21
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Latar Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA4 SMA YP Unila Bandar Lampung yang terdiri dari 28 siswa. Penelitian ini dimulai sejak bulan Maret hingga Mei 2012.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data hasil tes sebelum pembelajaran (pretest) dan data hasil tes setelah pembelajaran (posttest). Sedangkan, sumber data yaitu siswa kelas XI IPA4 SMA YP Unila Bandar Lampung.
C. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen. Desain penelitian menggunakan One Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono, 2010). Tabel 2. Desain Penelitian Pretest O1
Perlakuan X
Posttest O2
Keterangan: O1
: nilai pretest sebelum perlakuan ;O2 : nilai posttest setelah perlakuan
X
: perlakuan penerapan model pembelajaran problem solving
22
D. Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan model problem solving. Sedangkan, yang bertindak sebagai variabel terikat yaitu keterampilan mengelompokkan dan penguasaan konsep.
E. Alur Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan dua kali tes. Tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dengan model problem solving (pretest) dan tes yang dilakukan setelah pembelajaran dengan model problem solving (posttest), meliputi: a. Pelaksanaan pretest untuk mengetahui kemampuan awal keterampilan mengelompokkan dan penguasaan konsep, yang terdiri dari 10 soal pilihan jamak (materi KSP) dan 2 soal uraian (materi koloid). b. Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran, serta dilaksanakan dalam rentang waktu yang telah ditentukan yaitu 2 kali pertemuan dalam seminggu. c.
Pelaksanaan posttest untuk mengetahui kemampuan akhir keterampilan mengelompokkan dan penguasaan konsep serta perbedaan sebelum pembelajaran dengan model problem solving dan sesudah pembelajaran dengan model problem solving. Terdiri dari 15 soal pilihan jamak dan 2 soal uraian materi koloid.
23
Adapun langkah-langkah yang dikembangkan dalam alur penelitian yaitu: Observasi Penyusunan Perangkat
Tes awal (Pretest) Pembelajaran dengan model problem solving
Tes akhir (Postest)
Tabulasi dan analisis data
Temuan
Kesimpulan Gambar 1. Alur Penelitian
F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data (Arikunto, 1997). Adapun bentuk instrumen yang digunakan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS), soal pretest, soal posttest, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus yang sudah berkarakter.
24
LKS yang digunakan berbasis model pembelajaran problem solving yang erdiri dari LKS 1-4. LKS 1, yaitu mendefinisikan pengertian koloid. LKS 2, yaitu memberikan contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi. LKS 3 dan 4, yaitu mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Soal pretest terdiri dari 10 soal pilihan jamak dan 2 soal uraian. Sedangkan, soal posttest terdiri dari dari 15 soal pilihan jamak dan 2 soal uraian. Pada soal pretest, 10 soal pilihan jamak menggunakan materi pembelajaran sebelumnya yaitu KSP. Soal ini untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam penguasaan konsep sebelum pembelajaran menggunakan model problem solving. Kemudian, 2 soal uraian tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan awal keterampilan mengelompokkan siswa. Pada soal posttest, 15 soal pilihan jamak untuk mengukur kemampuan akhir siswa dalam penguasaan konsep setelah pembelajaran menggunakan model problem solving dan 2 soal uraian untuk mengetahui kemampuan akhir keterampilan mengelompokkan siswa pada materi koloid.
Instrumen yang digunakan hanya menggunakan uji validitas. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan keakuratan suatu instrumen. Instrumen dapat dikatakan akurat apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam konteks pengujian kevalidan instrumen dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu cara judgment atau penilaian, dan pengujian empirik.
25
Instrumen ini menggunakan validitas isi. Menurut Ali (1992), validitas isi adalah kesesuaian antara instrumen dengan ranah atau domain yang diukur. Adapun pengujian ini, dilakukan dengan cara judgment. Pengujian dilakukan dengan menelaah kisi-kisi, terutama kesesuaian antara tujuan penelitian, tujuan pengukuran, indikator pembelajaran, dan butir-butir pertanyaannya. Jika hal-hal tersebut sudah terdapat kesesuaian, maka dapat dikatakan bahwa instrumen dianggap valid. Instrumen tersebut sudah dapat digunakan untuk mengumpulkan data sesuai dengan kepentingan penelitian. Dalam melakukan judgment diperlukan ketelitian dan keahlian penilai, oleh karena itu peneliti meminta ahli untuk melakukannya. Dalam hal ini, dilakukan oleh Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si. dan Dra. Chansyanah Diawati, M.Si sebagai dosen pembimbing untuk mengujinya.
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Observasi pendahuluan a. Peneliti meminta izin kepada Kepala SMA YP Unila untuk melaksanakan penelitian. b. Peneliti menentukan populasi dan sampel penelitian sebanyak satu kelas. 2. Pelaksanaan Penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu: a. Tahap persiapan Peneliti menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen tes.
26
b. Tahap pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu: 1. Memberikan pretest pada siswa 2. Tahap pembelajaran problem solving 3. Memberikan posttest pada siswa
H. Teknik Analisis Data
Tujuan analisis data yang dikumpulkan adalah untuk memberikan makana atau arti yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan masalah, tujuan, dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya untuk mengetahui peningkatan keterampilan mengelompokkan dan penguasaan konsep siswa. Nilai hasil pretest dan posttest dapat dirumuskan sebagai berikut:
Nilai Siswa
skor jawaban yang benar x 100 skor maksimal
Dari hasil yang diperoleh, kemudian tahap selanjutnya mencari nilai dari n-Gain .
I. Gain Ternormalisasi
Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem solving maka, data yang diperoleh dari hasil skor pretest dan posttest dianalisis untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa pada subjek penelitian. Menurut Meltzer, besarnya peningkatan dihitung dengan rumus indeks gain (normalized gain), yaitu:
27
Hasil perhitungan tersebut, kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi dari Hake seperti terdapat pada tabel berikut: Tabel 3. Klasifikasi gain ( g ) Besarnya g
Interpretasi
g > 0,7
Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7
Sedang
g ≤ 0,3
Rendah