencapai pemahanran apabila mereka diberi kesempatan, tetapi akan dicapai dengan cara dan pada kedalaman vane berbed4 serta kecepatan lang berbeda pula. Kedu4 para nrahasissa belum rerbiasa densan aktir itas be_ lajar sesuai denqan tunturan skenario penbelajann. Interaksi anlarmahasisrra berada pada nr..:f rendah. sr'trecai
:\ih: h;nqrya
p<;lc;:.:i;i
'ill-!:,,r
hr,\:.r-brilr:-e
Lh.su_s urark
frnuti. lniciai.:r ranq
terladi
lustru menokibarkan re{adinra ra-sa nralu pada diri malasisva aau lakut melatr-rkan akir.itas. Di samping
iq
mahasis\\a belum memiliki kerenmpilan lang baik untuk melakikan pen)elesaian masalah-nrasalah terbuka (opn ended pobleu). \\ alaupun tidak semua ma-
ha-sisra dapat meningliarkan kemampuan diskusinra
li Japa., Penganth Pentbelajaran Kuanlum Beroriehtasi
secani sponLlr. n)inirtral mereka sudah
nlela\uklt ak-
tivitas Iang diinginkan menurul prosedur pembela-iaran
tessbut. Peneliiian ini juga men5i.r-ii p'er5.:-,ir \1PK-
BP\lT lrrsra \fFK unruk ptn:ap:i:: XPKs. S:l:h saru
niuajr Ftnlbel3-iaran nlaieniaili\3
3d:i- jl
j:-rail
-
bang.Iian keteranpilan berpikir kitis. nrenri'.3hk;l-rl nr3-
salah- Ca.n mcrnbuat kepuusm.
krit
s
'.-:x:
:lcn d:par
Kel'"r::;l;rls i--r;ikir
n'rr-rrrb3Jttu nrembLn!
littu l'.ltrill.jrl
:-jl:: ll-.ll :r::.1':,. r i:i :::-- -- -",-
kelonrp,r-rk nrahrcisrra
larg belalr
i.::
'.
dcnr'l:il \IPKB-
Pl\'fT lebih tirrggi daripada kclompok mahasis\a lartg belajar dengur lvlPK. Pencapaian KBKs mahasisla pada kelompok
lrlPKBPlrfT lebih
ting-ei dibandinSlan
dengan kelontpok N'{PK. Denga-n kata lain. NIPKBPIlT lebih unggul dibaldinglian dengan \lPK dalarn pencapaian KBKs mahasisra Secara deskriptil
KBKs
mahasisrva kelompok MPK adalah tingei. Hasil peneljtian ini, konsisten dengan hasil-hasil penelitian sebelumnla (Kumi4 2002; Astauarr 2006; \{ustika dkk, 2008). Kumia (2002).;ang dalarn pene-
litiarurla menenrukan balru'a penerapan model pembeiajaran kuanrum ciapat meninskatkan akiii itas dan kemampuan pemecalan masalah sisrra Asalan (2006) menemukan bahl,a penerapan teknik gasing dalam pembelajaran tandur dapat menjadikan pelajaran fisika menjadi gampang. asyik, dan menlenan-qkan. Sisrva nrerasa lebih mudah menlclesaikatt ma-salah-ttrasalah fisika. Ivtustika dkk. (2008) melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran hantuln (qu-
ottum leaching) unnrk meningkatkan aklivitas dan kemanrprnn pemecalun masalah sisrva dalarn pelajalalr fisika Berda-sarkan penelitian I'ang dilaliukarurl4 ditemukan bahsa akivitas dan kenrampuan penrecahan rnasalah siswa dapat meningftat, serta respon sistra sangat positif dengan diterapkannya model pembela-
jaran kuantum (qaarlutn reochittg) Hasil penelitian ini dan hasil penelitian sebelunrn1a cukup meme*ual keungulan konrplratif N'IPK-
BPMT dibondingkan dengan lvlPK. Nlasalrlnla adala.h: apa kelebihan-kelebihan tr{PKBPI\lT dibandingkan ivIPK dalanr pencapaian KBKs? KBKs memers)aratkan p€maharnan se@ai dasanrya. Pemahaman 1'ang baik dapat mendulrrng berpikir kritis- krcatif. kenrampuan pentecahan rnasalai- dan perrranrbilsn kr'pur.ls-
-
13
dan nrateri ;ang terjadi .lalam LKS dan latihan lang dilalr.rkan oleh peserla didik akan me*ujudkan kenrrrpu3n :n:.hl.isr.a n:Ca lendar aplikasi- aneli:is'
sir:esis.
c:;
c'.
:iu:-
h:n:: &i:': -n:::hs' nr=bh n1ara. \IPKBP\[T. ;i a.'r:ri ;=:; l-.i:-j:.Jj-i aral:::: ier,:e', ;,e;u;:l5uh!i:n nrinrt d:r motirasi belajar mahasisla denlrn mc'.rcriik3i \rnt:n dlr konteks. nemberikan mertirt
6"*1 r-rr1,;.risrra. Sr-:cldt nloli\
a-si bela-iar
tunbuh.
.. .:.:.,:-. , ' t----: L -'<',"'i'--F l:-:::i rT::'::1::--:i lll.un:l 3i\::'. r' ::1.:j:r i:r':,:.ut LK5 ]an-: r{nsl n..:-\.llah terbuk. .\d!tr\'3 kesempaon untuk bed(ol3t'.rraii dalam kelompok dan diskrsi 1'ang mendalam mengatkan konsep l ang telah dimiliki, dan setiap usaha 1'ang
dilalakan sisva dinl'akan. sesuai dengan prirsip jika la; ak dipelajari. lay
rli
puia diral'akan (De Porter dkk,
2001). Berdasarkan pemaparan tersebut, tampak bahrva MPKBPN4T cenderung lebih unggrll dibandingkan dengan lr'[PK dalam pencapaian keterampilan berpikir kritis mahasisla. N{eneapa Ir{PKBPiv'tT 1'ang nremiliki keunggulan secara teoretik dan oper.rsional empiris tersebut belrrm bisa mencapai keteranrpilan berpikir kriris mairasissa dengan makimal? Faktor yaitu disebabkan oleh ren1,ang diduga memengaruhi, tangan \\aktu belajar di kelas tidak mengakomodasi perbedaan ri'altu yang diburuhkan oleh masing-nlasrng nrahasissa. N{enurut pandangan konstrukivisrne, sisla nrcmbuhrlrkar rra.l.itu lang berbeda dalam mengonstuksi pengetahuan di dalam dirinl'a. Hal ini menl'ebabkan sebagian mahasisva tidali mampu mencapai tin,sJiat kemarnpuan pemecahan masalah matematika.
Penelitian
ini juga berh{uan untuk menguji
p€ngaruh I\'1PKBP;\fT lerslrs II{PK untuk pencapaian
KBKI
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahrva tujuan pembelajaran matematika adalah me-
ngembanglian keterampilan berpikir kritis, keatil memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Keterampilan berpikir keatif akan dapat membantu sesecnnrg untuk retap -{?alnz di era global ini, Hasil pene-
KBKf kelompok mahasisrva )ang belajar dengan I,IPKBPI\{T lebih tingi daripada kelernrpok maliasisira lang belajar dengan I\{PK. Pencapaian KBKf mahasiss'a pada kelornpok Ir{PKlidan ini menunjukkan
BP\1T lebih tinggi dibandinglian dengan kelompok \lPK. D:nsrn kan lain. bah*a \IPKBPIlT lebih
penrbelajrran pentahaman k!-Ir\cp ad3lah jusa rt'irr.(!:jr.rr un'trL ket:r:ntpi!::r l.:r: l.i-. J:tt I.-:t lprl:n i\ari I; ;-:ir-: -:.:- - < : :--. t{i.rl3.r.1,.]
ung-r:ul dib:.nding.lian dengan IUPK dalarn pencapaian
pembela-iar-:n unr.rk meninglatkan kclenmpilan-kete-
Hesil peneliri:n ini. konsislen dengan hasil-hasil penelitian sebelumnla. Astauaa (2008), menemukan bahsa densar menerapkan teknik S@sing dalarn pembelajaran tandur dapat menjadikan pelajaran fisika menjadi gempang asf ilq dan men)enangkan- Sis\Ya
an. Jadi-
^cl.-'i"n
rampilan berpikir lang lebih ting-ei.
trlPKBPI!'lT dirancang sebagai pembelajaran keterampilan berpikir. Pemahaman secara mendalam rvang dicapai dari hasil interaki antara berpikir
KBKf rl::hr.isrr e. 5...o 6g5kiorif. KBKf naha. i....r N-,.;.;. ^'.li- ii ":..--.:-:.;:.
l1
Junol ll,rut Pendidika Jilid 20. lton;or l. J*ni
merasa lebih mudal men\€lesailun
fisikangan
\Iu
dkli. (2008)
201
L hln.
9-
1
6
ma$lah-meselah malnpun mensembanskan masalah matematika ter-
meiahkn peaeiil:n de- t'ukr hSj
merempkn mrrJel pernbelajaran hr:nnrn
igr
:-na\asis.\'a
Sl
PGSD semsaer
lll
1007
menemukfn bah*a 9C46 ma\asisua mampu memolika:i ma-d:h l.riutuc m::.,i3ii r-ne-ralah rerbuka kemanrpuan maha-risra mencari airemarif jasaban
Eaching) untuk meninslarkan aliir ia. Jan kemarnPuan pemecahan masalah sissa dalam ;eleja:zn fisika- Berda-vrkan penelitian -r'ang dilakukannya- mencalami peningkatan- dan resp,ons mahasis*a sadiremukan balrs a akii itas dan kenrampuan perre- nsat baikdan Dosirii c:han masahh sisrra,i:pat mcrinrkei- sira r!'si\rn llasil l.:reliii:n ini dan ;"enelii:ar s!'tEl!r;rrl. a .i-..;' :::::..j.-:.:r'. :::--,;:-- -_. . -. "--. ;a.:- :r.\-a -n ji:.:::. ..1: ;.:.:;-:tl;; i.;--;..:..:t; l.ii i.ri -
nn
-.-:
befajaran
hanrum (qurntun ttoching\
De Poner dkk. (2001) mengungkapkan ballva. dari hasil penelitian yang dilak-ukan, penerapan pembela,iaran kuantum telah membarra sukes be$r bagi sekoiah dan anak didiknl a. Lebih lanjut diungkapkan bahrra pestna didik secara nralr mlntpu rlcnin,:katlan nilai, partisipasi, dan lebih benedia nrenerinra diri mereka sendiri. Rose dan Nichall (1997) dalam bul'unya l,ang be{u dul Accelerrted Lea uiry For The 2ln Cennw menrrliskan hasil penelitiannva bahsa penerapin rf,etoc,e accelet.orc(l leo ttg salrgat elektif
untuk meningkatkan antusiasnte dan prestasi peserta ,li,lil
Hal \,.nd cpn,^. :.,.,- .r;., -,-ns.kapkan ciari hasil penelitian Meier (2000) bahsa accelerated lenttins dapal membanglitkan dan menurnbuhkan motivasi belajar. Hasil penelitian tainnya juga disanrpaikan Lozanov, seorang pakar psikiater, nrengungkapkan model belajar ini dapar menlberikan sugesri posiril Sugesti posirif tersebut dapat menrbannr pebeiajar untuk mencapai kesuksesan (De Porter dkk., 2001). Kumia (2002) mengungkapkan pembelajaran kuantum dapat meninskatkan a].tivitas dan ketemntpilan mahasisra dalam mernahami masalah-ma-salah jumalinik. lvlenurut Asta$a & Gita (2003), pengop timalan representasi pengajaran dalam kerangka pembelajaran kuantum dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar matematika. Astawa (2004) mengadakan penelitian yang serupa dan terungliap bahl.a implementasi pembelajaran kuantunr dapat meningkatkan akivitas dan kemampuan pemecahan masalah
matematika. Sunrepa (2005) dalam peneliriannva mengungkapkan bahrva prestasi belajar maternatika peserta didik meningkat setela-h diterapkan pembelajaran kuantr.rm. Hal sejenis juga diunekapkan dari penelitian Astas'an (2006) bahsa implementasi strategi pembeiajaran tandur drpat meningkatkan motl r'.rsi belajar dan kompetensi da-r:r
frika pesena didik. Sudiee (1005I ra;rs r:lc.kluji:jr -:^,eji:,a.,i .ji sekolah da-sar .6ltab eth Schule ()sru/.neclc Jemtanmen;impulkan bah*a pendekann opert ended ptroblent dalam pembelajaran malemarika dapar memberi stimulasi keativitas berpikir sis\\" lerut2rna dalam membangn dan mengonsuuksi konsepkonsep malematika Japa dkk (2007) dalam penelitiannya lzng berjudul
y,nenpan problenr posrirg untuk mening&atkan ke-
\IT ditunding.km dengan |\lPK. \lamlahnla ad:lah: apa kelebihan-kelebihan l\'lPKB Pl\I T dibanding.kan MPK dalam pencapaian KBKI? KBKf memenyaratkan pemahaman sebagai dasamva. Pemahaman vang baik dapat mendukung berpikir kriris. kreatil kemampuan pemecr.han rnasalrh, dan pengarnbilan keputusan. Jadi, pembelajaran penrahaman konsep adalah juga pembelajaran unn* ketemmpilan berpikir, dan pembelajaran keterampilan berpikir dapat diacu
sebagai pembelajaran
wnrk meningliarkan keterampil-
an-keterampilan berpikir 1.ang lebih ting_ei. Berdasarlian pemapamn tersebut, talnpali ball!"a I\{PKBPN'IT cender.ing iebih unggul dibanding.iian dengan MPK dalam pencapaian keterampilan berpikir kreatif mahasisra N{engapa MPKBPMT yang memiliki keung_eulan secara teoretik dan operasional empiris tercebut belum bisa mencapai keterampilan berpikir
kreatif mahasissa dergan maksimal? Faktor vanq diduga penyebabnl,a adalah seiain rentangan $'aktu belajar
di
kelas tidak mengakomodasi perbedaan
rvaktu 'rang dibutuhkan oleh masing-masing mahasiswa juga mahasisrra masih bemdaptasi dengan nro del lang dieunakan. l\4ahasis*'a belum terbiasa menrefesaikan masalah terbuka (open ended p.oblenl. Dengan kata lain, mahasisrva sudah terbiasa menqerjakan soal-soal penyelesaian tenutup yang rn.nuirut satujawaban benar (close enfud problenl. Untuk meningkatkan keefekifan IvIPKBpI\.ll setidakn\a ada dua pilihan 1.ane diacu. Pertama, apabila st-ategi pemecahan ma-salah terbuka mengeunaiian Ltr3'1. mala LKI,I 1.ang digunak n harus benar-benar dapat dipahami oleh mahasisua. Permasalahan r.ang disajikan di dalam Lt -ivl harus benar-benar kontektual. Kdu4 pada saat disl:usi hendalinra dosen mampu menjadi moderator dar mediaror \ans krearifunnrk dapat mcmakinralkan jalannr a diskusi. Semua ntahasisrra diajak untuk benan-g:rung ja*ab terhadap
L:l-r':l::::Lr fs:*reb-e-an \ L\.::.rr-,r:: :=:..I iici rrs-* r anc tiaprt mencapai ha-sil I ane memuaskar ag3r dirarakan.
SnIPUL.{r\ Dibandingkan dengrn model pembelajaran konvensional. model pembelajaran iiuantum berorientlsi
Japa' Pengaruh Pembelajaran Kuantum Eercrientasi
...
15
pemecahan masalah terbuka dalam pembelaja,-rn matematika menghasilkan capaian lang lebih baik dalam
periu dipenimbangkan. Penam4 pendidik (dosen dan guru) matematika hendalinla lebih banyak memberi-
kir
cont..h Frerma-sal3han lerbukr )'ang konteL
ketenmpi lan berpik
ir
da-sar. ketera:r
pil:n
r.L'rp,
i
bl
\ritis d:n ketenmpilan berpikir kreatit. Disa.ankan teb'enpa hal stb:lai t'erihn Unn:li n:ain:i.ari:n penai:nn mahasis$: (kcie;an;.ii":l Lrrpikir da-wr. kritis. dan keatif) dapat digunakan pem-
deng:n kehidupan n)al3 nra\3si51\a KedE d$€n Can luru hen&ln)" men:E lhslxn5nn helajar. misalnla . i .; .'._--: -, -,---. ^- - .::-.-:fErs.:ruir' r-;iiiJ-\. 13..:;ir irs!r^ -\:.::: -.r::r:ii)i). :s_ hing_ea dapar membuat mriasis\\? meras:I n) aman
tela,iran model NTPKBP\'IT. Unnrk mening:ka*an ke-
delam belajar.
efektihn implernc'ntesi \IPKBP\IT. ada du.r h:l DAFTAR
R
y.ang
LIJT-K..\.\
Ardhan4 W., PuNanto., Kaluge, L.,
&
Sangas4
I
W.
20O1. lmplementasi Pembelajaran Inovalif untuk
Pemalaman dalam Belajar Fisika di SIIU. Junul Ilnu Patdidikan.2 (l I ): i52-168. Ash$a, I W.P. 2001. i\teningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika Melalui Optimalisasi Reprcsentasi Pembelajaran dalam Kerangka
Pembelajaran KuArfirm. Jumal Pendidikan dqt
Potgajaran. 37 (4):. l-13-
As&$a I $'.P. & Gita,
I r.N. 2003. .ly'enrirgkatkatt Kualitas Proses don Hasil Penbelajaratt \laumatika lle-
Iol
Opt imal isasi Represenlasi Penga-i aran dalam
Kerargka PembelQ arart Kuaftun, l-aporan Penelidan ddak diterbi&an. Singaraja: Fakultas Pendidikan MIPA IKtr Negeri Singaraja" Astawan, I G.2006. hnplemenrosi Strategi Pembelajaran Tarurtn sebagai Upal'a Meningkmkan ilotivasi BeIaju dart Kompaensi Dasar Fisika Peserla didik Kelos fl1SlA Laboratorium IMP Negeri Singaroja dalatn Pokok Bolnsan Fluida Statis Tahun Ajoan 20052006. Skripsi tidak diterbitkan. Singaraja: Jurusan Pendidikan Fisik4 Fal'ultas Pendidikan NfIPA IKIP Negeri Singarala. Asta$an, I G.2@8. hnplenentasi Pembelajaror Tandur PIus &bagai Upa1,o lleu{udkan Belajor Fisika Gasr'n& Lapnran Penelitian ti&k diterbi&an. Denpasar: Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Denpasar.
Berns, RG.
& Erickson,
P.N4.
2001. Contattuql Teaching
ond Leat nig: PreF,arilg Sadent /or the Naa Econoq,, (Onlme), (hrp/rnccre.com/publicatiod ion-fos),stemhi g-hl ighrzone..higl i ghtos-rl.hrrnl), diakses I I Juni 2009.
Candias4
I tvl.2004.
Stotistik thrltn'ariat Dilenglazpi
Iilasi dengan SPSI Singaraja: Unir
lp
Penerbitan
IKIP Negeri Singaraja. Degcng- I N.S. 200i. Landqsot don ll arasan Ktpendidikarr- i\,talang: Lembaga Pengembangan dan Pendidikan (LPl) Unireni'a: Negeri i\lalane
E l- ij.:-. +;.- \: : r:( ?lr-.._-:- -.---=-itlenbiasahan Belajar .\1amon dan lle4enotg-
l.- i ':::
&an. Bandung: Kaifa.
& Nourie, S.S. 2001. @ror nm Teoching: ltlemralaekkan Quannm Leaming di Ruotg-ruang Kelos. Bandung: Kaifa
De Porter, 8., Reardon, M.,
Gardneq H. 1999. The Discipline
illitd: llhat .4ll Srudents & Schus-
Should Understond New York: Simon teer Inc.
Hair, J. E., Anderson,
C.
1995.
R
E., Tatham, R. L.,
& Blacl,' W.
illuhh'afiare Dan .lnal)sis (Fourtb Edi-
tion). Nerv York: Prenlice-Hall Intemational, lnc.
lda. 2008. Malaysia Incar Gasing Prof Yohanes, WE9 CO Juga Bermina, (Online), Ottp://www.fisikanet.lipi.go.idlutarna.cgi?celakan&el& I 20982405),
diakes l2 i\tei:013. Jap4 I G. N., Suarjan4 I Nl., Sudian4 | W., Su$"0-4lgn.l \\/.. & 'IlanC.:. \1.2007. Pencrapan Problem Posing unnk Meningkathn Kemanyruon Mengemb<:ugkan lvlaatoh ltlatenalika Terbu*a bagi Mqhasiswa SI PGSD &mester 3 Talnn 2007. Laporan Penelitian tidak diterbitkan. Singaraja: Prognm
Studi Sl PGSD Jurusan Pendidikan Dasar. FIP Undikha. Kumia, S.S. 2002. Quantum Leaming Bagi Pendidikan Jurnalislik. (Studi Pembelajaran Jumalisrik yang Berorientasi pada
'LiG Skill'). ltmal Pendidikan
don Kebudol'aqn, $ 10-l'1): 96-121. j\'leier, D. 2000. The Acceeleraed Leanins Handbook. Bandung: Kafia-
I W., Sumadi, A.P. I K., Astarvan, I G. 2008. Upaya Peningkatan Aktivitas dqn Kenatnptan Memecahkan Masalah dengan Model Pembelajqran Kuq um Teloik Fisika Gasing pada Sista Kelas X lvllfi SMK Negeri I Denpasar. Lqoran Pene lirian tidak diterbitt arL Denpasar &kolah Me-
N4ustik4
nengah Kejuruan Negeri
I
Denpasar.
Nilan. P. 2010. Indonesia: Nerv Directions in Eduational Research. Jlrral llmiah Pendidikcn dot Pembelajara4 6 Q): I 14l-1296. NLuhadi., Yasin, B., & Senduli .{.G- 200J. Pembelajarun
Kortektual dan Pener;parut'a dalon KBK. Nlalane: Unircrsins Negeri l\lalang. Rtse. C. & \ichall IfJ. 199i. .1ccel.raL.,i Letnting For
I'= -'.' .-.-::.r ie-:--- \;311* Sudian4 I G.P. 1006. Pcnsembangan dar
lmplemcnrasi Pembelajaran Marmarika Bsrorienrai Pemecahan N{asdah Kontekstual @erreaded unruk Sissa
Sekofah Dasar. Jurnol PendiCikan dan PengQara2,39 @disi Khusus): I 13l -l 151.
16 luna!
Ibu
Pendi ikaa Jilid 20,I'omor L Juni l0l.l. hlm.9-16
Sudiana. I G.P. 2008. }lembongtn KampeterLsi BerFikir ErJ;;i Sng:.-;: A-,i:s nelalui P;,'.J.:l:;;,r
(l'.r
Undilsha
S;;=a \.
lCi05. .lr';/c ntr;':si .\!:"i;! P;nt;!a-:::'!1 !!:',zi.m t Qt;riatn T ; t c i ;! ngi p a,i a P ; n;* ;'i Lr ;ri ilatematiko atuk .lleningkctkon Prestdsi Bclcjar
.llatemdtikt Pesena didik Kela II C SD Negeri 2 -s:r-i:.; ; Sbpsi ti&li ditE!'ci*rn. Singaz;a Junr' $n P.di$ie'r \ta€tnarfliA Fah.rllas Penlid i3n \1P-{ IKIP \eger-i Sirgan;a. S'j;a-, L-. P.:Lui. -l.i$.t .n.ps, it Penbdi,'tt Kutr'lp Peti' didikan Fbika. Jakana: Grasindo.
LEMBAR ATAU PEER REVIEW HASIL PENILAIAN SEJAWAi SEBIDANG KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH Berorientasi Pemecahan Masalah Pengaruh Pembelajaran Kuantum Mahasiswa Matematika Terhadap Penalaran
Judul Jurnal Ilmiah (Artikel)
Dalam Pembelajaran I Gusti Ngurah JaPa
Penulis Jurnal Ilmiah Status Penulis Identitas Jurnal Ilmiah
Mandiri Jurnal Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
a. Nama Jurnal
b. Volume c. Edisi (bulan/tahun) d. Penerbit
Jilid 20, Nomor : Juni 2014
1
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan Ikatan Sarjana Pendidikan lndonesia (ISPI)
126 halannn Intemasional Ilmiah Jurnal Jumal Ilmiah Nasional Terakreditasi ir*"i rfrniuft Nasional Tidak Terakreditasi
e. Jumlah halaman
Kategori Publikasi Jumal Ilmiah (beri / pada kategori Yang tePat) Hasil Penilaian Peer Review
:
:
Nilai Maksi*"l Internasional
Jqryl!-l!-i"h
Nasional Terakreditasi
l/
Nasional Tidak Terakreditasi
|
Nilai maks 25
unsur isi buku (10%
2.
Ruang lingkuP dan kedalaman
3.
KecukuPan dan kemutahiran data/informasi dan metodologi
4.
KelengkaPan unsur dan kualitas
Total: 100%
il,lf/
Bidang Ilmu
: l4
w &fle
Nilai
Akhir Yang Diperoleh
LEMBAR ATAU PEER REVIEW HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH Berorientasi Pemecahan Masalah Pengaruh Pembelajaran Kuantum Penalaran Mahasiswa Dalam Pembelaj aran Matematika Terhadap
Judul Jumal Ilmiah (Artikel)
I Gusti Ngurah Mandiri
Penulis Jurnal Ilmiah Status Penulis Identitas Jurnal Ilmiah
a.
JaPa : Jurnal Ilmu Pendidikan
Nama Jumal
Fakultas llmu Pendidikan b. Volume c. Edisi (bulan/tahun) d. Penerbit
e. Jumlah halaman
Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah (beri / padakategori YangtePat) Hasil Penilaian Peer Review
r
l--l -) Fl ll
Jilid 20, Nomor I
Juni 2014 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan lkatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) 126 halaman
Jurnal llmiah Internasional Jurnal tlmiah Nasional Terakeditasi iurnal Ilmiah Nasional Tida-k Terakreditasi
:
Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah Internasional
Nasional Terakreditasi
lr
I
Nilai maks 25
unsur isi buku
QQ!
Ruang lingkuP dan kedalaman
3.
KecukuPan dan kemutahiran data/informasi dan metodologi
4.
KelengkaPan unsur dan kualitas
Total:
100 %
Singaraj4 Reviewer 2
Nasional Tidak Terakreditasi
Nilai
Akhir Yang Diperoleh