ISSN. 1907 - 0489 Oktober 2008
Spirit Publik Volume 4, Nomor 2 Halaman: 123 - 130
IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Implementation Corporate Social Responsibility to Support Sustainability Development Priyanto Susiloadi Jurusan Administrasi Negara FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
[email protected] (Diterima tanggal 7 Agustus 2008, disetujui tanggal 23 September 2008) Abstract Corporate Social Responsibility (CSR) is a commitment of company or business to contribute in the sustainability economic development program with a focus on the equilibrium of awareness to the aspect of economy, social and environment. To stimulate the growth of CSR capably throw in to the sustainability of economic development, it is essential to have an effective CSR model, competent human resources and institutions, proficient regulation and code of ethics in business, as well as support from public sector to assure the implementation of CSR in line with the goals and the society value. The sustainability of CSR program is deliberated to be an alternative for society empowerment to solve social problems and environments that more and more complicated in the last decades. The synergy of business, society, and government to constantly construct and develop a good quality society life and environment will determine the success of sustainable development program. Keywords : Corporate Social Responsibility, Sustainable Development
Pendahuluan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
Eksistensi suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan
dengan
masyarakat
lingkungan
eksternalnya.
Ada
sebagai hubungan
Perusahaan
tidak
hanya
dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada
perolehan
semata,
tetapi
keuntungan/laba juga
harus
perusahaan
memperhatikan
resiprokal (timbal balik) antara perusahaan
tanggung jawab sosial dan lingkungannya. Jika
dengan masyarakat. Perusahaan dan masyarakat
masyarakat
adalah pasangan hidup yang saling memberi dan
menganggap perusahaan tidak memperhatikan
membutuhkan.
harmonisasi
aspek sosial dan lingkungannya serta tidak
keberhasilan
merasakan kontribusi secara langsung bahkan
pembangunan bangsa. Dua aspek penting harus
merasakan dampak negatif dari beroperasinya
diperhatikan agar tercipta kondisi sinergis antara
sebuah perusahaan maka kondisi itu akan
keduanya
perusahaan
menimbulkan resistensi masyarakat atau gejolak
membawa perubahan ke arah perbaikan dan
sosial seperti kasus yang mengenai PT Freeport
peningkatan taraf hidup masyarakat. Dari aspek
dan PT Newmont. Komitmen perusahaan untuk
ekonomi,
berkontribusi
keduanya
Kontribusi
akan
dan
menentukan
sehingga
keberadaan
perusahaan
harus
berorientasi
(terutama
dalam
masyarakat
pembangunan
sekitar)
bangsa
mendapatkan keuntungan (profit) dan dari aspek
dengan memperhatikan aspek finansial atau
sosial, perusahaan harus memberikan kontribusi
ekonomi, sosial, dan lingkungan itulah yang
secara
menjadi isu utama dari konsep Corporate Social
langsung
kepada
masyarakat
yaitu
123
Spirit Publik Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 Hal. 123 – 130
Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial
dikenal sebagai corporate social responsibility
perusahaan.
atau social responsibility of corporation. Kata
Implementasi
CSR
merupakan
corporation atau perusahaan telah dipakai dalam
perwujudan komitmen yang dibangun oleh
bahasa
perusahaan untuk memberikan kontribusi pada
perusahaan, khususnya perusahaan besar. Dilihat
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.
dari asal katanya, ”perusahaan”
Adanya CSR di Indonesia diatur dalam Undang-
bahasa Latin ”corpus/ corpora” yang berarti
undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
badan. Dalam sejarah perusahaan dijelaskan
Terbatas.
bahwa perusahaan itu merupakan suatu badan
Pasal 74 ayat 1 Undang-undang
Indonesia
yang
diartikan
sebagai
berasal dari
tersebut menyebutkan bahwa ”Perseroan yang
hukum
menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/
kepentingan umum (not for profit), namun dalam
atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
perkembangannya justeru menumpuk keuntungan
melaksanakan
(for profit). (Isa Wahyudi & Busyra Azheri, vii).
tanggung
jawab
sosial
dan
lingkungan”. Dalam Undang-undang Nomor 25
yang
didirikan
Konsep
CSR
untuk
sendiri
melayani
sebenarnya
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pasal 15
bukanlah baru sama sekali, dan pengertiannya
(b) menyatakan bahwa ”setiap penanam modal
tidaklah statis. CSR pertama kali muncul dalam
berkewajiban melaksanakan tanggung jawab
diskursus resmi akademik sejak Howard R
sosial perusahaan”.
Bowen menerbitkan bukunya berjudul Social Responsibilitity of the Businessman pada tahun
Pengertian dan Jenis Corporate Social Responsibility
1953. Ide dasar CSR yang dikemukakan Bowen mengacu pada kewajiban pelaku bisnis untuk menjalankan usahanya sejalan dengan nilai-nilai
Bibit
CSR
berawal
dari
semangat
dan tujuan yang hendak dicapai masyarakat di
filantropik (kedermawanan) perusahaan namun
tempat
karena
dari
menggunakan istilah sejalan dalam konteks itu
masyarakat, terutama di tengah masyarakat yang
untuk meyakinkan dunia usaha tentang perlunya
kritis seperti masyarakat Eropa, CSR menjadi
mereka memiliki visi yang melampaui kinerja
seperti social license to operation bagi sebuah
finansial perusahaan. Ia menge-mukakan prinsip-
perusahaan. CSR mengandung pengertian yang
prinsip
lebih luas daripada sekedar menyisihkan dana
Prinsip-prinsip yang dikemukakannya mendapat
untuk kegiatan sosial. Awalnya CSR memang
pengakuan
lebih banyak diwujudkan dalam bentuk karitas
Howard R Bowen dinobatkan sebagai ”Bapak
dan filantropi perusahaan. Kini mulai ada upaya
CSR”.
adanya
tekanan
yang
kuat
perusahaannya
tanggung publik
jawab
beroperasi.
sosial
Ia
perusahaan.
dan akademisi sehingga
untuk mendorong agar CSR bergeser dari
Ada beraneka ragam definisi Corporate
filantropi menjadi corporate citizenship yang
Social Responsibility dan sulit diseragamkan.
berarti terdapat rekonsiliasi dengan ketertiban
Diantaranya adalah definisi yang dikemukakan
sosial dan lebih memberikan kontribusi kepada
oleh
masyarakat.
mendefinisikan CSR sebagai ”a business acts in
Magnan
&
Farrel
(2004)
yang
Dilihat dari asal katanya, CSR berasal
socially responsible manner when its decisions
dari literatur etika bisnis di Amerika Serikat
and actions account for and balance diverse
124
SUSILOADI – Implementasi CSR Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
stakeholder interest”. Definisi ini menekankan
bahwa pada dasarnya karakter alami dari setiap
pada perlunya memberikan perhatian secara
perusahaan
adalah
seimbang
semaksimal
mungkin
terhadap yang
stakeholders
kepentingan beragam
berbagai
dalam
setiap
kesejahteraan
mencari tanpa
karyawan,
keuntungan memperdulikan
masyarakat
dan
keputusan dan tindakan yang diambil pelaku
lingkungan alam. Seiring dengan meningkatnya
bisnis melalui perilaku yang secara sosial
kesadaran
bertanggungjawab.
perusahaan maka konsep tanggung jawab sosial
Komisi
Eropa
mende-
dan
finisikan CSR sebagai ”essentially a concept
muncul
whereby
terpisahkan
companies
decide
voluntary
to
dan
kepekaan menjadi
dengan
dari
bagian
stakeholders yang
kelangsungan
tidak hidup
contribute to better society and a cleaner
perusahaan di masa yang akan datang. Tanggung
environment”. Definisi ini menekankan bahwa
jawab sosial perusahaan dapat didefinisikan
CSR adalah suatu konsep yang menunjukkan
secara sederhana sebagai suatu konsep yang
bagaimana perusahaan secara sukarela memberi
mewajibkan perusahan untuk memenuhi dan
kontribusi bagi terbentuknya masyarakat yang
memperhatikan kepentingan para stakeholder
lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih.
dalam kegiatan operasinya mencari keuntungan.
Sedangkan Elkington (1997) mengemukakan
Stakeholder yang dimaksud diantaranya adalah
bahwa sebuah perusahaan yang menunjukkan
para shareholder, karyawan (buruh), pelanggan,
tanggungjawab
komunitas lokal, pemerintah, lembaga swadaya
sosialnya
perhatian
kepada
perusahaan
(profit),
akan
memberikan
peningkatan masyarakat,
kualitas khususnya
masyarakat
(LSM),
dan
lain
sebagainya.
(Jonathan Sofian Lusa, 2007) .
komunitas sekitar (people) serta lingkungan
Tanggung jawab sosial secara lebih
hidup (planet). (Hendrik Budi Untung, 2008 dan
sederhana dapat dikatakan sebagai timbal balik
A.B Susanto, 2007). Makna Ani Marlia (2008)
perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan
mendefinisikan
Social
sekitarnya karena perusahaan telah mengambil
Responsibility) sebagai kepedulian perusahaan
keuntungan atas masyarakat dan lingkungan
yang
sekitarnya. Dimana dalam proses pengambilan
CSR
menyisihkan
(Corporate
sebagian
keuntungannya
(profit) bagi kepentingan pembangunan manusia
keuntungan
(people)
menimbulkan kerusakan lingkungan ataupun
dan
lingkungan
(planet)
secara
berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure)
tersebut
seringkali
perusahaan
dampak sosial lainnya.
yang tepat dan profesional. Menurut Achda (2006), CSR dapat diartikan sebagai komitmen perusahaan dampak
untuk
mempertanggungjawabkan
operasinya
dalam
dimensi
Manfaat Corporate Social Responsibility Bagi Perusahaan
sosial,
ekonomi, dan lingkungan, serta terus-menerus
Dalam
menjalankan
tanggungjawab
menjaga agar dampak tersebut menyumbang
sosialnya,
manfaat kepada masyarakat dan lingkungan
perhatiannya kepada tiga hal yaitu (profit),
hidupnya.
masyarakat (people), dan lingkungan (planet).
Konsep
tanggung
jawab
perusahaan
memfokuskan
sosial
Perusahaan harus memiliki tingkat profitabilitas
perusahaan atau Corporate Social Responsibiliy
yang memadai sebab laba merupakan fondasi
(CSR), muncul sebagai akibat adanya kenyataan
bagi perusahaan untuk dapat berkembang dan
125
Spirit Publik Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 Hal. 123 – 130
mempertahankan
eksistensinya
Dengan
program CSR menunjukan keuntungan yang
perolehan laba yang memadai, perusahaan dapat
nyata terhadap peningkatan nilai saham; (2)
membagi deviden kepada pemegang saham,
Menurunkan risiko benturan dengan komunitas
memberi imbalan yang layak kepada karyawan,
masyarakat
mengalokasikan sebagian laba yang diperoleh
substansi keberadaan CSR adalah dalam rangka
untuk pertumbuhan dan pengembangan usaha di
memperkuat keberlanjutan perusahaan itu sendiri
masa depan, membayar pajak kepada pemerintah,
disebuah kawasan, dengan jalan membangun
dan
yang
kerjasama antar stakeholder yang difasilitasi
Dengan
perusahaan tersebut dengan menyusun program-
memperhatikan masyarakat, perusahaan dapat
program pengembangan masyarakat sekitar atau
berkontribusi
dalam pengertian kemampuan perusahaan untuk
memberikan
diharapkan
multiplier
kepada
effect
masyarakat.
terhadap
peningkatan
kualitas
sekitar,
dapat
dapat
perusahaan
komunitas dan stakeholder yang terkait; (3)
melakukan aktivitas-aktivitas serta pembuatan
Mampu meningkatkan reputasi perusahaan yang
kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan
dapat dipandang sebagai social marketing bagi
kesejahteraan, kualitas hidup dan
kompetensi
perusahaan tersebut yang juga merupakan bagian
Dengan
dari pembangunan citra perusahaan (corporate
memperhatikan lingkungan, perusahaan dapat
image building). Social Marketing akan dapat
ikut berpartisipasi dalam usaha pelestarian
memberikan manfaat dalam pembentukan brand
lingkungan demi terpeliharanya kualitas hidup
image suatu perusahaan dalam kaitannya dengan
umat
panjang.
kemampuan perusahaan terhadap komitmen yang
Keterlibatan perusahaan dalam pemeliharaan dan
tinggi terhadap lingkungan selain memiliki
pelestarian
perusahaan
produk yang berkualitas tinggi. Hal ini tentu saja
berpartisipasi dalam usaha mencegah terjadinya
akan memberikan dampak positif terhadap
bencana serta meminimalkan dampak bencana
volume unit produksi yang terserap pasar yang
yang diakibatkan oleh
akhirnya akan mendatangkan keuntungan yang
masyarakat
Dengan
dengan
diberbagai
manusia
bidang.
dalam
lingkungan
menjalankan
cara
jangka berarti
kerusakan lingkungan. tanggungjawab
dengan
sesungguhnya
hidup masyarakat. Perhatian terhadap masyarakat dilakukan
beradaptasi
karena
lingkungannya,
sosial,
besar terhadap peningkatan laba perusahaan.
perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar laba
Kegiatan CSR yang diarahkan memperbaiki
jangka pendek, tetapi juga ikut berkontribusi
konteks korporat inilah yang memungkinkan
terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat
alignment antara manfaat sosial dan bisnis yang
dan lingkungan (terutama lingkungan sekitar)
muaranya untuk meraih keuntungan materi dan
dalam jangka panjang.
sosial dalam jangka panjang.
Corporate Social Responsibility (CSR)
A.B. Susanto (2007) mengemukakan
dapat dipandang sebagai aset strategis dan
bahwa dari sisi perusahaan terdapat 6 (enam)
kompetitif bagi perusahaan di tengah iklim bisnis
manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas CSR.
yang makin sarat kompetisi. CSR dapat memberi
Pertama,
banyak keuntungan yaitu : (1) Peningkatan
terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima
profitabilitas
kinerja
perusahaan. Perusahaan yang menjalankan CSR
finansial yang lebih baik. Banyak perusahaan-
secara konsisten akan mendapat dukungan luas
perusahaan besar yang mengimplementasikan
dari komunitas yang merasakan manfaat dari
126
bagi
perusahaan
dan
mengurangi
risiko
dan
tuduhan
SUSILOADI – Implementasi CSR Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
aktivitas
yang
mengangkat
dijalankannya.
citra
CSR
perusahaan,
yang
akan
perusahaan memperoleh beberapa keuntungan
dalam
karena menerapkan tanggungjawab sosialnya
rentang waktu yang panjang akan meningkatkan
antara
reputasi perusahaan. Kedua, CSR dapat berfungsi
mendongkrak
sebagai pelindung dan membantu perusahaan
perusahaan;
meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan
beroperasi (social license to operate), mereduksi
suatu krisis. Sebagai contoh adalah sebuah
risiko bisnis perusahaan; melebarkan akses ke
perusahaan produsen consumer goods yang
sumber daya; membentangkan akses menuju
beberapa waktu yang lalu dilanda isu adanya
market; mereduksi biaya; memperbaiki hubungan
kandungan bahan berbahaya dalam produknya.
dengan stakeholders, memperbaiki hubungan
Namun karena perusahaan tersebut dianggap
dengan regulator; dan meningkatkan semangat
konsisten dalam menjalankan CSR-nya maka
dan produktivitas karyawan.
masyarakat
menyikapinya
dengan
kinerjanya.
keterlibatan
Ketiga,
:
untuk
mempertahankan
reputasi layak
dan
brand
mendapatkan
ijin
dan image untuk
tenang
sehingga relatif tidak mempengaruhi aktivitas dan
lain
dan
Implementasi dan Model atau Pola Corporate Social Responsibility
kebanggaan karyawan. Karyawan akan merasa bangga bekerja pada perusahaan yang memiliki
Dalam menjalankan aktivitas CSR tidak
reputasi yang baik, yang secara konsisten
ada standar atau praktik-praktik tertentu yang
melakukan
dianggap terbaik. Setiap perusahaan memiliki
upaya-upaya
untuk
membantu
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup
karakteritik
masyarakat
dan
berpengaruh
Kebanggaan
ini
lingkungan
sekitarnya.
dan
situasi
terhadap
yang
unik
bagaimana
yang mereka
akan
memandang tanggung jawab sosial. Dan setiap
menghasilkan loyalitas sehingga mereka merasa
perusahaan memiliki kondisi yang beragam
lebih termotivasi untuk bekerja lebih keras demi
dalam hal kesadaran akan isu berkaitan dengan
kemajuan perusahaan. Keempat, CSR yang
CSR serta beberapa banyak hal yang telah
dilaksanakan secara konsisten akan mampu
dilakukan
memperbaiki dan mempererat hubungan antara
pendekatan
perusahaan
stakeholdersnya.
dilakukan oleh masing-masing perusahaan sangat
Pelaksanaan CSR secara konsisten menunjukkan
bergantung kepada misi, budaya, lingkungan dan
bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap
profil risiko, serta kondisi operasional masing-
pihak-pihak
terhadap
masing perusahaan. Pelaksanaan CSR dapat
lancarnya berbagai aktivitas serta kemajuan yang
dilaksanakan menurut prioritas yang didasarkan
mereka raih. Kelima, meningkatnya penjualan.
pada ketersediaan sumber daya yang dimiliki
Konsumen akan lebih menyukai produk yang
oleh perusahaan. Meskipun tidak terdapat standar
dihasilkan oleh perusahaan yang secara konsisten
atau praktik-praktik tertentu yang dianggap
menjalankan CSRnya sehingga memiliki reputasi
terbaik dalam pelaksanaan CSR, namun kerangka
yang baik. Keenam, insentif-insentif lainnya
kerja (framework) yang luas dalam pengim-
seperti insentif pajak dan berbagai perlakuan
plemantasian CSR masih dapat dirumuskan, yang
khusus
didasarkan
dengan
yang
lainnya.
pada
para
akhirnya
berkontribusi
Menurut
Y.
Wibisono
sebagaimana dikemukakan Ronny Irawan (2008),
dalam
hal
mengimplementasikan
CSR. Implementasi
pada
pengalaman
CSR yang
dan
juga
pengetahuan dalam bidang seperti manajemen
127
Spirit Publik Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 Hal. 123 – 130
lingkungan. Kerangka kerja yang disodorkan
mengelola dana maupun dalam melaksanakan
oleh industri Kanada dapat dijadikan panduan.
kegiatan sosialnya.
Kerangka kerja ini mengikuti model ”plan, do,
4. Beberapa
perusahaan
bergabung
dalam
check, improve” dan bersifat fleksibel, artinya
sebuah konsorsium untuk secara bersama-
dapat disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi
sama menjalankan CSR. Perusahaan turut
oleh masing-masing perusahaan. (A.B. Susanto,
mendirikan, menjadi anggota atau mendukung
2007)
suatu lembaga sosial yang didirikan untuk Model atau pola CSR yang umum
diterapkan
oleh
perusahaan-perusahaan
di
tujuan sosial tertentu. Pihak konsorsium yang dipercaya oleh perusahaan-perusahaan yang
Indonesia sebagai berikut :
mendu-kungnya akan secara proaktif mencari
1. CSR bisa dilaksanakan secara langsung oleh
kerjasama
dari
berbagai
kalangan
dan
perusahaan. Perusahaan menjalankan program
kemudian mengembangkan program yang
CSR
telah disepakati
secara
langsung
dengan
menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa
Pada awal perkembangannya, bentuk
perantara. Untuk menjalankan tugas ini,
CSR yang paling umum adalah pemberian
perusahaan bisa menugaskan salah satu
bantuan terhadap organisasi-organisasi lokal dan
pejabat seniornya, seperti corporate secretary
masyarakat miskin di negara-negara berkembang.
atau public affair manager atau menjadi
Pendekatan CSR yang berdasarkan motivasi
bagian dari tugas divisi human resource
karitatif dan kemanusiaan ini pada umumnya
development atau public relations.
dilakukan secara ad-hoc, parsial, dan tidak
2. CSR bisa pula dilaksanakan oleh yayasan atau organisasi
sosial
milik perusahaan
atau
groupnya.
Perusahaan mendirikan yayasan
melembaga. CSR pada tataran ini hanya sekadar do good dan to look good, berbuat baik agar terlihat baik.
atau organisasi sosial sendiri di bawah
Dewasa ini semakin banyak perusahaan
perusahaan atau group-nya yang dibentuk
yang kurang menyukai pendekatan karitatif
terpisah dari organisasi induk perusahaan
semacam itu, karena tidak mampu meningkatkan
namun tetap harus bertanggung jawab ke CEO
keberdayaan atau kapasitas masyarakat lokal.
atau ke dewan direksi. Model ini merupakan
Pendekatan community development kemudian
adopsi yang lazim dilakukan di negara maju.
semakin
Disini perusahaan menyediakan dana awal,
mendekati konsep empowerment dan sustainable
dana rutin atau dana abadi yang dapat
development. Prinsip-prinsip good corporate
digunakan untuk operasional yayasan.
governance,
3. Sebagian besar perusahaan di Indonesia
banyak
diterapkan
seperti
accountability,
dan
karena
fairness,
lebih
transparency,
responsibility
kemudian
menjalankan CSR melalui kerjasama atau
menjadi pijakan untuk mengukur keberhasilan
bermitra dengan pihak lain. Perusahaan
program
menyelenggarakan CSR melalui kerjasama
perusahaan seperti Unilever, PT Telkom, PLN,
dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi,
Pertamina, Bank BNI, serta perusahaan BUMN
LSM, atau lembaga konsultan baik dalam
lainnya
CSR.
telah
Di
cukup
menjalankan CSR.
128
Indonesia,
lama
perusahaan-
terlibat
dalam
SUSILOADI – Implementasi CSR Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
Kegiatan CSR yang dilakukan saat ini
atau yang berkaitan dengan sumber daya alam
juga sudah mulai beragam, disesuaikan dengan
wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
kebutuhan masyarakat setempat berdasarkan
lingkungan. Undang-undang ini menimbulkan
needs assessment. Mulai dari pembangunan
sikap pro kontra tergantung siapa yang mendapat
fasilitas pendidikan dan kesehatan, program
manfaat dan siapa yang dirugikan, serta apa
pencegahan
konsekuensi dan implikasi dari undang-undang
kesehatan
penyakit
melalui
masyarakat,
pendidikan
membangun
fasilitas
ini. Undang-undang ini menetapkan bahwa CSR
MCK untuk masyarakat sekitar, memberikan
adalah
kesempatan
bagi
dilaksanakan oleh perusahaan (mandatory) bukan
penyandang cacat, pelatihan untuk penyandang
sebuah kegiatan sukarela (voluntary). Yang
cacat, pemberian bantuan/pinjaman modal bagi
menjadi pertanyaan mengapa hanya perusahaan
UKM, social forestry, pemberian beasiswa,
yang mengelola sumber daya alam saja.
bekerja
secara
produktif
bantuan sosial, penyuluhan HIV/AIDS,
penguatan
pengembangan
skema
perlindungan
kewajiban
yang
harus
Untuk merangsang pertumbuhan CSR
dan pencegahan kearifan
sebuah
lokal,
yang
mampu
sosial
pembangunan
berkontribusi
ekonomi
yang
terhadap berkelanjutan
berbasis masyarakat, pengobatan gratis bagi
diperlukan adanya model CSR yang efektif untuk
masyarakat, dan sebagainya. CSR pada tataran
mencapai
ini tidak sekadar do good dan to look good,
sumber daya manusia dan institusi yang memiliki
melainkan pula to make good, menciptakan
kapasitas untuk melaksanakan CSR, adanya
kebaikan
peraturan dan kode etik yang jelas dalam dunia
atau
meningkatkan
kesejahteraan
tujuan
yang
diharapkan,
adanya
usaha serta adanya dukungan sektor publik untuk
masyarakat. (Makna Ani Marlia, 2008).
menjamin pelaksanaan CSR oleh perusahaan
Penutup
sejalan dengan tujuan dan nilai-nilai dalam suatu masyarakat. Dalam
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Sosial
Responsibility
(CSR)
proses
perjalanan
Indonesia banyak masalah
di
dan kendala yang
merupakan komitmen perusahaan atau dunia
dihadapinya,
bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan
tersosialisasikan dengan baik di masyarakat. Hal
ekonomi
dengan
ini menyebabkan program CSR belum bergulir
antara
sebagai mana mestinya, mengingat masyarakat
perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan
umum belum mengerti apa itu program CSR, apa
lingkungan. Secara akademik diskursus CSR
saja yang dapat dilakukannya dan bagaimana
untuk pertama kali diperkenalkan oleh Bowen
masyarakat dapat berkolaborasi dengan prosedur
pada tahun 1953 namun sampai sekarang definisi
perusahaan. Kendala dalam implementasi CSR
CSR masih kabur dan sulit diseragamkan. Pada
antara
2007
mengeluarkan
kurangnya kreativitas dan inovasi, timbulnya
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
ketergantungan masyarakat, korupsi, peraturan
Perseroan Terbatas yang di salah satu pasalnya
yang membingungkan, dan pemerintah masih
mencantumkan
kurang memberikan situasi yang kondusif bagi
yang
menitikberatkan
berkelanjutan pada
pemerintah
keseimbangan
Indonesia
kewajiban
perseroan
yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/
lain
di
CSR
antaranya
adanya
CSR
gangguan
belum
keamanan,
perusahaan dalam menjalankan CSR.
129
Spirit Publik Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 Hal. 123 – 130
Program diharapkan terobosan
CSR
dapat baru
yang
berkelanjutan
memberikan untuk
alternatif
memberdayakan
masyarakat dalam mengatasi permasalahan sosial dan lingkungan yang semakin kompleks dan rumit dalam dekade terakhir. Adanya
sinergi
antara dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah untuk secara terus menerus membangun dan menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan lingkungan yang berkualitas akan menentukan keberhasilan pembangunan bangsa.
Daftar Pustaka A.B. Susanto. Corporate Social Responsibility. Jakarta : The Jakarta Consulting Group, 2007. B. Tamam Achda. “Konteks Sosiologis Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Implementasinya Di Indonesia” www.menlh.go.id/serbaserbi/ csr/sosiologi.pdf (diakses tanggal 18 Oktober 2008). Hendrik Budi Untung. Corporate Social Responsibility. Jakarta : Sinar Grafika, 2008. Isa Wahyudi & Busyra Azheri. Corporate Social Responsibility: Prinsip, Pengaturan dan Implementasi. Malang : In-Trans Publishing, 2008. Jonathan Sofian Lusa. ”Mencari Bentuk Ideal Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.” http://jsofian.wordpress.com/2007/06/10/ (diakses tanggal 28 Oktober 2008). Makna Ani Marlia “Pentingnya Implementasi Corporate Social Responsibility Pada Masyarakat Indonesia”. mamrh.wordpress.com/2008/07/21/53/ (diakses tanggal 25 Oktober 2008). Ronny Irawan. “Corporate Social Responsibility: Tinjauan Menurut Peraturan Perpajakan di Indonesia”. http://lpks1.wima.ac.id/pphks/accurate/makalah / KT8.pdf (diakses tanggal 25 Oktober 2008).
130