Edisi Oktober - 2015
MAJALAH
GRATIS DAPATKAN DI PICK UP POINT KAMI
E X P O S E
the pride of an identity
6
Destination
E X P O S E M A G A z i n e
Destination
7
Jika air laut surut, hamparan pasir putih timbul dan terbentang hingga jauh. Bentuknya menyerupai pulau kecil nan indah ditengah lautan. Di sekelilingnya tersebar terumbu yang terbentuk dari batu gamping asal terumbu karang. Ikan-ikan terlihat jinak bermain dijernihnya air dan seakan akrab menyambut para traveler yang datang ke tempat ini.
E X P O S E M A G A z i n e
8
Destination
1
Tim Expose Manado memutuskan untuk mengikuti trip ke Pasir Timbul Pulau Nain yang di-arrange oleh Manadonesia, salah satu trip organizer. Belakangan lokasi ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Ini kemudian menjadi alasan kami untuk kesana. Jujur, rasa penasaran menderu di antara kami sejak melihat foto-foto yang diunggah para traveler yang sudah lebih dulu kesana. Minggu, 30 Juli 2015, pukul 07.00, kami berkumpul di dermaga di kawasan bisnis Marina Plaza. Dermaga kecil ini menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal motor untuk rute kepulauan Bunaken. Ada 30 orang yang ikut dalam trip itu. Tentunya sebagian besar dari kami tidak saling E X P O S E E X P O S E M A G A z i n e
Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Keindahan bawah laut yang ada di pulau ini juga sama indahnya dengan pulaupulau tetangganya. Pulau ini dikelilingi oleh hamparan karang.
1 Kapal motor mendekati lokasi
Tepat pukul 09.00 kapal yang kami tumpangi lepas tambat. Perjalanan menuju lokasi diperkirakan dua jam. Untung saja pagi itu cuaca cerah sehingga perjalanan jadi menyenangkan. Sejam perjalanan, kami mulai melewati Pulau Bunaken, selanjutnya Siladen, dan Mantehage. Sementara Pulau Manado Tua nampak di kejauhan.
Tapi kali ini tujuan kami adalah hamparan pasir putih yang membentang panjang tak jauh dari pulau Nain. Lokasi ini hanya muncul pada saat air surut. Butuh perhitungan waktu yang tepat untuk bisa menikmatinya. Kalau tidak, perjalanan akan sia-sia.
3,4 Para traveler menikmati indahnya tempat ini
Pulau Nain sendiri adalah pulau terjauh yang berada di ujung utara dari jejeran pulau di kawasan Taman Nasional Bunaken. Pulau Nain termasuk dalam wilayah
Pukul 11.00 kapal yang kami tumpangi mendekati lokasi. Di kejauhan sudah terlihat area putih menonjol di tengah birunya air laut. Hamparannya kurang
mengenal. Untung saja pihak Manadonesia bisa mencairkan suasana dengan memberi kesempatan kami bergantian memperkenalkan diri .
the pride of an identity
2 Hamparan pasir putih timbul pada saat air surut
5 Crew Expose Manado bersama Crew Manadonesia
Destination
9
2
3
lebih satu kilometer. Tapi sayangnya tidak semua dari kami bisa langsung mencapai lokasi tersebut. Air masih setinggi pinggang orang dewasa. Hanya beberapa orang yang membawa peralatan snorkeling memberanikan diri terjun dan mendekati lokasi. Sementara yang lain menunggu sampai air benar-benar surut. Tak kurang dari satu jam, hamparan pasir putih itu mulai terlihat. Perlahanlahan semakin memanjang. Dibantu perahu pelang, peserta trip lain yang enggan berbasah-basahan akhirnya juga mencapai lokasi. Hanya perahu kecil sejenis pelang yang bisa merapat sampai di bibir hamparan pasir itu. Sementara itu beberapa kapal motor terlihat mulai
mendekat. Membawa traveler dari kelompok yang lain.
4
5
melewatkan kesempatan ini.
Semakin siang semakin ramai. Semua menikmati suasana disini. Ada yang asik berenang menikmati jernihnya air, ada yang bermain bola, ada juga yang sibuk berfoto ria sebagai tanda pernah mengunjungi tempat yang indah ini.
Tempat ini bak sebuah pulau nan indah yang penghuninya hanyalah kami. Hamparan pasir putih selayaknya powder, air laut yang jernih dimana kita bisa melihat ikan-ikan berkejaran, hembusan angin yang menyegarkan menjadikan tempat ini begitu istimewa.
Tak menghiraukan panas terik, semua bersuka cita. Beberapa traveler sengaja membawa payung berukuran besar dan ditancapkan di pasir untuk berteduh. Maklum, tak ada sama sekali tempat berteduh di sini. Kalau tidak tahan dengan terik, pilihannya adalah kembali ke kapal. Tapi sepertinya tidak satu pun yang ingin
Sayangnya menjelang sore air mulai pasang. Perlahan-lahan hamparan pasir putih mulai tertutup air laut. Para traveler pun harus segera bergegas pulang, termasuk kami. Tapi setidaknya ada cerita yang kami bawa pulang. Bahwa kami baru saja menikmati sepotong Maldives di Pulau Nain.(ink)
Pindai (Scan) QR Barcode di atas dan saksikan liputannya.
E X P O S E M A G A z i n e
Special Report 1010 Enterpreanur
Bagi Didi Lumalente, berkreasi dan berinovasi menjadi penting menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Karena menurutnya bisnis hanya akan dimenangkan oleh orang-orang yang berani berkreasi. Prinsip inilah kemudian mengantarkan pria kelahiran 24 Februari 1977 membuka usaha pengolahan ikan Roa menjadi Abon.
Usaha yang dibangunnya ini akhirnya mengantarkan Didi keliling dunia. Tahun 2011 Didi mewakili Indonesia di Fair Price Exhibition di Singapura. Ia juga ambil bagian pula dalam program Promosi Budaya Sulawesi Utara di berbagai negara dan berkesempatan mempromosikan produknya di negara-negara tersebut.
Setelah enam tahun menggeluti usahanya, Kini D’Roa, label usaha yang diusung Didi berkembang pesat. Bahkan sudah sampai ke luar negeri seperti Australia, Singapura, Belanda, Los Angeles, California, San Diego, Las Vegas, Colorado, Washington DC, New Jersey, dan New Hampshire. Produknya pun kini hadir dengan berbagai macam varian rasa seperti super pedas, pedas, manis, dan manis pedas.
Bisnis rumahan yang dimulai dari rumahnya di Teling kini berkembang menjadi usaha profesional yang dikelola di bawah payung CV D’Roa. Abon ikan Roa ini pun sudah mengantongi sertifikat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut serta sertifikat halal dari MUI.
Usahanya ini bermula dari kebiasaan Didi memasak ikan Roa dan sering membawanya ke kantor untuk dicicipi rekannya. Sebagian besar temannya memuji ikan Roa buatan Didi, dan mendorong Didi untuk membuka usaha. Karena mendapat respon yang baik, Didi akhirnya memutuskan untuk memasarkan produknya. “Rekan kantor memotivasi saya bahwa ikan Roa buatan saya rasanya unik. Makanya saya memutuskan untuk menjadikannya usaha,” tutur pria yang kini sering diundang menjadi pembicara pada seminar entrepreneur di beberapa kampus itu. E X P O S E E X P O S E E X P O S E M A G A z i n e
the pride of an identity the pride of an identity
Cita rasa yang unik dan gurih menjadikan produk D’Roa diminati berbagai kalangan seperti artis, pejabat, sampai kalangan masyarakat umum. Dengan kemasan toples yang menarik, produk D’Roa biasa dijadikan buah tangan bagi warga Manado yang akan ke luar daerah. Wisatawan domestik juga kerap memesannya. Ketika ditanya berapa modal ketika ia memulai usahanya, Didi hanya tersenyum. Menurutnya, ia tidak menyiapkan modal besar untuk usahanya. Hanya modal semangat dan mulut. “Artinya, menjualnya dari mulut ke mulut,” tambahnya. “Waktu pertama memulai, saya hanya memasak
sekadarnya sesuai pesanan. Jadi modalnya juga tidak besar sekali. Tapi sekarang karena permintaan yang semakin tinggi saya harus mengatur perputaran modal dengan baik,” tutur lulusan Sekolah Menengah Industri Pariwisata (SMIP) Manado Jurusan Perhotelan ini. Kini dari usahanya Didi meraup untung hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya. Dan tak tanggungtanggung, lelaki yang dulu sempat menjadi loper koran ini bermimpi mempunyai pabrik pengolahan ikan Roa terbesar di Sulawesi Utara yang nantinya akan menjadi ikon daerah untuk wisata kuliner. Baginya, tidak ada yang mustahil selama tetap berusaha. Ia pun optimis anak muda Manado bisa berwirausaha dan mandiri seperti dirinya jika punya niat dan berkomitmen untuk kerja keras. Berkat kerja kerasnya, Didi pernah meraih juara I Lomba Wirausaha Pemula tingkat Sulawesi Utara dan masuk 10 besar di tingkat Nasional. Didi juga mendapat penghargaan The Best Local Champion Product dari Hermawan Kertajaya. Walau usahanya sudah berkembang dan banyak dinikmati, Didi mengaku tetap berinovasi dan melakukan promosi untuk produknya. Karena baginya, semua pencapaian harus dijadikan motivasi untuk lebih berkembang.(ink)
Special Report
112
Bisnis hiburan malam di Manado tumbuh pesat. Club malam, pub, cafe, dan karaoke semakin menjamur. Bisnis ini tidak hanya melibatkan ‹pemain› lokal saja. Investor dari luar daerah mulai melirik peluang bisnis ini. Peluang serapan tenaga kerja semakin terbuka. Usaha jasa pendukung seperti party organizer, sekolah Disk Jockey, klub bartender, klub dance mulai bermunculan. Usaha-usaha kecil seperti warung dan rumah makan ikut merasakan dampaknya. Begitupun dengan usaha jasa ojek dan taksi. Akan tetapi bisnis ini tetap berjibaku dengan sejumlah tantangan, terutama stigma negatif masyarakat terhadap penikmatnya.
1
E X P O S E M A G A z i n e
12
Special Report
1
2
kawasan bisnis di bibir pantai Manado. Tapi belakangan mulai merambah hampir di seluruh bagian kota. Tempat-tempat hang out ini pun berani beradu konsep untuk menarik minat pengunjung. Expose Café, misalnya, hadir dengan konsep yang unik di tiap lantainya. Di lantai satu terdapat coffeshop, lantai dua resto and café, sedangkan di lantai tiga hadir dengan konsep club yang menyajikan performance DJ dan live music.
3 Pindai (Scan) QR Barcode di bawah dan saksikan liputannya.
1 Konser Artis internasional di salah satu club malam. Foto :
Raihan Faiz
2 Suasana club malam. Foto : Michael Andi
3 Penampilan DJ internasional di salah satu club malam. Foto:
Raihan Faiz
E X P O S E E X P O S E M A G A z i n e
P
rospek bisnis hiburan malam di Manado dinilai sangat menjanjikan dan positif. Bahkan diprediksi Manado bisa menjadi ikon kota hiburan di Timur Indonesia. Ini tak lain karena pertumbuhan kota Manado menjadi kota bisnis modern. Berdasarkan hasil amatan tim Expose Manado dalam tiga tahun terakhir, banyak bermunculan tempat-tempat hang out baru di Manado. Sebagian besar berpusat di
the pride of an identity
Lain juga dengan Jungle Beer, salah satu pemain baru dalam bisnis ini yang berlokasi di kawasan bisnis di bilangan Mapanget yang hadir menawarkan konsep full entertainment di dalam satu lokasi yaitu Jle’s Sport Center. Melihat perkembangannya, bisnis hiburan malam di Manado semakin kompetitif. Konsep dan strategi pemasaran dirancang untuk menarik minat pengunjung. Apalagi menjelang akhir pekan, pengelola tempat hiburan berlomba-lomba menyajikan event yang menarik di tempatnya. Tak ayal angka kunjungan di akhir pekan meningkat pesat, dan merata hampir di semua tempat hiburan. Iwan Asrar, Manager Cloud9 mengakui bahwa berkembangnya bisnis ini tidak terlepas dari gaya hidup masyarakat
Manado yang terkenal “suka pesta”. Akan tetapi, menurutnya, bisnis ini akan lebih berkembang apabila pemerintah mengambil peran lebih dengan memudahkan masuknya investor baru dan mendorong semakin banyaknya penerbangan ke daerah ini. “Dengan demikian wisatawan yang datang akan ikut menggairahkan bisnis hiburan ini,” kata Iwan. Senada dengan Iwan, Arter Supit, Ketua Asosiasi Hiburan dan Rekreasi Manado juga ikut mengakui bahwa industri hiburan malam di Manado sangat menjanjikan dan menunjukkan tren yang positif. Karena bisnis ini masuk dalam 13 kriteria usaha pariwisata dan Manado menjadi salah satu daerah favorit untuk kunjungan wisata di Indonesia. Hanya saja, menurutnya, butuh pemahaman yang sama antara pemerintah dan pelaku usaha agar terjadi sinergitas dalam menjalankan bisnis ini. Di tengah bergeliatnya industri hiburan malam ini, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh para pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya. Di antaranya, stigma masyarakat yang mengait-eratkan bisnis ini dengan prostitusi, pajak hiburan yang tinggi, belum maksimalnya sinergitas antar pemerintah dan pelaku usaha, sampai pada SDM yang kurang pengalaman soal pelayanan. Inilah kemudian yang menjadi tantangan para pelaku usaha ini. Terkait dengan itu, Asosiasi Hiburan dan Rekreasi (ASHIRI) Manado sebagai wadah pelaku usaha hiburan, berupaya memaksimalkan koordinasi diantara para pelaku usaha hiburan untuk menghadapi berbagai tantangan.
13
Special Report Bergeliat di tengah stigma negatif masyarakat. Dari masa ke masa, bisnis hiburan malam memang identik dengan wanita. Di mana saja, tidak hanya di Manado, wanita di tempat hiburan malam menjadi magnet untuk menarik pengunjung. Bahkan beberapa tempat hiburan malam memberikan akses free entry untuk para pengunjung wanita. Dengan harapan tempat usahanya akan ramai dikunjungi. Satu malam dalam seminggu, ada yang dinamakan ladies night. Malam dimana para pengunjung wanita selain bebas masuk, juga mendapatkan free cocktail. Di beberapa pub dan karaoke, banyak wanita yang dipekerjakan sebagai pemandu lagu atau akrab disebut dengan PL. Wanitawanita ini bekerja untuk mendampingi para tamu selama berada di tempat hiburan malam tersebut. Pengunjung bebas memilih wanita mana yang akan untuk mendampinginya. Sebagain dari mereka memang pintar menyanyi. Tapi ada juga yang suara pas-pasan tapi mengandalkan kecantikannya untuk bisa dilirik sebagai pendamping tamu. Untuk menjadi pendamping, mereka dipatok dengan harga Rp100.000 sampai dengan Rp300.000. Di Deluxe, executive karaoke di bilangan Jalan Sudirman, pemandu lagu ini dibagi berdasarkan kelasnya. Gold, Platinum, dan Titanium. Harga yang dipatok berkisar Rp600.000 sampai dengan Rp1.000.000. Andi Oral, Manager Deluxe yang memandu tim Expose Manado ketika berkunjung ke tempatnya mengakui bahwa hampir setiap malam pemandu lagu di tempatnya Full Booking. Keberadaan wanita di tempat hiburan ini kemudian memunculkan stigma negatif di mata
masyarakat. Sebagian menganggap bahwa keberadaan wanita-wanita tersebut mengarah kepada prostitusi terselubung. Padahal, menurut pengakuan Arter Supit, pengelola tempat hiburan tidak melakukan usaha tersebut. “Kehadiran wanita-wanita tersebut hanyalah salah satu bagian dari penyajian hiburan. Kami tetap mengedepankan sisi entertainment dalam bisnis ini sesuai aturan,” tutur lelaki yang juga Manager Hollywood Café ini. Hanya saja, menurutnya, tidak menutup kemungkinan hal ini terjadi setelah jam operasional berakhir. Semua dikembalikan kepada masing-masing orang . Yang pastinya pengelola tidak memfasilitasi adanya praktek prostitusi di tempat usaha dan melarang keras semua karyawannya terlibat dalam praktek tersebut. Ikut Mendongkrak Ekonomi Masyarakat Bergeliatnya industri hiburan malam di Manado juga ikut mendongkrak ekonomi masrayakat. Serapan tenaga kerja semakin banyak. Secara tidak langsung juga industri hiburan malam ikut menumbuh-suburkan usaha-usaha kecil seperti warung dan rumah makan yang beroperasi malam hari. Begitupun dengan jasa ojek dan taksi yang dikelola korporasi. Transaksi ekonomi pun berputar hingga dini hari.
5
Di lain sisi, usaha-usaha kreatif yang dimotori oleh anak muda juga ikut tumbuh seperti party organizer, event organizer, sekolah DJ, klub bartender, klub dancer dan grup musik .
4
Anez, salah satu Party Organizer mengakui alasan menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari kesempatan yang diberikan pengelola tempat hiburan untuk me-arrange event dengan sistem bagi hasil.
Suasana club malam.
“Dua kali dalam seminggu kita diberi kesempatan untuk membuat event. Kami mengundang orang, me-arrange acaranya dan kami memperoleh pembagian hasil dari pengelola,” tutur lelaki yang juga berprofesi sebagai DJ ini.
Suasana di salah satu pub. Foto : Inoy Lagonda
Penyanyi di salah satu Pub. Foto : Inoy Lagonda 5 Foto : Michael Andi
6 Aksi Bartender. Foto : Ist 7
Tak bisa dipungkiri, kehadiran industri hiburan malam telah membentuk mata rantai ekonomi baru yang melibatkan banyak orang. Dan peluang mendapatkan keuntungan usaha dalam mata rantai ini terbuka luas. Apalagi usaha-usaha yang bersifat kreatif. (yehabe/ink)
4
6
7
E X P O S E M A G A z i n e
14
Special Report
1
Geliat Ekonomi di di Separuh Malam Tumbuh Berkembang Bersama Industri Hiburan 2
E X P O S E E X P O S E M A G A z i n e
the pride of an identity
Jalan Sam Ratulangi malam itu sudah sepi. Tapi di salah satu bagian jalan itu, tak jauh dari Rumah Sakit Pancaran Kasih deretan mobil terpakir hampir di kedua sisi jalannya. Orang-orang bergerombol masuk keluar ke salah satu warung. Ramai.
Anita (22), misalnya, salah satu clubbers yang sempat bertemu dengan tim Expose Manado mengakui bahwa warung ini selalu menjadi tujuan terakhir setiap selesai clubbing bersama teman-temannya. «Mie instan yang hangat memang cocok kalau selesai clubbing. Lebih segar,» tuturnya sambil tertawa kecil.
Itu lah warung Bang Kumis, yang buka hingga matahari menjelang. Tidak ada yang istimewa dari warung ini. Bahkan terbilang warung yang sederhana. Makanan yang disajikan pun hanya mie instan. Tapi hampir setiap malam pengunjungnya membludak. Sebagian harus menunggu di luar warung.
Warung Bang Kumis adalah salah satu usaha dampak yang bermunculan seiring dengan semakin bergeliatnya industri hiburan malam di Manado. Tak hanya warung Bang Kumis, banyak juga warung-warung sejenis yang bermunculan di seantero Manado.
Pengunjung warung Bang Kumis ini sebagian besar adalah para clubbers (sebutan untuk penikmat hiburan malam). Mereka biasanya ke sana untuk mengganjal perut setelah mengunjungi club malam.
Di bilangan Komo Luar, berderet warung yang menjajakan nasi kuning khas Manado. Salah satu yang menjadi favorit adalah warung makan Mama Aldi. Dalam semalam warung ini bisa menghabiskan 100 Kg beras
Special Report
3
15
4
5
1 Warung Mama Aldi.
Foto : Hermundo Kasiadi
2 Warung nasi kuning di jalan Sudirman 3 Warung Bang Kumis. Foto : Mardhan Ramli
4 Aksi Bartender James Regar . Foto: Ist 5 Aksi DJ Lucky Manse Sound Canal. Foto: Ist
untuk nasi kuning. Warung ini juga menerima titipan lauk-pauk seperti aneka sate dan gorengan dari kerabatnya untuk dijual sebagai teman nasi kuning. Sama halnya dengan warung-warung kecil yang mendirikan kiosnya di tepi jalan Sudirman tersebut, sebagian dari mereka hanya menjual. Sedangkan pasokan makanannya berasal dari orang lain yang selama ini sudah menjadi langganan dan dapat dipercaya untuk urusan rasa dan sisi higienisnya. Di kawasan Calaca, berderet warung makan spesialis ikan bakar. Jika lepas malam tempat ini ramai sekali. Kebanyakan dari mereka adalah anak muda. Tempat ini menjadi tujuan terakhir sebelum pulang ke rumah. Ya, tujuannya untuk mengisi perut setelah usai menikmati pesta di club malam. Nasir Yusuf, salah satu pemilik warung mengakui terkadang kewalahan saking banyaknya pengunjung. Potret Bang Kumis, Mama Aldi, dan warung-warung tadi menjadi gambaran bahwa industri hiburan malam di Manado tidak hanya menghidupi pelaku usaha utama, pemilik industri hiburan malam, tapi telah menjadi salah satu penggerek
berkembangnya usaha-usaha lainnya. Tidak hanya usaha makanan, banyak juga usaha lainnya yang tumbuh dan berkembang di tengah bergeliatnya industri hiburan malam di Manado. Sebut saja sekolah DJ, klub bartender, party organizer, klub dance, grup band, jasa ojek, jasa taksi, dan lainnya. Sound Canal, sekolah Disk Jockey (DJ) yang berada di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan bisnis Boulevard melalui managernya, Lucky Manse mengiyakan bahwa hadirnya sekolah DJ ini juga tidak terlepas dari berkembangnya industri hiburan malam di Manado. Bahkan seiring kemajuannya, sekolah DJ ini pun ikut menyuplai DJ-DJ berkualitas untuk beberapa club malam di Manado. Bahkan lulusan sekolah DJ ini juga ada yang bekerja sebagai residen DJ di beberapa club di Jakarta dan Balikpapan. James Regar, professional bartender yang malang melintang di industri hiburan malam pun mengakui bahwa profesi bartender maju dan berkembang tak lepas dari semakin semaraknya industri hiburan malam di Manado. Semakin banyak bermunculan usaha hiburan malam di Manado, semakin membuka peluang kerja bagi bagi para bartender.
Menurutnya pula, iklim kompetitif telah tumbuh di kalangan para bartender untuk bersaing dengan bartender dari luar daerah yang datang ke Manado. Beberapa di antaranya bahkan dipercayakan untuk menjadi konsultan di café dan bar di Manado. Selain itu, di ajang kompetisi bartender tingkat nasional, bartender asal Manado mulai diperhitungkan karena beberapa kali menyabet gelar juara. Kita memang tidak bisa menutup mata, industri hiburan malam telah ikut berpartisipasi dalam tumbuh-kembangnya usaha-usaha lain yang melibatkan masyarakat secara luas. Baik usaha kecil yang dikelola perorangan, usaha kreatif yang dikelola anak muda sampai pada usaha besar yang dikelola oleh korporat seperti jasa taksi. Kondisi ini sangat menguntungkan masyarakat Manado. Selain semakin terbukanya peluang kerja dan peluang usaha bagi masyarakat, tentu saja secara umum ikut menggairahkan perekonomian daerah. (yehabe) E X P O S E M A G A z i n e
Deluxe Deluxe Tempat Ex be in singing i dirancang ek rada dalam ka ecutive Ka hall den raoke C s k lu sif deng wasan Hote gan b lu Jumat & l a Sabtu d ig screan karao n fasilitas yang Sintesa Penins b ula. memilik k ig le e e n d lar live gkap. ibagia ib orang. U ig room VIP K band yang dim n tengah. Seti Terdapat menarik ntuk meman araoke yang b ulai pukul 22 ap Kamis, jakan ta is .0 0. De semisal munya a digunakan luxe Disco Hote 50% K l di Manado se unt 50% Kara , Deluxe mena untuk banyak araoke w ti o a a k p rk e S Ro o an en Ro o m d i hari M in - Sabtu | 19 m untuk semu promo inggu d an Free .0 0 – selesai, a tamu D R Whiskey oom setiap p iscount embelia dalam n jumlah ter tentu . G e du n g Lantai 1 dengan tiga la ntai digu New sajian m nakan sebaga ini difungsikan a berbeda Good Da k a nan dan i kantor, di la music d y di tiap la ntai 2 minum ari jam n nyaman 2 siang, dan an di bar tend Anda dapat m tainya. en e . VIP Ro la Spesial om terk ntai 3 adalah r ser ta penamp ikmati V VIP roo ecilnya ilan live nya pun IP Room bisa b m is m System pasti yang oke enampung hin a muat hingga karaoke yang p d 1 g sofa em an Lighting Sys unya. Dilengka ga 20 orang. F 0 orang, dan p p uk . A n te a da dijam m yang cangg i dengan T V L E silitas room D 32”, S ih, Dual in pasti o und lagi. Lok ketagihan un Remote, Fu ll asinya b tu erada d k datang ke te AC, dan i kawaa san Mari mpat ini na Plaz a Berloka si di R to menera ngkrongan yan uko Mega Sma Expos pkan ko r t, tem g ba n coffesh nsep yang un yak diminati ka pat ini menjad e Cafe op, lanta um mud i salah s ik diseti dengan ap lan atu i dua a Ma ko Menu a nsep club yan resto and café tainya. Di lanta nado. Café ini n , i g s d s e a m a d tu la e a n n n Piz za, S te n alad, Ste ya Nasi goren yajikan per form gkan di lantai ti rdapat g g ak , dan a lain seb iga, Ayam Karl nce DJ dan liv a hadir ota, Tin e mus againy digelar nonton a. Setiap ming darung rica -ri ic. bareng gunya d ca, Moto G P dan L i tempat ini ive Footb all. C abal D go gree ining tampil a Tak jara n tanpa mengg lami sebagai be C ab ng ntu un saat me pengunjung se akan mesin pe k menerapka al Dining n nikmati ndingin lalu me rasakan suasana Air Con hidup sehat p u k ul 1 dit ke d 6 dan min .0 0 wita hingg i tempat ini. Wa nyamanan dan ioner (AC). a u k romanti man bervarias pukul 02.0 0 w tu operasioana lebih enjoy i denga s ini jug n jumla ita. Pilihan me l mulai dari a sering Live Mu h me nu m dig sic dari dalam d elar event sepe ncapai 80an.D akanan an luar r ti Per fo i tempa negeri. Lokasin rmance DJ d t an y a cu berada di kawa kup strategis s an M e gamas B - O ne Karaok B Maleosa e And Bar ini terleta - One Ka n yan k hu su s untuk k g berada di ja k di basemen raoke & B ar alangan lan Sud t I Swiss Bagian irm ba ek Be dan lam r-nya berada ta sekutif sehingg an. Tempat ini ll Hotel d a terliha k jauh d i desain akan m pu dibuat se t be ari p ini. B - O erasa nyaman menarik mung intu masuk . Pe gitu elegant. k n nataa untuk in seh e me superio r room, miliki 10 ruang menghabiska ingga membu n kursi n waktu at Anda 3 delux a n k a ra e room , 1 exec oke berkelas y Anda di tempa ang terd t utive ro om , 1 s ir uite roo i dari 3 m, dan penthou 2 s e. E X P O S E M A G A z i n e
Banyak tempat hang out tersebar di seantero Manado. Setiap tempat memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Dalam edisi ini tim Expose Manado merangkum 10 tempat hang out yang direkomendasikan untuk pembaca. Semoga informasi ini dapat digunakan sebagai panduan untuk memilih tempat hang out yang sesuai dengan selera. Selamat mencoba!
Highlight
17
WARO
Menikm E NG CHAR a Kopinya ti secangkir ko IT Y p harga te beda dengan y i disini rasanya a rj Waroen angkau menja ng lain. Tempa begitu nikmat. R g d tn lokal ma Charity rutin m ikan tempat in ya yang nyam asa i a upun na s e e n la g lu g elar live saja ram n dan Charity sional b m in a sentuha i. Tak hanya itu ergantian men usic setiap Jum i dikunjungi. g n ’a nonton berbeda. Tem , event music y hentak panggu t. Para musisi a b n p anda bis areng Moto GP at ini juga tak ng digelar pun g Waroeng p s a Manado menemukan dan live footba ernah absen m elalu diberi te e ll Town S quare. mpat ini di Jl. disetiap kesem nggelar Piere Te ndean, patan. So, tepat di d e pa n
JW R E
Berloka STO & BA R s di jangk i di Manado To au. Tem w n S qu are 2, m pat ini d bersanta i e tersedia i ria, nongkron rancang untuk njadikan temp g a kalanga le s a n mbil ma gkap leb area ya n eksek t ini mudah kan min ih dari 8 n g cuk u utif mud u 0 m je p dengan special a nis pilih luas de d m a Per form i dalam bar. JW ngan kapasitas n. JW Resto & enu yang 185 ba ance da B juga kera a r hadir ngk n Live M p m eng usic. gelar ev u plus 24 ban di g e nt s e p er ti DJ ku
PIRAT
Satu lag E S CAFE R E i semua café unik di M STO & BA ya a R atau ou ng ada baik pe nado, yaitu Pira tdoor b ra b o ta ernuans n maup tes Café. Sesu dengan ai un a la beberap ut, pengunjun bajak laut. Sela ornament hia namanya, g s a berkons barang berup yang datang la in posisinya yan an interior ep resto a perlen n g s u n g disam g dekat co cok u gkapan indoor o bu n lainnya tuk keluarga, m utdoor. Set up di kapal laut.La t dengan d n untuk a iterapkan kons eeting kantor a meja yang apik tai satu, cara res ep Cafe tau aris sehingg epsi pern an Ta a ikahan a man yang juga sosialita. Di ba g tau aca s e ra Ulang ring digunak ian an Tahun.
C LOU D
Cloud 9 9 Club, te menjadi tempa m t dan lua pat in sering m hangout paling r negeri . Sebut enggelar even ramai di Mana manggu sa t d n Monica g disini. Ar tis- ja Michael Lea per formance a o. Berkonsep , a r rn yang se Glen Friedly, Ju r tis lain yang pe s to Rock yan tis dalam b g d DJ dari elumnya berna ika, Raisa dan rnah tampil sem juga pernah dalam d sebagain ma Sco is menam re! ini ju an luar ya. Sela al Agnes n p g terdapa ung hingga 80 egeri. Tempatn a sering mend in itu, Cloud9 a t 0 y Cloud9 beberapa meja orang. Di bag a cukup nyam tangkan a ia berada n dan b b n il li d a e rd pa di lanta i 2 Man yang bisa digu n pintu masuk isa nakan p ado Tow ara tam n Square unya. .
D› CLU
Berada B RE STO d untuk p i kawasan Meg a a mengan ra hangouters. mas, D›Club m d S terdapa alkan suasana elain memiliki enawarkan kon t s ru o meja un tempat mirip d utdoor yang n ang indoor, te ep berbeda yaman. tuk para ermaga mpat in menikm D i k p i a e s y ngun alah u yan a tak jauh ti indahnya telu jung. Dari temp g diatasnya be satu sisinya rj a pilihan tedari situ. Disisi k Manado dan t ini para hang ejer meja la k o ditempa mpat bagi yan innya berdiri te apal-kapal yan uters bisa g butuh t ini. g n privasi. da -tenda yan ditambatkan g Nuansa alam sa bisa menjadi ngat tera sa
18
Enterpreanur
Kedai Kopi Baba Budan
Terinspirasi dari Hikayat Seorang Pramusaji Alkisah di sebuah kerajaan di Arab, bekerjalah seorang pramusaji yang mengantarkan kopi untuk keluarga kerajaan. Pria itu bernama Baba Budangiri. Selama bekerja pria ini diliputi rasa penasaran karena melihat keluarga kerajaan sangat menikmati kopi yang dibawanya setiap hari. Suatu waktu ia coba mencicipi rasa kopi yang seharusnya diantarkan untuk raja. Ia kaget ternyata minuman itu nikmat sekali. Dalam benaknya seharusnya minuman senikmat ini harus dinikmati semua orang. Dia pun akhirnya memutuskan untuk mengambil tujuh jenis biji kopi di gudang penyimpanan dan membawanya ke Eropa.
Budan sebagai merek usahanya. Kedai kopinya memang berbeda dengan jejeran warung kopi di sepanjang Jalan Roda. Kedai kopi Baba Budan ini menyediakan sembilan jenis kopi Arabica dari berbagai daerah. Sebut saja kopi Arabica Medan, kopi Arabica Danau Toba, kopi Arabica Sumatera, kopi Arabica Aceh Gayo, kopi Arabica Bali Kintamani, kopi Arabica Mandailing, kopi Arabica Yirghaffe , kopi Arabica Brasil Santos, dan tentunya kopi lokal Arabica Kotamobagu.
Dia kemudian mengembang-biakkannya di sana. Usahanya berhasil. Banyak orang yang memuji cita rasa kopi yang dihasilkan. Akhirnya terkenal di seluruh dunia. Harapannya menjadikan kopi nikmat ini bisa dinikmati oleh semua orang berhasil. Kopi bisa dinikmati semua kalangan.
Untuk menikmati segelas kopi di kedai kopi Baba Budan, anda tidak perlu merogoh kocek terlalu banyak. Harga yang ditawarkan relatif murah, hanya Rp12.000 untuk setiap cangkirnya. Harga ini tentu jauh berbeda jika anda menikmatinya di hotel-hotel berbintang. Itupun tidak semua jenis kopi tersedia. Berdasarkan amatan tim Expose Manado, hanya Kedai kopi Baba Budan yang menyediakan varian kopi yang lebih variatif di Manado.
Hikayat ini dituturkan Dante (24) kepada tim Expose Manado ketika mengunjungi kedai kopi miliknya. Menurutnya, hikayat ini menjadi motivasi bagi dirinya untuk memulai usaha kedai kopi. Ia juga akhirnya memilih nama Baba
“Beberapa pengunjung mengatakan bahwa kami cukup berani membuka bisnis ini. Tapi bagi saya inilah kesempatan untuk mengenalkan berbagai jenis kopi bagi penikmat kopi di Manado. Inilah spirit dari hikayat Baba Budan
E X P O S E M A G A z i n e
yang saya ceritakan tadi,” tutur Dante sambil tersenyum. Usaha yang dibangun Dante di awal tahun 2015 ini pun mulai kelihatan hasilya. Setiap hari kedai ini ramai dikunjungi. Dalam sehari hampir 100 cangkir kopi terjual. Penikmatnya juga datang dari berbagai kalangan. Kedai kopi ini buka dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 21.00 setiap harinya. Tapi terkadang sampai larut malam jika pengunjungnya masih betah. “Hampir setiap hari saya menyempatkan diri untuk mampir ke sini. Terus terang, baru di sini saya bisa menikmati rasa kopi yang berbeda-beda,” tutur Kaka yang berjumpa tim Expose Manado di kedai kopi ini. Untuk pengembangan usahanya, Dante pun berniat untuk menambah varian kopi di kedainya. Beberapa pelanggan yang mengerti kopi juga mulai memesan jenis kopi lain seperti Kopi luwak. Harapan Dante di awal merintis usahanya untuk menyajikan berbagai jenis kopi nikmat bagi masyarakat Manado pun kini bersambut. Mirip usaha Baba Budangiri yang memperkenalkan nikmatnya kopi di Eropa dan berakhir sukses.(yhb)
Destination
19
E X P O S E M A G A z i n e
20
Destination
2
3
4
1 Macaca Nigra 2 Cagar Alam Tangkoko 3 Tarsius 4 E X P O S E E X P O S E M A G A z i n e
Green Viper the pride of an identity
Cagar Alam Tangkoko. Orang yang pernah mengetahuinya pasti akan teringat monyet terkecil di dunia: Tarsius. Ya, Tarsius identik dengan Tangkoko. Tapi bukan hanya Tarsius saja hewan langka yang hidup di kawasan hutan yang berbatasan langsung dengan pantai Selat Lembeh di Bitung itu. Maskot andalan cagar alam ini memang Tarsius, tapi ada juga Yaki. Yaki atau Macaca Nigra, memiliki keunikan khas. Kepala hitam berjambul, bulu di sekujur tubuh hitam. Moncong lebih menonjol dan kulit di sekitar penis berwarna merah. Untuk betina, sangat mencolok karena pantat berwarna merah menyala. Yaki banyak tersebar di hutan primer dan hutan lindung di Sulut, namun paling banyak ditemui di Cagar Alam Tangkoko. Populasi Yaki makin menurun setiap tahun karena
Destination
21
5 7
6
8
ancaman perburuan untuk dikonsumsi oleh sebagian masyarakat di Minahasa.
Burung Rangkong (Rhyti Tceras Cassidix) , dan satwa lainnya.
Antje Engelheardt, peneliti dari Macaca Nigra Project yang berbasis di Tangkoko, mengatakan, populasi Macaca Nigra di habitat asli hanya 5.000 ekor, dan 2.000 di antaranya di Cagar Alam Tangkoko. Dilaporkan juga, di seluruh dunia, Macaca ada 23 spesies. Tujuh spesies berada di Indonesia, yakni di Sulawesi. Khusus Macaca Nigra hanya di Sulut.
Cagar Alam Tangkoko Batuangus secara administratif terletak di kecamatan Bitung Utara. Kawasan ini diperuntukan bagi perlindungan Kera, Maleo, Tarsius, dan lainnya. Adapun di dalam kawasan ini terdapat Taman Wisata Batuputih dan Taman Wisata Alam Batuangus.
Selain kedua hewan langka itu, Cagar Alam Tangkoko merupakan tempat hidup satwa endemik Sulawesi lainnya. Jenis satwa yang terdapat di dalam cagar alam ini diantaranya adalah Kera Hitam Sulawesi (Macaca Tongkeana), Kus-kus (Phalanger Ursinus), Babi Hutan, Rusa (Cervus timorensis), Burung Maleo (Macrocephalon Maleo),
Luas cagar alam ini 3.196 Ha dan telah menjadi tempat datangnya banyak peneliti satwa dari seluruh dunia. Keanekaragaman hayatinya termasuk burung Manguni (Otus Manadensis) yang menjadi simbol daerah Minahasa, Kuskus Beruang (Ailurops Ursinus), Kuskus Kerdil (Strigocuscus Celebensis), dan Kangkareng (Penelopides Exarrhatus), Musang Coklat (Macrogalidia musschenbroeki), dan Elang Laut (Haliaeetus
Leucogaster). Total satwa konservasi ini adalah 26 jenis mamalia, 180 jenis burung, 15 jenis reptil, dan masih banyak lagi. Hutan hujan pegunungan yang terdapat di kawasan ini didominasi oleh vegetasi Pohon Beringin (Ficus spp), Aras (Duabanga Meluccana), dan Nantu (Palaquim Obtusifolium). Sedangkan pada hutan lumut dapat ditemui Bunga Edelweis (Anaphalis Javanicum), dan Kantong Semar (Nephentes Gynamphoru). Anda yang doyan bertualang dengan alam yang sedikit menantang, sambil menikmati satwan yang kadang-kadang Anda lihat, Cagar Alam Tangkoko menjadi salah satu referensi. Untuk menjangkaunya, dari Manado jaraknya kira-kira 60 kilometer yang boleh ditempuh dengan kendaraan selama 1,5-2 jam.(ink)
9
5 Dwarf King Fisher 6 Lilac Cheeked Kingfisher 7 Green Backed Pitta Celebensis 8 Red Knobbed Bill 9 Pitta Celebensis
E X P O S E M A G A z i n e
22
Bussines Report
New Good Day Club Marina Plaza
Desain Interior Eksklusif, Harga Murah Meriah 2
Anda mungkin sering bingung menentukan tempat hangout yang pas dengan situasi hati. Banyak bertebaran di Manado, tapi New Good Day Club hadir dengan fasilitas yang tak kalah dengan tempat hangout lainnya. Berlokasi di belakang Kawasan Marina Plaza yang berhadapan langsung dengan Pantai Manado menjadikan club ini tampil eksotik dengan panorama pantai di malam hari. Daya tarik New Good Day Club ini bukan hanya karena letaknya yang stategis dan aman, namun juga desain interiornya, dan dilengkapi dengan fasilitas VIP room karaoke yang sangat pas bila Anda ingin menghabiskan weekend bersama keluarga, kerabat, maupun sahabat. Untuk harga tak perlu khawatir. Yang pasti murah meriah, hingga bisa dijangkau oleh kawula muda sekalipun. “Pengunjung yang datang ke sini pasti akan merasa senang, karena selain penampilan live music yang berkualitas, desain interior ekslusif, sistem lighting
E X P O S E E X P O S E M A G A z i n e
the pride of an identity
Bussines Report
1
yang canggih, full AC, juga dengan harga yang terjangkau,” ujar Hendra Stephen Gerung, Manager New Good Day Club. Gedung dengan tiga lantai ini memiliki konsep berbeda di tiap lantainya. Lantai 1 digunakan sebagai kantor, di lantai 2 Anda dapat menikmati sajian makanan dan minuman di bartender serta penampilan live music dari artis lokal dari jam 2 siang hingga 9 malam, dan lantai 3 adalah VIP room karaoke yang menjadi top brand di tempat ini. Sekadar info, Hendra mengakui bahwa untuk desain interiornya diadopsi langsung dari desain interior luar negeri. Tak heran bila Anda akan sedikit tercengang dan timbul berbagai pertanyaan (dengan desain interior). Ditambah dengan sarana penunjang yang lain, seperti letaknya yang strategis dan area parkiran yang luas. Untuk VIP Room terkecilnya bisa muat hingga 10 orang, dan
3
4
5
6
Spesial VIP Room bisa menampung hingga 20 orang. Fasilitas room-nya pun pasti yang oke punya. Dilengkapi dengan TV LED 32”, Sound System dan Lighting System yang canggih, Dual Remote, Full AC, dan sofa empuk, Anda dijamin pasti ketagihan untuk datang ke tempat ini lagi “Dengan jumlah keseluruhan mencapai 23 orang karyawan, sudah pasti New Good Day akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap pengunjung, meski dikatakan umur kami barulah setahun sejak 16 September 2014 kemarin,” kata Hendra. Jangan sampai terlewatkan juga promo harga khusus untuk setiap pembelian aneka minuman dan makanan pelengkap karaoke Anda dengan paket Rp5 juta ke atas, Anda bisa dapatkan Free Room Karaoke hingga 5 jam, dengan jam operasional dimulai dari jam 2 siang sampai pukul 3 dini hari. Dan, jadikan New Good Day Club sebagai tempat hangout favorit Anda.(Lily)
23
1. Live Music yang digelar setiap malamnya 2 Hendra Gerung, Manager New God Day 3 Special VIP Room 4 Hall Room 5 Bar dengan desain futuristik 6 Suasana New Good Day E X P O S E M A G A z i n e
24
Figure
Hendra Stephen Gerung
From Room Boy to Manager Wajah lelaki yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi para hangouters. Kenapa? Pria tampan berdarah Minahasa yang memiliki nama lengkap Hendra Gideon Stephen Gerung ini telah banyak melewati manis pahit perjuangan hidup sebagai pekerja entertainment. Dia kini dipercayakan sebagai Manager New Good Day Club Manado. Tak sederhana perjalanan karir yang dilalui oleh ayah dari Debora dan Javiano Gerung ini. Ia memulai karirnya sebagai room boy sejumlah hotel di Manado. Selanjutnya dia merambah dunia entertainment dengan menjadi master of ceremony (MC) dan penyanyi, hingga akhirnya menghantarkan dia sampai pada posisi manager di beberapa hotel dan tempat hangout. Suami dari Mieske Wongkar ini lahir di Manado, 13 September 1977. Semasa sekolahnya dulu, ia sudah memperlihatkan beberapa prestasi gemilang. Sosok pemimpin sudah ditunjukkan sejak ia menjabat sebagai Ketua Generasi Pecinta Alam (Gempala) SMA Negeri 5 Manado. Tak hanya itu saja, kecerdasan, kesabaran dan keuletan yang dimiliki Hendra pantas untuk dijadikan teladan. Terbukti ketika meraih Juara 1 dalam Tim Napak Tilas Jejak Petualangan seluruh SMA se-Sulut dan Juara 2 Lomba Cerita Rakyat se-Sulut. Kesungguhan belajarnya dia tunjukkan hingga mengenyam pendidikan di Akademi Pariwisata Manado.
E X P O S E E X P O S E
M A G A z i n e
the pride of an identity
BIODATA
Hendra juga aktif dalam kegiatan musik kampus dan grup band “Rock Of Ages”. Berbekal jiwa petualang dan senimannya hingga ia sukses menjadi manager di beberapa tempat yang cukup ternama di Manado. Alasan Hendra kenapa lebih suka memilih berpindah-pindah tempat kerja simpel saja. “Karena saya ingin merasakan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda dalam setiap petualangan kehidupan,” katanya. Baginya, kepercayaan adalah modal utama. “Karena dari kepercayaan tersebutlah akan timbul ide dan gagasan untuk menjadikan diri kreatif untuk mencapai hasil terbaik atas kepercayaan yang diberikan pada kita,” ucapnya. Soal berkarir, dia pun berpesan kepada para kawula agar menekuni salah satu bidang yang dicintai, karena dari hal tersebut akan membentuk sebuah karakter untuk masa depan gemilang, seperti yang telah dia raih saat ini. (Lily)
Nama Lengkap Hendra Gideon Stephen Gerung Tempat dan Tanggal Lahir Manado, 13 September 1977 Istri Mieske Wongkar (35) Anak Debora Gerung (16) Javiano Gerung (7) Pendidikan Terakhir Akademi Pariwisata Manado Tahun 19951998 Karir 2000-2008 Master Of Ceremony (MC)dan penyanyi di Ranotana Café Grand Puri, Sunrise Café, dan Music Café Shopping Centre Manager Blue Sea Manager Nikita Pub & Resto Musik Kampus & Band Karir 2008-2015 Manager R n R Club Hotel Nalendra Bitung Manager Laguna Executif Club Manager Pelangi Café Manager Cassanova Group Manager Las Vegas Club Manager New Good Day Club (sekarang) Karir Tambahan Room Boy Hotel Sahid Kawanua dan hotel-hotel melati lainnya
She Siapa sih yang tak kenal sosok berparas cantik dengan kulit yang exotic khas kepulauan ini? Ya, dia adalah Gresya Amanda Maaliwuga. Gadis kelahiran Ternate ini sangat bersyukur dan bangga bisa menjadi wakil Sulawesi Utara di ajang Putri Indonesia 2015. “Ini adalah sebuah prestasi yang sangat membanggakan,“ ujarnya. Meski sebelumnya ia pernah beberapa kali meraih prestasi gemilang: di antaranya Harapan 1 Lumimuut Minsel 2014 dan Putri Indonesia Sulawesi Utara 2014, namun tetap saja ia merasa perlu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Baginya, tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan yang sama sepertinya. Makanya, dia sangat memaksimalkan apa yang diberikan Tuhan padanya.
Runner Up 2 Putri Indonesia 2015 ini mengatakan, dengan adanya ajang Putri Indonesia ini dia bisa menunjukkan bakat dan potensi dalam diri. Dia mengaku ingin menjadi motivator dan berkat bagi wanita Indonesia terutama anak muda, agar bisa berprestasi dan mempunyai masa depan yang lebih baik. “Saya ingin membantu pemerintah dalam dunia pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Saya ingin negara kita menjadi negara yang maju seperti negara lain,” jelasnya. Berbicara mengenai pendidikan, bungsu dari pasangan Simon Maaliwuga dan Sofitje Lasano ini mengaku tak ada kekhawatiran untuk pendidikannya terkait kesibukannya menjalankan tugasnya sebagai Putri Indonesia dan menetap sementara di Jakarta. Sementara waktu ia memilih
25
mengambil cuti kuliah dari Fakultas Manajemen di STIE Eben Haezer Manado dan akan melanjutkan kembali setelah tugasnya selesai. Pribadinya yang ramah, akhirnya mengantarkan Ge—sapaannya—dinobatkan sebagai Putri Indonesia Pariwisata 2015, dan akan mewakili Indonesia untuk berkompetisi di ajang Miss Supranational di Polandia pada November nanti yang akan diikuti 80 negara. Tentu saja bukan hanya sekadar persiapan seperti sebelum-sebelumnya, harus ada persiapan khusus untuk mentalnya. “It’s a big competition, so I must prepare my self, do my best to make Indonesia proud of me,“ ucapnya dengan penuh semangat.
“Kita bisa mengukir prestasi dan mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih layak. Saya meyakini bahwa masa depan seseorang ditentukan dari apa yang dia lakukan dan dipikirkan dari hari ini,” katanya. Itulah yang menjadi alasan kenapa Gresya begitu ingin menjadikan dirinya sebagai role model bagi perempuan Indonesia lainnya, agar mereka punya patokan di masa depannya kelak. Katanya, hidup hanya sekali, manfaatkan masa muda kita dengan hal yang positif dan mari mengukir prestasi. “Kelak ketika kita tua nanti, yang akan dikenang orang adalah apa yang dilakukan di masa muda kita. So, jika kita ingin dikenang dengan hal yang baik, maka lakukanlah hal yang positif, dan baik tentunya,” ujar Gresya. (Lily)
E X P O S E M A G A z i n e
26
Event
Bank Indonesia Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara.
SULUT Banking Expo 2015 menyedot perhatian khalayak Sulawesi Utara. Tidak saja menampilkan produk perbankan dan perusahaan pembiayaan, namun juga menunjukkan sejumlah kreasi kelompok binaan perusahaan bank di Sulut melalui program corporate social responsibility (CSR) mereka. Sejak sore di 6 Agustus 2015 lalu, area dalam gedung Manado Town Square (Mantos) penuh sesak pengunjung. Kondisi yang memang kerap terjadi di Mantos tersebut, sore itu Nampak agak beda. Berbagai ornamen bergelantungan dan menempel di stand-stand yang berdiri memenuhi seluruh area atrium E X P O S E M A G A z i n e M A G A z i n e
dan koridor dalam Mantos. Rupa-rupa produk perbankan jelas terlihat dari ornamen itu. Beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan Bank Indonesia di Sulut Banking Expo 2015 itu menyemarakkan suasana jelang pembukaan. Di antaranya kompetisi edukatif antarpelajar seperti cerdas cermat dan melukis tingkat pelajar SMA, serta sosialisasi program perbankan dari masingmasing bank dan Usaha Mikro Menengah dan Kecil (UMKM) yang turut berpartisipasi dalam event tersebut. Dekorasi masing-masing stand dari tiap perwakilan bank yang tampak elegan
27
Event ditambah dengan karyawan-karyawati yang tampan dan cantik, membuat programprogram perbankan semakin diburu pengunjung Mantos.
1
Bukan itu saja, ada beberapa stand UMKM lainnya yang cukup mengalihkan perhatian, yaitu stand dari Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Wilayah Sulawesi Utara. Stand ini menampilkan berbagai hasil kreasi para narapidana yang menjadi warga binaan mereka. Menurut Junaidi Maskromo, S.HI, salah satu pegawai Kemenkumham bahwa hasil karya para napi itu dikerjakan hanya dalam kurun waktu beberapa pekan saja. Seperti miniatur kapal penumpang yang dikerjakan oleh beberapa orang napi yang selesai hanya dalam kurun waktu sepekan. “Biasanya program olah kreasi ini dimulai dari pagi hari dan berakhir di sore hari, malamnya dipergunakan mereka untuk beristirahat. Hal ini kami lakukan agar mereka memiliki aktifitas lainnya bermanfaat lainnya yang nantinya dapat digunakan mereka ketika kembali lagi ke masyarakat,” jelas Jun. Masih di tempat yang sama, bersebelahan dengan stand Kemenkumham Sulut, juga terdapat stand pameran tentang bahaya dan dampak narkoba dalam tubuh oleh Kementerian Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Sulawesi Utara. Tak kalah menariknya, stand ini juga menampilkan berbagai macam tumbuhan, obat-obatan serta alat-alat yang sering digunakan untuk mengkonsumsi narkotika. Penjelasan demi penjelasan tentang cara menggunakan aneka ragam narkotika diuraikan secara detil oleh Melky Tuankotta, SE, Kepala Seksi Pencegahan Dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Sulut. Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar segera melakukan penyembuhan dengan cara datang ke rumah rehabilitasi bagi siapa saja yang diketahui telah menggunakan ataupun kecanduan narkoba, tak perlu khawatir karena tidak akan dipungut biaya sepeserpun. Opening yang berdurasi dua jam itu cukup membuat merinding dengan aksi-aksi mengharukan Tim Nyong dan Noni Sulut yang turut serta memainkan alat musik tradisional kolintang. Mereka juga melakonkan beberapa
2
tarian khas daerah Minahasa untuk menyambut kedatangan Wali Kota Manado Dr. G.S Vicky Lumentut, SH, M.Si, D.E.A, Pimpinan Bank Indonesia Peter Jacobs, serta jajaran Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara yang membuka acara Banking Expo tersebut. Peter Jacobs dalam sambutan pembukaan Sulut Banking Expo 2015 mengungkapkan, agenda tahunan perbankan itu terbukti menjadi pilar kekuatan ekonomi hingga mampu menjadi pusat perhatian dari target penggunaan berbagai pihak sektor usaha dan masyarakat. “Sebuah prestasi bagi kami, di mana pertumbuhan ekonomi Sulut pada satu dasawarsa lebih tinggi sekira 6,31% dibanding pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional sekira 5,05%. Pada triwulan kedua 2015 mencapai 6,41 % meski dengan pertumbuhan ekonomi yang lesu, dan pada triwulan ketiga 2015 pertumbuhan ekonomi Sulut diperkirakan akan mengalami akselerasi
Diharapkan Banking Expo ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dunia perbankan kepada masyarakat umum dan menjadi wadah sinergitas para pihak dalam membangun perekonomian di bumi Nyiur Melambai tercinta ini 1 Peresmian dibukanya Acara Sulut Banking Expo 2015 2 Tarian Penyambutan 3 Aktivitas Nasabah Foto - foto : Mardhan Ramli
3
dengan tingkat pertumbuhan mencapai 6,46%,“ jelas Peter. Opening Ceremony itu dirangkaikan dengan Kick Off Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Sulawesi Utara. Petisi Komitmen Bersama antara BI, Pemerintah Propinsi Sulut dan Manado, ditandatangani. “Diharapkan Banking Expo ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dunia perbankan kepada masyarakat umum, dan menjadi wadah sinergitas para pihak dalam membangun perekonomian di bumi Nyiur Melambai tercinta ini,“ tandas Peter. Acara ini juga turut dimeriahkan oleh grup band lokal yang cukup tersohor di Bumi Nyiur Melambai, yaitu The Uncle Project. Aksi panggung mereka yang selalu perfect seolah membuat para pengunjung bagai tersihir hingga bibir mereka pasti mengikuti setiap lagu yang dinyanyikan vokalisnya.(Lily) E X P O S E M A G A z i n e
28
Destination
Gunung Soputan
Pesona The Black Sand Mountain Foto-Foto : Sandy Takarendengan
2
Setelah dua hari sebelumnya mengatur rencana, Rabu (16/09) pukul 10 pagi, saya dan empat orang teman memulai perjalanan ke Gunung Soputan, salah satu gunung teraktif di Indonesia. Gunung ini berjarak 50 Km sebelah barat daya Kota Manado. Kami sebenarnya bukan sejatinya petualang. Tapi sesekali kami mengambil waktu untuk menikmati indahnya alam, menjauh dari kepenatan kota dan merelaksasi pikiran yang terus menerus dijejali beban pekerjaan. Bagi kami, kembali ke alam adalah obat mujarab untuk menyegarkan jiwa dan pikiran. Hampir dua jam lamanya kami menghabiskan waktu dalam perjalanan menuju Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa. Desa Tonsewer
E X P O S E E X P O S E M A G A z i n e
the pride of an identity
adalah salah satu entry point pendakian Gunung Soputan. Jalur pendakian melalui Desa Tonsewer terbilang agak ringan dan tidak terlalu terjal dibandingkan entry point pendakian lainnya. Untuk mencapai Desa Tonsewer kami menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Manado melalui Kawangkoan. Tapi jika Anda ingin menggunakan kendaraan umum, Anda bisa mulai dari Zero Point (titik nol Kota Manado) dengan menggunakan angkutan kota rute Wanea–Samrat dan turun di terminal Karombasan. Dari sana Anda bisa melanjutkan dengan bus tujuan Langowan dan turun di Desa Tonsewer. Matahari tepat di atas kepala ketika kami tiba di Desa Tonsewer. Kami pun memilih untuk
Destination
29 4
3
Saya terpanggil untuk ikut menjaga kelestarian alam. Saya senang bertemu para pendaki. Saya berharap kita semua akan menjaganya bersama. Base Camp Pinus Satu. Di pos ini kami di sambut dengan tulisan “Selamat Datang di Gunung Soputan” yang ditulis di dua lembar papan dengan cat warna merah. Udara di sini segar. Gemerisik angin yang berhembus di antara pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi meluluhlantakkan rasa lelah yang mendera dalam perjalanan tadi. Tempat ini memang biasanya dijadikan tempat beristirahat sementara para pendaki. Baik yang baru saja tiba seperti kami ataupun pendaki yang akan turun.
1 memarkirkan kendaraan kami di salah satu rumah warga. Sebelum memulai pendakian, kami kembali melakukan persiapan kecil sambil mengecek perlengkapan yang kami bawa. Jangan sampai ada yang tertinggal dan akan merepotkan nantinya. Setelah berdoa kami mulai berjalan kaki mengikuti jalur pendakian. Hampir satu jam lamanya menapaki jalur panjang dan menanjak sampai akhirnya tiba di Pos I atau biasa disebut para pendaki dengan sebutan
Di tempat ini, kami bertemu dengan Bapak Andri Mondow, warga asli Desa Pinabetengan yang kesehariannya menjaga tempat ini. Kami pun terlibat perbincangan menarik dengan lelaki bertubuh gempal ini seputar keadaan Gunung Soputan. Menurutnya, sudah dua tahun dia dengan sukarela menjaga pintu masuk Gunung Soputan ini. Baginya, Gunung Soputan telah menjadi bagian dari kehidupannya. “Saya terpanggil untuk ikut menjaga kelestarian alam. Saya senang bertemu para pendaki. Saya berharap kita semua akan menjaganya bersama,” tuturnya. Dengan bantuan dan kordinasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa serta
Komunitas Pencinta Alam Langowan (KAPALANG), Pak Andri turut menjaga keamanan serta ketertiban di seputaran Base Camp. Walaupun tidak diupah, ia tetap konsisten dengan pekerjaannya tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Pak Andri memilih bercocok tanam dan hasilnya dijualnya ke pasar. Tak jarang juga para pendaki dengan sukarela memberi sumbangan ala kadarnya berupa uang ataupun sisa logistik yang sudah tidak terpakai.
1 Gunung Soputan 2 Pintu Masuk Pinus 2 3 Pinus 2 atau Base Camp 2 4 Andri Mondow
Kami hampir saja terlarut dalam perbincangan dengan Pak Andri. Saya akhirnya tersadar dan mengingatkan teman-teman kalau kami harus kembali melanjutkan perjalanan. Tujuan kami selanjutnya adalah pos dua atau Base Camp Dua. Tempat biasanya para pendaki mendirikan tenda untuk bermalam. Butuh waktu 45 menit menapaki jalan menanjak untuk mencapai tempat ini. Suasananya pun hampir sama dengan Pos Satu. Pohon-pohon pinus berdiri berjejeran. Hanya saja tempat ini lebih luas dan terbuka. Suhunya pun lebih dingin dibandingkan di Pos Satu. Maklum posisinya juga jauh lebih tinggi. Sesampainya di tempat ini, kami memutuskan untuk segera mendirikan tenda. Ransel dan semua perlengkapan yang kami bawa E X P O S E M A G A z i n e
30
Destination
5
6
7 Tak jauh di depannya terhampar luas ladang rerumputan. Dari sana terlihat sebuah gunung kecil yang biasanya disebut Anak Gunung Soputan. dikumpulkan di satu tempat. Area yang kami pilih untuk mendirikan tenda langsung dibersihkan dan mulai bekerja memasang tenda setelahnya. Tak butuh waktu lama bagi kami menyiapkan tempat beristirahat untuk nanti malam. Setelah semuanya selesai dan beristirahat sejenak, kami melanjutkan perjalanan ke salah satu spot yang biasa disebut dengan Panorama. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk mencapainya. Di tempat inilah para pendaki biasanya menikmati keindahan Gunung Soputan yang megah. Pemandangan yang luar biasa bak lukisan 3 dimensi yang mengagumkan. Tak terasa waktupun begitu cepat berlalu. Waktu kini menunjukkan pukul 7 malam. Angin mulai bertiup kencang. Suhu dingin yang menusuk memaksa kami harus kembali ke Base Camp. Saya menyiapkan api unggun kecil untuk penghangat tubuh yang semakin kaku. Sedangkan yang lain menyiapkan makan malam. Setelah makan kami memilih untuk beristirahat karena rencananya pagi hari kami akan melanjutkan perjalanan ke gunung E X P O S E E X P O S E
yang memiliki ketinggian 1.783,7 meter di atas permukaan laut ini. Pendakian Anak Gunung Soputan. Dingin malam tersisa menusuk tulang. Matahari pun masih enggan menampakkan wujudnya. Tapi kicau burung ramai bersahutan seakan mengabarkan pagi menjelang. Kami pun mulai mempersiapkan diri untuk pendakian. Setelah sarapan kami bergegas. Jalur yang kami lalui kali ini cukup menantang dan memacu adrenalin. Apalagi saat pendakian ini, gunung dalam status siaga. Semangat kami begitu besar dan tak ciut nyali sedikitpun. Hanya saja kami butuh kehatihatian yang ekstra dalam perjalanan ini. Kami melalui jalur trekking melewati sekumpulan batu hitam yang biasa di sebut batu angus. Batu-batu hitam ini hasil dari erupsi Gunung
the pride of an identity M A G A z i n e
Soputan. Tak jauh di depannya terhampar luas ladang rerumputan. Dari sana terlihat sebuah gunung kecil yang biasanya disebut Anak Gunung Soputan.
5
Untuk mencapai Anak Gunung Soputan, kami masih harus melewati ladang pasir hitam yang menanjak. Lebih dari satu jam kami bersusah payah mendaki gunung berpasir ini. Sampai akhirnya kami tiba di puncak Anak Gunung Soputan. Dari sinilah kami bisa melihat menawannya Gunung Soputan dari jarak terdekat. Sepanjang mata memandang, tidak ada tumbuhan apapun di atas sana selain padang pasir hitam dan bebatuan vulkanik. Sayangnya karena Gunung Soputan dalam status siaga, kami tidak bisa mencapai puncak tertingginya. Tak mengapa, dari sini pun kami sudah bisa menikmati indahnya ciptaan Tuhan ini dan berkesempatan mendokumentasikan pesona The Black Sand Mountain.(Sandy)
The Black Sand Mountain
Suasana pagi hari di Soputan 6
7 Penulis
Destination
31
Sisi Lain Aktifitas Pendaki Gunung Soputan
Tradisi Tujuh Belasan
di Pinus Dua
Hampir setiap tahunnya di gunung Soputan diadakan upacara pengibaran bendera berkaitan dengan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Seperti halnya ditahun ini upacara diprakarsai oleh Forum Komunikasi Pecinta Alam (FKPA) Sulawesi Utara. Saya dari Expose Manado berkesempatan ikut serta dalam perayaan yang dirangkaikan dengan kegiatan Musyawarah Besar FKPA.
selama ini terlibat aktif dalam pelestarian kawasan Gunung Soputan. Beredarnya kabar bahwa gunung Soputan ini akan dijadikan Kawasan Wisata Alam yang meniru obyek wisata alam Gunung Mahameru oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa. Oleh sebab itu Komunitas Pencita Alam Langowan (KAPALANG) berupaya keras untuk tetap menjaga kelestariannya.
Meski demikian, upacara tetap berlangsung dengan khidmat.
Saya bergabung bersama 6 orang dari kelompok ormas OI Manado melakukan pendakian melalui entry point desa Pinabetengan. Sebelum melakukan pendakian kami melapor ke Hukum Tua desa setempat sekaligus menitip kendaraan disana. Bersamaan dengan kami, bergabung juga Mahasiswa Pecinta Alam (MPA) BUMI Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, Mahasiswa Pecinta Alam Bebas (MPAB) Jishu Universitas Teknologi Sulawesi Utara (UTSU)
Setelah melakukan pendataan dan pemeriksaan barang bawaan, kami akhirnya melanjutkan perjalanan ke Base Camp Dua atau Pinus Dua. Tepat jam setengah sembilan malam kami tiba di basecamp tersebut. Alunan lagu Reggae Bob Marley, Iwan Fals, Slank bahkan Pop Manado menyambut kedatangan kami. Takjub melihat keramaian di basecamp itu. Ratusan tenda warna-warni berdiri disana. Kami pun akhirnya kebagian lokasi di ujung jalan menuju gunung anak Soputan.
Diakui oleh Steven Sumolang , selaku Sekretari FKPA Sulut, bahwa agenda upacara bendera 17 Agustus ini memang sudah menjadi agenda rutin tahunan, dan biasanya berpindah-pindah tempat, tapi tetap fokus pada kawasan alam bebas. Hal serupa juga dibenarkan oleh Yuri Sigarlaki (Mantan Ketua FKPA Sulut),
Pendakian dimulai dengan menyusuri jalan setapak yang biasa disebut dengan jalan Roda. Setelah kurang lebih 2 jam melakukan pendakian, sampailah kami di basecamp pinus satu gunung Soputan. Di sini kami di data dan diperiksa barang bawaan oleh Komunitas Pencita Alam Langowan (KAPALANG) yang
Dini hari, matahari masih jauh dari peraduan, tapi suara gaduh gladi resik pelaksanaan upacara mulai terdengar. Panitia pelaksanaan upacara menghimbau agar semua berkumpul di lokasi pelaksanaan upacara bendera. Upacara kali ini memang tak semeriah tahun kemarin, hanya dihadiri sekira 700 pendaki dari se-Sulut.
“Bertepatan tanggal 17 Agustus kali ini jatuhnya di hari Senin, jadinya cukup banyak pendaki yang berstatus pelajar yang memilih untuk turun duluan dikarenakan bertepatan jadwal masuk sekolah dan kuliah, “tutur Jimmy Tabaluyan selaku Koordinator Pelaksana Upacara Bendera.
“Agenda tahunan seperti ini sudah menjadi program rutin kami sebagai manifestasi wujud cinta tanah air kami, kita belum bias dikatakan merdeka bila belum mencintai alam kita sendiri, “jelasnya. Setelah selesai seluruh rangkaian upacara bendera, kami kembali ke tenda masingmasing dan bersiap untuk turun kembali pulang. Perjalanan yang cukup melelahkan tapi membanggakan. (Lily) E X P O S E M A G A z i n e
32
Adv
Jl, Kol. Sugiono no. 21 Manado 95122 - Sulawesi Utara p : +62 431 858888 f : +62 431 856888 E X M A G A z i n e
Dalam rilis yang dikeluarkan oleh Tourism Watch Magazine, Kota Manado menjadi salah satu kota terpopuler untuk tujuan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia. Manado berada dalam daftar bersama Jakarta, Bali, Bandung, Jogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Prestasi ini tidak terlepas dari suksesnya kegiatan bertaraf nasional dan internasional yang digelar disini. Sebut saja, World Ocean Summit - Coral Triangle Initiative (WOC-CTI), Senior Official Meeting ASEAN, ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF DIREX), World Coral Reef Confrence
(WCRC). Selain itu, pesona alam yang dimiliki ikut menggerakkan para penggiat untuk melaksanakan berbagai kegiatannya disini. Sebagai kota jasa modern, Manado terus berbenah. Investasi di bidang infrastuktur patut diacungkan jempol. Gedung-gedung seperti pusat perbelanjaan, convention centre, hotel dan infrastruktur pariwisata dibangun dan dikembangkan. Kemajuan di bidang infrastuktur ini tak lepas dari usaha Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Manado menjadikan Manado sebagai salah satu kota tujuan wisata yang menyenangkan.
Melihat perkembangan dan peluang yang dimiliki kota Manado, Sparks Hotel, Hotel berjaringan yang berada dalam naungan Hotel International Management (HIM) ikut melebarkan sayapnya ke daerah ini. Menurut Adin Jumiadi, General Manager Sparks Hotel Manado, alasan utama hadirnya Spark Hotel di sini karena daerah ini memiliki potensi wisata luar biasa dengan pertumbuhan angka kunjungan wisatawan yang meningkat setiap tahunnya. “Kami hadir dan mengambil bagian dalam berkembangnya industri pariwisata di daerah ini. Sulawesi Utara memiliki potensi pariwisata yang luar biasa dan memiliki kecenderungan meningkatnya angka kunjungan wisatawan umum maupun wisatawan khusus seperti wisatawan MICE”, Tutur pria yang sudah berpengalaman menangani beberapa hotel ternama di Indonesia.
Sparks Hotel yang berada di Jl. Sugiono 21 (Marambak) Manado ini memiliki 75 rooms yang terbagi dalam Superior Room, Deluxe Room dan Suite Room. Hotel ini masuk kategori 3 stars boutique›s hotel tapi memiliki fasilitas layaknya hotel bintang empat. Fasiltas lain yang dimiliki hotel ini antara lain Restaurant and bar, Meeting room berkapasitas 80 orang, Bussines centre, ATM Center, Laundry, Area parkir yang luas dan Rooftop space yang memukau, dimana dari tempat ini tamu hotel bisa menikmati keindahan Gunung Klabat, Gunung Lokon dan sunset di Teluk Manado. Berada di kawasan yang strategis di pusat kota Manado, Sparks Hotel memiliki kemudahan akses ke berbagai tempat. Untuk ke Bandara Sam Ratulangi hanya dibutuhkan waktu 30
Kami hadir dan mengambil bagian dalam berkembangnya industri pariwisata di daerah ini. Sulawesi Utara memiliki potensi pariwisata yang luar biasa
Adin Jumiadi, General Manager Sparks Hotel Manado
menit, ke Pelabuhan Manado 8 Menit, ke pasar 45 hanya 5 menit, ke pusat bisnis Boulevard 15 menit. Rata-rata tidak butuh waktu yang lama untuk menjangkau tempattempat lainnya. Bahkan ada yang bisa dijangkau hanya dengan jalan kaki seperti halnya Klenteng Ban Hing Kiong yang bisa dijangkau dalam waktu 5 menit. Harga yang ditawaran oleh Sparks Hotel juga sangat kompetitif. Bahkan diawal beroperasinya Sparks Hotel memberikan special rate Rp.320.000++/Room/Night sudah termasuk breakfast. Sparks Hotel hadir dengan keistimewaan memanjakan setiap tamu .Hotel ini menawarkan tidak hanya sekedar tempat tinggal, tapi keramahan dan kehangatan selayaknya di rumah sendiri dengan pelayanan dan fasilitas yang modern. (Citra) E X P O S E M A G A z i n e
34
Flavour
Pusat Kuliner Ikan Bakar Calaca
Gurihnya Ikan Bakar Berpadu Sambal yang Aduhai
1
Flavour
35 3
2
4
Setiap malamnya warung makan Afisha, gerai spesialis ikan bakar yang di kelola Nasir Yusuf (40) menghabiskan 200 Kg ikan. Pengunjungnya banyak dan datang dari berbagai kalangan. Tak jarang mereka yang menggunakan mobil pribadi harus rela mengelilingi pasar sampai beberapa kali untuk mendapatkan tempat parkir. Maklum lokasi warung makan ini berada di belakang pasar Bersehati bertumpuk sesak dengan para pedagang pasar yang menggelar dagangannya di malam hari. Berbagai jenis ikan segar bisa ditemui di di warung ini. Pengunjung pun bebas memilih sendiri ikan yang akan dipesan. Ikan-ikan itu tersusun rapi di dalam kotak sterofoam yang ditempatkan di bagian depan warung. Mulai dari Tude, Oci, Cakalang, Tuna, Tindarung yang sangat digemari, sampai dengan ikan Bobara, Baronang, Kakap, Kerapu Tikus yang tergolong ikan «Mahal». Tapi jangan salah, harga ikan disini sangat bersahabat. Untuk jenis ikan «mahal» tadi, anda hanya cukup mengeluarkan uang sekitar 40-80 ribu rupiah untuk setiap ekornya sudah termasuk nasi dan kangkung cah. Sebagai perbandingan, anda akan mengeluarkan ratusan ribu rupiah jika anda memesannya di restoran atau rumah makan besar untuk jenis ikan yang sama.
Di lokasi ini terdapat beberapa warung makan serupa dan harganya relative sama. Biasanya mereka membuka gerainya pada pukul lima sore dan tutup jam tiga dini hari setiap harinya. Pengunjung akan membludak menjelang malam. Tak jarang pengunjung harus mengantri untuk mendapatkan tempat duduk. Yudha Hendrawan (40), Branch Manager salah satu perusahaan otomotif di Manado yang sempat ditemui tim Expose Manado di lokasi mengakui bahwa pusat kuliner ikan bakar di pasar Bersehati ini adalah salah satu tempat makan favoritnya. Sesekali ia mengajak rekan kantor atau relasi bisnisnya untuk menikmati lezatnya ikan Bakar disini. «Soal cita rasa, tempat ini tak kalah dengan resto atau rumah makan ternama di Manado. Sungguh luar biasa. Sambalnya khas Manado, pedas tapi enak». Tutur Yudha yang sudah 4 tahun menetap di Manado. Ya, soal cita rasa memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun berada di tempat yang terkesan sederhana, tapi rasanya mampu membuat lidah bergoyang. Setiap warung punya ciri khas untuk sambalnya. Tak heran masing-masing warung tersebut sudah mempunyai pelanggan tetap yang merasa cita rasa sudah klop dengan lidahnya.
Selain sambalnya yang enak, ikan disini juga terkenal gurih. Ikan-ikan yang dijual disini adalah ikan segar. Setiap harinya ada pemasok yang mengantarkan kesini. Lewat tengah malam jangan disangka pusat kuliner ini akan sepi. Airin (28) , pemilik warung Aikana mengakui kebanyakan pengunjung yang datang diatas tengah malam adalah adalah anak-anak muda yang pulang dari tempat hiburan. «Tempat ini biasanya jadi tujuan terakhir sebelum mereka pulang ke rumah. Sebagian dari mereka telah menjadi langganan tetap kami» Tutur wanita yang murah senyum itu.
1. Proses membakar ikan 2 Salah satu warung ikan bakar 3 Aneka ikan mentah yang tersedia 4 Ikan bakar siap dihidangkan
Foto-foto: Hermundo Kasiadi
Bagi anda yang penasaran dan ingin menikmati sajian ikan bakar di tempat ini, segeralah berkunjung. Pusat kuliner ikan bakar ini terletak bagian belakang Pasar Bersehati . Tak jauh dari Pusat Kota. Tepatnya di daerah Calaca. Untuk menjangkaunya, anda bisa menggunakan angkutan umum jurusan Tuminting atau Wonasa yang melintas di Pasar Bersehati. Tapi jika larut malam, sebaiknya anda menggunakan kendaraan pribadi, taksi atau ojek, karena angkutan umum yang melintasi lokasi ini biasanya hanya sampai jam 9 malam.(yehabe) E X P O S E M A G A z i n e
36
Event
“Di New York , orang-orang kedinginan tertimbun salju. Di sini bunga-bunga mekar dan pohon jeruk berbuah. Mari kita membuat sebuah perayaan agar dunia mengetahui surga kita.” Begitulah pernyataan Professor Charles F Holder, anggota Pasadenias Valley Hunt Club, sebuah perkumpulan di Pasadena, beberapa waktu sebelum ia bersama teman-temannya mulai menyelenggarakan Tournament of Roses di tahun 1890. Tournament of Roses diadakan setiap tanggal 1 Januari, dan terus berlangsung hingga sekarang di Pasadena, California, Amerika Serikat. Pada awalnya acara ini hanyalah parade kereta kuda dengan bunga hias. Tapi kini Tournament of Roses telah menjelma menjadi turnamen bunga terkenal di dunia.
E X P O S E M A G A z i n e
Event
Jauh dari Pasadena,Tomohon, sebuah kota kecil nan cantik yang berlokasi 22 Km dari Manado menggagas event serupa. Tahun 2015 ini menjadi tahun kelima perhelatan festival bunga paling meriah di Tanah Air. Event ini telah berlangsung sejak 2008. Tahun ini Tomohon International Flower Festival (TIFF) mengambil tema: “Let’s Join Flowers Extravaganza”.
Tomohon International Flower Festival yang digelar tanggal 8-12 Agustus 2015 memiliki serangkaian acara, di antaranya Kontes Ratu Bunga Tingkat Nasional, TourismInvestment-Trade and Floriculture Expo, Pagelaran Seni Budaya Nusantara, Tomohon Linow Lake 10K, Turnamen Gateball, Pemecahan Rekor MURI Marching Band, dan Seminar.
37
Dari serangkaian acara tersebut, Tournament of Flowers menjadi acara yang paling dinanti dalam Tomohon International Flower Festival. Acara ini berupa parade kendaraan hias yang diikuti oleh enam perwakilan negara sahabat seperti: Amerika serikat, Perancis, India, Polandia, Filipina, dan Selandia Baru. Sedangkan dari dalam negeri ikut berpartisipasi beberapa
E X P O S E M A G A z i n e
38
Event
perwakilan daerah di antaranya provinsi Sumatera Barat, Kota Ambon, Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Kota Batu, dan Kota Tomohon sendiri. Selain itu ikut serta juga perwakilan BUMN/BUMD, serta instansi/ perusahaan swasta.
Bunga, Sumber Kehidupan Kota Tomohon
Antusiasme peserta Tournament of Flowers benar-benar terasa. 27 kendaraan hias peserta tampil memukau. Para dekorator benar-benar unjuk kebolehan menghiasi setiap kendaraan peserta. Masyarakat Tomohon pun menyambut hangat. Mereka berjejal di kedua sisi jalan Raya Tomohon sepanjang lima kilometer yang dilalui parade mobil hias. Semuanya tumpah ruah: laki-laki, anak-anak, maupun wanita. Banyak juga turis asing yang terlihat menikmati gelaran ini.
Tak bisa dipungkiri bahwa pegelaran event Tomohon International Flower Festival ikut mengangkat taraf hidup masyarakat Tomohon. Bunga telah memicu pertumbuhan ekonomi Kota Tomohon. Sebesar 6,93 persen tahun 2014 dan memacu indeks pembangunan manusia ke level 77,4 persen. Bunga produksi warga Tomohon mendongkrak pendapatan per kapita menjadi Rp15 juta di tahun 2013, sekaligus menekan angka pengangguran sekitar 7 persen atau sekitar 6.000 jiwa. Angka pendapatan per kapita tahun 2013 itu naik tiga kali lipat tahun 2006 yang sekitar Rp5 juta.
Sebulan sebelum event ini digelar, panitia pelaksana memang melaksanakan peluncuran event ini di Pantai Kuta, Bali. Harapannya kegiatan Tomohon International Flower Festival dapat langsung dipromosikan kepada wisatawan yang sedang berlibur. Peluncuran event ini juga sekaligus memperkenalkan Tomohon sebagai salah satu tujuan wisata di Sulawesi Utara.
Selain memiliki alam yang asri, Tomohon International Flower Festival juga telah ikut menggerakkan sektor pariwisata di Tomohon. Jumlah kunjungan turis asing ke Tomohon sebanyak 14.023 orang di tahun 2014, naik berlipat dibandingkan dengan tahun 2011 hanya sebanyak 4.087. Dan ini memicu angka kunjungan wisatawan Nusantara naik signifikan jadi 132.202 wisatawan tahun 2014 dari 30.576 tahun 2011. Suksesnya gelaran Tomohon International Flower Festival yang sudah kelima kali itu ikut membuka
E X P O S E E X P O S E M A G A z i n e
the pride of an identity
mata dunia bahwa di ujung utara Indonesia ada sebuah kota kecil nan cantik bernama Tomohon yang perlahan mewujudkan mimpinya menjadi The Second Pasadena.(yehabe)
Adv
39
1
2
KPU Provinsi Sulawesi Utara
Sambut Pilkada Serentak dengan Kampanye yang Sehat Dan Produktif Masyarakat Sulawesi Utara saat ini sedang dalam suasana euforia menyambut pesta demokrasi: pemilihan kepala daerah (Pilkada). Ada delapan daerah, termasuk Provinsi Sulut akan memilih pemimpin daerah. Pilkada akan digelar serentak 9 Desember nanti.
1
Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Utara 2 Ketua KPU Prov. Sulut, Yessi Momongan
Berbeda dengan Pilkada sebelumnya, kali ini aturan kampanye yang boleh dilakukan pasangan calon cukup ketat. Sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU) 7 Tahun 2015, tim kampanye pasangan calon hanya diperkenankan melakukan kampanye berupa pertemuan terbatas dan pertemuan tatap muka atau dialog. Kegiatan nlainnya adalah rapat umum dan diperkenankan memproduksi bahan kampanye jenis tertentu di luar fasilitasi KPU dengan catatan tidak melebihi Rp25 ribu apabila dikonversikan. Ketua KPU Propinsi Sulut Yessi Momongan menerangkan tugas dan wewenang KPU Sulut adalah melaksanakan semua tahapan
program dan jadwal pemilihan Cagub dan Cawagub serentak tahun 2015 di Sulawesi Utara. “Yang bisa kami lakukan adalah melaksanakan semua tahapan itu, yang dalam bahasa undang-undang, adalah hari kalender dengan tepat pada waktunya. Dengan menjaga proses ini, proses pelayanan kami melayani pasangan Cagub dan Cawagub yang nantinya akan menjadi pemimpin di Sulawesi Utara akan terus dijaga,” jelasnya. Adapun ketentuan untuk pertemuan terbatas, yakni diatur jumlah peserta paling banyak 2.000 orang untuk tingkat provinsi dan 1.000 orang untuk kabupaten dan kota. Sementara pertemuan tatap muka dan dialog dilaksanakan secara tertutup maupun terbuka dengan ketentuan jumlah peserta tidak melampaui kapasitas tempat duduk dan peserta yang terdiri dari peserta pendukung dan tamu undangan.
Untuk kegiatan lainnya, seperti halnya rapat umum yang dihadiri peserta dengan jumlah terbatas, kegiatan seperti kebudayaan, olahraga, pentas seni, sosial, dan kampanye media sosial. Khusus untuk rapat umum diatur boleh dilaksanakan di lapangan, stadion, alun-alun, dan tempat terbuka. Ketentuannya dimulai pukul 09.00 dan berakhir paling lambat 18.00 waktu setempat dan menghormati hari ibadah di Indonesia. “Kami dari pihak lembaga senantiasa mendorong para pasangan Cagub dan Cawagub Provinsi Sulut agar gencar melaksanakan kampanye di tiap daerah guna melakukan pendekatan untuk mensosialisasikan serta mempromosikan dirinya ke masyarakat. Bila perlu dengarkan segala keluhan masyarakat, bila perlu berikan solusi agar rakyat menetapkan pilihan hati mereka kepada pasangan berkampanye tersebut untuk menjadi pemimpin yang pantas untuk Sulawesi Utara,“ ujar Yessi.(L88) E X P O S E M A G A z i n e
40
Photography
1
Astrofotografi 1 Lokasi Gunung Soputan.
Foto : Sandy Takarendengan
2 Lokasi Pantai Sampirang Minahasa Utara. Foto :
Hermondo Kasiadi
3 Lokasi Pantai Pal Marinsow Minahasa Utara. Foto : Glandy Toar Masie
E X P O S E E X P O S E M A G A z i n e
the pride of an identity
3
41
Photography
2
4 4 Lokasi Motoling. Foto : Ferari Lisi 5 Lokasi Pantai Sampirang Minahasa Utara. Foto : Hermondo Kasiadi
6 Lokasi Pulau Manupitaeng Sitaro. Foto : Bios Lariwu
7 Lokasi Puncak Tahuna. Foto : Stenly Pontolowokang
Astrofotografi adalah salah satu seni fotografi yang mengambil foto objek seputar langit malam dan objek-objek langit lainnya seperti planet, bulan, galaksi, nebula, cluster dan bintang-bintang. Expose Manado menyajikan foto-foto Astrofotografi yang di dokumentasikan dari beberapa wilayah di Sulawesi Utara.
5
7
6
E X P O S E M A G A z i n e