HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN USIA MENOPAUSE PADA IBU DI KELURAHAN UMBUL TENGAH KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh :
IKNA QONITA 1111104000018
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
ii
iii
iv
v
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ikna Qonita
Tempat, Tgl, Lahir
: Serang, 24 Maret 1995
Alamat
: Majalawang RT01/01 Desa Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang, Banten
No. Telp/HP
: 082299842560
e-mail
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan
:
1. TK Ikhsaniyah Serang 2. SDN Lontar Baru Serang 3. SMPN 1 Kota Serang 4. SMAN 1 Kota Serang 5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Riwayat Organisasi
:
1. Anggota Paskibra SMPN 1 Kota Serang 2006-2009 2. Koordinator Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 1 Kota Serang 2010-2011 3. Koordinator Jurnalis MADING CITRA SMAN 1 Kota Serang 2010 4. Anggota KISEKI Japanish Club SMAN 1 Kota Serang 2009-2010
vi
5. Staf Ahli Departemen Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 2011-2012 6. Wakil Menteri Kementerian Riset dan Teknologi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan 2012-2014 7. Bendahara Badan Pengawas Pemilu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014
vii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi, Juli 2015 IKNA QONITA, NIM: 1111104000018 Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang xxi + 78 halaman + 18 tabel + 2 gambar + 6 lampiran ABSTRAK Memasuki usia paruh baya dan menjadi tua merupakan hal yang menakutkan bagi sebagian wanita. Mereka akan merasa khawatir dirinya akan menjadi tidak sehat dan tidak cantik lagi. Padahal, masa tua dan menopause merupakan salah satu tahap yang harus dijalani seorang wanita dalam kehidupannya. Usia menopause setiap wanita berbeda-beda tergantung faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah beban kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi adalah ibu usia 45-55 tahun yang bertempat tinggal di Kelurahan Umbul Tengah. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Sistematik Random Sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 79 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner untuk karakteristik responden dan beban kerja ibu menggunakan recall alokasi waktu 1 x 24 jam. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman Rank dengan derajat kepercayaan 90%. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 32 responden yang memiliki beban kerja ringan sebanyak 17 responden (80,9%) diantaranya belum menopause, 13 responden (59,1%) menopause normal, dan 2 responden (5,6%) lainnya menopause prematur. Pada 47 responden yang memiliki beban kerja berat sebanyak 4 responden (19,1%) diantaranya belum menopause, 9 responden (40,9%) menopause normal, dan 34 responden (94,4%) lainnya menopause prematur. Hasil analisis data diperoleh p-value yaitu sebesar 0,000 (< 0.1) dengan kekuatan korelasi sebesar 0,666. Secara statistik menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan usia menopause pada ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang, yaitu semakin berat beban kerja responden maka semakin cepat pula usia menopausenya.
Kata kunci: menopause, usia menopause, beban kerja. Referensi: 36 (1985-2014)
viii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE SCHOOL OF NURSING ISLAMIC STATE UNIVERSITY (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Undergraduated thesis, July 2015 IKNA QONITA, NIM: 1111104000018 The Relationship Between Workload with The Age of Menopause of Mother at Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang xvii + 78 pages + 18 tables + 2 charts + 6 attachments ABSTRACT Entering the half elderly phase of life and getting old is the scariest thing for some of women. They will feeling worry if their will become unhealthy and not beauty anymore. Getting old and menopause is the one phase that must be through by women in their life. Every women has different menopause age based on factors that affect them. One of them is workload. The purpose of research is to determine the relationship between workload and the age of menopause of mother at Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang. The research used quantitative method with cross sectional design. The population was 45-55 years old women who live in Kelurahan Umbul Tengah. The sampling method used systematic random sampling. The sample size were 79 people. Data collecting was using a kind of participant and the workload using time allocation recall 1 x 24 hours. The statistical test used was Spearman Rank Correlation test with a degree of confidence was 90%. The result found there are 32 people who have low workload, 17 people with un-menopause, 13 people with menopause normally, and 2 people with menopause prematurely. There are 47 people who have high workload, 4 people with un-menopause, 9 people with menopause normally, and 34 people with menopause prematurely. The results analysis of data obtained that p-value was 0,000 (< 0,1) at 90% confidence level. Statistically stated that there is the relationship between workload and the age of menopause of mother at Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang (p = 0,000 < 0,1).
Keyword: menopause, age of menopause, workload Reference: 36 (1985-2014)
ix
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT. Atas berkat rahmat, karunia, dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang”. Sesungguhnya banyak pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan yang tak terhingga nilainya hingga skripsi ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. D e d e R o s y a d a M A , selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan dan Ernawati, S.Kp, M.Kep., Sp.KMB., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing Akademik, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah membimbing dan memberi motivasi selama 4 tahun duduk di bangku kuliah. 5. Ibu Yenita Agus, S.Kp., M.Kep., PhD dan Ns. Uswatun Khasanah, MNS, selaku Dosen Pembimbing, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah meluangkan waktu serta memberi arahan dan bimbingan x
dengan sabar kepada penulis selama proses pembuatan skripsi ini. 6. Bapak / Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 7. Orang tua ku, Mamah Yusbaitun, S.Pd, MM dan Abah Masrur Ibnu Usman, S.IP yang telah mendidik, memberikan rasa cinta dan kasih sayang yang tak terhingga selama ini, selalu mendoakan untuk kesuksesan penulis, memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis selama proses menyusun skripsi ini. Tak lupa juga untuk kakak ku Ikvi Takhiyati, S.Pd dan adik-adikku Empa dan Owim yang juga memberikan doa, dukungan dan semangat selama penyusunan skripsi ini. Dan tak lupa Teh Yayah, A Maf, Nayla dan Kaisar serta keluarga besar lain yang selalu memberikan doa serta dukungan selama proses menyelesaikan skripsi ini 8. Sahabat-sahabat Sukma Mardiyah, Niekha Zoelienna, Mia Nur Fauziah, Laras Nurmuttaqina dan Jessita Putri Dhiary yang telah membantu, memberi inspirasi, menghibur, memberi masukan, mengundang tawa, memberikan dukungan, serta mendoakan selama proses menyelesaikan skripsi ini. 9. Tak lupa sahabat-sahabat yang sudah seperti keluarga, UDO-ers UIN Jakarta, Aji, Gita, Titin, Tika, Ira, Shinta, Anril, Fitria, dan masih banyak lagi yang selalu memberi semangat dan mengundang tawa, Terima kasih banyak.
xi
10. Teman-teman BEM FKIK 2012, BEM PSIK 2014 dan PSIK angkatan 2011..
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membutuhkannya. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan untuk kita semua. Amiinn.
Tangerang Selatan, 01 Juli 2015 Penulis
Ikna Qonita
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... v RIWAYAT HIDUP ...............................................................................................vi ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ..........................................................................................................ix KATA PENGANTAR ........................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xviii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xx DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xxi
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6 D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7 E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 9 A. Menopause ...................................................................................... 9 1. Definisi Menopause .................................................................. 9
xiii
2. Klimakterium ............................................................................ 9 3. Usia Menopause ...................................................................... 12 4. Klasifikasi Menopause ............................................................ 13 5. Proses Menopause ................................................................... 14 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menopause ...................... 15 7. Perubahan yang Terjadi pada Masa Menopause ..................... 18 B. Beban Kerja Ibu ............................................................................ 23 1. Definisi Beban Kerja Ibu ........................................................ 23 2. Pengukuran Beban Kerja Ibu .................................................. 24 C. Penelitian Terkait .......................................................................... 27 D. Kerangka Teori ............................................................................. 29
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI
OPERASIONAL ................................................................................................. 30 A. Kerangka Konsep .......................................................................... 31 B. Hipotesis ....................................................................................... 32 C. Definisi Operasional ..................................................................... 33
BAB IV
METODE PENELITIAN ................................................................. 36 A. Desain Penelitian .......................................................................... 36 B. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 36 1. Populasi Penelitian ............................................................ 36 2. Sampel Penelitian .............................................................. 36 C. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 40
xiv
1. Waktu Penelitian ............................................................... 40 2. Tempat Penelitian ............................................................. 40 D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 40 E. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 43 1. Uji Validitas ...................................................................... 43 2. Uji Reliabilitas .................................................................. 43 F. Tahapan Penelitian ........................................................................ 44 G. Pengolahan dan Analisa Data ....................................................... 46 1. Pengolahan Data ............................................................... 46 2. Analisa Data ...................................................................... 47 H. Etika Penelitian ............................................................................. 48 BAB V
HASIL PENELITIAN ...................................................................... 49 A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian .................................................. 49 1. Data Geografi .......................................................................... 49 2. Data Demografi ...................................................................... 49 B. Analisis Univariat ................................................................................ 49 1. Karakteristik Responden ........................................................ 49 2. Beban Kerja ............................................................................. 54 C. Analisis Bivariat .................................................................................. 60 1. Hubungan antara Beban Kerja dengan Usia Menopause .. 60
BAB VI
PEMBAHASAN ................................................................................ 62 A. Karakteristik Responden .................................................................... 62 B. Beban Kerja ........................................................................................... 68 C. Hubungan antara Beban Kerja dengan Usia Menopause ................ 73 xv
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 75 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 76 A. Kesimpulan ..................................................................................... 76 B. Saran ....................................................................................................... 77 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xvi
DAFTAR SINGKATAN
BMI
: Body Mass Index
FSH
: Follicle Stimulating Hormone
HDL
: High Density Lipoprotein
IK
: Interval Kelas
LDL
: Low Density Lipoprotein
LH
: Luteinizing Hormone
NKKBS
: Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
PNS
: Pegawai Negeri Sipil
SPSS
: Statistical Products and Service Solutions
UHH
: Usia Harapan Hidup
UIN
: Universitas Islam Negeri
xvii
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Halaman
Tabel 3.1.
Definisi Operasional ......................................................... 33
Tabel 5.1.
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ........................................................... 49
Tabel 5.2.
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menopause Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................... 50
Tabel 5.3.
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................... 50
Tabel 5.4.
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................... 51
Tabel 5.5.
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Melahirkan Anak Terakhir Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................ 51
Tabel 5.6.
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................... 52
Tabel 5.7.
Distribusi Responden Berdasarkan Pemakaian Kontrasepsi Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................... 53
Tabel 5.8.
Distribusi Responden Berdasarkan Status Merokok Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................... 53
xviii
Tabel 5.9.
Distribusi Responden Berdasarkan BMI Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ........................................................... 54
Tabel 5.10.
Alokasi Waktu 24 Jam Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ... 54
Tabel 5.11.
Status Kerja Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................ 56
Tabel 5.12.
Besar Keluarga Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................ 57
Tabel 5.13.
Ketersediaan Tenaga yang Membantu Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ........................................................... 57
Tabel 5.14.
Total Nilai Beban Kerja Objektif Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................................................................... 58
Tabel 5.15.
Beban Kerja Objektif Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ... 58
Tabel 5.16.
Total Nilai Beban Kerja Subjektif Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ................................................................................... 59
Tabel 5.17.
Beban Kerja Subjektif Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ... 59
Tabel 5.18.
Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 ........................................................... 60
xix
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Halaman
Gambar 2.1
Kerangka Teori ................................................................. 29
Gambar 3.1
Kerangka Konsep .............................................................. 31
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Penjelasan Penelitian
Lampiran 2
Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3
Kuesioner Karakteristik Responden
Lampiran 4
Kuesioner Beban Kerja Ibu
Lampiran 5
Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6
Hasil Analisa Univariat dan Bivariat
xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kehidupan yang kita lalui akan mencapai pada masa penuaan. Penuaan yang dialami salah satunya adalah terjadi pada fungsi sistem reproduksi. Pada wanita, salah satu tahap kehidupan yang pasti dialami yaitu menopause, masa dimana proses menstruasi terhenti secara alami. Menopause yang terjadi secara alami merupakan tahap yang normal dalam kehidupan (Heffner dan Danny, 2006). Secara fungsional, menopause dapat dianggap sebagai “sindrom berkurangnya kadar estrogen”. Keadaan ini ditandai dengan berhentinya menstruasi dan pada mayoritas wanita, timbul tanda dan gejala sebagai respon fisiologis terhadap perubahan pada ovarium dan hipotalamus. Respon tersebut kemudian berperan terhadap perubahan fisiologis menopause. Respon fisiologis tersebut seperti hot flushes (rasa panas), insomnia, atrofi vagina, pengecilan payudara, dan penurunan elastisitas kulit. Osteoporosis dan penyakit kardiovaskuler merupakan dampak lebih lanjut dari menopause (Heffner dan Danny, 2006). Memasuki usia paruh baya dan menjadi tua merupakan hal yang menakutkan bagi sebagian wanita. Wanita yang telah mengalami menopause digambarkan banyak mengalami masalah antara lain merasakan pergeseran dan perubahan fisik dan psikis yang mengakibatkan timbulnya satu krisis dan
1
2
simptom-simptom psikologis yang akan mempengaruhi kualitas hidup pada wanita yang telah memasuki masa menopause (Larasati, 2009). Mereka akan merasa khawatir dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan tidak cantik lagi. Padahal, masa tua dan menopause merupakan salah satu tahap yang harus dijalani seorang wanita dalam kehidupannya. Kekhawatiran yang berlebihanlah yang menyebabkan masa-masa ini menjadi sulit (Kasdu, 2002 dalam Herawati, 2012). Menurut WHO (2012) Usia Harapan Hidup (UHH) pada wanita di dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Di Indonesia sendiri UHH pada wanita tahun 1990 adalah 64 tahun, kemudian meningkat pada tahun 2000 menjadi 69 tahun, pada periode 2010-2015 meningkat menjadi 70,1 tahun dan diperkirakan meningkat menjadi 72,2 tahun pada periode 20302035 (Bappenas, 2013). Studi epidemiologis mengungkapkan fenomena yang menunjukan fakta bahwa usia menopause wanita di berbagai belahan dunia akhir-akhir ini semakin cepat (Herawati, 2012). Seorang wanita dengan wanita lainnya memiliki usia menopause yang berbeda tergantung faktor yang mempengaruhinya (Safitri, 2009). Rata-rata usia menopause adalah antara 48 dan 52 tahun (paling sering terjadi di usia 51 tahun), namun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada usia yang lebih muda atau lebih tua dengan batas usia 40 sampai 60 tahun dan itu tergolong normal (Brashers, 2007). Pada wanita Indonesia, umunya menopause terjadi sekitar usia 45-55 tahun (Purwantyastuti, 2005 dalam Safitri, 2009). Menurut Blumel (2011), dengan usia menopause yang semakin cepat sedangkan peningkatan UHH pada wanita yang semakin tinggi, maka
3
diperkirakan sepertiga kehidupan wanita berada pada masa menopause, yakni menjalani kehidupan dengan keluhan fisik dan psikologis yang semakin panjang (Herawati, 2012). Jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2000 mencapai 203,46 juta orang dengan 101,81 juta penduduk wanita. Sekitar 25% atau 15,5 juta orang dari penduduk wanita Indonesia akan mencapai usia menopause, jumlah meningkat menjadi 11% pada tahun 2005. Pada tahun 2008 sekitar 25,32 juta wanita memasuki usia menopause. Pada tahun 2015 diperkirakan jumlah tersebut akan bertambah sebesar 14%. Tahun 2020 diperkirakan jumlah wanita yang hidup dalam usia menopause adalah 30,3 juta orang (Baziad, 2010). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2009), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi usia menopause seperti usia menarche, beban pekerjaan, status perkawinan, jumlah anak, usia melahirkan, pemakaian kontrasepsi, merokok, konsumsi alkohol, dan riwayat penyakit. Selain itu, ras/etnik, status sosial ekonomi, dan BMI (Body Mass Index) juga turut mempengaruhi usia terjadinya menopause (Gold, Bromberger, Crawford, dkk, 2001). Namun, Baziad (2003) menyebutkan bahwa usia pertama haid (menarche), melahirkan pada usia muda, maupun berat badan tidak terbukti mempercepat datangnya menopause, faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Lain halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiasih (2003) mengenai beberapa faktor ibu yang berhubungan dengan usia menopause pada ibu-ibu di pusat pembinaan lanjut usia Desa Cimari
4
Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat pada bulan april yang menyatakan bahwa riwayat penyakit dengan usia menopause tidak menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik, namun terjadi hubungan yang bermakna pada usia menarche dan status gizi dengan usia menopause. Selain itu, hasil penelitian Sintania (2014) menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian menopause dini pada ibu ibu di wilayah kerja puskesmas Baso kabupaten Agam salah satunya adalah beban pekerjaan. Semakin berat beban pekerjaan seorang wanita, maka akan semakin cepat mengalami menopause, begitu pun sebaliknya, semakin ringan pekerjaan wanita maka akan semakin normal usia menopause yang dialaminya. Sehingga wanita yang bekerja akan mengalami menopause lebih cepat dibanding wanita yang tidak bekerja (Yatim, 2011). Wanita memiliki peranan penting sebagai pemelihara kesehatan keluarganya sehingga menjadi sasaran penting program kesehatan. Namun dengan alasan membantu dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangganya, maka banyak wanita yang memilih untuk bekerja diluar. Hal ini tergambarkan dari data jumlah tenaga kerja wanita di Indonesia yang semakin meningkat setiap tahunnya dan pada tahun 2012 persentase wanita yang bekerja mencapai 47,91% dengan persentase wanita yang bekerja di perkotaan sebesar 44,74% dan di pedesaan sebesar 51,10% (BPS RI – Sakernas, 2012). Menopause akan mempengaruhi kualitas hidup wanita tidak terkecuali wanita yang bekerja. Gambaran kualitas hidup tersebut dipengaruhi oleh empat aspek dilihat dari seluruh kualitas hidup dan kesehatan secara umum
5
yaitu kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan. Sehingga semakin cepat wanita mengalami menopause, semakin cepat pula hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka (Larasati, 2009). Penduduk wanita di Kelurahan Umbul Tengah, Kecamatan Taktakan Kota Serang pada tahun 2014 berjumlah 2.210 orang atau sekitar 48,3% dari total penduduk yaitu 4.577 orang dan 259 orang diantaranya berusia 45-55 tahun. 858 orang dari jumlah penduduk wanitanya selain menjadi ibu rumah tangga juga bekerja sebagai petani, buruh, pedagang, pengusaha kecil menengah, pembantu rumah tangga, Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan swasta, karyawan pemerintahan, dan lain sebagainya (Data Profil Kelurahan, 2014). Pada bulan Januari 2015, peneliti melakukan studi pendahuluan pada 20 ibu usia 45-55 tahun di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang. Hasil dari studi pendahuluan tersebut adalah dari 20 ibu usia 4555 tahun, 12 diantaranya telah mengalami menopause dan sisanya belum mengalami menopause. Lima orang diantaranya mengalami menopause alami (45-55 tahun), dan tujuh orang lainnya mengalami menopause prematur (<45 tahun). 11 orang diantaranya memiliki beban kerja berat dan 9 orang lainnya memiliki beban kerja ringan. Penelitian yang dilakukan Safitri (2009) dan Sintania (2014) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi usia menopause dirasa belum terlalu rinci menjelaskan mengenai hubungan beban kerja dan usia menopause juga instrumen penelitian yang digunakan masih secara umum, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih spesifik lagi tentang Hubungan Beban Kerja
6
dengan Usia Menopause pada Wanita di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang.
B. Rumusan Masalah Wanita pada dewasa ini memiliki aktifitas fisik yang tidak kalah banyak dengan laki-laki tidak terkecuali wanita di wilayah Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang. Selain aktifitas rumah tangga, wanita yang berperan ganda sebagai pekerja juga mendapatkan tambahan beban kerja dari pekerjaannya. Menurut beberapa penelitian, beban kerja terbukti mempengaruhi usia menopause yaitu semakin berat beban kerja maka semakin cepat wanita mengalami menopause. Menopause merupakan hal yang menakutkan dan mengganggu kenyamanan bagi sebagian wanita karena menopause dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka baik secara fisik, psikologis, hubungan sosial maupun lingkungan. Sehingga semakin cepat wanita mengalami menopause maka semakin cepat pula hal tersebut mempengaruhi kualitas hidup mereka. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan apakah ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan usia menopause pada ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang.
7
2. Tujuan khusus a. Mengetahui karakteristik responden dan data demografi ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang b. Mengetahui beban kerja objektif dan subjektif ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang c. Mengetahui usia menopause ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang d. Mengetahui hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam melakukan penelitian dan penulisan ilmiah serta meningkatkan pemahaman mengenai hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu. 2. Bagi Ibu Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu sehingga hasilnya dapat dijadikan acuan dalam melakukan pencegahan terjadinya menopause dini. 3. Bagi Institusi Keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam bidang keperawatan maternitas yang berguna untuk pengembangan pemberian
8
edukasi kepada masyarakat berupa penyuluhan tentang hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu. 4. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, dan bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi usia menopause pada ibu.
E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan yang bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang dengan batasan usia ibu yang dijadikan sampel 45-55 tahun. Penelitian
dilakukan
dengan
menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tentang karakteristik responden dan kuesioner beban kerja.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Menopause 1. Definisi Menopause Menopause adalah penurunan fungsi indung telur yang dialami oleh wanita sehingga produksi hormon estrogen berkurang yang mengakibatkan terhentinya menstruasi. Penurunan fungsi reproduksi ini begitu dirasakan oleh wanita. Laki-laki juga mengalami penurunan fungsi reproduksi yang dikenal sebagai andropause, namun hal ini terjadi lebih lambat dibanding penurunan fungsi reproduksi pada wanita. Menopause juga dapat diartikan sebagai terhentinya masa subur wanita (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Seiring dengan bertambahnya usia, jumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai pada waktunya tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Hal ini terjadi secara alamiah. Oleh karena itu, menopause merupakan menstruasi alami terakhir yang dialami oleh wanita (Baziad, 2003). Wanita telah dapat dikatakan mengalami menopause apabila wanita tersebut tidak mengalami menstruasi (amenorrhea) selama 12 bulan, kadar follicle stimulating hormone (FSH) darah >40 Miu/ML dan kadar estradiol <30 pg/ml (Baziad, 2003). 2. Klimakterium Hal lain yang berkaitan dengan menopause adalah klimakteri atau klimakterium. Antara masa reproduksi dan masa senium terdapat masa
9
10
peralihan yang disebut dengan klimakterium. Awal masa klimakterium sulit untuk ditentukan, tetapi berdasarkan keadaan endokrin (kadar hormon estrogen turun dan kadar hormon gonadotropin meningkat) dan gejalagejala klinis jika ada, maka dapat dikatakan bahwa klimakterium mulai kira-kira 6 tahun sebelum menopause (Pinem, 2009). Klimakterium berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause. Pada saat ini kadar hormon estrogen telah rendah yang sesuai dengan keadaan senium. Dengan demikian klimakterium lamanya lebih kurang 13 tahun (Pinem, 2009). Pada masa klimakterium, wanita akan mulai merasakan perubahan yang gejala timbulnya tidak sama, bergantung pada faktor budaya, tingkat pendidikan, lingkungan, dan genetika (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Klimakterium terbagi dalam beberapa fase sebagai berikut: a. Pramenopause Pramenopause merupakan masa sebelum menopause. Fase ini terjadi antara usia 40 tahun dan merupakan penanda dimulainya fase klimakterium. Tanda-tanda yang muncul pada fase ini adalah siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan jumlah darah haid yang relatif banyak, dan kadang-kadang disertai nyeri haid (dismenorea) (Baziad, 2003). Pada awal pramenopause, pada 7 hari pertama terdeteksi peningkatan kadar FSH (lebih dari 30 IU/l) yang menunjukkan kadar menopause (Pinem, 2009). Kadar FSH yang tinggi mengakibatkan terjadinya perangsangan ovarium yang berlebihan (hiperstimulasi)
11
sehingga kadang-kadang dijumpai kadar estrogen yang sangat tinggi (Baziad, 2003). b. Perimenopause Fase peralihan antara pramenopause dan pascamenopause ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Kadar progesterone akan tetap rendah meskipun terjadi ovulasi. Kadar FSH, luteinizing hormone (LH) dan estrogen sangat bervariasi. Pada umumnya wanita telah mengalami berbagai jenis keluhan klimakterium (Baziad, 2003). c. Menopause Menurut Baziad (2003), setelah memasuki usia menopause akan selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>40 mIU/ml). Pada sebagian wanita, kadar estradiol pada awal menopause dijumpai rendah, sedangkan pada sebagian wanita lain, apalagi pada wanita gemuk kadar estradiol dapat tinggi. Hal ini terjadi akibat proses aromatosasi androgen menjadi estrogen di dalam jaringan lemak. Perubahan pada ovarium yang terjadi sebelum menstruasi berhenti (menopause) yang terjadi pertama-tama adalah terjadinya kegagalan fungsi korpus luteum di ovarium yang menyebabkan terganggunya interaksi antara hipotalamus – hipofisis. Kegagalan ovarium ini bersifat irreversible (Pinem, 2009). Akibat lainnya dari terhentinya perkembangan folikel dan ovulasi adalah peningkatan sirkulasi gonadotropin, FSH dan LH akibat hilangnya efek umpan balik negative estrogen dan amenorea akibat tidak adanya stimulasi endometrium oleh hormon-hormon steroid ovarium (Pinem, 2009).
12
d. Pascamenopause Pascamenopause adalah masa setelah menopause, dimana ovarium tidak berfungsi sama sekali, kadar estradiol berada antara 203- pg/ml, dan kadar hormon gonadotropin biasanya meningkat yang disebabkan
karena
terhentinya
produksi
inhibin
akibat
tidak
tersedianya folikel dalam jumlah yang cukup. Rendahnya kadar estradiol menyebabkan endometrium menjadi atropik dan tidak mungkin muncul haid lagi (Baziad, 2003). 3. Usia Menopause Saat masuknya seseorang dalam fase menopause sangat berbedabeda. Wanita di Eropa tidak sama usia menopausenya dengan wanita di Asia (Baziad, 2003). Pada tahun 2000, usia menopause bagi perempuan Indonesia sekitar 49 tahun (Pinem, 2009). Hal ini diperkuat oleh Kumalasari dan Andhyantoro (2012) yang mengatakan bahwa usia menopause di Indonesia kurang-lebih 49 tahun, tetapi biasanya sejak wanita di atas 40 tahun menstruasi sudah tidak teratur, siklus sering terjadi tanpa pengeluaran sel telur, hal ini berarti kemungkinan untuk hamil kecil, namun bila terjadi kehamilan pada usia ini, kemungkinan besar memperoleh anak yang cacat atau dengan kualitas yang kurang baik. Pada usia 45-49 tahun, fertilitas wanita tinggal 5% saja (Baziad, 2003). Dengan demikian, siklus ovarium yang terdiri dalam pertumbuhan folikel, ovulasi kemudian pembentukan korpus luteum lambat laun berhenti. Pada 25% perempuan usia 40 tahun, siklus menstruasi tidak disertai ovulasi atau anovulator (Pinem, 2009).
13
Menopause terbanyak terjadi pada usia 50 tahun (Safitri, 2009). Tidak jauh berbeda, Brashers (2007) mengatakan bahwa rata-rata usia menopause adalah antara 48-52 tahun dan paling sering terjadi pada usia 51 tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usia terjadinya menopause sangat bervariasi. Umumnya wanita Indonesia mengalami menopause di usia 45-55 tahun (Purwantyastuti, 2005 dalam Safitri, 2009). 4. Klasifikasi Menopause Menopause dapat dibagi dalam empat jenis yaitu: a. Menopause Alami Menopause alami adalah perdarahan menstruasi spontan untuk terakhir kalinya. Terjadi pada rata-rata usia 51.2 tahun. Definisi ini berlaku untuk wanita yang telah mempertahankan ovariumnya dan yang tidak pernah mengkonsumsi pil estrogen atau kontrasepsi maupun terapi pengganti hormone estrogen (Voda, 1930). Jumlah folikel akan terus berkurang secara alami seiring bertambahnya usia.berkurangnya jumlah folikel disebabkan oleh folikel itu sendiri sampai akhirnya tidak ada lagi folikel yang tersisa, yang berarti wanita tersebut telah memasuki usia pascamenopause (Baziad, 2003). b. Menopause Buatan Menopause buatan dapat terjadi secara tiba-tiba. Penyebabnya bisa karena operasi pengangkatan
rahim (histerektomi), atau
pengangkatan ovarium dan rahim dengan kemoterapi maupun radiasi (Voda, 1930). Pengangkatan organ-organ reproduksi ini terbukti dapat menurunkan kadar hormone.
14
c. Menopause Premature Usia terjadinya menopause memang bervariasi, namun jika menopause terjadi pada usia 40 tahun maka menopause ini dinamakan menopause premature (Manuaba, 2009). Lain halnya dengan Benson (2008), ia menyebutkan bahwa jika sel telur habis pada usia kurang dari 35 tahun, maka akan terjadi menopause premature. Menopause premature akan menyebabkan keluhan-keluhan pramenopause dialami lebih cepat. Salah satu keluhannya adalah hot flushes yang diakibatkan oleh kenaikan hormone gonadotropin (Manuaba, 2009). d. Menopause Lambat Menopause lambat adalah menopause yang terjadi setelah usia 55 tahun (Manuaba, 2009). Salah satu faktor yang memungkinkan seorang wanita akan mengalami keterlambatan menopause adalah apabila memiliki kelebihan berat badan. Apabila seorang wanita mengalami obesitas maka wanita tersebut akan memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi dalam seluruh masa hidupnya (Fox-Spencer dan Brown, 2007). 5. Proses Menopause Jumlah folikel dalam ovarium pada waktu lahir lebih kurang 750.000 buah dan semakin lama semakin berkurang jumlahnya (Pinem, 2009). Sebagian wanita yang usia 35 tahun masih memiliki 100.000 folikel, sedangkan wanita yang lain pada usia yang sama hanya memiliki 10.000 folikel. Setiap wanita yang masih mengalami haid, meskipun sudah
15
tidak teratur, ovariumnya masih memiliki lebih kurang 1000 folikel dan kemungkinan hamil selalu ada (Baziad, 2003). Menurut Pinem (2009), jumlah folikel pada waktu menopause tinggal beberapa ribu buah dan folikel yang tersisa ini lebih resisten terhadap rangsangan gonadotropin. Dengan demikian, siklus ovarium yang terdiri dalam pertumbuhan folikel, ovulasi kemudian pembentukan korpus luteum lambat laun berhenti, kejadian ini yang dinamakan menopause.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menopause Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi menopause, diantaranya yaitu: a. Usia haid pertama kali (menarche) Safitri (2009) dalam penelitiannya mengatakan bahwa ada pengaruh usia menarche terhadap menopause. Wanita yang usia menarchenya <14 tahun akan mengalami menopause lebih cepat dibanding wanita yang usia menarchenya ≥14 tahun (Lin Li, dkk, 2012). b. Jumlah anak Beberapa peneliti mengatakan bahwa semakin sering seorang wanita melahirkan maka akan semakin lama ia memasuki usia menopause. Semakin sering wanita melahirkan maka semakin banyak jumlah anak yang telah dilahirkan (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Salah satu penelitian yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh antara jumlah anak terhadap usia menopause adalah penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2009).
16
c. Usia melahirkan anak terakhir Semakin tua usia seorang wanita ketika melahirkan, semakin tua pula usia menopausenya. Proses penuaan pada sistem reproduksi akan diperlambat oleh kehamilan dan persalinan, maka menopause akan terjadi lebih lama (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan di Beth Israel Denconees Medical Center di Boston menyatakan bahwa wanita yang masih melahirkan pada usia diatas 40 tahun akan mengalami menopause pada usia yang lebih tua (Safitri, 2009). d. Status perkawinan Status perkawinan secara tidak langsung mempengaruhi usia terjadinya menopause (Safitri, 2009). Wanita yang tidak menikah dan bekerja memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dibanding wanita yang menikah dan bekerja/tidak bekerja, sehingga usia menopausenya akan lebih muda (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). e. Beban kerja Pada wanita yang bekerja, sumber stress berasal dari lingkungan kerja, sehingga dapat meningkatkan stress kerja yang akan mempercepat wanita tersebut dalam mengalami gejala menopause (Hammam, Abbas, dan Hunter, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Baso Kabupaten Agam oleh Sintania (2014) menyatakan bahwa ada hubungan antara beban pekerjaan dengan menopause dini pada ibu. Hubungannya adalah semakin berat beban pekerjaan seorang wanita, maka akan lebih cepat mengalami
17
menopause dan semakin ringan beban pekerjaan ibu maka akan semakin normal menopause yang dialaminya. f. Riwayat penyakit Wanita yang mengalami pengangkatan rahim karena penyakit tertentu akan mengalami gejala menopause pada usia yang lebih muda (Kumalasari dan Andyantoro, 2012). Selain itu, pada wanita yang mengalami penyakit jantung akan lebih cepat mengalami menopause secara alami (Gold, dkk, 2001). g. Pemakaian kontrasepsi Pada wanita yang menggunakan kontrasepsi jenis hormonal akan mengalami menopause pada usia yang lebih tua. Hal ini dikarenakan kontrasepsi jenis hormonal bekerja dengan cara menekan fungsi indung telur sehingga tidak memproduksi sel telur (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Safitri (2009) bahwa wanita yang pernah menggunakan kontrasepsi akan mendapatkan menopause di usia yang lebih tua. Meskipun jenis kontrasepsi tidak berpengaruh terhadap menopause. h. Status Merokok Wanita yang merokok diduga akan lebih cepat mengalami menopause (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Terdapat beberapa penelitian yang mendukung, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Lin Li dkk terhadap wanita di Cina pada tahun 2012. Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa wanita yang merokok secara signifikan
18
memiliki usia menopause yang lebih muda dibanding yang tidak merokok. i. Body Mass Index (BMI) Tingkat BMI yang rendah berhubungan dengan usia menopause yang lebih muda (Lin Li, dkk, 2012). Sama halnya yang dikatakan oleh Kumalasari dan Andhyantoro (2012) bahwa hubungan antara tinggi badan dan berat badan wanita diduga dapat mempengaruhi usia menopause. Jaringan adipose merupakan tempat diproduksinya hormon estrogen dan banyak didapatkan pada wanita yang obesitas. Sehingga pada wanita yang obesitas menopause akan terjadi lebih lambat (Gold, dkk, 2001). j. Sosial ekonomi Tingkat ekonomi wanita yang dipengaruhi oleh suami yang bekerja atau tidak bekerja juga tingkat pendidikan yang mempengaruhi tingkat ekonomi diduga berpengaruh terhadap usia menopause (Gold, dkk., 2012, Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). k. Budaya dan lingkungan Pengaruh
budaya
dan
lingkungan
sudah
dibuktikan
sangat
mempengaruhi wanita untuk dapat atau tidak dapat menyesuaikan diri dengan fase klimakterium dini (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).
7. Perubahan yang Terjadi pada Masa Menopause Kumalasari dan Andhyantoro (2012) menyebutkan beberapa perubahan yang terjadi pada menopause dalam bukunya.
19
a. Jangka Pendek 1) Perubahan Fisik Beberapa organ reproduksi akan mengalami perubahan sebagai akibat terhentinya menstruasi. Rahim mengalami atropi, panjangnya
menyusut,
dan
dindingnya
menipis.
Jaringan
miometrium (otot rahim) menjadi sedikit dan mengandung lebih banyak jaringan fibrotik sehingga serabutnya menjadi berlebihan. Serviks menyusut sehingga tidak menonjol ke dalam vagina bahkan lama-lama akan merata dengan dinding vagina. Lipatanlipatan saluran telur menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut dan rambut getar yang ada pada ujung saluran telur atau fimbria menjadi hilang. Selain itu terdapat perubahan fisik lainnya yang menjadi tanda dan gejala menopause sebagai berikut. a) Perasaan panas (hot flushes) a. Rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian atas (seperti leher dan dada). b. Warna kulit menjadi kemerahan di daerah dada, leher, dan wajah serta terasa adanya peningkatan suhu pada perabaan akibat dari gejolak panas yang terjadi. c. Kadar estrogen yang menurun akan mempengaruhi jaringan-jaringan yang sensitive atau yang bergantung pada estrogen sehingga timbul gejolak panas.
20
d. Mempengaruhi pola tidur karena sering terjadi pada malam hari. e. Bisa terjadi dalam jangka waktu hanya beberapa menit sampai dengan 1 jam. f. Tingkat stress mempengaruhi gejala ini dan dapat berkurang jika udara dingin. g. Setelah 4-5 tahun pasca menopause, gejala ini akan menghilang. b) Kelainan kulit, rambut, dan gigi a. Kadar estrogen yang rendah dapat mempengaruhi jaringan kolagen sebagai jaringan penunjang pada tubuh. b. Penurunan kadar estrogen yang lama kelamaan akan menghilang akan menyebabkan kulit kering dan keriput, rambut terbelah-belah dan rontok, gigi mudah goyang dan gusi berdarah, sariawan, dan terjadi kerusakan pada kuku. c) Vagina kering a. Perubahan
yang terjadi
pada
vagina
ini
dapat
menimbulkan rasa sakit ketika berhubungan intim. b. Keluhan atau gangguan dirasakan pada epitel vagina, jaringan penunjang, dan elastisitas dinding vagina. d) Tidak dapat menahan buang air kecil (inkontinensia urin)
21
Tidak dapat menahan buang air kecil merupakan salah satu fisiologis yang terjadi pada penuaan. Hal ini dirasakan terutama ketika bersin dan batuk. Penyebabnya adalah dinding serta lapisan otot polos uretra wanita –yang mengandung
banyak
reseptor
estrogen
–mengalami
gangguan penutupan uretra karena kadar estrogen yang berkurang. e) Penambahan berat badan Turunnya kadar estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolism lemak diduga berhubungan dengan bertambahnya berat badan atau melebarnya ukuran tubuh pada lansia. f) Gangguan mata Mata akan terasa kering dan gatal akibat dari berkurangnya produksi kelenjar air mata karena menurunnya kadar estrogen. g) Nyeri tulang dan sendi Persendian akan terasa sakit dan ngilu. Usia yang semakin bertambah mengakibatkan beberapa organ tidak lagi mengadakan remodeling bahkan sebaliknya mengalami proses penurunan. Contohnya terjadi pada tulang. 2) Perubahan Psikologis Selain terjadi secara fisik, perubahan juga terjadi secara psikologis. Hal ini tentu mempengaruhi kehidupan wanita dalam
22
menjalani masa menopausenya. Pengetahuan dan pandangan masing-masing wanita mempengaruhi respon psikologis yang dirasakan. Perubahan psikis yang dirasakan timbul karena perubahan fisik dan hormonal yang terjadi. Sensitivitas akan meningkat, mudah tersinggung, suasana hati yang mudah berubah, mudah marah, kurang percaya diri, sulit dalam berkonsentrasi, perubahan perilaku, menurunnya daya ingat, kehilangan gairah seksual, dan bahkan sampai depresi sebagai akibatnya. Gejalagejala ini akan mengganggu kehidupan sosial dan kemampuan dalam beraktivitas sehari-hari. b. Jangka Panjang 1) Osteoporosis Penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan osteoporosis karena tulang dapat menjadi rapuh dan patah. Osteoporosis umumnya terjadi pada tulang berongga, yaitu tulang paha, panggul, dan lengan bawah. Asupan kalsium yang kurang, sinar matahari, aktivitas fisik dan olahraga, kekurangan gizi, kelainan kelenjar
gondok,
merokok,
penggunaan
alkohol,
dan
kortikosteroid seperti pada penderita asma dan lupus dapat mempercepat osteoporosis. 2) Penyakit jantung koroner Penurunan kadar estrogen dapat meningkatkan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dan menurunkan kadar HDL (High
23
Density Lipoprotein). Hal tersebut dapat meningkatkan kejadian penyakit jantung koroner pada wanita. 3) Demensia tipe Alzheimer Kadar estrogen yang rendah mempengaruhi sistem saraf pusat atau otak. Hal ini dapat mengganggu proses yang terjadi di sistem saraf pusat seperti kemampuan berkonsentrasi yang menurun dan kehilangan ingatan jangka pendek. Sulit tidur, gelisah, depresi, sampai pada kepikunan tipe Alzheimer dapat dialami jika kekurangan estrogen dalam waktu lama dan berat serta dipengaruhi faktor keturunan dan proses penuaan.
B. Beban Kerja Ibu 1. Definisi Beban Kerja Ibu Dewasa ini banyak ibu rumah tangga yang bekerja di luar rumah yang mengakibatkan peran ganda seorang ibu sehingga beban kerja mereka menjadi bertambah berat (Yulianis, Martianto, dan Hastuti, 2008). Secara umum ibu memiliki beban kerja di sector public maupun domestic. Ibu yang berperan sebagai pekerja di sector public untuk mencari tambahan penghasilan, tetapi dituntut untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik. Hal tersebut mengakibatkan ibu memiliki beban kerja yang cukup berat (Lestari, 2011). Beban kerja merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk menyelesaikan suatu tuntutan pekerjaan yang harus diselesaikan pada waktu tertentu (Winarsunu, 2008). Beban kerja adalah
24
berat ringannya kegiatan yang dilakukan seseorang sehari-hari termasuk pekerjaan rumah tangga maupun pekerjaan yang dilakukan oleh responden untuk mendapatkan imbalan berupa uang (Safitri, 2009). Beban kerja ibu adalah suatu kewajiban atau tanggung jawab seorang ibu dan tanggapan atas kewajiban tersebut diukur berdasarkan jawaban contoh terhadap pertanyaan meliputi jumlah alokasi waktu kegiatan ibu sehari, status kerja ibu, besar keluarga, ketersediaan tenaga yang membantu (Yulianis, 2003). 2. Pengukuran Beban Kerja Ibu Beban kerja ibu dapat diukur secara objektif maupun subjektif. Beban kerja ibu secara objektif terdiri dari beberapa hal yang dapat diukur yaitu alokasi waktu kegiatan ibu sehari, status kerja ibu, besar keluarga, dan
ketersediaan
tenaga
yang
membantu.
Hal
tersebut
dapat
mempengaruhi beban kerja ibu. Secara subjektif, beban kerja akan dilihat dari persepsi ibu terhadap beban kerjanya (Yulianis, 2003). a. Beban kerja: objektif 1) Alokasi waktu Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan dalam sehari. Alokasi waktu diukur dengan metode recall 1x24 jam. Alokasi waktu meliputi enam kegiatan ibu yaitu kegiatan produktif, kegiatan domestik, kegiatan pribadi, kegiatan sosial, kegiatan pengasuhan dan kegiatan istirahat (Yulianis, 2003). Kegiatan produktif yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat menghasilkan uang untuk menambah pendapatan keluarga.
25
Untuk kegiatan domestik yaitu kegiatan rumah tangga seperti bersih-bersih rumah, mencuci pakaian dan memasak. Makan, minum, mandi, shalat, membaca Al-qur’an dan tidur merupakan jenis kegiatan pribadi. Kegiatan pengasuhan yang dimaksud berupa kegiatan memberi makan anak/cucu, bermain bersama anak/cucu, menidurkan anak/cucu, dan memandikan anak/cucu. Kegiatan sosial dapat berupa perkumpulan sosial (Yulianis, 2003). Mangkuprawira (1985) membagi waktu ibu secara umum pada enam kegiatan yaitu waktu rumah tangga, semua waktu yang digunakan untuk kegiatan rumah tangga yang tidak bernilai ekonomis seperti membersihkan rumah, mencuci, memasak, dan mengasuh anak, waktu mencari nafkah, yaitu semua waktu yang digunakan untuk menambah penghasilan keluarga, waktu sosial, yaitu waktu yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial seperti gotong royong, menjenguk orang sakit, mengunjungi tetangga, mendatangi pengajian dan arisan, waktu pendidikan, yaitu semua waktu yang digunakan ibu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu, waktu pribadi, yaitu waktu yang digunakan untuk kepentingan pribadi seperti makan, minum, sholat, membaca Al-Qur’an dan tidur. Dan waktu luang, yaitu sisa waktu diatas. Hasil penelitian Mangkuprawira (1985) menyebutkan bahwa rata-rata waktu ibu di pedesaan untuk rumah tangga
26
sebesar 5,6 jam, mencari nafkah 2,3 jam perhari, sosial 1,3 jam perhari, pendidikan sebesar 0,2 jam per hari, waktu luang 4,6 jam perhari dan sisanya untuk kegiatan pribadi. 2) Status kerja Status kerja adalah suatu keadaan dimana ibu bekerja atau tidak bekerja selain pekerjaan ibu rumah tangga (Yulianis, 2003). 3) Besar keluarga Besar keluarga sama dengan jumlah anggota keluarga. Besar keluarga dikategorikan sesuai acuan konsep Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi keluarga kecil dengan jumlah anak ≤2 orang, keluarga sedang dengan jumlah anak 3-4 orang, dan keluarga besar dengan jumlah anak ≥5 orang (Yulianis, 2003). 4) Ketersediaan tenaga yang membantu Dukungan dari keluarga terkadang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi rumah tangga. Tenaga bantuan dapat berasal dari suami, anak, saudara, maupun ibu/mertua.
b. Beban kerja: subjektif Selain menggunakan pengukuran beban kerja secara objektif, dapat pula dilakukan pengukuran beban kerja secara subjektif yaitu menggunakan persepsi ibu terhadap beban kerja. Persepsi ini menggambarkan bagaimana tanggapan ibu mengenai pekerjaan yang
27
dilakukan yaitu berupa perasaan ringan, sedang dan berat (Yulianis, 2003). Beban kerja secara subjektif didapatkan dari persepsi ibu terhadap beban pekerjaan yang dilakukan, diukur berdasarkan jawaban terhadap kesukaan, kelelahan dan beratnya pekerjaan yang dirasakan oleh ibu berupa aktifitas domestik dan publik (Yulianis, 2003). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yulianis, Martianto, dan Hastuti (2008), terdapat hubungan antara persepsi (beban kerja subjektif) dengan beban kerja objektif. Maksudnya adalah jika beban kerja meningkat maka persepsi cenderung meningkat pula. C. Penelitian Terkait Salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Sintania (2014) mengenai Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Menopause Dini pada Ibu Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Baso Kabupaten Agam menyatakan bahwa terdapat hubungan beban pekerjaan dengan menopause dini pada ibu yaitu semakin berat beban pekerjaan seorang wanita, maka akan lebih cepat mengalami menopause, dan semakin ringan pekerjaan wanita maka akan semakin normal usia menopause yang dialaminya. Penelitian lainnya yang mendukung adalah hasil penelitian Sepdiarti, Indasah, dan Mayasari (2014) yang menyatakan bahwa beban kerja ternyata berpengaruh terhadap usia menopause.
28
Penelitian lainnya yang terkait dengan penelitian ini adalah penilitian Herawati (2012) dan Safitri (2009). Namun, hasil dari kedua penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan usia menopause, melainkan terdapat faktor-faktor lainnya seperti usia menarche, usia terakhir melahirkan, pemakaian kontrasepsi, dan riwayat penyakit.
D.
Kerangka Teori
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
Usia Menopause:
-
-
Usia menarche
Menopause premature ( < 45
-
Jumlah anak
-
Usia melahirkan
-
Status perkawinan
-
Wanita dengan penyakit tertentu
-
-
Pemakaian kontrasepsi
(Manuaba, 2009; Purwantyastuti,
-
tahun) -
tahun)
Merokok
-
BMI
-
Sosial ekonomi
-
Budaya dan lingkungan
Belum menopause
2005 dalam Safitri, 2009)
Beban kerja
-
Menopause normal (45-55
(Gold, Bromberger, Crawford, dkk, 2001; Kumalasari dan Andhyantoro, 2012; Safitri, 2009)
Gambar 2.1 Kerangka Teori
29
Jangka pendek: 1) Fisik Hot flushes Kelainan ku Vagina keri Inkontinens Penambaha Gangguan m Nyeri tulang 2) Psikologis Sensitivitas Mudah tersi Labil dll
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian merupakan model pendahuluan dari sebuah penelitian yang mencerminkan hubungan variabel-variabel yang diteliti (Swarjana, 2012). Peneliti memerlukan kerangka konsep sebagai landasan berpikir dalam melaksanakan suatu penelitian yang dikembangkan dari tinjauan teori sehingga mudah dipahami. Berikut ini adalah variabelvariabel yang akan diteliti berdasarkan tinjauan teori yang telah dipaparkan oleh peneliti pada bab sebelumnya. 1. Variabel terikat (dependent variable) Variabel terikat pada penelitian ini adalah usia menopause ibu di Kelurahan Umbul Tengah yang dikategorikan menjadi menopause premature (<45 tahun), menopause normal (45-55 tahun), dan belum menopause. 2. Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas pada penelitian ini adalah beban kerja ibu di Kelurahan Umbul Tengah yang dikategorikan menjadi beban kerja ringan, sedang dan berat.
30
31
3. Variabel perancu (confounding variable) Variabel perancu pada penelitian ini adalah menarche, jumlah anak, usia melahirkan, riwayat penyakit, pemakaian kontrasepsi, status merokok, dan BMI. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini digambarkan dalam kerangka konsep penelitian pada skema berikut ini: Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Independen
Variabel Dependen Usia Menopause:
Beban Kerja
-
Menopause premature ( < 45 tahun)
Subjektif
Objektif
1. Ringan
1. Ringan
2. Berat
2. Berat
-
Menopause normal (45-55 tahun)
-
Variabel confounding 1. Menarche 2. Jumlah anak 3. Usia melahirkan 4. Riwayat penyakit 5. Pemakaian kontrasepsi 6. Merokok 7. BMI
Belum menopause
32
B. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atau jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2012). Hipotesis dari penelitian ini adalah “Ada hubungan yang positif dan signifikan antara beban kerja dengan usia menopause pada ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang.”
C. Definisi Operasional No. Variabel 1. Beban Kerja Objektif
Definisi Operasional Kewajiban ibu dalam menyelesaikan kegiatan dalam sehari meliputi alokasi waktu, status kerja, besar keluarga, dan ketersediaan tenaga yang membantu.
Alat Ukur Kuesioner
2.
Beban Kerja Subjektif
Persepsi ibu terhadap kegiatan domestik dan publik meliputi perasaan suka, lelah, berat, maupun kombinasi ketiganya.
Kuesioner
3.
Usia Menopause
Usia ketika responden mengalami menopause.
Kuesioner
Cara Ukur Menghitung dari hasil penjumlahan skor variabel-variabel beban kerja yang ditanyakan pada kuesioner beban kerja kemudian dikategorikan berdasarkan cut of point rata-rata. Menghitung dari hasil penjumlahan skor variabel-variabel beban kerja yang ditanyakan pada kuesioner beban kerja kemudian dikategorikan berdasarkan cut of point rata-rata. Menanyakan melalui kuesioner: karakteristik responden.
33
Hasil Ukur Beban kerja objektif ibu: 1. Ringan (< mean) 2. Berat (> mean) (Yulianis, 2003)
Skala Ukur Ordinal
Beban kerja subjektif ibu: 1. Ringan (< mean) 2. Berat (> mean) (Yulianis, 2003)
Ordinal
Usia menopause: 1. Belum Menopause 2. Menopause normal, jika terjadi pada usia 45-55
Ordinal
34
No.
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Cara Ukur
3.
Menarche
Usia responden ketika pertama kali mengalami menstruasi.
Kuesioner
Menanyakan melalui kuesioner: data umum
4.
Jumlah Anak
Jumlah anak yang dilahirkan oleh responden.
Kuesioner
5.
Usia Melahirkan Anak Terakhir
Usia responden ketika melahirkan anak terakhir.
Kuesioner
6.
Riwayat Penyakit
Jenis penyakit yang pernah atau sedang diderita oleh responden.
Kuesioner
Menanyakan melalui kuesioner: karakteristik responden Menanyakan melalui kuesioner: karakteristik responden Menanyakan melalui kuesioner: karakteristik responden
Hasil Ukur 2005 dalam Safitri, 2009). 3. Menopause premature, jika terjadi pada usia <45 tahun (Manuaba, 2009). Usia menarche: 1. ≥14 tahun 2. <14 tahun (Lin Li, dkk, 2012) Jumlah anak: 1. ≥4 orang 2. <4 orang (Safitri, 2009) Usia melahirkan: 1. >40 tahun 2. ≤40 tahun (Safitri, 2009) Riwayat penyakit: 1. Tidak Ada 2. Ada - Penyakit yang mengakibatkan pengangkatan rahim - Penyakit jantung - Lainnya (Gold, Bromberger,
Skala Ukur
Rasio
Rasio
Rasio
Nominal
35
No.
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
7.
Pemakaian Kontrasepsi
Penggunaan kontrasepsi oleh responden.
Kuesioner
8.
Merokok
Kuesioner
9.
Body Mass Index (BMI)
Status responden apakah ia merokok produk tembakau, baik sering (sehari sekali) atau kadang-kadang (tidak setiap hari) (WHO, 2008). Status gizi responden berdasarkan berat badan dan tinggi badan.
Kuesioner
Cara Ukur
Menanyakan melalui kuesioner: karakteristik responden Menanyakan melalui kuesioner: karakteristik responden
Menanyakan melalui kuesioner: karakteristik responden
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Hasil Ukur Crawford dkk, 2001) (Kumalasari dan Andyantoro, 2012) Pemakaian kontrasepsi: 1. Pernah 2. Tidak Pernah
Skala Ukur
Nominal
Merokok: 1. Tidsk 2. Ya
Nominal
BMI: 1. Underweight (<18,5 kg/m2) 2. Normal (18,5-24,9 kg/m2) 3. Overweight (25-29,9 kg/m2) 4. Obesity (≥30 kg/m2)
Ordinal
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Cross sectional merupakan desain penelitian dimana pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu waktu (Hidayat, 2008). Peneliti akan melakukan pengukuran terhadap beban kerja ibu sebagai variabel yang mempengaruhi dengan kategori ringan, sedang, dan berat, kemudian dilihat hubungannya dengan usia menopause sebagai variabel yang dipengaruhi. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah seluruh subjek atau objek yang memiliki karakteristik tertentu untuk diteliti (Hidayat, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang berusia 45-55 tahun dan tinggal di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang. Menurut data dari kelurahan setempat, ibu yang berusia 45-55 tahun berjumlah 259 orang. RW 01 berjumlah 85 orang, RW 02 51 orang, RW 03 15 orang, RW 04 56 orang, dan RW 05 52 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Tehnik pengambilan sampel yang
36
37
digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik sampling probabilitas atau random sampling secara sistematik. Supaya sampel yang digunakan dalam penelitian sesuai, maka peneliti menentukan kriteria inklusi sebagai berikut: a. Ibu yang berusia 45-55 tahun yang tinggal di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang b. Ibu yang sehat fisik dan mental c. Ibu yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian d. Status perkawinan : menikah Sedangkan kriteria ekslusi sebagai berikut: a. Ibu yang tidak berdomisili tetap di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang b. Ibu yang mengalami gangguan memori c. Ibu yang mengalami amenorea primer Dalam menentukan besar sampel, maka perlu dihitung berdasarkan Rumus Slovin (Notoatmodjo, 2012): N n= 1 + N (d)2 n = besar sampel N = besar populasi d = derajat kesalahan yang diinginkan 10% = 0,1
38
Kemudian angka populasi dimasukan dalam rumus yaitu: 259 n= 1 + 259(0,1)2 259 = 1 + 2,59
259 = 3,59 = 72,14 ≈ 72 Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki 90%, maka besar sampel yang diperoleh dengan menggunakan rumus tersebut adalah 72 orang. Peneliti menambahkan 10% dari total sampel sebagai cadangan untuk mengantisipasi terjadinya sampel yang drop out. Maka jumlah sampel menjadi 72 + (10% x 72) ≈ 79 responden. Setelah didapatkan jumlah sampel secara keseluruhan, kemudian dilakukan tehnik pengambilan sampel secara cluster random sampling dengan menggunakan Rumus sampling Fraction sebagai berikut: Fi = Ni/N Kemudian besarnya sampel per cluster yaitu: ni = fi x n
39
fi = sampling fraction cluster Ni = banyaknya individu yang ada dalam cluster N = banyaknya populasi seluruhnya n = banyaknya anggota yang dimasukkan sampel ni = banyaknya anggota yang dimasukkan menjadi sub sampel Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut: F1 = 85/259 = 0,3 F2 = 51/259 = 0,2 F3 = 15/259 = 0,06 F4 = 56/259 = 0,21 F5 = 52/259 = 0,2 Kemudian: n1 = 0,32 x 79 = 25,28 = 25 n2 = 0,2 x 79 = 15,8 = 16 n3 = 0,06 x 79 = 4,74 = 5 n4 = 0,21 x 79 = 16,59 = 17 n5 = 0,2 x 79 = 15,8 = 16 Maka setelah jumlah sampel per cluster didapatkan, pengambilan sampel dilakukan secara random dengan mengambil nomor urutan sampel yang ganjil (1, 3, 5, dst).
40
C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei 2015-Juni 2015. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang yang terdiri dari lima RW (Rukun Warga), yaitu RW I Majalawang, RW II Tegal Tonggleng, RW III Munjul, RW IV Umbul Tengah, dan RW V Sitauan. D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan
data
merupakan
kegiatan
penelitian
untuk
mengumpulkan data (Hidayat, 2008). Alat ukur atau instrumen penelitian dibutuhkan dalam melakukan pengumpulan data. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang ditujukan langsung pada responden. Pertanyaan tersebut mengenai karakteristik responden seperti pertanyaan mengenai status dan usia menopause. Beban kerja ibu diukur dengan menjumlahkan data alokasi waktu untuk kegiatan ibu dalam sehari, status kerja ibu, besar keluarga, ketersediaan tenaga dan dukungan keluarga untuk membantu pekerjaan ibu. Semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, untuk alokasi waktu ibu digunakan Recall 1 x 24 jam. Alokasi waktu ibu terdiri dari enam jenis kegiatan. Kegiatan tersebut adalah kegiatan produktif, domestik, pribadi, istirahat, sosial, dan pengasuhan (Yulianis, 2003).
41
Menurut Agarwal (2004) dalam Manullang, dkk (2014), terkait dengan aspek waktu, pola aktivitas harian dapat dibedakan menjadi aktivitas hari kerja dan aktivitas akhir pekan. Hari kerja terdiri dari hari Senin sampai Jumat, sedangkan hari Sabtu dan Minggu adalah hari libur. Aktivitas harian seperti bekerja dan melakukan aktivitas rumah tangga dan aktivitas non-harian seperti rekreasi pada akhir pekan. Diadopsi dari suatu anekdot bahwa sebaiknya masyarakat jangan membeli suatu barang yang dihasilkan pada hari Senin dan hari Jum’at, tetapi belilah suatu barang yang dihasilkan pada hari Selasa dan hari Kamis, atau lebih baik lagi yang dihasilkan pada hari Rabu karena pada hari tersebut para pekerja bekerja dengan semangat yang tinggi dan prima sehingga produk yang dihasilkan adalah yang terbaik dari hari lainnya, karena pada hari lainnya seperti hari Senin para pekerja belum begitu tekun mengerjakan pekerjaannya karena masih mengalami kelelahan setelah pulang dari liburan. Sedangkan pada hari Jum’at pikiran para pekerja tidak konsen pada pekerjaannya dikarenakan mereka memikirkan apa yang akan dilakukannya selama liburan. Maka dari itu pengumpulan data dilakukan pada hari rabu ketika responden diperkirakan totalitas dalam melakukan aktivitas harian (Septiani, 2006). Penilaian pada kuesioner beban kerja dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Alokasi waktu ibu a. Kegiatan produktif 1) Skor 2 untuk skala > mean 2) Skor 1 untuk skala < mean
42
b. Kegiatan domestik 1) Skor 2 untuk skala > mean 2) Skor 1 untuk skala < mean c. Kegiatan pribadi 1) Skor 2 untuk skala > mean 2) Skor 1 untuk skala < mean d. Kegiatan istirahat 1) Skor 2 untuk skala > mean 2) Skor 1 untuk skala < mean e. Kegiatan sosial 1) Skor 2 untuk skala > mean 2) Skor 1 untuk skala < mean f. Kegiatan pengasuhan 1) Skor 2 untuk skala > mean 2) Skor 1 untuk skala < mean 2. Status kerja ibu a. Skor 2 untuk ibu yang bekerja b. Skor 1 untuk ibu yang tidak bekerja 3. Besar keluarga a. Skor 2 untuk jumlah anak > 2 orang b. Skor 1 untuk jumlah anak ≤ 2 orang 4. Ketersediaan tenaga yang membantu a. Skor 2 jika tidak ada tenaga yang membantu b. Skor 1 jika ada tenaga yang membantu
43
Setelah itu, skor dari setiap variabel dijumlahkan sehingga dapat diperoleh skor minimum 9 dan maksimum 18. Kemudian beban kerja objektif dibagi dalam dua kategori yaitu ringan dan berat. Penggolongan kriteria dilakukan dengan cara menentukan cut of point rata-rata (mean) sehingga hasilnya sebagai berikut: Ringan
: < nilai mean
Berat
: > nilai mean
Beban kerja subjektif terdiri dari 14 pertanyaan yang masingmasing diberi skor. Skor 1 untuk jawaban suka, skor 2 untuk jawaban lelah. Skor 3 untuk jawaban berat, skor 4 untuk jawaban suka dan lelah, skor 5 untuk jawaban suka dan berat, skor 6 untuk jawaban lelah dan berat, skor 7 untuk jawaban suka, lelah, dan berat, sehingga diperoleh skor minimum 14 dan maksimum 98. Kemudian beban kerja subjektif dibagi dalam dua kategori yaitu ringan dan berat. Penggolongan kriteria dilakukan dengan cara menentukan cut of point rata-rata (mean) sehingga hasilnya sebagai berikut: Ringan
: < nilai mean
Berat
: > nilai mean
E. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total kuesioner perlu dilakukan
44
untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur (Notoatmodjo, 2012). Kuesioner yang digunakan telah digunakan sebelumnya pada penelitian Yulianis (2003) dan pada penelitian tersebut tidak ditemukan adanya hasil uji validitas.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012). Alat ukur (kuesioner) yang digunakan pada penelitian ini telah digunakan oleh penelitian Yulianis (2003) dan pada penelitian tersebut tidak ditemukan adanya hasil uji validitas.
F. Tahapan Penelitian 1. Tahap persiapan a. Dimulai dengan perumusan masalah. b. Menentukan variabel penelitian. c. Melakukan tinjauan pustaka untuk mendapat gambaran dan landasan teoritis yang tepat. d. Menentukan lokasi penelitian.
45
e. Menentukan, menyusun, dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner karakteristik responden dan kuesioner beban kerja. f. Mengajukan izin ke desa yang akan diteliti. 2. Tahap Penelitian a. Mendapatkan data populasi dari kelurahan. b. Menentukan sampel dengan memilih nomer ganjil pada daftar populasi. c. Menemui responden dimulai dari RW terdekat pada hari apapun selain hari rabu. d. Menjelaskan tujuan penelitian dan melakukan informed consent pada responden. e. Membagikan kuesioner beban kerja berupa alokasi waktu dan menjelaskan cara pengisiannya. f. Meninggalkan kuesioner untuk diisi oleh responden pada hari Rabu. g. Membuat janji bahwa peneliti akan datang kembali setelah responden mengisi alokasi waktu pada hari Rabu. h. Datang kembali pada hari selanjutnya untuk mengumpulkan kuesioner yang telah diisi. i. Melakukan skoring terhadap hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden. j. Menghitung dan mencatat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat tabel data.
46
k. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian. 3. Tahap Pembahasan a. Menginterpretasikan dan membahas hasil analisis statistik berdasarkan teori. b. Merumuskan hasil penelitian yang diperoleh dan membahasnya.
G. Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan. Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah, belum meberikan informasi apa-apa, dan belum siap untuk disajikan. Pengolahan data saat ini bisa dilakukan dengan komputer dengan tahap-tahap sebagai berikut: Editing. Hasil pengisian kuesioner dari lapangan dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Coding. Setelah semua kuesioner diedit, selanjutnnya dilakukan peng”kodean” atau coding. Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Data entri. Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.
47
Cleaning data. Data yang sudah dimasukkan diperiksa kembali untuk memastikan data telah bersih dari kesalahan sehingga data siap unttuk dianalisis (Hidayat, 2008). 2. Analisa Data Analisa data yang dilakukan adalah analisa univariat dan analisa bivariat.
Analisa
univariat
bertujuan
untuk
menjelaskan
atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian dengan hasilnya adalah distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Data yang dilakukan analisa univariat berupa karakteristik responden seperti usia responden, usia menopause, usia menarche, jumlah anak, usia melahirkan anak terakhir, riwayat penyakit, pemakaian kontrasepsi, status merokok, dan BMI. Analisa bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan atau korelasi antar dua variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisa data dilakukan untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan usia menopause. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik korelasi Spearman Rank dengan tingkat kepercayaan 90%. Uji statistik korelasi Spearman Rank digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dimana kedua variabelnya berskala ordinal (Sugiyono, 2012).
48
H. Etika Penelitian Penelitian keperawatan adalah penelitian yang berkaitan dengan manusia, sehingga segi etika penelitian harus diperhatikan. Masaah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut: Informed consent (lembar persetujuan). Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden sebelum penelitian dilakukan. Tujuannya adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Anonymity (tanpa nama). Peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara
tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. Confidentiality
(kerahasiaan).
Semua
informasi
yang
telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2008).
49
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian 1. Data Geografi Kelurahan Umbul Tengah merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Provinsi Banten, Wilayah Kelurahan Umbul Tengah terdiri dari 10 RT dan 5 RW (Majalawang, Tegal Toggleng, Munjul, Umbul Tengah, dan Sitauan). 2. Data Demografi Berdasarkan Data Profil Kelurahan Umbul Tengah pada tahun 2013, penduduk Kelurahan Umbul tengah berjumlah 4.577 jiwa, dengan jumlah penuduk wanita sebanyak 2.210 jiwa dan penduduk laki-laki 2.367 jiwa. Penduduk wanita yang berusia 45-55 tahun berjumlah 259 jiwa.
B. Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden 1. Usia Responden Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Usia Responden (tahun) 45 – 49 50 – 55 Jumlah
n
%
Mean
36 43 79
45,6 54,4 100
49,48
Std. Deviasi 3,301
50
Berdasarkan tabel 5.1. dapat diketahui bahwa responden terbanyak pada usia 50 tahun yaitu 20 responden (26,3%) dan jumlah responden terendah pada usia 49 tahun yaitu 1 responden (1,3%). Batas usia termuda adalah 45 tahun dan batas usia tertua 55 tahun. b. Usia Menopause Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menopause Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Status Menopause Belum Menopause Menopause Normal Menopause Prematur Jumlah
n 21 22 36 79
% 26,6 27,8 45,6 100
Berdasarkan tabel 5.2. dapat diketahui bahwa responden yang belum menopause sebanyak 21 responden (26,6%) dan yang sudah mengalami menopause 58 responden. 22 responden (27,8%) mengalami menopause normal (45-55 tahun) dan 36 responden (45,6%) lainnya mengalami menopause premature (< 45 tahun) dengan rata-rata usia menopause yaitu 44,88 tahun. c. Usia Menarche Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Usia Menarche ≥ 14 tahun < 14 tahun Jumlah
n 50 29 79
% 63,3 36,7 100
51
Berdasarkan tabel 5.3. dapat diketahui bahwa responden terbanyak dengan usia menarche ≥ 14 tahun, yaitu 50 responden (63,3%), sedangkan responden dengan usia menarche < 14 tahun sebanyak 29 responden (36,7%). Rata-rata usia menarche responden yaitu 14,03 tahun. d. Jumlah Anak Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Jumlah Anak ≥ 4 orang < 4 orang Jumlah
n 65 14 79
% 82,3 17,7 100
Berdasarkan tabel 5.4. dapat diketahui bahwa responden terbanyak dengan jumlah anak ≥ 4 orang, yaitu 65 responden (82,3%), sedangkan responden dengan jumlah anak < 4 orang berjumlah 14 responden (17,7%) dengan rata-rata jumlah anak yaitu 5,63 orang. e. Usia Melahirkan Anak Terakhir Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Melahirkan Anak Terakhir Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Usia Melahirkan Anak Terakhir > 40 tahun ≤ 40 tahun Jumlah
n
%
6 73 79
7,6 92,4 100
52
Berdasarkan tabel 5.5. dapat diketahui bahwa responden terbanyak dengan usia melahirkan anak terakhir ≤ 40 tahun, yaitu 73 responden (92,4%), sedangkan responden dengan usia melahirkan anak terakhir > 40 tahun berjumlah 6 responden (7,6%) dengan rata-rata usia melahirkan anak terakhir 34,99 tahun. f. Riwayat Penyakit Tabel 5.6. Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Riwayat Penyakit Tidak ada Ada : Kista Perdarahan saat kehamilan Hipertensi Rematik Lainnya Jumlah
n 59 20 3 4
% 74,7 25,3 3,8 5,1
5 5 3 79
6,3 6,3 3,8 100
Berdasarkan tabel 5.6. dapat diketahui bahwa responden terbanyak dengan tidak ada riwayat penyakit, yaitu 59 responden (74,7%), sedangkan responden yang memiliki riwayat penyakit berjumlah 20 responden (25,3%) dengan jenis penyakit kista 3 responden, perdarahan saat kehamilan 4 responden, hipertensi 5 responden, rematik 5 responden, dan lainnya 3 responden.
53
g. Pemakaian Kontrasepsi Tabel 5.7. Distribusi Responden Berdasarkan Pemakaian Kontrasepsi Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Pemakaian Kontrasepsi Pernah Tidak Pernah Jumlah
n 48 31 79
% 60,8 39,2 100
Berdasarkan tabel 5.7. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden pernah menggunakan kontrasepsi, yaitu sebanyak 48 responden (60,8%) dan 31 responden (39,2%) lainnya tidak pernah menggunakan kontrasepsi. h. Status Merokok Tabel 5.8. Distribusi Responden Berdasarkan Status Merokok Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Status Merokok Tidak Ya Jumlah
n 79 0 79
% 100 0 100
Berdasarkan tabel 5.8. dapat diketahui bahwa seluruh responden, yaitu 79 responden (100%) tidak merokok.
54
i. Body Mass Index (BMI) Tabel 5.9. Distribusi Responden Berdasarkan BMI Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 BMI Underweight Normal Overweight Obesity Jumlah
n 6 50 21 2 79
% 7,6 63,3 26,6 2,5 100
Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui bahwa responden terbanyak dengan status BMI normal, yaitu sebanyak 50 responden (63,3%).
Sebanyak
21
reponden
(26,6%)
memiliki
BMI
overweight, 6 responden (7,5%) underweight, dan 2 responden (2,5%) mengalami obesitas. 2. Beban Kerja a. Beban Kerja Objektif 1) Alokasi Waktu Tabel 5.10. Alokasi Waktu 24 Jam Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Jenis Kegiatan Produktif Domestik Istirahat Pribadi Pengasuhan Sosial Jumlah
Min (jam) 0,00 0,00 2,00 7,50 0,00 0,00 9,5
Maks (jam) 9,00 8,50 7,50 18,00 5,00 4,50 52,5
Rata-rata (jam) 2,3 4,0 4,7 11,0 1,0 1,0 24,0
St. deviasi 2,48 1,82 1,58 1,83 1,29 1,12 10,12
55
Berdasarkan tabel 5.10. dapat diketahui bahwa terdapat enam jenis kegiatan yang dialokasikan waktunya dalam 24 jam. Enam jenis kegiatan tersebut adalah kegiatan produktif, kegiatan domestik,
kegiatan
istirahat,
kegiatan
pribadi,
kegiatan
pengasuhan, dan kegiatan sosial. Kegiatan produktif yang dimaksud merupakan kegiatan yang menghasilkan uang baik dalam bentuk pekerjaan utama maupun sambilan. Pekerjaan terbanyak yang dilakukan responden adalah sebagai petani, yaitu sebanyak 21 responden (26,6%) dengan rata-rata waktu kegiatan produktif 2,27 jam dengan waktu terbanyak 9 jam dan waktu terendah 0 jam pada responden yang tidak bekerja. Kegiatan domestik merupakan kegiatan rumah tangga meliputi
mencuci,
memasak,
menyetrika
pakaian,
dan
membersihkan rumah. Rata-rata responden melakukan kegiatan domestik selama 3,99 jam dengan waktu terbanyak dalam melakukan kegiatan selama 8,5 jam dan waktu terendah 0 jam atau tidak melakukan sama sekali karena pekerjaan rumah tangga sudah diambil alih oleh anggota keluarga lain. Kegiatan istirahat seperti menonton tv, mengobrol, dan duduk santai memiliki rata-rata 4,66 jam dalam sehari, dengan waktu terendah selama 2 jam dan waktu terbanyak selama 7,5 jam. Lain halnya dengan kegiatan pribadi seperti tidur, mandi, sholat, dan mengaji yang mengambil waktu terbanyak diantara
56
kegiatan yang lain dengan rata-rata 10,94 jam dengan waktu terendah selama 7,5 jam dan waktu terbanyak selama 18 jam. Kegiatan pengasuhan yaitu kegiatan mengasuh anak atau cucu dilakukan dengan rata-rata 0,99 jam sehari dengan waktu terendah selama 0 jam atau tidak sama sekali dan waktu terbanyak selama 5 jam. Alokasi waktu untuk kegiatan sosial seperti pengajian, rapat koperasi, dan kegiatan posyandu memiliki ratarata 1,05 jam dengan waktu terendah selama 0 jam atau tidak sama sekali dan waktu terbanyak selama 4,5 jam. 2) Status Kerja Tabel 5.11. Status Kerja Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Status Kerja Tidak Bekerja Bekerja : Petani Pedagang Kuli Harian PNS Tukang Urut Bidan Guru Ngaji Industri Rumah Tangga Penjahit PRT Jumlah
n 31 48 21 14 4 2 2 1 1 1 1 1 79
% 39,2 60,8 26,6 17,7 5,1 2,5 2,5 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 100
Berdasarkan tabel 5.11. dapat diketahui bahwa jumlah responden yang bekerja lebih banyak dibanding yang tidak bekerja, yaitu sebanyak 48 responden (60,8%). Terdapat berbagai jenis pekerjaan responden seperti petani, pedagang, kuli harian,
57
PNS (Pegawai Negeri Sipil), tukang urut, bidan, guru ngai, pekerja industri rumah tangga, penjahit, dan PRT (Pembantu Rumah Tangga). Sebagian besar responden bekerja sebagai petani, yaitu sebanyak 21 responden (26,6%). 3) Besar Keluarga Tabel 5.12. Besar Keluarga Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Besar Keluarga Keluarga Kecil Keluarga Sedang Keluarga Besar Jumlah
N 17 14 48 79
% 21,5 17,7 60,8 100
Berdasarkan tabel 5.12. dapat diketahui bahwa besar keluarga responden terbanyak adalah keluarga besar dengan jumlah anak ≥ 5 orang yaitu 48 responden (60,8%) dengan ratarata jumlah anak sebanyak 5,16 orang. 4) Ketersediaan Tenaga yang Membantu Tabel 5.13. Ketersediaan Tenaga yang Membantu Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Ketersediaan Tenaga yang Membantu Tidak Ada Ada : Anak Suami Ibu Saudara Jumlah
n
%
12 67 51 10 3 3 79
15,2 84,8 64,6 12,7 3,8 3,8 100
58
Berdasarkan tabel 5.13. dapat diketahui bahwa dalam melakukan kegiatan sehari-hari terdapat responden yang memiliki tenaga yang membantu maupun tidak. Jumlah responden yang memiliki tenaga yang membantu sebanyak 67 responden (84,8%) dengan sebagian besar responden dibantu oleh anak, dan sisanya dibantu oleh suami, ibu, dan saudara. Kategori beban kerja objektif didapatkan dari menjumlahkan keempat variabel diatas, yaitu alokasi waktu, status kerja, besar keluarga, dan ketersediaan tenaga yang membantu dengan hasil sebagai berikut: Tabel 5.14. Total Nilai Beban Kerja Objektif Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Keterangan
Min
Maks
Mean
Total Nilai Beban 12,00 Kerja Objektif
16,00
13,59
Std. Deviasi 0,94080
Kemudian dibagi menjadi dua kategori dengan menggunakan cut of point rata-rata. Hasilnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini. Tabel 5.15. Beban Kerja Objektif Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Beban Kerja Objektif Ringan (<13,59) Berat (> 13,59) Jumlah
n 32 47 79
% 40,5 59,5 100
Berdasarkan tabel 5.14. dapat diketahui bahwa responden terbanyak yaitu responden dengan beban kerja berat, yaitu sebanyak 47
59
responden (59,5%). Sedangkan untuk responden dengan beban kerja ringan sebanyak 32 responden (40,5%). b. Beban Kerja Subjektif Tabel 5.16. Total Nilai Beban Kerja Subjektif Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kota Serang Tahun 2015 Keterangan
Min
Maks
Mean
Total Nilai Beban 23,00 Kerja Subjekif
61,00
40,20
Std. Deviasi 10,34827
Berdasarkan tabel 5.16. dapat diketahui bahwa total nilai beban kersja subjektif yang didapatkan dari menjumlahkan nilai dari 14 item pertanyaan dengan skor 1 – 7, sehingga didapatkan nilai minimum 23 dan maksimum 61, rata-rata 40,20 dan standar deviasi 10,34827. Kemudian beban kerja secara subjektif dikategorikan menjadi dua kategori yaitu ringan dan berat dengan cara menentukan cut of point ratarata terlebih dahulu. Berikut hasil dari pengkategorian beban kerja subjektif. Tabel 5.17. Beban Kerja Subjektif Responden di Kelurahan Umbul Tengah Kota Serang Tahun 2015 Beban Kerja Subjektif Ringan (< 40,20) Berat (> 40,20) Jumlah
n 44 35 79
% 55,69 44,31 100
Berdasarkan tabel 5.16. dapat diketahui bahwa responden terbanyak yaitu responden dengan persepsi beban kerja ringan, yaitu
60
sebanyak 44 responden (55,69%). Sedangkan untuk responden dengan persepsi beban kerja berat sebanyak 35 responden (44,31%). C. Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause Setelah dilakukan analisis data mengenai hubungan beban kerja dengan menopause pada ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang, maka diperoleh hasil seperti berikut ini: Tabel 5.18. Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 Usia Menopause Belum Menopause Menopause Normal Menopause Prematur Total
Beban Kerja Objektif Ringan Berat n % n % 17 80,9 4 19,1
n 21
% 100
13
59,1
9
40,9
22
100
2
5,6
34
94,4
36
100
32
40,5
47
59,5
79
100
Total
r
p
0,666
0,000
Berdasarkan tabel 5.18. dapat diketahui bahwa dari 32 responden yang memiliki beban kerja ringan sebanyak 17 responden (80,9%) diantaranya belum menopause, 13 responden (59,1%) menopause normal, dan 2 responden (5,6%) lainnya menopause prematur. Pada 47 responden yang memiliki beban kerja berat sebanyak 4 responden (19,1%) diantaranya belum menopause, 9 responden (40,9%) menopause normal, dan 34 responden (94,4%) lainnya menopause prematur. Berdasarkan uji korelasi Spearman Rank yang telah dilakukan didapatkan hasil yaitu p-value sebesar 0,00 (<0,1) pada tingkat kepercayaan
61
90%. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha (10%) sehingga Ho ditolak. Kemudian dilihat dari nilai r sebagai kekuatan korelasi sebesar 0,666 dengan arah positif maka secara statistik menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan usia menopause dengan kekuatan hubungan yang kuat dan searah, maksudnya adalah semakin berat beban kerja responden maka semakin cepat pula usia menopausenya.
62
BAB VI PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden 1. Usia Responden Responden terbanyak pada penelitian ini berusia 50 tahun yaitu 20 responden (26,3%) dengan batas usia termuda adalah 45 tahun dan batas usia tertua 55 tahun. Usia 45-55 tahun merupakan golongan usia yang seharusnya sudah memasuki masa menopause. Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa rata-rata usia menopause wanita di Indonesia yaitu 45-55 tahun (Purwantyastuti, 2005 dalam Safitri, 2009). 2. Usia Menopause Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden sudah mengalami menopause. Responden terbanyak telah mengalami menopause prematur, yaitu sebanyak 36 responden (45,6%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah mengalami menopause dan lebih banyak responden yang mengalami menopause prematur dibanding yang mengalami menopause normal. Menopause prematur adalah menopause yang terjadi pada usia 40 tahun atau kurang dari 45 tahun (Manuaba, 2009). Sedangkan menopause normal adalah
terhentinya
proses
menstruasi
(Purwantyastuti, 2005 dalam Safitri, 2009).
pada
usia
45-55
tahun
63
Menurut hasil penelitian dari Sholikah (2011), wanita pedesaan mengalami menopause yang lebih cepat dibanding wanita perkotaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut berarti lingkungan tempat tinggal juga berpengaruh terhadap usia menopause. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu kondisi fisik, pendapatan, dan kecemasan. Rata-rata responden dalam penelitian ini mengalami menopause premature sehingga keluhan-keluhan menopause akan dirasakan lebih cepat dan perasaan tidak nyaman akan dirasakan lebih cepat pula (Manuaba, 2009). 3. Usia Menarche Hasil penelitian memberikan data bahwa responden yang usia menarchenya ≥ 14 tahun lebih banyak dibandingkan dengan responden yang usia menarchenya < 14 tahun. Menurut Lin Li, dkk, (2012) wanita yang usia menarchenya < 14 tahun lebih cepat mengalami menopause dibandingkan dengan wanita yang usia menarchenya ≥ 14 tahun. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2009) mengatakan bahwa semakin cepat usia menarchenya maka semakin cepat pula usia menopausenya. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 79 responden tidak sesuai dengan hasil penelitian Lin, Li dkk (2012) maupun Safitri (2009). Terdapat berbagai kemungkinan penyebab ketidaksesuaian tersebut, salah satunya adalah keterbatasan ingatan responden karena hal tersebut sudah terjadi sangat lama sehingga responden menggunakan acuan usia perkawinan dan sangat besar kemungkinan terjadi kesalahan. Namun pada
64
penelitian lainnya dikatakan bahwa semakin lambat wanita mengalami menstruasi maka akan lebih dini mengalami menopause. 4. Jumlah Anak Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden terbanyak dengan jumlah anak ≥ 4 orang, yaitu 65 responden (82,3%). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata responden memiliki anak lebih dari 5 orang. Hal ini berkaitan dengan budaya di wilayah tersebut dimana akan lebih baik jika memiliki banyak anak sehingga sangat jarang ditemukan keluarga dengan jumlah anak yang sedikit. Keterkaitan jumlah anak dengan usia menopause adalah semakin banyak jumlah anak (semakin sering melahirkan) maka hal tersebut akan semakin memperlama terjadinya menopause. Hal ini dikarenakan pelepasan estrogen dihambat dengan terjadinya pembuahan yang terjadi. Selain itu, kemungkinan hal tersebut disebabkan karena wanita yang memiliki banyak anak sebagian besar tidak menggunakan alat kontrasepsi sehingga fungsi reproduksinya masih tergolong baik (Virgian dan Astuti, 2008). 5. Usia Melahirkan Anak Terakhir Tidak jauh kaitannya dengan jumlah anak, semakin tua usia responden ketika melahirkan anak terakhir, maka semakin tua pula usia menopausenya. Hal ini disebabkan oleh proses kehamilan dan persalinan yang memperlambat penuaan pada sistem reproduksi (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).
65
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 79 responden dapat diketahui bahwa sebagian besar responden usia melahirkan anak terakhirnya adalah ≤ 40 tahun, yaitu 73 responden (92,4%). 6. Riwayat Penyakit Penyakit tertentu yang mengakibatkan pengangkatan rahim akan lebih dini mengalami menopause. Hal ini yang dinamakan menopause buatan karena tidak terjadi secara alami (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Menurut Gold, dkk. (2001), salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan usia menopause alami terjadi lebih dini adalah penyakit jantung. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebanyak 20 responden (25,3%) memiliki riwayat penyakit seperti kista 3 responden, perdarahan saat kehamilan 4 responden, hipertensi 5 responden, rematik 5 responden, dan penyakit lainnya 3 responden. Menurut para pakar, hipertensi dan perubahan hormonal pada wanita usia lanjut saling mempengaruhi. Selain itu, penyakit hipertensi juga dapat merujuk ke penyakit jantung yang mengakibatkan usia menopause yang lebih cepat. Sehingga dari kelima jenis penyakit tersebut, yang paling mempengaruhi usia menopause adalah hipertensi dan kista. Hal ini berkaitan dengan gaya hidup responden dan juga faktor keturunan (Vitahealth, 2004).
66
7. Pemakaian Kontrasepsi Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden pernah menggunakan kontrasepsi, yaitu sebanyak 48 responden (60,8%). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2009), tanpa pengaruh dari jenis kontrasepsinya, pemakaian kontrasepsi akan membuat seseorang mengalami menopause di usia yang lebih tua. Beberapa penelitian mengkhususkan jenis kontrasepsi yaitu kontrasepsi hormonal (oral/pil) dikarenakan kerja kontrasepsi hormonal yang menekan fungsi indung telur untuk memproduksi sel telur (Fitriyani, 2013). Pemakaian kontrasepsi yang diteliti pada responden dalam penelitian
ini
hanya
dianalisis
status
pemakainnya
saja
tanpa
memperhitungkan lama pemakaian maupun jenisnya, sehingga didapatkan hasil sebagian besar responden pernah menggunakan kontrasepsi semasa hidupnya.
8. Status Merokok Menurut WHO (2008), seseorang dikatakan merokok apabila ia merokok produk tembakau, baik sering (sehari sekali) atau kadang-kadang (tidak setiap hari). Secara budaya, wanita yang merokok dianggap tabu karena sewajarnya yang merokok adalah laki-laki. Namun tidak jarang ditemukan wanita yang merokok. Daerah penelitian yaitu Kelurahan Umbul Tengah, masyarakatnya menganggap bahwa wanita yang merokok itu tabu, apalagi untuk wanita usia 45-55 tahun yang tergolong mendekati lanjut usia, sehingga tidak
67
ditemukan satu pun responden yang merokok. Hal ini terlihat dari hasil penilitian bahwa seluruh responden, yaitu 79 responden tidak merokok. 9. Body Mass Index (BMI) BMI adalah bobot badan dalam kilogram dibagi dengan luas permukaan tubuh yang diukur dalam meter dan dipakai sebagai standar klinis dalam menilai kelebihan bobot badan dan obesitas seseorang (Ansel, 2006). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden terbanyak dengan status BMI normal, yaitu sebanyak 50 responden (63,3%). Hal ini berarti sebagian besar responden dapat mengontrol berat badannya karena sedikit responden yang mengalami obesitas dan banyak responden dengan status BMI normal atau ideal, tetapi masih ada responden dengan status BMI underweight atau rendah. Hal ini berkaitan dengan pola makan dan aktifitas responden sehari-hari sehingga lemak tubuh dapat terkontrol maupun tidak terkontrol. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gold, dkk (2001) mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan usia menopause, American Journal of Epidemiology, BMI dan aktifitas fisik tidak berhubungan dengan usia menopause alami. Meskipun beberapa penelitian menyebutkan bahwa wanita dengan BMI rendah akan mengalami usia menopause yang lebih muda. Produksi estrogen terdapat pada jaringan lemak, dan paling banyak didapati pada wanita yang obesitas. Meskipun demikian, obesitas juga berpengaruh terhadap fungsi ovarium yang tidak adekuat.
68
B. Beban Kerja 1. Beban Kerja Objektif Beban kerja objektif merupakan hasil analisis beban kerja yang dilakukan secara objektif yang terdiri dari empat faktor yang mempengaruhi yaitu alokasi waktu, status kerja, besar keluarga, dan ketersediaan tenaga yang membantu. Alokasi waktu merupakan waktu ibu melakukan kegiatan dalam 1 x 24 jam. Alokasi waktu dalam penelitian ini meliputi kegiatan produktif, kegiatan
domestik,
kegiatan
istirahat,
kegiatan
pribadi,
kegiatan
pengasuhan, dan kegiatan sosial. Kegiatan produktif yang dimaksud meliputi kegiatan yang menghasilkan uang untuk membantu ekonomi keluarga, baik pekerjaan utama maupun sambilan (Yulianis, 2003). Sedangkan kegiatan domestik adalah salah satu kegiatan yang wajib dilakukan sebagai wanita. Kegiatan ini meliputi kegiatan kerumahtanggaan seperti mencuci dan menyetrika pakaian, memasak, membersihkan rumah, mencuci piring, dan lain sebagainya. Hasil penelitian memberikan data bahwa rata-rata waktu kegiatan produktif selama 2,27 jam dan rata-rata waktu kegiatan domestik selama 3,99 jam. Kegiatan istirahat dilakukan oleh sebagai kegiatan selingan ketika kegiatan lainnya sedang tidak dilakukan sehingga responden tidak menghabiskan waktu yang terlalu banyak untuk melakukan kegiatan istirahat. Kegiatan ini meliputi kegiatan menonton TV, mengobrol, dan duduk santai. Kegiatan seperti tidur, mandi, sholat, dan mengaji
69
merupakan jenis kegiatan pribadi. Rata-rata kegiatan istirahat responden yaitu dilakukan selama 4,66 jam dalam sehari dan rata-rata kegiatan pribadi selama 10,94 jam. Kegiatan lainnya adalah kegiatan pengasuhan yang tidak semua responden membagi waktu untuk melakukan kegiatan ini. Hal ini dikarenakan tidak semua responden memiliki cucu atau anak yang kegiatan pengasuhannya dibebankan kepada mereka. Jenis kegiatan lainnya adalah kegiatan sosial. Tidak semua responden menyukai kegiatan sosial dan tidak jarang ditemukan responden yang lebih suka melakukan pekerjaan di rumah dibanding turut bersosialisasi dalam kegiatan sosial seperti pengajian, rapat koperasi, dan kegiatan posyandu. Kegiatan pengasuhan dilakukan dengan rata-rata 0,99 jam sehari dan kegiatan sosial memiliki rata-rata 1,05 jam sehari. Alokasi waktu dari beberapa kegiatan diatas sangat dapat mempengaruhi beban kerja responden. Sebagai contoh jika kegiatan istirahat lebih sedikit dibanding kegiatan produktif dan domestik, hal ini akan menyebabkan responden mengalami peningkatan beban kerja. Faktor
yang kedua adalah status kerja.
Hasil penelitian
memberikan data bahwa jumlah responden yang bekerja sebanyak 48 responden (60,8%), lebih banyak dibanding yang tidak bekerja yang hanya 31 responden (39,2%). Responden terbanyak bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 21 responden (26,6%), baik mengolah sawah maupun ladang. Hal ini sesuai dengan data profil kelurahan Umbul Tengah tahun 2014 yang mengatakan bahwa sebanyak 68% warganya bekerja sebagai petani.
70
Penyebabnya adalah daerah penelitian yang berada pada daerah yang dikelilingi sawah dan ladang sehingga bertani merupakan mata pencaharian utama masyarakat di wilayah tersebut disamping pekerjaan lainnya. Hasil penelitian Suparniati (1995) juga menyebutkan bahwa status pekerjaan mempengaruhi beban kerja seorang ibu rumah tangga. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulianis (2003) yang menyebutkan bahwa responden yang bekerja akan memiliki beban kerja tambahan dari kegiatan bekerja sesuai dengan jenis pekerjaannya tersebut dibanding responden yang tidak bekerja. Hal ini tentu akan mempercepat wanita tersebut dalam mengalami gejala menopause (Hammam, Abbas, dan Hunter, 2012). Faktor selanjutnya adalah besar keluarga. Lebih dari setengah responden termasuk kedalam kategori keluarga besar, yaitu 60,8%. Keluarga besar menurut konsep Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional adalah keluarga dengan jumlah anak ≥ 5 orang (Yulianis, 2003). Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan hasil penelitian diatas. Pertama, lebih banyak responden berkeluarga besar dikarenakan banyak dari masyarakat di wilayah penelitian pada masa lampau belum terjamah dengan program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan oleh pemerintah sehingga kehamilan dan kelahiran tidak terkontrol. Kedua, beberapa dari masyarakat di wilayah penelitian pada masa lampau masih meyakini bahwa banyak anak berarti banyak rejeki sehingga
71
dengan memiliki anak yang banyak sudah bukan menjadi hal yang aneh lagi, namun sangat umum terjadi. Banyaknya responden yang berkeluarga besar akan mempengaruhi beban kerja responden sebagai ibu yang menjadi tokoh utama dalam mengurus keluarga. Selain itu stress ibu juga bertambah sehingga kemungkinan dapat meningkatkan beban kerja mereka. Faktor
lainnya
yang
mempengaruhi
beban
kerja
adalah
ketersediaan tenaga yang membantu. Hasil penelitian memberikan data bahwa 84,8% responden memiliki ketersediaan tenaga yang membantu yang turut meringankan pekerjaan mereka. Tenanga yang membantu berasal dari anak, suami, ibu, dan saudara. Responden terbanyak mengaku dibantu oleh anak mereka. Hal ini dikarenakan rata-rata responden memiliki anak yang berusia diatas 10 tahun dan sudah memiliki kemampuan membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga maupun pekerjaan lainnya. Sedangkan untuk responden yang mengaku dibantu oleh suaminya biasanya dalam melakukan kegiatan produktif, atau kegiatan rumah tangga ketika tidak memiliki anak yang membantu. Beban kerja objektif didapatkan dengan menjumlahkan seluruh variabel diatas. Kemudian hasilnya dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu ringan dan berat. Pengkategorian beban kerja didapatkan dengan menggunakan cut of point rata-rata. Hasil penelitian memberikan data bahwa responden terbanyak yaitu responden dengan beban kerja berat, yaitu sebanyak 47 responden (59,5%).
72
2. Beban Kerja Subjektif Beban kerja subjektif dinilai dari persepsi responden terhadap suatu pekerjaan yang mereka lakukan sehari-hari. Persepsi adalah interpretasi yang tinggi terhadap lingkungan manusia dan mengolah informasi. Suatu peristiwa physical dan proses eksternal yang dapat mempengaruhi
dan
dipengaruhi
susunan
saraf
pusat
merupakan
mekanisme dari persepsi. Persepsi tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan, pendidikan, juga kebudayaan dan lingkungan (Dermawan, 2012). Persepsi
yang dimaksud
dalam penelitian
ini
merupakan
pandangan responden terhadap suatu pekerjaan yang meliputi perasaan suka, lelah, berat, maupun kombinasi dari ketiganya. Kegiatan yang dinilai juga meliputi kegiatan domestik, produktif, dan sosial. Hasil penelitian menyebutkan bahwa kegiatan yang paling disukai responden adalah kegiatan peribadatan/pengajian/perayaan hari besar dengan persentase sebesar 17,2%. Kegiatan yang paling melelahkan menurut responden adalah membersihkan rumah dengan persentase 26,8%. Kegiatan yang memberatkan adalah olahraga dengan persentase sebesar 38,4%. Kegiatan yang disukai juga melelahkan adalah perawatan fisik anak/cucu sehari-hari dengan persentase sebesar 15,6%. Kegiatan yang disukai juga berat adalah kegiatan selamatan dengan persentase sebesar 16,7%. Kegiatan yang melelahkan juga berat adalah mencuci dan setrika pakaian dengan persentase sebesar 55% dan untuk kegiatan yang disukai,
73
melelahkan, juga memberatkan adalah juga mencuci dan setrika pakaian dengan persentase sebesar 19,7%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa menurut persepsi beban kerja yang paling berat bagi sebagian orang adalah mencuci dan setrika pakaian. Namun hal ini belum tentu dirasakan oleh kelompok responden yang lain. Terdapat beberapa responden yang menganggap bahwa bukan mencuci dan setrika pakaian yang paling memberatkan namun pemeliharaan rumah tangga atau pengasuhan. Berdasarkan
persepsi
responden
terhadap
kegiatan-kegiatan
tersebut, didapatkan responden terbanyak dengan persepsi beban kerja ringan yaitu sebanyak 33 responden (41,8%). Menurut Kreitner dan Kinicki (1992) dalam Prasetyo (2008), respon yang dihasilkan persepsi dapat berupa sikap, motivasi, dan perilaku. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2008) menyatakan bahwa persepsi terhadap beban kerja akan menghasilkan penilaian yang berbeda-beda sehingga menimbulkan perasaan suka atau tidak suka. Perasaan suka atau tidak suka ini akan berpengaruh terhadap persepsi beban kerja yang pada penelitian ini responden terbanyak adalah responden dengan persepsi beban kerja ringan. C. Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause Beban Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan usia menopause pada ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2015 didapatkan hasil bahwa responden yang memiliki beban kerja ringan dan
74
belum menopause sebanyak 17 responden (80,9%), responden yang memiliki beban kerja sedang dan belum menopause sebanyak 4 responden (19,1%), dan tidak ada responden yang memiliki beban kerja berat dan belum menopause. Sebanyak 32 responden yang memiliki beban kerja ringan sebanyak 17 responden (80,9%) diantaranya belum menopause, 13 responden (59,1%) menopause normal, dan 2 responden (5,6%) lainnya menopause prematur. Pada 47 responden yang memiliki beban kerja berat sebanyak 4 responden (19,1%) diantaranya belum menopause, 9 responden (40,9%) menopause normal, dan 34 responden (94,4%) lainnya menopause prematur. Hubungan beban kerja dengan usia menopause dapat terlihat dari hasil uji korelasi Spearman Rank yaitu p-value sebesar 0,00 (<0,1) pada tingkat kepercayaan 90%. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha (10%). Kemudian dilihat dari nilai r sebagai kekuatan korelasi sebesar 0,692 dengan arah positif maka secara statistik menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan usia menopause dengan kekuatan hubungan yang kuat dan searah, maksudnya adalah semakin berat beban kerja responden maka semakin cepat pula usia menopausenya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sintania (2014) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja dengan menopause dini pada ibu. Hubungannya yaitu semakin berat beban kerja seorang wanita, maka akan lebih cepat mengalami menopause, sebaliknya, semakin ringan beban kerja wanita maka akan semakin normal usia menopausenya. Penelitian lain yang memiliki hasil penelitian serupa adalah hasil penelitian Sepdiarti,
75
Indasah, dan Mayasari (2014) yang menyatakan bahwa beban kerja ternyata berpengaruh terhadap usia menopause. Sementara itu, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2009) dan Herawati (2012) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh beban kerja terhadap usia menopause. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh beban kerja yang sebenarnya tidak dirasakan secara langsung namun beban kerja yang berpengaruh terhadap stress kerja. D. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa terdapat keterbatasan dalam penelitian ini yaitu responden mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi jawaban responden terhadap pertanyaan penelitian. Selain itu pada pengumpulan data yang dilakukan pada hari rabu beresiko tidak semua responden dapat melakukannya karena kesibukan masing-masing responden. Kemudian pada alokasi waktu, keenam jenis kegiatan tidak memiliki tingkatan mana yang terberat dan mana yang paling ringan sehingga segala jenis kegiatan memiliki tingkat yang sama. Selain itu, tabel alokasi waktu yang terdapat daftar waktu dalam hitungan per-30 menit mengakibatkan pengelompokkan durasi pekerjaan kurang akurat. Pada beban kerja subjektif, cara penilaian yang kurang jelas mengakibatkan penghitungan beban kerja subjektif kurang akurat.
76
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Responden dalam penelitian ini paling banyak berusia 50 tahun yaitu 20 responden (26,3%) dan jumlah responden terendah berusia 49 tahun yaitu 1 responden (1,3%). 2. Lebih dari setengah dari jumlah responden sudah mengalami menopause, 27,8% menopause normal dan 45,6% menopause prematur. 3. Responden terbanyak dengan usia menarche ≥ 14 tahun dengan rata-rata usia menarche yaitu 14,03 tahun. 4. Responden terbanyak dengan jumlah anak ≥ 4 orang dengan rata-rata jumlah anak yaitu 5,63 orang. 5. Responden terbanyak dengan usia melahirkan anak terakhir ≤ 40 tahun dengan rata-rata usia melahirkan anak terakhir 34,99 tahun. 6. Responden terbanyak dengan tidak ada riwayat penyakit, sedangkan pada responden yang memiliki riwayat penyakit dengan jenis penyakit seperti kista, perdarahan saat kehamilan, hipertensi, rematik, dan lainnya. 7. Responden terbanyak pernah menggunakan kontrasepsi. 8. Seluruh responden tidak merokok.
77
9. Responden terbanyak dengan status BMI normal. 10. Responden terbanyak yaitu responden dengan beban kerja objektif berat, yaitu sebanyak 47 responden (59,5%). Sedangkan untuk responden dengan beban kerja ringan sebanyak 32 responden (40,5%). 11. Responden terbanyak yaitu responden dengan persepsi beban kerja ringan, yaitu sebanyak 44 responden (55,69%). Sedangkan untuk responden dengan persepsi beban kerja berat sebanyak 35 responden (44,31%). 12. Terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan usia menopause, yaitu semakin berat beban kerja responden maka semakin cepat pula usia menopausenya.
B. Saran 1. Bagi pihak BPTPKB Kecamatan Taktakan dan pihak terkait lainnya seperti posyandu lansia dan bidan setempat agar lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan mengenai hubungan beban kerja dengan usia menopause maupun faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi menopause sehingga wanita di daerah tersebut dapat melakukan pencegahan terhadap menopause dini. 2. Bagi instansi pendidikan agar dapat memaksimalkan peran perawat dalam keperawatan maternitas dan komunitas juga diharapkan dapat menambah literatur mengenai beban kerja ibu dan menopause. 3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih dalam mengenai beban kerja dengan meninjau faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja ibu seperti jenis pekerjaan, stres kerja, dan lain sebagainya. Selain
78
itu, penelitian ini baru meneliti mengenai salah satu faktor yang mempengaruhi usia menopause, maka disarankan untuk meneliti faktor lainnya seperti usia menarche, jumlah anak, usai melahirkan, dan lain sebagainya. Kemudian pada tabel alokasi waktu sebaiknya waktu tidak dibuat per-30 menit untuk meningkatkan keakuratan.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard C. (2006). Kalkulasi Farmasetik : panduan untuk apoteker. Jakarta: EGC. Badan Pusat Statistik. (2014). Data Statistik Indonesia. Diakses pada tanggal 16 Oktober
2014
pukul
15.04
WIB
dari
http://www.datastatistik-
indonesia.com. Baziad, Ali. (2003). Menopause dan Andropause. Ed. 1. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Benson, R. C. (2008). Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC. Brashers, Valentina L. (2007). Aplikasi klinis patofisiologi : pemeriksaan & manajemen. Ed. 2. Jakarta: EGC. Fox-Spencer, R., Brown, M. (2007). Menopause. Jakarta: Erlangga. Gold, Ellen B., Bromberger, Joyce., Crawford, Sybil., dkk. (2001). Factors Associated with Age at Natural Menopause in a Multiethnic Sample of Midlife Women. American Journal of Epidemiology. Vol. 153. No.9. The Johns Hopkins University School of Hygiene and Public Health. Hammam, R.A.M., Abbas, RA., Hunter, M.S. (2012). Menopause and Work – A Survey of Middle-Aged Female Teaching Staff in an Egyptian Governmental Faculty of Medicine. Maturitas, Vol.71, no.3, pp. 481-489. Heffner, Linda J., Schust, Danny J. (2006). At a Glance Sistem Reproduksi. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Herawati, Rika. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menopause di Empat Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Maternal dan Neonatal. Vol. 1, No. 1. Hidayat, A Aziz Alimun. (2008). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta : Salemba Medika. Kumalasari, Intan dan Andhyantoro, Iwan. (2012). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Larasati, Tika. (2009). Jurnal Kualitas Hidup pada Wanita yang Sudah memasuki Masa Menopause. Jurnal. Fakultas Psikologi. Universitas Gunadarma.
Lestari, Endah Puji. (2011). Beban Kerja Ibu, Dukungan Sosial, Serta Hubungannya dengan Alokasi Waktu Pengasuhan di Daerah Rawan Pangan Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor. Lin Li,. Jie Wu., Danhua Pu., dkk. (2012). Factors Associated with The Age of Natural Menopause and Menopausal Symptoms in Chinese Women. Maturitas Vol.73, pp. 354-360. Mangkuprawira, S. (1985). Alokasi Waktu dan Kontribusi Kerja Anggota Rumahtangga dalam Kegiatan Ekonomi Rumahtangga: Studi Kasus di Dua Tipe Desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Disertasi Doktor, Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Manuaba, Ida Ayu Chandranita. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Editor: Monica Ester. Ed. 2. Jakarta: EGC. Manullang, Okto Risdianto., dkk. (2014). Pengaruh Alokasi Waktu terhadap Perilaku Perjalanan Rumah Tangga Pengguna Sepeda Motor di Pusat Kota Semarang. Jurnal Transportasi Vol. 14, No. 1. Institut Teknologi Bandung. Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Pinem, Saroha. (2009). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: TIM. Prasetyo, Rudi. (2008). Hubungan Antara Persepsi terhadap Beban Tugas Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Naskah Publikasi. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Safitri, Aina. (2009). Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Menopause pada Wanita di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara. Sepdiarti, Septiani, Rini. (2006). Pengaruh Hari Perdagangan Saham terhadap Return Indeks LQ45 Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhamadiyah Yogyakarta. Setiasih, Asih. (2003). Beberapa Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Usia
Menopause pada Ibu-Ibu di Pusat Pembinaan Lanjut Usia (PUSBILA) Desa Cimari Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat Bulan April Tahun 2003. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dipenogoro. Sintania. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Menopause Dini pada Ibu Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Baso Kabupaten Agam Tahun 2014. STIKes Prima Nusantara Bukittinggi. Solikhah, Tri Agusti. (2011). Perbedaan Usia Menopause pada Wanita Pedesaan dan Perkotaan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Suparniati, Endang. (1995). Beban Kerja Pekerja Wanita Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kodya Tangerang, Jawa Barat. Tesis. Universitas Indonesia. Sepdiarti, Ervina., Indasah., dan Mayasari, Ema. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Usia Menopause Buruh Tani Perempuan di Desa Sumberpucung. Jurnal. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. STIKES Mitra Husada Kediri. Swarjana, I Ketut. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed. 1. Yogyakarta: ANDI Virgian, Kharisma, dan Astuti, Ira. (2008). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Usia Menopause pada Wanita Usia 45-55 Tahun di RT 20 dan RT 21 Kelurahan 26 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang Tahun 2008. Poltekkes Kemenkes Palembang. Voda, Ann M. (1930). Menopause, Me and You : The Sound of Women Pausing. New York: Routledge. Yatim, F. (2001). Haid Tidak Wajar dan Menopause. Edisi Pertama. Jakarta: Pustaka Populer Obor. Yulianis, Daniar. (2003). Beban Kerja Ibu dan Kaitannya dengan Pola Asuh Makan serta Status Gizi Anak Usia 3-5 Tahun pada Keluarga Miskin di Kecamatan Bogor Selatan. Skripsi. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Yulianis, Daniar., Martianto, Drajat., Hastuti, Dwi. (2008). Analisis Beban Kerja Ibu dan Pengasuhan Anak Usia 3-5 Tahun pada Keluarga Miskin di Kecamatan Bogor Selatan. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen. Vol. 1, no. 1. Winarsunu, T. (2008). Psikologi Keselamatan Kerja. Malang: UMM Press. World Health Organization. (2012). Global Health Observatory Data Repository. Life Expectancy. Data by Country. Diakses pada tanggal 11 Februari 2014 pukul
16.11
WIB
http://apps.who.int/gho/data/node.main.688?lang=en
dari
PENJELASAN PENELITIAN
Judul Penelitian
: Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang
Peneliti
: Ikna Qonita
NIM
: 1111104000018
No. Hp
: 081298107232 Saya, mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, bermaksud melakukan penelitian tentang Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang. Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikutsertaan saudara bersifat sukarela dan saudara boleh memutuskan atau menolak untuk tidak mengikuti penelitian ini tanpa ada akibat apapun. Saya menjamin bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif bagi siapapun. Bila selama berpartisipasi saudara merasakan ketidaknyamanan maka saudara mempunyai hak untuk berhenti berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya akan menjaga kerahasiaan semua informasi yang telah diberikan dan hanya akan dipergunakan untuk keperluan penelitian. Adapun hasil penelitian ini akan dimanfaatkan sebagai masukan bagi ibu mengenai salah satu faktor yang mempengaruhi usia menopause.
Setelah saya memberikan penjelasan tentang penelitian, saya sangat mengharapkan partisipasi saudara dan selanjutnya saya mohon saudara bersedia untuk menanda tangani lembar persetujuan (informed consent) menjadi responden. Atas perhatian dan kesediaan saudara berpartisipasi, saya ucapkan terima kasih.
Jakarta,
Mei 2015
Peneliti
LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh Ikna Qonita dengan judul “Hubungan Beban Kerja dengan Usia Menopause pada Ibu di Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan Kota Serang”. Setelah saya mendapatkan penjelasan dari peneliti, maka saya memahami prosedur penelitian yang akan dilakukan, tujuan, dan manfaat dari penelitian ini. Saya menyadari bahwa penelitian yang akan dilakukan tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi saya. Saya juga menyadari bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu keperawatan. Berdasarkan pertimbangan di atas, dengan ini saya memutuskan tanpa paksaan dari pihak manapun juga bahwa saya bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini. Demikian pernyataan persetujuan yang telah saya tanda tangani untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Jakarta,
Mei 2015
Responden
Lampiran 3
No. Responden : …………………………. KUESIONER KARAKTERISTIK RESPONDEN Isilah data sesuai dengan pertanyaan dibawah ini! 1. Nama
: …………………………
2. Usia
: …………………………
3. Alamat
: …………………………
4. Kontak yang bisa dihubungi
: …………………………
5. Status Menopause
: a. Menopause b. Belum Menopause
*Jika jawaban “Belum Menopause”, pertanyaan nomer 6 tidak perlu dijawab* 6. Usia Menopause
: …………………..Tahun
7. Usia Pertama Menstruasi
: …………………..Tahun
8. Jumlah Anak
: …………………..Orang
9. Usia Melahirkan
: …………………..Tahun
10. Riwayat Penyakit
: a. Tidak Ada b. Ada. Sebutkan
……………………… 11. Pemakaian Kontrasepsi
: a. Pernah b. Tidak Pernah
12. Merokok
: a. Tidak b. Ya
13. BMI 1) BB
: ……………………...Kg
2) TB
: ……………………...cm
3) BMI
: …………………………
*BMI diisi oleh peneliti*
Lampiran 4
KUESIONER BEBAN KERJA IBU
1. Alokasi Waktu Penjelasan Pengisian Kuesioner Beban Kerja Ibu: Alokasi Waktu a. Kuesioner ini berbentuk tabel kegiatan responden selama 24 jam. b. Waktu menunjukkan waktu (jam) dalam melakukan suatu kegiatan. c. Jenis kegiatan merupakan kegiatan yang dilakukan pada jam yang sudah tertera di tabel waktu dalam 24 jam d. Contoh jenis kegiatan: 1) Bekerja (segala jenis pekerjaan yang menghasilkan uang) 2) Melakukan kegiatan rumah tangga seperti mencuci pakaian, mencuci piring, menyapu, mengepel lantai, memasak, dan lainlain 3) Kegiatan pribadi seperti mandi, makan, minum, sholat, membaca Al-Qur’an 4) Mengasuh anak/cucu 5) Kegiatan sosial seperti pengajian, kegiatan PKK, kegiatan posyandu, dan lain-lain.
Waktu 04.00-04.30 04.30-05.00 05.00-05.30 05.30-06.00 06.00-06.30 06.30-07.00 07.00-07.30
Jenis Kegiatan
07.30-08.00 08.00-08.30 08.30-09.00 09.00-09.30 09.30-10.00 10.00-10.30 10.30-11.00 11.00-11.30 11.30-12.00 12.00-12.30 12.30-13.00 13.00-13.30 13.30-14.00 14.30-15.00 15.00-15.30 15.30-16.00 16.00-16.30 16.30-17.00 17.00-17.30 17.30-18.00 18.00-18.30 18.30-19.00 19.00-19.30 19.30-20.00 20.00-20.30 20.30-21.00 21.00-21.30 21.30-22.00 22.00-22.30 22.30-23.00 23.00-23.30
23.30-00.00 00.00-00.30 00.30-01.00 01.00-01.30 01.30-02.00 02.00-02.30 02.30-03.00 03.00-03.30 03.30-04.00
B. Persepsi Penjelasan Pengisian Kuesioner Beban Kerja Ibu: Persepsi Terhadap Beban Kerja a. Beri tanda ceklis (√) pada kolam beban kerja (suka, lelah, berat) sesuai dengan aktivitas yang tertera pada kolom pernyataan b. Suka : melakukan kegiatan dengan senang hati c. Lelah : merasakan lelah secara fisik d. Berat : merasakan berat secara psikologis dalam melakukan suatu kegiatan sehingga ingin berhenti melakukan kegiatan tersebut e. Jawaban bisa lebih dari satu (suka dan lelah/suka dan berat/lelah dan berat/suka, lelah, dan berat) f. Contoh pengisian:
Pernyataan
Beban Kerja Suka
A. Aktivitas Domestik
Lelah
Berat/Sulit
√
√
√
1) Perawatan tanaman/berkebun 2) Perawatan fisik anak/cucu sehari-hari
Pernyataan
Beban Kerja Suka
A. Aktivitas Domestik 1)
Perawatan tanaman/berkebun
2)
Perawatan fisik anak/cucu sehari-hari
3)
Olahraga
4)
Pemeliharaan rumah tangga
5)
Membersihkan rumah
6)
Mencuci dan setrika pakaian
7)
Menyediakan makanan
8)
Belanja kebutuhan sehari-hari
9)
Belanja peralatan rumah tangga
B. Aktivitas Publik 1. Pekerjaan mencari nafkah 10) Pekerjaan utama & sambilan 2. Sektor sosial kemasyarakatan 11) Kegiatan peribadatan/pengajian/perayaan hari besar 12) Kegiatan PKK/ Posyandu 13) Kegiatan gotong royong 14) Kegiatan selamatan C. 1. Di antara tugas-tugas di atas, mana yang paling memberatkan? 2. Mengapa pekerjaan tersebut memberatkan (alasan)? 3. Adakah anggota keluarga lain yang ikut membantu meringankan?
Lelah
Berat/Sulit
usia menopause Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
belum menopause
21
26.6
26.6
26.6
menopause normal
22
27.8
27.8
54.4
menopause premature
36
45.6
45.6
100.0
Total
79
100.0
100.0
Riwayat Penyakit Responden Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Ada
59
74.7
74.7
74.7
Ada
20
25.3
25.3
100.0
Total
79
100.0
100.0
Pemakaian Kontrasepsi Responden Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pernah
48
60.8
60.8
60.8
Tidak Pernah
31
39.2
39.2
100.0
Total
79
100.0
100.0
Status Merokok Responden Cumulative Frequency Valid
Tidak
79
Percent
Valid Percent
100.0
BMI Responden
100.0
Percent 100.0
Cumulative Frequency Valid
Underweight
Percent
Valid Percent
Percent
6
7.6
7.6
7.6
Normal
50
63.3
63.3
70.9
Overweight
21
26.6
26.6
97.5
2
2.5
2.5
100.0
79
100.0
100.0
Obesity Total
usia menarche Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
?14 tahun
50
63.3
63.3
63.3
<14 tahun
29
36.7
36.7
100.0
Total
79
100.0
100.0
jumlah anak Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
>=4 orang
65
82.3
82.3
82.3
<4 orang
14
17.7
17.7
100.0
Total
79
100.0
100.0
usia melahirkan anak terakhir Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
>40 tahun
6
7.6
7.6
7.6
<=40 tahun
73
92.4
92.4
100.0
Total
79
100.0
100.0
Jenis Penyakit Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Hipertensi
5
6.3
6.3
6.3
Kista
3
3.8
3.8
10.1
Lainnya
3
3.8
3.8
13.9
Perdarahan
4
5.1
5.1
19.0
Rematik
5
6.3
6.3
25.3
Tidak Ada
59
74.7
74.7
100.0
Total
79
100.0
100.0
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Alokasi Waktu Kerja
79
.00
9.00
2.2722
2.48431
Alokasi Waktu Rumah
79
.00
8.50
3.9873
1.82042
Alokasi Waktu Istirahat
79
2.00
7.50
4.6646
1.58057
Alokasi Waktu Pribadi
79
7.50
18.00
10.9494
1.83204
Alokasi Waktu Pengasuhan
79
.00
5.00
.9937
1.29470
Alokasi Waktu Sosial
79
.00
4.50
1.0570
1.12086
Valid N (listwise)
79
Tangga
Descriptive Statistics N
Minimum
nilai_BBO
79
Valid N (listwise)
79
Maximum
12.00
16.00
Mean
Std. Deviation
13.5949
.94080
Jenis_kerja Cumulative Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
Valid
Bidan
1
1.3
1.3
1.3
Guru Ngaji
1
1.3
1.3
2.5
Industri Rumah Tangga
1
1.3
1.3
3.8
Kuli
4
5.1
5.1
8.9
14
17.7
17.7
26.6
1
1.3
1.3
27.8
21
26.6
26.6
54.4
PNS
2
2.5
2.5
57.0
PRT
1
1.3
1.3
58.2
31
39.2
39.2
97.5
2
2.5
2.5
100.0
79
100.0
100.0
Pedagang Penjahit Petani
Tidak Bekerja Tukang Urut Total
bes_keluarga Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
keluarga kecil
17
21.5
21.5
21.5
keluarga sedang
14
17.7
17.7
39.2
keluarga besar
48
60.8
60.8
100.0
Total
79
100.0
100.0
Statistics Beban Kerja Objektif N
Valid Missing
79 0
Beban Kerja Objektif Cumulative Frequency Valid
Ringan
32
Percent 40.5
Valid Percent 40.5
Percent 40.5
Berat
47
59.5
59.5
Total
79
100.0
100.0
100.0
usia menopause * Beban Kerja Objektif Crosstabulation Count Beban Kerja Objektif Ringan usia menopause
Berat
Total
belum menopause
17
4
21
menopause normal
13
9
22
2
34
36
32
47
79
menopause premature Total
Symmetric Measures Asymp. Std. Value
Error
a
b
Approx. T
Approx. Sig.
Interval by Interval
Pearson's R
.656
.076
7.635
.000
c
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
.666
.075
7.826
.000
c
N of Valid Cases
79
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
Beban Kerja Sub * Beban Kerja Objektif Crosstabulation Count Beban Kerja Objektif Ringan Beban Kerja Sub
Total
Berat
Total
Ringan
19
25
44
Berat
13
22
35
32
47
79
Symmetric Measures Asymp. Std. Value Ordinal by Ordinal
Gamma
N of Valid Cases
Error
a
.125 79
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
b
Approx. T .228
.546
Approx. Sig. .585