Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0253 pp. 218- 226
9 Pages
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROYEK KONSTRUKSI Yudi Pratama 1 , Teuku Budi Aulia 2 , Nurisra 3 1)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
[email protected]
Abstract : Complexity of construction project entangling labour, equipmentss, and material in number very big, goodness work by self or together between source can become the source of the happening of accident. That accidents that happened in construction can pursue itself construction process so that the target of project management not reach, and contractor performance resistance and degradation. This research aim to to know dominant factors of applying of construction safety and health programs having an effect on to contractor performance of construction project in Banda Aceh. Method which is used in this research is to do questionnaire survey which then processed with statistical methods use analysis of Frequency Index. The target respondents are project teams within the organizational structure of the project contractor such as director, project manager, general superintendant and implementers project ever experienced involved and on the implementation of the project construction in Banda Aceh, where the number of respondents in this research is as much 36 respondents. Classifications local-state who became the population on this research qualification local-state Gred 5, 6, and 7 of membership Gapensi Banda Aceh 2012. Based to result of research obtained, identify factors of applying of construction safety and health programs most dominant have an effect on to contractor performance of construction project in Banda Aceh that is worker wear equipments of working safety tools in each work, with value of frequency index 87,78%. Result of this research is expected can be made consideration in formulating contractor side wisdom as executor to applying of construction safety and health programs and also to prevent of accident which do not be expected. Keywords : Construction Safety and Health, Contractor Performance, Construction Project. Abstrak : Kompleksitas pelaksanaan proyek konstruksi yang melibatkan tenaga kerja, peralatanperalatan, dan material dalam jumlah yang sangat besar, baik bekerja secara sendiri-sendiri atau bersama-sama antara sumber daya-sumber daya tersebut dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan-kecelakaan yang terjadi dalam proses konstruksi dapat menghambat proses konstruksi itu sendiri sehingga tujuan manajemen proyek tidak tercapai dan kinerja kontraktor mengalami penurunan dan hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dominan penerapan program K3 yang mempengaruhi kinerja kontraktor pada proyek konstruksi di Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan survei kuesioner yang kemudian diolah dengan metode statistik menggunakan analisis Frequency Index. Target responden adalah tim proyek dalam struktur organisasi proyek kontraktor seperti direktur, project manager, general superintendant dan pelaksana lapangan yang pernah terlibat dan berpengalaman pada pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Banda Aceh, dimana jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 36 responden. Klasifikasi badan usaha yang menjadi populasi pada penelitian ini kualifikasi badan usaha Gred 5, 6, dan 7 dari keanggotaan Gapensi Kota Banda Aceh Tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh, identifikasi faktor-faktor K3 yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja kontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Banda Aceh yaitu pekerja memakai peralatan keselamatan kerja (pelindung diri) pada setiap pekerjaan, dengan nilai Frequency Index 87,78%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijaksanaan pihak kontraktor sebagai pelaksana terhadap penerapan K3 serta untuk mencegah timbulnya kecelakaan kerja yang tidak diharapkan. Kata Kunci : K3, Kinerja Kontraktor, Proyek Konstruksi.
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 218
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tujuan
PENDAHULUAN
dari
penelitian
ini
adalah
Kompleksitas dalam pelaksanaan proyek
mengetahui faktor-faktor dominan penerapan
konstruksi yang melibatkan tenaga kerja,
program K3 yang berpengaruh terhadap kinerja
peralatan-peralatan, dan material dalam jumlah
kontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi
yang sangat besar, baik bekerja secara sendiri-
di Kota Banda Aceh. Adapun manfaat dari
sendiri atau bersama-sama antara sumber daya-
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumber daya tersebut dapat menjadi sumber
rekomendasi yang berguna untuk dijadikan
terjadinya kecelakaan kerja. Masih banyak
bahan
pelaksanaan proyek konstruksi yang tidak
kebijaksanaan
melengkapi proyeknya dengan perlengkapan
pelaksana
keselamatan dan kesehatan kerja yang baik,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
pertimbangan pihak
terhadap
dalam
merumuskan
kontraktor penerapan
sebagai program
padahal pelaksanaan proyek konstruksi dapat
Pembatasan masalah perlu dilakukan
menimbulkan resiko kecelakaan kerja yang
agar penelitian dan pembahasan tidak terlalu
sangat tinggi.
luas, yaitu hanya pada :
Kecelakaan-kecelakaan kerja yang terjadi
Objek
studi
yang
menjadi
target
dalam proses konstruksi dapat menghambat
responden adalah tim proyek dalam
proses konstruksi itu sendiri sehingga tujuan
struktur organisasi proyek kontraktor
manajemen
seperti
seperti direktur, project manager, site
penambahan pembiayaan yang tidak perlu
manager dan pelaksana lapangan yang
akibat terjadinya kecelakaan kerja dan dari segi
pernah terlibat dan berpengalaman pada
waktu akan memperlambat proses pelaksanaan
pelaksanaan proyek konstruksi di Kota
konstruksi
Banda Aceh.
proyek
tidak
sehingga
tercapai
kinerja
kontraktor
mengalami penurunan dan hambatan. Hal inilah
Klasifikasi badan usaha yang menjadi
yang menjadi pertimbangan bagi perusahaan-
populasi pada penelitian ini kualifikasi
perusahaan
menerapkan
badan usaha gred 5, 6, dan 7 dari
sistem manajemen K3 yang baik dalam proses
keanggotaan Gapensi Kota Banda Aceh
konstruksi yang merupakan kunci utama bagi
tahun 2012.
kontraktor
dalam
tercapainya tujuan manajemen proyek yang sukses dan keamanan terhadap tenaga kerja. Berdasarkan uraian pada latar belakang
KAJIAN KEPUSTAKAAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
masalah, maka masalah yang dikaji dalam
Hadiguna (2009) menyebutkan bahwa,
penelitian ini adalah identifikasi faktor-faktor
keselamatan kerja berarti proses merencanakan
K3
dan mengendalikan situasi yang berpotensi
yang
berpengaruh
terhadap
kinerja
kontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi
menimbulkan
di Kota Banda Aceh.
persiapan
219 -
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
kecelakaan
prosedur
operasi
kerja standar
melalui yang
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menjadi acuan dalam bekerja.
- Sering diadakan pertemuan tentang K3
Sedangkan menurut Malthis dan Jackson
2.
(2002), keselamatan kerja menunjuk pada
Mempraktekkan bekerja secara aman - Melatih
setiap
perlindungan kesejahteraan fisik dengan tujuan
melaksanakan
mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera
penuh resiko
terkait dengan pekerjaan.
- Mesin
Menurut Bukhari (2007) mengemukakan
tugas/pekerjaan
dan
daftar
3.
- Pemeriksaan keselamatan secara formal diselenggarakan
kerja.
mingguan - Dilakukan
(1996)
menyebutkan,
kinerja
keselamatan
kerja
diselesaikan oleh individu, kelompok atau
- Pengamatan pekerjaan diselenggarakan
organisasi. Aspek kinerja terdiri dari tiga kualitas,
kuantitas
oleh pengawas
dan
- Aturan keselamatan dan kesehatan kerja
efektifitas. Menurut Curties (1991), pendekatan umum dalam menentukan sukses atau tidaknya proyek
pemeriksaan
- Mengikuti atas semua usul keselamatan
adalah kuantitas dan kualitas pekerjaan yang
suatu
sekurang-kurangnya
secara visual sehari-hari
Kinerja Kontraktor
yaitu
pemeliharaannya
Inspeksi keselamatan kerja
hal metode kerja, proses kerja, dan kondisi
komponen
yang
- Menggunakan peralatan pelindung diri
dan lingkungan baik fisik maupun psikis dalam
Stoner
dalam
digunakan
bahwa, kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan pekerjaan
individu
konstruksi
yaitu
harus diperkuat 4.
dengan
Latihan - Mempunyai
mengevaluasi kinerja dimana tujuan dari klien
suatu rencana
pelatihan
keselamatan kerja
seperti biaya, waktu dan mutu telah dicapai.
- Mempunyai garis-garis besar untuk sesi pelatihan
Komponen
Sistem
Keselamatan
- Mempunyai suatu pendekatan sistematis
dan
untuk tugas pelatihan
Kesehatan Kerja (K3) Reese dan Eidson (2006) menyebutkan,
- Mempunyai
analisa
keselamatan
tinjauan ringkas untuk program keselamatan
kerja/pekerjaan atau prosedur operasional
dan kesehatan kerja, yaitu :
keselamatan
1.
pekerjaan
Komunikasi - Ada
kebijakan
tertulis
tentang
keselamatan kerja - Adanya daftar dari perusahaan tentang aturan masalah K3
5.
untuk
setiap
klasifikasi
Penyelidikan Kecelakaan - Semua kecelakaan harus diselidiki - Menggunakan
format
penyelidikan
kecelakaan Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 220
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala - Setiap kecelakaan dianalisa
Uji Validitas Dan Reliabilitas Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan pada kuesioner yang
Metode Pengambilan Sampel Nazir
(2003)
menjelaskan,
metode
harus dibuang karena dianggap tidak relevan.
pengambilan sampel ada dua yaitu sampel besar
Menghitung koerlasi antar data pada masing-
dan sampel kecil. Sampel besar adalah sampel
masing pernyataan dengan skor total, memakai
dengan jumlah responden sebanyak 30 orang
rumus korelasi product moment (Umar, 2008).
atau lebih, sedangkan sampel kecil adalah sampel dengan jumlah responden kurang dari
𝑛
𝑟=
𝑛
𝑋𝑌 )−( 𝑋
𝑋 2 −( 𝑋)2 𝑛
𝑌 𝑌 2 −( 𝑌)2
...................... (2)
30 orang. Riduwan (2002) menjelaskan bahwa,
dimana :
untuk
r = korelasi item dengan total variabel
menentukan
pengambilan
sampel
(apabila populasi sudah diketahui) digunakan
X = skor item
dengan menggunakan rumus slovin dengan
Y = skor total variabel
persamaan berikut :
n = jumlah sampel
n
N 1 N d 2
.............................................. (1)
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan
dimana :
apakah instrument yang dalam hal ini kuesioner
n : Jumlah sampel
dapat digunakan lebih dari satu kali, paling
N : Jumlah populasi
tidak oleh responden yang sama. Dalam
d2 : Presisi yang ditetapkan (5 %, 10%, 15%)
menguji daftar kuesioner ini karena akan menguji alternatif jawaban lebih dari dua, sehingga uji reliabilitas menggunakan Uji
Kuesioner Menurut Riduwan (2002), kuesioner atau
Cronbach’s Alpha (Umar, 2008). Rumusnya
angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan
ditulis sebagai berikut :
kepada orang lain yang bersedia memberikan
𝑟11 =
𝑘 𝑘−1
1−
𝜎𝑏 2 𝜎𝑡2
................................. (3)
respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket adalah
dimana :
mencari informasi yang lengkap mengenai
r11
= reliabilitas instrument
suatu masalah dari responden.
k
= banyak butir pertanyaan
Data
yang
dikumpulkan
melalui
instrumen pertanyaan/ kuesioner hendaklah
σt
2
= varians total
Σσb = jumlah varians butir 2
dilanjutkan dengan melakukan uji kuesioner. Uji kuesioner secara kuantitatif dapat dilakukan melalui uji validitas dan reliabilitas (Umar,
Al-Hammad (2000) menyebutkan bahwa, perhitungan frekuensi dapat dihitung dengan
2008). 221 -
Analisis Frequency Index (FI)
Volume 3, No.3,Agustus 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menggunakan rumus frequency index (FI) yang
Gapensi pada Tahun 2012.
diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
untuk menghitung jumlah sampel minimal yang menjadi target responden. Adapun jumlah
5
a i 1
FI
i
xi
5N
100% .............................. (4)
responden
minimal
dihitung
dengan
menggunakan rumus Slovin pada Persamaan
dimana : i
Penentuan jumlah responden dilakukan
sebagai berikut :
= Indeks kategori respon (1, 2, 3, 4, 5)
ai = Konstanta penilaian yang dihubungkan
n
40 N n 36 responden 1 N d 2 1 (40. 0,052 )
dengan nilai respon ke-i (1, 2, 3, 4, 5) xi = Frekuensi dari respon ke-i dari total
dimana : n : Jumlah sampel
responden untuk setiap faktor
N : Jumlah populasi = 40
N = Total jumlah responden
d2 : Presisi yang ditetapkan = 5% METODOLOGI PENELITIAN Survey yang dilakukan dengan cara
Uji validitas dan reliabilitas Analisa
menyebarkan kuesioner kepada pihak-pihak terkait
yang
dijadikan
sumber
informasi.
Kuesioner, dibuat untuk memperoleh data primer yang disusun berdasarkan parameter analisis yang dibutuhkan, relevan dan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Data primer diperoleh
secara
langsung
dengan
cara
mengirimkan kuesioner kepada para responden yang pernah terlibat dan berpengalaman dalam pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Banda
validitas
dan
reliabilitas
digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kelayakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data,
apakah
pertanyaan-pertanyaan
yang
disajikan dalam lembaran kuesioner layak sebagai alat penelitian untuk mendapatkan informasi
yang
menyangkut
dengan
permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Uji validitas pada kuisioner dilakukan untuk melihat sejauh mana kuisioner ini mampu
Aceh. Target responden adalah tim proyek dalam struktur organisasi proyek kontraktor seperti direktur, project manager, site manager dan pelaksana lapangan yang pernah terlibat dalam pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini yaitu kontraktor dengan kualifikasi gred 5, 6, dan 7 yang terdaftar dalam Asosiasi Badan Usaha Jasa Pelaksana
Konstruksi
dan
mengukur tujuan pada penelitian ini. Untuk uji reliabilitas yang umum digunakan adalah dengan menggunakan metode Cornbach Alpha (C-alpha).
Adapun
pengujian
dengan
menggunakan koefisien C-alpha harus lebih besar atau sama dengan 0,6 yaitu nilai yang dianggap dapat menguji kelayakan kuesioner untuk digunakan dalam penelitian ini.
Keanggotaan Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 222
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mendapatkan nilai frekuensi identifikasi faktor-
Analisis frequency index Analisis frequency index dan severity
faktor program K3 yang berpengaruh terhadap
index secara umum menunjukkan persentase
kinerja
kontraktor
berdasarkan
jawaban
dari jawaban responden bagi setiap pertanyaan
responden yang mengisi kuesioner. Analisis
pada penelitian ini. Melalui analisis ini, setiap
yang dilakukan terhadap indikator K3 pada
indikator K3 yang mempengaruhi mempunyai
pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Banda
persentase berdasarkan jumlah responden yang
Aceh, yang memberikan sebuah gambaran
menjawab pertanyaan dengan jawaban yang
tentang persentase frekuensi identifikasi faktor-
sama.
faktor program K3 berdasarkan perspektif dari 36 responden yang mengisi jawaban pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
kuesioner. Nilai frequency index tertinggi dari
Analisis validitas dan reliabilitas
sub-variabel indikator K3 adalah memakai
Kuesioner
item
peralatan keselamatan kerja (pelindung diri)
dengan
pada setiap pekerjaan (87,78%) dan nilai
indikator-indikator K3 yang dijawab oleh 36
frequency index terendah adalah menyimpan
responden, maka item tersebut akan dianggap
jejak rekam mengenai kecelakaan kerja dan
valid jika koefisien hubungan item tersebut
penyelidikan kecelakaan (56,11%).
(pertanyaan)
dengan
terdiri
yang
total
dari
36
berhubungan
keseluruhan
item
(yang
dinotasikan dengan rhitung) haruslah lebih besar
Pembahasan
atau sama dengan rtabel (rhitung ≥ rtabel). Pada taraf
Berdasarkan jawaban responden terhadap
nyata 5% batas validitas butir pada rtabel adalah
kuesioner,
diperoleh
indikator
K3
yang
≥ 0,329.
dominan untuk penerapan program K3 yang
Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai
berpengaruh terhadap kinerja kontraktor pada
cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (rhitung ≥
pelaksanaan proyek konstruksi seperti terlihat
rtabel).
pada Tabel 2 berikut :
Hasil
uji
reliabilitas
menggunakan
cronbach alpha dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini : Tabel 1. No.
Hasil uji reliabilitas kuesioner Variabel Tingkat pengaruh penerapan program K3 terhadap kinerja kontraktor
1.
Nilai
Syarat
Tabel 2.
Hasil analisis frequency index
No.
Indikator K3
1.
Pekerja memakai peralatan keselamatan kerja (pelindung diri) pada setiap pekerjaan Memberikan sistem pengarahan kerja yang baik Menciptakan lingkungan kerja yang aman Membuat rambu-rambu keselamatan kerja di lokasi proyek Menyediakan alat-alat keselamatan kerja untuk digunakan pekerja Melakukan evaluasi program
Status 2.
0,917
≥ 0,6
Reliabel
3. 4.
5.
Analisis frequency index Analisis frequency index dilakukan untuk 223 -
Volume 3, No.3,Agustus 2014
6.
FI (%) 87,78
87,22 86,67 83,89
82,78
82,22
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kerja yang rutin dan teratur Melakukan pencegahan terhadap kecelakaan kerja yang sering terjadi Pekerja mengikuti instruksi kerja yang ada di lingkungan kerja Memberikan santunan bagi korban kecelakaan kerja Menyediakan adanya obat-obatan dan P3K
7.
8. 9. 10.
Dari nilai frequency index yang diberikan 81,67
81,11 81,11 80,00
pada Tabel 3 terlihat bahwa pada identifikasi faktor-faktor penerapan program K3 yang berpengaruh terhadap kinerja kontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi, sub-variabel “Pekerja memakai peralatan keselamatan kerja (pelindung
Namun bila dilihat masing-masing secara terpisah
dari
dua
perspektif
kontraktor-
kontraktor kualifikasi besar (Gred 6 dan 7) dan kontraktor-kontraktor
kualifikasi
menengah
diri)
pada
setiap
pekerjaan”
merupakan subvariabel yang paling banyak responden memberikan jawaban “Sangat Besar” pengaruhnya
terhadap
kinerja
kontraktor
dengan nilai frequency index 87,50%.
(Gred 5), diperoleh indikator atau sub-variabel K3 yang dominan untuk penerapan program K3
Tabel 4.
yang berpengaruh terhadap kinerja kontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi yang berbeda seperti terlihat pada Tabel 3 dan Tabel 4 berikut ini : Tabel 3.
No. 1.
2. 3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
Hasil analisis frequency index Identifikasi Faktor-faktor K3 yang Berpengaruh terhadap Kinerja Kontraktor pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi untuk Kelompok Kontraktor Kualifikasi Besar (Gred 6 & 7) Indikator K3 Pekerja memakai peralatan keselamatan kerja (pelindung diri) pada setiap pekerjaan Menciptakan lingkungan kerja yang aman Memberikan sistem pengarahan kerja yang baik Menyediakan alat-alat keselamatan kerja untuk digunakan pekerja Melakukan evaluasi program kerja yang rutin dan teratur Membuat rambu-rambu keselamatan kerja di lokasi proyek Pekerja mengikuti instruksi kerja yang ada di lingkungan kerja Memberikan pengarahan tentang penggunaan alat keselamatan kerja yang benar Menyediakan adanya obatobatan dan P3K Mematuhi aturan keselamatan kerja yang ditetapkan
FI (%) 87,50
No.
Indikator K3
1.
Memberikan sistem pengarahan kerja yang baik Pekerja memakai peralatan keselamatan kerja (pelindung diri) pada setiap pekerjaan Menciptakan lingkungan kerja yang aman Membuat rambu-rambu keselamatan kerja di lokasi proyek Memberikan santunan bagi korban kecelakaan kerja Melakukan pencegahan terhadap kecelakaan kerja yang sering terjadi Membuat prosedur operasional keselamatan untuk setiap klasifikasi pekerjaan Menyediakan alat-alat keselamatan kerja untuk digunakan pekerja Melakukan evaluasi program kerja yang rutin dan teratur Memberi anjuran akan pentingnya K3 setiap akan bekerja
2.
3. 4. 5. 6.
86,25 83,75
Hasil analisis frequency index Identifikasi Faktor-faktor K3 yang Berpengaruh terhadap Kinerja Kontraktor pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi untuk Kelompok Kontraktor Kualifikasi Menengah (Gred 5)
7.
83,75 8. 82,50 9. 82,50 10.
FI (%) 90,00 88,00
87,00 85,00 85,00 84,00
82,00
82,00
82,00 81,00
81,25 81,25
Dari nilai frequency index yang diberikan pada Tabel 4 terlihat bahwa pada identifikasi
81,25
faktor-faktor penerapan program K3 yang
80,00
berpengaruh terhadap kinerja kontraktor pada Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 224
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pelaksanaan proyek konstruksi, sub-variabel
Terdapat perbedaan perspektif mengenai
“Memberikan sistem pengarahan kerja yang
identifikasi faktor-faktor K3 yang berpengaruh
baik” merupakan subvariabel yang paling
terhadap kinerja kontraktor pada pelaksanaan
banyak
proyek
responden
memberikan
jawaban
konstruksi
ini
antara
kelompok
“Sangat Besar” pengaruhnya terhadap kinerja
kontraktor kualifikasi besar (Gred 6 dan 7)
kontraktor dengan nilai frequency index 90,00%.
dengan
Hasil
analisis
Frequency
kelompok
kontraktor
kualifikasi
Index
menengah (Gred 5) dikarenakan perbedaan-
identifikasi faktor-faktor K3 yang berpengaruh
perbedaan pengalaman dari segi resiko yang
terhadap kinerja kontraktor pada pelaksanaan
dihadapi maupun segi penggunaan teknologi
proyek konstruksi untuk kelompok kontraktor
dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
kualifikasi besar (Gred 6 dan 7) tidak berbeda hasil sub-variabel yang paling dominannya bila
KESIMPULAN DAN SARAN
dibandingkan dengan hasil analisis Frequency Index
identifikasi
faktor-faktor
K3
yang
Berdasarkan
hasil
perhitungan
dan
pembahasan mengenai identifikasi faktor-faktor
berpengaruh terhadap kinerja kontraktor pada
K3
pelaksanaan
secara
kontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi
keseluruhan (Gred 5, 6, dan 7) yaitu sub-
di Kota Banda Aceh, maka dapat diberikan
variabel
beberapa kesimpulan dan saran.
proyek “Pekerja
konstruksi memakai
peralatan
yang
berpengaruh
terhadap
kinerja
keselamatan kerja (pelindung diri) pada setiap pekerjaan”. Sedangkan untuk hasil analisis
Kesimpulan
Frequency Index identifikasi faktor-faktor K3
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
yang berpengaruh terhadap kinerja kontraktor
diperoleh melalui tahapan proses penelitian
pada pelaksanaan proyek konstruksi untuk
yang telah jelaskan pada bab sebelumnya, maka
kelompok kontraktor kualifikasi menengah
dapat disimpulkan sebagai berikut :
(Gred 5) terdapat hasil yang berbeda sub-
1.
variabel
yang
paling
faktor-faktor
K3
yang
bila
berpengaruh terhadap kinerja kontraktor
dibandingkan dengan hasil analisis Frequency
pada pelaksanaan proyek konstruksi di
Index
yang
Kota Banda Aceh dengan sub-variabel
berpengaruh terhadap kinerja kontraktor pada
pekerja memakai peralatan keselamatan
pelaksanaan proyek konstruksi untuk kelompok
kerja
kontraktor kualifikasi besar (Gred 6 dan 7)
pekerjaan merupakan sub-variabel yang
maupun
paling banyak responden memberikan
identifikasi
hasil
dominannya
Identifikasi
faktor-faktor
analisis
K3
Frequency
Index
(pelindung
setiap
jawaban
terhadap kinerja kontraktor pada pelaksanaan
terhadap kinerja kontraktor dengan nilai
proyek konstruksi secara keseluruhan.
frequency index 87,78%.
Volume 3, No.3,Agustus 2014
besar
pada
identifikasi faktor-faktor K3 yang berpengaruh
225 -
sangat
diri)
pengaruhnya
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2.
Identifikasi
faktor-faktor
K3
yang
DAFTAR KEPUSTAKAAN
berpengaruh terhadap kinerja kontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Banda Aceh untuk kelompok kontraktor kualifikasi besar (Gred 6 & 7) dengan sub-variabel pekerja memakai peralatan keselamatan kerja (pelindung diri) pada setiap pekerjaan merupakan sub-variabel
yang
paling
banyak
responden memberikan jawaban sangat besar
pengaruhnya
terhadap
kinerja
kontraktor dengan nilai frequency index 87,50%. 3.
Identifikasi
faktor-faktor
K3
yang
berpengaruh terhadap kinerja kontraktor
Bukhari, 2007. Manajemen Kesehatan Kerja dan Alat Pelindung Diri. Jurnal Universitas Sumatera Utara. Medan. Hadiguna, R. A., 2009. Manajemen Pabrik: Pendekatan Sistem untuk Efisiensi dan Efektifitas. Jakarta: Bumi Aksara. Malthis, R. L. dan Jackson, J. H., 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba Empat. Nazir, M., 2005. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Riduwan, 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Reese, C. D. dan Eidson, J. V., 2006. Handbook of OSHA Construction Safety and Health, Taylor & Francis Group, United States. Stoner. F., 1996. Manajemen Jilid II. Yogyakarta: BPFE. Umar, H., 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: PT. Rajgrafindo Persada.
pada pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Banda Aceh untuk kelompok kontraktor kualifikasi menengah (Gred 5) dengan sub-variabel memberikan sistem pengarahan kerja yang baik merupakan sub-variabel
yang
paling
banyak
responden memberikan jawaban sangat besar
pengaruhnya
terhadap
kinerja
kontraktor dengan nilai frequency index 90,00%.
Saran 1.
Disarankan dilakukan penelitan serupa yang melihat dari berbagai perspektif stakeholders proyek konstruksi seperti owner maupun konsultan pengawas.
2.
Perlu diteliti juga faktor-faktor hambatan bagi
pekerja
dilapangan
dalam
melaksanakan program K3.
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 226