Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19
Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor Tengah Utara (Etika Desi Yogi, Hariyanto, Elfrida Sonbay)
ABSTRAK According to data from the North Central Timor Regency Health Office. The number of maternal deaths in 2011 were 12 people from 7000 live births. The direct causes of death such as preeclampsia/eclampsia were 5%, 50% bleeding, infection was 17%, other causes as many as 28%, the data from Poly KIA Kefamenanu Hospital in 2011 from 600 pregnant women were examined, pregnant women with preeclampsia as many as 35 people. Purpose of this study was to determine the relathionship between age and preeclampsia in pregnant women in the district Kefamenanu Poly KIA Hospital North Central Timor. Type of research is correlational analytic study with retrospective design. Population in this study were all pregnant women in the district Kefamenanu, Poly KIA Hospital North Central Timor in January to desember 2011, the sampling size were of 35 people, with a total population sampling technique. While research conducted during January to February 2013. Variable studied were age (independen), and preeclampsia (dependen). Method of data collection for the variables of age and preeklamsia variables using the data on Medical Record documentation in Poly KIA, to analyze the relationship between two variables using a statistical test contingency coefficient. The majority of women aged > 35 years (63,0%), almost entirely (83,0%) mild preeclampsia. Analyze of research data obtained using the Contingency coefficient test probability(ρ)=0,039≤ ɑ (0,05), which means there is a relationship between age and preeclampsia in pregnant women in the district kefamenanu Poly KIA Hospital North Central Timor with a low level of closeness (contingency coefficient=0,330). Mother is expected to increase the knowledge that age is one of facto: that can causes preeclampsia, so mothers are able to detect early if there is a danger sign/complications. Keywords: Age, Preeclampsia, Pregnant Women
Penyebab utama terjadinya kematian ibu dapat di bagi 4 (empat) kelompok yaitu langsung, terjadi tanpa dapat diduga sebelumnya, dan tidak diketahui penyebabnya, penyebab langsung kematian ibu yang paling umum di Indonesia adalah
preeklampsia/eklampsia, perdarahan, dan infeksi (JNPK-KR, 2008). Berdasarkan data WHO (2005) bahwa setiap tahun wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000 orang (Wiknjosastro, 2005), insiden eklampsia menurut WHO adalah 0,5%, dengan demikian dalam setiap 10
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19
tahunnya terdapat sekitar 700.000 penderita eklampsia, dan 43.000 wanita yang mengalami kematian akhibat penyakit ini. Angka kejadian preeklampsia dibeberapa Negara di dunia bervariasi antara 4-9% dari seluruh kehamilan jika dibandingkan dengan angka kematian ibu. AKI di Negara asia lainnya, AKI di Indonesia adalah 7,5 kali lebih besar dari AKI di Malaysia, dan 10 kali lebih tinggi dari AKI Singapura, sedangkan AKI Nasional tahun 2007 adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB di Nusa Tenggara Timur tahun 2010 adalah 57 per 1000 kelahiran hidup, kematian bayi di Nusa Tenggara Timur tahun 2010 adalah 1209 orang, AKB Baru lahir di Kabupaten TimorTengah Utara adalah 37 per 1000 kelahiran hidup. Kematian ibu di Nusa Tenggara Timur tahun 2011 adalah 306 per 100.000 kelahiran hidup, AKI di Kabupaten Timor-Tengah Utara tahun 2011 adalah 12 orang. berdasarkan data Dinkes Propinsi Nusa Tenggara Timur (2010), angka kematian ibu Propinsi Nusa Tenggara Timur adalah 278 per 100.000 kelahiran hidup, AKI di kabupaten Timor Tengah Utara tahun (2011) adalah 363 per 100.000 kelahiran hidup, jumlah kematian ibu di Kabupaten Timor Tengah Utara adalah 12 orang, faktor penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan sebanyak 50%, preeklampsia/eklampsia sebesar 5%, dan infeksi sebesar 17%, penyebab lainnya sebesar 28%, dengan demikian perdarahan merupakan faktor terbesar penyebab kematian ibu (Dinkes, 2011). Tujuan dari pembangunan nasional diantaranya menurunkan angka kematian ibu terus menurun hingga tiga perempat dalam kurun
waktu 1990-2015. Namun perlu upaya dan kerja keras untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) sebesar 102 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 mendatang (Bappenas, 2010). Menurut data Dinkes Kabupaten Timor Tengah Utara, jumlah kematian ibu tahun (2011): 12 orang dari 7000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian diantaranya preeklampsia/ eklampsia sebanyak 5%, perdarahan sebanyak 50%, infeksi sebanyak 17%, penyebab lainnya sebanyak 28%, data ruang Poli KIA RSUD Kefamenanu tahun (2011) dari 600 ibu hamil yang di periksa, ibu yang hamil dengan preeklampsia sebanyak 35 orang. Preeklampsia/eklampsiadidefin isikan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akhibat kehamilan setelah usia 20 minggu/segera setelah persalinan. Sedangkan etiologi dari preeklampsia /eklampsia belum diketahui secara pasti, namun faktor-faktor predisposisi dari preeklampsia yaitu usia, paritas, status social ekonomi, predisposisi genetik, komplikasi obstetrik dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (JNPK-KR, 2008). Dampak yang dapat ditimbulkan dari preeklampsia pada ibu yaitu kelahiran prematur, oliguria, kematian, sedangkan dampak pada bayi yaitu pertumbuhan janin terhambat, oligohidramion, dapat pula meningkatkan morbiditas dan mortalitas. TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Dasar Usia a) Pengertian Usia adalah usia individu terhitung mulai saat dia dilahirkan sampai saat berulang tahun.Semakin cukup umur, 11
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Nursalam, 2001). Usia sangat mempengaruhi kehamilan maupun persalinan. Usia yang baik untuk hamil atau melahirkan berkisar antara 2035 tahun. Pada usia tersebut alat reproduksi wanita telah berkembang dan berfungsi secara maksimal. Sebaliknya pada wanita dengan usia dibawah 20 tahun atau diatas 35 tahun kurang baik untuk hamil maupun melahirkan, karena kehamilan pada usia ini memiliki resiko tinggi seperti terjadinya keguguran, atau kegagalan persalinan, bahkan bisa menyebabkan kematian. Wanita yang usianya lebih tua memiliki tingkat resiko komplikasi melahirkan lebih tinggi dibandingkan dengan yang lebih muda. Bagi wanita yang berusia 35 tahun keatas, selain fisik melemah, juga kemungkinan munculnya berbagai resiko gangguan kesehatan, seperti darah tinggi, diabetes dan berbagai penyakit lain (Gunawan S, 2010) Menurut Manuaba (2003), usia dibawah 20 tahun bukan masa yang baik untuk hamil karena organ-organ reproduksi belum sempurna. Hal ini tentu akan menyulitkan proses kehamilan dan persalinan. Sedangkan kehamilan diatas 35 tahun mempunyai resiko untuk mengalami komplikasi dalam kehamilan dan persalinan antara lain perdarahan, gestosis, atau hipertensi dalam kehamilan, distosia dan partus lama.
Hipertensi dalam kehamilan paling sering mengenai wanita yang lebih tua, yaitu bertambahnya usia menunjukan peningkatan insiden hipertensimkronis menghadapi resiko yang lebih besar untuk menderita hipertensi karena kehamilan, Wanita hamil dengan usia kurang dari 20 tahun insiden preeklampsia – eklampsia lebih dari 3 kali lipat . Pada wanita hamil berusia lebih dari 35 tahun dapat terjadi hipertensi laten oleh karena itu semakin lanjut usia maka kualitas sel telur sudah berkurang hingga berakhibat juga menurunkan kualitas keturunan yang dihasilkan. 2. Konsep Dasar Preeklampsia a) Pengertian. Preeklampsi adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas. (Sujiyanti, 2009.61). b) Klasifikasi 1. Preeklampsi ringan Adalah Suatu sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi organ yang berakhibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel. (Prawirohardjo, 2009. 543). Sedangkan menurut ilmu kebidanan praktis :61 Adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan / atau edema 12
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19
setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas. Gejala dan tanda preeklampsia ringan yaitu: a. Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan interval pemeriksaan setiap 6 iam. b. Tekanan darah diastolik 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pemeriksaan setiap 6 jam. c. Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu. d. Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif plus 1 sampai 2 pada urin kateter atau urin aliran pertengahan. b. Preeklampsia berat Adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmhg atau lebih disertai proteinuria dan atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih menurut ilmu kebidanan praktis.63. Sedangkan menurut Prawirohardjo ( 2009. 544) adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan tekanan darah diastolic > 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5 g/ 24 jam. Gejala dan tanda preeklampsia berat
A) Tekanan darah 160/110 mmHg B) Oliguria, urin < 400 cc/24 jam. C) Proteinuria lebih dari 3 gr/liter METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan ini adalah jenis penelitian dengan analitik korelasional yaitu dari korelasi analisis menjelaskan beberapa jauh kontribusi faktor risiko terhadap suatu kejadian tertentu, penelitian ini diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi dan rancangan penelitian ini adalah dengan studi retrospektif. Penelitian telah dilaksanakan di Poli KIA dan Rekam Medik RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara, pada bulan JanuariFebruari 2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan preeklampsia di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara pada bulan Januari 2011 sampai Desember 2011, dengan jumlah 35 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang tercatat dalam Rekam Medik di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara pada saat penelitian dilakukan, dengan jumlah 35 orang. Kriteria inklusi sampel sebagai berikut: 1) Ibu hamil yang berada di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara, pada bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 2) Ibu hamil dengan preeklampsia di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. 13
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19
Kriteria eksklusi sampel sebagai berikut: 1) Ibu hamil yang tidak terjadi preeklampsia/kehamilan normal di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. 2) Ibu hamil preeklampsia sebelum tahun 2011 di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2008). Pada penelitian ini pengambilan sampel secara Total sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari seluruhpopulasi dilakukan secara bersamaan . Dalam penelitian ini variabel indepedennya adalah usia dan variabel dependennya adalah preeclampsia. Instrumen penelitian untuk mengumpulkan data dari variabel independen dan dependen menggunakan studi dokumentasi Rekam Medik, Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. Untuk menganalisa hubungan antara usia dengan preeklampsia digunakan uji Koefisien Kontingensi (KK), karena digunakan untuk menghitung hubungan antara variabel bila datanya berbentuk nominal dengan rumus Menurut (Sugiyono, 2007), yaitu: C=√X² C = Nilai koefisien kontingensi X² + n X2 = Nilai chi square n = Jumlah sampel Sedangkan X2 adalah nilai dari Chi Square yang dihitung dengan rumus : k (fo-fh )² X2 = ∑ _____________ i= 1 fh Keterangan:
X2 = Chi Kuadrat Fo = Frekuensi yang diobservasi Fh = Frekuensi yang diharapkan Untuk keperluan penghitungan nilai koefisien kontingensi, digunakan bantuan program computer. Kriteria penerimaan Hipotesis alternative yang menyatakan bahwa ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, bilamana nilai probability (ρ) ɑ ≤ = 0,05
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2013. Pengumpulan data dilaksanakan dengan mengambil data pada catatan rekam medik kemudian diisi dan direkap. Data yang disajikan berupa data umum dan data khusus. Data umum menyajikan data mengenai pendidikan, pekerjaan, dan paritas. Sedangkan data khusus menyajikan data usia dan preeklampsia, untuk menganalisa hubungan antara kedua variabel menggunakan uji statistik Koefisien Kontingensi. Berikut ini adalah hasil penelitian dalam bentuk table. 1. Data Umum 1) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil di Poli KIA RSUD Kefamenu Kabupaten Timor tengah Utara Bulan JanuariFebruari 2013 N o 1
2 3 4
Pendidika n TIDAK SEKOLA H SD SMP SMU Jumlah
Frekuens i 0
Prosentas e (%) 0
26 6 3 35
74,0 17,0 9,0 100 14
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19
Sumber: Dokumentasi Medik dan Poli KIA
pada
Rekam
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang mengalami preeklampsia dengan jenjang pendidikan SD 26 responden (74,0%), sedangkan sebagian kecil ibu hamil yang mengalami preeklampsia dengan jenjang pendidikan SMP 6 responden (17,0%), dan ibu hamil yang mengalami preeklampsia dengan jenjang pendidikan SMU 3 responden (9,0%) 2)Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan N o 1 2 3 4 5
Pekerjaan
Frekue nsi 0 0 35 0 0
Prosent ase (%) 0 0 100 0 0
TANI PNS IRT SWASTA WIRASWA STA Jumlah 35 100 Sumber: Dokumentasi pada Rekam Medik dan Poli KIA Tabel 5.2 menunjukkan bahwa seluruhnya ibu yang mengalami preeklampsia mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga 35 responden (100%). 3)
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Paritas
No Paritas 1 2 3 4 5
Frekuensi Prosentase (%) 0 14 40,0 I 2 6,0 II 2 6,0 III 7 20,0 >III 10 28,0 Jumlah 35 100
Sumber: Dokumentasi Rekam Medik dan Poli KIA
pada
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa hampir setengahnya ibu hamil dengan paritas 0 14 responden (40%), dan ibu hamil dengan paritas > III 10 responden (28,0%), sedangkan sebagian kecil ibu hamil dengan paritas III 7 responden (20,0%), dan ibu hamil dengan paritas Idan II 2 responden (6,0%). 4) Distribusi Responden Berdasarkan Usia No Usia 1
Frekuens i 0
Prosentas e (%) 0
<20 tahun 2 20-35 13 37,0 tahun 3 >35 22 63,0 tahun Jumlah 35 100,0 Sumber: Dokumentasi pada Rekam Medik dan Poli KIA Tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang usianya >35 tahun mengalami preeklampsia 22 responden (63,0%), sedangkan sebagian kecil ibu hamil yang usianya 20-35 tahun 13 responden (37,0%) 5) Distribusi Ibu Hamil Dengan Preeklampsia N o 1 2
Preeklamp Frekuen Prosenta sia si se Ringan 29 83,0 Berat 6 17,0 Jumlah 35 100,0 Sumber: dokumentasi pada Rekam Medik dan Poli KIA Tabel 5.5 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya ibu hamil 15
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19
mengalami preeklampsia ringan 29 reponden (83,0%),sedangkan sebagian kecil ibu hamil mengalami preeklampsia berat 6 responden ( 17,0%)
PEMBAHASAN Dari hasil uji statistik untuk menganalisa hubungan antara usia terhadap preeklampsia dengan bantuan computer menggunakan uji Koefisien Kontingensi diperoleh nilai 5) Statistik propability (p)=0,039≤ ɑ (0,05), yang Asymp. berarti ada hubungan antara usia Sig. (2-dengan preeklampsia. Dari hasil uji Koefisien Value df sided) Kontingensi (KK), diperoleh nilai Pearson Chi4.279(b) 1 .039 Koefisien Kontingensi=0,330 yang Square berarti hubungan atau korelasi antara usia terhadap preeklampsia Likelihood 6.288 1 .012 mempunyai tingkatan rendah. Ratio Hal tersebut sesuai dengan Gunawan S (2010), bahwa usia yang Linear-bybaik untuk hamil dan bersalin adalah Linear 4.157 1 .041 antara 20-35 tahun, pada usia tersebut Association alat reproduksi wanita telah N of Valid 35 berkembang dan berfungsi secara Cases maksimal. Sebaliknya pada wanita Symmetric Measures dengan usia < 20 tahun atau >35 tahun Asym kurang baik untuk hamil maupun p. Std. Appr karena kehamilan pada Valu Error( ox. melahirkan Appro e a) T(b) usia x. Sig. ini memiliki resiko tinggi Nominal by Contingency terjadinya keguguran, atau kegagalan .330 .039 Nominal Coefficient persalinan, bahkan bisa menyebabkan Interval by Pearson's R 2.14 .039(c .350 .081 Pada wanita dengan usia < Interval 4 kematian. ) Ordinal by Spearman 2.14 20.039(c tahun perkembangan organ-organ .350 .081 Ordinal Correlation 4 ) reproduksi dan fungsi fisiologisnya N of Valid Cases 35 belum optimal serta belum tercapainya emosi dan kejiwaan yang cukup matang dan akhirnya akan Tabel 5.7 analisa statistik di dapat mempengaruhi janin yang bahwa dengan bantuan computer dikandungnya hal ini akan dengan SPSS menggunakan uji meningkatkan terjadinya gangguan koefisien kontingensi diperoleh nilai kehamilan dalam bentuk preeklampsia probalitiy (ρ)=0,039 ≤ ɑ (0,05), yang dan eklampsia akibat adanya berarti ada hubungan antara usia gangguan sel endotel, selain itu terhadap preeklampsia pada ibu preeklampsia juga terjadi pada usia > hamil 35 tahun diduga akibat hipertensi yang Dari hasil uji Koefisien diperberat oleh kehamilan. Oleh Kontingensi (KK), diperoleh nilai karena itu insiden hipertensi Koefisien Kontingensi=0,330 yang meningkat diatas 35 tahun hal ini berarti hubungan atau korelasi menurut Rochjati,P (2003), antara usia terhadap preeklampsia disebabkan terjadinya perubahan pada pada ibu hamil mempunyai tingkatan jaringan alat-alat kandungan dan jalan rendah. 16
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19
lahir tidak lentur lagi, selain itu menurut Potter,PA (2005), juga diakibatkan karena tekanan darah yang meningkat seiring dengan pertumbuhan usia sehingga pada usia> 35 tahun atau lebih rentan terjadinya berbagai penyakit dalam bentuk hipertensi dan eklampsia. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan opini bahwa preeklamsia sering terjadi terjadi pada usia tua atau diatas 35 tahun karena pada usia tersebut selain terjadi kelemahan fisik dan terjadi perubahan pada jaringan dan alat kandungan serta jalan lahir tidak lentur lagi. Pada usia tersebut cenderung didapatkan penyakit lain dalam tubuh ibu salah satunya hipertensi, hal ini mungkin dikarenakan tekanan darah tinggi yang meningkat seiring dengan penambahan usia oleh karena itu kita sebagai bidan perlu tingkatkan dalam pelayanan kebidanan khususnya untuk pencegahan preeklamsia yaitu memberikan penyuluhan kepada ibuibu hamil untuk meemeriksakan kehamilan secara teratur, sehingga lebih awal terdeteksi dan mendapat penanganan secara dini, tetapi preeklamsia juga bisa terjadi pada usia reproduksi yang sehat antara 20-35 tahun, kesenjangan ini mungkin terjadi karena preeklamsia dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor genetik, paritas, kehamilan ganda dan lain-lain.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka penulis dapat menyimpulkan bahwa ada hubungan antara usia dengan preeklampsia pada ibu hamil di Poli KIA RSUD
Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara adalah sebagai berikut: 1) Usia ibu hamil sebagian besar berusia > 35 tahun 2) Ibu hamil hampir seluruhnya mengalami preeklampsia ringan 3) Ada hubungan yang signifikan antara usia dengan preeklampsia pada ibu hamil dengan tingkat keeratan rendah Diharapkan sebagai masukan yang dapat dipergunakan guna meningkatkan mutu pelayanan dalam pelayanan ANC yang berkualitas sehingga dapat mengurangi terjadinya preeklampsia. Diharapkan ibu dapat meningkatkan pengetahuan bahwa usia merupakan salah satu faktor terjadinya preeklampsia, sehingga mampu mendeteksi dini jika ada tanda bahaya/komplikasi
Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta Bappenas, 2010. Pembangunan Kesehatan Gizi Di Indonesia: Jakarta Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta:EGC Chapman, V. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Kelahiran. Jakarta: EGC Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Timur 2010/2011. Profil Kesehatan 17
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19
Kabupaten Kupang. Kupang: Dinkes Kupang Dinas Kesehatan Kabupaten TimorTengah Utara 2010/2011. Profil Kesehatan Kabupaten Timor-Tengah Utara. Timor-Tengah Utara: Dinkes Timor Tengah Utara Gunawan S, 2010. Reproduksi kehamilan Dan Persalinan: CV Graha Gitasari, 2008. Hubungan Usia Ibu Dengan Umur Kehamilan Dengan Kejadian Preeklampsia Di RSUD Dr M.Ashari Pemalang Hidayat, A. 2007. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Justitia B, 2009. Hubungan Usia, Paritas Terhadap Preeklampsia Pada Ibu Di RSUD Dr Soetomo: http//media sehat com (diakses 18 juni 2013) JNPK-KR, 2008 Asuhan Persalinan Normal: Jakarta: JHPIEGO Lestari, 2010. Hubungan Karakteristik Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklampsia Di RSUD Kota Semarang: jtpnimus-gdl-prasintade 68252-babi, pdf.(diakses 18 juni 2013) Manuaba, I.G. B, 2003. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga dan
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Manuaba, C. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Dan Obstetri Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC Mochtar, R. 2007. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Marmi. Dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Nursalam. 2001. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika ________, 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika _________, 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta _____________, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Potter, P 2005. Fundamental Of Nursing. St Louis: Mosby Prawirohardjo, S, 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo EGC _______________, 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta Yayasan 18
Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo EGC Rochjati, P. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya: Air Langga University press Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta Sujiyanti, 2009 Asuhan Patologi Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika Sriyun U, 2007. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsia Berat Pada Ibu Hamil Di RSD Raden Mattaher Jambi: http//eprints.undip.ac.id (diakses 18 juni 2013) Varney. Dkk. 2002 Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka WHO, 2005. Data Angka Kematian Ibu Hamil: http//www.keren.web id (Diakses 2 Nopember 2012) Yeyeh, R. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Jakarta: CV Trans Info Media Yulikhah, 2009 Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal
19