IBADAH SEPEKAN BULAN PELKES GPIB 06 – 11 JUNI 2016 Pengantar Berdasarkan surat Majelis Sinode GPIB nomor : 864/ V-16/ MS. XX, perihal : Kegiatan Bulan Pelayanan dan Kesaksian GPIB, mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Ibadah Pembukaan Bulan Pelkes GPIB pada Minggu (05 Juni 2016) 2. Ibadah Pekan Keluarga Pelkes GPIB (06 – 11 Juni 2016) 3. Ibadah Penutupan Bulan Pelkes GPIB pada Minggu, 26 Juni 2016 4. Safari Bulan Pelkes GPIB pada 23 – 26 Juni 2016 Secara khusus Majelis Jemaat membagikan Tata Ibadah Pekan Keluarga yang akan dilaksanakan tangga 06 – 11 Juni 2016 di keluarga masing-masing. Persembahan yang terkumpul selama sepekan dari ibadah dimasukkan pada amplop khusus bulan pelkes pada saat ibadah Penutupan bulan Pelkes Minggu, 26 Juni 2016. Majelis Jemaat menghimbau pada setiap keluarga untuk bersinergi meningkatkan kepedulian demi kemajuan Pelkes GPIB melalui ajakan agar seluruh warga jemaat untuk menjadi “Sahabat Pelkes GPIB”. Demikian pengantar ini kami sampaikan. TUHAN YESUS MEMBERKATI Pelkes GPIB, secara khusus ibadah pekan keluarga dapat berjalan dengan baik. Teriring Salam dan Doa, Majelis Jemaat GPIB “GETSEMANI” Cirebon
Pdt.Ny. Novita Rismayanti-Pessireron, S.Si Ketua
Dkn. Ny. Desrina Indratno-Tatia Sekretaris
PEKAN KELUARGA PELKES GPIB HARI PERTAMA MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA RENUNGAN PAGI, 6 JUNI 2016 Matius 6 : 19 – 24 KJ. 413 : 1 Hartamu : alat untuk menyenangkan hatiNya
“Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya” (ay.20) Sebagian besar mata pencaharian warga jemaat adalah petani karet. Setiap hari, mereka bisa mendapatkan Rp. 200.000 s/d 300.000, namun sejak harga karet turun, mereka hanya bisa memperoleh Rp.100.000 s/d Rp. 150.000 per hari, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tinggi setiap hari, mereka harus mencari pekerjaan sampingan, yakni menjadi buruh harian di perusahaan kebun kelapa sawit. Dalam keterbatasan dan kekurangan, mereka tidak pernah bekerja pada hari Minggu meskipun upahnya jauh lebih besar dari hari biasa. Mereka juga tak segan membagi milik mereka (berupa natura) dalam setiap kegiatan gerejawi. Ada yang memberi lauk-pauk, sayuran hasil kebun, atau kayu bakar. Ketika ditanya dasarnya apa, mereka menjawab :
“Tuhan sudah memberi kami berkat, tanah yang subur, kesehatan, dan kecukupan setiap hari”, “hanya ini yang kami bisa beri, karena hanya ini yang kami punya”. Bapak, ibu, saudaraku... Kehidupan warga jemaat memberikan contoh bahwa bukan harta yang banyak membuat orang bahagia, namun mensyukuri berkat Tuhan membuat hati sukacita dan keluarga hidup bahagia, dan memberi bagi Tuhan tidak akan mengurangi berkat karena Tuhan selalu memelihara hidup setiap hari. Hal ini sangat berbeda jauh di beberapa tempat di perkotaan. Banyak orang rela bekerja tak kenal waktu, melupakan keluarga, terlibat dalam kasus melawan hukum, hingga menyangkal iman demi harta dan mencari bahagia. Mencari harta dan menjadi kaya tidaklah keliru. namun terikat / bergantung pada harta duniawi, itu kesalahan besar, karena harta dunia akan lenyap (ay. 19) dan hati akan terus diliputi kecemasan memikirkan harta kita sehingga hidup akan menjadi kacau balau (ay. 21). Sebaliknya, mencari harta sorgawi yakni kebenaran dan kehendak Allah, akan bertahan kekal dan hati selalu diliputi rasa syukur dan menyenangkan hati Tuhan menjadi tujuan utama dalam mencari kekayaan. Menjalani hari ini, mari kita mencari harta sorgawi yakni kebenaran dan kehendak Allah di dalam terang Roh Kudus dan firman Tuhan sebagai mata rohani kita sehingga kerja dan karya disepanjang hari ini senantiasa dituntun oleh Tuhan, dan harta yang kita peroleh dari kerja yang jujur, diberkati Tuhan, mencukupkan kebutuhan hidup dan menjadi berkat bagi banyak orang untuk menyenangkan hati Tuhan. Tuhan Yesus memberkati Nyanyian : KJ 413 : 2, 3 Doa : Tuhan, jadikanlah harta kami alat untuk menyenangkan hatiMu
RENUNGAN MALAM, 6 JUNI 2016 Matius 6 : 25 – 34 KJ 417 : 1, 2
Percayalah pada Tuhan Yesus! niscaya engkau dipeliharaNya Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (ay. 33) Seminggu sebelum ibadah pelembagaan Bajem “Ekklesia” Air Upas, hujan deras terus mengguyur daerah Sengkuang dan sekitarnya. Ini membuat jalan menjadi rusak dan berlumpur, dan lagi dana yang terkumpul belum mencukupi untuk seluruh kebutuhan acara. Keadaan ini membuat kami merasa kuatir apakah semuanya berjalan dengan baik atau tidak. Dengan penuh pergumulan, kami senantiasa berdoa dan berharap Tuhan Yesus berikan yang terbaik. Tanggal 03 April 2016, ibadah pelembagaan berjalan dengan baik dan lancar, dana mencukupi karena beberapa donatur meminjamkan rumah untuk menginap para tamu, dan mobil untuk digunakan sebagai kendaraan operasional panitia dan Majelis Sinode. dan cuaca pun cerah sampai seluruh acara selesai. Bapak, ibu, saudara … Tuhan Yesus tahu apa yang kita butuhkan dan harapkan tentang masa depan (ay 32). Oleh karenanya, Ia mengingatkan kita untuk : Pertama mempercayakan hidup kepada Dia yang memelihara seluruh alam ciptaan. Kekuatiran hidup tidak akan menambah umur (hasta = ukuran tinggi). Kekuatiran seharusnya membuat kita semakin dekat kepada Tuhan bukan sebaliknya. Jika Bapa memelihara burung-burung dilangit (ay 26), dan bunga bakung serta rumput di padang (28-30) maka pastilah Bapa di sorga akan lebih lagi memperhatikan kebutuhan anakanakNya. Kedua mencari “kerajaan Allah” dan “KebenaranNya”, berarti menempatkan Allah sebagai Raja yang berkuasa dalam hidup kita, berusaha sungguh-sungguh untuk menaati perintahNya. Penulis Amsal menyatakan : “ Percayalah kepada TUHAN dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Ams 3 : 5 – 6). Tuhan bekerja indah pada waktunya dan mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihiNya (Rom 8:28). Bapa akan memakai siapapun, kapan pun dan dimana pun bahkan yang tidak terpikirkan sekalipun oleh akal manusia untuk memelihara kehidupan anak-anakNya (Bdk. I Kor 2:9). Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan Dia akan memeliharamu. Nyanyian : KJ 417 : 7 Doa : Tuhan, Ajarkanlah kami untuk selalu mempercayakan hidup padaMu
TATA IBADAH KELUARGA PEKAN PELKES 2016 HARI PERTAMA TANGGAL 6 JUNI 2016 Saat Teduh UNGKAPAN SITUASI : (Kepala Keluarga / Ayah)
Allah Bapa Kami, ketika matahari telah terbenam dan sang rembulan menampakkan sinarnya, kami sejenak menoleh, melihat bagaimana Engkau menyertai kami disepanjang hari ini. Walaupun kami kadang menemui kesulitan dan tantangan, namun Engkau selalu setia menolong kami. Hingga saat ini, kamisiap merebahkan raga dalam damai yang Kau beri. MENGHADAP TUHAN NYANYIAN UMAT : KMM 101 : 1 “T’rima Kasih ya Tuhanku” T’rima kasih, ya Tuhanku, atas hari pemberianMu. Hari baru limpah rahmat dan dipenuhi oleh kasihMu Kau curahkan pada umatMu, Kau curahkan pada umatMu. DOA KELUARGA MENSYUKURI HARI INI (Dibacakan oleh Ibu) Ibu :
Bapa di sorga, terima kasih atas berkatMU disepanjang hari ini, kami mampu melewati hari ini semua karena anugerahMU. Sekarang ya Tuhan kami akan mendengar firmanMu yang menjadi suluh bagi kaki dan terang bagi jalan kami, biarlah Roh Kudusmu memberi hikmat hingga kami mengerti dan dimampukan melakukannya esok hari. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, amin.
PEMBACAAN FIRMAN TUHAN DOA EPIKLESE PEMBACAAN ALKITAB Anak
: Bacaan Alkitab hari ini adalah dari MATIUS 6 : 25 - 34, yang menyatakan ……(dilanjutkan dengan membaca Sabda Bina Umat) NYANYIAN UMAT : KMM 101 : 3 – 4 “Terima Kasih ya Tuhanku“ Sambil menyanyikan pujian, keluarga memberikan persembahan ‘Kan kupakai waktu itu melakukan tanggung jawabku, dan menolong sesamaku menurut firman serta karyaMu, kar’na itu makna kasihMu, kar’na itu makna kasihMu. Puji syukur kuucapkan atas waktu yang Kauciptakan. Kutaati, kuhargai di dalam kata dan perbuatanku, agar nyata hidup beriman, agar nyata hidup beriman (Selama Pekan Keluarga, persembahan yang terkumpul dimasukkan kedalam amplop dan dikumpulkan pada kotak/kantong khusus bulan Pelkes pada Ibadah Minggu 12)
DOA MENJELANG ISTIRAHAT MALAM HARI (Dipimpin Oleh Ibu, diakhiri Doa Bapa Kami) MENYANYI
”BAPA TRIMA KASIH”
Bapa trima kasih, Bapa trima kasih Bapa di dalam sorga, ku bri trima kasih.. Amin
(Berbagi sukacita bersama dalam keluarga dalam bentuk jabat tangan, peluk hangat, dan cium kasih dengan yang lain)
PEKAN KELUARGA PELKES GPIB HARI KEDUA MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA RENUNGAN PAGI, 07 JUNI 2016 Matius 9 : 35 – 38 KJ 428 : 1, 2 ---------------------------------------------------Kehadiran yang memberi makna
Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumahrumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan (ay. 35) Dalam waktu-waktu tertentu, yakni bulan Juli dan Oktober kami melakukan safari Perjamuan Kudus. Bersama-sama rekan Pendeta yang lain, kami hadirmengunjungiPosPos Pelkes wilayah Bethesda Marau yang belum pernah kami layani.Hari Sabtu kami datang, hari Minggu melayani Perjamuan Kudus dan hari Senin kami kembali ke tempat pelayanan masing-masing. Selama tiga hari kami menginap di rumah warga jemaat, kami mendengar pergumulan mereka dan mencatatnya sebagai kebutuhan penting, kemudian membahasnya dalam rapat PHMJ, ataupun Sidang Majelis Jemaat. Walaupun harus melewati daerah-daerah yang tergenang lumpur, dan jalan yang berdebu, namun bayangan akan raut wajah mereka yang merindukan kehadiran kami, membuat kami semangat untuk berkunjung dan melayani. Kebutuhan akan hadirnya seorang pendeta menjadi hal yang utama dirasakan sebagian besar warga jemaat di pos-pos pelkes yang kami kunjungi. Kehadiran sosok pendeta sebagai figur teladan yang dapat mengarahkan kehidupan mereka kepada kedewasaan iman dirasakan belum optimal, mengingat luasnya wilayah pelayanan dimana satu orang pendeta melayani 3-4 pos pelkes dengan jumlah kepala keluarga antara 20-50 KK / pos pelkes. Sehingga tepatlah dikatakan dalam firmanNya saat ini :
Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Keprihatinan yang sama juga dirasakan Tuhan Yesus, takkala Ia berkeliling ke semua kota dan desa dan melihat orang banyak yang mengikutiNya lelah dan terlantar (Yun = rhipto, terluka/terjatuh/butuh pertolongan) seperti domba yang tak bergembala (ay. 35 – 36). Orang banyak itu bukannya tidak memiliki pemimpin rohani, karena pada masa Yesus telah ada tokoh-tokoh agama (ahli taurat dan imam-imam), namun mereka tidak menjadi pemimpin rohani yang benar (bdk. Matius 23) bagi umatnya. Tuhan Yesus telah hadir dan kehadiranNya memberi makna bagi banyak orang. Tidak hanya sekedar berbicara namun Ia bertindak. Tangan kasihNya merangkul setiap orang yang diabaikan, terluka dan ditinggalkan. Demikian kita pun dipanggil Tuhan untuk hadir dan memberi makna bagi orang lain, lewat kasih dan perhatian yang nyata, dalam bakti untuk menolong orang-orang yang diabaikan, terluka, dan ditinggalkan. Disanalah Tuhan menghendaki kita hadir dan melayani. Nyanyian : KJ 428 : 5, 6 Doa : Tuhan, kiranya kehadiran kami menjadi bermakna bagi sesama
PEKAN KELUARGA PEKES GPIB HARI KEDUA MINGGU III SESUDAH PENTAKOST RENUNGAN MALAM, 07 JUNI 2016 Matius 10 : 1 – 4 KJ 429 : 1 --------------------------------------------------------------Sambutlah Panggilan dan Pengutusan Tuhan
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan (ay. 1) Satu waktu, kami dijadwalkan untuk melayani ibadah keluarga di satu Pos Pelkes yang jaraknya kira-kira 20 km dari pastori. Ibadah keluarga dilaksanakan secara rutin jam 7 malam. Jarak yang ditempuh kira-kira 1 jam jika jalanan kering, namun jika hujan, membutuhkan waktu lebih dari satu jam. Waktu itu sekitar bulan November, hujan deras turun selama berhari-hari, membuat jalanan menjadi rusak dan berlumpur. Sebelum berangkat, kami berdoa dan mengenakan perlengkapan wajib seperti sepatu bot, jas hujan, helm, dan sarung tangan, untuk membuat kami aman dari gigitan ular saat melewati kebun sawit, dan ketika jatuh di genangan lumpur. Dengan pertolongan Tuhan Yesus, kami tiba di tempat pelayanan dengan selamat, walaupun harus beberapa kali terjatuh menembus jalan yang sudah cukup parah. Dalam hati pernah berpikir, jika di zaman kami saja, jalanan masih hancur bagaimana dengan para pendahulu kami? Tetapi mereka setia dalam mengabdikan diri untuk melayani umatNya, dan lagi raut wajah warga jemaat yang merindukan kehadiran Tuhan lewat pemberitaan firmanNya, membuat kami semangat untuk datang dan melayani. Bapak, ibu, saudara …Sama seperti Tuhan Yesus mengutus para rasul, Ia pun mengutus kita untuk memberitakan Injil, kabar sukacita, keselamatan dari Tuhan bagi semua orang, lewat kehidupan kita masing-masing. Tuhan Yesus pertama-tama tidak mengutus para sarjana, namun nelayan biasa (tidak memiliki pendidikan tinggi). Yang terpenting apakah kita bersedia untuk menyambut panggilan dan pengutusanNya ataukah mengabaikanNya. Jangan pernah katakan : “saya belum siap, saya belum sempat”, karena Tuhan Yesus setia memperlengkapi kita dengan kuasaNya (ay. 1) asalkan kita bersedia diutus. Sambutlah panggilan dan pengutusan Tuhan Yesus, masuklah ke dalam ladang pelayananNya, dengan melakukan tugas yang dipercayakan dengan baik, mengerjakan peran kita dengan setia, niscaya saudara akan merasakan sukacita yang besar dalam melayani Dia. Nyanyian : KJ 429 : 3 Doa : Utuslah kami menjadi saksi memberitakan kemuliaan namaMu
TATA IBADAH MALAM PEKAN KELUARGA PELKES HARI KEDUA TANGGAL 07 JUNI 2016 Saat Teduh SUKACITA MELAYANI TUHAN HARI INI
(Dibacakan oleh Ibu) Bapa di sorga, ketika kami membuka mata dan menyambut pagi, penuhlah harapan kami untuk menerima kebaikan dan berkatMu hari ini. Namun ketika kami menjalani hari ini, kami sungguh menyadari bahwa : berkatMu tidak hanya Engkau tunjukkan lewat kecukupan makan dan minum, namun Engkau juga mengirim orang-orang untuk membuat kami tersenyum, dan bahagia. Hari ini juga kami belajar, bahwa ketika kami membuat orang lain tertawa, dan bahagia, kami pun merasakan sukacita dan bahagia. Biarlah kami menutup hari ini dengan syukur, bahwa Engkau telah melayani kami lewat sesama kami, dan kami pun dimampukan untuk melayani Engkau lewat sesama kami. MENGHADAP TUHAN
NYANYIAN UMAT : GB 244 : “Bapa, Engkau sungguh baik” Bapa, Engkau sungguh baik kasihMu melimpah di hidupku. Bapa, ‘ku bert’rimakasih, berkatMu hari ini yang ‘Kau sed iakan bagiku. ‘Kunaikkan syukurku buat hari yang Kau b’ri. Tak habis-habisnya kasih dan rahmatMu. S’lalu baru dan tak pernah terlambat pertolonganMu; besar setiaMu di s’panjang hidupku. DOA KELUARGA MENSYUKURI HARI INI (Dibacakan oleh Anak) Bapa di sorga, terima kasih atas berkatMU disepanjang hari ini, kami melihat dan merasakan kebaikanMu lewat sesama kami, dan Engkau juga memampukan kami untuk menjadi berkat bagi sesama. Sekarang ya Tuhan kami akan mendengar firmanMu yang akan menguatkan kami untuk semakin giat melayani Engkaudalam hidup setiap hari. Bersabdalah bagi kami ya Tuhan, kami sedia mendengar. Amin
PEMBACAAN FIRMAN TUHAN DOA EPIKLESE PEMBACAAN ALKITAB Anak 2 : Bacaan Alkitab hari ini adalah dari MATIUS 6 : 10 : 1 – 4, yang menyatakan ………(dilanjutkan dengan membaca Sabda Bina Umat)
NYANYIAN UMAT : GB 115 : 1 – 2 “Utuslah Kami“ Sambil menyanyikan pujian, keluarga memberikan persembahan
Berilah kami hati tulus melayani, menolong orang-orang berbeban berat. Berilah kami Roh yang tabah dan setia untuk nyatakan kasih bagi dunia. Refr…
DOA MENJELANG ISTIRAHAT MALAM HARI (Dipimpin Oleh Bapak, diakhiri Doa Bapa Kami) MENYANYI ”BAPA TRIMA KASIH” Bapa trima kasih, Bapa trima kasih Bapa di dalam sorga, ku bri trima kasih.. Amin
(Berbagi sukacita bersama dalam keluarga dalam bentuk jabat tangan, peluk hangat, dan cium kasih dengan yang lain)
PEKAN KELUARGA PELKES GPIB HARI KETIGA MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA Renungan pagi, Rabu, 8 Juni 2016 Matius 10: 5-8 KJ 17 : 1 ------------------------------------------------------------------------------INI AKU UTUSLAH AKU Dalam bulan pelkes ini kita merenungkan akan apa yang menjadi kehendak Tuhan Yesus kepada umat pilihan-Nya dalam teks Matius 10:5-8. Sebagai umat pilihan-Nya seperti ke-duabelas para Rasul yang telah dipilih oleh Tuhan Yesus, ada yang menjadi tugas “khusus” dalam maksud pemilihan-Nya kepada kita. Dalam perikop bacaan kita pagi hari ini menceritakan akan pengutusan Tuhan Yesus kepada para murid untuk hadir di tengah- tengah kehidupan dunia ini agar menjangkau mereka yang terhilang (ay.6), dimulai dari bangsa mereka sendiri yaitu bangsa Israel karena proses karya keselamatan Allah di dalam dunia dimulai dari bangsa Israel (Yohanes 4:22) kemudian menjangkau kepada bangsa- bangsa lain. Apa yang menjadi tugas dalam pengutusan Tuhan Yesus? Ada perintah yang Tuhan Yesus sampaikan yaitu “Pergilah dan Beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.” (ay.7) dan dalam pemberitaan itu ada dampak yang dirasakan oleh orang- orang yang mendengarnya dimana mereka akan mengalami kelegaan dan kelepasan dalam Tuhan (ay.8) Kehadiran kita selaku orang percaya di tengah- tengah kehidupan ini haruslah mengabarkan akan karya keselamatan Allah kepada manusia yang ada di sekitar kita terlebih dahulu. Ketika kita memiliki hati yang rindu untuk menjangkau jiwa- jiwa yang belum percaya kepada Tuhan Yesus maka kita dengan kesadaran dan kerinduan mendukung gereja dalam tugas pemberitaan kabar keselamatan terlebih melalui Pelayanan dan Kesaksian (PELKES) Gereja. Dan melalui perikop yang kita baca saat ini kita juga diminta untuk tidak mencari keuntungan di dalam tugas pelayanan dan kesaksian ini karena kita telah menerima anugrah dari Tuhan juga dengan cuma- cuma (ay.8b) Mari kita selaku gereja baik secara pribadi maupun persekutuan melakukan perintah Tuhan Yesus ini dengan sukacita karena kita telah dipanggil menjadi umat pilihan-Nya. Nyanyian : KJ. 17 : 2 Doa: Tuhan Yesus kami bersyukur atas keselamatan yang telah Engkau anugerahkan, karena itu jadikanlah aku bagian dari pelayananMu untuk hadir ditengah-tengah dunia membawa kabar keselamatan bagi semua orang.
PEKAN KELUARGA PELKES GPIB HARI KETIGA MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA RENUNGAN,Rabu, 8 Juni 2016 Matius 10: 9-15 KJ 18 : 1` ---------------------------------------------“Berserah Penuh Pada Allah” Dalam kehidupan yang ada saat ini kebutuhan akan harta sangat memengaruhi manusia dan hal ini juga dirasakan dalam kehidupan orang- orang yang mengatakan dirinya adalah orang percaya/ orang Kristen. Kita harus mengerti apa artinya orang percaya dalam Tuhan Yesus? Orang percaya adalah orang yang mengalami karya Tuhan yaitu dilepaskan dari ikatan dosa dan kegelapan kepada kehidupan yang dibenarkan di dalam terang-Nya dan ketika pengalaman iman itu dirasakan, maka dia akan mempersembahkan dirinya untuk kemuliaan Tuhan dalam bentuk berserah diri total kepada Tuhan. Matius 10: 9-15 bukan membawa kita kepada pemahaman bahwa kita tidak membutuhkan uang dalam hidup ini terlebih dalam pelayanan dan kesaksian, namun kita diajarkan untuk benar- benar berserah penuh kepada Tuhan sehingga jangan sampai kebutuhan hidup secara jasmani yaitu uang,pakaian dan makanan membebani seseorang yang akhirnya menjadikan dia akhirnya gagal fokus akan rencana Tuhan di dalam dirinya melalui pelayanan dan kesaksian itu. Orang percaya diarahkan agar tidak terlena dengan kebutuhan dirinya sendiri karena hal itu akan menjadikan kita melupakan prinsip kehidupan Kristiani yang seharusnya bergantung penuh hanya kepada Allah. (Mat 6:24; Lukas 16:13). Secara tersirat ketika kita melihat dalam perikop ini, Tuhan menginginkan bahwa dengan apa yang ada pada kita, pelayanan dan kesaksian itu dikerjakan. Karena itu mari kita sebagai orang percaya memuliakan Allah dengan mengambil bagian dan mengerjakan pelayanan Tuhan dalam gereja dengan apa yang ada pada kita bukan yang dengan apa yang tidak ada pada kita sehingga kita melakukannya dengan sukacita tanpa ada keterpaksaan. Nyanyian : KJ. 18 : 2 Doa: Tuhan Yesus tuntun aku dengan Roh KudusMu agar segala potensi yang ada pada diri kami, kami pakai untuk membawa kabar keselamatan bagi semua orang
TATA IBADAH MALAM PEKAN KELUARGA PELKES HARI KETIGA
Rabu, 08 Juni 2016 Saat Teduh UNGKAPAN SITUASI :
(Kepala Keluarga / Ayah) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga ia telah mengaruniakan AnakNya yang Tunggal yaitu Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkan umat manusia. Demikianpun kita saat ini sebagai umat yang sudah diselamatkan dituntun untuk hadir menjadi bagian dalam pelayanan dan kesaksian GPIB untuk di utus Tuhan Allah ke pelosok dunia agar semua manusia memperoleh keselamatan yang kekal. MENGHADAP TUHAN
NYANYIAN UMAT : KJ. 8 : BAGIMU TUHAN, NYANYIANKU BagiMu Tuhan Nyanyianku,Karna setaraMu siapakah? Hendak ku puji Kau selalu,Padaku Roh Kudus b'rikanlah Supaya dalam Kristus Putramu,Kidungku berkenan kepadaMu
(dibacakan oleh Ibu) Allah Bapa sumber penopang kehidupan kami, saat ini kami sekeluarga berkumpul bersama, untuk kembali menyembah Engkau. Malam ini kami akan mendengarkan FirmanMu dan hidup kami dibaharui oleh Kudus-Mu, sehingga kami mau belajar untuk berserah dan selalu siap untuk melayani bersamaMu, dalam nama Yesus kami berdoa. Amin
DOA KELUARGA MENSYUKURI HARI INI
PEMBACAAN FIRMAN TUHAN DOA EPIKLESE PEMBACAAN ALKITAB : Anak: Bacaan Alkitab hari ini adalah dari MAT 10 : 9 - 15, yang menyatakan (dilanjutkan
membaca SBU) NYANYIAN UMAT : KJ 17 : TUHAN ALLAH HADIR Sambil menyanyikan pujian, keluarga memberikan persembahan Tuhan Allah hadir, pada saat ini,Hai sembah sujud disini Diam dengan hormat tubuh serta jiwa,tunduklah menghadap Dia Marilah, umatNya, hati mu serahakan,Dalam kerendahan DOA SYAFAAT Ayah : Mendoakan pelayanan gereja di seluruh dunia dalam menghadapi tantangan dan pergumulan pelayanan. Ibu : Mendoakan karya pelayanan Pos PelKes GPIB di tengah masyarakat Anak : Mendoakan para Hamba Tuhan yang melayani Kakek : Mendoakan keluarga Nenek : Mendoakan pergumulan umat Tuhan (yang sakit, berduka, dll) Bersama : DOA BAPA KAMI............. (diakhiri doxologie) MENYANYI ”BAPA TRIMA KASIH” Bapa trima kasih, Bapa trima kasih Bapa di dalam sorga, ku bri trima kasih.. Amin
(Berbagi sukacita bersama dalam keluarga dalam bentuk jabat tangan, peluk hangat, dan cium kasih dengan yang lain)
PEKAN KELUARGA PELKES GPIB HARI KEEMPAT MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA RENUNGAN PAGI, 9 JUNI 2016 Roma 1: 1-7 KJ 27 : 1 -----------------------------------------HATI S’BAGAI HAMBA Melihat latar belakang Rasul Paulus yang tidak mengenal Tuhan Yesus kemudian dalam proses kehidupannya dia dipilih dan menjadi pemberita Injil yang militan bagi Tuhan adalah hal yang sungguh luar biasa dan hal itu berdampak sampai perkembangan Kekristenan saat ini. Karya pelayanannya untuk Tuhan Yesus dapat kita lihat dalam surat- surat pengembalaannya yang begitu dominan dalam Perjanjian Baru dan kehadiran jemaatjemaat baru di masa pelayanannya. Apa yang menyebabkan Paulus demikian? Ayat 1 dalam perikop ini menegaskan bahwa Paulus menyatakan dirinya adalah hamba Kristus Yesus yang dalam tugasnya adalah melayani. Dalam panggilannya yang dia terima sebagai hamba, Paulus menyadari bahwa itu adalah karena kasih karunia Tuhan dan dia serta para Rasul yang lain harus memberitakan kasih karunia itu kepada semua bangsa (ay. 5) Untuk menjadi seorang hamba bukan perkara yang mudah jika kita tidak dengan rendah hati sungguh- sungguh datang pada Tuhan. Sebagai seorang hamba harus siap berkorban diri melakukan apa yang menjadi keinginan Tuannya. Kehadiran GPIB di tengah dunia ini adalah untuk memberitakan kasih karunia itu kepada semua suku dan bangsa melalui pelayanan dan kesaksian. Gereja adalah kita orang- orang yang dipilih karena kasih karunia Tuhan. Karena itu marilah kita semua yang adalah gereja memberitakan kabar keselamatan dari Tuhan Yesus dimanapun kita berada. Dan untuk melakukan pelayanan dan kesaksian ini maka ada yang harus dikorbankan dengan kerelaan karena anugerah yang sudah kita terima dengan cuma- cuma (Matius 10:8). Marilah kita mempunyai Hati Hamba seperti Paulus dan mengerjakan pelayanan dan kesaksian itu dengan apa yang ada pada kita. Nyanyian : KJ. 27 : 2 Doa : Tuhan Yesus yang baik anugerahkanlah kepada kami Roh KudusMu yang menuntun hidup kami agar kami memiliki hati sebagai hambaMu dalam setiap kerja layan kami.
PEKAN KELUARGA PELKES GPIB HARI KEEMPAT MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA RENUNGAN MALAM, 9 JUNI 2016 Roma 1: 8-15 K.J. 409 : 1 -----------------------------------------------------SALING MENDUKUNG Tak kenal maka tak sayang adalah satu ungkapan yang sering diucapkan seseorang ketika bertemu pertama kali dengan seseorang atau kelompok ketika akan berkenalan dan ada harapan bahwa melalui perkenalan dalam perjumpaan itu ada kedekatan atau hubungan yang bisa terjalin. Jemaat di kota Roma bukanlah jemaat yang dihasilkan dari pelayanan misi Paulus. Jadi dapat dipastikan bahwa tidak ada pertemuan secara langsung antara jemaat di Roma dengan Paulus ketika awal mulanya Kekristenan ada di kota Roma. Namun yang luar biasa dalam perikop bacaan kita saat ini adalah bagaimana hubungan antara Rasul Paulus dan jemaat di kota Roma boleh terjalin dengan baik karena iman dalam Tuhan Yesus Kristus yang mempersatukan mereka. (ay. 12) Hubungan yang baik ini dapat dilihat dimana Paulus selalu mendukung jemaat kota Roma dalam waktu doanya (ay. 9) dan jemaat di kota Roma juga mendukung pelayanan dan kesaksian Paulus dalam doa dan juga dana (bdk. Roma 15: 22-33) Pelayanan dan kesaksian dalam gereja membutuhkan dukungan kita dan itu dilakukan karena kita telah menerima kasih karunia yang luar biasa dari Tuhan Yesus. Paulus serta jemaat di Roma menjadi contoh saling mendukung dalam pekerjaan pekabaran Injil melalui karya Tuhan bagi mereka. Mari saling mendukung dan mendoakan. Nyanyian : KJ. 249 : 2 Doa : Allah Bapa yang ada di Sorga anugerahkanlah kepada kami Roh KudusMu yang menuntun hidup kami, agar kami hidup saling menopang satu dengan yang lain dalam setiap kerja layan kami.
TATA IBADAH PEKAN KELUARGA PELKES HARI KEEMPAT TANGGAL 9 JUNI 2016 Saat Teduh MENGAKHIRI HARI DALAM SYUKUR
(Ibu) Kepada Tuhan Allah Bapa kami berseru dan bersyukur bahwa setiap jengkal kehidupan kami tanganMu yang penuh kuasa telah menopang dan membimbing kami. Terpujilah Tuhan karena Ia selalu mendengar doa kami. TUHAN adalah kekuatan dan perisai kami, kepadaNya hati kami percaya. Ya Tuhan jadikan kami bagian dalam pelayanan dan kesaksian GPIB yang Mau saling menopang dan mendukung satu dengan yang lainnya agar keselamatan yang dari padaMU akan tersebar kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini.
MENGHADAP TUHAN NNYANYIAN UMAT : KJ. 13: 1 “ ALLAH BAPA, TUHAN” Allah Bapa, Tuhan dimuliakanlah namaMu Allah, Bapa, Tuhan, dimuliakanlah namaMu Langit bumi ciptaanMu,Kamipun anak - anakMu Datanglah dengan kasihMu DOA KELUARGA MENSYUKURI HARI INI (Dibacakan oleh Bapak) Allah Bapa sumber kasih karunia kami, saat ini kami berkumpul bersama, untuk kembali menyembah Engkau. Mendengarkan FirmanMu dan membaharui hidup kami dengan Roh Kudus-Mu, tuntun kami sehingga kami selalu siap untuk hadir melepaskan orang-orang yang ada penderitaan dan membawa keselamatan bagi mereka yang tertindas, dalam nama Yesus kami berdoa. Amin
PEMBACAAN FIRMAN TUHAN DOA EPIKLESE PEMBACAAN ALKITAB Anak : Bacaan Alkitab hari ini adalah dari Roma 1 : 1 - 15, yang menyatakan(dilanjutkan
membaca SBU) NYANYIAN UMAT : KJ. 383 SUNGGUH INDAH KABAR MULIA
Sambil menyanyikan pujian, keluarga memberikan persembahan Sungguh indah kabar mulia; hai percayalah! Yesus Kristus tak berubah s’lama-lamanya! DarahNya tetap menghapus dosa dan cela. Ia hibur yang berduka. Puji namaNya! Baik kemarin, hari ini, s’lama-lamanya Yesus Kristus tak berubah, puji namaNya! Puji namaNya, puji namaNya! Yesus Kristus tak berubah, puji namaNya!
DOA MENJELANG ISTIRAHAT MALAM HARI(Dipimpin oleh Bapak, diakhiri Doa Bapa Kami) MENYANYI ”BAPA TRIMA KASIH” Bapa trima kasih, Bapa trima kasih Bapa di dalam sorga, ku bri trima kasih.. Amin.
(Berbagi sukacita bersama dalam keluarga dalam bentuk jabat tangan, peluk hangat, dan cium kasih dengan yang lain.
PEKAN KELUARGA PELKES GPIB HARI KELIMA MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA RENUNGAN PAGI, 10 Juni 2016 Roma 1 : 16 –17 KJ. 1 : 1 --------------------------------------------------------------------------------------------------“JIKA TAK PERCAYA, JANGAN HARAP SELAMAT !” Suatu ketika, ada seorang yang sangat ditakuti sekaligus tak disukai oleh banyak orang. Hal ini disebakan oleh karena dia berlaku sangat kejam bahkan dapat dikatakan sadis. Dia terkenal gemar menganiaya, menyiksa, bahkan membunuh para pengikut Kristus. Namun, ketika Kristus menyentuh hatinya, ia berbalik, bertobat dan mengikut Kristus. Dialah Saulus, yang kemudian berganti nama menjadi Paulus dan menjadi rasul yang setia dan taat pada Injil. Hidupnya mengalami anyak perubahan sejak ia mengikut Kristus. Berdasarkan pengalaman imannya, Paulus berusaha meyakinkan banyak orang, bahwa hanya melalui Injil-lah manusia dapat diselamatkan. Sesuai dengan Firman Tuhan hari ini, dikatakan bahwa sesungguhnya Injil Kristus mampu menyelamatkan setiap orang yang ada di dunia ini (ay 16). Injil Kristus tak memandang seberdosa apapun kita, dari mana asal kita, apa status pendidikan kita, apa jabatan kita, berapa usia kita, kaya atau miskin, dsb. Keselamatan yang Injil tawarkan berlaku bagi setiap orang. Hanya dengan satu syarat, “PERCAYA” ! (ay. 16). Percaya berarti beriman atau mengimani setiap perkataan Tuhan yang tertulis dalam Injil. Namun sayangnya, meskipun Injil berlaku bagi setiap orang, tetapi Injil belum sepenuhnya menyentuh iman percaya umat manusia. Untuk itulah bagi gereja GPIB terbentuklah wilayah –wilayah Pos PelKes di berbagai pelosok Indonesia. Para pendeta GPIB ditempatkan di berbagai Pos PelKes tersebut. Tujuan dan harapannya ialah sama seperti Paulus, agar keselamatan yang Injil tawarkan mampu menjamah hati dan iman percaya setiap umat Tuhan seluas-luasnya. Sama seperti yang dialamioleh Paulus, gereja pun banyak menerima tantangan dan pergumulan. Dalam rangka bulan PelKes, marilah bersama kita mendoakan agar melalui kehadiran Pos PelKes GPIb, maka akan semakin banyak jiwa yang dibenarkan oleh iman mereka pada Kristus “orang benar akan hidup oleh iman” (ay. 17).Di dalam doa marilah bersama kita berharap, agara Tuhan sumber kekuatan akan senantiasa menopang dan memampukan para pendeta GPIB utuk terus melaksanakan tugas tanggung jawab pelayanan merka dengan penuh sukacita dan ketulusan, sehingga mampu menjangkau mereka yang merindukan untuk mengenal Kristus. Nyanyian : KJ. 1 : 2 Doa: Tuhan Yesus berikan kami iman yang teguh agar kami tidak goyah dan hidup seturut kehendakMu dan hidup dalam keselamatan yang kekal
PEKAN KELUARGA PELKES GPIB HARI KELIMA MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA RENUNGAN MALAM, 10 Juni 2016 Roma 1 : 18 – 23 K.J. 2 : 1 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------“ YAKINKAH SAUDARA SUDAH MENGALAMI KEDEWASAAN IMAN ? ” Sesuai dengan konteks jemaat di Roma pada saat itu,maka dalam Firman Tuhan ini, Paulus memberitakan Injil Kristus dengan tujuan agar iman percaya mereka dapat terus di kuatkan (ay. 11). Para pengikut Kristus banyak sekali mengalami penolakan, penganiayaan, juga penindasan. Mereka yang mengatas namakan kebenaran seringkali menindas pengikut Tuhan (ay. 18 & 22). Melihat masih banyaknya tindakan manusia yang mengaku berhikmat, tetapi justru berbuat jahat terhadap sesamanya itulah, Paulus menekankan kembali, agar umat Tuhan dapat mempertahankan imannya dan tak terpengaruh untuk ikutbertindak jahat tersebut. Tindakan jahat umat saat itu yang duisebut sebagai “KELALIMAN” atau “KEFASIKAN”. Umat yang sudah mengenal Injil, ternyata masih harus terus dibimbing, agar imannya tak keliru, karena apa yang benar di mata manusia, belum tentu benar di mata Allah. Jelas sekali dituliskan dalam firman ini, kepada mereka yang menindas kebenaran dengan kelaliman disebut sebagai orang bodoh yang hati dan pikiranya gelap (ay. 21). Allah sangat murka dengan tindakan manusia yang demikian. Mungkin sebagian di antara kita saat ini akan bertanya dalam hati kecil, “ katanya Tuhan itu panjang sabar, tetapi kenapa masih ada penghukuman, kenapa masih ada murka yang menyalah dari Tuhan ?” dll. Jika kita telah bertanya demikian, maka kita telah sampai pada titik tengah yaitu pengertian bahwa Allah itu adil (Ul. 32:4; 1Yoh. 1:9). Allah yang bersifat adil berarti bahwa Allah menopang tatanan moral semesta alam dan bersikap benar dan tidak berdosa (Neh. 9:33; Dan. 9:14). Allah berfirman, Ia akan menghukum orang berdosa dengan maut (Rm. 5:12). Karena sifat Adil itulah, Ia marah terhadap dosa karena Ia mengasihi kebenaran, dan sangat membenci orang bodoh yang menindas kebenaran (ay. 18). Dia menyatakan murka-Nya terhadap segala bentuk kefasikan (Rom 1:18), khususnya penyembahan berhala (1Raj 14:9,15,22), ketidakpercayaan (Maz. 78:21-22; Yoh. 3:36), dan perlakuan tidak adil terhadap sesama manusia (Yes 10:1-4; Am 2:6-7). Itulah alasan, mengapa Allah yang panjang sabar masih memberikan hukuman atas dosa. Jika kita mampu memahami hal itu maka kita telah mengalami pendewasaan iman. Di wilayah pelayanan GPIB ada banyaksekali Pos PelKes yang masih belum didewasakan dalam pelembagaan. Hal tersebut bukan semata-mata karena belum cukup hal materi, tetapi lebih kepada belum cukupnya kedewasaan iman umat Tuhan. Dengan demikian, maka marilah bersama kita terus mendukung dalam doa bagi seluruh kegiatan pelayanan Pos Pelkes GPIB, agar seluruh umat Tuhan mampu mengalami pendewasaan iman. Nyanyian : KJ. 2 : 2 Doa : Bapa yang ada di sorga berilah kami Roh KudusMu agar menuntun kami hidup seturut kehendakmu dan menjadi dewasa dalam iman kepadaMu.
TATA IBADAH MALAM PEKAN PELKES HARI KE LIMA TANGGAL 10 JUNI 2016 Saat teduh MENGAKHIRI HARI DALAM SYUKUR :
(Bapak)
Sama seperti Yesus yang datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani, Demikian hendaknya kita umat Tuhan sebagai warga GPIB. Kita dipanggil dan diutus ke tengah dunia untuk melanjutkan Karya Keselamatan itu.Begitu luasnya ladang pelayanan yang disediakan Tuhan, mendorong hadirnya Pos PelKes GPIB Di sanalah Allah, Sumber hikmat, telah menolong kita untuk berkiprah di wilayah pelayanan GPIB. MENGHADAP TUHAN NYANYIAN UMAT : KJ 4: 1, 2 “Hai Mari Sembah” Hai mari sembah yang Maha besar,Nyanyikan syukur dengan bergemar. Perisai umat-Nya yang Maha esa,Mulia nama-Nya, tahta-Nya megah ! Hai masyurkanlah keagungan-Nyacahaya terang itu jubah-Nya. Gemuruh suara-Nya di awan kelam,Berjalanlah Dia di badai kencang. DOA KELUARGA MENSYUKURI HARI INI (Ibu) Allah Bapa sumber penopang kehidupan kami, saat ini kami berkumpul bersama, untuk kembali menyembah Engkau. Hadirlah saat ini ya Tuhan, uapi kami semua dengan Roh Kudus-Mu, sehingga kami layak menerima berkat-Mu dalam persekutuan kami saat ini, dalam nama Yesus kami berdoa. Amin PEMBACAAN FIRMAN TUHAN DOA EPIKLESE PEMBACAAN ALKITAB : Anak: Bacaan Alkitab hari ini adalah dari ROMA 1 : 18 - 23, yang menyatakan ………(dilanjutkan dengan membaca SBU) NYANYIAN UMAT : KJ 49 : 1 – 2 “FIRMAN ALLAH JAYALAH” Sambil menyanyikan pujian, keluarga memberikan persembahan Firman Allah Jayalah, sampai ujung dunia Kita pun dipanggil-Nya,untuk hidup yang baka Firman khalik semesta yang mengasuh mahluk-Nya Bimbingan-Nya pun tepat bagi orang tersesat DOA SYAFAAT Ayah : Mendoakan pelayanan gereja di seluruh dunia dalam menghadapi tantangan dan pergumulan pelayanan. Ibu : Mendoakan karya pelayanan Pos PelKes GPIB di tengah masyarakat Anak : Mendoakan para Hamba Tuhan yang melayani Kakek : Mendoakan keluarga Nenek : Mendoakan pergumulan umat Tuhan (yang sakit, berduka, dll)
Bersama : DOA BAPA KAMI............. (diakhiri doxologie) MENYANYI ”BAPA TRIMA KASIH” Bapa trima kasih, Bapa trima kasih Bapa di dalam sorga, ku bri trima kasih.. Amin
(Berbagi sukacita bersama dalam keluarga dalam bentuk jabat tangan, peluk hangat, dan cium kasih dengan yang lain) PEKAN KELUARGA PELKES GPIB HARI KEENAM MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA RENUNGAN PAGI, 11 JUNI 2016 Roma 1 : 24 – 27 KJ. 3 : 1 ---------------------------------------------------------------------------------------------“ HATI – HATI, NANTI ALLAH JEALOUS LOH ! .. ” Kita akan selalu kagum jika kita mengenal Allah lebih dalam. Sifat dan kemahakuasaan Allah sangat unik. Di satu sisi kita akan melihat sifat Allah yang feminin dan di sisi lain kita juga akan melihat kemaskulinan Allah. Allah yang feminin ialah Allah yang kita kenal sebaga Allah Pencipta, Pengasih, Pengampun, dan Penyayang, dari Dialah segala sesuatu lahir (diciptakan). Kemaskulinan Allah terlihat dalam keadilan-Nya, ketegasan-Nya, dan kemahakuasaan-Nya atas segala sesuatu yang telah Ia jadikan. Berdasarkan hal tersebut kita mampu mengenal sifat Allah. Ternyata, Allah yang penuh kasih, pengampun, dan bijaksana tersebut, ternyata juga memiliki sifat PENCEMBURU. Ia sangat murka, ketika umat-Nya berpaling dan menduakannya. Kita sebagai umat Tuhan dituntut untuk terus mampu menjaga kesetiaan dan ketaatan iman percaya kita kepada-Nya. Dikatakan dalam firman Tuhan hari ini bahwa ketika kita mementingkan/mengutamakan keinginan hati kita, maka Allah cemburu. Ia ingin agar fokus hidup kita hanya bagi dan oleh kemuliaan-Nya semata, dan bukan tertuju bagi keinginan hati/pribadi kita sebagai manusia (ay. 24 -25). Karena keinginan hati manusia cenderung untuk melakukan apa yang tak sesuai dan berkenan bagi Allah. Jika kita mementingkan keinginan hati kita, maka yang muncul bukan sukacita, tetapi sebaliknya, kita lambat laun akan mulai melupakan Allah, dan hanya mengingat diri sendiri. Kecemaran tubuh, kemesuman, dan juga persetubuhan yang tak wajar dalam firman ini bukan hanya dalam arti hurufiah saja, melainkan juga penyelewengan dari kesetiaan dan ketulusan cinta kita kepada Allah. Orang yang menyembah berhala berarti orang yang menduakan Tuhan. Orang yang ibaratnya, menodai ikatan janji suci perkawinan mereka. Allah sebagai mempelai wanita kita telah kita khianati. Dan Allah yang cemburu akan menunjukkan murka-Nya. Akibat perbuatan kita yang tidak taat dan setia, maka berkat Tuhan menjadi terhalang.dalam rangka bulan PelKes ini, hendaknya, seluruh umat GPIB di mana pun kita berada mampu menjaga kesetiaan dan ketaatan cinta kasih kita kepada Allah. Dengan dmikian damai sejahtera, sukacita dan berkat melimpah akan kita nikmati, dan bukan sebaliknya, MURKA ALLAH yang meghancurkan kita, karena Dia Jealous ! .. Nyanyian : KJ. 3 : 1 Doa : Tuhan Yesus yang baik jadikan kami anak-anak yang iangat akan Firman Tuhan dan selalu ikut Firman Tuhan dalam sikap dan perbuatan
PEKAN KELUARGA PELKES GPIB HARI KEENAM MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA RENUNGAN MALAM, 11 JUNI 2016 Roma 1 : 28 – 32 KJ. 19 : 1 --------------------------------------------------------------------------------------------“ MENGAKU PANDAI, TAPI BODOH ” Jangan sombong jika kita berhasil melakukan segala sesuatu. Mengapa demikian, karena kita dapat memperolehnya karena pertolongan dan campur tangan dari Allah. Tanpa campur tangan-Nya, kita tidak mungkin mampu melakukan sesuatu dengan baik dan berhasil. Paulus kembali mengingatkan umat dengan tegas dalam firman Tuhan hari ini, bahwa jika manusia merasa tak perlu mengakui Allah dalam hidupnya, maka Allah pun tak berkenan kepada mereka (ay. 28). Seringkali, dalam kehidupan manusia mereka merasa diri mereka mampu melaksanakan segala sesuatu sendiri, karena kepandaian mereka sendiri. Kemudian tindakan manusia tersebut akan berujung kepada menyepelekan, atau meremehkan orang lain, yang dinilainya tak lebih mampu daripada dirinya. Di sebutkan dalam firman ini, ciri-ciri orang yang seringkali baik sadar atau tak sadar melakukan hal tersebut (ay. 29-31). Mereka yang memiliki ciri tersebut, bukan orang yang bodoh, melainkan justru orang-orang pandai. Sayangnya, mereka belum mampu mengaplikasikan kepandaian mereka denan baik dan benar. Alah sangat membenci orang pandai yang tak bijaksana. Allah justru lebih mengasihi mereka yang tak berpendidikan namun dapat mengasihi-Nya dengan sepenuh hati. Dalam wilayah pelayanan Pos PelKes GPIB di pelosok negeri, masih banyak di antara mereka yang mengalami ketertinggalan/ketidak beruntungan dalam latar belakang pendidikan. Meskipun demikian, jangan pernah sekalipun kita merasa diri paling pandai dan benar, karena mereka yang pandai belum tentu lebih beriman dari mereka yang latar belakang pendidikannya pas-pasan. Pengalaman hidup yang berat seringkali justru lebih memperkokoh iman percaya umat, ketimbang pengalaman hidup yang mudah. Ingatlah, para pahlawan lahir bukan dari kedamaian, namun justru dari peperangan !.. taatilah firman Tuhan, jauhi larangan-Nya, dan perhatikanlah laku kita. Daripada kita sibuk menyombongkan diri, lebihbaik mari bersama kita berjuang menyelesaikan pertandingan iman kita bersama dnan semua warga jemaat GPIB di manapun berada. Nyanyian : KJ. 19 : 2 Doa : Tuhan Yesus terima kasih atas hikmat Engkau berikan berilah kami kerendahan hati agar mau belajar hidup dala kehendakMu.
TATA IBADAH MALAM PEKAN KELUARGA PELKES HARI KEENAM TANGGAL 11 JUNI 2016 Saat Teduh UNGKAPAN SITUASI :
(Kepala Keluarga / Ayah) Perjalanan panjang telah dilalui oleh GPIB untuk melayani melalui Pos PelKes. Beratnya tanggung jawab, luasnya wilayah, derasnya tantangan, Tak satu pun dari situ mampu menyurutkan semangat melayani dan bersaksi. Karena memang untuk itulah gereja dipanggil dan diutus, yaitu Sebagai perpanjangan Tangan Tuhan untuk melanjutkan karya keselamatan dan kasihNya. MENGHADAP TUHAN NYANYIAN UMAT : KJ. 13 : 1 & 4 “ALLAH BAPA, TUHAN” Allah Bapa, Tuhan, di Muliakanlah Nama-Mu Allah Bapa, Tuhan, di Muliakanlah Nama-Mu Langit bumi ciptaan-Mu, kami pun anak-anak-Mu Datanglah dengan kasih-Mu ! Allah kami yang Esa, Bapa, Put’ra dan Roh Kudus Allah kami yang Esa, Bapa, Put’ra dan Roh Kudus Kami datang menyembah-Mu, memasyurkan kuasa-Mu Puji syukur kepada-Mu. DOA KELUARGA MENSYUKURI HARI INI (dibacakan oleh Ibu) Allah Bapa sumber penopang kehidupan kami, saat ini kami berkumpul bersama, untuk kembali menyembah Engkau. Hadirlah saat ini ya Tuhan, urapi kami semua dengan Roh Kudus-Mu, sehingga kami layak menerima berkat-Mu dalam persekutuan kami saat ini, dalam nama Yesus kami berdoa. Amin PEMBACAAN FIRMAN TUHAN DOA EPIKLESE PEMBACAAN ALKITAB : Anak: Bacaan Alkitab hari ini adalah dari ROMA 1 : 24 - 27, yang menyatakan...(dilanjutkan dengan membaca SBU) NYANYIAN UMAT : KJ 367 : 1 & 3 : PADAMU TUHAN DAN ALLAHKU Sambil menyanyikan pujian, keluarga memberikan persembahan Pada-Mu Tuhan dan Allahku, ku persembahkan hidupku Dari-Mu jiwa dan ragaku, hanya dalam-Mu ku teduh Hati ku yang Engkau pulihkan, pada-Mu juga ku berikan Kumuliakan kuasa kasih, yang dalam Yesus terjelma Ku berserah sebulat hati, di dalam arus Rahmat-Nya Diriku tak ku ingat lagi, lautan kasih ku selami
DOA MENJELANG ISTIRAHAT MALAM HARI 1. Kegiatan-kegiatan selama Bulan Pelkes GPIB 2. Pendeta-pendeta yang melayani di Pos=pos Pelkes GPIB 3. Pelayanan gereja diseuruh dunia dalam menghadapi tantangan dan pergumulan pelayanan; 4. Mendoakan keluarga dan pergumulan umat Tuhan (yang sakit, berduka, dan lainnya). Ditutup dengan Doa BAPA KAMI. MENYANYI ”BAPA TRIMA KASIH” Bapa trima kasih, Bapa trima kasih Bapa di dalam sorga, ku bri trima kasih.. Amin
(Berbagi sukacita bersama dalam keluarga dalam bentuk jabat tangan, peluk hangat, dan cium kasih dengan yang lain)