Gedung Sona Topas Tower Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 26, Jakarta 12920 Telp : (021) 2506375 Faks : (021) 2506376
Daftar Isi 2. Ikhtisar Keuangan
16. Analisis dan Pembahasan Manajement
3. Ikhtisar Saham
4. Laporan Dewan Komisaris
18. Rasio Keuangan
6. Laporan Direksi
18. Arus Kas
8. Profil Dewan Komisaris
19. Tata Kelola Perseroan
9. Profil Direksi
19. Rapat Umum Pemegang Saham
10. Profile Perseroan
21. Dewan Komisaris
10. Informasi Umum
21. Direksi
10. Bidang Usaha
21. Komite Audit
10. Riwayat Singkat Perseroan
22. Profil Komite Audit
10. Kegiatan Usaha Perseroan
22. Internal Audit
11. Struktur Kepemilikan Saham
22. Sekretaris Perseroan 23. Risiko Usaha
11. Struktur Organisasi
11. Sumber Daya Manusia
24. Tanggung Jawab Sosial Perseroan
12. Keterangan Tentang Anak Perseroan
25. Pernyataan Pertangungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
15. Kronologi Pencatatan Saham
26. Laporan Keuangan Konsolidasi
15. Kebijakan Dividen
15. Profesi Penunjang Pasar Modal
Visi Dan Misi Visi Menjadi Perseroan Properti dengan Reputasi Internasional dan Meningkatkan Nilai Perseroan bagi Stakeholders. Misi Menjadi Perseroan yang selalu mengutamakan inovasi, profesionalisme serta kualitas aset yang sustain.
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
16. Tinjauan Operasional dan Keuangan
1
Ikhtisar Keuangan 2013
2012
2011
820.296
859.044
1.189.263
Aset tidak lancar
2.134.713
1.850.972
913.095
Jumlah aset
2.955.009
2.710.016
2.102.358
Liabilitas jangka pendek
458.123
349.014
751.852
Liabilitas jangka panjang
646.595
521.138
147.744
Jumlah Liabilitas
1.104.718
870.152
899.596
Ekuitas
1.850.291
1.839.864
1.202.762
2013
2012
2011
Penjualan dan pendapatan jasa
263.489
94.276
3.099
Beban pokok penjualan
145.358
43.539
2.220
Laba bruto
118.131
50.737
878
7.450
25.100
170
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Aset lancar
2
Jumlah Aset
Laporan Laba Rugi (dalam jutaan Rupiah)
Laba komprehensif tahun berjalan Rasio pertumbuhan (dalam %) Penjualan
179,48
2.941,97
109,33
Laba bersih komprehensif tahun berjalan
(70,31)
14.664,70
14,86
9,04
28,90
104.553,26
26,95
(3,27)
95.501,25
0,56
52,97
168.237,08
179,05
246,13
158,17
Jumlah Liabilitas Jumlah ekuitas Rasio Keuangan(dalam %) Aset lancar/Liabilitas jangka pendek Jumlah Liabilitas/Ekuitas
59,70
47,29
47,15
Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset
37,38
32,11
42,79
Laba kotor/Penjualan
44,83
53,82
28,36
2,82
26,62
5,48
0,25
0,92
0,008
Laba komprehensif/Jumlah Ekuitas
0,40
1,36
0,01
13 12 11 Penjualan bersih (dalam jutaan Rupiah)
1.202.762
1.839.864
1.850.291
899.596
870.152
1.104.718
2.102.358
170
25.100
7.450
3.099
94.276
263.489
2.710.016
2.955.009
Laba komprehensif/Penjualan Laba komprehensif/Jumlah Aset
13 12 11 Laba bersih (dalam jutaan Rupiah)
13 12 11 Jumlah aset (dalam jutaan Rupiah)
13 12 11 Jumlah liabilitas (dalam jutaan Rupiah)
13 12 11 Jumlah ekuitas (dalam jutaan Rupiah)
Ikhtisar Saham Kinerja Harga saham 2013 dalam Rupiah Tertinggi
Terendah
Harga Penutupan
Januari
255
225
235
Volume Transaksi
Februari
235
225
235
145.132.000
Maret
255
225
230
323.556.500
April
240
225
225
214.564.000
249.349.500
Mei
335
225
320
503.887.000
Juni
320
275
295
361.716.000
Juli
295
270
270
417.292.000
Agustus
290
250
260
258.442.500
September
290
255
280
280.235.000
Oktober
300
275
290
308.856.000
November
285
255
270
780.898.000
Desember
280
255
265
678.569.500
Kuartal
2013 dalam Rupiah Tertinggi
Terendah
kuartal pertama
255
225
kuartal kedua
335
225
kuartal ketiga
295
250
kuartal keempat
300
255
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Bulan
3
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Laporan Dewan Komisaris
4
Pemegang Saham Yang Kami Hormati, Atas nama Dewan Komisaris kami ucapkan Puji dan Syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya PT Nirvana Development Tbk dapat melewati tahun 2013 dengan memperoleh prestasi yang lebih baik. Terima kasih kami sampaikan pula kepada seluruh pemegang saham atas kepercayaan yang diberikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas pengawasan terhadap Perseroan. Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk di Indonesia diikuti oleh pertumbuhan permintaan disektor properti yang besar turut memperkuat dan mempengaruhi properti di seluruh Indonesia, hal ini didukung oleh terjadinya peningkatan jumlah pendapatan masyarakat atas kestabilitan ekonomi, tingkat inflasi yang terkendali serta dukungan pemerintah yang baik disektor properti. Kinerja Direksi Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah berusaha untuk mengarahkan perusahan kepada pencapaian yang lebih baik, menjadikan Perseroan diakui dan dipercaya sebagai Perseroan properti Indonesia, khususnya di Cirebon, Solo dan Pangkalan Bun. Ditahun 2013, Perseroan memperoleh pendapatan sebesar Rp263.489 juta atau naik 179,48% dibanding pendapatan di tahun 2012, dimana pendapatan tersebut dikontribusikan melalui penjualan yang maksimal atas Office Park kavling dan ruko di kawasan Cirebon dan Solo. Disamping itu, Perseroan juga terus berusaha untuk memaksimalkan pendapatan atas sewa mall dan pengelolaan gedung, yang menjadi sumber pendapatan bagi Perseroan secara periodik di setiap tahunnya, namun demikian laba bersih ditahun 2013 menurun 70,31% dibanding dengan tahun 2012, yang di akibatkan oleh peningkatan jumlah beban pokok penjualan dan beban keuangan.
The Park Solo adalah kawasan terpadu komersial yang moderen serta terintegrasi sebagai kawasan perkantoran dan mall yang berlokasi di kota Solo, dimana pada tahun 2013 juga telah melaksanakan pembukaan untuk tahap awal. Selain itu, di tahun 2013, untuk Borneo Mall milik Perseroan, yang merupakan satu-satunya mall di kota Waringin Barat Propinsi Kalimatan Tengah telah beroperasi secara penuh, sehingga memberikan pendapatan sewa. Sebagai satu-satunya mall yang ada, menjadikannya Borneo Mall tidak memiliki pesaing sehingga animo masyarakat untuk berkunjung dan belanja di Borneo Mall sangat besar. Dewan Komisaris menyadari, pencapaian kinerja yang diraih tidak lepas dari kerja keras Direksi dan juga seluruh karyawan yang bekerja dengan penuh semangat dan motivasi yang tinggi, oleh karena selama ini Perseroan senantiasa menggunakan dan menerima karyawan yang kompeten dan berkualitas, untuk dapat membangun sinergi yang baik antara karyawan dan Perseroan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal untuk mempercepat kinerja Perseroan Rekomendasi Di tahun 2013, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan, penelaahan serta memberikan nasihat dan arahan kepada Direksi terkait dengan strategi untuk mencapai target termasuk tentang progress dan target pekerjaan proyek yang sedang berjalan serta strategi pemasaran untuk mengoptimalkan kinerja Perseroan. Prospek Usaha 2014 Dewan komisaris meyakini, adanya faktor jumlah penduduk di Indonesia yang terus meningkat, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional, pendapatan masyarakat yang meningkat, perubahan gaya hidup masyarakat mampu meningkatkan permintaan dan pekembangan sektor properti di Indonesia. Menangkap potensi tersebut adalah peluang yang akan diambil oleh Perseroan untuk mampu berkembang sebagai tahapan untuk menuju pengembangan usaha properti di luar negeri. Apresiasi Sebagai penutup, Dewan Komisaris ingin mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham, Direksi dan seluruh karyawan, realisasi Perseroan atas dukungan dan kepercayaan sepenuhnya kepada kami, semoga dimasa yang akan datang kinerja Perseroan akan mampu meraih kinerja yang lebih baik serta lebih maju dari apa yang telah kita dapatkan ditahun ini. Jakarta, April 2014
Pingki Elka Pangestu Komisaris Utama
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Swiss-Bel Hotel Cirebon adalah hotel yang di bangun dengan fasilitas dan desain berkelas bintang 4 (empat), dimana pada akhir tahun 2013, telah melaksanakan pembukaan awal, sebagai tahapan menuju dimulainya operasi komersial secara penuh di tahun 2014, hotel ini memiliki lokasi strategis yang terintegrasi dengan Mall Cirebon Super Block sebagai pusat perbelanjaan dan didukung dengan lingkungan yang nyaman serta menawarkan fasilitas kamar hotel berbagai kelas, ruang meeting, ballroom, restoran dan penyewaan fasilitas lainnya dengan harga sewa yang kompetitif serta sesuai dengan tingkat ekonomi serta potensi kunjungan masyarakat.
5
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Laporan Direksi
6 Pemegang Saham Yang Kami Hormati, Puji dan Syukur Direksi panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya, kami atas nama Direksi PT Nirvana Development Tbk dapat menyampaikan laporan tahunan 2013 kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan. Pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa kinerja Perusahan sepanjang tahun 2013 dari sisi laporan keuangan dan kinerja manajemen operasional rata-rata mengalami peningkatan yang signifikan. Kinerja 2013 Ditinjau dari laporan keuangan pertumbuhan yang baik diperoleh pada penjualan yang naik 179,48% atau setara dengan Rp169.213 juta yang dikontribusikan oleh hasil penjualan Office Park disusul penjualan kavling dan ruko. Aset dan ekuitas Perseroan tumbuh masing-masing 9,04% dan 0,56% dengan total aset serta ekuitas di tahun 2013 masing-masing sebesar Rp2.955.009 juta dan Rp1.850.291 juta dibandingkan dengan aset dan ekuitas di tahun 2012. Liabilitas Perseroan juga mengalami kenaikan 26,95%yang dipengaruhi oleh peningkatan utang bank, utang pajak serta uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka. Laba bersih turun sebesar 70,31% penurunan ini diakibatkan masih tingginya beban pokok penjualan dan pendapatan jasa, sehingga kedepan jajaran manajemen akan berusaha untuk meningkatkan efektifitas penjualan untuk menurunkan biaya dan beban pokok penjualannya. Perseroan telah mampu mencapai target yaitu mulai beroperasinya Borneo Mall, dengan melakukan kontrak penyewaan lokasi usaha perniagaan, sebagai salah satu strategi untuk mendapatkan penghasilan yang berkesinambungan bagi Perseroan. Demikian juga dengan tahap pembukaan awal The Park Solo serta SwissBel Hotel di Cirebon pada tahun 2013, diyakini akan membantu kinerja keuangan Perseroan untuk memperoleh peningkatan laba yang maksimal pada periode selanjutnya.
Prospek Usaha 2014 Direksi memandang tingginya permintaan pasar properti, lokasi usaha dan pusat perbelanjaan di Indonesia optimis akan sangat menjanjikan dan dapat berkembang lebih baik dimasa yang akan datang, yang tentu akan dimanfaatkan oleh Perseroan untuk turut andil dalam pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Untuk menyambut dan memberikan daya dukung yang optimal Perseroan akan meningkatkan kualitas dan profesionalisme seluruh karyawan melalui pelatihan dan pemberian motivasi sesuai dengan kebutuhan serta tugas masing-masing karyawan. Apresiasi Di kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, seluruh karyawan dan relasi Perseroan atas dukungan, dedikasi serta kerja keras yang telah diberikan bagi kemajuan Perseroan di tahun 2013. Semoga prestasi dan kinerja yang telah dicapai selama ini dapat ditingkatkan pada masa yang akan datang. Jakarta, April 2014
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Seluruh kinerja yang dicapai sepanjang tahun 2013, tentu berkat kerjasama dan sinergi seluruh karyawan Perseroan serta tidak luput dari kerja keras Dewan Komisaris yang secara aktif dalam memberikan pengawasan, nasihat, arahan serta evaluasi kinerja Perseroan.
7 Frederick Rompas Direktur Utama
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Profil Dewan Komisaris
8
Pingki Elka Pangestu Komisaris Utama (Independen) Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Pendidikan formal terakhir Master of Town & Country Planning (MTCP) dari University of Sydney Australia (1981). Lahir di Jakarta pada tanggal 7 Oktober 1953. (2011 – sek arang ) menjadi Komisaris Utama Perseroan. (2003-sekarang) PT Alam Sutera, TBK – Komisaris Independent, PT. Wahana Tata – Komisaris Independent, PT. Interkaya Serasi – Advisor , PT BANK NISP – Advisor. (2001- 2002) PT Sigiprima Rekahasil – Board Of Supervisor , PT. Casa Lelang – Director. (2000-2001) PT. Stratautama Mapanta – Director, PT. Agustaraya Hastamanda – Director, PT. Citramitra Suryaindah – Director. (1990-sekarang) PT. Arka Lokalaras – Member of Board Supervisors, PT. Bhumyagara Laraskonsultan – Member Of Board Supervisors, PT. Sidkomindo Nusaprima – Planner. (1990-1994) PT. Putra Alvita Pratama – Planning Director. (1996-1998) Urban regional Development Institute – Directors For Information & Marketing, PT. Pancawiratama Sakti – Member of Board Supervisors, PT. Loka Mampang Indah Realty – Director. (1985-1990) PT. Bumi Serpong Damai – Planning Manager, PT. Asmawi Agung Corporation – Director. (19821985) PT. Perentjana Djaya – Planner. (19811985) National Urban Development Strategy (UNDP-UNCHS) Department of Public Works – Assistant National Coordinator. (1979) PT. Bangun Tjipta Sarana – Assistant Manager.
Hasan Komisaris Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Pendidikan formal terakhir Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Atmajaya (1988). Lahir di Jambi pada tanggal 4 Oktober 1963. (2012 – sekarang) menjadi Komisaris Perseroan, (2011 – 2012) Associate Director di PT Giba Energy, (2004 – 2006) Steering Commitee di PT Vietmindo Energitama, (1993 – 2010) Manager di PT Safarijunie Textindo Industri, (2012 – sekarang) Komisaris Perseroan. (2011 – 2012) Associate Director di PT Giba Energy. (2004 – 2006) Steering Commitee di PT Vietmindo Energitama. (1993 – 2010) Manager di PT Safarijunie Textindo Industri, (1992 – 1993) Manager di PT Pranata Aji Sejahtera. (1991 – 1993) Manager di PT Kasmaji. (1989 – 1991) Supervisor di CV Empat Tujuh, (1992 – 1993) Manager di PT Pranata Aji Sejahtera. (1991 – 1993) Manager di PT Kasmaji. (1989 – 1991) Supervisor di CV Empat Tujuh
Frederick Rompas Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Pendidikan formal terakhir Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) (1994). Lahir di Pekanbaru pada tanggal 12 Oktober 1969. (2012-sekarang) Direktur Perseroan, (2009 – 2011) Direktur Keuangan di PT Lince Romauli Raya, (2006 – 2009) Direktur di PT Helindo Logistics (2004 – 2006) Direktur Operasional di PT Southeast Coal Energy (1999 – 2004) Assistant Vice President di Indonesia Banking Restructuring Agency (IBRA/BPPN), (1996 – 1999) Account Manager di PT Bank Pan Indonesia Tbk (1995 – 1996) Special Assignment to Team Transformation System Procedure (TSP) di PT Bank Umum Nasional. Bertanggung jawab terhadap keuangan Perseroan.
Sie Paula Ratna Dewi Direktur Warga Negara Indonesia, 36 tahun. Pendidikan formal terakhir Sarjana Teknik Kimia dari Universitas Dipenogoro (1999). Lahir di Solo pada tanggal 4 Januari 1976. (2011 – sekarang) Direktur Perseroan, (2011 – sekarang) Direktur di PT Karya Bersama Takarob, (2005 – 2011) PT Toepfer International Asia PTE LTD, (2003 – 2005) PT Duta Palma Nusantara, (2001 – 2003) Assistant Manager di PT Karya Makmur Bahagia. Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional Perseroan yang membawahi divisi Genaral Affair.
Erwin Kusnadi Direktur Tidak Terafiliasi Lahir di Tebing Tinggi pada tanggal 22 Oktober 1970. (2013 - sekarang) menjadi Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan, selain itu (2010 - 2012) Director of Operation di Jatra Hotels and Resorts, (2009-2011) General Manager di Grand Jatra Hotel Balikpapan, (2006 - 2012) General Manager di Jatra Hotel Pekanbaru, (2005 2006) General Manager di Rama Beach Resort & Villa, Bali, (2003 - 2004) EAM di Hotel Ibis Pekanbaru, (2001 - 2003) EAM F&B di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, (1999 - 2001) F&B Manager di Hotel Sahid Jaya Lippo Cikarang, (1998 - 1999) Corporate F&B Manager di PT. Sahid International Hotel Management & Consultant (SIHM&C) Jakarta, (1997 - 1998) F&B Manager di Hotel Aryaduta Pekanbaru, (1996 - 1997) Lecturer (F&B Management) di Universitas Sahid.
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Profil Direksi
9
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Profile Perseroan
10
Informasi Umum Nama Perseroan PT Nirvana Development Tbk (Perseroan) Alamat Kantor Pusat Gedung Sona Topas Tower Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 26, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jakarta 12920 Telp: (021) 2506375, Faks: (021) 2506376 www.nirvanadevelopment.com Bidang Usaha Pembangunan, Jasa, Perdagangan dan Industri Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dengan nama “PT Adipura Artha Pratama”, yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Nomor 43 tanggal 18 Desember 2003, Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Perseroan nomor 32 tanggal 9 Juni 2010, telah mendapat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan menyetujui dan memutuskan merubah nama Perseroan dari PT Adipura Artha Pratama menjadi PT Nirvana Development. Terakhir Anggaran Dasar Perseroan berubah pada pasal 3 tentang maksud dan tujuan Perseroan, perubahan sesuai dengan Ketentuan Bapepam LK IXJ.1. mengenai Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perseroan Publik, yang anatara lain adalah: 1. Maksud dan Tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang pembangunan, jasa, perdagangan, industri, investasi. 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama pembangunan baik langsung maupun melalui anak-anak Perseroan meliputi antara lain : - Pemborongan/kontraktor, termasuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawas pemborong bangunan gedung-gedung, perumahan, pusat perbelanjaan, jalan-jalan, jembatan-jembatan serta pemasangan instalasi-instalasi listrik, air, telepon, dan pekerjaan umum lainnya; - Real estate dan developer termasuk melakukan pembebasan/pembelian, pengolahan, pematangan, pengurugan, dan penggalian tanah. - Membangun sarana dan prasarana/infrastruktur, merencanakan, membangun, menyewakan, menjual dan mengusahakan real estate, kawasan terpadu, pusat perkantoran, gedung-gedung, perumahan, perkantoran, apartment, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana olahraga dan sarana penunjang termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, beserta fasilitasnya; - Kegiatan usaha penunjang Perseroan meliputi antara lain, menjalankan usaha-usaha dalam bidang jasa, perdagangan, perindustrian baik langsung maupun melalui anak-anak Perseroan serta penyertaan secara langsung pada Perseroan-Perseroan lain (investasi) maupun pelepasan (divestasi) modal pada PerseroanPerseroan lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perseroan. Kegiatan Usaha Perseroan Perseroan bergerak dalam bidang pembangunan, jasa, perdagangan, industri, investasi. Untuk kegiatan perdagangan Perseroan melakukan perdagangan berupa komoditi bahan baku material berupa batu kapur untuk pengeras jalan (aspal), dimana batu kapur ini berfungsi sebagai penyerap air. Perseroan dalam melakukan perdagangannya selama ini dilakukan secara cash delivery dimana Perseroan mengambil bahan baku batu kapur dari pemasok dan langsung mengirimkannya ke konsumen. Perseroan selama ini tidak melakukan persediaan batu kapur. Perseroan tidak mempunyai ketergantungan kepada pelanggan dan pemasok tertentu. Melalui entitas anak yang dimiliki telah mengoperasikan kawasan super blok bernama Cirebon Super Block (CSB) yang berlokasi di kota Cirebon sebagai pusat perbelanjaan, pertokoan, office park dan hotel yang terletak dipusat kota. Selain itu, di tahun 2013 juga telah beroperasi secara penuh Borneo Mall milik yang menjadi satu-satunya mall di kota Waringin Barat Propinsi Kalimatan Tengah yang keberadaanya tidak memiliki pesaing. Segmen usaha Perseroan dan entitas anak terdiri dari pembangunan dan pengembangan antara lain pembangunan dan pengembangan office park, hotel, dan pusat perbelanjaan, dimana pendapatan usaha Perseroan terutama berasal dari penjualan ruko dan office park dan penyewaan mall yang dilakukan oleh Entitas Anak.
Struktur Kepemilikan Saham
No.
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
1.
PT. Mega Inti Perdana Utama
11.995.000.500 1.199.500.000.000
66,54
2.
PT. Melia Pratama Abadi
3.250.000.000
325.000.000.000
18,03
3.
Masyarakat
2.781.773.500
278.177.350.000
15,43
18.026.774.000 1.802.677.400.000
100,00
Total Struktur Organisasi
DEWAN KOMISARIS - Komisaris Utama-Komisaris Independen - Komisaris Komite Audit DIREKSI - Direktur Utama - Direktur Tidak Terafiliasi - Direktur
Internal Audit
Div.Keuangan dan Akutansi
Div.Proyek
Div.Operasional
Sekertaris Perseroan
Div. Marketing dan Penjualan
Sumber Daya Manusia (“SDM”) Pada saat ini Perseroan dalam operasinya masih mempergunakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh entitas anak. Hal ini dikarenakan masih terdapat kapasitas yang dapat diutilisasi oleh Perseroan untuk menjalankan operasinya. Perseroan menyadari bahwa dalam kapasitasnya sebagai Perseroan publik yang terus berkembang, untuk masa mendatang diperlukan tambahan sumber daya manusia yang professional dan terampil untuk memperlancar kegiatan usaha, meningkatkan kontrol atas operasional sebagai upaya mendukung peningkatan kinerja Perseroan. Tunjangan dan Fasilitas Karyawan Perseroan dan Entitas Anak menyediakan beberapa macam fasilitas dan program kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya. Fasilitas dan program kesejahteraan tersebut diperuntukkan bagi seluruh karyawan Perseroan dan Entitas Anak. Fasilitas dan program tersebut adalah sebagai berikut: Fasilitas Kesehatan - Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) - Tunjangan Hari Raya - Jaminan Asuransi Kecelakaan - Santunan Kematian - Tunjangan cuti dan cuti panjang yang berarti hak cuti kepada karyawan selama 30 (tiga puluh) hari yang diberikan apabila karyawan yang bersangkutan telah mencapai masa kerja selama 5 (lima) tahun. - Dan lain-lain Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Perseroan dan entitas anak tersebut, telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Propinsi.
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Pemegang Saham
11
Informasi Karyawan
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Jumlah karyawan Perseroan dan entitas anak tahun 2013 adalah sebanyak 178 orang, dengan informasi masingmasing jenjang sebagai berikut:
12
Jenjang Pendidikan
2013
2012
S2
4
0
S1
82
46
Diploma
21
18
SLTA
71
56
Total
178
120
2013
2012
Jenjang Manajemen Menajerial
20
15
Staff
143
66
Non Staff
15
39
Total
178
120
Keterangan Tentang Entitas Anak 1. PT NIRVANA HOTEL & RESORT (NHR) Berkedudukan di Jakarta Selatan berdasarkan Akta Pendirian NHR nomor 63 tanggal 21 Juni 2010 dengan maksud dan tujuan kegiatan usaha NHR ialah berusaha di bidang Jasa. Sampai dengan saat ini NHR belum beroperasi secara komersial dan hanya melaksanakan penyertaan saham dalam Entitas Anak. Kepemilikan saham, kepengurusan dan kepengawasan NHR, pada periode tahun 2013 adalah sebagai berikut: Kepengurusan
Kepengawasan
Jabatan
Nama
Jabatan
Nama
Direktur
Frederick Rompas
Komisaris
JGD Erik Suhendar H
No.
Nama
1.
Perseroan
2.
PT Mega Duta Perkasa
Persentase (%) 99,99 0,01
Total
100,00
2. PT NIRVANA INFRASTRUCTURE (NI) NI adalah suatu perseroan terbatas yang telah didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundangundangan Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan berdasarkan Akta Pendirian NI nomor 61 tanggal 21 Juni 2010. Maksud dan tujuan NI ialah berusaha dalam bidang Perdagangan, Pengangkutan, Pembangunan, Perindustrian, Jasa, Pertambangan, Percetakan, Perbengkelan, Pertanian dan Kehutanan. NI belum beroperasi secara komersial dan hanya melaksanakan penyertaan saham dalam anak Perseroan. Kepemilikan saham, kepegurusan dan kepengawasan NI, pada periode tahun 2013 adalah sebagai berikut: Kepengurusan
Kepengawasan
Jabatan
Nama
Jabatan
Nama
Direktur
Frederick Rompas
Komisaris
JGD Erik Suhendar H
No.
Nama
1.
Perseroan
2.
PT Mega Duta Perkasa
Total
Persentase (%) 99,99 0,01 100,00
NP adalah suatu perseroan terbatas yang telah didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia untuk pertama kali dengan nama PT KALISTA MINERAL berdasarkan Akta pendirian no 10 tgl 29 juli 2008 yang berkedudukan di Jakarta Barat, perubahan nama menjadi “PT NIRVANA PROPERTY”, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat NP nomor 31 tanggal 9 Juni 2010. Maksud dan tujuan NP adalah berusaha dalam bidang pertambangan, perdagangan, industri, jasa kecuali jasa hukum dan pajak. NP belum beroperasi secara komersial. Kepemilikan saham, kepegurusan dan kepengawasan NP, pada periode tahun 2013 adalah sebagai berikut: Kepengurusan
Kepengawasan
Jabatan
Nama
Jabatan
Nama
Direktur
Frederick Rompas
Komisaris
JGD Erik Suhendar H
No.
Nama
1.
Perseroan
2.
PT Mega Duta Perkasa
Persentase (%) 99,99 0,01
Total
100,00
4. PT NIRVANA REALTY (NR) NR adalah suatu perseroan terbatas yang telah didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia untuk pertama kali dengan nama PT KALISTA INTERNATIONAL, berkedudukan di Jakarta Barat berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas NR nomor 9 tanggal 29 Juli 2008, berubahan nama menjadi “PT NIRVANA REALTY” berdasarkan Akta Berita Acara Rapat NR No. 30 9 Juni 2010 yang diselenggarakan pada tanggal 9 Juni 2010. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha NR ialah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, jasa kecuali jasa hukum dan pajak, pertambangan, transportasi darat, pertanian, perbengkelan, percetakan. Sampai dengan saat ini NR belum beroperasi secara komersial dan hanya melaksanakan penyertaan saham dalam Entitas Anak. Kepemilikan saham, kepengurusan dan kepengawasan NR, pada periode tahun 2013 adalah sebagai berikut: Kepengurusan
Kepengawasan
Jabatan
Nama
Jabatan
Nama
Direktur
Frederick Rompas
Komisaris
JGD Erik Suhendar H
No.
Nama
1.
Perseroan
2.
PT Mega Duta Perkasa
Total
Persentase (%) 99,99 0,01 100,00
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
3. PT NIRVANA PROPERTY (NP)
13
5. PT NIRVANA RETAILINDO (NRT)
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
NRT adalah suatu perseroan terbatas yang telah didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundangundangan Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas NRT nomor 62 tanggal 21 Juni 2010.
14
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha NRT ialah berusaha di bidang Perdagangan, Pengangkutan, Pembangunan, Perindustrian, Jasa, Pertambangan, Percetakan, Perbengkelan, Pertanian dan Kehutanan. Sampai dengan saat ini diterbitkan NRT belum beroperasi secara komersial dan hanya melaksanakan penyertaan saham dalam Entitas Anak. Kepemilikan saham, kepengurusan dan kepengawasan NRT, pada periode tahun 2013 adalah sebagai berikut: Kepengurusan
Kepengawasan
Jabatan
Nama
Jabatan
Nama
Direktur
Frederick Rompas
Komisaris
JGD Erik Suhendar H
No.
Nama
1.
Perseroan
2.
MDP
Persentase (%) 99,98 0,02
Total
100,00
Keterangan kepemilikan etintas anak Perseroan tidak langsung No.
Nama Perseroan
Kepemilikan Saham
Status Operasional
1.
PT Panorama Lubuk Timur
- Nirvana Realty 99,99% - PT Mega Duta Perkasa 0,01%
Belum beroperasi
2.
PT Mahardika Karya Agung - Nirvana Realty 98,67% - PT Mega Duta Perkasa 1,33%
Belum beroperasi
3.
PT Danadipa Aluwung
- Nirvana Realty 99,99% - PT Mega Duta Perkasa 0,01%
Telah beroperasi pengembangan di Sampit
4.
PT Tunas Mitra Usaha
- Nirvana Realty 98,67% - PT Mega Duta Perkasa 1,33%
Menjalankan usaha Property Management Mall CSB
5.
PT Narendra Amerta
- Nirvana Realty 99,00% - PT Mega Duta Perkasa 1,00%
Menjalankan usaha Property Management Mall The Park Solo
6.
PT Jaya Agung Syandhana
- Nirvana Hotel & Resort 99,00% - PT Mega Duta Perkasa 1,00%
Belum beroperasi
7.
PT Grahita Dana
- Nirvana Hotel & Resort 99,00% - PT Mega Duta Perkasa 1,00%
Telah beroperasi pengembangan Swiss-Bel Hotel di Cirebon
8.
PT Bharata Adikarya
- Nirvana Hotel & Resort 99,00% - PT Mega Duta Perkasa 1,00%
Belum beroperasi
9.
PT Danapati Sukses
- Nirvana Retailindo 98,67% - PT Tjipta Suci 1,33%
Belum beroperasi
10.
PT Karya Bersama Takarob
- Nirvana Retailindo 98,38% - PT Tjipta Suci 1,62%
11.
PT Tristar Land Development
- PT Mahardika Karya Agung 99,00% - PT Tjipta Suci 1,00%
Pembangunan The Park Solo
12.
PT Tristar Land
- PT Mahardika Karya Agung 99,00% - PT Tjipta Suci 1,00%
Pembangunan Mall The Park Solo
13.
PT Semesta Dunia Usaha
- PT Mahardika Karya Agung 99,00% - PT Tjipta Suci 1,00%
Belum beroperasi
14.
PT Surya Lima Karya
- PT Mahardika Karya Agung 99,00% - PT Tjipta Suci 1,00%
Belum beroperasi
15.
PT Buana Baru Prima
- Nirvana Realty 99,58% - PT Tjipta Suci 0,42%
Pembangunan Borneo Mall
Menjalankan usaha pembangunan, perdagangan, pemasaran, property dan real estate
Nama Perseroan
Kepemilikan Saham
Status Operasional
16.
PT Sukses Mandaka Buana - PT Danapati Sukses 98,67% - PT Tjipta Suci 1,33%
17.
PT Tarangga Hanasta
- PT Mahardika Karya Agung 99,00% - PT Tjipta Suci 1,00%
Belum beroperasi
18.
PT Prabangkara Sangkara
- PT Mahardika Karya Agung 99,00% - PT Tjipta Suci 1,00%
Belum beroperasi
19.
PT Kalingga Murda
- PT Mahardika Karya Agung 99,00% - PT Tjipta Suci 1,00%
Belum beroperasi
20.
PT Anggaraksa Lokeswara
- PT Mahardika Karya Agung 99,00% - PT Tjipta Suci 1,00%
Belum beroperasi
21.
PT Garadapati Sahardaya
- PT Mahardika Karya Agung 99,00% - PT Tjipta Suci 1,00%
Belum beroperasi
Belum beroperasi
Kronologi Pencatatan Saham Pada tahun 2012 Perseroan melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana (“IPO”), tepatnya pada tanggal 31 Agustus 2012, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dengan jumlah saham sebanyak 6.000.000.000 saham, yang merupakan saham baru dari portepel yang ditawarkan ke pada masyarakat dengan nilai nominal Rp100,- per saham. Kebijakan Dividen Berdasarkan hasil keputusan RUPS, telah disepakati saldo laba Perseroan per 31 Desember 2012, digunakan untuk pembentukan dana cadangan sebesar Rp.1.000.000.000,- dan juga digunakan untuk menambah saldo laba untuk mendukung operasional serta pengembangan usaha perseroan. Profesi Penunjang Pasar Modal Akuntan Publik KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (member of BDO International Limited) Prudential Tower lantai 17 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 79Jakarta Penjamin Pelaksana Emisi PT. ANDALAN ARTHA ADVISINDO SEKURITAS Equity Tower Lantai 22 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 T. 021 2991 6600, F. 021 515 2644 Notaris Humberg Lie, SH, SE, M.Kn Jalan Raya Pluit Selatan 103, Jakarta 14450
Konsultan Hukum ADAMS & CO., Counsellors at Law Wisma Bumiputera,Level 15th Jl.Jend.Sudirman Kav.75 Jakarta 12910 Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower Lt.10 Suite 02 B Jl.Jend.Sudirman Kav.28 Jakarta 12920 Penilai Independen IHOT Dollar & Raymond Graha Roi Formula Lantai 3nd, Suite 302 Jl. Sultan Iskandar Muda, No. 222, Jakarta 12240
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
No.
15
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
16
Tinjauan Operasional dan Kuangan Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan bergerak dalam bidang pembangunan, jasa, perdagangan dan industri yang dijalankan oleh anak Perseroan. Laporan Laba Rugi (dalam jutaan Rupiah)
2013
2012
Penjualan dan pendapatan jasa
263.489
94.276
Beban pokok penjualan
145.358
43.539
Laba bruto
118.131
50.737
7.450
25.100
Laba komprehensif tahun berjalan
Perseroan mengalami kenaikan penjualan dan pendapatan jasa, hal tersebut terutama disebabkan karena manajemen senantiasa menawarkan produk yang berkonsep bagus, dimana konsep bagus ini artinya properti yang ditawarkan Perseroan dan anak Perseroan memiliki fasilitas yang lengkap dimana lokasi proyek Perseroan berada dalam area superblok dimana terdapat pusat perbelanjaan, perkantoran dan ruko, selain itu produk Perseroan ditawarkan dengan harga kompetitif. Dalam mengembangkan produk tersebut Perseroan menghadapi kenaikan bahan baku material bangunan dimana pengaruhnya akan berdampak pada kenaikan harga jual. Penjualan dan pendapatan jasa Perseroan untuk periode 2013 adalah sebesar Rp263.489 juta, mengalami kenaikan 179,48% setara dengan penurunan sebesar Rp17.650 juta dibanding dengan laba tahun 2012 dengan laba sebesar Rp94.276 juta. Kenaikan ini diperoleh atas kontribusi yang signifikan dari penjualan Office Park Kavling dan ruko ditahun 2013. Beban pokok penjualan untuk periode 2013 adalah sebesar Rp145.358 juta atau mengalami kenaikan sebesar Rp101.819 juta, dimana kenaikan ini terutama di sumbangkan oleh beban penjualan Office Park, kavling, ruko, sewa serta pengelolaan gedung. Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan untuk periode 2013 adalah sebesar Rp7.450 juta, mengalami penurunan 70,31% setara dengan penurunan sebesar Rp17.650 juta dibanding dengan laba komprehensif tahun 2012 sebesar Rp25.100 juta. Penurunan ini di sebabkan oleh adanya peningkatan beban pokok penjualan dan beban keuangan.
2013
2012
820.296
859.044
Aset tidak lancar
2.134.713
1.850.972
Jumlah aset
2.955.009
2.710.016
Liabilitas jangka pendek
458.123
349.014
Liabilitas jangka panjang
645.595
521.138
Jumlah Liabilitas
1.104.718
870.152
Ekuitas
1.850.291
1.839.864
Aset lancar
Aset Perseroan naik 9,04% untuk periode 2013 dengan total aset sebesar Rp2.955.009 juta, jika dibandingkan dengan aset tahun 2012 sebesar Rp2.710.016 juta. Persediaan aset real estate serta pajak dibayar dimuka memberikan pengaruh terhadap kenaikan aset 2013. Liabilitas Perseroan juga mengalami kenaikan 26,95% untuk periode 2013 dengan total sebesar Rp1.104.718 juta, oleh karena kenaikan utang bank, utang pajak dan uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka. Ekuitas Perseroan pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp1.850.290 juta mengalami kenaikan 0,56%, dibandingkan dengan ekuitas di tahun 2012 yang tercatat senilai Rp1.839.864 juta.
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah)
17
Rasio Keuangan
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Dari laporan keuangan Perseroan audit, kinerja perseroan dapat di hitung menggunakan rasio keuangan, yang dapat memberikan gambaran kinerja secara umum yaitu :
18
a. Rasio Solvabilitas, yang menggambarkan kemampuan Perseroan dalam menyelesaiakan kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya. a. Rasio Imbal Hasil Usaha dan Ekuitas, yang menggambarkan kemampuan Perseroan mengelola aset dan modal yang dimiliki untuk menghasilkan laba bagi Perseroan. Rasio Keuangan (%)
2013
2012
179,05
246,13
Jumlah Liabilitas/Ekuitas
59,70
47,29
Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset
37,38
32,11
Laba Komprehensif/Aset
0,25
0,92
Laba Komprehensif/Ekuitas
0,40
1,36
2013
2012
Aset lancar/Liabilitas jangka pendek
Arus Kas Dalam jutaan Rupiah Arus kas diperoleh dari (digunakan) untuk aktivitas operasi
206.688
(4.991)
Arus kas digunakan untuk aktivitas investasi
301.914
585.020
Arus kas diperoleh untuk aktivitas pendanaan
122.265
579.383
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi di tahun 2013 sebesar Rp206.688, atau naik sebesar Rp211.697 juta, yang digunakan Perseroan untuk pembayaran kepada pemasok, gaji dan tunjangan karyawan serta beban usaha lainnya yang bersumber dari penerimaan kas dari pelanggan dan arus kas dari aktivitas operasi. Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi di tahun 2013 sebesar Rp301.914, atau turun sebesar Rp283.106 juta, kas tersebut diunakan Perseroan untuk pendirian anak Perseroan, pembelian aset tetap, yang bersumber dari penarikan deposito berjangka, penerimaan atas penyewaan dan penjualan aset. Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan di tahun 2013 sebesar Rp122.265, atau turun sebesar Rp4571.118 juta, kas ini diperoleh dari penerimaan atas utang bank yang digunakan untuk pembayaran utang bank.
Implementasi prinsip-prinsip tata kelola Perseroan yang baik (good corporate governance (GCG)) yang meliputi prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban (responsibility), kemandirian (independency), kewajaran (fairness) menjadi perhatian manajemen Perseroan untuk itu, dalam pelaksanaannya didikung oleh struktur dan perangkat pelaksanaanya meliputi Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Internal Audit dan Sekretaris Perseroan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam setahun, sebagai media laporan pertanggungjawaban majemen atas kinerjanya serta sebagai sarana pengambilan keputusan yang penting dan tidak dapat dilakukan oleh Direksi dan Dewan Komiaris.. Sehubungan dengan telah dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Perseroan pada hari Rabu, tanggal 5 Juni 2013 berada di Songket Room, Four Seasons Hotel, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan, dengan ini menyampaikan keputusan RUPS Tahunan dan Luar Biasa sebagai berikut : HASIL KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN : 1. Agenda Rapat Pertama :
Persetujuan Laporan Tahunan, pengesahan Laporan Keuangan dan Pengesahan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
2. Agenda Rapat Kedua :
Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, yaitu sebesar Rp.25.000.000.000 (dua puluh lima miliar rupiah) yang akan digunakan dengan perincian sebagai berikut : A. Digunakan untuk menambah saldo laba untuk mendukung operasional serta pengembangan usaha perseroan pada tahun mendatang. B. Digunakan sebagai dana cadangan sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).
3. Agenda Rapat Ketiga : Persetujuan untuk memberikan kewenangan kepada Direksi Perseoran untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang akan berakhir pada tanggal 31 Deseber 2013 dan periode-periode lainnya dalam Tahun Buku 2013. 4. Agenda Rapat Keempat : Menyetujui: 1. Melimpahkan kewenangan untuk menetapkan besarnya gaji dan tunjangan anggota Direksi untuk Tahun Buku 2013, kepada Dewan Komisaris. 2. Memberikan kuasa dan melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan serta menentukan besar nya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya bagi seluruh anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2013. 5. Agenda Rapat Kelima :
Rapat telah mendengarkan penjelasan Direksi tentang Pelaporan Realisasi Penggunaan Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.
HASIL KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA: 1. Agenda Pertama Rapat:
Menyetujui Perubahan pasal 3 Maksud dan Tujuan Perseroan sesuai dengan Ketentuan Bapepam LK IXJ.1. mengenai Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perseroan Publik, maka Perseroan melakukan penyesuaian seperti yang tercantum dalam ketentuan Bapepam LK IXJ.1, sehingga untuk selanjutnya Anggaran Dasar Perseroan ditulis dan berbunyi menjadi sebagai berikut :
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Pasal 3
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Tata Kelola Perseroan
19
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
1. Maksud dan Tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang pembangunan, jasa, perdagangan, industri, investasi 2. A. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama pembangunan baik langsung maupun melalui anak-anak Perseroan meliputi antara lain : - pemborongan/kontraktor, termasuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawas pemborong bangunan gedung-gedung, perumahan, pusat perbelanjaan, jalan-jalan, jembatan-jembatan serta pemasangan instalasi-instalasi listrik, air, telepon, dan pekerjaan umum lainnya; - real estate dan developer termasuk melakukan pembebasan/pembelian, pengolahan, pematangan, pengurugan, dan penggalian tanah. - membangun sarana dan prasarana/infrastruktur, merencanakan, membangun, menyewakan, menjual dan mengusahakan real estate, kawasan terpadu, pusat perkantoran, gedung-gedung, perumahan, perkantoran, apartment, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana olahraga dan sarana penunjang termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, beserta fasilitasnya; B. Kegiatan usaha penunjang Perseroan meliputi antara lain: 1. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang jasa baik langsung maupun melalui anak-anak Perseroan, termasuk antara lain jasa pengelolaan atau pengoperasian yang menunjang kegiatan utama Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas terhadap jasa konsultasi bidang bisnis dan manajemen, jasa konsultasi bidang property, jasa konsultasi bidang arsitektur, landscape, design dan interior, jasa konsultasi bidang konstruksi sipil, jasa dalam bidang kontraktor, jasa agen property, jasa pengelolaan property, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak; 2. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perdagangan baik langsung maupun melalui anak-anak Perseroan termasuk ekspor-impor, interinsulair, local, leveransir, grossier, supplier, distributor dan keagenan kecuali agen perjalanan;
20
3. Menjalankan usaha-usaha bidang perindustrian baik langsung maupun melalui anak-anak Perseroan meliputi industry bahan bangunan, industry alat-alat listrik, industri garmen manufacturing industry perakitan (assembling); 4. Melakukan penyertaan secara langsung pada Perseroan-Perseroan lain (investasi) maupun pelepasan (divestasi) modal pada Perseroan-Perseroan lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perseroan. 5. Melakukan penyertaan pada Perseroan-Perseroan lain yang memiliki kegiatan usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.
Dan sehubungan dengan perubahan tersebut, maka memberikan kuasa kepada Anggota Direksi dan/ atau Komisaris Perseroan baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri untuk melakukan segala tindakan yang dianggap perlu termasuk untuk menuangkan hasil keputusan Rapat ke dalam bentuk akta Notaril sehingga menghadap dihadapan Notaris untuk menandatangani akta-akta dan/atau surat-surat yang diperlukan serta memohon persetujuan dari pihak yang berwenang atas perubahan anggaran dasar tersebut, dan menjalankan segala tindakan yang perlu dan berguna untuk mencapai maksud tersebut, tidak ada tindakan yang dikecualikan.
2. Agenda Kedua Rapat:
Menyetujui pemberhentian Susunan Pengurus Perseroan yang lama dan Mengangkat Pengurus Perseroan yang baru untuk periode Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2018, dengan susunan sebagai berikut :
DIREKSI Direktur Utama Direktur (Direktur Tidak Terafiliasi) Direktur
: Tuan FREDERICK ROMPAS : Tuan ERWIN KUSNADI : Nona SIE PAULA RATNA DEWI
: Tuan PINGKI ELKA PANGESTU : Tuan HASAN
DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama (Independen) Komisaris
Dan sehubungan dengan perubahan tersebut, maka memberikan kuasa kepada Anggota Direksi dan/ atau Komisaris Perseroan baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri untuk melakukan segala tindakan yang dianggap perlu termasuk untuk menuangkan hasil keputusan Rapat ke dalam bentuk akta Notaril sehingga menghadap dihadapan Notaris untuk menandatangani akta-akta dan/atau surat-surat yang
diperlukan serta memohon persetujuan dari pihak yang berwenang atas perubahan anggaran dasar tersebut, dan menjalankan segala tindakan yang perlu dan berguna untuk mencapai maksud tersebut, tidak ada tindakan yang dikecualikan.
Persetujuan untuk mengalihkan, melepaskan atau menjaminkan seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun berkaitan satu dengan yang lain dan/atau bertindak sebagai penjamin sehubungan dengan aktifitas usaha Perseroan dan/atau anak Perseroan Perseroan, dalam rangka fasilitas keuangan yang diperoleh Perseroan dan/atau anak Perseroan Perseroan dari pihak ketiga termasuk perpanjangan maupun refinancing (berikut seluruh penambahan dan/ atau perubahannya), untuk 1 (satu) tahun buku atau selambat-lambatnya RUPS tahunan berikutnya.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Perseroan beranggotakan adalah 2 (dua) orang yang bertugas dan bertanggung jawab melakukan pengawasan, evaluasi, memberikan nasihat kepada Direksi serta mengawal pelaksanaan GCG pada seluruh lini kegiatan operasional Perseroan. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Di tahun 2013, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas pengawasan, evaluasi serta memberikan nasihat kepada Direksi Perseroan, melakukan pemeriksaan laporan keuangan yang disajikan manjemen dan pengawasan terhadap pelaksanaan tata kelola yang baik di Perseroan. Pada tahun 2013 telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali dan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris serta mengelar rapat bersama dengan Direksi sebanyak 4 (empat) kali. Dewan Komisaris pada tahun 2013 telah menrima remunerasi sebesar Rp235.000.000,Direksi Direksi Perseroan beranggotakan adalah 3 (tiga) orang yang dikoordinasikan oleh seoang Direktur Utama. Direksi memiliki tugas dan bertanggung penuh atas berlangsungnya kegiatan usaha dan pengelolaan operasional Perseroan selain itu juga bertugas menyusun strategi usaha, mengelola, mengarahkan, mengontrol fungsi manajemen sesuai tujuan yang ditetapkan, menyusun rencana kerja tahunan, anggaran serta menyampaikan laporan keuangan kepada para pemanggku kepentingan. Direksi telah melaksanakan tugas-tugas dan tanggungjawabnya di sepanjang tahun 2013, telah menerima masukan, nasihat dari Dewan Komisaris serta menindak lanjuti temuan-temuan atas pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris. Di tahun 2013, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 10 (spuluh) kali dengan diharisi seluruh anggota Direksi, yang secara umum membahas evluasi kerja dan strategi usaha Perseroan. Pada tahun 2013, Direksi telah menerima remunerasi sebesar Rp1.535.000.000,-. Komite Audit Perseroan memiliki Komite Audit yang dibentuk pada tanggal 8 Mei 2012, dengan tugas utama membantu tugas Dewan komisaris memberikan pandangan professional dan independen atas laporan-laporan yang diberikan oleh Direksi. Ditahun 2013 komite audit telah melaksanakan pemeriksaaan dan penelaahan manajemen operasional terkait dengan pelaksanaan GCG, penelaahan laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan dan tahunan. Komite Audit juga mengadakan rapat dengan akuntan publik untuk membahas hasil laporan keuangan audit tahunan. Komposisi anggota Komite Audit pada periode tahun 2013 adalah sebagai berikut: Ketua
:
Pingki Elka Pangestu
Anggota :
Mochamad Ridwan Firdaus
Anggota :
Tjiu Susi
Di tahun 2013 Komite Audit telah mengadakan rapat bersama sebanyak 7 (tujuh) kali yang dihadiri oleh seluruh anggota.
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
3. Agenda Ketiga Rapat
21
Profil Komite Audit
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Pingki Elka Pangestu Ketua Komite Audit
22
Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Pendidikan formal terakhir Master of Town & Country Planning (MTCP) dari University of Sydney Australia (1981). Lahir di Jakarta pada tanggal 7 Oktober 1953. (2011 – sekarang ) menjadi Komisaris Utama Perseroan. (2003-sekarang) PT Alam Sutera, TBK – Komisaris Independent, PT. Wahana Tata – Komisaris Independent, PT. Interkaya Serasi – Advisor , PT BANK NISP – Advisor. (2001- 2002) PT Sigiprima Rekahasil – Board Of Supervisor , PT. Casa Lelang – Director. (2000-2001) PT. Stratautama Mapanta – Director, PT. Agustaraya Hastamanda – Director, PT. Citramitra Suryaindah – Director. (1990-sekarang) PT. Arka Lokalaras – Member of Board Supervisors, PT. Bhumyagara Laraskonsultan – Member Of Board Supervisors, PT. Sidkomindo Nusaprima – Planner. (1990-1994) PT. Putra Alvita Pratama – Planning Director. (1996-1998) Urban regional Development Institute – Directors For Information & Marketing, PT. Pancawiratama Sakti – Member of Board Supervisors, PT. Loka Mampang Indah Realty – Director. (1985-1990) PT. Bumi Serpong Damai – Planning Manager, PT. Asmawi Agung Corporation – Director. (1982-1985) PT. Perentjana Djaya – Planner. (19811985) National Urban Development Strategy (UNDP-UNCHS) Department of Public Works – Assistant National Coordinator. (1979) PT. Bangun Tjipta Sarana – Assistant Manager. Mochammad Ridwan Firdaus Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, 35 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Strata Satu jurusan Akuntansi dari Universitas Pakuan, Bogor, pada tahun 2003 Lahir di Cianjur pada tanggal 22 Nopember 1979, sebagai Supervisor Finance & Accounting di KBT (2012 – 2013), Supervisor Finance & Accounting PT Dyandra Communication (2008-2011), Registered Public Accountant Dedy Zeiniirwan Santosa (KAP DZS) (2005-2008), Accounting Sales Administration PT Astra Zeneca Indonesia (20042005). Tjiu Susi Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, 40 tahun, Memperoleh gelar Sarjana Strata Satu jurusan Akuntasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nusantara pada tahun 2002. Lahir di Jakarta pada tanggal 4 Nopember 1974. Sebagai Accounting Staff PT Graha Sarana Inti Management (1995 – sekarang), Accounting Staff PT Cipta Mulia Anugrah Persada (1994-1995), Accounting Staff PT Karsavicta Satya (1993-1994). Sekretaris Perseroan. Internal Audit Pelaksana fungsi dan tugas internal audit dilakukan oleh Dewan Komisaris yang melakukan pengawasan internal di seluruh divisi menajemen operasional Perseroan dilakukan oleh Dewan Komisaris, sebagai upaya untuk menjaga kelancaran sistem operasinal yang sehat, efektif dan efisien. Sekretaris Perseroan Dalam rangka membangun komunikasi yang baik dengan pemegang saham, regulator dan pasar modal, Perseroan mengangkat seorang sekretaris Perseroan yang sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, setiap Emiten atau Perseroan Publik diwajibkan membentuk fungsi Sekretaris Perseroan yang memiliki tugas: a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perseroan Publik. c. Memberikan masukan kepada Direksi Emiten atau Perseroan Publik terhadap ketentuan peraturan tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. d. Sebagai penghubung atau kontak antara Emiten atau Perseroan Publik dengan Bapepam - LK serta masyarakat, termasuk tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh Perseroan tercatat.
Sekretaris Perseroan selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas juga wajib menjalankan tugas:
2. Membuat daftar pemegang saham termasuk kepemilikan 5% atau lebih. 3. Menghadiri rapat direksi dan membuat notulen hasil rapat. 4. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham. Sesuai dengan surat penunjukan tanggal 8 Mei 2012, jabatan sekretaris Perseroan di emban oleh Frederick Rompas. Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Pendidikan formal terakhir Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) (1994). Lahir di Pekanbaru pada tanggal 12 Oktober 1969. (2012-sekarang) Direktur Perseroan, (2009 – 2011) Direktur Keuangan di PT Lince Romauli Raya, (2006 – 2009) Direktur di PT Helindo Logistics (2004 – 2006) Direktur Operasional di PT Southeast Coal Energy (1999 – 2004) Assistant Vice President di Indonesia Banking Restructuring Agency (IBRA/BPPN), (1996 – 1999) Account Manager di PT Bank Pan Indonesia Tbk (1995 – 1996) Special Assignment to Team Transformation System Procedure (TSP) di PT Bank Umum Nasional. Risiko Usaha Perseroan merupakan Perseroan induk dimana kontribusi pendapatan terbesar berasal dari Entitas Anak sehingga ketergantungan Perseroan terhadap Entitas Anak sangat tinggi. Dimana sekitar 97% arus kas dan keuntungan operasional Perseroan per 29 Februari 2012 berasal dari kegiatan operasi dan pendapatan di Entitas Anak, sehingga bila terjadi penurunan pendapatan di Entitas Anak maka akan menggangu laba bersih Perseroan. Adapun risiko yang dihadapi oelh entitas anak antaralain adalah Risiko Persaingan Usaha, Risiko Keterbatasan lahan,risiko peraturan pemerintah, legalitas dan perizinan, risiko kenaikan tingkat suku bunga, risiko keterlambatan penyelesaian proyek dan risiko gugatan hukum, dimana dari seluruh risiko yang mungkin timbul dikelola dan diantisipasi oleh masing-masing entitas anak sesuai dengan peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
1. Menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam Perseroan tercatat maupun afiliasinya yang antara lain mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan dengan Perseroan tercatat.
23
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perseroan
24
Tanggung jawab sosial dan bantuan kepedulian yang diberikan kepada masyarakat di wilayah lokasi usaha di wujudkan dalam berbagai bentuk bantuan baik berupa dana maupun barang, dengan target penerima telah diperiksa dan berdasarkan informasi dari masyarakat serta karyawan. Kegiatan sosial yang telah dilakukan Perseroan dan entitas anak sepanjang tahun 2013, berlokasi dimasingmasing wilayah kegiatan usaha berjalan dimana dapat di uraikan sebagai berikut: a Kegiatan sosial di Wilayah Kota Solo dan sekitarnya berupa:
-
Pembelian dua ekor kambing kurban (6 november 2013) senilai Rp4.000.000,-
-
Dana bantuan pembangunan balai RT.04 RW.04 (19 Juli 2013) senilai Rp1.000.000,-
-
Donatur pengadaan alat olah raga karang taruna desa grogol RW.03 (8 juni 2013) senilai Rp500.000,-
-
Donatur acara lomba futsal desa grogol RW.04 (8 juni 2013) senilai Rp500.000,-
-
Sumbangan PMI Sukoharjo (27 Agustus 2013) senilai Rp100.000,-
-
Donasi HUT RI desa grogol RT.02 RW.01 (16 agustus 2013) Rp500.000,-
-
Dana bantuan desa grogol RW.04 untuk HUT RI (15 agustus 2013) senilai Rp500.000,-
-
Dana bantuan HUT RI desa nampan RT.01 RW.01 (14 agustus 2013) senilai Rp500.000,-
a Kegiatan sosial di Wilayah Kota Cirebon dan sekitarnya berupa:
-
Sumbangan Korban Kebakaran Jl. Sutomo, (24 April 2013) senilai Rp3.010.000,-
- Biyaya Pengadaan tong Sampah untuk Partisipasi Acara Adipura Pemkot Cirbon (24 April 2013) Rp2.400.000,-
-
Partisipasi Kegiatan Bhayangkara Fun Bike dalam Rangka Dirgahayu Bhayangkara ke 67, (07 Mei 2013) senilai Rp2.800.000,-
-
Event CSB MALL PEDULI ANAK YATIM Periode 27-31 Juli 2013 seniali Rp24.490.000,-
-
Sumbangan Partisipasi HUT RI 2 Instansi RW 09 Suradinaya & RW 09 Pandansari Seniali Rp500.000,-
-
Bantuan Makanan untuk kegiatan kerja bakti Kec. Kesambi,kel. Pekiringan, senilai Rp618,000
-
Pembelian 8 Ekor Kambing Kurban Hari Raya Idul Adha, , senilai Rp.21.600.000,-
-
Dana Partisipasi Hari Jadi kota Cirebon ke-644th, senilai Rp5.978.500,-
-
Bantuan Partisipasi Peringatan HUT ke-54 Kobar 2013, senialai Rp2000.000,-
-
Bantuan Partisipasi Peringatan HUT SATPAM 2013, senilai Rp500.000,-
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk 26
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT Nirvana Development Tbk
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 DAFTAR
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
ISI
CONTENTS
Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
Directors’ Statement
Ekshibit/ Exhibit
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
A
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
B
Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
C
Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
D
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
E
Notes to the Consolidated Financial Statements
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
27
28
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
29
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
30
Laporan Tahunan 2013 PT Nirvana Development Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit A PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Des / 31 Dec 2013 A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito berjangka Investasi tersedia dijual Piutang usaha - Pihak ketiga Piutang lain-lain – Pihak ketiga Persediaan aset real estat Uang muka Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka
48.224.476.329 1.635.381.576 14.813.132.147 15.100.837 715.513.881.187 15.599.636.361 389.335.172 24.105.327.324
Jumlah Aset Lancar
820.296.270.933
ASET TIDAK LANCAR Persediaan aset real estat Properti investasi – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 16.998.932.315 dan Rp 6.262.710.498 masing–masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.307.924.986 dan Rp 1.578.297.163 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
Exhibit A PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Des / 31 Dec 2012 A
916.904.606.394
2c,2d,2o,4 2d,5 2d,6 2d,7 2d 2g,8 9 2h 15a
2g,8
21.122.803.896 86.700.000.000 1.391.451.401 15.835.330.787 65.199.200 661.171.757.454 60.164.445.671 996.305.786 11.597.123.264
S S E T S CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Time deposits Available-for-sale investments Trade receivables – Third parties Other receivables – Third parties Inventories of real estate assets Advances Prepaid expenses Prepaid tax
859.044.417.459
Total Current Assets
981.731.878.656
NON-CURRENT ASSETS Inventories of real estate assets
1.212.056.570.666
2j,2l,12
865.603.021.639
5.423.264.519
2i,2l,11
3.017.303.313
Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp 16,998,932,315 and Rp 6,262,710,498 on 31 December 2013 and 2012, respectively Property, plant and equipment – net of accumulated depreciation of Rp 2,307,924,986 and Rp 1,578,297,163 on 31 December 2013 and 2012, respectively
328.425.400
2c,2d,10 2p,15f
296.794.132 63.541.955 260.000.000
Restricted bank statements Deferred tax assets Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.134.712.866.979
1.850.972.539.695
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
2.955.009.137.912
2.710.016.957.154
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statement on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statement taken as a whole
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit A/2
Exhibit A/2
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Des / 31 Dec 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha - Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka Utang bank jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
31 Des / 31 Dec 2012 LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Short-term banks loan Trade payables - Third parties Other payables Third parties Related party Taxes payables Accrued expenses
19.891.937.223 25.128.470.674
2e,2k,13 2e,14
103.245.833.000 21.420.183.264
475.147.253 133.201.795.128 20.087.585.717 17.390.224.344
2e 2e,2f,26 2p,15b 2e
30.523.110 137.870.000.000 1.551.040.996 5.225.003.260
97.935.780.347
2e,2n,16
22.127.628.687
144.012.489.476
2e,2k,13
57.544.369.222
Advance on sales and unearned revenue Current maturity of long-term banks loan
349.014.581.539
Total Current liabilities
5.462.892.279 376.297.104
NON-CURRENT LIABILITIES Security deposits Employees’ benefits liabilities
515.299.101.330
Long-term banks loan – net of current maturities
458.123.430.162
LIABILITAS JANGKA PANJANG Uang jaminan sewa Liabilitas imbalan kerja karyawan Utang bank jangka panjang – setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun
636.173.896.732
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
646.594.947.705
521.138.290.713
Total Non-Current Liabilities
1.104.718.377.867
870.152.872.252
TOTAL LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar – 40.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 18.026.774.000 saham dan 18.000.000.000 saham masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tambahan modal disetor - Bersih Perubahan nilai wajar investasi tersedia dijual yang belum direalisasi Saldo laba
9.890.781.098 530.269.875
1.802.677.400.000 12.267.740.000 281.889.399 31.743.165.106
2e,2n 2m,17 2e,2k,13
19 20 2e,6
37.962.248 25.376.972.522
EQUITY Share capital Authorized - 40,000,000,000 shares par value Rp 100 per share Issued and fully paid 18,026,774,000 shares and 18,000,000,000 shares in 31 December 2013 and 2012, respectively Additional paid-in capital - Net Changes in unrealized fair value of investments available for sale Retained earnings
1.837.414.934.770 2.449.150.132
Equity to owners of the parent entity Non-controlling interest
1.800.000.000.000 12.000.000.000
Ekuitas pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
1.846.970.194.505 3.320.565.540
JUMLAH EKUITAS
1.850.290.760.045
1.839.864.084.902
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2.955.009.137.912
2.710.016.957.154
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
2b,18
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit B
Exhibit B
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2013
2012
PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA
263.489.864.662
2n,21
94.275.918.437
SALES AND SERVICE REVENUE
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA
145.358.389.324
2n,22
43.538.865.955
COST OF SALES AND SERVICE REVENUE
LABA BRUTO
118.131.475.338
50.737.052.482
GROSS PROFIT
Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Pendapatan keuangan Beban keuangan Lain-lain - Bersih
( ( ( (
5.506.964.482 35.621.837.831 258.767.813 42.221.020.952 7.519.294.330
) )
2n,23 2n,24
( (
) )
25
(
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
27.521.125.556
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini ( Tangguhan (
20.251.228.633 ) 63.541.955 )
Beban Pajak Penghasilan - Bersih
20.314.770.588 )
LABA TAHUN BERJALAN
(
5.007.205.326 ) 15.272.392.784 ) 704.614.763 5.559.747.178 ) 767.214.905 26.369.536.862
2p,15c
Marketing expenses General and administrative expenses Financial income Financial expenses Others - Net INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
(
1.236.265.231 ) 58.432.543
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred
(
1.177.832.688 )
Income Tax Expense - Net
7.206.354.968
25.191.704.174
INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Perubahan nilai wajar investasi tersedia dijual yang belum direalisasi
243.930.175
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
7.450.285.143
25.100.035.509
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Laba yang diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
6.366.192.584 840.162.384
24.769.223.315 422.480.859
Profit attributable to: Owners of the Parent Entity Non-Controlling Interests
Jumlah
7.206.354.968
25.191.704.174
Total Total comprehensive income attributable to: Owners of the Parent Entity Non-Controlling Interests
2d,6
2b,18
(
91.668.665 )
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Changes in unrealized fair value of investments available for sale
Jumlah pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
6.610.119.735 840.165.408
24.677.567.510 422.467.999
Jumlah
7.450.285.143
25.100.035.509
Total
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
0,35
2q,27
2,69
BASIC EARNINGS PER SHARE
LABA BERSIH PER SAHAM DILUSIAN
0,31
2q,27
2,69
DILUTED EARNINGS PER SHARE
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
20
1.802.677.400.000
-
2.677.400.000
-
1.800.000.000.000
12.267.740.000
-
267.740.000
-
12.000.000.000
-
-
12.000.000.000
-
-
Tambahan modal disetor - Bersih/ Additional paid - in capital - Net
(
281.889.399
243.927.151
-
-
37.962.248
91.655.805 )
-
-
-
129.618.053
Perubahan nilai wajar investasi tersedia dijual yang belum direalisasi/ Changes in unrealized fair value of Investments available for sale
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
Saldo 31 Desember 2013
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan
Pelaksanaan waran
Kepentingan Non-Pengendali dari Entitas Anak yang diakuisisi
Saldo 31 Desember 2012
-
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan
-
-
20
Tambahan setoran modal
600.000.000.000
1.200.000.000.000
Kepentingan Non-Pengendali dari Entitas Anak yang diakuisisi
19
Setoran modal
Saldo 1 Januari 2012
Catatan/ Notes
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekshibit C
31.743.165.106
6.366.192.584
-
-
25.376.972.522
24.769.223.315
-
-
-
607.749.207
Saldo laba/ Retained earnings
3.320.565.540
840.165.408
-
31.250.000
2.449.150.132
422.467.999
2.000.000
-
-
2.024.682.133
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest
1.850.290.760.045
7.450.285.143
2.945.140.000
31.250.000
1.839.864.084.902
25.100.035.509
2.000.000
12.000.000.000
600.000.000.000
1.202.762.049.393
Jumlah ekuitas/ Total equity
Balance as of 31 December 2013
Total comprehensive income for the year
Exercise of warrants
Non-controlling interest from acquired Subsidiaries
Balance as of 31 December 2012
Total comprehensive income for the year
Non-controlling interest from acquired Subsidiaries
Additional paid-in capital
Paid-in capital
Balance as of 1 January 2012
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
1.846.970.194.505
6.610.119.735
2.945.140.000
-
1.837.414.934.770
24.677.567.510
-
12.000.000.000
600.000.000.000
1.200.737.367.260
Ekuitas pemilik entitas induk/ Equity to owners of the parent entity
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Exhibit C
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit D
Exhibit D
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran untuk: Pemasok Gaji dan tunjangan karyawan Beban usaha lainnya Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi Penerimaan pendapatan keuangan Pembayaran pajak Pembayaran beban keuangan
( ( (
41.255.016.838 ) ( 12.703.201.158 ) ( 27.679.169.581 ) (
41.719.646.370 ) 7.745.425.741 ) 10.133.840.557 )
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Payments for: Suppliers Salaries and employees’ benefits Other operating expenses
( (
263.110.716.205 258.767.813 20.094.829.025 ) ( 36.586.611.610 ) (
2.290.171.381 704.614.763 2.426.097.979 ) 5.559.747.178 )
Cash flows provided by operating activities Receipt of financial income Payments of taxes Payment of financial expenses
206.688.043.383
(
4.991.059.013 )
Net cash flows provided by (used in) operating activities
86.700.000.000
(
86.700.000.000 )
344.748.103.782
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penarikan (penempatan) deposito berjangka Penerimaan dari transaksi penjualan dan penyewaan aset kembali Perolehan Entitas Anak Pendirian Entitas Anak Pembelian aset tetap Perolehan aset real estat Perolehan properti investasi Uang muka aset real estat dan properti investasi Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang bank Tambahan modal disetor dari pelaksanaan waran Penurunan dari utang pihak berelasi Pembayaran utang bank Penerimaan setoran modal Pembayaran emisi saham Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
2012
( ( ( ( (
(
52.405.800.417 )
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Withdrawal (placement) of time deposits Proceeds from sales and lease back assets Acquisition of Subsidiaries Establishment of Subsidiaries Acquisition of property, plant and equipment Purchases real estate assets Purchases investment properties Advances of real estate assets and investment property
301.914.825.957 ) (
585.020.295.771 )
Net cash flows used in investing activities
471.771.755.892
515.114.833.000
2.945.140.000 4.668.204.872 ) ( 347.782.736.013 ) ( (
458.470.000.000 ) 89.261.529.448 ) 630.000.000.000 18.000.000.000 )
122.265.955.007
579.383.303.552
64.100.000.000 31.250.000 500.000.000 3.135.589.029 62.622.781.061 386.425.205.867 -
(
( (
61.889.084.049
) ) ) ) )
( ( ( (
148.000.000 638.997.485 105.642.940.536 339.484.557.333
) ) ) )
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts from banks loans Additional paid-in capital from exercise of warants Decrease from payable to related party Payment of banks loans Addition in capital contribution Payment of stock issuance Net cash flows provided by financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS
27.039.172.433
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
21.122.803.896
31.676.855.128
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
62.500.000
74.000.000
CASH AND CASH EQUIVALENTS OF SUBSIDIARIES ACQUIRED
48.224.476.329
21.122.803.896
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS ENTITAS ANAK YANG DIAKUISISI KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
(
10.628.051.232 )
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Pendirian Perusahaan
Ekshibit E PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. G E N E R A L a. The Company’s Establishment
PT Nirvana Development Tbk (“Perusahaan”) (dahulu PT Adipura Artha Pratama) dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut sebagai “Kelompok Usaha”) didirikan berdasarkan akta Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 43 tanggal 18 Desember 2003. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-10765.HT.01.01.TH 2004 tanggal 30 April 2004 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9848 tanggal 1 Oktober 2004, Tambahan No. 79. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang telah diaktakan oleh Notaris B. Andy Widyanto, S.H., No. 17 tanggal 27 Mei 2010 yang berisi memutuskan dan menyetujui perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-29783.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 10 Juni 2010. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 47 tanggal 21 Agustus 2013 mengenai perubahan Pasal 3 anggaran dasar perusahaan sesuai ketentuan Bapepam LK IXJ.1. mengenai Pokok–pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik serta perubahan susunan Dewan Direksi. Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-51500.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 9 Oktober 2013 serta dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-46103 tanggal 1 Nopember 2013.
PT Nirvana Development Tbk (the “Company”) (formerly PT Adipura Artha Pratama) and Subsidiaries (together mentioned as “The Group”) was established based on Notarial deed No. 43 dated 18 December 2003 of P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn. The deed of establishment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-10765.HT.01.01.TH 2004 dated 30 April 2004 and was published in the State Gazette No. 9848 dated 1 October 2004, Supplement No. 79. Based on General of Shareholders Meeting as covered by Notarial deed No.17 dated 27 May 2010 of B. Andy Widyanto, S.H., regarding of the changes of whole the Company’s articles of association in accordance with Law No. 40 year 2007 of Limited Liability Company. The amendments have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-29783.AH.01.02 Tahun 2010 dated 10 June 2010. The Company’s articles of association has been amended several times, the latest changes of the Company’s articles of association was covered by the Notarial Deed No. 47 dated 21 August 2013 of Humberg Lie, SH, SE, Mkn. concerning changes of Article 3 of the Company’s articles of association in accordance to provision of Bapepam LK IXJ.1. regarding to Principals of Articles of Association of the Company's Public Offering of Equity Securities and Public Companies and also changes of the members of Boards of Directors. The Deeds of Amandments was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-51500.AH.01.02.Tahun 2013 dated 9 October 2013 and also recorded in Legal Entity Administration System of Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-46103 dated 1 November 2013.
Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan menjadi bergerak dalam bidang pembangunan, jasa, perdagangan, perindustrian dan investasi. Kegiatan usaha Perusahaan dalam bidang pembangunan, perdagangan dan properti investasi melalui Entitas Anak.
As stated in Article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities comprises construction, service, trading, industry and investment. The Company activities engaged in the building construction, trading and investment properties through Subsidiaries.
Perusahaan berdomisili di Jakarta Selatan dan Entitas Anak berkedudukan di Jakarta, Cirebon, Sukoharjo, Pangkalan Bun dan Sampit. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 2009.
The Company is domiciled in Jakarta Selatan and its Subsidiaries are domiciled in Jakarta, Cirebon, Sukoharjo, Pangkalan Bun and Sampit. The Company has started operating commercially in 2009.
b. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2014. c. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM – LK) dengan suratnya No. S-10537/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum perdana 6.000.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 105 per saham dan disertai dengan 4.200.000.000 Waran I yang melekat pada saham yang dikeluarkan dan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham dengan harga pelaksanaan waran Rp 110 yang mulai berlaku mulai tanggal 13 Maret 2013 sampai dengan 11 September 2015. Pada tanggal 13 September 2012, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
b. Completion Statements
of
The
Consolidated
Financial
Directors of The Company are responsible for preparation and presentation of the consolidated financial statements which has been finalized and approved for issuance on 27 March 2014. c. The Company’s Public Offering On 31 August 2012, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency in its letter No. S-10537/BL/2012 for the public offering of 6,000,000,000 shares with par value of Rp 100 per share with offering price at Rp 105 per share and simultaneously issuing 4,200,000,000 Warants I accompanying the new shares issued, which are to be granted free as an incentive for the shareholders at an exercise price of Rp 110 which is effective starting on 13 March 2013 up to 11 September 2015. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange in 13 September 2012.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/2 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan)
Exhibit E/2 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. G E N E R A L (Continued)
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan)
c. The Company’s Public Offering (Continued)
Pada tanggal 13 September 2012, 12.000.000.000 saham Perusahaan milik pemegang saham pendiri telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
On 13 September 2012, 12,000,000,000 shares of the Company’s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
Selama tahun 2013, terdapat pelaksanaan waran oleh pemegang saham sebesar 26.774.000 untuk 26.774.000 lembar saham. Sisa waran adalah sebesar 4.173.226.000.
During 2013, shareholders exercised 26,774,000 warrants for 26,774,000 shares. Remaining warrants is equal to 4,173,226,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh saham Perusahaan masing-masing sebanyak 18.026.774.000 saham dan 18.000.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of 31 December 2013 and 31 December 2012, all of the Company’s 18,026,774,000 shares and 18,000,000,000 shares, respectively, are listed on the Indonesia Stock Exchange.
d. Struktur Kelompok Usaha
d. The Group’s Structure
Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung maupun tidak langsung pada Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries Kepemilikan saham secara langsung/ Direct ownership:
Persentase kepemilikan (langsung dan tidak langsung)/ Percentage of ownership (direct and indirect) 2013 2012
The Company has ownership interest in the following Subsidiaries either directly or indirectly as follows:
Bidang usaha/ Scope of activities
Kedudukan/ Domicile
Mulai kegiatan usaha/ Start of commercial operations
Belum operasi / Non-operating PT Nirvana Property
99,99%
99,99%
Pertambangan, perdagangan, perindustrian dan jasa/ Mining, trading, industry and service
Jakarta
-
PT Nirvana Retailindo
99,99%
99,99%
Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, pertambangan, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, mining, printing, workshop, agriculture and forestry
Jakarta
-
PT Nirvana Realty
99,99%
99,99%
Pembangunan, perdagangan, perindustrian, jasa, pertambangan, transportasi darat, pertanian, perbengkelan dan percetakan/ Construction, trading, industry, service, mining, transportation, agriculture, workshop and printing
Jakarta
-
PT Nirvana Infrastructure
99,99%
99,99%
Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, pertambangan, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, mining, printing, workshop, agriculture and forestry
Jakarta
-
PT Nirvana Hotel & Resort
99,99%
99,99%
Jasa perhotelan/ Hospitality service
Jakarta
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/3
Exhibit E/3
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan) d.
1.
Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan)
Entitas Anak/ Subsidiaries Kepemilikan saham secara tidak langsung / Indirect ownership:
G E N E R A L (Continued) d. The Group’s Structure (Continued)
Persentase kepemilikan (langsung dan tidak langsung)/ Percentage of ownership (direct and indirect) 2013 2012
Bidang usaha/ Scope of activities
Kedudukan/ Domicile
Mulai kegiatan usaha/ Start of commercial operations
Beroperasi / Operating PT Karya Bersama Takarob (melalui / through PT Panorama Lubuk Timur)
98,38%
98,38%
Jasa, pembangunan, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, perdagangan, perindustrian, pertambangan dan pertanian/ Service, construction, transportation, workshop, printing, trading, industry, mining and agriculture
Cirebon
2008
PT Tunas Mitra Usaha (melalui / through PT Nirvana Infrastructure)
98,67%
98,67%
Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, contruction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry
Jakarta
2012
PT Tristar Land Development (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung)
99,00%
99,00%
Pembangunan, jasa, perindustrian dan perdagangan/ Construction, service, industry and trading
Sukoharjo
2013
PT Buana Baru Prima (melalui / through PT Nirvana Realty)
99,58%
-
Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan dan pertanian/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing and agriculture
Pangkalan Bun
2013
PT Narendra Amerta (melalui / through PT Nirvana Infrastructure)
99,00%
99,00%
Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry
Jakarta
2013
PT Sukses Mandaka Buana (melalui / through PT Danapati Sukses)
98,67%
98,67%
Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry
Jakarta
-
PT Panorama Lubuk Timur (melalui / through PT Nirvana Realty)
99,99%
99,99%
Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pertambangan, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa/ Construction, trading, industry, mining, transportation, agriculture, printing and service
Jakarta
-
Belum operasi / Non-operating
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/4
Exhibit E/4
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) d.
1.
Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan)
Entitas Anak/ Subsidiaries Kepemilikan saham secara tidak langsung / Indirect ownership:
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) G E N E R A L (Continued) d. The Group’s Structure (Continued)
Persentase kepemilikan (langsung dan tidak langsung)/ Percentage of ownership (direct and indirect) 2013 2012
Bidang usaha/ Scope of activities
Kedudukan/ Domicile
Mulai kegiatan usaha/ Start of commercial operations
Belum operasi / Non-operating PT Mahardhika Karya Agung (melalui / through PT Nirvana Realty)
98,67%
98,67%
Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry
Jakarta
-
PT Jaya Agung Syandhana (melalui / through PT Nirvana Hotel & Resort)
99,00%
99,00%
Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry
Jakarta
-
PT Bharata Adikarya (melalui / through PT Nirvana Hotel & Resort)
99,00%
99,00%
Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry
Jakarta
-
PT Danapati Sukses (melalui / through PT Nirvana Retailindo)
98,67%
98,67%
Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry
Jakarta
-
PT Semesta Dunia Usaha (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung)
99,99%
99,99%
Pembangunan, jasa, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan perdagangan/ Construction, service, industry, transportation, agriculture, printing and trading
Jakarta
-
PT Surya Lima Karya (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung)
99,99%
99,99%
Pembangunan, jasa, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan perdagangan/ Construction, service, industry, transportation, agriculture, printing and trading
Jakarta
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/5
Exhibit E/5
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan)
1.
d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan)
Entitas Anak/ Subsidiaries Kepemilikan saham secara tidak langsung / Indirect ownership: Belum operasi / Non-operating PT Tarangga Hanasta (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung)
G E N E R A L (Continued) d. The Group’s Structure (Continued)
Persentase kepemilikan (langsung dan tidak langsung)/ Percentage of ownership (direct and indirect) 2013 2012
Bidang usaha/ Scope of activities
Kedudukan/ Domicile
Mulai kegiatan usaha/ Start of commercial operations
100,00%
-
Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa/ Construction, trading, industry, transportation, agriculture, printing and service
Sukoharjo
-
PT Prabangkara Sangkara (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung)
100,00%
-
Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa/ Construction, trading, industry, transportation, agriculture, printing and service
Jakarta
-
PT Kalingga Murda (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung)
100,00%
-
Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa/ Construction, trading, industry, transportation, agriculture, printing and service
Jakarta
-
PT Anggaraksa Lokeswara (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung)
100,00%
-
Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa/ Construction, trading, industry, transportation, agriculture, printing and service
Jakarta
-
PT Gardapati Sahardaya (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung)
100,00%
-
Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa/ Construction, trading, industry, transportation, agriculture, printing and service
Jakarta
-
99,00%
99,00%
Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry
Jakarta
-
PT Tristar Land (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung)
99,00%
99,00%
Pembangunan, jasa, perindustrian dan perdagangan/ Construction, service, industry and trading
Sukoharjo
-
PT Grahita Dana (melalui / through PT Nirvana Hotel & Resort)
99,00%
99,00%
Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry
Jakarta
-
Tahap pengembangan/ Development stage PT Danadipa Aluwung (melalui / through PT Nirvana Realty)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/6
Exhibit E/6
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) Entitas Anak / Subsidiaries Beroperasi / Operating PT Karya Bersama Takarob (melalui / through PT Panorama Lubuk Timur) PT Tunas Mitra Usaha (melalui / through PT Nirvana Infrastructure) PT Tristar Land Development (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Buana Baru Prima (melalui / through PT Nirvana Realty) PT Narendra Amerta (melalui / through PT Nirvana Infrastructure) Tahap pengembangan / Development stage PT Danadipa Aluwung (melalui / through PT Nirvana Realty) PT Tristar Land (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Grahita Dana (melalui / through PT Nirvana Hotel & Resort) Belum operasi / Non-operating PT Nirvana Property PT Nirvana Retailindo PT Nirvana Realty PT Nirvana Infrastructure PT Nirvana Hotel & Resort PT Sukses Mandaka Buana (melalui / through PT Danapati Sukses) PT Panorama Lubuk Timur (melalui / through PT Nirvana Realty) PT Mahardhika Karya Agung (melalui / through PT Nirvana Realty) PT Jaya Agung Syandhana (melalui / through PT Nirvana Hotel & Resort) PT Bharata Adikarya (melalui / through PT Nirvana Hotel & Resort) PT Danapati Sukses (melalui / through PT Nirvana Retailindo) PT Semesta Dunia Usaha (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Surya Lima Karya (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Tarangga Hanasta (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Prabangkara Sangkara (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Kalingga Murda (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Anggaraksa Lokeswara (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Gardapati Sahardaya (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1.
G E N E R A L (Continued) d. The Group’s Structure (Continued) Jumlah aset / Total assets 2013 2012
416.454.461.921
403.879.685.435
10.084.155.416
7.397.931.908
453.646.365.801
315.458.484.941
86.085.500.866
-
8.211.201.925
6.223.215.011
291.545.917.078
187.688.404.686
422.453.842.210
285.041.813.818
179.729.543.822
109.596.208.210
1.635.511.576 10.593.995.439 2.959.185.989.301 18.175.630.332 190.936.229.572
1.894.744.808 10.591.491.866 2.560.845.047.916 13.624.138.053 120.789.314.220
75.000.000
75.000.000
462.827.768.808
451.618.399.967
2.152.870.329.596
1.921.377.330.886
6.073.848.630
6.066.437.222
5.130.818.090
5.123.681.667
10.592.057.107
10.588.461.889
9.854.148.774
9.852.331.491
25.493.699.491
25.493.706.492
100.000.000
-
100.000.000
-
100.000.000
-
100.000.000
-
100.000.000
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/7 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan)
Exhibit E/7 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. G E N E R A L (Continued) d. The Group’s Structure (Continued)
Peningkatan Modal Saham Entitas Anak
Increase in Subsidiaries’ Capital Stock
PT Nirvana Retailindo
PT Nirvana Retailindo
Pada bulan September 2012, PT Nirvana Retailindo (“NRT”), Entitas Anak, meningkatkan modal saham dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 40.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 500.000.000 menjadi Rp 10.500.000.000 dengan nominal Rp 100.000. Perusahaan memiliki tambahan 1.000.000 lembar saham sebesar Rp 10.000.000.000, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan menjadi 99,99%. Peningkatan modal saham NRT dan modal ditempatkan dan disetor penuh diaktakan berdasarkan akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 139 tanggal 29 September 2012.
In September 2012, PT Nirvana Retailindo (“NRT”), Subsidiary, increase the share capital from Rp 2,000,000,000 to Rp 40,000,000,000 and increase issued and paid capital from Rp 500,000,000 to Rp 10,500,000,000 with nominal of Rp 100,000. The Company has additional 1,000,000 shares amounted Rp 10,000,000,000 which increase the Company’s ownership to 99.99%. Increase of share capital NRT and issued and fully paid capital notarized by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 139 dated 29 September 2012.
PT Nirvana Infrastructure
PT Nirvana Infrastructure
Pada bulan September 2012, PT Nirvana Infrastructure (“NI”), Entitas Anak, meningkatkan modal saham dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 500.000.000 menjadi Rp 12.500.000.000 dengan nominal Rp 100.000. Perusahaan memiliki tambahan 1.200.000 lembar saham sebesar Rp 12.000.000.000, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan dari 99,98% menjadi 99,99%. Peningkatan modal saham NI dan modal ditempatkan dan disetor penuh diaktakan berdasarkan akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 137 tanggal 29 September 2012.
In September 2012, PT Nirvana Infrastructure (“NI”), Subsidiary, increase the share capital from Rp 2,000,000,000 to Rp 50,000,000,000 and increase issued and paid capital from Rp 500,000,000 to Rp 12,500,000,000 with nominal of Rp 100,000. The Company has additional 1,200,000 shares amounted Rp 12,000,000,000 which increase the Company’s ownership from 99.98% to 99.99%. Increase of share capital NI and issued and fully paid capital notarized by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 137 dated 29 September 2012.
PT Nirvana Hotel & Resort
PT Nirvana Hotel & Resort
Pada bulan September 2012, PT Nirvana Hotel & Resort (“NHR”), Entitas Anak, meningkatkan modal saham dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 100.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 500.000.000 menjadi Rp 40.500.000.000 dengan nominal Rp 100.000. Perusahaan memiliki tambahan 4.000.000 lembar saham sebesar Rp 40.000.000.000, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan menjadi 99,99%. Peningkatan modal saham NHR dan modal ditempatkan dan disetor penuh diaktakan berdasarkan akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 136 tanggal 29 September 2012.
In September 2012, PT Nirvana Hotel & Resort (“NHR”), Subsidiary, increase the share capital from Rp 2,000,000,000 to Rp 100,000,000,000 and increase issued and paid capital from Rp 500,000,000 to Rp 40,500,000,000 with nominal of Rp 100,000. The Company has additional 4,000,000 shares amounted Rp 40,000,000,000 which increase the Company’s ownership to 99.99%. Increase of share capital NHR and issued and fully paid capital notarized by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 136 dated 29 September 2012.
PT Nirvana Realty
PT Nirvana Realty
Pada bulan September 2012, PT Nirvana Realty (“NR”), Entitas Anak, meningkatkan modal saham dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 500.000.000 menjadi Rp 250.500.000.000 dengan nominal Rp 100.000. Perusahaan memiliki tambahan 25.000.000 lembar saham sebesar Rp 250.000.000.000, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan menjadi 99,99%. Peningkatan modal saham NR dan modal ditempatkan dan disetor penuh diaktakan berdasarkan akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 138 tanggal 29 September 2012.
In September 2012, PT Nirvana Realty (“NR”), Subsidiary, increase the share capital from Rp 2,000,000,000 to Rp 1,000,000,000,000 and increase issued and paid capital from Rp 500,000,000 to Rp 250,500,000,000 with nominal of Rp 100,000. The Company has additional 25,000,000 shares amounted Rp 250,000,000,000 which increase the Company’s ownership to 99.99%. Increase of share capital NR and issued and fully paid capital notarized by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 138 dated 29 September 2012.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/8
Exhibit E/8
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan)
1.
d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan)
G E N E R A L (Continued) d. The Group’s Structure (Continued)
Akuisisi Usaha
Bussiness Acquisition
PT Danapati Sukses
PT Danapati Sukses
Pada bulan Mei 2012, PT Nirvana Retailindo (“NRT”), Entitas Anak, menandatangani perjanjian dengan Erik Suhendar H, Pihak Ketiga, untuk membeli 98,67% saham PT Danapati Sukses (“DS”) dengan harga pembelian sebesar Rp 74.000.000. Akuisisi atas DS tersebut dicatat dengan metode akuisisi. Nilai wajar aset teridentifikasi mendekati nilai buku pada tanggal akuisisi. Tidak ada goodwill yang diakui NRT dalam transaksi akuisisi ini. Kepentingan Non-Pengendali telah diakui sesuai dengan proporsi aset yang diakuisisi.
In May 2012, PT Nirvana Retailindo (“NRT”), Subsidiary, signed agreement with Erik Suhendar H, Third Party, to purchase 98.67% shares of PT Danapati Sukses (“DS”) with purchase price of Rp 74,000,000. Acquisition of DS accounted by the acquisition method. Fair value of identified asset approaching book value at the acquisition date. There is no goodwill recognized by NRT in the acquisition transaction. Non-Controlling Interest was recognized in proportion of the assets acquired.
Rincian akuisisi adalah sebagai berikut:
Detail of acquisition are as follow: 2012
Harga perolehan melalui pembayaran kas Nilai wajar aset bersih yang diperoleh (98,67%) (
74.000.000 74.000.000 )
Goodwill
-
Cost through cash payment Fair value of acquired net assets (98.67%) Goodwill
Detail of assets and liabilities acquired from acquisition are as follow:
Rincian aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut: 2012 Kas Aset lain-lain
75.000.000 -
Cash Other asset
Aset bersih yang diperoleh
75.000.000
Acquired net assets
2012 Nilai wajar aset bersih yang diperoleh (98,67%) Goodwill
74.000.000 -
Fair value of acquired net assets (98.67%) Goodwill
Harga perolehan melalui pembayaran kas
74.000.000
Cost through cash payment
Dari transaksi ini, tidak terdapat laba (rugi) sebelum akuisisi, oleh karenanya Kelompok Usaha tidak mengakui laba (rugi) sebelum akuisisi dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
There is no gain (loss) before acquisition from this transaction so the Group did not recognize gain (loss) before acquisition in the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2012.
PT Sukses Mandaka Buana
PT Sukses Mandaka Buana
Pada bulan Nopember 2012, PT Danapati Sukses (“DS”), Entitas Anak, menandatangani perjanjian dengan Erik Suhendar H, Pihak Ketiga, untuk membeli 98,67% saham PT Sukses Mandaka Buana (“SMB”) dengan harga pembelian sebesar Rp 74.000.000. Akuisisi atas SMB tersebut dicatat dengan metode akuisisi. Nilai wajar aset teridentifikasi mendekati nilai buku pada tanggal akuisisi. Tidak ada goodwill yang diakui DS dalam transaksi akuisisi ini. Kepentingan Non-Pengendali telah diakui sesuai dengan proporsi aset yang diakuisisi.
In November 2012, PT Danapati Sukses (“DS”), Subsidiary, signed agreement with Erik Suhendar H, Third Party, to purchase 98.67% shares of PT Sukses Mandaka Buana (“SMB”) with purchase price of Rp 74,000,000. Acquisition of SMB accounted by the acquisition method. Fair value of identified asset approaching book value at the acquisition date. There is no goodwill recognized by DS in the acquisition transaction. Non-Controlling Interest was recognized in proportion of the assets acquired.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/9
Exhibit E/9
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan)
1.
d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan)
G E N E R A L (Continued) d. The Group’s Structure (Continued)
Akuisisi Usaha (Lanjutan)
Bussiness Acquisition (Continued)
PT Sukses Mandaka Buana (Lanjutan)
PT Sukses Mandaka Buana (Continued)
Rincian akuisisi adalah sebagai berikut:
Detail of acquisition are as follow: 2012
Harga perolehan melalui pembayaran kas Nilai wajar aset bersih yang diperoleh
Cost through cash payment Fair value of acquired net assets
74.000.000 74.000.000 )
(
Goodwill
Goodwill
-
Detail of assets and liabilities acquired from acquistion are as follow:
Rincian aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut: 2012 Kas Aset lain-lain
75.000.000 -
Cash Other assets
Aset bersih yang diperoleh
75.000.000
Acquired net assets
Nilai wajar aset bersih yang diperoleh (98,67%) Goodwill
74.000.000 -
Fair value of acquired net assets (98.67%) Goodwill
Harga perolehan melalui pembayaran kas
74.000.000
Cost through cash payment
PT Buana Baru Prima
PT Buana Baru Prima
Pada bulan April 2013, PT Nirvana Realty (“NR”), Entitas Anak, menandatangani perjanjian dengan Rudy Purnomo dan Liem Sien Lan, Pihak Ketiga, untuk membeli 50,00% saham PT Buana Baru Prima (“BBP”). Harga pembelian atas akuisisi BBP sebesar Rp 31.250.000 dan dicatat dengan metode akuisisi. Nilai wajar aset teridentifikasi dan liabilitas mendekati nilai buku pada tanggal akuisisi. Tidak ada goodwill yang diakui NR dalam transaksi akuisisi ini. Kepentingan Non-Pengendali telah diakui sesuai dengan proporsi aset yang diakuisisi. Selanjutnya pada bulan April 2013, BBP meningkatkan modal saham dari Rp 250.000.000 menjadi Rp 30.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 62.500.000 menjadi Rp 7.500.000.000 dengan nilai nominal Rp 500. NR memiliki tambahan 14.875.000 lembar saham sebesar Rp 7.437.500.000 sehingga meningkatkan kepemilikan NR dari 50,00% menjadi 99,58%. Peningkatan modal saham BBP dan modal ditempatkan dan disetor penuh diaktakan berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 36 tanggal 12 April 2013.
In April 2013, PT Nirvana Realty (“NR”), Subsidiary, signed agreement with Rudy Purnomo and Liem Sien Lan, Third Party, to purchase 50.00% shares of PT Buana Baru Prima (“BBP”). Acquisition of BBP with purchase price of Rp 31,250,000 and accounted by the acquisition method. Fair value of identified asset approaching book value at the acquisition date. There is no goodwill recognized by NR in the acquisition transaction. Non-Controlling Interest was recognized in proportion of the assets acquired. Next, in April 2013, BBP increase capital share from Rp 250,000,000 to Rp 30,000,000,000 and increase issued and fully paid capital from Rp 62,500,000 to Rp 7,500,000,000 with nominal of Rp 500. NR has additional 14,875,000 shares amounted to Rp 7,437,500,000 which increase NR ownership from 50.00% to 99.58%. Increase of share capital BBP and issued and fully paid capital notarized by Notarial Deed of Yulia, S.H. No. 36 dated 12 April 2013.
Rincian akuisisi adalah sebagai berikut:
Detail of acquisition are as follow: 2013
Harga perolehan melalui pembayaran kas Nilai wajar aset bersih yang diperoleh Goodwill
(
31.250.000 31.250.000 ) -
Cost through cash payment Fair value of acquired net assets Goodwill
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/10
Exhibit E/10
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1.
G E N E R A L (Continued) d. The Group’s Structure (Continued)
Pendirian Entitas Anak
Establishment of Subsidiaries
PT Tarangga Hanasta
PT Tarangga Hanasta
Pada tanggal 30 Oktober 2013, PT Mahardhika Karya Agung (“MKA”), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru bernama PT Tarangga Hanasta (“TH”) dengan modal dasar saham sebesar Rp 400.000.000 yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp 100.000.000. MKA memiliki 99,00% kepemilikan. Pendirian perusahaan ini telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. No. 124 tanggal 30 Oktober 2013 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.56067.AH.01.01. Tahun 2013 tanggal 4 Nopember 2013.
On 30 October 2013, PT Mahardhika Karya Agung (“MKA”), a Subsidiary, established a new Subsidiary named PT Tarangga Hanasta (“TH”) with authorized capital amounted Rp 400,000,000 with issued and fully paid shares amounted Rp 100,000,000. MKA has 99.00% ownership. The establishment of the Company has been notarized by Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notarial Deed No. 124 dated 30 October 2013 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU. 56067.AH.01.01. Tahun 2013 dated 4 November 2013.
PT Gardapti Sahardaya
PT Gardapati Sahardaya
Pada tanggal 30 Oktober 2013, PT Mahardhika Karya Agung (“MKA”), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru bernama PT Gardapati Sahardaya (“GS”) dengan modal dasar saham sebesar Rp 400.000.000 yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp 100.000.000. MKA memiliki 99,00% kepemilikan. Pendirian perusahaan ini telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. No. 126 tanggal 30 Oktober 2013 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.56065.AH.01.01. Tahun 2013 tanggal 4 Nopember 2013.
On 30 October 2013, PT Mahardhika Karya Agung (“MKA”), a Subsidiary, established a new Subsidiary named PT Gardapati Sahardaya (“GS”) with authorized capital amounted Rp 400,000,000 with issued and fully paid shares amounted Rp 100,000,000. MKA has 99.00% ownership. The establishment of the Company has been notarized by Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notarial Deed No. 126 dated 30 October 2013 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU. 56065.AH.01.01. Tahun 2013 dated 4 November 2013.
PT Anggaraksa Lokeswara
PT Anggaraksa Lokeswara
Pada tanggal 30 Oktober 2013, PT Mahardhika Karya Agung (“MKA”), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru bernama PT Anggaraksa Lokeswara (“AL”) dengan modal dasar saham sebesar Rp 400.000.000 yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp 100.000.000. MKA memiliki 99,00% kepemilikan. Pendirian perusahaan ini telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. No. 125 tanggal 30 Oktober 2013 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.56066.AH.01.01. Tahun 2013 tanggal 4 Nopember 2013.
On 30 October 2013, PT Mahardhika Karya Agung (“MKA”), a Subsidiary, established a new Subsidiary named PT Anggaraksa Lokeswara (“AL”) with authorized capital amounted Rp 400,000,000 with issued and fully paid shares amounted Rp 100,000,000. MKA has 99.00% ownership. The establishment of the Company has been notarized by Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notarial Deed No. 125 dated 30 October 2013 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU. 56066.AH.01.01. Tahun 2013 dated 4 November 2013.
PT Prabangkara Sangkara
PT Prabangkara Sangkara
Pada tanggal 30 Oktober 2013, PT Mahardhika Karya Agung (“MKA”), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru bernama PT Prabangkara Sangkara (“PS”) dengan modal dasar saham sebesar Rp 400.000.000 yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp 100.000.000. MKA memiliki 99,00% kepemilikan. Pendirian perusahaan ini telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. No. 123 tanggal 30 Oktober 2013 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.56620.AH.01.01. Tahun 2013 tanggal 6 Nopember 2013.
On 30 October 2013, PT Mahardhika Karya Agung (“MKA”), a Subsidiary, established a new Subsidiary named PT Prabangkara Sangkara (“PS”) with authorized capital amounted Rp 400,000,000 with issued and fully paid shares amounted Rp 100,000,000. MKA has 99.00% ownership. The establishment of the Company has been notarized by Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notarial Deed No. 123 dated 30 October 2013 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU. 56620.AH.01.01. Tahun 2013 dated 6 November 2013.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/11
Exhibit E/11
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) d.
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan)
G E N E R A L (Continued) d. The Group’s Structure (Continued)
Pendirian Entitas Anak (Lanjutan)
Establishment of Subsidiaries (Continued)
PT Kalingga Murda
PT Kalingga Murda
Pada tanggal 30 Oktober 2013, PT Mahardhika Karya Agung (“MKA”), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru bernama PT Kalingga Murda (“KM”) dengan modal dasar saham sebesar Rp 400.000.000 yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar 99,00% kepemilikan. Rp 100.000.000. MKA memiliki Pendirian perusahaan ini telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. No. 122 tanggal 30 Oktober 2013 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republlik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.56068.AH.01.01. Tahun 2013 tanggal 4 Nopember 2013.
On 30 October 2013, PT Mahardhika Karya Agung (“MKA”), a Subsidiary, established a new Subsidiary named PT Kalingga Murda (“KM”) with authorized capital amounted Rp 400,000,000 with issued and fully paid shares amounted Rp 100,000,000. MKA has 99.00% ownership. The establishment of the Company has been notarized by Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notarial Deed No. 122 dated 30 October 2013 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU.56068.AH.01.01. Tahun 2013 dated 4 November 2013.
e. Susunan Komisaris, Direksi dan Karyawan
e. Board of Commisioners, Directors and Employees
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Members of Board of Commisioners and Directors as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:
2013
2012
Komisaris Utama (Independen) Komisaris
Pingki Elka Pangestu Hasan
Pingki Elka Pangestu Hasan
President Commisioner (Independent) Commisioner
Direktur Utama Direktur Direktur (Tidak terafiliasi) Direktur
Frederick Rompas Sie Paula Ratna Dewi Erwin Kusnadi -
Andreas Kartawinata Frederick Rompas Budiarto Winarto Sie Paula Ratna Dewi
President Director Director Director (Not affiliate) Director
Gaji dan remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Dewan Komisaris Dewan Direksi
235.000.000 1.535.000.000
Kelompok Usaha mempunyai sekitar 54 dan 31 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Tidak diaudit). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
Salaries and remuneration for Board of Commisioners and Directors for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows: 2012 139.000.000 1.244.490.600
Board of Commisioners Board of Directors
The Group has approximately 54 and 31 permanent employees as of 31 December 2013 and 2012, respectively (Unaudited). 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Prinsip kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah seperti dijabarkan dibawah ini. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten untuk semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.
The principal accounting policies applied in the preparation of these consolidated financial statements are set out below. These policies have been consistently applied to all years presented, unless otherwise stated.
a. Dasar Penyajian
a. Basis of Presentation
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Indonesia No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan SE-02/PM/2002 yang dipertegas oleh Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. E-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Real Estat dan surat keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang Perubahan Peraturan No. VIII.G.7.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“FAS”) and the rules of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM–LK) Indonesia No. VIII.G.7 about the Guidelines on Financial Statements Presentation and SE-02/PM/2002 which is pronounced by the Decision Decree of Chairman of Bapepam-LK No. E-03/BL/2011 dated 13 July 2011 related to the Guidelines on Financial Statements Presentation and Disclosures for Real Estate Public Company and decision letter No. KEP 347/BL/2012 regarding to the Changes in Regulation No. VIII.G.7.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/12 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Dasar Penyajian (Lanjutan)
Exhibit E/12 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Basis of Presentation (Continued)
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis biaya historis, kecuali ketika diungkapkan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared based on the historical cost basis, except when disclosed in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung, yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (“Rp”), yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah (“Rp”), which is the Company’s functional currency.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policies
1. Standar baru, interpretasi dan perubahan yang berlaku efektif 1 Januari 2013
1. New standards, interpretations and changes effective from 1 January 2013
Grup telah menerapkan standar baru, interpretasi dan perubahan yang berlaku efektif 1 Januari 2013 namun dampak dari perubahan tersebut tidak material terhadap laporan keuangan.
The Group has applied the new standards, interpretations and changes effective from 1 January 2013 but the impact of the change is not material to the financial statements.
2. Standar baru, interpretasi dan perubahan yang belum berlaku efektif
2. New standards, interpretations and amendments not yet effective
Standar baru, interpretasi dan perubahan berikut, belum diterapkan pada laporan keuangan konsolidasi 2013 karena berlaku efektif 1 Januari 2014 dan 2015, yang akan atau mungkin memiliki dampak pada laporan keuangan Perusahaan di masa yang akan datang:
The following new standards, interpretation and amendments, which have not been applied in the consolidated financial statements in 2013 because will be effective on 1 January 2014 and 2015, will or may have an effect on the Company’s future financial statements:
PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
PSAK 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”.
PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”.
Grup masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari standar baru tersebut.
SFAS 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”. SFAS 4 (Revisi 2013), “Separate Financial Statements”. SFAS 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. SFAS 65, “Consolidated Financial Statements”. SFAS 68, “Fair Value Measurement”. ISAK 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments”. The Group is still evaluating the potential impact of these new standards.
Penundaan
Postponement
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) memutuskan untuk menunda pemberlakukan PPSAK No. 7, “Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraf 08 (b)”, yang semula berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, penundaan tersebut masih berlaku.
Financial Accounting Standards Board of The Indonesian Institute of Accountants decided to postpone the effectivity of PPSAK No. 7 ‘Withdrawal of SFAS No. 44: Accounting for Real Estate Development Activities paragraph 08 (b)”, which was previously effective for the period beginning at and or after 1 January 2013. As of the date of these consolidated financial statements, the postponement is still in effect.
b. Dasar Konsolidasian
b. Basis of Consolidation
Kombinasi bisnis
Business combination
Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal pengendalian beralih kepada Kelompok Usaha. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Di dalam menilai pengendalian, Kelompok Usaha mempertimbangkan hak suara potensial yang saat ini dilaksanakan.
Business combinations are accounted with using the acquisition method as at the acquisition date, which is the date on which control is transferred to the Group. Control is the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities. In assessing control, the Group takes into consideration potential voting rights that are currently exercisable.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/13 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan)
Exhibit E/13 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
b. Basis of Consolidation (Continued)
Kombinasi bisnis (Lanjutan)
Business combination (Continued)
Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umumnya diakui didalam laporan laba rugi.
The consideration transferred does not include amounts related to the settlement of preexisting relationships. Such amounts are generally recognized in profit or loss.
Biaya-biaya terkait dengan akuisisi, selain yang terkait dengan penerbitan surat utang maupun kepemilikian, yang terjadidalam kaitan kombinasi bisnis Kelompok Usaha, dibebankan pada saat terjadinya.
Costs related to the acquisition, other than those associated with the issuance of debt or equity securities, that the Group incurs in connection with a business combination are expensed as incurred.
Semua imbalan kontinjensi diakui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan penyelesaiannya dicatat didalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar imbalan kontinjensi diakui didalam laporan laba rugi.
Any contingent consideration payable is recognized at fair value at the acquisition date. If the contingent consideration is classified as equity, it is not remeasured and settlement is accounted for within equity. Otherwise, subsequent changes to the fair value of the contingent consideration are recognized in profit or loss.
Kelompok Usaha memiliki pilihan, terhadap transaksi berdasarkan dasar transaksi, untuk memulai mengakui seluruh kepentingan non pengendali didalam pihak diakuisisi yang merupakan kepentingan kepemilikan kini dan memberikan hak kepada para pemilik kepemilikan aset bersih proporsional entitas pada saat likuidasi baik pada nilai wajar tanggal akuisisi atau, pada instrumen kepemilikan kini kepemilikan saham proporsional didalam jumlah yang diakui terhadap aset bersih yang dapat diidentifikasikan pihak diakuisisi. Komponen lainnya kepentingan non-pengendali seperti opsi saham beredar, umumnya dinilai pada nilai wajar.
The Group has the option, on a transaction by transaction basis, to initially recognize any noncontrolling interest in the acquiree which is present ownership interest and entitles its holders to a proportionate share of the entity’s net assets in the event of liquidation at either acquisition date fair value or, at the present ownership instruments’ proportionate share in the recognized amounts of the acquiree’s identifiable net assets. Other components of noncontrolling interest such as outstanding share options are generally measured at fair value.
Entitas Anak
Subsidiaries
Apabila Entitas memiliki kekuasaan, baik langsung maupun tidak langsung, untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi entitas atau bisnis sepanjang memperoleh manfaat dari aktivitas tersebut, maka hal ini disebut sebagai Entitas Anak. Laporan keuangan konsolidasian menyajikan hasil usaha Entitas dan Entitas Anak seolah-olah sebagai Entitas tunggal; Laporan keuangan Entitas Anak termasuk kedalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai sampai dengan tanggal pengendalian dihentikan. Kebijakan akuntansi Entitas Anak diubah apabila dipandang perlu untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Kelompok Usaha.
Where the Company has the power, either directly or indirectly, to govern the financial and operating policies of another entity or business so as to obtain benefits from its activities, it is classified as a Subsidiary. The consolidated financial statements present the results of the Company and its Subsidiaries as if they formed a single entity. The financial statements of Subsidiaries are included in the consolidated financial statements from the date that control commences until the date that control ceases. The accounting policies of Subsidiaries have been changed when necessary to align them with the policies adopted by the Group.
Kerugian yang terjadi pada kepentingan non-pengendali pada Entitas Anak dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali bahkan apabila dialokasikan kepada kepentingan non-pengendali tersebut dapat menimbulkan saldo defisit. Kepentingan non-pengendali disajikan didalam laporan keuangan konsolidasian pada bagian ekuitas, yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Setelah terjadi hilangnya pengendalian, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset dan liabilitas Entitas Anak, semua kepentingan non-pengendali dan komponen ekuitas lainnya terkait dengan Entitas Anak. Segala surplus atau defisit yang timbul dari hilangnya pengendalian, diakui didalam laporan laba rugi. Apabila Kelompok Usaha masih memiliki bagian didalam Entitas Anak sebelumnya, maka bagian tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal saat pengendalian dihentikan. Selanjutnya, bagian tersebut dicatat sebagai investee dengan ekuitas yang dihitung atau sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual bergantung pada besarnya pengaruh.
Losses applicable to the non-controlling interests in a Subsidiary are allocated to the non-controlling interests even if doing so causes the non-controlling interests to have a deficit balance. Non-controlling interests is presented in the consolidated statement of financial position within equity, separately from the equity of the owners of the parent. Upon the loss of control, the Group derecognizes the assets and liabilities of the Subsidiary, any non-controlling interests and the other components of equity related to the Subsidiary. Any surplus or deficit arising on the loss of control is recognized in profit or loss. If the Group retains any interest in the previous Subsidiary, then such interest is measured at fair value at the date that control is lost. Subsequently, it is accounted for as an equity accounted investee or as an available-for-sale financial asset depending on the level of influence retained.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/14 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan)
Exhibit E/14 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
b. Basis of Consolidation (Continued)
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investments in Associates
Ketika Kelompok Usaha memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam (namun tidak mempunyai pengendalian) pengambilan keputusan atas kebijakan keuangan dan operasional entitas lain, itu diklasifikasikan sebagai asosiasi. Asosiasi pada awalnya diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar harga perolehan. Keuntungan dan kerugian saham Kelompok Usaha pasca-akuisisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali bahwa kerugian telah melebihi dari investasi Kelompok Usaha pada perusahaan asosiasi tidak diakui kecuali ada kewajiban untuk memperbaiki kerugian tersebut.
When the Group has the power to participate in (but not control) the financial and operating policy decisions of another entity, it is classified as an associate. Associates are initially recognized in the consolidated statement of financial position at cost. The Group's share of postacquisition profits and losses is recognized in the consolidated statement of comprehensive income, except that losses in excess of the Group's investment in the associate are not recognized unless there is an obligation to make good those losses.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi antara Kelompok Usaha dengan perusahaan asosiasi diakui hanya sebatas kepentingan investor terkait dalam asosiasi. Bagian keuntungan dan kerugian investor dari perusahaan asosiasi berasal dari transaksi ini dieliminasi dengan nilai tercatat dari asosiasi tersebut.
Profits and losses arising on transactions between the Group and its Associates are recognized only to the extent of unrelated investors' interests in the associate. The investor's share in the associate's profits and losses resulting from these transactions is eliminated against the carrying value of the associate.
Setiap premi yang dibayarkan untuk asosiasi diatas nilai wajar dari bagian Kelompok Usaha atas aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang diperoleh, dikapitalisasi dan termasuk dalam nilai tercatat dari perusahaan asosiasi. Dimana terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada perusahaan asosiasi telah terjadi penurunan nilai, maka nilai tercatat investasi akan dilakukan pengujian penurunan nilai dengan cara yang sama sebagai asset non-keuangan lainnya.
Any premium paid for an associate above the fair value of the Group's share of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities acquired is capitalized and included in the carrying amount of the associate. Where there is objective evidence that the investment in an associate has been impaired the carrying amount of the investment is tested for impairment in the same way as other non-financial assets.
Laporan keuangan konsolidasian mencakup bagian laba rugi Kelompok Usaha dan pendapatan komprehensif lain dari investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, setelah dilakukan penyesuaian untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dengan kebijakan Kelompok Usaha, sejak tanggal dimulainya pengaruh signifikan sampai dengan pengaruh signifikan berakhir.
The consolidated financial statements include the Group’s share of the profit or loss and other comprehensive income of the equity-accounted investees, after adjustments to align the accounting policies of the equity-accounted investees with those of the Group, from the date that significant influence commences until the date that significant influence ceases.
Apabila bagian kerugian Kelompok Usaha melebihi kepentingan didalam investee yang dihitung dengan menggunakan metode ekuitas, jumlah tercatat bagian tersebut, termasuk investasi jangka panjang, dikurangi sampai nol, dan pengakuan dari kerugian selanjutnya dihentikan kecuali Kelompok Usaha memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama investee.
When the Group’s share of losses exceeds its interest in an equity-accounted investee, the carrying amount of that interest, including any long-term investments, is reduced to zero, and the recognition of further losses is discontinued except to the extent that the Group has an obligation or has made payments on behalf of the investee.
Transaksi dengan Kepentingan Non-Pengendali
Transactions with Non-Controlling Interests
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali dihitung sebagai transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan oleh karena itu tidak terdapat goodwill yang diakui sebagai hasil transaksi tersebut. Penyesuaian kepentingan non-pengendali berdasarkan jumlah proporsional aset bersih Entitas Anak.
Transactions with non-controlling interests are accounted for as transactions with owners in their capacity as owners and therefore no goodwill is recognized as a result of such transactions. The adjustments to non-controlling interests are based on a proportionate amount of the net assets of the Subsidiary.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/15 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan)
Exhibit E/15 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
b. Basis of Consolidation (Continued)
Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasi
Transactions eliminated on consolidation
Saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi didalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan Entitas Asosiasi, dieliminasi terhadap investasi dari bagian Kelompok Usaha didalam investee. Kerugian yang belum terealisasi, dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak terdapat bukti penurunan nilai.
Intra-Group balances and transactions, and any unrealized income and expenses arising from intraGroup transactions, are eliminated in preparing and presenting the consolidated financial statements. Unrealized gains arising from transactions with Associates are eliminated against the investment to the extent of the Group’s interest in the investee. Unrealized losses are eliminated in the same way as unrealized gains, but only to the extent that there is no evidence of impairment.
Akuntansi bagi Entitas Anak dan Entitas Asosiasi dan ventura bersama didalam laporan keuangan tersendiri
Accounting for Subsidiaries and Associates and joint ventures in separate financial statements
Apabila Entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, maka investasi pada Entitas Anak, Entitas Asosiasi dan ventura bersama, disajikan didalam laporan posisi keuangan Entitas senilai nilai tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
If the Company presents separate financial statements as additional information to the consolidated financial statements, investments in Subsidiaries, Associates and joint ventures are stated in the Company’s separate statement of financial position at cost less accumulated impairment losses.
Terhadap pelepasan investasi pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi, perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui didalam laporan laba rugi.
On disposal of investments in Subsidiaries and Associates, the difference between disposal proceeds and the carrying amounts of the investments are recognized in the profit or loss.
Goodwill
Goodwill
Goodwill merupakan selisih antara biaya akuisisi Entitas Anak atau Entitas Asosiasi terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian aset Kelompok Usaha yang dapat diidentifikasi, yang meliputi liabilitas kontinjensi pada tanggal akuisisi. Biaya akuisisi diukur pada saat nilai wajar aset diperoleh, instrumen ekuitas diterbitkan atau liabilitas terjadi atau diasumsikan pada tanggal akuisisi, ditambah dengan biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung dengan akuisisi.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of Subsidiaries or associated companies over the fair value at the date of acquisition of the Group's share of their identifiable net assets, including contingent liabilities, at the date of acquisition. The cost of acquisition is measured as the fair value of the assets acquired, equity instruments issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition, plus costs directly attributable to the acquisition.
Goodwill dikapitalisasi sebagai aset tidak berwujud dengan segala penurunan nilai didalam nilai tercatat yang dibebankan kepada laporan laba rugi. Dimana nilai wajar aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjensi melebihi nilai wajar yang dibayarkan, selisih tersebut dikreditkan secara penuh dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi.
Goodwill is capitalized as an intangible asset with any impairment in carrying value being charged to the profit or loss. Where the fair value of identifiable assets, liabilities and contingent liabilities exceed the fair value of consideration paid, the excess is credited in full to the profit or loss on the acquisition date.
Keuntungan atau kerugian pelepasan Entitas Anak dan Entitas Asosiasi meliputi nilai tercatat goodwill yang dikapitalisasi terkait dengan entitas yang dijual.
Gain or losses on disposal of Subsidiaries and Associates include the carrying amount of capitalized goodwill relating to the entity sold.
Goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, atau secara berkala apabila terdapat indikasi goodwill mengalami penurunan.
Goodwill is tested for impairment annually or more frequently if there is indication that the goodwill may be impaired.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/16 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan)
Exhibit E/16 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued) b.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Basis of Consolidation (Continued)
Goodwill (Lanjutan)
Goodwill (Continued)
Goodwill dialokasikan kepada tiap unit penghasil kas (“UPK”) Kelompok Usaha yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis, untuk tujuan pengujian penurunan nilai goodwill.
For the purpose of impairment testing of goodwill, goodwill is allocated to each of the Group's cashgenerating-units ("CGU") expected to benefit from synergies of the business combination.
Suatu kerugian penurunan nilai diakui didalam laporan laba rugi ketika nilai tercatat UPK, termasuk goodwill, melebihi jumlah terpulihkan UPK. Jumlah terpulihkan UPK lebih tinggi dari nilai wajar UPK dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Di dalam menilai nilai pakai, arus kas masa depan yang diestimasi didiskontokan dengan nilai kininya dengan menggunakan tingkat suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset.
An impairment loss is recognized in the profit or loss when the carrying amount of CGU, including the goodwill, exceeds the recoverable amount of the CGU. The recoverable amount of the CGU is the higher of the CGU's fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessment of the time value of money and the risks specific of asset.
Total kerugian penurunan nilai dialokasikan, pertama untuk mengurangi nilai tercatat goodwill yang dialokasikan kepada UPK dan kemudian kepada aset UPK lainnya secara pro rata berdasarkan nilai tercatat tiap aset didalam UPK.
The total impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of goodwill allocated to the CGU and then to other assets of the CGU pro-rated on the basis of the carrying amount of each asset in the CGU.
Penurunan kerugian goodwill tidak dapat dibaIikkan pada periode berikutnya.
Impairment loss on goodwill is not reversed in the subsequent period.
c. Kas dan Setara Kas Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Kas dan deposito yang dibatasi penggunaannya atau digunakan sebagai jaminan disajikan sebagai “Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya”. d. Aset Keuangan
c. Cash and Cash Equivalents Time deposits with maturities of 3 (three) months or less from the time of placement and are not used as collateral or restricted as to use, are presented as “Cash Equivalents”. Cash and time deposits which are restricted as to use or are used as collateral or pledged are presented as “Restricted Cash and Cash Equivalents”. d. Financial Assets
Aset keuangan diakui didalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha menjadi pihak didalam provisi kontraktual instrumen keuangan.
Financial assets are recognized in the consolidated statement of financial position when, and only when, the Group becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument.
Kebijakan akuntansi Kelompok Usaha untuk setiap kategori adalah sebagai berikut:
The Group's accounting policy for each category is as follows:
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, ditambah dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode pelaporan.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus in the case of financial assets not at fair value through profit loss, directly attributable transaction cost. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at the end of each reporting period.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset kedalam satu kategori sebagai diungkapkan dibawah ini, bergantung kepada tujuan suatu aset diperoleh.
The Group classifies its financial assets into one of the categories discussed below, depending on the purpose for which the asset was acquired.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/17 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
d. Aset Keuangan (Lanjutan)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
d. Financial Assets (Continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Exhibit E/17
Subsequent measurement awal
● Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
The subsequent measurement of financial depends on their classification as follows:
assets
● Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini meliputi aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awal penentuan. Suatu aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual apabila secara prinsip diperoleh untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang dikelola, dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan suatu strategi investasi yang terdokumentasi. Derivatif juga dikategorikan sebagai investasi yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai efektif. Aset yang termasuk dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila aset tersebut baik dimiliki untuk diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar, dan segala perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi.
This category includes financial assets held for trading and those designated at fair value through profit or loss at inception. A financial asset is classified as held for trading if acquired principally for the purpose of selling in the short term. Financial assets designated at fair value through profit or loss at inception are those that are managed, and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented investment strategy. Derivatives are also categorized as held for trading, unless they are designated as effective hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are either held for trading or are expected to be realized within 12 months after the end of the reporting period. Financial assets, at fair value through profit or loss are measured at fair value, and any fair value changes are recognized in profit or loss.
Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Group did not have any financial assets at fair value through profit or loss as of 31 December 2013 and 2012.
● Pinjaman dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap dan dapat ditentukan dan tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Secara mendasar, pinjaman dan piutang muncul dari pemberian barang dan jasa kepada para pelanggan (misalnya, piutang dagang), namun juga terkait dengan jenis lain aset moneter kontraktual.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They arise principally through the provision of goods and services to customers (e.g. trade receivables), but also incorporate other types of contractual monetary asset.
Aset tersebut diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi provisi bagi penurunan nilai aset. Keuntungan dan kerugiannya diakui didalam laporan laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana melalui proses amortisasi.
Such assets are carried at amortized cost using the effective interest method less provision for impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan rekening bank yang dibatasi penggunaannya didalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group's financial assets classified as loans and receivables comprise of cash and cash equivalents, time deposits, trade receivables, other receivables and restricted bank statements in the consolidated statement of financial position.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/18 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Aset Keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/18 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
d. Financial Assets (Continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan)
Subsequent measurement (Continued)
Pinjaman dan piutang (Lanjutan)
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Loans and receivables (Continued) Cash and cash equivalents, time deposits, trade receivables and other receivables are included in current assets, except those maturing more than 12 months after the end of the reporting period, which are classified as non-current assets.
Kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain dikelompokkan kedalam aset lancar, kecuali apabila mereka memiliki jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah berakhirnya periode pelaporan, yang diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
POLICIES
Held-to-maturity (HTM) investments
Aset keuangan dimiliki sampai jatuh tempo merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dengan jatuh tempo tetap dimana manajemen Kelompok Usaha memiliki tujuan dan kemampuan positif untuk memiliki investasi sampai jatuh tempo.
"Held-to-maturity" financial assets are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments with fixed maturities that the Group's management has the positive intention and ability to hold the investment to maturity.
Investasi dimiliki sampai jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi segala kerugian penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiannya diakui didalam laporan laba rugi pada saat investasi dimiliki sampai jatuh tempo dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui proses amortisasi.
Held-to-maturity investments are measured at amortized cost using the effective interest method, less any impairment losses. Gains and losses are recognized in profit or loss when the held-tomaturity investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kelompok Usaha tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Group did not have any HTM investments as of 31 December 2013 and 2012.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale (AFS) financial assets
Aset keuangan non-derivatif yang tidak termasuk kategori diatas diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan mencakup investasi strategis Kelompok Usaha pada entitas yang tidak diklasifikasikan sebagai Entitas Anak, asosiasi atau pengendalian bersama. Mereka dicatat pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar, selain dari yang timbul dari fluktuasi nilai tukar dan bunga yang dihitung menggunakan tingkat bunga efektif, yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dan diakumulasikan pada cadangan tersedia untuk dijual. Perubahan mata uang pada investasi dalam mata uang asing dan bunga yang dihitung menggunakan tingkat bunga efektif, diakui sebagai laba atau rugi.
Non-derivative financial assets not included in the above categories are classified as available-for-sale and comprise principally the Group's strategic investments in entities not qualifying as Subsidiaries, Associates or jointly controlled entities. They are carried at fair value with changes in fair value, other than those arising due to exchange rate fluctuations and interest calculated using the effective interest rate, recognized in other comprehensive income and accumulated in the available-for-sale reserve. Exchange differences on investments denominated in a foreign currency and interest calculated using the effective interest rate method are recognized in profit or loss.
Investasi pada instrumen ekuitas, dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara handal, diukur pada nilai perolehan dikurangi rugi penurunan nilai.
Investments in equity instruments, whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost less impairment loss.
Pada saat penjualan investasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian kumulatif yang diakui didalam pendapatan komprehensif lain, direklasifikasi dari cadangan tersedia untuk dijual ke laba rugi.
Upon sale AFS, the cumulative gain or loss recognized in other comprehensive income is reclassified from the available-for-sale reserve to profit or loss.
Investasi tersedia untuk dijual termasuk dalam kategori ini.
The Group’s available-for-sale included in this category.
Kelompok
Usaha
investments
is
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/19 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Aset Keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/19 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
d. Financial Assets (Continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas aset telah berakhir. Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan jumlah yang akan diterima dan semua kumulatif keuntungan atau kerugian yang telah diakui didalam pendapatan komprehensif lainnya diakui didalam laporan laba rugi.
A financial asset is derecognized when the rights to receive cash flows from the asset have expired. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of the consideration received and any cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss.
Semua penjualan dan pembelian yang lazim aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Kelompok Usaha menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Group assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
i.
Aset yang diamortisasi
dinilai
dengan
biaya
perolehan
i. Assets carried at amortized cost
Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha awalnya menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan kedalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan dimana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan kedalam penilaian kolektif penurunan nilai.
For financial assets carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai asset keuangan telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss on financial assets carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future estimated cash flows (exclude future expected credit losses that have not occured). Present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset's original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account. The impairment loss is recognized in profit or loss.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/20 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Aset Keuangan (Lanjutan)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
d. Financial Assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) i. Aset yang dinilai dengan diamortisasi (Lanjutan)
Exhibit E/20
biaya
Impairment of financial assets (Continued) perolehan
i. Assets carried at amortized cost (Continued)
Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat dari penurunan nilai aset keuangan dikurangi secara langsung dalam akun penyisihan, jumlah yang dibebankan dalam akun penyisihan dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan atau jika jumlah tersebut dibebankan.
When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of impaired financial asset is reduced directly or to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset or if the amount charged.
Kelompok Usaha mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan didalam pembayaran, untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang terjadi.
To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has been incurred, the Group considers factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.
Apabila didalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui didalam laporan laba rugi.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. The amount of reversal is recognized in profit or loss.
ii. Aset yang dinilai pada biaya perolehan Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis dimana entitas penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan didalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit, dan lain-lain) dimana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalikkan nilainya pada periode berikutnya. iii. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang didalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit atau entitas peminjam, dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami penurunan nilai. “Signifikansi” akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan “jangka panjang” dievaluasi terhadap periode dimana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya.
ii. Assets carried at cost If there is objective evidence (such as significant adverse changes in the business environment where the issuer operates, probability of insolvency or significant financial difficulties of the issuer and others) that an impairment loss on financial assets carried at cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses are not reversed in subsequent periods. iii. Available for sale financial assets Significant or prolonged decline in fair value is lower than acquisition cost, significant financial difficulties of the issuer or obligor, and the disappearance of an active trading market are objective evidence that equity investments classified as available-for-sale financial assets may be impaired. “Significant” is to be evaluated against the original cost of the investment and “prolonged” against the period in which the fair value has been below its original cost.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/21 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Aset Keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/21 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
d. Financial Assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
iii. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (Lanjutan)
iii. Available for sale financial assets (Continued)
Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kumulatif kerugian diukur sebagai selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lain dan diakui didalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan didalam nilai wajar wajar setelah penurunan nilai diakui langsung didalam pendapatan komprehensif lainnya.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss – measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss – is removed from other comprehensive income and recognized in profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized directly in other comprehensive income.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui didalam laporan laba rugi. Apabila pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui didalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalikkan nilainya didalam laporan laba rugi.
In the case of debt instruments classified as available-for-sale, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. However, the amount recorded for impairment is the cumulative loss measured as the difference between the amortized cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss. If in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increases can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed in profit or loss.
e. Liabilitas Keuangan
e. Financial Liabilities
Liabilitas keuangan diakui didalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Kelompok Usaha menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are recognized in the consolidated statement of financial position when, and only when, the Group becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangan kedalam salah satu dari dua kategori, bergantung pada tujuan liabilitas itu diperoleh.
The Group classifies its financial liabilities into one of two categories, depending on the purpose for which the liability was acquired.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, uang muka penjualan dan pendapatan diterima di muka, uang jaminan sewa dan utang bank jangka panjang.
The Group’s financial liabilities include short-term bank loan, trade payables, other payables, accrued expenses, advance on sales and unearned revenue, security deposit and long-term bank loans.
Kebijakan akuntansi Kelompok kategori adalah sebagai berikut:
The Group's accounting policy for each category is as follows:
Usaha
untuk
setiap
● Nilai wajar melalui laba rugi Kategori ini hanya terdiri dari instrumen derivatif outof-the-money (lihat “Aset keuangan” didalam derivatif uang). Instrumen tersebut dinilai didalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui didalam laporan laba rugi. Kelompok Usaha tidak memiliki kewajiban untuk memperdagangkan maupun ditujukan bagi semua liabilitas keuangan yang dikelompokkan sebagai nilai wajar melalui laba rugi.
● Fair value through profit or loss This category comprises only out-of-the-money derivatives (see “Financial assets” for in the money derivatives). They are carried in the consolidated statement of financial position at fair value with changes in fair value recognized in the profit or loss. The Group does not have any liabilities held for trading nor has it designated any financial liabilities as being at fair value through profit or loss.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/22 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Exhibit E/22 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
e. Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
e. Financial Liabilities (Continued)
● Liabilitas keuangan lainnya
● Other financial liabilities
POLICIES
Liabilitas keuangan lainnya diukur setelah pengukuran awal pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui didalam laba dan rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi.
Other financial liabilities are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit and loss when the liabilities are derecognized, and through the amortization process.
Liabilitas keuangan lainnya mencakup beberapa item sebagai berikut:
Other financial liabilities include the following items:
i.
Pinjaman dan utang bank pada pengakuan awal diakui pada nilai wajar bersih dari biaya transaksi yang dapat diatribusikan untuk menerbitkan instrumen tersebut. Liabilitas yang memiliki tingkat suku bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang memastikan setiap beban bunga selama periode untuk membayar kembali memiliki suku bunga tetap pada saldo liabilitas yang tercantum didalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban bunga didalam konteks ini meliputi biaya transaksi awal dan utang premium terhadap pembayaran kembali, sebagaimana halnya utang bunga maupun utang kupon pada utang yang masih tersisa.
i. Loans and bank borrowings are initially recognized at fair value net of any transaction costs directly attributable to the issue of the instrument. Such interest bearing liabilities are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, which ensures that any interest expense over the period to repayment is at a constant rate on the balance of the liability carried in the consolidated statement of financial position. Interest expense in this context includes initial transaction costs and premium payable on redemption, as well as any interest or coupon payable while the liability is outstanding.
ii.
Utang dagang dan utang moneter jangka pendek lainnya yang pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
ii. Trade payables and other short-term monetary liabilities, which are initially recognized at fair value and subsequently carried at amortized cost using the effective interest method.
Liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas lancar kecuali Kelompok Usaha memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan setelah periode pelaporan.
Financial liabilities are presented as current liabilities unless the Group has an unconditional right to defer settlement for at least 12 (twelve) months after the end of the reporting period.
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan didalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari peminjam yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan liabilitas yang ada dimodifikasi secara substansial, maka pertukaran maupun modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih masing-masing jumlah diakui didalam laporan laba rugi.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expires. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
f. Transaksi dengan Pihak Berelasi
f. Transaction with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya.
A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements.
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/23 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) f. Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan)
Exhibit E/23 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Transaction with Related Parties (Continued) 1. Has control or joint control over the reporting entity; 2. Has significant influence over the reporting entity; or 3. Is a member of the key management personel of the reporting entity or a parent of the reporting entity.
1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; 2. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau 3. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to a reporting entity if any of the following condition applies:
1. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Kelompok Usaha yang sama (artinya entitas induk, Entitas Anak dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas lain). 2. Satu entitas adalah Entitas Asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau Entitas Asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Kelompok Usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah Entitas Asosiasi dari entitas ketiga. 5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. 6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). 7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
1. The entity and the reporting entity are members of the same Group (which means that each parent, Subsidiary and fellow Subsidiary is related to the others). 2. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a Group of which the other entity is a member).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
g. Persediaan dan Tanah untuk Pengembangan
3. Both entities are joint ventures of the same third party. 4. One entity is joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. 5. The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is running itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. 6. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a). 7. A person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
g. Inventories and Land for Development
Persediaan dan tanah untuk pengembangan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan real estat ditentukan dengan metode rata-rata, sedangkan untuk biaya perolehan persediaan lainnya seperti makanan dan minuman serta perlengkapan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out (FIFO) method).
Inventories and land for development are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost of real estate inventories is determined using the average method, while cost of other inventories such as food and beverages and supplies is determined using the first-in, first-out (FIFO) method.
Nilai persediaan real estat dan tanah untuk pengembangan termasuk:
The cost of real estate inventories and land for development includes:
Biaya pra perolehan tanah; Biaya perolehan tanah; Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan Biaya pinjaman.
Pre-acquisition costs of land; Land acquisition costs; Expenses directly attributable to a project; Expenses attributable to real estate development activities; and Borrowing costs.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/24 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Exhibit E/24 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
g. Persediaan dan Tanah untuk Pengembangan (Lanjutan)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
g. Inventories and Land for Development (Continued)
Biaya-biaya ini akan dikapitalisasi sampai persediaan real estat selesai dan siap untuk dijual. Jumlah biaya proyek dialokasikan secara proporsional menurut bidang tanah yang dapat dijual.
These costs are capitalized until the real estate inventories are substantially completed and available for sale. Total project costs are allocated proportionately to the saleable lots based on their respective land areas.
Penelaahan atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Biaya atas revisi substansial untuk menyelesaikan proyek real estat dikapitalisasi dan dialokasikan pada bidang tanah yang tersedia untuk dijual yang masih tersisa.
Cost of estimates and allocation are reviewed at the end of each reporting period until the project is substantially completed. The costs of subtantial revisions to complete real estate projects are capitalized and are allocated to the remaining lots available for sale.
Perolehan tanah untuk pengembangan di masa yang akan datang dicatat sebagai ”Tanah untuk Pengembangan”. Akumulasi biaya atas tanah untuk pengembangan akan dipindahkan ke persediaan real estat pada saat pengembangan dan konstruksi infrastruktur dimulai. Selisih lebih atas nilai perolehan tanah untuk pengembangan atas estimasi nilai pemulihan dicatat sebagai ”Penyisihan Penurunan Nilai Tanah” pada laporan laba rugi.
Land acquired for future development is recorded under “Land for Development”. The accumulated cost of land for development is transferred to real estate inventories upon the commencement of the development and construction of the infrastructure. The excess of the carrying value of land for development over its estimated recoverable value is recognized as “Provision for Impairment in Value of Land” in the profit or loss.
h. Biaya Dibayar di Muka
h. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). i. Aset Tetap
i. Property, Plant and Equipment The Group have chosen cost model for their property, plant and equipment measurement. Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, except for land which is stated at cost and is not amortized. Depreciation is computed using straight-line method and the following rates:
Kelompok Usaha telah memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali untuk tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dan tarif sebagai berikut: Peralatan dan perabot Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
Tahun / Year 4 4–8 4–8
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya, biaya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi sesuai dengan kriteria dalam PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada kegiatan usaha tahun berjalan. j. Properti Investasi Properti investasi adalah properti yang dimiliki untuk memperoleh pendapatan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, namun tidak untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif. Properti investasi diukur pada harga perolehan pada saat pengakuan awal.
Furniture and fixture Office furniture and equipment Vehicle The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated statement of comprehensive income as incurred, significant renewals and betterments are capitalized which meet the criteria in SFAS No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”. When property, plant and equipment are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to operations of the current year.
j. Investment Properties Investment properties is properties held either to earn rental income or for capital appreciation or for both, but not for sale in the ordinary course of business not for use, use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes. Investment properties are measured at cost on initial recognition.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/25 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Properti Investasi (Lanjutan)
Exhibit E/25 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
j. Investment Properties (Continued)
Kelompok Usaha telah memilih metode biaya untuk pengukuran properti investasinya. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat ekonomi properti investasi sampai 20 tahun, kecuali tanah.
The Group have chosen cost model for their investment properties measurement. Investment properties are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using straight-line method with the useful lives of these investment properties within 20 years, except for land.
Biaya perolehan meliputi pengeluaran yang secara langsung dapat diatribusikan kepada akuisisi properti investasi. Biaya membangun sendiri properti investasi meliputi biaya material dan biaya tenaga kerja langsung dan semua biaya yang secara langsung dapat diatribusikan didalam membawa properti investasi kedalam kondisi kerja bagi tujuan penggunaannya dan biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi.
Cost includes expenditures that are directly attributable to the acquisition of the investment property. The cost of self-constructed investment property includes the cost of materials and direct labour and any other costs directly attributable to bringing the investment property to a working condition for their intended use and capitalized borrowing costs.
Piutang sewa dihitung dengan menggunakan dasar garis lurus selama periode sewa. Dimana suatu insentif (seperti periode bebas sewa) diberikan kepada penyewa, nilai tercatat properti investasi tidak termasuk semua nilai yang dilaporkan sebagai aset yang terpisah sebagai hasil dari pendapatan sewa yang diakui pada basis ini.
Rent receivable is spread on a straight-line basis over the period of the lease. Where an incentive (such as a rent free period) is given to a tenant, the carrying value of the investment property excludes any amount reported as a separate asset as a result of recognizing rental income on this basis.
k. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung terhadap akuisisi, konstruksi atau produksi suatu aset yang membutuhkan periode waktu yang substansial untuk mempersiapkan aset tersebut bagi tujuan penggunaan maupun penjualan, dikapitalisasi sebagai bagian biaya aset tersebut. Semua biaya pinjaman dibebankan didalam periode terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari bunga dan biaya lainnya yang terjadi di entitas dalam kaitannya dengan pinjaman dana. l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
k. Borrowing Costs Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of an asset that necessarily takes a substantial period of time to get ready for its intended use or sale are capitalized as part of the cost of the respective assets. All other borrowing costs are expensed in the period when they occur. Borrowing costs consist of interest and other costs that an entity incurs in connection with the borrowing of funds. l. Impairment of Non-Financial Assets
Kelompok Usaha menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Kelompok Usaha membuat estimasi nilai terpulihkan aset.
The Group assesses at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment assessment for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset's recoverable amount.
Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat.
An asset's recoverable amount is higher than asset's or cash-generating unit's fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets. In assessing value in use, the estimated future cash flows expected to be generated by the asset are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In assessing fair value less costs to sell, an appropriate valuation model is used.
Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui didalam laporan laba rugi kecuali aset yang relevan dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.
Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss unless the relevant asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/26 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan) Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui didalam laporan laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi. m. Imbalan Kerja Karyawan
Exhibit E/26 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
l. Impairment of Non-Financial Assets (Continued) An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increase cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized previously. Such reversal is recognized in profit or loss unless the asset is measured at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase. m. Employee’s Benefits
Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan terkait yang berlaku di Indonesia, Kelompok Usaha memberikan imbalan pasti imbalan kerja karyawan kepada para karyawannya.
In accordance with the relevant Labour Law prevailing in Indonesia, the Group provides defined benefit postemployment benefits to their employees.
Imbalan kerja karyawan dihitung secara aktuaria dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Taksiran liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan, dikurangi dengan nilai wajar aset program, dan disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuaria yang belum diakui, non-vested biaya jasa lalu, biaya pemutusan kerja dan keuntungan dan kerugian kurtailmen.
The post employee benefits are actuarially determined using the Projected Unit Credit Method. The estimated liability as of the date of the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefits obligation at statements of financial position date, less the fair value of plan assets, and adjusted for unrecognized actuarial gains or losses, nonvested past service costs, termination costs and curtailment gain and loss.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari pengalaman penyesuaian dan perubahan didalam asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama sisa rata-rata tahun yang diharapkan dari masa kerja karyawan yang memenuhi syarat.
Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations at the beginning of the period are amortized and recognized as expense or gain over the expected average remaining service years of qualified employees.
Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested). Sebaliknya, akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan.
Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested. Otherwise, past service cost is amortized on a straight-line method over the average period until the benefits become vested.
Imbalan karyawan berupa cuti tahunan diakui pada saat terhutang kepada karyawan. Suatu provisi dicadangkan liabilitas diestimasi untuk cuti sebagai hasil dari jasa yang diberikan oleh karyawan pada tanggal berakhirnya setiap periode pelaporan.
Employee entitlements to annual leave are recognized when they accrue to employees. A provision is made for the estimated liability for leave as a result of services rendered by employees as at the end of each reporting period date.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan:
n. Revenue and Expenses Recognition Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Tax (VAT). The following specific criteria must also be met before revenue is recognized:
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/27 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
Exhibit E/27 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
n. Revenue and Expenses Recognition (Continued)
Pendapatan penjualan real estat
Real estate sales revenue
Pendapatan dari penjualan real estat diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method), pada saat kondisi berikut dipenuhi:
Revenues from real estate sales are recognized using the full accrual method, when the following conditions are met:
1. Penjualan bangunan rumah, rumah toko (ruko) dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya
1. Sales of residential houses, shop houses and other types of buildings and land
a. Proses penjualan telah selesai; b. Harga jual akan tertagih dan pembayaran telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;
a. b.
c. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang; dan d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
c.
2. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan a. Jumlah pembayaran yang diterima telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlahnya tidak dapat dikembalikan kepada pembeli; b. Harga jual akan tertagih; c. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang; d. Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan pematangan lahan yang dijual atau pembangunan fasilitas yang dijanjikan sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli; dan e. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diatas kavling tersebut. 3. Pendapatan dari penjualan ruang perkantoran diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) terhadap unit yang terjual, apabila seluruh syarat berikut terpenuhi: a. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah dipenuhi; b. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan c. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan handal. Jika salah satu dari persyaratan di butir 1 dan 2 belum terpenuhi, maka semua pembayaran yang diterima dari pelanggan disajikan sebagai Uang Muka Pelanggan sampai semua persyaratan pengakuan pendapatan terpenuhi.
d.
The sale process has been completed; The selling price is collectible and at least 20% of the contract sales price has already been received; The receivable from the sale is not subject to future subordination; and The seller has transferred to the buyer the usual risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and the seller does not have a subtantial continuing involvement with the property.
2. Retail land sale without building a. b. c. d.
e.
Cumulative payments received equal to at least 20% of the contract sales price and the amount is not refundable to the buyer; The selling price is collectible; The receivable from the sale is not subject to future subordination; The seller has no remaining obligations to complete improvements on the lots sold or construct amenities applicable to the lots sold as promised in the agreement between the seller and the buyer; and Only the lots are sold, without any requirement of the seller’s involvement in the construction of the building on the lots.
3. Revenues from sale of office building units are recognized using the percentage-of-completion method, if all of the following conditions are met: a.
b.
c.
Construction is already beyond the preliminary stage, where the building foundation has been finished and all requirements to start the construction have been fulfilled; The buyer has made a down payment of at least 20% of the contract price and is unable to require a refund of payments made; and Aggregate sales proceeds and costs can be reasonably estimated.
If any of the above conditions in number 1 and 2 is not met, the payments received from the buyer are recorded as Customers’ Deposits until all of the criteria for revenue recognition are met.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/28 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
Exhibit E/28 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
n. Revenue and Expenses Recognition (Continued)
Pendapatan sewa ruang perkantoran dan fasilitas lain yang terkait
Revenue from rental of office spaces and other related facilities
Pendapatan dari sewa ruang perkantoran dan fasilitas lain yang terkait diakui dengan menggunakan metode garis lurus. Pendapatan diterima di muka dari sewa ruang perkantoran dan fasilitas lain dicatat sebagai Pendapatan Ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan secara proporsional sesuai dengan masa sewa.
Revenues from rental of office spaces and other related facilities are recognized using the straight-line method. Revenues received in advance from office space rental and other related activities are recorded as Unearned Income and are recognized as revenue proportionately over the lease period.
Pendapatan jasa dan pemeliharaan
Service and maintenance revenue
Pengelola gedung
Building management
Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan.
Service and maintenance revenue is recognized when the service has been rendered.
Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
Expenses are recognized when these are incurred (accrual basis).
o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
o.
Foreign Currency Transaction and Balance
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan kurs tengah yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statements of financial position dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the average exchange rates on those dates and the resulting net foreign exchange gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 12.189 dan Rp 9.670 untuk 1 USD.
The exchange rates used as of 31 December 2013 and 2012 amounted Rp 12,189 and Rp 9,670 for 1 USD, respectively.
p. Pajak Penghasilan
p. Income Tax
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan”, yang mensyaratkan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
Effective 1 January 2012, the Group adopted SFAS No. 46 (Revised 2010) “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment to income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position and other transactions and events from current period that are recognized in the consolidated financial statements.
Pajak Penghasilan – Final
Income Tax – Final
Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Income which has been imposed final tax, the related tax expense was recognized proportionally with total revenue recognized in the current period by accounting treatment. The difference between the payable final income tax with total current tax in the consolidated statements of comprehensive income, recognized as prepaid tax or tax payable. The difference of carrying value of assets and liabilities related with the final income tax with the tax impose bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/29 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) p. Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Exhibit E/29 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
p. Income Tax (Continued)
Pajak Penghasilan – Final (Lanjutan)
Income Tax – Final (Continued)
Pada tanggal 4 Nopember 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (“PP.71/2008”) tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1994 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”. PP.71/2008 ini mengatur Perusahaan yang usaha pokoknya melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan tarif pajak final, dimana sebelumnya dikenakan tarif pajak progresif, dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
On 4 November 2008, the President of the Republic of Indonesia and the Minister of Law and Human Rights signed the Government Regulation No. 71 Year 2008 (“PP.71/2008”) on “The Third Changes of Government Regulation No. 48 Year 1994 on Income Tax Payment of Income from Land Right and/or Building Diversion”. PP.71/2008 provides that the Company with the scope of its activities comprises land right and/or building diversion begin to use final tax rate, whereby the previous year applying for progressive tax rate, and is applied prospectively for the period beginning on or after 1 January 2009.
Pajak Penghasilan – Tidak Final
Income Tax – Non Final
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current period calculated by tax bases enacted.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future period tax effect arising from temporary differences between the financial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date except for the difference related with final income tax. Deferred tax liabilities recognized for all taxable temporary difference and deferred tax assets recognized for deductible temporary difference, to the extent that realization of future tax benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the liability is settled or the assets is realized, based on tax rates (tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Kelompok Usaha ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities represented tax effect as expected by the Group, at the end of reporting period, to realize or settle the carrying value of assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying value of deferred tax assets are reviewed at the end of reporting period and will be deducted if the possibility of taxable income are not available to compensate with portion or all deferred tax assets.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
The current and deferred tax recognized as expense or income in the profit or loss, except for income tax arising from transactions or events recognized out of profit or loss (in the other comprehensive income or directly in equity), thus the related tax recognized out of profit or loss.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/30 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) q. Laba per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar. r. Pelaporan Segmen
Exhibit E/30 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
q. Basic Earnings per Share In accordance with SFAS No. 56, “Earnings Per Share”, basic earnings per share is computed by dividing profit for the year attributable to owners of the parent company by the weighted average number of outstanding shares. r. Segment Reporting
Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products and service (business segment), or in providing products and service within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, assets results and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before the intra-Group’s balances and the Group’s transactions are eliminated as part of the consolidation process.
s. Provisi
s. Provision
Provisi diakui ketika Kelompok Usaha memiliki kewajiban legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan.
Provisions are recognized when the Group has a legal or constructive obligation as a result of past events, it is more likely than not that an outflow of resources will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount can be made.
Provisi dikaji pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban, maka provisi tersebut dicadangkan.
Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of economic resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan, ketika pendiskontoan digunakan.
If the effect of the time value of money is material, provisions are discounted using a current pre tax rate that reflects, where appropriate, the risk specific to the liability. When discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as a finance cost.
t. Kontinjensi
t. Contingencies
Liabilitas kontinjensi tidak diakui didalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan didalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.
Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. They are disclosed in the notes to the consolidated financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote.
Aset kontinjensi tidak diakui didalam laporan keuangan, namun diungkapkan didalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir kedalam entitas.
Contingent assets are not recognized in the financial statements but are disclosed in the notes to the financial statements when an inflow of economic benefits is probable.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/31 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) u. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Exhibit E/31 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
u. Events After the Reporting Period
Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan didalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan didalam catatan laporan keuangan konsolidasian bila material. v. Hirarki Pengukuran Nilai Wajar PSAK No. 60
Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the consolidated financial statements. Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material. v. SFAS No. 60 Fair Value Measurement Hierarchy
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan didalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:
SFAS No. 60 requires certain disclosures which require the classification of financial assets and financial liabilities measured at fair value using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the fair value measurement. The fair value hierarchy has the following levels:
a.
a.
b.
c.
Kuotasi pasar (belum disesuaikan) didalam pasar aktif bagi aset maupun liabilitas yang identikal (Tingkat 1); Input selain kuotasi pasar yang termasuk didalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi bagi aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivatif harga) (Tingkat 2); dan Input bagi aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
Tingkatan didalam hirarki nilai wajar dimana aset keuangan maupun liabilitas keuangan dikategorisasi, ditetapkan pada basis tingkatan paling rendah input yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan didalam keseluruhan hanya kedalam salah satu dari ketiga tingkatan tersebut. 3. PERTIMBANGAN, SIGNIFIKAN
ESTIMASI,
DAN
ASUMSI
AKUNTANSI
b.
c.
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1); Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.g. as prices) or indirectly (i.g. derived from prices) (Level 2); and Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
The level in the fair value hierarchy within which the financial assets or financial liabilities is categorised is determined on the basis of the lowest level input that is significant to the fair value measurement. Financial assets and financial liabilities are classified in their entirety into only one of the three levels.
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Penyajian laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyajian laporan keuangan tersebut juga mensyaratkan manajemen untuk mempertimbangkan penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha. Hal-hal dimana pertimbangan dan estimasi signifikan yang dilakukan didalam menyajikan laporan keuangan konsolidasian beserta dampaknya, dibahas sebagai berikut:
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires Group management to exercise judgment in applying the Group's accounting policies. The areas where significant judgments and estimates have been made in preparing the consolidated financial statements and their effect are discussed below:
a. Pertimbangan di Dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
a. Judgement Made in Applying Accounting Policies
Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, terlepas dari estimasi yang terkandung didalamnya, yang memiliki dampak signifikan dari jumlah yang tercantum didalam laporan keuangan:
In the process of applying the Group's accounting policies, management has made the following judgements, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements:
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/32 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, SIGNIFIKAN (Lanjutan)
DAN
ASUMSI
AKUNTANSI
a. Pertimbangan di Dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
Exhibit E/32 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (Continued)
a. Judgement Made in Applying Accounting Policies (Continued)
Pajak Penghasilan
Income Taxes
Kelompok Usaha memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifikan diperlukan didalam menentukan provisi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan penghitungan dimana penentuan pajak akhir adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Kelompok Usaha mengakui liabilitas bagi isu perpajakan yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah pajak tambahan akan jatuh tempo. Apabila hasil perpajakan final dari hal-hal tersebut berbeda dari jumlah yang semula diakui, maka jumlah tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan provisi pajak tangguhan didalam periode dimana penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak penghasilan kini Kelompok Usaha pada akhir periode pelaporan keuangan masing–masing sebesar Rp nil and Rp 29.879.625 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Group has exposure to income taxes. Significant judgement is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognized liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the current income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made. The carrying amounts of the Group's current income tax liabilities at the end of the reporting period were approximately Rp nil and Rp 29,879,625 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Kelompok Usaha mengukur transaksi mata uang asing didalam mata uang fungsional masing-masing Entitas dan Entitas Anak. Di dalam menentukan mata uang fungsional Entitas Kelompok Usaha, pertimbangan diperlukan untuk menentukan mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa dan negara dimana kekuatan persaingan dan regulasi paling menentukan harga jual barang dan jasa. Mata uang fungsional entitas didalam Kelompok Usaha ditentukan berdasarkan penilaian manajemen terhadap lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi dan proses entitas didalam menentukan harga jual.
The Group measures foreign currency transactions in the respective functional currencies of the Company and its Subsidiaries. In determining the functional currencies of the Entities in the Group, judgement is required to determine the currency that mainly influences sales prices for goods and services and of the country whose competitive forces and regulations mainly determines the sales prices of its goods and services. The functional currencies of the entities in the Group are determined based on management’s assessment of the economic environment in which the entities operate and the entities’ process of determining sales prices.
b. Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi
b. Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama berkenaan dengan sumber utama dan sumber lainnya ketidakpastian estimasi di masa depan, yang memiliki risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tahun buku mendatang, diungkapkan sebagai berikut:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Property, Plant and Equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomi aset tetap antara 4 tahun sampai dengan 8 tahun.
The costs of property, plant and equipment are depreciated on a straight-line method based on their estimated useful life. The Group’s management properly estimates the useful lives of these property, plant and equipment to be within 4 to 8 years.
Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 5.423.264.519 dan Rp 3.017.303.313. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
These are common life expectancies applied in the industries where the Group conduct their business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s property, plant and equipment as of 31 December 2013 and 2012 amounted Rp 5,423,264,519 and Rp 3,017,303,313, respectively. Further details are shown in Note 11.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/33 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, SIGNIFIKAN (Lanjutan)
DAN
ASUMSI
AKUNTANSI
b. Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi (Lanjutan)
Exhibit E/33 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (Continued)
b. Key Sources of Estimation Uncertainty (Continued)
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimate is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan atas penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 14.813.132.147 dan Rp 15.835.330.787. Penjelasan lebih jauh diungkapkan dalam Catatan 7.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial liabilities. In these cases, the Group use judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment as of 31 December 2013 and 2012 is Rp 14,813,132,147 and Rp 15,835,330,787, respectively. Further details are shown in Note 7.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Lain-lain
Allowance for Impairment of Other Receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial liabilities. In these cases, the Group use judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses of other receivables.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda.
The Group carry certain financial assets and liabilities at fair values, which require the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/34 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, SIGNIFIKAN (Lanjutan)
DAN
ASUMSI
AKUNTANSI
b. Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi (Lanjutan)
Exhibit E/34 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) b. Key Sources of Estimation Uncertainty (Continued)
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti yang diungkapkan pada Catatan 2d.
The Group determines the classifications of financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2d.
Penyusutan Properti Investasi
Depreciation of Investment Properties
Biaya perolehan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomi properti investasi dalam 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas properti investasi Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing adalah sebesar Rp 1.212.056.570.666 dan Rp 865.603.021.639. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.
The costs of investment properties are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. The Group’s management properly estimates the useful lives of these investment property within 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conduct their business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s investment property as of 31 December 2013 and 2012 is, Rp 1,212,056,570,666 and Rp 865,603,021,639, respectively. Further details are shown in Note 12.
Pensiun dan Imbalan Kerja Karyawan
Pension and Employee Benefits
Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja karyawan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 530.269.875 dan Rp 367.297.104. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17.
The determination of the Group’s cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Group believed that their assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect their estimated liabilities for pension and employees’ benefit liabilities and net employee benefit expense. The carrying amount of the Group’s employees’ benefits liabilities as of 31 December 2013 and 2012 is Rp 530,269,875 and Rp 367,297,104, respectively. Further details are shown in Note 17.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/35
Exhibit E/35
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN SETARA KAS
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Des / 31 Dec 2013
Kas Bank – Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank - USD PT Bank CIMB Niaga Tbk
5.
31 Des / 31 Dec 2012
794.866.230
732.359.020
8.230.763.647 2.337.204.586 1.951.382.110 1.488.647.005 1.125.056.131 453.475.815 157.842.185 33.916.204 7.568.399 3.606.008 930.493
166.863.522 58.491.944 667.219.865 865.970.434 7.593.047.737 10.416.235.203 51.020.089 569.760.315 1.835.767 -
4.217.516
-
Cash Banks – Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank - USD PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah bank
15.794.610.099
Deposito berjangka – Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
20.000.000.000 11.635.000.000
-
Time deposits – Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah deposito berjangka
31.635.000.000
-
Total time deposits
Jumlah
48.224.476.329
Total banks
20.390.444.876
Total
21.122.803.896
Pendapatan bunga dari deposito berjangka adalah sebesar Rp 154.394.916 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013. Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah 5,25% - 10,00% pada tahun 2013.
Interest income from time deposits amounted to Rp 154,394,916 for the year ended 31 December 2013. The annual interest rate of time deposits is 5.25% - 10.00% in 2013.
Seluruh saldo bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga.
Cash in banks and time deposits are placed on third parties.
DEPOSITO BERJANGKA
5. TIME DEPOSITS
Akun ini merupakan deposito berjangka dengan jangka waktu 6 (enam) bulan dalam mata uang Rupiah yang ditempatkan pada PT Bank Mega Tbk, Pihak ketiga, sebesar Rp 86.700.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012.
This is account represented time deposits in Rupiah with have a maturity period 6 (six) months in PT Bank Mega Tbk, Third party, amounted to Rp 86,700,000,000 as of 31 December 2012.
Pendapatan bunga dari deposito berjangka adalah sebesar Rp 487.816.198 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012. Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah 6% pada tahun 2012.
Interest income from time deposits amounted to Rp 487,816,198 for the year ended 31 December 2012. The annual interest rate of time deposits is 6% in 2012.
6. INVESTASI TERSEDIA DIJUAL
6. 31 Des / 31 Dec 2013
Saldo awal investasi Ditambah (dikurangi): Perubahan nilai wajar investasi tersedia dijual yang belum direalisasi
1.391.451.401
Saldo akhir
1.635.381.576
243.930.175
AVAILABLE-FOR-SALE-INVESTMENT
31 Des / 31 Dec 2012 1.483.120.066 (
91.668.665 ) 1.391.451.401
Beginning balance of investment Added (deducted) by: Changes in unrealized fair value of investment available for sale Ending balance
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/36
Exhibit E/36
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI TERSEDIA DIJUAL (Lanjutan)
6.
PT Nirvana Property, Entitas Anak, mengadakan perjanjian manajer investasi dengan PT Pacific Capital Investment, pihak ketiga, untuk mengelola dana yang diinvestasikan dalam bentuk reksa dana saham. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai wajar investasi portofolio berdasarkan harga pasar masing-masing sebesar Rp 1.635.381.576 dan Rp 1.391.451.401. 7. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Jumlah
AVAILABLE FOR SALE-INVESTMENT (Continued) PT Nirvana Property, Subsidiary, signed an investment manager agreement with PT Pacific Capital Investment, third party, to manage the fund which invested in mutual fund. As of 31 December 2013 and 2012, the fair value of portofolio investment based on market value amounted Rp 1,635,381,576 and Rp 1,391,451,401, respectively.
7. TRADE RECEIVABLE – THIRD PARTIES 31 Des / 31 Dec 2013
Sewa mall Penjualan ruko Penjualan office park Pengelolaan gedung Lainnya
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Des / 31 Dec 2012
6.946.479.112 3.501.486.450 2.667.002.000 1.180.455.421 517.709.164
11.947.666.000 3.468.414.787 419.250.000
Rent of mall Sales of shop house Sales of office park Building management Others
14.813.132.147
15.835.330.787
Total
Analisis umur piutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Des / 31 Dec 2013
Aging analysis of trade receivable third parties are as follows: 31 Des / 31 Dec 2012
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun
14.018.174.015 304.603.200 233.469.500 256.885.432
14.985.515.580 325.622.723 249.580.354 274.612.130
Until 1 month > 1 month – 3 month > 3 month – 6 month > 6 month – 1 year
Jumlah
14.813.132.147
15.835.330.787
Total
Piutang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp 14.813.132.147 dan Rp 15.835.330.787, dikategorikan sebagai belum jatuh tempo berdasarkan umur piutang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Trade receivable of third parties amounted Rp 14,813,132,147 and Rp 15,835,330,787, categorized as not yet due based on aging of trade receivable as of 31 December 2013 and 2012, respectively.
Seluruh piutang usaha kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah dalam mata uang Rupiah.
The entire trade receivable of third parties as of 31 December 2013 and 2012 are denominated in Rupiah.
Piutang usaha atas sewa mall digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 13).
Trade receivables from rent of mall are used as guarantee of banks loan (Note 13).
Berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir periode dan estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan kolektif, manajemen Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan sehingga tidak diadakan penyisihan kerugian penurunan nilai.
According to analysis of each receivables at the end of period and estimation of unrecovered value individual and collectively, the Groups’s management decided that there is no significant changes to credit quality and the amount of receivables still can be recovered so there is no allowance for loss of impairment.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/37
Exhibit E/37
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT
8. INVENTORIES OF REAL ESTATE ASSETS 31 Des / 31 Dec 2013
Aset Lancar Ruko siap dijual – Cirebon Super Blok Ruko siap dijual – The Park Solo Office Park siap dijual - Cirebon Super Blok
31 Des / 31 Dec 2012
10.637.902.353
7.973.761.117
Current Assets Shop House available for sale – Cirebon Super Blok Shop House available for sale – The Park Solo Office Park available for sale – Cirebon Super Blok
23.334.258.351
5.846.570.043
-
-
Bangunan dalam penyelesaian Ruko – The Park Solo Tanah yang sedang dikembangkan Lain-lain
698.801.620.842 227.787.949
259.200.000 629.604.537.986 -
Building under construction Shop House – The Park Solo Land for development Others
Jumlah
715.513.881.187
661.171.757.454
Total
Aset tidak lancar Tanah yang belum dikembangkan
916.904.606.394
981.731.878.656
Non–current assets Undeveloped land
Ruko dan Office Park Siap Dijual
Shop house and Office Park Available For Sale
Ruko dan office park siap dijual merupakan sisa unit ruko dan office park Cirebon Super Blok dan office park The Park Solo yang masing–masing dimiliki oleh PT Karya Bersama Takarob dan PT Tristar Land Development, Entitas Anak, telah selesai pembangunannya sehingga direklasifikasi dari bangunan dalam penyelesaian.
Shop house and office park available for sale are remaining units of shop house and office park of Cirebon Super Blok and office park of The Park Solo each owned by PT Karya Bersama Takarob and PT Tristar Land Development, Subsidiaries, already finished and reclassified from building under construction.
Bangunan dalam penyelesaian
Building under construction
Mutasi bangunan dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
The movements of building under construction are as follows:
31 Des / 31 Dec 2013 Saldo awal tahun Penambahan Bangunan dalam penyelesaian Kapitalisasi biaya pinjaman Pengurangan Pembebanan ke beban pokok penjualan ( Reklasifikasi ke ruko siap dijual The Park Solo ( Reklasifikasi ke Office Park siap dijual – Cirebon Super Blok Reklasifikasi ke ruko siap dijual – Cirebon Super Blok Reklasifikasi ke properti investasi Saldo akhir Persentase penyelesaian sebagai berikut:
Office Park – The Park Solo
259.200.000
395.902.056.839
29.912.431.132 33.729.590.164
31.011.034.768 2.547.569.444
58.054.651.253 ) (
12.897.735.257 )
5.846.570.043 )
-
-
(
7.973.761.117 )
-
( (
29.146.388.737 ) 379.183.575.940 )
masing-masing
31 Des / 31 Dec 2012
proyek
259.200.000 adalah
Beginning balance Additions Building under construction Capitalization from loan Deductions Charged to cost of sales Reclassification to available for sale of shop house – The Park Solo Reclassification to Office Park Cirebon Super Blok Reclassification to available for sale of shop house – Cirebon Super Blok Reclassification to investment properties Ending balance
The percentage of completion each project are as follow:
31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
-
2%
Office Park – The Park Solo
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/38
Exhibit E/38
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT (Lanjutan)
8.
Estimasi penyelesaian masing-masing proyek adalah sebagai berikut:
Office Park – The Park Solo
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) INVENTORIES OF REAL ESTATE ASSETS (Continued) Estimation of completion each project are as follow:
31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
-
September – Desember 2013/ September – December 2013
Office Park – The Park Solo
Tanah yang sedang dikembangkan
Land for development
Rincian atas tanah yang sedang dikembangkan adalah sebagai berikut:
The details of land for development are as follows:
31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
PT Tristar Land Development PT Danadipa Aluwung
599.124.952.518 99.676.668.324
629.604.537.986 -
PT Tristar Land Development PT Danadipa Aluwung
Jumlah
698.801.620.842
629.604.537.986
Total
Tanah yang sedang dikembangkan milik PT Tristar Land Development dan PT Danadipa Aluwung, Entitas Anak, masingmasing seluas 92.818 m2 dan 37.273 m2 yang terletak di Sukoharjo (Jawa Tengah) dan Kotawaringin Timur (Kalimantan Tengah) pada tanggal 31 Desember 2013. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, tanah yang sedang dikembangkan milik PT Tristar Land Development, Entitas Anak, seluas 100.740 m2 yang terletak di Sukoharjo (Jawa Tengah).
Land for development owned by PT Tristar Land Development and PT Danadipa Aluwung, Subsidiaries, with area of 92,818 m2 and 37,273 m2, respectively, located in Sukoharjo (Jawa Tengah) and Kotawaringin Timur (Kalimantan Tengah) as of 31 December 2013. Whereas as of 31 December 2012, land for development owned by PT Tristar Land Development, Subsidiary, with area of 100,740 m2 located in Sukoharjo (Jawa Tengah).
Tanah yang belum dikembangkan
Undeveloped Land
Rincian atas tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut:
The composition of undeveloped land are as follows:
31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
PT Tristar Land Development PT Surya Lima Karya PT Danadipa Aluwung PT Semesta Dunia Usaha PT Karya Bersama Takarob
414.413.605.427 306.907.373.385 101.047.526.006 94.536.101.576 -
414.413.605.427 306.907.373.385 157.178.625.255 94.536.101.576 8.696.173.013
PT Tristar Land Development PT Surya Lima Karya PT Danadipa Aluwung PT Semesta Dunia Usaha PT Karya Bersama Takarob
Jumlah
916.904.606.394
981.731.878.656
Total
Tanah yang belum dikembangkan milik PT Tristar Land Development, PT Surya Lima Karya, PT Danadipa Aluwung dan PT Semesta Dunia Usaha, Entitas Anak, masing-masing seluas 67.665 m2 yang terletak di Sukoharjo (Jawa Tengah), 52.914 m2 yang terletak di Sukoharjo (Jawa Tengah), 27.052 m2 yang terletak di Kotawaringin Timur (Kalimantan Tengah) dan 16.299 m2 yang terletak di Sukoharjo (Jawa Tengah). Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan.
Undeveloped land owned by PT Tristar Land Development, PT Surya Lima Karya, PT Danadipa Aluwung and PT Semesta Dunia Usaha, Subsidiaries, which area is 67,665 m2 located in Sukoharjo (Jawa Tengah), 52,914 m2 located in Sukoharjo (Jawa Tengah), 27,052 m2 located in Kotawaringin Timur (Kalimantan Tengah) and 16,299 m2 located in Sukoharjo (Jawa Tengah), respectively. At the commencement of development and construction of infrastructure, undeveloped land will be reclassified to land for development.
Bentuk hak legal atas tanah aset real estat selain yang masih dalam proses berupa Hak Guna Bangunan atas nama Entitas Anak berjangka waktu 20 – 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2023 – 2041. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi Hak Guna Bangunan karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Legal form of rights of asset real estate other than those that still in process are Hak Guna Bangunan on behalf of Subsidiaries lasting 20 – 30 years which will matured in 2023 – 2041. The Group’s management believe there will be no problem in extending and certificating Hak Guna Bangunan because all of land were acquired legitimately and supported by solid proof of ownership.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/39
Exhibit E/39
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT (Lanjutan)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8.
INVENTORIES OF REAL ESTATE ASSETS (Continued)
Tanah didalam persediaan real estat yang berlokasi masingmasing di Sukoharjo dan Kotawaringin Timur masing-masing seluas 213.535 m2 dan 53.646 m2 digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 13).
Land in asset real estate located in Sukoharjo and Kotawaringin Timur with area of 213,535 m2 and 53,646 m2, respectively, used for guarantee for bank loan (Note 13).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai akumulasi kapitalisasi biaya pinjaman yang termasuk dalam nilai tercatat aset real estat masing-masing sebesar Rp 33.729.590.164 dan Rp 2.547.569.444.
As of 31 December 2013 and 2012, accumuluated value of capitalized loan expense included in asset real estate carrying value amounted Rp 33,729,590,164 and Rp 2,547,569,444, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013, bangunan jadi telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan dan risiko lainnya kepada PT Zurich Insurance Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 350.000.000.000. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa seluruh nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of 31 December 2013, building insured to PT Zurich Insurance Indonesia, third party, against damage risk, with coverage amount of Rp 350,000,000,000. The Group’s management believe that the value is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Bangunan dalam penyelesaian telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero), pihak ketiga, cabang Jakarta dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 300.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa seluruh nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Construction in progress insured to PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero), third party, branch Jakarta against damage risk, with coverage amount of Rp 300,000,000,000 as of 31 December 2012. The Group’s management believe that the value is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa tidak ada kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset real estat pada tanggal pelaporan.
The Groups’ management believe there is no event or changes in circumstances which may indicate impairment of asset real estate as of reporting period.
9. UANG MUKA
9. ADVANCES 31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
Uang muka pemasok – pihak ketiga Uang muka kontraktor – pihak ketiga Uang muka operasional Uang muka lainnya
14.488.459.621 1.108.276.740 2.900.000
52.164.435.962 4.660.808.358 3.339.201.351 -
Advance to supplier – third parties Advance to contractor – third parties Operational advance Other advance
Jumlah
15.599.636.361
60.164.445.671
Total
Seluruh uang muka pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah dalam mata uang Rupiah. 10. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 31 Des / 31 Dec 2013
The entire advance payment as of 31 December 2013 and 2012 are denominated in Rupiah. 10. RESTRICTED BANKS STATEMENTS 31 Des / 31 Dec 2012
PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Victoria International Tbk
-
295.230.576 1.563.556
PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Victoria International Tbk
Jumlah
-
296.794.132
Total
Akun ini merupakan rekening yang dibatasi penggunaannya atas nama PT Karya Bersama Takarob, Entitas Anak, sehubungan dengan pencairan fasilitas kredit (Catatan 13).
This account are restricted accounts of PT Karya Bersama Takarob, Subsidiary, in accordance with drawdown loan facility (Note 13).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/40
Exhibit E/40
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP
11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
2013 Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir/ Ending balance
Nilai perolehan Kepemilikan langsung Peralatan dan perabot Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
94.846.500
22.154.956
-
-
1.051.818.976 3.448.935.000
2.478.071.564 635.362.509
-
-
Cost Direct ownership Furniture and 117.001.456 fixture Office furniture and 3.529.890.540 equipment 4.084.297.509 Vehicle
Jumlah
4.595.600.476
3.135.589.029
-
-
7.731.189.505
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Peralatan dan perabot Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
Total
46.026.288
15.506.736
-
-
546.346.292 985.924.583
306.513.273 407.607.814
-
-
Accumulated depreciation Direct ownership Furniture and 61.533.024 fixture Office furniture and 852.859.565 equipment 1.393.532.397 Vehicle
Jumlah
1.578.297.163
729.627.823
-
-
2.307.924.986
Total
Nilai buku bersih
3.017.303.313
5.423.264.519
Net book value
2012 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir/ Ending balance
Nilai perolehan Kepemilikan langsung Peralatan dan perabot Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
39.686.000
55.160.500
-
-
620.981.991 3.295.935.000
430.836.985 153.000.000
-
-
Cost Direct ownership Furniture and 94.846.500 fixture Office furniture and 1.051.818.976 equipment 3.448.935.000 Vehicle
Jumlah
3.956.602.991
638.997.485
-
-
4.595.600.476
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Peralatan dan perabot Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
35.384.562
10.641.726
-
-
417.342.194 611.370.313
129.004.098 374.554.270
-
-
Jumlah
1.064.097.069
514.200.094
-
-
Nilai buku bersih
2.892.505.922
Total
Accumulated depreciation Direct ownership Furniture and 46.026.288 fixture Office furniture and 546.346.292 equipment 985.924.583 Vehicle 1.578.297.163
Total
3.017.303.313
Net book value
Beban penyusutan dialokasikan kedalam beban umum dan administrasi sebesar Rp 729.627.823 dan Rp 514.200.094 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Depreciation expenses were allocated to general and administrative expense amounted to Rp 729,627,823 and Rp 514,200,094 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
Aset tetap telah diasuransikan kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko kerusakan, kehilangan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 475.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012. Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
Property, plant and equipment was insured to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, third parties, against damage, loss and other risk with covarage of Rp 475,000,000 as of 31 December 2013 and 2012, respectively. The Group’s management believes that the value is adequate to cover possible losses from the risks.
Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal pelaporan.
The Group’s management believe there is no event or changes of circumstances which indicate impairment of property, plant and equipment as of reporting date.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/41
Exhibit E/41
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PROPERTI INVESTASI
Nilai perolehan Tanah Bangunan dan sarana penunjang Aset dalam penyelesaian Jumlah
12. INVESTMENT PROPERTIES Saldo awal/ Beginning balance
2013 Pengurangan/ Deductions
Penambahan/ Additions
159.061.919.365
55.280.461.021
223.534.634.461
16.000.000.000
489.269.178.311 871.865.732.137
Reklasifikasi/ Reclassification
-
Saldo akhir/ Ending balance
48.245.603.939
262.587.984.325
19.761.038.962
26.110.437.278
245.884.032.777
315.144.744.846
57.720.000.000 (
26.110.437.278)
720.583.485.879
386.425.205.867
77.481.038.962
48.245.603.939 1.229.055.502.981
Akumulasi penyusutan
Cost Land Building and Infrastructure Construction in progress Total Accumulated depreciation
Bangunan dan sarana penunjang
6.262.710.498
11.297.260.779
561.038.962
-
16.998.932.315
Building and infrastructure
Jumlah
6.262.710.498
11.297.260.779
561.038.962
-
16.998.932.315
Total
1.212.056.570.666
Net book value
Nilai buku bersih
Nilai perolehan Tanah Bangunan dan sarana penunjang Aset dalam penyelesaian Jumlah
865.603.021.639
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
2012 Pengurangan/ Deductions
-
-
-
159.061.919.365
159.061.919.365
-
-
-
223.534.634.461
223.534.634.461
-
339.484.557.333
-
149.784.620.978
489.269.178.311
Cost Land Building and Infrastructure Construction in progress
-
339.484.557.333
-
532.381.174.804
871.865.732.137
Total
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir/ Ending balance
Akumulasi penyusutan
Accumulated depreciation
Bangunan dan sarana penunjang
-
6.262.710.498
-
-
6.262.710.498
Building and infrastructure
Jumlah
-
6.262.710.498
-
-
6.262.710.498
Total
Nilai buku bersih
-
865.603.021.639
Net book value
Pada tahun 2013 dan 2012, reklasifikasi properti investasi berasal dari persediaan aset real estat (Catatan 8).
In 2013 and 2012, reclassification came from inventory of real estate assets (Note 8).
Rincian biaya perolehan dan persentase penyelesaian masingmasing aset dalam penyelesaian pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The details of cost and percentage of completion for construction in progress as of 31 December 2013 and 2012 are as follow:
31 Des / 31 Dec 2013 Pusat perbelanjaan – The Park Solo Hotel – Cirebon Super Blok Pusat perbelanjaan – Borneo Pusat perbelanjaan – Sarana penunjang Cirebon Super Blok
521.710.741.790 155.920.340.489 39.208.649.141
Jumlah
720.583.485.879
Persentase penyelesaian masing-masing penyelesaian adalah sebagai berikut:
Pusat perbelanjaan – The Park Solo Hotel – Cirebon Super Blok Pusat perbelanjaan – Borneo Pusat perbelanjaan – Sarana Penunjang Cirebon Super Blok
3.743.754.459
aset
dalam
31 Des / 31 Dec 2012 383.494.125.952 105.775.052.359 489.269.178.311
Mall – The Park Solo Hotel – Cirebon Super Blok Mall – Borneo Mall – Infrastucture Cirebon Super Blok Total
The percentage of completion for construction in progress are as follows:
31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
96% 97% 32%
65% 82% -
88%
-
Mall – The Park Solo Hotel – Cirebon Super Blok Mall – Borneo Mall – Insfrastructure Cirebon Super Blok
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/42
Exhibit E/42
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PROPERTI INVESTASI (Lanjutan)
12. INVESTMENT PROPERTIES (Continued)
Beban penyusutan masing-masing sebesar Rp 11.297.260.779 dan Rp 6.262.710.498 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disajikan sebagai beban pokok penjualan dan pendapatan jasa (Catatan 22).
Depreciation expense amounted to Rp 11,297,260,779 and Rp 6,262,710,498 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively, are presented as cost of sales and service revenue (Note 22).
Properti investasi diasuransikan bersama dengan persediaan aset real estat (Catatan 8).
Investment properties are insured along with inventories of real estate assets (Note 8).
Akumulasi biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke properti investasi sampai dengan 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 117.290.376.587 dan Rp 63.691.843.978.
Accumulated loan expense capitalized to investment properties until 31 December 2013 and 2012 amounted Rp 117,290,376,587 and Rp 63,691,843,978, repectively.
Bentuk hak legal atas tanah properti investasi berupa Hak Guna Bangunan atas nama Entitas Anak berjangka waktu 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2023 – 2041. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Legal form of rights of investment properties are Hak Guna Bangunan on behalf of Subsidiaries lasting 20 – 30 years which will matured in 2023 – 2041. The Group’s management believe there will be no problem in extending and certificating land rights because all of land were acquired legitimately and supported by solid proof of ownership.
Properti investasi digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 13).
Property investment used as banks loan guarantee (Note 13).
Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai wajar properti investasi adalah sebesar Rp 1.572.192.304.000. Penilaian dilakukan oleh KJPP Ihot Dollar & Raymond, penilai independen pada tanggal 15 Maret 2014, berdasarkan metode pendekatan pendapatan dan pendekatan biaya.
As of 31 December 2013, fair value of investment properties amounted to Rp 1,572,192,304,000. The assessment was conducted by KJPP Ihot Dollar & Raymond, an independent appraiser on 15 March 2014, based on the income approach and the cost approach.
Nilai wajar aset dalam penyelesaian belum dapat ditentukan secara andal sampai dengan saat ini dikarenakan pembangunan sampai saat ini masih dalam proses sehingga harga kini dalam pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang serupa belum tersedia. Dengan data dan informasi yang sangat minim tersebut, sulit untuk dapat menghasilkan nilai wajar yang andal.
Fair value of construction in progress can not be reliably determined until the end of the period because the construction is still in progress and current value in active market for similar property in similar location and condition is still not yet available. With minimum data and information, it is difficult to obtain reliable fair value.
Pada bulan September 2013, beberapa Entitas Anak melakukan transaksi penjualan dan penyewaan aset. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset yang dijual diakui dan dicatat sebagai rugi ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset dan diamortisasi selama periode sewa secara proporsional dengan biaya sewa aset tersebut. Rincian saldo rugi ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset adalah sebagai berikut:
On September 2013, several Subsidiaries undertake transaction of sales and lease back of asset. The difference between asset selling price and book value recorded as deferred loss of sales and lease back asset and amortized over the lease period proporsionally with lease expense. Detail of deferred loss of sales and lease back are as follow:
2013 Book value of assets sold Leasing back assets
Nilai buku aset yang dijual Penyewaan aset kembali
76.920.000.000 64.100.000.000
Rugi ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset Amortisasi
(
12.820.000.000 1.068.333.333 )
Deferred loss on the sales transaction and leasing assets Amortization
Nilai buku Dampak dari pelunasan dipercepat
(
11.751.666.667 11.751.666.667 )
Book value Impact of accelerate of settlement
Pada bulan Desember 2013, Entitas Anak melunasi seluruh pinjaman sewa. Sisa saldo rugi ditangguhkan sebesar Rp 11.751.666.667 diakui sebagai bagian dari “Lain-lain – Bersih” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
On December 2013, the Subsidiaries fully paid the lease payable. The remainning value of the deferred loss amounting to Rp 11,751,666,667 was recognized in the consolidated statement of comprehensive income under “Others – Net”.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/43 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK
Jangka pendek PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk
Exhibit E/43 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. BANKS LOAN
31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
10.000.000.000 9.891.937.223
93.245.833.000 10.000.000.000
Short- term PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk
19.891.937.223
103.245.833.000
Total
Jangka panjang PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk
208.673.188.438 199.432.764.246 150.000.000.000 137.080.433.524 85.000.000.000
260.840.470.552 81.005.000.000 55.000.000.000 175.998.000.000
Long- term PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk
Jumlah
780.186.386.208
572.843.470.552
Total
Pengurangan: Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (
144.012.489.476 ) (
Bagian jangka panjang
636.173.896.732
Jumlah
57.544.369.222 ) 515.299.101.330
Less: Short-term portion Long-term portion
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
PT Karya Bersama Takarob
PT Karya Bersama Takarob
Pada bulan April 2013, PT Karya Bersama Takarob (“KBT”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman tetap Installment dari PT Bank ICBC Indonesia (“Bank ICBC”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 241.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan kembali fasilitas kredit. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir 60 bulan sejak pencairan kredit dan dikembalikan dengan cicilan bulanan. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga 11,75% pada tahun 2013 dan dijamin atas tanah sebanyak 47 (empat puluh tujuh) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama KBT sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman ini serta jaminan fidusia piutang senilai Rp 67.500.000.000.
On April 2013, PT Karya Bersama Takarob ("KBT"), a Subsidiary, obtained a fixed loan installment of PT Bank ICBC Indonesia ("Bank ICBC") with a maximum credit amounted to Rp 241,000,000,000. The facility was used to refinance the credit facility. The loan facility will expire 60 months from loan disbursement and returned with monthly installments. The loan facility bears interest at 11.75% in 2013 and secured on the ground by 47 (forty seven) certificate of Hak Guna Bangunan on behalf of KBT as a guarantor for the loan facility agreement and fiduciary accounts receivable amounted Rp 67,500,000,000.
Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank ICBC diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan halhal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak KBT untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan KBT; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen.
The entire loan agreement with Bank ICBC above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among other things: limitation the right of KBT to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose KBT’s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 208.673.188.438.
As of 31 December 2013, outstanding balance of this facility amounted to Rp 208,673,188,438.
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
a. PT Karya Bersama Takarob
a. PT Karya Bersama Takarob
Pada bulan Desember 2011, PT Karya Bersama Takarob (“KBT”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Sinarmas Tbk (“Bank Sinarmas”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 45.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk pembangunan lower ground floor dari mall Cirebon Super Blok. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir 58 bulan sejak pencairan kredit dan dikenakan bunga tahunan sebesar 13% pada tahun 2012.
On December 2011, PT Karya Bersama Takarob ("KBT"), a Subsidiary, obtained investment credit facility from PT Bank Sinarmas Tbk ("Bank Sinarmas”) with a maximum credit amounted to Rp 45,000,000,000. This facility is used for the construction of the lower ground floor of the mall Cirebon Super Block. The loan facility will expire 58 months since the disbursement of credit and bear annual interest of 13% in 2012.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/44 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK (Lanjutan)
Exhibit E/44 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. BANKS LOAN (Continued)
PT Bank Sinarmas Tbk (Lanjutan)
PT Bank Sinarmas Tbk (Continued)
a. PT Karya Bersama Takarob (Lanjutan)
a. PT Karya Bersama Takarob (Continued)
b.
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas seluruh piutang yang timbul dari hasil penyewaan kios dan counter yang terletak di mall Cirebon Super Blok dengan minimal sebesar 150% dari jumlah maksimum atau saldo terutang. Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Sinarmas diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta melunasi pinjaman pemegang saham sepanjang umur pinjaman kredit investasi tersebut.
The loan facility is fiduciary secured by all accounts receivables arising from the rental stand and counters are located in the mall Cirebon Super Blok with a minimum of 150% of the maximum credit or outstanding balance. The entire loan agreement with Bank Sinarmas above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: borrowing money or credit from other parties; make distributions of dividends, as well as repay the shareholder loan over the life of the investment loan.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini adalah Rp 35.840.470.552. Pada bulan April 2013 fasilitas kredit ini telah dilunasi sepenuhnya.
As of 31 December 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 35,840,470,552. The credit facility has been fully paid in April 2013.
PT Tristar Land Development
b. PT Tristar Land Development
Pada bulan Juli 2012, PT Tristar Land Development (“TLD”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja (unrevolving loan) dari Bank Sinarmas dengan jumlah maksimum sebesar Rp 225.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan utang kepada pemegang saham dan investasi. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir 48 bulan sejak pencairan kredit termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan dikenakan bunga tahunan sebesar 15% pada tahun 2013 dan 2012. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin atas tanah sebanyak 2 (dua) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama TLD sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman ini.
On July 2012, PT Tristar Land Development ("TLD"), a Subsidiary, obtained working capital credit facility (unrevolving loan) from Bank Sinarmas with maximum credit amounted to Rp 225,000,000,000. This facility is used for debt repayment to shareholders and investment. The loan facility will expire 48 months since the disbursement of loan including a grace period of 12 months which must be returned after the grace period with monthly installments and bears annual interest of 15% in 2013 and 2012. The loan facility is secured on the land by 2 (two) certificates Hak Guna Bangunan in the name of the TLD as a guarantor for the loan facility agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp 199.432.764.246 dan Rp 225.000.000.000.
As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance this credit facility amounted to Rp 199,432,764,246 and Rp 225,000,000,000, respectively.
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Tristar Land
PT Tristar Land
Pada bulan September 2012, PT Tristar Land (“TL”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dan rekening koran dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 150.000.000.000 dan Rp 10.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai proyek pusat perbelanjaan The Park Solo dan modal kerja. Fasilitas pinjaman jangka panjang tersebut akan berakhir 28 September 2020 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun. Sedangkan fasilitas pinjaman rekening koran berakhir pada tanggal 28 September 2013 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 11,5% pada tahun 2013 dan 2012. Pada tanggal 25 November 2013, TL menandatangani perubahan perjanjian kredit dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman rekening koran sampai dengan 17 Oktober 2014.
On September 2012, PT Tristar Land ("TL"), a Subsidiary, obtained a long-term loan and overdraft from PT Bank Pan Indonesia Tbk with maximum amounting to Rp 150,000,000,000 and Rp 10,000,000,000, respectively. This facility is used to fund projects shopping center The Park Solo and working capital. The long-term loan facility will expire 28 September 2020, including a grace period of 12 months and must be returned after the grace period with monthly installments and bears interest of 11.5% per annum. While overdraft loan facility expires on 28 September 2013 and bear annual interest of 11.5% in 2013 and 2012. On 25 November 2013, TL signed the changes of loan agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk to extend the term of the loan overdraft facility until 17 October 2014.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/45 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK (Lanjutan)
Exhibit E/45 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. BANKS LOAN (Continued)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Lanjutan)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Continued)
PT Tristar Land (Lanjutan)
PT Tristar Land (Continued)
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:
The loans are secured by:
-
-
-
-
Tanah sebanyak 1 (satu) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Tristar Land Development (“TLD”), Entitas Anak, sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman. Tanah sebanyak 9 (sembilan) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Semesta Dunia Usaha (“SDU”), Entitas Anak, sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman. Fidusia piutang atas sewa mall. Corporate guarantee dari PT Mega Inti Perdana Utama.
-
-
Land with 1 (one) certificate Hak Guna Bangunan on behalf of PT Tristar Land Development ("TLD"), a Subsidiary, as guarantors of the loan facility agreement. Land with 9 (nine) certificate Hak Guna Bangunan on behalf of PT Semesta Dunia Usaha ("SDU"), a Subsidiary, as guarantors of the loan facility agreement. Fiduciary rent receivable from rent of mall. Corporate guarantee from PT Mega Inti Perdana Utama.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas pinjaman jangka panjang masing-masing sebesar Rp 150.000.000.000 dan Rp 81.005.000.000. Sedangkan saldo terutang atas fasilitas pinjaman rekening koran masing-masing sebesar Rp 9.891.937.223 dan Rp 10.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance long-term loan facility amounting to Rp 150,000,000,000 and 81,005,000,000, respectively. While the outstanding balance on the overdraft facility amounting to Rp 9,891,937,223 and Rp 10,000,000,000 as of 31 December 2013 and 2012, respectively.
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
a. PT Karya Bersama Takarob
a. PT Karya Bersama Takarob
Pada bulan April 2010, PT Karya Bersama Takarob (“KBT”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja (revolving loan) dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (“Bank Capital”) sebesar Rp 7.700.000.000 (“KMK I”). Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek KBT. Fasilitas pinjaman tersebut berakhir pada tanggal 28 April 2011 dan dikenakan bunga sebesar 13% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak 25 sertifikat Hak Guna Bangunan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 7.700.000.000.
On April 2010, PT Karya Bersama Takarob ("KBT"), a Subsidiary, obtained working capital credit facility from PT Bank Capital Indonesia Tbk ("Bank Capital") amounting to Rp 7,700,000,000 ("KMK I"). This facility was used to finance KBT’s projects. The loan facility expired on 28 April 2011 and bear interest of 13% per annum. The loan facility is secured by a fiduciary on the land with 25 certificates Hak Guna Bangunan with value of Rp 7,700,000,000.
Pada bulan Juni 2010, KBT memperoleh tambahan atas fasilitas kredit modal kerja berupa pinjaman modal kerja sebesar Rp 90.000.000.000 (“KMK II”). Tambahan fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak 58 Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 90.000.000.000. Fasilitas pinjaman tersebut berakhir pada tanggal 28 April 2011 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 13% pada tahun 2011.
On June 2010, KBT obtain additional working capital credit facility in the form of working capital loans amounted to Rp 90,000,000,000 ("KMK II"). The loan facility secured with additional fiduciary land with 58 with certificate Hak Guna Bangunan with a binding value of Rp 90,000,000,000. The loan facility expired on 28 April 2011 and bear annual interest of 13% in 2011.
Pada bulan Mei 2011, Bank Capital menyetujui perpanjangan waktu fasilitas kredit modal kerja jangka pendek dari tanggal 28 April 2011 menjadi 28 April 2012 dan menurunkan fasilitas modal kerja KMK I dari Rp 7.700.000.000 menjadi Rp 6.100.000.000.
On May 2011, Bank Capital agreed extension of time for short-term working capital credit facility from 28 April 2011 to 28 April 2012 and lower working capital facility KMK I from Rp 7,700,000,000 to Rp 6,100,000,000.
Pada bulan April 2012, KBT dan Bank Capital menandatangani perubahan perjanjian pemberian fasilitas perbankan, dimana Bank Capital menyetujui perpanjangan waktu fasilitas kredit modal kerja jangka pendek dari tanggal 28 April 2012 menjadi 28 April 2013 dan menurunkan fasilitas modal kerja Kredit Modal Kerja I (“KMK I”) dari Rp 6.100.000.000 menjadi Rp 5.300.000.000.
On April 2012, KBT and Bank Capital signed an amendment of banking facilities, in which Bank Capital approve to extend time of short-term working capital facilities from 28 April 2012 to 28 April 2013 and lower working capital facilities Working Capital Credit I ("KMK I ") from Rp 6,100,000,000 to Rp 5,300,000,000.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/46 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK (Lanjutan)
Exhibit E/46 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. BANKS LOAN (Continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued)
a. PT Karya Bersama Takarob (Lanjutan)
a. PT Karya Bersama Takarob (Continued)
Pada bulan Mei 2012, KBT dan Bank Capital menandatangani perubahan fasilitas perbankan, dimana Bank Capital menurunkan fasilitas Kredit Modal Kerja II (“KMK II”) dari Rp 90.000.000.000 menjadi Rp 88.000.000.000.
On May 2012, KBT and Bank Capital signed an amendment of banking facilities, which Bank Capital lowers Working Capital Credit facility II ("KMK II”) from Rp 90,000,000,000 to be Rp 88,000,000,000.
Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak KBT untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan KBT; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.
The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of KBT to conduct merger, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of KBT’s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp 93.245.833.000. Pada bulan April 2013 fasilitas kredit ini telah dilunasi sepenuhnya.
As of 31 December 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 93,245,833,000. The credit facility has been fully paid in April 2013.
b. PT Grahita Dana
b. PT Grahita Dana
Pada bulan Maret 2012, PT Grahita Dana (“GD”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit angsuran berjangka dari Bank Capital sebesar Rp 20.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan proyek hotel GD. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 22 Maret 2017, termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period), dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin atas tanah sebanyak 1 (satu) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Semesta Dunia Usaha (“SDU”), Entitas Anak, sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman ini.
On March 2012, PT Grahita Dana ("GD"), a Subsidiary, obtained a credit facility term installment from Bank Capital amounted to Rp 20,000,000,000. This facility used to finance the GD’s hotel project. The loan facility will expire on 22 March 2017, including a grace period of 12 months, which after the grace period must be returned with monthly installments and bear interest of 12.5% per annum. The loan facility is secured on the land with one (1) certificate Hak Guna Bangunan on behalf of PT Semesta Dunia Usaha ("SDU"), a Subsidiary, as the guarantor for the loan facility agreement.
Pada bulan Maret 2013, GD dan Bank Capital menandatangani perubahan perjanjian pemberian fasilitas perbankan, dimana Bank Capital menyetujui kenaikan fasilitas kredit dari Rp 20.000.000.000 menjadi Rp 32.000.000.000.
On March 2013, GD and Bank Capital signed an amendment of banking facilities, which Bank Capital agreed to increase the credit facility from Rp 20,000,000,000 to be Rp 32,000,000,000.
Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak GD untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan GD; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.
The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of GD to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of GD’s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp 28.990.938.829 dan Rp 20.000.000.000.
As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 28,990,938,829 and Rp 20,000,000,000, respectively.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/47 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK (Lanjutan)
Exhibit E/47 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. BANKS LOAN (Continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued)
c. PT Tristar Land Development
c. PT Tristar Land Development
Pada bulan Juni 2012, PT Tristar Land Development (“TLD”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari Bank Capital sebesar Rp 35.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan proyek ruko. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 4 Juni 2015 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin atas tanah sebanyak 1 (satu) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Surya Lima Karya (“SLK”), Entitas Anak, sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman ini.
On June 2012, PT Tristar Land Development ("TLD"), a Subsidiary, obtained an installment term loan facility from Bank Capital of Rp 35,000,000,000. This facility was used to finance the construction of a shop house project. The loan facility will expire on 4 June 2015, including a grace period of 12 months which must be returned after the grace period with monthly installments and bear interest of 12.5% per annum. The loan facility is secured on the land with one (1) certificate Hak Guna Bangunan on behalf of PT Surya Lima Karya ("SLK"), a Subsidiary, as the guarantor for the loan facility agreement.
Pada bulan Desember 2013, TLD dan Bank Capital menandatangani perubahan fasilitas perbankan, dimana Bank Capital memberikan tambahan fasilitas pinjaman berjangka II sebesar Rp 15.000.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun termasuk 6 bulan masa tenggang dan fasilitas pinjaman aksep sebesar Rp 10.000.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun.
On December 2013, TLD and Bank Capital signed amendment of banking facilities, which Bank Capital provide additional term loan facility II amounting to Rp 15,000,000,000 for a period of 3 years including a grace period of 6 months and promissory loan facility amounting to Rp 10,000,000,000 with maturities 1 year.
Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak TLD untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan TLD; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.
The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among other things: limitation the right of TLD to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of TLD’s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp 48.089.494.695 dan Rp 35.000.000.000.
As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 48,089,494,695 and Rp 35,000,000,000, respectively.
d. PT Danadipa Aluwung Pada bulan Mei 2013, PT Danadipa Aluwung (“DA”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari Bank Capital sebesar Rp 70.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan pusat perbelanjaan. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 3 Mei 2020 termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12% pada tahun 2013. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak 14 sertifikat Hak Guna Bangunan.
d. PT Danadipa Aluwung On May 2013, PT Danadipa Aluwung ("DA"), a Subsidiary, obtained term loan installment facility from Bank Capital amounted to Rp 70,000,000,000. This facility was used to finance the construction of shopping centers. The loan facility will expire on 3 May 2020, including a grace period of 24 months and bear annual interest of 12% in 2013. The loan facility is secured by a fiduciary land with 14 certificate of Hak Guna Bangunan.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/48 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK (Lanjutan)
Exhibit E/48 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. BANKS LOAN (Continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued)
d. PT Danadipa Aluwung (Lanjutan)
d. PT Danadipa Aluwung (Continued)
Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak DA untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan DA; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.
The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of DA to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of DA’s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp 70.000.000.000.
As of 31 December 2013, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 70,000,000,000.
e. PT Buana Baru Prima
e. PT Buana Baru Prima
Pada bulan Mei 2013, PT Buana Baru Prima (“BBP”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari Bank Capital sebesar Rp 20.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan pusat perbelanjaan. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 3 Mei 2020 termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12% pada tahun 2013. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak satu (1) sertifikat Hak Guna Bangunan.
On May 2013, PT Buana Baru Prima ("BBP"), a Subsidiary, obtained installment term loan facility from Bank Capital of Rp 20,000,000,000. This facility was used to finance the construction of shopping centers. The loan facility will expire on 3 May 2020, including a grace period of 24 months and bear annual interest of 12% in 2013. The loan facility is secured by a fiduciary on the land with one (1) certificate of Hak Guna Bangunan.
Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak BBP untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan BBP; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.
The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of BBP to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of BBP’s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies.
Pada bulan Juli 2013 fasilitas kredit ini telah dilunasi sepenuhnya.
On July 2013, this credit facility has been fully paid.
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
a. PT Karya Bersama Takarob
a. PT Karya Bersama Takarob
Pada bulan Mei 2011, PT Karya Bersama Takarob ("KBT”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit investasi (“KI I”) dari PT Bank Victoria International Tbk (“Bank Victoria”) dengan jumlah maksimum Rp 80.000.000.000 yang digunakan untuk pelunasan utang kepada PT Star Finance dan pembiayaan proyek mall Cirebon Super Blok. Jangka waktu pinjaman 72 bulan sampai dengan bulan Juni 2017 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dengan tingkat suku bunga pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 13% per tahun (floating).
On May 2011, PT Karya Bersama Takarob ("KBT"), a Subsidiary, obtained investment credit facility ("KI I") of PT Bank Victoria International Tbk ("Bank Victoria") with a maximum credit amounted to Rp 80,000,000,000 that is used to repayment of debt to PT Star Finance and project financing mall Cirebon Super Blok. The loan period is 72 months up to June 2017, including a grace period of 12 months which must be returned after the grace period with monthly installments with floating interest rates in 2013 and 2012, respectively by 13% per year (floating).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/49 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK (Lanjutan)
Exhibit E/49 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. BANKS LOAN (Continued)
PT Bank Victoria International Tbk (Lanjutan)
PT Bank Victoria International Tbk (Continued)
a. PT Karya Bersama Takarob (Lanjutan)
a. PT Karya Bersama Takarob (Continued)
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:
The loans are secured by:
- Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) atas tanah dan bangunan untuk proyek Cirebon Super Blok, milik KBT dengan SHGB seluas 43.632 m2. - Fidusia piutang atas sewa mall. - Jaminan-jaminan lainnya yang telah dan/atau akan diberikan oleh KBT dan/atau pihak lainnya, baik dibuat dengan akta notaris maupun secara dibawah tangan untuk menjamin segala sesuatu yang terutang dan wajib dibayar oleh KBT kepada Bank Victoria.
- Deed of Provision Mortgage (APHT) of land and buildings for the project Cirebon Super Blok, owned KBT with SHGB for area of 43,632 m2. - Fiduciary of rent receivable from rent of mall. - Other guarantees which have been and/or will be given by KBT and/or other parties, whether made by notarial deed or be under the hand to ensure everything is owed by KBT and must be paid to Bank Victoria.
Berdasarkan perubahan terhadap perjanjian kredit dan jaminan No. 34 tanggal 30 September 2011, KBT telah memperoleh persetujuan perubahan dari Bank Victoria sehubungan perolehan fasilitas kredit investasi diatas, antara lain, Bank Victoria bersedia memberikan tambahan fasilitas kredit investasi II (“KI II”) sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu pinjaman sampai dengan bulan Juni 2017 termasuk 8 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus membayar cicilan bunga bulanan. Sedangkan, pada akhir bulan Juni 2017, KBT wajib membayar bunga dan utang pokok sebesar Rp 50.000.000.000. Tingkat bunga fasilitas KI II sebesar 13% per tahun (floating).
Based on the changes to the credit agreement and guarantee No. 34 dated 30 September 2011, KBT has obtained approval from Bank Victoria in respect of changes in the acquisition of investment credit facility above, among others, Bank Victoria are willing to provide additional investment credit facility II ("KI II") amounted to Rp 50,000,000,000. The loan period until the month of June 2017, including a grace period of 8 months where after the grace period has to pay the monthly interest repayments. Meanwhile, in late June 2017, KBT is obliged to pay interest and principal debt of Rp 50,000,000,000. KI II facility floating interest rate of 13% per year (floating).
Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Victoria diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak KBT untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan KBT; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.
The entire loan agreement with Bank Victoria above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of KBT to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of KBT’s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies.
Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut, KBT membuka rekening escrow di Bank Victoria yang hanya digunakan untuk menerima dan membayar pinjaman. Pada tanggal 31 Desember 2012, rekening escrow disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 10).
In connection with the loan facility, KBT open which an escrow account at the Bank Victoria is only used to receive and repay the loan. As of 31 December 2012, an escrow account is presented as a restricted bank statement (Note 10).
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp 125.998.000.000. Pada bulan April 2013 fasilitas kredit ini telah dilunasi sepenuhnya.
As of 31 December 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 125,998,000,000. The credit facility has been fully paid in April 2013.
b. PT Grahita Dana Pada bulan Agustus 2012, PT Grahita Dana (“GD”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit investasi ("KI") dari Bank Victoria dengan jumlah maksimum Rp 60.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan proyek hotel – Cirebon Super Blok. Jangka waktu pinjaman 78 bulan sampai dengan bulan Pebruari 2019 termasuk 18 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun (floating).
b. PT Grahita Dana On August 2012, PT Grahita Dana ("GD"), a Subsidiary, obtained investment credit facility ("KI") of Bank Victoria with a maximum amounted to Rp 60,000,000,000 which is used to financing the hotel project - Cirebon Super Blok. Loan term of 78 months up to February 2019, including a grace period of 18 months and must be repaid after the grace period with monthly installments and floating interest rates of 13% per year (floating).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/50 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK (Lanjutan)
Exhibit E/50 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. BANKS LOAN (Continued)
PT Bank Victoria International Tbk (Lanjutan)
PT Bank Victoria International Tbk (Continued)
b. PT Grahita Dana (Lanjutan)
b. PT Grahita Dana (Continued)
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:
The loans are secured by:
Bangunan "Swiss-Belhotel Cirebon" 6 lantai diatas mall Cirebon Super Blok milik GD. Perjanjian pengelolaan "Swiss-Belhotel Cirebon" antara GD dengan Swiss-Pasific Limited dan Swiss-Belhotel International Trademark Limited. Hak untuk membangun, mengoperasikan dan memindahkan kepemilikan "Swiss-Belhotel Cirebon". Saham GD. Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) atas tanah dan bangunan untuk proyek Cirebon Super Blok, milik PT Karya Bersama Takarob, Entitas Anak, dengan SHGB seluas 43.632 m2. Fidusia piutang atas sewa mall.
- Building "Swiss-Belhotel Cirebon" 6 floors above mall Cirebon Super Blok owned by GD. Cirebon" - Management agreement "Swiss-Belhotel between GD with Swiss-Pacific Limited and SwissBelhotel International Trademark Limited. - The right to build, operate and transfer ownership of "Swiss-Belhotel Cirebon". - Shares of GD. - Deed of Provision Mortgage (APHT) of land and buildings for the project Cirebon Super Blok, owned by PT Karya Bersama Takarob, a Subsidiary, with SHGB covering an area of 43,632 m2. - Fiduciary rent receivable from rent of mall.
Perjanjian pinjaman dengan Bank Victoria diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan halhal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: menggunakan fasilitas kredit yang diterima selain dari tujuan dan keperluan yang sesuai dengan perjanjian kredit; membatasi hak GD untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan GD, mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham afiliasi; melakukan pembagian dividen; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; melakukan perluasan dan penyempitan usaha; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.
The loan agreement with Bank Victoria above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: use the loan obtained apart from the goals and purposes in accordance with the credit agreement; limitation the rights of GD to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of GD’s assets, changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; binds itself as guarantor of the other party; doing affiliate shareholder loan repayment; make distributions of dividends; getting a loan money or credit of the other party; expanding and narrowing of business, as well as holding investments in other companies.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp 60.000.000.000 dan Rp 50.000.000.000.
As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 60,000,000,000 and Rp 50,000,000,000, respectively.
-
-
c. PT Buana Baru Prima
c. PT Buana Baru Prima
Pada bulan Juli 2013, PT Buana Baru Prima (“BBP”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari PT Bank Victoria International Tbk (“Bank Victoria”) sebesar Rp 25.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan pusat perbelanjaan yang terletak di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada Juli 2020 termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 13% pada tahun 2013. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak satu (1) sertifikat Hak Guna Bangunan.
On July 2013, PT Buana Baru Prima ("BBP"), a Subsidiary, obtained term installment loan facility from PT Bank Victoria International Tbk ("Bank Victoria") amounting to Rp 25,000,000,000. This facility was used to finance the construction of a shopping center located in Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. The loan facility will expire in July 2020, including a grace period of 24 months and bear annual interest of 13% in 2013. The loan facility is secured by a fiduciary on the land with one (1) certificate of Hak Guna Bangunan.
Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Victoria diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak BBP untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan BBP; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mengikatkan diri sebagai penjamin (Corporate Guarantor) terhadap pihak lain dan menjaminkan hartanya untuk kepentingan pihak lain; melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham/afiliasi; membayar atau membagikan dividen selama jangka waktu fasilitas kredit; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; melakukan perluasan atau penyempitan usaha; melakukan investasi lainnya; mengajukan permohonan kepailitan dan memberikan pinjaman kepada pihak lain.
The entire loan agreement with Bank Victoria above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others: limitation the right of BBP to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of BBP’s assets; changing the constitution and composition of the board directors and the commissioners and shareholders; binds itself as guarantor to the other party and offers his property for the benefit of another party; do redemption loans of shareholder/affiliate; pay or distribute dividends during the term of the credit facility ; borrowing money or credit of the other party; businesses expanding or narrowing; perform other investments; filed a bankruptcy petition and give loans to other parties.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo terutang pada fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp 25.000.000.000.
As of 31 December 2013, outstanding balance this credit facility amounted to Rp Rp 25,000,000,000.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/51 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Kontraktor PT Prima Graha Solo Santosa Arijanto PT Trigriya Hutama Soetjipto Handoko PT Manira Arta Rama PT Sinar Inti Electrindo PT Pulau Intan Baja Perkasa Bambang Santoso Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
Exhibit E/51 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. TRADE PAYABLE – THIRD PARTIES
31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
4.648.932.246 4.520.785.665 2.140.250.687 1.979.200.000 1.003.894.000 496.358.481 -
4.935.283.303 3.392.108.125 5.390.720.251 3.582.771.909
3.742.894.190
4.041.154.798
Contractors PT Prima Graha Solo Santosa Arijanto PT Trigriya Hutama Soetjipto Handoko PT Manira Arta Rama PT Sinar Inti Electrindo PT Pulau Intan Baja Perkasa Bambang Santoso Others (each below Rp 1 billion)
Jumlah kontraktor Lain-lain
18.532.315.269 6.596.155.405
21.342.038.386 78.144.878
Total contractors Others
Jumlah
25.128.470.674
21.420.183.264
Total
Seluruh utang usaha kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah dalam mata uang Rupiah.
The entire trade payable third parties as of 31 December 2013 and 2012 are denominated in Rupiah.
Analisis umur utang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
Aging analysis of trade payable third parties are as follows:
31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun
2.676.427.898 570.011.802 2.044.111.819 19.837.919.155
2.281.459.268 485.893.796 1.742.456.181 16.910.374.019
Until 1 month > 1 months – 3 months > 3 months – 6 months > 6 months – 1 year
Jumlah
25.128.470.674
21.420.183.264
Total
15. PERPAJAKAN
15. TAXATION
a. Pajak dibayar di muka
a. Prepaid tax 31 Des / 31 Dec 2013
Pajak pertambahan nilai – Masukan
24.105.327.324
b. Utang pajak
31 Des / 31 Dec 2012 11.597.123.264
Value added tax – Input
b. Taxes payables 31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
Pajak pertambahan nilai – Keluaran Pajak penghasilan final – Entitas Anak Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 PB1
18.611.863.106
231.717.993
1.217.852.881
902.724.751
70.617.528 27.860.414 159.391.788
192.874.600 186.950.330 29.879.625 6.893.697
Value added tax – Output Final income tax – Subsidiaries Income taxes: Article 21 Article 23 Article 29 PB1
Jumlah
20.087.585.717
1.551.040.996
Total
Pada tanggal 16 Oktober 2013, PT Karya Bersama Takarob (“KBT”), Entitas Anak, menerima Surat Ketetapan Kurang Bayar Pajak No. 00025/207/08/426/13 dan Surat Tagihan Pajak No. 00057/107/08/426/13 dari Kantor Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Oktober 2008 masing-masing sebesar Rp 1.422.509.880 dan Rp 100.000.000. Pada tanggal 8 Nopember 2013, KBT telah melunasi seluruh pajak terhutang yang muncul atas ketetapan pajak tersebut.
On 16 October 2013, PT Karya Bersama Takarob (“KBT”), a Subsidiary, was received an Assessment Letter of Tax Underpayment No. 00025/207/08/426/13 and tax bill No. 00057/107/08/ 426/13 from Tax Office covering Value Added Tax for period from October 2008 amounting to Rp 1,422,509,880 and Rp 100,000,000, respectively. On 8 November 2013, KBT has fully paid tax payable that arise from the tax assessment above.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/52
Exhibit E/52
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
15. TAXATION (Continued)
c. Beban (manfaat) pajak penghasilan
c. Income tax expense (benefits) 2013
2012
Beban pajak kini Perusahaan Entitas Anak
20.251.228.633
29.879.625 1.206.385.606
Current tax expense The Company Subsidiaries
Sub-jumlah
20.251.228.633
1.236.265.231
Sub-total
Beban (manfaat) pajak tangguhan Perusahaan Entitas Anak
( 63.541.955 (
9.662.739 ) 48.769.804 )
Deferred tax expense (benefits) The Company Subsidiaries
Sub- jumlah
63.541.955 (
58.432.543 )
Sub-total
Beban pajak penghasilan - bersih
20.314.770.588
1.177.832.688
d. Pajak kini
d. Current tax A reconciliation between income before income taxes expense (benefit) in accordance with the consolidated statements of comprehensive income with estimated taxable income for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Rugi) laba sebelum pajak Entitas Anak dan penyesuaian di level konsolidasian ( Laba sebelum beban pajak penghasilan - Perusahaan Penyesuaian untuk beban (pendapatan) yang pajaknya final: Beban umum dan administrasi Beban bunga Penghasilan bunga Bagian laba Entitas Anak Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Lain-lain - Bersih Laba sebelum pajak final Beda waktu: Beban imbalan kerja karyawan Beda tetap: Lain-lain - Bersih Penghasilan kena pajak - Perusahaan
Income tax expense - net
2012
27.521.125.556
(
27.211.928.361
Income before corporate income tax expense – the Company
26.369.536.862
20.299.936.393 ) 7.221.189.163
( (
842.391.499
Income before tax expense according to the consolidated statements of comprehensive income (Loss) income before tax of Subsidiaries and adjustments in consolidated level
10.548.116.047 6.005.486 3.344.392 ) 15.833.370.332 )
-
( 1.938.595.972 )
10.654.998 ) -
-
27.201.273.363
-
77.301.910
-
(
27.039.538.248 ) 239.037.025
Less expense (income) already subjected to final tax:
General and administrative expenses Interest expense Interest income Income portion from Subsidiaries
Interest income subjected to income tax final Others - Net Income subject to non-final tax Temporary difference: Employee benefits expense Permanent difference: Others - Net Taxable income tax – the Company
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/53 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Exhibit E/53 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. TAXATION (Continued)
d. Pajak kini (Lanjutan)
d. Current tax (Continued)
Rincian beban pajak kini dan utang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2013
The details current tax expense and income tax payable of the Company are as follows: 2012
Beban pajak kini - Perusahaan
-
29.879.625
Current tax – The Company
Utang pajak penghasilan - Perusahaan
-
29.879.625
Income tax payable - The Company
Pada tahun 2013, manajemen Perusahaan melakukan perubahan anggaran dasar Perusahaan, dimana perubahan tersebut berdampak pada perubahan tarif pajak penghasilan, yang sebelumnya bersifat tarif tunggal menjadi tarif final.
In 2013, the Company’s management amended its articles of association of the Company, where such changes have impact on changes in the income tax rates, from a single tax rate becomes final tax rate.
Perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2012 sesuai dengan yang dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) kepada Kantor Pajak.
Calculation of corporate income tax in 2012 according to the amount reported in the Surat Pemberitahuan Tahunan ("SPT") to the Tax Office.
e. Manfaat (beban) pajak tangguhan
e. Deferred income tax benefit (expense) 2013
2012
Perusahaan Imbalan pasca kerja Entitas Anak Rugi fiskal Imbalan pasca kerja
(
14.772.151 )
9.662.739
( (
31.502.243 ) 17.267.561 )
31.502.243 17.267.561
The Company Employee benefits Subsidiaries Fiscal losses Employee benefits
Jumlah
(
63.541.955 )
58.432.543
Total
f. Aset pajak tangguhan
Perusahaan Imbalan pasca kerja Entitas Anak Rugi fiskal Imbalan pasca kerja Jumlah
f. Deferred tax assets 31 Des / 31 Dec 2013 -
14.772.151
-
31.502.243 17.267.561
The Company Employee benefits Subsidiaries Fiscal losses Employee benefits
-
63.541.955
Total
16. UANG MUKA PENJUALAN DAN PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Pihak Ketiga Pendapatan diterima di muka sewa Uang muka penjualan ruko Uang muka penjualan office park Jumlah
31 Des / 31 Dec 2012
31 Des / 31 Dec 2013
16. ADVANCE ON SALES AND UNEARNED REVENUE 31 Des / 31 Dec 2012
79.896.365.383 18.039.414.964 -
13.573.206.074 7.794.422.613 760.000.000
Third Parties Unearned of rental income Advance on sales of shop house Advance on sales office park
97.935.780.347
22.127.628.687
Total
Pendapatan diterima di muka dari sewa merupakan uang muka sewa yang diterima dari penyewa.
Unearned income from rent represent advance of lease received from tenants.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/54
Exhibit E/54
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UANG MUKA PENJUALAN DAN PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA (Lanjutan)
16. ADVANCE ON (Continued)
31 Des / 31 Dec 2013
Jumlah uang muka penjualan ruko
AND
UNEARNED
REVENUE
Advance on sales of shop house and advance on sales office park represent revenue that has not met the revenue recognition criteria. Details of advances on sales shop house and office park admission is based on the percentage of the down payment is as follows:
Uang muka penjualan unit ruko dan office park merupakan pendapatan yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. Rincian uang muka penjualan ruko dan office park berdasarkan persentase penerimaan uang muka adalah sebagai berikut:
Uang muka penjualan ruko > 20% 20% - 49% 50% - 99%
SALES
31 Des / 31 Dec 2012
1.389.122.418 838.849.611 15.811.442.935
600.208.333 362.447.917 6.831.766.363
Advance on sales of shop house > 20% 20% - 49% 50% - 99%
18.039.414.964
7.794.422.613
Total advance on sales of shop house
Uang muka penjualan office park > 20% 20% - 49% 50% - 99%
-
760.000.000 -
Advance on sales office park > 20% 20% - 49% 50% - 99%
Jumlah uang muka penjualan office park
-
760.000.000
Total advance on sales office park
117. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
17. EMPLOYEES’ BENEFITS LIABILITIES
Kelompok Usaha memberikan imbalan kerja untuk karyawan tetapnya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai.
The Group provide employee benefits for permanentt employees in accordance with the Labour Law No. 13/2003.. Employee benefits are not funded.
a. Beban imbalan kerja:
a. Employee benefit expenses: 2013
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuarial Dampak atas kurtailmen/ penyelesaian
2012
581.637.177 34.930.685 12.252.290 (
Jumlah
277.016.587 9.688.530 3.110.675
474.847.381 )
-
153.972.771
b. Employee benefit liabilities: 31 Des / 31 Dec 2013
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Rugi (laba) aktuarial yang belum diakui
31 Des / 31 Dec 2012
440.885.660 89.384.215
Liabilitas imbalan kerja karyawan
530.269.875
607.490.175 (
231.193.071 ) 376.297.104
Present value of defined benefits obligations Unrecognized actuarial loss (gain) Employee benefit liabilities
c. Movements in the present value of defined benefit obligations:
c. Mutasi nilai kini imbalan pasti: 2013
Saldo akhir tahun
Total
289.815.792
b. Liabilitas imbalan kerja karyawan:
Saldo awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga (Keuntungan) kerugian aktuarial Kurtailmen dan penyelesaian
Current service cost Interest cost Amortization of actuarial loss Effect of curtailment/ settlement
( (
2012
607.490.175 581.637.177 34.930.685 194.641.267 ) 588.531.110 )
143.757.008 277.016.587 9.688.530 177.028.050 -
Beginning balance Current service cost Interest cost Actuarial (gain) loss Curtailment and settlement
440.885.660
607.490.175
Ending balance
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/55
Exhibit E/55
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
17. EMPLOYEES’ BENEFITS LIABILITIES (Continued) d. Movements of employees’ benefits liabilities are as follows:
d. Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
Saldo awal tahun Beban imbalan kerja
376.297.104 153.972.771
86.481.312 289.815.792
Beginning balance Employee benefit expenses
Saldo akhir tahun
530.269.875
376.297.104
Ending balance
Net employee benefit expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income and the amounts recognized in the consolidated statements of financial position as liabilities for employee benefits as of 31 December 2013 and 2012 is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary in its reports dated 14 March 2014 and 1 March 2013, respectively. Basic assumptions used for determining employee benefit liabilities as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:
Biaya imbalan kerja bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen dalam laporannya masing-masing pada tanggal 14 Maret 2014 dan 1 Maret 2013. Asumsi dasar yang digunakan untuk menentukan liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
Usia normal pensiun
2 0 1 3
2 0 1 2
8,75% 8,00% 100% TMI3 5% TMI3 5% sampai dengan usia 35 tahun kemudian menurun secara linear sampai 0% pada saat usia 55 tahun/ 5% up to age 35 years and then decreases linearly to 0% at the age of 55 years 55 tahun/55 years
5,75% 8,00% 100% TMI3 5% TMI3 5% sampai dengan usia 35 tahun kemudian menurun secara linear sampai 0% pada saat usia 55 tahun/ 5% up to age 35 year and then decreases linearly to 0% at the age of 55 year 55 tahun/55 years
18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
The composition of non–controlling interest of consolidated Subsidiaries in net assets are as follows:
31 Des / 31 Dec 2013
Jumlah
Normal pension rate
18. NON–CONTROLLING INTEREST
Rincian kepentingan non-pengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:
PT Karya Bersama Takarob PT Tristar Land Development PT Mahardhika Karya Agung PT Buana Baru Prima PT Bharata Adikarya PT Jaya Agung Syandhana PT Panorama Lubuk Timur PT Danapati Sukses PT Sukses Mandaka Buana PT Nirvana Retailindo PT Nirvana Hotel & Resort PT Nirvana Infrastructure PT Nirvana Property PT Nirvana Realty PT Surya Lima Karya PT Semesta Dunia Usaha PT Grahita Dana PT Danadipa Aluwung PT Narendra Amerta PT Tunas Mitra Usaha PT Tristar Land
Discount rate Rate of salary increase per year Mortality rate Disability rate Resignation rate
( ( ( ( ( ( (
1.879.330.330 1.209.360.092 386.096.233 21.270.050 9.895.941 9.138.486 3.175.528 1.194.539 466.667 99.758 86.142 43.965 20.398 7.583 3.936 54.404 4.558.793 17.756.691 19.746.420 58.800.430 98.699.498 3.320.565.540
Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali Entitas Anak yang dikonsolidasikan sebesar Rp (840.162.384) dan Rp (422.480.859) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
31 Des / 31 Dec 2012
(
) ) ) ) ) ) ( )
1.958.389.628 456.839.823 114.403.114 ) 10.236.817 10.664.372 3.805.087 2.206.159 1.000.000 100.877 96.528 94.649 17.886 6.927 65 2.714 35.177.977 4.550.934 2.124.650 4.104.168 ) 82.342.321 2.449.150.132
PT Karya Bersama Takarob PT Tristar Land Development PT Mahardhika Karya Agung PT Buana Baru Prima PT Bharata Adikarya PT Jaya Agung Syandhana PT Panorama Lubuk Timur PT Danapati Sukses PT Sukses Mandaka Buana PT Nirvana Retailindo PT Nirvana Hotel & Resort PT Nirvana Infrastructure PT Nirvana Property PT Nirvana Realty PT Surya Lima Karya PT Semesta Dunia Usaha PT Grahita Dana PT Danadipa Aluwung PT Narendra Amerta PT Tunas Mitra Usaha PT Tristar Land Total
Income (loss) attributable to non-controlling interests of consolidated Subsidiaries amounted to Rp (840,162,384) and Rp (422,480,859) as of 31 December 2013 and 2012, respectively.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/56
Exhibit E/56
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM
SHARE CAPITAL
19.
Rincian pemegang saham Perusahaan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
pada
The composition of Company’s shareholders as of 31 December 2013 are as follows:
tanggal
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Total issued and fully paid capital
Persentase kepemilikan/ Percentage ownership
Jumlah/ Total
PT Mega Inti Perdana Utama PT Melia Pratama Abadi Masyarakat
11.995.000.500 3.250.000.000 2.781.773.500
66,54% 18,03% 15,43%
1.199.500.050.000 325.000.000.000 278.177.350.000
PT Mega Inti Perdana Utama PT Melia Pratama Abadi Public
Jumlah
18.026.774.000
100,00%
1.802.677.400.000
Total
Rincian pemegang saham Perusahaan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
pada
tanggal
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Total issued and fully paid capital
The composition of Company’s 31 December 2012 are as follows:
Persentase kepemilikan/ Percentage ownership
Jumlah/ Total
shareholders
as
of
PT Mega Inti Perdana Utama PT Melia Pratama Abadi Masyarakat
11.995.000.500 3.250.000.000 2.754.999.500
66,64% 18,05% 15,31%
1.199.500.050.000 325.000.000.000 275.499.950.000
PT Mega Inti Perdana Utama PT Melia Pratama Abadi Public
Jumlah
18.000.000.000
100,00%
1.800.000.000.000
Total
Pada tanggal 10 Pebruari 2012, berdasarkan rapat umum pemegang saham yang telah diaktakan oleh Notaris Humberg Lie. S.H., S.E., Mkn., No. 53 memutuskan beberapa hal antara lain, menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 100, sehingga jumlah saham yang terdapat didalam modal dasar Perusahaan meningkat dari 8.000.000.000 lembar saham menjadi 40.000.000.000 lembar saham dan jumlah saham yang terdapat didalam modal yang telah ditempatkan dari 2.400.000.000 lembar saham menjadi 12.000.000.000 lembar saham. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut diatas telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat keputusan No. AHU-07730.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 14 Pebruari 2012.
On 10 February 2012, by the general meeting of shareholders that has been notarized by a Notary Humberg Lie. S.H., S.E., Mkn., No. 53 decided a few things, among others, approved the change in par value per share from Rp 500 to Rp 100, bringing the total number of shares contained in the authorized capital of the Company increased from 8,000,000,000 shares to 40,000,000,000 shares and number of issued shares from 2,400,000,000 shares to 12,000,000,000 shares. Changes in the Company's articles mentioned above have been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU-07730.AH.01.02.Tahun 2012 dated 14 February 2012.
Berdasarkan akta Notaris No. 225 tanggal 31 Oktober 2012 dari Humberg Lie. S.H., S.E., Mkn., Notaris di Jakarta, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dalam Perusahaan setelah Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat sejumlah 6.000.000.000 saham dalam Perusahaan. Akta perubahan ini telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-0023810.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 18 Maret 2013.
Based on Notarial Deed No. 225 dated 31 October 2012 from Humberg Lie. S.H., S.E., Mkn., Notary in Jakarta, the shareholders agreed to increase the issued and fully paid of the Company after the Initial Public Offering to the public amounted to 6,000,000,000 shares in the Company. This amendment has been recorded in Legal Administration Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree decision letter No. AHU-0023810.AH.01.09.Tahun 2013 dated 18 March 2013.
Perubahan jumlah saham beredar sejak 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Changes in the number of shares outstanding since 1 January 2013 until 31 December 2013 are as follows:
Jumlah saham/ Total shares Saldo 1 Januari 2013 Pelaksanaan waran
18.000.000.000 26.774.000
Balance as of 1 January 2013 Exercise of warants
Saldo 31 Desember 2013
18.026.774.000
Balance as of 31 December 2013
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/57 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
Jumlah
(
30.000.000.000
267.740.000 18.000.000.000 ) (
18.000.000.000 )
12.267.740.000
12.000.000.000
30.788.180.258 27.541.392.131
31.614.419.947 15.884.426.399
Sales: Office park Kavling Shop house Others Revenues: Rent Building management
263.489.864.662
94.275.918.437
Total
-
22. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 2013
Jumlah
2012 33.849.272.727 7.093.636.364 5.834.163.000
2013
Beban penjualan: Office park Kavling Ruko Lainnya Beban pendapatan: Sewa (Catatan 12) Pengelola gedung
Total
151.683.590.909 31.500.000.000 21.976.701.364 -
Berikut ini adalah rincian penjualan dan pendapatan jasa yang melebihi 10% dari jumlah penjualan dan pendapatan jasa:
PT Tetap Jaya
Additional paid-in capital from initial public offering to public amounted 6,000,000,000 shares in par value Rp 100 per share offerred Additional paid-in capital from exercise of warants Less the share issuance costs
21. SALES AND SERVICE REVENUE 2013
Jumlah
31 Des / 31 Dec 2012
30.000.000.000
21. PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA
Penjualan: Office park Kavling Ruko Lainnya Pendapatan: Sewa Pengelola gedung
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. ADDITIONAL PAID-IN-CAPITAL - NET
31 Des / 31 Dec 2013 Tambahan modal disetor dari penawaran umum saham perusahaan kepada masyarakat sebesar 6.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang ditawarkan Tambahan modal disetor dari pelaksanaan waran Dikurangi dengan biaya emisi saham
Exhibit E/57
The detail of sales and service revenues that exceed 10% of total sales and service revenues are as follow: 2012 PT Tetap Jaya
5.834.163.000 22. COST OF SALES AND SERVICE REVENUE 2012
85.368.541.153 11.139.456.684 12.696.355.996 -
12.897.735.257 5.812.130.386 4.328.294.750
11.297.260.779 24.856.774.712
6.262.710.498 14.237.995.064
Cost of sales: Office park Kavling Shop house Others Cost of revenues: Rent (Notes 12) Building management
145.358.389.324
43.538.865.955
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/58 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. BEBAN PEMASARAN
Exhibit E/58 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. MARKETING EXPENSES
2013
2012
Iklan dan brosur Komisi Lain-lain
3.326.181.150 1.945.802.594 234.980.738
905.710.901 2.962.186.718 1.139.307.707
Advertising and brochure Commissions Others
Jumlah
5.506.964.482
5.007.205.326
Total
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2013
2012
Gaji dan kesejahteraan karyawan Jasa profesional Perijinan dan perpajakan Sewa Transportasi Pemeliharaan Perjalanan Penyusutan Listrik dan air Keamanan Lain-lain
12.720.004.909 6.128.493.484 6.105.048.899 1.336.857.831 1.311.354.224 1.072.215.384 1.041.830.619 729.627.823 553.178.172 330.338.717 4.292.887.769
5.138.552.227 1.911.285.600 1.939.873.891 1.101.362.411 1.734.415.807 514.200.094 588.619.498 174.610.362 2.169.472.894
Salaries and employee benefits Professional fees Licenses and taxes Rent Transportation Maintenance Traveling Depreciation Electricity and water Security Others
Jumlah
35.621.837.831
15.272.392.784
Total
25. BEBAN KEUANGAN
25. FINANCIAL EXPENSES 2013
2012
Beban bunga Provisi Lain-lain
32.975.533.443 8.326.530.999 918.956.510
5.526.931.927 32.815.251
Interest expense Provision Others
Jumlah
42.221.020.952
5.559.747.178
Total
26. SIFAT RELASI DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
26. NATURE AND TRANSACTION WITH RELATED PARTY
Sifat Relasi
Nature of relationship
Delphi Property Investment Ltd adalah perusahaan yang dikendalikan oleh pemegang saham Kelompok Usaha.
Delphi Property Investment Ltd is a company controlled by Group’s shareholder.
Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Party
Transaksi antara Kelompok Usaha, yang merupakan pihak berelasi Perusahaan, telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian dan tidak disajikan dalam catatan ini. Rincian transaksi antara Kelompok Usaha dan pihak berelasi lainnya disajikan dibawah ini.
Transactions between the Group, which is the Company's related party, have been eliminated in the consolidated financial statements and are not presented in this note. Details of transactions between the Group and other related party are presented below.
Utang lain-lain kepada pihak berelasi terdiri dari:
Other payable to related party consist of:
31 Des / 31 Dec 2013 Delphi Property Investment Ltd
133.201.795.128
31 Des / 31 Dec 2012 137.870.000.000
Delphi Property Investment Ltd
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/59
Exhibit E/59
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. SIFAT RELASI DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
26. NATURE AND TRANSACTION WITH RELATED PARTY (Continued)
Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian:
Delphi Property Investment Ltd
Percentage to total consolidated liabilities:
31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
12,06%
15,84%
Perusahaan memperoleh pinjaman dari Delphi Property Investment Ltd pada bulan Desember 2011, maksimum sebesar Rp 600.000.000.000, tanpa bunga, jaminan dan dapat dibayar sewaktu-waktu. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2014. Pinjaman ini digunakan untuk investasi pada Entitas Anak. 27. LABA PER SAHAM DASAR
Delphi Property Investment Ltd
The Company obtained loan from Delphi Property Investment Ltd. in December 2011, with maximum amounted to Rp 600,000,000,000, without interest, collateral and can be paid at any time. This agreement has been extended until 31 December 2014. This loan is used for investment in Subsidiary. 27. BASIC EARNINGS PER SHARE
Berikut adalah rekonsiliasi faktor-faktor pembilang dan pembagi yang digunakan dalam perhitungan laba bersih per lembar saham dasar dan dilusian: 2013
The following is a reconciliation of the numerator factors and the divisor used in calculating basic and diluted earning per share: 2012 Net income attributable to owners of parent entity
Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
6.366.192.584
Penerimaan dari pelaksanaan waran
2.945.140.000
-
Proceed from warrants are exercise
Jumlah saham jika pelaksanaan waran
4.173.226.000
-
The number of shares if warrants are excercise
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar jika pelaksanaan waran
18.022.311.667
24.769.223.315
9.200.000.000
20.429.942.051
-
Weighted average number of shares outstanding Weighted average number of shares outstanding if the warrants are exercise
Laba bersih per saham dasar
0,35
2,69
Basic earnings per share
Laba bersih per saham dilusian
0,31
2,69
Diluted earnings per share
28. INFORMASI SEGMEN
28. SEGMENT INFORMATION
Informasi yang dilaporkan kepada direksi untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen memfokuskan pada jenis produk dan jasa yang diberikan atau disediakan. Segmen yang dilaporkan Kelompok Usaha merupakan kegiatan sebagai berikut:
Information as reported to the board of directors for the purposes of resource allocation and assessment of segment performance focuses on types of products and services are provided or made available. The Group segment reported an activity are as follows:
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Pusat perbelanjaan Real estat Hotel Lainnya
Shopping center Real estate Hotel Others
Real estat mencakup penjualan tanah kavling, kondotel dan bangunan rumah toko (“Ruko”). Lainnya terutama dari investasi diluar aktivitas real estat.
Real estate includes land kavling sales, condotel and shop house buildings (“Ruko”). Others mainly from investments outside of real estate activity.
Harga transfer antara entitas hukum dan antara segmen diatur dengan cara yang sama dengan transaksi dengan pihak ketiga.
Price transfers between legal entities and between segments arranged in a manner similar to transactions with third parties.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/60 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
Exhibit E/60 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Segmen Operasi
Operation Segment
Pendapatan dan hasil segmen
Revenue and income from segment
Analisa pendapatan dan hasil segmen Kelompok Usaha berdasarkan segmen disajikan sebagai berikut:
The Group’s analysis of segment revenue and income from segment disclosed are as follows:
Pendapatan segmen/ Income from segment 2013 2012 Real estat Pusat perbelanjaan Lainnya
205.160.292.273 30.788.180.258 27.541.392.131
40.942.909.091 31.614.419.947 21.718.589.399
Real estate Mall Others
Konsolidasian
263.489.864.662
94.275.918.437
Consolidated
Laba segmen/ Profit from segment 2013 2012 Real estat Pusat perbelanjaan Lainnya Konsolidasian Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Pendapatan keuangan Beban keuangan Lain-lain - Bersih Laba sebelum pajak
( ( ( (
95.955.938.440 19.490.919.479 2.684.617.419
22.233.043.448 25.351.709.451 3.152.299.583
Real estate Mall Others
118.131.475.338
50.737.052.482
Consolidated
5.506.964.482 ) ( 35.621.837.831 ) ( 258.767.813 42.221.020.952 ) ( 7.519.294.330 )
5.007.205.326 ) 15.272.392.784 ) 704.614.763 5.559.747.178 ) 767.214.905
27.521.125.556
26.369.536.862
Marketing expenses General and administrative expenses Financial income Financial expenses Others - Net Income before tax
Pendapatan segmen yang dilaporkan diatas merupakan pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan luar. Tidak terdapat pendapatan antar segmen.
Segment revenue disclosed above is the revenue generated from external customers. There are no inter-segment revenue.
Aset dan liabilitas segmen
Segment assets and liabilities
Aset segmen Pusat perbelanjaan Real estat Hotel Lainnya Jumlah Eliminasi
31 Des / 31 Dec 2013
31 Des / 31 Dec 2012
1.071.185.968.980 634.347.967.162 179.729.543.822 4.641.831.795.723
421.476.822.374 805.937.604.489 109.596.208.210 4.352.078.172.409
6.527.095.275.687 5.689.088.807.482 ( 3.572.086.137.775 ) ( 2.979.071.850.328 )
Segment assets Mall Real estate Hotel Others Total Eliminated
Konsolidasian
2.955.009.137.912
2.710.016.957.154
Consolidated
Liabilitas segmen Pusat perbelanjaan Real estat Hotel Lainnya
923.232.415.639 543.200.835.840 180.185.423.142 2.356.059.631.420
314.812.141.615 728.047.117.910 106.078.410.491 2.136.624.409.736
Segment liabilities Mall Real estate Hotel Others
Jumlah Eliminasi Konsolidasian
4.002.678.306.041 3.285.562.079.752 ( 2.897.959.928.174 ) ( 2.415.409.207.500 ) 1.104.718.377.867
870.152.872.252
Total Eliminated Consolidated
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/61 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
Exhibit E/61 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Informasi segmen lainnya
Other segment information 2013
2012
Penyusutan Pusat perbelanjaan Lainnya
11.297.260.779 729.627.823
6.262.710.498 514.200.094
Depreciation Mall Others
Jumlah
12.026.888.602
6.776.910.592
Total
3.135.589.029
638.997.485
Capital expenditure Others
Pengeluaran modal Lainnya
29. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen Risiko Modal
29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND RISK CAPITAL a. Capital Risk Management
Kelompok Usaha mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 4), deposito berjangka (Catatan 5), kepentingan non-pengendali (Catatan 18) dan ekuitas pemegang saham induk (Catatan 19).
The Group managing risk capital to ensure that they will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profit of the shareholders through the optimization of the debt and equity balance. The Group's capital structure consists of cash and cash equivalents (Note 4), time deposits (Note 5), the non-controlling interest (Note 18) and the equity shareholders of the parent (Note 19).
Dewan Direksi Kelompok Usaha secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Group’s Board of Directors regularly conducts review of the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors consider the cost of capital and the risks associated.
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Gearing ratio at 31 December 2013 and 2012 are as follows:
31 Des / 31 Dec 2013 Pinjaman Kas dan setara kas Deposito berjangka Pinjaman – Bersih Ekuitas Rasio pinjaman – Bersih terhadap modal
(
800.078.323.431 48.224.476.329 ) ( (
31 Des / 31 Dec 2012 676.089.303.552 21.122.803.896 ) 86.700.000.000 )
Loans Cash and cash equivalents Time deposits
751.853.847.102 1.850.290.760.045
568.266.499.656 1.839.864.084.902
Loans - Net Equity
40,63%
30,89%
Debt ratio - Net off the capital
b. Kebijakan Akuntansi
b. Accounting Policy
Rincian kebijakan akuntansi dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria dalam pengakuan, dasar pengukuran dan basis untuk pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap jenis aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan 2 dalam laporan keuangan konsolidasian. 31 Des / 31 Dec 2013
Details of the accounting policies and methods applied (including the criteria for recognition, the basis of measurement and the basis for the recognition of income and expenses) for each type of financial asset, financial liability and equity instrument are disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements. 31 Des / 31 Dec 2012
Aset Keuangan Nilai wajar melalui laporan laba rugi Pinjaman yang diberikan dan piutang Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan tersedia untuk dijual
63.052.709.313 1.635.381.576
123.723.333.883 1.391.451.401
Financial Assets Fair value through profit or loss Loans and receivables Investment – Held to maturity Available-for-sale investment
Liabilitas Keuangan Nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan lainnya
1.084.100.522.275
868.225.534.152
Financial Liabilities Fair value through profit or loss Other financial liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/62
Exhibit E/62
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (Lanjutan)
29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND RISK CAPITAL (Continued)
c. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
c. Objectives and Financial Risk Management Policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Kelompok Usaha beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The Group’s objective of financial risk management and policies is to ensure that adequate financial resources are available for operations and business development, as well as to manage foreign currency risk, interest rate, credit and liquidity risk. The Group operates with the guidelines set by the Board of Directors.
i. Manajemen risiko kredit
i. Management of credit risk
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Kelompok Usaha.
Credit risk refers to the risk that a counterparty fails to meet its contractual obligations resulting in losses for the Group.
Risiko kredit Kelompok Usaha terutama melekat pada rekening bank, deposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain. Kelompok Usaha menempatkan saldo bank dan deposito berjangka pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Kelompok Usaha meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang timbul dari pembeli properti dengan mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran, pembatalan penjualan dengan denda pembatalan dan apabila penjualan belum dilunasi tidak dilakukan serah terima unit yang dijual sehingga dapat dilakukan penjualan kembali properti dengan dikenakan klaim atas kerugian yang timbul dari penjualan kembali tersebut. Untuk risiko kredit yang timbul dari penyewa properti investasi dilakukan dengan cara meminta penyewa untuk memberikan deposit dalam bentuk tunai, serta membayar uang jaminan sewa sebelum masa sewa berlaku.
The Group’s credit Risk mainly attached to bank accounts, time deposits, trade receivable and other receivables. The Group placement of bank balances and time deposits in financial institutions are feasible and trustworthy. The Group minimizes credit risk on trade receivables arising from property buyers by imposing penalties for late payment, cancellation of the sale with a fine and if not outstanding sales handover of units sold so it can be subject to resale the property with a claim for damages arising from the resale. For credit risk arising from investment property by asking the tenant to provide a deposit in cash, as well as pay a rental deposit prior to the applicable lease term.
Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk memperoleh pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dengan meminimalkan kerugian yang terjadi karena eksposur risiko kredit. Karena itu, Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk memastikan bertransaksi dengan pelanggan yang memiliki sejarah dan reputasi kredit yang baik. Manajemen Kelompok Usaha melakukan pengawasan secara terus menerus untuk mengurangi eksposur risiko kredit.
The Group’s policy to obtain sustainable revenue growth by minimizing losses due to credit risk exposure. Therefore, the Group has a policy to ensure transaction with customers who have a credit history and good reputation. The Group’s management perform ongoing supervision to reduce the credit risk exposure.
Manajemen Kelompok Usaha yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
The Group’s management is confident in its ability to control and sustain minimal exposure of credit risk. The maximum credit risk exposure at the reporting date are as follows:
31 Des / 31 Dec
2013
Bank dan setara kas Deposito berjangka Investasi tersedia dijual Piutang usaha - Pihak ketiga Piutang lain-lain – Pihak ketiga
31 Des / 31 Dec
2012
47.429.610.099 1.635.381.576 14.813.132.147 15.100.837
20.390.444.876 86.700.000.000 1.391.451.401 15.835.330.787 65.199.200
63.893.224.659
124.382.426.264
Banks and cash equivalents Time deposits Available-for-sale investments Trade receivables – Third parties Other receivables – Third parties
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/63
Exhibit E/63
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (Lanjutan)
29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND RISK CAPITAL (Continued)
c. Tujuan dan (Lanjutan)
Kebijakan
Manajemen
Risiko
Keuangan
c. Objectives and (Continued)
ii. Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Financial
Risk
Management
Policies
Interest rate risk management Exposure to interest rate risk associated with the amount of assets or liabilities where the movement of the interest rates may affect the profit after tax. Risk on interest income is limited because the Group only intends to maintain cash balance to meet operational needs. In the interest expense, an optimal balance between debt with fixed and floating interest rate is set in advance. The Group has a policy of obtaining financing that will provide the appropriate combination of floating rate and fixed rate. Approval of the Board of Directors and Commissioners must be obtained before the Group uses financial instruments to manage interest rate risk exposure. The Group has exposure to interest rates on assets and financial liabilities as defined in liquidity risk management in this note.
Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Kelompok Usaha hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Kelompok Usaha memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Kelompok Usaha menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga. Kelompok Usaha memiliki eksposur tingkat suku bunga atas aset dan liabilitas keuangan sebagaimana yang dijabarkan dalam manajemen risiko likuiditas dalam catatan ini. iii. Manajemen risiko likuiditas
iii. Liquidity risk management
Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The ultimate responsibility for liquidity risk management are in the hand of the board of directors, which has built liquidity risk management framework that is appropriate for the management of liquidity and funding requirements of short, medium and long term of the Group. The Group manages liquidity risk by maintaining adequate savings, bank facilities and savings and loan facilities by continuously monitoring estimation and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Kelompok Usaha memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.
The Group maintains sufficient funds to finance working capital needs sustainable.
Tabel likuiditas dan tingkat bunga adalah sebagai berikut:
Table liquidity and interest rates are as follows:
Tingkat bunga rata-rata tertimbang (%)/ Weighted average interest rate (%) Aset keuangan Instrumen tanpa bunga Instrumen bunga tetap Instrumen bunga mengambang Liabilitas keuangan Instrumen tanpa bunga Instrumen bunga tetap Instrumen bunga mengambang
5,25% 10,00% 2,75% – 7,75%
-
Kurang dari satu bulan (Rp ‘000)/ Less than one month (Rp ‘000)
31 Desember 2013 / 31 December 2013 Satu Tiga bulan Satu sampai sampai sampai dengan dengan dengan tiga bulan satu tahun lima tahun (Rp ‘000)/ (Rp ‘000)/ (Rp ‘000)/ One up to Three One year three months up up to five months to one year years (Rp ‘000) (Rp ‘000) (Rp ‘000)
14.813.040 -
2.676.428
304.603 15.794.610
570.012
505.456 31.635.000 -
270.779.473
1.635.382
Lebih dari lima tahun (Rp ‘000)/ More than five years (Rp ‘000)
-
Jumlah (Rp ‘000)/ Total (Rp ‘000)
17.258.481
-
-
31.635.000
-
-
15.794.610
9.996.286
-
-
-
-
-
-
-
13% - 15%
-
-
-
800.078.323
-
284.022.199 800.078.323
Financial assets Non interest instruments Fixed rate instruments Floating rate instruments Financial liabilities Non interest instruments Fixed rate instruments Floating rate instruments
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/64
Exhibit E/64
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (Lanjutan)
29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND RISK CAPITAL (Continued)
c. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
c. Objectives and Financial Risk Management Policies (Continued)
iii. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) Tingkat bunga rata-rata tertimbang (%)/ Weighted average interest rate (%) Aset keuangan Instrumen tanpa bunga Instrumen bunga tetap Instrumen bunga mengambang Liabilitas keuangan Instrumen tanpa bunga Instrumen bunga tetap Instrumen bunga mengambang
iii. Liquidity risk management (Continued)
Kurang dari satu bulan (Rp ‘000)/ Less than one month (Rp ‘000)
-
31 Desember 2012 / 31 December 2012 Satu Tiga bulan Satu sampai sampai sampai dengan dengan dengan tiga bulan satu tahun lima tahun (Rp ‘000)/ (Rp ‘000)/ (Rp ‘000)/ One up to Three One year three months up up to five months to one year years (Rp ‘000) (Rp ‘000) (Rp ‘000)
732.359
6%
-
2,75% – 7,75%
-
15.538.537 20.390.445
65.199 86.700.000 -
Lebih dari lima tahun (Rp ‘000)/ More than five years (Rp ‘000)
1.391.451 296.794
165.253.154 26.883.076
-
17.727.546
-
86.700.000
-
20.687.239
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11% - 15%
-
-
-
676.089.304
-
d. Nilai wajar instrumen keuangan
Liabilitas keuangan Utang bank Utang usaha – Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan dan pendapatan diterima di muka Uang jaminan sewa
192.136.230 676.089.304
Financial assets Non interest instruments Fixed rate instruments Floating rate instruments Financial liabilities Non interest instruments Fixed rate instruments Floating rate instruments
d. Fair value of financial instruments
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi tersedia dijual Piutang usaha – Pihak ketiga Piutang lain-lain – Pihak ketiga
Jumlah (Rp ‘000)/ Total (Rp ‘000)
The fair value of financial assets and liabilities, and their carrying values as of 31 December 2013 are as follows:
Nilai buku/ Book value
Nilai wajar/ Fair value
48.224.476.329 1.635.381.576 14.813.132.147 15.100.837
48.224.476.329 1.635.381.576 14.813.132.147 15.100.837
(i) (iii) (i) (i)
800.078.323.431 25.128.470.674
800.078.323.431 (ii) 25.128.470.674 (i)
475.147.253 133.201.795.128 17.390.224.344
475.147.253 (i) 133.201.795.128 (i) 17.390.224.344 (i)
97.935.780.347 9.890.781.098
97.935.780.347 (i) 9.890.781.098 (i)
Financial assets Cash and cash equivalents Available-for-sale investments Trade receivables – Third parties Other receivables – Third parties Financial liabilities Bank loans Trade payables – Third parties Other payables Third parties Related parties Accrued expenses Advances on sales and unearned revenue Security deposits
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/65
Exhibit E/65
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (Lanjutan)
29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND RISK CAPITAL (Continued)
d. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan)
d. Fair value of financial instruments (Continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Aset Keuangan Kas dan setara kas Deposito berjangka Investasi tersedia dijual Piutang usaha – Pihak ketiga Piutang lain-lain Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Liabilitas Keuangan Utang bank Utang usaha – Pihak ketiga Utang lain-lain: Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan dan pendapatan diterima di muka Uang jaminan sewa
The fair value of financial assets and liabilities, and their carrying values as of 31 December 2012 are as follows:
Nilai buku/ Book value
Nilai wajar/ Fair value
21.122.803.896 86.700.000.000 1.391.451.401 15.835.330.787 65.199.200
21.122.803.896 86.700.000.000 1.391.451.401 15.835.330.787 65.199.200
(i) (i) (iii) (i) (i)
296.794.132
296.794.132 (i)
676.089.303.552 21.420.183.264
676.089.303.552 (ii) 21.420.183.264 (i)
30.523.110 137.870.000.000 5.225.003.260
30.523.110 (i) 137.870.000.000 (i) 5.225.003.260 (i)
22.127.628.687 5.462.892.279
22.127.628.687 (i) 5.462.892.279 (i)
(i)
Nilai wajar mendekati atau setara dengan nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan atau akan jatuh tempo dalam jangka pendek. (ii) Nilai tercatat liabilitas keuangan mendekati nilai wajarnya karena menggunakan tingkat suku bunga pasar. (iii) Nilai wajar yang ditetapkan dengan harga pasar investasi reksa dana. 30. KONTINJENSI
Financial Assets Cash and cash equivalents Time deposit Available-for-sale Investments Trade receivables – Third parties Other receivables Restricted of bank statement Financial Liabilities Bank loans Trade payables – Third parties Other payables: Third parties Related parties Accrued expenses Advances on sales and unearned revenue Security deposits
(i) Fair value close to or equal to its carrying value, due to the impact of the discount is not significant or will be due in the short term. (ii) The carrying amount of financial liabilities approximate their fair values due to using a market interest rate. (iii) The fair value is determined by the market price of mutual fund investments. 30. CONTINGENCIES
Pada tanggal 7 Pebruari 2013, Nasrul M Joy (Penggugat I), Aceng Faturochman (Penggugat II), Desmato (Penggugat III), Fitriadi (Penggugat IV), Hartono Pramono (Penggugat V), Apri Bangun (Penggugat VI), Siti Sarah (Penggugat VII), Adi Cahyono Wibowo (Penggugat VIII), Junie Rahayu (Penggugat IX), Hadi Prayitno (Penggugat X), Rudi Agustono (Penggugat XI) dan Makhliana (Penggugat XII), untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut “Penggugat”, mengajukan gugatan kepada Pengadilan Negeri Cirebon terhadap PT Karya Bersama Takarob, Entitas Anak, sebagai pihak “Tergugat” sehubungan dengan wanprestasi penandatanganan perjanjian sewa menyewa antara pihak Penggugat dengan pihak tergugat setelah lewatnya 60 hari dengan tuntutan ganti rugi seluruh pihak Penggugat sebesar Rp 757.791.100 dan kerugian akseptasi sebesar Rp 7.577.911 per hari terhitung sejak gugatan diajukan sampai putusan perkaranya berkekuatan hukum tetap.
On 7 February 2013, Nasrul M Joy (Plaintiff I), Aceng Faturochman (Plaintiff II), Desmato (Plaintiff III), Fitriadi (Plaintiff IV), Hartono Pramono (Plaintiff V), Apri Bangun (Plaintiff VI), Siti Sarah (Plaintiff VII), Adi Cahyono Wibowo (Plaintiff VIII), Junie Rahayu (Plaintiff IX), Hadi Prayitno (Plaintiff X), Rudi Agustono (Plaintiff XI) and Makhliana (Plaintiff XII), hereinafter jointly referred to as "Plaintiff", filed a lawsuit to the District Court of Cirebon against PT Karya Bersama Takarob, the Subsidiary, as a “Defendant” in connection with defaults signing a lease agreement between the Plaintiff with the Defendant after the passage of 60 days with compensation claims throughout the Plaintiff for losses amounting to Rp 757,791,100 and acceptances losses amounting to Rp 7,577,911 per day as of the lawsuit filed until final and binding decision of his case.
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Cirebon No. 05/Pdt.G/2013/PN.CN tanggal 26 Agustus 2013, diputuskan bahwa gugatan para Penggugat terhadap Tergugat ditolak karena tidak memiliki dasar hukum. Berdasarkan putusan pengadilan tersebut, para Penggugat menyatakan banding. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, hal ini masih dalam proses banding di Pengadilan Tinggi.
Based on the Decision of the District Court of Cirebon No. 05/Pdt.G/2013/PN.CN dated 26 August 2013, the claim of the Plaintiff against the Defendant was denied because it had no legal standing. Based on the court decision above, the plaintiffs filed an appeal. As of the date of the independent auditor's report, this matter is still in the process of appeal in the High Court.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Ekshibit E/66 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/66 PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. IKATAN
31. CONTRACT
a. Pada tanggal 20 Desember 2010, PT Karya Bersama Takarob (“KBT”), Entitas Anak, mengadakan perjanjian manajemen dengan Swiss-Pacific Limited, Entitas Anak dari Swiss-Belhotel International Trademarks Limited, pihak ketiga, untuk menyediakan jasa manajemen hotel untuk Hotel Swiss-Belhotel Cirebon. Perjanjian ini berlaku dari soft-opening hotel tersebut sampai dengan jangka waktu 10 tahun dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan kedua belah pihak. Atas jasa tersebut, KBT diwajibkan setiap bulannya membayar “Fee” Dasar Pengelolaan (Basic Fee) sebesar 1,5% dari jumlah pendapatan kotor (Gross Revenue) Hotel, “Fee” Insentif Pengelolaan (Incentive Fee) sebesar 5% sampai dengan 6,5% tergantung kepada laba kotor operasional dibandingkan dengan jumlah pendapatan kotor hotel, “Fee” kontribusi penjualan dan pemasaran (Sales and Marketing Contribution Fee) sebesar 1% dari pajak dan “Fee” Lisensi, Royalti dan Penggunaan Nama Dagang (Licence Royalty & Branding Fee) sebesar 0,5% dari total pendapatan kotor hotel bersih dari pajak.
a. On 20 December 2010, PT Karya Bersama Takarob (“KBT”), the Subsidiary, entered a management agreement with Swiss-Pacific Limited, a Subsidiary of Swiss-Belhotel International Trademarks Limited, a third party, to provide hotel management services for the Swiss-Belhotel Cirebon. This agreement is valid from the soft-opening of the hotel until a period of 10 years and may be extended by agreement of both parties. On these services, KBT are required to pay a “Fee” Basic Management (Basic Fee) equal to 1.5% of total gross income (Gross Revenue) Hotel, “Fee” Management Incentive (Incentive Fee) by 5% to 6.5% each month depending on the operating gross profit compared to the amount of gross income of the hotel, “Fee” contribution of sales and marketing (Sales and Marketing Contribution Fee ) equal to 1% of the taxes and “Fee” License , Royalty and Use of Trade Name (Licence Royalty & Branding Fee) amounted to 0.5% of total gross revenue hotel net of tax.
b. Pada tanggal 1 Pebruari 2012, PT Jaya Agung Syandhana (“JAS”), Entitas Anak, mengadakan perjanjian manajemen dengan PT Swiss-Belhotel International Indonesia, Entitas Anak dari Swiss-Belhotel International Trademarks Limited, Pihak ketiga, untuk menyediakan jasa manajemen hotel untuk Hotel Swiss-Belhotel Solo. Perjanjian ini berlaku dari soft-opening hotel tersebut sampai dengan jangka waktu 10 tahun dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan kedua belah pihak. Atas jasa tersebut, JAS diwajibkan setiap bulannya membayar “Fee” Dasar Pengelolaan (Basic Fee) sebesar 1,5% dari jumlah pendapatan kotor (Gross Revenue) Hotel, “Fee” Insentif Pengelolaan (Incentive Fee) sebesar 5% sampai dengan 6,5% tergantung kepada laba kotor operasional dibandingkan dengan jumlah pendapatan kotor hotel, “Fee” kontribusi penjualan dan pemasaran (Sales and Marketing Contribution Fee) sebesar 1% dari pajak dan “Fee” Lisensi, Royalti dan Penggunaan Nama Dagang (Licence Royalty & Branding Fee) sebesar 0,5% dari total pendapatan kotor hotel bersih dari pajak.
b. On 1 February 2012, PT Jaya Agung Syandhana (“JAS”), the Subsidiary, entered a management agreement with PT Swiss-Belhotel International Indonesia, Subsidiary of Swiss-Belhotel International Trademarks Limited, a third party, to provide hotel management services for Swiss-Belhotel Solo. This agreement is valid from the soft-opening of the hotel until a period of 10 years and may be extended by agreement of both parties. On these services, JAS required to pay a “Fee” Basic Management (Basic Fee) equal to 1.5% of total gross income (Gross Revenue) Hotel, “Fee” Management Incentive (Incentive Fee) by 5% to 6.5% each month depending on the operating gross profit compared to the amount of gross income of the hotel, “Fee” contribution of sales and marketing (Sales and Marketing Contribution Fee) equal to 1% of the taxes and “Fee” License, Royalty and Use of Trade Name (Licence Royalty & Branding Fee) amounted to 0.5% of total gross revenue hotel net of tax.
c. Pada tanggal 1 Pebruari 2012, JAS dan Swiss-Pacific Limited menandatangani Technical Assistant Service Agreement sehubungan dengan bantuan teknis pra-pembukaan sesuai dengan standar. Swiss-Pacific Limited juga menyetujui untuk membuat dan memelihara selama jangka waktu perjanjian ini praktik administrasi, kebijakan operasi, program penjualan, periklanan, personalia dan pembelian yang taat azas pada praktik kebijakan dan program pengelolaan hotel yang baik. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal pembukaan (soft opening).
c. On 1 February 2012, JAS and Swiss-Pasific Limited entered and agreement of Technical Assistant Service in connection with the pre-opening technical assistance to meet the standard. Swiss-Pacific Limited also agreed to create and maintain to administrative practices, operating policies, program sales, advertising, personnel and purchasing policies to obey the principle in practice and good hotel management programs. This agreement is valid until the date of soft opening.
32. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
32. ACTIVITIES NOT AFFECT CASH FLOWS
Informasi pendukung laporan arus kas konsolidasian sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut: 2013 Reklasifikasi dari persediaan aset real estat ke properti investasi
48.245.603.939
Supporting information consolidated statements of cash flows with respect to activities that do not affect cash flows are as follows: 2012
532.381.174.804
Catatan/ Note 12
Reclassification of inventory real estate assets to investment properties
Halaman ini sengaja dikosongkan