IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMA UNTUK MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika pada Universitas Negeri Semarang
oleh MUHAMMAD SAIFUL MUJAB 4201406579
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari
: Rabu
Tanggal
: 2 November 2011
Semarang, 27 Oktober 2011 Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Bambang Subali, M. Pd NIP. 19751227 200501 1 001
Drs. Susilo, M.S NIP. 19520801 197603 1 006
ii
PENGESAHAN Skripsi yang judul: Implementasi Model Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Pada Siswa SMA Untuk Menumbuhkan Kemandirian Belajar disusun oleh: Muhammad Saiful Mujab 4201406579 telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada tanggal 2 November 2011
Panitia: Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si NIP. 19631012 198803 1 001
Dr. Putut Marwoto, M.S. NIP. 19630821 198803 1 004
Ketua Penguji
Isa Akhlis, S.Si, M.Si NIP. 19700102 199903 1 002 Anggota Penguji / Pembimbing Utama
Anggota Penguji / Pembimbing Pendamping
Bambang Subali, M. Pd NIP. 19751227 200501 1 001
Drs. Susilo, M.S NIP. 19520801 197603 1 006 iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Semarang,
MUHAMMAD SAIFUL MUJAB 4201406579
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO: “Nol Usaha = Nol Hasil”. Dengan usaha yang maksimal maka akan mendapatkan hasil yang maksimal. (Mario Teguh) Lakukan dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab apa yang telah dipilih. (Anonim)
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Bapak (alm), ibu, dan saudaraku tercinta Dianlova Shinosuke Teman-temanku Real_B ‘06
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Pada Siswa SMA Untuk Menumbuhkan Kemandirian Belajar”. Skripsi ini terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor UNNES.
2.
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si, Dekan FMIPA UNNES yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
3.
Dr. Putut Marwoto, M.S, Ketua Jurusan Fisika FMIPA UNNES yang telah membantu dan memberikan ijin mengadakan penelitian.
4.
Bambang Subali, M. Pd, Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan waktu untuk memberi bimbingan, arahan dari awal sampai akhir penulisan skripsi.
5.
Drs. Susilo, M.S, Dosen Pembimbing Pendamping yang telah memberikan waktu untuk memberi bimbingan, arahan dari awal sampai akhir penulisan skripsi.
6.
Dr. Sutikno, S.T, M.T, selaku dosen wali yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pemilihan mata kuliah studi.
7.
Drs. M. Nur Syahid, S.H. Kepala sekolah SMA Negeri 5 Magelang yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan penelitian.
vi
8.
Sukma Aprilia, S.Pd. Guru Fisika SMA Negeri 5 Magelang yang telah membantu dan membimbing pada saat pelaksanaan penelitian.
9.
Bapak (alm), ibu, kakak – kakaku tercinta serta keluarga yang telah memberikan semangat dan doa.
10. Buat Dianlova Shinosuke terima kasih untuk segala cinta, cerita, tawa, duka dan suka yang telah engkau berikan dalam perjuangan hidupku ini. 11. Temanku Dedi Dwi. K dan Indra P yang telah meluangkan waktu dan telah bersedia membantu saya dalam melaksanakan penelitian. 12. Sahabat-sabahat seperjuangan di Real B ’06 yang telah banyak membantu, memberikan semangat dan motivasi 13. Semua pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan skripsi ini. Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memenuhi harapan semua pihak serta dapat berguna bagi dunia pendidikan.
Semarang, Penulis
vii
ABSTRAK
Mujab, Muhammad Saiful. 2011. Implementasi Model Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Pada Siswa SMA Untuk Menumbuhkan Kemandirian Belajar. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Bambang Subali, M. Pd, Pembimbing Pendamping Drs. Susilo, M.S. Kata kunci : Berbasis Komputer, Kemandirian Belajar, Pembelajaran Interaktif Abstrak Kemandirian belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa atas kemauannya sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian belajar siswa SMA Negeri 5 Magelang. Model pembelajaran interaktif adalah salah satu model pembelajaran yang mampu menumbuhkan kemandirian belajar. Sampel penelitian diambil dua kelas, yaitu kelas kontrol menggunakan metode alat peraga dan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran interaktif berbasis komputer. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan lembar angket untuk mengukur kemandirian belajar siswa. Dari hasil penelitian besarnya gain ternormalisasi lembar angket untuk kelas kontrol sebesar 0,12 dan kelas eksperimen sebesar 0,15. Sedangkan gain ternormalisasi lembar observasi untuk kelas kontrol sebesar 0,33 dan kelas eksperimen sebesar 0,34. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol. Dari hasil uji t data postes didapatkan thitung = 2,8258 dan ttabel = 1,9607 dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Karena thitung>ttable(1-1/2α) maka hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran interkatif berbasis komputer mampu menumbuhkan kemandirian belajar.
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
PERNYATAAN ...........................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................
v
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vi
ABSTRAK ................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................
1
1. 1 Latar Belakang.......................................................................
1
1. 2 Rumusan Masalah ..................................................................
6
1. 3 Tujuan Penelitian ...................................................................
6
1. 4 Manfaat Penelitian .................................................................
7
1. 5 Penegasan Istilah....................................................................
7
1. 6 Sistematika Penulisan Skripsi.................................................
8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................
10
2. 1 Belajar ...................................................................................
10
2. 2 Pembelajaran..........................................................................
11
2. 3 Model Pembelajaran...............................................................
11
ix
2. 4 Model Pembelajaran Interaktif ...............................................
12
2. 5 Kemandirian Belajar ..............................................................
13
2. 6 Materi Pembelajaran ..............................................................
19
2. 7 Hipotesis ................................................................................
24
BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................
25
3. 1 Lokasi dan Subyek Penelitian.................................................
25
3. 2 Faktor yang Diteliti ................................................................
25
3. 3 Populasi dan Sampel ..............................................................
25
3. 4 Variabel Penelitian.................................................................
26
3. 5 Jenis Penelitian ......................................................................
27
3. 6 Desain Penelitian ...................................................................
27
3. 7 Metode Pengumpulan Data ....................................................
28
3. 8 Instrumen Penelitian...............................................................
30
3. 9 Analisis Instrumen Peneltian ..................................................
30
3. 10 Metode Analisis Data.............................................................
31
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................
39
4. 1 Hasil Penelitian ......................................................................
39
4. 2 Pembahasan ...........................................................................
42
BAB 5 PENUTUP ......................................................................................
53
5. 1 Kesimpulan............................................................................
53
5. 2 Saran......................................................................................
53
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
55
LAMPIRAN .................................................................................................
57
x
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
2.1 Indikator kemandirian belajar siswa ........................................................
18
3.1 Desain penelitian.....................................................................................
27
3.2 Kriteria penilaian lembar observasi .........................................................
36
3.3 Kriteria penilaian lembar kuesioner.........................................................
37
3.4 Kriteria hasil perhitungan uji gain ternormalisasi.....................................
38
4.1 Hasil kemandirian belajar siswa lembar observasi ...................................
40
4.2 Hasil kemandirian belajar siswa lembar angket .......................................
41
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1 Hukum I kirchhoff .................................................................................
20
2.2 Rangkaian seri .......................................................................................
20
2.3 Rangkaian paralel ..................................................................................
21
2.4 Hukum II kirchhoff ................................................................................
22
2.5 Rangkaian 1 loop ...................................................................................
22
2.6 Rangkaian 2 loop ...................................................................................
23
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1.
Daftar nama siswa kelas kontrol.............................................................
58
2.
Daftar nama siswa kelas eksperimen ......................................................
59
3.
Kisi Angket Kemandirian Belajar...........................................................
60
4.
Lembar Angket Kemandirian Belajar .....................................................
61
5.
Kisi Lembar Observasi Siswa.................................................................
63
6.
Lembar Observasi Siswa........................................................................
64
7.
Kisi Lembar Observasi Guru..................................................................
66
8.
Lembar Observasi Guru .........................................................................
67
9.
Kisi Angket Media Pembelajaran Interaktif............................................
69
10. Angket Media Pembelajaran Interaktif ...................................................
71
11. LKS Hukum Kirchhoff...........................................................................
73
12. RPP
..............................................................................................
80
13. Bahan Ajar.............................................................................................
84
14. Daftar Nilai Kelas X ..............................................................................
88
15. Homogenitas Populasi............................................................................
89
16. Analisis Angket Kemandirian Belajar Kelas Kontrol..............................
90
17. Analisis Angket Kemandirian Belajar Kelas Eksperimen .......................
92
18. Analisis Lembar Observasi Kelas Kontrol..............................................
94
19. Analisis Angket Media Pembelajaran.....................................................
95
20. Analisis Lembar Observasi Guru............................................................
96
21. Analisis Lembar Observasi Kelas Eksperimen .......................................
98
xiii
22. Analisis Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen .................................. 100 23. Analisis Uji Normalitas Postes Kelas Kontrol ........................................ 101 24. Analisis Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen................................. 102 25. Analisis Kesamaan Dua Varians Pretest ................................................. 103 26. Analisis Kesamaan Dua Varians Postes.................................................. 104 27. Analisis Perbedaan Dua Rata-Rata Pretes............................................... 105 28. Analisis Perbedaan Dua Rata-Rata Postes .............................................. 106 29. Analisis Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol......................................... 107 30. Tabel Lembar Angket Uji Gain .............................................................. 108 31. Tabel Lembar Angket Uji Gain .............................................................. 109 32. Dokumentasi Penelitian ......................................................................... 110 33. Surat penetapan dosen pembimbing ....................................................... 34. Surat selesai seminar proposal skripsi .................................................... 35. Surat ijin penelitian ................................................................................ 36. Surat keterangan dari sekolah................................................................. 37. Story Board............................................................................................
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi informasi. Saat ini kesejahteraan bangsa tidak hanya lagi ditentukan oleh sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik saja, tetapi bersumber pada modal intelektual, sosial dan kepercayaan, sehingga diperlukan upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal, dan berkualitas. Kualitas sumber daya manusia yang baik salah satunya ditentukan oleh penyelenggaraan pendidikan di sekolah maupun di luar sekolah. Penyelenggaran pendidikan yang baik dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu fokus utama pembelajaran di sekolah seharusnya bertumpu pada proses pembelajaran. Melalui proses yang bermakna dimungkinkan diperoleh produk yang berkualitas pula. Melihat kenyataan yang ada sekarang ini tidak bisa dipungkiri bahwa penyelenggaran pembelajaran belum bisa memperlihatkan proses yang bermakna dikalangan siswa. Kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh model pembelajaran konvensional berupa kegiatan ceramah oleh guru saja. Guru berperan sebagai sumber informasi, penyampai informasi, dan hakim yang bertindak sebagai pengeksekusi. Sumber-sumber belajar lain seperti lingkungan alam, lingkugan masyarakat, nara sumber masyarakat, bahan cetakan dan media massa elektronik sangat kurang dimanfaatkan. Begitu juga dengan pemanfaatan
1
2
laboratorium dan fasilitas yang ada sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas siswa. Pembelajaran fisika yang konvensional baik disadari maupun tidak dapat menghambat kreativitas siswa dalam berpikir karena apa yang disampaikan guru direspon secara pasif oleh siswa. Apabila kondisi seperti ini terus berlangsung maka lama kelamaan menimbulkan kejenuhan pada diri siswa yang berakibat turunnya minat siswa terhadap suatu pelajaran khususnya pada pelajaran fisika yang mereka pandang sebagai pelajaran yang sulit. Siswa yang tidak berminat
terhadap apa yang
diajarkan oleh guru namun ia diharuskan mempelajarinya, dapat menimbulkan di dalam diri siswa perasaan benci terhadap mata pelajaran itu, dan bahkan untuk selanjutnya mereka tidak akan pernah mempelajarinya. Menurut Prastiyo, sebagaimana dikutip Asyik (2008: 3), metode mengajar yang dapat meningkatkan kegairahan siswa dalam belajar adalah apabila metode mengajar dapat melibatkan siswa secara kualitaif maupun kuantitatif dalam proses belajar. Hal yang senada dikemukakan oleh Sudjana (1989) bahwa pembelajaran fisika menjadi bermakna apabila terdapat interaksi antara siswa dengan lingkungan belajar yang diatur guru untuk mencapai tujuan pengajaran. Oleh karena itu agar pembelajaran fisika dapat berlangsung dengan baik maka guru harus mengusahakan agar ada interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan lingkungan belajar. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, diperlukan berbagai terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka guru dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif
3
yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun di dalam pembelajaran di kelas. Pendidikan yang berkualitas dapat dicapai dengan adanya sarana dan prasarana bantu untuk melaksanakan pembelajaran. Salah satu sarana tersebut dapat menggunakan alat bantu pembelajaran atau lebih dikenal dengan istilah media pembelajaran. Saat ini banyak sekali media pembelajaran yang digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah. Terdapat beberapa jenis media pembelajaran yang digunakan yaitu media berbasis visual, audio, audio-visual dan komputer. Seiring perkembangan ilmu dan teknologi, media pembelajaran yang sering digunakan adalah media pembelajaran berbasis komputer. Dari hasil penelitian Robert & Elizabeth (2007) diperoleh kesimpulan bahwa pendekatan menggunakan sarana interaktif berbasis komputer lebih menarik bagi siswa dibanding dengan pendekatan tradisional berbasis ceramah. Komputer merupakan salah satu media pembelajaran yang sekarang sudah bukan lagi barang yang mewah. Banyak sekolah-sekolah yang sudah memiliki fasilitas tersebut. Akan tetapi ternyata penggunaan komputer tersebut belum optimal karena selama ini penggunaan komputer di sekolah-sekolah kebanyakan masih sebatas untuk program pelatihan komputer dan pada bidang studi teknologi informasi (IT), oleh karena itu perlu adanya peningkatan pemanfaatan fasilitas yang telah dimiliki, yaitu dengan mengoptimalkan penggunaanya dalam rangka menciptakan pembelajaran yang bermakna. Dalam proses pembelajaran, perangkat lunak komputer telah digunakan untuk memotivasi siswa dan memberi penguatan di dalam belajar konsep-konsep fisika, misalnya dengan pembuatan
4
grafik, analisis, simulasi gejala dan eksperimen. Dari hasil penelitian Pemberton et all. (2006) diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran berbasis komputer dapat meningkatkan partisipasi, motivasi dan hasil pembelajaran siswa. Penggunaan komputer sebagai piranti untuk melakukan eksperimen sudah mulai diterapkan di lingkungan sekolah baik pada tingkat SMP maupun SMA. Hal ini berkembang seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan multimedia dimana sudah dikembangkan software yang dapat digunakan untuk membuat animasi semisal: flash, 3D Max, power point, dan sebagainya. Proses belajar mengajar seringkali dihadapkan pada materi yang non abstrak dan diluar pengalaman siswa sehari-hari. Oleh karena itu, akan lebih baik apabila berbagai konsep non abstrak tersebut divisualisasikan dalam bentuk simulasi sehingga akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Salah satu simulasi yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan multimedia pembelajaran interaktif. Berdasarkan kebutuhan itu dipilihlah software Adobe Flash CS4. Adobe Flash CS4 merupakan suatu perangkat lunak untuk pembuatan animasi dengan standar profesional, dilengkapi dengan bahasa permograman ActionScript. ActionScript digunakan untuk membuat interaksi dan animasi. Hasil observasi awal di SMA N 5 Magelang berupa wawancara dengan guru dan nilai ulangan harian mata pelajaran fisika menunjukkan bahwa hasil belajar fisika masih rendah. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh : 1. Pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode ceramah. 2. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa ada respon atau timbal balik, sehingga pembelajaran berlangsung satu arah.
5
3. Siswa kurang berani untuk berkomunikasi dengan guru atau mengajukan pertanyaan pada saat pembelajaran. 4. Metode atau model pembelajaran yang digunakan kurang bervariatif. Kondisi tersebut yang menyebabkan hasil belajar siswa masih rendah, karena proses pembelajaran masih berlangsung satu arah dan didominasi oleh guru, sehingga siswa tidak bisa belajar secara aktif. SMA N 5 Magelang sudah memiliki ruang multimedia yang cukup lengkap. Ada 24 perangkat komputer di ruang tersebut yang bisa diakses dan dimanfaatkan keberadaanya oleh semua warga SMA N 5 Magelang. Ruang multimedia tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran agar siswa lebih senang dan tertarik dalam mengikuti pelajaran yang diberikan. Akan tetapi, dalam pembelajaran fisika penggunaan ruang multimedia tersebut masih belum optimal, karena pembelajaran fisika masih dilakukan di dalam kelas dan hanya memanfaatkan fasilitas yang ada seperti papan tulis, sedangkan penggunaan LCD proyektor masih belum digunakan secara optimal. Hal ini dikarenakan di sekolah ini belum memiliki software pendidikan untuk kegiatan pembelajaran. Selain itu juga pengetahuan guru tentang software pendidikan sangat terbatas terutama dalam proses pembuatannya karena memerlukan keahlian khusus dibidang komputer. Salah satu model pembelajaran yang diharapkan dapat memberikan perubahan sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat adalah dengan menggunakan media interaktif berupa komputer. Penggunaan komputer diharapkan memberikan dampak yang positif berupa ketertarikan siswa terhadap
6
materi yang disampaikan dan siswa tidak merasa jenuh. Alasan penggunaan media interaktif berupa komputer adalah sudah ada penelitian yang menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan komputer akan meningkatkan ketertarikan dan hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari (Robert & Elizabeth, 2007). Model pembelajaran yang menggunakan media interaktif berupa komputer berbeda dengan model pembelajaran yang lain. Perbedaan itu dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk belajar sendiri menggunakan media dan hasil belajar yang akan diperoleh merupakan hasil interaksi antara siswa dengan media interaktif. Dari hasil observasi tersebut dan dari uraian diatas mengenai pentingnya pengembangan media belajar oleh seorang guru, maka peneliti sebagai calon guru tertarik untuk mengembangkan media belajar dengan menggunakan Adobe Flash CS4 dengan mengambil judul Implementasi Model Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Pada Siswa SMA Untuk Menumbuhkan Kemandirian Belajar.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran interaktif berbasis komputer mampu menumbuhkan kemandirian belajar siswa ?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menumbuhkan kemandirian belajar siswa melalui model pembelajaran interaktif berbasis komputer.
7
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat: 1.4.1 Bagi Siswa 1) Meningkatkan kemandirian belajar siswa. 2) Memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik. 1.4.2 Bagi Guru 1) Memberikan masukan agar pendekatan atau model yang digunakan dalam pembelajaran lebih menekankan pada keterlibatan siswa dan aktivitas siswa di kelas. 2) Memberikan pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran fisika yang paling tepat untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa.
1.5 Penegasan Istilah Penegasan istilah dimaksudkan untuk menghindari salah pengertian serta memberikan batas ruang lingkup penelitian. Istilah-istilah yang perlu diberi penegasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Implementasi Implementasi merupakan proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai, dan sikap. Dalam Oxford Advance Learner’s Dictionary dikemukakan bahwa implementasi adalah Put something into effect (penerapan sesuatu yang memberikan efek atau dampak) (Mulyasa, 2002 : 93).
8
2) Model Pembelajaran Interaktif Model
pembelajaran
interaktif
adalah
poses
pembelajaran
dimana
penyampaian materi, diskusi dan kegiatan pembelajaran lain dilakukan melalui komputer (Darmadi 2007). 3) Kemandirian Belajar Kemandirian belajar adalah aktifitas yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri (Dimyati 1998:51).
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi. Untuk mempermudah memahami skripsi ini, maka perlu dituliskan sistematikanya sebagai berikut: 1) Bagian Awal Bagian awal ini terdiri dari: halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. 2) Bagian Isi Bagian isi dari skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu: a. Bab 1 Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan skripsi.
9
b. Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab ini berisi teori-teori yang mendukung dan berkaitan dengan permasalahan penelitian dan hipotesis. c. Bab 3 Metode Penelitian Bab ini berisi lokasi dan subjek penelitian, faktor yang diteliti, populasi dan sampel, variabel penelitian, jenis penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis instrumen penelitian, metode analisis data, dan indikator keberhasilan. d. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan. e. Bab 5 Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran. 3) Bagian Akhir Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan belajar mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu dengan menguasai prinsip-prinsip dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologis (Anni, 2006: 2). Menurut Anni (2006: 2) konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar psikologi antara lain: a.
Gagne dan Barliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil pengalaman.
b.
Morgan, dkk menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktek atau pengalaman.
c.
Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan aktivitas jiwa dan raga seseorang yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik.
10
11
2.2 Pembelajaran Pembelajaran
merupakan
terjemahan
dari
learning.
Pembelajaran
berdasarkan makna KBBI berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. Subjek pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif. Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran (Suprijono, 2009: 13).
2.3 Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terdapat implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas (Suprijono, 2009: 45). Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends, sebagaimana dikutip oleh Suprijono (2009: 46), model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran,
tahap-tahap
dalam
kegiatan
pembelajaran,
lingkungan
pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan
12
sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
2.4 Model Pembelajaran Interaktif Beberapa pakar multimedia interaktif (MMI) mengemukakan bahwa model pembelajaran MMI diartikan sebagai suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkret. Pengajaran menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal). Dengan demikian, dapat diharapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa. Model pembelajaran interaktif adalah proses pembelajaran di mana penyampaian materi, diskusi, dan kegiatan pembelajaran lain dilakukan melalui media komputer (Darmadi, 2007). Muhammad (2002) menekankan pentingnya media sebagai alat untuk merangsang proses belajar. Sutopo (2003) menjelaskan bahwa model pembelajaran MMI dalam banyak aplikasi, pengguna dapat memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya, dan mendapatkan jawaban yang mempengaruhi komputer untuk mengerjakan fungsi selanjutnya.
13
2.5 Kemandirian Belajar Didalam proses pembelajaran setiap siswa selalu diarahkan agar menjadi siswa yang mandiri. Supaya siswa tersebut mandiri, maka siswa tersebut harus belajar, sehingga kemandirian belajar dapat dicapai. Didalam perkembangannya kemandirian muncul sebagai hasil proses belajar dan pengalaman itu sendiri dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Kemandirian siswa mencerminkan kesadaran siswa dalam memenuhi kebutuhan belajarnya sendiri untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan tertentu. Kemandirian tumbuh dan berkembang karena dua faktor , yaitu (1) disiplin, (2) komitmen terhadap kelompok. Faktor tersebut menyatakan bahwa kemandirian itu berkembang melalui proses keragaman manusia dalam kesamaan dan kebersamaan, bukan dalam kevakuman. Keadaan mandiri akan muncul bila sesorang belajar, dan sebaliknya kemandirian tidak akan muncul dengan sendirinya bila seseorang tidak mau belajar. Terlebih lagi kemandirian dalam belajar tidak akan muncul apabila siswa tidak dibekali dengan ilmu yang cukup. Dalam pembelajaran guru hanya berfungsi sebagai fasilitator, yaitu guru hanya sebagai pembimbing, misalnya membantu siswa untuk memecahkan sesuatu masalah bila siswa tersebut mengalami kesulitan dalam belajar. Menurut Benson, sebagaimana dikutip oleh Liawati (2005: 32), bahwa kemandirian siswa dapat ditingkatkan dalam beberapa prinsip yang mencakup : 1. Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. 2. Memberikan pilihan sumber pembelajaran.
14
3. Memberikan kesempatan untuk memilih dan memutuskan. 4. Memberikan semangat kepada siswa. 5. Mendorong siswa melakukan refleksi. Menurut Sisco, sebagaimana dikutip oleh Liawati (2005: 33), ada 6 langkah kegiatan untuk membantu individu menjadi lebih mandiri dalam belajar, yaitu : 1. Pre-planning (aktivitas sebelum proses pembelajaran). 2. Menciptakan lingkungan belajar yang positif. 3. Mengembangkan rencana pembelajaran. 4. Mengidentifikasikan aktivitas pembelajaran yang sesuai. 5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan monitoring. 6. Mengevaluasi hasil pembelajaran individu. Kemandirian adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-hari atau dengan sedikit bimbingan sesuai dengan tahapan perkembangan dan kapasitasnya. Kemandirian belajar siswa diperlukan agar mereka mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya, selain itu dalam mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan diri sendiri. Menurut Prasasti, sebagaimana dikutip oleh Indriani (2006: 34) mengemukakan bahwa kemandirian adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-hari atau dengan sedikit bimbingan sesuai dengan tahapan perkembangan dan kapasitasnya. Menurut Suparno, sebagaimana dikutip oleh Astuti (2005: 40), ada beberapa keterampilan belajar yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat meningkatkan kemandirian belajarnya, yaitu :
15
1. Mengenal diri sendiri. Siswa mampu mengetahui bagaimana kondisi dan keadaan yang ada pada dirinya baik itu yang berupa kelebihan maupun kekurangan. Memahami diri sendiri menjadi sangat penting karena banyak orang yang keliru menafsirkan kemampuan-kemampuan dirinya baik karena menilai terlalu optimis maupun sebaliknya karena terlalu pesimistik dan menilai rendah kemampuan-kemampuannya dan akan sangat penting untuk memahami apa yang sebenarnya ingin dicapai atau dicita-citakan, yang merupakan visi terhadap kehidupan yang akan datang. 2. Memotivasi diri sendiri. Motivasi ada yang bersifat instrinsik yaitu yang memang tumbuh di dalam orang itu sejak awal, tetapi ada juga motivasi yang sifatnya ekstrinsik yaitu yang berasal dari luar dirinya, apakah itu dari orang tua, guru, teman ataupun tuntutan pekerjaan. Menumbuhkan motivasi ini sebenarnya bisa dipelajari yaitu dengan cara membuat daftar keuntungankeuntungan yang akan diperoleh ketika memutuskan untuk mempelajari sesuatu. 3. Mengarahkan
diri
sendiri
dalam
belajar.
Yang
dimaksud
dengan
mengarahkan diri sendiri dalam belajar adalah memulai kegiatan belajar karena lingkungan yang mendorongnya melakukan sesuatu. Adapula orang yang mengarahkan diri sendiri di dalam belajar karena memang sistem dalam lingkungannya memberikan peluang, selain itu ada juga orang yang melaksanakan kegiatan pengarahan diri dalam belajar itu karena faktor kebetulan ketika ia sudah mempunyai waktu luang untuk mempelajari sesuatu yang menjadi minatnya.
16
4. Catatan harian. Catatan harian bertujuan untuk mencatat apa yang harus dilakukan, apa yang telah dicapai, serta apa yang harus dicapai, masalahmasalah yang harus diselesaikan, dengan catatan harian ini membantu ingatan seseorang. 5. Mengenal lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah lingkungan belajar atau sumber-sumber belajar yang tidak terhitung jumlahnya. Sumbersumber belajar berupa orang, bahan bacaan, lembaga atau institusi, maupun setting yang sengaja maupun yang semula tidak disengaja untuk dijadikan sumber belajar tetapi dapat berfungsi sebagai sumber belajar. Adapun ciri-ciri kemandirian (Amti, 1998: 117) adalah : 1. Mengenal diri sendiri sebagaimana adanya. Siswa mampu mengetahui bagaimana kondisi dan keadaan yang ada pada dirinya baik itu yang berupa kelebihan maupun kekurangan. 2. Menerima diri sendiri secara positif. Siswa selalu berfikir positif terhadap kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Jika mempunyai kelebihan tidak merasa sombong. Kelebihan harus dimanfaatkan sebaik dan semaksimal mungkin supaya kelebihan yang dimilikinya dapat berkembang dengan baik. Jika mempunyai kekurangan tidak merasa rendah diri. Siswa harus tetap percaya diri dan berusaha sebaik dan semaksimal mungkin supaya siswa tidak merasa terpuruk dengan kekurangannya itu. 3. Mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri. Siswa mampu mengambil keputusan dalam menentukan pilihan, tidak bergantung pada orang lain.
17
4. Mengarahkan diri sesuai dengan keputusan. Siswa mampu mengarahkan dirinya sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya, mampu menentukan langkah-langkah selanjutnya supaya siswa tidak berhenti pada tahap tertentu setelah mengambil keputusan. 5. Mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat dan kemampuan yang dimilikinya. Siswa mampu mengembangkan potensi, minat dan kemampuannya sesuai dengan bimbingan yang diperoleh supaya hasil yang akan dicapai bisa optimal. Kemandirian dalam belajar dapat diartikan sebagai aktivitas belajar dan berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar (Dimyati 1998: 51). Pembelajar dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila telah mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain. Pada dasarnya kemandirian merupakan perilaku individu yang mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantun orang lain. Kemandirian belajar seseorang sangat tergantung pada seberapa jauh seseorang tersebut dapat belajar mandiri. Dalam belajar mandiri siswa akan berusaha sendiri terlebih dahulu untuk mempelajari serta memahami isi pelajaran yang dibaca atau dilihatnya melalui media pandang dan dengar. Jika siswa mendapat kesulitan barulah siswa tersebut akan bertanya atau mendiskusikan dengan teman, guru atau pihak lain yang sekiranya lebih berkompeten dalam mengatasi kesulitan tersebut. Siswa yang mandiri akan mampu mencari sumber belajar yang dibutuhkan serta harus mempunyai
18
kreativitas inisiatif sendiri dan mampu bekerja sendiri dengan merujuk pada bimbingan yang diperolehnya. Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri, melainkan belajar secara berinisiatif, dengan ataupun tanpa bantuan orang lain dalam belajar. Salah satu prinsip belajar mandiri adalah peserta didik mampu mengetahui kapan dia membutuhkan bantuan atau dukungan pihak lain. Menurut pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah suatu aktivitas/kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa atas kemauannya sendiri dengan tidak tergantung pada orang lain, serta mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dalam menyelesaikan tugasnya. Proses belajar mengajar fisika SMA dapat mencapai hasil yang maksimal jika siswa memiliki hasil belajar yang baik dan tentunya ditunjang pula oleh berbagai faktor psikologis seperti minat, motivasi, kreativitas dan kemandirian. Dalam interaksi belajar mengajar fisika, diharapkan siswa aktif belajar secara mandiri. Menurut Yunginger (2008: 65) indikator kemandirian belajar terdiri dari beberapa variabel, yaitu: “visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, dan emotional activities”. Tabel 2.1 Indikator Kemandirian Belajar Siswa Indikator 1. Visual activities (aktifitas pandang)
Aspek Siswa memperhatikan langkah-langkah penggunaan media pembelajaran. Siswa membaca materi sebelum pembelajaran dimulai.
2. Oral activities (aktifitas lisan)
Siswa mengajukan pertanyaan jika menemukan permasalahan.
19
Siswa mendiskusikan dengan teman jika menemukan permasalahan. 3. Listening activities
Siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh
(aktifitas dengar)
guru. Siswa menyimak pada saat pembelajaran.
4. Writing activities
Siswa mampu mengerjakan soal yang tersedia dalam
(aktifitas tulis)
media pembelajaran. Siswa mampu membuat ikhtisar/catatan-catatan penting pada saat pembelajaran.
5. Emotional activities
Siswa menjadi lebih bersemangat ketika menggunakan
(aktifitas emosional)
media pembelajaran ini. Siswa mampu bersaing secara positif dengan teman yang lain dalam menyelesaikan soal.
2.6 Materi Pembelajaran Listrik Dinamis merupakan salah satu materi pokok yang diberikan pada kelas X. Dalam penelitian ini materi Listrik Dinamis yang akan diberikan adalah materi pokok bahasan Hukum Kirchhoff yang terdiri dari Hukum I Kirchhoff dan Hukum II Kirchhoff. 2.6.1 Hukum I Kirchhoff Jumlah arus listrik yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus listrik yang keluar dari titik percabangan disebut Hukum I Kirchhoff.
20
Gambar 2.1 Hukum I Kirchhoff
2.6.1.1 Rangkaian Seri Sebuah rangkaian listrik disebut rangkaian seri jika dalam rangkaian tersebut hanya ada satu lintasan yang dilalui arus listrik. Pada rangkaian seri, kuat arus yang melalui masing-masing komponen sama besar, walaupun hambatan masing-masing komponen berbeda.
a
b
Gambar 2.2 Rangkaian Seri
Dari gambar tersebut tegangan pada ujung-ujung R1, R2, dan R3 adalah V1, V2, dan V3. Sedangkan tegangan total antara titik a dan b adalah Vtotal. Untuk hambatan-hambatan yang disusun seri berlaku : 2.1 2.2 Oleh karena Sehingga
,
,
dan 2.3
21
2.6.1.2 Rangkaian Paralel Jika suatu rangkaian listrik memberikan lebih dari satu lintasan untuk aliran arus listriknya, rangkaian tersebut dinamakan rangkaian paralel. Pada rangkaian paralel, tegangan pada masing-masing komponen sama besar, walaupun hambatan setiap komponen berbeda.
a
b
Gambar 2.3 Rangkaian Paralel
Pada gambar tersebut, kuat arus listrik yang melalui R1, R2, dan R3 adalah I1, I2, dan I3. Adapun kuat arus antara titik a dan b adalah I. pada rangkaian paralel berlaku : 2.4 2.5
Maka
2.6
22
2.6.2 Hukum II Kirchhoff Jumlah aljabar GGL (ε) dalam suatu rangkaian tertutup sama dengan nol, artinya tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti semua energi listrik digunakan atau diserap seluruhnya disebut Hukum II Kirchhoff.
Arah loop
Gambar 2.4 Hukum II Kirchhoff
Secara matematis : ∑
+ ∑ IR = 0
2.7
Perjanjian tanda: 1. Tentukan arah loop, jika saat mengikuti loop kutub (+) GGL ditemui lebih dulu, maka GGL ε bertanda (+). Sebaliknya jika kutub (-) GGL ditemui lebih dulu,maka GGL ε bertanda (-). 2. Arus I bertanda (+) jika arus searah dengan loop, dan sebaliknya arus I bertanda (-) jika berlawanan arah loop. 3. Jika hasil perhitungan kuat arus positif maka arah perumpamaannya benar, bila negatif berarti arah arus berlawanan dengan arah pada perumpamaan. 2.6.2.1 Rangkaian dengan 1 loop b
a Arah loop
d
c Gambar 2.5 Rangkain 1 loop
23
Pada rangkaian tersebut, arus listrik yang mengalir adalah sama, yaitu I. Misalkan ambil arah loop searah dengan arah I, yaitu a-b-c-d-a. selanjutnya, kuat arus I dapat dihitung dengan Hukum II Kirchhoff : ∑
+ ∑ IR = 0
2.8
Sehingga -
+
+ IR = 0
2.9
2.6.2.2 Rangkaian dengan dua loop atau lebih
Arah loop 1
Arah loop 2
1
2
Gambar 2.6 Rangkain 2 loop
Pada rangkaian diatas terdapat 2 loop, yaitu loop 1 dan loop 2. Berdasarkan Hukum I Kirchhoff :
2.10 Berdasarkan Hukum II Kirchhoff : Sesuai dengan perjanjian tanda maka diperoleh :
Loop 1
2.11
24
Loop 2
2.12 Eliminasikan pers. 2.9 dan pers. 2.10
2.13 Substitusikan pers. 2.11 ke pers. 2.8 Maka akan diperoleh nilai I1, I2 dan I3.
2.7 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang memerlukan pengujian secara empiris. Ada 2 macam hipotesis yaitu hipotesis kerja, yang juga disebut Hipotesis alternatif (Ha) dan Hipotesis nol (Ho) yang juga disebut hipotesis statistik (Arikunto 2006:79). Ha
: Model pembelajaran interaktif berbasis komputer mampu menumbuhkan
kemandirian belajar siswa. Ho
: Model pembelajaran interaktif berbasis komputer tidak mampu
menumbuhkan kemandirian belajar siswa.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Subyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA N 5 Magelang yang beralamat di Jl. Barito II Sidotopo Magelang Utara 56114 Telp. (0293) 5505063. 3.1.2 Subyek penelitian Dalam penelitian ini yang subyek penelitiannya adalah siswa kelas X-B dan X-C SMA N 5 Magelang.
3.2 Faktor yang diteliti Faktor–faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar siswa yang sesuai dengan indikator kemandirian belajar yaitu aktifitas pandang, aktifitas lisan, aktifitas dengar, aktifitas tulis, dan aktifitas emosional.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Arikunto (2006:130) yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Berdasarkan definisi tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 5 Magelang tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah siswa 140.
25
26
3.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006: 131). Meskipun sampel hanya merupakan bagian dari populasi, kenyataankenyataan yang diperoleh dari sampel itu harus dapat menggambarkan dalam populasi. Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik random sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain: siswa mendapat materi berdasarakan kurikulum yang sama, siswa diampu oleh guru yang sama dan yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat yang sama, dengan menggunkaan random sampling diperoleh dua kelas sebagai kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas X-C dengan jumlah siswa 28 dan yang terpilih sebagai kelas kontrol adalah X-B dengan jumlah siswa 28. Kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran interaktif berbasis komputer dan kelas kontrol diterapkan metode alat peraga.
3.4 Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto 2006:118). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1)
Variabel Bebas Yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran interaktif berbasis komputer.
2)
Variabel Terikat Yang menjadi variabel terikat adalah kemandirian belajar siswa.
27
3.5 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian true experimental design. Menurut Arikunto (2006:86) penelitian true experimental design adalah jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi syarat. Yang dimaksud dengan persyaratan dalam ekperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenal dan ikut mendapatkan pengamatan yaitu kelas kontrol. Pada penelitian ini proses pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan, yaitu dengan membandingkan hasil pretest dan postest yang telah diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.6 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (Control Group PretestPostest). Dalam desain penelitian ini dilihat perbedaan pencapaian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest
Perlakuan
Postest
Eksperimen
T1
X
T2
Kontrol
T1
Y
T2
Kelompok
keterangan: T1
: tes awal
X
: pembelajaran menggunakan model pembelajaran interaktif
Y
: alat peraga
T2
: tes akhir
28
Pembelajaran yang diterapkan dalam kelas eksperimen adalah model pembelajaran interaktif berbasis komputer. Pada model pembelajaran ini proses pembelajaran, penyampaian materi, diskusi dan kegiatan pembelajaran lain dilakukan melalui komputer. Model pembelajaran interaktif berbasis komputer terdiri dari beberapa tahapan yaitu (1) tiap siswa mengoperasikan satu komputer, (2) tiap siswa menjalankan media yang telah dibuat, (3) tiap siswa belajar menggunakan media, (4) tiap siswa mengevaluasi hasil belajar dengan mengerjakan soal yang telah tersedia. Sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode alat peraga. Metode alat peraga terdiri dari berbagai tahapan yaitu (1) pengelompokan (membentuk kelompok kecil), (2) membagikan alat peraga, (3) tiap kelompok melakukan peragaan, (4) evaluasi (tiap kelompok mengevaluasi hasil dari peragaan dengan menjawab beberapa pertanyaan yang tersedia).
3.7 Metode Pengumpulan Data 3.7.1
Metode dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumen atau data yang mendukung penelitian seperti daftar nama siswa kelas X dan daftar nilai ulangan harian kelas X. Data ini akan digunakan untuk analisis tahap awal. 3.7.2
Lembar observasi
Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur kemandirian belajar siswa dan kinerja guru dalam mengajar di kelas. Kinerja guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesesuaian guru dalam melakukan pengajaran dengan
29
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran model pembajaran interaktif berbasis komputer yang telah disusun sebelumnya. Kemandirian belajar siswa yang diukur dengan lembar observasi adalah yang sesuai dengan indikator kemandirian belajar. 3.7.3
Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti tentang laporan pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 151). Dalam metode ini digunakan 1 angket, yaitu angket kemandirian belajar. Angket yang digunakan dalam pengumpulan data disusun berdasarkan indikator kemandirian belajar menggunakan format respon 4 poin dari skala Likert, di mana alternatif responnya adalah Sangat Sering (SS), Sering (S), kadang- kadang (KD), pernah (P), dan Tidak Pernah sama sekali (TP). Penentuan skor skala Likert dilakukan secara apriori. Bagi skor yang berarah positif akan mempunyai kemungkinan skor 4 (empat) untuk respon Sangat Sering (SS), 3 (tiga) untuk respon Sering (S), 2 (dua) untuk respon kadang- kadang (KD), 1 (satu) untuk respon pernah (P) dan 0 (nol) untuk respon Tidak Pernah sama sekali (TP). Sedangkan bagi skala yang berarah negatif, maka kemungkinan skor tersebut menjadi sebaliknya (Subino, 1987: 124)
30
3.8 Instrumen Penelitian Pada penelitian ini dilakukan pembuatan instrumen penelitian untuk mengambil data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Adapun langkah-langkah pembuatan instrumen adalah sebagai berikut: 6.
Setiap pertanyaan dirumuskan dengan sejelas-jelasnya.
7.
Pertanyaan yang diajukan hanya yang dapat dijawab oleh responden.
8.
Sifat pertanyaan harus netral dan objektif.
9.
Keseluruhan
pertanyaan
dalam
sebuah
angket
harus
sanggup
mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang khusus dihadapi.
3.9 Analisis Instrumen Penelitian Pembuatan angket digunakan secara hati-hati, hal ini dapat dilakukan dengan memecah variabel menjadi sub variabel dan indikator baru kemudian dibuat pertanyaan-pertanyaan (Arikunto, 2002: 145). Dalam hal ini yang bertindak sebagai ahli materi adalah dosen pembimbing. 3.9.1 Analisis Validitas Instrumen Untuk mengetahui validitas angket digunakan validitas logis. Validitas logis mengandung kata “logis”, yang berarti penalaran. Dengan demikian maka validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjukkan pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid tersebut dipandang terpenuhi karena instrumen yang bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Berdasarkan
31
penjelasan tersebut maka instrumen yang sudah disusun berdasarkan teori penyusunan instrumen, secara logis sudah valid (Arikunto, 2006: 65).
3.10 Metode Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis Tahap Awal 3.10.1.1 Uji Homogenitas Uji homogenitas untuk mengetahui seragam tidaknya varians sampelsampel yang akan diambil dari populasi yang sama. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diteliti ada 2 kelas, untuk meneliti kesamaan varians dari k buah kelas (k ≥ 2) yang memiliki data berdistribusi normal sebagai populasi, digunakan Uji Bartlett. Data yang digunakan dalam uji homogenitas populasi adalah data nilai ulangan harian. Hipotesis yang diajukan adalah: Ho =
=
=
= ... =
Ha = paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) Menghitung
(varians) dari masing-masing kelas.
2) Menghitung varians gabungan dari semua kelas dengan rumus:
3) Menghitung harga satuan B (uji bartlett) dengan rumus:
32
4) Menghitung nilai statis chi kuadrat (χ2) dengan rumus:
Kriteria pengujiannya adalah jika χ2hitung ≤ χ2(1-α)(k-1) dengan α (taraf signifikansi/taraf nyata)= 5% dan dk=k-1 dan k adalah jumlah kelas, maka masing-masing kelas dalam populasi mempunyai varians yang sama atau homogen (Sudjana, 2002: 263). 3.10.2 Metode Analisis Tahap Akhir 3.10.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Hal ini untuk menentukan uji statistik selanjutnya. Rumus yang digunakan adalah uji chi kuadrat. Langkah-langkah uji normalitas data sebagai berikut: 1) Menyusun data dan mencari skor tertinggi dan terendah. 2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas. 3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku. 4) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas. 5) Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas dengan rumus sebagai berikut:
6) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan menggunakan tabel. 7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva dengan rumus
33
keterangan: : chi kuadrat : frekuensi pengamatan : frekuensi yang diharapkan 8) Membandingkan harga chi kuadrat hitung dengan chi kuadrat tabel dengan derajat kebebasan dk = k – 1dan taraf signifikansi (α) = 5%. 9) Menarik kesimpulan, yaitu jika χ 2hitung< χ2(1-α)(k-1) maka data berdistribusi normal (Sudjana, 2002: 273). 3.10.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians Uji Kesamaan dua varians digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Hipotesis statistika sebagai berikut: , artinya kedua kelas mempunyai varians sama. , artinya kedua kelas mempunyai varians tidak sama. Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai berikut:
Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima jika Fhitung < F
1/2
α (n1-1)(n2-1)
dengan taraf signifikansi 5%. 3.10.2.3 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menguji adanya perbedaan kemandirian belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
34
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho
: kemandirian belajar siswa kelompok eksperimen lebih rendah
atau sama dengan kelompok kontrol ( Ha
)
: kemandirian belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari
pada dengan kelompok kontrol. (
)
Sesuai dengan hipotesis, maka teknik analisis yang dapat digunakan adalah uji t satu pihak kanan. Rumus t data yang digunakan sangat ditentukan oleh hasil uji kesamaan varians antara dua kelompok tersebut: a)
Jika Varians Sama dengan
keterangan : t
: koefisien perbedaan : rata-rata sampel 1 : rata-rata sampel 2 : varians sampel 1 : varians sampel 2
s2
: varians
n1
: jumlah subyek sampel 1
n2
: jumlah subyek sampel 2 (Sudjana, 2002: 239)
35
Kriteria pengujian: Ho diterima jika - t
(1-1/2α)
< thitung < t
(1-1/2α)
dengan derajat kebebasan
artinya rata-rata kemandirian belajar siswa kelompok eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelompok kontrol. Ha diterima jika thitung > ttable
(1-1/2α)
artinya rata-rata
kemandirian belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada dengan kelompok kontrol. Derajat kebebasan untuk tabel distribusi t adalah
dengan
peluang (1-1/2), = 5% taraf signifikan. b) Jika varians keduanya berbeda
Kriterianya pengujiannya Terima Ho jika:
dengan : w1 =
/ n1
t1 = t (1- 1/2 ), (n1 -1)
; w2 = ; t2 =
/ n2
t (1- 1/2 ), (n2 -1) (Sudjana, 2002: 241)
36
3.10.2.4 Analisis Lembar observasi Data dari lembar observasi kemandirian belajar siswa dan lembar kinerja guru dianalisis dengan menggunakan rumusan sebagai berikut :
(Purwanto, 2009: 102) keterangan: NP%
: presentase nilai yang diperoleh
R
: jumlah skor yang diperoleh
SM
: jumlah skor maksimal Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Lembar Observasi Rentang 0%
Keterangan Tidak baik (gagal)
<
NP%
≤ 39 %
39% <
NP%
≤ 55%
Kurang
55% <
NP%
≤ 65%
Cukup
65% <
NP%
≤ 79%
Baik
79% <
NP%
≤ 100%
Baik sekali (Arikunto, 2006: 245)
3.10.2.5 Analisis Angket / Kuesioner Langkah-langkah menganalisis data hasil angket adalah sebagai berikut : 1)
Memeriksa jawaban dan menyusunnya berdasarkan kode responden.
2)
Mengkuantitatifkan jawaban tiap pertanyaan sesuai dengan skor yang telah ditetapkan sebelumnya.
3)
Membuat tabulasi data.
37
Menghitung persentase untuk tiap-tiap subvariabel dengan menggunakan rumusan sebagai berikut :
(Purwanto, 2009: 102) keterangan: NP%
: presentase nilai yang diperoleh
R
: jumlah skor yang diperoleh
SM
: jumlah skor maksimal Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Lembar Kuesioner Rentang 0%
Keterangan Tidak baik (gagal)
<
NP%
≤ 39 %
39% <
NP%
≤ 55%
Kurang
55% <
NP%
≤ 65%
Cukup
65% <
NP%
≤ 79%
Baik
79% <
NP%
≤ 100%
Baik sekali (Arikunto, 2006: 245)
3.10.2.6 Signifikansi Kemandirian Belajar Untuk mengetahui taraf signifikansi peningkatan kemandirian belajar siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan rumus gain yaitu :
(Wiyanto, 2008: 86)
38
Keterangan : = gain ternormalisasi (normal gain) = nilai rata-rata postes = nilai rata-rata pretes Besarnya faktor
dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria hasil perhitungan uji gain ternormalisasi Gain
Kriteria
0≤
≤ 0,3
Rendah
0,3 <
≤ 0,7
Sedang
> 0,7
Tinggi
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Penelitian Kegiatan pembelajaran dilakukan pada kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran interaktif berbasis komputer dan pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode alat peraga pada sub pokok bahasan Hukum Kirchhoff. Kegiatan belajar mengajar kelas kontrol dilaksanakan di ruang laboratorium fisika. Pada awal kegiatan belajar siswa diberikan angket untuk mengetahui keadaan awal sebelum diterapkan metode alat peraga. Kemudian siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru lalu dilanjutkan para siswa melakukan peragaan untuk setiap kelompok. Pada akhir pembelajaran siswa diberikan angket untuk mengetahui keadaan akhir setelah diterapkan metode alat peraga. Untuk kelas eksperimen, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di ruang multimedia. Setiap siswa mengoperasikan satu komputer untuk menggunakan media pembelajaran. Pada awal kegiatan belajar siswa diberikan angket untuk mengetahui keadaan awal sebelum diberikan media pembelajaran. Kemudian guru memberi petunjuk penggunaan media pembelajaran kemudian dilanjutkan oleh siswa. Pada akhir pembelajaran siswa diberikan angket untuk mengetahui keadaan akhir setelah diberikan media pembelajaran. Pada penelitian ini yang diukur
39
40
adalah kemandirian belajar siswa yang berupa : visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, dan emotional activities.
4.1.2 Hasil Uji Ahli Media Pembelajaran Media pembelajaran ini di uji oleh seorang uji ahli, hasil dari uji ahli media pembelajaran didapatkan pencapainnya sebesar 68%. Sesuai dengan penilaian lembar kuisioner maka media pembelajaran ini dikategorikan baik, sehingga layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18. 4.1.3 Hasil Penelitian Kemandirian Belajar Siswa Kemandirian belajar siswa melalui model pembelajaran interaktif berbasis komputer dan metode alat peraga dinilai dengan menggunakan lembar observasi dan lembar angket. Penilaian dengan lembar observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan penilaian dengan lembar angket dilakukan sebelum pembelajaran dimulai dan setelah pembelajaran selesai dengan cara membagikan lembar angket kepada siswa. Hasil penilaian kemandirian belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Tabel 4.1 Hasil Kemandirian Belajar Siswa Lembar Observasi Kemandirian 1. Visual Activities (Aktifitas Pandang) 2. Oral Activities (Aktifitas Lisan) 3. Listening Activities (Aktifitas Dengar) 4. Writing Activities (Aktifitas Tulis) 5. Emotional Activities (Aktifitas Emosional) JUMLAH RATA-RATA KRITERIA
Pretest
Kelas Kontrol Postest
⟨g⟩
Pretest
Kelas Eksperimen Postest
⟨g⟩
52.68%
66.07%
0.28
57.14%
70.54%
0.31
82.14%
90.18%
0.45
70.54%
81.25%
0.36
73.21%
76.79%
0.13
73.21%
78.57%
0.20
46.43%
64.29%
0.33
53.57%
67.86%
0.31
77.68% 332.14% 66.43% BAIK
87.50% 384.82% 76.96% BAIK
0.44 1.64 0.33 SEDANG
78.57% 333.04% 66.61% BAIK
89.29% 387.50% 77.50% BAIK
0.50 1.68 0.34 SEDANG
41
Tabel 4.2 Hasil Kemandirian Belajar Siswa Lembar Angket Kemandirian 1. Visual Activities (Aktifitas Pandang) 2. Oral Activities (Aktifitas Lisan) 3. Listening Activities (Aktifitas Dengar) 4. Writing Activities (Aktifitas Tulis) 5. Emotional Activities (Aktifitas Emosional) JUMLAH RATA-RATA KRITERIA
Pretest
Kelas Kontrol Postest
⟨g⟩
Pretest
Kelas Eksperimen Postest
⟨g⟩
65.18%
69.64%
0.13
67.19%
72.77%
0.17
57.14%
62.50%
0.13
60.04%
66.74%
0.17
68.30%
70.09%
0.06
70.54%
75.45%
0.17
52.68%
57.81%
0.11
58.48%
62.28%
0.09
55.58% 298.88% 59.78% CUKUP
63.84% 323.88% 64.78% CUKUP
0.19 0.60 0.12 RENDAH
64.73% 320.98% 64.20% CUKUP
70.54% 347.77% 69.55% BAIK
0.16 0.76 0.15 RENDAH
4.1.4 Kinerja guru Kinerja guru yang dinilai meliputi beberapa aspek penilaian yang disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil penilaian kinerja guru kelas kontrol diperoleh hasil 80,95% dan dikategorikan baik sekali. Sedangkan hasil penilaian kinerja guru kelas eksperimen diperoleh hasil 90,48% dan dikategorikan baik sekali. Dengan kata lain kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru sebagian besar telah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19.
42
4.2 Pembahasan 4.2.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMA Negeri 5 Magelang dengan subyeknya adalah kelas X. Peneliti mengambil 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penelitian dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan di setiap kelas sampel. Pertemuan pertama digunakan untuk mengukur kemandirian belajar siswa sebelum diberikan perlakuan, sedangkan pertemuan kedua digunakan untuk mengukur kemandirian belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Kegiatan belajar mengajar kelas kontrol menggunakan metode alat peraga yang dilaksanakan di ruang laboratorium fisika. Pada pertemuan pertama siswa diberi angket untuk mengetahui kemandirian belajarnya sebelum digunakan metode alat peraga. Pada tahap selanjutnya guru melakukan demonstrasi untuk membantu siswa mengingat apa yang akan diperagakan. Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang telah dipilih secara acak kemudian guru membagikan alat untuk peragaan kepada setiap kelompok. Pada awalnya siswa masih bingung dengan peragaan yang dilakukan, tetapi setelah mendapatkan arahan dari guru, siswa mulai paham dengan apa yang diperagakan. Setelah melakukan peragaan, siswa diharapkan mampu menyelesaikan pertanyaan yang telah disediakan dalam LKS. Pada pertemuan kedua, guru langsung membagi alat yang akan digunakan untuk peragaan. Seperti pertemuan sebelumnya siswa masih mengalami kesulitan, tetapi guru mampu mengarahkan siswa sehingga siswa mampu menyelesaikan peragaan dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan yang tersedia dalam
43
LKS. Pada tahap akhir, siswa diberikan lembar angket untuk mengetahui kemandirian belajar siswa setelah diterapkan metode alat peraga. Kegiatan belajar mengajar pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran interaktif berbasis komputer, yang dilaksanakan di ruang multimedia. Pada pertemuan pertama siswa diberi angket untuk mengetahui kemandirian belajarnya sebelum digunakan media pembelajaran. Setiap siswa diberikan fasilitas untuk mengoperasikan satu komputer. Pada tahap selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah penggunaan media pembelajaran kemudian siswa diberikan kebebasan untuk menggunakan media pembelajaran. Ada beberapa siswa yang masih bingung dengan penggunaan media pembelajaran, tetapi dengan arahan guru akhirnya siswa tidak mengalami kesulitan. Pada pertemuan kedua, tanpa arahan dari guru siswa langsung menggunakan media pembelajaran. Setelah siswa membaca materi kemudian siswa diharapkan mampu menyelesaikan soal yang telah tersedia dalam media pembelajaran. Pada tahap akhir, siswa diberikan lembar angket untuk mengetahui kemandirian belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran interaktif berbasis komputer. Walaupun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kemandirian belajar siswa, guru tidak bisa membebaskan siswa sepenuhnya untuk belajar sendiri. Guru tetap memberikan bantuan dan arahan kepada siswa yang mengalami kesulitan supaya siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik. Selain menggunakan angket yang diisi oleh siswa, penelitian ini juga menggunakan lembar observasi untuk lebih menguatkan hasil kemandirian belajar siswa .
44
4.2.2 Hasil Uji Ahli Media Pembelajaran Kelayakan dari media pembelajaran harus diperhatikan, karena berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai. Penelitian ini menggunakan media pembelajaran interaktif sebagai instrumen. Sebelum media pembelajaran ini digunakan untuk penelitian, harus di uji terlebih dahulu kelayakannya. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah media pembelajaran ini layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Dari hasil uji ahli yang telah dilakukan diperoleh pencapaian sebesar 68%. Walaupun media pembelajaran ini masih jauh dari sempurna, tetap sesuai dengan penilaian lembar kuisioner maka media pembelajaran ini dikategorikan BAIK, sehingga layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Kekurang sempurnaan media pembelajaran ini dikarenakan karena si pembuat pada awalnya tidak punya keahlian dalam pembuatan media pembelajaran, tapi dengan kemauan dan usaha yang besar akhirnya media pembelajaran ini telah terselesaikan. 4.2.3 Hasil Penelitian Kemandirian Belajar Siswa Dari tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat diketahui ada beberapa aspek yang mengalami peningkatan besar dan ada beberapa aspek yang peningkatannya kecil untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Aspek yang mengalami peningkatan cukup besar adalah aspek visual activities, oral activities, dan emotional activities. Sedangkan aspek yang peningkatannya kecil adalah aspek listening activities dan writing activities. Visual activities, terjadi peningkatan besar karena pada awal pembelajaran siswa memperhatikan langkah-langkah penggunaan media pembelajaran maupun penggunaan alat peraga. Oral activities, terjadi peningaktan besar karena pada
45
saat pembelajaran siswa sering mengajukan pertanyaan jika menemukan permasalahan dan siswa sering berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Emotional activities, terjadi peningkatan besar karena siswa lebih bersemangat pada saat menggunakan media pembelajaran maupun alat peraga, hal ini terjadi karena siswa jarang menggunakan media pembelajaran yang menampilkan animasi dan melakukan peragaan. Listening
activities,
peningkatannya
kecil
karena
siswa
kurang
mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru, siswa lebih berkonsentrasi pada media pembelajaran dan alat peraga yang digunakan. Writing activities, peningkatannya kecil karena siswa jarang membuat ikhtisar atau catatan kecil pada saat pembelajaran maupun setelah pembelajaran. Dari tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat diketahui perbedaan kemandirian belajar siswa antara lembar observasi dan lembar angket. Rata-rata peningkatan hasil kemandirian belajar kelas kontrol untuk lembar observasi sebesar 0,33 dikategorikan sedang dan lembar angket sebesar 0,12 dikategorikan rendah. Sedangkan rata-rata pencapaian hasil kemandirian belajar kelas eksperimen untuk lembar observasi sebesar 0,34 dikategorikan sedang dan lembar angket sebesar 0,15 dikategorikan rendah. Terjadi perbedaan dimana lembar observasi kelas kontrol maupun kelas eksperimen lebih tinggi dibanding lembar angket. Hal ini dikarenakan lembar observasi hanya menilai siswa dari sudut pandang orang lain yaitu observer, jadi hasil yang didapatkan bisa lebih baik atau lebih jelek dari keadaan siswa yang sebenarnya. Sedangkan lembar angket diisi oleh siswa sendiri, sehingga hasil yang didapatkan benar-benar menggambarkan keadaan
46
siswa yang sebenarnya. Tujuan digunakannya lembar observasi adalah untuk menguatkan hasil yang didapatkan lembar angket. Hasil penelitian kelas eksperimen untuk lembar angket menunjukkan bahwa hasil kemandirian belajar siswa mengalami peningkatan setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran interaktif berbasis komputer. Walaupun peningkatan hasil kemandirian belajar siswa tergolong rendah, tapi interaksi siswa dengan media pembelajaran cukup bagus, ini ditunjukkan dengan antusiasme siswa terhadap media yang telah disediakan. Yang menyebabkan peningkatan hasil kemandirian belajar siswa rendah adalah masing-masing komputer terdapat fasilitas internet, sehingga banyak siswa yang menggunakan fasilitas itu bersamaan dengan media pembelajaran yang menyebabkan terpecahnya konsentrasi siswa dalam belajar. Penyebab yang lain adalah dalam pengisian angket kemandirian belajar, siswa tidak sungguh-sungguh dalam pengisian angket karena tidak berpengaruh terhadap nilai akademik mereka di sekolahan. Hal ini lah yang menyebabkan peningkatan hasil kemandirian belajar rendah. Akan tetapi hasil kemandirian belajar siswa tetap meningkat walaupun peningkatannya rendah. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran interaktif berbasis komputer mampu meningkatkan kemandirian belajar siswa Pada pelaksanaan penelitian terdapat beberapa kekurangan antara lain ada beberapa komputer yang tidak bisa mengakses file hasil share dari komputer induk, ini yang menghambat peneliti dalam memaksimalkan waktu yang tersedia karena harus mengcopy terlebih dahulu kemudian di paste ke komputer yang bermasalah tersebut. Walaupun demikian penelitian masih bisa berjalan dengan
47
lancar dan selesai tepat waktu karena peneliti dibantu dengan beberapa observer dalam mengcopy dan paste file media pembelajaran. Hasil penelitian kelas kontrol untuk lembar angket menunjukkan bahwa hasil kemandirian belajar siswa juga mengalami peningkatan setelah pembelajaran dengan metode alat peraga. Walaupun peningkatan hasil kemandirian belajar siswa tergolong rendah, tapi siswa saling bekerjasama dalam melakukan peragaan, bertukar pikiran, bertukar pendapat untuk menyelesaikan pertanyaan yang terdapat dalam LKS. Yang menyebabkan peningkatan hasil kemandirian belajar siswa rendah adalah dalam pengisian angket kemandirian belajar, siswa tidak sungguh-sungguh dalam pengisian angket karena tidak berpengaruh terhadap nilai akademik mereka di sekolahan. Hal ini lah yang menyebabkan peningkatan hasil kemandirian belajar rendah. Akan tetapi hasil kemandirian belajar siswa tetap meningkat walaupun peningkatannya rendah. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran metode alat peraga mampu meningkatkan kemandirian belajar siswa. Pada pelaksanaan penelitian terdapat beberapa kekurangan antara lain pada pembelajaran metode alat peraga ada siswa yang kurang berperan aktif dalam kelompok, sehingga peragaan dari kelompok tersebut kurang maksimal, yang mengakibatkan guru harus berkeliling untuk membantu kelompok tersebut supaya peragaan tetap berjalan lancar. 4.2.4 Kinerja Guru Penilaian kesesuaian guru dalam melakukan pengajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan lembar observasi. Kesesuaian kinerja
48
guru yang dinilai meliputi beberapa aspek penilaian yang disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil penilaian kinerja guru kelas kontrol diperoleh hasil 80,95% dan dikategorikan baik sekali. Sedangkan hasil penilaian kinerja guru kelas eksperimen diperoleh hasil 90,48% dan dikategorikan baik sekali. Dengan kata lain kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru sebagian besar telah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kemandirian dalam belajar dapat diartikan sebagai aktivitas belajar dan berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar. Pembelajar
dikatakan telah mampu
belajar secara mandiri apabila telah mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain. Berdasarkan observasi awal, kemandirian belajar siswa di SMA N 5 Magelang yang diperoleh belum optimal. Hal ini dilihat dari nilai populasi kelas X. Pencapaian yang tidak optimal itu sebagian besar disebabkan karena pembelajaran masih belum bervariasi dan monoton, artinya masih banyak menggunakan metode konvensional dimana guru menjelaskan materi dan siswa hanya mendengarkan. Kegiatan pembelajaran hanya terpusat pada guru dan komunikasi yang terjadi hanya satu arah yaitu dari guru ke siswa. Pembelajaran yang monoton juga berdampak pada kejenuhan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang membuat siswa menjadi malas untuk beraktivitas dalam belajar, sehingga mengakibatkan siswa malas untuk belajar sesuai dengan kemauan dan keinginan dari diri sendiri.
49
Model pembelajaran interaktif berbasis komputer berbeda dengan pembelajaran pada umumnya. Dalam model pembelajaran interaktif berbasis komputer siswa diberi kebebasan untuk melakukan kegiatatan pembelajaran, memahami materi dan menyelesaikan soal. Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan analisis data tahap awal yaitu uji homogenitas populasi dengan menggunakan uji Bartlett. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui keadaan awal populasi dan untuk mengetahui homogen dan tidaknya populasi kelas X SMA Negeri 5 Magelang yang terdiri dari 5 (lima) kelas. Data yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai ulangan harian kelas X. Berdasarkan hasil dari analisis diperoleh harga χ2hitung = 0,2665 dan χ2tabel = 0.7107 dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Karena χ2hitung < χ2tabel jadi populasi kelas X homogen sehingga kelas X dapat digunakan sebagai penelitian eksperimen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15. Nilai pretest dan postest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol terlebih dahulu diuji normalitasnya dengan uji chi-kuadrat. Dengan melakukan uji normalitas pada nilai pretest, didapatkan nilai χ2hitung kelas eksperimen = 5,7489 dan χ2hitung kelas kontrol = 2,3910. Pengujian yang sama dilakukan pada nilai postest, didapatkan nilai χ2hitung kelas eksperimen = 5,5951 dan χ2hitung kelas kontrol = 6,4429. Dengan taraf signifikansi (α) = 5% diperoleh χ2tabel = 16,1514. Jelas χ2hitung < χ2tabel, sehinggga dapat dikatakan bahwa nilai pretest dan postest kelas
eksperimen
dan
kelas
kontrol
terdistribusi
normal.
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22, 23, 24, dan 29.
Perhitungan
50
Uji kesamaan dua varians digunakan untuk mengetahui kesamaan varians dari sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan melakukan uji kesamaan dua varians pada nilai pretest, didapatkan nilai Fhitung = 0,7286. Pengujian yang sama dilakukan pada nilai postest, didapatkan nilai Fhitung = 1,1531. Dengan taraf signifikansi (α) = 5% diperoleh Ftabel = 1,9048. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25 dan 26. Jelas Fhitung < Ftabel, hal ini berarti kedua kelas mempunyai varians yang sama. Sehingga rumus yang digunakan dalam uji perbedaan dua rata-rata peningkatan hasil belajar adalah uji-t. Uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) bertujuan untuk mengetahui apakah ratarata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar siswa kelas kontrol. Berdasarkan perhitungan uji-t data pretest, didapatkan thitung = 1,9078 dan ttabel = 2,0049 dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Karena - t(11/2α)
maka Ho diterima. Dengan kata lain rata-rata hasil pencapaian
nilai pretest kelas eksperimen sama dengan pencapaian kelas kontrol. Hasil yang berbeda didapatkan pada pengujian data postest, didapatkan thitung = 2,8258 dan ttabel = 1,9607 dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Karena thitung > ttable (1-1/2α) maka Ha diterima, sehingga dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan hasil rata-rata pencapaian kemandirian belajar siswa kelas ekperimen dan rata-rata pencapaian kemandirian belajar siswa kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27 dan 28. Analisis tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis yang telah dikemukakan. Data yang digunakan adalah nilai pretest dan postest. Uji normalitas dengan menggunakan chi-kuadrat didapatkan bahwa nilai pretest dan
51
postest kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdistribusi normal. Selanjutnya uji kesamaan dua varians dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians dari sampel dan untuk menentukan perhitungan statistik dalam uji-t (uji perbedaan dua rata-rata). Hasil perhitungan uji kesamaan dua varians didapatkan bahwa sampel mempunyai varians yang sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25 dan 26. Analisis yang terakhir adalah uji-t (uji perbedaan dua rata-rata) yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan pencapaian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan uji-t pada nilai pretest, pencapaian nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol sama. Hal ini terjadi karena kelas eksperimen dan kelas kontrol belum mendapat perlakukan atau belum dilakukan pembelajaran pada kelas tersebut. Hasil yang berbeda didapatkan pada pengujian data postest, didapatkan thitung = 2.8258 dan ttabel = 1.9607 dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Karena thitung > ttable (1-1/2α) maka Ha diterima. Dengan kata lain terdapat perbedaan rata-rata pencapaian hasil kemandirian belajar siswa kelas ekperimen dan rata-rata pencapaian hasil kemandirian belajar siswa kelas kontrol. Hasil kemandirian belajar siswa pada penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yaitu oleh Yunginger (2008: 67). Dari penelitian Yunginger (2008: 67) diperoleh besarnya visual activities = 79,5%, oral activities = 67,8%, listening activities = 92,1%, writing activities = 72,8%, dan emotional activities = 74,5%. Dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa pada penelitian ini lebih rendah dari penelitian sebelumnya. Hal ini terjadi karena media pembelajaran yang digunakan kurang interaktif, dimana peneliti masih
52
dalam tahap sebagai pemula dalam penyusunan media, sehingga hasil dari media pembelajaran masih jauh dari sempurna. Gambaran umum dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat terlihat bahwa kemandirian belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami peningkatan, tetapi untuk kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran interaktif berbasis komputer lebih dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dibandingkan dengan hasil kemandirian belajar siswa kelas kontrol yang menggunakan metode alat peraga. Dari pembahasan yang dikemukakan di atas didapat kesimpulan yang sama dengan Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa model pembelajaran interaktif berbasis komputer mampu menumbuhkan kemandirian belajar siswa.
BAB 5 PENUTUP
5.1
Kesimpulan Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan menunjukkan bahwa
dengan menerapkan model pembelajaran interaktif berbasis komputer pada pembelajaran fisika mampu meningkatkan kemandirian belajar siswa. Ada beberapa aspek yang mengalami peningkatan besar dan ada beberapa aspek yang peningkatannya kecil untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Aspek yang mengalami peningkatan cukup besar adalah aspek visual activities, oral activities, dan emotional activities. Sedangkan aspek yang peningkatannya kecil adalah aspek listening activities dan writing activities.
5.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis akan
mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1) Untuk penelitian selanjutnya harus memperhatikan aspek listening activities dan writing activities, karena aspek ini yang peningkatannya kecil dalam penelitian ini. 2) Dalam pelaksanaan model pembelajaran interaktif berbasis komputer, harus diperhatikan
apakah
komputer
benar-benar
pembelajaran.
53
siap
untuk
digunakan
54
3) Guru harus mempersiapkan media pembelajaran dengan baik supaya siswa lebih bersemangat dalam belajar. 4) Dalam pelaksanaan model pembelajaran menggunakan metode alat peraga, harus diperhatikan kelengkapan alat yang akan digunakan untuk peragaan. 5) Guru harus mengecek apakah alat yang akan digunakan peragaan masih berfungsi dengan baik atau tidak supaya tidak mengganggu jalannya peragaan. 6) Guru harus mampu mengkondisikan siswa supaya jalannya pembelajaran menjadi tertib dan teratur.
DAFTAR PUSTAKA Amti, E. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Anni, C. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rieneka Cipta Astuti. R. D. 2005. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Kemandirian Siswa Dalam Belajar Pada Siswa Kelas Xi Sma Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi. Semarang : FIP Universitas Negeri Semarang. Asyik, A. N. 2008. Efektivitas Penggunaan Kerja Laboratorium Real Dan Virtual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Listrik Dinamis. Skripsi. Yogyakarta : FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Dimyati. 1998. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Edsall, R. & E. Wentz. 2007. Comparing Strategies for Presenting Concepts in Introductory Undergraduate Geography: Physical Models vs. Computer Visualization. Journal of Geography in Higher Education, Vol. 31, No. 3, 427–444. Web. 12 June 2010. Indriani, E. 2006. Kemandirian Belajar Akuntansi Dalam Implementasi Kurikulum 2004 Pada Siswa Kelas XI-IPS Di SMA Negeri 3 Purworejo. Skripsi. Semarang : FIS Universitas Negeri Semarang. Liawati, I. S. 2005. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa. Skripsi. Lampung : FMIPA Universitas Lampung. Muhammad, A. 2002. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Mulyasa, E. 2002. Rosdakarya.
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung:
55
PT Remaja
56
Pemberton, J.R., J. Borrego, & L.M. Cohen. 2006. Using Interactive Computer Technology to Enhance Learning. Vol. 33, No. 2. Web. 12 June 2010. Prasasti, S. 2004. 101 Cara Membina Kemandirian & Tanggung Jawab Anak. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Purwanto, N. 2009. Prinsi-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sutopo, A. H. (2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Jakarta: Graha Ilmu. Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Laboratorium. Semarang : UNNES PRESS.
Kompetensi
Yunginger, R. 2008. Deskripsi Tentang Aktivitas Kemandirian Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika. Jurnal Penelitian dan Pendidikan, Vol. 5 No. 1, hal 64 – 69. Web. 12 Juni 2010.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
57
58
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL No
Kode Siswa
1
K1
AGUNG TOVAN SETYABUDI
Nama Siswa
2
K2
AGUS PRASETYO
3
K3
ANGGA SEPTIAJI KURNIAWAN
4
K4
CHESSA PARAHITA LARASATI
5
K5
DORENA ABIGAIL
6
K6
DWI RAHMAWATI
7
K7
F. OKTA WIDYATMOKO
8
K8
FADILA ANGGRIANA
9
K9
FLORA NADIA ROSITA AMARADINA
10
K 10
FRANSISCA AJENG R.
11
K 11
FRANSISKA DITA SARI P.
12
K 12
GALELEA DINAR ASTA PRADIKA
13
K 13
GHANI RAHWINTA WRESNIWIRA
14
K 14
HASNA SEFRIDA PUTRI
15
K 15
IBNU CAHYANA GEMILANG
16
K 16
INDRA SATRIA PUTRA NUGRAHA
17
K 17
JONATHAN TEGAR TRI S.
18
K 18
KRISTIAN NOVA SURYA
19
K 19
LUTFI HIDAYAT
20
K 20
M. KHUSNUL ANWAR
21
K 21
NISA SULISTYA ARTIKA
22
K 22
RHEVA BAYU FIRMANSYAH
23
K 23
RIZKY ADAM PRATAMA
24
K 24
ROSALINA INDIRA H.P.
25
K 25
SEKAR RAHAJENG
26
K 26
SIWI KRISTINA SARI M.
27
K 27
HENDRAWAN SURYA
28
K 28
ALBI ALIF I.
59
Lampiran 2
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN No
Kode Siswa
1
E1
AGHNIYA PERKASA
Nama Siswa
2
E2
AGSRI DIPTA AWASTIKA
3
E3
AHMAD SYAHRISH SHIDDIQ
4
E4
AKHMAD MAHARIS SODIQ
5
E5
ANDY BASKORO TAUFIK
6
E6
ANNIS TIASARI
7
E7
ARIANI YOGA PRABAWA
8
E8
BUDI SUPRIYANTO
9
E9
CATUR PUTRA ARDIYANTO
10
E 10
DYAN RETNO LESTARI
11
E 11
ELINDA SULISTYORINI
12
E 12
ELLA DOARTY
13
E 13
ERSA CUCUN ALFINDO
14
E 14
KATHON BAGUS IRAWAN
15
E 15
MIFTAHUDIN
16
E 16
MUHAMMAD ILHAM
17
E 17
MUHAMMAD YULI ENDI R
18
E 18
NURMAINI PUSPITASARI
19
E 19
OVI LAKSITASARI
20
E 20
ROFIQ IHSAN TOYANI
21
E 21
ROSA NELLA WAHYU NINGRUM
22
E 22
SYIFA FAUZIA
23
E 23
VINA ANDIKA KRISNAWATI
24
E 24
VINOLA CINDY CLAUDIA
25
E 25
WAHYU NURTIKASARI
26
E 26
WILLIS BRAMANTYO
27
E 27
NASTITI MUKTI PERTIWI
28
E 28
ADINDAN MUTIARA PUTRI
60
Lampiran 3
KISI-KISI ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Indikator
Deskriptor
Item soal
Kemandirian belajar : 1. Visual activities (aktifitas pandang)
1. Siswa memperhatikan langkah-langkah
1, 2
penggunaan media pembelajaran. 2. Siswa membaca materi sebelum
3, 12
pembelajaran dimulai. 2. Oral activities (aktifitas lisan)
1. Siswa mengajukan pertanyaan jika
4, 13
menemukan permasalahan. 2. Siswa mendiskusikan dengan teman jika
5, 9
menemukan permasalahan. 3. Listening activities (aktifitas dengar) 4. Writing activities (aktifitas tulis)
1. Siswa mendengarkan penjelasan yang
6, 18
disampaikan oleh guru. 2. Siswa menyimak pada saat pembelajaran.
7, 15
1. Siswa mampu mengerjakan soal yang
8, 20
tersedia dalam media pembelajaran. 2. Siswa mampu membuat ikhtisar/catatan-
10, 11
catatan penting pada saat pembelajaran. 5. Emotional activities (aktifitas emosional)
1. Siswa menjadi lebih bersemangat ketika
14, 17
menggunakan media pembelajaran ini. 2. Siswa mampu bersaing secara positif dengan teman yang lain dalam menyelesaikan soal.
16, 19
61
Lampiran 4
ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA IDENTITAS RESPONDEN Nama
: ………………………
No. Absen
: ………………………
Kelas
: ………………………
A. Petunjuk Umum : Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak akan berpengaruh terhadap reputasi anda di sekolah. Silahkan mengisi dengan sejujurjujurnya dan sebenar-benarnya berdasarkan pikiran anda dan sesuai dengan yang anda alami. B. Petunjuk Khusus : Tuliskan pendapat anda terhadap setiap pernyataan (pertanyaan) dengan cara memberikan tanda centang (√) pada lembar jawaban sebagai berikut : a. SS : Jika sangat sering (menjadi kebiasaan) b. S : Jika sering (lebih dari 3 kali) c. KD: Jika kadang-kadang (kurang dari 3 kali) d. P : Jika pernah (pernah melakukan minimal 1 kali) e. TP : Jika tidak pernah sama sekali C. Daftar pertanyaan : No 1.
Pertanyaan Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru pada saat pembelajaran.
2.
Saya memperhatikan langkah-langkah penggunanaan media pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
3.
Sebelum pelajaran dimulai, saya terlebih dahulu membaca materi yang akan dipelajari.
4.
Saya bertanya kepada teman atau guru jika mengalami kesulitan.
5.
Saya mendiskusikan dengan teman jika
Pilihan Jawaban SS
S
KD
P
TP
62
menemukan permasalahan. 6.
Saya selalu mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru.
7.
Saya menyimak jika ada penjelasan yang disampaikan oleh guru.
8.
Saya mengerjakan sendiri soal yang ada dalam media pembelajaran.
9.
Saya selalu berdiskusi dengan teman disetiap pembelajaran.
10.
Saya membuat ikhtisar setelah pembelajaran selesai.
11.
Ketika menggunakan media pembelajaran ini saya membuat catatan-catatan penting tentang materi yang saya pelajari.
12.
Jika ada materi yang belum saya pahami, saya akan membaca dari buku referensi lain sebelum bertanya kepada guru atau orang lain.
13.
Saya selalu bertanya kepada teman atau guru walaupun tidak menemukan kesulitan.
14.
Dengan menggunakan media pembelajaran ini, saya menjadi lebih memahami materi.
15.
Saya menyimak langkah-langkah penggunaan media pembelajaran.
16.
Saya selalu menyelesaikan soal sebelum didahului oleh teman yang lain.
17.
Dengan adanya media pembelajaran ini saya menjadi lebih semangat dalam belajar.
18.
Saya mendengarkan penjelasan guru jika saya ingin mendengarkan.
19.
Saya berusaha menyelesaikan soal jika ada teman yang telah menyelesaikannya.
20.
Saya mengerjakan semua soal-soal dalam media pembelajaran ini walaupun tidak ditugaskan.
63
Lampiran 5
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Indikator
Deskriptor
Item soal
Kemandirian belajar : 6. Visual activities (aktifitas pandang) 7. Oral activities (aktifitas lisan)
3. Memperhatikan langkah-langkah penggunaan
1, 2
media pembelajaran. 4. Membaca materi sebelum pembelajaran dimulai.
3, 12
3. Mengajukan pertanyaan jika menemukan
4, 13
permasalahan. 4. Mendiskusikan dengan teman jika menemukan
5, 9
permasalahan. 8. Listening activities (aktifitas dengar) 9. Writing activities (aktifitas tulis)
3. Menyimak penjelasan yang disampaikan oleh
6, 18
guru. 4. Menyimak pada saat pembelajaran.
7, 15
3. Mampu mengerjakan soal yang tersedia dalam
8, 20
media pembelajaran. 4. Mampu membuat ikhtisar/catatan-catatan
10, 11
penting pada saat pembelajaran. 10. Emotional activities (aktifitas emosional)
3. Menjadi lebih bersemangat ketika menggunakan
14, 17
media pembelajaran ini. 4. Mampu bersaing secara positif dengan teman yang lain dalam menyelesaikan soal.
16, 19
64
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Nama : ……………………….. Kelas : ……………………….. Petunjuk 1. Isikan identitas pada kolom yang telah disediakan 2. Berikan pandangan anda dengan sejujur-jujurnya. 3. Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia. No 1.
Indikator Siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru pada saat pembelajaran.
2.
Siswa memperhatikan langkah-langkah penggunanaan media pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
3.
Sebelum pelajaran dimulai, siswa membaca materi yang akan dipelajari.
4.
Siswa bertanya kepada teman atau guru jika mengalami kesulitan.
5.
Siswa mendiskusikan dengan teman jika menemukan permasalahan.
6.
Siswa selalu menyimak penjelasan yang disampaikan oleh guru.
7.
Siswa tidak menyimak langkah-langkah penggunaan media pembelajaran.
8.
Siswa mengerjakan sendiri soal yang ada dalam media pembelajaran.
9.
Siswa selalu berdiskusi dengan teman disetiap pembelajaran.
10. Siswa membuat ikhtisar setelah pembelajaran selesai.
Ya
Tidak
65
11. Siswa tidak membuat ikhtisar setelah pembelajaran selesai. 12. Sebelum pelajaran dimulai, siswa tidak membaca materi yang akan dipelajari. 13. Siswa selalu bertanya kepada teman atau guru walaupun tidak menemukan kesulitan. 14. Dengan menggunakan media pembelajaran ini, siswa menjadi lebih memahami materi. 15. Siswa menyimak langkah-langkah penggunaan media pembelajaran. 16. Siswa berusaha menyelesaikan soal sendiri tanpa bantuan teman lain. 17. Dengan adanya media pembelajaran ini siswa menjadi lebih semangat dalam belajar. 18. Siswa menyimak penjelasan guru jika siswa ingin menyimak. 19. Siswa berusaha menyelesaikan soal dengan berkelompok atau dengan bantuan teman. 20. Siswa mengerjakan semua soal-soal dalam media pembelajaran ini walaupun tidak diminta guru. Jumlah Skor Skor Maksimal Kriteria
Magelang, ……………….. 2011 Observer
NIM. …………………...
66
Lampiran 7
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU Indikator 11. Membuka pelajaran 12. Kemampuan berkomunikasi dengan siswa 13. Mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran
Deskriptor 5. Menertibkan suasana kelas.
1
6. Memeriksa kehadiran siswa.
2
5. Memberikan penjelasan berkaitan dengan media
3
pembelajaran. 6. Ucapan jelas dan mudah dimengerti.
4
5. Mempersiapkan siswa untuk memulai pelajaran.
5
6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
6
berpartisipasi dalam pembelajaran.
14. Kemampuan menilai 5. Mengetahui penguasaan materi dengan hasil belajar siswa
pembelajaran 16. Menutup pelajaran
7
mengajukan pertanyaan kepada siswa. 6. Melaksanakan penilaian pada akhir
15. Keefektifan
Item soal
pembelajaran.
8 9
5. Pembelajaran lancar.
10
6. Suasana kelas terkendali.
11
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya setelah pembelajaran.
12
2. Mengajak siswa untuk menyimpulkan materi 17. Penampilan guru dalam pembelajaran
yang telah dipelajari. 1. Suara dapat didengar oleh seluruh siswa. 2. Ramah dan menyenangkan
13 14
67
Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU Petunjuk 1. Isikan identitas anda pada kolom yang telah disediakan 2. Berikan pandangan anda dengan sejujur-jujurnya. 3. Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia. No
Deskriptor
1.
Guru menertibkan suasana kelas
2.
Guru memeriksa kehadiran siswa
3.
Guru memberikan penjelasan berkaitan dengan media pembelajaran
4.
Guru berbicara dengan jelas dan mudah dimengerti
5.
Guru mempersiapkan siswa untuk memulai pelajaran
6.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran
7.
Guru memberi pertanyaan kepada siswa
8.
Guru melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran
9.
Guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
10. Guru mampu menciptakan suasana kelas yang terkendali 11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya setelah pembelajaran 12. Guru meminta kepada siswa untuk menyimpulkan materi
Ya
Tidak
68
yang telah dipelajari 13. Suara guru dapat didengar oleh seluruh siswa 14. Sikap guru ramah dan menyenangkan Jumlah Skor Skor Maksimal Kriteria
Magelang, ……………….. 2011 Guru Mata Pelajaran SMA N 5 Magelang
Observer
NIP. ……………………
NIM. …………………...
69
Lampiran 9
KISI-KISI ANGKET MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF No 1.
Indikator
No. Soal
Kriteria pendidikan a. Pembelajaran 1. Dapat digunakan sebagai sumber referensi belajar
1
2. Dapat digunakan sebagai pengganti guru
2
3. Bermanfaat bagi siswa
3
b. Isi materi 1. Isi materi sesuai silabus
4
2. Isi materi menarik dan interaktif
5
c. Interaksi 1. Struktur media sesuai dengan kebutuhan pemakai
6
2. Mempunyai balikan terhadap input yang diberikan
7
d. Balikan 1. Balikan bersifat positif dan tidak membuat pemakai
8
putus asa 2. Balikan bersifat korektif 2.
9
Kriteria Tampilan a. Komposisi warna tidak mengacaukan tampilan
10
b. Pemakaian kata dan bahasa 1. Mudah dibaca dengan jelas
11
2. Mudah dipahami
12
c. Pemakaian hipertext membantu pemakai menjelajahi
13
program d. Grafis 1. Grafis membuat informasi lebih interaktif
14
2. Grafis membantu untuk memvisualisasi hal yang sulit
15
teramati
70
e. Animasi 1. Animasi membantu pemakai dalam melihat kejadian
16
yang sulit teramati 2. Animasi memotivasi pemakai untuk mempelajari
17
Hukum Kirchoff
3.
f. Tombol, menu, dan icon sederhana dan mudah dipahami
18
g. Desain tampilan menarik
19
Kualitas Teknik a. Pengoperasian program 1. Pengoperasian program mudah dilakukan
20
2. Terdapat menu exit program, sehingga pemakai dapat
21
dengan mudah keluar dari menu b. Respon user 1. Pemakai merasa senang menggunakan program
22
2. Pemakai tidak merasa bosan menggunakan program
23
c. Faslitas program lengkap terdiri atas menu utama, sub
24
menu dan exit d. Program bebas dari kesalahan (error) yang dapat membuat program berhenti
25
71
Lampiran 10
ANGKET MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF : …………………………… Nama Asal Instansi : …………………………… Petunjuk : 1. Isilah nama dan asal intansi anda pada kolom yang disediakan 2. Berikan pendapat anda sengan sejujurnya dan sebenarnya 3. Berikan tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Untuk : Ahli Multimedia No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Pertanyaan Media pembelajaran ini dapat digunakan sebagai sumber referensi Media pembelajaran ini dapat digunakan sebagai pengganti guru Media pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi siswa Isi materi dari media pembelajaran ini sesuai dengan silabus Isi materi dari media pembelajaran ini menarik dan interaktif Struktur dari media pembelajaran ini sesuai dengan kebutuhan pemakai Media pembelajaran ini memberikan balikan terhadap input yang diberikan Balikan dari media pembelajaran ini membuat pemakai tidak mudah putus asa Pesan yang diberikan merupakan koreksi dari jawaban yang diberikan siswa Komposisi warna proporsional sehingga tidak mengacaukan tampilan media Kalimat-kalimat dalam media pembelajaran ini mudah dibaca dengan jelas Kalimat-kalimat dalam media pembelajaran ini mudah dipahami
SS
Pilihan Jawaban S KS TS
STS
72
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Pemakai dapat menjelajahi program tanpa harus selesai pada salah satu menu Grafis pada media pembelajaran ini membuat informasi lebih interaktif Grafis memudahkan pemakai untuk melihat visualisasi hal yang sulit teramati Animasi memudahkan pemakai dalam melihat kejadian yang sulit teramati Dengan animasi, pemakai dapat termotivasi dalam mempelajari Hukum Kirchhoff Tombol-tombol menu dalam media pembelajaran ini sederhana dan mudah dioperasikan Bentuk tampilan pada media pembelajaran menarik Pemakai dapat mengoperasikan program dengan mudah Pemakai dapat keluar dari program setiap saat, karena tersedianya exit program disetiap tampilan Media pembelajaran ini membuat pemakai merasa senang Pemakai tidak merasa bosan saat menggunakan media pembelajaran ini Fasilitas program media pembelajaran ini sudah lengkap Dalam menggunakan program ini tidak pernah terjadi kesalahan (error)
Kritik dan saran : ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………… Semarang, ……………. 2011 Penilai
NIP. ..……………………..
Lampiran 11
73
LEMBAR KERJA SISWA
I.
Judul
: Kuat Arus pada Rangkaian Majemuk untuk dua loop
Kls/Smt
: X/II
Waktu
: 2 x 45 menit
Metode
: Eksperimen dan Diskusi Informasi
Petunjuk Belajar 1. Baca secara cermat petunjuk percobaan sebelum anda melakukan kegiatan. 2. Baca buku – buku fisika kelas X semester 2 untuk materi Listrik Dinamis 3. Lakukan percobaan sesuai langkah-langkah yang telah disajikan.
II.
Kompetensi yang akan dicapai Memformulasikan besaran-besaran listrik kedalam persamaan.
III.
Indikator Menentukan kuat arus dan tegangan yang terjadi pada rangkaian tertutup.
IV.
Informasi a. Jumlah arus dalam satu titik percabangan sama dengan nol, disebut Hk. I Kirchhoff b. Jumlah aljabar GGL dan penurunan tegangan dalam rangkaian tertutup atau loop sama dengan nol, disebut Hk. II Kirchhoff + IR = 0
V.
Tempat Ruang Laboratorium
74
VI.
Alat dan Bahan 1. Lampu/hambatan yang sudah diketahui nilainya 2. Amperemeter 3. Voltmeter 4. Baterai 5. Saklar 6. kabel
VII.
Langkah Kerja Rangkaian Seri 1. Susun alat seperti gambar
A1
R1
R2
V1
V2
A2
2. Ukur besar kuat arus dan tegangan masing-masing dan catat hasilnya pada tabel! No
Hambatan (R)
Arus (I)
Tegangan (V)
1.
R1 = ………. ohm
A1 = ………. ampere
V1 = ………. volt
2.
R2 = ………. ohm
A2 = ………. ampere
V2 = ………. volt
75
Rangkaian Paralel 1. Susun alat seperti gambar V1 R1 A1 A3
A4
R2 A2
V2
2. Ukur besar kuat arus dan tegangan masing-masing dan catat hasilnya pada tabel! No Hambatan (R)
Arus (I)
Tegangan (V)
1.
R1 = ………. ohm
A1 = ………. ampere
V1 = ………. volt
2.
R2 = ………. ohm
A2 = ………. ampere
V2 = ………. volt
3.
A3 = ………. ampere
4.
A4 = ………. ampere
Pertanyaan Rangkaian Seri 1. Apakah A1 dan A2 menunjukkan angka yang sama? 2. Berapakah tegangan total pada rangkaian tersebut? 3. Apakah jumlah tegangan total menunjukkan angka yang sama dengan tegangan baterai? 4. Apa kesimpulan anda dari kegiatan ini?
76
Rangkaian Paralel 1. Apakah A3 dan A4 menunjukkan angka yang sama? 2. Jumlahkan A1 dan A2. Apakah hasil penjumlahannya sama dengan angka yang ditunjukkan A3 atau A4? 3. Apakah V1 dan V2 menunjukkan angka yang sama? 4. Apa kesimpulan anda dari kegiatan ini?
77
LEMBAR KERJA SISWA
I.
Judul
: Kuat Arus pada Rangkaian Majemuk untuk dua loop
Kls/Smt
: X/II
Waktu
: 2 x 45 menit
Metode
: Eksperimen dan Diskusi Informasi
Petunjuk Belajar 1.
Baca secara cermat petunjuk percobaan sebelum anda melakukan kegiatan.
2.
Baca buku – buku fisika kelas X semester 2 untuk materi Listrik Dinamis
3. II.
Lakukan percobaan sesuai langkah-langkah yang telah disajikan.
Kompetensi yang akan dicapai Memformulasikan besaran-besaran listrik kedalam persamaan.
III.
Indikator Menentukan kuat arus dan tegangan yang terjadi pada rangkaian tertutup.
IV.
Informasi a. Jumlah arus dalam satu titik percabangan sama dengan nol, disebut Hk. I Kirchhoff b. Jumlah aljabar GGL dan penurunan tegangan dalam rangkaian tertutup atau loop sama dengan nol, disebut Hk. II Kirchhoff + IR = 0
V.
Tempat Ruang Laboratorium
78
VI.
Alat dan Bahan 1. Lampu/hambatan yang sudah diketahui nilainya 2. Amperemeter 3. Voltmeter 4. Baterai 5. Saklar 6. kabel
VII.
Langkah Kerja 1. Susun alat seperti gambar V1
V2
R1
R2 A1
A2 A3 R3
V3
2. Ukur besar kuat arus dan tegangan masing-masing dan catat hasilnya pada tabel! No Hambatan (R)
Arus (I)
Tegangan (V)
1.
R1 = ………. ohm
A1 = ………. ampere
V1 = ………. volt
= ………. volt
2.
R2 = ………. ohm
A2 = ………. ampere
V2 = ………. volt
= ………. volt
3.
R3 = ………. ohm
A3 = ………. ampere
V3 = ………. volt
……… ohm
……… ampere
………. volt
GGL ( )
……… volt
79
VIII. Pertanyaan 1. Jumlahkan A1 dan A2. Apakah hasil penjumlahannya sama dengan angka yang ditunjukkan A3? 2. Berapakah nilai
dan
? Bandingkan!
3. Apa kesimpulan anda dari kegiatan ini?
80
Lampiran 12
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: XI/1 (satu)
Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Standar Kompetensi
: Menerapkan prinsip-prinsip Hukum Kirchhoff
Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi rangkaian listrik yang disusun secara seri dan paralel
I.
Indikator – Menjelaskan hukum I Kirchhoff dan hukum II Kirchhoff dengan benar. – Menerapkan prinsip hukum I Kirchhoff dan hukum II Kirchhoff pada rangkaian seri dan paralel dengan benar.
II. Tujuan Pembelajaran – Siswa mampu menjelaskan Hukum I Kirchhoff dan Hukum II Kirchhoff dengan benar. – Siswa mampu menerapkan prinsip hukum I Kirchhoff dan hukum II Kirchhoff pada rangkaian seri dan paralel dengan benar. III. Materi Ajar – Hukum Kirchhoff IV. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya jawab 4. Demonstrasi
81
V. Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan Awal Guru membuka dan mengawali pelajaran dengan tanya jawab tentang Hukum Kirchhoff. Kegiatan Inti Eksplorasi : – Siswa mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan disertai dengan tanya jawab. Elaborasi : – Guru menjelaskan penggunaan media atau alat yang akan digunakan untuk pembelajaran. – Setelah melihat animasi yang ada di media pembelajaran, diharapkan siswa mampu untuk merumuskan hubungan jumlah arus listrik yang masuk dengan jumlah arus listrik yang keluar. – Guru melakukan diskusi/tanya jawab untuk menentukan rumus Hukum I Kirchhoff. – Setelah melihat animasi yang ada di media pembelajaran, diharapkan siswa mampu untuk merumuskan bahwa jumlah aljabar GGL dalam suatu rangkaian tertutup sama dengan nol. – Guru melakukan diskusi/tanya jawab untuk menentukan rumus Hukum II Kirchhoff. – Diharapkan siswa mengerjakan soal yang sudah disediakan dalam media pembelajaran supaya lebih memahami materi. Konfirmasi : – Guru menutup pelajaran dengan menyimpulkan dan memberi penekanan pada materi Hukum Kirchhoff. Kegiatan Akhir : Pemberian tugas mandiri, tugas kelompok, dan tugas membaca serta memahami materi berikutnya.
82
VI. Alat/Bahan/Sumber Belajar Alat-Alat/Bahan
: Ampermeter, Voltmeter, lampu kecil, baterai (1,5 volt)
Sumber
: Buku Fisika SMA 2 (BUMI AKSARA)
Sarana/Media
:
VII.Penilaian – Tugas mandiri, tugas kelompok, dan tes keterampilan peragaan. Contoh Soal Kuis 1. Apa yang dimaksud dengan hukum I Kirchhoff! 2. Apa yang dimaksud dengan hukum II Kirchhoff! 3. Berapa kuat arus yang mengalir pada rangkaian di bawah ini?
83
Kunci jawaban: 1. Yang dimaksud hukum I Kirchhoff adalah jumlah arus listrik yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus listrik yang keluar dari titik percabangan tersebut. 2. Yang dimaksud dengan hukum II Kirchhoff adalah jumlah aljabar perubahan tegangan dalam suatu rangkaian tertutup sama dengan nol. 3. Rparalel:
Rseri:
Sehingga:
84
Lampiran 13
HUKUM KIRCHHOFF 1. Hukum I Kirchhoff Jumlah arus listrik yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus listrik yang keluar dari titik percabangan disebut Hukum I Kirchhoff.
Gambar 2.1 Hukum I Kirchhoff
1.1 Rangkaian Seri Sebuah rangkaian listrik disebut rangkaian seri jika dalam rangkaian tersebut hanya ada satu lintasan yang dilalui arus listrik. Pada rangkaian seri, kuat arus yang melalui masing-masing komponen sama besar, walaupun hambatan masing-masing komponen berbeda. a
b
Gambar 2.2 Rangkaian Seri
Dari gambar tersebut tegangan pada ujung-ujung R1, R2, dan R3 adalah V1, V2, dan V3. Sedangkan tegangan total antara titik a dan b adalah Vtotal. Untuk hambatan-hambatan yang disusun seri berlaku : 1.1 1.2 Oleh karena Sehingga
,
,
dan 1.3
85
1.2 Rangkaian Paralel Jika suatu rangkaian listrik memberikan lebih dari satu lintasan untuk aliran arus listriknya, rangkaian tersebut dinamakan rangkaian paralel. Pada rangkaian paralel, tegangan pada masing-masing komponen sama besar, walaupun hambatan setiap komponen berbeda. a
b
Gambar 2.3 Rangkaian Paralel
Pada gambar tersebut, kuat arus listrik yang melalui R1, R2, dan R3 adalah I1, I2, dan I3. Adapun kuat arus antara titik a dan b adalah I. pada rangkaian paralel berlaku : 1.4 1.5
Maka
1.6
2. Hukum II Kirchhoff Jumlah aljabar GGL (ε) dalam suatu rangkaian tertutup sama dengan nol, artinya tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti semua energi listrik digunakan atau diserap seluruhnya disebut Hukum II Kirchhoff.
Arah loop
Gambar 2.4 Hukum II Kirchhoff
86
2.1
Secara matematis : Perjanjian tanda:
4. Tentukan arah loop, jika saat mengikuti loop kutub (+) GGL ditemui lebih dulu, maka GGL ε bertanda (+). Sebaliknya jika kutub (-) GGL ditemui lebih dulu,maka GGL ε bertanda (-). 5. Arus I bertanda (+) jika arus searah dengan loop, dan sebaliknya arus I bertanda (-) jika berlawanan arah loop. 6. Jika hasil perhitungan kuat arus positif maka arah perumpamaannya benar, bila negatif berarti arah arus berlawanan dengan arah pada perumpamaan. 2.1 Rangkaian dengan 1 loop b
a Arah loop
d
2
1
c
Gambar 2.5 Rangkain 1 loop
Pada rangkaian tersebut, arus listrik yang mengalir adalah sama, yaitu I. Misalkan ambil arah loop searah dengan arah I, yaitu a-b-c-d-a. selanjutnya, kuat arus I dapat dihitung dengan Hukum II Kirchhoff : ∑
+ ∑ IR = 0
2.2
Sehingga -
+
+ IR = 0
2.3
2.2 Rangkaian dengan dua loop atau lebih
Arah loop 1
1
Arah loop 2
2
Gambar 2.6 Rangkain 2 loop
87
Pada rangkaian diatas terdapat 2 loop, yaitu loop 1 dan loop 2. Berdasarkan Hukum I Kirchhoff : 2.4 Berdasarkan Hukum II Kirchhoff : Sesuai dengan perjanjian tanda maka diperoleh :
Loop 1 2.5
Loop 2 2.6
Eliminasikan pers. 2.9 dan pers. 2.10
2.7 Substitusikan pers. 2.11 ke pers. 2.8 Maka akan diperoleh nilai I1, I2 dan I3.
88
Lampiran 14 DATA POPULASI DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN KELAS X SMA NEGERI 5 MAGELANG TAHUN AJARAN 2010/2011 NO
NILAI KELAS X-A
X-B
X-C
X-D
X-E
1
68
70
65
74
73
2
65
70
68
64
65
3
68
65
78
70
71
4
75
75
75
70
73
5
68
70
70
64
60
6
67
68
68
63
65
7
68
65
68
67
68
8
68
65
70
72
70
9
70
70
75
68
70
10
70
70
65
70
65
11
73
65
70
65
66
12
71
70
68
65
65
13
65
68
70
68
65
14
65
70
68
67
70
15
68
70
68
70
71
16
72
65
72
70
68
17
71
70
67
65
67
18
65
65
70
73
70
19
73
70
75
72
70
20
68
75
68
70
68
21
72
75
70
68
70
22
68
70
70
70
66
23
68
68
70
65
65
24
70
68
70
70
70
25
74
75
65
70
71
26
65
70
68
70
69
27
65
68
68
70
68
28
68
68
67
68
70
1928
1938
1946
1918
1909
n
28
28
28
28
28
68.8571
69.2143
69.5000
68.5000
68.1786
S2
8.5714
9.5079
9.8148
8.3333
8.7447
S
2.9277
3.0835
3.1329
2.8868
2.9571
Lampiran 15
89 UJI HOMOGENITAS POPULASI
Hipotesis 2 Ho : 1
22
=
2 H1 : 1 Kriteria:
=
22
23
....
23
....
=
26…… 26……
Ho diterima jika 2 hitung ≤ 2 (1-) (k-1) Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
2(1-)(k-1) Pengujian Hipotesis Kelas
ni
dk=ni-1
Si²
(dk)Si²
Log Si²
dk Log Si²
X-A
28
27
8.5714
231.4286
0.9331
25.1924
X-B
28
27
9.5079
256.7143
0.9781
26.4083
X-C
28
27
9.8148
265.0000
0.9919
26.7808
X-D
28
27
8.3333
225.0000
0.9208
24.8621
X-E
28
27
8.7447
236.1071
0.9417
25.4271
140
135
44.9722
1214.2500
4.7656
128.6708
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
(ni-1) Si2
S2 =
(ni-1)
=
1214.2500 135
=
8.99444
Log S2 = 0.9539743 B = (Log S2 ) (ni - 1)
2
= =
1 x 135 128.7865
= =
(Ln 10) { B - (ni-1) log Si2} 2.3026 {128.7865 - 128.6708}
= 0.2665 Untuk = 5% dengan dk = k-1 = 5 - 1 = 4 diperoleh 2tabel = 0.7107 Karena 2 hitung < 2 tabel maka populasi mempunyai varians yang sama HOMOGEN
90
Lampiran 16 ANALISIS ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS KONTROL
PRETEST No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 K28
JUMLAH Σ MAKSIMUM PENCAPAIAN %
1 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 4 3 4 91 112
2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 77 112
3 2 3 2 2 3 2 0 3 2 3 2 3 2 2 2 0 1 1 2 2 3 1 4 2 3 3 2 3 60 112
4 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 4 3 3 3 2 70 112
5 3 3 2 3 2 2 1 3 3 3 2 1 4 2 1 0 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 3 3 66 112
6 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 89 112
81.25% 68.75% 53.57% 62.50% 58.93% 79.46%
7 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 84 112 75%
8 3 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 68 112
9 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3 2 4 4 2 3 2 3 4 69 112
60.71% 61.61%
Pertanyaan 10 11 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 1 4 1 2 1 0 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 0 3 0 0 0 1 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 56 63 112 112 50%
12 2 3 2 2 4 3 4 3 0 2 2 1 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 64 112
13 2 3 2 2 2 1 0 1 0 2 2 1 1 2 2 4 0 2 1 1 2 2 3 4 2 2 1 4 51 112
14 2 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 2 1 0 2 2 4 3 2 3 4 3 2 2 3 4 66 112
15 2 3 3 2 3 1 4 3 2 3 2 2 2 2 1 1 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 70 112
16 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 50 112
17 2 3 2 2 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 72 112
18 1 1 2 1 1 2 4 3 2 3 0 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 63 112
19 2 2 2 2 4 0 2 3 1 2 0 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 61 112
20 2 3 2 2 3 0 1 2 1 2 2 1 1 1 3 0 1 2 1 2 1 2 4 2 2 2 2 2 49 112
56.25% 57.14% 45.54% 58.93% 62.50% 44.64% 64.29% 56.25% 54.46% 43.75%
Hasil pencapaian pretes kemandirian belajar siswa kelas kontrol adalah 59.78%. Berdasarkan kriteria penilaian lembar kuesioner, pencapaian kelas kontrol dikategorikan kemandirian belajarnya CUKUP. Keterangan : item 1 s/d 20 adalah pertanyaan yang ada di lembar angket kemandirian belajar siswa.
Skor
Pencapaian %
48 56 45 45 60 37 49 51 39 53 42 43 40 44 39 34 38 50 50 51 43 49 60 57 48 55 51 62 1339 2240
60.00% 70.00% 56.25% 56.25% 75.00% 46.25% 61.25% 63.75% 48.75% 66.25% 52.50% 53.75% 50.00% 55.00% 48.75% 42.50% 47.50% 62.50% 62.50% 63.75% 53.75% 61.25% 75.00% 71.25% 60.00% 68.75% 63.75% 77.50%
59.78%
91 ANALISIS ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS KONTROL
POSTTEST No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 K28
JUMLAH Σ MAKSIMUM PENCAPAIAN %
1 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 92 112
2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 78 112
3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 74 112
4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 2 3 3 4 3 3 3 2 74 112
5 3 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 4 2 2 3 3 74 112
6 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 89 112
82.14% 69.64% 66.07% 66.07% 66.07% 79.46%
7 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 86 112 77%
8 3 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 2 73 112
9 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 4 4 2 3 2 3 3 72 112
65.18% 64.29%
Pertanyaan 10 11 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 4 2 2 3 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 63 69 112 112 56%
12 2 2 2 2 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 1 68 112
13 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 4 2 4 4 2 1 1 2 2 2 4 2 2 1 2 60 112
14 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 77 112
15 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 72 112
16 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 52 112
17 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 89 112
18 2 1 2 2 1 2 4 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 67 112
19 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 68 112
20 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 54 112
61.61% 60.71% 53.57% 68.75% 64.29% 46.43% 79.46% 59.82% 60.71% 48.21%
Hasil pencapaian posttes kemandirian belajar siswa kelas kontrol adalah 64.78%. Berdasarkan kriteria penilaian lembar kuesioner, pencapaian kelas kontrol dikategorikan kemandirian belajarnya CUKUP. Keterangan : item 1 s/d 20 adalah pertanyaan yang ada di lembar angket kemandirian belajar siswa.
Skor
Pencapaian %
50 48 47 49 60 46 55 52 54 48 54 48 55 58 46 48 63 52 51 51 47 52 62 58 49 52 51 45 1451 2240
62.50% 60.00% 58.75% 61.25% 75.00% 57.50% 68.75% 65.00% 67.50% 60.00% 67.50% 60.00% 68.75% 72.50% 57.50% 60.00% 78.75% 65.00% 63.75% 63.75% 58.75% 65.00% 77.50% 72.50% 61.25% 65.00% 63.75% 56.25%
64.78%
92
Lampiran 17 ANALISIS ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
PRETEST No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27 E28
JUMLAH Σ MAKSIMUM PENCAPAIAN %
1 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 95 112
2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 82 112
3 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 1 61 112
4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 4 2 4 4 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 79 112
5 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2 1 1 4 2 3 3 79 112
6 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 88 112
84.82% 73.21% 54.46% 70.54% 70.54% 78.57%
7 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 88 112 79%
8 3 2 2 2 3 3 2 1 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 69 112
9 2 0 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 61 112
61.61% 54.46%
Pertanyaan 10 11 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 2 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 1 2 4 4 4 4 2 2 3 2 4 4 3 2 66 71 112 112 59%
12 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 4 1 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 63 112
13 1 2 1 1 2 3 2 1 1 2 2 2 0 3 1 4 4 2 2 0 2 1 1 2 2 2 2 2 50 112
14 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 75 112
15 3 2 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 77 112
16 2 2 2 2 1 3 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 64 112
17 2 2 3 3 2 3 1 2 1 4 3 4 2 3 4 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 76 112
18 2 3 2 1 1 2 1 3 1 3 2 4 2 2 3 4 3 2 3 0 2 3 2 2 2 3 2 3 63 112
19 3 1 3 4 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 75 112
20 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 56 112
63.39% 56.25% 44.64% 66.96% 68.75% 57.14% 67.86% 56.25% 66.96% 50.00%
Hasil pencapaian pretes kemandirian belajar siswa kelas eksperimen adalah 64.20%. Berdasarkan kriteria penilaian lembar kuesioner, pencapaian kelas eksperimen dikategorikan kemandirian belajarnya CUKUP. Keterangan : item 1 s/d 20 adalah pertanyaan yang ada di lembar angket kemandirian belajar siswa.
Skor
Pencapaian %
45 45 46 53 43 60 44 49 45 64 55 52 48 49 58 61 58 59 51 43 44 47 50 54 54 50 63 48 1438 2240
56.25% 56.25% 57.50% 66.25% 53.75% 75.00% 55.00% 61.25% 56.25% 80.00% 68.75% 65.00% 60.00% 61.25% 72.50% 76.25% 72.50% 73.75% 63.75% 53.75% 55.00% 58.75% 62.50% 67.50% 67.50% 62.50% 78.75% 60.00%
64.20%
93 ANALISIS ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
POSTTEST No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27 E28
JUMLAH Σ MAKSIMUM PENCAPAIAN %
1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 101 112
2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 85 112
3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 71 112
4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 2 4 2 3 4 2 4 4 2 3 3 3 2 2 4 2 2 2 82 112
5 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 1 1 4 2 3 3 86 112
6 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 91 112
90.18% 75.89% 63.39% 73.21% 76.79% 81.25%
7 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 91 112 81%
8 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 72 112
9 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 68 112
64.29% 60.71%
Pertanyaan 10 11 3 3 3 3 4 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 2 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 4 3 2 72 76 112 112 64%
12 4 4 3 2 2 3 2 2 2 2 4 1 1 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 2 69 112
13 4 2 4 1 3 3 2 1 2 2 2 2 1 3 1 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 63 112
14 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 86 112
15 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4 3 2 83 112
16 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 68 112
17 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 84 112
18 2 3 3 1 3 2 1 3 1 3 2 4 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 73 112
19 3 2 3 4 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 78 112
20 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 59 112
67.86% 61.61% 56.25% 76.79% 74.11% 60.71% 75.00% 65.18% 69.64% 52.68%
Hasil pencapaian posttes kemandirian belajar siswa kelas eksperimen adalah 69.55%. Berdasarkan kriteria penilaian lembar kuesioner, pencapaian kelas eksperimen dikategorikan kemandirian belajarnya BAIK. Keterangan : item 1 s/d 20 adalah pertanyaan yang ada di lembar angket kemandirian belajar siswa.
Skor
Pencapaian %
65 57 64 53 50 60 49 54 49 64 55 53 51 51 60 61 58 60 51 60 49 59 51 54 57 50 63 50 1558 2240
81.25% 71.25% 80.00% 66.25% 62.50% 75.00% 61.25% 67.50% 61.25% 80.00% 68.75% 66.25% 63.75% 63.75% 75.00% 76.25% 72.50% 75.00% 63.75% 75.00% 61.25% 73.75% 63.75% 67.50% 71.25% 62.50% 78.75% 62.50%
69.55%
94
Lampiran 18
ANALISIS ANGKET MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UJI AHLI No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Pertanyaan Media pembelajaran ini dapat digunakan sebagai sumber referensi Media pembelajaran ini dapat digunakan sebagai pengganti guru Media pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi siswa Isi materi dari media pembelajaran ini sesuai dengan silabus Isi materi dari media pembelajaran ini menarik dan interaktif Struktur dari media pembelajaran ini sesuai dengan kebutuhan pemakai Media pembelajaran ini memberikan balikan terhadap input yang diberikan Balikan dari media pembelajaran ini membuat pemakai tidak mudah putus asa Pesan yang diberikan merupakan koreksi dari jawaban yang diberikan siswa Komposisi warna proporsional sehingga tidak mengacaukan tampilan media Kalimat-kalimat dalam media pembelajaran ini mudah dibaca dengan jelas Kalimat-kalimat dalam media pembelajaran ini mudah dipahami Pemakai dapat menjelajahi program tanpa harus selesai pada salah satu menu Grafis pada media pembelajaran ini membuat informasi lebih interaktif Grafis memudahkan pemakai untuk melihat visualisasi hal yang sulit teramati Animasi memudahkan pemakai dalam melihat kejadian yang sulit teramati Dengan animasi, pemakai dapat termotivasi dalam mempelajari Hukum Kirchhoff Tombol-tombol menu dalam media pembelajaran ini sederhana dan mudah dioperasikan Bentuk tampilan pada media pembelajaran menarik Pemakai dapat mengoperasikan program dengan mudah Pemakai dapat keluar dari program setiap saat, karena tersedianya exit program disetiap tampilan Media pembelajaran ini membuat pemakai merasa senang Pemakai tidak merasa bosan saat menggunakan media pembelajaran ini Fasilitas program media pembelajaran ini sudah lengkap Dalam menggunakan program ini tidak pernah terjadi kesalahan (error) JUMLAH Σ MAKSIMUM PENCAPAIAN %
Hasil pencapaian angket uji ahli multimedia adalah 68.00%. Berdasarkan kriteria penilaian lembar kuesioner, media pembelajaran dikategorikan BAIK.
Skor 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 68 100 68.00%
95
Lampiran 19 Analisis Lembar Observasi Kinerja Guru No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Deskriptor Guru menertibkan suasana kelas Guru memeriksa kehadiran siswa Guru memberikan penjelasan berkaitan dengan media pembelajaran Guru berbicara dengan jelas dan mudah dimengerti Guru mempersiapkan siswa untuk memulai pelajaran Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran Guru memberi pertanyaan kepada siswa Guru melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran Guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru mampu menciptakan suasana kelas yang terkendali Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya setelah pembelajaran Guru meminta kepada siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari Suara guru dapat didengar oleh seluruh siswa Sikap guru ramah dan menyenangkan Jumlah Skor Skor Maksimal Pencapaian Pencapaian Total Kriteria
Observer 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 12 2 14 14 85.71%
Kelas Kontrol Observer 2 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 12 2 14 14 85.71% 80.95% BAIK SEKALI
Observer 3 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 10 4 14 14 71.43%
Hasil analisis lembar observasi kinerja guru diperoleh hasil 80.95% untuk kelas kontrol dan 90.48% untuk kelas eksperimen. Berdasarkan kriteria lembar observasi, pencapaian 80.95% dikategorikan Baik Sekali, dan pencapaian 90.48% dikategorikan Baik Sekali. Artinya dalam kegiatan pembelajaran guru telah melaksanakan KBM sesuai dengan RPP.
Observer 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 13 1 14 14 92.86%
Kelas Eksperimen Observer 2 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 12 2 14 14 85.71% 90.48% BAIK SEKALI
Observer 3 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 13 1 14 14 92.86%
96
Lampiran 20 ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS KONTROL
PRETEST No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 K28
JUMLAH Σ MAKSIMUM PENCAPAIAN %
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25 28 89%
2 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 18 28
3 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8 28
64.29% 28.57%
4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 23 28
5 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 21 28
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 28
7 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 16 28
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 28
9 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 28
82%
75%
96%
57%
96%
86%
Pertanyaan 10 11 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 8 8 28 28 29%
29%
12 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 8 28
13 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24 28
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 27 28
28.57%
86%
96%
15 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 16 28
16 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 28
57.14% 28.57%
Hasil pencapaian pretes kemandirian belajar siswa kelas kontrol adalah 66.43%. Berdasarkan kriteria penilaian lembar kuesioner, pencapaian kelas kontrol dikategorikan kemandirian belajarnya BAIK. Keterangan : item 1 s/d 20 adalah pertanyaan yang ada di lembar observasi kemandirian belajar siswa.
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 28
18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 23 28
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 24 28
20 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 9 28
100%
82%
86%
32.14%
Skor
Pencapaian %
14 14 13 14 12 13 15 14 14 12 13 12 13 14 14 15 15 11 13 11 15 14 13 13 12 14 11 14 372 560
70.00% 70.00% 65.00% 70.00% 60.00% 65.00% 75.00% 70.00% 70.00% 60.00% 65.00% 60.00% 65.00% 70.00% 70.00% 75.00% 75.00% 55.00% 65.00% 55.00% 75.00% 70.00% 65.00% 65.00% 60.00% 70.00% 55.00% 70.00%
66.43%
97 ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS KONTROL
POSTTEST No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 K28
JUMLAH Σ MAKSIMUM PENCAPAIAN %
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 25 28 89%
2 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 15 28
3 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 17 28
53.57% 60.71%
4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 25 28
5 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25 28
6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 23 28
7 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 19 28
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 25 28
9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 28
89%
89%
82%
68%
89%
93%
Pertanyaan 10 11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 18 18 28 28 64%
64%
12 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 17 28
13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 25 28
14 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 28
15 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 19 28
16 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 22 28
17 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 28
18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25 28
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 26 28
20 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 11 28
60.71%
89%
89%
67.86%
79%
89%
89%
93%
39.29%
Hasil pencapaian posttes kemandirian belajar siswa kelas kontrol adalah 76.96%. Berdasarkan kriteria penilaian lembar kuesioner, pencapaian kelas kontrol dikategorikan kemandirian belajarnya BAIK. Keterangan : item 1 s/d 20 adalah pertanyaan yang ada di lembar observasi kemandirian belajar siswa.
Skor
Pencapaian %
15 17 15 14 16 17 16 16 16 17 14 13 17 15 16 17 16 14 15 13 16 15 15 16 14 16 13 17 431 560
75.00% 85.00% 75.00% 70.00% 80.00% 85.00% 80.00% 80.00% 80.00% 85.00% 70.00% 65.00% 85.00% 75.00% 80.00% 85.00% 80.00% 70.00% 75.00% 65.00% 80.00% 75.00% 75.00% 80.00% 70.00% 80.00% 65.00% 85.00%
76.96%
98
Lampiran 21 ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
PRETEST No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27 E28
JUMLAH Σ MAKSIMUM PENCAPAIAN %
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25 28 89%
2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 19 28
3 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 10 28
67.86% 35.71%
4 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 20 28
5 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 20 28
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 28
7 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 16 28
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 26 28
9 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 28
71%
71%
96%
57%
93%
68%
Pertanyaan 10 11 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 11 11 28 28 39%
39%
12 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 10 28
13 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 20 28
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 27 28
35.71%
71%
96%
15 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 16 28
16 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 11 28
57.14% 39.29%
Hasil pencapaian pretes kemandirian belajar siswa kelas kontrol adalah 66.61%. Berdasarkan kriteria penilaian lembar kuesioner, pencapaian kelas kontrol dikategorikan kemandirian belajarnya BAIK. Keterangan : item 1 s/d 20 adalah pertanyaan yang ada di lembar observasi kemandirian belajar siswa.
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 26 28
18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 23 28
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 24 28
20 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 12 28
93%
82%
86%
42.86%
Skor
Pencapaian %
12 12 12 14 14 14 14 14 14 13 14 12 13 12 13 12 15 14 12 14 14 15 15 13 12 13 14 13 373 560
60.00% 60.00% 60.00% 70.00% 70.00% 70.00% 70.00% 70.00% 70.00% 65.00% 70.00% 60.00% 65.00% 60.00% 65.00% 60.00% 75.00% 70.00% 60.00% 70.00% 70.00% 75.00% 75.00% 65.00% 60.00% 65.00% 70.00% 65.00%
66.61%
99 ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
POSTTEST No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27 E28
JUMLAH Σ MAKSIMUM PENCAPAIAN %
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 23 28 82%
2 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 16 28
3 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 20 28
57.14% 71.43%
4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 25 28
5 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 21 28
6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 23 28
7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 20 28
8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 23 28
9 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 28
89%
75%
82%
71%
82%
71%
Pertanyaan 10 11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 19 19 28 28 68%
68%
12 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 20 28
13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 25 28
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 28
15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 20 28
16 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 22 28
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 28
18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 25 28
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 24 28
20 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 15 28
71.43%
89%
96%
71.43%
79%
96%
89%
86%
53.57%
Hasil pencapaian posttes kemandirian belajar siswa kelas kontrol adalah 77,50%. Berdasarkan kriteria penilaian lembar kuesioner, pencapaian kelas kontrol dikategorikan kemandirian belajarnya BAIK. Keterangan : item 1 s/d 20 adalah pertanyaan yang ada di lembar observasi kemandirian belajar siswa.
Skor
Pencapaian %
14 15 15 16 16 16 16 17 17 15 17 14 15 14 15 14 16 17 15 16 16 17 17 15 14 15 16 14 434 560
70.00% 75.00% 75.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 85.00% 85.00% 75.00% 85.00% 70.00% 75.00% 70.00% 75.00% 70.00% 80.00% 85.00% 75.00% 80.00% 80.00% 85.00% 85.00% 75.00% 70.00% 75.00% 80.00% 70.00%
77.50%
100
Lampiran 22
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRETEST KELAS EKPERIMEN Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan 2 2 Ho diterima jika c < c tabel Keterangan Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
No
64 43 21 5.8
Kelas Interval
Kelas 1 2 3 4 5 6
= = = =
43 48 53 58 63 68
47 52 57 62 67 72
-
Panjang Kelas Nilai Rata-rata S N
Batas Kelas 42.5 47.5 52.5 57.5 62.5 67.5 71.5
Z untuk batas kls. -1.39 -0.61 0.18 0.96 1.75 2.54 3.16
Peluang untuk Z 0.0821 0.2723 0.5712 0.8327 0.9600 0.9944 0.9992
= = = =
3.64 51.36 6.37 28
Luas Kls. Untuk Z 0.1902 0.2989 0.2615 0.1273 0.0344 0.0048
Ei
Oi
5.3263 8.3697 7.3209 3.5635 0.9640 0.1354
9 8 4 5 2
S Oi = 28 c² hitung = Untuk a = 5%, dengan dk = 28 - 1 = 27 diperoleh c ² tabel = c ² (95%,27) = 16.1514 Didapatkan nilai c
2
hitung
= 5.7489 dan c
2
tabel
= 16.1514 Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
5.7489 Karena c
2
hitung
16.1514
2 < c tabel jadi Ho diterima dengan kata lain data berdistribusi NORMAL
(Oi-Ei)² Ei 2.5338 0.0163 1.5064 0.5791 1.1133
5.7489
Lampiran 23
101
UJI NORMALITAS DATA HASIL POSTTEST KELAS KONTROL Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan 2 2 Ho diterima jika c < c tabel Keterangan Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
No
63 45 18 5.8
Kelas Interval
Kelas 1 2 3 4 5 6
= = = =
45 49 53 57 61 65
48 52 56 60 64 68
-
Batas Kelas 44.5 48.5 52.5 56.5 60.5 64.5 67.5
Panjang Kelas Nilai Rata-rata S N
Z untuk batas kls. -1.50 -0.68 0.14 0.96 1.78 2.60 3.22
Peluang untuk Z 0.0666 0.2479 0.5553 0.8313 0.9624 0.9953 0.9993
= = = =
3.12 51.82 4.88 28
Luas Kls. Untuk Z 0.1813 0.3074 0.2760 0.1311 0.0329 0.0040
Ei
Oi
5.0756 8.6079 7.7275 3.6712 0.9214 0.1123
9 10 4 3 2
S Oi = 28 c² hitung = Untuk a = 5%, dengan dk = 28 - 1 = 27 diperoleh c ² tabel = c ² (95%,27) = 16.151 Didapatkan nilai c
2
hitung
= 6.4429 dan c
2
tabel
= 16.151 Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
6.4429 Karena c
2
hitung
16.151
2 < c tabel jadi Ho diterima dengan kata lain data berdistribusi NORMAL
(Oi-Ei)² Ei 3.0343 0.2251 1.7981 0.1227 1.2627
6.4429
Lampiran 24
102
UJI NORMALITAS DATA HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan 2 2 Ho diterima jika c < c tabel Keterangan Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
No
65 49 16 5.8
Kelas Interval
Kelas 1 2 3 4 5 6
= = = =
49 53 57 61 65 69
52 56 60 64 68 72
-
Batas Kelas 48.5 52.5 56.5 60.5 64.5 68.5 71.5
Panjang Kelas Nilai Rata-rata S N
Z untuk batas kls. -1.36 -0.60 0.16 0.93 1.69 2.46 3.03
Peluang untuk Z 0.0863 0.2742 0.5650 0.8232 0.9546 0.9930 0.9988
= = = =
2.77 55.64 5.24 28
Luas Kls. Untuk Z 0.1879 0.2908 0.2582 0.1314 0.0383 0.0058
Oi
5.2616 8.1426 7.2285 3.6805 1.0736 0.1627
10 5 8 4 1
4.2671 1.2129 0.0823 0.0277 0.0051
S Oi = 28 c² hitung =
5.5951
Untuk a = 5%, dengan dk = 28 - 1 = 27 diperoleh c ² tabel = c ² (95%,27) = 16.151 Didapatkan nilai c
2
hitung
= 5.5951 dan c
2
tabel
=16.151
Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
5.5951 Karena c
2
hitung
(Oi-Ei)²
Ei
16.151
2 < c tabel jadi Ho diterima dengan kata lain data berdistribusi NORMAL
Ei
103
Lampiran 25
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRETEST KEADAAN AWAL ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis: artinya kedua kelas mempunyai varians sama artinya kedua kelas mempunyai varians berbeda
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika F hitung < F
tabel
dengan taraf signifikasi a = 5%
Dari data hasil Pretest diperoleh: Sumber Variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
S Nilai Pretest
1438
1339
S Siswa (n)
28
28
Nilai Rata-rata
51.36
47.82
40.53
55.63
2
Varians (S )
Berdasarkan rumus di atas diperoleh : F=
40.53 55.63
F=
0.7286
Untuk a = 5%, dengan dk (derajat kebebasan) n1 - 1 = 28 - 1 = 27 dan n2 - 1 = 28 - 1 = 27 diperoleh F
tabel
=F
Didapatkan nilai F
(2.5%,27,27)
hitung
= 1.904
= 0.7286 dan F
tabel
= 1.9048
Karena F hitung < F tabel jadi Ho diterima dengan kata lain, varians data pretest kelas ekperimen dan kelas kontrol SAMA
104
Lampiran 26
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA POSTTEST KEADAAN AKHIR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis: artinya kedua kelas mempunyai varians sama artinya kedua kelas mempunyai varians berbeda
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika F hitung < F
tabel
dengan taraf signifikasi a = 5%
Dari data hasil Posttest diperoleh: Sumber Variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
S Nilai Pretest
1558
1451
S Siswa (n)
28
28
Nilai Rata-rata
55.64
51.82
27.42
23.78
2
Varians (S )
Berdasarkan rumus di atas diperoleh : F=
27.42 23.78
F=
1.1531
Untuk a = 5%, dengan dk (derajat kebebasan) n1 - 1 = 28 - 1 = 27 dan n2 - 1 = 28 - 1 = 27 diperoleh F
tabel
=F
Didapatkan nilai F
(2.5%,27,27)
hitung
= 1.904
= 1.1531 dan F
tabel
= 1.904
Karena F hitung < F tabel jadi Ho diterima dengan kata lain, varians data postest kelas ekperimen dan kelas kontrol SAMA
105
Lampiran 27
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA PRETEST KEADAAN AWAL ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis:
Pengujian Hipotesis Karena kedua varians sama maka rumus yang digunakan adalah: dengan
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t Ha diterima jika t hitung > t tabel
tabel
Dari data hasil Pretest diperoleh: Sumber Variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
S Nilai Pretest S Siswa (n) Nilai Rata-rata 2 Varians (S ) Standar Deviasi (S)
1438 28 51.36 40.53 6.37
1339 28 47.82 55.63 7.46
Berdasarkan rumus di atas diperoleh : S
2
S
= =
t
48.08 6.93
hitung
=
1.9078
Untuk a = 5%, dengan dk (derajat kebebasan)= (n1 + n2 - 2) = 28 + 28 - 2 = 54 diperoleh t
tabel
=t
Didapatkan nilai t
(97.5%,54)
hitung
= 2.0049
= 1.9078 dan t
tabel
= 2.0049
Karena - t tabel < t hitung < t tabel maka Ho diterima Jadi rata-rata data pretest kedua kelas sama. Dengan kata lain rata-rata hasil pretest kelas eksperimen sama dengan hasil pretest kelas kontrol.
106
Lampiran 28
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA POSTTEST KEADAAN AKHIR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis:
Pengujian Hipotesis Karena kedua varians sama maka rumus yang digunakan adalah: dengan
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t Ha diterima jika t hitung > t tabel
tabel
Dari data hasil Posttest diperoleh: Sumber Variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
S Nilai Pretest S Siswa (n) Nilai Rata-rata 2 Varians (S ) Standar Deviasi (S)
1558 28 55.64 27.42 5.24
1451 28 51.82 23.78 4.88
Berdasarkan rumus di atas diperoleh : S S
2
= =
t
25.60 5.06
hitung
=
2.8258
Untuk a = 5%, dengan dk (derajat kebebasan)= (n1 + n2 - 2) = 28 + 28 - 2 = 54 diperoleh t tabel = t (97.5%,54) = 1.9607 Didapatkan nilai t
hitung
= 2.8258 dan t
tabel
= 1.9607
Karena t hitung > t tabel maka Ha diterima. Jadi rata-rata data postest kedua kelas berbeda. Dengan kata lain rata-rata hasil posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil posttest kelas kontrol.
Lampiran 29
107
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRETEST KELAS KONTROL Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan 2 2 Ho diterima jika c < c tabel Keterangan Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
No
62 34 28 5.8
Kelas Interval
Kelas 1 2 3 4 5 6
= = = =
34 40 46 52 58 64
39 45 51 57 63 69
-
Batas Kelas 33.5 39.5 45.5 51.5 57.5 63.5 68.5
Panjang Kelas Nilai Rata-rata S N
Z untuk batas kls. -1.92 -1.12 -0.31 0.49 1.30 2.10 2.77
Peluang untuk Z 0.0274 0.1323 0.3778 0.6891 0.9028 0.9822 0.9972
= = = =
5 47.82 7.46 28
Luas Kls. Untuk Z 0.1049 0.2455 0.3112 0.2137 0.0794 0.0150
Ei
Oi
2.9361 6.8747 8.7149 5.9844 2.2242 0.4198
5 7 9 4 3
S Oi = 28 c² hitung = Untuk a = 5%, dengan dk = 28 - 1 = 27 diperoleh c²tabel = c²(95%,27) = 16.151 Didapatkan nilai c
2
hitung
= 2.3910 dan c
2
tabel
= 16.151 Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
2.3910 Karena c
2
hitung
16.151
2 < c tabel jadi Ho diterima dengan kata lain data berdistribusi NORMAL
(Oi-Ei)² Ei 1.4508 0.0023 0.0093 0.6580 0.2706
2.3910
108
Lampiran 30
TABEL PENCAPAIAN PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA LEMBAR ANGKET Kemandirian 1. Visual Activities (Aktifitas Pandang) 2. Oral Activities (Aktifitas Lisan) 3. Listening Activities (Aktifitas Dengar) 4. Writing Activities (Aktifitas Tulis) 5. Emotional Activities (Aktifitas Emosional) JUMLAH RATA-RATA KRITERIA
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretest Posttest Pretest Posttest ⟨g⟩ ⟨g⟩ 65.18% 69.64% 0.13 67.19% 72.77% 0.17 57.14% 62.50% 0.13 60.04% 66.74% 0.17 68.30% 70.09% 0.06 70.54% 75.45% 0.17 52.68% 57.81% 0.11 58.48% 62.28% 0.09 55.58% 63.84% 0.19 64.73% 70.54% 0.16 298.88% 323.88% 0.60 320.98% 347.77% 0.76 59.78% 64.78% 0.12 64.20% 69.55% 0.15 CUKUP CUKUP RENDAH CUKUP BAIK RENDAH
PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA LEMBAR ANGKET 80% 70% 60%
59.78%
64.78%
64.20%
69.55%
50% 40%
Pretest
30%
Posttest
20% 10% 0% Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
109
Lampiran 31
TABEL PENCAPAIAN PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA LEMBAR OBSERVASI Kemandirian 1. Visual Activities (Aktifitas Pandang) 2. Oral Activities (Aktifitas Lisan) 3. Listening Activities (Aktifitas Dengar) 4. Writing Activities (Aktifitas Tulis) 5. Emotional Activities (Aktifitas Emosional) JUMLAH RATA-RATA KRITERIA
Pretest 52.68% 82.14% 73.21% 46.43% 77.68% 332.14% 66.43%
Kelas Kontrol Posttest 66.07% 90.18% 76.79% 64.29% 87.50% 384.82% 76.96%
⟨g⟩ 0.28 0.45 0.13 0.33 0.44 1.64 0.33
BAIK
BAIK
SEDANG
Kelas Eksperimen Pretest Posttest 57.14% 70.54% 70.54% 81.25% 73.21% 78.57% 53.57% 67.86% 78.57% 89.29% 333.04% 387.50% 66.61% 77.50% BAIK
BAIK
PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA LEMBAR OBSERVASI 90%
70%
77.50%
76.96%
80% 66.43%
66.61%
60% 50%
Pretest
40%
Posttest
30% 20% 10% 0% Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
⟨g⟩ 0.31 0.36 0.20 0.31 0.50 1.68 0.34
SEDANG
110
Foto 1. Siswa mengisi angket kemandirian belajar
Foto 2. Siswa memperhatikan demonstrasi alat peraga
111
Foto 3. Siswa melakukan peragaan
Foto 4. Setiap siswa mengoperasikan satu komputer
112
Lampiran 32
Foto 4.Siswa mengoperasikan media pembelajaran intreraktif
Foto 4. Suasana pembelajaran kelas eksperimen