HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS SOFTBALL PADA MAHASISWA SEMESTER V KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU Rimake Yulia Putri Ds1, Drs. Slamet, M.Kes,AIFO2, Ardiah Juita, S.Pd, M.Pd3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstract The purpose of this study is to see how the relationship The arm and shoulder muscle strength with pitched accuracy on softball on semester V student to sporting training Riau University. Type of research is correlational. The population is semester V students to sporting training Riau University, amounting to 35 people. Sampling technique using total sampling, meaning that all the sampled population study. The research instrument used in data collection is a test the arm and shoulder muscle strength with pitched accuracy on softball. Data processed by statistical regression on 0.05α significant level. The hypothesis is the arm and shoulder muscle strength with pitched accuracy on softball. The results of the data analysis states that r = 0,80. Based on these results, it can be concluded that there is a significant relationship between the arm and shoulder muscle strength with pitched accuracy on softball, where the level of α = 0,05 obtained t count (0,75)< t table (1,645), thus H0 accepted and Ha rejected. Keywords: Arm and shoulder muscle strength, pitched accuracy on. A. PENDAHULUAN Perkembangan Softball muncul pertama di Amerika Serikat, kemudian kanada dan Negara-negara Barat lainnya, lalu berkembang di Asia. Terutama setelah Perang Dunia II usai, softball semakin menyebar untuk dikenal dan digemari. Mengingat pesatnya perkembangan olahraga ini di Asia, yang disingkat ASA-ASIA ( Persatuan Softball Amatir se-Asia ). Anggotanya antara lain : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India, Muangtai, singapura, dan Indonesia. Melihat perkembangan softball sedemikian cepatnya dan adanya kompetisi antara Negara setiap tahunnya, timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya softball hanya berkembang di Jakarta,Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI ( Perserikatan Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia ). 1.Mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi FKIP Universitas Riau,Nim 0905135486, Alamat; Jln. harapan Rumbai. 2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (081365361995) 3.Dosen Pembimbing II, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (085274098082)
1
Softball adalah permainan yang termasuk dalam kelompok permainan bola pukul searah, permainan ini dapat juga dikategorikan sebagai permainan bola kecil, permainan bola kecil dan olahraga permainan beregu. Permainan ini dimainkan pada sebuah lapangan berbentuk sektor yang pada bagian dalam sektor berbentuk segi empat, pada setiap sudut ditempatkan base untuk hinggap, pemain setiap regu adalah 9 orang dengan lama permainan 7 inning yaitu jika setiap regu telah memperoleh giliran memukul 7 kali dan menjaga 7 kali juga. Pergantian menjaga dilakukan setelah terjadi 3 kali out yaitu setelah menjaga mematikan 3 orang pemain yang memukul, nilai diperoleh apabila seorang pemukul berhasil melalui first base, second base, thirth base dan kembali ke home, nilai yang dibuat tersebut adalah 1 point. Regu pemenang dari suatu pertandingan suatu pertandingan adalah regu yang mendapat nilai lebih banyak dari regu lawannya setelah permainan berlangsung 7 inning. Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan ( Harsono, 1988:177 ). Karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik. Daya tahan otot merupakan kemampuan otot untuk melakukan suatu kerja secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu ( Ismaryati, 2008:118 ). Selain kondisi fisik yang baik model dasar permainan softball maka dibutuhkan teknik yang baik pula di antaranya teknik melempar bola ( throwing ), teknik menangkap bola ( catching ), teknik memukul bola ( batting ), teknik menghadap bola tanpa ayunan ( bunting ), teknik lari ke base dan meluncur ( base running and sliding ). Yang menjadi pengamatan dari peneliti adalah, waktu melakukan throwing sering bola tidak tepat sasaran. Karena kurangnya kekuatan otot lengan dan bahu. Berdasarkan masalah diatas maka diketahui banyaknya pemain softball Pendidikan Olahraga Universitas Riau yang tidak mempunyai kekuatan otot lengan dan bahu, yang mengakibatkan pada melakukan throwing bola jarang tepat sasaran. Maka bentuk latihan apa yang dilakukan agar mahasiswa mempunyai kekuatan otot lengan dan bahu yang baik dalam melakukan throwing dalam permainan softball. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik mengangkat judul dalam penelitian ini adalah : Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Bahu dengan Ketepatan Lemparan Atas Softball pada Mahasiswa Semester V Kepelatihan Olahraga Universitas Riau.
B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk pada jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk menyelidiki seberapa jauh variable-variable pada suatu faktor yang berkaitan dengan faktor lain. Korelasional adalah jenis penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi dan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ( Arikunto, 2006:13 ) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester V kepelatihan olahraga universitas riau.
2
Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 orang dari sejumlah mahasiswa kepelatihan olahraga universitas riau. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto (1998:117). Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, mengingat jumlah populasinya yang lebih sedikit dari 100 orang. Karena apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka sebaiknya semua populasi dijadikan sampel, Karena populasi hanya berjumlah 20 orang, jadi semuanya dijadikan sampel. (arikunto, 2006:131). Instrumen penelitian Tujuan : Mengukur kekuatan otot lengan dan bahu dan ketepatan lemparan atas Peralatan : Expanding Dynamometer Bola Softball Overhead Accurasy Throw Formulir Garis ( tepung ) peluit Pelaksanaan : Pengukuran kekuatan otot lengan dan bahu yaitu menggunakan Expanding Dynamometer. Testi berdiri tegak dengan kedua tungkai membuka selebar bahu, Expanding Dynamometer dipegang dengan kedua tangan di depan dada, badan dan alat menghadap kedepan, kedua lengan atas kesamping, kedua siku ditekuk, tarik sekuat-kuatnya Expanding Dynamometer, kedua lengan tidak boleh menyentuh dada, Tes dilakukan sebanyak dua kali, diambil terbaiknya. Pengukuran ketepatan lemparan atas yaitu menggunakan Tes Overhead Accuracy Throw. Peserta Tes Berdiri di belakang garis sejauh 13,68 m dari target, melakukan lemparan bola kearah target di dinding, skor merupakan jumlah dari 10 kali lemparan, Sebuah target dibuat di dinding setinggi 99 cm dari titik tengah lingkaran ke lantai. Target terdiri dari 4 buah lingkaran, masing-masing lingkaran mempunyai radius 3 inchi, 11 inchi, 21 inchi, dan 33 inchi dengan urutan skor dari tiap-tiap lingkaran yaitu : 4, 3, 2, dan 1. Penilaian Tes kekuatan otot lengan dan bahu dilakukan sebanyak dua kali, diambil hasil yang terbaik. Kemudian untuk mengetahui sejauh mana otot lengan dan bahu mahasiswa. Penilaian ketepatan adalah skor merupakan jumlah dari 10 kali lemparan. Prosedur penelitian kegiatan melakukan tes gerakan menarik menggunakan expanding dynamometer. ini dilakukan dengan posisi yang benar yaitu dari memegang alat, sikap badan dan menarik, berdiri tegak dengan kedua tungkai membuka selebar bahu, 3
Expanding Dynamometer dipegang dengan kedua tangan di depan dada, badan dan alat menghadap kedepan, kedua lengan atas kesamping, kedua siku ditekuk, tarik sekuat-kuatnya Expanding Dynamometer, kedua lengan tidak boleh menyentuh dada. Tes ini dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan dan nilai yang diambil yaitu nilai yang tertinggi. Tes kedua yaitu melakukan lemparan atas sebanyak 10 kali nilai tertinggi yaitu tepatnya bola mengenai sasaran nomor 4. Testi melakukan lemparan atas dengan bola yang disediakan dilapangan, apabila bola tidak terkontrol maka harus diambil sendiri dan melanjutkan melakukan lemparan atas sampai 10 kali lemparan. Kemampuan testi melakukan kedua tes ini dicatat seluruhnya dan data ini diambil dari semua sampel yang diteliti untuk mengetahui kekuatan otot lengan dan bahu dengan ketepatan lemparan atas masing-masing testi. Setelah diambil data selanjutnya akan dilakukan uji normalitas data dan uji ‘t’ C.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data kwantitatif
Uji liliefors kekuatan otot lengan dan bahu xi 32
Fi 3
fi.xi 96
xi2 1024
fi.xi2 3072
Zi 0.83
= 7,51
= = 28,96 5,38
=
= 0,0571
4
f(z) 0.7967
s(z) 0.8857
f(z)-s(z) -0.09
= -2,13 Dari table diatas diperoleh L0 = -0,09 dan dari tabel pada dengan demikian L0 = -0,09 < Ltabel = 0,150 pada
= 0,05 diperoleh 0,150
= 0,05 dapat disimpulkan bahwa data
normal. Uji liliefor ketepatan Yi 9
fi 2
fi.yi 18
yi2 81
fi.yi2 162
zi -0.37
f(z) 0.2557
s(z) 0.3714
f(z)-s(z) -0.12
= = 11,98 3,46
=
= 0,0571
=-1,82 Dari tabel diatas diperoleh L0 = -0,12 dan dari tabel pada dengan demikian L0 = -0,12 < Ltabel = 0,150 pada normal.
5
= 0,05 diperoleh 0,150
= 0,005 dapat disimpulkan bahwa data
Hasil uji normalitas Tabel normalitas kekuatan otot lengan dan bahu ( X ) Xi
fi
fi.xi
xi2
fi.xi2
Zi
f(z)
s(z)
f(z)-s(z)
32
3
96
1024
3072
0.83
0.7967
0.8857
-0.09
s(z) 0.3714
f(z)-s(z) -0.12
Tabel normalitas ketepatan ( Y ) Yi 9
fi 2
fi.yi 18
yi2 81
fi.yi2 162
zi -0.37
f(z) 0.2557
Hasil uji ‘t’ Selanjutnya untuk menganalisis korelasi dan uji-t dari kedua variabel tersebut maka harga – harga yang dibutuhkan untuk perhitungan sebagai berikut : 1.
x = 963
3.
y = 361
2.
x2 = 27481
4.
y2 = 4131
5.
xy = 10020
Untuk perhitungan koofesien korelasi doperoleh hasil : rxy = 0,13
Untuk menguji apakah data korelasi product moment signifikan maka, untuk uji signifikan koofesien korelasi di atas, akan dilakukan Uji–t : Dan hasil uji-t diperoleh yaitu : t
= 0,75 Uji – t t=
6
t hitung
ttabel
0,75
1,645
Penghitungan derajat bebas (db/v) = n-2 pada α = 0.05 (Ritonga, 2007 :105) (db/v) = 35-2 = 33 Daftar distribusi t pada α = 0.05 diperoleh t o =0,75. Karena thitung = 0,75 < ttabel =1,645 maka terdapat hubungan yang signifikan dengan kategori sangat rendah.
Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut : Hubungan kekuatan otot lengan dan bahu dengan kecepatan lemparan atas softball pada mahasiswa semester V Kepelatihan Olahraga Universitas Riau r= 0,13. Ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dengan kategori sangat rendah. D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedur statistik penelitian maka disimpulkan bahwa untuk hubungan variabel x terhadap variabel y diperoleh r = 0.13, maka hubungan antara variabel x terhadap y dikategorikan sangat rendah. Dimana keberartiannya diuji dengan uji t dan di dapat thitung = 0,75 < ttabel =1,645, dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Bagi guru olahraga, pelatih dan pembina olahraga softball pada umumnya, dapat memilih softball yang mempunyai kekuatan otot lengan dan bahu, karena sangat berpengaruh pada permainan softball terutama untuk melakukan ketepatan lemparan atas. Dalam upaya peningkatan hasil tembakan ketepatan lemparan atas softball hendaknya para Pelatih / Guru Pendidikan Jasmani harus melatih kekuatan otot lengan dan bahu. Bagi peneliti sendiri, kiranya penelitian ini dapat dilanjutkan dalam permasalahan yang lebih luas dengan jumlah sample yang lebih besar, sehingga dapat memberikan sumbangan pikiran kepada pelatih, pembina maupun atlit dapat meningkatkan prestasi. Bagi mahasiswa semester V kepelatihan olahraga, menjadi bahan masukan dalam pembinaan prestasi pada saat melakukan latihan di kampus.
7
DAFTAR PUSTAKA A james, Baley. (1986). Pedoman Atlet : Teknik Peningkatan ketangkasan dan Stamina. Semarang. Dahara Prize. Arikunto, Suharsimi (1998) . Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta. Rineka Cipta. Bethel, Dell. (1999/2000). Softball dan Baseball. Semarang. Dahara Prize Pearce, evelyn ( 2009). Anataomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Deswandi (1999). Softball Dasar. Padang. DIP Universitas Negeri Padang. Faiz, Omar (2008). At a Glance Series Anatomi. Jakarta. Erlangga Harsono, (1988). Aspek-Aspek Psikologis Dalam Choaching. Jakarta, Depdikbud Dirjen Pendidikan Olahraga. Ismaryati.(2008). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta. Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Negara, J D K (2010). Analisis Bio-Mekanika Softball.FPOK UPI. Bandung P. Utami, Hestty (2008). Permainan kasti dan sejenisnya. Jakarta. Ganeca. Ritonga, Zulfan. (2007). Statistik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Pekanbaru. Cendekia Insani. Sajoto, M. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang. Dahara Prize. Suntoda, A (2009). Tes, Pengukuran, dan Evaluasi dalam Cabang Olahraga. Penataran Nasional Pengembangan Model Pembelajaran dan Perancanaan Penyusunan Program Latihan Softball.FPOK UPI. Bandung Syaifuddin, (2009). Anatomi Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta. Salemba Media Sugianto, ( 2010 ). Statistik Untuk Penelitian. Bandung. CV Alfabeta Wibowo, Daniel ( 2007 ). Anatomi Tubuh Manusia. Bandung. Graha Ilmu
8