ANALISIS SENS SITIVITAS S INDIKA ATOR PEN NGELOLA AAN HUTAN ALAM A PR RODUKSII RAMAH LINGKUNGAN : STUDI KAS SUS DI IU UPHHK/HP PH PT. SA ARI BUM MI KUSUM MA
RUSMAN
SE EKOLAH PASCAS SARJANA A INSTITUT PE ERTANIA AN BOGO OR B BOGOR 2008
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul Analisis Sensitivitas Indikator Pengelolaan
Hutan Alam Produksi Ramah LIngkungan :
Studi Kasus di IUPHHK/HPH PT. Sari Bumi Kusuma Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah adalalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, Maret 2008
Rusman NRP P052040061
ABSTRACT RUSMAN. Sensitivity Analysis of Indicator of Sustainable Forest Management of Production Natural Forest: Case Study of IUPHHK/HPH of PT Sari Bumi Kusuma. Under academic supervision of Hadi Sukadi Alikodra and Herry Purnomo. Sensitivity analysis of indicator is a modeling with the study objectives of constructing a model of indicators sensitivity of management of production natural forest which interact and inter affecting at the level of Concession Permit of Timber Forest Product Utilization Business (IUPHHK) in the area of PT. Sari Bumi Kusuma. There was environmental change due to human activity pressure (stakeholders and local community) and other natural factors, with indicator which had been determined for a management of production natural forest. Method of vegetation analysis used analysis of Importance Value Index. Soil analysis used USLE. Analysis of owa primate (Hylobates muelleri) used Indices Ponctuel of d’Abundance (IPA). Analysis of indicator sensitivity used the following phases (1) identification of indicators/issues/problems, objectives and definitions; (2) model conceptualization; (3) model specification (4) model evaluation and (5) use of model by constructing scenarios. Results of study, namely analysis on criteria and indicators of vegetation showed difference between virgin forest, logged over forest of Selective Logging and Strip Planting (TPTJ) and logged over forest of Indonesian Selective Logging and Planting (TPTI). Seedling stage in virgin forest comprised 28 000 per hectare, that of sapling stage 2600 per hectare; that of pole stage 204 per hectare; and that of tree stage 184 per hectare. Seedling stage in logged over forest of TPTJ comprised 3 173.73 per hectare; that of sapling stage 546.34 per hectare; that of pole stage 48.78 per hectare; and tree stage 142.07 per hectare. Seedling stage in logged over forest of TPTI comprised 2 357.14 per hectare; that of sapling stage 556 per hectare; that of pole stage 46.84 per hectare; and tree stage 86.76 per hectare. Size of Kalimantan owa primate population (Hylobates muelleri) in virgin forest was 0.109 per hectare, that in logged over forest of TPTJ was 0.087289 per hectare; that in logged over forest of TPTI was 0.065484 per hectare. Soil erosion occurring in primary forest was as much as 0.2310 tons per hectare per year; that in logged over forest of TPTJ was 0.8202 tons per hectare per year; and that of logged over forest of TPTI was 0.943 tons per hectare per year. Indicator which was sensitive in this study was increase in the fraction of growth rate and decrease in the fraction of death rate of seedlings; and increase and decrease of fraction of logging rate which created impacts on vegetation existence at seedling stage, sapling stage, pole stage and tree stage. Vegetation dynamics of each strata would affect the condition of habitat quality and existence of Kalimantan owa population (Hylobates muelleri) per hectare and soil erosion in each rotation. Results of analysis of the five scenarios which described the best forest condition of the annual working plan of 2007, up to year 2056 (rotation I through rotation II) occurred in scenario 2 with logging of 20%, seedling growth rate of 5.54% and seedling mortality rate of 94.47%. Keywords: Sensitivity analysis, indicator, management of natural production forest, environmentally friendly
RINGKASAN
RUSMAN. Analisis Senisitivitas Indikator Pengelolaan Hutan ALam Produksi Ramah Lingkungan : Studi Kasus di IUPHHK/HPH PT. Sari Bumu Kusuma, dibimbing oleh HADI SUKADI ALIKODRA dan HERRY PURNOMO. Karya Ilmiah ini menyajikan suatu pemodelan dengan tujuan penelitian untuk membangun sebuah model sensitivitas indikator-indikator pengelolaan hutan alam produksi yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi ditingkat konsesi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) di areal PT. Sari Bumi Kusuma. Adanya perubahan lingkungan akibat pengaruh tekanan aktifitas manusia (stakeholder s and local community) dan pengaruh alam lainnya, dengan indikator yang telah ditentukan untuk suatu pengelolaan hutan alam produksi akan mengalami, perubahan, pengurangan maupun penambahan. Metode analisis vegetasi menggunakan analisis Indeks Nilai Penting = KR + DR + FR , Rumus USLE (Wischermeir dan Smith 1978) adalah : A = R x K x L x S x C x P, analisis primata Owa (Hylobates muelleri ) menggunakan PA (Indices Ponctuel of d’Abundance) berdasarkan rumus Shannon Winner: H' = - S {ni/N x Lnn (ni/N)} (i=1); análisis sensitivitas indikator dengan menggunakan fase-fase (Purnomo 2005), yaitu (1) Identifikasi indikator/isu/masalah, tujuan dan batasan; (2) Konseptualisasi model dengan menggunakan ragam metod seperti diagram kotak dan panah, diagram sebab-akibat, diagram stok (stoc) dan aliran (flow) atau diagram klas dan diagram sekuens; (3) Spesifikasi model dengan merumuskan makna diagram, kuantifikasi dan atau kualifikasi komponen indikator yang diperlukan ; (4) Evaluasi model yaitu mengamati kelogisan model dan membandingkan dengan dunia nyata atau model yang serupa jika ada dan diperlukan ; (5) Penggunaan model yaitu membuat skenario-skenario ke depan atau alternative kebijakan . Hasil analisis sensitivitas dalam penelitian ini yaitu, Vegetasi pada plot contoh penelitian menunjukan adanya perbedaan antara hutan primer, hutan bekas tebangan TPTJ dan hutan bekas tebangan TPTI. Hutan primer jumlah vegetasi tingkat semai sebanyak 28.000 per hektar; tingkat pancang sebanyak 2.600 per hektar; tingkat tiang sebanyak 204 per hektar; tingkat pohon 184 per hektar. Hutan bekas tebangan TPTJ tingkat semai sebanyak 3.173,73 per hektar; tingkat pancang sebanyak 546,34 per hektar; tingkat tiang sebanyak 48,78 per hektar dan tingkat pohon sebanyak 142,07 per hektar. Hutan bekas tebangan TPTI tingkat semai sebanyak 2.357,14 per hektar; tingkat pancang sebanyak 556 per hektar; tingkat tiang sebanyak 46,84 per hektar dan tingkat pohon sebanyak 86,76 per hektar. Jumlah populasi primata Owa Kalimantan (Hylobates muelleri) pada hutan primer sebanyak 0,109 per hektar, hutan bekas tebangan TPTJ sebanyak 0,087289 per hektar dan hutan bekas tebangan TPTI sebanyak 0,065484 per hektar. Erosi tanah yang terjadi pada hutan primer sebanya 0,2310 ton per hektar per tahun; hutan bekas tebangan TPTJ sebanyak 0,8202 ton per
hektar per tahun dan hutan bekas tebangan TPTI 0.943 ton per hektar per tahun. Indikator yang sensitif dalam penelitian adalah peningkatan fraksi laju pertumbuhan atau penurunan fraksi laju kematian semai, peningkatan dan penurunan fraksi laju penebangan yang memberikan dampak terhadap keberadaan vegetasi tingkat semai, tingkat pancang, tingkat tiang dan tingkat pohon. Dinamika jumlah vegetasi masing-masing strata tersebut akan mempengaruhi kondisi lingkunga/kualitas habitat dan keberadaan populasi Owa Kalimantan (Hylobates muelleri) per hektar, serta erosi tanah masing-masing daur. Hasil analisis kelima skenario yang menggambarkan kondisi hutan RKT 2007 terbaik sampai tahun 2056 (daur I sampai Daur II) adalah terjadi pada skenario 2 dengan penebangan 20%, laju pertumbuhan semai 5,54% dan laju kematian semai 94,47%. Keywords :
analisis sensitivitas, indikator, pengelolaan hutan alam produksi ramah lingkungan.
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagaian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
ANALISIS SENSITIVITAS INDIKATOR PENGELOLAAN HUTAN ALAM PRODUKSI RAMAH LINGKUNGAN : STUDI KASUS DI IUPHHK/HPH PT. SARI BUMI KUSUMA
RUSMAN
Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Tesis
:
ANALISIS SENSITIVITAS INDIKATOR PENGELOLAAN HUTAN ALAM RAMAH LINGKUNGAN STUDI KASUS DI IUPHHK/HPH PT. SARI BUMI KUSUMA
Nama
: Rusman
NIM
:
P052040061
Disetujui
Komisi Pembimbing,
Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra, MS Ketua
Dr. Ir. Herry Purnomo, M.Com Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof.Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, M.S
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS
Tanggal ujian : 16 April 2008
Tanggal lulus :
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Prof. Dr. Ir. Endang Suhendang, MS
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya dengan perkenaanNya-lah Penelitian ini dapat disusun dengan lancar, sukses dan insya Allah bermanfaatt bagi dunia kehutanan Indonesia. Penelitian yang berjudul “Analisis Sensitivitas Indikator Pengelolaan Hutan Alam Ramah Lingkung Studi Kasus di IUPHHK/HPH PT. Sari Bumi Kusuma” ini bertujuan untuk Mengkaji dan mengidentifikasi indikator-indiktor pengelolaan hutan alam produksi pada hutan alam IUPHHK/HPH PT. Sari Bumi Kusuma serta Membangun model sensitivitas indikator-indikator pengelolaan hutan alam produksi yang ramah lingkungan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2006 hingga Agustus 2007 di Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. Pada kesempatan ini, Penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. H.Hadi S. Alikodra, MS. dan Dr. Ir. Herry Purnomo, M.Comp selaku pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dan perbaikan dalam penyempurnaan penelitian ini, dan Prof. Dr. Ir. Endang Suhendang, MS selaku penguji luar Komisi, tidak lupa pula penulis sampaikan terima kasih kepada Dr. dr. Tri Edi Budi Soesilo, M.Si yang telah banyak memberikan masukan dalam pengembangan model analisis sistem. Terima kasih penulis sampaikan pula kepada Bapak Ir. Nana Suparna selaku Direktur Produksi PT. Sari Bumi Kusuma yang telah memberikan kesempatan, tempat dan waktu untuk melakukan penelitian di areal kerja IUPHHK/HPH PT . Sari Bumi Kusuma dan staf di lapangan (Camp Nanga Nuak, Camp 53 dan Camp 54) yang telah membantu dalam pengambilan data lapangan. Penghargaan yang tidak terucapkan kepada istri tercinta yang telah mendorong, mendukung, membantu, memanjatkan do’a dan mendampingi penulis dalam menyelesaikan studi ini, penulis sampaikan terima kasih tak terhingga kepada orangtua penulis, kakak dan adik yang memberikan dukungan do’a, moril dan spiritual selama penulis mengikuti perkuliahan di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Semoga Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi dunia kehutanan khususnya pengelolaan hutan alam produksi, dan dengan segala kerendahan hati penulis menerima berbagai masukan dalam upaya penyempurnaan penelitian ini. Sekian dan terima kasih. Bogor, April 2008 Rusman