HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI I KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1 (Strata I)
DARLIANIS NIM :08030005
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Ridwan Ahmad
Elvi Zuriyani, M.Si
PROGRAN STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI I KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN. Oleh : *Darlianis, Drs. Ridwan Ahmad, MT**Elvi Zuriyani M.Si**
*,Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ** Staf pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT This research aim to get information, analysing and studying data about knowledge relation and student attitude to hygiene of environment go to school in SMA Country of I District Of Tigo Nagari Sub-Province of Pasaman. Type Research the used is descriptive of correlational. Research population is students at SMA Country of I District Of Tigo Nagari Sub-Province of Pasaman which consist of 14 class, with amount of student 418 people. Research Sampel in this research [is] taken with technique of propousional sampling random equal to 15% from amount of population so that thereby the amount of sampel that is 63. Pursuant to analysis of regresi linear modestly is, double (multiple) hence can be taken by the following conclusion: (1) There are relation knowledge of student to hygiene of environment go to school SMA Country of I District Of Tigo Nagari Sub-Province of Pasaman, where variable knowledge of student have contribution to equal to 11,8% with hygiene of environment go to school SMA Country of I District Of Tigo Nagari Sub-Province of Pasaman, (2) There are student attitude relation to hygiene of environment go to school SMA Country of I District Of Tigo Nagari Sub-Province of Pasaman, bigly contribution 16,4% and (3) There are relation which [is] significant and positive among student attitude and knowledge by together with hygiene of lingkugan go to school SMA Country of I District Of Tigo Nagari Sub-Province of Pasaman, bigly contribution 27,0%.
Key Word :Knowledgeand, Attitude, Student, Hygiene of Environment.
PENDAHULUAN Kehidupan manusia tidak terlepas dari dari interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Setiap negara dihadapkan kepada masalah lingkungan hidup. Untuk mengatasi masalah tersebut, pembangunan nasional diarahkan untuk menerapkan konsep pembangunan berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Salah satu unsur dalam
konsep pembangunan berkelanjutan tersebut adalah pendidikan lingkungan hidup (environmental education). Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Hal tersebut di atas merupakan rahmat tuhan yang maha kuasa yang wajib dikembangkan dan dilestarikan kemurniannya agar tetap
menjadi sumber dan penunjang hidup serta peningkatan kualitas hidup (UU RI No 32 tahun 2009). Masalah lingkungan bukan hanya merupakan beban dan tanggungjawab pemerintah, tetapi juga merupakan tugas bersama setiap orang. Setiap orang memilki hak yang sama atas lingkungan, mendapat udara bersih, air sehat serta bersih, memiliki permukiman yang layak dan lain-lain yang diperlukan oleh ekosistem lingkungan yang baik, meningkatkan kemampuan ligkungan, menjaga supaya lingkungan tidak tercemar serta rusak dan bertanggungjawab atas setiap perbuatannya yang mencemari dan merusak lingkungan (Siahaan, 2004:217). 1 Melihat tingkat pertumbuhan ekonomi yang tidak menggembirakan akhir-akhir ini akan mempersulit usaha pengendalian penduduk, baik kualitas maupun kuantitas serta kesejahteraan penduduk dalam berbagai bidang kehidupan, seperti penyediaan pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan sebagainya. Maka perlu dibicarakan kepedulian siswa dalam arti kata hubungan pengetahuan dengan sikap siswa itu sendiri dengan kebersihan lingkungan sekolah yang diarahkan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang mandiri dan terampil. Kebijaksanaan pemerintah di bidang lingkungan adalah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, sikap serta kepedulian masyarakat termasuk siswa. Diharapkan dengan usaha ini dapat memacu partisipasi siswa dalam arti kata bagaimana siswa tersebut peduli akan permasalahan lingkungan. Masalah lingkungan merupakan suatu hal yang perlu dibicarakan sehingga perlu sekali mendapat perhatian yang lebih, khususnya dari siswa sebagai insani penerus yang diharapkan dapat mengatasi segala permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan. Sehubungan inilah peranan siswa dan keikutsertaannya dalam permasalahan lingkungan perlu
dibina dan dikembangkan sebab siswa mempunyai peran yang sangat penting sekali dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Kebersihan lingkungan merupakan suatu pemukiman yang mana lingkungannya tampak bersih, sehat dan harmonis. Lingkungan ini meliputi halaman, pekarangan, jalan-jalan dan lapangan sekitarnya. Lingkungan yang bersih tersebut adalah lingkungan yang tidak tedapatnya berbagai bentuk-bentuk kotoran, sampah-sampah maupun kotoran lainnya. Kebersihan lingkungan sekolah merupakan faktor utama bagi semua lapisan siswa. Khususnya siswa berkewajiban dan mengembangkan kesadaran akan tanggung jawabnya dalam mengelola lingkungan melalui penyuluhan, bimbingan dan sadar akan lingkungan yang bersih diharapkan dapat menciptakan kondisi lingkungan yang optimal, baik kesehatan maupun kehidupan yang sehat bagi siswa secara menyeluruh. Dalam lingkungan sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalahan tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang tidak membuang sampah pada tempatnya. Oleh karena itu banyak sampah yang berserakan dan sampah tersebut menjadi sarang nyamuk sehingga menyebabkan ancaman bahaya demam berdarah. Pemerintah telah melakukan berbagai bentuk program-program. Namun pada kenyataannya masih banyak hambatanhambatan yang ditemui di lapangan, hal ini ditandai oleh kurangnya pengetahuan dan sikap siswa terhadap lingkungan sekitarnya, namun pada hakekatnya keberhasilan dalam mengatasi segala bentuk permasalahan di atas tidak terlepas dari dukungan masyarakat sekitarnya, pemerintah maupun siswa. Tetapi diwujudkan oleh semua kalangan, kenyataannya masih banyak diantaranya yang kurang peduli dalam masalah lingkungan ini.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel. Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Negeri I Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi di SMA Negeri I Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Penarikan sampel menggunakan teknik propousional random sampling sebesar 15% dari jumlah populasi sehingga dengan demikian jumlah sampel yaitu 63. Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Tigo Nagari berada di Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. SMA Negeri 1 Tigo Nagari merupakan salah satu SMA terbaru di Kabupaten Pasaman. Saat ini SMA Negeri Tigo Nagari baru 8 angkatan, karena SMA ini berdiri tahun 2004. Saat ini guru yang ada di SMA Negeri 1 Tigo Nagari berjumlah 25 orang, 2 orang pegawai tata usaha dan 1 orang penjaga sekolah. Sebagai salah satu salah sekolah baru, fasilitas penunjang yang ada di sekolah ini masih terbatas jumlahnya.
pengujian melalui uji t diperoleh t hitung sebesar 2,858, sedangkan ttabel pada taraf kepercayaan α = 0,01 sebesar 1,669, besarnya kontribusi pengetahuan terhadap kebersihan lingkungan sebesar 11,8% dan termasuk sangat kecil dan kekuatan hubungan antara pengetahuan dan kebersihan lingkungan sekolah termasuk kategori rendah (r = 0,344). Hal ini berarti koefisien regresi signifikan yaitu pengetahuan siswa mempunyai hubungan dengan kebersihan lingkungan sekolah di SMA Negeri 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Pasaman. 2. Hubungan Sikap Siswa dengan Kebersihan Lingkungan Sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Berdasarkan analisis regresi linier sederhana dari data penelitian diperoleh koefisien regresi 0,530 dan konstanta 19,417. Hubungan sikap siswa dengan kebersihan lingkungan sekolah disajikan dalam persamaan regresi Y = 19,417 + 0,530 X2, hasil pengujian melalui uji t diperoleh t hitung sebesar 3,462, sedangkan t tabel pada taraf kepercayaan α = 0,01 sebesar 1,898 dan α = 0,05 sebesar 1,669, besarnya kontribusi sikap siswa terhadap kebersihan lingkungan sebesar 16,4% dan termasuk sangat kecil dan kekuatan hubungan antara sikap siswa dan kebersihan lingkungan sekolah termasuk kategori sedang (r = 0,405). Dengan demikian terbukti bahwa terdapat hubungan sikap siswa dengan kebersihan lingkungan sekolah atau hipotesis yang diajukan diterima.
B. Hasil Penelitian 1. Hubungan Pengetahuan Siswa dengan Kebersihan Lingkungan Sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Berdasarkan analisis regresi linier sederhana dari data penelitian diperoleh koefisien regresi 0,653 dan konstanta 17,071. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan dalam persamaan regresi = 17,070 + 0,653 X1. Hasil
3. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Siswa dengan Kebersihan Lingkungan Sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman.
Persamaan regresi berganda diperoleh harga determininasi ganda atau R Squared sebesar 0,270. Kontribusi yang diberikan variabel pengetahuan dan sikap siswa dengan kebersihan lingkungan
sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman adalah sebesar 27,0%. Hal ini berarti kebersihan lingkungan sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman (Y) ditentukan oleh variabel pengetahuan siswa (X1) dan sikap siswa (X2) secara bersama-sama.
siswa dengan kebersihan lingkungan sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman, kekuatan hubungan termasuk sedang (r = 0,405) dan besarnya kontribusi sikap siswa terhadap kebersihan lingkungan sekolah sebesar 16,4%. Termasuk kategori sangat kecil Hal ini menunjukkan bahwa dengan sikap siswa menentukan kebersihan lingkungan sekolah.
C. Pembahasan Pertama, pengetahuan siswa anak sebagian besar berada pada kelompok di bawah rata-rata (44,5%). Hasil pengujian hipotesis membuktikdan terdapat hubungan pengetahuan siswa dengan kebersihan lingkungan sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman, kekuatan hubungan rendah dan kontribusi pengetahuan siswa terhadap kebersihan lingkungan sekolah sebesar 11,8% yang termasuk kategori sangat kecil, Hubungan termasuk signifikasi yang berarti pengetahuan siswa berhubungan dengan dengan kebersihan lingkungan sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Temuan penelitian ini berarti bahwa semakin tinggi pengetahuan siswa maka akan semakin baik kebersihan lingkungan sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Hal ini sejalan dengan Notoatmodjo,2007:127 bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu dan melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai. Pengetahuan tentang lingkungan, maka dapat diartikan segala sesuatu yang diketahui tentang lingkungan setelah adanya kontak langsung dengan alam melalui alat-alat indra maupun melakukan kontak langsung yang mempunyai kesan dalam pikiran manusia. Kedua, sikap siswa termasuk kategori baik (39,68%). Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara sikap
Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmadi, (2002:164) mengemukakan bahwa sikap adalah kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap objek atau situasi. Hal senada disampaikan oleh Ellis (Purwanto, 2007:141) “sikap adalah faktor perasaan atau emosi dan faktor kedua adalah reaksi/respon atau kecendrungan untuk bereaksi Ketiga, penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan sikap siswa secara bersamasama signifikan dan positif dengan kebersihan lingkungan sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman dengan besar kontribusi 27,0%. Kekuatan hubungan kedua variabel termasuk sedang dengan (r = 0,520).
KESIMPULAN Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian, maka kesimpulan hasil penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Terdapat hubungan pengetahuan siswa dengan kebersihan lingkungan sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman, kekuatan hubungan rendah dan kontribusi pengetahuan siswa terhadap kebersihan lingkungan sekolah sebesar 11,8% yang termasuk kategori sangat kecil
2.
Terdapat hubungan antara sikap siswa dengan kebersihan lingkungan sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman, kekuatan hubungan termasuk sedang (r = 0,405) dan besarnya kontribusi sikap siswa terhadap
3.
Terdapat hubungan pengetahuan dan sikap siswa secara bersama-sama
signifikan dan positif dengan kebersihan lingkungan sekolah SMAN 1 Tigo Nagari Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman dengan besar kontribusi 27,0%. Kekuatan hubungan kedua variabel termasuk sedang dengan (r = 0,520). DAFTAR PUSTAKA Ahmadi H. Abu. 2002. “Psikologi Sosial”. Jakarta. Rineka Cipta. Ali
Mohammad.2004.”Psikologi Remaja”. Bandung.PT Bumi Aksara.
Anas, Sudjiono. Pengantar Statistik. Raja Wali: Jakarta. Aningsih
Masrina H. Putri.2011.”Sikap Remaja Terhadap Perilaku Seks di SMA Negeri 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya”.Skripsi.STKIP PGRI Sumbar Pendidikan Bimbingan Konseling.Padang.
Arikunto,
Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta.
Arikunto,
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta.
Ermanto Fith (2011).Pengelolaan Lingkungan Hidup.http://birohukum.pu.go.id/ files/ uu 3297- 2009. Hendrariahdo (2011). Hakekat- Sikap- SiswaterhadapPerilakudalamKebersihanLingkungan. http://www. Scribd. com Kusumastuti Fadhila Arbidyah.2010.”Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja”.Skripsi.Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.Surakarta. N.H.T. Siahaan. 2004. Hukum Lingkkungan dan Ekologi Pembangunan.PT Gelora Aksara Pratama. Jakarta. Nurhayati Indah Dwi (2013). Cara Menjaga Lingkungan Sekolah yang Sehat. http:// Sekolah Sahabat Mata AirWordpress.Com
Purwanto
M.Ngalim. 2007.”Psikologi Pendidikan”. PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Rauf Hendry (2009). Lingkungan Hidup. http://bk.Menlh.go.id./Files/uu 322009. Sugiyono.
2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Tim peneliti balitbang prov.jateng.”Perilaku Sosial Anak Sekolah Terhadap Lingkungan Hidup dan Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup. Jl.Imam Bonjol No. 190 Semarang. Walgito Bimo. 2003.”Psikologi Sosial (Suatu pengantar)”. Yogyakarta. Andi Offset.