IllustrAsi
“gambar, lukisan, tabel, atau foto yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan atas suatu media komunikasi visual”
sarana pendukung cerita dan sebagai pengisi ruang kosong
FUNGSI
1. Menarik perhatian 2. Merangsang minat pembaca terhadap keseluruhan pesan 3. Memberikan eksplanasi atas pernyataan 4. Menonjolkan keistimewaan produk 5. Memenangkan persaingan 6. Menciptakan suasana khas 7. Dramatisasi pesan 8. Menonjolkan suatu merk atau semboyan 9. Memperkuat judul
Illustrasi beraliran Art Noveau, karya Alphonse Mucha dari Prancis (1897). Goresan bentuk rambut khas gaya ini, berpengaruh dalam waktu yang sangat lama pada kebanyakan Illustrator, hingga tahun 1970-an.
Sejarah perkembangan illustrasi tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan percetakan (grafika). Teknik mencetak illustrasi yang paling pertama dipergunakan adalah teknik woodcut, teknik ini sudah ditemukan di China sejak abad ke-8 Masehi, Teknik ini berkembang di Eropa, Amerika, dan Jepang.
• Teknik woodcut adalah suatu teknik cetak tinggi dengan cara membuat cukilan atau relief pada sebuah papan kayu yang dipergunakan sebagai acuan cetak; stempel • Teknik cetak offset, yang memungkinkan mereproduksi gambar dengan tingkat kesulitan yang tinggi, dan warna yang tidak terbatas • Teknologi cetak digital yang kita kenal sekarang
The Breaking Wave Off Kanagawa, sebuah illustrasi yang menggunakan teknik woodcut, karya Hokusai, seniman Jepang (1826 - 1833).
TEKNIK PEMBUATAN
Secara keseluruhan, proses pembuatan illustrasi jenis ini dari awal hingga akhir menggunakan tangan, dari mulai membuat sketsa bentuk, penintaan, pewarnaan, dengan alat berupa pensil, penghapus, rapido, cat air, cat minyak, kertas, dan sebagainya
• Goresan spontan dan tampak hidup • Karya orsinil, pembeda yang khas, berbeda karakter • Kesan keseluruhan dari karya, dinamis Sebuah illustrasi buatan tangan, yang menggunakan teknik pointilis (Guruh Ramdani, 2000).
TEKNIK PEMBUATAN
• Pencitraan yang ditampilkan oleh layar monitor dari program aplikasi untuk membuat gambar, seperti Coreldraw, Adobe Illustrator, Macromedia Freehand, dan 3D Max. • Berbasis vektor, Berbasis pixel, dan Berbasis tiga dimensi (3D), menentukan karakter illustrasi yang dihasilkan • unsur kreatifitas si penciptanya, dalam hal ini manusia sebagai sang kreator; imajinasi, kreatifitas, pemahaman atas dasar-dasar komposisi warna, bentuk, irama, dan seterusnya
Banyak illustrator menggunakan gambar manual sebagai sketsa untuk membuat gambaran bentuk dasar yang dikehendaki sebelum akhirnya menggunakan komputer, teknik semacam ini sangat efektif ketika hendak membuat illustrasi dengan menggunakan program yang berbasis VEKTOR, seperti coreldraw Jenis karya yang dihasilkan dengan menggunakan software Coreldraw (Guruh Ramdani, 2008)
Langkah pertama, membuat sketsa diatas kertas kemudian di-scan, Setelah dimasukan ke dalam computer, langkah selanjutnya lalu dibuka di Coreldraw dengan cara diimport, lalu sketsa digambar ulang dengan bezier tool, menggunakan warna cerah supaya garis-garisnya tampak jelas. Garis outline harus dibuat dengan path tertutup supaya bisa diwarnai dengan fill color.
Sedangkan program pengolah PIKSEL seperti Adobe Photoshop, sering dipakai untuk proses pewarnaan dari gambar manual yang sudah diberi outline dan di-scan ke komputer
Karya Illustrasi buatan tangan, yang mengunakan pewarnaan dengan program Adobe Photoshop. (Guruh Ramdani, 2006)
Demikian juga program 3D, seperti 3D MAX, untuk permodelan karakternya menggunakan gambar manual dulu, kemudian di-scan dan diolah di komputer, atau bisa juga langsung diolah di komputer.
TEKNIK PEMBUATAN
Illustrasi Foto, dihasilkan dengan teknik fotografi, baik manual maupun digital. Kelebihan dari Illustrasi foto, obyek illustrasinya lebih realistis.
Dalam prakteknya, ketiga teknik pembuatan illustrasi tersebut bisa dikombinasikan
PEMANFAATAN ILLUSTRASI DALAM MEDIA KOMUNIKASI VISUAL
Buku pelajaran buku cerita Majalah Iklan Petunjuk penggunaan alat Materi Presentasi bahan pengajaran Uang Prangko DLL
Petunjuk penggunaan alat
Illustrasi sebuah cerita bersambung di majalah berbahasa sunda “Mangle”, karya Onong Nugraha (1992). Cara menggoreskan, busana tokoh-tokohnya, beserta ornamen yang ditampilkannya memberikan kesan klasik, walau hanya dibentuk dengan menggunakan elemen garis.
