Jurnal Sport Pedagogy Vol. 4. No. 2. Agustus 2014
HUBUNGAN KONSENTRASI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN MEMANAH
Milham*)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan dengan ketepatan memanah dikalangan mahasiswa FKIP Pendidikan jasmanikes Universitas Serambi Mekah. Sampel penelitian sebanyak 30 orang mahasiswa. Penelitian menemukan bahwa ketepatan memanah dikalangan mahasiswa berbeda satu sama lain. Namun secara rata-rata ketepatan memanah sudah relatif baik. Selain itu, tingkat konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan juga berbeda. Hasil pengujian statistik menemukan terdapat hubungan positif dan signifikan antara konsentrasi dengan ketepatan memanah ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,375. Kekuatan otot lengan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan ketepatan memanah, ditunjukkan oleh nilai koefiesien korelasi (r) sebesar 0,455. Keseimbangan tangan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan ketepatan memanah ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,546. Konsentasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan ketepatan memanah. Kata Kunci:Hubungan, Konsentrasi, Kekuatan, Keseimbangan, Memanah Universitas Serambi Mekah merupakan salah satu perguruan tinggi yang berada Propinsi Aceh. Dalam beberapa tahun yang lalu mahasiswa Universitas Serambi Mekah sempat meraih medali yang cukup menggembirakan dan membanggakan. Dalam beberapa tahun belakangan ini prestasi yang dicapai menurun dari beberapa tahun yang lalu. Menurut hasil surve yang dilakukan dapat dijelaskan bahwa, menurunnya prestasi dari Mahasiswa dapat terjadi dari berbagai faktor, hasil pengamatan tersebut ditemukan bahwa banyak dari mahasiswa yang mengikuti panahan di Universitas Serambi Mekah kurang mempunyai kekuatan otot lengan. Kajian tersebut dapat dilihat dari tingkat kemampuan mahasiswa pada saat menarik busur panah, badan Mahasiswa terasa gemetar sehingga mengurangi keseimbangan dan dapat berpengaruh terhadap ketetapan memanah ke titik sasaran. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis ingin mengetahui apakah ada hubungannya antara konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan seorang mahasiswa olahraga panahan dengan ketepatan memanah.
Pendahuluan Olahraga panahan telah membuka mata bagi perkembangan olahraga panahan di Indonesia untuk lebih mengembangkan pembinaan secara profe sional. Pembinaan merupakan sasaran utama dalam mencapai prestasi yang maksimal, termasuk cabang panahan, perlu adanya penekanan program latihan yang kontinyu. Peningkatan prestasi pada mahasiswa panahan merupakan hasil langsung dari jumlah dan kualitas latihan yang dilakukan. Mulai Mahasiswa pemula maupun Mahasiswa tingkat senior, bebanlatihan harus ditingkatkan secara bertahap, sesuai dengan kemampuan fisiologis setiap mahasiswa. Pada olahrga panahan, lengan merupakan faktor utama untuk menentukan ketepatan memanah latihan yang dilakukan. Mulai Mahasiswa pemula maupun Mahasiswa tingkat senior, beban latihan harus ditingkatkan secara bertahap, sesuai dengan kemampuan fisiologis setiap mahasiswa. Pada olahrga panahan, lengan merupakan faktor utama untuk menentukan ketepatan memanah, karena kekuatan otot lengan dan keseimbangan lengan memegang peranan yang sangat penting bagi kemampuan memanah untuk mengarah kan anak panah ke sasaran yang telah ditentukan. Gerakan memanah merupakan perpaduan antara kekuatan lengan dengan keseimbangan lengan. Untuk memperoleh ketepatan membidik dari busur perlu dilakukan pengaturan kseimbangan antara ukuran berat nyata busuer dengan ukuran panah yang akan dipakai, oleh karena itu kekuatan otot lengan dan bahu sangat diperlukan untuk menunjang kemampuan seorang pemanah dalam memperoleh ketepatan memanah.
Kajian Teoritis Konsentrasi Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu. Semua kegiatan kita membutuhkan konsentrasi. Dengan konsentrasi kita dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dan dengan hasil yang lebih baik. Kurang konsentrasi hasil pekerjaan biasanya tidak dapat maksimal dan diselesaikan dalam waktu yang cukup lama (Cox, 19 19
Jurnal Sport Pedagogy Vol. 4. No. 2. Agustus 2014
1990:56). Hornby dan Siswoyo (1993: 69) mendefinisikan konsentrasi (concent ration) adalah pemusatan atau pengerahan (perhatiannya ke pekerjaan atau aktivitasnya). Nideffer (2000:23) menje laskan bahwa konsentrasi adalah sebagai perubahan yang konstan yang berhubungan dengan dua dimensi yaitu dimensi luas (witdh) dan dimensi pemusatan (focus). Kegunaan konsentrasi pada bidang olahraga, misalnya pada cabang olahraga loncat indah, konsentrasi tinggi diperlukan dalam keserasian gerakan dalam meloncat. Pada cabang olahraga renang konsentrasi yang tinggi juga diperlukan terutama pada saat start karena kejuaraan yang sering dilakukan pada saat ini banyak menggunakan satu kali start sehingga dapat berakibat fatal bagi perenang jarak-jarak pendek terhadap pencapaian prestasinya apabila kurang berkonsentrasi pada saat start. Pada renang jarak pendek 50 m juga dibutuhkan konsentrasi yang tinggi agar dapat melakukan pacing dengan baik. Nideffer (2000:26) mengatakan bahwa pada cabang olahraga panahan dan menembak merupakan kegiatan yang menuntut koordinasi visual motorik dan kemampuan membidik sasaran yang kecil dengan jarak jauh. Atlet panahan dan petembak dituntut untuk mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama dan mengesampingkan gangguan dari lingkungan maupun rasa lelah yang dialaminya. Pada cabang olahraga atletik konsentrasi diperlukan guna menyelesaikan tugas yang diembannya. Pada nomor lompat jauh, tinggi, tinggi galah, maupun jangkit, diperlukan konsentrasi untuk mengkoordinasi gerakan anggota, tubuh agar menumpu dengan tepat pada tumpuan agar berhasil dengan baik dan tepat. Pada nomor lari, konsentrasi diperlukan agar mampu mengatur pace (tempo lari) supaya tidak kehabisan tenaga, sebelum mencapai garis finish (akhir). Selain itu pelari harus berkonsentrasi agar tetap pada jalur lintasan larinya sesuai aturan yang berlaku pada nomor lari kecuali untuk nomor lari marathon. Pada nomor sprint (lari jarak pendek) konsentrasi yang tinggi diperlukan guna merespon dengan cepat dan tepat dalam gerakannya dengan lebih baik dibandingkan pelari lainnya.
sehingga dapat membangkitkan tahanan terhadap suatu pembebanan. Lebih lanjut Sumosardjono (1996:20) mengemukakan pendapatnya bahwa kekuatan otot (muscular) adalah kemampuan otot atau sekelompok otot dalam mengangkat, menahan suatu benda. Otot yang kuat akan menyebabkan kerja otot lebih efisien dalam setiap aktivitas, seperti: mengangkat menjinjit, dan akan membuat bentuk tubuh menjadi lebih baik. Kekuatan tentunya dapat diwujudkan melalui aktivitas fisik dalam bentuk gerakan menarik, mendorong, mengangkat dan lain-lain. Melawan aksi otot dalam melaksanakan aktivitas membutuhkan kekuatan. Sehingga setiap kerja yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar dengan sebaik-baiknya. Dalam garis besar sel otot dapat dibagi dalam 3 (tiga) golongan; (1) Otot Motoritas, disebut juga otot serat lintang oleh karena didalamnya protoplasma mempunyai garis-garis melintang. Pada umumnya otot ini melekat pada kerangka sehingga disebut juda otot kerangka, ia dapat bergerak menurut kemauan kita (otot sadar), pergerakannya cepat tetapi cepat lelah, rangsangan dialirkan melalui saraf mototris. (2) Otot Otonom, disebut juga otot polos karena protoplasmanya licin tidak mempunyai garis-garis melintang. Otot ini terdapat di alat-alat dalam seperti ventrikulus, usus, kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain, dapat bekerja di luar kemampuan kita (otot tak sadar) oelh karena rangsangannya melalui otonom. (3) Otot Jantung, bentunknya mempunyai otot serat lintang dimana di dalam sel protoplasmanya terdapat serabut-serabut melintang yang bercabang-cabang tetapi kalau kita melihat fungsinya seerti otot polos, dapat bergerak sendiri secara otot matis oleh karena ia mendapat rangsangan dari susunan otonom. Keseimbangan Tangan Keseimbangan lengan merupakan kemampuan seseorang untuk mempertahankan posisi khusus dari tubuh baik statis maupun dinamis, dalam suatu cabang olahraga, keseimbangan di perlukan dalam setiap gerakan, walaupun sering tidak disadari keseimbangan memiliki arti yang sangat penting dalam suatu cabang olahraga tertentu. Keseimbangan merupakan salah satu unsur dalam kondisi fisik. Seseorang Mahasiswa yang memiliki keseimbangan akan mampu melaksanakan aktivitas sampai batas maksimal dari kemampuan yang dilibatkan dalam setiap gerakan-gerakan. Menurut Soekarman (1989:71) bahwa ”keseimbangan adalah kemampuan seseorang mempertahankan posisi khusus dari tubuh, dan keseimbangan statis yaitu mempertahankan sikap pada posisi khusus dari tubuh, dan keseimbangan statis yaitu mempertahankan sikap pada posisi khusus, keseimbangan dinamis yang lebih
Kekuatan Otot Lengan Kekuatan adalah kemampuan otot membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan (Harsono, 1988:176). Otot merupakan suatu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak ini adalah suatu sifat penting bagi organisme (Syaifuddin, 1992:42). Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk seperti pergerakan amuba. Pada sel-sel sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang di sebut miofibril. kekuatan otot adalah pengembangan ketegangan otot dalam berkontraksi 20 20
Jurnal Sport Pedagogy Vol. 4. No. 2. Agustus 2014
penting dalam olahraga adalah mempertahankan keseimbangan dalam waktu bergerak”. Keseimbangan salah satu unsur yang dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan setiap cabang olahraga yang memerlukan keseimbangan. Olahragawan memelihara keseimbangan dengan menggunakan susunan otot untuk mengubah kedudukan bagian-bagian tubuh sehingga pusat gaya yang berat telah berada dalam batas-batas dukungan. Pate (1993:189) menjelaskan bahwa ”memelihara keseimbangan tergantung pada umpan balik yang berguna ini diteruskan ke otak untuk diinterpretasikan lalu respon gerakan yang sesuai dikirimkan kesusunan otot yang membutuhkan keseimbangan”. Seiring dengan uraian diatas dapat disimpulkan adalah keseimbangan memiliki arti yang sangat penting dalam suatu cabang olahraga yang gerakangerakannya memerlukan keseimbangan baik statis maupun dinamis. Sedangkan keseimbangan lengan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan sikap khusus pada keseimbangan lengan seperti pada olahraga panahan untuk mengan gkat lengan penahan busur setinggi bahu, menarik penahan busur dan melepaskan anak panah kesasaran yang ditentukan.
Banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan memanah, salah satu diantaranya keseimbangan lengan saat menarik tali busur dan menahan sikap memanah. Hal ini sangatlah perlu mengingat arah bidikan harus tepat mengenai sasaran yang diinginkan. Keseimbangan lengan sangatlah penting dalam olahraga panahan ini, secara umum keseimbangan ini dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan untuk menahan seluruh gaya yang mempengaruhi seluruh tubuh manusia agar tetap seimbang. Olahragawan memelihara keseimbangan dengan menggunakan susunan otot untuk mengubah kedudukan bagian badan sehingga pusat gaya berat telah berada dalam batas-batas dasar dukungan seperti yang dijelaskan oleh Pate (19993: 189) Bahwa:”Memelihara keseimbangan tergantung pada umpan balik yang tepat yang di dapat dari reseptor sensori sistem saraf”. Umpan balik yang berguna ini di teruskan ke otak untuk di interprestasikan lalu respon gerakan yang sesuai dikirimkan kesusunan otot. Bagi olahragawan yang melakukan gerakan secara cepat dari posisi diam akan kehilangan keseimbangan badan, meskipun melakukan pemindahan berat badan dengan cepat pada satu arah, posisi yang tidak seimbang semacam itu menentukan gerakan pada arah yang lain.misalnya, orang yang mempertahankan diri yang mengharapkan arah gerakan lawan seringkali mati langkah gerakan yang terjadi pada arah yang tidak diharapkan. Olahragawan harus sering kali menimbang untung dan ruginya apabila menempatkan badan dalam posisi yang tidak seimbang di bandingkan posisi badan yang tidak seimbang. Olahragawan dan elatih harus mengerti faktor-faktor tersebut yang secara langsung menentukan keseimbangan agar dapat menentukan posisi badan mana yang paling efektif.
Hakikat Ketepatan Memanah Istilah ketepatan tentunya akan terbayang bahwa adanya suatu sasaran atau titik yang harus dituju ataupun dikenai dengan suatu objek tertentu. Menurut Sadjoto (1988:58) ketepatan adalah: ”Kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerakgerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran dapat berupa jarak atau mungkin suatu objek yang mungkin langsung dikenal”. Dalam olahraga panahan sasaran yang dicapai adalah tepat melepaskan anak panah kesasarannya (target face). Jika seorang mahasiswa tidak dapat melepaskan anak panahnya kesasaran yang diinginkannya maka dapat dikatakan Mahasiswa itu sudah tepat memanahnya karena sasaran yang menjadi tujuan memanahnya sudah tercapai. Ketepatan dalam memanah dapat dicapai melalui latihan-latihan yang kontinyu dan sistematis maka kesempatan itu tidak akan dicapai oleh seorang mahasiswa. Dengan latihanlah seorang Mahasiswa akan dapat meraih prestasi yang gemilang. Cabang olahraga panahan mempunyai teknik dasar memanah, bentuk dasar teknik memanah itu bila ditinjau dari segi anatomis dan mekanika gerak yang tepat dan benar, akan memungkinkan gerakan memanah yang konsisten dan akurat. Hal ini akan dapat tercapainya prestasi yang tinggi bagi para Mahasiswa panahan. Pandiangan (1993:41) mengatakan bahwa: ”Bentuk teknik yang standar berkait erat dengan segi anatomis dan mekanika gerak yang terkait dalam panahan adalah 2 (dua) poros (axis) gerak”.
Konsentrasi, Kekuatan Otot Lengan dan Keseimbangan Tangan dengan Ketepatan Memanah Dalam kegiatan olahraga konsentrasi memegang peranan yang sangat penting. Adanya gangguan konsentrasi pada saat melakukan gerakan olahraga, baik itu dalam latihan maupun dalam pertandingan dapat menimbulkan berbagai masalah (Nasution, 1996:212). Masalah-masalah tersebut seperti berkurangnya akurasi gerakan, tidak dapat menerapkan strategi karena tidak mengetahui harus melakukan apa sehingga kepercayaan diri menjadi berkurang bahkan hilang. Pada akhirnya sulit mencapai prestasi optimal sesuai dengan kemampuannya. Hal tersebut sependapat dengan pernyataan Nideffer (2003) bahwa konsentrasi merupakan sesuatu yang penting bagi olahragawan untuk mencapai prestasi puncak. Konsentrasi
21 21
Jurnal Sport Pedagogy Vol. 4. No. 2. Agustus 2014
membantu dalam mencapai kondisi yang siap bertanding secara fisik dan mental. Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot dalam mengangkat dan menahan suatu beban, otot yang kuat akan menyebabkan kerja otot lebih efisien dalam setiap aktivitas seperti mengangkat, menjinjit dan akan membuat bentuk tubuh menjadi lebih baik. Dalam olahraga panahan, kekuatan otot lengan memegang peranan yang sangat penting. Seorang pemanah yang memiliki kekuatan otot lengan yang baik akan dapat dengan tepat melepaskan anak panahnya ke sasaran, demikian pula sebaliknya tanpa adanya kekuatan otot lengan yang baik seorang pemanah tidak dapat mendapatkan hasil panahan yang baik. Peningkatan kekuatan otot lengan dalam olahraga panahan sangat mendukung terhadap keberhasilan yang akan diperoleh yaitu ketepatan memanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumosardjono (1986: 22) yang menyatakan bahwa kekuatan otot lengan dan dalam olahraga panahan berguna untuk mengangkat lengan penahan busur setinggi bahu, menarik tali penahan busur dan melepaskan anak panah ke sasaran yang telah ditentukan. Keseimbangan lengan sangat penting dalam olahraga panahan ini. Secara umum keseimbangan dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan untuk menahan seluruh gaya yang mempengaruhi seluruh tubuh manusia agar tetap seimbang. Ketepatan memanah dapat dipengaruhi oleh keseimbangan lengan. Hal ini disebabkan dalam olahraga panahan, keseimbangan lengan memerankan fungsi yang sangat penting ketika menarik tali busur dan menahan sikap memanah. Arah bidikan harus tepat mengenai sasaran yang diinginkan. Olahragawan memelihara keseimbangan dengan menggunakan susunan otot untuk mengubah kedudukan bagian badan sehingga pusat gaya berat telah berada dalam batas-batas dasar dukungan seperti yang dijelaskan oleh Pate (19993: 189) bahwa: Memelihara keseimbangan tergantung pada umpan balik yang tepat yang di dapat dari reseptor sensori sistem saraf”. Umpan balik yang berguna ini di teruskan ke otak untuk di interprestasikan lalu respon gerakan yang sesuai dikirimkan kesusunan otot.
korelasi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Arikunto (2010:209), bahwa: “Penelitian korelasi merupakan penelitian yuang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel besar atau tingginya hubungan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi”. Populasi adalah seluruh subjek yang akan diselidiki, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:115) yaitu: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan subjek yang memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri yang sama. Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Pendidikan jasmanikes FKIP Universitas Serambi Mekah yang mengambil mata kuliah panahan angkatan tahun 2012 yang berjumlah 307 orang. Sampel penelitian sebanyak 10% dari jumlah keseluruhan populasi yakni sebanyak 30 orang mahasiswa yang sudah lulus mata kuliah panahan dengan nilai A atau B. Data penelitian dikumpulkan dengan melalui beberapa kegiatan sesuai dengan variabel penelitian. Dalam tes konsentrasi, alat yang digunakan alalah angket grid concentration exerice, alat tulis dan stopwatch. Untuk tes kekuatan otot lengan alat yang digunakan adalah Push and Pull Hand Dynamometer. Selanjutnya untuk tes keseimbangan tangan pengukurannya menggunakan menggunakan test balance yang dikemukakan oleh Jonhson (1986:230) bahwa gerakan keseimbangan lengan dilakukan secara bertahap atau terpisah dari setiap gerakan satus ama lain untuk memudahkan melakukannya. Pertama tripod balance, kedua tip-up balance, ketiga head balance, keempat head and forearm balance, kelima handstand. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Korelasi tidak hanya dilakukan antar variabel, tetapi juga dilakukan secara keseluruhan, yakni korelasi ketiga variabel independen (konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan) terhadap ketepatan memanah. Untuk menghitung korelasi masing-masing variabel terhadap ketepatan memanah digunakan rumus korelasi product moment pearson. Waktu penelitian Pengambilan Data dilaksanakan pada tanggal 06 Juni 2013. Lokasi Pengambilan Data dilakukan di lapangan panahan Lamreung Aceh Besar.
Prosedur Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tradisional (Corelationresearch). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang diteliti, yaitu hubungan konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan dengan ketepatan memanah pada mahasiswa FKIP Universitas Serambi Mekah tahun 2012, yang sudah lulus mata kuliah panahan dengan nilai A atau B. Besar kecilnya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefesien
Hasil dan Pembahasan Penelitian Variabel penelitian terdiri dari konsentrasi, kekuatan otot lengan, keseimbangan tangan dan ketepatan memanah. Pengukuran konsentrasi diambil dari nilai rata-rata skor hasil tes pada empat lembaran grid concentration exercise yang sudah diisi oleh 22 22
Jurnal Sport Pedagogy Vol. 4. No. 2. Agustus 2014
mahasiswa. Selanjutnya kekuatan otot lengan didasarkan pada nilai Push and Pull Hand Dynamometer. Karena kekuatan lengan dikaitkan dengan ketepatan memanah, maka nilai yang diambil adalah nilai tertinggi ketika mahasiswa menarik alat tersebut. Keseimbangan tangan didasarkan pada nilai skor yang diperoleh pada setiap tahapan test keseimbangan tangan. Selanjutnya ketepatan memanah diukur berdasarkan nilai rata-rata skor yang diperoleh dari 12 seri tes. Dengan kata lain, penilaian ketepatan memanah dalam hal ini bukanlah diambil dari nilai total skor akan tetapi dari nilai rata-rata skor. Hal ini disebabkan penilaian ketepatan memanah didasarkan pada skor 1-10, sehingga nilai rata-rata skor lebih tepat digunakan untuk menilai ketepatan memanah. Nilai maksimum untuk variabel ketepatan memanah sebesar 9,25 dan nilai minimum sebesar 4,92. Rata-rata skor ketepatan memanah sebesar 7,1278 dengan standar deviasi sebesar 1,08357. Selanjutnya variabel konsentrasi menunjukkan nilai maksimum sebesar 10,25 dan nilai minimum sebesar 4,75. Rata-rata nilai konsentrasi sebesar 7,0583 dengan standar deviasi sebesar 1,79160. Kekuatan otot lengan menunjukkan nilai maksimum sebesar 38,00 dan nilai minimum sebesar 20,00. Nilai rata-rata untuk variabel tersebut sebesar 28,7333, dan standar deviasi sebesar 4,3385. Selanjutnya untuk variabel keseimbangan tangan diperoleh nilai maksimum sebesar 62,79 dan nilai minimum sebesar 20,99. Nilai rata-rata untuk variabel tersebut sebesar 35,8990 dan nilai standar deviasi sebesar 13,8990. Sesuai dengan peralatan analisis yang digunakan yaitu korelasi product moment, maka korelasi yang dimaksudkan dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu korelasi variabel independent (konsentrasi, kekuatan otot lengan, keseimbangan tangan) secara parsial terhadap ketepatan memanah dan korelasi ketiga variabel independent tersebut secara bersama-sama (korelasi ganda). Masing-masing korelasi tersebut dijelaskan sebagai berikut. Nilai korelasi antara kosentrasi (X1) dengan ketepatan memanah (Y) menunjukkan angka sebesar 0,375. Nilai sig sebesar hasil korelasi antara konsentasi dengan ketepatan memanah menunjukkan angka sebesar 0,000 < 0,05 dapat diartikan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kosentrasi dengan ketepatan memanah. Selanjutnya nilai korelasi antara kekuatan otot lengan (X2) dengan ketepatan memanah (Y) menunjukkan angka sebesar 0,455. Nilai sig hasil korelasi antara kedua variabel tersebut menunjukkan angka sebesar 0,000 < 0,05 dapat diartikan bahwa hubungan searah antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan memanah dinilai signifikan (nyata). Nilai korelasi antara keseimbangan tangan (X3) dengan ketepatan memanah (Y) menunjukkan angka
sebesar 0,546 dengan nilai sig < 0,05 dapat diartikan terdapat hubungan antara keseimbangan tangan dengan ketepatan memanah. Nilai sig hasil korelasi antara konsentrasi dengan ketepatan memanah sebesar 0,041 atau 4,1%. Hal ini dapat diartikan bahwa konsentrasi berhubungan signifikan dengan ketepatan memanah pada tingkat keyakinan 95,9% (1-0,041). Sedangkan standar keyakinan (confidence interval) yang digunakan dalam penelitian sosial termasuk penelitian olahraga pada umumnya 95%. Hal inilah yang dapat memberikan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi dengan ketepatan memanah. Hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS menghasil kan nilai sig sebesar 0,012 atau sebesar 1,2% untuk korelasi antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan memanah. Hal ini dapat diartikan bahwa kekuatan otot lengan memiliki hubungan yang signifikan dengan ketepatan memanah pada tingkat keyakinan 98,8% (1-0,012). Terakhir ini sig hasil korelasi antara keseimbangan tangan dengan ketepatan memanah sebesar 0,002 atau sebesar 0,2% dapat diartikan bahwa keseimbangan tangan memiliki hubungan yang signifikan dengan ketepatan memanah pada tingkat keyakinan 99,8% (1-0,002). Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pada tingkat keyakinan 95%, ketiga variabel independen (konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan memiliki hubungan yang signifikan (nyata) dengan ketepatan memanah. Korelasi ganda digunakan untuk mengetahui korelasi antara ketiga variabel independent konsentasi (X1), kekuatan otot lengan (X2) dan keseimbangan tangan (X3) dengan ketepatan memanah (Y) secara bersama-sama. Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh nilai korelasi ganda konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan dengan ketepatan memanah sebesar 0,715. Angka ini berada pada interval 0,60-0,80 dapat diartikan bahwa secara bersama-sama terdapat hubungan yang signifikan antara konsentasi (X1), kekuatan otot lengan (X2) dan keseimbangan tangan (X3) dengan ketepatan memanah (Y). Hal ini dapat mengindikasikan bahwa ketepatan memanah yagn dicapai oleh seseorang mahasiswa FKIP Universitas Serambi Mekah ditentukan oleh konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan mahasiswa tersebut. Hasil pengujian statistik dengan menggunakan uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 9,069. Nilai F hitung sebesar 9,069 seperti terlihat dalam bagian output SPSS di atas lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai F tabel (df1=3 ; df2= 26) menunjukkan angka sebesar 2,975(nilai F tabel terlampir) dapat diartikan bahwa ketepatan memanah memiliki hubungan yang
23 23
Jurnal Sport Pedagogy Vol. 4. No. 2. Agustus 2014
signifikan dengan konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan. Hasil penelitian menemukan terdapat hubungan positif antara konsentrasi dengan ketepatan hasil memanah. Hal ini berarti semakin baik konsentrasi seseorang mahasiswa, semakin baik ketepatan memanah, sehingga ada hubungan searah antara konsentrasi dengan ketepatan memanah. Dengan kata lain, ketepatan memanah yang dihasilkan oleh seseorang mahasiswa tergantung pada konsentrasi mahasiswa yang bersangkutan. Konsentrasi memegang peranan sangat penting dalam olahraga termasuk olahraga memanah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nasution (1996) dalam olahraga konsentrasi memegang peranan yang sangat penting. Jika konsentrasi seseorang terganggu pada saat melakukan gerakan olahraga, baik itu dalam latihan maupun dalam pertandingan dapat menimbulkan berbagai masalah. Masalah-masalah tersebut seperti berkurangnya akurasi gerakan, tidak dapat menerapkan strategi karena tidak mengetahui harus melakukan apa sehingga kepercayaan diri menjadi berkurang bahkan hilang.
Semakin tinggi konsentrasi, semakin kuat otot lengan dan semakin baik keseimbangan tangan, akan semakin baik pula ketepatan memanah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut (konsentrasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan) sangat menentukan ketepatan memanah. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi (2010)Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, Jakarta: Edisi VIII, PT. Renika Cipta. Barret J. A(1990)Olahraga Panahan: Pedoman, Teknik dan Analisa. Semarang: Dahara Prize. Harsono (1988)Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Nasution, Y (1996)Model Program Latihan Mental Bagi Atlet. Jakarta: Gunung Mulia. Nideffer, R.M. & Bond, J (2003) A Cross Cultural Examination of the Concentration Skills of Elite Level Athletes, Http://www.enchancedPerformance.com/nideffer/arcles/ais2.html Pandiangan, Donald (1993)Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan.Semarang: IKIP Semarang Press. Sajoto, Muhammad (1988)Pembinaan dan peningkatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: FPOK IKIP. Syaifuddin (1997)Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Widodo, M D (2008)Hubungan Kekuatan Otot Lengan, Keseimbangan dan Power Otot Tungkai dengan Kemampuan Meroda, Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
Kesimpulan Terdapat hubungan positif antara konsentrasi dengan ketepatan memanah ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,375. Nilai sig hasil korelasi antara kedua variabel tersebut menunjukkan angka sebesar 0,041 atau 4,1% dapat disimpulkan bahwa konsentrasi berhubungan signifikan dengan ketepatan memanah. 1. Kekuatan otot lengan memiliki hubungan positif dengan ketepatan memanah, ditunjukkan oleh nilai koefiesien korelasi (r) sebesar 0,455 dengan nilai sig sebesar 0,012 atau 1,2%. Kekuatan otot lengan secara nyata berhubungan dengan ketepatan memanah. 2. Keseimbangan tangan memiliki hubungan positif dengan ketepatan memanah ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,546. Nilai sig hasil perhitungan korelasi tersebut menunjukkan angka sebesar 0,002 atau 0,2%, dapat diinterpretasikan bahwa keseimbangan tangan memiliki hubungan yang signifikan dengan ketepatan memanah. 3. Konsentasi, kekuatan otot lengan dan keseimbangan tangan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan ketepatan memanah.
24 24