PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
IMPLEMENTASI UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU-LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KECAMATAN PONTIANAK TIMUR Oleh: KARINA SIMANGUNSONG NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email :
[email protected]
Abstrak Dalam mencapai tujuan dari implementasi UULAJ dukungan masyarakat terhadap keberhasilan implementasi UU No 22 Tahun 2009 masih rendah yang dapat dilihat dari tingginya pelanggaran lalu-lintas dan kecelakaan serta sumber daya keuangan masih kurang memadai dalam mewujudkan tertib berlalu-lintas sehubungan dengan umlah roda dua dan roda empat yang semakin tahun mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa proses implementasi kebijakan tertib berlalu lintas di kecamatan Pontianak Timur. Penelitian ini menggunakan teori O Jones ( Agustino, 2012: 149-153) menyatakan proses implementasi ada tiga hal interpretasi, penggorganisasian dan aplikasi. Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan memahami proses Implementasi UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan di Kecamatan Pontianak Timur. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah dengan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat masih rendah dukungannya terhadap setiap program dalam berlalu lintas sehingga sebagian masyarakat pengguna kendaraan bermotor yang melakukan pelanggaran bukan karena tidak mengetahui setiap peraturan dalam berlalu lintas akan tetapi dikarenakan sikap masyarakat yang acuh tak acuh. Pengorganisasian, bahwa personil polisi lalu lintas dan sarana dan prasarana di Kecamatan Pontianak Timur masih kurang sehingga pelaksanaan penertiban lalu lintas belum terealiasikan dengan optimal. Aplikasi penerapan dari isi UU Nomor 22 Tahun 2009 sudah diterapkan akan tetapi masih belum berhasil karena masih banyaknya terjadi pelanggaran dalam berlalu lintas di Kecamatan Pontianak Timur serta seringnya terjadi kemacetan khususnya pada jam-jam sibuk di beberapa titik jalan di Kecamatan Pontianak Timur. Saran untuk penelitian ini adalah diharapkan adanya sosialisasi yang rutin serta terjadwal dengan baik, diperlukan kerja keras dari pihak Polantas Polsek Pontianak Timur dengan selalu aktif dan SOP nya sudah seharusnya dipermudah. Kata-kata kunci: Implementasi, lalu-lintas, interpretasi, pengorganisasian, aplikasi
Abstract In achieving the objectives implementation of law traffic and road transport that community support for success implementation of law traffic and road still low that referred height infractions traffic and accident along financial resources still inadequate to actualize oderly traffic with the number of two-wheel and four-wheels are increasing every year. This research used theory O Jones (Agustino, 2012 :149-153) state the process implementation there are 3 aspects that is interpretation, organizing, and application. The purpose from this research to describe and comprehend the process implementation of law traffic and road transport at east Pontianak districts. Research methods who researcher used with descriptive research with qualitative approach. Reseacrh result referred that still height the number infractions because attitude of community who lack of discipline in traffic. Organizing that traffic police personnals dan equipment resources at east Pontianak districts still low so that implementation policing traffic unrealized optimally. Application the implementation of the contents of the traffic laws and road transport has been applied although have not been successful because there are many traffic violations at east pontianak district along frequent congestion, especially at rush hour in some
1 KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
waypoints at east Pontianak district. Recommendations for this research are expected to socialize routine and scheduled, it takes hard work of the traffic police to always be active. Keywords : Implementations, Traffic, Interpretation, Organizing, Application
lintas
A. PENDAHULUAN
sehingga
menyebabkan
kurang
disiplinnya pengguna jalan dan masalah Kecamatan sebagai
bagian
merupakan Provinsi
Pontianak dari
akses
Kota
masuk
Kalimantan
Timur
lalu-lintas lainnya. Masalah lalu lintas
Pontianak
merupakan hal yang sangat rumit. Keadaan
dan
keluar
Barat
yang
jalan yang semakin padat dengan jumlah lalu
lintas
yang
dikarenakan wilayah ini dibelah oleh dua
tersebut
sungai yaitu sungai landak dan sungai
penyebabnya.
semakin
merupakan
meningkat
salah
satu
kapuas. Sebagai akses masuk dan keluar
Misalnya saja pelanggaran rambu-
maka di wilayah Pontianak Timur ini tidak
rambu lalu lintas, kemacetan, kecelakaan,
terlepas dari aktifitas berlalu lintas seperti
polusi
kota
sebagainya.Perubahan
pada
umumnya
yang
didukung
udara,
dan
lain
tersebut
dapat
dengan perkembangan lalu lintasnya yang
dilihat dari semakin tingginya angka
pastinya memiliki harapan sesuai untuk
kepemilikan kendaraan bermotor yang
tercapainya kendaraan bermotor sebagai
menjadi alat transportasi darat. Angka
alat transportasi. Namun hal tersebut
kepemilikan
sepeda
bertolak belakang dengan keadaan yang
tajam
tahun
terjadi dalam masyarakat. Kendaraan yang
sayangnya tidak diikuti dengan kesadaran
dimiliki
berbanding
berkendara yang baik, sehingga membuat
terbalik dengan sarana dan prasarana yang
meningkatnya angka kecelakaan daritahun
ada, peningkatan yang signifikan dari
ke tahun
oleh
masyarakat
dari
motor ke
meningkat
tahun.
Namun
jumlah kendaraan bermotor yang ada tidak
Berdasarkan hasil pra penelitian
diimbangi dengan penambahan fasilitas,
yang dilakukan oleh peneliti terhadap
sarana, dan prasana jalan.
bapak E selaku kepala unit lalu lintas
Tidak seimbangnya pertambahan
Polsek
Pontianak
mengatakan
angkutan
dengan
masyarakat kecamatan Pontianak Timur
kendaraan,
selalu melanggar aturan lalu lintas, baik
berakibat pada meningkatnya volume lalu
tidak menggunakan helm SNI, melewati
pesatnya
dibandingkan
pertumbuhan
sebagian
beliau
jaringan jalan serta fasilitas lalu lintas dan bila
bahwa
Timur,
besar
2 KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
garis marka, menerobos lampu merah dan
Implementasi
Undang-Undang
pelanggaran lainnya. Berdasarkan hasil
Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
wawancara saya dengan bapak Kanit
Lintas dan Angkutan Jalan menjadi sulit
Lantas Polsek Timur ini bahwa betapa
karena dipengaruhi oleh tingkat kesulitan
tingginya angka pelangaran di Pontianak
teknis dari permasalahan Lalu lintas,
Timur sehingga ini berdampak kepada
bahwa kelompok sasaran dari kebijakan
masalah
masalah
Tentang
berlalu
kecelakaan lalu lintas. Berikut merupakan
populasi
sehingga
data kecelakaan lalu lintas di wilayah
individu
dalam
hukum Polsek Pontianak Timur.
berbeda,
serta
kemacetan
dan
Seringnya terjadi kemacetan di
lintas
adalah
semua
pemahaman
setiap
berlalu
lintas
Implementasi
relatif
Undang-
Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pontianak Timur terletak di jalan Sultan
akan
sulit
diimplementasikan
Hamid, jalan Tanjung Raya 2, Jalan Sultan
menyangkut
Hamid II, Jalan 28 Oktober, dan Jalan Ya
masyarakat dalam berlalu lintas.
perubahan
karena perilaku
M Sabran. Hal ini di benarkan oleh
Meningkatnya jumlah kendaraan
Kapolsek Pontianak Timur Kompol Aber
bermotor yang tidak berbanding lurus
Manurung mengenai seringnya terjadi
dengan peningkatan jalan serta banyaknya
kemacetan di titik jalan tertentu khususnya
terjadi pelanggaran dalam berlalu lintas
di jalan Ya M Sabran. Kapolsek Pontianak
menjadi faktor terhadap tingginya angka
Timur mengatakan bahwa khususnya di
kecelakan di Kecamatan Pontianak Timur.
Jalan Sultan Hamid dan Jalan Ya M Sabran
Permasalahan ini yang membuat peneliti
sering terjadi kemacetan cukup panjang
tertarik
terutama saat aktifitas pagi dan sore hari
keberhasilan
Seperti
Jalan
Ya
M
untuk
meneliti
sejauh
implementasi
mana
kebijakan
Sabran
berlalu lintas yang tercantum pada UULAJ
berdasarkan hasil pengamatan saya sudah
No 22 Tahun 2009. Dan berdasarkan hasil
layak untuk dilakukan pelebaran karena
pengamatan penelitian lapangan, peneliti
ramainya pengguna jalan ini baik roda dua
tertarik untuk melakukan penelitian dengan
maupun roda empat serta tidak jarang juga
judul
lewat kendaraan besar seperti truk atau bis
Berlalu Lintas Di Kecamatan Pontianak
yang rodanya lebih dari empat. Terjadinya
Timur.
Implementasi Kebijakan Tertib
kemacetan di Pontianak Timur disebabkan karena volume dan intensitas kendaraan
B. KAJIAN TEORI
bermotor yang berlintas jalan tak seimbang dengan lebar jalan. 3 KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Menurut Jones (dalam Widodo, 2012:89)
bahwa
aktifitas
dalam
b. Sosialisasi Maksud dari sosialisasi ini adalah
implementasi kebijakan publik terdapat
penyampaian
tiga macam variabel, yaitu interprestasi
masyarakat
(interpretation),
terbuka dan berkala agar masyaraka
pengorganisasian
(organization), dan Aplikasi (application).
informasi yang
dilakukan
kepada secara
mengetahui kebijakan yang telah dibuat dan apa dampaknya kepada mereka.
1.
c. Dukungan masyarakat
Interpretasi Tahap interpretasi merupakan tahapan
Dukungan dari masyarakat adalah baik
penjabaran sebuah kebijakan yang masih
tanggapan
bersifat abstrak kedalam kebijakan yang
disampaikan oleh masyarakat terutama
bersifat teknis dan operasional. Kebijakan
sasaran kebijakan, sehingga membuat
umum
akan
mereka merasa mau untuk turut ambil
dijabarkan kedalam kebijakan material dan
bagian untuk menyukseskan kebijakan
kebijakan material dijabarkan kedalam
tersebut.
atau
kebijakan
kebijakan
teknis
Widodo,
strategis
operasional
2012:90).
(dalam
Interpretasi
atau
respon
yang
Aktifitas interpretasi kebijakan ini tidak
sekedar
menjalankan
sebuah
menafsirkan agar program menjadi rencana
kebijakan yang masih abstrak kedalam
dan pengarahan yang tepat dan dapat
kebijakan yang lebih operasional, tetapi
diterima serta dilaksanakan (dalam Tahir,
dilanjutkan
2012:81). Interprestasi memuat rencana
mengomunikasikan kebijakan (sosialisasi)
yang
yang
agar seluruh masyarakat dapat mengetahui
dengan
tujuan
dan memahami apa yang menjadi arah,
Pada
aspek
tujuan, dan sasaran (kelompok sasaran)
interpretasi, meliputi beberapa hal-hal yang
kebijakan ini. Hal ini dilakukan agar
berupa:
kelompok sasaran terlibat baik secara
a. Isi dan Tujuan Dipahami
langsung maupun tidak langsung. Tidak
matang,
memadai,
dan
perumus
dukungan sesuai
kebijakan.
dana
juga
dengan
Memahami isi dan tujuan dari sebuah
saja mereka menjadi tahu dan paham,
kebijakan
untuk
tetapi yang lebih penting mereka akan
terlaksananya
dapat menerima dan mendukung kebijakan
sangat
terselenggaranya
diperlukan atau
kebijakan tersebut. Pemahaman isi dan
ini.
tujuan ini harus dilakukan oleh para
Sebuah kebijakan dapat berjalan
implementor dan disampaikan kepada
dengan baik apabila pemahaman antara
masyarakat terutama sasaran kebijakan.
implementor (Polantas) dan kelompok 4
KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sasaran
(masyarakat)
sama,
untuk melaksanakan kebijakan, penetapan
mengetahui apa arah, tujuan, dan sasaran
tata kerja dan penetapan manajemen
dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun
pelaksanaan kebijakan (Widodo, 2012:91).
2009. Pihak Kepolisan di bidan Lalu Lintas
Menurut Jones (dalam Widodo, 2012:91)
harus selalu aktif memberikan informasi
ada beberapa bagian dalam organisasi ini
kepada
yaitu:
semua
adalah
masyarakat
pengguna
Kendaraan bermotor sebagai target sasaran
a. Pelaksana kebijakan
pada kebijakan ini. Sehingga Undang-
Pelaksana kebijakan sangat tergantung
Undang Nomor 22 Tahun 2009 ini menjadi
pada jenis kebijakan apa yang akan
rencana dan pengarahan yang tepat dan
dilaksanakan, namun setidaknya dapat
dapat diterima serta dilaksanakan.
diidentifikasi seperti: Dinas, Badan,
Yang terutama bagi tercapainya
Lembaga,
Kantor,
Unit
Pelaksana
pelaksanaan kebijakan adalah bahwa pada
Teknis (UPT) dilingkungan Pemerintah
implementor harus mengetahui apa yang
Daerah.
seharusnya mereka lakukan jika kebijakan
b. Standar
Operasional
dan
Prosedur
ingin dilaksanakan dengan tepat, arahan
(SOP)
serta petunjuk pelaksanaan tidak hanya
Setiap melaksanakan kebijakan perlu
diterima tetapi juga harus jelas dan jika hal
ditetapkan
ini
tidak jelas para pelaksana akan
petunjuk, tuntunan dan refrensi bagi
kebingungan tentang apa yang seharusnya
para pelaku kebijakan agar mereka
mereka lakukan dan akhirnya implementor
mengetahui apa yang harus disiapkan
akan
dan lakukan, siapa sasarannya, dan hasil
mempunyai
kebijakan
tersendiri
dalam memandang kebijakan tersebut.
SOP
sebagai
pedoman,
apa yang ingin dicapai dari pelaksana kebijakan tersebut. Selain itu, SOP juga
2.
Tahap
dapat
Pengorganisasian
digunakan
untuk
mencegah
timbulnyaperbedaan dalam bersikap dan
(organization) Tahap pengorganisasian ini lebih
bertindak
ketika
dihadapkan
pada
mengarah pada proses kegiatan pengaturan
permasalahan ketika menjalankanyang
dan
menjadi
dibuat prosedur tetap (Protap) atau
pelaksana kebijakan (penentuan lembaga
prosedur baku berupa standar prosedur
organisasi)
operasi dan atau standar pelayanan
penetapan
siapa
mana
yang
yang
menjadi
melaksanakan dan siapa yang menjadi
menimal.
pelakunya, penetapan anggaran, penetapan prasarana dan sarana apa yang diperlukan
3.
Sumber Daya Keuangan dan Peralatan 5
KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
Teori Implementasi kebijakan 1. Interpretasi 2. pengorganisasian 3. Aplikasi O Jones (Widodo, 2012:89)
Mampu mengambarkan dan memahami proses implementasi kebijakan tertib berlalu lintas di Kecamatan Pontianak Timur
Implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kecamatan Pontianak Timur Fenomena Permasalahan 1. Banyaknya terjadi pelanggaran dalam berlalu lintas di Kecamatan Pontianak Timur. 2. Seringnya terjadi kemacetan khususnya pada jam-jam sibuk di beberapa titik di Kecamatan Pontianak Timur
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dengan variabel yaang lain. Berdasarkan
isi dan tujuan kebijakan Undang-Undang
pengertian
Nomor 22 Tahun 2009, berikut merupakan
deskriptif
diatas
peneliti
menggunakan metode penelitian kualitatif. Pada
penelitian
peneliti
“jika ditanya mengenai pemahaman kami
penelitian
mengenai isi dan tujuan dari UULAJ ini,
kualitatif karena penelitian kualitatif yang
kami selaku aparat Kepolisian dibagian
disebut
Lalu Lintas sudah mengetahui tentang UU
menggunakan
ini,
hasil kutipan wawancara
pendekatan
juga
dengan
filsafat
postpositivisme memandang realitas sosial
No
sebagai sesuatu yang bersifat holistik/utuh,
mengetahui namun menerapkannya”
kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan
gejala
bersifat
22
Tahun
Dari
hasil
2009
bukan
wawancara
hanya
tersebut
interaktif
menunjukkan bahwa Lembaga Kepolisian
Alasan peneliti
khususnya Kepolisian Polsek Pontianak
menggunakan jenis penelitian deskriptif
Timur bidang Lalu Lintas telah memahami
dikarenakan peneliti ingin mencari fakta
isi dan tujuan dari kebijakan yang telah
dari permasalahan tertib berlalu lintas dan
ditetapkan oleh Pemerintah yang mengatur
peneliti ingin menjelaskan kondisi atau
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
fakta-fakta yang terjadi dilapangan, yang
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
menurut Sugiyono (2014 : 9) bahwa
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
analisis data yang dilakukan bersifat
merupakan dasar hukum yang menjadi
induktif
landasan
(Sugiyono 2014 : 8).
berdasarkan
ditemukan
fakta-fakta
dilapangan
dan
yang
kemudian
aparat
Kepolisian
penanggung jawab penyelenggaraan fungsi
dikonstruksikan menjadi hipotesis atau
Kepolisian
teori.
keamanan,
ketertiban
penegakan
hukum,
pengayoman
dan
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sebagai
yang
meliputi
bidang
masyarakat, perlindungan,
pelayanan
kepada
masyarakat. b. Sosialisasi Salah satu yang termasuk pada
1.
Interpretasi
pembahasan yang peneliti lakukan dalam
a. Isi dan tujuan dipahami
penelitian ini adalah mengenai bagaimana
Berdasarkan hasil wawancara yang
dengan sosialisasi Undang-Undang Nomor
dilakukan dengan Kasat Lantas Polresta
22 Tahun 2009. Sosialisasi merupakan
Pontianak
salah
Kota
yang
menanyakan
bagaimana pemahaman mereka mengenai
satu
memegang
upaya
pelayanan
yang
peranan
penting
dalam 7
KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
meningkatkan
pengetahuan
dan
yang berkaitan dengan peraturan lalu
pemahaman masyarakat akan pengurusan
lintas yang wajib dipatuhi oleh masyarakat
izin dan juga meningkatkan kesadaran
sebagai pengguna kendaraan bermotor”
masyarakat akan pentingnya mematuhi tata tertiib berlalu-lintas.
Dari pernyataan tersebut dapat digambarkan
bahwa
pihak
Kepolisian
Selanjutnya sosialisasi merupakan
Polresta Pontianak Kota yaitu Kasatlantas
salah satu faktor yang mempengaruhi
telah memberi informasi mengenai isi dari
implementasi kebijakan publik, sosialisasi
kebijakan
sangat
Tahun 2009 yaitu peraturan yang wajib
menentukan
pencapaian kebijakan
tujuan publik.
dari
keberhasilan implementasi
Implementasi
dipatuhi
Undang-Undang
oleh
Nomor
masyarakat
22
pengguna
yang
kendaran bermotor. Dan sosialisasi ini
efektif akan terlaksana, jika para pembuat
dilakukan telah Polantas lalukan dengan
keputusan mengetahui para pengambil
berbagai
keputusannya hanya bisa didapat melalui
langsung sehinnga masyarakat mengetahui
komunikasi yang baik dan disosialisasikan
peraturan lalu lintas dengan baik dan
dengan baik pula.
meningkatkan kepatuhan terhadap tata
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
bahwa
sosialisasi
yang
cara
penyampaian
secara
tertib berlalu lintas. c. Dukungan Masyarakat
dimaksud disini dilakukan oleh pihak
Kebijakan yang telah ditetapkan
Polisi Lalu Lintas Polsek Pontianak Timur
oleh pemerintah harus mendapat respon
kepada masyarakat pengguna kendaraan
yang
bermotor di Kecamatan Pontianak Timur.
sasaran kebijakan. Tanpa adanya dukungan
Berdasarkan
dengan
yang baik dari masyarakat maka kebijakan
Kasat Lantas Polresta Pontianak Kota
yang telah dibuatkan mendapat kendala
dengan pertanyaan bagaimana sosialisasi
dan tidak akan dapat di implementasikan
tentang isi kebijakan Undang-Undang
dengan
Nomor 22 Tahun 2009, beliau mengatakan
melakukan wawancara dengan Kepala Unit
bahwa
Lalu Lintas Di Kecamatan Pontianak
“kami selalu melakukan sosialisasi baik
Timur
secara langsung melalui mobil polisi
dukungan masyarakat sebagai pengguna
setiap pagi dan sore hari, melalui spanduk,
kendaraan
dan melakukan seminar di berberapa
Pontianak Timur tentang Implementasi
sekolah menengah dengan Kampus di
Kebijakan
hasil
wawancara
baik
dari
masyarakat
efektif.
dengan
terutama
Selanjutnya
pertanyaan
bermotor
Tertib
di
Berlalu
peneliti
bagaimana
Kecamatan
Lintas
di
Pontianak dan yang di sosialisasikan ialah 8 KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Kecamatan
Pontianak
Timur,
beliau
mengatakan:
depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, dan penghapus kaca.
“mengenai dukungan masyarakat dalam
Rendahnya kesadaran masyarakat
mewujudkan tertib berlalu lintas ini
untuk patuh terhadap tata tertib berlalu
dapat
lintas ini disebabkan bahwa masih banyak
dikatakan
masih
rendah.
Tingginya angka pelanggaran dalam
masyarakat
berlalu lintas telah menunjukkan sejauh
peraturan lalu lintas ini dan dampaknya
mana dukungan masyarakat pengguna
jika
kendaraan bermotor dalam mewujudkan
Sosialisasi yang dilakukan dengan tujuan
ketertiban berlalu lintas”
untuk
Dari dapat
hasil
diketahui
masyarakat
dalam
wawancara bahwa
yang
belum
peraturan
memahami
tersebut
melibatkan
dilanggar.
masyarakat
dalam
tersebut
pelaksanaan kebijakan Undang-Undang
dukungan
Nomor 22 Tahun 2009 ini termasuk untuk
mewujudkan
tertib
mewujudkan
tertib
berlalu
lintas
di
berlalu lintas masih minim. Ini dapat
Kecamatan Pontianak Timur, menjadi
dilihat dari tingginya angka pelanggaran
suatu kewajiban.
lalu lintas di Kecamatan Pontianak Timur
Sosialisasi
ini
bertujuan
untuk
masih tinggi. Perilaku masyarakat dalam
melibatkan antara implementor dengan
berlalu
kelompok sasaran yaitu antara Kepolisian
lintas
merupakan
tolak
ukur
bagaimana dukungan masyarakat dalam
Unit
mewujudkan tertib berlalu lintas ini.
kendaraan
Berdasarkan
saya
Pontianak Timur sehingga terjadinya suatu
dilapangan bahwa masih banyak warga
proses interaksi dua arah yang berlangsung
baik pelajar, mahasiswa dan orang tua di
terus-menerus
Kecamatan Pontianak Timur yang ketika
pengertian masyarakat secara penuh atas
mengendarai sepeda motor banyak yang
suatu proses kegiatan, sehingga bisa
tidak memakai helm, menerobos lampu
terjadinya komunikasi dari pemerintah
merah, tidak melengkapi persyaratan teknis
kepada
yang meliputi kaca spion, klakson, lampu
UULAJ ini (feed forward information) dan
utama, lampu mundur, lampu tanda batas
komunikasi dari masyarakat ke pemerintah
dimensi
atas kebijakan ini (feedback information).
hasil
badan
observasi
kendaraan,
lampu
Lalu
Lintas
dengan
bermotor
di
untuk
masyarakat
pengguna Kecamatan
meningkatkan
tentang
kebijakan
gandengan, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca
2.
Tahap Penggorganisasian Organisasi
atau
instansi
pemerintahan adalah institusi yang kuat 9 KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
eksistensinya
karena
mempunyai
hukum, perlindungan, pengayoman, dan
kewenangan yang bisa mengatur ketertiban
pelayanan kepada masyarakat. Kepolisian
dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu
Negara Republik Indonesia Kota Besar
juga merupakan instansi yang dominan
Pontianak
dalam
wilayah kerja yang berkedudukan langsung
Implementasi
Kebijakan Tertib
Berlalu Lintas di Kecamatan Pontianak
berbeda-beda
dalam
setiap
pelaksanaan
utama
di wilayah Polda.
Timur ini yang mempunyai kepentingan yang
adalah
Dengan kata lain bahwa Polresta Pontianak merupakan pelaksanaan dari
hirarkinya. Keberadaan organisasi tidak
Kapolda
dalam
mengawasi
hanya dalam struktur pemerintahan, tetapi
wilayah
yang
ada
juga
Penyusunan struktur organisasi Polresta
ada
swasta,
dalam institusi
organisasi-organisasi
Pontianak.
dan
Pontianak
sebagainya. Bahkan dalam kasus-kasus
Keputusan
tertentu organisasi diciptakan hanya untuk
Kep/14/XII/1993
menjalankan suatu kebijakan tertentu.
organisasi dan prosdur badan-badan pada
Dalam mendalami mengenai masalah
tingkatan Polresta. Dan salah satu bawahan
lembaga/organisasi
penelitian
dari Polresta Pontianak adalah Polsek
implementasi kebijakan tertib berlalu
Pontianak Timur sebagai pelaksana dari
lintas ini, ada beberapa aspek yang akan
Polresta
dibahas
wilayah-wilayah
yaitu,
pendidikan
di
wilayah-
pada
pelaksana
kebijakan,
berpedoman dengan
Nomor
tentang
Pontianak
yang
Kecamatan Pontiana Timur.
dan sumber daya keuangan dan peralatan.
a.
mengawasi
terdapat
di
Pontianak Timur Tugas pokok dan fungsi Polsek Pontianak Timur yaitu memelihara keamanan
3.
Polisi:
Tugas pokok dan fungsi Polsek
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
Surat
pokok-pokok
dalam
standart operasional dan prosedur (SOP),
Berikut akan disampaikan gambaran dari
pada
ketertiban
masyarakat,
menegakkan hukum serta melindungi,
Pelaksanaan Kebijakan Berdasarkan
dan
Undang-
mengayomi
dan
melayani
masyarakat
Undang Nomor 22 Tahun 2009 bahwa
(sesuai dengan UU No.2 Tahun 2002
Kepala Kepolisian Republik Indonesia
tentang
yang
Indonesia) guna memberikan rasa aman,
merupakan
lembaga
sebagai
penanggung jawab penyelenggaraan fungsi Kepolisian yang meliputi bidang keamanan dan
ketertiban
masyarakat,
penegak
Kepolisian
Negara
Republik
tentram dan kepastian hukum. Berdasarkan penjelasan tersebut, SIM merupakan suatu kewajiban yang 10
KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
harus dimiliki oleh setiap warga negara
pandai menggunakan kendaraan ataupun
yang
sudah
sudah
dinyatakan
memenuhi
berpengalaman,
apabila
tidak
persyaratan memiliki SIM. Sejalan dengan
dilengkapi dengan kepemilikan SIM hal
kepemilikan
tersebut sama saja pengendara tersebut
SIM
Pontianak
di
wilayah
terkhususnya
Kota
wilayah
belum
layak
untuk
menggunakan
Kecamatan Pontianak Timur dari hasil
kendaraan di jalan raya.
wawancara saya dengan Kepala Satuan
adalah orang yang dianggap memiliki
Lalu Lintas Pontianak dan Kepala Unit
kompetensi mengemudi dan telah lulus uji.
Lalu Lintas Polsek Pontianak Timur,
b. Sumber
beliau menyatakan: “mengenai
daya
Pemilik SIM
keuangan
dan
peralatan
kelengkapan
surat-surat
Untuk lebih mendalami mengenai
misalkan SIM warga Pontianak khususnya
sumber keuangan kepolisian maka peneliti
warga Pontianak Timur telah banyak yang
akan mewawancarai Kepala Unit Lalu
memiliki SIM, hal ini dapat dilihat dari
Lintas
tingginya
pernyataannya:
minat
mengajukan
masyarakat
pembuatan
SIM
yang maupun
Pontianak
Timur,
berikut
“sumber keuangan yang kami terima
perpanjangan masa SIM. Hanya saja
sebenarnya
harus
semua
operasional dalam pelaksanaan tugas
kendaraan
dalam satu hari adalah kurang lebih 50
bermotor memiliki SIM, hal ini paling
ribu, dengan beban tugas, biaya tersebut
tidak kita temukan pada saat pelaksanaan
dirasakan masih belum memadai. Namun
pemeriksaan
demikian
diakui
bahwa
masyarakat
belum
pengguna
atau
razia
kendaraan
belum
kami
memadai,
tetap
biaya
profesionalisme
bermotor kendaraan bermotor banyak
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
pengendara baik roda dua maupun roda
motto polisi pelindung, pengayom dan
empat yang tidak memiliki SIM, ada juga
pelayan masyarakat”
yang sudah mati dan tidak diperpanjang Berdasarkan tersebut
hasil
menunjukkan
wawancara
Kanit Lantas Pontianak Timur tersebut
belum
menunjukkan bahwa dukungan terhadap
Kecamatan
operasional bagi petugas masih kurang
Pontianak Timur memilik kesadaran untuk
sesuai dengan beban kerja. Tentu saja akan
memiliki
Kesadaran
berpengaruh terhadap semangat petugas
kepatuhan
dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
masyarakat terhadap aturan berlalu lintas
Aspek penting lainnya berkenaan dengan
seluruhnya
masyarakat
mengindikasikan
bahwa
Keterangan yang disampaikan oleh
di
SIM. bahwa
masih minim. Kendati seseorang sudah 11 KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dukungan anggaran adalah perencanaan
menganggu
kelancaran
lalu
lintas,
manajemen lalu lintas di Pontianak Timur.
keamanan serta ketertiban lalu lintas.
Terkait dengan prasarana lalu lintas
Prasarana lain yang juga sangat penting
yang tersedia di Kota Pontianak khususnya
adalah tersedianya tempat penyebrangan
di wilayah Kota Pontianak, dari hasil
bagi pejalan kaki.
wawancara dengan salah seorang petugas dinas
perhubungan
informasi
Kota
komunikasi
pontianak
dan
4.
Tahap Aplikasi:
diperoleh
a.
Pedoman Program
keterangan sebagai berikut: “jumlah
prasarana
yang
mendalam mengenai mengenai pedoman
terdapat di Kota Pontianak dan sekitarnya
program, peneliti melakukan wawancara
masih kurang memadai. Seperti rambu-
dengan Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta
rambu lalu lintas, dibeberapa sudut jalan
Pontianak, yang mengatakan bahwa:
yang kondisinya sudah tidak memadai
“dalam melaksanakan tugas dan tanggung
karena pengaruh cuaca dan diganggu oleh
jawab sebagai polisi lalu- lintas, pedoman
orang yang tidak bertanggung jawab.
program yang kami laksanakan sesuai
Kendati demikian Dinas Perhubungan
dengan isi UU Nomor 22 Tahun 2009
Komunikasi dan Informasi bekerja sama
yang sudah diatur mengenai segala yang
dengan
berkaitan
instansi
lalu
Untuk mengetahui secara lebih
yang
lintas
terkait
terus
dengan
Lalu
Lintas
dan
berupaya untuk melakukan pembenahan
Angkutan Jalan. Kami tidak mempunyai
dengan menambah jumlah rambu-rambu
petujuk program yang lain selain daripada
lalu lintas”
isi dari UU Nomor 22 Tahun 2009 dalam
Berdasarkan
hasil
wawancara
melayani masyarakat”
tersebut, menunjukkan bahwa prasarana
Dari
pernyataan
dan
gambar
pendukung bagi terciptanya tertib lalu
tersebut jelas mengatakan bahwa Polresta
lintas di Kecamatan Pontianak Timur
Pontianak dalam menjalankan segala tugas
masih belum memadai. Kondisi yang sama
dan tanggungjawabnya mengacu pada isi
juga terlihat dari hasil pengamatan penulis
UU
di beberapa ruas jalan misalkan di
melayani,
mengayomi
dan
perempatan jalan pahlawan, jalan imam
ketertiban
masyarakat.
Melihat
bonjol, jalan tangjungpura sampai jalan
pembahasan tentang pedoman program
sultan
tersebut maka dapat diketahui bahwa
hamid
yang
kondisi
lampu
Nomor
22
dalam menjaga
dengan
digunakan untuk melaksanakan kebijakan
ini
sangat
standar
dari
pedoman
Kondisi
suatu
2009
merahnya (traffic light) tidak berfungsi baik.
adalah
Tahun
yang 12
KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
yang telah dibuat dalam bentuk yang lebih
penerapan yang berbentuk kegiatan atau
operasional lagi seperti mengatur waktu
ativitas
dan hari kerja dalam melaksanakan tugas.
implementasi kebijakan, kegiatan tersebut
b.
harus disusun dan dikelola dengan baik
Pelaksanaan yang bersifat dinamis Pelaksanaan yang bersifat dinamis
ini
merupakan
pelaksanaan
oleh
nyata
Polsek
dalam
suatu
Pontianak
proses
Timur.
Dan
tanggung
berdasarkan hasil penelitian dilapangan
jawab bukan hanya pada saat jam kerja
maka dapat diketahui bahwa pelaksaan
dan di kantor saja, namun adanya pola lain
tugas dan tanggung jawab dari Unit Lalu
yang dilakukan oleh Unit Lalu Lintas
Lintas Polsek Pontianak Timur sudah
Polses
berjalan dengan dinamis
Pontianak
Timur
dalam
mewujudkan tertib berlalu lintas. Untuk mengetahui mengenai pelaksanaan yang bersifat
dinamis,
peneliti
melakukan
wawancara dengan Kepala Satuan Lalu Lintas
Polresta
Pontianak
E. KESIMPULAN
yang
menyatakan bahwa:
Berdasarkan
hasil
pembahasan
“dalam melaksanakan tugas dan
terhadap masalah yang telah peneliti
tanggung
jawab
kami
sebagai
kemukakan, maka ada beberapa hal yang
polantas,
kami
tidak
hanya
dapat ditarik kesimpulan dari pembahasan
beroperasi pada saat jam kerja
tersebut, yaitu:
akan tetapi tetap siap siaga jika
1. Interpretasi pada proses implementasi
ada permasalahan lalu lintas kami
kebijakan
langsung
Kecamatan
Pontinak
kejadian”
Pontianak
ini
Dari pernyataan tersebut dapat
permasalahan seperti:
turun
ke
tempat
tertib
berlalu
lintas
Timur,
masih
di
Kota
mengalami
diketahui bahwa dalam melaksanakan
a. Isi dan tujuan kebijakan UU Nomor
tertib berlalu lintas yang bersifat dinamis
22 Tahun 2009 telah dipahami
sudah dilakukan oleh Polsek Pontianak
dengan baik oleh aparat Kepolisin
Timur dalam melaksanakan tugas dan
Lalu
tanggung jawab tidak hanya pada saat jam
maupun Unit Lalu Lintas Polsek
kerja
Pontianak
akan
tetapi
pada
permasalahan
lalu
lintas.
pembahasan
tersebut
jelas
saat Dari
terjadi hasil
dinyatakan
lintas
Polresta
Pontianak
Timur
sebagai
implementor
sedangkan
sebagian
masyarakat
sebagai
sasaran
bahwa tahapan aplikasi adalah tahap 13 KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
kebijakan belum mengetahui isi dan
mewujudkan tertib berlalu lintas,
tujuan kebijakan lalu lintas.
selain itu dari segi sumber daya
b. Sosialisasi tentang isi dan tujuan
sarana
dan
prasarana
belum
sudah dilakukan oleh Polisi Unit
memadai. Misalkan traffic light yang
Lalu Lintas Polsek Pontianak Timur
masih
kepada
sehingga menganggu keamanan dan
masyarakat
sebagai
sering
tidak
berfungsi
pengguna kendaraan bermotor di
ketertiban dalam berlalu lintas.
Kecamatan Pontianak Timur, namun
3. Aplikasi proses implementasi tertib
masyarakatnya yang tidak mau tahu
berlalu lintas di Kecamatan Pontianak
dengan peraturan lalu lintas.
Timur, Kota Pontianak adalah:
c. Dukungan masyarakat masih rendah,
a. Pedoman
program
hanya
hal ini dapat dibuktikan dengan
berdasarkan pada UU Nomor 22
tingginya pelanggaran masyarakat
Tahun
terhadap peraturan berlalu lintas.
pedoman
2. Pengorganisasian dalam menjalankan
tertib
di Kecamatan Pontianak Timur Kota
optimal.
tidak
program
ada
tersendiri
berlalu
lintas
belum
b. Pelaksanaan yang bersifat dinamis
a. Sebagai pelaksana kebijakan Polsek Pontianak
Timur
sebagai
penanggung
jawab
terhadap
permasalahan
lalu
lintas
dan
sehingga implementasi kebijakan
proses implementasi tertib berlalu lintas
Pontianak ini menunjukkan bahwa:
2009
yang
sudak
dilakukan
Pontianak
Timur
oleh Unit
Polsek Lalu
Lintasnya. Tidak hanya mengacu pada hari kerja dan jam kerja saja.
dibentuk melalui UU Nomor 22 Tahun
2009
Kepolisian
yang
menyatakan
sebagai
penanggung
F. SARAN
jawab dalam aktivitas berlalu lintas. b. SOP yang digunakan oleh Polsek khususnya
Polisi
Unit
Lalu
Lintasnya yang digunakan beracuan
Saran untuk penelitian ini adalah: 1. Diharapkan adanya sosialisasi yang rutin serta terjadwal dengan baik.
terhadap UU Nomor 22 Tahun 2009
2. Diperlukan usaha yang keras dari pihak
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Kepolisian Sektor Pontianak Timur .
jalan. c. Sumber daya keuangan dinilai belum mencukupi dalam menjalankan tugas
3. Pelaksanaan kebijakan oleh Polantas Polsek Pontianak Timur harus selalu aktif dalam
melayani, mengayomi, 14
KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
mengawas, dan memberikan pendidikan dalam berlalu lintas 4. SOP sudah seharusnya dipermudah
Sugiyono.2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alberta.p ----------------.2014. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sunggono, Bambang.1994. Hukum dan Kebijakan Publik. Jakarta: Sinar Grafika. Tahir, Arifin.2014. Kebijakan Publik dan Transparansi. Bandung : Alfabeta
G. REFERENSI
Wayne Parson.2005. Pubilc Policy. Jakarta : Kencana.
1.
Widodo, Joko. 2006. Analisis Kebijakan Publik. Sidoarjo: Bayumedia Malang.
Buku-Buku:
Agustino, Leo. 2006. Politik dan Kebijakan Publik. Bandung : AIPI Bandung. ------------------.2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung :Alfabeta. Bungin, Burhan.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif ; Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Raja Grafindo : Jakarta Islamy, M. Irfan.2007. Prinsip-Prinsip Kebijaksanaan Negara.Jakarta : Bumi Aksara. Nugroho, Riant. 2003. Kebijakan Publik. Jakarta : Komputindo. Purwanto, Dyah Ratih Sulistyastuti. 2012. Implementasi Kebijakan Publik Gorontalo: Alfabeta Subarsono. AG.2010. Analisis Kebijakan Publik ; Konsep, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Belajar. ----------------.2011. Analisis Kebijakan Publik :Yogyakarta : Pustaka Belajar.
----------------.2012. Analisis Kebijakan Publik. Sidoarjo : Bayumedia Malang Winarno, Budi .2014. Publik.Yogyakarta : Caps
2.
Kebijakan
Dokumen Resmi
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan Angkutan Jalan. Peraturan Pemerintah No 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor Dijalan Dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
3.
Skripsi
Utami Ovi (2009) “Implementasi Undang-undang No 14 tahun 1992 Tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan ( Studi Terhadap Uji Laik Jalan Kendaraan Angkutan Umum ) di Kota Semarang .Skripsi. Semarang. Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang.
15 KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Didik Darman Putra (2013) “Implementasi No 22 Tahun 2009 Tentag Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Di Kota Pontianak. Skripsi Pontianak. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Tanjungpura.
16 KARINA SIMANGUNSONG, NIM. E01112022 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
KEMENTERIAN
RISET TEXNOLOGI DAN PENDIDlKAN UNlVERSIT AS T ANJUNGPURA . FAKUL TAS ILMi: SV:;:.r'..!.. DAN ILMU POLITIK
'-
-
TINGGI
PENGELOLA JURNAL MAHASISW A Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Kotak Pos 78124
LEMBAR PERNY AT AAN PERSETUJUAN UNGGAH / PUBLIKASI KAR YA ILMIAH UNTUK JUl~NAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: : ~~\t\e: ?~.~~~~(3ut-\~~ NIM / Periode lulus : J.....?7.. Tanggal Lulus : ?'Q.l~ . Fakultas/ Jurusan : ISIP I E-mail addresIHP:.ro~.\r:Q?~~~f...~5?eI.~lh;.0...~
Nama Lengkap
.w..t.\\~.'h::.J~ {~.~\.. .. .6.t:I.:
. ..
demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan .syarat administratif kelulusan mahasiswa (SI), meny~ui untuk memberikan kepada Pengelola Jumal Mahasiswa *) pada Program Studi t.~rt1y. ~.: .. 0.~~~C0 Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul**) :
\M~LEMtNif\si
UU ND J-2__ ,AHUN MJOCj lettTA-N0 CAtU··::.:ll·NrA5..··..···nMVt[·· ..···1JAN·····ilN~;ffilAtr·JAt4}r·····Dl····~ECA·PfAliVN····'f'CYNTrAfV!t\c ..··..··..····················_····· ······ . ............................................................ _ _ . beserta perangkat yang diperlukan (hila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola . Jurnal berhak menyimpan, mengalih-media/ format-ken, mengelolanya dalam bentuk pangkalan. -data (database), mendistribusikannya,
C£f Secara fulltex C!3 content artikel
danmenampilkanl
mempublikasikannya
di Internet atau media lain):
sesuai dengsa standar penulis jumal yang berlaku,
uutuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumk:an nama saya sebagai penuIisl pencipta dan stau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak pengeloli lumal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak: Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pemyataan ini yang saya boat dengan sebenamya. ~ Dibuat di Pada tanggal
,Plr~r
: . .
d-O lC,
.
'fmu~ ..c..~~.~~ ...... ~~~.g~~.~~S ).
NIM
m.{tt,W~
..
*tulis nama jumal sesuai prodi masing-masing (Publika/Gavernance/. 'Asptrast/Soctodev/Sosiologique) Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jurnal, berkas ini hams di scan dalam format PDF dan dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission author)