Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA MAHASISWA FAKULTAS BAHASA INDONESIA SEMESTER AKHIR UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG Wulan Handayani Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan antara konsep diri dengan kematangan karir pada mahasiswa fakultas Bahasa Indonesia Semester Akhir Universitas PGRI Palembang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara konsep diri dengan kematangan karir pada mahasiswa fakultas Bahasa Indonesia Semester Akhir Universitas PGRI Palembang. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 130 orang mahasiswa Fakultas Bahasa Indonesia Semester Akhir yang mengambil skripsi yang terdiri dari gelombang 1-16 dan yang dijadikan sampel sebanyak 95 orang yang didapat melalui teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala konsep diri dan kematangan karir. Teknik analisis menggunakan teknik analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS versi 20.0. Hasil analisis data penelitian dengan komputer menggunakan program SPSS 20.0 for Windows, menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,305 dengan koefisien determinasi (R square) sebesar 0.093, serta nilai p = 0, 003 p ≤ 0,0 5 pada uji anova dua jalur. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kematangan karir pada mahasiswa fakultas Bahasa Indonesia Semester Akhir Universitas PGRI Palembang. Sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 9,3%. Kata Kunci: Konsep Diri, Kematangan Karir This research aim to know there is a relationship between self concept with career maturity in Semester Akhir Universitas PGRI's Indonesian Bahasa faculty student Palembang. Hypothesis submitted in this research is have a relationship between self concept with career maturity in Semester Akhir Universitas PGRI's Indonesian Bahasa faculty student Palembang. Number Of population in this research totalled 130 people indonesia language faculty student final semester that take course-work consisted from wave 1-16 and that enacted sample of 95 person who obtained through simple random sampling technique. Measuring apparatus used in this research is self concept scale and career maturity. Morphological technique use simple regression analysis technique with SPSS assistance version 20.0. Research data analysis result with computer use SPSS programme 20.0 for Windows, show correlation (r) coefficients totalled 0,305 with coefficient of determination (R square) totalled 0.093, and p value = 0, 003 p ≤ 0,05 in test anova two lanes. This thing indicate that hypothesis received. The analysis result indicate that have relationship that is significant between self concept with career maturity in Semester Akhir Universitas PGRI's Indonesian Bahasa faculty student Palembang. Independent variable donation to dependent variable totalled 9,3%.
1
Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
PENDAHULUAN
meningkatkan
Mahasiswa adalah golongan generasi
pendidikan
muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi
dan
insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan
dengan
proses
Maha berarti besar atau agung, sedangkan
sengaja
kelebihan tertentu bagi penyandangnya. Di
sudut
sesuai
di
dapat
dengan pekerjaan. karir adalah pekerjaan dari
“tridarma”
hasil pelatihan dan pendidikan yang ingin dilakukan orang dalam waktu lama. Karir juga merupakan
remaja awal hingga remaja akhir, masa remaja adalah masa
dapat
persamaan, karir tidak sepenuhnya sama
Mahasiswa merupakan sekumpulan
mahasiswa
tugas-tugas
Collin (Kaswan, 2014) meskipun ada
lembaga tempat ia bernaung (Salim, 2010).
pada
dan
(Islamudin, 2012).
tanggung-jawab
dengan
sehingga
untuk
dalam mencapai suatu keberhasilan anak
terhadap ilmu dan masyarakat yang melekat dirinya,
ditunjukan
peran penting dan peran yang sangat besar
suatu masyarakat tertentu yang merupakan
pada
untuk
dikatakan jika pendidikan sangat mempunyai
ilmu
demikian, mahasiswa adalah anggota dari
dengan
terencana
mengerjakan
perkembangan,
menerapkan,
pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Dengan
intelektual
secara
perkembangan
melakukan
yang memiliki kemampuan akademik dan
“elit”
dibuat
membantu anak dalam menghadapi
peserta didik menjadi anggota masyarakat
menciptakan
lebih
dimasa depan. Pendidikan jika dilihat dari
pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan
dan
menjadi
dapat bermanfaat untuk kepentingan hidup
pada
perguruan tinggi tertentu, yaitu lembaga
mengembangkan
akan
kemampuan yang dimiliki oleh anak agar
disebutkan bahwa mahasiswa adalah peserta
dapat
pemahaman
meningkatkan perkembangan serta potensi
dalam PP No. 30 Tentang Pendidikan Tinggi
yang
proses
Pendidikan merupakan usaha yang
Kombinasi dua kata ini menunjuk pada suatu
profesional
meningkatkan
berkembang dari pada pendidikan sebelumnya.
siswa berarti orang yang sedang belajar.
belajar
cara
pendidikan yang lebih tinggi diharapkan
dua kata dasar yaitu “maha” dan “siswa”.
dan
meningkatkan
pembelajaran dengan baik dalam jenjang
insan mandiri. Kata mahasiswa dibentuk dari
terdaftar
dalam
untuk mencapai masa depan yang gemilang,
mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai
yang
yaitu
dalam
kemampuan intelektual yang ada didalam diri
yang mempunyai identitas diri. Identitas diri
didik
perkembangan
riwayat
pekerjaan
seseorang,
serangkaian dan pola dalam pekerjaan dan
mana
posisi
mahasiswa sebagai sumber daya manusia
pekerjaan,
serta
kemajuan
dalam
pekerjaan atau dalam kehidupan. Sedangkan
(SDM) harus mampu untuk menempatkan
menurut Gibson & Mitchell (2011) pekerjaan
dirinya sesuai kondisi fisik dan psikologisnya.
adalah sebuah aktivitas spesifik dari kerja atau
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dapat
karya seseorang supaya memperoleh nafkah
masuk pada perguruan tinggi yang mampu 2
Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
untuk kebutuhan sehari-hari seperti pangan,
dari individu untuk mengatasi tugas-tugas
sandang, pendidikan, serta kesehatan.
perkembangan yang dihadapkan kepadanya.
Globalisasi
dan
teknologi
yang
Kematangan karir akan berdampak pada
semakin canggih, permasalahan lapangan kerja
kesiapan seseorang untuk membuat pilihan
menjadi suatu fenomena yang umum terjadi di
karir termasuk didalamnya
Indonesia. Para mahasiswa pada masa remaja
lanjutan (Brown & Brooks, 2010).
akhir yang nantinya akan menjadi seorang sarjana
diharapkan
2012)
menjelaskan dalam proses perkembangan karir
tujuannya yaitu bekerja dalam menjalankan
diperlukan kematangan karir yaitu situasi
tugas pada usianya yaitu bekerja pada bidang
kesiapan dari seseorang untuk mengetahui dan
pekerjaan yang sesuai dengan minat dan juga
memahami tentang arah minat dan potensi
kemampuannya. Pada kenyataannya masih
yang dimilikinya sehingga diharapkan dengan
banyak mahasiswa yang belum mengetahui
pemahamannya tersebut maka individu dapat
bidang pekerjaan yang ingin dicapai dan di
menentukan pekerjaan yang diinginkannya dan
geluti kelak (Helmi,2004). Hasil penelitian
lebih jauh lagi akan memudahkannya untuk
yang
dapat fokus pada bidang pekerjaan dan
mengenai
memiliki
(Anggraini,
arah
dilakukan
telah
Lunberg
mengenai studi
permasalahan-
permasalahan yang paling dominan yang
sejahtera dalam menjalankannya.
dirasakan oleh sarjana baru di pada beberapa universitas,
di
dapatkan
hasil
Super (Rahmad, 2013) perkembangan
bahwa
karir
pada
remaja
akhir
pada
tahap
mahasiswa memiliki kekhawatiran menjadi
perkembangan tertentu, pada tahap eksplorasi
pengangguran setelah menempuh pendidikan,
yaitu pada usia 15-24 tahun. Di masa ini orang
merasa kurang memiliki pengalaman untuk
muda sudah memikirkan berbagai alternatif
suatu pekerjaan, merasa mampu atau tidak
karier, mengumpulkan berbagai informasi
bekerja
yang
sesuai
dengan
profesi
yang
relevan,
dan
mengembangkan
dijalaninya, mampu berhasil atau tidak dalam
keterampilan yang terkait. Namun masih
menempuh hidup, merasa masih memerlukan
belum mengambil keputusan yang mengikat
berbagai informasi tentang lapangan kerja, dan
untuk pilihan karirnya.
perlu membuat rencana untuk masa depan. Sehingga
mahasiswa
yang
Santrock
mampu
mahasiswa
(Anggraini,
yang
sedang
2012) mengambil
merencanakan masa depan adalah dengan
pendidikan jenjang sarjana berada pada tahap
merencanakan karir secara tepat pada saat
eksplorasi, dimana pada tahap eksplorasi
pertama memasuki dunia perkuliahan dan
mahasiswa
ahkir perkuliahan sampai nanti bekerja di
tentang karir apa yang sesuai dengan dirinya,
perlukan adanya kematangan karir (Sartika,
merencanakan
2001).
menggunakan informasi dari diri sendiri, mulai
banyak
melakukan
masa
depan
pencarian
dengan
Menjelaskan tentang kematangan karir
mengenali diri melalui minat, kemampuan dan
adalah sebagai kesiapan kognitif dan afektif
nilai. Di tahap ini mereka perlu berusaha 3
Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
mencocokan antara potensi diri dengan bidang
dari total 130 responden sedangkan sisanya
karier yang diminati, dengan terus mencoba
yang berjumlah 35 orang akan dijadikan
mengembangkan
sampel try out penelitian.
keterampilan
yang
dibutuhkan untuk bidang karir yang akan
Teknik cara
merandomnya
dalam
dipilih nantinya.
penelitian ini dengan menggunakan cara
A. HIPOTESIS PENELITIAN
undian. Langkah-langkahnya adalah peneliti
Berdasarkan
uraian
diatas,
maka
membuat daftar gelombang 1-16 yang setiap
peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
gelombangnya
terdapat
ada Hubungan Antara Konsep Diri dengan
Fakultas Bahasa indonesia Semester Akhir
Kematangan Karir pada Mahasiswa Fakultas
Universitas PGRI Palembang yang sedang
Bahasa Indonesia Semester Akhir Universitas
mengambil skripsi yang mahasiswa nya
PGRI Palembang.
berusia
B. METODE PENELITIAN
menuliskan angka setiap gelombang dalam
sekitar
20-24
nama
mahasiswa
tahun.
Kemudian
Variabel-variabel yang digunakan dalam
lembar kertas kosong dan dipotong kecil serta
penelitian ini terdiri dari variabel tergantung
potongan tersebut digulung dan dimasukkan
yaitu kematangan karir dan variabel bebas
didalam kaleng, lalu kocok kaleng tersebut
yaitu konsep diri.
kemudian diantara angka gelombang 1-16
Populasi
adalah
yang keluar akan dijadikan sampel dalam try
mahasiswa semester akhir Fakultas Bahasa
out sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
Indonesia Universitas PGRI Palembang dari
sisanya
130 orang, dan menggunakan
penelitian.
pengambilan
penelitian
sampel
metode
akan
dijadikan
sebagai
sampel
menggunakan
Pengumpulan data dalam penelitian ini
metode Tehnik simple random sampling
menggunakan pendekatan kuantitatif. Data
karena semua individu dalam populasi baik
dalam penelitian ini diperoleh menggunakan 2
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama di
skala yaitu : skala pencarian identitas diri dan
beri kesempatan yang sama untuk dipilih
skala
menjadi anggota sampel.
penjelasan lebih jelas mengenai skala-skala
Adapun
disini
ini
karateristik
populasi
kelompok
teman
sebaya.
Adapun
tersebut adalah sebagai berikut:
penelitian yang dimaksud adalah Mahasiswa Fakultas Bahasa Indonesia FKIP, berusia 20-
1. Skala Kematangan Karir
24 tahun, semester akhir yaitu semester 8 dan semester 10 ( gelombang 1-16 ) yang sedang
Skala ini bertujuan untuk mengukur
mengambil skripsi.
kematangan karir pada remaja akhir diukur
Berdasarkan cara perhitungan sampel
dengan menggunakan skala kematangan karir
menurut Isaac dan Michael (Sugiyono, 2011)
yang disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan
dengan taraf kesalahan 5% maka sampel
pada
dalam penelitian ini akan berjumlah 95 orang
Campbell 4
aspek-aspek
menurut
(Harumi,2011)
Watkins yaitu:
&
Career
Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
planing
(perencanaan
memiliki
Aspek moral (moral self) meliputi nilai-nilai
kepercayaan diri, kemampuan belajar dari
dan prinsip-prinsip yang memberi arti dan arah
pengalaman,
bagi
dapat
karir)
membuat
pilihan
kehidupan
individu,
Aspek
psikis
pendidikan dan pekerjaan, mempersiapkan
(psychological self) meliputi pikiran, perasaan,
untuk membuat pilihan. Career exploration
dan sikap-sikap individu terhadap dirinya
(eksplorasi karir) memperoleh informasi dunia
sendiri.
kerja, menggunakan kesempatan dan sumber
Tabel 2
informasi
Blue Print Skala Konsep Diri
dari
orang
tua,
teman,guru,organisasi,pelatihan serta konselor. Career
decision
keputusan
karir)
making
(pengambilan
memiliki
kemandirian,
pilihan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan. World of word making (pengenalan terhadap pekerjaan) pengetahuan jenis-jenis pekerjaan, cara memeperoleh dan sukses dalam pekerjaan, pengetahuan peran-
C. HASIL PENELITIAN
peran dalam pekerjaan.
1. Validitas Skala Uji coba
Tabel 1
Pengukuran validitas ini dilakukan dengan
Blue Print Skala Kematangan Karir
cara menghitung koefisien skor subjek aitem yang bersangkutan. Melalui indeks daya beda aitem, maka dapat ditemukan aitem-aitem yang layak untuk digunakan dan aitem-aitem yang tidak layak (gugur) dalam penelitian. Pengujian validitas aitem-aitem alat ukur dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan batas minimum koefisien korelasi sudah dianggap memuaskan
2. Konsep Diri
jika mencapai 0,30. Namun apabila jumlah
Skala ini bertujuan untuk mengukur. Skala
aitem
yang
lolos
ternyata
masih
tidak
konsep diri buat dengan mengacu pada aspek-
mencukupi jumlah yang diinginkan, maka
aspek. yaitu : Aspek fisik (physical self) yaitu
dapat dipertimbangkan untuk menurunkan
penilaian individu terhadap segala sesuatu
sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25
yang dimiliki individu seperti tubuh, pakaian,
(Azwar, 2012).
benda miliknya, dan sebagainya, Aspek sosial
Skala kematangan karir yang berjumlah
(sosial self) meliputi bagaimana peranan sosial
60 aitem kemudian dilakukan analisis aitem,
yang dimainkan oleh individu dan sejauh mana
peneliti
penilaian
individu
terhadap
perfomanya, 5
menggunakan
batas
minimum
Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
koefisien korelasi 0,30 sehingga diperoleh 47
mengkategorikan subjek penelitian menjadi
aitem yang valid dan 13 aitem yang gugur,
dua yaitu:
yaitu aitem nomor,15, 19, 21, 23, 26, 31, 32,
Arikunto (2006) peneliti memanfaatkan deskripsi data penelitian untuk mengetahui
40, 42, 44, 46, 47, dan 60 . Skala konsep diri yang berjumlah 60 aitem
bahwa skala kematangan karir dan konsep diri.
kemudian dilakukan analisis aitem, peneliti
Penggolongan subjek dibagi menjadi dua
menggunakan
koefisien
kategori yaitu: kategori tinggi dan Rendah,
korelasi 0,30 sehingga diperoleh 48 aitem yang
sehingga didapat kategori sebagai berikut: :
valid dan 12 aitem yang gugur, yaitu aitem
skor yang berada X>(M) sebagai kategori
nomor 3, 9, 11, 22, 24, 28, 32, 33, 40, 42, 48,
tinggi dan yang berada pada X≤(M) sebagai
dan 55.
kategori rendah. Namun, pada penelitian ini
batas
minimum
2. Reliabilitas Skala Uji Coba
menggunakan kategori kematangan karir yaitu
Suatu alat tes dicobakan berulang kali
baik dan buruk sedangkan konsep diri yaitu
pada subjek yang sama sehingga mendapatkan
positif dan negatif.
skor yang sama atau relatif sama. Besar
Uji
asumsi
dilakukan
sebelum
data
koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00
dianalisis, yakni meliputi uji normalitas dan uji
sampai dengan 1,00 dan tidak ada patokan
linearitas. Uji normalitas dan uji linieritas
pasti. Jika koefisien reliabilitas semakin
merupakan
mendekati 1,00 berarti terdapat konsistensi
pengetesan nilai korelasi, maksudnya adalah
hasil ukur yang semakin sempurna (Azwar,
agar
2013).
menyimpang dari kebenaran yang seharusnya
Uji reliabilitas terhadap kedua skala hanya
ditarik (Hadi, 2001).
dikenakan
pada
aitem-aitem
yang
telah
Uji
syarat
kesimpulan
normalitas
sebelum
yang
dilakukannya
ditarik
dilakukan
tidak
untuk
memenuhi syarat validitas. Uji reliabilitas
mengetahui kenormalan data sebaran di dalam
terhadap skala kematangan karir menggunakan
data penelitian, dimana yang menjadi syarat
teknik korelasi Cronbach’s Alpha dengan
untuk dilaksanakan bahwa data tersebut
koefisien reliabiltas alphanya adalah 0.969.
normal apabila nilai data lebih dari taraf
Sedangkan skala konsep diri menggunakan
signifikan yang telah ditentukan yaitu p>0,05
teknik korelasi Cronbach’s Alpha dengan
dengan uji Kolmogorov Smirnof. Kaidah yang
koefisien reliabiltas alphanya adalah 0.961.
digunakan untuk mengetahui normal tidaknya
sehingga memenuhi syarat untuk dipergunakan
sebaran data adalah jika p>0,05 maka sebaran
sebagai alat ukur untuk pengambilan data
dinyatakan normal, sebaliknya jika p<0,05
dalam penelitian ini.
maka sebaran dinyatakan tidak normal.
Pada penelitian ini tentang hubungan
Uji normalitas dengan menggunakan
antara kematangan karir dengan konsep diri
teknik one-sample Kolmogorof-Smirnov Test
pada mahasiswa Fakultas Bahasa Indonesia
dari program SPSS 20.0 for Windows, maka
Universitas
dapat disimpulkan bahwa data variabel konsep
PGRI
Palembang.
Peneliti 6
Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
diri dikatakan normal karena skor K-S-Z=
faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
0,697 ; p= 0,716 dimana p>0,05. Selanjutnya
kematangan karir namun tidak diteliti oleh
variabel
peneliti.
kematangan
karir
dikatakan
berdistribusi normal karena skor yang ada pada K-S-Z= 0,723 ; p= 0,673 dimana p>0,05.
D. PEMBAHASAN
Hasil uji normalitas ini menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil perhitungan stastistik
konsep diri dengan kematangan karir memiliki
dalam penelitian ini dan hasil uji hipotesis
sebaran normal.
untuk membuktikan bahwa terdapat hubungan
Uji
Linieritas
yang
yang signifikan antara konsep diri dengan
dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
kematangan karir pada mahasiswa Fakultas
variabel bebas yaitu konsep diri dan variabel
Bahasa
tergantung
Uji
mengambil
skripsi
Universitas
linieritas uji Regression Curve Estimation.
palembang.
Analisis
dilakukan
Kaidah yang digunakan adalah jika p<0,05
menggunakan uji regresi sederhana yang
berarti hubungan antara kedua variabel adalah
hasilnya menunjukkan adanya penerimaan
linier, jika p>0,05 maka hubungan antara
terhadap
kedua variabel tidak linier. Hasil uji linieritas
tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien
antara konsep diri dengan kematangan karir
korelasi r =0,305, F= 9, 515 dengan nilai
dalam penelitian ini adalah nilai p=0,003 dan
signifikansi p = 0,003 dan probability p ≤ 0,05.
F=9,515. Dimana nilai p < 0,05 yang berarti
Ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
ada hubungan linier antara konsep diri dengan
signifikan
kematangan karir. Selanjutnya analisis data
kematangan karir yang terlihat dari setiap
dengan statistik parametrik dilakukan.
masing-masing aspek konsep diri dan aspek
yaitu
merupakan
kematangan
uji
karir.
Hasil uji hipotesis pada penelitian ini
Indonesia
hipotesis
semester
yang
antara
akhir
PGRI dengan
diajukan.
konsep
yang
diri
Hasil
dengan
kematangan karir yaitu, 1. Aspek fisik dengan
teknik regresi sederhana dilakukan dengan
aspek
variable konsep diri dengan kematangan karir,
kepercayaan diri terhadap penampilannya dan
dan diperoleh hasil nilai korelasi antara kedua
tidak percaya diri ketika disekitar teman-
variabel yaitu r = 0,305 dengan nilai R² (R
temannya, merasa penampilannya tidak rapi,
Square) = 0,093 dan p = 0,003 dimana p <
sulit berbicara dengan teman maupun orang
0,05. Ini berarti bahwa ada hubungan yang
tua,
signifikan
kemampuan yang dimiliki selama perkuliahan
antara
konsep
diri
dengan
perencanaan
kurangnya
karir
kepercayaan
diri
merasa
akan
kematangan karir pada mahasiswa Fakultas
berlangsung,
Bahasa Indonesia semester akhir Universitas
mengenali dan mengetahui seberapa besar
PGRI Palembang. Sumbangan efektif yang
kemampuan yang dimiliki selama perkuliahan,
diberikan oleh variabel konsep diri terhadap
memilih jurusan dan pekerjaan tidak sesuai
kematangan karir adalah sebesar 0,093 atau
dengan keinginan melainkan mengikuti teman
9,3%. Jadi masih terdapat 90,7% pengaruh dari
ataupun kehendak dari orang tua, belum 7
sehingga
kurangnya
kurang
Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
memiliki perencanaan ingin bekerja dimana
memiliki keinginan khusus ketika lulus kuliah,
ketika lulus kuliah. 2. Aspek sosial dengan
di karenakan ketidak percayaan dalam diri
eksplorasi karir yaitu, sulit berinteraksi antar
bahwa ia akan mampu bersaing dengan
sesama teman, sulit menerima saran dan
mahasiswa universitas lain dalam suatu bidang
kritikan dari teman, ketika berkumpul lebih
pekerjaan, belum mengetahui berbagai jenis
senang sendiri, sulit untuk menyesuaikan diri
pekerjaan, tidak mengetahui bagaimana peran-
ketika sedang berkumpul, sehingga tidak
peran dalam bidang pekerjaan yang diinginkan
menanyakan
mengenai
ketika lulus kuliah dan tidak perlu mengetahui
informasi mengenai pekerjaan yang cocok
peran ataupun syarat ketika ingin bekerja.
dengan mata kuliah yang diambil dan tidak
Hubungan ini pun didukung dengan teori
ingin menerima saran yang diberikan oleh
Osipow (Hasan,2006) bahwa faktor-faktor
teman mengenai bidang pekerjaan yang sesuai
yang mempengaruhi kematangan karir salah
dengan jurusan yang diambil nanti ketika lulus
satunya adalah kurang nya konsep diri.
kepada
teman
kuliah, tidak mendapatkan informasi mengenai
Hubungan antara
kedua variabel ini
beberapa bidang pekerjaan dari teman maupun
menunjukan bahwa bentuk konsep diri dapat
organisasi yang diadakan oleh pihak fakultas
digunakan untuk memprediksi kematangan
dan tidak mengikuti pelatihan-pelatihan yang
karir
diadakan oleh pihak kampus maupun diluar
Indonesia semester akhir Universitas PGRI
pihak kampus. 3. Aspek moral dengan aspek
Palembang.
pengambilan keputusan karir yaitu, tidak
konsep diri secara proposional akan diikuti
mampu
oleh tingginya kematangan karir atau konsep
bersikap
bertanggung
dengan
jawab
jujur,
ketika
susah
melakukan
diri
pada
mahasiswa
Fakultas
Dengan kata
merupakan
lain hubungan
salah satu faktor
mempengaruhi
peraturan-peraturan
oleh
ditunjukan dari hasil analisis pada tabel model
pihak kampus, ketika melakukan kesalahan
summary dimana sumbangan efektif konsep
hanya
memilih
diri dengan kematangan karir dapat dilihat dari
kuliah bukan dari
koefisien determinan (R square) yaitu sebesar
kehendak diri sendiri melainkan kehendak
0.093 konsep diri memberikan sumbangan
orang tua bukan memilih atas minat dan
efektif sebesar 9.3% terhadap kematangan
potensi yang dimilikinya, tidak mengetahui
karir, sementara sisanya 90.7% variabel lain
ketika lulus kuliah akan bekerja dimana dan
yang juga berpengaruh terhadap kematangan
menjadi apa. 4. Aspek psikis dan aspek
karir namun tidak diteliti oleh peneliti.
pengenalan
yaitu,
Sumbangan konsep diri dengan kematangan
memerlukan kemampuan yang baik untuk diri
karir yang memberikan sumbangan paling
sendiri, kurang memiliki kemampuan di
sedikit namun tetap memberikan sumbangan
jurusan
memiliki
nya pada kematangan karir dapat dilihat dari
keinginan untuk bersaing dengan teman, tidak
aspek moral yaitu saat melakukan kesalahan
diam,
sehingga
pekerjaan saat lulus
terhadap
yang
diambil,
ditetapkan
ketika
pekerjaan
tidak
8
karir
yang
kesalahan pada saat kuliah, sering melanggar yang
kematangan
Bahasa
dengan
Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
hanya diam, tidak bertanggung jawab ketika
Hasil pengkategorisasian diperoleh dari 60
melakukan kesalahan, menatap mata dosen
mahasiswa
semester
akhir
terdapat
46
dan teman pada saat berbicara dan melanggar
mahasiswa atau 48,42% yang konsep diri nya
peraturan-peraturan yang telah di tetapkan
positif dan 49 mahasiswa atau 51,58%
pihak kampus maupun fakultas.
mahasiswa yang konsep diri nya negatif.
Menurut Calhoun & Acocella (Ghufron &
Sehingga dapat disimpulkan dari kesuluruhan
Risnawati, 2010) konsep diri adalah apa yang
sampel penelitian ada beberapa mahasiswa
dipikirkan dan dirasakan tentang dirinya
Fakultas Bahasa Indonesia semester akhir
sendiri. Ada dua konsep diri, yaitu konsep diri
yang mengambil skripsi Universitas PGRI
yaitu konsep diri komponen kognitif yang
memiliki konsep diri negatif yaitu 49 atau
berdasarkan pengetahuan individu tentang
51,58% mahasiswa.
dirinya dan komponen efektif yang merupakan
Sementara itu penelitian mengenai konsep
penilaian individu terhadap dirinya sendiri
diri pernah dilakukan oleh Sanchez dan Roda
yang akan membentuk bagaimana penerimaan
(2003) dengan judul Relationships Between
terhadap diri dan harga diri individu, dan dia
Self-Concept And Academic Achievement In
membagi konsep diri menjadi dua yaitu
Primary Students. Tujuan dari penelitian ini
konsep diri positif maupun konsep diri negatif.
mengusulkan pada verifikasi tingkat asosiasi
Menurut Calhoun & Acocella (Ghufron &
dan prediksi antara konsep diri dan prestasi
Risnawati,
2010)
membagi
diri
akademik ,serta menentukan sifat psikometrik
menjadi dua kategori, yaitu konsep diri positif
kuesioner SDQ. Sampel dibentuk dari 245
dan negatif. Ciri konsep diri yang positif
siswa sekolah dasar saat ini belajar di tempat
adalah yakin terhadap kemampuannya diri
umum
sendiri dalam mengatasi masalah, merasa
Almeria
sejajar dengan orang lain, menerima pujian
memperoleh struktur faktorial untuk skala
tanpa rasa malu, sadar bahwa tiap orang
yang sama yang diperoleh Elexpuru, dan
mempunyai, keragaman perasaan, hasrat, dan
indeks keandalan yang memadai. Menemukan
perilaku yang tidak di setujui oleh masyarakat
hubungan erat antara konsep diri dan ukuran
serta mampu mengembangkan diri karena
kinerja akademik, selain itu menunjukkan
sanggup
aspek-aspek
jumlah konsep diri dengan konsep diri
kepribadian yang buruk dan berupaya untuk
akademik adalah prediktor yang baik dari
mengubahnya. Sementara itu, ciri konsep diri
kinerja umum.
mengungkapkan
konsep
atau
sekolah
bersubsidi
(Spanyol),
hasil
Provinsi penelitian
negatif adalah yaitu ciri konsep diri negatif
Super (Santrock, 2003) Hubungan antara
adalah peka terhadap kritik, responsif terhadap
konsep diri dengan kematangan karir yaitu
pujian, punya sikap hiperkritis, cenderung
bahwa
merasa tidak disukai orang lain, dan pesimistis
peranan
terhadap kompetisi.
seseorang. dia percaya bahwa masa remaja
9
konsep utama
diri
individu
dalam
memainkan
pemilihan
karir
Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
merupakan
saat
seseorang
membangun
jenis-jenis pekerjaan yang sesuai dengan
konsep diri tentang karir. Winkel
&
Hastuti
kemampuannya, tidak memperoleh cara untuk (Kaswan,
2014)
sukses dalam pekerjaan serta tidak mengetahui
menyatakan bahwa kematangan karir adalah
peran-peran pekerjaan yang diinginkan.
keberhasilan individu menyelesaikan tugas
Hasil pengkategorisasian diperoleh dari 60
perkembangan karir yang khas pada tahap
mahasiswa
perkembangan karir. Kematangan karir juga
mahasiswa atau 49,47 % yang memiliki
merupakan kesiapan afektif dan kognitif dari
kematangan
individu
mahasiswa atau 50,53% mahasiswa yang
untuk
mengatasi
tugas-tugas
semester
karir
akhir
terdapat
yang baik
memiliki
karena perkembangan biologis, sosial dan
Sehingga dapat disimpulkan dari kesuluruhan
harapan dari masyarakat yang telah mencapai
sampel penelitian ada beberapa mahasiswa
tahap perkembangan tersebut. Kesiapan efektif
Fakultas Bahasa Indonesia semester akhir
terdiri dari perencanaan karir dan eksplorasi
yang mengambil skripsi Universitas PGRI
karir sementara kesiapan kognitif terdiri dari
memiliki kematangan karir buruk yaitu 48 atau
kemampaun
50,53% mahasiswa.
keputusan
dan
wawasan mengenai dunia kerja. Kategorisasi
yang buruk.
Kematangan karir buruk pada mahasiswa Crites
semester akhir di Fakultas Bahasa Indonesia
aspek-aspek
semester akhir Universitas PGRI Palembang
kematangan karir yang baik adalah mampu
yang dapat dilihat dari aitem skala yang telah
perencanaan
perencanaan
di buat berdasarkan aspek-aspek kematangan
melalui sikap terhadap masa depan), Karir
karir. Menurut Crites (Hasan, 2006) yaitu : 1.
eksplorasi (sikap terhadap sumber informasi),
Perencanaan Karir (Career planning) memiliki
Pengambilan keputusan karir (pengetahuan
kepercayaan diri, kemampuan belajar dari
tentang
pengalaman,dapat
(Hasan,
2006)
kematangan
karir
48
perkembangan yang dihadapkan kepadanya,
mengambil
kematangan
dan
47
mengatakan
karir
prinsip
(tingkat
dan
cara
karir
pengambilan
membuat
pilihan
keputusan), Pengenalan terhadap pekerjaan
pendidikan dan pekerjaan, mempersiapkan
(pengetahuan tentang jenis-jenis pekerjaan,
untuk membuat pilihan. 2. Eksplorasi Karir
cara untuk memperoleh dan sukses dalam
(Career exploration) memperoleh informasi
pekerjaan serta peran-peran dalam dunia
dunia kerja, menggunakan kesempatan dan
pekerjaan). sebaliknya kematangan karir yang
sumber
buruk adalah tidak mempunyai perencanaan
teman,guru,organisasi,pelatihan serta konselor.
karir terhadap masa depan, tidak memperoleh
3. Pengambilan keputusan karir (Career
dan mencari
decision
informasi dunia kerja kepada
informasi
making)
dari
orang
kemandirian,
tua,
pilihan
keluarga, lingkungan dan orang-orang yang
pekerjaan yang sesuai dengan minat dan
berpengalaman, tidak memiliki kemandirian
kemampuan,metode dan prinsip mengambil
dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan
keputusan menyelesaikan masalah termasuk
minat dan kemampuan, tidak mengetahui
memilih 10
pendidikan
dan
pekerjaan.
4.
Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
Pengenalan terhadap pekerjaan (World of word
yang
making)
jenis-jenis
kesalahan seperti mahasiswa yang mengisi
pekerjaan,cara memeperoleh dan sukses dalam
skala dengan tidak serius atau mengerjakan
pekerjaan, pengetahuan peran-peran dalam
dengan terburu-buru tanpa memperhatikan
pekerjaan.
skala yang di berikan. Berdasarkan uraian dan
pengetahuan
Penelitian kematangan
dengan karir
menggunakan
sebagai
analisis
memungkinkan
data
di
atas,
terjadinya
peneliti
satu
menyimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan
variabelnya adalah penelitian yang pernah
oleh peneliti yaitu ada hubungan antara konsep
dilakukan Hasan ( 2006 ) dengan judul career
diri dengan kematangan karir dalam penelitian
Maturity of Indian Adolescents as a function of
ini diterima. Adapun bunyi dari hipotesis
self-concept
and
penelitian ini berdasarkan hasil analisis data
Gender. Tujuan dari bangian ini untuk
yang telah dilakukan adalah ada hubungan
menguji secara empiris bahwa apakah konsep
yang signifikan antara konsep diri dengan
diri, aspirasi kerja dan gender kerja cara
kematangan karir.
mandiri atau interaksi satu sama lain mampu
E. KESIMPULAN
Vocational
salah
hasil
terbatas
Aspiration
menghasilkan Varians dalam kematangan karir
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
kasus hindi remaja india belajar berbicara di
analisis data dan pembahasan, maka peneliti
kelas X. Dengan hasil semua tiga variabel
menarik kesimpulan bahwa ada hubungan
independen yang di temukan cukup potensial
yang
dalam menghasilkan farian kematangan karir.
kematangan karir mahasiswa Fakultas Bahasa
Kecuali beberapa pengecualian interaksi tidak
Indonesia semester akhir Universitas PGRI
di temukan signifikan, sedangkan interaksi
Palembang. Sumbangan variabel konsep diri
urutan ke dua di temukan signifikan untuk
yaitu 9.3% terhadap kematangan karir pada
hampir semua komponen kematangan karir.
mahasiswa
Kecilnya hasil sumbangan efektif yang diberikan
oleh
konsep
diri
signifikan antara konsep diri dengan
Fakultas
Bahasa
Indonesia
semester akhir Universitas PGRI Palembang.
terhadap
kematangan karir adalah 9,3 % itu disebabkan
DAFTAR PUSTAKA
juga oleh pada saat penyebaran data dilakukan,
Agustiani. (2009). Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja. Bandung: PT Refika Aditama Amalia & Muhari. (2013). Hubungan Antara Adversity Quotient Dengan Kematangan Karir pada Peserta Didik Di Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Surabaya. Jurnal Psikologi Indinesia. Character, Volume 02 Nomor 01. Anggraini. (2012). Gambaran Kematangan Karir Pada Mahasiswa yang Meingikuti Unit Kegiatan Mahasiswa di
waktu yang diberikan pihak Fakultas Bahasa indonesia terhadap peneliti tergolong singkat dikarenakan pihak fakultas disibukkan dengan kegiatan pengajuan judul skripsi, bimbingan mahasiswa, serta pendaftaran mahasiswa yang mengikuti seminar. Sehingga peneliti harus meminjam jam mahasiswa lebih kurang 45 menit dengan meminta izin pada kaprodi yang bersangkutan. Pengerjaan skala dengan waktu 11
Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
Universitas Sumatera Utara. Jurnal Psikologi Indinesia. Volume 01 Nomor 01, 23-28. Andriani & Ni’matuzahroh (2013) juga melakukan penelitian dengan judul Konsep Diri Dengan Konfromitas Pada Komunitas Hijabers. Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta Ary, Andayani, & Sawitri. (2009). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Penyesuaian Sosial Siswa Kelas Akselerasi Di SMP Negeri 2 Dan SMP PL Domenico Savio Semarang.(skripsi, Tidak diterbitkan).Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Baron & Byrne. (2002). Psikologi sosial : Edisi 1 Jakarta: Erlangga Brown & Brooks. (2010). Charier Choice And Development. San Fransisco : Jossey Bass Publisher. Coertse & Schepers. (2009). Some personality and cognitive coralates of career maturity. Journal of industrial Psychology rand Afrikaans university. Vol. 30, no 2. Djaali. (2003). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksera Fatimah. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia Ghufron & Risnawati, S. (2010). Teori-teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Gibson & Mitchell. (2011). Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Handini. (2010). Hubungan Konsep Diri Dengan Kecendrungan Berperilaku Bulying Siswa SMAN 70 Jakarta (Skripsi, tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Islam negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta Hasan. (2006). career Maturity of Indian Adolescents as a function of selfconcept Vocational Aspiration and Gender. Journal Of Indian Academy Of Applied Psychology. Vol. 32, No. 2, 127-134. Islamudin, H. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Kaswan. (2014). Career Development. Bandung : Alfabeta
Maria, U. (2007). Peran Persepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri Terhadap Kecendrungan Kenakalan Remaja. Tesis (Tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Pudjijogyanti, R.C. (1993). Konsep Diri Dalam Pendidikan. Jakarta: Penerbit Acan. Rachmawati. (2012).Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kematangan Karir Pada Mahasiswa Tingkat Awal Dan Tingkat Akhir Di Universitas Surabaya.Jurnal Psikologi Indonesia. Calyptra:Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol 1 No 1 Rahmad. (2013). Bimbingan Karir Suatu Kajian Teoritis. Pekanbaru: Riau Creative Multimedia. Rahman. (2013). Psikologi Sosial Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Empirik: Edisi 1. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Rahmat. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakara. Reksoatmodjo, N.T. (2009). Statistika dan Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Refika aditama. Salim.(2010, juni 19). Re: Peran Sebagai Mahasiswa. Diakses dari http://peranmahasiswa.blogspot.com. Sanchez & Roda. (2003) Relationships Between Self-Concept And Academic Achievement In Primary Students. Journal of research in educational psychology and psychopedagogy. Vol. 1(1), 95-120. Santrock. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja: Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga Sarwono & Meinarni. (2009). Psikologi Sosial.Jakarta: Salemba Humanika Savickas, M.I., (2001). Development Perspective On Vocational Behavior. Career Pattern. Salience And Themes. International Journal For Educational And Vocational Guidance, 1, 49-57. Soemanto. (2012). Psikologi Pendidikan:Edisi Baru. Jakarta: Rineka Cipta Sujarwo, S. (2013). Modul Kuliah dan Praktikum Aplikasi Komputer: SPSS (Diktat Kuliah Tidak Diterbitkan). Universitas Bina Darma : Palembang Sugiyono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta 12
Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang 2015
Suryanti, Yusuf, & Priyatama. (2011). Hubungan Antara Locus of control internal dan Konsep Diri dengan Kematangan Karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 surakarta. Jurnal psikologi indonesia.vol 3 no 5 Zulkaida & Kurniati. (2007). Pengaruh Locus Of Control Dan Efikasi Diri Terhadap Kematangan Karir Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).Jurnal Psikologi Indonesia. Vol 2.
13