Jawa Timur
Jatimnomics, Cara Jatim BersainG
EDISI 58 OKTOBER 2015
POTENS i
Daftar Isi 4
GUBERNURAN : Jatim Kembangkan Transportasi Megapolitan
6
GUBERNURAN : Gubernur: UMKM Jatim Siap Hadapi MEA
8
LAPORAN UTAMA : Jatimnomics, Cara Jatim Bersaing
14
Gubernur: UMKM Jatim Siap Hadapi MEA Gubernuran
Jatimnomics, Cara Jatim Bersaing
PARAHITA : Taufik Monyong : Tetaplah Lugas, Tegas, Apa Adanya
Laporan Utama
16
PARAHITA: Menjaga Semangat Jawatimuran Melestarikan Budaya Lokal
18
PARAHIITA : Soekarwo : Jatim Fokus Jadi Provinsi Industri
20
PARAHITA : Mereka Berpendapat Tentang Jawa Timur
22
AGRO : Manis Masam Mangga Garifta Diminati
24
SUARA INDRAPURA : Mengatasi Kelesuan Ekonomi Padat Karya untuk UMKM
28
KRONIK KOMINFO: Jatim Jajaki Kerjasama Teknologi dengan TianjiN
32
TECHNO: Ini Negara dengan Jaringan 4G Tercepat di Dunia
26
HIJAU : Atasi Gas Rumah Kaca, Pemerintah Kenalkan INCAS
30
KRONIK KOMINFO : Kominfo Jatim Launching Website Baru
34
JAGAD PEREMPUAN : Jatim Sukses Turunkan AKI dan AKB
Manis Masam Mangga Garifta Diminati AGRO
SUSUNAN REDAKSI Diterbitkan oleh
Dinas Komunikasi dan Informatika ProVinsi Jawa Timur: Jl. A. YANI 242-244 Surabaya, 60235 Telepon: (031)-8294608, Faks: (031)-8294517; Email :
[email protected] WEBSITE : www.jatimprov.go.id http://kominfo.jatimprov.go.id
COVER: AUDI
2
EDISI 58 OKTOBER 2015
Pengarah:
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
Penanggung Jawab:
Kabid Diseminasi Informasi
fotoGRAFER : Henry de fretes
Pelaksana Harian/Pemimpin Redaksi:
LAYOUT:
Kasi LAYANAN IINFORMASI PUBLIK
Redaktur Pelaksana:
AUDI
foto Cover :
Kasi LAYANAN IINFORMASI PUBLIK
Ilusrtasi JATIMNOMICS
SEKRETARIS REDAKSI:
Tim Ahli :
RINI SULISTIYOWATI
Zainal Arifin Emka
TIM Redaksi:
cetak/ produksi:
Siti saadah, m. afrizal, andi bagus , Tuti .W, SUPONO
CV. SATRIO HUTOMO
Kabar Redaksi Selamat Ulang Tahun Jawa Timur Kronik Kominfo
Kominfo Jatim Launching Website Baru
Jagad Perempuan
Jatim Sukses Turunkan AKI dan AKB
Plesir
Makanan Khas Jatim Menggoyang Lidah Nusantara 36
INOVASI : E2-Bike, Charge Handphone Karya ITS
38
SPORTIVITAS: Panjat Tebing Jatim Loloskan 16 Pemanjat
42
PLESIR : Makanan Khas Jatim Menggoyang Lidah Nusantara
Sekitar 70 tahun lalu, tepatnya 12 Oktober 1945, Jawa Timur mulai ada dalam catatan sejarah. Sebuah usia yang terbilang tidak terlalu tua untuk ukuran sebuah provinsi, jika dibandingkan dengan DKI Jakarta, yang sudah berusia 488 tahun. Hari Jadi Jatim sama dengan beberapa provinsi lainnya, yakni Jawa Baat yang samasama memasuki usianya yang ke 70, atau lima tahun lebih tua dari provinsi Jawa Tengah. Diputuskannya penentuan Hari jadi Jatim ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Di dalam buku Riwayat Provinsi Jawa Timur yang diterbitkan Badan Arsip Provinsi Jatim 2008 dijelaskan, 12 Oktober 1945 resmi ditetapkan sebagai HUT Pemprov Jatim, setelah pihak eksekutif membentuk tim pengkaji. Saat itu tim yang diketuai Nunuk Supri Rahayu menelusuri selama tiga tahun, 15 Oktober 2004 sampai 7 Mei 2007. Dan hasilnya, tim sepakat hari jadi Pemprov ditetapkan tanggal 19 Agustus 1945. Alasannya, 19 Agustus merupakan waktu terbentuknya Provinsi Jatim bersama tujuh provinsi lain seperti Jabar, Jateng, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil, dua hari setelah kemerdekaan RI diproklamirkan. Pada tanggal yang sama juga keluar maklumat pengangkatan orang Indonesia pertama, RMTA Soerjo sebagai Gubernur Jatim. Oleh eksekutif, tanggal tersebut kemudian diajukan ke DPRD Jatim untuk dibahas. Dewan kemudian menugaskan Komisi A (bidang pemerintahan) untuk mengkajinya. Selama pengkajian para wakil rakyat sempat studi banding ke Belanda. Hasilnya, Komisi A memberi lima alternati HUT Pemprov. Pertama, 1 Juli 1928 pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Kedua, empat tanggal lain, terbentuk setelah masa kemerdekaan, masing masing 22 Agustus 1945, 12 Oktober 1945, 25 Oktober 1945, dan 15 Agustus 1950. Kemudian, sidang paripurna DPRD Jatim 7 Agustus 2007 menyepakati 12 Oktober 1945 sebagai hari jadi. Alasannya, momentum pengangkatan dan pelantikan Soerjo sebagai orang Indonesia pertama menjadi Gubernur Jawa timur, yakni Soerjo baru menjalankan tugas di Surabaya 12 Oktober. Oktober dinilai memiliki nilai filosofis dan heroik nasio nalisme sangat tinggi, karena pada 25 Oktober 1945, Soerjo dengan berani menolak permintaan sekutu (Jenderal mallaby) untuk menyerahkan diri dan datang ke kapal perang mereka. Selain itu, tahun 1945 dinilai sebagai titik tolak bangkitnya rasa nasionalisme bangsa Indonesia setelah meraih kemenangan. Catatan lainnya, setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menata kehidupan kenegaraan. Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Dasar 1945 tanggal 19 Agustus 1945 oleh PPKI dibentuklah Provinsi dan Penentuan para Gubernurnya. Untuk pertama kalinya, R.M.T Soerjo yang kala itu menjabat Residen Bojonegoro ditunjuk sebagai Gubernur Jawa Timur, dilantik 5 September 1945. Sampai 11 Oktober 1945, ia harus menyelesaikan tugas-tugasnya di Bojonegoro dan baru 12 Oktober 1945 boyong ke Surabaya, Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini, Pemprov Jatim menggelar berbagai agenda dan kegiatan sebagai hiburan rakyat Jatim. Selama sebulan penuh, rakyat dimanjakan dengan berbagai kegiatan, seperti diskon besar-besaran belanja di mall, jalan sehat, lomba-lomba, konser musik, hingga pameran usaha kecil menengah. Namun untuk HUT kali ini, Jatim tidak mempunyai kado spesial, selain prestasi Jatim yang mampu mengendalikan iklim ekonominya di tengah tidak stabilnya perekonomian nasional. Stabilitas Ekonomi Jawa Timur dinilai paling stabil dibanding provinsi lain di Indonesia. Pengamat menyebut ini tidak lepas dari konsep Jatimnomics yang digagas Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Konsep ini dinilai sebagai model ekonomi Jawa Timuran, bahkan dinilai cukup ampuh hingga provinsi ini mampu menguasai sepertiga perdagangan nasional. Hampir dua periode Gubernur Soekarwo melakukan pengamatan dan implementasi dari semua pengalamannya memimpin Jatim sehingga bisa memunculkan konsep ini. Jatimnomics merupakan bagian dari konsep Indonesia Incorporated, yakni konsep multisinergi seluruh elemen bangsa dan negara untuk ikut berpartisipasi mewujudkan pembangunan nasional demi memenangkan persaingan global. Di sisi lain, tidak lama lagi, Jatim akan menyelenggarakan pesta demokrasi di berbagai daerah. Setidaknya ada 19 kabupaten/kota di jatim yang akan menggelar pemilihan kepala daerah, Meski masih akan dilakukan Desember 2015, bukan tidak mungkin sejak sekarang dikhawatirkan timbul gesekan-gesekan politik. Sebagai warga, kita harus benar-benar jeli menghadapinya dan tidak mudah terprovokasi dalam bentuk apapun. Yang pasti, sebagai warga Jawa Timur, boleh kiranya bangga terlahir di provinsi ini. Sebuah tempat yang dikenal aman, meski masih ada kerikil tajam yang membuat tidak nyaman. Jatim harus tetap guyub rukun, demokratis, toleran dan terus mengobarkan semangat kejawatimuran. Dan akhirnya, kalimat terbaik adalah “Selamat Ulang Tahun Jatimku”. Redaksi
EDISI 58 OKTOBER 2015
3
POTENS i Jawa Timur
Jatim Kembangkan Transportasi
Megapolitan
P
Contoh transportasi perkotaan Megapolitan di Kota Surabaya (Foto: istimewa)
emerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur akan mengembangkan dan menetapkan pembangunan transportasi megapolitan yang membentang dari Surabaya ke utara hingga Tuban, kemudian Surabaya hingga ke Jombang, serta Surabaya ke Malang dan Surabaya ke timur hingga ke Probolinggo. “Konsep ini merupakan bagian dari konsep transportasi kota Megapolitan Gerbangkertasusila plus,” ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jawa Timur, Wahid Wahyudi, di Surabaya, Rabu. Dijelaskan, dalam radius 100 km dari Kota Surabaya itu nantinya masuk bagian dari megapolitan sehingga sistem transportasi harus direncanakan dalam konsep transportasi perkotaan megapolitan. Karena transportasi antarkota dengan transportasi perkotaan itu terdapat perbedaan.
4
EDISI 58 OKTOBER 2015
“Rencana transportasi perkotaan di Jatim itu adalah setting transportasi perkotaan megapolitan Surabaya dengan radius 100 km dari kota Surabaya,” katanya. Dia mencontohkan, radius 100 km dari Kota Surabaya di antaranya Surabaya-Jombang, Surabaya-Malang, Surabaya-Probolingo, Surabaya-Tuban, Surabaya-Madura. Untuk pelaksanaan konsep transportasi megapolitan, katanya, mulai sekarang ini sudah dilakukan. Dalam hal ini, konsep lama yang sebelumnya sudah memiliki konsep Gerbangkertosusilo. Namun konsep lama ini dinilai sudah tidak cukup wilayah cakupannya yang sudah diatur dalam RTRW berbunyi gerbangkertasusilo plus. Tentunya, konsep transportasi megapolitan akan dipadukan dengan konsep transportasi yang akan dikembangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Dalam hal ini, Pemkot Surabaya akan mengembangkan KA trem dan
GUBERNURAN Konsep ini merupakan bagian dari konsep transportasi kota Megapolitan Gerbangkertasusila plus monorel. “Tidak hanya Surabaya saja, kedepan angkutan kereta api menjadi tulang punggung angkutan darat karena memiliki banyak kelebihan. Di antaranya KA memiliki kapasitas penumpang cukup besar dan juga mampu melayani penumpang serta bisa melayani untuk barang,” terangnya. Oleh karena itu, katanya, usulan Gubernur Jatim Soekarwo yang menginginkan untuk menghidupkan lagi kembali jalur KA dari Jombang-Babat sudah dilakukan perencanaan oleh pemerintah pusat. Tidak itu saja, jalur itu juga akan digunakan untuk transportasi angkutan barang. Lebih lanjut dia mengatakan, secara nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) memang sudah ditetapkan Megapolitan Gerbangkertasusila, namun untuk Rencana Tata Wilayah Jawa Timur, Gerbangkertasusila yang terdiri dari Gresik, Bangkalan, Mojoerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan ditambah dengan Gerbangkertasusila yang ditambah hingga ke Malang, Probolinggo dan Tuban. Sebagai langkah awal, katanya, mewujudkan konsep transportasi Megapolitan Gerbangkertasusila plus ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini juga telah mengusulkan reaktifasi dua jalur kereta api yaitu dari Jombang ke Babat, serta dari Babat ke Tuban. “Jalur rel Jombang-Babat, harus segera dilakukan reaktivasi karena di Jombang saat ini berdiri kawasan industri baru dengan luas lahan mencapa 900 hektare,” jelasnya. Selama ini, terangnya, distribusi barang dari kawasan industri di Jombang ke Tanjung Perak masih mengan dalkan jalur jalan raya sehingga menambah kepadatan dan polusi jalan. Dengan reaktivasi rel jalur JombangBabat, seluruh distribusi barang dari perusahaan di Jombang bisa dilakukan melalui jalur kereta dari Jombang ke Babat, lantas ke Lamongan, Gresik dan bera-
khir ke Teluk Lamong, Tanjung Perak. “Begitu pula untuk reaktivasi jalur kereta Babat-Tuban juga harus segera dilakukan karena pertumbuhan industri di Tuban sangat pesat. Bahkan Semen Gresik di Tuban menjadikan jalur darat di kawasan ini selalu penuh dengan angkutan truk semen,” katanya. Lebih lanjut dia mengatakan, konsep ini juga telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Perkereta Apian dan kini mulai tahap perencanaan pembangunan. Reaktivasi dua jalur rel diharapkan segera rampung sehingga jalur ini tidak hanya bisa digunakan untuk distribusi barang melainkan juga bisa digunakan untuk kereta penumpang yang rencananya memang akan didesain kereta listrik yang memutar dari Surabaya-MojokertoJombang-Babat-Lamongan-Gresik-Surabaya. Menurut dia, dengan aktifnya jalur kereta api yang menuju maupun dari pelabuhan, maka membuat pendistribusian atau pengiriman barang bisa lancar dan meminimalisasi keterlambatan. “Dengan menggunakan kereta api maka turut mengurangi beban di jalan, sekaligus tak semakin membuat jalan semakin macet karena truk-truk bermuatan berat lewat,” ungkapnya. Saat ini, kata dia, pemerintah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia masih melakukan inventarisasi semua rel yang ada di Jatim, terutama jalur yang menuju ke pelabuhan. Sejumlah pelabuhan yang nantinya bisa dilintasi melalui jalur kereta api di antaranya Tanjung Perak di Surabaya, Teluk Lamong di Surabaya, Pelabuhan Gresik, Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo dan beberapa pelabuhan lainnya. Tidak itu saja, pihaknya juga akan mengintegrasikan rel ke seluruh pelabuhan sehingga lalu lintas antarpelabuhan bisa diakses menggunakan kereta api barang. “Sekarang inventarisasi di kabupaten/kota yang memiliki pelabuhan. Kemudian rel kembali diaktifkan dan pengiriman barang melalui kereta api segera terwujud,” kata Penjabat (Pj) Bupati Lamongan tersebut. Wahid juga mengakui bahwa rel kereta api menuju pelabuhan sebenarnya sudah ada sejak zaman Belanda yang waktu itu juga digunakan untuk keluar masuk barang maupun orang dari pelabuhan. “Belanda sudah meninggalkan perencanaan transportasi dengan baik. Tapi saya tidak tahu mengapa tidak dimanfaatkan. Makanya sekarang kami reaktifasi lagi agar proses transportas berjalan lancar,” katanya. Ke depan, katanya, pemerintah menempatkan kereta api sebagai tulangpunggung angkutan darat untuk meringankan beban jalan serta mengurangi polusi. “Oleh karena itu, kami optimistis konsep transportasi megapolitan plus dapat terlaksana dengan baik,” harapnya. (aris) EDISI 58 OKTOBER 2015
5
POTENS i Jawa Timur
Gubernur:
UMKM Jatim Siap Hadapi MEA
G
Launching Peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim di Kantor Gubernur Jatim, tangal 2 Oktober 2015 (Foto: sugeng)
ubernur Jawa Timur, H Soekarwo optimistis para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Mene ngah (UMKM) di Jatim siap menghadapi di berlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun ini. “Sebesar 92 persen tenaga kerja Jatim ada di sektor usaha kecil menengah itu menjadi modal menghadapi MEA, karena sektor ini mampu menyerap tenaga jerja sekaligus menciptakan produk unggulan yang dapat menandingi produk asing,” kata Gubernur usai Launching Peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim di Kantor Gubenur Jatim, Jumat (2/10) Dikatakan gubernur, pemprov akan terus membantu pengembangan UMKM melalui pinjaman modal de
6
EDISI 58 OKTOBER 2015
ngan bunga ringan melalui Bank Jatim dan Bank UMKM. Saat MEA nantinya Jatim tarungnya bukan hanya dari negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Cina, Korea dan Thailand, tetapi juga provinsi lain di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. “Saya sangat optimistis menghadapi MEA karena masyarakat, pengusaha, pelaku UMKM adalah para petarung ekonomi yang andal. Bahkan, pemprov telah menyiapkan Rp 400 miliar untuk memulihkan dan me ngangkat UMKM dari keterpurukan,” ungkapnya. Soekarwo menambahkan, kerja keras dan kekompakan yang ditunjukkan para pejabat SKPD, DPRD di lingkungan Pemprov Jatim serta para kepala daerah semua
Sebesar 92 persen tenaga kerja Jatim ada di sektor usaha kecil menengah itu menjadi modal menghadapi MEA, karena sektor ini mampu menyerap tenaga jerja sekaligus menciptakan produk unggulan yang dapat menandingi produk asing perangkatnya selama ini sangat berpengaruh pada perkembangan pembangunan dan peningkatan perekonomian rakyat. “Terimakasih pada seluruh masya rakat Jawa Timur yang selama ini selalu kompak membantu program pemerintah,” katanya. Selain itu, saat ini pemprov akan mengembangkan kemampuan para petani yang selama ini hanya menanam dan menghasilkan produk pertanian, menjadi produsen yang mampu mengolah produk pertanian jadi bahan yang siap konsumsi. “Sebesar 35 persen penduduk Jatim adalah petani, kondisi ini akan coba ditingkatkan sehingga mereka mampu mengolah hasil pertaniannya,” tuturnya. Selama ini menurut Soekarwo, Jatim menguasai 20,6 persen pasar pasar nasional melalui sektor pertanian, perternakan, dan perikanan. “Jika bisa ditingkatkan maka ada pergeseran fungsi dan kinerja petani. Ini akan menjadi modal pengembangan industri di Jatim,” jelasnya. Tema Hari Jadi Provinsi Jatim ke-70 yakni “Ayo Kerja, Perkuat Jatim Sebagai Provinsi Industri Berbasis UMKM”. Ini mengambarkan semangat masyarakat JawaTimur meningkatkan kemajuan sektor industri. ”Ayo kerja artinya mempercepat pembangunan dan mengapa pilihanya Industri karena Jatim punya modal berupa UMKM yang sangat potensial untuk dikembangkan,” ungkapnya. Untuk diketahui, panitia penyelenggara Hari Jadi
Foto: sugeng
GUBERNURAN
akan menggelar berbagai kegiatan diantaranya, talk show, Jatim Fair 2015 pada 8-18 Oktober 2015 Grand City Surabaya, Ngontel Sepeda Kuno di Gedung Juang 45 Jl Mayjend Sungkono Surabaya, Penganugerahan Investment Award yang digelar di Grahadi, Festival Kuliner Jawa Timur dan Raja-Raja Nusantara di Lapa ngan Kodam V Brawijaya 13 Oktober, jalan sehat, pembagian sembako gratis, pengobatan gratis, pemeriksaan kesehatan, konseling gizi, pelayanan KB di Dupak Bagunsari Surabaya pada 17 Oktober. ”Rangkaiannya dimulai hari ini, dan seluruh kabupaten/kota juga akan memperingati juga di masing-masing daerahnya,” pungkas Gubernur. (hjr)
Produk UKM Jatim yang siap bersaing di pasar MEA 2016 (Foto: Dok DEKRANASDA)
EDISI 58 OKTOBER 2015
7
POTENS i Jawa Timur
Perdagangan antar pulau dan negara merupakan bagian dari konsep jatimnomics Foto: Henry Ilustrasi: Audi
Jatimnomics,
Cara Jatim BersainG
S
tabilitas Ekonomi Jawa Timur dinilai paling stabil dibanding provinsi lain di Indonesia. Pengamat menyebut ini tidak lepas dari konsep Jatimnomics yang digagas Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Konsep ini dinilai sebagai model ekonomi Jawa Timuran, bahkan dinilai cukup ampuh hingga provinsi ini mampu menguasai sepertiga perdagangan nasional. Hampir dua periode Gubernur Soekarwo melakukan pengamatan dan implementasi dari semua pengalamannya memimpin Jatim sehingga bisa memunculkan konsep Jatimnomics. Jatimnomics sebenarnya bukanlah konsep ekonomi yang hanya diterapkan di Jawa Timur. Ini merupakan bagian dari konsep Indonesia Incorporated, yakni konsep multisinergi seluruh elemen bangsa dan negara untuk ikut berpartisipasi mewujudkan pembangunan na-
8
EDISI 58 OKTOBER 2015
sional demi memenangkan persaingan global. Sebagai contoh, suksesnya Jatim dalam membentuk kantor perwakilan dagang (KPD) di 26 Provinsi sejak 2012. Pembentukan KPD ini untuk mempercepat kerjasama perdagangan antar provinsi. KPD merupakan upaya membangun jejaring kerjasama perdagangan domestik. Beberapa KPD berekspansi ke beberapa negara tetangga, seperti Filipina, Singapura, Papua Nugini, dan Australia. Melalui KPD peluang pasar lebih efisien di lingkage dalam satu jejaring regionalisasi perdagangan, Asean maupun Asean plus. Kerjasama kemitraan perdagangan melalui KPD juga dapat mereduksi impor, karena terdapat informasi antardaerah terhadap penawaran dan permintaan barang yang dimungkinkan akan mampu berfungsi sebagai subtitusi impor. Dari berbagai aktivitas operasional KPD dan
LAPORAN UTAMA berbagai aktivitas pendukung tercatat kinerja bongkar antarpulau di 26 KPD pada 2012 mencapai Rp 238,633 Triliun, tahun 2013 mencapai Rp 275,605 Triliun, dan 2014 mencapai Rp 325,553 Triliun. Sedang aktivitas muat antarpulau tahun 2012 mencapai Rp 301,488 Trilun, tahun 2013 mencapai Rp 346,022 Triliun dan tahun 2014 mencapai Rp 415,876 Triliun. Ongkos Angkut Langkah lain yang digagas Pakde --sapaan Gubernur Soekarwo-- adalah dalam kaitan pengendalian harga di pasar saat terjadi lonjakan harga tinggi. Pakde menggagas Operasi Pasar dan Bantuan Ongkos Angkut, utamanya untuk empat komoditas: Tepung Terigu, Gula Pasir, dan Minyak Goreng dengan waktu pelaksanaan menyesuaikan terjadinya lonjakan harga di 38 kabupa ten/kota. Konsep Pakde itu banyak mengilhami para Kepala Dinas di SKPD Pemprov. Konsep Jatimnomics dinilai akan menjadi persiapan Jatim dalam menghadapi Masya rakat Ekonomi Asean (MEA) akhir tahun ini. Konsep Jatimnomics diyakini bisa ditiru secara nasional sebagai jurus menghadapi MEA. “Indonesia Incorporated (II) mengambil pengalaman pembangunan ekonomi di Jepang yang membentuk Japan Incorporated (JI). II harus ada sebagai konsekwensi regionalisasi internal, atau jaringan wilayah antarpulau. Ini mirip Jepang yang juga berupa negara kepulauan,” kata Soekarwo. JI mementingkan konsentrasi tiga kelembagaan, yakni pemerintah, legislator, dan dunia usaha, yang membentuk jejaring memajukan dunia usaha melalui regulasi administrasi. Jatimnomic sebagai sebuah model menjadikan II lebih baik, karena pemerintah yang terdiri dari eksekutif dan legislatif menjamin sukses dunia usaha. Peran kedua lembaga, pemerintah dan DPRD, melaksanakan ruang inovasi yang berdampak pada efektivitas dan efisiensi dunia usaha.
por Indonesia (GPEI) Jatim, Muhammad Zakki, mengatakan, di saat ekonomi Indonesia melemah seperti saat ini, sektor UMKM harus menjadi perhatian serius. Apalagi di akhir tahun ini MEA resmi diberlakukan. Ia mengatakan, seluruh stakeholder perekonomian harus memberikan perlindungan melalui insentif-insentif kepada pelaku usaha di sektor UMKM karena sektor ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah sangat besar. “Jika pemerintah tidak memperhatikan atau memberikan insentif kepada pelaku UMKM maka sektor ini bisa kolaps, padahal UMKM merupakan sokoguru perekonomian bangsa,” jelasnya, di Surabaya, Senin (10/8). Ia menambahkan, pada beberapa tahun terakhir, pola pergerakan ekonomi semakin tidak menentu. Akibatnya banyak pengusaha saat ini enggan masuk ke sektor manufaktur dan lebih memilh sektor perdagangan trading sebagai cara untuk mendongkrak pendapatan. “Para pengusaha melihat banyak masalah di sektor manufaktur, seperti masalah sumber daya manusia, harga BBM yang tidak menentu, tarif listrik yang terus naik, hingga tidak adanya jaminan investasi. Namun ini akan berbahaya jika pemerintah tidak segera turun tangan dengan memberikan insentif yang tepat kepada pengusaha, bisa-bisa semua hanya akan menjadi trader, tidak ada yang mau masuk ke manufaktur lagi,” katanya. Cara lain yang juga dianggap cukup membantu dalam meningkatkan sektor UMKM dan melawan meningkatkan nilai rupiah yakni dengan membeli produk-produk Indonesia. “Kalau produknya tidak berasal dari Indonesia, berbahasa Indonesia, dan buatan Bangsa Indonesia jangan dibeli. Ini salah satu wujud nasionalisme untuk meningkatkan perekonomian,” kata Sekdaprov Jatim, Dr
Kurangi Dampak Meski secara umum dalam beberapa bulan terakhir ini ekonomi Indonesia menurun yang ditandai dengan depresiasi rupiah terhadap dolar AS, namun tidak menyurutkan Jatim. Bahkan para pelaku ekonomi Jawa Timur terus bangkit. Di antaranya yang dianggap ampuh adalah penguatan di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Mene ngah (UMKM). Wakil ketua Gabungan Pengusaha Eks Gubernur Jatim, Soekarwo, saat menerima penghargaan Honoris Causa dari Universitas Airlangga Surabaya atas keberhasilannya dalam pemikiran model ekonomi yang disebut Jatimnomics (Foto: sugeng)
EDISI 58 OKTOBER 2015
9
POTENS i Jawa Timur
H Akhmad Sukardi MM, di Seminar Kebijakan Fiskal dan Perkembangan Ekonomi Terkini, Kamis (3/9). Ia mengatakan, dengan membeli produk Indonesia akan membantu memajukan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan produk impor. Pengusaha Jawa Timur gencar memasarkan berbagai produk unggulan ke berbagai negara. Para pengusaha Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) Jatim terus berjuang memperluas pasar internasional guna meningkatkan ekspor. Salah satunya berencana mengikuti ajang Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2016 pada 11-14 Maret 2016. Ketua AMKRI Jawa Timur, Nur Cahyudi, mengatakan, mengikuti pameran perlu dilakukan karena banyak bu yer berasal dari luar negeri. Ia mengatakan, pada semester pertama 2015 nilai ekspor di Jawa Timur mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Jika pada semester pertama tahun 2014 nilai ekspor Jawa Timur mencapai 800 juta dolar AS, maka 2015 hanya 750 juta dolar,” katanya. Jawa Timur memiliki kontribusi 60 persen dari total ekspor secara nasional. “Untuk tahun lalu nilai ekspor Jatim 1,2 juta dolar AS dan diharapkan pada tahun ini bisa meningkat 12 sampai 13 persen,” katanya. Pemerintah juga berharap industri makanan dan minuman (mamin) mampu menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Pasalnya, sektor ini lebih banyak mengandalkan pasokan bahan baku lokal. Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam kesempatan di Surabaya mengungkapkan, saat ini terdapat 94
Jatimnomics sebenarnya bukanlah konsep ekonomi yang hanya diterapkan di Jawa Timur. Ini merupakan bagian dari konsep Indonesia Incorporated, yakni konsep multisinergi seluruh elemen bangsa dan negara untuk ikut berpartisipasi mewujudkan pembangunan nasional demi memenangkan persaingan global produk industri lokal Jatim rata-rata siap menghadapi pasar bebas, salah satunya industri sepatu (Foto: istimewa)
10
EDISI 58
OKTOBER 2015
LAPORAN UTAMA pada komoditas kopi, Indonesia kini jauh tertinggal dari Vietnam yang dulunya belajar bertani kopi di Malang, Jatim. Jika di Indonesia produksi kopi per hektar per tahun hanya 750 kg, maka di Vietnam produksinya 2,5 ton per hektar per tahun. “Pertanian juga perlu keberpihakan pemerintah, mulai dari penyediaan bibit, penyediaan lahan, ketersediaan pupuk hingga pendampingan untuk meningkatkan produktifitas, dan pemerintah ikut membeli hasil pertanian jika tidak terserap pasar,” kata Wakil ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Jatim, Muhammad Zakki.
Kantor Perwakilan dagang Prov Jatim di Manado (Foto: istimewa)
unit usaha industri kecap dan 56 unit usaha bumbu masak skala menengah dan besar. Kecap dan bumbu memperkaya Indonesia sebagai surganya kuliner dengan nilai produksi kecap sebesar Rp7,1 triliun, untuk bumbu Rp7,2 triliun pada tahun lalu. Untuk serapan tenaga kerja industri kecap, menurut Saleh, mencapai 8.500 orang dan industri bumbu masak sebesar 9.700 orang. Sedangkan untuk produk savoury (non MSG) pasarnya tumbuh sekitar 9% hingga 10%. “Secara umum, industri makanan dan minuman terus tumbuh. Pada semester I/2015 pertumbuhannya mencapai sebesar 8,46% dan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan industri non migas sebesar 5,27% pada periode yang sama,” papar Saleh. Selain sektor UMKM, sektor lain yang harus menjadi perhatian sektor pertanian. Sektor pertanian Indonesia masih terseok. Produksi Indonesia kalah jauh dari negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam yang dulunya justru belajar pertanian di Indonesia. Ia mencontohkan,
Kalah dari Vietnam Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur bahwa kondisi perekonomian yang melambat tidak ba nyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan II/2015 yang tumbuh 5,25% dibandingkan triwulan II 2014 (Year on Year/YoY) atau melebihi pencapaian nasional mencapai 4,67%. Kapala BPS Jawa Timur Hasbullah Sairi menyebutkan pada triwulan II/2015 perekonomian Jatim yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp418,7 triliun. Sementara, sesuai harga konstan mencapai Rp329,65 triliun. Menurutnya kinerja perekonomian Jatim pada triwulan II 2015 juga melebihi performa Jawa Barat dengan 4,88%. Bahkan, juga lebih tinggi dibandingkan perekonomian Jawa Tengah yang mencapai 4,84% pada periode sama. Kondisi itu, membuktikan bahwa Jatim mampu menjadi provinsi yang tidak terlalu terdampak oleh perlambatan ekonomi nasional. Padahal, krisis ekonomi yang terjadi di Eropa Selatan dan di Yunani ikut memperberat ekonomi Indonesia. Ia mencontohkan, kini PDRB Amerika Serikat turun dari 2,9% menjadi 2,3% (triwulan II 2015 dibandingkan triwulan I 2015/q to q). Situasi tersebut dikhawatirkan dapat memengaruhi permintaan barang dari Indonesia. “Meski begitu, ada dua lokomotif PDRB Jatim yang saat ini didominasi oleh industri pengolahan dan perdaga ngan,” katanya. Ia menambahkan, dari angka pertumbuhan ekonomi 5,25% maka 1,56% dikontribusi industri pengolahan. Kemudian, sebanyak 1,18% dari sektor perdagangan. “Berikutnya, kontribusi sebanyak 0,68% dari sektor pertanian,” katanya. Ia menyebutkan, di posisi selanjutnya 0,37% berasal dari sektor telekomunikasi dan informasi. Kini, bisa dikatakan Jatim memasuki provinsi yang industrialis karena 30% disumbang sektor industri. “Lalu, 20% disumbang sektor perdagangan,” kata Sairi. (mad,sti) EDISI 58 OKTOBER 2015
11
POTENS i Jawa Timur
Jatim Mart Singapura
P
emerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan langkah dalam memajukan dan mempromosikan produksi unggulan di Jatim dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Salah satunya yaitu akan memba ngun Jatim Mart atau supermarket di Singapura. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Hadi Prasetyo kepada wartawan di Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (11/9) mengatakan, seorang investor asal Singapura berencana membangun Jatim Mart, yakni tempat untuk memasarkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Jawa Timur. Pengusaha ini berencana membangun Jatim Mart di Singapura dan Vietnam. “Kepastian ini setelah Gubernur Jatim Soekarwo bertemu pengusaha di Singapura pada Rabu (9/9),” ujar Hadi. menurutnya, tawaran ini menarik karena investor sudah menyediakan tempat. Pengusaha kecil Jatim kecil dan menengah hanya memasok produkproduk. Karena dipasarkan di luar negeri, kata dia, maka produk UMKM yang dijual harus terseleksi dan
memiliki kualitas sehingga bisa bersaing dengan produk asing. “Tentunya yang dikirimkan adalah produk-produk memiki brand serta memiliki standarisasi,” ucapnya. Karena itulah, Pemprov Jatim saat ini juga akan menggandeng sentra-sentra UMKM untuk segera melakukan proses standarisasi dan pemilahan produk yang akan dikirimkan ke Jatim Mart nantinya. Diharapkan, Jatim Mart yang bakal didirikan di Si ngapura dan Vietnam sudah selesai dalam jangka waktu dua tahun. Dengan begitu produk hasil dari pelaku UMKM Jatim semakin menembus pasar internasional. Nama Jatim Mart sendiri, kata Hadi, berasal dari usulan investor karena lebih menjual dibanding harus diubah dalam Bahasa Inggris. “Gubernur tanya, kenapa tidak East Java Mart? Mereka malah tidak mau dan meminta Jatim Mart. Ya itu berarti lebih baik karena membawa brand Jatim,” katanya. Tak hanya didirikan di negara tersebut, tapi Jatim Mart yang konsep dan strateginya seperti “Dragon Mart” juga akan dibangun di Tianjin, Tiongkok. (pca)
Tentunya yang dikirimkan adalah produk-produk memiki brand serta memiliki standarisasi
12
EDISI 58
OKTOBER 2015
LAPORAN UTAMA
Konsep supermarket khusus produk asal provinsi Jatim yang akan dibangung di Singapura Foto UKM: Henry Ilustrasi: Audi
EDISI 58 OKTOBER 2015
13
POTENS i Jawa Timur
Menjaga Semangat Jawatimuran
Melestarikan Budaya Lokal
P
Contoh pementasan budaya Jawa Timur dan budaya lokal Kentruk (Foto: henry)
rovinsi Jawa Timur genap berumur 70 tahun pada 12 Oktober 2015 mendatang. Di umur yang cukup matang ini, sejumlah harapan datang dari berbagai kalangan, tak terkecuali Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Dalam berbagai kesempatan, Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur, menyeru setiap individu yang menjadi bagian masya rakat Jawa Timur harus senantiasa menjaga semangat jawatimuran. Semangat jawatimuran yang dimaksud Pakde Karwo oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair), Aribowo dijelaskan, sebagai kebanggaan rakyat terhadap budaya lokal murni di masing-masing daerah atau dalam istilah sosiologi disebut
dengan indigenous culture. Sebuah budaya yang bersumber dari kearifan lokal sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang sejak jaman dahulu. Kebudayaan Jawa Timur, sedikitnya terdiri dari sepuluh wilayah yakni Mataraman, Jawa Panaragan, Arek, Samin, Tengger, Osing, Pandalungan, Madura Pulau, Madura Bawean dan Madura Kangean. Uniknya hal ini terjadi dalam satu provinsi yang sama. Tentu kekayaan budaya semacam ini menjadi peluang sekaligus potensi untuk memajukan Jawa Timur bahkan Indonesia apabila terus dikembangkan dan dilestarikan. Ciri Khas Setiap wilayah kebudayaan di Jawa Timur memiliki ciri khasnya, corak budaya dan kearifan lokal yang berbeda. Hal itu disebabkan oleh sejumlah factor. Misalnya yang terkait dengan berbagai macam mode produksi seperti masyarakat pertanian, perkebunan dan nelayan. “Faktor itu melahirkan karakteristik yang berbeda-beda. Dari sisi kesenian, bahasa, pekerjaan termasuk pola keyakinan yang sangat beragam,” terang Ari ditemui Potensi, Rabu di ruangannya. Meski berbeda, menariknya hampir di 38 Kabupaten/kota terdapat pola kesenian yang sama. Contoh riil adalah kesenian reog, kesenian yang terkenal seantero dunia ini ternyata tidak hanya ada di Ponorogo namun juga muncul di Surabaya,
14
EDISI 58
OKTOBER 2015
(Foto: deni)
PARAHITA Banyuwangi, Mojokerto, Madiun dan beberapa daerah lainnya. “Hal ini menunjukkan pluralisme budaya dengan pola pembangunan selama ini membentuk mozaik dan identitas kebudayaan yang unik di Jawa Timur ,” tambah Ari yang juga anggota pleno Dewan Kesenian Jawa Timur. Lebih lanjut Ari menuturkan, secara umum masyarakat Jawa Timur dikenal sebagai pribadi yang terbuka, spontan, egaliter dan tegas. Karakter tersebut tak terlepas dari latarbelakang sejarah kerajaan di Jawa Timur yang memiliki ibu kota lebih banyak berada di wilayah pesisir. Kota Surabaya misalnya pernah menjadi pelabuhan penting sejak jaman kerajaan Kahuripan, Janggala, Kediri, Singasari hingga Majapahit. Menurut Ari, karakter khas masyarakat pesisir disebabkan oleh terjadinya mobilitas cukup tinggi, arus barang dan jasa begitu cepat dan fluktuatif akibat seringnya interaksi dengan bangsa luar. Sehingga mengubah sistem sosiologis masyarakat menjadi lebih mudah beradaptasi berbagai macam perubahan. “Secara kultural lebih terbuka dan mudah mengikuti perubahan. Masyarakatnya tidak membutuhkan waktu yang panjang untuk merespon berbagai macam peruabahan,” jelasnya. Berbeda dengan masyarakat pedalaman seperti daerah Kabupaten Madiun, Ngawi, Nganjuk dan daerah Mataraman lainnya. Mereka memiliki karakter simbolis, kontemplatif dan membutuhkan waktu panjang untuk merespon perubahan. Masyarakat di kawasan ini dalam menyampaikan pesan lebih sering secara simbolik, sementara masyarakat pesisir lebih ekspresif. Revolusi Hijau Namun sejak pemerintah memberlakukan revolusi hijau tahun 70-an di Jawa Timur, maka infrastruktur dan teknologi pertanian modern mulai menyebar merata di seluruh kabupaten/kota. Revolusi Hijau dimaksudkan untuk meningkatkan produksi pangan. Fenomena ini selanjutnya juga menstimulan mobilitas barang dan jasa yang cukup tinggi. “Masyarakat pedalaman mulai terbuka, akibatnya per dagangan bergerak begitu cepat. Kemudian semakin me ngubah masyarakat menjadi relatif menjadi lebih rasional dan responsif. Semula simbolik menjadi ekspresif, hal ini terjadi merata hampir di seluruh Jawa Timur,” ujarnya. Selain itu, di tengah arus globalisasi yang akhir-akhir ini semakin menguat pengaruhnya terutama berimbas pada dekadensi minat masyarakat terhadap budaya lokal turut membuat banyak kalangan prihatin. Generasi muda lebih tertarik pada budaya dan tradisi dari negara lain seperti K-Pop dibanding melestarikan kesenian Jaran Bodag atau ludruk.
Menanggapi hal itu, Ari berpendapat globalisasi adalah keniscayaan, sebuah fenomena yang tidak bisa dihentikan oleh negara manapun. Namun globalisasi yang menjelma menjadi modernisasi, menurut Ari, tetap tidak bisa menghilangkan eksistensi tradisio nalisme. Bahkan tradisionalisme melakukan revitalisasi lebih kuat saat modernisme semakin gencar melakukan ekspansi. “Kesenian modern itu sangat rentan runtuh dan tidak akan bertahan lama. Saat ini budaya Korea yang kuat, lima tahun mendatang akan berganti dengan budaya Barat. Hal ini terbukti dan banyak terjadi. Jadi tidak hanya kesenian tradisional yang jatuh bangun, kesenian modern malah sulit bertahan,” katanya. Selama ini, pemerintah pusat hingga pemerintah daerah di Kabupaten/kota, juga telah berupaya mendukung pengembangan kesenian tradisional dengan menyediakan anggaran hingga triliunan rupiah. Justru kesenian tradisional memiliki dukungan dan basis terkuat dari masyarakat Jawa Timur sendiri. Bahkan ia menjamin hingga ratusan tahun yang akan datang ke senian tradisional akan tetap eksis mewarnai perkembangan zaman. Terakhir, ia berharap memasuki usia 70 tahun, Jawa Timur menjadi provinsi yang semakin berkembang di segala bidang. Tidak hanya budaya, pada pertumbuhan ekonomi tetap lebih tinggi dari rata-rata nasional, harga kebutuhan pokok relatif stabil, terbangun infra sturktur yang baik, fasilitas dan akses pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi mudah terjangkau serta menjadi pusat pendidikan agama terutama berbasis pesantren. Rahasia sukses pemerintah Jawa Timur melakukan pembangunan selama ini, Ari mengungkapkan, terletak pada adanya relasi dan keserasian antara pemerintah dan masyarakat. Artinya tidak terjadi jarak, pemerintah lebih mudah menyerap aspirasi masyarakat untuk selanjutnya dijawab dengan melaksanakan program kerja sesuai kebutuhan masyarakat. (luk) EDISI 58 OKTOBER 2015
15
POTENS i Jawa Timur
Maknai Semangat Kejawatimuran :
Soekarwo :
Jatim Fokus Jadi Provinsi
Industri P
emerintah Provinsi Jatim setiap tahunnya memiliki agenda khusus yakni memperingati Hari Jadi Jawa Timur. Pada peringatan tahun ini akan mengusung semangat kejawatimuran yang difokuskan pada aspek industri. Ini ditegaskan oleh Gubernur Soekarwo. “Tidak mungkin kita akan memberikan nilai tambah kepada masyarakat Jawa Timur kalau itu hanya bahan baku,” jelasnya. Lebih lanjut dijelaskannya, dengan mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, maka akan menjadi jalan bagi Jatim untuk lebih berkembang. “Ini jalan untuk melintas. Dalam bahasa pembangunnya kuantum kita atau loncatan kita untuk menjadi provinsi industri,” ungkapnya. Untuk menuju ke sana, lanjutnya, harus dimulai dengan mengembangkan produk olahan sehingga ada nilai tambah di dalam bahan baku. “Secara kuantitas dan kualitas aspek bahan baku kita cukup bagus. Bahkan terbaik di Indonesia,” katanya. Selain itu, modal utama yang kini dimiliki Jatim adalah masyarakatnya yang giat berjuang. “Seluruh nusantara tahu bahwa masyarakat Jatim ada di setiap pelosok daerah di Indonesia. Mereka semua mengenal
16
EDISI 58
OKTOBER 2015
masyarakat Jawa Timur. Ini artinya jiwa petarung warga Jatim sangat besar,” tegasnya. Menurut Soekarwo, Jatim mempunyai suatu daerah yang sangat plural tetapi juga open mind (berpikir terbuka). “Hampir semua daerah di Indonesia ada warga Jatim. Bahkan kegiatan Pilkada serentak nanti saya diundang provinsi lain, karena ada bakal calon yang berasal dari Jawa Timur,” ungkapnya. Tak hanya menjadi politisi, di bidang ekonomi keberadaan masyarakat Jatim di daerah lain juga cukup bagus. “Ada yang jadi pedagang dan tokoh masyarakat, jadi ada jiwa leadership di daerah tersebut,” ujarnya. Semangat kejawatimuran itu, lanjutnya, menjadi nilai tambah sehingga Jatim bisa mengarah menjadi provinsi industri atas dasar kemampuan dan perjua
PARAHITA
ngan sendiri. Soekarwo pun menegaskan tiga hal guna menjadikan Jatim provinsi industri. Pertama, sektor industri harus dibenahi dan dijadikan padat karya tetapi juga produk dan kualitasnya harus bagus. “Jadi industri itu output proses dan output kualitasnya harus tetap bagus,” tegasnya. Kedua, dari hal efisiensi maka industri memang perlu mekanisasi dengan menggunakan mesin. Namun, ia berdalih kalau menggunakan mesin memang sa ngat efisien tapi mengakibatkan pengangguran lebih banyak. “Maka kemudian butuh skema pembiayaan yang jelas. Tenaga kerja yang terampil dan terlatih tetap terserap tapi tetap memiliki nilai efisiensi tinggi,” ujarnya. Ketiga, aspek harga produk haruslah murah saat dipasarkan. “Sekarang itu kalau produk berkualitas dan harganya murah maka banyak dicari,” jelasnya. Untuk itu, lanjutnya, tiga hal tersebut yang harus dilakukan yakni industrilisasi di sektor primer dan sekunder, bahkan kalau bisa tersier yaitu jasa. “Kalau biaya produksinya murah, kita kan bisa menjualnya lebih murah dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, kita akan menang di pasar,” katanya. Sementara di sektor UMKM, ia menargetkan harus mampu memproduksi bahan baku hingga 100% tetapi bisa juga bahan setengah jadi. “Yang penting daya saing ti dak bisa dilepas begitu saja dan pemerintah harus mengintervensi. Hal itu termasuk membantu permodalan agar pengusaha UMKM bisa terus berkembang dan mampu menguasai pasar,” tukasnya. (afr)
Ini jalan untuk melintas. Dalam bahasa pembangunnya kuantum kita atau loncatan kita untuk menjadi provinsi industri
EDISI 58 OKTOBER 2015
17
POTENS i Jawa Timur
Mereka Berpendapat
P
Tentang Jawa Timur
rovinsi Jawa Timur akan memasuki hari jadi nya yang ke-70 di tahun 2015. Berbagai upaya pembangunan dan prestasi di berbagai bidang telah diraih oleh Provinsi ini. Antara lain mewujudkan pemerataan sumber-sumber daya ekonomi, politik, sosial budaya, keamanan, kesehatan yang tersedia di Jawa Timur. Selain itu, Jawa Timur sudah melakukan berbagai langkah dan upaya, mulai dari jaminan kepada masyarakat untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya, menjaga nilai-nilai kebangsaan yang berperikemanusiaan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan meningkatkan kualitas Usaha Mikro Kecil dan Mene ngah (UMKM). Sedangkan di bidang pembangunan infrastruktur perekonomian, Jatim tercatat sudah mengoperasikan 12 infrastruktur baru, mulai berdirinya bandara Bambang Supriyanto baru di Malang, Jember, Madura hingga jalur ganda Jalur Ganda Kereta Api Surabaya Jakarta, dan jalan tol Gempol-Pandaan. Ditambah lagi dengan beberapa infrastruktur yang sedang dibangun seperti Jalan Tol Ngawi – Kertosono, Surabaya – Mojokerto, Surabaya – Malang, dan jalan Lintas Selatan. Catatan tentang perkembangan pembangunan Provinsi Jawa Timur tersebut dirasa masih belum cukup bagi Jawa Timur. Sebab tantangan ke depan yang tidak ringan harus di hadapi oleh Provinsi ini, mengingat mulai akhir tahun sudah masuk ke dalam Asean Economic Commu nity atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Oleh karena itu beragam pendapat, kesan, komentar hingga kritik membangun dari berbagai lapisan masya rakat Jawa Timur yang berda di luar negeri maupun di dalam negeri sangat dibutuhkan guna membantu memberikan semangat pada para pemimpin Jawa Timur dalam membuat kebijakan untuk pembangunan Jawa Timur. Wakil Ketua Umum Bidang Fiskal dan Moneter, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) di Jawa Timur, Dr Tommy Kaihatu MM, menilai saat ini Jawa Timur semakin menun-
18
EDISI 58
OKTOBER 2015
jukkan pertumbuhan ekonomi lebih baik. Ini salah satunya karena kebijakan pemerintah provinsi yang efektif terhadap regulasi usaha. Selain itu, secara konsisten menciptakan situasi kondusif, sehingga investor tertarik untuk terus berinvestasi di Jawa Timur. Ia memprediksi, Jawa Timur akan terus dapat bertahan dalam situasi positif ini, apabila pertumbuhan ekonomi dapat dijaga dengan baik, sehingga tidak akan terkena dampak pelemahan rupiah yang melanda nasional. Salah satu upaya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur diantaranya Pemprov Jatim yang tetap menjaga iklim peningkatan perdagangan antar provinsi. Tidak hanya itu, pemerintah juga tetap mengajak investor asing untuk bisa berinvestasi di beberapa daerah, khususnya investasi industri bahan baku,seperti pendirian industri smelter. Senada, Ketua Apindo Kabupaten Gresik, Tri Andhi Suprihartono, mengatakan di hari jadinya yang ke-70, Jawa Timur harus lebih banyak memberikan iklim yang positif bagi para pengusaha baik dari sisi sumber daya manusia pekerjadi Jawa Timur maupun keTri andhi Suprihartono pastian hukum dan ketaatan regulasi yang dibuat. Dengan begitu pengusaha mampu mampu meningkatkan usahanya yang berdampak pada perekonomian Jawa Timur. “Saya masih berharap Jatim merupakan tempat yang nyaman bagi iklim usaha. Karena saya yakini iklim ekonomi di Jatim sangat mendukung sehingga pengusaha dapat berkembang baik,” ujar Tri Andhi.. Dari sisi regulasi dan pelayanan birokrasi, kata Tri Andhi, Jawa Timur masih harus berbenah banyak dari segi pelaksanaan di lapangan. Meskipun dalam Standar Ope rasional Prosedur (SOP) sudah cukup bagus, saya melihat sering kali pelayanan berbagai perizinan tidak sesuai de ngan SOP yang ditetapkan. Seringnya molor menghambat laju gerak usaha. Sementara itu, terkait kepatuhan hukum seharusnya dipatuhi semua komponen penggerak ekonomi. Di ne geri ini tidak terkecuali di Jawa Timur agar perkembangan ekonomi di Jatim juga meningkat sehingga berimbas pada peningkatan angkatan kerja dan pengentasan kemiskinan.
PARAHITA “Saya menilai perjalanan Jawa Timur selama ini dalam menciptakan iklim usaha masih 50 persen, Jawa Timur harus mampu meningkatkan iklim usaha dan industri yang lebih baik sehingga investor yang sudah ada bisa bertahan dan meningkatkan usahanya,” tutur Tri Andhi. Jatim Tetap di Hati Warganya Yulia Cavalerra, seorang Guru Sekolah di Moskow Rusia asal Blitar sudah 10 tahun bekerja sebagai pengajar di negeri Rusia. “Meskipun di negara orang lain, Jawa Timur tetap ada di hati saya,” ujar Yulia saat diwawancari Potensi via medsos. Dia mengatakan, bulan Juli 2015 lalu dirinya pulang ke kampung halamannya, Blitar. Dirinya melihat banyak perkembangan, khususnya di kabupaten Blitar. Semakin kelihatan tambah asri, tertata, dan banyak usaha/UKM muncul di mana mana. Perekenomian dan kemakmuran penduduk terlihat sangat seimbang sekarang. jarang sekali melihat ketimpangan sosial kehidupan. “Sepertinya merata, hal ini membuat saya menjadi bahagia dan lega,” katanya. Meskipun harga dari bermacam bahan pokok dan bahan sekunder sangat menggelengkan kepala sejenak tetapi aku tidak melihat sama sekali pengemis atau peminta minta seperti 10 tahun yang lalu saat aku me ninggalkan kota in. Hal yang sama ketika bertandang ke Malang dan Surabaya. Kota ini tertata dan bersih dibanding tiga tahun yang lalu. Akan tetapi di Surabaya tidak diimbangi dengan jalur transportasi umum yang aman dan nyaman sehingga bisa mengurangi kemacetan. Begitupula Malang, menuju alun alun kota yang sangat macet meskipun sudah menggunakan motor. Surabaya dan Malang menjadi ikon Jawa Timur, hal ini harus di pikirkan dan secepatnya, perlu ada tindakan oleh semua khalayak, pejabat dan masyarakat sekitarnya. Namun dari segi pendidikan, sama sekali tidak kalah
Yoe Cavalera
dengan pendidikan luar negeri. Menurut Yulia, pendidikan di Jawa Timur lebih kreatif dan ada sesi pendidikan moralnya, hal itu jarang atau bahkan tidak di jumpai di model pendidikan luar negeri. Yulia juga menilai bahwa budaya dan kultur di Jawa Timur harus tetap dilestarikan. Saat ini, kata Yulia, banyak orang berpendidikan tinggi tetapi kurang melestarikan tata krama, sopan santun kepada yang lebih tua. “Seharusnya tetap menggunakan bahasa Kromo Inggil, ngoko, kromo madyo. Ini menyedihkan, seharusnya para pendidik masih tetap menerapkan budaya belajar bahasa Jawa,” tuturnya. Yulia juga mengucapkan selamat Dr Tommy Kaihatu ulang tahun untuk Povinsi Jawa Timur. “Cikal bakal kemajuan dan kemunduran sebuah bangsa terletak pada budaya tutur bahasanya. Penerapan bahasa Jawa yang baik dan benar pastilah nantinya dalam penuturan bahasa kebangsaan Indonesia tidak akan luput,” imbuhnya. Manajer Kompleks Olahraga Jakabaring Palembang yang juga Pengusaha di Sumatera Selatan asal Pasuruan Jawa Timur, Bambang Supriyanto, juga mengutarakan pendapatnya tentang Jawa Timur. Menurutnya, pembangunan ekonomi di Jawa Timur cukup pesat, dirinya sebagai orang Jawa Timur sangat bangga terhadap Jatim saat ini. “Saya melihat di beberapa daerah di Jatim sudah banyak bermunculnan usaha kecil menengah. Tentu hal ini menunjukkan pe ningkatan ekonomi,” ujarnya pada Potensi dihubungi via telepon. Kadang, kata Bambang, situasi seperti ini membuat para pengusaha asal Jawa Timur yang di provinsi lain se perti dirinya berkeinginan kembali dan mengembangkan usaha di beberapa daerah di Jawa Timur. Berbagai pelayanan birokrasi untuk usaha di Jawa Timur lebih cepat sehingga memudahkan masyarakat untuk mengembangkan usahanya. Selain itu pembangunan jalan di infrastruktur transportasi juga meningkat cukup pesat sehingga mempercepat gerak usaha. Namun, hal itu masih harus diimbangi dengan transportasi dalam kota, khususnya di kota-kota besar yang menjadi ikon Jawa Timur seperti Surabaya, Malang dan Pasuruan hingga ke Banyuwangi. “Saya berharap Jawa Timur semakin maju dan mampu mensejahterakan masyarakatnya. Selain itu sudah saatnya beberapa daerah harus mampu dikembangkan oleh Pemerintah Jawa Timur seperti Madura dan Trenggalek serta Ngawi agar mampu menciptakan iklim ekonomi merata sehingga banyak orang berminat mengembangkan usaha di Jatim,” tuturnya.(mad) EDISI 58 OKTOBER 2015
19
POTENS i Jawa Timur
Taufik Monyong :
Tetaplah Lugas, Tegas, Apa Adanya Foto: hajir
Banyak yang bilang orang Jawa Timur itu orang Jawa yang kasar, selengekan, dan berkelakuan mirip preman. Padahal kenyataannya bukan seperti itu, orang Jawa Timur hanya ingin mengekspresikan sikap terbuka.
C
ara bicaranya yang sedikit lantang, tegas, cepat dan juga ceplas-ceplos, membuat orang Jawa Timur terkesan kasar dan kurang santun dibandingkan orang Jawa Tengah atau Solo. “Justru dengan sikap apa adanya tidak ditutupi itulah orang Jawa Timur lebih mudah bergaul. Kita bukan orang Jawa yang kasar, kok. Hanya saja, orang Jawa Timur itu memang memiliki karakter dan watak yang berbeda dengan orang Jawa Tengah,” kata Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT), Taufik Monyong . Orang Jawa Tengah dikenal dengan sifatnya yang kalem, lembut, lemah gemulai, sungkanan dan bahkan sering dibilang klemar-klemer (lelet). Sedangkan orang Jawa Timur itu lebih cekatan, tegas, nggak sungkanan, blak-blakan, dan nggak suka berbelit-belit.
20
EDISI 58
OKTOBER 2015
Watak orang Jawa Timur memang sedikit lebih keras dibanding orang Jawa Tengah. Pada umumnya orang Jawa Tengah terkenal dengan sikapnya yang “pakewuhan” atau perasaan tidak enak menolak permintaan orang lain, sehingga terkesan “mbulet” atau berbelit belit. “Orang Jawa Timur, umumnya bisa bertindak tegas, nggak terbiasa bersikap manis-manis dan sungkanan. Mereka lebih senang berbicara terang-terangan dan langsung to the point,” ujar seniman nyentrik ini. Namun meskipun dialek arek Jawa Timur identik dengan Bahasa Jawanya yang kasar, tetapi mereka juga bisa berbahasa Jawa halus menggunakan kromo inggil, alus dan juga ngoko, kecuali daerah yang menggunakan bahasa Madura dan Osing.
PARAHITA Beragam Meskipun mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun menurut Taufik, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen dibanding provinsi lain di Indonesia. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah. Suku Madura mendiami di Pulau Madura, dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara, dan selatan. “Suku Bawean mendiami Pulau Bawean di bagian utara Kabupaten Gresik. Suku Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger, dan sekitarnya,” katanya. Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal di sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro. “Jawa Timur memang identik dengan Bahasa Suroboyoan, tapi sebenarnya di sini banyak sekali dialek Jawa lainnya, bahkan bahasa yang berbeda.“ jelas Taufik. Masih kata Taufik, Jawa Timur lebih unik dari provinsi lain di Indonesia. Terhitung ada lima dialek yang dipakai ada Jawa Timur-an, Suroboyoan, Bahasa Maduraan, Bahasa Osing, juga ada yang Mataraman (Madiun, Ngawi, hingga Pacitan). Meski sama-sama menggunakan bahasa Jawa, antara orang Madiun, Blitar, Bojonegoro, Surabaya, dan Malang pasti berbeda cara mengucapannya. Biasanya ada di penekanan nada atau intonasi pada setiap kalimat yang dilontarkan. Bisa juga di akhir kalimat terdengar kata yang berbeda. Ia mencontohkan, ada satu lagi keunikan bahasa di Jawa Timur seperti di Malang. Remaja di sana biasa menggunakan Bahasa Jawa yang dibolak balik. Osob kiwalan kera ngalam (dibaca terbalik: boso walikan arek malang). “Bahasa kebalikan anak Malang ini adalah salah satu bahasa gaul yang cukup populer di Jawa Timur,” katanya. Kalau selama ini orang hanya tahu anak-anak gaul Jakarta saja yang suka berbahasa terbalik, seperti: Asik jadi “saik”, bisa jadi “sabi” dan pecah jadi “hacep”, ArekArek Malang juga lancar banget berbahasa terbalik seperti ini. Bedanya, kalau anak Malang menggunakan bahasa campuran antara Bahasa Jawa dan Indonesia. Contoh dialog: Kamu: “Heh, kera nganal! Nang anam?” (Heh, arek lanang! mau kemana?) Teman (orang malang): “Disjam” (Masjid) Kamu: “nggawe opo?” (naik apa?) Teman: “Adapes rotom” (sepeda motor)
Meskipun sekarang tahun 2015 dan usia kemerdekaan negara ini mencapai 70 tahun, tapi masih saja orang yang berpikiran bahwa Wong Jowo itu orang ndeso. Anggapan itu muncul dari oang khususnya yang tinggal di Jakarta atau daerah yang mendekati Ibu Kota seperti Bandung, Bekasi, Bogor dan Banten. Mereka seperti menganggap orang Jawa itu kampungan, yang belum pernah tahu gemerlap lampu kota. Padahal Jawa Timur punya kota terbesar kedua setelah Jakarta. Kota yang punya julukan Kota Pahlawan ini bukan hanya punya gedung pencakar langit, hotel, dan puluhan pusat perbelanjaan saja, tetapi juga punya sarana pendidikan, kesehatan, dan perputara bisnis yang sangat lengkap. ”Surabaya adalah ibu kota Jawa Timur, orang-orang yang tinggal di sini sudah sangat modern, tetapi anehnya orang Jakarta selalu bilang mas dari kampung ya, saat berkenalan atau ngobrol. Mungkin karena bahasa Indonesia kita medok tidak seenak ketika orang Jakarta atau Bandung berbicara,” ungkapnya. Kondisi ini lanjut Taufik jangan pernah dijadikan beban buat orang Jawa Timur, tetaplah jadi diri sendiri apa adanya natural, jangan dibuat-buat. “Arek Jawa Timur memang nyeleneh-nyeleneh. Kalau ngomong cepet, lugas, kasar dan ceplas-ceplos. Tapi inilah kita apa adanya, bebas jadi diri sendiri. Yang penting, kita nggak malu di sebut ndeso,” tegas seniman Nyentrik asal Lumajang ini. Pelukis yang sering mengenakan rok modifikasi dibanding celana panjang ini berpesan pada semua orang Jawa Timur, untuk menjadikan momen Hari Jadi Provinsi Jatim ke -70 untuk meningkatkan semangat berkarya sesuai bidangnya. Jangan pernah menutup apalagi tidak percaya diri menjadi orang Jatim. ”Saya sering ditanya beberapa teman, kenapa tidak pindah ke Jakarta. Dari dulu hingga saat ini jawaban saya tetap sama: saya tetap akan menjadi orang daerah yang bisa mewarnai dan berkarya untuk Indonesia, saya tidak akan pernah meninggalkan Jawa Timur,” tegasnya. Seperti kebanyakan orang, Taufik juga punya harapan, salah satunya ingin menciptakan keadaan yang mencerminkan sikap konkret terhadap upaya penyelamatan karya seni dan kebudayaan asli Jawa Timur. ”Karena saya seniman, maka saya akan berupaya membantu pembangunan bangsa lewat kesenian. Itu juga harus dilakukan semua profesi baik dokter, guru, pejabat, petani, hingga ibu rumah tangga. Harus tetap bekerja keras, jangan pernah menyerah,” ujarnya. (hjr) EDISI 58 OKTOBER 2015
21
POTENS i Jawa Timur
ManIS MASAM
Mangga Garifta Diminati
B
erbeda dengan mangga jenis gadung atau manalagi yang banyak diminati masyarakat karena rasa manisnya, mangga garifta yang berwarna merah kekuning-kuningan ini memiliki rasa manis bercampur rasa masam. Adanya rasa masam itulah yang membuat orang kurang berminat menikmati mangga Pasuruan itu. Namun justru perpaduan rasa itu yang memikat warga luar negeri. Singapura misalnya, mendatangkan mangga garifta karena bentuk, warna, dan rasanya yang khas. Pasar luar negeri memang sejak awal menjadi target Kementerian Pertanian melalui Ditjen Hortikultura yang mendukung pengembangan garifta. Di pasar domestik, perlahan-lahan garifta akhirnya juga mulai diminati, ditandai mulai datangnya permintaan dari berbagai daerah dan kota besar, bahkan pasar ritel modern untuk kualitas yang terbaik. Sejarah Pengembangan mangga ini diawali penanaman bibit
pohon di Desa Cukurgondang, Grati, Kabupaten Pa suruan. Varietas mangga ini diperoleh setelah dilakukan penelitian lebih dari 10 tahun di Kebun Percobaan Desa Cukurgondang. Kepala Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Badan Litbang Pertanian Indonesia, Catur Hermanto mengungkapkan, varietas Garifta sebenarnya sudah ditemukan tahun 2009 silam. Namun saat itu dirasa belum sempurna sehingga masih perlu penelitian lebih mendalam sebelum dikenalkan kepada masyarakat. “Garifta adalah perkawinan mangga-mangga lokal kualitas terbaik. Dari perkawinan inilah kami menghasilkan mangga garifta dengan rasa manis dan warna yang indah,” kata Catur. Mangga ini juga sudah terdaftar dalam SK Kementerian Pertanian tahun 2009 dengan empat jenis: Garifta Merah, Garifta Kuning, Garifta Orange, dan Garifta Gading. Perintisan Garifta bermula dari ketidakpuasan masyarakat akan mangga jenis Arumanis. Mangga Arumanis memang kondang tahun 1990-an karena manis.
(Foto: afrizal)
22
EDISI 58
OKTOBER 2015
AGRO “Karena manusia tidak pernah puas dengan apa yang dikonsumsinya, makanya kami tertantang untuk me nemukan mangga terbaru dengan kualitas lebih baik dari Arumanis,” papar Catur. Garifta adalah kependekan dari; Ga berarti Mang ga, Rif berarti Research Institute for Fruit, dan Ta hanya penambahan untuk mempercantik pengucapan. Untuk saat ini, Garifta hanya bisa ditanam di Desa Cukurgondang saja. Menurut dia, varietas Ga rifta kemungkinan besar tidak bisa ditanam di luar Cukurgondang. “Tanah dan iklim di sini yang panas dan kering memang cocok untuk Garifta. Dengan kata lain, Garifta hanya bisa ditanam dan berbuah di Cukurgondang saja. Kalau pun bisa ditanam di daerah lain hasilnya tidak sebagus di Cukurgondang,” katanya. Kebun Percobaan (KP) Cukurgondang seluas 13 Ha, terbesar di Asia Tenggara, dirintis sejak 1939 dan baru ditanami mangga tahun 1941. “Untuk memaksimalkan produksi Garifta, ke depan kami memusatkan hanya di Cukurgondang. Ini demi mempertahankan kualitasnya. Kemudian akan kami distribusikan ke seluruh Indonesia,” ucap Catur. KP Cukurgondang sejauh ini sudah memiliki lebih dari 250 varietas mangga. Garifta dengan empat jenis itu merupakan varietas terakhir yang terdaftar di SK Kementerian Pertanian. Sebelumnya, Balai Pembibitan Holtikutura Dinas Pertanian Jatim di Kota Pasuruan juga telah menyiapkan 20.000 bibit mangga jenis Garifta. Bibit mangga untuk ekspor itu sudah siap tanam. Pengembangan oleh UPT Balai Pembibitan Holtikutura dimulai sejak 2011. Dari 10 pohon mangga, berhasil dikembangkan menjadi 20.000 bibit siap tanam. Bahkan pesanan bibit mangga garifta dari beberapa daerah di Jawa Timur dan luar pulau, di antaranya Banyuwangi dan Situbondo juga kian banyak. Selain mangga garifta,
juga membudidayakan mangga arum manis dan lalijowo. Mangga garifta yang dibudidayakan diantranya garifta orange dan merah. Keunggulan Ciri khusus mangga Garifta Gading salah satunya adalah memiliki perpaduan warna merah dan kuning dengan gradasi yang cantik pada buahnya yang berbentuk bulat. Penampilannya makin menawan dengan warna merahnya yang menyala ketika terkena cahaya matahari. Mangga hasil riset yang dilakukan tim peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Badan Litbang Pertanian yang terdiri dari Rebin, Lukitariati S., Nur Hadi, Mizu I., Endriyanto, Samad, dan Ucu R ini memiliki berbagai keunggulan. Potensi hasil buahnya rata-rata 64,42 kg/pohon/tahun, dengan berat per buahnya antara 190230 gram. Tekstur dagingnya agak lunak berserat kasar, rasanya manis, aromanya harum kuat. Jumlah buahnya antara 1-4 buah dalam satu tandan. Waktu berbunga biasanya terjadi pada bulan Juli-Agustus. Sedangkan waktu panen terjadi antara November-Desember. Tampilan buah yang cantik itu membuat Garifta Ga ding cocok untuk tanaman koleksi di tabulampot (tanaman buah dalam pot). Selain buahnya manis, untuk memetiknya juga mudah karena ketinggian pohonnya tidak sampai tiga meter. Keunggulan lain varietas mangga ini adalah daya simpannya pada suhu kamar selama 7-10 hari setelah panen. Menyoal agroekologi, mangga varietas Garifta Gading akan tumbuh dengan baik pada dataran rendah dengan ketinggian 1-300 m dpl. (afr)
EDISI 58 OKTOBER 2015
23
POTENS i Jawa Timur
Mengatasi Kelesuan Ekonomi
Padat Karya untuk UMKM
Program padat karya dua bulanan adalah memberikan bantuan kredit lunak kepada UMKM seperti halnya yang diberikan UMKM Bordir Pasuruan (Foto: henry)
R
ancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) Jatim 2016 mengalami krisis akibat kondisi perekonomian mengalami kelesuan sehingga daya beli masyarakat ikut menurun. Bahkan target pendapatan juga mengalami penurunan drastis sehingga pembiayaan pembangunan mengalami krisis. Oleh karena itu Pemprov Jatim pada PAPBD 2016 nanti akan memberikan bantuan padat karya ke UMKM. Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jatim, Soekarwo usai menghadiri rapat paripurna DPRD Jatim tentang persetujuan bersama KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Platform Anggaran Sementara) APBD Jatim 2016 di gedung DPRD Jatim. “Kita sedang mengalami anggaran krisis, jadi bagai mana menahan angka kemiskinan jangan sampai bertambah karena garis kemiskinan naik 0,06 persen dari 293 ribu menjadi 305 ribu. Padahal pendapatan petani cuma naik sedikit, tapi harga kebutuhan makanan ikut naik,” ujar Soekarwo. Untuk menanggulangi peningkatan angka kemiskinan, pihaknya akan menggalakkan program padat karya dua bulanan, lalu memberikan bantuan kredit lunak ke-
24
EDISI 58
OKTOBER 2015
pada UMKM agar bisa menambah lapangan kerja baru, serta mendorong SKPD-SKPD untuk meningkatan program produktivitas. “Skema pembiayaan UMKM ini disiapkan anggaran sebesar Rp 600 miliar bekerjasama dengan BPR kab/ kota dengan bunga 10 persen. Rinciannya, 5 persen untuk BPR dan 5 persen untuk Bank Jatim. Kalau lewat bank konvensional bunganya 19 persen, tentu membe ratkan pelaku UMKM,” ujar Pakde Karwo. Selain itu, pihaknya juga akan mendorong bahan baku industri besar jangan langsung diambil melalui produsen. Namun diolah dulu oleh industri kecil agar menjadi bahan setengah jadi dan memiliki nilai tambah serta dapat menyerap tenaga kerja baru. “Industri kecil inilah yang nantinya akan dibantu permodalan oleh provinsi,” ujarnya. Di sisi lain, belanja pegawai tahun depan juga mengalami kenaikan karena pemerintah pusat telah menegur Jatim supaya melaksanakan remunerasi untuk Tunja ngan Profesional Pegawai (TPP) lantaran di daerah lain sudah melaksanakan. “Untuk TPP (remunerasi) kita alokasikan sebesar Rp 600 miliar. Namun hanya akan diberlakukan pada pegawai golongan I dan golongan II
SUARA INDRAPURA
Skema pembiayaan UMKM ini disiapkan anggaran sebesar Rp 600 miliar bekerjasama dengan BPR kab/kota dengan bunga 10 persen. Rinciannya, 5 persen untuk BPR dan 5 persen untuk Bank Jatim. Kalau lewat bank konvensional bunganya 19 persen, tentu memberatkan pelaku UMKM yang tidak memiliki eselon,” paparnya. Penurunan pendapatan daerah secara drastis tahun 2015, merupakan kali pertama terjadi di Jatim. Dicontohkan Pakde Karwo, pendapatan tidak langsung dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dengan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) terdapat selisih hingga Rp1,5 triliun. Padahal tahun-tahun sebelumnya tidak demikian. “Ini karena daya beli masyarakat sangat turun. Di sisi lain harga kebutuhan bahan makanan justru meningkat, jadi tahun 2016, APBD Jatim mengalami krisis,” pungkas doktor honoris causa bidang ekonomi dari Unair Surabaya ini. Selektif Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Ka’bil Mubarok menyambut positif langkah yang dilakukan Pemprov dalam memberikan bantuan kepada para pelaku UMKM. Namun untuk skema pembiayaan dan pembagian bantuan padat karya kepada UMKM ini harus dilakukan secara selektif, tidak semua pelaku UMKM masuk kategori mandiri. Bantuan dana yang seharusnya dijadikan modal, bisa salah guna. “Harus diwaspadai,” ujarnya. Anggota DPRD Jatim lainnya, Renville Antonio mengatakan, DPRD memprioritaskan pro-
gram-rogram yang dapat melindungi masyarakat dari melemahnya perekonomian. Salah satunya perlindungan bagi pelaku penggerak UMKM Menurut Renville, Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim, saat ini jumlah UMKM terus menjamur karena lapangan pekerjaan semakin menyempit. Jika membutuhkan bantuan dana untuk mengembangkan usahanya, maka para pelaku usaha tentunya akan meminjam dana ke Bank UMKM. Dalam pembahasan R-APBD tahun 2016 nanti, kita berkomitmen untuk menjaga ekonomi masyarakat agar tidak semakin teruruk. Salah satu yang dilakukan adalah penguatan pelaku-pelaku UMKM agar tidak gulung tikar. Meski memprioritaskan untuk menyelamatkan ekonomi, dewan memastikan tidak mengepras alokasi anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Legislatif hanya mengubah fokus program-program di SKPD yang dinilai tidak bersifat dapat ditunda, seperti menunda pembangunan jalan. Untuk sementara pemprov hanya melakukan perbaikan jalan-jalan yang rusak. Selain itu, Komisi C akan mendorong Bank UMKM untuk dapat bekerjasama dengan BUMN di Jatim. BUMN memiliki anggaran pola kemitraan yang dapat disalurkan ke Bank UMKM. Kalau berjalan, terjadilah sinergitas BUMN dan optimalisasi dana CSR kepada masyarakat. BUMN di Jatim tidak perlu kuatir terjadi hal yang tidak diinginkan ketika kerjasama dengan bank plat merah milik pemprov, karena pola pengeloaan dananya dilakukan secara professional. ”Dalam waktu dekat kita undang BUMN dan Bank UMKM agar pola kemitraan berjalan baik. Karena bank kita (Bank UMKM) masih membutuhkan dana lebih ba nyak,” ujar Renville. (pca)
Foto: hajir
EDISI 58 OKTOBER 2015
25
POTENS POTENSii Jawa Timur Jawa Timur
Atasi Gas Rumah Kaca, Pemerintah Kenalkan INCAS
M
asalah lingkungan yang ditimbulkan dari dampak gas rumah kaca (GRK) mendapat perhatian serius pemerintah. Yang terbaru, pemerintah mengenalkan Indone sia National Carbon Accounting System (INCAS) sebagai platform nasional perhitungan GRK untuk mendukung persyaratan mengukur, melaporkan dan memverifikasi (MRV) emisi dan serapan GRK secara credible. Kepala Badan Litbang dan Inovasi (BLI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Henry Bastaman, mengatakan, INCAS merupakan salah satu produk inovasi BLI. Program ini nantinya akan diluncurkan pada side event Conference of Parties ke 21 (COP 21) – the United Nations Frameworks Convention on Climate
26 26
EDISI 2015 EDISI 57 58 SEPTEMBER OKTOBER 2015
Change (UNFCCC) di Paris pada bulan Desember 2015. Dikatakannya, negara-negara anggota UNFCCC diha rapkan menyiapkan dokumen-dokumen tentang komitmen, aksi yang telah dilakukan, dan rencana aksi ke depan, yang menggambarkan kemajuan proses dalam mengurangi emisi GRK. Inovasi tersebut akan membantu membuat landasan bagi kesepakatan global yang baru dalam menghadapi perubahan iklim. Salah satunya adalah setiap negara anggota diharapkan secara teratur untuk mengukur, melaporkan dan memverifikasi emisi dan serapan GRK secara kredibel. Ketua Dewan Pengarah Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), Sarwono Kusumaatmadja, menambahkan, pada tingkat nasional ia mengingatkan bahwa dalam
HIJAU
menghadapi kesepakatan global yang baru dalam COP 21 nanti, Indonesia jangan lupa dengan konteks awal dan tidak terseret dengan isu yang diciptakan oleh negara lain. “Konteks itu sangat penting. Kalau kita kuat konteks maka kita bisa negosiasi dengan bagus sehingga mendapatkan win-win solution,” katanya, Jumat (2/10). Sarwono menyampaikan apresiasinya atas produk INCAS ini dan Presiden RI sangat senang karena INCAS mempunyai konteks yang sangat jelas. Namun demikian, ia memohon bahwa ke depan INCAS ini lebih diperluas cakupanya tidak hanya berbasis lahan tetapi juga energi, karena INCAS sebagai suatu konsolidasi/wali MRV. INCAS merupakan the best accounting carbon di Indonesia. Inovasi ini merupakan studi yang sangat besar bukan hanya mencakup 34 propinsi, tetapi juga mempunyai time series yang sangat panjang, yaitu sejak tahun 1970an. INCAS dirancang sejak tahun 2007 melibatkan BLI dan Dirjen Planologi dan Tata Lingkungan (KLHK) dan duku ngan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan institusi terkait linnya. INCAS dirancang untuk untuk mendukung MRV GRK nasional yang konsisten dari sektor berbasis lahan termasuk untuk memenuhi persyaratan MRV kegiatan REDD+. Pada tahun ini telah menyeselesaikan fase
Inovasi tersebut akan membantu membuat landasan bagi kesepakatan global yang baru dalam menghadapi perubahan iklim. pengembangan pertama. Hasilnya berupa estimasi emisi dan serapan GRK nasional (34 provinsi) dari kegiatan di hutan dan lahan gambut, mencakup: deforestasi, degradasi hutan, pengelolaan hutan, dan peningkatan stok karbon hutan, serta emisi dan oksidasi biologis dan kebakaran dari lahan gambut dengan memperhitungkan semua pool karbon dan semua tipe GRK yang relevan. (jal) EDISI 5758 SEPTEMBER 2015 EDISI OKTOBER 2015
27
POTENS i Jawa Timur
Jatim Jajaki Kerjasama Teknologi
dengan TianjiN
Foto: reny
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kian berkembang begitu cepat. Hal itu membuat Pemprov Jawa Timur berupaya terus meningkatkan pelayanan publik berbasis TIK. Guna menunjang hal tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim mulai menjajaki kerjasama TIK dengan Provinsi Tianjin, China. “Tianjin ini perkembangannya sangat bagus dalam hal teknologi. Banyak ponsel yang dibuat di sana dan banyak kita digunakan seperti merek Oppo, Huwawei, dan Xiomi. Yang terpenting dari kerjasama ini nantinya harus ada transformasi ilmu untuk meningkatkan kapasitas SDM kami,” ujar Kepala Diskominfo Jatim, Eddy Santoso, saat menerima tamu dari perwakilan Provinsi Tianjin, Jumat (25/9). Saat ini, pihaknya juga masih dalam proses persiapan mewujudkan e-gov (electronic government). “Per-
28
EDISI 58
OKTOBER 2015
siapan e-gov kita baru 40 persen. Dengan kerjasama ini, kami berharap bisa semakin meningkatkan kualitas SDM agar penerapan aplikasinya bisa berjalan bagus,” ungkapnya. Ia pun memuji perkembangan Tianjin yang begitu cepat. “Dulu tahun 2003 saya pernah ke Tianjin. Di sana pembangunannya setiap hari selalu ada perubahan (lebih baik). Itu dulu, apalagi sekarang? Pasti lebih maju lagi,” tuturnya. Dari aspek pemerintahan, ujarnya, otonomi di sana juga sangat bagus. Dalam beberapa tahun, provinsi diberi kewenangan dalam setahun untuk mengelola pajaknya sendiri untuk pembangunan tanpa harus menyetorkan pada pemerintah pusat. Hal itu yang diyakininya membuat China bisa berkembang cukup pesat. Bahkan dari aspek tenaga kerja, para pekerja, lanjut-
Kronik kominfo nya, di sana tidak ada yang malas. “Semua pekerja bekerja dengan cepat. Kalau disini selesai dua hari disana cukup sehari selesai. Di sini baru kerja sedikit sudah merokok,” keluhnya. Ia pun berharap pertemuan dengan perwakilan dari Tianjin yang masih baru petama kali dilakukan bisa lebih diperkuat. Dalam pertemuan itu masih pada proses pemaparan program dan kinerja Diskominfo Jatim dan mengenal prospek teknologi di Tianjin. Namun, ia meminta ada pertemuan selanjutnya guna membahas hal yang lebih konkret untuk bisa dikerjasamakan. Executive Direktor East Java Exchange Center In Tianjin China, Jasper Hao me nyambut baik rencana kerjasama yang diharapkan Pemprov Jatim. Ia menyatakan siap memfasilitasi jika Diskominfo Jatim ingin bekerjasama di bidang teknologi. “Perwakilan Jawa Timur bisa juga datang ke Tianjin atau perwakilan Tianjin yang datang kesini. Yang terpenting kerjasama ini bisa berjalan dengan baik,” tukasnya. (afr)
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Prov. Jatim saat menerima perwakilan kerjasama TIK dengan Provinsi Tianjin, China. (Foto: reni)
Tianjin ini perkembangannya sangat bagus dalam hal teknologi. Banyak ponsel yang dibuat di sana dan banyak kita digunakan seperti merek Oppo, Huwawei, dan Xiomi. Yang terpenting dari kerjasama ini nantinya harus ada transformasi ilmu untuk meningkatkan kapasitas SDM kami
EDISI 58 OKTOBER 2015
29
Kominfo Jatim Launching
Website Baru Senin 28 September 2015, merupakan Hari Hak Untuk Tahu Sedunia atau dikenal International Right To Know Day. Bersamaan dengan peringatan ini, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur melaunching website barunya dengan tampilan lebih fresh dan menarik. Masyarakat bisa mengaksesnya dengan url : www. jatimprov.go.id dan http://kominfo.jatimprov.go.id. Perubahan tampilan ini sejalan dengan semangat Kominfo Jatim untuk terus melakukan perubahan dan kemajuan menuju pelayanan masyarakat ke arah yang lebih baik. Kepala Dinas Kominfo Jatim, Eddy Santoso, mengatakan website yang lebih fresh juga menjadi sarana dan sumber informasi bagi masyarakat Jawa Timur untuk terus menjaga eksistensi Kominfo Jatim sebagai lembaga pelayanan publik di bidang komunikasi dan teknologi informasi. Menurutnya, berbeda dengan sebelumnya, website baru ini berpenampilan lebih lengkap dengan mem-
30
EDISI 58
OKTOBER 2015
berikan pelayanan interaksi masyarakat. Ya, selain disediakan akses jejaring sosial, masyarakat juga bisa mengakses surat pembaca jika ingin menyampaikan keluhan atau kritik. “Tak lupa pula bisa sms di no pengaduan 081333583911 khusus bagi masyarakat yang ingin bertanya seputar teknologi informasi,” ujarnya Disediakan juga berbagai link terkait PPID, Pusat Data Pemprov Jatim, live streaming, informasi tentang KIM di Jatim, Galeri foto kegiatan Pemprov Jawa Timur, serta multi media hasil liputan Dinas Kominfo Jatim. Kominfo sadar bahwa pelayanan yang baik tentu akan meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan masyarakat. Melalui website baru, Kominfo ingin mewujudkan akan hal itu. Kominfo Jatim bertekad akan selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai dengan jargonnya, Melek IT, Gaul Informasi. Sti
POTENS i Jawa Timur
Kronik kominfo
Tak lupa pula bisa sms di no pengaduan 081333583911 khusus bagi masyarakat yang ingin bertanya seputar teknologi informasi EDISI 58 OKTOBER 2015
31
POTENS i Jawa Timur
Ini Negara dengan Jaringan 4G
Tercepat di Dunia
T
eknologi internet cepat generasi ke empat (4G) Long Term Evolution atau LTE di dunia sekarang sudah diadopsi oleh banyak operator seluler dunia. Negara-negara maju telah mengembangkan teknologi ini jauh sebelumnya, seperti Amerika Serikat, korea selatan, serta negara Jerman. Teknologi generasi ke empat merupakan teknologi akses internet berkecepatan tinggi dengan kecepatan jauh melampaui teknologi sebelumnya, Generasi ke tiga atau 3G. Namun bila berbicara tentang kecepatan dan cakupan jaringan tersebut, masih bergantung pada negera tempat anda tinggal, dan pilihan operator yang digunakan.OpenSignal baru saja menerbitkan laporan jaringan 4G LTE global untuk Q3 2015. Laporan tersebut mengungkapkan jaringan tercepat dan paling konsisten di seluruh dunia. Sebelum mengetahui peringkat negara penyandang jaringan tercepat, penelitian ini juga
32
EDISI 58 OKTOBER 2015
menemukan kecepatan jaringan 4G LTE umumnya me ningkat di seluruh dunia. Kecepatan yang sangat umum digunakan saat ini adalah 20 Mbps. Hal itu sebagaian besar berkat pe ngenalan LTE Advanced. Namun, teknologi tersebut sepertinya dapat memberikan kecepatan terbaik saat ini. Sementara 4G wireless standar dengan mudah melampaui kecepatan broadband wifi yang tersedia via kabel telefon.Rata-rata kecepatan 4G LTE duduk di kecepatan 12,6 Mbps, lebih cepat dari rata-rata 3G yang hanya 3,2 Mbps dabn sedikit lebih cepat dari wifi saat ini, meskipun kecepatan broadband daerah bervariasi dari rata-rata ini. Beralih dari hal itu, berikut ini negara-negara yang menduduki jaringan tercepat dan cakupan jaringan 4G LTE, sebagaimana dilaporkan Android Authority, Minggu (27/9/2015).
Top 5 Negara Tercepat 1. New Zealand: 36 Mbps. 2. Singapore: 33 Mbps. 3.Romania: 30 Mbps. 4. Korea Selatan: 29 Mbps. 5. Denmark: 26 Mbps. Top 5 Negara dengan Cakupan Terbaik 1.Korea Selatan: 97 persen. 2. Jepang: 90 persen. 3. Hong Kong: 86 persen. 4. Kuwait: 86 persen. 5. Singapur: 84 persen. Top 5 Jaringan Tercepat 1. Starhub, Singapura: 38 Mbps. 2. Vodafone, Roma: 36 Mbps. 3. TCD, Denmark: 35 Mbps. 4. Olleh, Korea Selatan: 34 Mbps. 5. SingTel, Singapura: 32 Mbps. Kondisi 4G di Asia Tenggara Jaringan 4G yang merupakan generasi keempat teknologi layanan internet mampu melaju dengan kecepatan 300Mb per detik mulai masuk ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sejak tahun 2012, jaringan 4G mulai menjadi “partner” masyarakat untuk mengakses internet super cepat. Lalu, sebenarnya se perti apa ya perkembangan jaringan 4G di negara-negara Asia Tenggara selain Indonesia? Brunei Sejak 11 November 2013, jaringan 4G mulai diper kenalkan pada masyarakat luas. Negara dengan populasi mencapai setengah juta jiwa ini bisa menikmati layanan internet super cepat dan memuaskan di beberapa titik yang sudah dilengkapi jaringan 4G.
TECHNO generasi keempat ini sejak 21 Agustus 2012. Beberapa provider menawarkan layanan 4G dengan sistem pra bayar yang semakin dikembangkan. Singapura Ternyata, Singapura merupakan negara pertama di Asia yang memiliki jaringan 4G. Sejak 5 Juni 2012, masyarakat Singapura sudah mengenal hebatnya 4G untuk berbagai keperluan akses internet dan komunikasi. Tak heran jika di negara ini sudah banyak orang yang beralih dari 3G ke 4G. Thailand Negara yang terkenal dengan tempat pariwisatanya ini telah memiliki jaringan 4G sejak 8 Mei 2013 silam. Teknologi ini diperkenalkan oleh beberapa provider ternama yang berpusat di Bangkok. Hal ini membuat tak sedikit orang di Thailand yang beralih menggunakan 4G untuk akses internet setiap hari. Sebagai salah satu negara yang selalu mengikuti perkembangan teknologi, Indonesia pun mulai mengembangkan jaringan 4G yang bisa diakses oleh masyarakat untuk berbagai keperluan. Kecepatan ja ringan 4G yang mencapai 300Mb per detik tentunya akan memberikan banyak manfaat, baik untuk kemajuan ekonomi maupun inovasi lain di bidang teknologi. (st/beragamsumber)
Malaysia Jaringan 4G di Malaysia sudah tersedia sejak awal tahun 2013. Hingga saat ini, beberapa provider di Malaysia telah menawarkan internet 4G di beberapa area jangkauan. Karena semakin banyak pelanggan 3G yang beralih ke 4G, jangkauan jaringan 4G pun akan semakin diperluas. Filipina Berbeda dengan Myanmar dan Brunei yang baru menyediakan layanan jaringan 4G di tahun 2013, Filipina sudah mengenal teknologi EDISI 58 OKTOBER 2015
33
POTENS i
Jawa Timur
Jatim Sukses Turunkan
AKI dan AKB
Foto : dok. puskesmas Mantub kab. Lamongan
K
omitmen dan keberhasilan Pemprov Jatim bersama kader-kader PKK dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) mendapat perhatian Kementerian Kesehatan. Kementerian Kesehatan secara khusus memberikan apreasiasi pada pengurus dan kader PKK Jatim. ”Kontribusi Bude Karwo di bidang kesehatan sangat luar biasa. Banyak inovasi terutama terobosannya lewat Taman Posyandu dan pendampingan ibu hamil resiko tinggi,“ kata dr Eni Gustina MPH, Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes RI dalam kunjungannya yang diterima langsung Ketua Tim Penggerak PKK Jatim, Hj Nina Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Senin (28/9). Menurutnya, keberhasilan Pemprov dan PKK Jatim harusnya menjadi motivasi Tim Penggerak PKK Kabupa ten/Kota lainnya. Menteri Kesehatan setiap Hari Kesehatan Nasional secara rutin memberikan apresiasi kepada perorangan atau lembaga yang unggul dalam memberikan kontribusi di bidang kesehatan. Kehadiran tim verifikasi melakukan kunjungan ke Ja-
34
EDISI 58
OKTOBER 2015
tim adalah untuk melihat langsung di lapangan terhadap kegiatan Taman Posyandu, karena dinilai sangat spesifik, baik dari segi pendidikan, kesehatan, keagamaan, semua sudah berjalan dengan baik. Eni menambahkan, apa yang dilakukan Jatim telah berdampak sangat besar secara nasional. Kegiatan verifikasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan tidak ha nya dari sisi kesehatan, tapi juga dari sisi organisasi. Tim juga memberikan apresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan Bude Karwo, jejaring gerakan PKK sampai ke kabupaten/kota yang sudah kuat. “Terobosan ini perlu ditiru untuk dijadikan model ditempat lain,” katanya. Ketua Tim Penggerak PKK Jatim, Hj Nina Soekarwo menyampaikan rasa syukurnya terhadap masyarakat Jatim yang dinamis dan mudah diajak kerjasama. Karena aktivitas ini tidak bisa dilakukan tanpa adanya kerjasama. Apalagi masyarakatnya dalam melakukan pekerjaan tidak hanya sekedar menjalankan tugas tapi melakukan dengan hati. Sejak awal Pemprov Jatim memprioritaskan pem-
Kontribusi Bude Karwo di bidang kesehatan sangat luar biasa. Banyak inovasi terutama terobosannya lewat Taman Posyandu dan pendampingan ibu hamil resiko tinggi bangunan di bidang kesehatan, setelah itu pendidikan dan seterusnya. Hal ini sudah terbukti dengan gerakan bersama-sama elemen sangat bermanfaat. “Kami selalu mendorong teman-teman berbagai elemen, sekaligus juga terjun untuk meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat Jatim, khususnya penurunan AKI dan AKB dan hasilnya dapat dirasakan,”.jelasnya. Ditambahkannya, AKI di Jatim sudah on the track, karena sudah menurun dari 101 menjadi 93 per 100 ribu kelahiran hidup, padahal target MDG’s 102. Sementara di tingkat pusat rata-rata 228 per 100 ribu kelahiran justru naik menjadi 359. TP-PKK kabupaten/kota di Jatim sudah sepakat untuk menurunkan kematian ibu dan bayi menuju Jawa Timur sehat. Pendampingan ibu hamil resiko tinggi ini efektif dan signifikan. Tahun 2013 terdapat 740 ibu hamil yang masuk resiko tinggi dan didampingi, mereka akhirnya melahirkan sehat semua. Tahun 2014 mendampingi lebih banyak yaitu 950 dan lahir sehat semua, baik ibunya maupun anaknya juga sehat. “Kami akan terus meningkatkan kualitas pendamping, dengan cara dilatih dan ditemani teman-teman para medis,” tambahnya. Gerak Berlian Komitmen bersama menurunkan AKI dan AKB kini menjadi program bersama dengan pemerintah kabupa ten/kota. Yang terbaru Pemerintah Kabupaten Jember mendeklarasikan Gerakan Serentak Peduli Ibu, Bayi, dan Anak (Gerak Berlian) untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Kepala Dinas Kesehatan Jember, Bambang Suwar-
tono, mengatakan, 12 Jagad program wajib dilakukan PEREMPUAN untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Jember. Di antaranya persalinan harus dengan tenaga kesehatan baik bidan atau dokter dan pemeriksaan kehamilan minimal empat kali. Menurutnya, keluarga ibu hamil juga harus menyediakan calon pendonor untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan suami harus selalu siaga mendampingi ibu hamil. “Ibu hamil diharapkan sebagai peserta BPJS Kesehatan untuk melindungi jika terjadi hal-hal di luar dugaan,” katanya. Pemda Jember sudah berusaha menekan AKI dan AKB, sehingga tahun 2014 sudah menurun jauh dibandingkan tiga tahun terakhir. Namun data itu ter nyata masih cukup tinggi di Jatim. Angka Kematian Ibu di Jember selama 2014 tercatat 31 kasus dan menjadi peringkat kedua di Jatim di bawah Surabaya, sedangkan untuk AKB sebanyak 251 kasus menduduki peringkat ketiga dibawah Pasuruan dan Malang. Pada tahun 2013 tercatat AKI di Jember 414 orang dan AKB sebanyak 36 bayi. Pada periode Januari hingga April 2015 tercatat AKI sebanyak sembilan orang dan AKB mencapai 31 bayi. Penyebab kematian terbanyak karena kejang disertai koma, sehingga menyebabkan pendarahan ibu yang cukup banyak. Untuk angka kematian bayi terbanyak karena berat badan lahir rendah dan asfiksia (kekurangan oksigen, serta denyut nadi berhenti), namun ada juga kelainan bawaan, infeksi, dan pneumonia. (jal)
EDISI 58 OKTOBER 2015
35
POTENS i Jawa Timur
E2-Bike, Charge Handphone Karya ITS Pernahkah berpikir untuk mengisi daya baterai handphone dengan bantuan sepeda? Kini hal tersebut tak lagi mustahil, setidaknya di tangan Dennys Al Fath dan keempat temannya. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) mereka menuangkan ide tersebut menjadi sebuah alat yang nyata. Dengan alat rancangan mereka, tegangan dan arus yang diterima handphone akan lebih stabil sesuai dengan spesifikasinya. PKM dengan judul Generator Listrik Tenaga Rotasi Magnet Pada Electric Eco Bike Untuk Charge Handphone tersebut dilatarbelakangi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat di Indonesia. “Utamanya dalam rumah tangga, konsumsi listrik terbesar adalah proses pengisian baterai handphone,” ujar Dennys melalui humas ITS. Penjelasan Dennys, sang ketua tim tersebut bukan tanpa dasar yang kuat. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik RI tahun 2015 didapat data jumlah penggunaan handphone di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 308,2 juta unit. Jumlah tersebut melebihi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 sebesar 255,5 juta jiwa. Tentunya hal ini telah memberikan bukti yang cukup kuat jika dikonversikan dalam penggunaan daya listrik dalam charging handphone. “Namun arus dan tegangan listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Litrik Tenaga Nuklir (PLTN) tak se suai dengan kebutuhan handphone,” jelas Dennys. Hal ini membuat Dennys, I Made Agus Adi Wirawan, Ivan Taufik Akbar Pradhana, Naufal Nugrahandhita, dan Ni Putu Rika Puspita memutuskan untuk menginovasikan sebuah alat yang lebih sesuai dengan mobilitas masya rakat Indonesia yang tinggi. Sebuah sepeda yang dapat menghasilkan energi listrik yang bernama Electric Eco Bike (E2-Bike) adalah jawaban dari permasalahan tersebut. E2-Bike bukan menggunakan sumber listrik dari PTLN, melainkan memanfaatkan Gaya Gerak Listrik (GGL) induksi magnet dan alternator sebagai pembangkit energi listrik. GGL induksi dihasilkan oleh magnet permanen Neodymium yang dipasang pada velg roda belakang sehingga menginduksi kumparan kawat yang dililitkan pada besi U. Setelah mendapatkan energi listrik dari alternator dan GGL induktor maka energi listrik akan menuju ke sistem charging. “Sistem charging ini berfungsi sebagai penyeimbang dan penyumbang tegangan dan daya,” tutur Dennys. Sistem ini, lanjutnya, akan mengirimkan si nyal kepada voltage sensor sebagai safety system ketika
36
EDISI 58
OKTOBER 2015
tegangan pada storage telah penuh. Bukan dengan dynamo, menurutnya sepeda E2-Bike ini menggunakan motor Brushless Direct Current (BLDC). Selain karena dinamo dipandang terlalu berat, BLDC juga berfungsi untuk mempercepat putaran gear. Lebih hebatnya, BLDC juga dapat digunakan untuk mengge rakkan sepeda tanpa perlu mengayuh. “E2-Bike juga punya sistem monitoring pada super kapasitor untuk mengetahui dan mengontrol besar daya yang dikeluarkan untuk charging system,” jelas Dennys. Menurut mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ITS tersebut, sistem monitoring juga memberikan informasi saat handphone telah terisi penuh. Selanjutnya juga controller yang akan menghentikan proses char ging sehingga tegangan yang masuk ke storage system tidak berlebih. Dikatakannya, sebelumnya memang telah ada gagasan serupa, namun, E2-Bike memiliki spesifikasi yang lebih baik dibanding sepeda berfungsi sama sebelumnya. E2-Bike hanya membutuhkan waktu 2,5 jam untuk melakukan proses charging. Ini lima jam lebih cepat jika dibandingkan alat dengan fungsi yang sama. “Dari sisi kecepatan pun kami unggul sepuluh kilometer per jam lebih cepat dibanding alat yang sebelumnya sudah ada,” ungkap Ketua Tim PKM yang akan melenggang ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 28 mewakili ITS tersebut. Dengan E2-Bike diyakininya mampu mengurangi konsumsi listrik PLTN dan berbonus lestarinya lingkungan. (red)
Sepeda yang dapat menghasilkan energi listrik yang bernama Electric Eco Bike (E2-Bike) karya Dennys Al Fath dan keempat temannya melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC)
INOVASI
Perbanyak Populasi Ternak dengan EI-GUN
Mirsa Ita Dewi Adiana (Fakultas Peternakan), Doni Herviyanto (Fakultas Peternakan), Wahyu Setiawan (Fakultas Peternakan), Hermantoro Wahyu Pradana (FT- Teknik Mesin), dan Ronny Ari Setiawan (FT- Teknik Elektro) menciptakan alat yang disebut EI-GUN (Electrical Insemination Gun) yang berfungsi untuk Inseminasi Buatan (IB/ mengawinkan ternak) menggunakan semen (sperma) segar.
Indonesia merupakan negara agraris namun kebutuhan pangan masih belum tercukupi khususnya di sektor peternakan yaitu protein hewani. Rendahnya konsumsi protein hewani di Indonesia dipengaruhi oleh lambatnya pertumbuhan produktivitas populasi ternak lokal, sehingga menyebabkan mahalnya harga pangan sumber protein hewani. Latar belakang tersebut mendorong lima mahasiswa Universitas Brawijaya menciptakan alat yang disebut EI-GUN (Electrical Insemination Gun) yang berfungsi untuk Inseminasi Buatan (IB/mengawinkan ternak) menggunakan semen (sperma) segar. Kelima mahasiswa itu, Mirsa Ita Dewi Adiana (Fakultas Peternakan), Doni Herviyanto (Fakultas Peternakan), Wahyu Setiawan (Fakultas Peternakan), Hermantoro Wahyu Pradana (FT- Teknik Mesin), dan Ronny Ari Setiawan (FT- Teknik Elektro). Untuk melakukan IB diperlukan semen beku, proses pembekuan semen membutuhkan keterampilan khusus dengan alat impor dari German yang harganya ratusan juta rupiah. EI-GUN dikhususkan untuk IB semen segar, sehingga dengan alat ini peternak tinggal mengejakulasi dan mengkawinkan ternak tanpa alat semahal itu. “EI-GUN kita terapkan untuk Inseminasi Buatan pada kambing, jika sudah berhasil maka akan kita kembangkan untuk IB pada ternak besar seperti sapi.” kata Mirsa selaku ketua tim melalui humas UB. Alat ini tercipta dengan bantuan Dana Hibah dari DIKTI dalam Program Kreativitas Mahasiswa yang diusulkan
tahun 2014. Di bawah bimbingan Dosen Peternakan Dr Ir Gatot Ciptadi, DESS alat tersebut kini sudah mulai diaplikasikan di tempat Mitra Kerjanya. Aplikasi EI-G Sumali selaku inseminator kambing Boer di Malang Raya mengatakan, alat EI-GUN ini sangat membantu sekali untuk inseminasi buatan menggunakan semen segar, karena sekali ejakulat bisa untuk mengkawinkan beberapa ekor. Alat ini lebih unggul dibanding alat Gun biasa, sehingga dirinya merekomendasikan kepada seluruh inseminator maupun petani peternak agar menga plikasikan alat yang diberi nama EI-GUN ini. Keunggulan EI-GUN yaitu menggunakan sistem Electric dan portable. Walaupun menggunakan sistem Electric atau berbahan listrik, alat ini tidak akan menyakiti ternak jika terjadi konslet, terkena air atau kesalahan lainnya karena sudah dimodifikasi secara khusus. Pada penyempurnaannya, EI-GUN akan dilengkapi dengan mini camera medis dan Tft lcd yang berguna untuk mempermudah mendesposisikan semen pada servix ternak betina. Alat yang telah terdaftar Hak Paten di Sentra HKI LP3M ini mengantarkan Mirsa dan kawan-kawan melaju pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo, Kendari-Sulawesi Tenggara pada 5-10 Oktober mendatang. Mereka berharap EI-GUN dapat membawa perubahan yang berarti demi kemajuan peternakan Indonesia. (red) EDISI 58 OKTOBER 2015
37
POTENS i Jawa Timur
Pra PON XIX
Foto : KONI Jatim
Panjat Tebing Jatim Loloskan 16 Pemanjat
S
ebelum mengikuti ajang olahraga nasional yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016 di Jawa Barat, para atlet dari berbagai penjuru Indonesia harus mengikuti kualifikasi dalam ajang Pra PON. Ini merupakan ajang untuk setiap kontingen agar mampu meloloskan atlet seba nyak-banyaknya. Selama mengikuti Pra PON, Jatim sudah meloloskan banyak atlet dari berbagai Cabang Olahraga (Cabor). Salah satunya Cabor panjat tebing yang mampu memberikan kuota maksimal pada Pra PON XIX Zona II di Parahyangan Reksa Raga Unpar Bandung, yakni 16 slot pada ajang pagelaran olahraga empat tahunan tahun depan. Mereka antara lain 8 untuk putera dan 8 sisanya untuk
38
EDISI 58
OKTOBER 2015
puteri. “Inilah keunikan dari perlombaan panjat tebing, slot peserta memiliki batas maksimal yang ditentukan panitia atau PB di PON. Kami mampu memberikan jatah slot maksimal untuk Jatim,” ujar Pelatih Panjat Tebing Jatim, Ronald Novar Mamarimbing, Jumat (2/10) sore. Keberhasilan Tim Panjat Tebing Jatim meraih slot maksimal, berkat kinerja pemain junior dan senior. “Kami sengaja menurunkan pemanjat junior juga, agar nantinya mereka mempunyai jam terbang yang cukup,” imbuhnya. Namun, meski mampu menutup jatah slot, Tim Panjat Tebing Jatim masih tertinggal jauh untuk perolehan medali dari Jakarta. “Saat ini kami masih mengumpulkan 5 medali emas, 5 perak dan 4 perunggu, tertinggal dengan DKI Jakarta. Tapi Jakarta hanya mendapat slot
SPORTIVITAS cuma 11 saja, beda dengan kami,” paparnya. Lima Medali emas panjat tebing Jatim diperoleh dari Rindi Suprianto di nomor Speed, Abudzar Yulianto dinomor Speed Classic Putera, Lead Tim Puteri (Nanda Dea, Fitria Hartani, Hj. Wilda), Lead Tim Putera (Akbar Huda, Roji, A’an A) dan Boulder Tim Campuran (A’an A, Akbar, Fitria Hartani, Nindi Febrianti). Kemungkinan untuk menambah medali emas masih ada, karena pada Sabtu besok, Tim Panjat Tebing Jatim masih berkesempatan mencuri 3 medali yang masih tersisa. Berbagi Emas di Fins Swimming Selain panjat tebing, Jatim juga meraih emas di cabor selam agar lolos ke PON nanti. Namun di cabor ini tim Jatim harus berbagi medali emas dengan Sulawesi Selatan (Sulsel) di nomor Fins Swimming 10.000m putra-putri. Jatim meraih medali emas putra dan Sulsel meraih emas putri di nomor laut. Pelaksanaan Pra PON cabor ini di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Jakarta, Sabtu (26/9). Pelaksanaan nomor laut berlangsung dua hari (Sabtu dan Minggu) memperebutkan 6 medali emas, 3 emas yaitu Fins Swimming 10.000 m putra-putri dan OBA. Minggu (27/9) M Course putri, 5 point Course Putri, Jatim berpeluang menambah medali karena faktor keberutungan di laut yang tidak bisa di perkirakan saat bertanding. Di nomor Fins Swimming 10.000 m, emas Jatim di sumbangkan oleh peselam Rodrick Luhur yang bersaing dengan peselam DKI Jakarta Andi Fabian yang berada di posisi kedua dan posisi keketiga Rulland Matthew. Sedangkan peselam Jatim lainnya Miki Wowor yang di andalkan tercecer ke posisi ke 7, sebelum Miki terus memimpin 4 putaran tapi di putaran ke lima di balikkan ke 4 Miki tertinggal karena lututnya mengalami sedikit gangguan karena habis operasi. Sedangkan di Fins Swimming 10.000 m putri andalan Jatim Priciilia Gunawan harus puas di posisi keempat, peselam Sulsel Istiqomah Ramadani yang tidak diunggulkan mampu merebut emas, di posisi ke II peselam DKI Emily Febriany Yoshe, dan medali perunggu Annisa
Fabiola dari DKI Jakarta, peselam putri Jatim lainnya Syarifah Nikmah di posisi keenam, kedua peselam Jatim tersebut mendapatkan tiket PON XIX 2016 mendatang. Sekum Pengprov POSSI Jatim, Mierza Mutaqien me ngaku bersyukur bisa menambah medali emas, sedang kan targetnya 8 emas karena target di PON XIX nanti 8 emas. “Tinggal 1 emas lagi, mudah-mudahan bisa memenuhi 8 emas, tapi yang lebih penting lagi yaitu tiket peselam untuk bertanding di PON XIX sudah berlebihan, yaitu 30 tiket, nantinya kita evaluasi dulu untuk memberangkatkan ke PON XIX, sedangkan Jabar sebagai tuan rumah mendapat 32 tiket karena selaku tuan rumah,” ujarnya. Panahan Target Juara Umum Tim panahan Jawa Timur (Jatim) melakukan pemusatan latihan selama sebulan sebelum terjun di kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON), November mendatang di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Sebanyak 24 atlet akan bergabung di TC ini. Pelatih panahan Jatim, Yahya Buari menjelaskan, pelaksanaan pra-PON tak ada perubahan jadwal. Oleh sebab itu, para atlet mulai dilatih lebih intensif lagi. Setelah semua atlet dikumpulkan, maka program TC akan dilangsungkan di lapangan KONI Jatim. Program ini merupakan langkah panahan Jatim untuk meningkatkan skill dan akurasi para pemanah Jatim. “Pemusatan latihannya kan kami gelar selama sebulan penuh hingga sebelum pra-PON digelar,” ungkapnya. Dalam pra-PON mendatang, Jatim akan turun di tiga nomor. Yakni compound putra dan putri, nomor nasio nal atau standar bow putra dan putri, serta recurve putra dan putri. “Awalnya tiap nomor diisi 3 atlet. Namun ada aturan baru, sehingga diperkuat empat atlet,” terangnya. Panahan Jatim juga bertekad meraih juara umum di pra-PON dan PON. “Kalau target berapa emas, saat ini kami masih membahasnya dengan KONI Jatim. Yang pasti, kami ingin mempertahankan juara umum di PON Jabar mendatang,” pungkasnya.(her) Foto: herlambang
EDISI 58 OKTOBER 2015
39
POTENS i Jawa Timur
Ajang Wadul adalah Program Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan Dinas Kominfo untuk memberikan ruang bagi masyarakat menyampaikan kritik, saran dan pengaduan tentang penyelenggaraan Pelayanan Publik Pemerintah Ajang Wadul secara live/ langsung ditayangkan di TVRI Jawa Timur sebulan dua kali yakni setiap hari senin pertama dan hari senin ketiga mulai pukul: 18.00 - 19.00 WIB. Masyarakat dapat mengajukan pengaduan secara interaktif melalui telpon pada saat acara tersebut berlangsung atau melalui beberapa media yang di sediakan seperti: Telpon : 031-5678216/ 5630972 , SMS: 085748166885 dan e-mail:
[email protected] dan
[email protected] atau kirim surat yang dialamatkan ke Dinas Kominfo Jawa Timur, Jl A. Yani 242 - 244 Surabaya.
1. M.Ihsan –Lamongan (085706048xxx) Pertanyaan : Saya rakyat kecil yang merasa dirugikan dengan pengurusan Sertifikat tanah yang sudah hampir 4 tahun belum selesai padahal saya sudah diminta uang 5 juta dimuka, bagaimana solusinya?. Terimakasih.
3. Permohonan sertifikat pertama kali atas nama M.Ihsan sudah selesai tanggal 22 Juni 2015 dengan Nomor Hak Milik : 183/Gempoltukmloko dan tanggal 23 Juni 2015 sudah diambil oleh Sdr. Joko selaku penerima kuasa 4. Pendaftaran Pemecahan atas nama M.Ihsan belum didaftarkan belum didaftarkan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lamongan, untuk itu sdr. M Ihsan seharusnya bertaanya kepada orang yang diberi kuasa/ Notaris yang mengurusnya. 5. Jadi pengakuan yang disaampaikan sesuai surat tersebut diatas selama 4 tahun dan dengan uang Rp.5.000.000 (Lima Juta Rupiah) kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Lamongaan tidak benar, perlu kami sampaikan untuk diketahui bahwa hal seperti ini sering terjadi di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Lamongan.
Jawaban : Setelah dilakukan koordinasi dengan BPN Kab. Lamongan diperoleh keterangan : 1. Saudara M.Ihsan telah dikonfirmasi melalui telpon bahwa pemohon sertifikat yang diajukan tidak didaftarkan sendiri oleh M.Ihsan, melainkan melalui jasa pegawai Notaris dengan proses : - Pendaftaran pertama kali - Pemecahan sertifikat menjadi 2 2. Berkas permohonan sertifikat dengan proses pendaftaran pertama kali atas nama Sdr. M.Ihsan di- 2. Suratmadi - Ds.Pagerwojo RT 23 RW.06 Kec. Kesamben Blitar (085856134xxx) daftar pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lamongan tanggal 4 April 2014 Nomor berkas : 11442/2014 Pertanyaan : dengan membayar biaya pendaftaran sesuai peratu Jalan beraspal sepanjang 2 Km hasil swadaya masya ran Pemerintah No. 13/2010 40
EDISI 58
OKTOBER 2015
AJANG WADUL rakat merupakan jalan anternatif antar kecamatan menuju dangkan pelaksanaan kegiatan normalisasi yang ke Kab. Malang telah rusak, mohon diperbaiki. Terima dikerjakan adalah di sisi dalam tanggul (foto terlamkasih. pir). 4. Sukatno - Desa Sebani, Kec.Sumobito, JomJawaban : bang (081252628xxx) Setelah dilakukan koordinasi dengan Dinas PU Bina marga kab. Blitar: Bahwa Dinas PU Blitar sudah meninjau lokasi terlapor dan Pertanyaan : dapat kami identifikasi bahwa jalan tersebut berstatus jaSaya anggota BPD di Desa Sebani Kec.Sumobito lan desa (belum ber SK Bupati) sehingga diluar kewenangan Jombang, mau menanyakan bagaimana tanggapan penanganan ke depan kami akan berkoordinasi dengan pepemerintah soal jalan kampung?. Dalam rapat sudah merintah desa pemangku kepentingan di lokasi tersebut unmenyetujui pemavingan jalan A yang notabene sudah tuk dianggarkan dana desa, supaya kerusakan tersebut dapat bertahun tahun tak dihiraukan pembangunannya tapi teratasi. dalam pelaksanaanya rencana pembangunan akan dialihkan oleh kepala Dusun ke jalan B bagaimana seharus3. NN -Baron Nganjuk (085850727xxx) nya kita sebagai BPD menangapi masalah ini. (085230654xxx) Jawaban : Pertanyaan : Setelah dilakukan koordinasi dengan Bagian Peme DDi Desa saya ada normalisasi kali ada bangunan di rirntahan Desa Sekretariat Pemkab Jombang diperoleh tanah irigasi kok tidak ditertibkan malah tanah pemajekan keterangan : di sebelahnya dikalahkan.Makasih Sehubungan dengan hal tersebut diatas kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : Jawaban : 1. Bahwa terhadap pembangunan desa dilaksanakan Setelah dilakukan koordinasi dengan Dinas PU Pengaisesuai dengan rencana kerja pembangunan desa, ran Kab. Nganjuk, yang telah diakomodir melalui Anggaran Pendapatan 1. Sebelum pekerjaan Normalisasi A.19 dilaksanakan, dan Belanja Desa (APBDes) yang disusun berdasarkan Dinas PU Pengairan Daerah Kabupaten nganjuk telah dukumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah melaksanakan sosialisasi dengan Kepala Desa serta Desa (RPJMDes). warga setempat, adapun normalisasi yang dilaksana2. Terkait pelaksanaan pembangunan di desa, Badan kan adalah didalam tanggul Avour 19 sehingga tidak Permusyawaratan Desa merupakan unsur penyelengmengenai tanah pemajakan milik warga (masyaragara Pemerintahan Desa agar melaksanakan fungsi kat). dan wewenang serta hak dan kewajiban sesuai de 2. Mengenai bangunan diatas tanah irigasi dimaksud ngan peraturan perundang-udangan. ialah bangunan yang berdiri di sisi luar tanggul, se3. Demikian untuk menjadi maklum.
EDISI 58 OKTOBER 2015
41
POTENS i Jawa Timur
Makanan Khas Jawa Timur
Menggoyang Lidah Nusantara Jika berbicara tentang Jawa Timur, biasanya ingatan orang akan tertuju pada pesona Gunung Bromo, keunikan Seni Karapan Sapi Madura, dan Kawah Ijen. Namun sesungguhnya provinsi dengan jumlah kabupaten/kota terbanyak ini mempunyai kekayaan kuliner yang sudah kondang di seluruh penjuru nusantara bahkan mancanagera. Setiap daerah di Jawa Timur pasti punya makanan khas yang layak dicicipi para pencinta kuliner. Kekhasan masakan Jawa Timur identik dengan rempah-rempah, rasa pedas, gurih dan sedikit asin. Tahu Campur misalnya, makanan asli Kabupaten Lamongan ini menjadi menu yang dicari para wisatawan saat mengunjungi Surabaya. Kelezatan makanan ini terletak pada petis udang sebagai bumbu yang dipadukan kuah gurih dan lunaknya daging lamur atau urat kaki sapi. Teknik penyajiannya juga cukup unik: petis udang dioleskan di piring, lalu diberi kuah sedikit untuk mengencerkan. Kemudian di atasnya diberi irisan tahu tipis-tipis, mi kuning, kecambah atau taoge, irisan perkedel singkong, dan untuk memperindah sajian diberi taburan selada. Semua dicampur menjadi satu. ”Daging ini sebelumnya sudah direndam lama di dalam kuah. Inilah yang bikin kuah terasa sedap, agak bermi nyak, dan kuat aromanya,” kata H Mahfud, pemilik warung tahu campur Jl Kalasan Surabaya. Sajian belum lengkap jika tanpa kerupuk udang dan sambal pedas. “Paling pas dinikmati pada sore hari,” ujarnya. Rujak Cingur Berkunjung ke Jawa Timur kurang afdol jika tidak me nyantap rujak cingur. Disebut rujak cingur, karena salah satu bahan pelengkapnya adalah cingur, yaitu bagian dari mulut atau moncong sapi. Tepatnya daerah sekitar hidung, bibir dan dagu sapi.
Beberapa penjual Rujak Cingur bahkan kerap memajang cingur secara utuh, lengkap dengan dua lobang hidung sapinya. Maksudnya agar pembeli bisa melihat bahwa cingur yang mereka gunakan adalah asli, bukan bagian kulit, atau kaki sapi. Pelengkap lain dari Rujak Cingur adalah sayuran se perti kangkung, kecambah, kacang panjang, krai (sejenis ketimun) yang semuanya direbus atau biasa orang Jawa menyebutnya bendoyo. Ada pula yang melengkapi de ngan nanas, ketimun, tempe goreng, tahu goreng, juga bengkoang. Bumbunya dari kacang goreng, cabai rawit, gula pisang klutuk muda (untuk memberi rasa sepet yang khas) dan
Rujak cingur (Foto : hajir)
42
EDISI 58 OKTOBER 2015
Nasi Tumpang (Foto : hajir)
tidak lupa petis udang. Ini yang membuat tampilan Rujak Cingur hitam dan mengeluarkan aroma harum. Semua bahan bumbu dihaluskan dengan cobek besar khas penjual rujak. Pelengkap lainnya krupuk. Harga per porsi berkisar antara Rp10.000 sampai Rp 50.000. “Rujak Cingur yang paling mahal di Surabaya ada di Jl Ahmad Jais Wonokromo. Terakhir saya beli satu porsi Rp 45.000, mungkin sekarang sudah naik,” kata Yunus, warga Jl Asemrowo Surabaya. Nasi Tumpang Nasi tumpang adalah masakan asli daerah Kediri. Nasi tumpang mirip nasi pecel tapi dengan bumbu berupa sambal tumpang. Sambal tumpang berbahan baku tempe yang sudah basi (tempe bosok) dan dimasak dengan ayam serta kadang-kadang rambak (kulit sapi). Tidak semua tempe bisa digunakan. Hanya daerah tertentu yang dapat menghasilkan tempe yang dapat basi sesuai dengan yang diinginkan. Tempe daerah Malang tidak bisa karena tidak bisa basi sesuai dengan kriteria sambal tumpang.
Nasi tumpang populer di daerah Kediri dan sekitar nya dan digunakan sebagai menu sarapan pagi, dijual di warung-warung makan di pagi hari yang hanya menjual nasi pecel dan nasi tumpang. Di pusat kota Kediri, tepat nya di Jalan Dhoho, setiap malam di atas pukul 21.00 setelah pertokoan tutup, seluruh trotoar di jalan itu menjadi warung lesehan nasi pecel dan nasi tumpang. Mirip dengan lesehan gudeg di jalan Malioboro Jogjakarta. Rawon Rawon atau nasi rawon (karena selalu disajikan dengan nasi) adalah menu berupa sup daging dengan bumbu berwarna hitam karena mengandung kluwek. Rawon, meski dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur seperti Surabaya, Probolinggo Lamongan, dan Pasuruan, dikenal pula oleh masyarakat Jawa Tengah sebelah timur (daerah Surakarta). Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil. Bumbu supnya sangat khas Indonesia, yaitu campuran bawang merah, bawang putih, dan lengkuas (laos), ketumbar, serai, kunir, cabai, kluwek,
PLESIR Rawon (Foto : hajir)
garam, serta minyak nabati. Semua bahan ini (kecuali serai dan lengkuas) dihaluskan, lalu ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging bersama-sama dengan daging. Rawon disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan taoge atau kecambah kecil, daun bawang, kerupuk, dan sambal. Ada judul rawon yang mampu menggugah rasa penasaran para tamu, pejabat, dan wisatawan yang berkunjung ke Surabaya. Sang pemilik menamakannya Rawon Setan. Rumah makan yang berada di bilangan Embong Malang itu buka pukul 10.00- 22.00. ”Yang patut diacungi jempol namanya, bisa membuat orang penasaran,” kata Erwin Januarti warga Sumenep Madura. Soto Ayam Lamongan Soto Ayam Lamongan sering terlihat di pelosok kampung, mall, Pujasera, depot pinggir jalan, hingga pasar tradisional. Yang membedakan soto ayam biasa dengan soto ayam Lamongan adalah tambahan serbuk krupuk udang yang biasa disebut sebagai poya. Taburan poya membuat soto asal Lamongan tampil beda. Ternyata ada rahasia cara membuat soto lamongan asli
Soto ayam (Foto : hajir)
EDISI 58 OKTOBER 2015
43
POTENS i Jawa Timur
Sate madura (Foto : hajir)
Lontong balap (Foto : hajir)
yang mantap. Bahannya daging ayam, kaki, dan jeroan (hati dan rempela). Bumbunya: kunir, jinten, ketumbar, laos , bawang merah, bawang putih, sere, daun jeruk purut, kemiri, merica, kecap asin, micin, dan garam, jangan lupa tambahkan ikan bandeng yang direbus bersama bumbu sampai hancur (durinya disingkirkan) yang bakal menjadi kuah. Biasanya per porsi antara Rp 6000 sampai Rp 18.000,00. Lontong Balap Selain rujak cingur, lontong balap merupakan ikon kuliner Surabaya. Menurut cerita dahulu lontong balap masih dijual dalam kemaron atau gentong besar yang terbuat dari tanah liat, dipikul keliling kota. Sekarang diganti panci dari logam. Para penjual lontong balap ini biasanya berjalan cepat menuju pos terakhir di Pasar Wonokromo. Ini menimbulkan kesan mereka selalu berpacu sesama penjual (dalam bahasa Jawa: balapan). Dari sinilah nama lontong balap. Penjual lontong balap pada zaman dulu didominasi
oleh penjual dari Kampung Kutisari dan Kendangsari di wilayah Surabaya Selatan. Kampung Kutisari dan Ken dangsari sama-sama berjarak lebih kurang 5 km dari Pasar Wonokromo. Karena lontong balap dikenal luas dari Pasar Wonokromo, nama tempat itu pun melekat pada nama “Lontong Balap Wonokromo”. Makanan ini terdiri dari lontong, tauge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap dan sambal. Tidak ketinggalan juga sambal petis dan sate kerang. Sate Madura Madura juga terkenal dengan satenya. Sate Madura dapat ditemukan hampir di semua daerah khususnya di kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Konon di Madura sendiri sate susah dicari. Selain sate ayam juga ada sate kambing, biasanya ditandai de ngan digantungnya kaki belakang kambing di rombong
penjual. Bumbunya adalah campuran kacang yang ditumbuk halus, petis dan sedikit bawang merah. Memanggangnya dengan api dari batok kelapa yang dihanguskan lebih dulu yang disebut dengan arang batok kelapa. Kawasan Ampel Surabaya menjadi salah satu lokasi yang banyak dijumpai pedagang sate Madura. Satu porsi Rp 17.000- Rp 25 ribu. Nasi Pecel Tidak ada yang lebih menenteramkan di pagi hari selain merasakan kepulan uap hangat nasi. Di berbagai daerah seperti Kediri, Madiun, Blitar, Ngawi, Ponorogo, Kertosono, dan Nganjuk, nasi hangat ini biasa dipadukan dengan ‘salad’ bernama pecel. Aroma kencur, gula merah, cabai, daun jeruk, dan kacang melebur dalam bumbu pecel. Racikan sayuran rebus dan lauk yang biasa ditempatkan di atas tampah bambu ini berbeda, dari kota Jawa Timur yang satu ke yang lain. Namun, potongan kacang panjang, taoge, mentimun, daun singkong, daun kemangi, dengan siraman bumbu kacang adalah perpaduan yang paling umum. Rempeyek, sejenis kerupuk tipis dari tepung de ngan taburan kacang atau teri dan daun jeruk cincang menjadi teman sejati, menjadikan sajian ini makin gurih dan nikmat.
Nasi Pecel (Foto : hajir)
44
EDISI 58 OKTOBER 2015
PLESIR
Bebek Sinjay (Foto : hajir)
Di Jawa Timur, pecel biasa dihidangkan dengan daun pisang dibentuk kerucut yang disebut pincuk. Pecel pincuk Madiun salah satu varian pecel paling terkenal. Taburan petai cina (lamtoro), daun pepaya, serundeng kelapa, dan kacang goreng, melengkapi paduan sayuran rebus. Aneka lauk yang biasa ditawarkan sebagai pelengkap adalah tempe dan tahu goreng, telur asin, hati ampela, perkedel jagung, sampai empal dan paru. Harga sepiring nasi pecel biasanya sesuai dengan jenis dan banyaknya lauk yang disantap. Bebek Sinjay Pencinta kuliner nuasantara pasti tidak asing dengan menu bebek, dan jika bicara sajian olahan bebek Jawa Timur bisa dikatakan salah satu yang terbaik. Bagi para
pecinta kuliner bebek sejati sudah wajib dan kudu hukumnya buat mencicipi olahan bebek di pulau Madura, tepatnya di Bangkalan. Satu rumah makan yang namanya sedang naik daun adalah Bebek Sinjay. Lokasinya berada tepat di jalan raya Ketengan no 45 Bangkalan. Jika dari jembatan Suramadu pilihlah jalan menuju kota Bangkalan atau belok ke kiri, kira-kira sekitar 13 KM. Bu Musliha adalah pemilik warung yang dirintisnya 10 tahun lalu. Karena rasanya yang khas, bebek Sinjay telah buka cabang di beberapa kota daerah di antaranya Malang, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Jakarta, dan Jawa Barat. Bu Musliha memang memiliki resep khusus sehingga bebek olahannya benar-benar nikmat. Apalagi semenjak dibukanya jembatan Suramadu, nama bebek Sinjay melanglang hingga keluar pulau Madura. Setiap hari warung bebek Sinjay harus menyediakan rata-rata 500 ekor bebek. Warung ini buka pukul 06.30 hingga sore. Namun kadang siang hari sudah habis. Bebek goreng ini disajikan bersama dengan nasi hangat plus kremesan dan sambal pencitnya (mangga muda-red). Daging bebeknya cukup empuk dan tidak berbau amis bebe. Tambahkan sambal pencit sebagai pelengkap.
Juara Festival Banyak cara dilakukan Pemprov Jawa Timur untuk mempromosikan sekaligus menarik minat para pengusaha kuliner agar terus berkreasi menciptakan menu baru dengan kombinasi menu tradisional. Salah satunya de ngan menggelar Festival Makanan Khas jawa Timur. “Setiap tahun kami menggelar festival ini agar kekayaan kuliner Jawa Timur semakin dikenal,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Jarianto. Dikatakannya, untuk tahun ini Kabupaten Gresik yang diwakili Warung Apung Rahmawati dengan menu andalan nasi bakar udang rahmawati, berhasil menjadi yang terbaik mengalahkan 13 finalis perwakilan kabupaten/ kota pada Grand Final Festival Makanan Khas Jatim 2015 di Kantor Disbudpar Jatim. Peringkat kedua diraih Kota Surabaya yang diwakili Catering Ibu Surabaya dengan menu ikan bandeng kuah kuning. Sedangkan peringkat ketiga Srikandi Hotel & Restauran Kabupaten Pacitan menu Pitik Sajeng. “Semua peserta adalah yang terbaik, menunjukkan kualitas rasa, kreativitas, dan inovasi menu makanan yang sangat menarik,” kata Jarianto. Disbudpar juga memberikan penghargaan berupa juara harapan I diraih Kabupaten Ponorogo yang diwakili Warung Mbok Mingkem. Sedangkan juara harapan II diraih Kota Batu. Festival ini yang ke-15 sejak pertama digelar tahun 2000 silam. Ajang tahunan ini berhasil menciptakan lebih dari 300 menu baru. ”Jatim bukan hanya punya kekayaan alam yang berlimpah, tapi juga aneka ragam kuliner yang lezat dan unik,” tuturnya. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim, Ahmad Sukardi menambahkan, dalam festival makanan seperti ini harus mampu memenuhi tuntutan wisatawan yang ingin menikmati makanan khas Jatim. Untuk diketahui, 14 peserta finalis yang meramaikan malam Grand Final Festival Makanan Khas Jatim yaitu Club Wirausaha Jasa Boga SMKN I Ruren Kabupaten Malang dengan menu andalan tumis pisang batu, Liana Catering Kabupaten Nganjuk menu lele bakar rimba kuncir, Srikandi Hotel & Restauran Kabupaten Pacitan menu Pitik Sajeng. Selainjutnya RM Mbok Mingkem Ponorogo menu kangkung terasi, Hotel Istana Tulungagung menu belut panggang sambal orek bawang terasi, Hotel Raden Wijaya Kota Mojokerto menu kukus daging sapi bungkus daun pisang Raden Wijaya, Hotel Aston Bojonegoro menu kuthuk bumbung gendeng, RM Arimbi Trenggalek menu lodho arimbi, Catering Ibu dari Surabaya menu ikan bandeng kuah kuning, Hotel Wisata Camplong Sampang menu terong balcan, Kelompok Usaha Bersama Suole Pasuruan menu nasi goreng pisang kepok, Anninda Catering & Party Sevice Kota Batu menu Petok Bungkring Udang, RM Dapur Ibuku Jember menu nasi gering jember, dan Warung Apung Rahmawati Gresik menu nasi bakar udang rahmawat. (hjr) EDISI 58 OKTOBER 2015
45
GUBERNUR JAWA TIMUR, SOEKARWO SAAT M DI LAPANGAN MAKODAM V BRAWIJAYA
(Foto: sugeng
MEMIMPIN UPACARA HUT TNI KE-70 A SURABAYA, 5 OKTOBER 2015
g)
Bude Karwo, saat membuka turnamen Sepak Bola Futsal, di GOR Futsal ITS Surabaya, tanggal 29 September 2015 Foto by : henry