1
HUBUNGAN PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG AROFAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Abstrak Peningkatan mutu asuhan keperawatan di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta memerlukan upaya yang terus menrus dan berkesinambungan. Sistem pemberian asuhan keperawatan dilaksanakan dengan mengguanakan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) dengan kepuasan pasien di ruang Arofah RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Design penelitian adalah deskriptif Korelasional Hasil penelitian diperoleh nilai r hitung 0,634, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan N = 30 pada taraf signifasi 5 % menunjuk angka 0,361, oleh karena r hitung berada di atas r tabel , analisis independen nilai t = 4,339 dengan p = 0.001, maka dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antar variabel yang diteliti. Aspek kepuasan pasien dari lima dimensi yaitu tangible, responsiveness, Assurance, reliability dan impaty diperoleh nilai rata-rata 80,20 %. Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Model Praktik Keperawatan Profesioanl (MPKP) dapat dilaksanakan dengan baik untuk meningkatkan tingkat kepuasan pasien di rumah sakit, sehingga dapat di kembangkan penerapannya untuk ruang rawat yang lain.
2
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini persaingan bebas terjadi semua sektor termasuk pelayanan keperawatan di rumah sakit, data dari profil kesehatan Dinas Kesehatan Kota (DKK), di Surakarta terdapat duabelas rumah sakit baik negeri maupun swasta sehingga terjadi persaingan yang cukup berat , masyarakat tentu akan memilih rumah sakit yang menurutnya dapat memberikan pelayanan yang bermutu, mutu adalah pelayanan yang diberikan memenuhi bahkan melebihi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui perbaikan seluruh proses secara berkelanjutan (Arida ,2006) Berbagai upaya telah ditempuh oleh masing-masing rumah sakit dalam rangka meningkatkan mutu pelayanannya, seperti menambah peralatan canggih, meningkatkan sarana prasarana yang memadai, meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM keperawatan , pengadaan layanan unggulan, akreditasi rumahsakit, penerapan standar asuhan keperawatan, pendidikan berlanjut, kelompok gugus kendali mutu, panitia infeksi nosokomial dan lainlain, namun hasilnya belum dapat memuaskan, saat ini praktik pelayanan keperawatan di banyak
rumah sakit di Indonesia belum mencerminkan praktik pelayanan profesional, metoda pemberian asuhan keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas (Siswono,2002) Pengelolaan pelayanan pasien di ruang rawat inap, perawat merupakan bagian yang paling utama karena merekalah yang langsung berhubungan dengan klien dan keluarga selama 24 jam dirawat. Akhir-akhir ini sedang dikembangkan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP), dan telah diuji coba untuk diterapkan pada beberapa rumah sakit dengan harapan nilai profesional dapat diaplikasikan secara nyata, sehingga meningkatkan mutu asuhan dan pelayanan keperawatan. Dengan penerapan Model Praktek Keperawatan Profesional diharapkan perawat mempunyai kemampuan critical thinking yang tinggi memahami pentingnya hubungan perawat-pasien yang baik dalam praktek keperawatan
2
KAJIAN TEORI 1. Pengertian Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) diartikan sebagai suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan yang diperlukan. Melalui pengembangan model ini terdapat otonomi & akontabilitas perawat, pengembangan profesional dan penekanan pada mutu asuhan keperawatan. (Sitorus,2000). MPKP adalah merupakan suatu model yang yang memberikan kesempatan bagi perawat untuk menunjukkan otonomi dan akontabilitas dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien (Nurachmah,1999) Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) terdiri dari 5 sub sistem sebagai berikut : a. Pendekatan Manajemen (Management Approach) b. Sistem Pemberian Asuhan (Care Delivery System) c. Nilai - Nilai Profesional (Professional Values) d. Hubungan Profesional (Professional Relationships) e. Kompensasi dan Penghargaan (Compensation dan Rewards) 2. Manfaat dan Tujuan
Manfaat dan tujuan dari pengembangan model praktek keperawatan tersebut adalah untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui penataan sistem pemberian asuhan keperawatan (struktur, proses, nilai-nilai profesional), sebagai. lahan praktek profesional. (perawat/peserta didik) dan dapat sebagai lahan kondusif untuk penelitian keperawatan. Kepuasan Pasien. Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang, dengan demikian tingkat kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara penampilan yang dirasakan dan harapan (Kotler,2000) Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan terbagi menjadi lima dimensi yaitu : 1. Dimensi Tangible (bukti langsung) yaitu tersedianya fasilitas fisik, peralatan yang sesuai, personal/ketenagaan dan alat komunukasi. 2. Dimensi Responsiveness (ketanggapan) yaitu kemampuan perawat dalam menolong dan memberikan pelayanan yang baik 3. Dimensi Assurance (jaminan) yaitu pengetahuan dan
3
4.
5.
kemampuan perawat dalam mempertahankan kepercayaan dan kenyaman Dimensi Reliability (keandalan) yaitu kemampuan perawat untuk menunjukkan pelayanan yang dijanjikan dengan baik dan akurat Dimensi Empaty (empati) yaitu caring, perhatian perawat dalam memberikan perawatan pada pasien secara individual.
Model Asuhan Keperawatan Bebagai model asuhan keperawatan seperti telah diuraikan diatas, maka untuk model asuhan pada Praktek Keperawatan Profesional (PKP) model yang direkomendasikan adalah model Primary Nursing tetapi karena dukungan SDM keperawtan yang kurang memadai terutama kualifikasi S1 keperawatan dapat dikombinasi dengan model Tim yang di sebut tim primer (primary team) . Model asuhan keperawatan PKP (sitorus, 2000) PP 1
Pagi
PA
Sore
PA
Malam
PA
Libur
PA
Pasien
6-8
PP 2
Pagi
PA
Sore
PA
Malam
PA
Libur
PA
Pasien
6-8
Penerapan model praktek keperawatan profesional bertujuan untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui penataan sistem pemberian asuhan keperawatan. Melalui model ini dapat diterapkan rencana kebutuhan tenaga keperawatan secara profesional, metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan dan cara pendokumentasian asuhan keperawatan. Model ini memberi kesempatan para perawat profesional menerapkan otonominya dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien (Supriyatno, 2000).
4
METODOLOGI PENELITIAN
besarnya sample adalah 25 % atau 30 responden (Sunarjo ,1990)
A. Jenis Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Yaitu mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor berdasarkan pada koefisien korelasi (Sunarjo, 1990). B. Variabel 1. Variabel bebas adalah Model Praktek Perawatan Profesional (MPKP), terdiri dari sub variabel yaitu : a. Nilai profesional b. Dokumentasi asuhan keperawatan c. Sistem pemberian asuhan keperawatan 2. Variabel terikat adalah : Kepuasan pasien C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian adalah adalah seluruh pasien ,dokumen dan perawat pada ruang Arofah yang memenuhi kriteria . 2. Besar Sampel dan Sampling Besarnya sampel dapat diambil 20 –25% dari populasi, berdasar tingkat hunian rata rata tiap bulan di ruang Arofah mencapai 120 pasien maka
D. Tempat Penelitian /Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta pada ruang Arofah. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2006. E. Hipotesis Ada Hubungan Pelaksanaan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) Terhadap Kepuasan Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian
a. Analisa Univariable 1). Data pelaksanaan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) yang terdiri dari sub variabel yaitu . nilai profesional, dokumentasi asuhan keperawatan, sistem pemberian asuhan keperawatan diperoleh dengan pengisian daftar isian /check list (lampiran 3) 2). Kepuasan Pasien Analisis kepuasan pasien terbagi menjadi lima kelompok yaitu aspek tangible 77.32%, aspek responsiveness 85%, Assurance 73.30%, Aspek impaty 81.90% dan Aspek reliability 83.30% dengan hasil rata-rata 80.20% b. Analisa Bivariabel Hasil korelasi antara pelaksanaan MPKP dengan kepuasan pasien r
p
0.634
0.001
Pada penelitian ini hipotesis yang akan di uji kebenarannya adalah Adanya Hubungan yang positif Pelaksanaan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) Terhadap Kepuasan Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Berdasar analisis data diperoleh nilai r hitung 0.634, kemudian dikonsultasikan pada table r teoritik dengan N = 30 pada taraf signifikasi 5 % menunjukkan angka 0.361 Oleh karena harga r hitung 0.634 berada diatas r teoritik, analisis independen sampel t-test dihasilkan nilai t = 4.339 dan p = 0.000. Oleh karena nilai p < 0.05 sehingga dinyatakan signifikan, , hal ini mengandung arti bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara variabel bebas (pelaksanaan MPKP) dengan variabel terikat (kepuasan pasien) di ruang Model PKP RS. PKU Muhammadiyah Surakarta. Dengan demikian maka hipoesis ”diterima”.
6
PENUTUP A. 1.
Simpulan
Pelaksanaan Model Praktek Keperawatan Profesional berjalan dengan baik sesuai dengan pedoman umum, nilai pelaksanaan MPKP mencapai hasil 82.20% dengan parameter sebagai berikut : a. Tenaga perawat 80 % berpendidikan D III keperawatan, 20 % SPK dengan masa kerja rata – rata lebih dari 5 tahun serta kesemuanya telah mengikuti pelatihan MPKP. b. Dokumentasi asuhan keperawatan keperawatan mencapai rata-rata 83.3 %, yang berarti memenuhi kriteria level baik. c. Sistem penugasan perawat menggunakan model Tim Primer (moduler) dengan formulasi 2 perawat primer dan 2 perawat assosiet setiap grup jaga. Perawat primer masih di kerjakan oleh perawat D III dengan masa kerja lebih dari 5 tahun 2. Kepuasan pasien untuk seluruh dimensi kepuasan (tangible, Responsiveness, Assurance, Reliability dan Impati ) mencapai nilai rata – rata 80.2 % hal ini menunjukkan bahwa
kepuasan pasien sudah dicapai pada level baik. 3. Ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) dengan kepuasan pasien. Berdasar dari hasil pengujian hipotesis dengan teknik korelasi product moment diperoleh hasil r hitung 0,634. Hasil analisis data ini dikonsultasikan dengan table nilai r pada N = 30 pada taraf signifikasi 5 % menunjukkan nilai 0,361 dengan p = 0.001 4. Masih terdapat hambatan/kekurangan yaitu belum tersedianya tenaga S1 keperawatan dan kurangnya sosialisasi penerapan MPKP pada seluruh tim yang ada di RS, belum dilaksanaknnya evaluasi pelaksanaan MPKP B. SARAN Berdasar simpulan tersebut diatas, maka disarankan sebagai berikut : 1. Bagi Rumah Sakit : a. Meningkatkan sumber daya manusia/ perawat yang memenuhi kriteria sebagai perawat profesioanal terutama perawat S1 sebagai perawat primer yang memungkinkan untuk terlaksanya model praktek keperawatan profesional (MPKP) sesuai dengan ketentuan/pedoman penerapan MPKP.
7
b.
c.
Dapat dikembangkannya penerapan model praktek keperawatan profesional untuk ruang lain secara bertahap sesuai dengan kemampuan yang dimiliki rumah sakit. Perlu ditingkatkan sosialisasi pelaksanaan Model Praktek Keperawatan Profesional kepada seluruh tim kesehatan yang ada di RS terutama terhadap dokter
2. Bagi Perawat : a. Para perawat hendaknya selalu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan baik melalui seminarseminar, inhouse training dan lain-lain media yang dapat meningkatkan kualitas perawat. b. Melakukan pengukuran/penilaian pelaksanaan MPKP secara pereodik sehingga diketahui konsistensi penerapannya dan segera ada perbaikan bila ada kekurangan-kekurangan. c. Menyarankan untuk penelitian lanjut tentang penerapan MPKP ditinjau dari kepuasan yang lain misalnya kepuasa perawat atau dokter.
8
DAFTAR PUSTAKA Amiyati L, 2002, Model Praktik Keperawatan Profesional di Indonesia : Seminar Nasional, PERSI, Jakarta : RSCM Arikunto S, 1993, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. Ariswati R, 2003, Pengaruh Implementasi Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) di Rumah SakitPKU Muhammadaiyah Surakarta, , Tesis , Yogyakarta : Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada. Brown,
M,1997, Health Care Management :Strategy, Structure and Process, (Alih Bahasa) Edisi I, Jakarta :EGC.
Dep. Kes. RI ,1995 ., Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit, Direktorat Jendral Pelayanan Medik Gillies, D.A. ,1994, Nursing Management, A System Approach, Third Edition Philadelphia, WB. Saunders Company.
Nurachmah E, 1999, Program Evaluasi Model Praktek Keperawatan Profesional, JKI Volume 3 No. 1,Jakarta : Fakutas Kedokteran Universitas Idonesia Nurjanah I, 2001, Hubungan Terapeutik Perawat Klien, Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta : CV. Media Pressindo. Nursalam & Pariani S.,2001, Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan, Jakarta : Infomedika Purnomo, 2004, Profil Kesehatan, Surakarta : Dinas Kesehatan Kota Sitorus, R. 2000, Model Praktek Keperawatan Sebagai Upaya Meningkatkan Profesionalisme Dalam Pelayanan Perawatan, Bandung : Munas VI, PPNI Sugiyono, 1999, Statistika Untuk Penelitian,, Cetakan kedua, IKAPI, Bandung : Alfabeta