III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seperangkat soal Latihan Ujian Nasional (LUN) IPA seluruh SMP Negeri di Bandar Lampung Tahun Ajaran 2008/2009.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified random sampling. Menurut Sugiono (2007: 120) stratified random sampling merupakan teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata.
Sampel dalam penelitian ini adalah seperangkat soal LUN IPA dari enam Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2008/2009. Keenam sampel tersebut diambil secara acak dengan memperhatikan urutan rangking nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran IPA Tahun Ajaran 2007/2008. Keenam SMP Negeri tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
23
Tabel 1. Jumlah siswa di 6 SMP Negeri di kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2007/2008 No. Nama Sekolah Jumlah Siswa Jumlah kelas Kelas IX (orang) 1. SMP Negeri 16 219 orang 6 kelas 2. SMP Negeri 4 326 orang 8 kelas 3. SMP Negeri 19 273 orang 7 kelas 4. SMP Negeri 5 321 orang 8 kelas 5. SMP Negeri 26 198 orang 5 kelas 6 SMP Negeri 10 240 orang 6 kelas 1577 orang 40 kelas JUMLAH
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan kegiatan menganalisis soal Latihan Ujian Nasional (LUN). Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu: 1. mendapatkan data penelitian dengan cara mengumpulkan lembar jawaban Latihan Ujian Nasional I (LUN I), LUN II, dan LUN III. 2. membuat pola jawaban siswa yang diperoleh dari lembar jawaban siswa. 3. mengadakan analisis butir soal untuk mendapatkan validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran serta daya pembeda dengan menggunakan program Iteman microCat Version 3.00.
C. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Data yang digunakan meliputi perangkat soal Latihan Ujian Nasional I (LUN I), LUN II dan LUN III. Data LUN dan UN diperoleh dari guru mata pelajaran IPA kelas IX di enam SMP Negeri di kota Bandar Lampung.
24
Data dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui apakah perangkat soal tersebut sudah memenuhi kriteria soal yang baik atau belum. Data kuantitatif diperoleh dari analisis pada tingkat validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran serta daya beda dengan menggunakan program Iteman microCat Version 3.00.
1. Analisis Kuantitatif
a. Validitas
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dengan melihat materi yang diujikan pada latihan ujian nasional kelas IX. Validitas butir soal dapat ditentukan dengan mencari validitas masingmasing butir tes. Validitas butir soal dapat diukur dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut :
r
2
2
2
2
Dimana : rxy = koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable yang dikorelasikan. N = jumlah sampel = jumlah perkalian X dan Y
2 = kuadrat dari X 2 = kuadrat dari Y (Arikunto, 2007: 72)
b. Reliabilitas
Tinggi rendahnya indeks reliabilitas diketahui dari analisis data. Semakin tinggi tingkat reliabilitas suatu tes maka tes tersebut semakin
25
dapat dipercaya dan akan memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas dapat diukur dengan menggunakan program Iteman microCat Version 3.00. Klasifikasi reliabilitas butir soal menurut Ngadimun (2007: 5) adalah : Indeks reliabilitas 0,000 – 0,400 0,401 – 0,700 0,701 – 1,000
Klasifikasi rendah sedang tinggi
Untuk mengukur tingkat reliabilitas digunakan rumus Alpha sebagai berikut : n S t r 11 = 1 St n 1
Keterangan
2
:
r 11
= Nilai reliabilitas. S t = Jumlah varians skor dari tiap-tiap butir item. St2 = Varians total. n = Jumlah item. 1 = Bilangan konstan. (Surapranata, 2004: 114) 2
c. Tingkat Kesukaran Butir Tes
Tingkat kesukaran butir tes dihitung dengan menggunakan program Iteman microCat Version 3.00. Tingkat kesukaran butir soal kemudian diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi tingkat kesukaran butir tes menurut (Ngadimun, 2007: 5) yaitu: Indeks kesukaran 0,000 – 0,250 0,251 – 0,750 0,751 – 1,000
Klasifikasi sukar sedang mudah
26
Soal yang sudah diuji coba kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
J
Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JB = jumlah seluruh siswa peserta tes (Arikunto, 2007: 208 )
d. Daya Pembeda Butir Tes Daya pembeda butir tes dihitung dengan menggunakan program Iteman. Besar kecilnya indeks daya pembeda butir soal kemudian diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi indeks daya pembeda butir tes menurut (Ngadimun, 2007: 5) yaitu: Indeks kesukaran D ≤ 0,199 0,200 – 0,299 0,300 – 0,399 D ≥ 0,400
Klasifikasi sangat rendah rendah sedang tinggi
Rumus untuk menentukan indeks daya beda adalah: D=
J J
Keterangan: D = daya pembeda BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah (Arikunto, 2007:113)
27
e. Uji Korelasi Untuk mengetahui besarnya hubungan antara nilai latihan ujian nasinal (X) dengan nilai ujian nasional (Y),digunakan rumus korelasi product moment. r
2
2
2
2
Dimana : rxy = koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable yang dikorelasikan. N = jumlah responden = jumlah perkalian X dan Y
2 = kuadrat dari X 2 = kuadrat dari Y (Arikunto, 2007: 72)
f. Uji Regresi Uji regresi digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh nilai latihan ujian
nasinal (X) terhadap nilai ujian nasional (Y).
= a + bX
i i i ii a= n i i 2
2
2
b=
n ii i i n i 2 i
(Sudjana, 1989: 315)
2