IJCETS 1 (1) (2014)
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp
EVALUASI PEMBELAJARAN TEMATIK DILIHAT DARI HASIL BELAJAR SISWA Muhammad Abduh , Nugroho, Siskandar Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel
Abstrak
________________
___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Diterima Februari 2014 Disetujui Maret 2014 Dipublikasikan April 2014
Pada dasarnya pendekatan pembelajaran tematik banyak memberi peluang bagi anak didik untuk lebih berpartisipasi dan terlibat dalam aktivitas belajar mereka. Oleh karena itu, beberapa sekolah berupaya untuk mengimplementasikannya, termasuk di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Ngaliyan, Semarang, yang menjadi fokus dari penelitian ini. Namun hal yang belum diketahui adalah bagaimana implementasinya secara riil di sekolah? Berdasarkan pada pertanyaan tersebut penelitian ini berupaya untuk menggali bagaimana implementasi pembelajaran tematik di sekolah, termasuk efektivitasnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan juga masalah serta hasil belajarnya. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif hasilnya menunjukkan bahwa proses pembelajaran tematik relatif efektif berdasarkan pada indikator yang mengacu pada prosedur CIPP. Walaupun begitu, di sisi lain juga terdapat kendala yang berasal dari terbatasnya fasilitas pembelajaran dan sarana-prasarana di sekolah, termasuk tata kelas dan sumber belajar serta penggunaan media pembelajaran oleh para guru. Hasil belajar yang diperoleh dari ujian akhir semester juga cukup bagus, lebih dari itu bahkan terdapat indikasi bahwa proses pembelajaran juga meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri anak didik, hal tersebut terlihat dari anak didik yang proaktif dalam proses belajar di kelas. Kesimpulannya adalah: implementasi pendekatan pembelajaran tematik relatif efektif di sekolah, namun tetap membutuhkan peningkatan sarana-prasarana untuk memfasilitasi proses pembelajaran.
________________ Keywords: CIPP, effectiveness, elementary school, thematic learning. ____________________
Abstract ___________________________________________________________________ Actually thematic learning approach give a complete oportunity for participation and involement of the student on their learning activity. Hence, several elementary schools (SD) have an effort to implement it, including public elementary school 2 in Ngaliyan, Semarang, as a focus of this research project. But we don’t know how about the implementation indeed. Therefore, the purposes of this research is to seek out the implementation of thematic learning approach, its effectiveness on enhancing learning quality, and also its problems and learning result. Trough quantitative research approach this research shown that the thematic learning process is effective based on the indicators coming from CIPP procedure. But in other side the problems coming from the limited learning facilites and infrastructures in school, including classroom arrangement and learning resources & media utilization by the teacher. The learning result from the final exams is good enough, moreover it is also indicate that learning process also rising up the student courage and self confidence, they are so proactive in the learning process. The research conclusion are: the implementation of thematic learning approach is effective, but the infrastucture is still need for improvement to facilitate the learning process.
© 2013 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: Gedung A3 Lantai 1 FIP Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail:
[email protected]
ISSN 2252-6447
1
Muhammad Abduh / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
Pendahuluan Salah satu pembelajaran yang menunjukkan perkembangan secara holistik terdapat pada pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik ini digunakan di kelas rendah tingkat sekolah dasar. Sesuai dengan pendapat Malyana (2008: 27) yang menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dilaksanakan pada siswa sekolah dasar rendah yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3.
Kebutuhan pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dari kehidupan manusia, dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan akan manghasilkan manusiamanusia yang lebih berkualitas (Afrianto, 2011: 69). Pendidikan merupakan upaya yang paling efektif dalam mengatasi kendala keterbatasan kemampuan sehingga anggota masyarakat siap berpartisipasi dalam proses pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional. Melalui pendidikan selain dapat diberikan bekal pengetahuan, kemampuan dan sikap juga dapat dikembangkan berbagai kemampuan yang dibutuhkan oleh setiap anggota masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan dapat dijadikan medium penting untuk menyukseskan pembangunan nasional (Ali, 2009: 32).
Pembelajaran tematik dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Disamping itu, pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi atau keterlibatan siswa dalam belajar. Dasar menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan yaitu: 1) bersifat terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan tema, dan 3) efisiensi waktu, beban materi, metode, dan penggunaan sumber belajar yang otentik (Sungkono, 2006: 52).
Kamus Bahasa Indonesia (1991: 232) dalam Porwani (2011: 2), menjelaskan bahwa pendidikan berasal dari kata didik, yang artinya memelihara dan memberi latihan. Memelihara dan memberi latihan tersebut terdapat pada suatu pendidikan yang diperoleh dalam sebuah pembelajaran. Proses pembelajaran ini lebih menekankan pada upaya mengembangkan segala potensi peserta didik secara optimal. Pengembangan potensi peserta didik perlu dilakukan sedini mungkin, yaitu sejak duduk di bangku sekolah dasar. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa perkembangan segala potensi kecerdasan anak pada usia dini berkembang secara pesat. Selain itu, siswa pada usia sekolah dasar memiliki kekhususan pada perkembangan psikologinya, yaitu melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) serta mampu memahami hubungan antara konsep secara mendalam. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung (Suliharti, 2007: 222).
Landasan yuridis yang mendasari pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar adalah UU SISDIKNAS tahun 2003 dan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab V Pasal 1-b dinyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya (Suliharti, 2007: 223).
2
Muhammad Abduh / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
diganti dengan “proses pembelajaran”, dalam hal ini menggunakan proses pembelajaran tematik (Suliharti, 2007: 221). Mengacu pada undang-undang tersebut, maka sebagian besar Sekolah Dasar di Indonesia telah menerapkan pembelajaran tematik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, tak kecuali pada Sekolah Dasar yang terletak di Kecamatan Ngaliyan, kota Semarang. Selain itu, penerapan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Kecamatan Ngaliyan ini dilatar belakangi karena pembelajaran tematik merupakan salah satu pembelajaran yang dapat menunjukkan perkembangan secara holistik, yaitu memperhatikan karakteristik yang dimiliki oleh semua siswa yang akan menghayati pengalaman belajar tersebut sebagai suatu kesatuan yang utuh. Dan diharapkan dengan diterapkannya pembelajaran tematik pada sekolah-sekolah dasar tersebut, akan dapat Dapat lebih memfokuskan diri pada meningkatkan hasil belajar siswa secara proses belajar, dari pada hasil belajar. keseluruhan.
Pelaksanaan pembelajaran tematik ini akan memberi beberapa manfaat yaitu: (1) dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran, akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, (2) peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, (3) pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah, dan (4) dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat (Salimudin, 2011:36). Adapun keuntungan lain dari pembelajaran tematik bagi siswa adalah (Trianto, 2011: 160-161): 1. 2.
Menghilangkan batas semu antar Peneliti tertarik untuk meneliti salah bagian kurikulum dan menyediakan satu Sekolah Dasar yang terletak di kecamatan pendekatan proses belajar yang wilayah kota Semarang, yaitu kecamatan integratif. Ngaliyan. Alasan peneliti mengambil lokasi di 3. Menyediakan kurikulum yang kecamatan Ngaliyan adalah hingga saat ini berpusat pada siswa yang dikaitkan penerapan model pembelajaran tematik pada dengan minat, kebutuhan, dan Sekolah Dasar di Kecamatan Ngaliyan kecerdasan; mereka didorong untuk dihadapkan dengan sejumlah kendala, membuat keputusan sendiri dan diantaranya adalah: bertanggung jawab pada keberhasilan belajar. 1. Kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa kelas III Sekolah Dasar 4. Merangsang penemuan dan masih terpisah-pisah ke dalam mata penyelidikan mandiri di dalam dan di pelajaran-mata pelajaran yang ada. luar kelas. Hal ini menyulitkan guru dalam 5. Membantu siswa membangun menentukan kompetensi dasar yang hubungan antara konsep dan ide, sesuai dengan tema. sehingga meningkatkan apresiasi dan 2. Guru kesulitan dalam membuat pemahaman. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dikarenakan guru harus Diterbitkannya UU SISDIKNAS tahun menentukan kegiatan yang 2003 merupakan titik awal munculnya memadukan beberapa mata pelajaran paradigma baru pendidikan Indonesia. Dalam dalam satu tema. undang-undang tersebut “proses pengajaran” yang selama ini diterapkan di Sekolah Dasar 3
Muhammad Abduh / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
3.
4.
Guru kesulitan dalam siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri mengembangkan program Wonosari 2. pembelajaran tematik untuk memadukan beberapa mata pelajaran Populasi dalam penelitian ini adalah dalam satu tema. guru dan siswa Sekolah Dasar Negeri Belum semua guru memahami Wonosari 2 Semarang, dari populasi tersebut konsep pembelajaran tematik ini peneliti mengambil sampel siswa kelas III secara keseluruhan, bahkan ada yang berjumlah 78 siswa dan dua guru kelas kecenderungan yang menjadi kendala III. utama dalam pelaksanaannya, yaitu sifat konservatif guru, dalam arti bahwa guru merasa senang dengan proses pembelajaran yang sudah biasa dilakukannya, yaitu pembelajaran yang konvensional.
5.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif presentase. Analisis deskriptif presentase merupakan metode yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh jawabanjawaban responden melalui pemberian skor dengan kriteria tertentu. Deskriptif presentase dimaksudkan untuk mendeskripsikan menurut presentase responden atas setiap pertanyaan/jawaban terhadap setiap aspek yang ditanyakan.
Sarana dan prasarana pembelajaran tematik kurang memadai, sehingga proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Di Kecamatan Ngaliyan terdapat beberapa sekolah dasar, baik yang bertaraf internasional maupun yang sudah terakreditasi A atau B. Sekolah-sekolah tersebut diantaranya adalah SDN Wonosari 1, SDN Wonosari 2, SDN Wonosari 3, SDN Wonosari 4, SDN Ngaliyan 1, SDN Ngaliyan 2, SDN Ngaliyan 3, SDN Ngaliyan 7, SDN Ngaliyan 8, dan SDN Bringin 2. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti satu sekolah saja, yaitu SDN Wonosari 2. Alasannya adalah rata-rata hasil belajar siswa kelas III SDN Wonosari 2 hingga tahun pelajaran 2011/2012 masih tergolong belum optimal.
Hasil dan Pembahasan Sekolah Dasar Negeri Wonosari 2 Semarang telah melaksanakan penerapan pembelajaran tematik pada siswa kelas III. Pembelajaran tematik ini mengacu pada kurikulum tahun 2012 yang diterapkan untuk kelas rendah yaitu PAUD, TK dan SD sampai kelas III. Proses pelaksanaan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Negeri Wonosari 2 Semarang kelas III ini didasarkan pada indicator context, input, process dan product. Berdasarkan hasil penelitian mengenai evaluasi terhadap context pembelajaran tematik, didapatkan data yang menunjukkan bahwa secara context, penerapan pembelajaran tematik di SD Negeri Wonosari 2 Semarang kelas III dikategorikan baik. Tahapan tersebut menjelaskan tentang prosedur persiapan pelaksanaan pembelajaran tematik yang mencakup perencanaan, sosialisasi, dan uji coba. Data tersebut meliputi: (1) sekolah menyatakan telah siap menerapkan pembelajaran tematik, dituliskan pada buku panduan pembelajaran tematik
Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Pendekatan korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara penerapan pembelajaran tematik terhadap hasil belajar siswa. Pada penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah tentang evaluasi pembelajaran tematik terhadap hasil belajar 4
Muhammad Abduh / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
karakteristik pembelajaran tematik tetapi dibuat sesuai kurikulum dan materi yang ada. Hal tersebut menjelaskan bahwa sistem pembelajaran tematik tidak mempengaruhi pembuatan RPP dan Silabus.
yang dibuat oleh SD Negeri Wonosari 2 Semarang. (2) sekolah membuat perencanaan pelaksanaan yang berupa buku pedoman pembelajaran tematik. (3) sekolah melakukan sosialisasi pelaksanaan pembelajaran tematik kepada guru, staf, siswa dan wali murid. (4) Guru dan staf akademik menyatakan bersedia melaksanakan pembelajaran tematik.
Hasil dari evaluasi terhadap proses penerapan pembelajaran tematik mencakup indikator-indikator yang berkaitan langsung pada proses pelaksanaan pembelajaran tematik. Pada evaluasi proses ini, pengelolaan pembelajaran tematik kembali dilihat dan di nilai berdasar pada proses yang ada. Berdasarkan evaluasi ini diperoleh data mengenai pelaksanaan pembelajaran tematik di SD Negeri Wonosari 2 Semarang yaitu: (1) proses pembelajaran didalam kelas sama seperti kondisi proses pembelajaran pada umumnya, yang berbeda hanya model pembelajaran, (2) tema yang diangkat sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan yang memberikan pembelajaran dengan menyediakan keluasan dan kedalaman informasi.
Evaluasi terhadap input penerapan pembelajaran tematik di SD Negeri Wonosari 2 Semarang memperoleh data mengenai kondisi sarana dan prasarana penunjang. Berdasarkan evaluasi terhadap input data selanjutnya yang diperoleh yaitu: (1) guru telah siap dalam mengelola kelas dengan metode pembelajaran tematik, (2) kondisi ruangan untuk pembelajaran sudah mendukung dengan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai, (3) strategi pengelolaan pembelajaran telah diatur dengan baik, (4) guru membuat laporan perkembangan siswa pada lembar kemajuan akademik siswa yang disediakan oleh sekolah.
Menurut data yang peroleh di lapangan menunjukkan bahwa guru sepenuhnya telah menggunakan media pembelajaran tematik dengan mengangkat sutu tema yang kemudian dikaitkan dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan kepada siswa. Guru juga memanfaatkan sumber belajar yang ada disekitar bukan hanya berpatokan pada buku paket yang hanya akan membuat siswa menjadi bosan dan jenuh pada materi pelajaran.
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa SD Negeri Wonosari 2 Semarang kelas III bisa dikatakan sudah memenuhi sebagian besar standar pengelolaan yang ada. Tetapi dari data tersebut diketahui juga beberapa poin yang masih belum sesuai dengan standar pengelolaan yang ada yaitu: ditunjukkan dengan sarana dan media pembelajaran tematik yang belum lengkap, formasi tempat duduk sama seperti formasi tempat duduk kelas biasa sehingga diskusi interaktifnya menjadi kurang baik.
Pada evaluasi terhadap proses pembelajaran tematik yang dilakukan ditemukan data bahwa penggunaan strategi pelaksanakan ditunjukkan dengan (1) telah berlangsung strategi pembelajaran tematik di kelas III dengan hasil yang baik, (2) tanggapan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru dianggap menjadi lebih mudah dan menyenangkan, (3) penggunaan bahan ajar penunjang pembelajaran tematik oleh guru cukup
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa secara input penerapan pembelajaran tematik dapat dikatakan sudah baik, terbukti dengan terpenuhinya sebagian besar standar strategi pengelolaan pembelajaran tematik yang ada. Pada pembelajaran tematik, RPP dan Silabus yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran dibuat tidak berdasarkan 5
Muhammad Abduh / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
berjalan dengan baik dengan didapatkan tingkat efektivitas yang cukup baik, yaitu baik dari guru maupun dari siswa yaitu munculnya motivasi yang tinggi selama pembelajaran.
membantu dalam penyampaian materi, (4) penggunaan metode belajar yang melibatkan interaksi antar siswa sehingga siswa dapat berdiskusi secara aktif, (5) secara periodeik dilakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan kendala yang ada kemudian ditindaklanjuti untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi menunjukkan bahwa melalui pembelajaran tematik ini siswa menjadi lebih antusias, dimana melalui tema-tema pembelajaran yang dibawakan oleh guru membuat siswa merespon dengan cepat karena tema yang dibawakan sudah dikenal dan tersedia di sekitar lingkungan mereka. Respon yang baik yang ditunjukkan siswa ini menunjukkan bahwa siswa juga memiliki motivas yang tinggi dalam pembelajaran.
Hasil evaluasi terhadap produk mencakup pengaruh penerapan pembelajaran tematik terhadap peningkatan motivasi belajar siswa, tingkat kreatifitas guru serta peningkatan prestasi belajar maupun lulusan. Data hasil penelitian menunjukkan pembelajaran tematik cukup memberi pengaruh terhadap peningkatan motivasi siswa dalam belajar serta cakupan nilai yang sudah baik.
Motivasi siswa dalam belajar sebenarnya dipengaruhi oleh lingkungan, kondidi psikologi siswa serta kompetensi yang dimiliki siswa tersebut. Di sini pembelajaran tematik sebagai salah satu sistem pembelajaran yang berkonsep mengemukakan tema berdasarkan benda yang ada dilingkungan kemudian mengkaitkannya dengan mata pelajaran, memberikan pengaruh psikologi sehingga siswa menjadi semangat dalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut dikarenakan setiap setiap kali guru mengajukan suatu tema siswa dapat mengenal benda yang bersangkutan kemudian memberikan apresiasi terhadap benda tersebut sehingga suasana kelas menjadi lebih aktif dan kemudian dengan mudah guru memasukkan unsur pelajaran di dalamnya.
Hasil pembelajaran dengan menggunakan metode tematik ditemukan bahwa secara kognitif siswa telah memperoleh kemajuan dalam hasil pembelajaran berdasarkan nilai ujian yang didapat. Pembelajaran tematik juga memengaruhi peningkatan hasil belajar siswa, ditunjukkan dengan nilai siswa yang rata-rata meningkat, walaupun pada dasarnya peningkatan tersebut juga dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki masing-masing siswa. Hasil pembelajaran siswa memang belum optimal dengan didapatkan nilai ratarata siswa hasil UAS sebesar 7,46. Hasil pembelajaran ini ditemukan siswa dengan nilai yang tinggi namun juga masih ditemukan dengan nilai 5,5. Hal ini dimungkinkan siswa tersebut memang memiliki kemampuan yang di bawah rata-rata temannya. Oleh karena itu perlu bagi guru untuk dapat memberikan perhatian yang lebih terhadap siswa yang seperti ini.
Simpulan Penerapan sistem pembelajaran tematik di SD Negeri Wonosari 2 Semarang telah mencakup sebagian besar standar pelaksanaan yang ada dan memenuhi kriteria pelaksanaan yang baik. Hal ini tercermin dari proses pelaksanaan pembelajaran tematik dengan menerapkan seluruh indikator yaitu context, input, process dan product. Semua indikator penerapan pembelajaran tematik telah dilaksanakan oleh SD Negeri Wonosari
Secara afektif siswa memperoleh manfaat yang cukup besar dengan adanya pembelajaran tematik ini. Secara keseluruhan proses pembelajaran tematik sudah dapat 6
Muhammad Abduh / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
bimbingan, selalu sabar membatu dan mengarahkan, memotivasi serta memberikan masukan terhadap perbaikan skripsi ini. Bapak Dr. H. Siskandar, M. A selaku dosen pembimbing 2 yang selalu sabar membatu dan mengarahkan serta memberikan masukan terhadap perbaikan skripsi ini. Dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan bekal kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Kepala Sekolah SDN Wonosari 2 Semarang atas ijin dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini. Guru dan Siswa kelas 3 SDN Wonosari 2 Semarang yang telah membantu dalam penelitian.
2 Semarang. Pengelolaan sistem pembelajaran tematik di SD Negeri Wonosari 2 Semarang sudah cukup memenuhi standar pengelolaan pembelajaran tematik yang ada. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari tingkat efektivitas pembelajaran tematik berdasarkan semua indikator baik dari guru maupun dari siswa. Semua indikator yang ada tersebut ditemukan tingkat efektivitas yang tinggi yaitu mencapai lebih dari 75%. SD Negeri Wonosari 2 Semarang mengalami kendala dalam pengelolaan sarana-prasarana penunjang pembelajaran tematik yang meliputi, kurangnya sarana dan prasarana pendukung, alat-alat pembelajaran di dalam kelas terbatas. Hal tersebut ditunjukkan pada data hasil evaluasi terhadap input. Luaran yang dihasilkan setelah menerapkan sistem pembelajaran tematik memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelum menggunakan pembelajaran tematik, dalam artian pembelajaran tematik cukup mempengaruhi peningkatan kualitas belajar siswa. Hal tersebut hasil evaluasi terhadap produk yaitu sebesar 67% dengan kriteria cukup baik. Hasil belajar siswa melalui nilai UAS juga menunjukkan rata-rata sebesar 7,46.
Daftar Pustaka Afrianto, Irawan. 2011. Collaborative Learning System: Sebuah Alternatif Konten C-Generation dan Flagship Detiknas. Jurnal Majalah Ilmiah Unikom. Vol. 8, No. 1. Halaman 6976 Ahman, Eeng dan Disman. 2007. Pendidikan Ekonomi. Bandung: PT Imtima
Ali, Mohammad. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional Menuju Bangsa Indonesia yang Mandiri dan Ucapan terimakasih penulis sampaikan Berdaya Saing Tinggi. Bandung: kepada Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Imtima selaku Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang telah memberikan kesempatan Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi bagi penulis untuk memperoleh pendidikan Safruddin Abdul. 2004. Evaluasi formal di Universitas Negeri Semarang Program Pendidikan: Pedoman sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan Teoretis Praktis Bagi Praktisi dengan baik.Drs. Hardjono, M.Pd. selaku Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin dan rekomendasi penelitian Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. sehingga penelitian ini dapat berlangsung di Jakarta: Rineka Cipta SDN Wonosari 2 Semarang. Dra. Nurrussa’adah, M. Si selaku Ketua Jurusan Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi telah memberikan kemudahan administrasi Mahasatya dalam penyusunan skripsi. Dr. Nugroho, M.Psi selaku dosen wali serta dosen Hackbarth, Steven. 1996. The Educational pembimbing 1 yang telah memberikan Technology Handbook. A Ucapan Terima Kasih
7
Muhammad Abduh / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
Comprehensive Guide: Process and Porwani, Sri. 2011. Hubungan Pendidikan Product for Learning (Englewood dan Pelatihan (Diklat) terhadap Cliffs: Educational Technology Kinerja Karyawan (Studi Kasus: Publications) Bagian SDM dan Logistik di Kantor Wialyah IV Perum Pegadaian Palembang). Jurnal ilmu pengetahun Hendrawati, Sri. 2010. Penerapan Model teknologi dan seni. Vol. 3, No. 3. Pembelajaran Tematik Tipe Spider Halaman 1-9 Webbed untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep IPS Siswa Kelas II Sekolah Dasar. Jurnal Studi Agama Prayitno. 2009. Dasar, Teori, dan Praksis dan Masyarakat. Vol. 7, No. 2. Pendidikan. Jakarta: Grasindo Halaman 107-154 Rede, Amram. 2010. Pembelajaran Tematik Ibrahim, R. dan Ali, Mohammad. 2007. Teori dalam Upaya Peningkatan Evaluasi Pendidikan. Bandung: PT Kecakapan Sosial yang Imtima Mengimplementasikan Bahasan Pemanasan Global pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Biodidaktis. Karli, Hilda. 2009. Pembelajaran Tematik Vol. 4, No. 1. Halaman 1-11 dan Pembelajaran Fragmented di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Penabur. Vol. 8, No. 13. Halaman 71- Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru 79 Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Korja, Nengah. 2010. Pengembangan Model Berkualitas. Jakarta: Kencana Pembelajaran Tematik Berbasis Pakem pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Biodidaktis. Vol. 4, No. 1. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Halaman 36-41 Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers Kunandar. 2008. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Salamah. 2009. Penelitian Teknologi Pendidikan. Jurnal Pendidikan. Vol. Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. 15, No. 2. Halaman 157-165 Jakarta: Rajawali Pers Salimudin. 2011. Supervisi Klinis, Alternatif Malyana, Andasia. 2008. Teknik Meningkatkan Kemampuan Guru Kelas 3 dalam Pembelajaran Tematik. Pembelajaran Tematik dengan Jurnal Pendidikan Oktadika. No. 3. Metode Edutainment untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Halaman 33-42 Kelas I di Sekolah Dasar. Jurnal Nuansa Pendidikan. Vol. 6, No. 1. Sukartini, Sri Patmah. 2007. Teori Psikologi Halaman 27-34 Pendidikan. Bandung: PT Imtima Miarso, Yusufhadi. 2008. Peningkatan Suliharti, Susun. 2007. Konsistensi Kebijakan Kualifikasi Guru dalam Perspektif Pemerintah dalam Pelaksanaan Teknologi Pendidikan. Jurnal Pembelajaran Tematik di Sekolah. Pendidikan Penabur. No. 10, Tahun Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol. 9, ke-7. Halaman 66-76 No. 3. Halaman 221-234 8
Muhammad Abduh / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
Sungkono. 2006. Pembelajaran Tematik dan Implementasinya di Sekolah Dasar. Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran. Vol. 2, No. 1. Halaman 51-58 Tang, Ambo. 2008. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Media Kartu Bergambar pada Siswa Kelas V SDN 274 Mattirowalie Wajo. Jurnal Ilmu Kependidikan. Vol. 5, No. 2. Halaman 173-187 Tayibnapis, Farida Yusuf. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA dan Anak Usia Kelas Awal SD/MI (Editor: Jauharoh Alfin). Jakarta: Kencana Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional
9