IJCETS 1 (1) (2014)
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp
PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BERBASIS JQUERY MOBILE UNTUK MATA KULIAH FOTOGRAFI PEMBELAJARAN DI JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Abdul Muiz , Haryono, Drs. Haryanto
Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel
Abstrak
________________
___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Diterima September 2013 Disetujui Agustus 2013 Dipublikasikan Oktober 2013
Pengembangan Mobile Learning Berbasis Jquery Mobile Untuk Mata Kuliah Fotografi Pembelajaran Di Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang, merupakan sebuah penelitian dan pengembangan dengan menggunakan langkah-langkah menurut Borg and Gall dipadukan dengan langkah-langkah pengembangan menurut Alessi dan Trollip, bertujuan mengembangkan aplikasi mobile learning berbasis Mobile Website dengan menggunakan jQuery Mobile dan untuk menerapkannya dalam pelaksanaan pembelajaran. Program di kembangkan menggunakan Adobe Dreamwiver CS6 dan SourceCode jQuery Mobile, sedangkan hasil mobile learning berbasis jQuery Mobiledihostingkan dengan domain http://morning.bl.ee. Studi kelayakan mobile learning menunjukkan tingkat kelayakan 86,25% yang termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil studi lapangan Mobile learning ini lebih efektif untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan nilai rata-rata tes formatif sebesar 12,98 antara kelas eksperimen dengan rata-rata 82,03 dan kelas kontrol sebesar 69,04.
________________ Keywords: Mobile learning; Mobile Website; jQuery Mobile;Learning Photography ____________________
Abstract ___________________________________________________________________ Development Mobile LearningBased jQuery Mobile for Learning Photography Courses Educational Technology Department of Semarang State University , is a research and development using the steps according to Borg and Gall combined with development measures according to Alessi and Trollip , aiming to develop application mobile learning basedMobile Websites using jQuery Mobile and to apply them in the implementation of learning . The program was developed using Adobe CS6 Dreamwiver and Source Code jQuery Mobile , while the result of mobile learningbased jQuery Mobile hostedwith domain http://morning.bl.ee domain . The feasibility study showed the feasibility of mobile learning is 86.25 % which is included in the excellent category. The results of this field study Mobile learning is more effective to improve the competence of students , this is evidenced by the difference in the average value of 12.98 formative test between the experimental class with average value of 82.03 and 69.04 for the control class.
© 2013 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: Gedung A3 Lantai 1 FIP Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail:
[email protected]
ISSN 2252-6447
1
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
pengembangan mobile learningini adalah proses
PENDAHULUAN Penggunaan teknologi
dan
belajar sepanjang waktu (longlife learning),
komunikasi di dalam dunia pendidikan terus
mahasiswa dapat lebih aktif dalam proses
berkembang dalam berbagai strategi dan pola,
pembelajaran, menghemat waktu karena apabila
yang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke
diterapkan
dalam
bentuk
mahasiswa tidak perlu harus hadir di kelas
pembelajaran yang memanfaatkan perangkat
hanya untuk mengumpulkan tugas, cukup tugas
elektronik dan media digital, maupun mobile
tersebut dikirim melalui aplikasi pada mobile
learningsebagai
phone
sistem
E-Learning
bentuk
informasi
sebagai
pembelajaran
yang
khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi
dalam
yang
proses
secara
tidak
belajar
maka
langsung
akan
meningkatkan kualitas proses belajar itu sendiri.
komunikasi bergerak. Tingkat perkembangan
Mobile learning yang akan dikembangkan
perangkat bergerak yang sangat tinggi, tingkat
untuk mata kuliah fotografi pembelajaran di
penggunaan yang relatif mudah, dan harga
Program Studi Teknologi Pendidikan Unnes
perangkat yang semakin terjangkau, dibanding
menggunakan perangkat lunak jQuery Mobile.
perangkat komputer personal, merupakan faktor
jQuery Mobile merupakan kerangka kerja
pendorong
memperluas
(framework) Java Script seperti halnya Jquery
kesempatan penggunaan atau penerapan mobile
pada desktop, Namun penggunaannya khusus
learning sebagai sebuah kecenderungan baru
ditargetkan untuk perangkat bergerak seperti
dalam belajar, yang membentuk paradigma
iPad, iPhone, Blackberry, Symbian, Android,
pembelajaran yang dapat dilakukan dimanapun
dan
dan kapanpun (Triarso, 2010).
memungkinkan pembuatan aplikasi web yang
yang
semakin
platform
lainnya.
jQuery
Mobile
Mobile learning didefinisikan oleh Clark
Multi platform, atau tidak tergantung pada
Quinn (Quinn, 2000) sebagai : “The intersection
perangkat keras tertentu. jQuery Mobile ini juga
of mobile computing and e-learning : accessible
telah mendukung penggunaan layar sentuh,
resources wherever you are, strong search
sehingga aplikasi kita dapat mengoptimalkan
capabilities, rich interaction, powerful support
perangkat yang ada (Broulik, 2011).
for effective learning, and performance-based
Fotografi Pembelajaran adalah satu mata
assessment. E-Learning independent of location
kuliah yang mempelajari gambar, dan foto
in time or space”. Berdasarkan definisi tersebut
untuk pembelajaran, karena gambar dan foto
maka
model
merupakan dasar media pembelajaran. Kajian
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
ilmu fotografi pembelajaran secara mendalam
informasi
konsep
bermanfaat dalam kegiatan belajar mengajar
manfaat
karena praktis tanpa memerlukan perlengkapan
ketersediaan materi ajar yang dapat di akses
apa-apa, harganya relatif murah daripada jenis-
setiap saat dan visualisasi materi yang menarik.
jenis media pengajaran lainnya. Namun pada
Istilah
kegiatan perkuliahan fotografi pembelajaran
mobile
learning
dan
pembelajaran
komunikasi. ini
Mobile
merupakan Pada
membawa
Learning
merujuk
pada
penggunaan perangkat genggam seperti PDA,
yang
ponsel, laptop dan dalam hal inidifokuskan pada
menciptakan
perangkat
Smatphone.
Tujuan
dari
2
dilakukan,
dosen
pembelajaran
belum
mampu
(learning)
yang
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
menekankan pada suasana belajar mengajar
dalam pembelajaran, dan dilihat seberapa besar
menyenangkan, mencerdaskan peserta didik,
keefektifan program ini ketika di gunakan oleh
mengembangkan pola pikir dan mengubah sikap
mahasiswa.
serta perilaku peserta didik dengan alasan target kurikulum yang harus terpenuhi dan juga
METODE
terkesan memerlukan waktu yang relatif lama dan
biaya
yang
besar.Minimnya
pengembangan berdasarkan model Research &
penggunaan media pembelajaran oleh dosen
DevelopmentdariBorg dan Gall (1979:626) dan
sehingga peserta didik mengalami kesulitan
disesuaikan dengan tahapan pengembangan
untuk
multimedia, Alessi dan Trollip (1991:245-248)
memahami
cukup
Penelitian ini merupakan penelitian dan
materi
pelajaran
secara
menyeluruh.
kemudian
disesuaikan
dengan
tujuan
dan
Proses pembelajaran diadakan tentunya
kondisi penelitian yang sebenarnya. Selanjutnya
mempunyai suatu tujuan, yangsecara umum
penerapan penelitian dan pengembangan yang
yaitu
dilakukan terdiri atas dua tahapan dan tiga
agar
kegiatan
pembelajaran
tidak
melenceng dari kurikulum.Sebagaimana Dick
langkah
dan Carey (dalam Hamzah B, dkk 2008:141),
Tahap pertama terdiri dari langkahpra
menjelaskanbahwa tujuan pembelajaran adalah
pengembangan
untuk
dapat
model. Pra pengembangan model sendiri terdiri
dilakukanoleh anak didik setelah mengikuti
dari dua bagian yaitu penelitian pendahuluan
kegiatan
(Studi Lapangan) dan pengembangan model.
menentukan
apa
yang
pembelajaran.
Tujuan
model
dan
pengembangan
pembelajarandapat membantu dalam mendesain
Penelitian
proses
mengetahui kebutuhan belajar terkait dengan
pembelajaran,
karena
dengan
pendahuluan
dilakukan
untuk
adanyatujuan yang jelas dapat membantu guru
rencana
dalam menentukan materi, metode, alat,media
Menggali
dan sumber belajar dalam proses pembelajaran.
angketmengenai
Dengan adanya tujuanpembelajaran kegiatan
mahasiswa, dosen, dan sarana prasarana yang
mengajar guru akan terstruktur dan jelas,
memungkinkan untuk menerapkan produk hasil
sehingga prosespembelajaran menjadi efektif
pengembangan. Hasil dari langkah ini diuraikan
dan efisien.
pada
Atas
dasar
tersebut
bertujuan
mengembangkan
berbasis
Jquery
penelitian
ini
pengembangan
latar
mobile
informasi
menggunakan
potensi
belakang
itumerancang
learning.
baik
dari
segi
penelitian
ini.Setelah
pengembangan
model.
mobile
learning
Berdasarkan
untuk
media
pendahuluan
dan
kajian
pembelajaran fotografi pembelajaran di jurusan
mencakup:
(a).
Merumuskan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang
pembelajaran dan garis besar program, (b).
dapat memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa.
Mengembangkan
Kemudian menilai
storyboard
Mobile
kelayakan program
ini
sebagai media pembelajaran. Setelah layak digunakan barulah program ini diterapkan
3
analisis
flowchart
hasil
penelitian
teoritik,
(c).
yang tujuan
Merancang
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
hasil nilai postest dari kelompok eksperimen dan Pra Pengembangan
kelompok kontrol.Hasil dari tahap ini berupa mean, dan standar deviasi. Adapun teknik
Tahap 1 Pengembangan Model
Tahapan Penelitian Tahap 2
perhitungan
t-test);Langkah
yang
menghasilkan produk operasional. Gambar 1. merupakan ringkasan langkah-langkah model pengembangan Mobile Learning berbasis Jquery
Dalam pengembangan model, peneliti
Mobile.
mengembangkan produk awal Mobile Learning Jquery
Mobile
sesuai
HASIL
dengan
penelitian ini dibedakan menjadi tiga hasil yaitu;
menggunakan program Abobe Dreamwiver
(1) Hasil pengembangan mobile learning, (2)
untuk membuat desain program dan penyatuan
Hasil penilaian kelayakan mobil learning , (3)
berbagai material (teks, gambar, video dan
Hasil penerapan mobile learning.
dokumen).Langkah kedua ialahuji kelayakan kelayakan
produk
Hasil pengembangan mobile learning,
adalah
meliputi aspek antarmuka(user interface), Fitur,
evaluasi/validasi terhadap produk oleh ahli
dan
media. Langkah ketigayaitu revisi produk awal
menggunakan
hasil pada langkah keempat, dilakukan revisi
Dreamwiver
dengan
tampilan beranda/home, halaman login, dan
uji lapangan produk utama. Uji lapangan
halaman menu mobile learning. User harus
produk utama adalah merupakan evaluasi skala
melakukan login agar masuk ke halaman menu.
terbatas untuk mengetahui efektivitas dan daya
Kemudian aspek fitur dalam program ini,
tarik produk utama Mobile Learning berbasis cluster
Adobe
dikembangkan
domain http://morning.bl.ee.Gambar 2. adalah
terdiri dari dua langkah.Langkah pertamaberupa
teknik
ini
Aspek
MySqL. Program ini di hostingkan dengan
Tahap kedua adalah penerapan model,
dengan
Kelemahan.
jQuery Mobile yang menggunakan database
media.
mahasiswa
serta
bahasa pemrograman PHP, dan SourceCode
program sesuai saran/masukan baik dari ahli
terhadap
Keunggulan
antarmukaprogram
untuk menghasilkan produk utama. Berdasarkan
Mobile
DAN
Sejalan dengan tujuan penelitian, hasil
kedua, dikembangkan produk awal dengan
Uji
PENELITIAN
PEMBAHASAN
storyboardyang telah dibuat pada langkah
ditentukan
sampel
terakhir ialah revisi produk utama untuk
Learning.
Jquery
inimenggunakan
(homogenitas dan normalitas), dan uji hipotesis
Gambar 1. Model Alur Pengembangan Mobile
produk.
data
komputer dengan program SPSS, uji syarat Penerapan Model
(Independent
berbasis
analisis
Mobile
yang
learning
berbasis
jQuery
Mobile
mempunyai 3 otoritas pengguna yaitu Admin,
random
Dosen, dan Mahasiswa. Untuk otoritas admin
sampling yaitu diambil 2 kelas dari 3 kelas yang
memiliki fitur untuk menambahkan pengguna
memiliki kemampuan/intake mendekati sama
(Admin, Dosen, dan Mahasiswa), melihat data
dengan menggunakan Posttest-Only Control
pengguna dan mengedit data pengguna, intinya
Design (Sugiyono, 2010:112)untuk mengetahui
4
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
admin
hanya
memiliki
fitur
manajemen
pengguna. Kemudian fitur pada otoritas dosen memiliki
fitur,
menambahkan
materi,
mengunggah nilai, dan melihat hasil belajar mahasiswa.
Sedangkan
untuk
mahasiswa
memiliki fitur belajar online, mengerjakan soal online, dan manajemen profil penggunanya sendiri.
Gambar 2. Tampilanhome, halaman login, dan halaman menu m-learning. Selanjutnya adalah aspek keunggulan Produk berbasis
berupa
program
jQuery
Mobile
Mobile
Learning
hasil
penelitian
pengembangan ini adalah (1) Isi program sesuai dengan
kurikulum/Standar
Isi
untuk
Perkuliahan Fotografi Pembelajaran di Semester 1 Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Unnes. (2) Informasi dalam Mobile Learning meliputi
teks,
gambar,video/animasi,
dan
dokumen PDF yang terintegrasi sehingga dapat mengakomodasi perbedaan gaya belajar baik secara visual, (3) Variasi latihan dan tomboltombol pada program ini memfasilitasi siswa untuk
bernavigasi
dan
mengulang-ulang
program hingga tercapai tingkat penguasaan yang dikehendaki, (4) Umpan balik berfungsi agar mahasiswa segera mengetahui tingkat penguasaan materi, dan (5) Program ini dapat dipergunakan secara individu maupun klasikal, mandiri ataupun dengan bimbingan dosen, sesuai perbedaan percepatan belajar mahasiswa, memotivasi dan mudah digunakan meskipun dengan keterampilan TIK standar.
5
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
Selain memiliki keunggulan-keunggulan, tentunya produk ini juga memiliki kelemahan. Beberapa kelemahan dari program Mobile Learning berbasis jQuery Mobile ini adalah: (1) Membutuhkan
akses
data
internet
untuk
menggunakan mobile learning ini. (2) Banyak materi-materi dalam perkuliahan yang bersifat praktikum dan proses-proses yang terjadi dalam kelas perkuliahan yang sulit dibayangkan secara
Tabel 1. Hasil Validasi Penilaian Ahli Media
nyata oleh mahasiswa, karena perkuliahan Fotografi
Pembelajaran
membutuhkan
Pembelajaran
alat
praktek seperti kamera dan sebagainya. (3)
Dan
Latihan dan tes formatif hanya terbatas pada
diketahui
ini, namun dapat dilakukan pada kegiatan Multimedia
selain
Interaktif.
Hal
kelayakan
berikut:
(1)
Ada
12,98. Perbedaan nilai rata-rata ini terjadi karena perlakuan yang berbeda antara kelas
hal waktu, biaya dan tenaga. hasilstudi
sebagai
kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu sebesar
karena
keterbatasan peneliti, baik keterbatasan dalam Selanjutnya
fakta
perbedaan nilai rata-rata tes formatif antara
menggunakan ini
yang
sampel t-test. yaitu t-test for quality of mean
tidak dapat mengelaborasinya melalui program lain
program
meliputi hasil angket dan hasil independent
apa yang telah diprogramkan sehingga siswa
pembelajaran
hasil penerapan
eksperimen (menggunakan mobile learning)
mobile
dengan kelas kontrol (tidak menggunakan
learning, hasil tahap ini dilakukan dengan cara
mobile learning). Menunjukkan bahwa rata-rata
validasi oleh pakar media pembelajaran.Validasi
nilai tes formatif kelas eksperimen adalah 82,03
oleh ahli media, dilakukan oleh dosen yang
lebih besar dari rata-rata nilai tes formatif kelas
merupakan ahli dari Balai Pengembangan
kontrol adalah 69,04. (2) Hasil studi kelayakan
Media. Aspek dalam validasi ini adalah aspek
mobile learning yang dilakukan dengan cara
secara umum, aspek tata bahasa, aspek tampilan
validasi oleh pakar media pembelajaran, validasi
(desain antarmuka), aspek penggunaan program
oleh ahli media, dilakukan oleh dosen yang
(relevansi, kompabilias, efisiensi, fleksibilitas,
merupakan ahli dari Balai Pengembangan
dan kreativitas), aspek konten dan materi, aspek
Media. Dari validasi terbut didapatkan rata-rata
evaluasi, aspek fungsi tak terlihat dan aspek
86,25% yang bisa dikategorikan sangat baik.
penggunaan ulang (reuseable).Hasil tersebut
Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat
dapat di lihat di tabel 1. Dari tabel tersebut,
disimpulkan bahwa efektivitas pada peningkatan
validasi pakar ahli media untuk mengetahui
kemampuan
kelayakan media didapatkan rata-rata 86,25%
pembelajaran
dengan
Mobile
Learning lebih besar dibandingkan dengan
yang bisa dikategorikan sangat baik.
pembelajaran menggunakan media lain. Adanya peningkatan kemampuan ini berkaitan dengan media pembelajaran yang
6
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
digunakan, dengan kata lain media interaktif
akan merespon jawaban yang diinput peserta
yang digunakan dalam pembelajaran lebih
didik. Jika jawaban siswa benar, maka akan
berpengaruh
direspon positif dan sebaliknya.
belajar
dalam
meningkatkan
prestasi
mahasiswa,
dibandingkan
dengan
Pesan/informasi yang disajikan dalam
pembelajaran yang menggunakan media lain.
mobile
Hal ini bisa dipahami, karena mobile learning
saluaranvisualisasi yaitu texts on screen dan
yang
memberikan
saluran visual yaitu dengan gambar, dokumen
tambahan pengetahuan, memotivasi peserta
PDF dan animasi. Penyajian teks, gambar,
didik untuk belajar, menyajikan informasi,
suara/narasi, dan animasi ditata dengan baik
merangsang peserta didik untuk berdiskusi
dan terintegrasi sehingga tidak tumpang tindih
membahas materi-materi yang ditayangkan,
dan diharapkan sesuai dengan pemrosesan dan
kegiatan peserta didik menjadi lebih terarah, dan
pengelolaan informasi yang dimiliki peserta
memberi
untuk
didik. Penambahan file PDF yang berisi materi
melakukan latihan-latihan membahas soal yang
secara lengkap ini diharapkan bermanfaat untuk
ada dalam mobile learning, serta member
menambah unsur kemenarikan program mobile
kesempatan
learningyang dikembangkan ini.
dikembangkan
kesempatan
kepada
dapat
kepada
peserta
siswa
didik
untuk
learning
menggunakan
melakukan simulasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudirjo dan Siregar (Prawiradilaga dan
SIMPULAN
Siregar 2007 : 9).
Berdasarkan tujuan dan paparan serta
Pengetahuan
belajar
pembahasan hasil penelitian pengembangan
disajikan pada menu kompetensi, penyajian
Mobile Learning Berbasis Jquery Mobile, dapat
informasi yang mengaitkan dengan contoh
disimpulkan sebagai berikut;(1) Pengembangan
nyata
mobile
dan
tentang
animasi
adalah
tujuan
upaya
untuk
learning
dilakukan
menggunakan
memotivasi peserta didik untuk belajar hal ini
langkah-langkah
terdapat pada menu materi. Setelah peserta
Program di kembangkan menggunakan Adobe
didik
Dreamwiver CS6 dan SourceCode jQuery
memahami
informasi
(materi)
yang
menurut
Borg
and
Gall.
disajikan kemudian siswa mengerjakan latihan
Mobile,
yang ada pada menu latihan dan peserta didik
Berbasis
dapat melakukan perulangan apabila gagal
menggunakan domain http://morning.bl.ee. (2)
dalam latihan tersebut. Gagne dan Briggs, 1979
Studi kelayakan mobile learning menunjukkan
(dalam Suyudi, dkk., 2007 : 3) memperkuat hasil
tingkat kelayakan 86,25% yang termasuk dalam
ini berkaitan dengan adanya umpan balik atau
kategori sangat baik. (3)Hasil studi lapangan
respon yang diberikan Multimedia Interaktif
yang dilakukan kepada 63 mahasiswa yang
saat mahasiswa
terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas eksperimen
menginput atau mengklik
jawaban yang ada pada latihan.
sedangkan Jquery
hasil
Mobile
Learning
Mobiledihostingkan
dan kelas kontrol. Diketahui Mobile learning in
Pada saat mobile learning digunakan,
lebih efektif untuk meningkatkan kompetensi
setiap stimulus yang ada akan langsung direspon
mahasiswa dibandingkan dengan pembelajaran,
oleh program. Pada latihan misalnya, program
hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan
7
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)
nilai
rata-rata
tes
formatif
antara
kelas
Broulik, Brad .2011. Pro Jquery Mobile.
eksperimen dan kelas kontrol yaitu sebesar
Apress.com. New York.
12,98. Dengan nilai rata-rata tes formatif kelas
Hamzah B, dkk. 2008. Orientasi Baru
eksperimen adalah 82,03 lebih besar dari rata-
Dalam
rata nilai tes formatif kelas kontrol adalah
Bumi Aksara.
69,04..
Psikologi
Pembelajaran.
Jakarta:PT
Prawiradilaga, D.S. dan E. Siregar. 2007. Mozaik
Teknologi
Pendidikan.
Kencana
Prenada Media Group. Jakarta
UCAPAN TERIMA KASIH
Quinn, Clark. 2000. M-learning, Mobile
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Drs. Hardjono, M.Pd. selaku Dekan
Wireless
Fakultas
telah
http://www.linezine.com/2.1/feature/cqmmwi
memberikan izin dan rekomendasi penelitian.
yp.htmdiakses pada tanggal 17 September 2013.
Ilmu
Pendidikan
yang
in
Your
Pocket
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang
Pendekatan
telah
R&D.Alfabeta. Bandung.
kemudahan
Url:
Sugiyono. 2010. Penelitian Pendidikan
Dra. Nurrussa’adah, M. Si selaku Ketua Jurusan memberikan
Learning.
administrasi
Kuantitatif,
Kualitatif,
dan
dalam penelitian di prodi teknologi pendidikan.
Suyudi, Margaretha, Primawaty, Hira,
Drs. Sugeng Purwanto, M.Pd selaku dosen mata
dan Geovani. 2007. Pengembangan Computer-
kuliah fotografi yang telah membantu dalam
Assisted Language Learning (CALL) dalam
proses pengambilan data. Prof. Dr. Haryono,
Pembelajaran Kosakata Kelas 1 di SD Putra
M.Psi,
Bangsa Depok.
dan
Drs.
Haryanto
selaku
dosen
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi,
pembimbing yang telah memberikan bimbingan, selalu
sabar
memotivasi
membatu serta
dan
Sastra, Arsitek dan Sipil) Vol. 2. Agustus 2007.
mengarahkan,
memberikan
Auditorium Kampus Gunadarma.
masukan
Triarso,
terhadap perbaikan skripsi ini. Agus Triarso, S.Kom
,M.Pd
selaku
Mobile
pembimbing
Agus.2010.Pengembangan
Learning.
Url:
http://m-
pengembangan media yang tidak henti-hentinya
edukasi.com/pengemabangan
menyemangati dan memberikan saran sehingga
edukasi.htm. diakses pada tanggal 17 September
penulis dapat menyelesaikan produk media
2013.
pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Allessi, M. dan Trolip, 1991. Computer BasedInstructionalMethod and Development. Prentice Hall. New Jersey. Borg, W.R. dan M. D. Gall. 1979. Educational
Research
an
Introduction.
LongmanInc. New York United States of America.
8
mobile