LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER MODUL 9
Disusun Oleh : Nama
: Imam Gojali
Kelas
: TI B
Nim
: 2011081063
LABORATORIUM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013
MODUL 9 ROUTING 2 ( Cisco Static Routing)
A. Dasar Teori Tabel Routing Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya. Router yang mempunyai tabel routing yang dikelala secara manual disebut sebagai static routing. Tabel tersebut berisi daftar jaringan yang dapat dicapai oleh router tersebut. Static routing dapat mempelajari jaringan yang berada di sekelilingnya secara terbatas (bila hanya 2 jaringan), tapi bila terdapat banyak jaringan, maka administrator harus mengelola tabel routing tersebut secara cermat.
Dynamic routing adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi dengan router yang lain untuk saling meremajakan (update) tabel routing yang ada. Dengan demikian, administrator tidak perlu melakukan updating jalur (path) jika terjadi perubahan jalur transmisi (path). Dynamic routing umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang besar dan lebih kompleks. Perangkat router dapat menggunakan hardware khusus seperti CISCO atau menggunakan komputer yang diberi interface jaringan lebih dari 1 sesuai dengan banyaknya segmentasi jaringan. Segmentasi jaringan yang berbeda bisa dihubungkan dengan menambahkan table routing. Untuk menambah sebuah route pada sebuah jaringan memakai command : route add –net destaddr netmask x.x.x.x gw routeaddr Untuk membuat setting permanen maka pada perintah route ditambahkan opsi –p. Untuk menghapus pakai perintah route delete destaddr.
IP Aliasing untuk Multi-Netting IP Aliasing adalah adalah mapping single MAC Address untuk multiple IP address, satu NIC bisa diberi nomor IP lebih dari satu. Inter-Network Internet adalah kumpulan dari banyak jaringan yang terpisah. Jaringan ini dihubungkan ke jaringan yang lain dengan router. Ketika kita berkomunikasi dengan internet, paket dari komputer kita berjalan hop/langkah demi hop/langkah melewati semua jaringan yang menghadangnya sampai ke tempat tujuan. Pada setiap hop, sebuah router meneruskan paket menuju tujuan. Paket yang ada hanya berisi IP tujuan tidak berisi routing apapun (dia harus kemana/melewati jalan mana pengirim tidak tahu) router-lah yang harus memutuskan paket ini harus melewati router mana saja dengan menggunakan tabel routing, yang merupakan sekumpulan aturan yang memberitahu router mengenai hop berikutnya untuk melanjutkan paket sampai ke tujuan.
B. Praktikum
Dengan menghubungkan antara pc dengan switch dan juga router menggunakan kabel jenis straight, sedangkan router dengan router dihubungkan dengan menggunakan kabel serial DCE. Pada router dengan hostname cijoho
sebelumnya di router dengan notasi > maka kita ubah ke notasi router # dengan mengetikan perintah Router> enable maka berubah menjadi Router#. Untuk menamakan sebuah router kita dapat menjalankan perinath hostname_namaRouter, misalnya hostname Cijoho. Perintah enable secret router untuk pemberian sebuah pengaman atau password, mislanya kita akan menambahkan cisco sebagai kata passwordnya, maka dengan perintah password cisco. Perintah line vty 0 4 untuk masuk ke virtual telent.
perintah exit untuk keluar dari mode configuration, interface serial 0/0/0 berada pada interface yang aktif pada serial 0/0/0. maka akan kembali seperti semula menjadi Cijoho# dari perintah sebelumnya yakni configure terminal => Cijoho(config). Pada perintah #no shutdown untuk menghidupkan interface masuk ke mode konfigurasi interface Ethernet 0/0. perintah #Copy running-config startup-config perintah untuk menyimpan konfigurasi dari apa yang telah kita lakukan.
Untuk mengkonfigurasi PC A dengan PC B sebagai berikut:
Langkah-langkah Membuat sebuah IP address pada masing-masing PC, seperti:
PC0
untuk pemberian ip address pada PC , dengan memilih static pada option ip configuration. Sehingga kita dapat membuat sebuah ip addreess, subnet mask dan default gateway sesuai dengan keinginan pada PC0. PC1
PC2
untuk pemberian ip address pada PC 1 dan PC 2 harus berhubungan dan memiliki alamat kelas yang sama yaitu 172.16.. Untuk melihat dan mencatat pada lembar pengamatan routing table dari masing router.(mengunakan perintah show ip route).
maka hasil outputnya seperti gambar di atas, dengan memberikan deskripsi dari sebuah router dan gateway dari resort terakhir dan memberikan keterangan ip address yang konek terhadap FastEthernet dan Serial.
Menggunakan utility ping untuk menguji konektivitas tiap segmen jaringan, mencatat pada lembar pengamatan.
ping ke ip addreess PC1 dari PC0 gagal ditandai dengan keterangan Request timed out, begitu pun pada PC2 terjadi kesalah yang sama dengan tidak adanya Reply. Mengkonfigurasi routing table
perintah interface fastEthernet 0/0 untuk masuk ke mode konfigurasi interfast fastEthernet 0/0, maka tampilannya menjadi Cijoho (config-if) untuk keluar dari mode tersebut dengan perintah exit.
konfigurasi routing tabel router NOC
Dengan router NOC, perintahyang digunakan sama dengan router Cijoho.. Router NOC hasil dari routing table menggunakan show ip route sebagai berikut:
begitu juga dalam perintah show ip route hasil output yang keluar sama dengan router cijoho seperti di atas, sehingga analisanya sama. Menggunakan utility ping untuk menguji konektivitas tiap segmen jaringan, mencatat pada lembar pengamatan
setelah melukukan ping kepada PC1 dan hasilnya Reply, jadi sudah terkoneksi dengan baik antara PC0 dengan PC1 dengan mengirimkan paket data, begitu juga pada PC2 dengan perintah Ping 172.16.50.50 sukses.