National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
INTERDEPENDENSI KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL: PERSPEKTIF TEORI KEAGENAN Isti Fadah* & Roro AdityaNovi**
ABSTRACT The research intended to expand the researches on agency theory, which relate the insider ownership, debt and dividend policy. Those research have focused only on the interdependency relationship among them. According to agency theory, the separation of ownership and control in the modern corporation creates two parties, the managers as the agents and the owners as the principals. Furthermore, agency theory suggests several ways for reducing this conflict, by increasing the insider ownership, debt and dividend policy. Populations are firms listed in Indonesia Stock Exchange with period of observation from 2004 to 2006. The technique of sample collection was done by using purposive sampling, until gives 153 data observed. All data are available from Indonesia Capital Market Directory (ICMD). This study investigated the influences of the insider ownership, debt and dividend policy to the firm value. Furthermore, this study investigated the effect of the growth, firm size, profitability, free cash flow, fixed assets and institutional ownership to insider ownership, debt and dividend policy. To estimate simultaneous relation between these factors, we used 2 SLS ( two stage least square). The result of this research shows that dividend policy, debt policy, and managerial ownership significantly have in interdependence relationship. Keyword: Agency Problem, Dividend, Debt, Managerial Ownership * Dosen Fak. Ekonomi Univ Jember ** Mahasiswa Pasca Sarjana Univ. Jember 1. Latar Belakang Agency theory menyatakan bahwa konflik antara pemegang saham dan manajer dapat dikurangi dengan mensejajarkan kepentingan antara pemegang saham dan manajer (Jensen dan Meckling, 1976). Kehadiran kepemilikan saham oleh manajerial dapat digunakan untuk mengurangi agency costs karena dengan memiliki saham perusahaan, diharapkan manajer merasakan langsung manfaat dari setiap keputusan yang diambilnya, begitu pula bila terjadi kesalahan maka manajer juga akan menanggung kerugian sebagai salah satu konsekuensi dari kepemilikan saham. Proses ini dinamakan Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
bonding mechanism, yaitu proses untuk menyamakan kepentingan manajemen melalui program mengikat manajemen dalam modal perusahaan. Akhirnya perusahaan akan memiliki agency costs of equity yang kecil karena kepemilikan manajerial merupakan bagian dari bonding mechanism tersebut (Megginson, 1997:337). Penelitian terdahulu yang berhasil menemukan bukti bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara kebijakan dividen dan kebijakan hutang antara lain Ismiyanti dan Hanafi (2003), Moh’d et al. (1992) dan Jensen et al. (1992). Sedangkan peneliti yang berhasil menemukan bukti bahwa pengaruh antara kebijakan dividen dan kebijakan hutang adalah positif dan signifikan antara lain Emery dan Finnerty (1997:568) dalam Ismiyanti dan Hanafi (2003), Miller dan Rock (1985) dalam Mahadwartha dan Hartono (2002), Mahadwartha dan Hartono (2002). Penelitian terdahulu yang berhasil menemukan bukti bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara kepemilikan manajerial dan kebijakan hutang antara lain Jensen et al., (1992), Friend dan Lang (1988), Moh’d et al. (1992) dalam Wahidahwati (2001), Wahidahwati (2001), Tarjo dan Jogiyanto (2003). Sedangkan peneliti yang berhasil menemukan bukti bahwa pengaruh antara kepemilikan manajerial dan kebijakan hutang adalah positif dan signifikan antara lain Kim dan Sorensen (1986), Agrawal dan Mendelker (1987) dan Mehran (1992) dalam Wahidahwati (2001). Penelitian terdahulu juga menghasilkan temuan-temuan yang berbeda mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap kepemilikan manajerial, peneliti yang berhasil menemukan bukti bahwa pengaruh antara kebijakan dividen dan kepemilikan manajerial adalah positif dan signifikan antara lain Wahidahwati (2002), Nuriningsih (2005) dan Putri dan Nasir (2006), sedangkan peneliti yang berhasil menemukan bukti bahwa pengaruh antara kebijakan dividen dan kepemilikan manajerial adalah negatif dan signifikan adalah Ismiyanti dan Hanafi (2003). Crutchley dan Hansen (1989) melakukan pengujian berkaitan dengan agency theory
dan menemukan fakta adanya beberapa faktor yang secara simultan
memiliki pengaruh signifikan terhadap kepemilikan manajerial, hutang perusahaan dan kebijakan
dividen.
Koch
dan
Shenoy
(1999)
membuktikan
bahwa
terdapat
interdependensi antara kebijakan hutang dengan dividen yang secara signifikan bersamasama mempengaruhi future cash flow. Hartono (2000) menemukan bahwa kebijakan Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
dividen merupakan mekanisme untuk mempengaruhi kebijakan leverage. Sedangkan interdependensi antara tiga kebijakan yaitu pembiayaan, dividen dan insider-ownership yang diteliti oleh Jensen, Solberg dan Zorn (1992) menemukan bahwa kebijakan hutang dan dividen tidak mempengaruhi insider-ownership (kepemilikan dari dalam), namun insider-ownership mempengaruhi pembiayaan dan dividen. Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka penelitian mengenai interdependensi ketiga kebijakan keuangan perusahaan, yaitu kebijakan dividen, kebijakan hutang dan kepemilikan manajerial perlu dilakukan dan dikaji lebih lanjut yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia dengan menambahkan variabel kontrol, yaitu Growth (Pertumbuhan), Firm Size (Ukuran Perusahaan), Profitability, Free cash flow, Aset tetap / fixed assets dan kepemilikan institusional, dalam perspektif agency theory . Penelitian ini menyoroti interdependensi antara kebijakan dividen, kebijakan hutang dan kepemilikan manajerial dari perspektif agency theory. Hal ini dilakukan karena komposisi struktur kepemilikan perusahaan-perusahaan di Indonesia agak berbeda bila dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Eropa dan Amerika. Struktur kepemilikan perusahaan yang tergabung dibeberapa pasar modal Eropa dan Amerika bersifat menyebar (dispersed ownership) sehingga agency problem bisa terjadi antara manajer dan pemegang saham (owners). Masalah ini nampaknya paling sering dijumpai di perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang terdaftar di NYSE (La Porta et al., 2000). Berbeda dengan di Amerika Serikat, kebanyakan perusahaan di Indonesia memiliki pemegang saham dalam bentuk institusi bisnis seperti Perseroan Terbatas (PT) yang terkadang merupakan representasi dari pendiri perusahaan. Karakteristik struktur kepemilikan di Indonesia lebih terkonsentrasi sehingga si pendiri juga dapat duduk sebagai dewan direksi atau komisaris. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak anggota keluarga yang memiliki proporsi kepemilikan saham sangat besar dan menduduki posisi kunci dalam perusahaan. Perusahaan di Indonesia pada umumnya bersifat owner controlled firms sehingga dalam keadaan yang demikian agency problem yang terjadi bukanlah antara manajer dan pemegang saham melainkan antara pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas. Karakteristik ini banyak dijumpai
Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Korea, (Arifin, 2004). 2. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis: 1. Pengaruh kebijakan hutang terhadap kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Pengaruh kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kebijakan hutang pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Pengaruh kebijakan dividen terhadap kepemilikan manajerial pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 6. Pengaruh kebijakan hutang terhadap kepemilikan manajerial pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 7. Interdependensi antara kebijakan dividen, kebijakan hutang dan kepemilikan manajerial secara simultan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Metode Penelitian penelitian ini merupakan penelitian eksplanatoris. Penelitian penjelasan (explanatory research) yaitu jenis penelitian yang membahas hubungan antar variabel yang dipengaruhi (variable endogenous) dan melakukan penyelidikan terhadap variabelvariabel yang mempengaruhi (variable exogenous) dan menguji hipotesis (menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian) yang telah dirumuskan sebelumnya Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) periode tahun 2004 -2006. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan sampel yang representatif adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan
Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah: 1. Perusahaan adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Perusahaan tersebut membagi dividen tiga tahun berturut-turut selama periode pengamatan. Dipilih perusahaan yang membagikan dividen tiga tahun berturutturut karena agar hasilnya sesuai dengan tujuan penelitian yaitu agar kebijakan dividen yang digunakan ini benar-benar mencerminkan kebijakan yang diambil perusahaan untuk mengatasi agency problem. Tabel .1 Distribusi Perusahaan yang membagikan dividen secara kontinu pada periode 2004 sampai dengan 2006 Menurut Jenis Industri. Industri
J
o . . . . .
umlah Agriculture, Forestry and Fishing
2
Animal Feed and Husbandry
0
Mining and Mining Services
6
Constructions
0
Manufacturing
2
Telecommunication
3
Whole Sale and Retail Trade
0
Banking, Credits Agencies Other Than Bank, Securities,
3
Insurance and Real Estate Hotel and Travel Services
.
1 1
Holding and Other Investment Companies Others
.
6
Transportation Services
0 0 0
. .
Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
0. 1. 2. Sumber: Indonesian Capital Market Directory Tahun 2004-2006
Penyajian data 51 perusahaan/emiten yang disebutkan dalam tabel 3.1 dilakukan secara pooled, sehingga jumlah observasi menjadi 153 perusahaan 3.1 Metode Analisis Data
Model Pengujian Hipotesis Two Stage Least Square Untuk menguji hipotesis penelitian, digunakan model persamaan two stage least square (2SLS) karena kondisi identifikasi menunjukkan overidentified. Langkah analisis dengan two stages least square (2SLS). 1. Meregres variabel endogen Dividen dengan semua variabel eksogen dalam model (GR, SIZE, PR, FCF, Fassets dan INST) dan dapatkan nilai predicted Dividen. ∧
Y 1 = Π 10 + Π 11 X 1 + Π 12 X 2 + Π 13 X 3 + Π 14 X 4 + Π 15 X 5 + Π 16 X 6 + e1
2. Meregres variabel endogen Debt dengan semua variabel eksogen dalam model (GR, SIZE, PR, FCF, Fassets) dan dapatkan nilai predicted Debt. ∧
Y 2 = Π 20 + Π 21 X 1 + Π 22 X 2 + Π 23 X 3 + Π 24 X 4 + Π 25 X 5 + Π 26 X 6 + e2
3. Meregres variabel endogen MOWN dengan semua variabel eksogen dalam model (GR, SIZE, PR, FCF, Fassets) dan dapatkan nilai predicted MOWN. ∧
Y 3 = Π 30 + Π 31 X 1 + Π 32 X 2 + Π 33 X 3 + Π 34 X 4 + Π 35 X 5 + Π 36 X 6 + e3
Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
4. Estimasi persamaan struktural awal dengan mengganti nilai predicted dividen, debt dan MOWN pada persamaan sebagai predictor dengan persamaan seperti dibawah ini: ∧
∧
∗
Y1 = β 10 + β11 Y 2 + β 12 Y 3 + γ 13 X 1 + γ 14 X 3 + γ 15 X 4 + U 1 ………(Persamaan
3.12) ∧
∧
∧
∧
∗
Y2 = β 20 + β 21 Y 1 + β 22 Y 3 + γ 23 X 2 + γ 24 X 4 + γ 25 X 5 + U 2 ……..(Persamaan
3.13) ∗
Y3 = β 30 + β 31 Y 1 + β 32 Y 2 + γ 33 X 2 + γ 34 X 3 + γ 35 X 6 + U 3 ….…..(Persamaan
3.14) 5. Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan dilakukan dengan berdasarkan uji f dan uji t. Jika hasil regresi konsisten dengan model sebelumya dan tingkat signifikansi < 5% maka hipotesis yang mengatakan adanya pengaruh dapat diterima. H0 : Variabel eksogen tidak mempengaruhi variabel endogen. Ha : Variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen. a) Uji F (Sig.F) α = 5% (0,05) a. Jika Asymp.Sig F < 0,05 , maka H0 yang menyatakan bahwa suatu variabel eksogen tidak mempengaruhi variabel endogen adalah ditolak. b. Jika Asymp.Sig F > 0,05 , maka Ha yang menyatakan bahwa suatu variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen adalah diterima. b) Uji t (Sig.t) α = 5% (0,05), 10% (0,10), 15% (0,15) a. Jika Asymp.Sig t < α, maka H0 yang menyatakan bahwa suatu variabel eksogen tidak mempengaruhi variabel endogen adalah ditolak
b. Jika Asymp.Sig t > α, maka Ha yang menyatakan bahwa suatu variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen adalah diterima.
Analisis Hasil Uji Simultan Two Stage Least Square 4.2.1 Hasil Uji Simultan Two Stage Least Square Persamaan 3.1 Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Pengolahan data menggunakan Two Stage Least Square dilakukan dengan beberapa tahapan untuk mencari pengaruh antara variabel eksogen dan variabel endogen, melalui hubungan variabel DEBT (Y2), MOWN (Y3), GROWTH (X1), PROFIT (X3), dan FREECASHFLOW (X4), dengan DPR (Y1). Hasil Uji Simultan Two Stage Least Square persamaan 3.1 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel .2 Hasil Ringkasan Analisis Two Stage Least Square Persamaan 3.1 Variabel
Stand. Coefficients (β)
(Constant)
0,434
DEBT
-0,206
MOWN
-1,273
GROWTH
-0,160
PROFIT
0,121
FREECASH
-0,123
T hitung
P
Keteranga
rob
n
(Sig.)
9 ,764
0 -
,004*
2,956
Signifikan 0
-
,002*
3,120
FLOW
Signifikan Tidak signifikan
0 -
,120
1,562
Tidak signifikan
0 0
Signifikan
,495
,684
0 -
,006*
2,795 R
= 0,400
Ftabel
= 2,29
R Square
= 0,160
ttabel
= 1,943
Fhitung
= 5,586
* Signifikan pada α
= 5%,
Sign. F
= 0,000
*** Signifikan pada α
= 15%
Sumber: Data Diolah Dari uji ANOVA atau Ftest, didapat Fhitung sebesar 5,586 dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (5,586 > 2,29) dan karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa secara bersamaInterdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
sama terdapat pengaruh yang cukup signifikan dari variabel DEBT (Y2), MOWN (Y3), GROWTH (X1), PROFIT (X3), dan FREECASHFLOW (X4), terhadap DPR (Y1). Dengan kata lain, semua variabel yang mencerminkan agency costs pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dipakai sebagai instrument penentu kebijakan dividen untuk meminimumkan total agency costs. 4.2.2 Hasil Uji Simultan Two Stage Least Square Persamaan 3.2 Uji Simultan Two Stage Least Square pada persamaan 3.2 dilakukan untuk mencari pengaruh antara variabel eksogen dan variabel endogen melalui hubungan variabel DPR (Y1), MOWN (Y3), SIZE (X2), FREECASHFLOW (X4), dan FIXED ASSETS (X5), dengan DEBT (Y2). Hasil Uji Simultan Two Stage Least Square persamaan 3.2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel . 3 Hasil Ringkasan Analisis Two Stage Least Square Persamaan 3.2 Stand Variabel
. Coefficients (β)
(Constant) DPR
0, -
0,263
002*
Keterangan
0, -
140***
1,485
0,629 -
7,
000*
295
Tidak Signifikan
0, -
0,163 0,040
Signifikan Signifikan
0,
0,064
Signifikan Signifikan
3,202 -
ASSETS
(Sig.)
3,357 -
FIXED
Prob
-
0,483
FREECASH FLOW
hitung
-
MOWN SIZE
T
001*
3,312
0, 0,
649
456 R
=
R Square
0,610
Fhitung
=
0,372
Ftabel
=
2,29
ttabel
= 1,943*, 1,282***
*Signifikan pada α
= 5%,
Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Sign. F
=17,379 = 0,000
*** Signifikan
=15%
pada α
Sumber: Data Diolah Dari uji ANOVA atau Ftest, didapat Fhitung sebesar 17,379 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (17,379 > 2,29) dan karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang cukup signifikan dari variabel DPR (Y1), MOWN (Y3), SIZE (X2), FREECASHFLOW (X4), dan FIXED ASSETS (X5), terhadap DEBT (Y2). Dengan kata lain, semua variabel yang mencerminkan agency costs pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dipakai sebagai instrument penentu kebijakan hutang untuk meminimumkan agency costs total. 4.2.3 Hasil Uji Simultan Two Stage Least Square Persamaan 3.3 Uji Simultan Two Stage Least Square pada persamaan 3.3 dilakukan untuk mencari pengaruh antara variabel endogen dan variabel eksogen, melalui hubungan variabel DPR (Y1), DEBT (Y2), SIZE (X2), PROFIT (X3), dan INST (X6), dengan MOWN (Y3). Hasil Uji Simultan Two Stage Least Square persamaan 3.3 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4 Hasil Ringkasan Analisis Two Stage Least Square Persamaan 3.3 Variabel
Stand. Coefficients (β)
(Constant)
0,109
DPR
-0,043
DEBT
-0,032
SIZE
-0,003
PROFIT
-0,088
INST
-0,023
T hitung
P
Keterang
rob
an
(Sig.)
3,4 0
13 -
0 -
,036*
2,117
Signifika n
0 -
1,671
n
,005*
2,832
Signifika
,097
Tidak Signifikan
0
Signifika
Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
-
,011*
2,576
n 0
-
,254
Tidak Signifikan
1,144 R
=
R Square
0,382
Fhitung
=
Sign. F
= 5,027
Ftabel
= 2,29
ttabel 0,146
*Signifikan pada α
= 0,000
= 1,943 = 5%, = 15% ***Signifikan
pada α
Sumber: Data Diolah (Lampiran 9) Dari uji ANOVA atau Ftest, didapat Fhitung sebesar 5,027 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (5,027 > 2,29) dan karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang cukup signifikan dari variabel DPR (Y1), DEBT (Y2), SIZE (X2), PROFIT (X3), dan INST (X6), terhadap MOWN (Y3). Dengan kata lain, semua variabel yang mencerminkan agency costs pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dipakai sebagai instrument penentu kepemilikan manajerial untuk meminimumkan agency costs total. Pengujian hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah variabel kebijakan dividen, kebijakan hutang dan kepemilikan manajerial saling berpengaruh secara simultan. Pengujian juga dilakukan dengan memasukkan variabel kontrol yaitu Growth, Firm Size, Profitability, Free cash flow, Fixed Assets dan kepemilikan institusional. Variabel kontrol ini bukan variabel utama yang akan diteliti dan diuji akan tetapi lebih ke variabel lain yang mempunyai efek pengaruh. Jika efeknya kecil terhadap hubungan dan jumlah variabelnya banyak, maka variabel kontrol tersebut
dapat
diabaikan (Jogiyanto; 2004:157). Dengan ditambahkannya variabel kontrol ini diharapkan terdapat kenaikan nilai R2 (koefisien determinasi), sehingga model regresi yang terbentuk lebih tepat dalam memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi variabel endogen. Tabel 5 Hasil Ringkasan Uji t Pada Persamaan 3.1, 3.2 dan 3.3 Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Variabel
Prob. (Sig.)
Level of Significant
Keteranga n
Variabel Eksogen: DPR Variabel endogen: DEBT MOWN
0,004*
Signifikan
0,002*
Signifikan
Variabel Eksogen: *5%,
DEBT Variabel endogen:
0,002*
**10%,
DPR
0,140***
***15%
MOWN
Signifikan Signifikan
Variabel Eksogen: MOWN Variabel endogen:
0,005*
DPR
0,036*
DEBT
Signifikan Signifikan
Sumber: Data Diolah Dari hasil analisis pada persamaan-persamaan kebijakan dividen, kebijakan hutang dan kepemilikan manajerial menunjukkan bahwa terjadi hubungan simultan antara kebijakan dividen, kebijakan hutang dan kepemilikan manajerial. Bukti hal tersebut adalah koefisien dari ketiga variabel endogen pada persamaan kebijakan manajerial, hutang dan dividen menunjukkan arah negatif dan signifikan. Dari hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa perusahaan dapat mengkombinasikan kebijakan dividen, kebijakan hutang dan kepemilikan manajerial guna meminimalkan agency costs. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan empiris pengaruh variabel agency theory dalam interdependensi hubungan kebijakan dividen, kebijakan hutang dan kepemilikan manajerial di negara berkembang khususnya Indonesia dengan negara maju. Hal ini terjadi karena komposisi struktur kepemilikan perusahaan-
Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
perusahaan di Indonesia agak berbeda bila dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Eropa dan Amerika. Struktur kepemilikan perusahaan yang tergabung dibeberapa pasar modal Eropa dan Amerika bersifat menyebar (dispersed ownership) sehingga agency problem bisa terjadi antara manajer dan pemegang saham (owners). Perusahaan di Indonesia pada umumnya bersifat owner controlled firms sehingga dalam keadaan yang demikian agency problem yang terjadi bukanlah antara manajer dan pemegang saham melainkan antara pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas serta antara shareholders dan debtholder. Hasil penelitian ini konsisten dengan Jansen (1986) yang menemukan fakta adanya faktor yang secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepemilikan manajerial, hutang perusahaan dan kebijakan dividen berkaitan dengan agency theory dan Jensen, Solberg dan Zorn (1992), Bathala, Moon and Rao (1994), serta Chen and Steiner (1999) yang menemukan adanya hubungan erat diantara ketiga kebijakan yaitu kepemilikan manajerial, kebijakan hutang perusahaan dan kebijakan dividen dalam mengurangi agency conflict. Implikasinya, perusahaan dapat menggunakan kebijakan dividen, kebijakan hutang dan kepemilikan manajerial secara simultan untuk meminimalisir agency costs. Walaupun karakteristik struktur kepemilikan di Indonesia yang lebih terkonsentrasi maka ketiga kebijakan tersebut efektif digunakan untuk meminamilisir agency costs akibat adanya agency problem antara pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas serta antara shareholders dan debtholder. 5.1. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis data, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: 1.
Kebijakan hutang mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen. Pengaruh yang negatif dan signifikan menandakan bahwa kebijakan hutang pada perusahaan dapat mensubstitusi kebijakan dividen dalam menurunkan agency costs dan perusahaan-perusahaan di Indonesia akan melakukan trade off pembayaran dividen dengan biaya finansial tetap untuk mengurangi agency problem.
2.
Kepemilikan Manajerial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen. Pengaruh yang negatif dan signifikan menandakan bahwa perusahaan yang memiliki prosentase kepemilikan manajerial yang besar akan Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
membayar dividen payout ratio dalam jumlah kecil. Sedangkan pada perusahaan yang memiliki prosentase kepemilikan manajerial kecil, akan menetapkan dividen payout ratio dalam jumlah besar. Jadi, manfaat dari dividen dalam mengurangi agency costs adalah lebih kecil untuk perusahaan yang memiliki kepemilikan manajerial yang tinggi. 3.
Kebijakan dividen mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hutang. Pengaruh yang negatif dan signifikan menandakan bahwa dividen dapat mensubstitusi fungsi hutang dalam struktur modal untuk mengawasi manajer sehingga agency costs dapat diminimalisir. Artinya bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan pembayaran dividen yang tinggi, cenderung tidak menggunakan pendanaan hutang melainkan menggunakan pendanaan intern atau modal sendiri untuk mengurangi beban hutang dan resiko kebangkrutan perusahaan
4.
Kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hutang. Pengaruh yang negatif dan signifikan menandakan bahwa semakin besar prosentase komposisi saham kepemilikan manajerial perusahaan, maka akan diikuti oleh kecenderungan penurunan hutang perusahaan karena dengan tingginya prosentase kepemilikan manajerial, maka manajer secara langsung juga ikut memiliki perusahaan.
5.
Kebijakan dividen mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap kepemilikan manajerial. Pengaruh yang negatif dan signifikan menandakan bahwa ketika manajer memiliki proporsi saham yang lebih rendah, maka perusahaan cenderung membayar dividen dalam jumlah besar yang akan mengurangi sumber-sumber dana yang dikendalikan oleh manajer, sehingga dapat mengurangi kekuasaan manajer dan agency costs dapat diminimalisir.
6.
Kebijakan hutang mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap kepemilikan manajerial. Pengaruh yang negatif dan signifikan menandakan bahwa penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkan resiko kebangkrutan, sehingga manajer akan mengurangi proporsi kepemilikan saham.
7.
Terdapat interdependensi antara kebijakan dividen, kebijakan hutang dan
kepemilikan manajerial. Adanya interdependensi antara kebijakan dividen, kebijakan hutang
dan
kepemilikan
manajerial,
menandakan
bahwa
perusahaan
dapat
Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
mengkombinasikan kebijakan dividen, kebijakan hutang dan kepemilikan manajerial guna meminimalkan agency costs.. 5.2 Saran 1.Manajemen perlu mengetahui secara lebih akurat bagaimana suatu kebijakan keuangan perusahaan mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga interdependensi antar kebijakan dapat terjadi untuk menimbulkan sinergi. 2.Pengembangan lebih lanjut dari penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan periode penelitian setelah periode penelitian ini dengan tujuan untuk melihat konsistensi dari hasil penelitian ini. 3.Penelitian selanjutnya dapat diarahkan untuk model persamaan dengan variabel independen yang berbeda, misalnya tingkat risk aversion manajemen, biaya iklan dan riset, serta program kompensasi. 4.Pengujian berikutnya dapat dilakukan dengan model dan alat uji yang lebih baik yaitu alat uji analisis simultan three stages least square (3 SLS), yang dapat memperhitungkan struktur keseluruhan dari model dengan semua pembatasan yang dipergunakan pada nilai parameter-parameternya.
DAFTAR PUSTAKA Achmad Komarudin. 2005. Pengaruh Pembayaran Dividen dan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Utang: Pengujian Teori Aliran Kas Bebas. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Tidak Dipublikasikan). Agus Sartono. 1999. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi ke-3. Cetakan ke-5. BPFE.Yogyakarta. Andriyani Lilik. 2004. Indikasi Manajemen Laba Selama Perjanjian Kontrak Utang Studi Empiris Pada BUMN. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Tidak Dipublikasikan).
Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Arisanti Munita. 2003. Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Kebijakan Pendanaan dalam Perspektif Pecking Order Theory. Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang. Bhatala C.T., K.P. Moon, and R.P Rao. 1994. Managerial Ownership, Debt Policy and The Impact Of Institutional Holdings: An Agency Perspective. Financial Management, pp. 23:38-50. Chang R.P. dan S.G. Rhee. 1990. Taxes and Dividend: The Impact of Personal Taxes on Corporate Dividend Policy and Capital Structure Decisions. Financial Management. Summer 21-31. Chew, D.H. Jr. 1998. The New Corporate Finance: Where The Theory Meets Practice. 2nd ed. Irwin MacGraw-Hill. Christie, W.G. 1994. Are Dividend Omissions Truly The Cruelest Cut of All?. Journal of Financial and Qualitative Analysis 29: 459-480. Chynthia Utama. 2002. Tiga Bentuk Masalah Keagenan (Agency Problem) dan Alternatif Pemecahan Bagian I. Usahawan. Desember No. 12/TH.XXXI, p.14-20. Claessens, S., S. Djankov, J.P.H. Fan, and L.H.P. Lang. 2000. Expropriation of Minority Shar eholders: Evidence from East Asia. Working Paper. Cooley, Philip L. 1990. Advances in Business Financial Management: A Collection of Readings, 2nd. The Dryden Press. Cooper, Donald R. dan C. William Emory. 1995. Metode Penelitian Bisnis. Jilid 1 Edisi 5. Terjemahan Oleh: Ellen G Sitompul dan Imam Nurmawan. Erlangga. Jakarta. Crutchley C.E., dan R.S. Hansen. 1989. A Test of the Agency Theory of Managerial Ownership,
Corporate
Leverage,
and
Corporate
Dividends.
Financial
Management. 36-46. DeAngelo, H., L. DeAngelo, dan D.J. Skinner. 1992. Dividend and Losses. The Journal of Finance. No. 45. pp. 1433-1456. Dharmastuti, Fara, Katrina Stella dan Eviyanti.
2002. Analisis Keterkaitan Secara
Simultan Antara Kebijakan Deviden dan Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2000-2002. Journal of Accounting, Management, Economics Research.
Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
D’Souza, J and Saxena., A.K. 1999. Agency Cost, Market Risk, Investment Opportunities and Dividend Policy–An International Perspective. Managerial Finance. Volume 25. Number 6. Easterbrook, F.H. 1984. Two Agency-cost Explanation of Dividends. American Economic Review, 74, 650-659. Eddy Suranta & Pratana Puspa Midiastuty. 2003. Analisis Hubungan Struktur Kepemilikan Manajerial, Nilai Perusahaan, dan Investasi dengan Model Persamaan Linear Simultan. Jurnal Riset Akuntansi. Volume 6 No.1. Januari , Hal 54-68 Eisenhardt, K.M. 1989. Agency Theory: An Assesment and Review, Academy of Management Review 14/1, 57-74. Faccio, Mara and Larry. Lang. 2002. The Separation Of Ownership and Control: An Analysis Of Ultimate Ownership In Western European Corporation. Working Papers,
http://papers.ssrn.com/so13/papers.cfm?abstact_jd=222429,
tanggal
download 18 Januari 2008. Fama, Eugene. F & Michael C. Jensen. 1983, Separation of Ownership and Control, Jurnal of Law and Economics,Volume XXVI, Juni, Page 375-390 Hartono, Jogiyanto. 2000. An Agency-Cost Explanation for Dividend Payments, Working Paper, 1-22. Ismiyanti Fitri dan Mamduh M Hanafi. 2003. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory Agency, Simpoium Nasional Akuntansi VI. Surabaya. 16-17 Oktober. hal 260277. Jensen, Michael C. dan William H. Meckling. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure. Journal Of Financial Economic. Vol 3. January. Page 305-360. Jensen, Michael C. 1986. Agency Cost Of Free Cash Flow, Corporate Finance,and Take Over. Journal of American Economic Review, May Vol. 76 no. 2. Hal 323–329. Jensen, Gerald R., Donald P. Solberg dan Thomas S. Zorn. 1992. Simultaneous Determination of Insider Ownership, Debt and Dividend Policies. Journal of Financial and Quantitative Analysis. 27, 247-263. Interdependensi Kebijakan Dividen,……
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
La Porta, Rafael, Florencio Lopez De Silanes, & Andrei Shleifer. 1999. Corporate Ownership Around the World. Jurnal of Finance 54. Agustus, Page 471-517 La Porta, Rafael; Lopez de Silanes, Florencio; Shleifer, Andrei; dan Vishny, Robert. 2000. Agency Problems and Dividend Policies Around the World. Journal of Finance. Vol. 55: 1-33. Mahadwartha, P. A. dan J. Hartono. 2002. Uji Teori Keagenan dalam Hubungan Interdependensi antara Kebijakan Hutang dengan Kebijakan Dividen. Simposium Nasional Akuntansi V. Semarang 5-6 September, p.635-647.
Interdependensi Kebijakan Dividen,……