PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini bagi : Allah Bapa yang telah memberi cinta tak terhingga, terimakasih atas nafas kehidupan ini. Bunda Maria pelindungku, Papa, Mama, Adikku, Kakek-nenek dan keluarga besarku Sahabat, Teman-teman,Orang-orang disekitarku Yang menemani dan memberi pelajaran hidup yang indah bagiku...
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“ Biarkan mereka berkembang dan berbunga Sejelek apapun bunganya, Akan mempunyai daya tarik tersendiri”
-In memoriam R. Noto Boedojo-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Studi Deskriptif Tentang Metode Pengajaran dan Perilaku Anak Di TK Negeri danTK Swasta Di Kota Yogyakarta Wilis Mahardyaning Mientorosasi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Penelitian ini merupakan sebuah studi deskriptif yang bertujuan menggambarkan metode pengajaran yang dilakukan di TK Negeri dan TK Swasta di Kota Yogyakarta dan menggambarkan perilaku yang banyak ditampakkan anak dalam menganggapi metode yang sedang diterapkan. Tema ini diambil dengan melihat fenomena perkembangan TK yang makin pesat. TK diperuntukkan bagi anak usia 4-6 tahun. Fase usia ini termasuk dalam periode emas kehidupan seseorang. Pengalaman menjadi hal yang penting bagi usia ini. TK sebagai lembaga prasekolah diharapkan bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan melalui penggunaan metode pengajaran yang sesuai sehingga tahapan perkembangan anak berlangsung optimal. Subjek penelitian adalah satu TK Negeri dan dua TK Swasta Katolik yang ada di kota Yogyakarta. Pemilihan subjek dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui wawancara dengan kepala sekolah, observasi awal, dan melakukan observasi lanjutan dengan mengikuti kegiatan kelas secara intensif selama dua minggu. Pencatatan data metode pengajaran melalui wawancara dan observasi dengan pencatatan naratif (kualitatif) dan teknik even sampling untuk mencatat frekuensi perilaku yang muncul (kuantitatif). Hasil Penelitian menunjukkan, metode pengajaran yang paling banyak diterapkan di ketiga TK adalah metode pemberian tugas meskipun terdapat perbedaan cara dalam pengorganisasian kelas ketika metode dilaksanakan. Metode lain yang diterapkan adalah metode tanya jawab di TK Tarakanita dan TK Negeri 2 dan metode demonstrasi di TK Grha Asih anak. Perilaku yang banyak muncul ketika pelaksanaan metode pemberian tugas di ketiga TK adalah perilaku menyimak guru, perilaku mengerjakan tanpa banyak tanya dan perilaku mengerjakan sendiri dengan tekun. Secara sosial perilaku ini sesuai namun disisi lain memperlihatkan terhambatnya perkembangan kepribadian dalam hal spontanitas anak. Perilaku terbanyak saat tanya jawab di TK Tarakanita adalah perilaku menyimak guru. Di TK Negeri 2 adalah menyimak guru dan mengikuti dengan aktif. Perilaku saat metode demonstrasi dilaksanakan di TK Grha Asih Anak adalah perilaku mengikuti dengan aktif.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Studi Deskriptif Tentang Metode Pengajaran dan Perilaku Anak Di TK Negeri danTK Swasta Di Kota Yogyakarta Wilis Mahardyaning Mientorosasi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 This was a qualitative descriptive research which is aimed to describe the education methods in government kindergaten and private kindergaten in Yogyakarta and also the children behavior when education method was given. The researcher was interest to this case since there was a social phenomenon which showed that kindergaten were grow rapidly. Kindergaten is a preschool for 4-6 years old children. This is the golden age for human. Experience is the most important things in this ages. Children will be able to explore it self when they have a good experience with the environment. Kindergaten by the education methods must be able to give the good experience for children. The subject of the research was one government kindergaten and two private kindergaten in Yogyakarta. The subject was chosen using purposive sampling method. The data gathered using two methods. The first data implemented with narattive recording. Education methods data gathered from the interview with the principles and by intensive observation about education method in the classroom during two weeks period. Children behavior data gathered by class observed and from this data researcher make a social categorizing with the teacher. The second, data was gathered with implemented even sampling method for seeing children behavior when the education methods were done. The result of the research showed that giving task method is the most methods was done. The other methods is interview in Tarakanita and Negeri 2, and demonstrate in Grha Asih Anak. The children behavior when a task method was given are giving attention, do the task without any ask, and do the task with it self. The children behaviors showed a good social behavior but in the other side it indicate that they are loosing their spontaneous. The children behavior when interview method was given in Tarakanita is giving attention. The other behavior combination when interview method was given in Negeri 2 are giving attention and active follow. Children behavior when demonstrate method was given in Grha Asih Anak is active follow.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur pada Allah Bapa, Yesus Kristus dan Bunda Maria atas kasih yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari bantuan yang diberikan banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih pada : 1.
Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi, terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan selama proses studi
2.
Ibu Sylvia Carolina MYM., S.Psi., M.Si., selaku dosen akademik dan dosen pembimbing, terimakasih atas waktu dan kesabaran, dorongan dan bimbingan yang selalu diberikan sampai skripsi ini bisa selesai
3.
Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. dan Bapak Y. Heri Widodo, S.Psi., M.Si., selaku dosen penguji terimakasih atas masukan dan saran yang diberikan
4.
Bapak Siswo yang pernah menjadi dosen pembimbing akademik. Terimakasih pak
5.
Semua dosen fakultas Psikologi, terimakasih atas ilmu yang telah dibagi
6.
Mas Muji, terima kasih atas cerita-cerita yang memberi semangat, kebersamaan di lab yang begitu indah. Keep the spirit mas!
7.
Pak Gi’, Mbak Nanik, Mas Gandung, Mas Doni; terima kasih atas bantuannya selama ini
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8.
Bapak Suparno, KASI Pendidikan Anak Usia Dini di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Terima kasih atas bantuan yang diberikan
9.
Ibu Bernaditha Suwarsyah (Kepala Sekolah TK Tarakanita- Bumijo), Ibu CH. Purwanti (Kepala Sekolat TK Grha Asih Anak), Ibu Kadarsih (Kepala Sekolah TK Negeri 2). Terima kasih atas bantuan dan sharing yang berguna bagi saya
10.
Ibu Nora, Ibu Tri, Ibu Warsih dan Ibu Kamti. Terima kasih atas kebersamaan di kelas. Suatu pengalaman yang menyenangkan menjalani proses bersama kalian
11.
Adik-adik TK Tarakanita kelompok B5, TK GAA kelompok B dan TK Negeri 2 kelompok B4. terimakasih atas penerimaan, kerjasama dan pengalaman berharga yang telah kalian berikan. Begitu banyak ‘kejutan’ indah dari kalian yang memberi semangat dan menikmati kebersamaan. “It’s unforgettable”
12.
Papa, Mama, de’ anjar. Terima kasih buat cinta dan semangat yang diberikan. Akhirnya lulus juga. “Love u much…”
13.
Pakde dan bude Wahyudi terimakasih buat doanya. Maaf wilis selalu merepotkan ya..
14.
Om Nyoman dan Tante Dewi, thanks buat pinjeman laptopnya tante. Semoga selalu diberkati dan segera diberi anugerah di keluarga om-tante.
15.
Mbah Tul’, Mba’ Nita, Mba’ Dina & Mas Veri, Ardi, Mas Andit, Mas Bayu & Arine, Theo teblung terimakasih buat hiburan dan kebersamaan yang diberikan. Sepi tanpa kalian.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16.
Mba’ Cipuk, thanks buat kamarnya ya..maaf beberapa barang berubah letak..hee..
17.
Mas Bagus… ternyata begitu rumit ya mas. Thanks buat kebersamaan dan cerita yang pernah ada. “It’s meaningfull”
18.
Janu dan keluarga yang udah direpotin banyak hal..thanks buat kemudahan dan kasih yang diberikan.
19.
Mba’ Neni, thanks buat cerita dan nasehat yang dibagi.. “u’r my best sister”.
20.
Mas Noi, akhirnya aku bisa dapet satu ‘S’. Tungguin daku y buat ‘S-S’ selanjutnya..hehehe..
21.
Mama Jand, mba’ cici, dek tety thanks buat doanya
22.
Ala, thanks buat support yang “tanpa sadar” sudah kamu berikan. Ayo kamu bisa ! ☺
23.
Tin2.. teman terbaikku. Thanks buat berbagi kisah selama ini. Be a good mother ya tin..
24.
Nando, thanks buat support dan ceritanya..sukses buat kamu
25.
Siska ’01 thanks buat bimbingan skripsinya
26.
Clara dan keluarga. Ayo clar..smangat yo!
27.
De’ rut, de’ siska dan keluarga mawar. Terimakasih buat doanya
28.
Temen-temen psikologi angkatan 2001, khususnya Farah, Nining, Tyo, Ella, Elis, Pati, Oho’, Eko, Agus, Adri, kobo, n semua anak-anak kelas A; Natalia, Vembri, Selly putih, Claudia Anita, dan temen-temen lain yang tidak bisa disebut satu persatu ..sukses buat kalian semua.. Gbu prend.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29.
Yosie, Icha, thanks buat sharing & semangat yang diberikan. Tetap semangat buat cita-cita kita ya.. “ke Holland yuks lihat sunset” ☺
30.
Mas Tius, Mas Anton, Mas heru, mas linggar dan mas-mba lainnya dimanapun kalian berada. Thanks buat persahabatan yang indah.
31.
Mba’ Rani terimakasih buat bantuannya yang begitu berarti. Semangat mba’.
32.
Keluarga besar Boedojo dan Muchid trimakasih banyak
33.
Anton – Nando ‘Mysin’, thanks buat kebersamaannya
34.
ICBC, thanks buat tempat dan waktunya
35.
Brondi thanks buat hiburan penghilang penatnya. Kapan ya kita bisa maen lagi? miss u bron’
36.
Semua pihak yang telah menemani jiwaku, mewarnai lembar hidupku, dan mengukir kenangan dalam setiap langkah yang telah kulalui. Kesuwun yo rek.. Gusti ngaberkahi.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Isi
Halaman Judul………………………………………………………………….i Halaman Persetujuan Pembimbing……………………………………………..ii Halaman Pengesahan…………………………………………………………...iii Halaman Persembahan………………………………………………………….iv Halaman Motto…………………………………………………………………v Pernyataan Keaslian Karya……………………………………………………..vi Abstrak………………………………………………………………………….vii Abstract…………………………………………………………………………viii Kata Pengantar………………………………………………………………….ix Daftar Isi………………………………………………………………………..xii Daftar Tabel…………………………………………………………………….xvii Daftar Skema…………………………………………………………………..xviii Daftar Lampiran………………………………………………………………...xix
BAB I. PENDAHULUAN A.
Latar belakang ………………………………………………………..1
B.
Rumusan Masalah …………………………………………………….8
C.
Tujuan Penelitian ……………………………………………………8
D.
Manfaat Penelitian ……………………………………………………8
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A.
Metode Pengajaran pada Taman Kanak-kanak 1. Taman Kanak-Kanak dan Anak TK a.
Taman Kanak-Kanak …………………………………………10
b.
Anak Taman Kanak-Kanak ……………………………………14
2. Metode Pengajaran Taman Kanak-Kanak
B.
a.
Metode Pengajaran …………………………………………….14
b.
Faktor Yang Mempengaruhi Metode Pengajaran ……………..17
c.
Macam-macam Metode Pengajaran …………………………...20
Perilaku Anak TK 1. Perilaku Sebagai Hasil Nyata Metode Pengajaran …………………..21 2. Kategori Perilaku Anak ……………………………………………...23
BAB III. METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian ………………………………………………………26
B.
Subjek Penelitian .…………………………………………………....27
C.
Tahapan Penelitian 1. Perencanaan Penelitian .......……………………………………….....27 2. Pelaksanaan Penelitian……………………………………………….28
D.
Metode Pengambilan Data Yang Digunakan ………………………..30
E.
Definisi Operasional 1. Metode Pengajaran …….…………………………………………….31 2. Perilaku Anak …….………………………………………………….33
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Taman Kanak-Kanak ………………………………………………..35 F.
Teknik Pengambilan Data …………………………………………...36
G.
Prosedur Pelaksanaan ……………………………………………….36
H.
Analisis Data…………………………………………………………37
I.
Kredibilitas, Validitas, Reliabilitas ...………………………………..39
BAB IV. PROSES, DEKRIPSI, ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.
Proses Penelitian 1. Prosedur Awal Penelitian…………………………………………… 45 2. Daftar TEMA dan Jadwalnya ………………………………………. 47 3. Waktu Pengambilan Data ……………………………………………48 4. Proses Pengambilan Data a. Observasi Awal ………………………………………………….49 b. Observasi Kelas …………………………………………………50 c. Wawancara ………………………………………………………52 d. Angket Orang Tua ……………………………………………….53
B.
Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Karakteristik Taman Kanak-Kanak..…………………….54 2. Deskripsi Karakteristik Kelas dan Kegiatan Yang Dilakukan ……..57 3. Deskripsi Pembuatan Satuan Kegiatan Harian..…………………….61
C.
Analisis Data Observasi 1. Analisis Data Observasi Metode Pengajaran ………………………63 2. Analisis Data Observasi Perilaku Anak Di Kelas ……………….....67
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D.
Pembahasan 1. Metode Pengajaran Yang Diterapkan Pada Ketiga TK ……………73 2. Perilaku Anak Saat Metode Diterapkan ……………………………86
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan ……………………………………………………….....95
B.
Kelemahan Penelitian ……………………………………………. .96
C.
Saran ……………………………………………………………… .97
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….101 LAMPIRAN …………………………………………………………………...104
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Tabel
1. Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian 2. Tabel 2. Blueprint Angket Orang Tua 3. Tabel 3. TEMA dan Jadwal Pelaksanaan 4. Tabel 4. Jadwal Pengambilan Data 5. Tabel 5. Karakteristik TK 6. Tabel 6. Karakteristik Kelas dan Kegiatan 7. Tabel 7. Jadwal Kegiatan dan Pelaksanaan 8. Tabel 8a. Analisis Metode pengajaran TK Tarakanita 9. Tabel 8b. Analisis Metode pengajaran TK Grha Asih Anak 10. Tabel 8c. Analisis Metode pengajaran TK Negeri 2 11. Tabel 9a. Analisis Perilaku Anak TK Tarakanita 12. Tabel 9b. Analisis Perilaku Anak TK Grha Asih Anak 13. Tabel 9c. Analisis Perilaku Anak TK Negeri 2 14. Tabel 10. Persamaan-Perbedaan Pelaksanaan Metode 15. Tabel 11.Metode dan Perilaku Dominan Yang Muncul
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Skema
1. Skema 1. Sistem Pendidikan Anak Usia Dini 2. Skema 2. Pembagian TK Berdasar Kepemilikan 3. Skema 3. Kerangka Berpikir 4. Skema 4a. Perilaku sebagai Hasil Nyata dari Pelaksanaan Metode 5. Skema 4b. Jenis Perilaku
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Lampiran
A. Lampiran I 1. Surat Ijin Penelitian 2. Surat Keterangan Penelitian B. Lampiran II 1. Profile TK 2. Denah TK dan Pembagian Ruang 3. Profile Guru Kelas 4. Dokumentasi Foto C. Lampiran III 1. TK Tarakanita a. Coding Metode Pengajaran b. Coding Perilaku Anak 2. TK Grha Asih Anak a. Coding Metode Pengajaran b. Coding Perilaku Anak 3. TK Negeri 2 a. Coding Metode Pengajaran b. Coding Perilaku Anak D. Angket Pengkategorian Perilaku
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pendidikan pertama kali diperoleh anak dalam keluarga. Keluarga
khususnya orang tua berperan sebagai pendidik utama bagi anak (Drost, 1998). Melalui orang tua, anak belajar tentang sikap, nilai, adat, kebiasaan dan budaya di lingkungan tempat ia dibesarkan. Proses pendidikan yang terjadi dalam keluarga diperoleh melalui pengalaman yang didapat secara langsung oleh anak. Pengalaman yang memberi efek perasaan menyenangkan akan membuat anak berani mengeksplorasi lingkungan untuk mendapatkan pengalaman baru. Seiring berjalannya waktu, anak wajib mengenal lingkungan yang lebih luas daripada lingkungan keluarga. Salah satu lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan prasekolah tempat anak belajar mengenal dan berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa diluar lingkup keluarga. Lingkungan prasekolah membantu orang tua untuk mengenalkan bentuk pendidikan formal pada anak. Lembaga prasekolah yang dikenal secara umum di Indonesia adalah Taman Kanak-kanak (TK). Tokoh penting dalam perkembangan TK di Indonesia adalah Ki Hadjar Dewantara. Beliau penggagas berdirinya Taman Indria di Kotagede Yogyakarta tanggal 3 Juli 1922. Taman Indria diperuntukkan bagi anak yang berusia dibawah tujuh (7) tahun. Konsep pendidikan yang ditawarkan adalah TK yang menyenangkan dengan desain pendidikan sesuai kodrat anak bahwa
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
anak suka bermain dan orang dewasalah yang bertugas membimbing dan memfasilitasi anak agar dapat berkembang sesuai sifat, bakat dan potensinya menuju adab yang baik (Suyanto, 2005). Pemikiran Ki Hadjar Dewantara menjadi titik tolak perkembangan TK di Indonesia. TK didirikan sebagai usaha mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga ke pendidikan sekolah (Patmonodewo, 2003). TK berperan penting membantu anak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan khususnya dalam penyesuaian sosial di lingkungan yang lebih luas agar tidak muncul perilaku sosial yang buruk di kemudian hari (Santrock, 1995). Salah satu keistimewaan TK adalah memberi bentuk pengalaman baru bagi anak melalui pengajaran yang menuntut relasi dengan banyak pihak misalnya kegiatan belajar di kelas. Kegiatan pengajaran di kelas secara tidak disadari menuntut kemampuan anak untuk bersosialisasi dan beradaptasi pada lingkungan baru. Pengalaman seperti ini yang sulit diberikan orang tua dalam lingkungan keluarga apalagi tuntutan pemenuhan ekonomi saat ini seringkali menyebabkan kedua orang tua terpaksa bekerja dan meninggalkan anak dirumah. Kesadaran akan pentingnya pendidikan prasekolah ditunjukkan pemerintah dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 28 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Undang-undang tersebut tercantum bahwa pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
(meliputi Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat), nonformal (kelompok bermain, tempat penitipan anak, dan bentuk lain yang sederajat), dan informal (pendidikan keluarga atau yang diselenggarakan lingkungan) (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 78).
Sebagai
jalur
pendidikan formal, TK wajib mengikuti standarisasi yang dibuat dan ditetapkan pemerintah berupa acuan kurikulum dasar pendidikan prasekolah meskipun dalam pelaksanaan harian pemerintah membebaskan pihak TK untuk modifikasi program pengajaran sesuai karakteristik TK yang bersangkutan. Di negara khususnya wilayah ASEAN, kepemilikan TK didominasi oleh sektor swasta (private). Hal yang sama terjadi di Indonesia dimana lebih dari 99 % TK dikelola oleh swasta. TK Negeri adalah TK yang mendapatkan Surat Keputusan Kenegerian dari pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan sedangkan TK Swasta adalah milik perseorangan, kelompok orang, atau yayasan yang dikelola secara mandiri. Perbedaan kepemilikan ini secara otomatis berpengaruh pada kekhasan modifikasi program pengajaran yang diterapkan masing-masing TK. Kekhasan program pengajaran dipengaruhi oleh karaktristik TK dan visi serta misi yang dijadikan pedoman pendirian TK. Kekhasan yang dihasilkan mendukung pencapaian tujuan pendidikan di masing-masing TK yang bersangkutan (Patmonodewo, 2003). Perkembangan jaman menyebabkan perkembangan TK semakin pesat. Lembaga prasekolah ini disadari maupun tidak telah berlomba menghadirkan program tambahan dan memodifikasi metode pengajaran sesuai tuntutan publik. Publik dalam hal ini orang tua cenderung melihat keberhasilan akademik sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
suatu sisi terpenting dalam perkembangan anak usia prasekolah. Hal ini semakin dipicu dengan diterapkannya tes masuk berupa tes baca, tulis, dan hitung pada beberapa Sekolah Dasar favorit (Sindo, Mei 2007). Realita tuntutan kemampuan akademik seperti di atas memicu kekhawatiran orang tua berkaitan dengan kontinuitas pendidikan yang dijalani anak mereka. Kebanyakan dari mereka khawatir anaknya tidak bisa masuk di Sekolah Dasar karena belum mampu untuk membaca, menulis dan berhitung dengan baik. Dampaknya orang tua yang mampu secara finansial mengikutkan anak mereka pada les tambahan seperti membaca, menulis dan berhitung diluar jam kegiatan anak di TK. Semua ini dilakukan orang tua dengan harapan bahwa anak akan mempunyai bekal untuk kelanjutan pendidikan ke jenjang berikutnya. Secara tidak sadar orang tua menuntut anak untuk mengalami fase perkembangan yang lebih cepat dibandingkan fase yang seharusnya dilalui. Anak tidak lagi menjadi dirinya melainkan rekaan orang tua (Drost dalam Perilaku Anak Usia Dini, 2003). Suatu hal yang penting untuk diketahui dan dimengerti bahwa masa usia prasekolah (3-6 tahun) adalah masa bermain bukan masa tekanan yang bisa menimbulkan stres dan menghilangkan keceriaan anak (Hawadi, 2001). Tekanan yang berlebihan pada anak memunculkan berbagai perilaku yang dinilai tidak sesuai secara sosial. Perilaku yang muncul seperti perilaku malas pergi ke sekolah dengan berbagai alasan seperti ngantuk, capek, bosan bahkan mengaku sakit perut sering kali diutarakan anak ketika diajak berangkat ke TK (Ayahbunda, maret 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Berdasar penelitian, perilaku sosial yang terjadi pada usia prasekolah cenderung menetap dalam diri anak hingga dewasa (Furman & Bierman, 1983 dalam Santrock, 1995). Perilaku yang kurang sesuai secara sosial seperti yang disebutkan diatas akan menghambat usaha pendidikan yang dilakukan orang tua dan guru. Tak jarang orang tua menyikapi perilaku ini secara keliru yaitu memarahi, memaksa bahkan menghukum anak yang tidak mau mengikuti kegiatan TK. Mereka lalai untuk memperhatikan dan mempertanyakan sebab eksternal yang mungkin dialami anak di TK sehingga mereka sampai bereaksi dengan menunjukkan perilaku yang dianggap kurang sesuai secara sosial. Hal ini akan membawa dampak yang kurang baik bagi perkembangan sosial anak dikemudian hari. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Diane Burts dan rekan-rekannya (1989) ditemukan bahwa praktik pembelajaran yang tidak cocok bagi perkembangan anak cenderung memunculkan perilaku yang berkaitan dengan stres (Santrock, 1995). Penelitian lain yang dilakukan Hirsh-Pasek dan rekan (1989) tidak menemukan adanya manfaat ataupun kelebihan yang berarti pada anak-anak yang mengikuti program pendidikan masa awal anak-anak dengan orientasi akademik yang tinggi dibandingkan anak-anak dengan orientasi akademik rendah, yang ditemukan adalah adanya beberapa pengaruh yang membahayakan seperti tingkat kecemasan yang lebih tinggi, kurang kreatif, dan respon yang kurang positif terhadap sekolah (Santrock, 1995). Penelitian lainnya berjudul Analisa Model Pendidikan Prasekolah Pada Pembentukan Anak Cerdas, Sehat dan Berkarakter yang dilakukan oleh Dr. Dwi Hastuti yang dilakukan di tiga kelompok anak prasekolah yang berbeda yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
kelompok TK, KPSBB (sebuah kelompok prasekolah yang dibentuk dengan konsep menyertakan ibu secara aktif dalam kegiatan belajarnya), dan kelompok non TK (kelompok anak yang tidak ikut TK) menemukan bahwa tingkat stres pada kelompok anak TK ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok anak KPSBB dan non TK (www.halalguide.info/content/view). Berbagai respon negatif yang muncul menunjukkan praktik pengajaran yang tidak sesuai dengan perkembangan anak sehingga mereka tidak bisa menikmati fase perkembangannya dengan baik karena mendapat tekanan dan tuntutan berlebihan dari lingkungan. Sering kali tuntutan berlebihan dari lingkungan menghambat keinginan anak untuk bereksplorasi (Rahman, 2002). Ketidaksesuaian praktik pendidikan TK yang terjadi juga menjadi sorotan Menteri Pendidikan Nasional Bambang Soedibyo dalam sebuah forum menyebut tes baca, tulis dan hitung yang diberlakukan bagi anak-anak calon SD sebagai suatu tes yang tidak proporsional. Menurut beliau anak usia tersebut masih dalam masa transisi atau peralihan lingkungan keluarga ke sekolah (Kompas, Maret 2006). Semua orang tua menginginkan hal terbaik bagi perkembangan anak. Tolak ukur yang sering digunakan orang tua untuk menilai perkembangan anak adalah teman sebaya. Hal ini membuat mereka mereka membuat perbandingan antara satu anak da lainnya. Orang tua dan lingkungan perlu memahami bahwa anak adalah suatu pribadi (individu) yang utuh dan khas. Setiap anak mengikuti pola perkembangan yang unik antara satu dan lainnya (Santrock, 1995). Ini yang menjadi kekhasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
pendidikan usia prasekolah dimana orang tua harus jeli melihat perkembangan diri anaknya (Sindo, Mei 2007). Realita pendidikan prasekolah yang menimbulkan dilema antar pola pikir satu pihak dan lainnya menjadi sebuah tantangan besar bagi dunia pendidikan prasekolah di Indonesia khususnya Yogyakarta sebagai kota didirikannya Taman Indria sebagai cikal bakal pendidikan prasekolah (TK) di seluruh Indonesia. Perbedaan kepemilikan antara TK Negeri dan TK Swasta dengan visi-misi yang menyertai berdirinya TK juga berpengaruh pada pengolahan materi pendidikan dalam bentuk kurikulum ke dalam metode pengajaran sesuai dengan fase perkembangan anak sehingga mendukung perkembangan kepribadian anak. Beberapa pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada adalah bentuk metode pengajaran apa yang banyak dipilih guru dan bagaimana penerapan metode tersebut dalam kegiatan kelas pada TK Negeri dan TK Swasta. Peneliti juga ingin mengetahui perilaku apa yang banyak muncul ketika metode pengajaran tertentu dilakukan dalam kegiatan kelas di TK Negeri dan TK Swasta yang menjadi subjek penelitian. TK dipilih secara random dengan beberapa kriteria tertentu di wilayah kota Yogyakarta. Hal ini penting untuk diketahui sebagai wacana baru bagi pengembangan pendidikan prasekolah khususnya di wilayah kota Yogyakarta ke arah yang lebih baik terlebih bagi pengembangan metode pengajaran yang diterapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
B. Rumusan Masalah 1. Metode pengajaran apa yang banyak diterapkan oleh guru pada TK Negeri dan TK Swasta di Yogyakarta dan bagaimana penerapannya? 2. Perilaku apa yang paling banyak dimunculkan anak di dalam kelas ketika suatu metode pengajaran dilaksanakan pada TK Negeri dan TK Swasta yang dijadikan subjek penelitian di kota Yogyakarta ?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengetahui metode apa yang paling banyak digunakan dalam kegiatan kelas, metode lain yang juga sering digunakan serta melihat perilaku yang paling banyak muncul ketika suatu materi diberikan melalui metode tertentu pada TK Negeri dan TK Swasta yang ada diwilayah kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan bagi penelitian yang berhubungan dengan metode pengajaran TK dan perilaku anak sehingga dapat sesuai dengan tahap perkembangan yang dilalui anak.
D. Manfaat Penelitian Manfaat teoritis : •
Sebagai wacana bagi para pemerhati pendidikan prasekolah khususnya TK di wilayah kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Manfaat Praktis : •
Bagi pendidik khususnya guru prasekolah, menambah wawasan dan pengetahuan tentang metode pengajaran yang dilakukan di TK yang dijadikan sample penelitian sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi dan pengembangan khususnya bagi
pengembangan karya di TK masing-
masing. •
Bagi orang tua, khususnya mereka yang mempunyai anak usia kanakkanak (3-6 tahun) dan ingin memasukkan anaknya kedalam lembaga pendidikan prasekolah. Hasil penelitian bisa menjadi wacana dan referensi dalam mempertimbangkan dan menentukan TK dengan metode pengajaran yang sesuai dengan perkembangan anak.
•
Bagi praktisi dan orang-orang yang menaruh perhatian khusus pada pendidikan prasekolah. Hasil penelitian ini bisa menjadi acuan bagi penelitian lanjutan khususnya yang berhubungan dengan metode pengajaran.
•
Bagi masyarakat umum, menambah wacana tentang pentingnya peran TK dalam membantu tumbuh kembang anak usia dini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Metode Pengajaran pada Taman Kanak - kanak (TK) 1. Taman Kanak-kanak dan Anak TK a. Taman Kanak - kanak Pasal 12 Undang-Undang Republik Indonesia No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional tercantum bahwa selain pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi juga terdapat pendidikan prasekolah (Hawadi, 2001). Dalam Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 1990 disebutkan bahwa : 1) Pendidikan prasekolah adalah pendidikan yang ditujukan membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau pendidikan luar sekolah. 2) TK adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai memasuki pendidikan dasar. 3) Anak didik adalah peserta didik pada pendidikan prasekolah. 4) Orang tua adalah ayah dan atau ibu atau wali anak didik yang bersangkutan. (Patmonodewo, 2003).
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
TK terdapat di jalur pendidikan formal sedangkan kelompok bermain dan penitipan anak terdapat di jalur pendidikan nonformal (Lihat skema 1. Sistem Pendidikan Anak Usia Dini). TK bertujuan mempersiapkan anak untuk memasuki sekolah dasar (Padmonodewo, 2003). Menurut sejarah perkembangannya di Indonesia, pendidikan anak usia dini telah ada sejak lama yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia. Sejalan dengan kemajuan bangsa dan kesadaran akan pentingnya pendidikan, perkembangan TK maju dengan pesat sehingga hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak. Pengelolaan lembaga prasekolah ini tidak saja dikelola oleh pemerintah tapi juga oleh swadaya masyarakat (Jamaris, 2006). Ini yang menyebabkan munculnya pengelompokan TK berdasar kepemilikan. TK terbagi menjadi dua (2) kelompok besar yaitu TK Negeri (milik pemerintah) dan TK swasta/yayasan (milik swadaya masyarakat). TK Negeri adalah TK yang mendapat surat pengangkatan kenegerian dan mendapat subsidi dari pemerintah dibawah Direktorat Pendidikan Usia Dini yang bernaung dibawah pengawasan Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan TK swasta/yayasan dibangun, didirikan dan dibiayai oleh perseorangan atau kelompok orang dengan visi dan misi yang ditetapkan sendiri tanpa campur tangan pemerintah (Lihat skema 2. Pembagian TK Berdasar Kepemilikan). Anggaran nasional untuk pendidikan di Indonesia adalah 11,8 % terbilang sedikit bila dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia (20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
%), Thailand (28,3 %), Filipina (14 %), bahkan Bangladesh menganggarkan 15,5 % pendapatan nasional bagi pendidikan (Sindo, 2007). Lembaga pendidikan TK banyak dikelola oleh swasta namun tetap berada dalam pengawasan Departemen Pendidikan Nasional. Hal yang sama juga terjadi di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussallam dan Australia. Perbandingan kepemilikan Negeri dan Swasta terlihat dari tabel perbandingan jumlah TK dan SD baik Negeri maupun Swasta di wilayah DIY sebagai berikut : Tingkatan Sekolah
Kabupaten/Kota Kulonprogo
Bantul
Gunungkidul
Sleman
Yogyakarta
DIY
TK Negeri
1
1
1
3
2
8
TK Swasta
299
490
540
459
204
1992
SD Negeri
311
373
453
403
141
1682
SD Swasta
60
69
53
84
377
111
Sumber : Dinas Pendidikan Propinsi DIY tahun 2004. Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbandingan jumlah kepemilikan negeri dan swasta yang berbanding terbalik antara lembaga pendidikan TK dan SD. Lebih dari 99% pelaksana pendidikan bagi anak usia dini dilakukan oleh swasta (Suyanto, 2005). Pada SD, pelaksana pendidikan didominasi oleh negeri yang mendapatkan subsidi dana pendidikan dari pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Skema 1. Sistem Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini
Informal
Nonformal
Formal
Keluarga
TPA Playgroup
Taman KanakKanak
Skema 2. Pembagian TK Berdasar Kepemilikan
Taman Kanakkanak Negeri Visimisi
Swasta Materi – Kurikulum Dinas Pendidikan
Metode Pengajaran yang diterapkan (Hasil modifikasi kurikulum dan visi-misi TK)
Visimisi
Metode Pengajaran yang diterapkan (Hasil modifikasi kurikulum dan visi-misi TK)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
b. Anak Taman Kanak-kanak Biechler dan Snowman (1993) menyebutkan batasan usia anak Prasekolah yaitu mereka yang berusia antara 3-6 tahun dan di Indonesia, anak usia 4-6 tahun umumnya mengikuti program Taman Kanak-kanak (Patmonodewo, 2003). Usia ini termasuk dalam rentang anak usia dini yaitu 08 tahun dengan perincian 0-1 tahun adalah usia bayi, 1-3 tahun adalah usia Batita (bawah tiga tahun), 4-6 tahun adalah usia prasekolah dan 7-8 tahun adalah usia SD kelas awal (Rahman, 2002). Penetapan rentang usia anak prasekolah (TK) didukung oleh pendapat seorang tokoh pendidikan dari Eropa yaitu Langeveld. Beliau mengatakan bahwa pada usia tiga setengah tahun seorang anak sudah mampu menerima pendidikan. Usia tiga setengah tahun sampai lima tahun adalah masa pendidikan pendahuluan. Langeveld juga menengarai bahwa pada tahap Taman Kanak-kanak kemampuan yang hendak dicapai siswa antara lain berbahasa lisan, mengenal kehidupan sosial, mengerti dan menguasai ketrampilan, mengenal dirinya sendiri, dan berkhayal meskipun belum mampu memisahkan secara tegas antara kenyataan dan imajinasi belaka. (Riyantohandoko, 2004) . 2. Metode Pengajaran Taman Kanak-Kanak a. Metode Pengajaran Seperti telah diketahui, masa prasekolah adalah masa belajar pada dunia nyata (Hawadi, 2001). Menurut Erikson, perkembangan psikososial anak usia prasekolah sampai pada tahap inisiative vs guilt. Mereka butuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
diberi kebebasan untuk menjelajah dan bereksperimen dalam lingkungannya sehingga menumbuhkan rasa percaya dan kebebasan yang mendorong kemampuan inisiatif pada diri anak (Padmonodewo, 2003). Menurut Piaget tahap perkembangan kognitif mereka memasuki tahap praoperasional dimana proses berpikir anak berpusat pada penguasaan simbol-simbol yang mampu mengungkapkan pengalaman yang pernah didapat sehingga anak perlu mengalami sendiri suatu hal atau kejadian agar bisa belajar tentang suatu hal atau kejadian itu. Pengalaman awal pada anak akan berdampak bagi perkembangan pribadinya dikemudian hari (Rahman, 2005) Keinginan belajar yang besar pada anak usia ini menjadikannya sosok yang aktif dan eksploratif. Hal ini perlu diimbangi dengan penerapan metode yang tepat dan tidak memberatkan bagi anak. Metode pembelajaran yang tepat untuk digunakan adalah metode pembelajaran yang mendorong aktivitas anak dalam melakukan berbagai kegiatan baik fisik maupun mental (Jamaris, 2006). Program yang kaya dengan pengalaman bermain yang merangsang keterampilan sosial dan emosional pada anak usia prasekolah berpengaruh sangat positif pada perkembangan intelektual anak. Terdapat dua pilar utama yang perlu diperhatikan pada pendidikan anak-anak usia dini yaitu materi pendidikan dan metode yang digunakan (Riyanto-Handoko,
2004).
Materi
pendidikan
berisi
tentang
segala
pengetahuan yang hendak diajarkan pada anak. Pengetahuan ini dituangkan secara sistematis dalam bentuk kurikulum. Kurikulum merupakan suatu bentuk perencanaan pengalaman belajar secara tertulis. Dalam merencanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
suatu
kurikulum
untuk
anak,
guru
harus
memilih
tujuan,
cara
mengorganisasikan isi kurikulum, memilih bentuk pengalaman belajar bagi anak, bagaimana urutan pelajaran dan bagaimana penilaian terhadap hasil belajar anak dan analisis program itu sendiri (Padmonodewo, 2003). Metode pengajaran adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan dengan mentrasfer pengetahuan antara guru dan murid secara baik (Pasaribu & Simanjuntak, 1983). Metode berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia (1983) diartikan sebagai suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan. Mengajar berarti proses yang dilakukan seseorang dengan tujuan: a. memberi pelajaran (misalnya berhitung, membaca, dan sebagainya), b. melatih (misalnya menari, menyanyi, dan sebagainya). Metode pengajaran diartikan sebagai proses yang dilakukan seseorang dengan memberi pelajaran atau melatih melalui cara yang sistematis untuk mencapai sesuatu Salah satu dokumen dikeluarkan oleh National Association for the Education of Young Children (NAEYC) berkaitan dengan praktik pengajaran antara lain : 1.
guru
menyiapkan
lingkungan
bagi
anak
untuk
belajar
mengeksplorasi dan interaksi aktif dengan orang dewasa, anakanak lain, dan benda-benda; 2.
anak diijinkan memilih kegiatan mereka sendiri diantara kegiatan yang sudah dipersiapkan guru;
3.
anak diharapkan aktif secara mental dan fisik (Santrock, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
b. Faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pengajaran Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi pemilihan metode pengajaran yang digunakan di TK yaitu apa karakteristik anak yang diajar dan bagaimana karakteristik tujuan kegiatan. Karakteristik anak yang dimaksud adalah bagaimana ciri khas anak usia TK. Pada umumnya mereka adalah anak yang selalu bergerak, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, senang bereksperimen, mengekspresikan diri secara kreatif, mempunyai imajinasi, dan senang bicara (Moeslichatoen, 2004). Karakteristik anak usia dini yang khas ini penting untuk dipahami karena beberapa alasan seperti mengetahui hal-hal apa yang dibutuhkan anak, mengetahui tugas perkembangan anak, menaruh harapan dan tuntutan secara realistis, mengetahui bagaimana membimbing proses belajar anak pada saat yang tepat dan mampu mengembangkan potensi anak secara optimal sesuai dengan keadaan dan kemampuannya. Karakteristik tujuan berhubungan erat dengan tahapan perkembangan yang dialami oleh anak. Bidang pengembangan yang menjadi karakteristik tujuan pendidikan TK berdasar pedoman pendidikan prasekolah yang ditetapkan Dinas Pendidikan adalah pengembangan pembiasaan (yaitu pengembangan moral, nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian), pengembangan bahasa, pengembangan kognitif, pengembangan fisik-motorik dan
pengembangan
seni
(Departemen
Pendidikan
Nasional,
2004).
Pengembangan ini berkaitan langsung dengan perkembangan anak sesuai tahap perkembangan usia anak sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
1) Perkembangan fisiologis dan motorik; pada usia 4-6 tahun anak memerlukan pelepasan energi untuk melakukan berbagai kegiatan fisik termasuk motorik kasar dan halus. Anak perlu dibimbing untuk melakukan beberapa gerakan untuk mengembangkan kemampuan otot motorik sesuai perkembangan fisiknya seperti naik-turun
tangga,
meloncat,
berlari
kencang,
menulis,
menggambar, menggunakan sendok-garpu, menulis, menggunting, membawa barang (Einon, 2005). 2) Perkembangan kognitif; berdasar teori Piaget, usia 2-7 tahun memasuki fase praoperasional dengan ciri egosentrisme dan intuitif yang kental. Pada fase ini anak secara intuitif mulai yakin tentang pengetahuan dan pemahaman mereka namun belum sadar bagaimana mereka tahu apa yang mereka ketahui itu. (Santrock, 1995). Contohnya anak mulai bisa menulis namanya jika ditunjukkan contoh penulisan, atau anak bisa mengurutkan angka dari 1 – 10 tapi belum paham bahwa 7 lebih besar dari 3 (Einon, 2005). 3) Perkembangan
bahasa;
sejak
usia
3
tahun
anak
mulai
menggunakan kalimat sederhana meski kadang kala bahasa yang digunakan terdengar ganjil bagi orang dewasa (Santrock, 1995). Anak sudah punya kemampuan misalnya berbicara dengan sederhana seperti “aku makan nasi goreng”, mengajukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
pertanyaan pada guru dan menanggapi ucapan teman (Einon, 2005). 4) Perkembangan psikososial; memasuki tahap inisiatif vs rasa bersalah. Krisis yang terjadi pada anak adalah antara inisiatif dan melaksanakan inisiatif tersebut, serta rasa bersalah untuk melakukan apa yang ingin dilakukan anak. Apabila perkembangan rasa bersalah lebih besar dari inisiatif maka anak akan takut bertindak karena takut disalahkan (Jamaris, 2006). 5) Perkembangan seni. Pengembangan ini memungkinkan anak untuk bereksplorasi dan berekspresi atas perasaannya sehingga secara tidak langsung melalui seni anak dilatih untuk mengkomunikasikan perasaannya (Craft, 2003). Karakteristik anak dan karakteristik tujuan adalah dua faktor penting yang menyebabkan beragamnya pemilihan metode pada TK bukan suatu hal yang sederhana dan mudah (Moeslichatoen, 2004). Selain itu terdapat tiga faktor lain yang berpengaruh dalam pemilihan metode yaitu : 1. Tempat kegiatan dilakukan. Beberapa kegiatan lebih sesuai dilakukan di kelas namun kegitan lain lebih sesuai di luar kelas. 2. Tema apa yang dipilih. Tema yang baik berkaitan langsung dengan anak sehingga menarik dan bermakna bagi anak misalnya tema aku, lingkungan ,rekreasi dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
3. Pola kegiatan yang dilakukan. Terdapat tiga macam pola kegiatan yang dapat dipilih guru TK untuk mencapai tujuan kegiatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan pengarahan langsung, kegiatan yang berpola semi kreatif, kegiatan yang kreatif (Moeslichatoen, 2004) c. Macam-macam Metode Pengajaran Sesuai dengan tahap perkembangannya, metode pengajaran di TK berbeda dengan metode yang diterapkan di Sekolah Dasar (Padmonodewo, 2003). Metode pengajaran yang bisa digunakan di TK antara lain : 1. Metode bercerita; dilakukan secara lisan oleh guru. 2. Metode bercakap-cakap dan tanya jawab; dilakukan antara anak dan guru maupun anak dengan anak lainnya. 3. Metode karyawisata; mengajak anak mengunjungi objek yang sesuai dengan tema. 4. Metode demonstrasi; memperagakan suatu cara atau keterampilan. Misalnya bagaimana cara membuat teh. 5. Metode sosiodrama; dilakukan melalui bermain peran. Misalnya permainan peran dalam drama kemerdekaan, peran dalam drama natal. 6. Metode eksperimen; memberikan pengalaman kepada anak tentang sesuatu dan mengamati akibatnya. Misalnya mengajak anak melakukan percobaan mencampur warna dengan media cat air. 7.
Metode
proyek;
memberikan
kesempatan
pada
anak
untuk
menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari dengan materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
tersedia. Misalnya menanam bunga di halaman TK, mempersiapkan sendiri suatu kegiatan. 8. Metode pemberian tugas; memberikan kesempatan pada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disiapkan. Misalnya tugas menggambar, berlatih lagu, dan sebagainya. (Departemen Pendidikan Nasional, 2004). Sering kali program yang diterapkan di TK memaksakan adanya tes, pekerjaan rumah pada anak usia 4-5 tahun. Bahaya dari program ini menurut pakar perkembangan anak David Elkind adalah bahwa pendidikan prasekolah publik tak lebih dari suatu perluasan kebawah dari pendidikan dasar tradisional (Santrock, 1995). Pendidikan pada masa awal kanak-kanak (prasekolah) harus memiliki kurikulum, metode evaluasi manajemen kelas, serta program pelatihan guru secara mandiri. Salah satu ciri metode pengajaran yang cocok diterapkan sebagai strategi pengajaran di dalam kelas antara lain guru berperan sebagai fasilitator yang menyiapkan lingkungan bagi anak untuk belajar melalui eksplorasi dan interaksi aktif dengan orang dewasa, membebaskan anak memilih sendiri berbagai kegiatan yang sudah disiapkan. (Santrock, 1995).
B. Perilaku Anak TK 1. Perilaku Sebagai Hasil Nyata dari Metode Pengajaran Perilaku merupakan salah satu komponen dari sikap. Perilaku terdiri dari kesiapan seseorang untuk bereaksi atau kecenderungan untuk bertindak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
terhadap objek (Sears, 1988). Perilaku yang ditunjukkan anak di dalam kelas merupakan reaksi terhadap metode pengajaran yang diberikan. Sesuai dengan tahap perkembangan anak, penerapan metode pengajaran dalam kelas harus disesuaikan dengan karakteristik anak dan karakteristik tujuan yang akan dicapai (telah dijelaskan pada bagian terdahulu). Dalam aplikasi kurikulum, gurulah yang menentukan satuan kegiatan harian termasuk didalamnya metode apa yang diterapkan untuk menyampaikan suatu materi bagi anak didik. Bukan suatu hal yang ringan untuk menentukan pemilihan metode yang tepat bagi anak usia awal kanak-kanak mengingat karakteristik mereka yang khas dan berada pada periode emas perkembangan. Guru perlu memahami kemampuan apa yang harus dikuasai anak didik untuk meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta. Guru harus paham tujuan yang hendak dicapai sesuai tugas perkembangan anak. Menurut Carolyn Triyon dan J.W Lilienthal (1986) perkembangan masa awal kanak-kanak antara lain : 1. berkembang menjadi mandiri 2. belajar memberi, berbagi, dan memperoleh kasih sayang 3. belajar bergaul dengan anak lain 4. mengembangkan pengendalian diri 5. belajar bermacam-macam peran orang dalam masyarakat 6. belajar untuk mengenal tubuh masing-masing
tugas-tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
7. belajar menguasai ketrampilan motorik halus dan kasar 8. mengenal lingkungan fisik dan mengendalikan 9. menguasai kata-kata baru 10. mengembangkan
perasaan
positif
dalam
berhubungan
dengan
lingkungan (Moeslichatoen, 2004) Keberhasilan seseorang mencapai suatu tugas perkembangan dapat dilihat dari perilaku yang ditampakkan. Pada masa awal kanak-kanak, anak belajar berperilaku melalui pengalaman yang didapat dari lingkungan. Hal ini berdasar pada teori behaviorisme yang dikemukakan B.F Skinner. Teori ini menyatakan bahwa lingkungan bisa membentuk perilaku anak (Santrock, 1995). Hal ini dapat diartikan bahwa perilaku yang tampak bisa menjadi indikator bagi keberhasilan lingkungan membentuk perilaku anak. Pada lingkungan TK salah satu lingkungan yang membantu membentuk perilaku anak adalah lingkungan kelas. Dalam kelas guru membuat modifikasi lingkungan melalui metode pengajaran yang diberikan.
Perilaku yang
ditunjukkan diharapkan merupakan hasil dari suatu kegiatan belajar yang efektif ketika anak terlibat aktif dalam pembelajaran yang dilakukan (Departemen Pendidikan Nasional, 2004). 2. Kategori Perilaku Anak Secara sosial perilaku terbagi kedalam tiga kategori utama yaitu perilaku sosial (perilaku yang diterima secara sosial), perilaku tidak sosial (perilaku yang tidak diterima secara sosial tapi dilakukan karena seseorang tidak memahami tuntutan sosial yang berlaku), dan perilaku nonsosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
(perilaku yang tidak diterima secara sosial yang dilakukan secara sengaja untuk melawan tuntutan sosial yang ada) (Hurlock, 1978). Dalam
perkembangan
pada
anak
usia
prasekolah,
perilaku
dikelompokkan kedalam tiga kategori. Pengelompokan ini berdasar pada masa perkembangan kognitif dimana anak belum mampu mengetahui secara persis apa yang mereka ketahui dan perkembangan psikososial dimana anak masih dalam proses mengenali hal-hal yang dianggap benar dan salah dalam lingkungannya. Ketiga kategori perilaku yang dimaksud adalah: 1. Perilaku yang disukai dan ingin agar lebih sering dilakukan oleh anak. 2. Perilaku kurang disukai dan ingin agar dikurangi oleh anak 3. Perilaku yang tidak disukai dan ingin agar sama sekali tidak dilakukan oleh anak (Whitham, 2003) Pengkategorian ini dilakukan secara fleksibel untuk memudahkan identifikasi perilaku anak sehingga baik orang tua, guru maupun orang dewasa yang ada disekitar anak menjadi lingkungan tumbuh kembang anak yang bisa membantu anak untuk mencapai perkembangan yang positif. Hal ini bisa dilakukan dengan mendorong (memberikan motivasi) anak untuk melakukan tindakan yang disukai, mengurangi tindakan yang tidak disukai dan menghilangkan tindakan yang tidak bisa ditolerir dan berbahaya. Peran orang dewasa sangat penting karena pada usia ini berdasar perkembangan kognitifnya anak masih berada pada tahapan praoperasional yang mengandung ciri egosentrisme (belum mampu melihat perspektif dari sudut yang berbeda) dan intuitif (masih menggunakan penalaran primitif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
(Santrock, 1995). Perilaku anak di kelas muncul secara alami tanpa adanya rekayasa. Perilaku ini bisa menjadi pendukung tercapainya tujuan pengajaran dalam bentuk indikator perilaku yang diinginkan sebagai hasil akhir dari proses pengajaran yang dilakukan. Perilaku yang dikategorikan sebagai perilaku yang disukai merupakan perilaku yang dianggap bisa mendukung usaha pengembangan yang dilakukan oleh guru. Perilaku yang tidak disukai dianggap bisa menghambat usaha pengembangan yang dilakukan guru. Perilaku inilah yang diobservasi peneliti. Indikator perilaku sebagai hasil akhir proses yang dimaksud tampak dari hasil evaluasi berupa karya anak dan hasil pengamatan guru terhadap perilaku anak secara individu. Hasil evaluasi inilah yang menunjukkan dan menentukan indikator keberhasilan anak terhadap proses pengajaran yang dilakukan di TK yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif
(descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya (Sukmadinata, 2005). Peneliti ingin melihat bagaimana penerapan metode pengajaran yang di beberapa TK di kota Yogyakarta dan bagaimana kecenderungan perilaku yang dimunculkan anak di kelas terhadap metode yang sedang diterapkan oleh guru. Penelitian ini bersifat non-eksperimental. Dengan menggunakan strategi penelitian ganda (multiple research strategies) yaitu menggabungkan kedua pendekatan antara kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menghitung frekuensi metode dan perilaku yang ada di kelas. Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk menggambarkan keadaan kelas selama pelaksanaan metode pengajaran secara naratif kualitatif. Hal ini bisa dilaksanakan dalam suatu penelitian deskriptif.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
B.
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah 3 Taman Kanak-kanak di Yogyakarta.
Terdiri dari 1 TK Negeri dan 2 TK Swasta katolik yang dipilih dengan teknik purposif sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian (Sukmadinata, 2005).
C.
Tahapan Penelitian 1.
Perencanaan Penelitian a. Penentuan tema sebagai langkah awal menentukan area penelitian. b. Melakukan perumusan dan pembatasan masalah serta merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diarahkan pada kegiatan pengumpulan data. c. Melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi awal bagi pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada semua subjek penelitian. d. Peneliti mempersiapkan panduan observasi kasar lalu melakukan perbaikan dengan melihat garis besar kegiatan yang dilakukan dan mencatat perilaku yang dimunculkan dalam kelas ketika melakukan observasi awal. e. Hasil observasi awal dijadikan acuan bagi pelaksanaan observasi. Hasil pengumpulan data perilaku anak di kelas ini untuk kemudian disusun dan dijadikan alat pengambilan data. Tahap observasi dilakukan dengan menjadi partisipan di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
f. Selanjutnya membuat pertanyaan sebagai guide interview untuk mendapatkan data macam metode yang digunakan dan bagaimana proporsi penggunaannya dalam menerapkan kurikulum. 2. Pelaksanaan Penelitian a. Mengurus perijinan penelitian pada pihak-pihak terkait seperti Dinas Pendidikan Kota, penanggung jawab yayasan dan kepala sekolah. b. Pengambilan data pertama kali dilakukan dengan melakukan wawancara pada kepala sekolah untuk mengetahui kurikulum dan aplikasi kurikulum yang ditetapkan dan dilakukan pada TK yang bersangkutan. c. Dilanjutkan dengan melakukan observasi selama kurang lebih 1-2 minggu dengan asumsi bahwa TK mempunyai pola yang tetap dalam metode pengajaran yang dilakukan berulang setiap minggunya pada sekolah yang bersangkutan. Alat observasi berdasar pada observasi awal yang dilakukan. Kegiatan ini dibarengi dengan kegiatan mengumpulkan biodata guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Jadwal pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut : No
Tanggal /Waktu
Tempat
1
20 November 2006
TK Tarakanita
2
25 November 2006 / 08.00-09.30 27 – 30 November 2006 Pukul 07.00 – 09.00 1 – 5 desember 2006 Pukul 07.15 – 10.00 8– 16 Desember 2006 Pukul 07.00-09.00 12 Desember 2006 13 – 16 Desember 2006 Pukul 09.30 – 11.00 18 Desember 2006 / 07.00 – 09.00 19 – 22 Desember 2006 Pukul 07.00-09.00 21 Desember 2006
TK Tarakanita
TK Graha Anak TK Negeri 2
13
8 – 19 Januari 2007 Pukul 07.15- 10.30 23 Januari – 5 februari 2007 Pukul 07.30 – 11.00 6 Februari 2007
14
7 Februari 2007
15
8 - 9 Februari 2007
16
12 Februari 2007
3
4 5 6 7
8 9
10
11 12
Kegiatan Mengurus perijinan dengan koordinator TKSD Tarakanita Wawancara dengan Kepala sekolah Observasi awal dan wawancara lanjutan
TK Tarakanita
TK Grha Asih Anak
Observasi awal
TK Tarakanita
Observasi kelas
TK Negeri 2 TK Negeri 2
Mengurus perijinan Observasi awal
TK Grha asih Anak
Wawancara lanjutan dengan kepala sekolah Observasi kelas
TK Tarakanita
TK Tarakanita
Memberi isian biodata guru dan angket orang tua Asih Observasi kelas Observasi Kelas
TK Graha Asih Mengumpulkan biodata Anak dan data tambahan (foto) TK Grha Asih Anak Penyebaran angket orang tua TK Negeri 2 Mengumpulkan biodata dan data tambahan lainnya TK Negeri 2 Penyebaran angket orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
D.
Metode yang digunakan 1. Pengumpulan data tertulis berupa kurikulum dan silabus mingguan; Hal ini diperlukan untuk mengetahui topik-topik utama apa yang disertakan dalam kurikulum sekaligus mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Dilakukan dengan meminta data dari dinas pendidikan dan TK. 2. Wawancara awal; Untuk perkenalan, penciptaan raport yang baik dan menilik kembali hal-hal lain yang bisa digunakan sebagai pelengkap data. 3. Observasi; Merupakan kegiatan memperhatikan, mengamati secara akurat, mencatat fenomena yang muncul serta mempertimbangkan hubungan antar aspek dan fenomena tersebut (Poerwandari, 1998). Observasi dilakukan setiap hari selama 2 minggu di TK yang telah dipilih tanpa mengubah setting apapun. Pencatatan difokuskan pada pelaksanaan metode pengajaran dalam kegiatan yang dipilih guru di kelas dan perilaku anak saat kegiatan berlangsung. Pencatatan dilakukan dengan menuliskan narasi kegiatan dan metode yang digunakan sedangkan untuk melihat perilaku digunakan lembar observasi perilaku yang telah disusun berdasar observasi awal dengan teknik checklist yang dimodifikasi oleh peneliti. Item perilaku yang dicantumkan di lembar observasi telah mendapatkan kategorisasi perilaku dari guru kelas. Bila ada perilaku yang belum tercantum bisa langsung ditambahkan. Hasil narasi kemudian diketik sesegera mungkin untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
menghindari hal-hal yang mungkin terlupa mengingat pencatatan banyak menggunakan simbol-simbol tertentu. 4. angket survai dan wawancara lanjutan; Melakukan wawancara dengan guru (pihak sekolah) yang bisa dilakukan disela kegiatan. Wawancara menggunakan narative recording dengan pencatatan langsung atau alat bantu tape recorder. Panduan wawancara bisa dilihat pada lembar lampiran. Angket survai diberikan pada guru untuk mengetahui pengalaman dan pandangan personal guru khususnya tentang metode pengajaran yang dilakukan. Selain itu memberi angket pada orang tua setelah observasi selesai dilakukan sebagai data tambahan berkaitan dengan kesesuaian sosial perilaku anak di rumah.
E.
Definisi Operasional 1. Metode Pengajaran Metode pengajaran / pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru untuk membelajarkan anak agar mencapai kompetensi yang diterapkan Metode yang biasa diterapkan di TK adalah : a. Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita pada anak secara lisan. Bisa dengan alat bantu berupa buku cerita, ilustrasi gambar, menceritakan dongeng, menggunakan papan flanel, dramatisasi maupun dengan peragaan jari-jari tangan (Moeslichatoen, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
b. Metode bercakap-cakap atau metode tanya jawab merupakan kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara anak dengan guru atau antara anak dengan anak. Bisa dalam bentuk percakapan bebas, percakapan bertema, atau berdasar gambar seri. Beberapa macam bentuk dialog yang terjadi adalah dialog memberi perintah (termasuk perintah berurutan), dialog tanya jawab, dialog dalam rangka memberi informasi (Moeslichatoen, 2004). c. Metode karyawisata dilakukan dengan mengamati dunia sesuai dengan kenyataannya secara langsung sehingga anak memperoleh pengalaman sendiri dari panca indranya seperti mengajak anak berwisata ke kebun binatang (Moeslichatoen, 2004). d. Metode demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan atau memperagakan
suatu
cara
atau
suatu
keterampilan.
Guru
menunjukkan, mengerjakan dan menjelaskan apa yang sedang dilakukannya (Moeslichatoen, 2004). e. Metode sosiodrama atau bermain peran adalah cara memberikan pengalaman kepada anak melalui bermain peran dimana anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran yang dilakukan bersama-sama. f. Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak dimana anak memberi perlakuan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya. Contohnya eksperimen mencampur warna dengan cat air, membuat teh, membuat kue dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
g. Metode proyek adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan melalui berbagai kegiatan. Contohnya menanam tumbuhan di halaman sekolah dan sebagainya. h. Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang disiapkan guru. Tugas bisa diberikan secara individu ataupun kelompok
(Moeslichatoen,
2004). (Pedoman
Pembelajaran
di
Taman
Kanak-kanak,
Departemen
Pendidikan Nasional, DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH, Jakarta, 2005). 2. Perilaku anak Perilaku yang dimaksud adalah perilaku yang dimunculkan anak ketika mengikuti proses belajar di dalam kelas. Perilaku yang muncul sebagai reaksi ketika guru melaksanakan suatu metode dalam kegiatan kelas yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas. Terdapat tiga perilaku khusus yaitu : 1. Perilaku yang disukai dan ingin agar lebih sering dilakukan anak; yaitu perilaku anak menyimak guru, mengikuti percakapan dengan aktif, bisa memahami instruksi dengan baik, mengerjakan tugas dengan tekun, tidak malu bertanya pada guru, berkomentar positif, cepat dalam mengerjakan,
berani
menunjukkan
diri,
mempunyai
inisiatif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
komunikatif dengan teman (mensupport teman), mengerjakan dengan semangat (misalnya sambil bernyanyi). 2. Perilaku yang tidak anda sukai dan ingin agar lebih jarang dilakukan anak; yaitu perilaku anak pasif dalam berkomunikasi (hanya mengikuti temannya), mengerjakan hal lain selain yang diinstruksikan, tidak berani bertanya pada guru (bertanya pada teman), lambat dalam mengerjakan, berkomentar negatif, tidak berani menunjukkan diri, mudah beralih perhatian, mengobrol hal lain selama kegiatan, selalu meminta support guru terhadap apa yang dikerjakan (kurang percaya diri), cenderung pendiam (kurang komunikatif), bermain/mengobrol ketika guru menerangkan (tidak menghargai orang lain), 3. perilaku yang tidak dapat di tolerir dan ingin segera dihentikan; yaitu perilaku tidak punya inisiatif (menunggu bimbingan guru), mencontek pekerjaan temannya (tidak percaya diri), meminta teman mengerjakan pekerjaannya (tidak bertanggung jawab), mengganggu teman, menolak mengerjakan tugas yang diberikan (Whitham, 2003). Penggelompokan perilaku diatas berdasarkan pengelompokan perilaku yang dilakukan oleh guru sebagai pengganti peran orang tua disekolah untuk memotivasi perilaku yang diinginkan (perilaku sosial), mengurangi perilaku-perilaku yang kurang disukai (perilaku tidak sosial) dan menghilangkan perilaku yang tidak disukai (perilaku nonsosial) (lihat skema 4a skema perilaku dikelas dan skema 4b skema pembagian perilaku).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
3. Taman Kanak-kanak Taman kanak-kanak (TK) adalah lembaga prasekolah di Indonesia yang dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar berdasar kepemilikan yaitu : a. TK Negeri milik pemerintah dan mengikuti pedoman pendidikan dari pemerintah. Di kota Yogyakarta TK Negeri ada 2. Subjek pada penelitian ini adalah TK Negeri 2. b. TK Swasta / yayasan adalah milik perseorangan atau kelompok orang (yayasan). Kurikulum mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan Dinas Pendidikan Anak Usia Dini, namun di kombinasikan dengan visi-misi dari yayasan itu sendiri. TK yang dipilih adalah TK Tarakanita dan TK Grha Asih Anak.
F.
Tehnik pengambilan data Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-kuantitatif. Peneliti ingin mengumpulkan selengkap mungkin data mengenai kurikulum dan silabus yang dibuat TK dengan melakukan observasi, wawancara (terstruktur), dan angket tentang metode pengajaran yang diterapkan. Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam proses belajar (didalam maupun di luar kelas). Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
dilakukan untuk melakukan eksplorasi terhadap topik itu yang tidak bisa dilakukan dengan metode lain (Banister dalam Poerwandari, 1998). Wawancara dilakukan pada guru dan kepala sekolah (sebagai pihak sekolah) berkaitan dengan kurikulum yang telah ditetapkan, metode pengajaran kurikulum itu dalam kelas, pengalaman dan pengetahuan tentang metode pengajaran serta perilaku apa yang umumnya muncul pada anak di kelas. Peneliti juga meminta guru membuat kategorisasi perilaku dari item-item perilaku hasil pengumpulan data saat observasi awal. Hal ini dilakukan karena guru adalah orang utama yang menjadi pelaksana metode pengajaran didalam kelas.
G.
Prosedur Pelaksanaan Pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan data tertulis dari TK yang dipilih. TK yang dipilih adalah TK Negeri 2, TK Tarakanita, dan TK Grha Asih Anak. Observasi dilakukan selama 2 minggu pada masing-masing TK untuk melihat pelaksanaan metode dalam kelas berdasar acuan satuan pengajaran yang dibuat masing-masing guru sekaligus mengumpulkan data perilaku yang dihasilkan anak.
H.
Analisis Data Data observasi sebagai data utama (data primer) dan data wawancara sebagai data pembanding akan dianalisis secara jelas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
terperinci. Analisis data dilakukan berdasar isinya (content analysis) atau disebut juga dengan analisis isi (Suryabrata, 1998). Langkah-langkah analisis isi : 1. Organisasi data Data yang disimpan dan diorganisasikan berupa : a. Data mentah berupa tabel observasi perilaku dan narative recording kasar tentang metode pengajaran dan temuan dalam kegiatan yang dilakukan. b.
Data-data mengalami tahap proses awal yaitu narative recording yang telah dilengkapi dan penghitungan perilaku berdasar frekuensi perilaku yang timbul
c.
Data observasi yang telah melalui tahapan proses pengkodingan dan pengelompokan data
2. analisis data Data observasi dan wawancara kemudian dianalisis dengan langkah sebagai berikut : a. Observasi metode Data dikelompokkan berdasar materi dan metode yang dilaksanakan oleh setiap TK yang dijadikan subjek penelitian. b. Observasi perilaku Menganalisis tabel observasi perilaku dengan menghitung frekuensi perilaku pada tiap kegiatan yang dilakukan dan melakukan rating frekuensi perilaku yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
c. Wawancara Wawancara dilakukan dengan langkah berikut : 1. membuat pelengkapan data observasi dengan data wawancara untuk mengumpulkan data mengenai karakteristik TK 2.
menemukan persamaan dan perbedaan antara satu TK dan
lainnya d. Angket pada orang tua sarana untuk mengetahui perilaku anak dirumah sebagai cross cek data perilaku di kelas. Hasil angket berupa ratio angka yang dikelompokkan kedalam kategori ratio angka yang telah ditentukan oleh peneliti (lihat blueprint pada tabel 2). 3. Interpretasi Data Interpretasi data merupakan upaya memahami data dengan lebih mendalam (Kvale dalam Poerwandari, 1998). Hasil analisis data observasi, wawancara dan angket dikaitkan dan dibahas sehingga dapat memberikan gambaran tentang metode pengajaran yang dilakukan di TK dan perilaku yang banyak muncul di ketiga TK tersebut.
I.
Kredibilitas, Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kredibilitas data berkaitan dengan derajat kebenaran atau seberapa tinggi data yang dihasilkan dapat dipercaya (Tjundjing, 2004). Untuk memperoleh kredibilitas ini, penulis melakukan beberapa langkah yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
1. penulis terlibat langsung sebagai partisipan di dalam kelas sejak jam kegiatan dimulai hingga jam kegiatan berakhir setiap hari selama kurang lebih dua minggu. Kegiatan observasi ini berfokus pada kegiatan pengajaran di dalam kelas dan perilaku anak selama kegiatan berlangsung. 2. pengamatan dilakukan secara teliti dengan memfokuskan pada penerapan metode yang diberikan dan perilaku anak saat metode diberikan. 3. penulis melakukan triangulasi data dengan membandingkan hasil pengamatan dengan data yang didapat dari satuan kegiatan harian dan wawancara yang dilakukan. 4. melakukan member checks yaitu dengan menunjukkan data yang didapat pada pihak sekolah (guru) untuk dilihat ketepatannya. 5. melakukan pengecekan kecukupan referensi data yang terkumpul 6. mendiskusikan dengan dosen dan teman yang berkompeten.
Validitas penelitian ialah sejauh mana ketepatan, kebermaknaan, kegunaan hasil penelitian mampu menggambarkan metode pengajaran yang dilakukan di TK dan perilaku yang muncul saat pelaksanaan metode tertentu (Tjundjing, 2004). Hal ini diupayakan dengan menggunakan : 1. Validitas ekologi Menuliskan kondisi dan karakteristik TK apa adanya dan menuliskan secara terbuka mengenai langkah, batasan penelitian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
pemilihan subjek, desain dan proses analisis penelitian (Poerwandari, 1998). 2. Natural history Kesesuaian penggambaran peneliti dengan situasi dan prosedur penelitian serta segala sesuatu yang terjadi selama berlangsungnya penelitian (Tjundjing, 2004). 3. Validitas konstruk Peneliti menggunakan kerangka teori yang jelas sebagai dasar pengamatan metode pengajaran dan perilaku anak saat metode pengajaran dilakukan (Kerlinger, 2002). 4. Komplementer Hasil penelitian yang diperoleh melalui masing-masing pendekatan dikombinasikan untuk memperkaya gambaran tentang metode pengajaran dan perilaku anak sehingga dapat menguatkan validitas penelitian (Hammersley dalam Alsa, 2004).
Reliabilitas penelitian guna mengetahui ketepatan, kesesuaian atau konsistensi alat ukur dalam menggambarkan metode pengajaran dan perilaku anak di kelas sehingga dapat diandalkan untuk memperoleh gambaran yang sesuai, diupayakan dengan cara : Koherensi, keterbukaan dan diskursus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Sarantakos dalam Poerwandari mengungkapkan tiga hal dalam meningkatkan dependability (ganti dari istilah reliabilitas dalam penelitian kualitatif) meliputi : a. Koherensi, yaitu metode yang dipilih membantu mencapai tujuan yang diinginkan. b. Keterbukaan, yaitu peneliti membuka diri dalam memanfaatkan metode yang berbeda untuk mencapai tujuan dengan menuliskan secara lengkap perencanaan, proses, analisis dan hasil penelitian dengan menggunakan dua metode berbeda. c. Diskursus, yaitu peneliti mendiskusikan temuan dan analisis penelitian dengan orang lain secara intensif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Skema 3. Kerangka berpikir Pendidikan Anak Usia Dini
Dimana, apa temanya, bagaimana polanya Karakteristik anak Karakteristik tujuan
Metode Pengajaran
Aplikasi : a. metode bercerita b. metode tanya jawab c. metode sosiodrama d. metode eksperimen e. metode proyek f. metode karyawisata g. metode demonstrasi h. metode pemberian tugas
Perilaku anak di kelas Sebagai indikator pendukung keberhasilan metode yang digunakan
Keterangan :
Materi Pengajaran
Kurikulum : a. memilih tujuan b. mengorganisasikan isi c. memilih bentuk pengalaman belajar d. menentukan urutan pelajaran e. penilaian terhadap hasil belajar anak dan program
Keberhasilan belajar berupa indikator perilaku. Didapat dari hasil evaluasi yaitu pengamatan dan karya anak
Alur berpikir Areal Penelitian Hal-hal yang mempengaruhi metode pengajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Skema 4a : Perilaku di kelas sebagai hasil penerapan metode pengajaran
Tugas perkembangan anak
Guru
Evaluasi keberhasilan lewat pengamatan perilaku harian dan hasil karya Keterangan :
Menjalankan kurikulum dari Dinas Pendidikan Usia Dini
Perilaku anak di kelas
Aplikasi kurikulum di kelas dengan metode pengajaran
alur berpikir Hal yang harus diketahui guru tentang anak TK Areal penelitian
Skema 4b : Jenis-jenis Perilaku Perilaku Anak di kelas
Perilaku sosial Perilaku yang dikehendaki Menyimak guru, mengikuti percakapan dengan aktif, memahami instruksi, mengerjakan tugas, berani bertanya, berkomentar positif, cepat mengerjakan, berani menunjukkan diri, punya inisiatif, mengerjakan dengan semangat
Perilaku tidak sosial Perilaku yang tidak dikehendaki di kelas Pasif berkomunikasi mengerjakan hal lain,malu bertanya, lambat, berkomentar negatif, tidak berani menunjukkan diri, mudah beralih perhatian, mengobrol hal lain,selalumeminta support guru,cenderung pendiam,bermain/mengobrol ketika guru menerangkan
Perilaku non sosial Perilaku yang tidak bisa di tolerir di kelas Menunggu bimbingan guru,mencontek pekerjaan teman,meminta teman mengerjakan pekerjaannya, mengganggu teman, menolak mengerjakan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Tabel 2. Blueprint Angket kepada Orang Tua
No
Bidang Pengembangan
1.
Pembiasaan
2.
Bahasa
3.
Kognitif
4.
Seni
5
Fisik Motorik
Total
Favourable
Unfavourable
12.5 %
20,8 %
3
5
20,8 %
8,3 %
5
2
4,2 %
16,6 %
1
4
8,3 % 2
-
4,2 %
4,2 %
1
1
50 %
50 %
12
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
BAB IV PROSES, DESKRIPSI, ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A.
Proses Penelitian 1. Prosedur Awal Penelitian Peneliti melakukan survei pada beberapa Taman Kanak-kanak di wilayah kota Yogyakarta. Survei ini dilakukan setelah mendapatkan data berupa daftar TK dari Dinas Pendidikan kota Yogyakarta. Didapatkan pula informasi mengenai pembagian TK berdasar kepemilikan yaitu TK negeri dan TK swasta. Kriteria TK yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu : a. Terletak di wilayah kota Yogyakarta. b. Terdaftar di Dinas Pendidikan Anak Usia Dini wilayah kota Yogyakarta. c. Mempunyai kepemilikan yang jelas. d. Bersedia dan menerima apabila digunakan sebagai tempat penelitian. Berdasarkan kriteria diatas, peneliti memilih TK Negeri 2, TK Tarakanita, dan TK Grha Asih Anak. Ketiga TK ini dipilih karena mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain. TK Negeri 2 dipilih karena TK ini adalah TK milik pemerintah yang dijadikan TK percontohan bagi TK lain. TK Tarakanita adalah TK milik yayasan Katolik dan termasuk TK yang sudah lama berdiri dengan sistem kerja secara nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Sedangkan TK Grha Asih Anak adalah TK milik yayasan katolik yang baru berkembang dan belum mempunyai cabang. Kemudian peneliti membuat surat ijin penelitian di fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Surat ijin ini ditujukan ke beberapa pihak yaitu pada Dinas Pendidikan kota Yogyakarta, penanggung jawab TK Tarakanita dan TK Grha Asih Anak. Dinas Pendidikan kota Yogyakarta dalam hal ini diwakili Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini memberikan ijin dan membantu perijinan secara lisan pada sekolah-sekolah yang dituju. Peneliti menyampaikan tema dan tujuan penelitian pada pihak-pihak yang terkait. Peneliti menunjukkan alat bantu observasi berupa buku pencatat dan tabel observasi perilaku. Peneliti meminta tolong pada guru untuk mengkategorikan perilaku anak didalam kelas berdasar tiga kategori yang ada. Peneliti juga menekankan tidak adanya penilaian personal pada guru kelas karena fokus penelitian pada pelaksanaan metode yang digunakan dan pada perilaku anak. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir bias yang mungkin terjadi di kelas. Peneliti meminta bantuan guru untuk mengenalkan diri sebagai teman yang ikut belajar bersama. Kebanyakan anak mempersepsikan bahwa peneliti adalah rekan kerja guru di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
2. Daftar TEMA dan Jadwal Yang Diterapkan Semua TK TEMA ditetapkan oleh Dinas Pendidikan sebagai standarisasi kompetensi anak didik sehingga ketiga TK mengikuti ketentuan yang sama. Selain TEMA Dinas Pendidikan juga membuat kisi-kisi indikator perilaku hasil belajar. Satu tahun ajaran terbagi menjadi dua semester dengan perincian dan jadwal waktu pelaksanaan TEMA sebagai berikut : Tabel 3. TEMA dan Jadwal Pelaksanaan Periode Semester I (Juli-Desember) Tema
Waktu
Diri Sendiri
3 Minggu
Lingkunganku
4 Minggu
Kebutuhanku
4 Minggu
Kebersihan & Keamanan
3 minggu
Tanaman
3 minggu
Periode Semester ke II (Januari – Juni) Tema
Waktu
Rekreasi
4 Minggu
Pekerjaan
3 minggu
Air-Udara-Api
2 minggu
Alat Komunikasi
2 minggu
Tanah airku
3 minggu
Alam Semesta
3 minggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
3. Waktu Pengambilan Data Tabel 4. Jadwal Pengambilan Data TK
Kegiatan
Tarakanita
Waktu
Keterangan
- Wawancara awal
25 November 2006
- Observasi awal
27 – 30 November TEMA
- Observasi kelas
2006
Tanaman
8 – 16 Desember,
Masa
19 – 22 Desember Pengayaan 2006
(Tidak
ada
TEMA) - Isian biodata guru 21 Desember 2006 - Angket orang tua TK
Grha - Obsevasi awal
1 maret 2007 1 - 5 Desember 2006 TEMA
Asih anak
Kebersihan dan keamanan -Wawancara
18 Desember 2006
lanjutan - Observasi kelas
8 – 19 Januari 2007
TEMA Rekreasi
TK Negeri 2
- Data tambahan
6 Februari 2007
- Angket
3 Maret 2007
- Observasi awal
13 - 16 Desember TEMA 2006 (09.30-11.00)
Tanaman
- Wawancara awal
22 Januari 2007
- Observasi kelas
23 – 5 Februari 2007 TEMA Rekreasi
-Wawancara
7 Februari 2007
lanjutan - data tambahan
7 – 9 Februari 2007
- Angket orang tua
3 Maret 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
4. Proses Pengambilan Data a. Observasi awal Observasi awal dilakukan selama tiga sampai lima hari di TK yang bersangkutan. Observasi awal dilakukan segera setelah peneliti mendapat ijin untuk melakukan observasi dari pihak pengelola TK dalam hal ini Dinas Pendidikan, Yayasan Tarakanita dan Yayasan Papa-Miskin. Pada observasi awal ini peneliti menjadi partisipan di dalam kelas. Sesekali peneliti membantu guru dalam melaksanakan kegiatan kelas. Setelah diperkenalkan kepala sekolah pada guru kelas, peneliti dikenalkan guru pada anak didik sebagai teman sesama guru. Disini peneliti juga memperkenalkan diri secara langsung pada anak didik di depan kelas. Hal ini dilakukan untuk menciptakan raport awal sehingga anak didik tidak merasa terganggu atau berubah perilaku karena kehadiran peneliti. Cara ini dirasa cukup efektif karena anak didik mengetahui kehadiran orang baru dikelas dan tidak bertanya-tanya terus sehingga mengganggu konsentrasi. Observasi ini memfokuskan perhatian pada metode yang dilakukan oleh guru dan perilaku yang dimunculkan anak ketika pelaksanaan suatu metode pengajaran. Observasi ini dilakukan dengan narative recording. Peneliti melihat bagaimana guru memberikan materi melalui pemilihan metode tertentu. Selain itu peneliti juga memperhatikan perilaku yang muncul pada anak didik ketika guru melaksanakan metode dan mengikutsertakan anak pada kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Perilaku yang terdata ini dikelompokkan kedalam tiga kategori perilaku anak di kelas. Pengkategorian ini dilakukan dengan bantuan guru kelas sebagai orang yang memegang peran utama di kelas. Ketiga kategori itu adalah perilaku disukai dan diharapkan, perilaku tidak disukai dan kurang diharapkan, serta perilaku yang tidak bisa ditolerir dan sama sekali tidak diharapkan. Pedoman perilaku yang didapat dari penelitian di TK sebelumnya masih dijadikan pertimbangan karena ternyata macam perilaku anak di kelas cenderung sama meski intensitasnya berbeda. Diskusi mengenai pengkategorian ini biasanya dilakukan saat waktu istirahat atau setelah jam kegiatan usai. b. Observasi Kelas Observasi kelas dilakukan peneliti dengan mengambil posisi duduk di belakang kelas yang memungkinkan melihat seluruh anak dan tidak mengganggu aktivitas anak. Peneliti menggunakan bantuan buku pencatat dan tabel perilaku yang telah dibuat berdasar hasil observasi awal. Pada buku pencatat peneliti menuliskan berbagai kegiatan yang dilakukan dengan tetap berfokus pada kegiatan inti yang dilakukan. Pencatatan menggunakan
tanda-tanda
yang
mudah
dimengerti
peneliti
dan
mempercepat proses pencatatan seperti tanda panah dan lingkaran serta penggunaan pulpen warna. Hal-hal penting lain seperti hari, tanggal, jam kegiatan dan pemimpin kegiatan dicatat juga di buku pencatat. Data dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
buku pencatat ini kemudian diketik sesegera mungkin setibanya dirumah untuk menghindari hal-hal yang mungkin terlupa. Pengambilan data perilaku dilakukan dengan bantuan tabel perilaku. Tabel perilaku ini buat dan disusun sedemikian rupa dari hasil observasi awal. Pencatatan nama anak pada tabel berdasar posisi kursi yang diduduki hari itu sehingga memudahkan peneliti melihat perilaku yang muncul dan menghindari kebingungan karena belum hafalnya nama anak dalam satu kelas. Hal ini juga dibantu oleh guru kelas yang menyebutkan nama-nama anak yang mempunyai kecenderungan perilaku yang berbeda. Perilaku lain yang muncul dan belum ada pada daftar perilaku di tabel perilaku langsung dituliskan pada tabel karena peneliti telah menyediakan beberapa baris kosong untuk mempercepat pencatatan. Hambatan-hambatan yang dihadapi saat proses observasi kelas : 1. terkadang peneliti harus ikut membantu guru dalam kegiatan dikelas seperti membantu mengajari anak ketika guru disibukkan oleh anak lain, membantu guru untuk membagi buku. Hal ini menyebabkan peneliti harus menghafalkan nama anak-anak dan perilaku yang timbul yang belum sempat tercatat oleh peneliti. 2. adanya beberapa anak yang meminta perhatian khusus sehingga peneliti harus berusaha menempatkan diri tidak terlalu dekat dengan anak. Hubungan yang terlalu dekat bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
menyebabkan
anak
berubah
menjadi
manja
karena
beranggapan mendapat perhatian lebih dari orang baru. 3. beberapa anak yang pindah tempat duduk ketika kegiatan berlangsung membutuhkan perhatian ekstra dari peneliti 4. kesulitan untuk mendokumentasikan kegiatan secara penuh karena reaksi anak yang spontan ketika melihat kamera. Hal ini menyebabkan anak beralih konsentrasi dan mengganggu kegiatan. Peneliti hanya mengambil gambar pada situasi yang memungkinkan dan tidak berakibat terganggunya proses kegiatan di kelas. 5. Keterbatasan untuk memperhatikan perilaku secara lebih detail karena ketiadaan asisten penelitian. Ini dikarenakan kebijakan sekolah yang membatasi jumlah peneliti dalam kelas. c. Wawancara Terdapat dua sesi wawancara yaitu wawancara awal dan lanjutan. Wawancara awal dilakukan pada kepala sekolah untuk mengetahui karakteristik sekolah seperti status kepemilikan, jumlah murid, jumlah guru, jadwal harian. Wawancara lanjutan dilakukan dengan kepala sekolah berkaitan dengan kurikulum dan pembuatan program pengajaran di TK yang bersangkutan dan menggali beberapa hal yang lebih detail seperti pendanaan. Selain itu juga melakukan wawancara dengan guru disela atau akhir kegiatan mengenai bagaimana pembuatan SKH, hambatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
pelaksanaan metode dalam kelas, perilaku beberapa anak, kesulitan dari perilaku yang muncul, dan lainnya. d. Angket Orang Tua Peneliti memberi angket pada orang tua berisi berbagai perilaku anak yang dilakukan di rumah. Angket ini bermaksud mengetahui tingkat keseringan suatu perilaku sehingga dapat terlihat kesesuaian perilaku anak secara sosial berdasar sudut pandang orang tua sebagai lingkungan sosialnya sehari-hari. Pengambilan data angket dilakukan melalui kerjasama dengan guru kelas dan anak didik mengingat tidak mudah mengumpulkan orang tua pada waktu yang sama di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
B.
Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Karakteristik TK Tabel 5. Karakteristik TK No 1
Hal Kepemilikan a. Pemilik
2
b. Tahun Berdiri c. Perubahan Status Fasilitas : a. Ruang Kelas (Ukuran kelas B) b. Ruang Pendukung
c. Fasilitas lain
3
Jumlah Murid a. Total Murid b. Total Guru (kelas A dan B) c. Ratio guru : murid
Tarakanita Swasta Katolik Nasional Yayasan Tarakanita 1952 -
Grha Asih Anak Swasta Katolik Yayasan PapaMiskin 2001 -
TK Negeri 2 Negeri Pemerintah 1951 1985
5 Ruang
2 Ruang
8 Ruang
(7 x 7 m²) Ruang guru, Ruang kepala sekolah, Ruang administrasi, Gudang, Ruang perpustakaan, Ruang serbaguna, Ruang UKS, Kamar mandi
(2 x 8 m²) Ruang guru dan administrasi, Kamar mandi, Gudang
Areal bermain
Areal bermain
(6 x 5 m²) Ruang administrasi, Ruang Kepala Sekolah, Dapur, Kamar mandi, Gudang, Ruang Komputer, Ruang serbaguna Areal bermain, kolam renang, computer kid
250 anak 8 guru
30 anak 3 guru
193 anak 15 guru
1 : 25
1 : 13
1 : 13 (terdapat dua guru dalam satu kelas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
a. TK Tarakanita TK Tarakanita adalah TK milik yayasan Tarakanita yang bernaung dibawah kongregasi Suster Carolus Boromeus. Berdiri tahun 1952 hingga kini dengan pola koordinasi terpusat secara nasional. Visi-misi lengkap TK ini bisa dilihat pada lampiran 2a. Fasilitas TK Tarakanita terbilang lengkap dengan tersedianya berbagai ruang dan sarana bagi anak. Terdapat ruang guru, ruang administrasi dan ruang kepala sekolah. Jumlah dan luas ruang kelas yang mencukupi. Terdapat pula ruang baca dengan buku cerita dan kursi baca yang tersusun rapi, ruang serbaguna, ruang UKS dan kamar mandi yang didesain untuk khusus untuk memudahkan anak ke kamar mandi secara mandiri. Areal bermain yang sering digunakan berada di tengah bangunan. Pembagian ruang dan denah TK bisa dilihat pada lampiran. Jumlah murid keseluruhan TK ini adalah 250 anak yang terbagi kedalam 5 kelas kelompok A (4-5 tahun) dan 5 kelas kelompok B (5-6 tahun). Total guru pengajar adalah 8 orang dengan masa kerja lebih dari 10 tahun. Setiap guru bertugas mengelola satu kelas dengan pembagian jam kegiatan yang berbeda antara kelas A dan B (lihat karakteristik kelas pada bab selajutnya). Terdapat 25 anak dalam satu kelas dengan bimbingan seorang guru kelas. Ratio perbandingan guru dan murid adalah 1 : 25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
b. TK Grha Asih Anak TK Grha Asih Anak adalah TK milik Yayasan Papa-Miskin Gereja Antonius Kotabaru Yogyakarta. Berdiri pada tahun 2001 dan menempati sebagia lahan Sekolah Dasar Kanisius Gayam. Terdapat dua ruang utama yang digunakan sebagai ruang kelas. Ruang guru dan ruang administrasi berada pada ruang kelas A yang disekat dengan loker anak. Memiliki areal bermain yang cukup luas dan berada satu areal dengan TPA Grha Asih dan SDK gayam. Denah dan pembagian ruang bisa dilihat pada lampiran. Jumlah murid keseluruhan adalah 30 orang yang terbagi kedalam dua kelompok yaitu TK A (4-5 tahun) dan TK B (5-6 tahun). TK A terdiri dari 17 anak didik dan TK B berisi 13 anak didik. Total guru kelas A dan B adalah 3 orang. Seorang guru mengelola satu kelas. Ratio perbandingan guru pada TK B adalah 1:13. c. TK Negeri 2 TK Negeri 2 dulu adalah TK milik swasta lalu mengalami perubahan status kepemilikan pada tahun 1985 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Kenegerian dari Dinas Pendidikan. TK Negeri 2 menjadi TK milik Pemerintah dengan subsidi utama dari pemerintah. Fasilitas ruang cukup lengkap dengan 8 ruang kelas terdiri dari 4 ruang kelas A dan 4 ruang kelas B. selain itu terdapat ruang kepala sekolah, ruang administrasi, dapur, kamar mandi, ruang komputer, ruang serbaguna, gudang. Fasilitas areal bermain yang memadai dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
fasilitas kolam renang mini yang digunakan bergantian sesuai jadwal yang ditetapkan guru. Jumlah keseluruhan murid adalah 193 anak didik. Terdapat masing-masing dua orang guru dalam satu kelas dengan 23-28 anak setiap kelas. Total guru adalah 15 orang. Setiap kelas sikelola oleh dua orang guru namun terdapat sebuah kelas yang dikelola seorang guru karena alasan khusus. Ratio perbandingan guru dan murid pada kelas B5 adalah 1:13.
2. Deskripsi Karakteristik Kelas dan Kegiatan Yang Dilakukan Tabel 6. Karakteristik Kelas dan Kegiatan No 1 2 3
Hal Waktu Kegiatan Pengorganisasian kelas Pembiasaan di kelas
4
Macam kegiatan tambahan
5
Posisi duduk
Tarakanita 07.00-09.30 Klasikal
Grha Asih Anak 07.15-11.00
Klasikal Kelompok Pembiasaan Pembiasaan umum, umum, mencuci tangan cuci tangan bersama, sendiri, berbaris keluar membalik kelas presensi Menyanyi, Menari, Menari, Renang, Menggambar, Melukis, Melipat, Komputer, bahasa Inggris Sempoa, bahasa Inggris Berkelompok, Berkelompok, berderet bentuk L
Negeri 2 07.30-11.00 Klasikal Individual Pembiasaan umum, mencuci tangan sendiri
Menari, Drumband, Sempoa Menyanyi, bahasa Inggris, Komputer Berkelompok, bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
JADWAL KEGIATAN HARIAN DAN ALOKASI WAKTU PENGAJARAN TK NO
TK TARAKANITA
KEGIATAN
Waktu
Keterangan
TK GRHA ASIH ANAK Waktu
1
Kegiatan awal
07.00
Berbaris, berdoa, 07.15 memberi salam pada guru dan teman. Bersama-sama, dipimpin seorang anak yang sudah dipilih sehari sebelumnya. Percakapan ringan. Tepuk bersama
2
Kegiatan inti
07.20
Mengerjakan tugas 07.45 sebuah tugas. Dilanjutkan tugas lain bila waktu belum selesai
Æ istirahat
08.30
Makan bersama, main
09.40
Kegiatan inti sesi 2 3
Kegiatan akhir Æbila ada ekskul
09.00
09.00
Review, pengumuman 10.00 lisan, berdoa, salam, berbaris keluar kelas 11.00
Keterangan
TK NEGERI 2 Waktu
Berbaris, berdoa, 07.30 memberi salam pada guru dan teman, membalik papan absen. Bersama-sama, dipimpin seorang anak yang dipilih insidentil. Percakapan ringan, senam mulut. Mengerjakan tiga buah 08.00 tugas dengan metode rolling. Tidak mewajibkan selesai semua tapi tergantung waktu 09.00 Makan bersama, main Bernyanyi, tepuk, 09.45 percakapan Review, pengumuman, 10.00 berdoa, salam, presensi, pulang Ekskul selesai, pulang 11.00
Keterangan Berdoa, memberi salam bersama-sama. Dipimpin oleh guru. Berbaris hanya kadangkadang dilakukan. Percakapan ringan. Tepuk atau nyanyi bersama Mengerjakan tugas satu persatu bersama-sama. Dilanjutkan tugas lain atau bermian didalam kelas Makan bersama, main Bernyanyi, tepuk, percakapan, kegiatan lagi, permainan dalam kelas Review kegiatan, pengumuman, berdoa, salam, pulang Ekskul selesai, pulang
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Setiap TK mempunyai karakteristik pengelolaan kelas yang berbeda. Ini dipengaruhi oleh ketersediaan waktu (kebijakan pembagian waktu) dan fasilitas (dalam hal ini ruang kelas dan sarana penunjang lainnya). Perbedaan waktu kegiatan antara satu TK dan lainnya bisa dilihat lebih lanjut pada tabel Jadwal kegiatan dan pelaksanaan yang terdapat pada lampiran. a. TK Tarakanita Waktu kegiatan pada kelompok B adalah pukul 07.00-09.30. Guru menggunakan pola kegiatan secara klasikal dimana anak diberi tugas yang sama pada waktu yang sama juga. Hal ini untuk mengatasi ratio perbandingan guru dan murid yang cukup banyak. Pengorganisasian kelas seperti ini memudahkan guru memberikan pengawasan dan kontrol kegiatan anak didalam kelas. Pembiasaan umum yaitu berbaris, doa dan memberi salam pada pembukaan dan penutupan kegiatan. Selain itu pembiasaan khusus yang diterapkan adalah pembiasaan untuk mencuci tangan bersama dengan bimbingan guru dan pembiasaan berbaris keluar kelas dengan dipimpin guru untuk kemudian bersalaman secara tertib satu persatu di dekat pagar. Kegiatan ekstrakurikuler diadakan pada hari khusus yaitu hari rabu. Pembagian kelas dilakukan guru dengan memperhatikan bakat yang dimiliki anak. Pada hari itu anak mengikuti kegiatan sesuai bakatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
b. TK Grha Asih Anak Waktu kegiatan yaitu pukul 07.15-11.00. Waktu ini sudah termasuk waktu untuk kegiatan ekstakurikuler yang biasanya diadakan pada pukul 10.00-11.00. Pengorganisasian kelas dilakukan secara klasikal dan kelompok. Klasikal ketika guru menjelaskan apa saja yang dilakukan anak sedangkan pengorganisasian kelompok dilakukan saat pelaksanaan tugas dimana kelas dibagi kedalam tiga kelompok anak. Guru menyebut sistem ini dengan sistem rolling tugas. Masing-masing kelompok mengerjakan tiga tugas yang sama dengan urutan yang berbeda. Pembiasaan umum yaitu berbaris, berdoa dan memberi salam dilakukan di awal dan akhir kegiatan. Anak didik juga dibiasakan untuk mencuci tangan sendiri dengan pengawasan guru dan membalik presensinya sendiri ketika masuk kelas dan ketika akan pulang sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler di TK ini antara lain menari, sempoa, melukis, komputer. Kegiatan ini dilakukan dalam jam kegiatan sekolah dengan
mendatangkan
guru
khusus
dan
diikuti
semua
anak.
Ekstrakurikuler renang diadakan di kolam renang IKIP pada hari rabu minggu ke dua setiap bulannya. c. TK Negeri 2 Waktu kegiatan pada TK ini adalah pukul 07.30 – 11.00. pengorganisasian kelas dilakukan secara klasikal dengan memberikan tugas
yang
sama
pada
semua
anak
pada
waktu
yang
sama.
pengorganisasian klasikal ini dipadukan dengan pengorganisasian individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
dimana anak boleh bebas memilih kegiatan yang diinginkan ketika mereka selesai melakukan tugas inti atau merasa bosan dengan tugas yang diberikan guru. Pembiasaan umum dilakukan dengan bimbingan guru. Pembiasaan khusus yang dilakukan yaitu anak dipersilahkan mencuci tangan sendiri sebelum makan. Guru lebih fleksibel dalam menerapkan pembiasaan pada anak. Kegiatan ekstrakurikuler didukung oleh fasilitas yang memadai. Kegiatan ini dilakukan selama jam kegiatan harian anak. Kegiatan tersebut antara lain menyanyi, menari, drumband, komputer, sempoa, bahasa Inggris dan renang.
3. Deskripsi Pembuatan Satuan Kegiatan Harian a. TK Tarakanita TK Tarakanita mempunyai kekhasan dalam pembuatan program pengajaran tahunan. Pembuatan program pengajaran dilakukan melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diadakan secara terpusat sesuai dengan visi dan misi TK dan diterapkan secara nasional. Hal ini yang membedakan program pengajaran antara TK Tarakanita dengan TK yang lain. Program pengajaran dibuat sampai pada bentuk satuan pengajaran harian berdasar pada kalender akademik nasional dan kalender akademik yang dimiliki yayasan. Pemilihan metode kegiatan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
diserahkan pada guru kelas. (Langkah pembuatan lihat skema 5 pada lampiran 3). b. TK Grha Asih Anak Pembuatan program pengajaran harian pada TK Grha Asih Anak dilakukan oleh guru TK sendiri. Kurikulum dan indikator dari Dinas Pendidikan. Kekhasan penerapan kurikulum terletak pada cara evaluasi perkembangan anak. Selain melalui hasil karya, evaluasi perkembangan anak didik dilakukan melalui anekdot atau catatan harian masing-masing anak. Anekdot ini berisi kejadian atau pengalaman yang dialami dan perilaku yang ditunjukkan oleh anak dan dilaporkan pada orang tua ketika pertemuan orang tua dan guru yang biasanya diadakan tiga bulan sekali. (Langkah pembuatan lihat skema 6 pada lampiran 3). c. TK Negeri 2 Pembuatan program pengajaran harian dilakukan oleh guru TK melalui rapat intern yang menghasilkan program semester dan satuan kegiatan mingguan. Dari Satuan mingguan, materi dijabarkan oleh masing-masing guru kelas dengan bentuk Satuan Kegiatan Harian (SKH). Pembuatan SKH harus dilakukan sebelum hari pelaksanaan kegiatan dan terlebih dahulu dilaporkan serta disahkan oleh kepala sekolah minimal sehari sebelum pelaksanaan. (Langkah pembuatan SKH lihat skema 7 pada lampiran 3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
C.
Analisis Data Observasi 1.
Analisis Data Observasi Metode Pengajaran Analisis data observasi metode pengajaran menghasilkan data mengenai macam metode pengajaran, prosentase pelaksanaannya, materi kegiatan yang diberikan, dan pengembangan yang ingin dicapai. Berikut adalah tabel analisis metode pengajaran ketiga TK dan deskripsi gabungan ketiganya. (Hasil naratif dan tabel keseluruhan bisa dilihat pada lampiran 3a)
Tabel 8a. Analisis Metode Pengajaran TK Tarakanita N o 1
2
3 4
Metode Pemberian Tugas (PTg)
Tanya Jawab (TJw)
Demonstrasi (DMs) Proyek (Pry)
Σ/ (%)
Materi kegiatan
20 / 1. Menulis 66,67 % 2. Membuat pola batik lalu diwarnai 3. Pengenalan hitungan dalam bentuk himpunan dan angka 4. Membaca 5. Menggambar dengan bentuk tertentu 6. Mewarnai 7. Melacak maze 8. Mencocok gambar 8/ 1. Percakapan berisi 26,67 % informasi 2. Percakapan tentang kegiatan yang sedang dan akan dilakukan 3. Percakapan berisi perintah dari guru 1 1. Senam bersama 3,33 % 1 1. Latihan Upacara 3,33 %
5 4
Pengembangan Yang Ingin dicapai 1. Bahasa 2. Motorik
3
3. Kognitif
2 2
4. Bahasa 5. Kognitif
2 1 1 4
6. 7. 8. 1.
Σ
3
seni Kognitif Motorik halus Bahasa khususnya bicara.
1 1 1
1.
Fisik – Motorik kasar 1. Kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tabel 8b. Analisis Metode Pengajaran TK Grha Asih Anak No 1
2
3
Σ/ Materi % Pemberian 17 / 1. Menulis Tugas 54,84 % 2. Menghitung (PTg) 3. Menggambar bebas 4. Melihat kejanggalan gambar 5. Membuat bentuk geometri 6. Menggambar bentuk 7. Menggambar dan mencocok 8. Mewarnai 9. Membatik Demonstrasi 9/ 1. Senam mulut (DMs) 29,03 % 2. Melipat kertas 3. Olah raga bersama 4. Melempar bola 5. Mengenal bijian 6. Melukis bersama 7. Senam irama bersama Tanya 5/ 1. Percakapan memberi Jawab 16,13 % informasi/ (TJw) pengetahuan 2. Percakapan kegiatan yang sedang dilakukan Metode
Σ
Pengembangan
6 3 2 1
1. 2. 3. 4.
1
5. Kognitif
1 1
6. Kognitif 7. Seni
1 1 3
8. Seni 9. Motorik halus 1. Kognitif, bahasa 2. Kognitif 3. Motorik 4. Motorik 5. Kognitif 6. Seni 7. Motorik 1. Bahasa, khususnya kemampuan bicara
1 1 1 1 1 1 4
1
Bahasa tulis Kognitif Seni Kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabel 8c. Analisis Metode Pengajaran TK Negeri 2 No 1
2
3
4
Metode Pemberian Tugas (PTg)
Tanya Jawab (TJw)
Demonstrasi (DMs)
Cerita (CRt)
Σ/ % 18 / 60 %
Materi
1. Menulis 2. Menggambar bentuk 3. Berhitung dan memberi tanda 4. Menggambar bebas 5. Mewarnai dan menempel 6. Membaca 7. Mengisi majalah 8. Komputer 9/ 1. Percakapan memberi 30 % informasi dan pengetahuan mengenai alat kebersihan, tamasya, alat transportasi, bahasa Inggris, bunyi hewan 2. Percakapan tentang kegiatan 2/ 1. Melipat payung – 6,67 % menggambari 2. pengenalan jam 1/ 1. Mendongeng lewat 3,33 % buku cerita
Σ
Pengembangan
5 4 2
1. Bahasa tulis 2. Kognitif 3. Kognitif
2 2
4. Seni 5. Seni
1 1 1 7
6. 7. 8. 1.
Bahasa Kognitif Kognitif Bahasa khususnya kemampuan bicara
2 1
1. Kognitif
1
2. Kognitif
1
1. Bahasa
Dari ketiga tabel di atas terlihat bahwa metode pemberian tugas menempati proporsi terbanyak dibandingkan metode lain. Lebih dari 50 % kegiatan di ketiga TK yang menjadi subjek penelitian menggunakan metode pemberian tugas. Pada TK Tarakanita prosentase metode pemberian tugas adalah 66,67 %. Pada TK Grha Asih Anak, prosentase metode pemberian tugas adalah 54,84 % dan di TK Negeri 2 prosentasenya adalah 60 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Pada umumnya, pengembangan yang dituju melalui penggunaan metode pemberian tugas adalah pengembangan kognitif. Ini terlihat dari materi-materi yang diberikan antara lain materi mengenal hitungan dan menghitung, materi menggambar bentuk khusus, melacak maze, mengisi titik-titik (mengisi majalah). Pengembangan lain yang dituju adalah pengembangan bahasa melalui menulis dan membaca, pengembangan motorik melalui membantik dan mencocok gambar, pengembangan seni melalui mewarnai dan menggambar bebas. Metode kedua yang sering digunakan di TK Tarakanita dan TK Negeri 2 adalah metode tanya jawab sedangkan pada TK Grha Asih Anak metode tanya jawab adalah metode ketiga terbanyak. Metode tanya jawab yang diamati berbentuk percakapan atau dialog yang sengaja dilakukan guru dan berusaha melibatkan semua anak. Metode ini bertujuan mengembangkan kemampuan bahasa anak khususnya kemampuan bahasa lisan (bicara). Topik percakapan adalah hal-hal yang berhubungan dekat dengan anak misalnya kegiatan yang telah, sedang atau yang akan dilakukan. Isi percakapan dapat berupa pemberian informasi, percakapan kegiatan maupun perintah guru pada anak. Metode terbanyak ketiga di TK Tarakanita dan TK Negeri 2 adalah metode demonstrasi. Pada kedua TK tersebut metode ini jarang dilakukan. Pada TK Tarakanita metode ini dilakukan sekali melalui kegiatan senam bersama dan bertujuan melakukan pengembangan fisik-motorik bagi anak. Pada TK Negeri 2, kegiatan yang dilakukan dengan metode demonstrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
adalah kegiatan melipat dan mengenal jam. Kedua kegiatan ini bertujuan mengembangkan perkembangan kognitif anak. Pada TK Grha Asih Anak metode demonstrasi berada pada urutan kedua metode terbanyak yang dilakukan (29,03 %) dan hampir setiap hari dilakukan melalui materi senam mulut. Selain itu masih banyak kegiatan yang dilakukan dengan demonstrasi antara lain melipat, olah raga bersama, mengenal bijian, dan melukis. Materi ini diberikan melalui metode demonstrasi agar anak lebih memahami proses yang dilakukan. Pada TK Tarakanita terdapat satu metode yang dilakukan sekali selama masa observasi. Metode tersebut adalah metode proyek. Metode ini dilakukan ketika anak mendapat tugas untuk menjadi petugas upacara dan berlatih untuk tugasnya masing-masing dengan setting tempat yang menyerupai asli. Mereka menjalankan tugas masing-masing tanpa intervensi yang berarti dari guru.
2.
Analisis Perilaku Anak di Kelas Observasi difokuskan pada perilaku anak pada saat metode pengajaran dilakukan. Alat bantu berupa tabel observasi yang berisi daftar perilaku dan nama anak dalam kelas. Daftar perilaku ini didapat dari observasi awal yang dilakukan pada ketiga TK dengan melihat perilaku yang muncul. Data yang dihasilkan dikategorikan dan dikelompokkan berdasar metode pengajaran dan kategori perilaku sesuai pengkategorian perilaku yang dilakukan oleh guru. Hal ini dilakukan untuk melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
frekuensi perilaku anak secara klasikal (lihat lampiran 3b). Berikut tabel analisis perilaku yang dominan muncul di ketiga TK yang menjadi subjek penelitian. Perilaku yang dominan muncul dipengaruhi oleh frekuensi penggunaan metode pengajaran pada masing-masing TK.
Tabel 9a. Analisis Perilaku yang Dominan muncul di TK Tarakanita No
Perilaku
Σ
Kategori
1
Mengerjakan sendiri dengan tekun
209
disukai
2
Menyimak guru
159
disukai
3
Menyimak guru
158
disukai
4
Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya karena sudah mengerti
110
disukai
Materi ketika perilaku itu dominan Pemberian - Pengenalan hitungan Tugas - Mencocok gambar - Menghitung dan mewarnai - Mewarnai - Melacak maze - Menghias kartu natal - Mewarnai dengan spidol Metode
Tanya Jawab
- Tanya jawab mengenai informasi, pengetahuan, tanya jawab kegiatan Pemberian - Pengenalan hitungan Tugas - Mengenal-membaca huruf ‘R’ - Membentuk kata - Menelusur jejak tulisan - Menggambar bentuk - Menulis di kertas lipat - Menulis di buku garis lima - Menulis kata Pemberian - Menghitung angka - Membatik Tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Tabel 9B. Analisis Perilaku yang Dominan Muncul Pada TK Grha asih Anak No
Perilaku
Σ
Kategori
Metode
1
Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak bertanya karena sudah mengerti Mengerjakan sendiri dengan tekun
114
disukai
Pemberian Tugas
111
disukai
Pemberian Tugas
3
Mengikuti percakapan dengan aktif
77
disukai
Demonstrasi
4
Cepat dalam mengerjakan
71
disukai
Pemberian Tugas
5
Lambat dalam mengerjakan
70
Tidak disukai
Pemberian Tugas
6
Menyimak guru
61
disukai
Pemberian Tugas
2
Materi ketika perilaku itu dominan - Menggambar bebas - Menggambar dan mencocok - Menulis kalimat - Menghitung angka - Mewarnai pelangi - Menggambar bebas - Menggambar dan mencocok - Menulis-membaca kalimat - Menulis-mewarnai - Mewarnai pelangi - Melipat kertas - Senam mulut - Olahraga bersama - Senam irama bersama - Menggambar bebas - Menjumlahkan himpunan - Menulis/dikte - Menulis-mewarnai - tidak ada materi yang didominasi perilaku ini - Menggambar bebas - Menulis huruf latin - Membatik - Menulis kata - Menggambar bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Tabel 9c. Analisis perilaku yang Dominan Muncul pada TK Negeri 2 No
Perilaku
Σ
Kategori
1
Mengerjakan sendiri dengan tekun
154
disukai
2
Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya karena sudah mengerti
118
disukai
3
Mengobrol tentang tugas
86
disukai
4
Menyimak guru
74
disukai
5
Mengobrol hal lain Menyimak guru
60
Tidak disukai disukai
6
59
Materi ketika perilaku itu dominan Pemberian - Melipat - menempel – Tugas mewarnai - Menggambar bentuk geometri dan menjumlah - Menggambar bentuk dinosaurus - Mengisi majalah - Mewarnai menempel Pemberian - Dikte Tugas - Kegiatan komputer - Menulis - Menggambar bebas - Mengisi majalah dengan dikte Metode
Pemberian - Menggambar bebas Tugas - Mengisi majalah dengan dikte Pemberian - Menggambar kelinci - Menghitung lisan Tugas Pemberian - Menulis Tugas Tanya - Tanya jawab tentang Jawab alat kebersihan, tamasya, bunyi hewan, dan kegiatan
Dari ketiga tabel diatas, dapat dilihat variasi dan frekuensi suatu perilaku yang dilakukan anak ketika suatu metode dilaksanakan dalam kegiatan kelas. a. Metode Pemberian Tugas Terdapat kesamaan perilaku yang dominan muncul pada ketiga TK yang menjadi subjek penelitian ketika metode pemberian tugas diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Perilaku yang muncul dan tergolong perilaku dengan frekuensi yang banyak pada ketiga TK tersebut adalah perilaku mengerjakan sendiri dengan tekun, perilaku langsung mengerjakan tanpa banyak tanya karena sudah mengerti, dan perilaku menyimak guru. Ketiga perilaku ini termasuk kategori perilaku yang disukai. Selain perilaku diatas, pada TK Grha Asih Anak muncul perilaku lain ketika metode pemberian tugas diberikan yaitu perilaku cepat mengerjakan dan lambat mengerjakan. Munculnya perilaku ini disebabkan penggunaan modifikasi pola pengkoordinasian kelas yang menggunakan sistem rolling tugas. Sistem rolling tugas bertujuan mengaktifkan anak dengan pemberian tiga tugas yang dilakukan dengan urutan yang berbeda pada masing-masing kelompok sehingga mereka berpacu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dengan membandingkan jumlah tugas yang berhasil dilaksanakan dengan teman lain. Guru tidak memberlakukan keharusan bagi pengerjaan ketiga tugas pada anak namun ada reinforcement negatif ketika anak malas (lambat) dalam mengerjakan yaitu berkurangnya waktu bermain atau berkurangnya bintang (poin) yang didapat. Pada TK Negeri perilaku berbeda yang dimunculkan adalah perilaku mengobrol tentang tugas yang masuk kategori perilaku yang disukai dan perilaku mengobrol hal lain yang masuk kategori perilaku yang kurang disukai. Perilaku ini muncul ketika tugas yang diberikan sama seperti tugas pada hari-hari sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
b. Metode Tanya Jawab Pada TK Tarakanita perilaku yang paling banyak adalah perilaku menyimak guru tanpa disertai perilaku mengikuti dengan aktif. Anak cenderung bersikap diam dan memperhatikan tanpa banyak bertanya. Pada TK Grha Asih, perilaku yang muncul adalah perilaku mengikuti dengan aktif (F= 29). Perilaku ini termasuk kategori perilaku yang disukai secara sosial. Pada TK Negeri 2, perilaku yang muncul adalah perilaku menyimak guru (F= 59) dan perilaku mengikuti percakapan dengan aktif (F= 56). Kedua prilaku ini termasuk perilaku yang disukai. Perilaku pada TK Grha Asih Anak dan TK Negeri 2 memperlihatkan adanya keaktifan anak bertanya dan menanggapi. c. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi digunakan sebagai metode alternatif kedua bagi TK Grha Asih Anak dan alternatif ketiga pada TK Negeri 2. Pada TK Tarakanita metode ini hanya dilaksanakan sekali selama masa penelitian. Perilaku ketika metode ini diberikan pada anak TK Grha Asih Anak adalah perilaku mengikuti percakapan dengan aktif. Pada TK Negeri 2, perilaku yang muncul adalah perilaku menyimak guru. (Lihat Daftar Frekuensi Perilaku Anak pada lampiran 3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
D.
Pembahasan 1.
Metode Pengajaran Pada Ketiga TK
a. Tabel Persamaan dan Perbedaan Pelaksanaan Metode Pengajaran Tabel 10. Persamaan – Perbedaan Pelaksanaan Metode pengajaran Pada Semua TK Perbedaan No 1
2
3
Hal
Persamaan
Metode Pengajaran Yang dominan Metode terbanyak kedua Metode ketiga yang digunakan
TK Tarki
TK GAA
TK Negeri 2
Pemberian Tugas (> 50 %)
-
-
-
-
Tanya Jawab
Demonstrasi
Tanya Jawab
-
Demonstrasi, Proyek
Tanya Jawab
Demonstrasi
b. Metode Pengajaran Yang Diterapkan Suatu kurikulum akan dapat berlangsung efektif jika mencakup berbagai macam cara dalam aktivitas anak. Dengan kata lain, kurikulum yang baik harus terdiri dari berbagai cara yang berbeda untuk satu tujuan umum yang sama (Thomson,dkk; 1994). Cara pencapaian tujuan inilah yang disebut dengan metode pengajaran. Berikut adalah pembahasan metode pengajaran yang diterapkanpada ketiga TK yang menjadi subjek penelitian. 1) Metode Pemberian Tugas Metode
pemberian
tugas
merupakan
metode
yang
bisa
memberikan pengalaman belajar secara langsung bagi anak sehingga anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
bisa memperbaiki cara belajar yang keliru atau kurang tepat dan dapat meningkatkan cara belajar yang lebih baik (Moeslichatoen, 2004). Metode pemberian tugas mempunyai ciri khusus yaitu adanya instruksi atau perintah guru secara rinci. Materi yang dipilih TK dan dilaksanakan dengan menggunakan metode pemberian tugas bermaksud membantu anak dalam mencapai tugas perkembangannya. Berikut ini macam-macam pengembangan yang dilakukan guru untuk membantu anak mencapai tugas perkembangannya antara lain: a) Pengembangan Fisik - Motorik Pada usia TK (4-5 tahun) perkembangan motorik kasar berkembang dengan sangat pesat. Anak terbiasa untuk melompat, berlari kencang, berlomba dengan temannya bahkan memanjat objek begitu pula dengan kemampuan motorik halus anak (Santrock, 1995). Perkembangan ini kurang mampu difasilitasi metode pemberian tugas. Metode pemberian tugas lebih dominan mengembangkan kemampuan motorik halus. Ini terlihat dari materi yang diberikan seperti menulis bentuk huruf atau angka, membuat pola batik, mencocok gambar. materi yang diberikan ini juga sesuai dengan pengembangan koordinasi mata dan tangan (Einon, 2005). b) Pengembangan Bahasa Pada
usia
TK,
pengembangan
bahasa
mengarah
pada
pengembangan kemampuan anak untuk berkomunikasi (Santrock, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Pada TK yang menjadi subjek penelitian, metode pemberian tugas digunakan untuk mengembangkan kemampuan bahasa dalam bentuk tulisan melalui menulis dan membaca. Terdapat tiga (3) teknik membaca yang sering digunakan di TK dan dilakukan sebelum anak disuruh menulis sendiri tulisan yang dibaca. Metode tersebut yaitu metode ABC (teknik membaca yang menekankan pada ingatan akan nama-nama dan huruf alphabet), metode keseluruhan kata (menekankan pada pembelajaran asosiasi langsung antara keseluruhan kata dan maknanya), dan metode bunyi (menekankan pada pelafalan huruf yang dibaca yang dapat berbeda seperti ‘c’ yang dibaca ‘si’ dalam bahasa Inggris). Ketiga teknik ini bertumpu pada instruksi guru sebagai pembimbing. Metode seperti ini biasanya digunakan pada anak usia 6-12 tahun (Santrock, 1995). Metode seperti ini bisa menyebabkan hilangnya perhatian (habituation) bila tidak diolah dengan baik karena metode ini menempatkan anak pada posisi subjek yang pasif sehingga membatasi daya eksplorasi anak. Pada TK Tarakanita dan TK Negeri 2, kemampuan membaca anak berkembang pesat. Mereka sudah mampu membaca lebih dari dua rangkaian suku kata. Hal ini dipengaruhi teknik membaca yang diterapkan adalah ketiga teknik diatas dimana ingatan (memori) lebih berperan penting daripada pemahaman terhadap pembentukan huruf dan kata. Anak mampu mengingat bentuk tulisan dan cara membacanya namun mereka belum sepenuhnya paham arti dari kata yang dibaca maupun ditulis itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Padahal kemampuan mencerna dan mengartikan kata adalah tujuan utama kesiapan membaca pada anak usia dini (Elga Andriana dalam Perilaku Anak Usia Dini, 2003). Ini terlihat ketika banyak anak masih mengenali dan menghafal bentuk tulisan (bagaimana garis lurus dan lengkungnya, dimana letak tulisan) setiap huruf dan meniru ucapan guru atau temannya ketika membaca tulisan itu. Anak akan terlihat sedikit kesulitan ketika disuruh membaca lebih dahulu karena mereka lebih menggunakan ingatan daripada pemahamannya. c) Pengembangan Kognitif. Dunia kognitif anak prasekolah adalah kreatif, bebas, dan penuh imajinasi. Pada usia 4-6 tahun menurut Piaget anak berada pada tahap pemikiran praoperasional dan subtahap pemikiran intuitif. Mereka mampu mengetahui suatu hal tapi belum bisa memahami hal tersebut secara rasional. Pada usia ini keterbatasan pemrosesan kognitif anak terletak pada ingatan (memori) dan perhatian (Santrock, 1995). Di ketiga TK, materi untuk mengembangkan kognitif berupa berhitung, melacak maze, melihat kejanggalan gambar. Guru mengolah materi berhitung dengan cara memberikan cara penghitungan melalui gambar bentuk yang dibuat sendiri oleh anak. Pada materi melacak maze dan melihat kejanggalan, anak-anak antusias karena gambar yang diberikan menarik perhatian. Hal ini sesuai untuk mempertahankan perhatian anak pada satu hal mengingat pada usia ini anak menyukai halhal yang mencolok dan menarik (Santrock, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
d) Pengembangan Seni Pengembangan
seni
berhubungan
dengan
pengembangan
kreativitas anak (DEPDIKNAS, 2005). Anak.pada usia ini sering kali ditemukan anak yang berkhayal tentang suatu hal atau menggambar suatu bentuk yang belum tentu dimengerti oleh orang dewasa. Materi seni yang diberikan pada ketiga TK adalah materi menggambar bebas, mewarnai bebas. Materi ini berisi kreativitas secara visual dengan melihat hasil karya berupa gambar dan warna. Disisi lain kurang mengakomodir kreativitas verbal misalnya seperti bercerita mengenai gambar yang dibuat sendiri (Santrock, 1995). Guru hanya melihat perkembangan seni anak dari hasil karya semata tanpa mencoba mengetahui arti pembuatan karya seni atau apa yang ada dalam alam pikir anak. Sering kali anak mempunyai cara yang khas untuk menyampaikan suatu maksud pada orang dewasa. Dan cara ini bisa melalui karya yang dihasilkan (Hurlock, 1978). Kreativitas dalam seni juga berkaitan dengan aktualisasi diri seseorang. Hal ini dikemukakan oleh Carl Roger dan Abraham Maslow. Perkembangannya ditentukan oleh lingkungan sekitar. Bila lingkugan sekitar mendukung maka potensi yang ada sejak lahir akan terwujud sebagai aktualisasi diri dalam berbagai kegiatan seperti melukis, musik dan karya lainnya (Jamaris, 2006)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Berikut cara pemberian instruksi antara guru TK Negeri dan TK Swasta serupa. Berikut contoh kalimat instruksi metode pemberian tugas: a) Kalimat perintah guru TK Tarakanita “ di buku ada kotak-kotak yang kosong, anak-anak mengisi kotak sesuai jumlah yang telah dituliskan. Anak-anak boleh bebas memilih gambar apa saja.. ada gambar kelereng, balon, segitiga, bulan, matahari, bintang, bunga, daun, pohon, kursi, tikus, setengah lingkaran (sambil menggambarkan bentuk tersebut). Anak-anak tidak boleh mencontek teman misalnya dela sama alan nomor 1 samasama bentuk kelereng, terus nomor dua bentuk segitiga, emoh aku nanti ndak tak biji”. Lalu guru memanggil nama anak satu persatu untuk mengambil alat tulis di loker yang tersedia secara bergiliran.
b) Kalimat perintah guru TK Grha Asih Anak Guru : “hari ini kita ada tiga kegiatan, yang pertama ini (guru menunjuk gambar-gambar tempat wisata). Ada yang tahu ini apa?(sambil menunjuk gambar)” Okta : “monjali” Guru : “iya…betul…sapa yang sudah pernah kesana?” Anak-anak bersahutan: “aku…aku…” Guru : “bentuk monjali ini seperti apa? Bundar, segitiga atau segi empat?” beberapa anak menjawab bundar dan seorang anak menyeletuk bahwa itu “seperti segitiga” Guru : “iya betul ini segitiga” Guru memberi contoh pengerjaan tugas yaitu dengan menuliskan bentuk dari benda tiga dimensi yang ada di gambar. Tulisan ini yang kemudian akan ditiru oleh anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
c) Kalimat perintah guru TK Negeri 2 Guru : “Sekarang kita menulis di buku tulis (guru membagikan buku tulis yang dimaksud) sekarang semua perhatikan tulisan di depan (lalu guru menulis kata candi prambanan dan candi borobudur)ayo kita baca tulisan ini bersama-sama.can-di” Anak-anak : “candi” Guru : “bo-ro-bu-dur” Anak-anak : “bo-ro-bu-du-r” Setelah semua dibaca, guru menyuruh anak menulis kata tersebut di buku tulis. Guru : “sekarang tulis selang-seling seperti contoh ini ya” Dari contoh diatas terlihat bahwa guru memberi instruksi tentang cara pengerjaan secara klasikal dan menyuruh anak untuk mengerjakan tugas secara individu dengan tugas yang sama. Evaluasi dari pengerjaan model individu terutama didapatkan dari hasil karya masing-masing anak. Evaluasi dari hasil karya dapat menggambarkan taraf kemampuan masing-masing anak terhadap suatu hal namun kurang mampu memfasilitasi perkembangan masing-masing anak. Dilihat dari tahap perkembangan kognitif, metode evaluasi perkembangan anak dalam pelaksanaan metode pemberian tugas seperti ini kurang dapat mengembangkan potensi individu anak mengingat pada usia ini anak masih berpikir secara intuitif dan dari sudut pandang dirinya sendiri sehingga perlu bimbingan secara personal untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak (Santrock, 1995). Contoh nyata terlihat pada materi menulis yang diberikan dengan metode
pemberian
tugas.
Guru
memberikan
contoh
dan
anak
diperintahkan untuk menulis secara individu. Beberapa anak bisa menulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
dan memahami apa yang ditulis namun anak yang lain hanya mengikuti bentuk tulisan yang ditulis guru. Hal ini dapat menjadi hal yang terlewat dari perhatian guru ketika mereka hanya melihat hasil karya dan mengamati perilaku anak secara umum (bukan dengan perhatian khusus secara personal pada masing-masing anak). Dilihat dari perkembangan bahasa khususnya perkembangan bicara. Pada usia prasekolah anak sudah mampu memahami perintah sederhana (santrock, 1995). Instruksi yang diberikan oleh guru adalah instruksi sederhana yang mudah dipahami oleh anak. Pemahaman anak ini juga dipengaruhi oleh adanya pengulangan materi sehingga anak sudah mengetahui apa yang harus dikerjakan berdasar pengalamannya. Potensi individu antara anak yang satu dan lainnya berbeda maka mereka memerlukan pembinaan secara individual (Romlah, 2004). Ada anak yang mempunyai kemampuan (misalnya menulis) diatas rata-rata kelas. Tugas yang diberikan dan sudah mampu ia kuasai akan menghambat daya eksplorasinya. Di lain pihak ada anak yang kemampuannya (misalnya menulis) dibawah rata-rata kelas maka tugas yang terasa sulit akan membuatnya tertekan. Perasaan ini bisa menghambat
perkembangan
anak
untuk
berani
mengeksplorasi
lingkungannya sehingga anak cenderung menjadi anak yang pasif. Hal ini dapat terlihat dari perilaku anak sehari-hari (lihat pembahasan perilaku).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
2) Metode Tanya Jawab Metode kedua yang paling banyak dipilih oleh TK Tarakanita dan TK Negeri adalah metode tanya jawab atau bercakap-cakap. Metode ini juga menempati posisi ketiga terbanyak dalam penerapan metode pengajaran di TK Grha Asih Anak. Metode ini dilakukan pada awal kegiatan, pertengahan ataupun di akhir kegiatan. Metode ini menjadi sarana bagi anak untuk memenuhi keingintahuan mereka melalui bertanya (Hurlock, 1997). Metode tanya jawab yang diobservasi lebih dominan pada bentuk percakapan dialog lisan antara guru dan anak didik yang berusaha melibatkan peran semua anak di kelas. Dialog lisan merupakan perwujudan
bahasa
reseptif
dan
ekspresif
dalam
suatu
situasi
(Moeslichatoen, 2004). Kemampuan bahasa reseptif ini meliputi kemampuan mendengarkan dan memahami bicara orang lain, sedangkan kemampuan bahasa ekspresif meliputi kemampuan menyatakan gagasan, perasaan dan kebutuhan pada orang lain (Gordon & Browne 1985 dalam Moeslichatoen, 2004). Pengembangan bahasa melalui metode ini mengarah pada pengembangan
bicara.
Bicara
menggunakan
artikulasi
atau
merupakan kata-kata
menyampaikan maksud (Hurlock, 1978).
bentuk yang
bahasa
digunakan
yang untuk
Pada metode tanya jawab
terkandung strategi pengembangan bicara untuk memperkaya penguasaan bahasa anak yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
a) Menyusun ulang (recasting) ialah pengucapan suatu kalimat dengan makna yang sama atau mirip dengan cara yang berbeda. Misalnya dengan mengubahnya menjadi suatu pertanyaan. Contoh strategi ini adalah : Guru : “..anak-anak sebentar lagi sudah terima raport kira-kira dua minggu lagi. Berapa minggu lagi anak-anak?” Anak didik : “dua minggu lagi” Atau melalui percakapan : Guru : “ sekarang anak-anak diam dulu, dengarkan… meong..bunyi apa itu? Anak didik : “kucing” Guru : “bagaimana bunyi kucing?” Anak didik : “meong” b) Menggemakan (echoing) ialah mengulangi apa yang anak katakan khususnya bila perkataannya tidak sempurna. Misal : Guru Okta Yudha Guru
: “..o Andi gambar kapal yang tenggelam.” : “o kapal sanapati itu to..” : “iya besar sekali” : “iya..kapal senopati”
c) Memperluas (expanding) ialah mengatakan ulang apa yang telah dikatakan anak dengan kata yang lebih ”canggih”. Contohnya : Guru : “.. yang duduk disini pakai baju apa ?” Anak didik : “ ungu” Guru : “bahasa inggrisnya ungu apa?” Anak didik : “purple” d) Memberi nama (labeling) ialah mengidentifikasikan namanama benda. Contoh kalimat yang menggambarkan labeling: Guru : “ Yang untuk sampah apa namanya?” Anak didik : “tempat sampah” (Santrock, 1995)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
3) Metode Demonstrasi Metode demonstrasi menjadi metode kedua yang dipilih oleh TK Grha Asih Anak dan menjadi pilihan alternatif ke tiga di TK Tarakanita dan TK Negeri 2. Metode Demonstrasi pada anak prasekolah dilakukan untuk mempermudah anak menyerap materi yang diberikan (Moeslichatoen, 2004). Misalnya pada kegiatan melipat bentuk baru, jika guru hanya meyebutkan langkah yang ditempuh maka anak tidak bisa mengikuti dengan baik maka guru memberi contoh sekaligus menuntun anak untuk melakukan langkah melipat. Contoh lain adalah memberi demonstrasi cara pengucapan huruf atau kata (artikulasi) dan meminta anak untuk menirukan bersama-sama. Manfaat dari metode ini adalah memberi ilustrasi dalam menjelaskan suatu hal, membantu meningkatkan daya pikir anak, memberi kesempatan pada anak untuk memperkirakan apa yang akan terjadi, bagaimana suatu hal terjadi dan mengapa hal itu terjadi (Moeslichatoen, 2004). Metode ini mengandung unsur meniru apa yang dilakukan orang lain (orang dewasa). Para ahli psikologi menyebut usia prasekolah sebagai usia meniru. Pada masa ini anak melakukan tindakan dengan meniru apa yang dilakukan orang lain (Hurlock, 1997). Materi yang diberikan dengan demonstrasi adalah materi olah raga, melukis bersama guru lukis, melempar bola pada satu arah, mengenal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
bijian, melipat kerta, senam mulut (artikulasi). Dari materi - materi ini ingin dicapai beberapa pengembangan antara lain : a) Pengembangan Bahasa; Pengembangan ini dilakukan melalui kegiatan senam mulut yang dilakukan di TK Grha Asih Anak. Disini guru merangsang kemampuan bahasa dengan memperhatikan tahap perkembangan kognitif anak. Guru
menggunakan
strategi
echoing.
Hal
ini
untuk
memudahkan anak dalam mengingat bunyi yang dihasilkan dari pembentukan huruf. Hal ini termasuk dalam teknik membaca metode bunyi (phonics) (Santrock, 1995). Teknik ini membantu anak untuk mengingat pelafalan suatu huruf. Teknik yang biasanya digunakan untuk usia pertengahan hingga akhir kanakkanak ini diolah menjadi kegiatan yang menyenangkan dengan menyertakan nama anak di kelas atau menggunakan kata-kata yang
lucu
dan
unik.
Suatu
hal
yang
penting
untuk
mempertahankan perhatian anak akan suatu kegiatan mengingat kemampuan anak memproses informasi sangat dipengaruhi oleh perhatian dan ingatan (Santrock, 1995). b) Pengembangan Motorik Kasar Pengembangan ini dilakukan melalui kegiatan olah raga, melempar bola dan senam irama. Pada usia prasekolah anak sudah mampu untuk melakukan hal-hal yang lebih beresiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
seperti memanjat suatu objek (Santrock, 1995). Ini ditunjang dengan kemampuan fisik yang sudah memadai untuk melakukan hal yang lebih dari sekedar berjalan. Meski pada usia 4 tahun, ketrampilan anak untuk menangkap dan melempar bola belum sempurna (Hurlock, 1978). Pengembangan yang dilakukan guru sesuai dengan tugas perkembangan bagi anak usia prasekolah. c) Pengembangan Kognitif Pengembangan kognitif dilakukan melalui materi pengenalan biji dan melipat bersama. Guru menunjukkan bijian yang berbeda dan memberi tahu pada anak mengenai karakteristik bijian tersebut. Guru melakukan proses labeling dengan menyebutkan kegunaan bijian atau makanan yang dihasilkan baru kemudian menyebutkan nama biji yang dimaksudkan. Penggunaan metode demonstrasi untuk mengenalkan anak pada nama-nama benda dirasa lebih efektif karena anak mempunyai pengalaman langsung
memperhatikan,
melihat,
menyentuh
sehingga
mempermudah mereka mengingat suatu objek (Santrock, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
2.
Perilaku Anak Saat Pelaksanaan Metode Pengajaran a. Tabel Metode dan Perilaku Dominan Masing-masing TK
Tabel 11. Metode dan Perilaku Dominan yang muncul pada masing-masing TK TK
Tarakanita
Grha Asih Anak
Negeri 2
Pemberian Tugas
1. Mengerjakan sendiri dengan tekun 2. Menyimak guru 3. Langsung mengerjakan tanpa banyak tanya 4. Mengobrol hal lain dengan teman 5. Mengobrol tentang tugas
1. Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya 2. Mengerjakan sendiri dengan tekun 3. Cepat dalam mengerjakan 4. Lambat dalam mengerjakan 5. Menyimak guru
Tanya Jawab
1. Menyimak guru
1. Mengikuti dengan aktif
Demonstrasi
1. Mengikuti dengan aktif
1. Mengikuti dengan aktif
1. Mengerjakan sendiri dengan tekun 2. Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya 3. Mengobrol tentang tugas 4. Menyimak guru 5. Mengobrol hal lain dengan teman 1. Menyimak guru 2. Mengikuti percakapan dengan aktif 1. Menyimak guru
Metode
Pada pendidikan prasekolah khususnya TK, Guru menjadi ujung tombak pelaksanaan kurikulum. Merekalah pihak yang berperan langsung memberikan dorongan positif pada perilaku yang dianggap sesuai, membantu anak mengenali perilaku yang kurang sesuai dan harus dikurangi serta membantu anak untuk menghilangkan perilaku yang dianggap tidak sesuai secara sosial (Whitham, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Pada usia 3-5 tahun, proses belajar sosial anak masih bersifat mengikuti apa saja yang dia lihat dari orang dewasa yang ada di lingkungan keluarganya, saudara kandungnya, anak-anak di lingkungan sekitar rumahnya, atau dari orang dewasa di TK yang diikutinya (Hurlock,1978). Mereka belajar dari imitasi dengan melakukan sesuatu setelah melihat atau mendengar apa yang dilakukan orang lain (Thomson, 1995). Pada lembaga prasekolah, kerjasama orang tua dan guru menjadi hal yang sangat penting untuk membantu anak mencapai tugas perkembangan masa awal kanak-kanak khususnya berkaitan dengan perilaku sosial. Anak belajar bergaul dengan anak lain, mengembangkan pengendalian diri misalnya melalui disiplin waktu, dan mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungan dilakukan di TK (Moeslichatoen, 2004). Semakin positif perilaku yang ditunjukkan maka semakin mampu anak tersebut menyesuaikan diri dengan nilai sosial yang berlaku di lingkungannya. Pengkategorian perilaku sosial dilakukan dengan bantuan guru yaitu : a) perilaku yang disukai dan ingin agar terus dikembangkan b) perilaku yang kurang disukai dan ingin agar dikurangi c) perilaku yang tidak disukai dan ingin agar dihilangkan Pengkategorian dengan tiga kelompok ini dipilih mengingat anak pada usia prasekolah masih dalam tahap perkembangan kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
praoperasional dan subtahap intuitif dimana mereka masih belum sadar betul akan apa yang diketahuinya (Santrock, 1995). Mereka masih mencari bentuk perilaku yang sesuai dengan harapan sosial sehingga membantu proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan. a. Metode Pemberian Tugas dan Perilakunya Berdasarkan observasi, perilaku anak di TK sebagai reaksi atas pelaksanaan suatu metode pengajaran cenderung sama antara satu TK dan lainnya. Tiga perilaku yang muncul pada ketiga TK ketika metode pemberian tugas diberikan adalah perilaku mengerjakan sendiri dengan tekun, menyimak guru dan perilaku langsung mengerjakan tanpa banyak tanya karena sudah mengerti. Perilaku tersebut tergolong perilaku yang disukai dan sesuai secara sosial namun menunjukkan kepasifan dan berkurangnya spontanitas terhadap
suatu
hal
atau
pengalaman
baru.
Berdasar
tahapan
perkembangannya, sesungguhnya usia prasekolah adalah usia anak untuk selalu ingin tahu berbagai hal sesuai apa yang ada dalam pikirannya. Perilaku yang ditunjukkan memperlihatkan bahwa pada usia ini anak secara sosial sudah mampu masuk dalam pendidikan formal namun kehilangan keinginan untuk bertanya dan berkreasi sehingga dapat menyebabkan anak berkembang menjadi anak yang kurang inisiatif. Ketiga perilaku yang ditunjukkan anak-anak di TK Tarakanita, TK Grha Asih Anak dan TK Negeri 2 menunjukkan perilaku kematangan sosial untuk mengikuti pendidikan formal (sekolah). Di satu sisi, hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
membantu anak dalam mempersiapkan diri melakukan proses adaptasi di lingkungan formal selanjutnya namun di sisi lain menunjukkan berkurangnya keaktifan anak mencari tahu pengalaman-pengalaman baru di lingkungannya. Metode pemberian tugas yang mengutamakan peran guru dalam memimpin anak melakukan suatu tugas menyebabkan anak kehilangan daya kreativitas karena hanya tersedia sedikit waktu bagi keinginan anak untuk melakukan suatu hal berdasar keinginannya sendiri. Perilaku lain terlihat pada anak-anak di TK Grha Asih anak. Meskipun ketiga perilaku diatas ada, namun terdapat perilaku cepat mengerjakan dan lambat mengerjakan tugas. Perilaku ini muncul karena pelaksanaan sistem rolling tugas. Pada usia prasekolah anak diharapkan mendapat pengajaran yang sesuai dengan tahap perkembangannya dan tetap mendapatkan tantangan dalam pengerjaan tugas sehingga mereka memperoleh pengalaman yang menyenangkan (Monks, dkk. 1984). Metode ini membantu anak untuk meningkatkan motivasi berprestasi diri masing-masing. Selain itu pola kegiatan ini memancing keaktifan dan daya eksplorasi anak (Rahman, 2005). Hal ini disebabkan beragamnya tugas yang dikerjakan dalam satu waktu meskipun pada kenyataannya guru tidak mengharuskan mereka menyelesaikan tugas yang diberikan. Pemberian reinforcement
positif
yang
wajar
bagi
keberhasilan
anak
akan
menimbulkan rasa percaya diri bagi mereka (Riyanto-Handoko, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Perilaku yang ditunjukkan anak pada TK Grha Asih Anak menunjukkan mulainya kemampuan anak untuk mampu membandingkan prestasi mereka dengan orang lain (sebaya). Hal ini merupakan salah satu motivasi internal anak. Ciri–ciri motivasi berprestasi ini adalah melakukan sesuatu lebih baik dibandingkan dengan suatu standar keunggulan. Standar keunggulan bisa berhubungan dengan prestasi orang lain, prestasi diri sendiri dan tugas yang harus dilakukan (Monks,dkk. 1984). Pada TK Negeri 2, perilaku lain yang muncul adalah perilaku mengobrol tentang tugas dan mengobrol tentang hal lain. Perilaku ini berhubungan dengan kemampuan anak untuk memproses informasi. Anak usia prasekolah mempunyai keterbatasan dalam memproses informasi salah satunya berkaitan dengan perhatian (Santrock, 1995). Pada usia prasekolah anak hanya bisa memfokuskan perhatian sekitar 10 menit (Rahman, 2002). Bila tidak terdapat hal-hal yang menarik perhatian maka anak akan beralih perhatian (habituation) (Santrock, 1995). Perhatian bisa dipertahankan lebih lama bila tugas yang diberikan menarik dan memberikan suatu tantangan bagi anak. Bila tidak maka anak akan menunjukkan perilaku yang kurang disukai secara sosial yaitu mengobrol tentang hal lain. Akan terjadi hal sebaliknya bila tugas yang diberikan memberikan tantangan dan ketertarikan tersendiri bagi anak sehingga isi pembicaraan akan berkisar pada tugas yang diberikan misalnya tugas menggambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
bebas. Anak akan bereksplorasi tentang hal-hal yang diketahui dan ini bsa mengembangkan kemampuan kognitif dan seni anak. Pada pelaksanaan metode pemberian tugas di ketiga TK, guru menerapkan teori perilaku yaitu operant conditioning theory. Pada teori ini suatu respon dari suatu stimulus yang diikuti dengan kepuasan maka respon tersebut cenderung diulang. Sebaliknya bila respon diikuti oleh hal yang tidak menyenangkan maka tidak akan dilakukan lagi. Terdapat unsur reinforcement (hadiah) dan punishment (hukuman) untuk mengontrol perilaku anak di dalam kelas (Suyanto, 2005). Hukuman dan hadiah pada setiap anak dapat berbeda karena masing-masing anak mempunyai keinginan yang berbeda. disinilah guru dituntut untuk memahami anak didik secara individual. Kendala yang muncul adalah jumlah atau ratio perbandingan anak guru dan anak didik yang mencapai lebih dari 1:10 sehingga kemampuan guru untuk memahami masing-masing individu terbatas (Rahman, 2005). Hal ini menyebabkan sering kali guru menyamaratakan hukuman dan hadiah bagi anak didik. Sebuah kasus ketika seorang anak tidak melaksanakan tugas dan disuruh bermain diluar kelas, anak tersebut merasa senang karena diijinkan
untuk
meninggalkan
kegiatan
kelas
yang
dianggap
membosankan. b. Metode Tanya Jawab dan Perilakunya Pada usia prasekolah (3-6 tahun) merupakan usia dimana rasa ingin tahu anak berkembang pesat. Pada usia ini anak menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
keingintahuan melalui bertanya dengan orang dewasa yang ada disekitarnya. Mereka lebih sering menyusun kata-kata dalam bentuk pertanyaan daripada membuat suatu pernyataan (Hurlock, 1997). Bila yang terjadi adalah sebaliknya, anak pasif dalam mengikuti metode tanya jawab, banyak faktor yang mungkin menjadi penyebab misalnya pengalaman yang kurang menyenangkan ketika berbicara misalnya terjadinya kerancuan bicara yang menyebabkan anak mengalami kritikan dari lingkungan seperti gagap (stuttering), atau penggantian bunyi huruf (lisping) (Hurlock, 1978). Perilaku menyimak guru menjadi perilaku yang dominan muncul pada TK Tarakanita. Perilaku ini bersifat pasif bagi kebanyakan anak karena hanya beberapa anak yang aktif menanggapi tanya jawab yang dilakukan. Pada TK Grha Asih Anak perilaku yang muncul adalah perilaku mengikuti dengan aktif. Di TK Negeri 2 perilaku yang muncul adalah perilaku menyimak guru dan mengikuti dengan aktif. Perilaku pada kedua TK ini menandakan adanya keaktifan anak untuk turut andil dalam kegiatan tanya jawab. Disini anak belajar untuk berbahasa dengan baik, serta mengembangkan self image yang positif (Patmonodewo, 2003). Guru berperan penting untuk menciptakan kondisi yang membantu perkembangan bicara anak (Elliot,dkk. 2000). Dalam praktek pengajaran dikelas, diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk mendorong anak aktif bertanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
c. Metode Demonstrasi dan Perilakunya Pada TK Grha Asih Anak, perilaku yang tampak dominan adalah perilaku mengikuti dengan aktif. Hal ini sesuai dengan karakteristik anak usia prasekolah yaitu anak yang selalu bergerak, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, senang bereksperimen, mengekspresikan diri secara kreatif, mempunyai imajinasi dan senang bicara (Moeslichatoen, 2004). Metode ini menekankan unsur meniru (imitasi) terhadap perilaku yang diperbuat oleh guru (Santrock, 1995). Hal ini sesuai dengan tahap perkembangan anak prasekolah dimana mereka masih mencari bentuk perilaku yang sesuai sehingga mereka meniru orang dewasa disekitar termasuk dalam hal ini untuk mengetahui suatu ilmu pengetahuan. Hasil observasi ini didukung oleh angket yang disebarkan pada orang tua masing-masing anak. Angket ini berisi beberapa perilaku yang dilakukan anak dirumah. Hasil penghitungan mean (rata-rata) angket TK Tarakanita masuk dalam kategori tinggi. Maksudnya adalah perilaku anak kelas B5 selama dirumah menunjukkan perilaku yang disukai secara sosial. Pada TK Grha Asih Anak menunjukkan kategori sedang. Hal ini berarti anak di TK tersebut menunjukkan perilaku yang disukai secara sosial meskipun terdapat beberapa perilaku yang masih harus dikurangi karena kurang sesuai secara sosial. Angket pada TK Negeri 2 juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
menunjukkan hasil rata-rata sedang juga didapatkan dari penghitungan angket yang diberikan pada orang tua anak TK Negeri 2. Kesesuaian perilaku anak yang dinilai secara sosial bergantung pada kultur setiap daerah. Masing-masing daerah mempunyai pandangan yang berbeda tentang perilaku sosial yang dianggap sesuai, kurang sesuai ataupun tidak sesuai. Dalam sebuah penelitian, anak dalam kultur jawa sejak kecil dibiasakan untuk bersopan santun dan hormat didepan orang tua. Hal ini menyebabkan anak menjadi kurang spontan dalam perilaku mereka (Monks, dkk. 1984). Dengan demikian penilaian sosial lebih berpihak secara positif pada anak yang menurut pada orang tua. Penting untuk disadari bahwa usia prasekolah adalah usia untuk mengembangkan diri. Metode pengajaran yang baik mendukung anak untuk mencoba, menjelajahi, menemukan, menguji-coba, merestrukturisasi, berbicara dan mendengar (Santrock, 1995). Pendidikan di TK diharapkan dapat memberikan
pengalaman
yang
menyenangkan
sehingga
membuat
anak
termotivasi untuk mencari pengalaman lain. Penilaian sosial yang berlebihan pada anak usia prasekolah bisa membentuk perilaku yang kurang mendukung bagi perkembangan anak. dalam hal ini contohnya penilaian sosial dimana anak yang mengobrol hal lain dalam kelas dianggap berperilaku kurang disukai. Dalam tahap perkembangan mengobrol ini menjadi suatu karakteristik anak untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru (Moeslichatoen, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan secara intensif selama dua minggu pada ke tiga TK yaitu TK Tarakanita, TK Grha Asih Anak dan TK Negeri 2 ditemukan bahwa metode pemberian tugas adalah metode terbanyak yang diterapkan dalam menyampaikan materi yang telah diolah berdasar visi dan misi masing-masing TK. Metode lain yang banyak digunakan adalah metode tanya jawab dan metode demonstrasi. Perilaku yang muncul pada ketiga TK saat metode pemberian tugas dilakukan adalah perilaku menyimak guru, langsung mengerjakan tanpa banyak tanya, mengerjakan sendiri dengan tekun. Ketiga perilaku ini termasuk perilaku yang diharapkan secara sosial dan menunjukkan kematangan anak untuk masuk pada sekolah formal. Disisi lain, perilaku ini disebabkan adanya reinforcement baik itu positif dan negatif yang mempengaruhi terbentuknya perilaku anak. Perilaku lain yang muncul saat metode pemberian tugas adalah perilaku mengobrol baik itu berhubungan dengan tugas maupun tidak. Mengobrol bisa mengindikasikan hilangnya perhatian anak. Pada usia prasekolah perhatian anak dipengaruhi oleh hal-hal yang mencolok seperti kelucuan, gambar warna, dan hal lain yang menarik. Mereka hanya bisa
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Metode tanya jawab digunakan oleh TK Tarakanita dan TK Negeri 2 sebagai alternatif metode kedua yang banyak digunakan. Perilaku yang muncul pada metode ini adalah menyimak guru dan mengikuti dengan aktif. Perilaku menyimak guru pada TK Tarakanita tidak dibarengi oleh perilaku mengikuti percakapan dengan aktif. Hal ini berbeda dengan tahap perkembangan bicara anak yaitu anak banyak mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang ada di lingkungannya. Metode demonstrasi menjadi pilihan kedua bagi TK Grha Asih Anak dan pilihan ketiga pada TK Tarakanita dan TK Negeri 2. Metode ini mengandung unsur meniru dan memunculkan perilaku menyimak guru dan mengikuti dengan aktif. Anak pada usia prasekolah masih dalam tahap pembentukan perilaku melalui imitasi (meniru) terhadap perilaku orang dewasa lain termasuk dalam hal menemukan sebuah pengetahuan.
B.
Kelemahan Penelitian Beberapa kelemahan dialami dan dirasakan peneliti selama proses penelitian antara lain : 1. Validitas penelitian; penggunaan metode observasi sebagai metode utama mempunyai kelemahan khususnya saat pelaksanaan observasi. Misalnya kemungkinan pembuatan kesimpulan seketika yang keliru terhadap metode, perilaku maupun kejadian yang terjadi di kelas dan bias pengamatan. Peneliti menyadari keterbatasan kompetensi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
dimiliki sehingga perlu untuk lebih banyak berlatih dan belajar mengolah kemampuan penggunaan metode observasi. 2. Tidak adanya asisten penelitian. Ini dikarenakan kebijakan sekolah yang membatasi jumlah peneliti didalam kelas. Hal ini menyebabkan data observasi perilaku yang terkumpul terbatas pada perilaku utama yang ditampakkan (tidak bisa melihat perilaku anak secara lebih detail misalnya tidak semua isi pembicaraan bisa didengar). 3. kerahasiaan data satuan kegiatan harian TK Tarakanita karena satuan kegiatan ini dibuat dalam rapat pleno secara nasional. Hal ini menyebabkan peneliti hanya bisa mendokumentasikan garis besar langkah pembuatan. 4. angket pada orang tua yang digunakan sebagai data tambahan tidak mengalami proses ujicoba sehingga menyebabkan hasil angket kurang valid.
C.
Saran Penerapan metode pengajaran yang tepat pada anak usia prasekolah sangat penting mengingat periode emas kehidupan yang dilalui masing-masing anak sebagai individu. Beberapa saran yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Bagi Pihak Taman Kanak-kanak dan Dinas terkait Mengingat anak usia prasekolah mempunyai kekhasan masingmasing sebagai individu dan tugas TK sebagai lembaga prasekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
formal yang diakui di Indonesia untuk membantu anak mencapai perkembangan yang optimal, maka hendaknya pihak sekolah memperhatikan beberapa kebijakan mengenai : a. Perbandingan jumlah guru dan murid di kelas. Banyaknya murid di kelas dan terbatasnya guru yang ada menyebabkan terbatasnya metode yang bisa digunakan di kelas. Guru akan lebih mempertimbangkan perkembangan
anak
kontrol
ketertiban
kelas
secara
individual.
daripada
Keterbatasan
ini
menyebabkan minimnya perhatian secara personal dari guru pada anak. b. Perbaikan sistem kerja agar perencanaan dan pelaksanaan materi berjalan sesuai sehingga tidak ada materi yang terlewat dan tidak diberikan pada anak didik. c. Peningkatan strategi pendidikan dengan melakukan kerjasama dengan orang tua secara lebih intensif. Hal ini dilakukan agar orang tua mempunyai kesamaan visi pendidikan dengan guru sehingga bisa membantu anak untuk mengenal lingkungannya secara lebih utuh tanpa dibingungkan berbagai perbedaan pendapat yang ada. d. Peningkatan keterampilan dan kreativitas guru melalui berbagai kegiatan pelatihan gabungan dengan TK lain agar guru bisa saling berbagi
pengalaman
dan
bertukar
meningkatkan kemampuan personal.
informasi
sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
e. Kebijakan dan penanganan khusus bekerjasama dengan berbagai pihak bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus. f. Kegiatan edukatif dan rekreatif bagi guru TK agar mereka mempunyai motivasi untuk semakin mengembangkan diri. 2. Bagi orang tua a. Penting bagi orang tua untuk mengenali terlebih dahulu TK yang akan menjadi lingkungan sosial baru bagi anak. b. Penting untuk mengetahui tahap perkembangan anak sehingga tidak terjadi kesalahartian mengenai pendidikan yang diberikan bagi anak. c. Penting juga untuk andil secara aktif dalam program pendidikan yang dijalani anak. Sangat baik bila tidak lepas tangan terhadap pengembangan anak. Waktu di sekolah hanya mencakup kurang lebih 20 % dari waktu keseharian anak seluruhnya, selebihnya anak berada dirumah dan orang tualah yang berkewajiban membantu anak untuk mengembangkan dirinya. 3. Bagi peneliti selanjutnya a. Peneliti
perlu
melakukan
persiapan
yang
matang
untuk
menggunakan metode observasi dan akan lebih baik bila dibentuk tim penelitian sehingga data yang didapat mempunyai pembanding b. Data observasi, data pustaka dan wawancara cukup bisa menggambarkan tujuan penelitian namun akan lebih baik jika menggunakan metode lain untuk melengkapi data yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
c. Akan lebih lengkap apabila subjek penelitian TK swasta berasal dari berbagai yayasan agama sehingga bisa memperkaya khasanah pengetahuan. d.
Data dari penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk banyak penelitian
selanjutnya
misalnya
seperti
penelitian
tentang
bagaimana membuat proporsi pengajaran yang sesuai. e. Peneliti selanjutnya dapat memasukkan aspek tentang guru baik itu berkaitan dengan kepribadian internal dan pengaruh eksternal yang dihadapi guru sebagai pihak yang paling berpengaruh terhadap pemilihan metode pengajaran. f.
Peneliti
selanjutnya
dapat
menyoroti
bagaimana
indikator
keberhasilan penerapan suatu metode pengajaran melalui perilaku yang muncul dengan menggunakan kriteria lain selain kriteria sosial yang digunakan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmadi. (2004). Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. Atkinson, Rita. L. dkk. Pengantar Psikologi Edisi Kesebelas, jilid satu. Batam : Interaksara Bennet, Neville. dkk (2005). Teaching Through Play. Jakarta : PT Grasindo. Craft, Anna. (2003). Membangun Kreatifitas Anak. Depok : Inisiasi Press. Dennison, Paul. & Gail. E. Dennison. (2003). Brain Gym. Jakarta: PT Grasindo. Drost, J.I.G.M. (1998). Sekolah : Mengajar Atau Mendidik?. Yogyakarta : Kanisius. Einon, Dorothy. (2005). Permainan Cerdas Untuk Anak. Jakarta : Erlangga Elliot, dkk. (2000). Educational Psychology Third Edition. Effective Teaching, Effective Learning. USA: McGrawhill – International Edition. Government Ministry of Education. (2001). Preschool Education in Singapore. Retrieved Juni 2007. From http://www.moe.gov.sg/preschooleducation Hawadi, Reni Akbar. (2001). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : PT Grasindo Hastuti, Dwi. (2007) Pendidikan Dini. Retrieved Februari 2007. from http://www.halalguide.info/content/view. Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Erlangga Hurlock, Elizabeth B. (1994). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Irwin, Michelle. & Margareth Bushnell. (1981). Observational Strategies For Child Study. New York : Holt, Rinehart & Winston Jamaris, Martini. (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT Grasindo Kerlinger, Fred N. (2002). Asas- Asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Komunitas Sekolah Alam. (2005). Menemukan Sekolah Yang Membebaskan. Depok : PT Kawan Pustaka Koran SINDO. 29 Mei 2007. Pentingkah Tes Masuk SD? Kurikulum dan Pembelajaran Taman Kanak-Kanak (2004). Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan TK dan SD. Moeslichatoen, R. (2004). Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT Rineka Cipta. Murniramli. (2007). Taman Kanak - Kanak di Jepang. Retrieved Juni 2007. from www.murniramli.wordpress.com Patmonodewo, Soemiarti. (2003).Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta. Pedoman Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. (2005). Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. Poerwandari, K.E. (1998). Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi. Jakarta : Universitas Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Rahman, Hibana S. (2002). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : PGTKI Press Redaksi Familia. (2003). Perilaku Anak Usia Dini. Yogyakarta : Kanisius. Riyanto, Theo. & Martin Handoko. (2004). Pendidikan Pada Usia Dini. Jakarta : PT Grasindo. Romlah, M.Ag. ( 2004). Psikologi Pendidikan. Malang : UMM Press. Santrock, J. W. (1995). Life – Span Development, Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga Sears, David O. (1988). Psikologi Sosial Jilid 1. Jakarta : Erlangga Sjafriani, Ririn. (2007). Cermat Memperkenalkan Abjad. Jakarta : Koran Seputar Indonesia. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Suryabrata, S. (2000). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif :Makalah Pidato Pelepasan Guru Besar Fakultas Psikologi UGM (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta. Suyanto, Slamet. (2005). Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : Hikayat Publishing Thomson, John.B. (1994). Natural Childhood. London : Gaia Books Limited. ______________. (1995). Natural Childhood : : A Practical Guide To The Firt Seven Years. Australia : Hodder Headline Australia Pty Limited.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Tjundjing, Sia. (2004). Lima Jalan Menuju Penelitian Kualitatif Berkualitas. Manakah Pilihan Anda?. Anima, Indonesia Psychological Journal. Whitham, Cynthia.
(2003). Mengatasi Rengekan dan Perilaku Buruk Anak.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. www.brunei-online.com/brunei/brunei.html#education
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. LAMPIRAN I
1. Surat Ijin Penelitian 2. Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Lampiran II
1.
Profile TK
2.
Denah TK dan Pembagian Ruang
3.
Profile Guru Kelas
4.
Dokumentasi Foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Profile TK Tarakanita Profile ini dibuat berdasar keterangan hasil wawancara dengan kepala sekolah TK Tarakanita. 1.
Nama Resmi
: TK Tarakanita Yogyakarta
2.
Tahun Berdiri
: 1952
3.
Kepemilikan
: Yayasan Tarakanita Indonesia
4.
Dibawah Naungan
: Kongregasi Suster Carolus Boromeus
5.
Kurikulum
: KBK 2004 (Dari Dinas Pendidikan)
6.
Hal-hal Khusus
: Kebijakan dan prigram pengajaran bersifat nasional
7.
Jumlah guru dan masa kerja : Jumlahnya guru tetap 8 orang ditambah 1 guru bahasa inggris dan 1 guru agama jadi total 10 guru. Masa kerja terlama 36 tahun dari tahun 1970, paling sedikit 13 tahun
8.
Cara pembuatan program pengajaran : melalui Rapat pleno Nasional dengan rincian sebagai berikut : a. Dari kurikulum yang dibuat pemerintah terdapat perincian indikator perilaku yang menjadi indikator perkembangan anak b. Kurikulum tersebut diolah berdasar jadwal tema yang sedang dilakukan c. Pengolahan dengan bantuan spider web untuk mempermudah perincian berdasar bidang pengembangan (ada 5 bidang yaitu pembiasaan, bahasa, kognitif, motorik, seni) d. Dari hasil spider web Indikator yang sesuai dipilih dan dibuat kedalam bentuk matrik hubungan kompetensi dasar / hasil belajar e. Setelah itu dibuat analisis kompetensi dan materi pembelajaran (silabus) pertema dengan penjabaran materi, metode, alat yang digunakan f. Dari tabel analisis dibuatlah program semester pertema g. Program semester pertema dirinci dalam program mingguan dengan sub tema h. Dibuat perincian satuan kegiatan harian (SKH). Isinya adalah program pengajaran yang dilakukan harian, evaluasi perkembangan anak dengan tiga simbol yang menunjukkan tingkat kemampuan anak (mampu, kurang mampu dan tidak mampu).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9.
Visi dan Misi Visi : TK Tarakanita Bumijo Yogyakarta didasari semangat cinta kasih St. Carolus Boromeus dalam pelayanan dan kekeluargaan bercita-cita membentuk peserta didik menjadi pribadi yang utuh: beriman, jujur, mandiri, cerdas, terampil, kreatif, dan gembira melalui proses pembelajaran Misi : • Menumbuh kembangkan iman dalam suasana kasih agar peserta didik mampu membangun hubungan yang erat dengan Tuhan dan sesama • Mengupayakan suasana yang nyaman di sekolah agar peserta didik mampu mengembangkan watak baik dan bertanggungjawab. • Mengembangkan sikap mandiri guna mendorong peserta didik untuk berani mengatasi kesulitan yang dihadapi • Mengupayakan pembelajaran yang menarik sehingga intelektualitas dan emosi serta perilaku dapat berjalan seimbang • Melalui pembelajaran yang kreatif mengupayakan agar peserta didik memiliki kecakapan dalam menyelesaikan tugas yang berdaya cipta. • Mengutamakan sikap siap sedia, rela berkorban, kepekaan sosial, tanggap terhadap tantangan jaman, membantu yang lemah dan menderita.
10. Lain-lain berdasar keterangan Kepala Sekolah : •
mementingkan adanya alat peraga konkrit
•
tidak memberikan PR pada anak
•
adanya hari bakat minat sebagai pengganti ekstrakurikuler
•
pertemuan rutin dengan orang tua adalah 3 bulan sekali dengan penyuluhan biasanya diawal ajaran baru
•
kendala dari orang tua yang banyak menuntut agar sekolah memberikan pendidikan akademik yang cukup sehingga anak mereka bisa lancar baca, tulis, dan hitung.
•
Pembagian kelas menjadi dua kelompok waktu. Kelas B masuk pukul 07.00 dan kelas A pukul 10.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Denah 1. TK Tarakanita
Denah pengaturan tempat duduk
Keterangan : Lemari Papan tulis Meja murid Bangku murid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bangunan TK Tarakanita menempati lahan yang cukup besar dengan rincian pembagian ruang sebagai berikut : 1. 5 ruang kelas dengan luas 7x7 m². Ruang kelas ini dilengkapi berbagai fasilitas
yang
perlengkapan
memadai tulis
antara
lain
masing-masing
loker
anak,
tempat
lemari
menyimpan
mainan,
meja
pengumpulan buku, lemari arsip guru, meja guru, papan tulis, papan karya, tempat surat, handuk, dan alat kebersihan (seperti tempat sampah, lap, sapu). Penataan kursi dalam ruang kelas dibagi dalam tiga kelompok dengan masing-masing meja berisi 8-9 kursi. Sesekali posisi kursi berubah sesuai dengan kebutuhan. 2. 1 Ruang playgroup. Kelas playgroup diadakan tiap hari senin, rabu, jumat. Kelas ini dilapisi karpet dan permainan plastik knockdown. 3. 1 Ruang serba guna. Ruang ini diperuntukkan bagi pelaksanaan kegiatan bakat-minat anak dan kegiatan besar yang diadakan sekolah misalnya ulang tahun sekolah, misa, dan sebagainya. Dengan luas 5x10 meter dilengkapi panggung dan alat musik seperti angklung. 4. 1 Ruang perpustakaan. Berisi buku-buku bacaan bergambar dan bukubuku kegiatan seperti mewarnai. Dilengkapi kursi dan meja untuk tempat membaca. 5. 1 Ruang UKS. Dengan seorang guru jaga yang selalu ada untuk melayani kebutuhan anak. 6. 2 kamar mandi (masing-masing 1 untuk laki-laki dan perempuan). Didesain khusus untuk anak sehingga memudahkan penggunaan. 7. 1 Ruang guru dan administrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. 1 Ruang istirahat guru. Disini guru-guru biasa beristirahat bersama sambil memperbincangkan kegiatan yang telah dilaksanakan. 9. 1 Ruang tamu. Tempat menerima tamu. 10. Halaman bermain. Terdapat dua halaman bermain yaitu di tengah bangunan kelas dengan fasilitas lantai konblok dan permainan seluncur, panjat tangga dan tangga sangkar yang cukup teduh karena atapnya dirambati tumbuhan rambat. Sedangkan di halaman belakang terdapat seluncuran berpasir. (lihat denah 3) Jumlah murid keseluruhan mencapai kurang lebih 250 anak dengan pembagian ke dalam dua kelompok yaitu TK A dan TK B yang masingmasing terdiri dari lima kelas dan tiap kelasnya terdapat kurang lebih 25 anak. TK ini mempunyai 8 orang guru kelas, 1 guru bahasa inggris, 1 guru agama dan 1 bagian administrasi. Seorang guru untuk satu kelas dianggap cukup mengingat masa kerja terlama guru-guru TK ini adalah 36 tahun dan terpedek 13 tahun. Guru memegang kendali langsung kegiatan di dalam kelas. Terdapat pembagian waktu belajar yaitu pukul 07.00-09.00 untuk kelompok B dan pukul 09.30-11.30 untuk anak kelompok A. Jadwal program ekstrakurikuler diadakan pada hari kegiatan bakat-minat yaitu hari rabu. Ekstrakurikuler yang disediakan antara lain menari, melukis atau melipat kertas, dan menyanyi. Peserta ekstrakurikuler diseleksi dan dipilih oleh guru dengan memperhatikan bakat yang dimiliki masing-masing anak. Setiap kegiatan mempunyai ruang yang berbeda jadi pada hari rabu anak bergabung dengan anak kelas lain untuk melakukan aktivitas sesuai bakat yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sistem yayasan memberlakukan subsidi silang baik itu secara intern (antar anak dalam satu TK) maupun ekstern (yaitu dengan TK Tarakanita lain). Anak-anak yang bersekolah di TK ini sebagian besar berasal dari golongan menengah ke atas. Uang sekolah rata-rata per-bulan adalah Rp. 200.000; (Dua ratus ribu rupiah). Selain itu terdapat dana perlengkapan siswa yang dibayarkan pada awal tahun ajaran. Ini menunjang pemenuhan kebutuhan murid seperti buku dan berbagai alat kegiatan yang memadai. Posisi duduk utama didalam kelas adalah posisi berkelompok. Pada posisi ini murid terbagi menjadi tiga kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 8-9 orang. Setiap harinya posisi duduk anak bergeser satu kursi (masih dalam kelompok yang sama) agar anak tidak bosan pada posisi itu dan tidak lelah melihat ke papan tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto Situasi dan Kegiatan Kelas
Gambar 1. kegiatan doa pagi bersama
Gambar 2. sesi kegiatan inti
Gambar 3. situasi kegiatan inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4. kegiatan inti
Gambar 5. kegiatan mencuci tangan sebelum makan
Gambar 6. makan bersama
Gambar 7. kegiatan penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 8. kegiatan penutup
Gambar 9. guru mengantar anak didik ke gerbang
Gambar 10. natal bersama
Gambar 11. ruang kelas dilihat dari depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Profil TK Grha asih Anak Dibuat berdasar hasil wawancara dengan kepala sekolah TK Grha Asih Anak 1.
Nama Resmi
: TK Grha Asih Anak
2.
Tahun Berdiri
: 2001
3.
Kepemilikan
: Yayasan Papa – Miskin
4.
Dibawah Naungan
: Gereja Katolik St. Antonius Kotabaru yogyakarta
5.
Kurikulum
: KBK 2004
6.
Hal khusus
: tidak memiliki cabang dikota lain
7.
Jumlah guru dan masa kerja : Jumlah guru 3 orang dengan masa kerja 2-4 tahun
8.
Pembuatan program pengajaran : a. Kurikulum dari dinas pendidikan beserta KBK b. Dirinci kedalam program semester sesuai dengan perkembangan yang ingin dituju oleh guru TK secara intern c. Dirinci lagi ke dalam satuan kegiatan mingguan d. dijabarkan lagi ke dalam satuan kegiatan harian e. menggunakan metode evaluasi khusus yaitu menuliskan catatan harian (anekdot) tiap anak. berisi kejadian, perilaku atau pengalaman yang diperoleh anak setiap harinya. Buku ini akan dikomunikasikan pada orang tua tiap minggunya.
9.
Visi – Misi Visi : Bekerja untuk anak dan dengan anak berdasarkan ajaran Tuhan yaitu cinta kasih dan tolong menolong antar sesama. Misi : Mempersiapkan anak didik untuk masuk ke jenjang sekolah formal yaitu sekolah dasar. 10.
Hal-hal lain : •
TK ini berada dalam satu areal dengan Tempat Penitipan Anak Grha Asih Anak dan SDK Gayam. Ruang yang digunakan adalah ruang milik SDK Gayam dengan status pinjam-pakai.
•
Jumlah murid keseluruhan adalah 30 orang.
•
Kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan cukup beragam yaitu menari, pengenalan komputer, sempoa, bahasa Inggris, melukis. Guru kegiatan ekstrakurikuler ini khusus didatangkan (bukan guru tetap).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
•
Evaluasi kegiatan melalui hasil karya anak dan pengamatan yang dicatat dalam anekdot harian setiap anak
•
Subidi dana utama berasal dari yayasan Papa-Miskin
•
Uang sekolah perbulan antara Rp.20.000; – Rp. 50.000;
•
Beberapa anak TK adalah anak yang juga dititipkan di TPA.
•
Tingkat ekonomi keluarga adalah menengah kebawah dengan mata pencaharian rata-rata wiraswasta.
Pembagian ruang yang digunakan adalah sebagai berikut : 1.
Ruang kelas A. Ruang ini berukuran 7 x 8 m² berbatasan langsung dengan ruang guru dan ruang administrasi (hanya disekat dengan lemari). Selain itu di ruang ini terdapat rak buku tempat menyimpan berbagai macam majalah dan buku cerita anak. Terdapat pula komputer yang digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler anak dan rak sebagai loker masing-masing anak.
2.
Ruang kelas B. Ruang ini berukuran 2,5 x 8 m² bersekat dengan gudang tempat penyimpanan alat-alat drumband sekaligus berbagai alat permainan dan rak yang digunakan sebagai loker anak.
3.
Halaman bermain anak. Areal ini cukup luas dan dilengkapi dengan fasilitas permainan jungkat-jungkit, seluncuran, tangga bundar, bak pasir dan ban-ban rintangan. Selain itu, terdapat tempat mencuci tangan yang di desain khusus bagi anak-anak sehingga memudahkan mereka untuk mencuci tangan sendiri.
4.
sebuah ruang untuk latihan menari. Ruang ini digunakan bergantian dengan anak-anak SD.
5.
fasilitas umum lain seperti kamar mandi menggunakan fasilitas yang dimiliki SD Kanisius Gayam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Denah 2. TK Grha Asih Anak
Denah pengaturan tempat duduk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Komputer
b. Menari Bersama
c. Melukis bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengelolaan Kelas
Pengaturan kursi
Kegiatan kelompok
Proses pengerjaan tugas
Olah raga bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengembangan Pembiasaan
Berbaris bersama
Lemari loker sekaligus presensi anak (perhatikan pelat kayu bertulis nama yang dibalik)
Kegiatan mencuci tangan sendiri-sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Areal Bermain Anak
Halaman bermain
anak melatih perkembangan sosial dengan inisiatifnya sendiri melalui bermain dalam kelompok
Bermain balok, motorik halus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Profile TK Negeri 2
Dibuat berdasar wawancara dengan kepala sekolah TK Negeri 2, Yogyakarta. 1. Nama Resmi
: TK Negeri 2, Yogyakarta
2. Tahun Berdiri
: 1 Agustus 1952
3
: Pemerintah
Kepemilikan
4. Dibawah naungan
: Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
5. Kurikulum
: KBK 2004 menggunakan model pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM), dan pengembangan lifeskill. 6. Hal-hal khusus
: -
7. Jumlah Guru dan Masa Kerja : Terdapat 13 guru dan 11 pegawai tetap. Masa kerja guru diatas 4 tahun 8. Cara Pembuatan program pengajaran : a. Kurikulum dari Dinas Pendidikan b. Kisi-kisi KBK telah ada dari Dinas Pendidikan c. Diolah kedalam program semester yang dibuat bersamasama oleh seluruh guru dalam satu TK d. Dari program semester, diolah menjadi Satuan Kegiatan Mingguan e. SKM dijabarkan dalam Satuan Kegiaatan Harian.
9. Visi -Misi Visi : kreatif dan mandiri maksudnya sebagai ajang untuk mengembangkan dan mengoptimalkan seluruh potensi kreatif anak yang dinamis, bermutu, dan dapat memenuhi harapan kita yaitu anak yang mandiri, tidak cengeng, serta tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Misi yang hendak dilaksanakan adalah : 1) Membangun karakter serta mengembangkan mengoptimalkan seluruh potensi kreatif dan kemandirian. 2) menyediakan sarana dan prasarana, sistem pembelajaran, serta program komprehensif yang bermutu, dinamis, inovatif, dan mengikuti trend saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) memberikan penghargaan yang layak pada murid, guru, karyawan yang berprestasi 4) mengajak para pakar profesional diberbagai bidang keahlian dan ketrampilan untuk bersama-sama merencanakan program dan metode terbaik sesuai tuntutan dan perubahan yang terjadi 10. Lain –lain : •
Ketersediaan ruang memadai.
•
Fasilitas bermain dan berkreasi terpenuhi (lihat denah)
•
Evaluasi melalui hasil karya dan anekdot
•
Ekstrakurikuler yang diberikan adalah komputer, sempoa, bahasa Inggris, drumband, Iqro’, menari, pelajaran agama sesuai agamanya
•
Pengadaan dana bagi anak dengan bantuan pemerintah, komite sekolah, wali murid dan donatur.
•
Jumlah murid 23-28 tiap kelas. Masing-masing dikelola oleh dua orang guru kelas.
•
Tingkat ekonomi menengah keatas
•
Uang sekolah perbulan rata-rata Rp. 200.000;
Bentuk bangunan dan fasilitas memadai antara lain : 1. 8 ruang kelas yang terbagi menjadi 3 kelas kelompok A dan 4 kelas kelompok B dengan ukuran yang berbeda berkisar antara 5x5 m² sampai 7x7m². 1 ruang kelas digunakan sebagai ruang pertemuan. 2. 1 ruang kepala sekolah dan ruang tamu 3. 1 ruang administrasi 4. 1 dapur yang digunakan sebagai tempat menyiapkan makanan dan makanan kecil bagi konsumsi anak setiap hari 5. 1 gudang tempat menyimpan berbagai peralatan drumband
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. 1 ruang komputer dengan fasilitas 15 komputer beserta program khusus bagi anak sehingga anak mudah melakukan akses 7. 1 ruang serba guna 8. 1 kolam renang anak dengan ukuran 3x5 m² yang digunakan bergantian sesuai jadwal yang telah dibuat setiap harinya 9. 3 kamar mandi umum 10. Beberapa arena bermain baik itu di dalam maupun di halaman depan. Fasilitas bemain lengkap dengan berbagai alat permainan seperti ayunan, seluncuran, panjat tangga, kursi putar, panjat jaring, bak pasir dan taman. (lihat denah dan gambar ruang kelas berikut ini)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Denah 3. TK NEGERI 2
Denah pengaturan tempat duduk
Keterangan : Lemari Papan tulis Meja murid Bangku murid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto Kegiatan Kelas
a. Pengerjaan tugas
b. Sesi Tugas bebas
c. Pengerjaan Tugas Klasikal
d. Metode bercerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lingkungan TK
a. Halaman Depan
b. Halaman Dalam
c. Lorong kelas
d. Kolam renang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.
Lampiran III
1. TK Tarakanita a. Coding Metode Pengajaran b. Coding Perilaku Anak 2. TK Grha Asih Anak a. Coding Metode Pengajaran b.
Coding Perilaku Anak
3. TK Negeri 2 a. Coding Metode Pengajaran b. Coding Perilaku Anak 4. Tabel Frekuensi Perilaku Anak Pada setiap Metode pengajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Coding Metode Pengajaran Guru di Kelas TK Tarakanita Yogyakarta No
Materi dan kegiatan
Metode
Rincian
Keterangan
1
Pengenalan hitungan
PTg
Perintah guru untuk mengerjakan
Pemberian tugas ini
dalam bentuk
tugas :
berkaitan dengan
himpunan. Dilakukan
Diawali dengan meggambar bentuk
pengembangan
dengan ilustrasi gambar
balon di papan tulis lalu guru
ketrampilan
dan ditulis (disalin) ke
meminta perhatian anak-anak untuk
berhitung.
buku tulis
menyimak apa yang dikatakan guru
Guru memberikan
“ayo semua perhatikan ibu di sini”.
detail perintah
Lalu guru membuat soal cerita lisan
bagaimana
dengan ilustrasi gambar balon
mengerjakan tugas
tersebut “ibu punya balon, lalu ibu
yang diberikan.
kasikan satu buat nadin satu buat langit (sambil mencoret gambar balon). Nah berapa balon yang masih dipegang bu guru?” Setelah memberi penjelasan yang cukup, guru memberikan perintah untuk mengambil alat tulis masingmasing. “kita akan mengerjakan tugas dari bu nora, sekarang ambil tempat pensilnya”. ( guru menyebut kan nama anak satu persatu untuk mengambil tempat pensil) Guru menyuruh anak-anak bertanya bila tidak bisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Materi dan kegiatan
Metode
Rincian
Keterangan
2
Menulis nama benda
PTg
Guru mengubah posisi duduk anak
Pengubahan posisi
menghadap ke papan tulis. Lalu
duduk dilakukan
memerintahkan anak-anak untuk
oleh guru untuk
membuka halaman majalah yang
memudahkan anak
diminta dan mengisi isian yang ada
dalam mengerjakan
serta menyalinnya ke buku tulis
tugas yang
masing-masing. Guru membimbing
diberikan.
anak untuk mengisi dengan benar
Instruksi yang
lalu memberi instruksi lengkap
diberikan
tentang cara penulisan di buku tulis.
mengandung unsur urutan pengerjaan
3
Drama Natal
TJw
Guru membuka percakapan tentang
Dalog dalam
proyek drama natal yang mereka
kegiatan bertanya
buat. “bagaimana dengan yang
jawab mengenai
mengisi drama natal? apakah anak-
evaluasi kegiatan
anak sudah hafal?” “ buat yang
yang sedang dan
belum menghafal dihafal ya anak-
akan dilaksanakan
anak, kan sebentar lagi sudah tanggal 18 desember. Ingat sekarang tanggal berapa ya?” Murid : “tanggal 9 bu” Guru : “o ya tanggal 9 ya. Jadi yang mau main drama belajar menghafal dirumah ya” Nadin : “bu, Karls nakal kalau latian, suka lari-lari” Guru : “betul karls?” Guru : “ayo karls besok janji sama suster mau jadi Yusuf yang baik ya, semua anak-anak bu nora itu pinter-pinter kan.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 4
Materi dan kegiatan Menghitung angka
Metode PTg
Rincian Guru sudah menyiapkan materi di
Keterangan Menurut guru, tugas
papan tulis lalu memerintahkan
ini sudah pernah
beberapa murid yang sudah pintar
dilaksanakan
membaca untuk membagikan buku
sehingga anak-anak
teman-temannya, lalu murid
sudah mengerti apa
diperintahkan untuk memulai
yang harus
pengerjaan dengan mulut diam
dilakukan.
(“yang kerja mulut atau tangan anak-anak?”) 5
Tema : Peristiwa yang dialami
TJw
Guru membuka percakapan tentang
Dialog tanya jawab
tanggung jawab yang harus
mengenai
dikembangkan anak ketika masuk
perkembangan
SD.
kemampuan mandiri
Guru : “anak-anak, sebentar lagi
anak ketika masuk
waktu belajar semester 1 sudah
SD.
akan habis kira-kira 2 minggu lagi. Berapa minggu lagi anak-anak?” Murid : “2 minggu lagi bu.” Guru : “setelah itu kalian masuk semester 2 terus naik kelas ke SD… Contohnya untuk hari senin jadwalnya upacara…apa yang dipakai waktu upacara?” Murid : “topi….dasi…” Guru : “iya jadi tidak boleh lagi seperti siapa kemarin yang waktu upacara tidak membawa topi?” Murid : “aydi bu..” Guru : “nah iya audhi tidak boleh lupa lagi lain kali ya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 6
Materi dan kegiatan Mengenal huruf ‘r’
Metode PTg
Rincian Guru menulis soal di papan tulis.
Keterangan Guru memberikan
Sebagian besar anak mengobrol
tuntunan pada murid
dengan temannya. Guru
untuk mengenal dan
memberikan langkah-langkah
belajar membaca
membuat huruf ‘r’. lalu mengetes
serta menulis huruf.
pelafalan anak satu persatu dalam
Mengembangakn
membaca huruf ‘r’. kemudian
ketrampilan bahasa
memodifikasi ‘r’ dengan menambah huruf vokal menjadi ra-ri-ru-re-ro. Lalu mengajak anak-anak untuk membaca dengan bimbingan guru. 7
Mencocok gambar
PTg
Guru memberikan kegiatan lain
Pengembangan
untuk mengisi waktu yaitu
keterampilan
mencocok dan menempelkan serta
kreativitas dalam
menghiasi gambar yang sudah
meciptakan kerapian
ditempel di buku gambar. guru tidak bentuk. memberikan instruksi detail karena
Tidak ada detail
tugas ini sudah pernah dilakukan
perintah cara
dan dianggap sudah mengerti. Guru
pengerjaan, namun
membagi gambar dan bantalan
guru berkeliling
cocok serta jarumnya pada masing-
memperhatikan
masing anak.
hasil kerja anak. Membimbing beberapa anak yang memerlukan bimbingan dan menegur anak yang salah dalam mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 8
Materi dan kegiatan Tema : binatang
Metode TJw
Rincian Seorang anak membuka percakapn
Keterangan Dialog tanya jawab
dengan guru dan temannya Ade :
tentang pengetahuan
“bu Nora tadi di jalan deket
yang baru didapat.
rumahku banyak laron” Guru : “o ya ade, sama ditempat bu Nora juga “ Ondang : “enak loh laron digoreng” Guru : “iya betul, banyak laron karena tadi malam hujan anakanak” 9
Berlatih upacara
PRy
Guru memberi pengumuman bahwa
Anak-anak
B5 mendapat giliran menjadi
menawarkan diri
petugas upacara. Beberapa anak
untuk tugas tersebut
berlomba ingin ditunjuk menjadi
dan berlatih. Hal ini
petugas upacara. Meski akhirnya
karena anak-anak
guru yang memutuskan namun
telah mengikuti dan
mereka tetap senang berlatih
telah pernah
upacara. “yang jadi pemimpin
menjadi petugas
upacara suaranya harus keras dan
upacara.
berani, kalau ndak ya ndak bisa nanti tidak terdengar teman yang lain, jadi.. lala saja ya, ayo lala maju. Kalau yang jadi dirigen ndak boleh terlambat harus datang pagipagi. Arum ya..dst”.. Latihan upacara dilakukan di dalam kelas menggunakan seting menyerupai aslinya (dalam hal urutan berdiri, podium, dan bendera). Latian berjalan baik dan guru memberi evaluasi kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 10
Materi dan kegiatan Pembentukan dua suku
Metode PTg
kata
Rincian Guru menyuruh anak-anak untuk
Keterangan Pengembangan
mencari kata dengan suku kata pa-
ketrampilan bahasa.
pi-pu-pe-po. Anak-anak yang sudah
Tidak ada hukuman
lancar menulis dan membaca saling
bagi mereka yang
menyebutkan bermacam kata yang
menyebutkan kata-
berawalan dengan suku kata
kata yang salah, ada
tersebut (meski beberapa kata
pujian bagi mereka
salah). Setelah kata-kata terkumpul
yang benar. Guru
anak yang mau maju membaca
melatih keberanian
dipersilahkan
dengan maju ke depan kelas.anak yang tidak mau maju disupport oleh temannya agar maju
11
Menghias kartu natal
PTg
Suster memberi perintah untuk
Pengembangan
menulisi kartu natal, lalu ia
keterampilan
mencontohkan tulisan dan gambar
kreativitas.
untuk ditiru oleh anak-anak di
Pada sesi ini terlihat
papan tulis. Tulisan yang dibuat
mereka lebih berani
suster ditiru persis oleh sebagian
untuk bermain di
besar anak-anak namun gambar
kelas dan tidak
mereka lebih beragam karena
memperhatikan
tambahan gambar-gambar lain di
suster. Seorang anak
kertas. Suster memberi cap pada
(niki) menolak
setiap kartu natal yang telah dibuat.
untuk mengerjakan.
Kartu-kartu ini dibawa pulang oleh anak-anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 12
Materi dan kegiatan Percakapan tentang
Metode TJw
lingkungan
Rincian Guru menanyakan “siapa yang tau
Keterangan Pengetahuan tentang
alamat rumahnya?” . Guru memuji
dirinya sendiri.
anak yang berhasil mengingat alamatnya “iya bagus ondang, bernardo wah yang lain kok ndak tahu itu piye, nanti kalau ditanya orang alamatnya mana ndak tahu ya” 13
Mengikuti jejak tulisan
PTg
di majalah
14
Menghitung dan
PTg
mewarnai alat makan
Setelah guru membagi majalah pada Pengembangan anak-anak, ia memberi perintah
keterampilan
“tulisan dengan garis putus-putus
motorik halus dan
itu disambungkan”.
bahasa.
Guru memberikan instruksi untuk
Pengembangan
menjumlahkan bentuk yang sama
keterampilan
lalu mewarnainya bentuk yang sama berhitung. tersebut dengan warna yang sama. Sesekali guru mengingatkan pada anak untuk tidak mengobrol sebelum menyelesaikan tugas.
15
Pengumpulan APP
TJw
Guru memberi penjelasan tentang
Dialog tanya jawab
guna uang APP.
dalam rangka guru
Guru : “…uang APP ini
memberikan
dikumpulkan bukan untuk bu nora,
informasi
bu guru lainnya maupun
program
suster..bukan..tapi uang APP ini
dilaksanakan
disumbangkan bagi teman-teman kita atau orang yang lebih membutuhkan. Siapa orang yang lebih membutuhkan itu ?” Nadia : “orang yang tidak mampu.”
tentang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 16
Materi dan kegiatan Senam bersama
Metode DMs
Rincian Keterangan Anak-anak dikumpulkan di halaman Pengalaman melatih sekolah untuk senam bersama.
fisik dan motorik
Senam dipimpin oleh seorang guru
secara langsung
dan anak-anak gerakan yang dilakukan guru. 17
18
19
Menulis kata
Mewarnai
Menggambar bentuk
PTg
PTg
PTg
Guru memberikan instruksi pada
Pengembangan
anak untuk menyalin kata-kata yang
keterampilan
ada di papan tulis ke dalam buku
bahasa.
cacah gori mereka. Kata-kata
Posisi kursi diubah
dengan suku kata pa-pi-pu-pe-po
menghadap ke
adalah kata-kata yang pernah
papan tulis agar
mereka kumpulkan pada hari
memudahkan anak
sebelumnya.
melihat contoh.
Guru memberi tugas untuk
Pengembangan
mewarnai yang ditunjukkan guru di
kreativitas.
majalah. Setelah gambar utama
Kegiatan ini untuk
selesai, mereka boleh mewarnai
mengisi waktu
gambar lain.
luang yang tersisa.
Guru memberikan instruksi pada
Pengembangan
anak:”dibuku ada kotak-kotak yang
keterampilan
kosong, anak-anak mengisi kotak itu berhitung. sesuai dengan jumlah yang sudah
Seorang anak (niki)
dituliskan, anak-anak boleh bebas
menolak untuk
memilih gambar apa saja…”. Guru
mengerjakan tugas
memberikan pilihan berbagai
dan bermain sendiri.
bentuk gambar di papan tulis untuk
Guru mendiamkan
dicontoh oleh anak.Setelah contoh
anak tersebut.
dirasa cukup, guru menyuruh
Seorang anak lain
mereka mengambil alat tulisnya
(aydi) menunggu
masing-masing secara bergantian
bimbingan guru
dengan urutan nama yang dipanggil
untuk memulai
guru.
mengerjakan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 20
Materi dan kegiatan Mewarnai dengan
Metode PTg
spidol
Rincian Guru memberi instruksi untuk
Keterangan Pengembangan
mewarnai gambar yang dibuat:
keterampilan
“Kalau sudah selesai gambarnya
kreativitas
diwarnai, sekarang anak-anak
Tugas ini dilakukan
ambil spidolnya msing-masing”
lebih santai. Anak-anak berani mengobrol dengan teman lain dan guru tidak memarahi.
21
Menulis di kertas lipat
PTg
Guru memberi instruksi :
Pengembangan
“nanti anak-anak menulis di kertas
keterampilan
lipat,bu nora nilai dan dibawa
bahasa.
pulang biar mama tahu sampai
Niki menolak
mana kalian sudah
mengerjakan tugas.
menulis…dibawa pulang jangan Cuma ditaruh saja atau dibuang tapi apa anak-anak?” “ditaruh mama” seorang anak menjawab. 22
Bahasa Inggris
TJw
miss Rita :”hello, good morning Pengembangan pengetahuan bahasa
everybody” Anak-anak
menjawab
:
“good
morning miss Rita” M.R : “how are you today “ Anak-anak : “I am fine thank you , and you?” M.R : “ I am fine too”. Guru mengajak
anak-anak
untuk
mengenal warna lewat lagu “lihat kebunku". Selain itu guru mengajarkan cara meminta ijin seperti : “I want to p”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 23
Materi dan kegiatan Menulis di buku garis
Metode PTg
lima
Rincian Setelah menulis ra-ri-ru-re-ro di
Keterangan Pengembangan
papan tulis, guru mengajak anak-
keterampilan
anak untuk mengejanya. Setelah
bahasa.
mengabsen anak untuk mengambil alat tulis, guru memberikan perintah : “menulis” anak-anak mengikutinya “menulis” Guru :“ra-ri-ru-re-ro” Anak-anak : “ra-ri-ru-re-ro” Lalu guru memberi kode memulai pengerjaan dengan menghitung 1-3. 24
Membatik
PTg
Guru memberi contoh pengerjaan di
Pengembangan
papan tulis lalu anak-anak langsung
keterampilan
mengerjakan seperti contoh yang
kreativitas dan
diberikan.
motorik halus. Pujian bagi yang mengerjakan dengan hasil baik.
25
Tema : kegiatan doa masa adven
TJw
Guru memberikan pengarahan :“ bu
Dialog untuk
nora minta anak-anak bisa tenang,
memberikan
tertib ya. Kalau diajak kelas lain
informasi tentang
ngobrol, temannya itu diingatkan
suatu hal lalu
..eh..jangan ngomong.. kamu
memberikan
menyiapkan hati agar bisa
perintah bagi anak.
menyambut natal dengan baik. Natal itu tidak perlu baju baru..bu nora juga tidak pakai baju baru. Sekarang semua sepatunya dilepas, ditata di bawah meja masingmasing”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 26
Materi dan kegiatan Membatik
Metode PTg
Rincian Pada hari ke dua, guru membagi
Keterangan Pengembangan
kertas tugas membatik yang
kemampuan motorik
kemarin dikerjakan dan menyuruh
halus
mereka untuk melanjutkan pengerjaan. 27
Tema : kegiatan belajar
TJw
yang akan berakhir
Guru : “sebentar lagi anak-anak Memberi informasi terima raport semester 1. setelah itu libur
lalu
masuk
lagi
sudah
semester berapa?” murid : “dua..” Guru : “iya..kalau sudah semester 2 harus lebih rajin lagi, kalo keset ya bu nora tinggal. Kalo dikelas ya selesaikan tugas yang bu nora berikan kan itu waktunya belajar, kalo waktunya main ya main, jadi ada waktunya sendiri-sendiri. Itu namanya anak disi..” murid : “plin” guru : ”bertanggung ja..” murid :”wab” 28
29
Membatik
Membatik
PTg
PTg
Pada hari ke tiga, guru menekankan
Pengembangan
usaha untuk menyelesaikan tugas
ketrampilan motorik
membatik
halus
Pada hari ke empat guru
Pengembangan
berkata:“hari ini kita lanjutkan
ketrampilan motorik
yang ini…harus selesai..diusahakan
halus
selesai karena besok sudah terima raport. Yang kemasin sudah selesai bu nosa kasi tugas dari majalah saja. Ada menelusuri maze” 30
Menelusuri maze
PTg
Bagi mereka yang sudah selesai
Pengembangan
membatik, guru memberikan tugas
ketrampilan
berupa menelusur maze.
kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Coding Perilaku anak saat pengajaran berlangsung. TK Tarakanita Yogyakarta No Materi/waktu 1 Pengenalan hitungan dalam bentuk himpunan (8 Desember 2006)
2
3
4
Menulis nama benda (9 Desember 2006)
Drama Natal (9 Desember 2006) Menghitung angka (11 Desember 2006)
Metode Pemberian tugas (absen 3anak)
Pemberian tugas (absen 4 anak)
Tanya jawab
Pemberian Tugas (absen 3 anak)
Perilaku - Menyimak penjelasan guru - Mengerjakan sendiri dengan tekun - Hanya ikut-ikutan menjawab - Mengikuti percakapan dengan aktif - Meminta ijin keluar kelas - Memilih untuk bertanya pada teman - Lambat dalam pengerjaan - Menunggu bimbingan guru - Mensupport teman yang tidak bisa - Mengerjakan hal lain dulu - Mencontek pekerjaan teman - Mudah beralih perhatian - Mengobrol hal lain dengan teman - Mengobrol hal lain dengan teman - Mengerjakan sendiri dengan tekun - Cepat dalam mengerjakan - Mengikuti percakapan dengan aktif - Mengobrol tentang tugas - Lambat dalam pengerjaan - Menyimak guru - Bertanya pada guru - Bertanya pada teman - Menyimak guru - Mengikuti dengan aktif - Hanya ikut-ikutan - Langsung mengerjakan tugas tanpa komentar - Menunggu instruksi lanjutan (bimbingan guru) - Ada inisiatif untuk mengerjakan suatu hal (meruncingkan pensil yang tumpul) - Mencontek teman - Mengobrol tentang hal lain dengan teman
Frekuensi 22 22 12 10 7 4 3 2 2 1 1 1 1 8 3 3 3 2 2 2 1 1 14 6 2 18 5 3
8 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Materi/waktu 5 Percakapan mengenai peristiwa atau kegiatan yang dilakukan (13 Desember 2006) 6 Mengenal huruf ‘r’ dan membacanya (13 Desember 2006) 7 Mencocok gambar (13 Desember 2006)
8
9
10
Percakapan tentang binatang (14 Desember 2006) Latihan upacara (14 Desember 2006) Membentuk kata dari suku kata pa-pi-pupe-po (14 Desember 2006)
Metode Tanya jawab (absen 3 anak)
Perilaku - Menyimak guru
Pemberian tugas (absen 3 anak)
-
Pemberian tugas (absen 3 anak)
-
Frekuensi 22
menyimak guru mengikuti percakapan dengan aktif hanya ikut-ikutan menjawab
16 9
17
-
mengerjakan tugas dengan tekun mengobrol yang berkaitan dengan tugas menunggu bimbingan guru bertanya pada guru lambat mengerjakan cepat mengerjakan meminta support guru Menyimak guru Mengikuti dengan aktif
Proyek
-
Mengikuti dengan aktif Hanya ikut-ikutan Berani mengerjakan tugas
15 4 5
Pemberian tugas (absen 2 anak)
-
menyimak guru hanya ikut-ikutan menjawab meminta ijin keluar kelas mengikuti percakapan aktif mengobrol hal lain dengan teman bermain/mengobrol selama guru menerangkan menggangu teman mengobrol tentang tugas mudah beralih perhatian menunggu bimbingan guru lambat dalam pengerjaan inisiatif pemecahan masalah
16 11 7 6 5
Tanya jawab (absen 2 anak)
-
-
-
12
10 3 2 3 2 2 23 2
4 3 2 2 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Materi/waktu 11 Pelajaran agama, menghias kartu natal (14 Desember 2006)
Metode Pemberian tugas
12
Percakapan tentang lingkungan (15 Desember 2006) Mengikuti jejak tulisan di majalah (15 Desember 2006)
Tanya jawab
Percakapan APP (15 Desember 2006) Membaca & menulis (15 Desember 2006)
Tanya jawab
-
Pemberian tugas (absen 2 anak)
-
13
14
15
Perilaku - mengerjakan sendiri dengan tekun - langsung mengerjakan tugas - mengobrol tentang hal lain - hanya ikut-ikutan menjawab - cepat menyelesaikan - lambat menyelesaikan - mengobrol tentang tugas - mengerjakan hal lain dulu - mengganggu teman - mengikuti percakapan dengan aktif - meminta support guru - mensupport teman - mudah beralih perhatian - menunggu bimbingan guru - bertanya pada guru - Menyimak guru - Mengikuti dengan aktif
-
-
Frekuensi 15 13 12 11 11 6 6 5 5 4 3 2 2 1 1 23 2
Langsung mengerjakan tanpa banyak tanya Mengerjakan sendiri dengan tekun Mengerjakan hal alin dahulu Bertanya untuk mencari pengertian pada guru Menyimak guru Cenderung pendiam Mengikuti dengan aktif
15
menyimak guru mengerjakan sendiri dengan tekun cepat menyelesaikan meminta support guru lambat dlm pengerjaan menunggu bimbingan guru mengerjakan hal lain dahulu mudah beralih perhatian mengobrol tentang hal lain mengikuti percakapan dengan aktif bertanya pada teman berani menjawab bertanya pada guru mensupport teman
23 17
12 5 1 11 10 2
10 8 5 4 3 3 3 2 2 2 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Materi/waktu 16 Menghitung dan mewarnai gambar alat makan (15 Desember 2006)
Metode Pemberian tugas
17
Senam bersama (15 Desember 2006)
Demonstrasi
18
Menggambar bentuk himpunan (16 des 2006)
Pemberian tugas
19
Mewarnai dengan spidol (16 des 2006) Pelajaran bahasa inggris (18 Desember 2006)
Pemberian tugas Tanya jawab (absen 2 anak_
Menulis di kertas lipat (19 Desember 2006)
Pemberian tugas (absen 5 anak)
20
21
Perilaku - mengerjakan sendiri dengan tekun - mengobrol tentang tugas - cepat menyelesaikan - mudah beralih perhatian -
Frekuensi 8 7 2 2
bersemangat pada gerakan tertentu saja mengikuti dengan baik berkomentar positif mengerjakan hal lain dahulu menyimak guru mengerjakan dengan tekun langsung mengerjakan tugas mengobrol tentang tugas mengerjakan hal lain dahulu lambat mengerjakan cepat mengerjakan menunggu bimbingan meminta support guru cenderung pendiam mengerjakan sendiri dengan tekun
20
-
mengikuti percakapan menyimak guru berani menjawab pertanyaan bermain sendiri
20 18 7 5
-
menyimak guru mengerjakan sendiri dengan tekun langsung mengerjakan tugas lambat dalam pengerjaan ijin keluar kelas Cepat mengerjakan Mengobrol hal lain Mengobrol ttg tugas Meminta support guru Mengganggu teman Menunggu bimbingan guru Mengerjakan hal lain dahulu
22 12
-
-
13 4 2 11 4 3 3 2 2 2 1 1 1 14
6 4 3 3 2 2 2 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Materi/waktu 22 Menulis ra-ri-ru-re-ro (19 Desember 2006)
23
24
Membatik (19 Desember 2006)
Membatik (20 Desember 2006)
Metode Pemberian tugas
Pemberian tugas
Pemberian tugas
Perilaku - Menyimak guru - Mengerjakan sendiri dengan tekun - Langsung mengerjakan tugas - Mengobrol setelah tugas selesai - Lambat mengerjakan - Cepat mengerjakan - Ijin keluar kelas - Mengobrol hal lain dengan teman - Mengobrol tentang tugas - Cenderung pendiam - Meminta support guru - Mengerjakan hal lain dahulu - Menunggu bimbingan guru - Mudah beralih perhatian - Menganggu teman - Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak bertanya - Mengerjakan sendiri dengan tekun - Mengobrol tentang tugas - Cepat mengerjakan - Mengobrol hal lain - Cenderung pendiam - Ijin keluar kelas -
Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya Mengerjakan sendiri dengan tekun Mengobrol tentang tugas Mengobrol hal lain dengan teman Cepat mengerjakan Meminta support guru Mengerjakan hal lain dulu Mudah beralih perhatian Mensupport teman yang tidak bisa Inisiatif pemecahan masalah
Frekuensi 22 12 6 5 4 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 10 8 6 4 3 2 1 21 21 18 7 5 5 2 2 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Materi/waktu
Metode
Perilaku
25
Pemberian tugas
-
Membatik (21 Desember 2006)
-
26
Membatik (22 Desember 2006)
Pemberian tugas (absen 7 anak)
-
27
Melacak maze (22 Desember 2006)
Pemberian tugas (absen 7 anak)
-
Frekuensi
Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya Mengerjakan sendiri dengan tekun Mengobrol hal lain dengan teman Mengobrol tentang tugas Cepat dalam mengerjakan Mengerjakan hal lain dahulu Lambat mengerjakan Mudah beralih perhatian Cenderung pendiam Bermain/mengobrol ketika guru menerangkan Meminta support guru atas pekerjaannya Menunggu bimbingan guru Bertanya untuk mencari pengertian pada guru
18
Langsung mengerjakan tugas Mengobrol hal lain dengan teman Mengerjakan hal lain dulu Mengobrol tentang tugas Mengerjakan sendiri dengan tekun Mudah beralih perhatian Inisiatif pemecahan masalah Menunggu bimbingan guru Lambat mengerjakan Bermain/mengobrol saat guru menerangkan Mengerjakan sendiri dengan tekun Menyimak guru Cepat mengerjakan Mengobrol tentang tugas Bertanya pada teman Bertanya pada guru Lambat pengerjaan
15
16 14 6 4 3 2 2 2 2 2 1 1
12 9 9 4 3 2 1 1 1 5 3 2 2 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Coding Metode Pengajaran Guru di Kelas TK Graha Asih Anak No Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
1
PTg
Melukis/menggambar bebas
Keterangan
Guru terlebih dahulu menanyakan Pengembangan apa saja yang dilihat anak selama
kreativitas. Anak-anak
liburan. Setelah mereka
mengambil alat tulis
mensharingkan kegiatan guru
sendiri-sendiri tanpa
menyuruh mereka mengambil
dipanggil namanya satu
buku gambar dan krayon.
persatu. selama anakanak mengerjakan, guru berkeliling memperhatikan apa yang digambar anak-anak sambil menanyakan apa yang mereka gambar.
TJw
Guru mengajak anak-anak
Dialog dalam kegiatan
bercakap-cakap tentang apa yang
bertanya jawab tentang
mereka gambar.
pengalaman anak
Guru : “o..andi menggambar
menghabiskan liburan.
kapal yang tenggelam” Okta : “o kapal sanapati itu to…” Yuda : “iya…besar sekali…” Guru : “iya…kapal senopati….. ini kembang api?” Hendrik : “iya” 2
Melipat kertas
DMs
Guru mereview ingatan anak-
Perkembangan
berbentuk palang
anak tentang bentuk apa saja
kreativitas. Guru
merah.
yang sudah pernah mereka buat
menuntun tiap langkah
dari kertas lipat. Lalu guru
yang harus dilakukan
mengajak mereka untuk melipat
anak dalam melipat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TJw
bentuk palang merah.
kertas mengikutinya.
Sebelum memulai melipat kertas,
Dialog tanya jawab
guru melakukan tanya jawab pada dalam rangka anak-anak tentang warna kertas
mengetahui pengetahuan
dalam bahasa inggris.
bahasa yang dimiliki
Guru : “Siapa yang punya warna
anak.
blue?”. Lalu anak-anak yang memegang kertas warna biru mengakngkat tangannya. 3
Senam mulut
DMs
Guru memperagakan cara
Metode ini membantu
pengucapan suku kata dengan
anak meningkatkan
baik dan benar lalu anak-anak
kemampuan mengingat
mengikuti apa yang diucapkan
huruf dan kata dan
guru. Kegiatan ini dipadu dengan
memperkirakan kata
mengeja huruf .
yang akan tercipta dari
“ ma..mi..mu..me..mo..”. guru
huruf-huruf yang
memberi contoh dan anak-anak
diberikan.
mengikuti. Huruf konsonan diganti-ganti sekaligus untuk melatih anak mengeja. Guru juga mengejakan beberapa kata sederhana Guru : “ b….i”
murid : “bi”
guru : “r…u” murid:“ru…biru” Guru : “b….a”
murid : “ba”
guru : “j…u” murid : “ju….baju”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
4
TJw
Seorang anak terlambat, guru
Guru melatih anak untuk
lisan bila terlambat
menyuruhnya memberi salam
berani menyatakan
masuk kelas
dulu.
secara lisan apa yang
Guru : “selamat pagi andi”
dilakukan dirinya.
Kewajiban ijin secara
andi : “selamat siang bu” Anak-anak tertawa mendengarnya. Guru ; “andi mau sekolah apa mau pulang ?” andi : “mau sekolah” Guru : “jadi?” andi : “selamat pagi bu…selamat pagi teman-teman” Teman-teman : “selamat pagi andi” andi : “andi bangun kesiangan jadi andi terlambat” teman-teman : “besok jangan terlambat lagi ya “ 5
Melempar bola ke
DMs
Guru mengajak anak-anak keluar
Melatih kemampuan
sasaran yang
kelas dan menyuruh mereka
anak untuk berani
ditentukan
membagi barisan menjadi dua
melakukan pengalaman
kelompok. Lalu guru memasang
melempar.
bentuk piramid dari kaleng dan mencontohkan cara melempar. Anak-anak disuruh melempar bergantian dengan kesempatan masing-masing 3x lemparan. 6
Melihat kejanggalan gambar
PTg
Guru menunjukkan gambar bis
Pengembangan
dengan beberapa keanehandan
kemampuan kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meminta pendapat anak tentang gambar itu. No Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
7
PTg
Pengembangan bahasa
Menulis kalimat
Guru memberi contoh tulisan “Saya suka bayam” dan anakanak disuruh menulisnya di buku tulis masing-masing.
8
Olah raga bersama
DMs
Kegiatan olah raga dilakukan
Pengembangan fisik
secara bersama-sama di halaman
motorik
sekolah dengan anak kelas A. 9
Senam mulut
DMs
Senam mulut kali ini
Metode ini membantu
menggunakan nama anak-anak
anak meningkatkan
yang ada di kelas untuk di eja.
kemampuan mengingat huruf dan kata dan memperkirakan kata yang akan tercipta dari huruf-huruf yang diberikan.
10
Menulis huruf latin (a) PTg
Guru memberi contoh pembuatan
Pengembangan bahasa.
huruf a latin dan mempersilahkan
Anka-anak bersemangat
mereka mencoba menulis di
dengan huruf yang baru.
papan tulis satu persatu. Menyuruh anak-anak mengambil kertas dan penghapus. Lalu mengikuti bentuk huruf yang dibuat guru di papan tulis. 11
Menggambar dan
PTg
mencocok
Mereka ditugaskan menggambar Pengembangan suatu bentuk yang besar dan kreativitas kemudian mencocoknya sehingga terbentuk bentuk yang digambar tadi.
12
Menggambar bebas
PTg
Guru memberi tugas untuk
Pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggambar bebas
kreativitas
No Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
13
KWs
Guru mengajak kelompok A dan
Menambah
B untuk berjalan-jalan di sekitar
perbendaharaan
TK bersama-sama. Selama
pengetahuan dan
perjalanan guru memberi info
wawasan anak.
Berjalan-jalan seputar TK
tentang rumah anak-anak yang dilewati sepanjang rute yang dilalui. Setelah sampai kembali di TK, guru mereview kegiatan yang telah dilakukan TJw
Guru bertanya jawab tentang
Dialog dalam rangka
informasi berlalu lintas dan
memberikan informasi
menjelaskan tentang keselamatan
berlalu lintas
di jalan seperti tentang menyebrang, tentang berjalan di trotoar, dan sebagainya. “kalau menyeberang tidak boleh lari, kalau bu tri bilang cepet ya jalannya yang cepet jangan malah lendotan. Hayo sapa yang bisa tepuk lalu lintas?” lalu mereka bertepuk tangan. 14
Menulis kalimat dan membaca
PTg
Guru membimbing masinh-
Pengembangan bahasa
masing anak untuk menulis
dan motorik halus
kalimat “makan nasi soto”. Beberapa anak yang belum mampu menulis dengan benar dibimbing lebih khusus oleh guru. Anak-anak yang sudah pandai mengerjakan sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
15
PTg
Guru menunjuk anak yang
Pengalaman lngsung
bertugas secara acak dan
pada anak
Upacara bendera
insidental (saat itu juga) baik dari kelas A ataupun B. Guru mendampingi anak-anak yang bertugas pada upacara itu. Mereka mendiktekan kalimat dan tindakan yang harus dilakukan anak saat upacara berlangsung. 16
Pemeriksaan kuku,
TJw
Guru memulai kegiatan dengan
Dialog kegiatan tanya
telinga dan rambut
bertanya pada anak-anak tentang
jawab mengenai
yang dilakukan tiap
tugas hari minggu.
kebersihan badan
hari senin
Guru : “siapa yang ingat tugas hari minggu ?” Rara : “potong kuku” Guru : “iya..potong kuku…bersihkan telinga, dan cuci rambut” Guru mengingatkan sambil meritmekan tugas yang dimaksud. Lalu guru memeriksa satu persatu telinga, kuku dan rambut anak-anak sambil berkomentar tentang kebersihan mereka. Tak lupa guru memuji mereka yang melaksanakan tugas dengan baik dan bertanya pada anak bila teliga atau kukunya masih kotor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
17
TJw
Lalu guru berkata : “kemarin ibu
Dialog pemberian
belum menyebutkan temanya
informasi pada anak
Percakapan tentang rekreasi
ya…tema hari ini rekreasi…apa anak-anak?” mereka menjawab serempak “rekreasi”. Guru kembali bertanya “apa ada yang tahu rekreasi itu apa?” dan murid-murid tidak tahu jadi mereka diam. Lalu guru melanjutkan “rekreasi itu tamasya…piknik…(anak-anak mulai berkomentar karena mengerti) kalau rekreasi biasanya kemana saja?” “gunung…merapi…surabaya…” dan beberapa tempat lain yang disebut anak-anak dengan suara nyaring. Guru melanjutkan “kalau rekreasi biasanya naik apa?” “bis…kereta..kijang..naik becak..” mereka berteriak menjawab pertanyaan guru dengan semangat. Karena ada yang menyebutkan becak, maka guru mengajak mereka bernyanyi naik becak. Setelah selesai bernyanyi guru mengajak anakanak untuk belajar. 18
Membatik di kertas kotak yang sudah
PTg
Guru memberikan contoh cara
Pengembangan motorik
membuat pola di kertas kotak-
halus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersedia
kotak.
No Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
19
PTg
Guru menyuruh anak mengambil
Pengembangan
alat yang diperlukan.
kemampuan berhitung
Guru memberi tugas menulis kata
Pengembangan
sesuai gambar yang telah di
kemampuan bahasa
Menjumlahkan himpunan
20
Menulis kata
PTg
fotocopy oleh guru. Anak-anak tinggal menelusur titik-titik yang ada 21
22
Senam mulut
Percakapan tentang rekreasi
DMs
TJw
Senam mulut dilakukan seperti
Pengembangan
biasa
kemampuan bahasa
Guru mengingatkan anak-anak
Pengembangan
pada tema kemarin. Tutu
kemampuan bahasa
menjawab :“rekreasi”. Obrolan
dalam mengutarakan
berlanjut pada perilaku
pendapat
membuang sampah. Guru: “kalau ke taman pintar trus misalnya jajan, sampahnya di buang dimana?” anak-anak menjawab serempak : “di tong sampah”. Obrolan berlanjut seputar bahaya membuang sampah sembarangan “iya..kalau dibuang sembarangan gimana?” tutu dan etelika menjawab bebarengan “nanti bisa banjir” “kotor”. Guru memberi nasihat pada anakanak agar tidak membuang sampah sembarangan. Percakapan dilanjutkan lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tentang apa yang dilihat mereka ketika rekreasi. No Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
23
PTg
Guru mengajarkan pada anak
Pengembangan motorik
untuk menulis dengan rapi
halus
Guru memerintahkan anak untuk
Pengembangan
dasar segitiga,
menggambar bentuk benda dari
kemampua kognitif
lingkarandan kotak ke
bentuk dasar yang telah
bentuk yang lebih
ditetapkan.
24
Menulis halus
Mengubah bentuk
PTg
kompleks. 25
Menghitung dan
PTg
menuliskan angkanya
Guru memberi selembar kertas
Pengembangan
berisi gambar dan anak-anak
kemampuan berhitung
disuruh untuk menghitung dan menuliskan angkanya di samping gambar 26
Bahasa Inggris
TJw
Guru menanyai anak-anak
Pengembangan
tentang bahasa inggris dari buah-
kemampuan bahasa
buahan yang telah dipelajari minggu sebelumnya. 27
Percakapan kegiatan kemarin
TJw
Andi : “bu guru kemarin aku
Melatih keberanian
belum berani kepalaku masuk air
mengungkapkan
trus aku berani”
perasaan atas suatu
Guru : “iya kalian harus
kejadian, pemberian
mencoba, kalau tidak mencoba
informasi tetang suatu
tidak bisa. Kalian lihat kemarin
hal
ada mas-mas yang tenggelam ? “ Murid – murid mengiyakan pertanyaan guru dan guru memberi pengertian kalau di kolam renang mereka harus hatihati karena bisa berbahaya di UNY.Anak-anak juga bercerita dan berkomentar tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengalamannya berenang.
No Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
28
DMs
Guru mengambil kumpulan biji-
Pengamatan dan
bijian yang tersedia dan
pengenalan langsung
Pengenalan biji-bijian
menunjukkan pada anak-anak jenis biji apa yang dikumpulkan dengan bertanya satu persatu pada anak sambil menyuruh anak untuk maju dan mengamati biji yang ditunjukkan 29
Memasangkan
PTg
Guru : “hari ini kita ada tiga
bentukgeometri
kegiatan, yang pertama ini (guru
dengan benda tiga
menunjuk gambar-gambar ikon
dimensi dan menulis
tempat wisata). Ada yang tahu ini
Pengembangan kognitif
apa?” Okta : “monjali” Guru : “iya…betul…sapa yang sudah pernah kesana?” Anak-anak bersahutan “aku…aku…” Lalu guru bertanya lagi : “bentuk monjali ini seperti apa? Bundar, segitiga atau segi empat?” beberapa anak menjawab bundar dan seorang anak menyeletuk bahwa itu “seperti segitiga” Guru : “iya betul ini segitiga” lalu guru memberi contoh pengerjaan tugas yaitu dengan menuliskan bentuk dari benda tiga dimensi yang ada di gambar. 30
Menggambar bentuk
PTg
Guru memberi contoh pengerjaan
Pengembangan berhitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuai jumlah
tugas terlebih dahulu
No Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
31
PTg
Guru mendikte anak-anak secara
Pengembangan bahasa
bersamaan dalam satu kelompok.
dan berhitung
Menulis dengan dikte
Jika ada yang tertinggal dalam mengerjakan, guru mendiktenya sendirian. Bentuk tulisan bisa berupa kata maupun hitungan penjumlahan dan pengurangan 32
Senam bersama di
DMs
halaman sekolah
Senam dipimpin oleh guru dan
Pengembangan fisik
ditirukan oleh anak-anak dengan
motorik
lagu senam sehat ceria untuk TK. Setelah itu dilanjutkan di dalam kelas dengan senam mulut seperti biasa 33
Mewarnai pelangi dan memempelkan korek
PTg
Guru memulai dengan bertanya
Pengembangan kognitif
pada anak-anak
(pengetahuan tentang
Guru : “siapa yang pernah lihat alam) pelangi? “ Murid : “aku…aku …” Guru : “apa warna pelangi? Murid
:
“merah….kuning….hijau” Guru : “iya betul tapi sebenarnya warna pelangi ada tujuh…ini ada contoh nanti anak-anak membuat seperti ini ya” kata guru sambil menunjukkan contoh pengerjaan berupa gambar pelangi dengan warna lengkap yang pada tiap pergantian warna dibatasi dengan korek api yang ditempel sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
batas.
No Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
34
PTg
Memberi tanda < >
Lalu
guru
Keterangan memberi
contoh Pengembangan
pada pasangan
pengerjaan tugas ke dua
himpunan
Guru : “ini gambar apa anakanak?”
kemampuan berhitung
anak-anak serempak
menjawab “kelapa” Lalu guru juga menanyakan bentuk-bentuk lain yang ada. Lalu ia bertanya lagi “pohon sebelah sini dan pohon disini banyak yang mana?”. Anak-anak serempak menjawab “yang dua”. Guru : “nah yang kecil dicucuk, yang besar dicaplok”. Tugas ini berupa pengenalan tanda lebih besar dan lebih kecil. 35
Melukis bersama guru lukis
DMs
Guru menyuruh anak-anak untuk
Pengembangan motorik
mengikuti bentuk yang dibuat
halus dan kreativitas
guru dipapan tulis dengan teman liburan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Coding Perilaku anak saat pengajaran berlangsung. TK Grha Asih Anak No
Metode
Materi/ waktu
Perilaku
1
Pemberian
Melukis/menggambar
-
Menyimak guru
12
tugas
bebas
-
Mengikuti percakapan dengan
12
(9 Januari 2007)
2
Frekuensi
aktif -
Langsung mengerjakan tugas
-
Mengerjakan sendiri dengan
12
tekun
12
-
Mengobrol tentang tugas
11
-
Cepat dalam mengerjakan
4
-
Lambat dlm mengerjakan
2
Pemberian
Melipat kertas
-
Menyimak guru
12
tugas
( 9 Januari 2007)
-
Mengikuti percakapan dengan
12
aktif -
Mengerjakan sendiri dengan
12
tekun -
Bertanya untuk mencari
12
pengertian pada guru
3
Demonstrasi Senam mulut
-
Cepat dalam mengerjakan
7
-
Lambat dlm mengerjakan
3
-
Berkomentar positif
3
-
Mensupport teman
1
-
Inisiatif mengatasi masalah
1
-
Mengikuti dengan aktif
13
(11 Januari 2007) 4
Pemberian
Melihat kejanggalan
-
Memilih bertanya pada teman
8
tugas
gambar
-
Langsung mengerjakan tugas
6
(11 Januari 2007)
karena sudah mengerti -
Bertanya untuk mencari
4
pengertian pada guru -
Lambat dalam pengerjaan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
Cepat dalam pengerjaan
No
Metode
Materi/ waktu
Perilaku
5
Pemberian
Menulis kalimat
-
tugas
( 11 januari 2007)
Langsung mengerjakan tugas
2 Frekuensi 7
tanpa banyak tanya -
Mengerjakan sendiri dengan
7
tekun
6
Demonstrasi Melempar bola ke sasaran yang
-
Lambat dalam pengerjaan
4
-
Cepat dalam pengerjaan
3
-
Bertanya pada guru
1
-
Mudah beralih perhatian
1
-
Mengobrol hal lain
1
-
Mengobrol tentang tugas
1
-
Berkomentar positif
11
-
Mensupport teman yang tidak
2
ditentukan (11 Januari 2007)
bisa -
Berkomentar negatif terhadap
2
tugas 7
Demonstrasi Senam mulut
-
Mengikuti dengan aktif
13
-
Menyimak guru
13
-
Mengerjakan sendiri dengan
12
(12 Januari 2007) 8
Pemberian tugas
Menulis huruf latin (a) (12 Januari 2007)
tekun -
Lambat dalam pengerjaan
9
-
Langsung mengerjakan tanpa
8
banyak tanya -
Bertanya untuk mencari
7
pengertian pada guru -
Mengobrol tentang tugas
5
-
Meminta support guru
3
-
Berkomentar negatif
2
-
Mudah beralih perhatian
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Metode
Materi/ waktu
Perilaku
9
Pemberian
Menggambar dan
-
tugas
mencocok gambar (12 januari 2007)
Langsung mengerjakan tugas
Frekuensi 12
tanpa banyak tanya -
Mengerjakan sendiri dengan
12
tekun
10
Pemberian
Menggambar bebas
tugas
(12 Januari 2007)
-
Cepat mengerjakan
8
-
Lambat mengerjakan
5
-
Meminta support guru
3
-
Mudah beralih perhatian
2
-
Mengobrol tentang tugas
1
-
Mengerjakan sendiri dengan
11
tekun -
Langsung mengerjakan tugas
7
karena sudah mengerti -
Cepat dalam mengerjakan
7
-
Lambat dalam mengerjakan
6
-
Mengobrol tentang tugas
3
-
Mengobrol hal lain
2
-
Bertanya untuk mencari
1
pengertian pada guru
9
Pemberian
Menulis kalimat dan
tugas
membaca (13 januari 2007)
-
Mencontek teman
1
-
Mengerjakan sendiri dengan
7
tekun -
Menunggu bimbingan guru
4
-
Lambat dalam pengerjaan
3
-
Cepat dalam mengerjakan
3
-
Mengerjakan hal lain
1
-
Bertanya untuk mencari
1
pengertian pada guru -
Bertanya pada teman
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Metode
Materi/ waktu
Perilaku
Frekuensi
10
Pemberian
Membatik
-
Menyimak guru
12
tugas
(15 Januari 2007)
-
Langsung mengerjakan tugas
8
tanpa banyak tanya -
Mengerjakan sendiri dengan
7
tekun -
Lambat dalam pengerjaan
7
-
Cepat dalam mengerjakan
5
-
Mengobrol hal lain dengan
4
teman -
Cenderung pendiam
4
-
Bertanya untuk mencari
3
pengertian pada guru
11
Tanya
Mengeja dan menulis
jawab dan
kata
Pemberian
(15 Januari 2007)
tugas
-
Berkomentar negatif
2
-
Mengerjakan hal lain
1
-
Langsung mengerjakan tugas
7
karena sudah mengerti -
Mengerjakan hal lain dahulu
6
-
Mengerjakan sendiri dengan
5
tekun -
Cepat mengerjakan
5
-
Lambat mengerjakan
4
-
Mengobrol hal lain dengan
3
teman -
Mengobrol tentang tugas
2
-
Berkomentar positif
1
-
Bertanya untuk mencari
1
pengertian pada guru -
Meminta support dari guru
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Metode
Materi/ waktu
Perilaku
12
Pemberian
Menjumlahkan
-
Cepat dalam mengerjakan
8
tugas
himpunan
-
Mengerjakan sendiri dengan
7
(15 Januari 2007)
Frekuensi
tekun -
Langsung mengerjakan tanpa
6
banyak tanya -
Mengobrol tentang tugas
3
-
Meminta support dari guru
2
-
Berkomentar positif
2
-
Lambat dalam pengerjaan
2
-
Mengerjakan hal lain dahulu
1
-
Bertanya untuk mencari
1
pengertian pada guru -
Memberi support pada teman
1
-
Mengobrol hal lain dengan
1
teman 13
14
15
Tanya
Percakapan tentang
jawab
rekreasi
-
Mengikuti percakapan dengan
9
aktif
(15 Januari 2007)
-
Hanya ikut-ikutan menjawab
3
Tanya
Percakapan tentang
-
Mengikuti percakapan dengan
10
Jawab
rekreasi
aktif -
Hanya ikut-ikutan menjawab
1
Pemberian
Menulis halus
-
Menyimak guru
11
tugas
(16 Januari 2007)
-
Mengobrol hal lain dengan
11
teman -
Lambat dalam pengerjaan
10
-
Langsung mengerjakan tanpa
9
banyak tanya -
Mudah beralih perhatian
9
-
Mengerjakan sendiri dengan
8
tekun -
Mengerjakan hal lain dahulu
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
16
Metode
Materi/Waktu
Mengganggu teman
Perilaku
2 Frekuensi
-
Hanya ikut-ikutan menjawab
2
-
Mengobrol tentang tugas
1
-
Menunggu bimbingan guru
1
Pemberian
Mengubah bentuk
-
Mengobrol tentang tugas
8
tugas
dasar segitiga,
-
Cepat dalam mengerjakan
7
lingkaran dan kotak ke
-
Langsung mengerjakan tanpa
6
bentuk yang lebih kompleks
banyak tanya -
(16 Januari 2007)
Mengerjakan sendiri dengan
4
tekun -
Cepat mengerjakan
4
-
Mengerjakan hal lain dahulu
3
-
Mudah beralih perhatian
2
-
Mengobrol hal lain dengan
2
teman -
Meminta support dari guru
2
-
Mencontek teman
1
-
Cenderung pendiam
1
-
Berkomentar positif
1
-
Bertanya pada guru untuk
1
mencari pengertian
17
Pemberian
Menghitung dan
tugas
menuliskan angkanya (16 Januari 2007)
-
Menunggu bimbingan guru
1
-
Langsung mengerjakan tanpa
9
banyak tanya -
Mengobrol tentang tugas
7
-
Mengerjakan sendiri dengan
6
tekun -
Cepat mengerjakan
6
-
Lambat mengerjakan
5
-
Mengobrol hal lain dengan
3
teman -
Mengerjakan hal lain dahulu
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Metode
Materi/Waktu
Bertanya untuk mencari
Perilaku
2 Frekuensi
pengertian pada guru
18
-
Menunggu bimbingan guru
1
-
Mudah beralih perhatian
1
Tanya
Bahasa Inggris
-
Menyimak guru
6
Jawab
(16 Januari 2007)
-
Mengobrol ketika guru
5
menerangkan 19
20
Tanya
Percakapan tentang
Jawab
kegiatan kemarin
-
Mengikuti percakapan dengan
10
aktif
(18 Januari 2007)
-
Hanya ikut-ikutan menjawab
1
Pemberian
Menggambar bentuk
-
Menyimak guru
13
tugas
sesuai jumlah
-
Langsung mengerjakan tugas
7
(18 Januari 2007)
tanpa banyak tanya -
Lambat mengerjakan
5
-
Meminta support guru atas
5
pekerjaannya -
Mengobrol hal lain dengan
5
teman -
Mengerjakan sendiri dengan
4
tekun -
Lambat mengerjakan
4
-
Mengobrol hal lain dengan
4
teman -
Bertanya untuk mencari
3
pengertian pada guru
21
-
Mengerjakan hal lain dahulu
3
-
Mudah beralih perhatian
2
-
Mengobrol tentang tugas
1
Pemberian
Menulis / dikte
-
Cepat dalam mengerjakan
7
tugas
(18 Januari 2007)
-
Langsung mengerjakan tanpa
6
banyak tanya -
Mengerjakan sendiri dengan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tekun No
Metode
Materi/Waktu
Perilaku -
Bertanya untuk mencari
Frekuensi 4
pengertian kepada guru
22
-
Lambat mengerjakan
3
-
Mengobrol tentang tugas
2
-
Mengerjakan hal lain dahulu
2
-
Menunggu bimbingan guru
1
-
Mudah beralih perhatian
1 8
Pemberian
Menulis bentuk gambar -
Mengerjakan sendiri dengan
tugas
tiga dimensi yang ada
tekun
lalu mewarnainya
-
(18 Januari 2007)
Langsung mengerjakan tanpa
6
banyak tanya -
Cepat mengerjakan
6
-
Mengerjakan hal lain dahulu
4
-
Lambat mengerjakan
-
Mengobrol hal lain dengan
4
teman
4
Bertanya untuk mencari
3
-
pengertian kepada guru -
Mengobrol tentang tugas
3
-
Menunggu bimbingan guru
2
-
Meminta support guru atas
1
pekerjaannya
23
24
-
Cenderung pendiam
1
-
Mudah beralih perhatian
1
-
Berkomentar positif
1
-
Menyimak guru
11
(18 Januari 2007)
-
Berani menjawab soal
11
Pemberian
Mewarnai pelangi dan
-
Langsung mengerjakan karena
5
tugas
menempelkan korek
Demonstrasi Mengenal Biji-bijian
(19 Januari 2007)
sudah mengerti -
Mengerjakan sendiri dengan tekun
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Metode
Materi/Waktu
Cepat dalam mengerjakan
Perilaku -
Mengobrol hal lain dengan
3 Frekuensi 2
teman -
Mengerjakan hal lain dahulu
2
-
Bertanya untuk mencari
1
pengertian kepada guru -
Lambat mengerjakan
1
-
Mudah beralih perhatian
1
-
Mengobrol tentang tugas
1
cat :tidak semua anak menyelesaikan tugas ini (baru 7 yang selesai) 25
Pemberian
Memberi tanda < >
tugas
(19 Januari 2007)
-
bertanya untuk mencari
5
pengertian pada guru -
cepat dalam mengerjakan
2
-
mengobrol hal lain dengan
2
teman -
mengerjakan hal lain dahulu
1
-
mengerjakan sendiri dengan
1
tekun
26
Demonstrasi Melukis bersama
-
menunggu bimbingan guru
1
-
mudah beralih perhatian
1
-
mengobrol tentang tugas
1
-
meminta support guru
1
-
Mengerjakan sendiri dengan
9
(19 Januari 2007)
tekun -
Mengerjakan hal lain dahulu
1
-
Menunggu bimbingan guru
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Coding Metode Pengajaran Guru di Kelas TK Negeri 2 No
Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
1
Menggambar bentuk
PTg
Guru memilih gambar kelinci lalu
Pengembangan
memberi contoh di papan tulis
kreativitas. Guru
dan menyuruh anak-anak untuk
mengijinkan anak
mengikuti gambar yang ada dan
untuk mengerjakan
melengkapi gambar mereka
sambil bernyanyi
dengan gambar lain. Sambil
dan berjoget selama
menggambar mereka
batas wajar
kelinsi
mendengarkan musik yang di setel oleh guru di dalam kelas. 2
Kegiatan komputer
PTg
Guru menyuruh anak untuk
Pengembangan
membuka suatu program yang
pengetahuan dalam
sudah ditentukan berdasar jadwal
hal ini teknologi.
yang telah dibuat.
Materi program disusun khusus bagi anak TK seperti pengenalan warna, mengurutkan abjad.
3
Bercakap mengenai alat kebersihan
PTg
Guru bertanya tentang nama-
Dialog dalam
nama alat kebersihan
kegiatan bertanya
Guru : “coba, alat-alat
jawab mengenai
kebersihan itu apa saja?”
tema lingkungan
Fira : “sapu…”
dan subtema
Guru : “ayo, apa lagi? Yang
kebersihan
untuk sampah apa namanya?” Anak-anak : “tempat sampah” Guru : “ disekolah kita sudah diberi tong sampah, boleh tidak buang sampah sembarangan?” Anak-anak : “tidak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
4
Menulis dua kata
PTg
Guru mengajak anak untuk
Pengembangan
belajar kemudian memerintahkan
ketrampilan bahasa
mereka untuk mengambil buku tulis masing-masing dan memberi contoh pengerjaan pada anakanak. Mereka menulis : Candi Prambanan – Candi Borobudur 5
Melipat bentuk
DMs
payung/ikan pari
Guru mengajak anak-anak untuk
Pengembangan
melipat payung tapi beberapa dari
motorik halus dan
mereka tidak menyetujui. Mereka
pemberian
mengajukan usulan melipat
pengalaman belajar
bentuk ikan pari. Karena cara
pada anak
pengerjaan sama maka guru menyetujuinya. 6
Latihan menulis
PTg
dengan dikte
Guru memberikan materi berupa
Pengembangan
dikte pada anak-anak. Anak-anak
kemampuan bahasa
mendengarkan instruksi guru sebelum memulai dikte. Guru memeriksa penulisan angka pada buku tiap anak. 7
Menghitung lisan dan
PTg
Guru memberikan soal cerita lalu
Pengembangan
menulis angka di
anak-anak menghitung dengan
kemampuan
papan tulis
jari dan menyebutkan
berhitung
jawabannya. “coba sekarang bu kamti punya permen jumlahnya 10. dikasikan faiz 3. masih berapa permen bu kamti?” Anak-anak : “tujuh” Guru : “sekarang masih tujuh ta kasikan yaki 4 masih berapa?” Anak-anak : “tiga”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
8
Menggambar bebas
PTg
Guru memberi anak-anak
Pengembangan
kegiatan menggambar bebas dan
kreativitas
menyuruh mereka menulis keterangan gambar apa yang mereka buat 9
Mengisi buku kegiatan PTg -
Guru menunjukkan gambar di
Pengembangan
bahasa inggris
buku lalu anak-anak disuruh
bahasa
TJw
menyebutkan kata benda tersebut dalam bahasa inggris 10
Bercakap-cakap
TJw
tentang tamasya
Guru bertanya pada anak-anak
Dialog tanya jawab
“siapa yang pernah tamasya?”.
dalam rangka
guru memberikan penjelasan dan
Pengembangan
kata lain yang lebih dimengerti
kemampuan
oleh anak. Setelah mengerti
menyampaikan
bahwa anak-anak lebih
pengetahuan yang
memahami kata piknik, guru
dimiliki
kembali bertanya “kalau piknik naik apa?” dan anak-anak menjawab dengan beragam seperti kereta, mobil, motor, andong, dan sebagainya. Guru juga bertanya barang-barang apa saja yang dibawa ketika tamasya.
11
Menulis kata
PTg
Guru memberi contoh di papan
Pengembangan
tulis yang kemudian akan ditulis
kerampilan motorik
ulang oleh anak-anak di buku tulis halus dan bahasa masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
12
Bersyair bersama dan
TJw
Guru mengajak anak-anak untuk
Dialog kegiatan
bertanya jawab
mensyairkan syair “lalat”.
bertanya jawab
tentang hewan
Guru kemudian mengisi waktu ringan. Ada unsur dengan mengadakan tanya jawab hiburan bagi anak. ringan
mengenai
bunyi-bunyi
hewan. Guru : “coba tutup mata, diam!” Anak-anak mendengarkan guru dan diam. Guru : “meong” Anak-anak : “ kucing” Guru : “embek” Anak-anak : “kambing”. Dsb… 13
Melipat, menempel
DMS -
Guru bertanya: “ada yang tahu
Pengembangan
dan menggambar
PTg
guna rumah?”.
pengetahuan
Anak-anak : “tidur”
lingkungan dan
Guru : “iya…kalau dingin, di
kreativitas serta
dalam rumah tidak kedinginan,
pengalaman melipat
kalau panas tidak kepanasan.
agar lebih mudah
Rumah dibuat dari apa ?”
mengingat cara
Anak-anak : “bata, kayu, tanah”
pengerjaan
rumah minang kabau
Guru : “sekarang kita mau melipat, menggunting, menempel rumah minang kabau. Dari mana ya rumah adat ini ?”..dsb. Lalu guru mendemonstrasikan cara pembuatan. Pada tiap beberapa langkah, guru bertanya apakah mereka sudah mengerti. Setelah memberi contoh guru membagi kertas dan menuntun anak-anak untuk melipat bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
14
Topik upacara yang
TJw
Guru : “siapa yang tadi ingat,
Pengembangan
waktu upacara bu kartini bilang
kemampuan
apa?”
mengutarakan
Faiz : “naik perosotan dari
pendapat
baru dilakukan
belakang” Guru : “iya…apa lagi ? yang tentang raport?” Tata : “kembalikan raport bu” 15
16
Menggambar bebas
Bahasa Inggris
PTg
TJw
Guru mempersilahkan anak-anak
Pengembangan
untuk menggambar bebas
kreativitas
Guru mengambil buku kognitif
Dialog kegiatan
dan menunjukkan gambar sampul
bertanya jawab
pada buku itu serta
untuk mengetahui
menggunakannya untuk materi
pengetahuan bahasa
pengenalan warna dalam bahasa
inggris anak
inggris. Guru : “ coba lihat dulu, ini ada anak yang duduk di angka 1 pake baju warna apa?” Anak-anak : “ungu” Guru : “bahasa inggris ungu?” Anak-anak : “purple” 17
Menggambar bentuk
PTg
Guru membuka halaman buku
Pengembangan
geometri dan
dan menunjukkan sebuah perintah
kemampuan
menghitung jumlah
tentang menggambar bentuk
berhitung
geometri. Guru memberi contoh pengerjaan lalu membagi buku anak-anak. Anak-anak mengambil alat tulis sendiri-sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
18
Membentuk plastisin
PTg
Guru menyuruh anak-anak
Pengembangan
mengumpulkan buku dan
kreativitas
mengajak anak-anak untuk bermain plastisin. Selama membentuk plastisin mereka saling bercerita tentang apa yang dibuat. Guru memberi kebebasan membuat bentuk tapi guru mengharuskan masing-masing anak membuat minimal sebuah bentuk plastisin. 19
Membaca dan menulis
PTg
empat kalimat pendek
Guru menulis beberapa kalimat
Pengembangan
sederhana di papan tulis lalu
kemampuan bahasa
mengajak anak-anak untuk membaca bersama-sama. Hanya beberapa anak yang benar-benar membaca tulisan tersebut lainnya hanya mengikuti suara temannya. Guru memberikan instruksi untuk mengambil alat tulis dan menulis kalimat tersebut 20
Menggambar sesuai usul murid
PTg
Gambar yang dipilih kali ini
Pengembangan
adalah gambar dinosaurus. Anak-
kreativitas
anak bebas menambah gambar disekitar gambar utama. Mereka terlihat senang dengan kegiatan itu. Mereka saling bercerita tentang gambar yang dibuat dan guru berkelilng untuk melihat hasil karya mereka sambil sesekali memberi support
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
21
Percakapan tentang
TJw
Guru membuka topik tanya jawab
Pengembangan
mengenai transportasi.
kemampuan dan
Guru : “coba sekarang hari apa?
keberanian
(anak-anak menjawab serempak)
mengemukakan
“hari kamis” kita akan
pendapat
alat transportasi
membicarakan tentang transportasi. Transportasi itu untuk apa?” Anak-anak diam karena tidak tahu Guru : “transportasi itu alat untuk berjalan misalnya apa? Tadi ke sekolah naik apa?” Anak-anak : “motor, mobil..” Guru : ”ada motor…ada mobil …becak..” 22
Memantulkan bola
PTg
tiga kali
Kegiatan dilanjutkan dengan
Pengembangan
bermain bola. Satu persatu anak
motorik kasar
disuruh maju ke depan kelas dan memantulkan bola sebanyak 3x. guru melihat kemampuan anak untuk menangkap bola yang dipantulkan itu. 23
Mengisi majalah
PTg
Guru melanjutkan kegiatan
Pengembangan
dengan menyuruh anak
kognitif
mengambil sebuah buku kegiatan dan menginstruksikan mereka untuk mengerjakan tugas yang diminta. 24
Menyusun balok secara bebas
PTg
Guru menyuruh anak-anak untuk
Pengembangan
mengambil balok dan membuat
kognitif
bentuk secara individual di meja masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
25
Pengenalan jam
DMs
Untuk mengisi kegiatan di dalam
Pemberian
kelas guru mengajak anak-anak
pengetahuan
untuk duduk di karpet dan belajar mengenai jam dengan bimbingan guru. Guru membawa alat peraga berbentuk jam dan mengajarkan anak-anak tentang bagaimana cara membaca jam. 26
Mendongeng
CRt
guru mendongeng tentang suatu
Guru membaca
cerita pada anak (dari buku cerita)
langsung dari buku cerita
27
Menulis kata
PTg
Guru memberi tugas untuk
Pengembangan
menulis di buku masing-masing
kemampuan bahasa
dan membaca tulisan di papan tulis dengan maju satu persatu ke depan kelas. Beberapa anak merasa bosan dan memilih untuk mengambil buku lain untuk dikerjakan 28
Percakapan tentang
TJw
alat transportasi
Guru membuka percakapan
Pengembangan
mengenai alat transportasi.
pengetahuan alat
Mengulang percakapan yang telah transportasi dilakukan kemarin 29
Mengerjakan majalah
PTg
Guru menyuruh anak-anak untuk
Pengembangan
mengambil majalah masing-
kemampuan
masing lalu mengajak
motorik halus dan
mengerjakan bersama-sama.
bahasa
Guru mendiktekan huruf yang harus ditulis anak-anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
30
Mengucap warna
PTg
Pengembangan
Guru membawa buku dan
mengajak anak mengucapkan kata kemampuan bahasa
dalam bahasa inggris
dalam bahasa inggris secara bersama-sama. Guru menunjuk gambar tentang pengenalan warna, berkeliling dari meja ke meja untuk membimbing anak mengucap warna. 31
Menggambar bentuk
PTg
Guru memberi tugas pada anak
Pengembangan
untuk menggambar sesuai bentuk
kemampuan bahasa
dan jumlah yang telah ditentukan.
dan berhitung
Contohnya : “one car” maka mereka harus menggambar satu buah mobil. 32
Bercakap tentang
TJw
kegiatan pagi hari
Guru membuka percakapan
Dialog kegiatan
dengan topik ringan mengenai
bertanya jawab
mandi pagi. Selain itu guru juga mengajak murid untuk menyebutkan lima sila dalam Pancasila secara bersama-sama. Beberapa anak telah hafal dan lainnya hanya mengikuti. Guru juga mengajak anak untuk bernyanyi dan bertepuk bersamasama. 33
Mengisi majalah
PTg
Guru :“ayo sekarang kita
Pengembangan
belajar”. Ia membawa buku ke
bahasa
depan kelas lalu mengeja huruf. Anak-anak menyebutkan kata yang dibentuk oleh gabungan huruf-huruf tersebut. Lalu guru memberi contoh pengerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Materi dan Kegiatan
Metode Rincian
Keterangan
34
Memberi tanda <, >, =
PTg
Guru mengajak anak-anak untuk
Pengembangan
belajar “ayo sekarang belajar”.
kemampuan
Materi yang diberikan adalah
berhitung
pengenalan tanda lebih besar, lebih kecil dan sama dengan ( >, <, =). 35
Mewarnai dan menempel
PTg
Guru memberi buku mewarnai
Pengembangan
dan menempel. Anak-anak asik
kemampuan
dengan kegiatan menggunting dan motorik. Anak-anak menempel.
bebas memilih apa yang ingin dikerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Coding Perilaku anak saat pengajaran berlangsung. TK Negeri 2 No 1
Metode Pemberian tugas
2
Pemberian Tugas
Tanya jawab
Pemberian tugas
Materi/ waktu Perilaku Frekuensi Menggambar – - menyimak guru 22 meniru bentuk - langsung mengerjakan tugas 16 / 24 Januari tanpa banyak bertanya 2007 - mengerjakan sendiri dengan 13 tekun - mengobrol tentang tugas 9 - mengerjakan sambil 7 bernyanyi - mengobrol hal lain 3 - meminta support guru 3 2 - cepat mengerjakan - inisiatif pemecahan masalah 2 - cenderung pendiam 2 1 - mengerjakan hal lain - menunggu bimbingan guru 1 1 - lambat mengerjakan 1 - berkomentar positif 1 - tidak mengikuti instruksi Kegiatan - Langsung mengerjakan 8 Komputer - Mengerjakan hal lain dahulu 6 - Memilih untuk bertanya 4 pada teman - Menunggu bimbingan guru 2 - Mensupport teman 2 - Memilih bertanya pada guru 1 untuk mencari pengertian Bercakap- menyimak guru 14 cakap tentang - bermain-mengobrol ketika 2 alat kebersihan guru menerangkan / 25 januari - berkomentar positif 1 2007 Menulis / 25 - langsung mengerjakan tugas 14 januari 2007 - mengerjakan sendiri dengan 7 tekun - mengobrol tentang tugas 5 - mudah beralih perhatian 4 - mengerjakan hal lain 4 - Lambat dlm mengerjakan 3 - Cepat dlm mengerjakan 2 - Inisiatif pemecahan masalah 2 - mengobrol hal lain 2 - Mengganggu teman 2 - Meminta support guru 2 - Memilih bertanya pada guru 1 untuk mencari pengertian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Metode Demonstrasi
Materi Melipat kertas bentuk payung atau ikan pari / 25 januari 2007
Pemberian tugas
Dikte / 25 januari 2007
Pemberian tugas
Menghitung lisan dan menulis angka dipapan tulis / 26 januari 2007
Pemberian tugas
Menggambar bebas / 26 januari 2007
Perilaku Frekuensi - menyimak guru 23 - memilih bertanya kepada 7 teman - berkomentar positif 2 - meminta support guru atas 1 pekerjaannya - langsung mengerjakan tugas 19 - meminta support guru atas 5 pekerjaannya - menuggu bimbingan guru 2 - bertanya kepada guru 2 - cepat dalam mengerjakan 2 - memilih bertanya kepada 1 teman - berkomentar positif 1 - Mengerjakan hal lain dahulu 1 - berani menjawab soal 13 10 - menyimak guru 6 - bermain atau mengobrol ketika guru menerangkan 4 - meminta support guru atas pekerjaannya 4 - mengerjakan sendiri dengan tekun 3 - bertanya kepada guru 3 - mengikuti percakapn dengan aktif - hanya ikut-ikutan menjawab 2 2 - mengerjakan hal lain dahulu 2 - lambat dalam mengerjakan 2 - tidak berani menjawab soal 2 - mengganggu teman - mensupport teman yang 1 tidak bisa - Mudah beralih perhatian 1 -
langsung mengerjakan mengerjakan sendiri dengan tekun mengobrol tentang tugas mengobrol hal lain dengan teman meminta support guru tidak sesuai instruksi cepat mengerjakan mengerjakan hal lain dahulu
10 7 5 3 3 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Metode Pemberian tugas dan tanya jawab
Tanya jawab
Pemberian tugas
Materi Mengisi buku kegiatan bahasa inggris / 26 januari 2007 Bercakapcakap tentang tamasya / 27 januari 2007 Menulis kata / 27 januari 2007
Perilaku - bermain atau mengobrol ketika guru menerangkan - mengikuti percakapan dengan aktif - hanya ikut-ikutan menjawab - mengganggu teman - Menyimak guru - mengikuti percakapan dengan aktif - hanya ikut-ikutan menjawab -
Tanya jawab
Pemberian tugas
Bercakapcakap dan bernyayi tentang hewan / 27 januari 2007 Melipat, menempel dan menggambar rumah minang kabau/ 29 januari 2007
-
-
Tanya Jawab
Topik upacara/ 29 Januari 2007
-
Frekuensi 12 3 2 2 16 12 4
cepat dalam mengerjakan mengerjakan sendiri dengan tekun mengobrol hal lain dengan teman bertanya untuk mencari pengertian bertanya untuk mencari pengertian pada guru mengerjakan hal lain dahulu menunggu bimbingan guru lambat mengerjakan mencontek pekerjaan teman mengobrol tentang tugas mengganggu teman meminta support guru mengikuti percakapan dengan aktif
12 7
mengerjakan sendiri dengan tekun menyimak guru mengikuti percakapan dengan aktif hanya ikut-ikutan menjawab langsung mengerjakan tugas menunggu bimbingan guru meminta support guru atas pekerjaannya bertanya untuk mencari pengertian pada guru Menyimak guru Mengikuti percakapan secara aktif
18
5 3 3 2 2 2 2 2 1 1 16
16 12 5 4 3 2 1 13 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Metode Pemberian tugas
Tanya jawab
Pemberian tugas
Materi Menggambar bebas / 29 januari 2007
Bahasa Inggris warna / 30 Januari 2007 menggambar bentuk geometri dan menghitung jumlahnya / 30 januari 2007
Perilaku - mengobrol tentang tugas - mengerjakan sendiri dengan tekun - mengobrol hal lain dengan teman - mengganggu teman - berkomentar positif - hanya ikut-ikutan menjawab - mengikuti dengan aktif -
Frekuensi 15 13 6 1 1 17 5
mengerjakan sendiri dengan tekun langsung mengerjakan tugas mengobrol hal lain dengan teman mengobrol tentang tugas cepat dalam mengerjakan meminta support guru bertanya pada guru bertanya pada teman mengerjakan hal lain dahulu menungu bimbingan guru lambat dalam mengerjakan mudah beralih perhatian
19 17 8 7 6 4 2 2 1 1 1 1
Pemberian tugas
Membentuk plastisin / 30 januari 2007
-
mengobrol tentang tugas meminta support guru atas pekerjaannya
21 4
Pemberian tugas
Membaca dan menulis empat kalimat pendek / 31 januari 2007
-
cepat dalam mengerjakan mengerjakan sendiri dengan tekun mengobrol tentang tugas lambat mengerjakan bermain-mengobrol ketika guru menerangkan bertanya pada guru mencontek pekerjaan teman mengobrol hal lain dengan teman meminta support guru atas pekerjaannya mengganggu teman berkomentar negatif menunggu bimbingan guru
12 11
-
9 5 4 2 2 2 2 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Metode Pemberian tugas
Tanya jawab
Pemberian tugas Pemberian tugas
Pemberian tugas
Materi menggambar sesuai pilihan murid / 31 januari 2007
Percakapan tentang alat transportasi / 1 februari 2007
Memantulkan bola tiga kali / 1 februari 2007 Mengisi majalah / 1 februari 2007
Menyusun balok secara bebas / 1 februari 2007
Perilaku - mengerjakan sendiri dengan tekun - mengobrol tentang tugas - mengobrol hal lain - lambat mengerjakan - mengerjakan tidak sesuai instruksi - mengerjakan hal lain dahulu - bertanya pada guru - berkomentar negatif - mudah beralih perhatian - mengganggu teman - cenderung pendiam - meminta support guru - mengikuti percakapan dengan aktif - hanya ikut-ikutan menjawab - mengobrol hal lain dengan teman - mengerjakan hal lain - bermain/mengobrol ketika guru menerangkan - berani melakukan tugas - tidak berani melakukan tugas - lambat dalam pengerjaan - menyimak guru - mengobrol hal lain dengan teman - mengerjakan sendiri dengan tekun - bertanya pada guru - memilih bertanya pada teman - cepat dalam mengerjakan - mudah beralih perhatian - mengganggu teman - bermain/mengobrol ketika guru menerangkan - meminta support guru - tidak mengerjakan sesuai instruksi - langsung mengerjakan tugas - mengerjakan sendiri dengan tekun - mengerjakan hal lain dahulu - cepat dalam mengerjakan - mengobrol tentang tugas - mengganggu teman
Frekuensi 15 10 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 8 4 4 1 1 11 4 7 6 6 4 4 4 4 4 3 3 1 1 10 8 4 3 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Metode Demonstrasi
Bercerita
Pemberian tugas
Materi Pengenalan jam / 1 februari 2007 Mendongeng / 1 februari 2007
Menulis kata / 1 februari 2007
Perilaku - mengikuti dengan aktif - bermain atau mengobrol ketika guru menerangkan - bermain atau mengobrol ketika guru menerangkan - mudah beralih perhatian - menyimak guru -
Tanya jawab
Pemberian tugas
Percakapan tentang alat transportasi / 2 februari 2007 Mengerjakan majalah / 2 februari 2007
-
Frekuensi 5 5 8 5 3
lambat dalam pengerjaan mengobrol hal lain dengan teman langsung mengerjakan tugas mengerjakan hal lain dahulu mengerjakan sendiri dengan tekun mengobrol tentang tugas cepat dalam mengerjakan berani menjawab soal tidak mengerjakan sesuai instruksi mengganggu teman bertanya pada guru mencontek pekerjaan teman meminta teman mengerjakan pekerjaannya mudah beralih perhatian menyimak guru mengikuti percakapan dengan aktif hanya ikut-ikutan menjawab
15 15
langsung mengerjakan tugas mudah beralih perhatian mengobrol tentang tugas menyimak guru memilih untuk bertanya kepada teman mengerjakan hal lain dahulu mengobrol hal lain dengan teman mengerjakan sendiri dengan tekun cepat mengerjakan meminta suport guru menunggu bimbingan guru bertanya pada guru lambat mengerjakan berkomentar negatif mencontek teman
10 10 10 9 6
14 12 10 8 5 4 3 2 1 1 1 1 18 12 5
5 5 3 2 2 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Metode Pemberian tugas
Pemberian tugas
Materi Mengucap warna dalam bahasa inggris / 2 februari 2007
Menggambar bentuk / 2 februari 2007
Perilaku - hanya ikut-ikutan menjawab - bermain atau mengobrol ketika guru menerangkan - mengikuti dengan aktif - mengobrol hal lain dengan teman - mengerjakan sambil bernyanyi -
Tanya jawab
Pemberian tugas
Bercakap tentang kegiatan pagi / 3 februari 2007 Mengisi majalah / 3 februari 2007
-
Pemberian tugas
Pemberian tugas
Memberi tanda >< / 5 februari 2007
Mewarnai dan menempel / 5 februari 2007
-
Lambat dalam pengerjaan menyimak guru cepat dalam mengerjakan mengerjakan sambil bernyanyi mengikuti percakapan dengan aktif mengerjakan sendiri dengan tekun tidak mengerjakan sesuai instruksi menunggu bimbingan guru bertanya pada guru mengikuti percakapan dengan aktif hanya ikut-ikutan menjawab mengerjakan hal lain dahulu mengerjakan sendiri dengan tekun mengobrol hal lain dengan teman mengobrol tentang tugas mengerjakan hal lain dahulu mengerjakan sambil bernyanyi Menunggu bimbingan guru mengerjakan sendiri dengan tekun langsung mengerjakan tugas mudah beralih perhatian langsung mengerjakan tugas mengobrol tentang tugas mengobrol hal lain dengan teman
Frekuensi 15 12 8 8 8
16 11 8 7 6 3 2 1 1 8 5 1 8 7 4 4 2 6 5 3 3 11 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Frekuensi Perilaku per Metode Pengajaran TK NEGERI 2 Yogyakarta No. Metode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg
Materi
Menggambar kelinci Keg. Komputer Menulis Dikte Menghitung Lisan Menggambar bebas Menulis MMM* Menggambar bebas mengbr btk geometri=jmlh Membaca-menulis Menggambar dinosaurus Mengisi majalah(mendikte) Menggambar bentuk Menulis Mengisi majalah Memberi tanda Mewarnai-menempel Total frekuensi
1 22
2
3
10
3
2
16 12 1 5 9 11
4 16 8 14 19
10 3 5 4 17
10 6 14 3
74 21
7 118
5 6 7 8 9 1 13 1 6 2 1 4 4 7 1 1 2 2 1 2 4 3 1 7 2 7 2 3 18 3 1 7 13 19 11 1 2 1 15 1 5 3 1 1 6 3 1 1 12 10 1 4 8 1 2 5 6 1 11 46 154 20 20 11
Perilaku 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 1 2 1 2 3 9 2 3 1 7 2 3 2 4 2 2 5 2 2 2 1 5 2 1 2 2 1 2 6 4 1 3 5 3 1 2 12 2 5 2 1 1 2 1 6 15 1 6 8 7 4 5 12 1 2 2 9 1 4 2 2 1 1 3 10 1 1 1 2 1 2 1 1 10 5 10 2 16 8 2 7 15 5 1 1 4 1 15 8 2 3 1 1 1 7 4 2 2 2 1 1 3 1 1 2 4 50 54 4 3 3 8 2 4 2 20 5 60 86 10 3 10 31 13 16
Tabel Frekuensi Perilaku per Metode Pengajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TK NEGERI 2 Yogyakarta No. Metode 1 2 3 4 5 6 7 8 9
TJw TJw TJw TJw TJw TJw TJw TJw TJw
Materi Alat kebersihan Tamasya Hewan - bunyinya Alat transportasi Kegiatan minggu &upacara BHS Inggrisnya warna Alat transportasi alat transportasi2 Kegiatan pagi
Total frekuensi
1 2 3 14 16 12 4 16 8 4 13 3 5 17 8 4 12 5 8 5
4
59 56 39
0
5
6
7
8
Perilaku 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 1 2
4
4 1 1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
8
0
0
0
2
0
0
0
Tabel Frekuensi Perilaku per Metode Pengajaran TK NEGERI 2 Yogyakarta No. Metode 1 DMs 2 Dms
Materi
Melipat payung Pengenalan jam Total Frekuensi
1 23 23
2
3
4
5
6
7
8
5 5
Perilaku 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 7 2 1 5 7 2 5 1
Tabel Frekuensi Perilaku per Metode Pengajaran TK NEGERI 2 Yogyakarta No. Metode 1 CRt
Materi
Dogeng anak nakal Total Frekuensi
1 3 3
2
3
4
5
6
7
8
Perilaku 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 5 8 5 8
Tabel Frekuensi Perilaku per Metode Pengajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TK TARAKANITA, Yogyakarta No. Metode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg
Materi 1 2 3 22 10 12 2 3
Pengenalan hitungan Menulis nama benda Menghitung angka Mengenal - membaca 'r' 16 Mencocok gambar Membentuk dua suku kata 16 Menelusur jejak tulisan 23 Menghitung &mewarnai Menggambar bentuk 11 Mewarnai Menulis di kertas lipat 22 Membatik 1 Membatik 2 Membatik 3 Membatik 4 Melacak maze 1 Menghias kartu natal Menulis di buku garis lima 22 Menulis kata 23 Mewarnai dengan spidol
Total Frekuensi
4
5 6 1 22 3
18
7 2
8 1
5
Perilaku 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 4 3 2 1 1 1 7 1 2 3 8 2 8 3 6
9 12 17 6 11
3 6 10 21 18 15 4 11 13 6 2
3 17 8 2 4 14 1 12 8 2 21 3 16 9 4 5 5 15 1 12 3 17 14
3 1 4 1
3 2 1 5 10 2 2 2
1
4
1 1 1 1 4
2 1
1 1 1 1
2
1
3 4 5 4
2
1
2 1 1 1 2 6 11 4 3 2 5 10
158 34 46 110 30 209 25 16 10 39 61
2 3 2
2 2 3
2
2 1
1
0
0
1
7 10
Tabel Frekuensi Perilaku per Metode Pengajaran TK TARAKANITA, Yogyakarta
0
2
3
4
0 21
1
5 3
10 2
2 3
4
7 8
7 3
1
1
2 2 1 3 6 1 7 18 14 6 2 2 12 9 2 12 6 5 2 2 1 2 3 1
2
7 78 75 10
6
3
5 2
2 1
3 2
5
3
8
7 33 22
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TK TARAKANITA, Yogyakarta No. Metode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg PTg
Materi 1 2 3 22 10 12 2 3
Pengenalan hitungan Menulis nama benda Menghitung angka Mengenal - membaca 'r' 16 Mencocok gambar Membentuk dua suku kata 16 Menelusur jejak tulisan 23 Menghitung &mewarnai Menggambar bentuk 11 Mewarnai Menulis di kertas lipat 22 Membatik 1 Membatik 2 Membatik 3 Membatik 4 Melacak maze 1 Menghias kartu natal Menulis di buku garis lima 22 Menulis kata 23 Mewarnai dengan spidol
Total Frekuensi
4
5 6 1 22 3
18
7 2
8 1
5
Perilaku 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 4 3 2 1 1 1 7 1 2 3 8 2 8 3 6
9 12 17 6 11
3 6 10 21 18 15 4 11 13 6 2
3 17 8 2 4 14 1 12 8 2 21 3 16 9 4 5 5 15 1 12 3 17 14
3 1 4 1
3 2 1 5 10 2 2 2
1
4
1 1 1 1 4
2 1
1 1 1 1
2
1
3 4 5 4
2
1
2 1 1 1 2 6 11 4 3 2 5 10
158 34 46 110 30 209 25 16 10 39 61
2 3 2
2 2 3
2
2 1
1
0
0
1
7 10
Tabel Frekuensi Perilaku per Metode Pengajaran TK TARAKANITA, Yogyakarta
0
2
3
4
0 21
1
5 3
10 2
2 3
4
7 8
7 3
1
1
2 2 1 3 6 1 7 18 14 6 2 2 12 9 2 12 6 5 2 2 1 2 3 1
2
7 78 75 10
6
3
5 2
2 1
3 2
5
3
8
7 33 22
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Metode
Materi
1 TJw Pengumpulan APP 2 TJw Pelajaran bahasa Inggris 3 TJw Pengarahan saat ibadat 4 TJw Kegiatan yang dilakukan 5 TJw Pengetahuan tentang SD 6 TJw hewan yang ditemui 7 TJw Tentang alamat rumah 8 TJw Drama natal Total Frekuensi
1 2 11 2 18 20 24 22 24 23 2 23 2 14 6 159 32
3
4
5
6
7
8
2 2
0
0
0
0
0
Perilaku 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 10 7 12
0
0
0
0
0
0
0
0
7
0
0
0
0
0
0 10 12
0
0
0
Tabel Frekuensi Perilaku per Metode Pengajaran TK TARAKANITA, Yogyakarta No. Metode
Materi 2 13
3
4
5 2
6
7
8
Perilaku 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 4
0 13
0
0
2
0
0
0
0
1 1 DMs
Senam bersama
Total Frekuensi
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabel Frekuensi Perilaku per Metode Pengajaran TK TARAKANITA, Yogyakarta No. Metode
Materi 1
1 PRy
Latihan upacara
Total Frekuensi
2 15
3 4
0 15
4
4
5
6
7
8
Perilaku 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 5 5
Tabel Frekuensi Perilaku per Metode Pengajaran TK GRHA ASIH ANAK, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Metode
Materi
1 PTg menggambar bebas 2 PTg melihat kejanggalan gbr 3 PTg menulis kalimat 4 PTg menulis huruf latin a 5 PTg menggambar & mencocok 6 PTg menggambar bebas 7 PTg menulis-membaca kalimat 8 PTg membatik 9 PTg menjumlahkan himpunan 10 PTg menulis kata 11 PTg membuat bentuk geometri 12 PTg menghitung angka 13 PTg menggambar bentuk 14 PTg menulis/dikte 15 PTg menulis & mewarnai 16 PTg mewarnai pelangi 17 PTg memberi tanda <>= Total Frekuensi
1 2 12 12
3
13
12 11
2
13
61 12
4 12 6 7 8 12 7 8 6 9 6 9 7 6 6 5
2 114
5
6 12
7
8 4 1 7
7 12 12 11 7 7 7 8 4 6
1 1 4 1 1 3 1 1 5 1 3 1 1 3 1 2 3 3 2 4 1 4 4 8 2 3 2 5 1 1 1 1 5 26 111 11 37
9 10 2 8 4 4 9 5 6 1 3 7 2 10 5 5 3 4 1 9 70
Perilaku 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 4 11 2 3 1 1 1 2 2 5 3 8 2 1 3 7 1 2 3 3 5 2 4 4 8 2 1 1 3 2 9 11 1 2 7 1 1 2 2 8 1 2 6 1 3 7 2 4 1 5 7 1 2 6 1 1 4 3 1 1 3 1 2 1 2 1 2 1 1 71 4 4 1 2 0 0 0 23 0 36 48 2 6 0 17 0 0
Tabel Frekuensi Perilaku per Metode Pengajaran TK GRHA ASIH ANAK, Yogyakarta No. Metode
Materi 1
2
3
4
5
6
7
8
Perilaku 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
DMs DMs DMs DMs DMs DMs DMs DMs DMs
melipat kertas senam mulut melempar bola senam mulut mengenal biji-bijian melukis bersama olah raga bersama senam mulut senam irama bersama
Total Frekuensi
12 12 13
12
12
3
7
3
1
2 11
2
1
13 11
11 1
9
1
13 13 13 23 77
0
0
1 21
1 12
0
3
7
2 14
3
0
0 11
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabel Frekuensi Perilaku per Metode Pengajaran TK GRHA ASIH ANAK, Yogyakarta No. Metode
Materi 1
1 2 3 4 5
TJw TJw TJw TJw TJw
mengeja & menulis kata percakapan ttg rekreasi percakapan ttg rekreasi bahasa inggris percakapan kegiatan
Total Frekuensi
2
3
9 10
3 1
10
1
6 29
5
4 7
5 6
6 5
7
8 1
Perilaku 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 4 5 1 1 3 2
6
5
7
6
5
0
1
0
4
5
0
1
1
0
0
0
0
0
0
3
2
0
0
5
0
0
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama : CH. Purwanti
Pengkategorian Perilaku Anak
Dibawah ini terdapat beberapa perilaku anak di dalam kelas. Kategorikan perilaku ini ke dalam tiga kategori berdasar keyakinan anda. Ketiga kategori itu adalah : a. perilaku yang disukai dan ingin agar terus dilakukan/ditingkatkan (Suka=S) b. perilaku yang kurang disukai dan ingin agar dikurangi oleh anak (Tidak suka=TS) c. perilaku yang tidak disukai / tidak bisa ditolerir dan ingin agar dihilangkan oleh anak (Sangat tidak suka = STS) No 1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Perilaku Menyimak guru Mengikuti percakapan dengan aktif Hanya ikut-ikutan menjawab Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya karena sudah mengerti Mengerjakan hal lain dahulu, mis:bermain, mengambil alat yang tidak berhubungan, memainkan rambut teman, dsb Mengerjakan sendiri dengan tekun;berkonsentrasi pada pengerjaan Menunggu bimbingan guru; meminta bantuan dan menunggu guru datang untuk membantu Bertanya untuk mencari pengertian pada guru Memilih bertanya pada teman daripada guru Lambat dalam mengerjakan; berdasar durasi waktu umum Cepat dalam mengerjakan; berdasar durasi waktu umum Berkomentar negatif terhadap tugas; misal: capek, bosan, malas Berkomentar positif terhadap tugas; misalnya “asyik”, dsb Mensupport teman yang tidak bisa Mencontek pekerjaan teman; melihat diam-diam pekerjaan teman Meminta teman mengerjakan pekerjaannya; meminta
S x x
TS
STS
x x
x x x x x x x x x x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 18 19
20 21 22 23 24
25 26
teman mengerjakan tugasnya Berani menjawab soal/melakukan kegiatan Tidak berani menjawab soal/tidak berani melakukan kegiatan mudah beralih perhatian (kurang konsentrasi); mengerjakan tugas tapi sering kali berhenti untuk hal lain Inisiatif pemecahan masalah; mempunyai ide sendiri misalnya meruncingkan pensil, meminjami buku,dsb Mengobrol hal lain dengan teman; mengerjakan tapi mengobrol ttg hal lain siluar tugas seperti film, dsb Mengobrol tentang tugas; menanyakan,menceritakan tugas yang dikerjakan Mengganggu teman; melakukan hal yang menghambat teman mengrjakan tugas Cenderung pendiam; tidak berkomentar, tidak memberikan reaksi tertentu pada kegiatan yang dilakukan Bermain/mengobrol ketika guru menerangkan; tidak memperhatikan guru Meminta support guru atas pekerjaannya; sering memperlihatkan hasil kerjanya (lebih dari satu kali)dalam satu kegiatan Ijin keluar kelas; mempergunakan kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan alasan ke kamar mandi Bernyanyi/mengobrol selama pengerjaan; kegiatan ini dilakukan sambil terus mengerjakan tugas
x x x
x x x x x
x x
x x
Atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.
Wilis Mahardyaning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama : Tri
Pengkategorian Perilaku Anak
Dibawah ini terdapat beberapa perilaku anak di dalam kelas. Kategorikan perilaku ini ke dalam tiga kategori berdasar keyakinan anda. Ketiga kategori itu adalah : d. perilaku yang disukai dan ingin agar terus dilakukan/ditingkatkan (Suka=S) e. perilaku yang kurang disukai dan ingin agar dikurangi oleh anak (Tidak suka=TS) f. perilaku yang tidak disukai / tidak bisa ditolerir dan ingin agar dihilangkan oleh anak (Sangat tidak suka = STS) No 1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Perilaku Menyimak guru Mengikuti percakapan dengan aktif Hanya ikut-ikutan menjawab Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya karena sudah mengerti Mengerjakan hal lain dahulu, mis:bermain, mengambil alat yang tidak berhubungan, memainkan rambut teman, dsb Mengerjakan sendiri dengan tekun;berkonsentrasi pada pengerjaan Menunggu bimbingan guru; meminta bantuan dan menunggu guru datang untuk membantu Bertanya untuk mencari pengertian pada guru Memilih bertanya pada teman daripada guru Lambat dalam mengerjakan; berdasar durasi waktu umum Cepat dalam mengerjakan; berdasar durasi waktu umum Berkomentar negatif terhadap tugas; misal: capek, bosan, malas Berkomentar positif terhadap tugas; misalnya “asyik”, dsb Mensupport teman yang tidak bisa Mencontek pekerjaan teman; melihat diam-diam pekerjaan teman
S x x
TS
STS
x x x
x x x x x x x x x x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 17 18 19
20 21 22 23 24
25 26
Meminta teman mengerjakan pekerjaannya; meminta teman mengerjakan tugasnya Berani menjawab soal/melakukan kegiatan Tidak berani menjawab soal/tidak berani melakukan kegiatan mudah beralih perhatian (kurang konsentrasi); mengerjakan tugas tapi sering kali berhenti untuk hal lain Inisiatif pemecahan masalah; mempunyai ide sendiri misalnya meruncingkan pensil, meminjami buku,dsb Mengobrol hal lain dengan teman; mengerjakan tapi mengobrol ttg hal lain siluar tugas seperti film, dsb Mengobrol tentang tugas; menanyakan,menceritakan tugas yang dikerjakan Mengganggu teman; melakukan hal yang menghambat teman mengrjakan tugas Cenderung pendiam; tidak berkomentar, tidak memberikan reaksi tertentu pada kegiatan yang dilakukan Bermain/mengobrol ketika guru menerangkan; tidak memperhatikan guru Meminta support guru atas pekerjaannya; sering memperlihatkan hasil kerjanya (lebih dari satu kali)dalam satu kegiatan Ijin keluar kelas; mempergunakan kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan alasan ke kamar mandi Bernyanyi/mengobrol selama pengerjaan; kegiatan ini dilakukan sambil terus mengerjakan tugas
x x x x
x x x x x
x
x x
x
x x
Atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.
Wilis Mahardyaning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama : Nora
Pengkategorian Perilaku Anak
Dibawah ini terdapat beberapa perilaku abak di dalam kelas. Kategorikan perilaku ini ke dalam tiga kategori berdasar keyakinan anda. Ketiga kategori itu adalah : g. perilaku yang disukai dan ingin agar terus dilakukan/ditingkatkan (Suka=S) h. perilaku yang kurang disukai dan ingin agar dikurangi oleh anak (Tidak suka=TS) i. perilaku yang tidak disukai / tidak bisa ditolerir dan ingin agar dihilangkan oleh anak (Sangat tidak suka = STS) No 1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Perilaku Menyimak guru Mengikuti percakapan dengan aktif Hanya ikut-ikutan menjawab Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya karena sudah mengerti Mengerjakan hal lain dahulu, mis:bermain, mengambil alat yang tidak berhubungan, memainkan rambut teman, dsb Mengerjakan sendiri dengan tekun;berkonsentrasi pada pengerjaan Menunggu bimbingan guru; meminta bantuan dan menunggu guru datang untuk membantu Bertanya untuk mencari pengertian pada guru Memilih bertanya pada teman daripada guru Lambat dalam mengerjakan; berdasar durasi waktu umum Cepat dalam mengerjakan; berdasar durasi waktu umum Berkomentar negatif terhadap tugas; misal: capek, bosan, malas Berkomentar positif terhadap tugas; misalnya “asyik”, dsb Mensupport teman yang tidak bisa Mencontek pekerjaan teman; melihat diam-diam pekerjaan teman
S x x
TS
STS
x x x
x x x x x x x x x x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 17 18 19
20 21 22 23 24
25 26
Meminta teman mengerjakan pekerjaannya; meminta teman mengerjakan tugasnya Berani menjawab soal/melakukan kegiatan Tidak berani menjawab soal/tidak berani melakukan kegiatan mudah beralih perhatian (kurang konsentrasi); mengerjakan tugas tapi sering kali berhenti untuk hal lain Inisiatif pemecahan masalah; mempunyai ide sendiri misalnya meruncingkan pensil, meminjami buku,dsb Mengobrol hal lain dengan teman; mengerjakan tapi mengobrol ttg hal lain siluar tugas seperti film, dsb Mengobrol tentang tugas; menanyakan,menceritakan tugas yang dikerjakan Mengganggu teman; melakukan hal yang menghambat teman mengrjakan tugas Cenderung pendiam; tidak berkomentar, tidak memberikan reaksi tertentu pada kegiatan yang dilakukan Bermain/mengobrol ketika guru menerangkan; tidak memperhatikan guru Meminta support guru atas pekerjaannya; sering memperlihatkan hasil kerjanya (lebih dari satu kali)dalam satu kegiatan Ijin keluar kelas; mempergunakan kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan alasan ke kamar mandi Bernyanyi/mengobrol selama pengerjaan; kegiatan ini dilakukan sambil terus mengerjakan tugas
x x x x
x x x x x
x x
x x
Atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.
Wilis Mahardyaning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama : Ibu Kamti
Pengkategorian Perilaku Anak
Dibawah ini terdapat beberapa perilaku abak di dalam kelas. Kategorikan perilaku ini ke dalam tiga kategori berdasar keyakinan anda. Ketiga kategori itu adalah : j. perilaku yang disukai dan ingin agar terus dilakukan/ditingkatkan (Suka=S) k. perilaku yang kurang disukai dan ingin agar dikurangi oleh anak (Tidak suka=TS) l. perilaku yang tidak disukai / tidak bisa ditolerir dan ingin agar dihilangkan oleh anak (Sangat tidak suka = STS) No 1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Perilaku Menyimak guru Mengikuti percakapan dengan aktif Hanya ikut-ikutan menjawab Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya karena sudah mengerti Mengerjakan hal lain dahulu, mis:bermain, mengambil alat yang tidak berhubungan, memainkan rambut teman, dsb Mengerjakan sendiri dengan tekun;berkonsentrasi pada pengerjaan Menunggu bimbingan guru; meminta bantuan dan menunggu guru datang untuk membantu Bertanya untuk mencari pengertian pada guru Memilih bertanya pada teman daripada guru Lambat dalam mengerjakan; berdasar durasi waktu umum Cepat dalam mengerjakan; berdasar durasi waktu umum Berkomentar negatif terhadap tugas; misal: capek, bosan, malas Berkomentar positif terhadap tugas; misalnya “asyik”, dsb Mensupport teman yang tidak bisa Mencontek pekerjaan teman; melihat diam-diam pekerjaan teman Meminta teman mengerjakan pekerjaannya; meminta
S x x
TS
STS
x x x
x x x x x x x x x x x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 18 19
20 21 22 23 24
25 26
teman mengerjakan tugasnya Berani menjawab soal/melakukan kegiatan Tidak berani menjawab soal/tidak berani melakukan kegiatan mudah beralih perhatian (kurang konsentrasi); mengerjakan tugas tapi sering kali berhenti untuk hal lain Inisiatif pemecahan masalah; mempunyai ide sendiri misalnya meruncingkan pensil, meminjami buku,dsb Mengobrol hal lain dengan teman; mengerjakan tapi mengobrol ttg hal lain siluar tugas seperti film, dsb Mengobrol tentang tugas; menanyakan,menceritakan tugas yang dikerjakan Mengganggu teman; melakukan hal yang menghambat teman mengrjakan tugas Cenderung pendiam; tidak berkomentar, tidak memberikan reaksi tertentu pada kegiatan yang dilakukan Bermain/mengobrol ketika guru menerangkan; tidak memperhatikan guru Meminta support guru atas pekerjaannya; sering memperlihatkan hasil kerjanya (lebih dari satu kali)dalam satu kegiatan Ijin keluar kelas; mempergunakan kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan alasan ke kamar mandi Bernyanyi/mengobrol selama pengerjaan; kegiatan ini dilakukan sambil terus mengerjakan tugas
x x x
x x x x x
x x
x x
Atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.
Wilis Mahardyaning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama : Bu warsih
Pengkategorian Perilaku Anak
Dibawah ini terdapat beberapa perilaku abak di dalam kelas. Kategorikan perilaku ini ke dalam tiga kategori berdasar keyakinan anda. Ketiga kategori itu adalah : m. perilaku yang disukai dan ingin agar terus dilakukan/ditingkatkan (Suka=S) n. perilaku yang kurang disukai dan ingin agar dikurangi oleh anak (Tidak suka=TS) o. perilaku yang tidak disukai / tidak bisa ditolerir dan ingin agar dihilangkan oleh anak (Sangat tidak suka = STS) No 1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Perilaku Menyimak guru Mengikuti percakapan dengan aktif Hanya ikut-ikutan menjawab Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya karena sudah mengerti Mengerjakan hal lain dahulu, mis:bermain, mengambil alat yang tidak berhubungan, memainkan rambut teman, dsb Mengerjakan sendiri dengan tekun;berkonsentrasi pada pengerjaan Menunggu bimbingan guru; meminta bantuan dan menunggu guru datang untuk membantu Bertanya untuk mencari pengertian pada guru Memilih bertanya pada teman daripada guru Lambat dalam mengerjakan; berdasar durasi waktu umum Cepat dalam mengerjakan; berdasar durasi waktu umum Berkomentar negatif terhadap tugas; misal: capek, bosan, malas Berkomentar positif terhadap tugas; misalnya “asyik”, dsb Mensupport teman yang tidak bisa Mencontek pekerjaan teman; melihat diam-diam pekerjaan teman Meminta teman mengerjakan pekerjaannya; meminta
S x x
TS
STS
x x x
x x x x x x x x x x x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 18 19
20 21 22 23 24
25 26
teman mengerjakan tugasnya Berani menjawab soal/melakukan kegiatan Tidak berani menjawab soal/tidak berani melakukan kegiatan mudah beralih perhatian (kurang konsentrasi); mengerjakan tugas tapi sering kali berhenti untuk hal lain Inisiatif pemecahan masalah; mempunyai ide sendiri misalnya meruncingkan pensil, meminjami buku,dsb Mengobrol hal lain dengan teman; mengerjakan tapi mengobrol ttg hal lain siluar tugas seperti film, dsb Mengobrol tentang tugas; menanyakan,menceritakan tugas yang dikerjakan Mengganggu teman; melakukan hal yang menghambat teman mengrjakan tugas Cenderung pendiam; tidak berkomentar, tidak memberikan reaksi tertentu pada kegiatan yang dilakukan Bermain/mengobrol ketika guru menerangkan; tidak memperhatikan guru Meminta support guru atas pekerjaannya; sering memperlihatkan hasil kerjanya (lebih dari satu kali)dalam satu kegiatan Ijin keluar kelas; mempergunakan kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan alasan ke kamar mandi Bernyanyi/mengobrol selama pengerjaan; kegiatan ini dilakukan sambil terus mengerjakan tugas
x x x
x x x x x
x x
x x
Atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.
Wilis Mahardyaning