BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
5.1. Desain Title Pada desain judul film pendek ini (title). Penulis memilih font yang memberikan kesan anak-anak dan juga sedikit kesan petualangan. Dengan dasar itulah font “Stainy” dipilih. Penulis lalu memberikan beberapa aksen kepada logo ini yang mengesankan sebuah cerita rakyat / tale.Warna yang dipilih adalah warna yang berkesan natural dan “epic tale”.Agar membuat judul terlihat lebih tradisional penulis menambahkan latar belakang corak batik agar menonjolkan sisi khas budaya Indonesia.Di sisi atas penulis menambahkan “The Story Of” agar dapat menambah kesan menarik. Komposisinya telah ditata sedemikian rupa agar enak terlihat. Pada dasarnya kesan yang ingin penulis dapatkan adalah “petualangan, dan legenda/epic tale”
Gambar 5.1 Desain judul
5.2. Visualisasi Karakter 5.2.1 Malin Malin adalah anak tunggal dari pasangan nelayan yang tinggal di Padang Sumatera Barat Indonesia yang bercita – cita untuk melakukan pelayaran demi mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga dapat menafkahi ia dan ibunya. Malin merupakan anak yang rajin dan ulet Ciri fisiknya badan tegap, kulit berwarna sawo
33
34
matang dan tubuhnya ramping tapi ulet dan bersifat serius dan pemarah, tetapi ia masih belum memiliki pendirian yang teguh.
Gambar 5.2 Desain karakter Malin
5.2.1. Bundo Bundo adalah ibu kandung dari Malin, berasal dari Padang, ia sangat menyayangi anakn semata wayangnya Malin. Ciri fisiknya memiliki badan yang pendek dan kurus, kulit cokelat, memiliki rambut yang putih dan memakai jilbab, Sifat dasar seorang ibu yang cinta nya tulus kepada anaknya dan juga pengabdian nya sehingga ia masih mau menunggu akan kepulangan anaknya dari pulau seberang, ibu Malin ialah seorang yang penyabar .
35
. Gambar 5.3 Desain karakter Bundo
5.2.2.
Puteri
Puteri adalah seorang wanita berusia 30 tahun dan memiliki bentuk badan langsing kecil, berambut panjang, berwajah cantik, berpenampilan rapih, dan berpenampilan layaknya putri yang kaya raya. Sifatnya yang tergila akan harta dan kekayaan membuatnya menjadi sosok yang sombong dan juga arogan. Karakter puteri dalam cerita Malin Kundang ini sebagai tokoh antagonis yang berfunsi sebagai pemicu konflik dalam cerita. Pada cerita aslinya sosok istri Malin ini memang tidak terlalu banyak di ceritakan maupun di gambarkan. Sosok istri Malin lebih digambarkan sebagai sosok yang berpengaruh dalam pemikiran Malin saat ia ingin mengakui ibu nya adalah ibu kandung nya. Namun karena ia lebih menyanyangi istri nya yang cantik itu, Malin lebih memilih berbohong demi tidak mengecewakan istrinya itu. Pada film ini penulis ingin memperkuat karakter istri Malin ini dengan menceritakan bahwa sosok istri Malin ini adalah anak dari seorang saudagar yang membuat Malin menjadi seorang yang kaya raya.
36
Gambar 5.4 Desain karakter “Puteri”
5.3.
Visualisasi Environment Dalam film pendek animasi ini penulis menggunakan 3 environment,
yaitu sebuah exterior pantai air manis yang sesuai dengan cerita asli asal cerita Malin kundang , exterior suasana lingkungan pulau dimana Malin mencari nafkah dan sebuah exterior pemandangan laut.
Gambar 5.5 Exterior Pantai
37
5.4. Poster Dalam poster pada film pendek animasi “Malin Kundang” ini, penulis memperlihatkan ke 3 karakter utama yang berdiri dengan gestur yang memperlihatkan sifat atau karakter dari masing – masing tokoh tersebut, gestur dari Malin yang mengulurkan tangan dengan ekspresi arogan malin dan sikap durhaka kepada ibunya. Istri nya Malin atau Puteri sedang menghadap ke samping seakan menjadi orang yang mempengaruhi Malin. Tulisan judul “Malin” di letakan tepat di atas ketiga karakter tersebut, dan pada bagian tengah atas poster di cantumkan tag line “Sebuah Legenda Dari Sumatera Barat” pada film ini bertujuan untuk menunjukan bahwa cerita ini berasal dari Sumatera Barat. Pada judul di beri warna merah agar kontras dan terlihat lebih jelas. Pada background penulis memilih warna putih di gradasikan dengan warna kecoklatan bermotif batik agar ingin menunjukan suasana padang yang kaya akan budaya lokal.
Gambar 5.6 Poster Malin Kundang