FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA UMKM
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Fian Mulyaga NIM 7211412142
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada:
Hari
: Kamis
Tanggal
: 30 Juni 2016
ii
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto 1.
“Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya hal itu amat berat, kecuali bagi orang-orang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)
2.
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (sesuatu) yang lain.” (QS. Al-Insyirah: 6-7)
3.
Barangsiapa yang menapaki suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke Surga (H.R Muslim).
Persembahan 1. Ayah dan Ibu tercinta, Bapak Rofi’i (Alm) dan Ibu Ernawati yang telah memberikan kasih sayang serta tak henti-hentinya memberikan dukungan, doa restu dan semangat. 2. Kakak dan adik yang selalu memberikan dukungan Mbak Fierna, Mas Hendri, Mas Edo, Mbak Linda, dan Laidy. 3. Almamaterku Universitas Negeri Semarang.
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik pada UMKM”. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
2.
Dr. Wahyono, M.M., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah mengesahkan skripsi ini.
3.
Drs. Fachrurrozie, M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah menyetujui skripsi ini.
4.
Drs. Subowo, M.Si., Dosen Wali Jurusan Akuntansi C Angkatan tahun 2012 Program S1 Universitas Negeri Semarang.
5.
Drs. Heri Yanto, M.B.A., Ph.D., Dosen Pembimbing yang telah memberi pengarahan, bimbingan, ide, dan motivasi dalam penyusunan skripsi hingga akhir.
6.
Agung Yulianto, S.Pd., M.Si., Penguji I yang telah memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam perbaikan skripsi ini.
vi
7.
Badingatus Solikhah, S.E., M.Si., Ak., C.A., Penguji II yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam menyempurnakan skripsi ini.
8.
Dosen pengampu yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
9.
Seluruh Staff Tata Usaha baik di tingkat Jurusan maupun Fakultas yang telah membantu seluruh administrasi selama perkuliahan.
10. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, UMKM Center Provinsi Jawa Tengah, serta Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang yang telah memberikan izin penelitian. 11. Pemilik UMKM di Provinsi Jawa Tengah yang telah menjadi responden dalam penelitian ini. 12. Arga Harsanda yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan bantuannya dalam penelitian ini. 13. Sahabat dan teman seperjuangan Akuntansi C 2012. 14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Semarang, Agustus 2016
Penulis
vii
SARI
Mulyaga, Fian. 2016. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik pada UMKM”. Skripsi Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Heri Yanto, M.B.A, Ph.D. Kata Kunci: Sosialisasi SAK ETAP, Tingkat Pendidikan Pemilik, Skala Usaha, Umur Usaha, Budaya Organisasi. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peran penting di dalam perekonomian Indonesia. Akan tetapi, UMKM mempunyai berbagai permasalahan khususnya dalam hal pencatatan laporan keuangan. Pemerintah telah mensahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tahun 2009 sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan yang lebih sederhana sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Populasi penelitian ini adalah seluruh pemilik UMKM di Provinsi Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel dengan insidental sampling, berdasarkan teknik tersebut diperoleh responden sebanyak 200 UMKM. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner, data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Dari hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa rata-rata implementasi SAK ETAP pada UMKM di Provinsi Jawa Tengah dalam kriteria cukup rendah, sosialisasi SAK ETAP dalam kriteria jarang, dan budaya organisasi dalam kriteria baik. Hasil penelitian menunjukkan sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Sementara umur usaha tidak berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Saran yang dapat diberikan antara lain UMKM diharapkan untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP, serta pihak-pihak terkait yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP seperti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk memberikan sosialisasi SAK ETAP kepada UMKM.
viii
ABSTRACT
Mulyaga, Fian. 2016. “Several Factors Influencing the Implementation of Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities towards SMEs”. Final Project. Accounting Department. Economic Faculty. Semarang State University. Advisor Drs. Heri Yanto, M.B.A, Ph.D. Keywords:
Socialization of SAK ETAP, Owner’s Educational Background, Enterprises’ Scale, Enterprises’ Age, Organizing Culture.
Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs) plays a big role in Indonesian economy. Somehow, SMEs have several problems, especially in the recording of financial reports. The government has constituted Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities (SAK ETAP) in 2009 as a guidance of standard in arranging a financial report. The purpose of this research is to test the influence of socialization of SAK ETAP, owner’s educational background, enterprises’ scale, enterprises’ age, and organizing culture towards the implementation of SAK ETAP in SMEs. The population of this research were all of the SMEs owner in Central Java Province. The sampling method in this research was insidental sampling, which later takes 200 SMEs as the samples. The method of collecting the data was using questionnaire. The data was analyzed using descriptive analysis and multiple regression analysis. Based on the descriptive analysis, it can be inferred that the mean of the implementation of SAK ETAP is low, the socialization of SAK ETAP is rare, and organizing culture is in a good level. The result shows that socialization of SAK ETAP, owner’s educational background, enterprises’ scale, enterprises’ age, and organizing culture positively influence the implementation of SAK ETAP towards SMEs. Otherwise, enterprises’ age is not influential towards the implementation of SAK ETAP to SMEs. The suggestion proposed is SME is expected to arrange their financial reports based on the standard of SAK ETAP. In addition, the important stakeholders in giving socialization of SAK ETAP, like the Department of Cooperatives and SME in Central Java, Indonesia Accountants Association to give more socialization of SAK ETAP to every SMEs.
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...............................................................
iii
PERNYATAAN .........................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................
v
PRAKATA .................................................................................................
vi
SARI ...........................................................................................................
viii
ABSTRACT ...............................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..............................................................................................
x
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................
11
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................
12
1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................
12
BAB II TELAAH TEORI.........................................................................
14
2.1 Grand Theory ..................................................................................
14
2.1.1
Teori Entitas ........................................................................
14
2.1.2
UTAUT................................................................................
15
2.1.3
Human Capital Theory ........................................................
17
2.2 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ...............................
17
2.2.1 Definisi UMKM ..................................................................
17
2.2.2
Jenis-Jenis UMKM ..............................................................
20
2.2.3
Peran UMKM ......................................................................
21
2.3 Implementasi SAK ETAP ...............................................................
22
x
Halaman 2.3.1
SAK ETAP ..........................................................................
22
2.3.2
Siklus Akuntansi Laporan Keuangan SAK ETAP ..............
29
2.3.3
Indikator Implementasi SAK ETAP ....................................
32
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SAK ETAP ......
34
2.4.1
Sosialisasi SAK ETAP ......................................................
34
2.4.2
Tingkat Pendidikan Pemilik ..............................................
37
2.4.3
Skala Usaha .......................................................................
38
2.4.4
Umur Usaha ......................................................................
39
2.4.5
Budaya Organisasi ............................................................
40
2.5 Penelitian Terdahulu .......................................................................
44
2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis ..........
46
2.6.1
Kerangka Pemikiran Teoritis ...............................................
46
2.6.2
Pengembangan Hipotesis.....................................................
54
BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................
56
3.1 Jenis dan Desain Penelitian .............................................................
56
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ......................
56
3.2.1 Populasi ..................................................................................
56
3.2.2 Sampel ....................................................................................
57
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel ..................................................
57
3.3 Variabel Penelitian ..........................................................................
58
3.3.1
Variabel Terikat ................................................................
58
3.3.2
Variabel Bebas ..................................................................
60
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
63
3.5 Uji Instrumen Penelitian..................................................................
63
3.5.1
Uji Validitas.........................................................................
64
3.5.2
Uji Reliabilitas .....................................................................
66
3.6 Teknik Analisis Data .......................................................................
67
3.6.1
Statistik Deskriptif ...............................................................
67
3.6.2
Uji Asumsi Klasik ...............................................................
72
3.6.3
Analisis Regresi Berganda ..................................................
74
xi
Halaman 3.6.4
Uji Hipotesis ........................................................................
75
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................
77
4.1 Hasil Penelitian ...............................................................................
77
4.1.1
Deskripsi Responden ...........................................................
77
4.1.2
Analisis Deskriptif ...............................................................
78
4.1.3
Uji Asumsi Klasik ...............................................................
85
4.1.4
Analisis Regresi Berganda ..................................................
89
4.1.5
Uji Hipotesis ........................................................................
92
4.2 Pembahasan .....................................................................................
94
4.2.1
Pengaruh Sosialisasi SAK ETAP terhadap Implementasi SAK ETAP ...................................................
4.2.2
94
Pengaruh Tingkat Pendidikan Pemilik terhadap Implementasi SAK ETAP ...................................................
96
4.2.3
Pengaruh Skala Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP
98
4.2.4
Pengaruh Umur Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP
100
4.2.5
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Implementasi SAK ETAP ..........................................................................
102
BAB V PENUTUP .....................................................................................
104
5.1 Simpulan .......................................................................................
104
5.2 Saran .............................................................................................
105
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
106
LAMPIRAN ...............................................................................................
110
xii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu .....................................
44
Tabel 3.1 Indikator Implementasi SAK ETAP ........................................
58
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi SAK ETAP ..........
64
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Sosialisasi SAK ETAP ..............
65
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi ......................
65
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ...............................................
67
Tabel 3.6 Kriteria Implementasi SAK ETAP ...........................................
69
Tabel 3.7 Kriteria Sosialisasi SAK ETAP................................................
69
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Pendidikan Pemilik .......................................
70
Tabel 3.9 Kriteria Skala Usaha.................................................................
70
Tabel 3.10 Interval Kelas Umur Usaha ......................................................
71
Tabel 3.11 Kriteria Budaya Organisasi ......................................................
72
Tabel 4.1 Rincian Kuesioner ....................................................................
77
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Kab/Kota Provinsi Jawa Tengah ............................................................................
78
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Implementasi SAK ETAP .........................
79
Table 4.4 Deskripsi Implementasi SAK ETAP ........................................
79
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Sosialisiasi SAK ETAP.............................
80
Tabel 4.6 Deskripsi Sosialisasi SAK ETAP .............................................
80
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Tingkat Pendidikan Pemilik......................
81
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pemilik ...................
81
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Skala Usaha...............................................
82
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Skala Usaha ............................................
82
Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Umur Usaha ..............................................
83
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Umur Usaha ............................................
83
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Budaya Organisasi ....................................
84
Tabel 4.14 Deskripsi Budaya Organisasi ...................................................
84
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ............................
86
xiii
Halaman Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas .......................................................
86
Tabel 4.17 Hasil Uji Glejser.......................................................................
89
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Berganda ..............................................
90
Tabel 4.19 Hasil Uji t .................................................................................
92
Tabel 4.20 Hasil Koefisien Determinasi (R2).............................................
94
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Model Kerangka Pemikiran ...................................................
47
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot ........................................
85
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................
88
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1.
Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian ............................................
110
Lampiran 2.
Kuesioner Penelitian ............................................................
111
Lampiran 3.
Tabulasi Data Uji Instrumen ...............................................
120
Lampiran 4.
Output SPSS Uji Validitas...................................................
124
Lampiran 5.
Output SPSS Uji Reliabilitas ...............................................
126
Lampiran 6.
Tabulasi Data Penelitian ......................................................
127
Lampiran 7.
Output SPSS Uji Normalitas ...............................................
168
Lampiran 8.
Output SPSS Uji Multikolinearitas dan Heteroskedastisitas
169
Lampiran 9.
Output SPSS Pengujian Hipotesis, dan Koefisien Determinasi R2.....................................................................
170
Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian .............................................................
171
Lampiran 11. Surat Keterangan Penelitian ................................................
176
Lampiran 12. Tabel Penentuan Sampel Glenn D. Israel ............................
178
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 menyatakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. UMKM mmemiliki peran yang besar di dalam perekonomian nasional, terbukti selain memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto yaitu pada tahun 2013 sebesar 60% atau senilai Rp 5.444 triliun, juga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar yaitu pada tahun 2013 sebanyak 114 juta atau 96% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia (Kementerian Koperasi dan UKM, 2014). UMKM merupakan penyelamat krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia tahun 1997-1998, dan krisis ekonomi global tahun 2008. Disaat banyak perusahaan besar yang bangkrut dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), UMKM mampu menyerap para pengangguran untuk dapat bekerja kembali (Rudiantoro dan Siregar, 2012). Jumlah UMKM di Indonesia merupakan yang paling besar dibanding negara-negara lain, pada tahun 2014 jumlah pelaku UMKM di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta (Sari, 2014). Besarnya jumlah UMKM tersebut mencerminkan bahwa UMKM mempunyai banyak potensi
1
2
yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan untuk dapat lebih berkontribusi bagi negeri ini. Tuti dan Dwijayanti (2014) menyatakan bahwa pada tahun 2016, Indonesia telah menghadapi Asean Economic Community (AEC), dimana persaingan pasar akan semakin tinggi bagi pelaku UMKM. Jika UMKM tidak melakukan inovasi dan pengembangan usahanya, maka bisa jadi banyak pelaku UMKM yang tidak bisa melanjutkan usahanya. Untuk dapat mengembangkan usahanya, UMKM membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Namun, sebagian besar UMKM hanya menggunakan modal pribadi dalam menjalankan usahanya, dan tidak ada pemisah antara uang pribadi dengan uang perusahaan. Pemerintah telah menyediakan progam pembiayaan UMKM berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tujuannya untuk membantu UMKM untuk meningkatkan usahanya. Namun realisasi KUR pada tahun 2015 yang ditargetkan sebesar Rp 30 triliun tidak mencapai target, terserap sebesar 75,8% (Novalius, 2016). Bank yang ditunjuk sebagai penyalur KUR sangat berhati-hati dalam penyaluran kredit, karena mereka tidak mendapatkan informasi yang memadai terkait kondisi UMKM (Rudiantoro dan Siregar, 2012). Laporan keuangan merupakan persyaratan yang penting bagi UMKM untuk dapat mengakses pinjaman dari perbankan (Yanto dkk., 2016). Baas dan Shrooten (2006 dalam Rudinatoro dan Siregar, 2012) menyebutkan bahwa perbankan dalam penyaluran kreditnya kepada UMKM menggunakan soft information dan hard information. Soft information menggunakan teknik relationship lending yakni penyaluran kredit atas dasar kepercayaaan dan hubungan yang telah terbina baik
3
antara bank dengan pengusaha. Hard information diantaranya menggunakan: (1) Financial statement lending, yakni dengan menggunakan laporan keuangan yang telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku sebagai sumber informasi untuk prmberian kredit; (2) Assets based lending, yakni dengan menggunakan informasi terkait aset-aset yang dijadikan jaminan; dan (3) Credit scoring, yakni penggunaan teknik statistik dengan menggunakan data-data keuangan dari laporan keuangan dan juga credit worthiness (kelayakan kredit) dan latar belakang dari pemilik UMKM untuk diberikan peringkat. Penyebab UMKM tidak menyediakan atau menyusun laporan keuangan dalam usahanya yaitu karena kurangnya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam menyusun laporan keuangan serta UMKM terlalu fokus pada proses produksi dan operasionalnya, sehingga tidak memperhatikan pencatatan atau pembukuan (Putra dan Kurniawati, 2012). Selain itu karena keterbatasan pengetahuan mengenai akuntansi, rumitnya proses akuntansi, serta anggapan bahwa laporan keuangan bukanlah hal yang penting bagi UMKM (Said, 2009 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012). Kewajiban menyelenggarakan pencatatan akuntansi yang baik bagi usaha kecil di Indonesia sebenarnya telah tersirat dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Namun kenyataannya masih banyak pelaku UMKM yang tidak membuat pembukuan akuntansi yang sesuai standar (Tuti dan Dwijayanti, 2014). Dengan laporan keuangan yang sesuai dengan standar maka dapat memenuhi tujuan dari laporan keuangan yaitu
4
memberikan informasi yang reliabel dan akuntabel mengenai posisi keuangan UMKM, sebagai bahan untuk menilai kinerja UMKM, dan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk pengembangan UMKM (Armando, 2015:6). Lupi (2011 dalam Sarifah, 2012) menyebutkan UMKM berharap mampu menyusun laporan keuangan organisasi yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang akan digunakan untuk kepentingan pengajuan kredit (pembiayaan) dan pembayaran pajak kepentingan internal. Di sisi lain, manajemen UMKM menghadapi masalah kompleksitas
Standar
Akuntansi
Keuangan
(SAK),
apabila
manajemen
menerapkan hal ini, maka pos yang akan dikeluarkan oleh entitas tersebut sangat besar. Pelaku UMKM menginginkan adanya perbaikan kualitas dari kondisi pembukuan dan pelaporan keuangan suapaya memberikan manfaat yang lebih besar bagi perkembangan usaha mereka. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memang cocok untuk diterapkan pada badan usaha dengan skala besar namun tidak sesuai dengan keadaan di badan usaha dengan skala UMKM. Pada 17 Juli 2009, untuk mempermudah UMKM dalam menyusun laporan keuangan, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) telah mensahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang berlaku efektif pada 1 Januari 2010. Meskipun SAK ETAP wajib diimplementasikan pada Januari 2010, UMKM masih kesulitan untuk menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan standar (Yanto dkk., 2016). SAK ETAP tidak begitu saja dapat diterima oleh UMKM,
5
masih banyak UMKM yang tidak menerapkan pembukuan yang sesuai dengan standar. Penelitian Alfitri dkk. (2014) yang meneliti tentang penerapan SAK ETAP pada UMKM perajin mebel desa Gondangsari Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten, menunjukkan bahwa pencatatan keuangan yang dilakukan hanya sebatas laporan bisnis yang dibuat sesuai dengan pemahaman dan kebutuhan, dan UMKM tidak menerapkan SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan. Kendala-kendala perajin mebel dalam menerapkan SAK ETAP adalah karena kurangnya pengetahuan tentang SAK ETAP, belum adanya tenaga akuntansi yang profesional, kurang memahami pentingnya pencatatan dan penyusunan laporan keuangan, dan kurang efektifnya sosialisasi dari pihak berkompeten tentang SAK ETAP. Narsa dkk. (2012) juga mengungkapkan bahwa UKM tidak menerapkan SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangannya. Demikian juga Tyas dan Fachriyah (2012) menyebutkan bahwa penyusunan laporan aset biologis perusahaan tidak sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP. Serta Armando (2015) juga menyatakan bahwa pencatatan keuangan usaha mikro dan kecil intensitasnya rendah, mereka cenderung untuk tidak melakukan pencatatan transaksi dengan baik. UMKM merupakan salah satu dari entitas tanpa akuntabilitas publik, karena laporan keuangan yang dimiliki hanya digunakan untuk kepentingan internal. UMKM ini juga belum mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal, atau bahkan bukan entitas yang menguasai aset
6
dalam kapasitas fidusia untuk sekelompok besar masyarakat (Putra dan Kurniawati, 2012). Teori entitas menyatakan bahwa perusahaan merupakan unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik. Hal tersebut berarti terdapat pemisah antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan perusahaan. Dengan demikian, transaksi/kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan adalah transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan dianggap bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik (Ghozali dan Chariri, 2014:296). Dengan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar, UMKM dapat memenuhi syarat untuk memperoleh kebutuhan modal (pengajuan kredit), dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak yang memberi modal. Serta dengan menyusun laporan keuangan berbasis SAK ETAP dapat mencerminkan adanya pemisah antara keuangan perusahaan dengan uang pribadi, karena perusahaan merupakan unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik. Akuntansi merupakan soft technology (Suwardjono, 2005 dalam Yanto dkk., 2016). Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) menyatakan bahwa penentu pengguna teknologi informasi salah satunya adalah pengaruh sosial (social influence) yaitu sejauh mana persepsi suatu individu akan keyakinan orang lain dalam menggunakan sitem baru (Vanketesh dkk., 2003 dalam Winarko dan Mahadewi, 2013). Teori ini juga menjelaskan bawha adopsi sitem informasi dapat digunakan apabila adanya kondisi yang mendukung (facilitating condition). Implementasi SAK ETAP dapat terlaksana apabila adanya
7
pengaruh sosial (social influence), serta adanya kondisi yang mendukung (facilitating condition). Human Capital Theory menyatakan bahwa manusia merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal sebagaimana barang-barang modal lainnya, seperti tanah, gedung, mesin, dan sebagainya (Becker, 1965). Teori ini berpendapat bahwa investasi sumber daya manusia mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan produktivitas, peningkatan produktivitas dapat didorong melalui pendidikan. Teori tersebut menjelaskan bahwa manusia mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan produktivitas yang dapat didorong melalui pendidikan. Implementasi SAK ETAP dapat terlaksana apabila adanya sumber daya manusia (human capital) yang mendukunng. Penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada UMKM telah banyak dilakukan. Seperti penelitian Holmes dan Nicholls (1988) yang menyatakan skala usaha, umur usaha, sektor industri, dan pendidikan pemilik/manajer berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil di Australia. Serta penelitian Solovida (2003) yang menyatakan umur perusahaan, masa memimpin perusahaan, pendidikan formal pemilik/manajer, pelatihan akuntansi yang diikuti pemilik/manajer, dan budaya organisasi berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Penelitian
terdahulu
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pemahaman UMKM terkait SAK ETAP telah dilakukan oleh Rudiantoro dan Siregar (2012), hasil penelitian tersebut menyatakan pemberian informasi dan
8
sosialisasi SAK ETAP, jenjang pendidikan terakhir pengusaha, dan lama usaha berdiri berpengaruh terhadap pemahaman UMKM terkait SAK ETAP. Pada
penelitian
ini
akan
meneliti
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada UMKM. Penelitian ini mereplikasi variabel penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012), penelitian Solovida (2003), serta penelitian Holmes dan Nicholls (1988) yang diduga dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM, yaitu sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi. Beberapa alasan penggunaan variabel tersebut dalam penelitian ini adalah Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) menyatakan bahwa penentu pengguna teknologi informasi salah satunya adalah pengaruh sosial (social influence) yaitu sejauh mana persepsi suatu individu akan keyakinan orang lain dalam menggunakan sitem baru (Vanketesh dkk., 2003 dalam Winarko dan Mahadewi, 2013). Sosialisasi SAK ETAP merupakan pengaruh sosial yang dapat memberikan pemahaman kepada pengusaha UMKM terkait SAK ETAP sehingga dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP. Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan bahwa informasi dan sosialisasi SAK ETAP dapat memberikan pemahaman kepada pengusaha UMKM terkait SAK ETAP. Hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) membuktikan bahwa informasi dan sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap pemahaman UMKM terkait SAK ETAP. Human Capital Theory Becker (1965) menyatakan bahwa manusia merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal serta sumber daya manusia
9
mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan produktivitas, peningkatan produktivitas dapat didorong melalui pendidikan. Holmes dan Nicholls (1988) menyatakan bahwa tingkat pendidikan menentukan kemampuan dan keahlian pengusaha, tingkat pendidikan pemilik menentukan pemahaman terhadap pentingnya penggunaan informasi akuntansi. Solovida (2003) menyatakan bahwa pemilik UMKM sangat dominan dalam menjalankan usaha dalam perusahaan, tingkat pendidikan pemilik mempunyai pengaruh tehadap bagaimana cara pemilik mengelola usahanya. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) menjelaskan bawha adopsi sitem informasi dapat digunakan apabila adanya kondisi yang mendukung (facilitating condition). Skala usaha merupakan ukuran perusahaan yang dapat dilihat dari jumlah karyawan, aset perusahaan, dan penjualan perusahaan. Gray (2006) menyatakan ukuran usaha yang besar berimplikasi perusahaan mempunyai sumber daya yang lebih besar dan juga lebih mampu mempekerjakan karyawan dengan keahlian yang lebih baik, sehingga dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP. Umur perusahaan merupakan lamanya perusahaan telah menjalankan operasionalnya. Holmes dan Nicholls (1988) menyatakan bahwa penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan. Gray (2006) menyatakan terdapat hubungan antara karakteristik kebudayaan dan pengembangan sistem akuntansi dan pengaturan dari praktik-praktik akuntansi berikut sikap terhadap manajemen keuangan dan pengungkapannya.
10
Penelitian ini mengambil sampel pada pemilik UMKM di Provinsi Jawa Tengah. Beberapa alasan mengapa pemilihan obyek penelitian dilakukan di Provinsi Jawa Tengah yaitu karena perkembangan UMKM di Jawa Tengah terbilang baik (Isk News, 2015). Berdasarkan data yang ada di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah per September 2015, UMKM binaan di Provinsi Jawa Tengah mencapai 107.535 unit dengan jumlah tenaga kerja yang terserap 685.147 orang (Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, 2016). Meski perkembangan UMKM di Provinsi Jawa Tengah terbilang baik, namun di antara mereka masih dihadapkan sejumlah persoalan, terutama modal. Banyak UMKM feasible namun belum bankable (tidak memiliki jaminan memadai untuk mendapatkan kredit, padahal mempunya karakter dan usaha yang bagus, sehingga kesulitan mendapatkan pinjaman modal dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya (Isk News, 2015). Dari jumlah UMKM di Jawa Tengah, baru sekitar 24 persen yang telah mempunyai akses ke bank untuk melakukan pinjaman kredit (Isk News, 2015). Berbagai upaya untuk meningkatkan pengembangan usaha UMKM di Provinsi Jawa Tengah untuk menghadapi Asean Economic Community (AEC) telah dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, seperti didirikannya UMKM Center Provinsi Jawa Tengah sebagai tempat penyedia layanan yang dibutuhkan pengusaha UMKM, seperti tempat konsultasi usaha, tempat menimba ilmu, dan sebagai wadah untuk memasarkan produk UMKM yang ada di Provinsi Jawa Tengah (Semarangdaily.com, 30 Desember 2014). Sehingga menarik untuk mengambil obyek penelitian pada UMKM di Provinsi
11
Jawa
Tengah,
karena
begitu
besarnya
perhatian
pemerintah
untuk
mengembangkan UMKM di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pada penelitian ini akan meneliti mengenai faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada UMKM yaitu sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi. Dengan mengambil sampel penelitian pada UMKM di Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik pada UMKM”. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Apakah sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM?
2.
Apakah tingkat pendidikan pemilik berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM?
3.
Apakah skala usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM?
4.
Apakah umur usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM?
5.
Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM?
12
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini
bertujuan: 1.
Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh sosialisasi SAK ETAP terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.
2.
Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh tingkat pendidikan pemilik terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.
3.
Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh skala usaha terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.
4.
Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh umur perusahaan terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.
5.
Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh budaya organisasi terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.
1.4
Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kegunaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu: 1.
Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada UMKM. Dengan demikian manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang faktorfaktor yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada UMKM. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
13
dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai implementasi SAK ETAP pada UMKM, sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi pada masa yang akan datang. 2.
Kegunaan Praktis a. Bagi Pemilik UMKM Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi pemilik UMKM tentang implementasi SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan usahanya. b. Bagi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi Dinas Koperasi dan UMKM di Provinsi Jawa Tengah tentang implementasi SAK ETAP pada UMKM serta untuk mengintensifkan penyelenggaraan sosialisasi SAK ETAP.
BAB II TELAAH TEORI
2.1 Grand Theory 2.1.1
Teori Entitas Teori entitas menekankan bahwa perusahaan merupakan unit usaha yang
berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik. Hal ini berarti terdapat pemisah antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan perusahaan. Dengan demikian, transaksi/kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan adalah transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan dianggap bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik (Ghozali dan Chariri, 2014:296). Teori entitas memiliki dua versi yaitu: a.
Versi Tradisional Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk pemegang ekuitas yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus melaporkan status investasi dan konsekuensi investasi yang dilakukan pemilik (Ghozali dan Chariri, 2014:297).
b.
Versi Baru Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya sendiri dan berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri. Penyajian laporan keuangan kepada pemegang ekuitas dimaksudkan untuk memenuhi syarat legal dan menjaga hubungan baik dengan pemegang ekuitas dalam kaitannya dengan kubutuhan dana yang diperlukan di masa mendatang (Ghozali dan Chariri, 2014:197).
14
15
Implikasi teori entitas pada penelitian ini adalah teori entitas menjelaskan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya sendiri dan berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri, penyajian laporan keuangan kepada pemegang ekuitas dimaksudkan untuk memenuhi syarat legal dan menjaga hubungan baik dengan pemegang ekuitas dalam kaitannya dengan kubutuhan dana yang diperlukan di masa mendatang. Dengan mengimplementasikan SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan, UMKM dapat memenuhi syarat untuk memperoleh kebutuhan modal (pengajuan kredit), dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak pemberi modal. Serta dengan menyusun laporan keuangan berbasis SAK ETAP, dapat mencerminkan adanya pemisah antara keuangan perusahaan dengan uang pribadi, karena perusahaan merupakan unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik. 2.1.2
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Teori ini dikembangkan oleh Vankatesh dkk. (2003), teori ini dirumuskan
dengan empat macam penentu inti (core determinant) suatu niat dan pengguna teknologi informasi dengan empat moderator dari hubungan pokok (key relationships) (Vankatesh dkk., 2003 dalam Winarko dan Mahadewi (2013). Keempat core determinant yang dimaksud adalah pertama, ekspektasi terhadap kinerja (performance expectancy), yaitu sejauh mana suatu individu percaya bahwa menggunakan sistem akan membantunya untuk mencapai hasil-hasil dalam kinerja pekerjaannya. Kedua, ekspektasi terhadap upaya (effort expectancy), yaitu sejauhmana tingkat kemudahan yang terkait dengan penggunaan dari sistem. Ketiga, pengaruh sosial (social influence), yaitu sejauh mana persepsi suatu
16
individu akan keyakinan orang lain dalam menggunakan sistem baru. Keempat, kondisi yang mendukung (facilitating condition), yaitu sejauhmana suatu individu percaya bahwa infrastruktur organisasi dan teknis harus ada untuk mendukung penggunaan sistem. Implikasi teori ini dalam penelitian ini adalah faktor penentu yang ketiga yaitu pengaruh sosial (social influence) dan keempat yaitu kondisi yang mendukung (facilitating condition). Faktor penentu yang ketiga tersebut digunakan sebagai landasan teori untuk memperkuat kerangka berfikir sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP, karena sosialisasi yang diterima pemilik UMKM merupakan pengaruh sosial yang dapat mempengaruhi persepsi pemilik UMKM untuk menerapkan SAK ETAP. Sedangkan faktor penentu yang keempat digunakan sebagai landasan teori skala usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP, karena skala usaha yang besar berimplikasi perusahaan mempunyai fasilitas yang mendukung seperti dapat memperkejakan karyawan dengan keahlian khusus. UTAUT
merupakan
teori
yang
cukup
komprehensif
dalam
mengintegrasikan konstruksi faktor-faktor yang menentukan seseorang atau sebuah organisasi didalam mengadopsi teknologi baru. Suwardjono (2005 dalam Yanto dkk., 2016), menyatakan bahwa akuntansi merupakan soft technology, hal tersebut mendukung teori UTAUT untuk digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian ini.
17
2.1.3
Human Capital Theory Human Capital Theory dikembangkan oleh Becker (1965)
yang
mengemukakan bahwa investasi dalam pelatihan dan untuk meningkatkan human capital adalah penting sebagai suatu investsi dari bentuk-bentuk modal lainnya. Human Capital Theory berpendapat bahwa investasi sumber daya manusia mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan produktivitas, peningkatan produktivitas tenaga kerja ini dapat didorong melalui pendidikan dan pelatihan. Teori ini menyatakan bahwa pendidikan menanamkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai kepada manusia dan karenanya mereka dapat meningkatkan kapitas belajar dan produksinya. Human Capital Theory adalah suatu pemikiran yang menganggap bahwa manusia merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal sebagaimana barangbarang modal lainnya, seperti tanah, gedung, mesin, dan sebagainya. Human capital dapat didefinisikan sebagai jumlah total dari pengetahuan, skill, dan kecerdasan rakyat dari suatu negara. Implikasi Human Capital Theory dalam penelitian ini adalah teori ini digunakan sebagai landasan teori untuk menjelaskan bagaimana tingkat pendidikan pemilik dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. 2.2 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 2.2.1
Definisi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Terdapat berbagai definisi berbeda mengenai UMKM berdasarkan
kepentingan lembaga yang memberi definisi, definisi tersebut diantaranya:
18
a.
Definisi UMKM menurut Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Kriteria dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam UndangUndang No. 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: 1.
Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
19
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). 2.
Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3.
Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
b.
Definisi UMKM menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja, menurut Badan Pusat Statistik batasan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah: 1. Usaha Mikro: usaha yang memiliki pekerja kurang dari 5 orang, termasuk tambahan anggota keluarga yang tidak dibayar.
20
2. Usaha Kecil: usaha yang memiliki pekerja 5 sampai 19 orang. 3. Usaha Menengah: usaha yang memiliki pekerja 20 sampai 99 orang. c.
Definisi UMKM menurut Bank Indonesia (BI) UMKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik berupa: 1. Modalnya kurang dari Rp 20 juta. 2. Untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan dana Rp 5 juta. 3. Memiliki aset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan. 4. Omzet tahunan ≤ Rp 1 miliar.
2.2.2
Jenis-Jenis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM Berikut jenis-jenis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menurut
Nayla (2015:84): 1.
UMKM di Bidang Perdagangan. UMKM di bidang perdagangan dapat digolongkan menjadi dua jenis, yakni UMKM retail (eceran) dan UMKM grosir (besar).
2.
UMKM di Bidang Industri Berdasarkan proses produksinya, UMKM dibidang industri dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu UMKM pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku, UMKM pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi, dan UMKM pengolahan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
3.
UMKM di Bidang Jasa UMKM di bidang jasa merupakan jenis UMKM yang bergerak dalam bidang penjualan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Jenis UMKM
21
ini memiliki ciri khas bahwa produk jasa yang ditawarkan kepada konsumen tidak berwujud dan hanya bisa dirasakan manfaatnya. 4.
UMKM di Bidang Agraris UMKM di bidang agraris merupakan jenis UMKM yang bergerak dalam bidang pengolahan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, sehingga bisa memberikan manfaat satau mendatangkan keuntungan. Berdasarkan lapangan usahanya, UMKM di bidang agraris dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu UMKM perkebunan, UMKM peternakan, UMKM pertanian, dan UMKM perikanan.
5.
UMKM di Bidang Ekstraktif UMKM di bidang ekstraktif merupakan jenis UMKM yang bergerak dalam bidang pengambilan hasil alam secara langsung, baik dengan mengubah bentuk dan zatnya maupun tidak. Berdasarkan proses kerjanya, UMKM di bidang ekstraktif ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu UMKM penebangan kayu, dan UMKM penambangan.
2.2.3
Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2015:3), peran
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari: 1. Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor. 2. Penyedia lapangan kerja yang besar.
22
3. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. 4. Pencipta pasar baru dan sumber inovasi. 5. Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. 2.3 Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) 2.3.1
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1), Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang: a.
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan, dan
b.
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:
a.
Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
23
b.
Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi. Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. 1.
Isi SAK ETAP SAK ETAP terdiri dari 30 Bab dan daftar istilah. 30 Bab tersebut antara lain: ruang lingkup, konsep dan prinsip pervasif, penyajian laporan keuangan, neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan laba rugi dan saldo raba, catatan atas laporan keuangan, kebijakan akuntansi estimasi dan kesalahan, investasi pada efek tertentu, persediaan, investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak, investasi pada joint venture, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, sewa, kewajiban diestimasi dan kontijensi, ekuitas, pendapatan, biaya pinjaman, penurunan nilai aset, imbalan kerja, pajak penghasilan, mata uang pelaporan, transaksi dalam mata uang asing, peristiwa setelah akhir periode pelaporan, pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, ketentuan transisi, dan tanggal efektif.
2.
Tujuan Laporan Keuangan menurut SAK ETAP Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat
24
meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. 3.
Penyajian Laporan Keuangan SAK ETAP Penyajian wajar dari laporan keuangan yang mematuhi persyaratan SAK ETAP sebagai berikut (Ikatan Akuntan Indonesai, 2009:14-18): 1) Penyajian Wajar Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan beban. 2) Kepatuhan terhadap SAK ETAP Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. 3) Kelangsungan Usaha Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemen entitas yang menggunakan SAK ETAP membuat penilaian atas kemampuan entitas melanjutkan kelangsungan usaha.
25
4) Frekuensi Pelaporan Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan, termasuk informasi komparatif minimum satu tahun sekali. 5) Penyajian yang Konsisten Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus konsiten kecuali jika terjadi perubahan yang signifikan atas sifat operasi entitas atau perubahan penyajian atau pengklasifikasian bertujuan menghasilkan penyajian lebih baik sesuai kriteria pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi. 6) Informasi Komparatif Informasi harus diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya kecuali dinyatakan lain oleh SAK ETAP (termasuk informasi dalam laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan). 7) Materialitas dan Agregasi Pos-pos yang material disajikan secara terpisah dalam laporan keuangan sedangkan yang tidak material digabungkan dengan jumlah yang meiliki sifat atau fungsi yang sejenis. 8) Laporan Keuangan Lengkap Laporan keuangan entitas meliputi: a) Neraca b) Laporan laba rugi c) Laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan: i) Seluruh perubahan dalam ekuitas, atau
26
ii) Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik d) Laporan arus kas, dan e) Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. 9) Identifikasi Laporan Keuangan Entitas harus mengidentifikasi secara jelas setiap komponen laporan keuangan termasuk catatan atas laporan laporan keuangan. Jika laporan keuangan merupakan komponen dari laporan lain, maka laporan keuangan harus dibedakan dari informasi lain dalam laporan keuangan tersebut. 4.
Laporan Keuangan SAK ETAP Ikatan Akuntan Indonesia (2009:19-34), laporan keuangan SAK ETAP terdiri dari: a.
Neraca Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas suatu entitias pada suatu tanggal tertentu sampai akhir periode pelaporan. Neraca minimal mencakup pos-pos: kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya, aset dan kewajiban pajak, kewajiban-kewajiban diestimasi, ekuitas. Entitas menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya dalam neraca jika penyajian seperti itu relevan dalam rangka pemahaman terhadap posisi
27
keuangan entitas. SAK ETAP tidak menentukan format atau urutan terhadap pos-pos yang disajikan. b.
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi memasukkan semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK ETAP menyaratkan lain. SAK ETAP mengatur perlakuan berbeda terhadap dampak koreksi atas kesalahan dan perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai bagian dari laba atau rugi dalam periode terjadinya perubahan. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos: pendapatan, beban keuangan, bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas, beban pajak, dan laba rugi neto. Entitas harus menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya pada laporan laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk memahami kinerja keuangan entitas. Selain itu entitas tidak boleh menyajikan atau mengungkapkan pos pendapatan dan beban sebagai “pos luar biasa”, baik dalam laporan laba rugi maupun dalam catatan atas laporan keuangan.
c.
Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba 1.
Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi entitas untuk periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam
28
periode tersebut, dan (tergantung pada format laporan perubahan ekuitas yang dipilih oleh entitas) jumlah investasi oleh, dan deviden dan distribusi lain ke pengusaha ekuitas selama periode tersebut. 2.
Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba Laporan laba rugi dan saldo laba menyajikan laba atau rugi entitas dan perubahan saldo laba untuk suatu periode pelaporan. Entitas menyajikan laporan laba rugi dan saldo laba menggantikan laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas jika perubahan pada ekuitas hanya berasal dari laba atau rugi, pembayaran deviden, koreksi kesalahan periode lalu, dan perubahan kebijakan akuntansi.
d.
Laporan Arus Kas Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. 1.
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa dan kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode tidak langsung. Dalam metode ini laba atau rugi neto disesuaikan dengan mengoreksi dampak dari transaksi non kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas
29
untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. 2.
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan Entitas
melaporkan
secara
terpisah
kelompok
utama
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan. Jumlah agregat arus kas yang berasal dari akusisi dan pelepasan entitas anak atau unit usaha lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi. e.
Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.
2.3.2
Siklus Akuntansi Laporan Keuangan SAK ETAP Priyatno (2009:16-20), siklus akuntansi merupakan tahap-tahap kegiatan
akuntansi yang berjalan terus-menerus dan berulang, tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Pencatatan dalam Jurnal Pencatatan dalam Jurnal yaitu mencatat transaksi berdasar bukti-bukti dokumen seperti nota, kuitansi, faktur, dan lain-lain dengan menggolongkan perkiraan mana yang di debet dan di kredit. Dalam pencatatan akuntansi
30
jurnal dibedakan menjadi jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum penggunaannya bisa luas karena dapat mencatat segala jenis transaksi yang terjadi, sedangkan jurnal khusus adalah jurnal yang dibuat khusus untuk mencatat transaksi tertentu yang sering terjadi, misalnya jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas. Pada perusahaan, tidak semua jurnal digunakan karena tergantung pada besar kecilnya skala perusahaan. Untuk perusahaan kecil biasanya cukup digunakan jurnal umum untuk mencatat segala transaksi yang terjadi, sedangkan untuk perusahaan yang transaksinya sudah rumit dan banyak, maka digunakan jurnal khusus. 2.
Posting ke Buku Besar Posting ke buku besar yaitu pemindahan catatan dari jurnal ke buku besar pada masing-masing rekening yang sama dengan tujuan untuk meringkas pencatatan transaksi. Pemindahan ke buku besar ini dilakukan pada akhir periode pencatatan. Dalam buku besar setiap rekening dibuat tabel sendiri, kemudian transaksi-transaksi dengan rekening yang sama pada jurnal dipindahkan dan dijadikan satu ke dalam buku besar pada rekening yang sama, kemudian dihitung saldonya.
3.
Neraca Saldo Neraca saldo menunjukkan saldo masing-masing rekening yang disusun dalam kolom debet dan kredit dengan jumlah yang sama.
31
4.
Jurnal Penyesuian Jurnal penyesuaian yaitu untuk menyesuaikan nilai rekening agar menunjukkan nilai yang seharusnya. Penyesuaian ini dilakukan pada setiap akhir periode pencatatan.
5.
Neraca Lajur Neraca lajur yaitu pencatatan untuk mempermudah dalam penyususnan laporan keuangan. Kolom-kolom dalam neraca lajur terdiri dari nomor rekening, nama rekening, neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah disesuaikan, laba rugi, dan neraca.
6.
Laporan Keuangan Laporan Keuangan
yaitu penyajian laporan keuangan dengan
menyajikan hasil pencatatan akuntansi berupa laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal, dan sebaginya. Berdasarkan siklus akuntansi laporan keuangan yang dikemukakan oleh Priyatno (2009) dapat disimpulkan bahwa untuk menyusun laporan keuangan SAK ETAP maka dimulai dari: 1. Mengidentifikasi bukti transaksi penerimaan kas 2. Mengidentifikasi bukti transaksi pengeluaran kas 3. Mencatat (menjurnal) trenasaksi ke dalam buku jurnal 4. Memposting jurnal ke buku besar 5. Membuat neraca saldo 6. Membuat jurnal penyesuaian 7. Menyusun neraca lajur
32
8. Membuat jurnal penutup dan pembalik 9. Membuat laporan keuangan dimulai dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. 2.3.3
Indikator Implementasi SAK ETAP Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel implementasi SAK
ETAP merujuk pada siklus laporan keuangan yang dikemukakan oleh Priyatno (2009), dan pedoman Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009). Berdasarkan siklus laporan keuangan SAK ETAP yang dikemukakan oleh Priyatno (2009) serta pedoman penyusunan laporan keuangan SAK ETAP yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009), kemudian diringkas dan dikembangkan hingga dihasilkan indikator yang dapat mewakili dan mampu mengukur atau menggambarkan variabel implementasi SAK ETAP, sehingga indikator dari implementasi SAK ETAP adalah sebagai berikut: 1.
Siklus Laporan Keuangan SAK ETAP Siklus laporan keuangan SAK ETAP mengacu pada siklus laporan keuangan yang dikemukakan oleh Priyatno (2009) yang kemudian dikembangkan, sehingga diperoleh indikator yang dapat mengukur siklus laporan SAK ETAP, anatara lain: a. Mengidentifikasi bukti transaksi penerimaan kas. b. Mengidentifikasi bukti transaksi pengeluaran kas. c. Mencatat (menjurnal) trenasaksi ke dalam buku jurnal d. Memposting jurnal ke buku besar
33
e. Membuat neraca saldo f. Membuat jurnal penyesuaian g. Menyusun neraca lajur h. Membuat jurnal penutup dan pembalik 2.
Laporan Keuangan yang sesuai dengan pedoman SAK ETAP Laporan keuangan yang sesuai dengan pedoman Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009) yang kemudian diringkas yang sudah mewakili laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP, antara lain: a. Persediaan Entitas harus mengungkapkan nilai persediaan pada nilai mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual. b. Kelengkapan Laporan Keuangan Laporan keuangan SAK ETAP terdiri dari: a) Neraca b) Laporan laba/rugi c) Laporan perubahan modal/ekuitas d) Laporan arus kas e) Laporan catatan atas laporan keuangan (CALK)
34
c. Frekuensi Laporan Keuangan Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan, termasuk informasi komparatif minimum satu tahun sekali. d. Kepatuhan terhadap SAK ETAP Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. 2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SAK ETAP Faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada UMKM dalam penelitian ini yaitu sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi. 2.4.1 1.
Sosialisasi SAK ETAP
Pengertian Sosialisasi SAK ETAP Sosialisasi
adalah
proses
seseorang
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlakukannya agar dapat berfungsi sebagai orang dewasa dan sekaligus sebagai pemeran aktif dalam suatu kedudukan atau peranan tertentu masyarakat (Ritcher, 1987:139). Sosialisasi SAK ETAP yaitu sosialisasi yang didapatkan oleh pemilik UMKM mengenai SAK ETAP yang merupakan usaha yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP seperti Dinas Koperasi dan UMKM,
35
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), atau lembaga lainnya (Rudiantoro dan Siregar, 2012). 2.
Sumber-Sumber Sosialisasi SAK ETAP Sosialisasi SAK ETAP dapat diperoleh melalui sumber-sumber sebagai berikut (Rudiantoro dan Siregar, 2012): 1) Media, seperti koran, majalah, dan internet. Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Coontoh media antara lain: media visual (koran, majalah, buku), media audio (radio, televisi), dan media visual (internet). Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan sosialisasi mengenai SAK ETAP kepada pemilik UMKM.melalui media, pesan-pesan maupun pengetahuan mengenai SAK ETAP dapat disampaikan dan dipelajari. 2) Seminar atau pelatihan akuntansi. Seminar merupakan suatu diskusi yang diselenggarakan untuk mensosialisasikan suatu ilmu. Pelatihan akuntansi menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan akuntansi dengan waktu yang relatif singkat. Seminar dan pelatihan akuntansi dapat berperan dalam sosialisasi SAK ETAP yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan akuntansi bagi pemilik UMKM. 3) Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dan atau dinas lainnya.
36
Instansi pemerintah yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP adalah Dinas Koperasi dan UMKM. Dinas Koperasi dan UMKM adalah salah satu instansi pemerintah yang membidangi usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah. 4) Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia adalah organisasi profesi yang mewakili
para
akuntan
profesional
di
Indonesia.
IAI
dapat
mensosialisasikan tentang SAK ETAP kepada pemilik UMKM. 5) Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan Tinggi. Lembaga Pendidikan Tinggi dapat memberikan peran dalam sosialisasi SAK ETAP. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan akuntansi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan akuntansi. 6) Pelatihan akuntansi dari organisasi, seperti: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan atau organisasi lainnya. Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi masyarakat yang berkaitan dengan perekonomian dan UMKM dapat mengadakan sosialisasi SAK ETAP. Pelatihan yang diadakan untuk sosialisasi SAK ETAP dapat dilakukan dengan menghadirkan pembicara yang memahami tentang SAK ETAP bagi UMKM.
37
3.
Indikator Sosialisasi SAK ETAP Indikator sosialisai SAK ETAP merujuk pada sumber-sumber yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP yang dikemukan oleh Rudiantoro dan Siregar (2012), yaitu sebagai berikut: a.
Media, seperti koran, majalah, internet.
b.
Seminar atau pelatihan akuntansi.
c.
Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dan atau dinas lainnya.
d.
Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
e.
Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan Tinggi.
f.
Pelatihan akuntansi dari organisasi, seperti: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan atau organisasi lainnya.
2.4.2
Tingkat Pendidikan Pemilik Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan
38
nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Pendidikan informal merupakan kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan. Pemilik UMKM sangatlah dominan dalam menjalankan usaha dalam perusahaan (Solovida, 2003). Tingkat pendidikan pemilik adalah tingkat pendidikan yang dimiliki oleh pemilik UMKM (Rudiantoro dan Siregar, 2012). Indikator tingkat pendidikan pemilik menurut Rudiantoro dan Siregar (2012) yaitu pendidikan yang diperoleh dibangku sekolah formal antara lain: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma, dan Sarjana. 2.4.3
Skala Usaha Skala perusahaan pada dasarnya adalah pengelompokan perusahaan ke
dalam beberapa kelompok, diantaranya perusahaan besar, sedang, dan kecil. Skala perusahaan merupakan ukuran yang dipakai untuk mencerminkan besar kecilnya perusahaan yang didasarkan kepada total aset perusahaan (Suwito dan Herawaty, 2005) Skala perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya usaha tersebut ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan. Penentuan skala besar kecilnya perusahaan ditentukan berdasarkan total penjualan, total aset, rata-rata tingkat penjualan (Seftianne, 2011).
39
Skala usaha merupakan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total aktiva (Ferry dan Jones, 1979 dalam Ambarwati dkk., 2015). Menurut Holmes dan Nicholls (1988), ukuran usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang dipekerjakan dan besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi. Indikator skala usaha menurut Holmes dan Nicholls (1988) adalah dapat dilihat dari jumlah karyawan dan jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan. Setiyadi (2007) menyatakan skala usaha yang bisa dipakai untuk menentukan tingkatan perusahaan adalah: a. Tenaga kerja, merupakan jumlah pegawai tetap dan honorer yang terdaftar atau bekerja di perusahaan pada suatu saat tertentu. b. Tingkat penjualan, merupakan volume penjualan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. c. Total utang, merupakan jumlah utang perusahaan pada periode tertentu. d. Total aset, merupakan keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu. 2.4.4
Umur Usaha Umur usaha adalah lamanya sebuah perusahaan berdiri, berkembang dan
bertahan. Khusna (2013 dalam Tuti dan Dwijayanti, 2014) menyatakan umur usaha adalah banyaknya waktu yang ditempuh oleh usaha dalam menjalankan usahanya untuk menunjukkan kemampuan bersaingnya. Umur perusahaan
40
merupakan lamanya suatu perusahaan telah berdiri dan menjalankan operasi usahanya yang dapat dinyatakan dalam tahun. Umur usaha merupakan lamanya perusahaan berdiri yang dihitung dari tahun perusahaan berdiri. Indikator untuk mengukur umur usaha menurut penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) yaitu umur perusahaan diukur berdasarkan waktu (dalam tahun) sejak pendirian perusahaan sampai dengan penelitian dilakukan. 2.4.5 1.
Budaya Organisasi
Pengertian Budaya Organisasi Budaya organisasi merupakan norma, nilai-niali, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi, dan sebagainya (isi budaya organisasi) yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin, dan anggota organisasi yang disosialisasikan dan diajarkan kepada anggota baru serta diterapkan dalam aktivitas organisasi sehingga berpengaruh pada pola pikir, sikap, dan perilaku anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani para konsumen, dan mencapai tujuan organisasi (Wirawan, 2007:10). Robbins dan Coulter (2010:63), budaya organisasi adalah nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak.
2.
Asal Usul Terbentuknya Budaya Organisasi Robbins (2001:523-524) mengungkapkan budaya asli ditunjukkan dari filsafat pendirinya, selanjutnya budaya ini sangat mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam memperkerjakan karyawannya. Tindakan dari manajemen
41
puncak menentukan iklim umum dari perilaku baik yang diterima maupun tidak. Bagaimanapun karyawan diasosiasikan, tingkat sukses yang dicapai akan tergantung pada kecocokan nilai-nilai yang dianut oleh karyawan baru dengan nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi maupun pada preferensi. 3.
Penggolongan Budaya Organisasi Wallach (1983, dalam Anwar dan Amalia (2010), menggolongkan budaya organisasi menjadi tiga observed variable/indocator variables, yaitu: a. Birokrat tercemin dalam lingkungan kerja yang terstruktur, teratur, tertib, dan berurutan serta mempunyai regulasi yang jelas. Lingkungan dengan kultur atau budaya birokrat mempunyai garis batas tanggungjawab yang jelas antar bagian atau level birokrasi organisasi. b. Inovatif, memiliki lingkungan kerja yang penuh tantangan, menyediakan tugas-tugas
berisiko,
dan
memerlukan
kreativitas
untuk
menyelesaikannya. Lingkungan kerjanya bersifat menekan, kompetitif, dan berorientasi hasil. c. Suportif ditandai dengan lingkungan kerja yang bersahabat, ramah, saling percaya, adil, saling membantu, dan memberikan kebebasan individu. Kultur ini lebih mengutamakan pembinaan hubungan kepada semua pihak. 4.
Dimensi Budaya Organisasi Robbins dan Coulter (2010:63) menyatakan ada 7 (tujuh) dimensi yang menjabarkan budaya organisasi:
42
a. Inovasi dan pengambilan risiko (inovation and risk taking), yaitu seberapa besar organisasi mendorong para karyawan untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko. b. Perhatian pada detail (attention to detail), yaitu seberapa besar dalam ketelitian, analisis, dan perhatian pada detail yang dituntut oleh organisasi dari para karyawannya. c. Orientasi hasil (outcome orientation), yaitu seberapa besar organisasi menekankan pada pencapaian sasaran (hasil), ketimbang pada cara mencapai sasaran (proses). d. Orientasi manusia (people orientation), yaitu seberapa jauh organisasi bersedia mempertimbangkan faktor manusia (karyawan) di dalam pengambilan keputusan manajemen. e. Orientasi tim (team orientation), yaitu seberapa besar organisasi menekankan pada kerja kelompok (tim), ketimbang kerja individu, dalam menyelesaikan tugas-tugas. f. Agresivitas (agressiveness), yaitu seberapa besar organisasi mendorong para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dari pada santai. g. Kemantapan (stability), yaitu seberapa besar organisasi menekankan pada pemeliharaan status quo di dalam pengambilan berbagai keputusan dan tindakan.
43
5.
Indikator Budaya Organisasi Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel budaya organisasi merujuk pada 7 (tujuh) dimensi budaya organisasi yang dikemukakan oleh Robbins dan Coulter (2010) yang secara keseluruhan menangkap hakikat budaya organisasi, 7 (tujuh) budaya organisasi tersebut dikembangkan sehingga dapat mengukur atau menggambarkan variabel budaya organisasi, antara lain: a. Inovasi dan pengambilan risiko (inovation and risk taking), yaitu adanya tuntutan oleh perusahaan untuk melakukan inovasi dan keberanian mangembil risiko pada setiap pekerjaan. b. Perhatian pada detail (attention to detail), yaitu seberapa besar dalam ketelitian, tanggung jawab, dan perhatian pada detail seperti adanya tata tertib, struktur organisasi, dan kebersihan dalam perusahaan. c. Orientasi hasil (outcome orientation), yaitu seberapa besar perusahaan menekankan pada pencapaian sasaran (hasil), serta adanya pantauan terhadap kinerja karyawan. d. Orientasi manusia (people orientation), yaitu adanya hubungan yang harmonis antara manajer dengan karyawan serta adanya penghargaan berbasis kerja. e. Orientasi tim (team orientation), yaitu seberapa besar organisasi menekankan pada kerja kelompok (tim), ketimbang kerja individu, dalam menyelesaikan tugas-tugas.
44
f. Agresivitas (agressiveness), yaitu seberapa besar organisasi mampu memahami kebutuhan karyawan serta adanya usaha untuk meningkatkan kulitas perusahaan. g. Kemantapan (stability), yaitu adanya stabilitas dalam produktivitas, mampu menjaga stabilitas laba yang diperoleh, serta mempunyai konsep arah visi dan misi. 2.5 Penelitian Terdahulu Ringkasan dari hasil penelitian terdahulu dapat dilihat dari Tabel 2.1 berikut ini: Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu No 1.
2.
Peneliti, Tahun Holmes dan Nicholls, 1988
Judul
Variabel Penelitian
Hasil
An Analysis of The Use of Accounting Information by Australian Small Business.
Variabel dependen: Penggunaan informasi akuntansi. Variabel independen: Skala usaha, umur usaha, sektor industri, dan pendidikan pemilik/ manajer. Variabel dependen: penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Variabel independen: Umur perusahaan, masa memimpin perusahaan, skala usaha, sektor industri, pendidikan formal pemilik/manajer, pelatihan akuntansi yang diikuti pemilik/manajer,
Semua variabel independen berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Solovida, Analisis 2003 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di
Semua variabel independen, kecuali skala usaha dan sektor industri berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.
45
No
3.
4.
5.
Peneliti, Tahun
Judul Jawa Tengah. Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan terhadap Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah.
Variabel Penelitian
budaya organisasi. Astuti, Variabel dependen: 2007 Penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah. Variabel independen: Skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan manajer/pemilik, pelatihan akuntansi yang diikuti, umur perusahaan. Rudianto Kualitas Variabel dependen: ro dan laporan Pemahaman pengusaha Siregar, Keuangan UMKM terkait SAK 2012 UMKM serta ETAP Prospek Variabel independen: Implementasi Pemberian informasi dan SAK ETAP sosialisasi SAK ETAP, jenjang pendidikan terakhir pengusaha, latar belakang pendidikan pengusaha, ukuran usaha, lama berdiri usaha.
Aufar, 2014
Hasil
Semua variabel independen berpengaruh positif terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah.
Pemberian informasi dan sosialisasi serta jenjang pendidikan terakhir pengusaha berpengaruh positif. Lama usaha berdiri berpengaruh negatif. Latar belakang pendidikan dan ukuran usaha tidak berpengaruh. Faktor-Faktor Variabel dependen: Semua variabel yang Penggunaan Informasi independen Mempengaruhi Akuntansi berpengaruh Penggunaan Variabel independen: secara parsial Informasi pada Jenjang pendidikan, dan simultan. UMKM ukuran perusahaan, lama usaha, dan latar belakang
46
No
6.
Peneliti, Tahun Zahro dan Wahyun daru, 2015
Judul
Variabel Penelitian
pendidikan. Determinan Variabel dependen: Kebutuhan Kebutuhan SAK ETAP SAK ETAP bagi UMKM bagi UMKM Variabel independen: Pendidikan pemilik, pemahaman teknologi informasi, karakteristik kualitatif laporan keuangan, sosialisasi SAK ETAP, skala usaha.
Hasil
Semua variabel independen kecuali pemahaman teknologi informasi, dan sosialisasi SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap kebutuhan SAK ETAP.
Sumber: Penelitian terdahulu 1988-2015 2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis 2.6.1
Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian ini terdapat 5 (lima) variabel independen yaitu sosialisasi
SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi. Sedangkan variabel dependennya adalah tingkat implementasi SAK ETAP. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan model kerangka pemikiran seperti pada Gambar 3.1 berikut:
47
Sosialisasi SAK ETAP
H2 (+)
Tingkat Pendidikan
H3 (+)
Skala Usaha
H4 (+)
H1 (+)
Implementasi SAK ETAP
H5 (-)
Umur Usaha
H6 (+) Keterangan:
Budaya Organisasi
: Pengaruh secara parsial : Pengaruh secara simultan
Gambar 3.1 Model Kerangka Pemikiran 1. Pengaruh Sosialisasi SAK ETAP terhadap Implementasi SAK ETAP Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) menyatakan bahwa penentu pengguna teknologi informasi salah satunya adalah pengaruh sosial (social influnce) yaitu sejauh mana persepsi suatu individu akan keyakinan orang lain dalam menggunakan sistem baru (Vanketesh dkk., 2003). Sosialisasi yang diterima pemilik UMKM merupakan pengaruh sosial yang dapat mempengaruhi persepsi pemilik UMKM untuk menerapkan SAK ETAP. Pemberian sosialisasi SAK ETAP yang dilakukan oleh pihak eksternal UMKM, baik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) atau lembaga lainnya mampu memberikan pemahaman pemilik terkait SAK ETAP dan memberikan pengaruh kepada pemilik UMKM untuk menerapkan SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Pemahaman terkait SAK ETAP erat kaitannya dengan proses pemberian sosialisasi, apabila pemilik UMKM
48
mendapatkan sosialisasi SAK ETAP dengan baik, maka pemahaman mereka terkait SAK ETAP menjadi lebih baik dan mendukung proses implementasi SAK ETAP (Rudiantoro dan Siregar, 2012). Penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan bahwa pelatihan berhubungan positif terhadap sejauh mana penyediaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan dalam perusahaan kecil. berdasarkan hasil tersebut diduga apabila pemilik UMKM mendapatkan sosialisasi SAK ETAP, maka dapat berpengaruh terhadap penyediaan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP. Sehingga semakin sering sosialisasi SAK ETAP yang diperoleh pemilik UMKM, maka akan berpengaruh terhadap semakin diterapkannya SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan UMKM. Hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan bahwa informasi dan sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman
pengusaha
terkait
SAK
ETAP,
sehingga
mendukung
implementasi SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. 2. Pengaruh Tingkat Pendidikan Pemilik terhadap Implementasi SAK ETAP Human Capital Theory menyatakan bahwa pendidikan menanamkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai kepada manusia dan karenanya mereka dapat meningkatkan kapasitas belajar dan produktivitasnya. Jadi pendidikan dapat berfungsi meningkatkan produktivitas dan berperan sebagai sinyal kemampuan (Zahro dan Wahyundaru, 2015:120). Pendidikan formal pemilik dapat berpengaruh terhadap pengetahuan tentang akuntansi, karena materi akuntansi didapatkan pada jenjang
49
pendidikan yang lebih tinggi, pengetahuan akuntansi yang lebih tinggi terutama didapatkan apabila seseorang menempuh pendidikan dengan jurusan akuntansi. Menurut Gray (2006), pendidikan juga dapat berpengaruh terhadap peningkatkan kemampuan menyerap (termasuk kemampuan akuisisi, asimilasi, transformasi, dan eksploitasi) dari pengetahuan baru. Solovida (2003:25) menyatakan pemilik atau manajer perusahaan kecil dan menengah sangatlah dominan dalam menjalankan usaha dalam perusahaan, kemampuan dan keahlian pemilik atau manajer perusahaan kecil dan menengah sangat ditentukan dari pendidikan formal yang pernah ditempuh. Murniati (2002) juga menyatakan bahwa persiapan yang memadai dalam penggunaan informasi akuntansi pada suatu entitas usaha cenderung dimiliki oleh pengusaha yang mempunyai jenjang pendidikan formal lebih tinggi dibandingkan dengan pengusaha dengan jenjang pendidikan formal yang rendah. Hasil penelitian Yanto dkk. (2016) menyatakan bahwa pendidikan pemilik berpengaruh terhadap niat menggunakan SAK ETAP, pendidikan pemilik dapat berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan SAK ETAP pada UMKM, persepsi kemudahan menggunakan SAK ETAP dapat berpengaruh terhadap niat untuk menggunakan SAK ETAP. Hasil penelitian tersebut mendukung bahwa tingkat pendidikan pemilik dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM, apabila pemilik UMKM memiliki niat untuk menggunakan SAK ETAP maka dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP.
50
Hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan jenjang pendidikan terakhir berpengaruh positif terhadap pemahaman pengusaha terkait SAK ETAP. Hasil penelitian Aufar (2014) juga menyatakan bahwa pendidikan terakhir pemilik UMKM berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. 3. Pengaruh Skala Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP Unified Theory of Acceptence and Use of Technology (UTAUT) menjelaskan bahwa adopsi sistem informasi dapat digunakan apabila adanya kondisi yang mendukung (Facilitating Condition). Menurut Gray (2006) semakin besar ukuran perusahaan berimplikasi perusahaan mempunyai sumber daya yang lebih besar dan juga lebih mampu memperkerjakan karyawan dengan keahlian yang lebih baik, sehingga mendukung implementasi SAK ETAP. Pinasti (2001 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012) menemukan bahwa ukuran usaha dapat mempengaruhi pemikiran pengusaha terkait dengan kompleksitas dan semakin tingginya tingkat transaksi perusahaan sehingga diharapkan dengan makin besarnya ukuran usaha dapat mendorong seseorang untuk berpikir dan belajar terkait solusi untuk menghadapinya. Hasil penelitian Aufar (2014) menyatakan bahwa ukuran usaha berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Murniati (2002) menemukan adanya pengaruh yang positif signifikan antara skala usaha dengan penyediaan dan penggunaan informasi akuntansi. Demikian juga
51
dengan penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menyatakan bahwa skala usaha berpengaruh positif terhadap tingkat penyediaan informasi akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu serta teori UTAUT yang menyatakan bahwa adopsi sistem informasi dapat digunakan apabila adanya kondisi yang mendukung (facilitating condition) dapat ditarik kesimpulan bahwa skala usaha dapat berpengaruh terhadap impelementasi SAK ETAP pada UMKM, karena skala usaha yang semakin besar berimplikasi perusahaan tersebut mempunyai sumber daya atau fasilitas yang medukung seperti dapat memperkerjakan tenaga kerja dengan keahlian akuntansi. 4. Pengaruh Umur Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP Pinasti (2001 dalam Rudiantoro dan Siregar) berpendapat lama suatu usaha berdiri dapat memberi pengaruh terhadap persepsi pengusaha UMKM yang terbentuk. Umur perusahaan yang sudah berjalan cukup lama memungkinkan pengusaha tersebut lebih mementingkan laporan keuangan atau justru mengabaikannya. Holmes dan Nicholls (1989) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi oleh usia usaha. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa perusahaan yang berdiri selama 10 tahun atau kurang, menyediakan lebih banyak informasi akuntansi statutori, informasi akuntansi anggaran, informasi akuntansi tembahan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan, berbeda dengan perusahaan yang berdiri selama 11-20 tahun. studi ini juga menyatakan informasi akuntansi yang ekstensif untuk tujuan membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua usianya.
52
Hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan lama usaha berdiri berpengaruh negatif pada pemahaman pengusaha terkait SAK ETAP. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman akan SAK ETAP akan lebih mudah didapat oleh pengusaha yang baru mendirikan usahanya. Pada saat usaha baru berdiri akan mendorong seorang pengusaha untuk lebih giat mencari informasi dan cara untuk dapat mengembangkan usahanya di masa akan datang. Marzani dan Fatoki (2012 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012) menyatakan perusahaan yang baru berdiri mempunyai potensi pendanaan internal yang terbatas sehingga lebih memerlukan sumber pendanaan eksternal. Untuk mendapatkan kredit dari perbankan, mereka perlu menyiapkan laporan keuangan sehingga perlu mempunyai pemahaman yang memadai atas standar akuntansi, sehingga semakin muda umur perusahaan maka semakin tinggi implementasi SAK ETAP. Dari penjelasan tersebut sehingga disimpulkan bahwa umur usaha yang lebih muda justru lebih mementingkan laporan keuangan dibandingkan dengan usaha yang lebih tua usahanya, usaha yang lebih tua justru mengebaikan laporan keuangan usahanya. Usaha yang berjalan lama tidak berarti skala usaha tersebut besar, memang perusahaan tersebut dapat bertahan dalam menjalankan usahanya karena diperkirakan semakin lama perusahaan berdiri berarti perusahaan tersebut semakin besar, namun tidak demikian usaha yang baru berdiri juga bisa mempunyai skala usaha yang besar. Sehingga umur usaha lebih mengarah berpengaruh negatif terhadap
53
implementasi SAK ETAP, yang berarti semakin muda umur usaha maka semakin tinggi implementasi SAK ETAP, hal tersebut disebabkan usaha yang masih baru berdiri lebih memperhatikan laporan keuangan sebagai pedoman untuk mengambil keputusan, dibandingkan dengan usaha yang lama berdiri justru mengabaikan laporan keuangan usahanya. 5. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Implementasi SAK ETAP Budaya perusahaan atau organisasi mempunyai pengaruh terhadap perilaku, cara kerja dan motivasi para manajer dan bawahannya untuk mencapai kinerja organisasional (Holmes dan Marsden, 1996 dalam Solovida, 2003). Solovida (2003) menyatakan berdasarkan hasil penelitian yang berkaitan dengan budaya, ditemukan bahwa dimensi kultur mempunyai pengaruh terhadap partisipasi dan kinerja manajerial. Perusahaan yang mempunyai budaya organisasi yang baik maka akan berdampak terhadap implementasi SAK ETAP semakin baik. Solovida (2003:29) menyatakan bahwa dilihat dari dimensi kebudayaan Hofstede ada perbedaan antara bangsa Indonesia dengan bangsa Amerika Serikat, sehingga penerapan akuntansinya berbeda. Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan dimensi kebudayaan perbedaan kekuasaan yang luas dimana penyebaran kekuasaan tidak merata di dalam organisasi dan biasanya terpusat di satu tangan. Solovida (2003:29) menyatakan bangsa Indonesia memiliki dimensi kebudayaan yang tergolong kepada dimensi kebudayaan menghindari ketidakpastian yang lemah, dimensi kebudayaan kolektif, dan dimensi
54
kebudayaan feminim. Semua kebudayaan tersebut mempengaruhi sikap pimpinan puncak dan kepala bagian akuntansi antara lain: (1) yang diutamakan adalah tujuan akhir dan mengabaikan cara mencapai tujuan, (2) suka menerabas (mencari jalan pintas), (3) lebih mementingkan kepentingan kelompok, (4) transaksi usaha secara lengkap (full disclosure) tidak efektif, tidak transparan dan tidak mementingkan substansi. Berdasarkan penjelasan tersebut, diduga terdapat pengaruh antara budaya organisasi dengan akuntansi di perusahaan. Budaya organisasi adalah nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak (Robbins dan Coulter, 2010:63). Dari pengertian budaya organisasi tersebut dapat diketahui bahwa budaya organisasi merupakan cara anggota organisasi dalam menjalankan organisasinya dimana dapat berpengaruh terhadap hasil kinerja organisasi. Sehingga diduga budaya organisasi dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Apabila UMKM memiliki budaya organisasi yang baik maka perusahaan akan mengimplementasikan SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan. Hasil penelitian Solovida (2003) membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif budaya organisasi terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. 2.6.2
Pengembangan Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka rumusan hipotesis penelitian
ini adalah sebagai berikut:
55
H1 : Sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. H2 : Tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. H3 : Skala usaha berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. H4 : Umur usaha berpengaruh negatif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. H5 : Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif, karena melalui sebuah proses yang membangun hipotesis dan menguji secara empirik hipotesis yang dibangun (Ferdinand, 2014:9). Jenis data yang digunakan adalah data primer, data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistik yang pengolahannya dibantu dengan aplikasi Statistical Package for Social Science (SPSS) 21. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terlebih dahulu, setelah terbukti penelitian dilanjutkan hingga tahap analisis dan interpretasi atas data yang telah diolah. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian deskriptif yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian, atau fakta-fakta yang terjadi. Penelitian deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisai (Sugiyono, 2010:207). 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1
Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal,
atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seseorang karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand,
56
57
2014:171). Penelitian ini mengambil populasi seluruh pemilik UMKM di Provinsi Jawa Tengah. Menurut Dinas Pelayanan Koperasi dan UKM Jawa Tengah, pada tahun 2005 jumlah UMKM di Provinsi Jawa Tengah adalah enam juta tiga ratus sembilan belas ribu enam ratus tujuh puluh sembilan (6.319.679) UMKM (Arrahmanza, 2014). 3.2.2
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Ferdinand,
2014:1), sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian pemilik UMKM di Provinsi Jawa Tengah. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan tabel kriteria penentuan sampel Glenn D. Israel, berdasarkan tabel penentuan sampel tersebut untuk populasi >100.000 sampel yang digunakan adalah minimal sebesar 100 dengan persentase kesalahan 10% (Israel, 2013). Pada penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 200 UMKM di Provinsi Jawa Tengah, kerana dengan harapan dapat memperoleh gambaran yang lebih akurat. 3.2.3
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
convenience sampling/insidental sampling, teknik tersebut digunakan karena pertimbangan kemudahan. Convenince sampling/insidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan bertemu ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010:124). Pada penelitian ini penyebaran kuesioner dilakukan pada acara pertemuan UMKM, pelatihan UMKM, dan dilakukan penyebaran kuesioner secara langsung kepada
58
pemilik UMKM yang tidak sengaja peneliti temui. Provinsi Jawa Tengah terdiri dari dua puluh sembilan Kabupaten dan enam Kota, dalam penelitian ini terdapat sampel beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1
Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada UMKM. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel implementasi SAK ETAP merujuk dari pedoman Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009), dan siklus laporan keuangan menurut Priyatno (2009). Berdasarkan pedoman penyusunan laporan keuangan SAK ETAP oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009) dan siklus laporan keuangan SAK ETAP oleh Priyatno (2009) dikembangkan hingga dihasilkan indikator yang dapat
mewakili
dan
mampu
mengukur
atau
menggambarkan
variabel
implementasi SAK ETAP. Untuk lebih jelasnya indikator implementasi SAK ETAP disajikan pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Indikator Implementasi SAK ETAP Indikator Item Siklus akuntansi Mengidentifikasi bukti transaksi penerimaan kas laporan keuangan dengan lengkap SAK ETAP Mengidentifikasi bukti transaksi pengeluaran kas dengan lengkap Mencatat (menjurnal) transaksi ke dalam buku jurnal Memposting jurnal ke buku besar Membuat neraca saldo
59
Indikator
Item Membuat jurnal penyesuaian Menyusun neraca lajur Membuat jurnal penutup dan pembalik Pencatatan persedian Membuat catatan persediaan dengan lengkap Kelengkapan Laporan Neraca Keuangan Laporan laba/rugi Laporan perubahan modal/ekuitas Laporan arus kas Laporan catatan atas laporan keuangan (CALK) Frekuensi Laporan Mempunyai periode laporan keuangan Keuangan Kepatuhan terhadap Mengakui semua aset dan kewajiban sesuai SAK SAK ETAP ETAP Sumber: Priyatno (2009), dan Ikatan Akuntan Indonesia (2009) Untuk mengukur variabel implementasi SAK ETAP adalah dengan menggunakan skala semantic defferensial. Semantic defferensial yaitu skala yang bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban sangat positifnya terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya (Sugiyono, 2010:140). Dengan menggunakan skala tersebut, alternatif pilihan jawaban yang disediakan adalah angka 1 sampai 7, angka 1 berarti tidak dilaksanakan sampai dengan angka 7 berarti sepenuhnya dilaksanakan, semakin tinggi angka semakin tinggi tingkat pelaksanaan pencatatan keuangan perusahaan berdasarkan SAK ETAP. Pada variabel ini terdapat 7 pilihan jawaban karena untuk memberikan lebih banyak pilihan jawaban, karena pada variabel implementasi SAK ETAP memerlukan rentang penilaian yang lebih banyak dari dilaksankan sampai sepenuhmya dilaksankan.
60
3.3.2
Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2010:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1.
Sosialisasi SAK ETAP Sosialisasi SAK ETAP dalam penelitian ini yaitu sosialisasi yang didapatkan oleh pemilik UMKM mengenai SAK ETAP yang merupakan usaha yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP seperti Dinas Koperasi dan UMKM, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), atau lembaga lainnya. Indikator informasi dan sosialisasi SAK ETAP yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) yaitu dari sumber-sumber informasi dan sosialisasi SAK ETAP yang dapat diperoleh oleh pemilik UMKM, antara lain: 1) Media, seperti koran, majalah, internet. 2) Seminar atau pelatihan akuntansi. 3) Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dan atau dinas lainnya. 4) Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 5) Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan Tinggi. 6) Pelatihan akuntansi dari organisasi, seperti: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan atau organisasi lainnya.
61
Variabel ini diukur menggunakan skala likert 1 sampai 5, nilai 1 untuk jawaban tidak pernah, nilai 2 untuk jarang, nilai 3 untuk kadang-kadang, nilai 4 untuk sering, dan nilai 5 untuk sangat sering. 2.
Tingkat Pendidikan Pemilik Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan formal pemilik, yaitu pendidikan yang diperoleh dibangku sekolah formal antara lain: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma, dan Sarjana. Indikator tingkat pendidikan pemilik pada penelitian ini mengacu pada penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012), untuk mengukur indikator tersebut adalah dengan memberikan nilai 0 jika tidak tamat SD, 1 jika pendidikan SD, 2 jika SMP, 3 jika SMA/SMK, 4 jika Diploma, 5 jika S1, dan 6 untuk S2.
3.
Skala Usaha Skala usaha merupakan ukuran yang menunjukkan besar kecilnya sebuah perusahaan yang dapat diukur dari total aktiva, total pendapatan, dan jumlah tenaga kerja yang dimiliki perusahaan. Indikator skala usaha yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Holmes dan Nicholls (1988) yaitu berdasarkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki UMKM. Total aktiva dan total pendapatan perusahaan tidak digunakan sebagai indikator karena dikhawatirkan responden tidak mengetahui secara pasti total aktiva yang dimiliki dan total pendapatan perusahaan, sehingga data yang didapatkan
kurang
akurat.
Untuk
mengukur
variabel
skala
usaha
62
menggunakan angka absolut berdasarkan jumlah tenaga yang dimiliki UMKM. 4.
Umur Usaha Umur usaha merupakan lamanya perusahaan berdiri yang dihitung dari tahun perusahaan berdiri. Indikator umur usaha yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) yaitu umur perusahaan diukur berdasarkan waktu (dalam tahun) sejak pendirian perusahaan sampai dengan penelitian ini dilakukan. Untuk mengukur variabel umur usaha adalah dengan menggunakan angka absolut dari umur usaha yang dihitung dari perusahaan tersebut berdiri sampai penelitian ini dilakukan.
5.
Budaya Organisasi Budaya organisasi adalah nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan caracara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak (Robbins dan Coulter, 2010:63). Indikator untuk mengukur budaya organisasi yang digunakan adalah berpedoman pada 7 (tujuh) dimensi kebudayaan menurut Robbins dan Coulter (2010) yang secara keseluruhan menangkap hakikat budaya organisasi. Untuk mengukur variabel budaya organisasi dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5, dengan alternatif jawaban sangat tidak setuju hingga sangat setuju, angka 1 untuk jawaban sangat tidak setuju yang berarti mempunyai budaya organisasi rendah, hingga angka 5 untuk jawaban sangat setuju yang berarti mempunyai budaya organisasi sangat baik. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel budaya organisasi antara lain:
63
a. Inovasi dan Pengambilan Risiko b. Perhatian terhadap detail c. Orientasi hasil d. Orientasi manusia e. Orientasi tim f. Agresivitas g. Stabilitas 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode angket atau kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Metode kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data semua variabel baik dependen maupun independen, yaitu implementasi SAK ETAP, sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi. 3.5 Uji Instrumen Penelitian Uji instrumen penelitian dilakukan sebelum angket diberikan kepada responden. Tujuan dari uji instrumen adalah untuk mengetahui tingkat keterpahaman instrumen, apakah responden tidak menemui kesulitan dalam menangkap maksud peneliti (Arikunto, 2010:210). Dalam penelitian uji instrumen digunakan untuk menguji instrumen variabel implementasi SAK ETAP (Y), sosialisasi SAK ETAP (X1), dan budaya organisasi (X5).
64
3.5.1
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013). Nilai dari Corrected item total correlation dapat dikatakan valid jika skor pertanyaan > 0,3. Sebaliknya, jika skor pertanyaan < 0,3 maka instrumen yang digunakan dinyatakan tidak valid (De Venus, 2002 dalam Yanto dkk., 2016). Berdasarkan uji validitas menggunakan progam SPSS 21 diperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Variabel Implementasi SAK ETAP (Y) Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi SAK ETAP Corrected ItemNo. Indikator Item Keterangan Total Correlation 1. Siklus Laporan 1 Valid 0,770 Keuangan SAK ETAP 2 Valid 0,807 3 Valid 0,700 4 Valid 0,871 5 Valid 0,940 6 Valid 0,931 7 Valid 0,953 8 Valid 0,820 2. Pencatatan Persediaan 9 Valid 0,905 3. Kelengkapan laporan 10 Valid 0,917 keuangan 11 Valid 0,928 12 Valid 0,951 13 Valid 0,943 14 Valid 0,940 4. Frekuensi Laporan 15 Valid 0,935 Keuangan 5. Kepatuhan terhadap 16 Valid 0,931 SAK ETAP Sumber: Data diolah tahun 2016
65
Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel implementasi SAK ETAP (Y) yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa dari 16 item soal semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,3 sehingga semua soal dinyatakan valid. 2.
Variabel Sosialisasi SAK ETAP (X1) Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Sosialisasi SAK ETAP Corrected No. Indikator Item Item- Total Keterangan Correlation 1. Media 1 0,631 Valid 2. Pelatihan/Seminar 2 0,642 Valid Akuntansi 3. Dinas Koperasi dan UMKM 3 0,573 Valid Provinsi Jawa Tengah dan atau dinas lainnya 4. Lembaga Ikatan Akuntan 4 0, 504 Valid Indonesia 5. Lembaga Perguruan Tinggi 5 0,556 Valid 6. Organisasi 6 0, 557 Valid Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel soasialisasi SAK ETAP (X1) yang ditunjukkan pada Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa dari 6 item soal, semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,3 sehingga semua soal dinyatakan valid.
3.
Variabel Budaya Organisasi (X5) Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi Corrected ItemNo. Indikator Item Total Keterangan Correlation 1. Inovasi dan pengambilan 1 0,443 Valid risiko 2 0, 311 Valid 2. Perhatian terhadap detail 3 0,821 Valid 4 0,347 Valid
66
No.
Indikator
3.
Orientasi hasil
4.
Orientasi manusia
5. 6.
Orientasi tim Agresifitas
7.
Stabilitas
Item 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Corrected ItemTotal Correlation 0,689 0,804 0,763 0,684 0,833 0,775 0,600 0,866 0,785 0,903 0,884 0,501 0,889 0,874 0,735 0,798
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel budaya organisasi (X5) yang ditunjukan pada Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa dari 20 item soal semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,3 sehingga semua soal dinyatakan valid. 3.5.2
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Reliabilitas instrumen dari penelitian ini dihitung dengan bantuan program SPSS 21, uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas teknik
67
Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliable apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,70 (Ghozali, 2011:42). Tabel 3.5 Hasil Uji Reliablitas Instrumen Variabel Nilai Cronbach Alpha Implementasi SAK ETAP 0,985 Sosialisasi SAK ETAP 0,807 Budaya Organisasi 0,957 Sumber: Data diolah tahun 2016
Kriteria Reliabel > 0,70
Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui nilai Cronbach Alpha semua variabel menunjukkan > 0,70, dengan demikian dapat dikatakan variabel implementasi SAK ETAP, sosialisasi SAK ETAP, dan budaya organisasi reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghazali, 2011:20-21). Dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif dilakukan guna memberikan gambaran atau deskripsi dari rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum, sum, dan range data setiap variabel yaitu implementasi SAK ETAP (Y), sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala usaha (X3), umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5). Untuk menentukan kriteria deskriptif variabel implementasi SAK ETAP (Y), sosialisasi SAK ETAP (X1), dan budaya organisasi (X5) disusun tabel kriteria,
68
langkah-langkah untuk menentukan tabel kriteria adalah sebagai berikut (Hadi, 2004:9): a.
Menentukan jumlah bilangan dalam jangkauan (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.
b.
Menentukan jumlah interval yang diperlukan.
c.
Menentukan lebar interval yang digunakan (i)
d.
Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus (jumlah interval x i) – R. Sisa kekurangan bilangan sebaiknya jangan ditambahkan pada 1 sisi saja tetapi juga ditambahkan pada 2 sisi, kanan dan kiri. Berikut perhitungan interval kelas dan kriteria pada setiap variabel:
1.
Kriteria Implementasi SAK ETAP (Y) Pada variabel implementasi SAK ETAP, terdapat 16 butir pertanyaan masing-masing dengan 7 skala likert, sehingga skor minimal: 1 x 16 = 16 dan skor maksimal 7 x 16 = 112. Banyak rentang kelas ada 7 kriteria yaitu sangat rendah, rendah, cukup rendah, sedang, cukup tinggi, tinggi, dan sangat tinggi. Dengan demikian, perhitungan interval kelas:
(
)
= 13,8 dibulatkan 14.
Dari perhitunagn tersebut dapat dibuat tabel kriteria sebagai berikut:
69
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 2.
Tabel 3.6 Kriteria Implementasi SAK ETAP Interval Kriteria 16 – 29 Sangat Rendah 30 – 43 Rendah 44 – 57 Cukup Rendah 58 – 71 Sedang 72 – 85 Cukup Tinggi 86 – 99 Tinggi 100 – 113 Sangat Tinggi
Kriteria Sosialisasi SAK ETAP (X1) Variabel sosialisasi SAK ETAP mengunakan 6 butir pertanyaan dengan 5 skala likert, sehingga skor minimal : 1 x 6 = 6 dan skor maksimal 5 x 6 = 30. Banyak rentang kelas ada lima kriteria yaitu tidak pernah, jarang, kadangkadang, sering, dan sangat sering. Dengan demikian, perhitungan interval kelas:
(
)
= 5. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kriteria
sebagai berikut:
No. 1. 2. 3. 4. 5. 3.
Tabel 3.7 Kriteria Sosialisasi SAK ETAP Interval Skor Kriteria 5 – 10 Tidak Pernah 11 – 15 Jarang 16 – 20 Kadang-Kadang 21 – 25 Sering 26 – 30 Sangat Sering
Kriteria Tingkat Pendidikan pemilik Pada variabel tingkat pendidikan pemilik apabila responden mempunyai tingkat pendidikan tidak lulus SD diberi nilai 0, SD maka diberi nilai 1, SMP diberi nilai 2, SMA diberinilai 3, Diploma diberi nilai 2, S1 diberi nilai 5, dan nilai 6 untuk S2 Sehingga dapat dibuat tabel interval tingkat pendidikan pemilik sebagai berikut:
70
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Pendidikan pemilik No. Skor Kriteria 1. 0 Tidak lulus SD 2. 1 SD 3. 2 SMP 4. 3 SMA 5. 4 Diploma 6. 5 S1 7. 6 S2 4.
Kriteria Skala Usaha Untuk membuat kriteria usaha dibuat berdasarkan pada penggolongan usaha mikro, kecil, dan menengah menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu: Tabel 3.9 Kriteria Skala Usaha No. Jumlah Tenaga Kerja Kriteria 1. Kurang dari 5 orang Usaha Mikro 2. 5 sampai 19 orang Usaha Kecil 3. 20 sampai 99 orang Usaha Menengah
5.
Interval Kelas Umur Usaha Nilai terendah umur usaha adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 37 yang diperoleh dari analisis deskriptif umur usaha. Untuk membuat interval kelas umur usaha adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Tarmudji, 2012:73): a. Menentukan banyakanya kelas dengan rumus: Banyaknya kelas = 1 + 3,3 logn Keterangan: n adalah jumlah data. b. Menentukan interval kelas dengan rumus: Interval kelas =
(
)
71
Berdasarkan rumus tersebut, sehingga perhitungan interval umur usaha adalah sebagai berikut: Banyaknya kelas = 1 + 3,3 logn = 1 + 3,3 log200 = 1 + 3,3(2,3) = 8, 59 dibulatkan 9 Interval kelas =
(
)
=4
Berdasarkan perhitungan tersebut sehingga dibuat interval kelas umur usaha sebagai berikut: Tabel 3.10 Interval Kelas Umur Usaha No. Interval 1. 1–4 2. 5–9 3. 10 – 14 4. 15 – 19 5. 20 – 24 6. 25 – 29 7. 30 – 34 8. 35 – 39 6.
Kriteria Budaya Organisasi (X5) Variabel budaya organisasi menggunakan 20 butir pertanyaan, dengan 5 skala likert, sehingga skor minimal: 1 x 20 = 20 dan skor maksimal 5 x 20 = 100. Banyak rentang kelas ada lima kriteria yaitu kelas tidak baik, kurang baik, cukup baik, baik, dan sangat baik. Dengan demikian, perhitungan interval kelas:
(
)
= 16,2 dibulatkan 17. Dari perhitungan tersebut
dapat dibuat tabel kriteria sebagai berikut:
72
No. 1. 2. 3. 4. 5.
3.6.2
Tabel 3.11 Kriteria Budaya Organisasi Interval Skor Kriteria 18 – 34 Tidak Baik 35 – 51 Kurang Baik 52 – 68 Cukup Baik 69 – 85 Baik 86 – 102 Sangat Baik
Uji Asumsi Klasik Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian
bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Berikut merupakan uji asumasi klasik yang ditempuh dalam penelitian ini: 1.
Uji Normalitas Tujuan uji normalitas yang dijelaskan oleh Ghozali (2011:160) adalah untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel pengganggu atau residual yaitu implementasi SAK ETAP (Y), sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala usaha (X3), umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5) memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu histogram residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011:160). Uji
73
normalitas data juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S), apabila nilai signifikansi > 0,05 maka data dalam penelitian berdistribusi normal, dan sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka data dalam penelitian tidak berdistribusi normal. 2.
Uji Multikolinearitas Ghozali (2011:105) mengemukakan uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Untuk mendeteksi apakah model regresi linear mengalami multikolinearitas dapat dilihat menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai toleransi untuk masing-masing variabel bebas. Model regresi bebas multikolinearitas memiliki VIF di bawah 10 dan nilai toleransi di atas 0,1.
3.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011:39). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan uji glejser, apabila signifikansinya < 0,05 artinya terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika signifikansinya > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Cara
lain
untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
74
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika pada grafik scatterplot tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.6.3
Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah metode statistik untuk meguji pengaruh
antara satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas (Ghozali, 2011:7). Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala usaha (X3), umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5) terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM (Ŷ). Analisis regresi yang digunakan menggunakan rumus:
Keterangan: = variabel terikat (implementasi SAK ETAP) α
= bilangan konstanta = koefisien regresi = koefisien regresi = koefisien regresi = koefisien regresi = koefisien regresi = variabel bebas (sosialisasi SAK ETAP) = variabel bebas (tingkat pendidikan pemilik) = variabel bebas (skala usaha)
75
= variabel bebas (umur usaha) = variabel bebas (budaya organisasi) = error 3.6.4 1.
Uji Hipotesis
Uji Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Uji signifikansi parsial diujikan untuk hipotesis kedua (H1) yaitu “sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM”, kemudian hipotesis ketiga (H2) yaitu “tingakt pendidikan pemilik berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM” kemudian hipotesis keempat (H3) yaitu “skala usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM”, dan hipotesis kelima (H4) yaitu “umur usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM”, serta hipotesis keenam (H5) yaitu “budaya organisasi berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM”. Uji t dilakukan dengan menggunakan level signifikansi 0,05 (α=5%). Kesimpulannya yang diambil dalam uji t ini adalah dengan melihat signifikansi (α) dengan ketetntuan: a) α < 5 % : Ha diterima atau Ho ditolak. Hal ini menunjukkan variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
76
b) α > 5% : Ha ditolak atau Ho diterima. Hal ini menunjukkan variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi bertujuan untuk menguji tingkat keeratan atau keterkaitan antarvariabel dependen dan variabel independen yang bisa dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi (adjusted R-Square). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel depnden (Ghozali:2011:96) R2 mempunyai kelemahan yaitu adanya kebiasan terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Jadi, setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tanpa perduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. Maka peneliti menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model mempunyai pengaruh yang signifikan (Ghozali, 2011:97). Besarnya nilai Adjusted R2 sebasar 0,X dalam output SPSS, menunjukkan bahwa variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen sebesar X%, sedangkan sisanya (100%X%), dijelaskan oleh sebeb-sebab lain diluar model.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1
Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini merupakan pemilik UMKM di Provinsi
Jawa Tengah. Berdasarkan teknik sampling insidental, pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan pada acara “Temu Kemitraan UMKM Kota Semarang” pada tanggal 11 April 2016, acara “Pelatihan Manajemen UMKM” di Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 23 April 2016, dan acara “Ngucing (Ngobrol Usaha Mancing Ilmu) UMKM” di UMKM Center Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 3 Juli 2016, serta dilakukan penyebaran kuesioner secara langsung ke tempat UMKM yang kebetulan bertemu dengan peneliti hingga terkumpul 200 data yang dapat diolah. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 238 kuesioner dan kuesioner yang dapat diolah adalah 200 kuesioner. Untuk lebih jelasnya berikut tabel rincian kuesioner: Tabel 4.1 Rincian Kuesioner Keterngan Kuesioner Kuesiner Dibagikan Kembali Temu Kemitraan UMKM 33 30 Pelatihan Manajemen UMKM 120 120 Ngucing UMKM 70 61 Dibagikan langsung 15 13 Jumlah 238 214 Sumber: data diolah tahun 2016
Kuesiner Diolah 30 100 56 13 200
Berdasarkan teknik insidental sampling, deskripsi responden yang diperoleh berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 4.2 Berikut:
77
78
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Jumlah Jumlah No. Kabupaten/Kota No. Kabupate/Kota Sampel Sampel 1. Semarang 83 14. Magelang 3 2. Banjarnegara 3 15. Pati 3 3. Banyumas 2 16. Pemalang 4 4. Batang 2 17. Purbalingga 6 5. Boyolali 3 18. Purworejo 2 6. Brebes 4 19. Rembang 6 7. Demak 4 20. Sragen 1 8. Jepara 2 21. Tegal 2 9. Karanganyar 1 22. Temanggung 7 10. Kebumen 3 23. Wonogiri 2 11. Kendal 29 24. Wonosobo 17 12. Klaten 4 25. Magelang 3 13. Kudus 2 26. Salatiga 2 Jumlah Sampel 200 Sumber: Data diolah tahun 2016 4.1.2
Analisis Deskriptif Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk memberikan
gambaran dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, dan jumlah dari data setiap variabelnya yaitu implementasi SAK ETAP (Y), sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala usaha (X3), umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5). 1.
Analisis Deskriptif Implementasi SAK ETAP (Y) Uji statistik secara deskriptif implementasi SAK ETAP yang menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil sebagai berikut:
79
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Implementasi SAK ETAP (Y) Descriptive Statistics N Y Valid N (listwise)
200 200
Minimum
Maximum
16
112
Mean 53,25
Std. Deviation Variance 27,051
731,766
Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan uji statistik deskriptif pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata nilai dari implementasi SAK ETAP pada UMKM adalah 53,25 termasuk dalam kriteria rendah. Kriteria ini mengacu pada deskrispi variabel implementasi SAK ETAP yang terdapat dalam Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Deskripsi Implementasi SAK ETAP (Y) No. Interval F Presentase Kriteria 1. 16 – 29 54 27% Sangat Rendah 2. 30 – 43 30 15% Rendah 3. 44 – 57 31 16% Cukup Rendah 4. 58 – 71 28 14% Sedang 5. 72 – 85 31 16% Cukup Tinggi 6. 86 – 99 17 9% Tinggi 7. 100 – 113 9 5% Sangat Tinggi Jumlah 200 100% Rata-Rata 53,25 Kriteria Cukup Rendah Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata implementasi SAK ETAP berada pada kriteria cukup rendah. Tabel di atas juga menunjukkan frekuensi tertinggi yaitu 64 atau sebesar 32% responden mempunyai kriteria implementasi SAK ETAP sangat rendah, sedangkan frekuensi terendah yaitu 15 atau sebasar 8% responden mempunyai kriteria implementasi SAK ETAP sangat tinggi.
80
2.
Analisis Deskriptif Sosialisasi SAK ETAP (X1) Uji
statistik
secara
deskriptif
sosialisasi
SAK
ETAP
yang
menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Sosialisiasi SAK ETAP (X1) Descriptive Statistics N X1
200
Valid N (listwise)
200
Minimum
Maximum
6
30
Mean 12,05
Std. Deviation
Variance
4,580
20,978
Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rata-rata nilai dari sosialisasi SAK ETAP adalah 12,05 termasuk dalam kriteria jarang. Kriteria ini mengacu pada deskripsi variabel sosialisasi SAK ETAP yang terdapat dalam Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Deskripsi Sosialisasi SAK ETAP (X1) No. Interval F Presentase Kriteria 1. 6 – 10 84 42% Tidak Pernah 2. 11 – 15 73 37% Jarang 3. 16 – 20 33 17% Kadang-Kadang 4. 21 – 25 9 5% Sering 5. 26 – 30 1 1% Sangat Sering Jumlah 200 100% Rata-Rata 12,08 Kriteria Jarang Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata sosialisasi SAK ETAP dalam kriteria jarang. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa frekuensi responden terbanyak menjawab tidak pernah mendapat sosialisasi terkait SAK ETAP yaitu sebanyak 84 atau 42% dari 200 responden.
81
Sedangkan frekuensi responden paling sedikit menjawab sangat sering yaitu sebanyak 1 atau 1% dari 200 responden. 3.
Analisis Deskriptif Tingkat Pendidikan Pemilik (X2) Uji statistik secara deskriptif tingkat pendidikan pemilik yang menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Tingkat Pendidikan Pemilik (X2) Descriptive Statistics Minimum Maximum Mean
N X2 Valid N (listwise)
200 200
1
6
3,45
Std. Deviation
Variance
1,189
1,414
Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai tertinggi dari tingkat pendidikan pemilik adalah 6 atau tingkat pendidikan S2. Sedangkan nilai terendah adalah 1 atau pendidikan terkahir SD. Untuk lebih jelasnya berikut tabel ditribusi frekuensi variabel tingkat pendidikan pemilik: Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pandidikan Pemilik (X2) No. Tingkat Pendidikan Skor F Persentase 1. Tidak tamat SD 0 0 0% 2. SD 1 7 4% 3. SMP 2 35 18% 4. SMA 3 79 40% 5. Diploma 4 21 11% 6. S1 5 57 29% 7. S2 6 1 1% Jumlah 200 100% Rata-Rata 3,45 Sumber: Data diolah tahun 2016
82
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat ditarik kesimpulan bahwa frekuensi responden terbanyak memiliki tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 79 atau 40% responden dari 200 responden, sedangkan frekuensi paling sedikit yaitu S2 yaitu hanya 1 responden. 4.
Analisis Deskriptif Skala Usaha (X3) Uji statistik secara deskriptif skala usaha yang menggambarkan ratarata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Skala Usaha (X3) Descriptive Statistics N X3 Valid N (listwise)
Minimum
Maximum
1
74
200 200
Mean 7,22
Std. Deviation
Variance
12,101
146,441
Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai tertinggi dari skala usaha yang dilihat dari jumlah tenaga kerja adalah 74, sedangkan nilai terendah adalah 1. Rata-rata nilai dari skala usaha adalah 7,22. Distribusi Frekuensi skala usaha berdasarkan batasan usaha mikro, kecil, dan menengah menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Skala Usaha berdasarkan Batasan UMKM Kriteria No Jumlah Tenaga Kerja F Presentase 1 1–4 118 59% Usaha Mikro 2 5 – 19 68 34% Usaha Kecil 3 20 – 99 14 7% Usaha Menengah Jumlah 200 100% Rata-Rata 7,22 Usaha Kecil Sumber: Data diolah tahun 2016
83
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa frekuensi responden terbanyak mempunyai tenaga kerja antara 1 sampai 4 orang, tergolong dalam usaha mikro yaitu sebanyak 118 atau 59% dari 200 responden. 5.
Analisis Deskriptif Umur Usaha (X4) Analisis deskriptif variabel umur usaha dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Umur Usaha (X4) Descriptive Statistics Minimum Maximum Mean
N 200 200
X4 Valid N (listwise)
1
37
Std. Deviation
Variance
5,698
32,470
5,82
Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui nilai terendah umur usaha adalah 1 tahun, sedangkan nilai tertinggi adalah 37 tahun. Rata-Rata nilai dari umur usaha adalah 5,7. Berikut distribusi frekuensi umur usaha dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Umur Usaha (X4) No. Umur Usaha F Presentase 1. 1–4 114 57% 2. 5–9 58 29% 3. 10 – 14 8 4% 4. 15 – 19 14 7% 5. 20 – 24 2 1% 6. 25 – 29 2 1% 7. 30 – 34 1 1% 8. 35 – 39 1 1% Jumlah 200 100% Rata-Rata 5,7 Sumber: Data diolah tahun 2016
84
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui responden terbanyak dalam penelitian ini memiliki umur usaha 1 sampai 4 tahun yaitu sebanyak 114 responden, tergolong usaha yang masih baru berdiri. 6.
Analisis Deskriptif Budaya Organisasi (X5) Uji statistik secara deskriptif yang menggambarkan rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Budaya Organisasi (X5) Descriptive Statistics N X5 Valid N (listwise)
200 200
Minimum
Maximum
45
100
Mean 79,43
Std. Deviation Variance 10,770
115,984
Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa rata-rata nilai dari budaya organisasi adalah 79,43 termasuk dalam kriteria budaya organisasi yang baik. Kriteria ini mengacu pada Tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Deskripsi Budaya Organisasi (X5) No. Interval F Presentase Kriteria 1. 18 – 34 0 0% Tidak Baik 2. 35 – 51 4 3% Kurang Baik 3. 52 – 68 26 14% Cukup Baik 4. 69 – 85 116 63% Baik 5. 86 – 102 54 21% Sangat Baik Jumlah 200 100% Rata-Rata 75,43 Kriteria Baik Sumber: Data diolah tahun 2016 Dari Tabel 4.14 dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata budaya organisasi yaitu 75,43 termasuk dalam kriteria baik. Hal tersebut
85
menunjukkan bahwa mayoritas UMKM di Provinsi Jawa Tengah mempunyai budaya organisasi yang baik. 4.1.3 1.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik Probability P-Plot sebagai berikut:
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot Pada grafik P-Plot terlihat titik-titik distribusi terletak di sekitar garis lurus diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran implementasi SAK ETAP memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada analisis Kolmogorof-Smirnov sebagai berikut:
86
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 200 Mean ,0000000 a,b Normal Parameters Std. Deviation 23,29847496 Absolute ,082 Most Extreme Differences Positive ,082 Negative -,049 Kolmogorov-Smirnov Z 1,162 Asymp. Sig. (2-tailed) ,134 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah tahun 2016 Tabel 4.15 menunjukkan hasil uji normalitas data yang diperoleh melalui uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,162 dan signifikansinya 0,134 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 2.
Uji Multikolinearitas Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi (Ghozali, 2011:106). Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients Correlations
Model 1
a
Collinearity Statistics
Zero-order
Partial
Part
Tolerance
VIF
,249 ,227 ,334 ,082 ,381
,144 ,159 ,251 ,046 ,299
,125 ,139 ,223 ,039 ,270
,886 ,939 ,865 ,883 ,893
1,128 1,064 1,156 1,132 1,120
(Constant)
X1 X2 X3 X4 X5 a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah tahun 2016
87
Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas pada model regresi. Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10, yakni soasialiasai (X1) > 0,10, tingkat pendidikan (X2) > 0,10, skala usaha (X3) > 0,10, umur usaha (X4) > 0,10, dan budaya organisasi (X5) > 0,10. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, yakni sosialisasi (X1) < 10, tingkat pendidikan (X2) < 10, skala usaha (X3) < 10, umur usaha (X4) < 10, dan budaya organisasi (X5) < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi ini. 3.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
yang
lain.
Model
regresi
yang
baik
adalah
yang
homoskedastisitas. Untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 21:
88
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot Gambar 4.2 telihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa
terjadi
homoskedastisitas
atau
tidak
terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk mempredikasi implementasi SAK ETAP pada UMKM berdasarkan masukan variabel independen sosialisasi SAK TAP, tingkat pendidikan, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan karena kemungkinan adanya bias dalam pengamatan Gambar 4.2, oleh karena itu diperlukan uji statistik dengan menggunakan uji glejser agar keakuratan pengujian lebih terjamin.
89
Tabel 4.17 Hasil Uji Glejser a
Model
1
(Constant)
Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 8,131 7,114
X1 ,023 X2 -,318 X3 ,008 X4 -,262 X5 ,172 a. Dependent Variable: Abs_Res
,208 ,778 ,080 ,167 ,088
,008 -,030 ,008 -,117 ,145
T
Sig.
1,143
,254
,111 -,409 ,099 -1,564 1,948
,912 ,683 ,921 ,119 ,053
Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan hasil uji glejser pada Tabel 4.17 menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai probabilitas signifikansi di atas 0,05. Hasil ini berarti tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai AbRes. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas atau dengan kata lain model regresi mengandung homoskedastisitas. 4.1.4
Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
sosialisasi SAK ETAP (X1), tingkat pendidikan pemilik (X2), skala usaha (X3), umur usaha (X4), dan budaya organisasi (X5) terhadap implementasi SAK ETAP (Y). Berikut adalah hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS:
90
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
X1 X2 X3 X4 X5 a. Dependent Variable: Y
a
B -29,414
Std. Error 13,269
,785 3,259 ,537 ,199 ,717
,388 1,451 ,149 ,312 ,164
Standardized Coefficients Beta ,133 ,143 ,240 ,042 ,285
T
Sig.
-2,217
,028
2,023 2,246 3,610 ,637 4,363
,044 ,026 ,000 ,525 ,000
Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan hasil uji regresi berganda pada Tabel 4.18, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = -29,414 + 0,785 X1 + 3,259 X2 + 0,537 X3 + 0,199 X4 + 0,717 X5 + e 1.
Konstanta sebesar –29,414 Hasil analisis regresi berganda menunjukkan konstanta sebesar –29,414
yang berarti menunjukkan bahwa ketika nilai semua variabel bebas 0 maka besar implementasi SAK ETAP (Y) adalah –29,414 ditambah dengan variance yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas. 2.
Koefisien regresi X1 sebesar 0,785 Koefisien regresi X1 sebesar 0,785 menyatakan bahwa apabila setiap
peningkatan variabel sosialisasi SAK ETAP (X1) sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan implementasi SAK ETAP sebesar 0,785 satuan dengan asumsi variabel tingkat pendidikan, ukuran usaha, umur usaha, dan budaya organisasi tetap.
91
3.
Koefisien regresi X2 sebesar 3,259 Koefisien regresi X2 sebesar 3,269 menunjukkan bahwa apabila terjadi
kenaikan sebesar satu satuan tingkat pendidikan pemilik (X2), maka akan terjadi kenaikan implementasi SAK ETAP sebesar 3,259 satuan dengan asumsi variabel sosialisasi, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi tetap. 4.
Koefisien regresi X3 sebesar 0,537 Koefisien regresi X3 sebesar 0,537 menunjukkan bahwa apabila terjadi
kenaikan sebesar satu satuan variabel skala usaha (X3), maka akan terjadi kenaikan implementasi SAK ETAP sebesar 0,537 satu satuan dengan asumsi variabel sosialisasi, tingkat pendidikan, umur usaha, dan budaya organisasi tetap. 5.
Koefisien regresi X4 sebesar 0,199 Koefisien regresi X4 sebesar 0,199 menunjukkan bahwa apabila terjadi
kenaikan sebesar satu satuan umur usaha (X4), maka akan terjadi kenaikan implementasi SAK ETAP sebesar 0,199 satuan dengan asumsi variabel sosialisasi, tingkat pendidikan, skala usaha, dan budaya organisasi tetap. 6.
Koefisien regresi X5 sebesar 0,717 Koefisien regresi X5 sebesar 0,717 menunjukkan bahwa apabila terjadi
kenaikan sebesar satu satuan budaya organisasi (X5), maka akan terjadi kenaikan implementasi SAK ETAP sebesar 0,717 satuan dengan asumsi variabel sosialisasi, tingkat pendidikan, skala usaha, dan umur usaha tetap.
92
4.1.5 1.
Uji Hipotesis
Uji Parsial (Uji t) Secara
parsial
model
regresi
dapat
diuji
kebermaknaannya
menggunakan uji t, dapat dilihat hasil uji t pada tabel berikut: Tabel 4.19 Hasil Uji t
a
Model
1
(Constant)
Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta -29,414 13,269
X1 X2 X3 X4 X5 a. Dependent Variable: Y
,785 3,259 ,537 ,199 ,717
,388 1,451 ,149 ,312 ,164
,133 ,143 ,240 ,042 ,285
T
Sig.
-2,217
,028
2,023 2,246 3,610 ,637 4,363
,044 ,026 ,000 ,525 ,000
Sumber: Data diolah tahun 2016 Hasil uji statistik pada variabel sosialisasi (X1) diperoleh nilai t hitung = 2.023 dengan signifikansi = 0,044 < 0,05, dan nilai B pada kolom Unstandardized Coefficients sebebsar 0,785, maka dapat disimpulkan bahwa sosialisasi SAK ETAP berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Oleh karena itu, H1 yang menyatakan sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM diterima. Hasil uji statistik variabel tingkat pendidikan (X2) diperoleh nilai t hitung = 2,246 dengan signifikansi = 0,026 < 0,05, dan nilai B pada kolom Unstandardized Coefficient sebesar 3,259, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Oleh karena itu, H2 yang menyatakan tingkat
93
pendidikan pemilik berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM diterima. Hasil uji statistik variabel skala usaha (X3) diperoleh nilai t hitung = 3,610 dengan signifikansi = 0,000 < 0,05, dan nilai B pada kolom Unstandardized Coefficient sebesar 0,537, maka dapat disimpulkan bahwa skala usaha berpengaruh positif terhadap implemetasi SAK ETAP pada UMKM. Oleh karena itu, H3 yang menyatakan bahwa skala usaha berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM diterima. Hasil uji statistik variabel umur usaha (X4) diperoleh nilai t hitung = 3,610 dengan signifikansi = 0,525 > 0,05, dan nilai B pada kolom Unstandardized Coefficient sebesar 0,199. Karena nilai signifikansinya jauh diatas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa umur usaha tidak berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Oleh karena itu, H4 yang menyatakan bahwa umur usaha berpengaruh negatif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM ditolak. Hasil uji statistik pada variabel Budaya Organisasi (X5) diperoleh nilai t hitung = 4.363 dengan signifikansi = 0,000 < 0,05, dan nilai B pada kolom Unstandardized Coefficients sebebsar 0,717, maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Oleh karena itu, H5 yang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM diterima.
94
2.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi R2 pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Hasil perhitungan R2 secara keseluruhan digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi linear berganda. Jika R2 mendekati satu berarti semakin kuat kemampuan variasi dari variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikatnya dan sebaliknya. Untuk mengukur besarnya kontribusi simultan dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi pada tabel Model Summery pada kolom Adjusted R Square. Berikut adalah hasil koefisien determinasi model regresi berganda. Tabel 4.20 Hasil Koefisien Determinasi Simultan b
Model
Model Summary R Square Adjusted R Square
R a
1 ,508 ,258 ,239 a. Predictors: (Constant), X5, X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y
Std. Error of the Estimate 23,597
Sumber: Data diolah tahun 2016 Berdasarkan Tabel 4.20 terlihat bahwa nilai Adjusted R Square yaitu sebesar 0,239 atau 23,9%. Hal ini berarti 23,9% variabel implementasi SAK ETAP pada UMKM mampu dijelaskan oleh variabel sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi. Sedangkan sisanya 76,1% dapat dijelaskan oleh faktor lain diluar model. 4.2 Pembahasan 4.2.1
Pengaruh Sosialisasi SAK ETAP terhadap Implementasi SAK ETAP Berdasarkan hasil uji hipotesis H1 yang berbunyi sosialisasi SAK ETAP
berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan
95
diterima. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Pengaruh sosialisasi SAK ETAP ini menunjukkan bahwa semakin tinggi sosialisasi SAK ETAP yang diperoleh pemilik UMKM, maka semakin tinggi pula implementasi SAK ETAP pada UMKM. Sosialisasi SAK ETAP merupakan pemberian sosialisasi terkait SAK ETAP oleh pihak-pihak terkait yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP (Seperti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dan Ikatan Akuntan Indonesia). Pemberian sosialisasi yang dilakukan oleh pihak eksternal UMKM, baik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) atau lembaga lainnya mampu menambah pengetahuan pemilik terkait SAK ETAP dan memotivasi pengusaha/manajer untuk menerapkan SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh hasil rata-rata sosialisasi SAK ETAP sebsar 12,08 termasuk dalam kriteria jarang. Hal tersebut mernunjukkan masih jarangnya pemilik UMKM mendapatkan sosialisasi SAK ETAP. Sosialisasi SAK ETAP oleh pihak-pihak yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP, seperti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Ikatan Akuntan Indonesia, dan pihak lainnya perlu dilakukan guna memberikan pemahaman kepada UMKM terkait SAK ETAP. Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan metode sosialisasi yang diharapkan oleh para pengusaha UMKM terkait SAK ETAP adalah dengan pelatihan yang berkelanjutan dengan pemberian modul praktik kepada para pengusaha, dengan cara ini lebih mudah untuk langsung dipraktikkan. Pihak yang
96
dinilai paling bertanggung jawab untuk pelaksanaan sosialisasi ini adalah Kementerian Koperasi dan UKM, sebab Kementerian Koperasi dan UKM yang paling mengerti kondisi UMKM saat ini, mulai dari kondisi geografis, latar belakang pengusaha, jenis usaha sehingga pelatihan dapat sesuai dengan kebutuhan pengusaha UMKM. Penelitian ini sejalan dengan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), dimana teori tersebut menjelaskan bahwa pengaruh sosial (socialiInfluence), yaitu sejauh mana persepsi individu akan keyakinan orang lain dalam menggunakan sistem. Sosilaisasi SAK ETAP merupakan pengaruh sosial yang mempengaruhi persepsi pemilik UMKM terkait SAK ETAP sehingga dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP. Pada penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh sosialisasi SAK ETAP terhadap implementasi SAK ETAP, sehinga mendukung teori UTAUT tersebut. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012) bahwa informasi dan sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap pemahaman UMKM terkait SAK ETAP, sehingga mendukung implementasi SAK ETAP. 4.2.2
Pengaruh Tingkat Pendidikan Pemilik terhadap Implementasi SAK ETAP Berdasarkan hasil uji hipotesis H2 yang berbunyi tingkat pendidikan pemilik
berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan diterima. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi SAK
97
ETAP pada UMKM. Pengaruh tingkat pendidikan pemilik ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan pemilik, maka semakin tinggi pula implementasi SAK ETAP pada UMKM di Provinsi Jawa Tengah. Tingkat pendidikan pemilik merupakan pendidikan formal terkhir yang dimiliki pemilik UMKM, pendidikan formal pemilik UMKM dapat berpengaruh terhadap pengetahuan akuntansi, karena materi akuntansi didapatkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, pengetahuan akuntansi yang lebih terutama didapatkan apabila seseorang menempuh pendidikan dengan jurusan akuntansi. Pendidikan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan menyerap (termasuk akuisisi, asimilasi, transformasi, dan eksploitasi) dari pengetahuan baru (Gray, 2006 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012). Hasil penelitian ini mendukung Human Capital Theory oleh Becker (1965) yang menyatakan bahwa pendidikan menanamkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai kepada manusia karenanya mereka dapat meningkatkan kapasitas belajar dan produksinya. Jadi pendidikan dapat berfungsi meningkatkan produktivitas dan berperan sebagai sinyal kemampuan. Teori ini menyatakan bahwa investasi sumber daya manusia mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan produktivitas. Teori tersebut juga menganggap bahwa manusia merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal sebagaimana barang modal lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pemilik dapat berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP, dimana pendidikan pemilik tersebut merupakan suatu bentuk human kapital.
98
Dari hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini sebanyak 7 responden mempunyai pendidikan terakhir SD, 35 responden mempunyai pendidikan terakhir SMP, 79 responden mempunyai pendidikan terakhir SMA, 57 responden mempunyai pendidikan terakhir S1, 21 responden mempunyai pendidikan terkahir diploma dan 1 responden mempunyai tingkat pendidikan S2. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini sebesar 78% responden dari 200 responden mempunyai tingkat pendidikan diatas SMP, sudah menempuh wajib belajar 9 tahun, akan tetapi masih terdapat responden yang mempunyai pendidikan terakhir SD dan SMP yaitu 22% responden dari 200 responden. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rudiantoro dan Siregar (2012) yang menyatakan jenjang pendidikan terakhir berpengaruh positif terhadap pemahaman pengusaha terkait SAK ETAP. Selain itu, juga sejalan dengan hasil penelitian Aufar (2014) yang menyatakan bahwa pendidikan terakhir pemilik UMKM berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. 4.2.3
Pengaruh Skala Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP Berdasarkan hasil uji hipotesis H3 yang berbunyi skala usaha berpengaruh
positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan diterima. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif skala usaha terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Pengaruh sakala usaha ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skala usaha, maka semakin tinggi pula implementasi SAK ETAP pada UMKM.
99
Dari hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini mempunyai tenaga kerja 1 sampai 4 orang, tergolong dalam usaha mikro yaitu sebanyak 118 atau 59% dari 200 responden. Gray (2006) menyatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan berimplikasi perusahaan mempunyai sumber daya yang lebih besar dan juga lebih mampu memperkerjakan karyawan dengan keahlian yang lebih baik. Dari pendapat tersebut, dapat diartikan semakin besar skala usaha, perusahaan dapat memperkerjakan karyawan khusus bagian akuntansi, sehingga mendukung implementasi SAK ETAP. Pinasti (2001 dalam Rudiantoro dan Siregar, 2012) menemukan bahwa ukuran usaha dapat mempengaruhi pemikiran pengusaha terkait dengan kompleksitas dan semakin tingginya tingkat transaksi perusahaan sehingga diharapkan dengan makin besarnya ukuran usaha dapat mendorong sesorang untuk berpikir dan belajar terkait solusi untuk menghadapinya. Penelitian ini sejalan dengan Unified Theory of Acceptence and Use of Technology (UTAUT) yang menjelaskan bahwa adopsi sistem informasi dapat digunakan apabila adanya kondisi yang mendukung (Facilitating Condition). Dimana skala usaha yang besar berimplikasi perusahaan lebih dapat menyediakan fasilitas yang mendukung. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) yang menyatakan bahwa skala usaha berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil di Australia. Demikian juga dengan hasil penelitian Murniati (2002), Astuti (2007), dan Aufar (2014) bahwa
100
skala usaha berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah. 4.2.4
Pengaruh Umur Usaha terhadap Implementasi SAK ETAP Berdasarkan hasil uji hipotesis H4 yang berbunyi umur usaha berpengaruh
negatif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan ditolak. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa umur usaha tidak berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Dari hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini umur usaha terbanyak adalah umur 1 – 4 tahun yaitu sebanyak 114 usaha atau sebanyak 57% dari 200 responden. Berbagai penelitian terdahulu mempunyai hasil penelitian yang berbedabeda, antara lain penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menyatakan bahwa umur usaha berpengaruh negatif terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi, hasil penelitian itu menyatakan bahwa perusahaan yang berdiri selama 10 tahun atau kurang, menyediakan lebih banyak informasi akuntansi statutori, informasi akuntansi anggaran, informasi akuntansi tambahan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan, berbeda dengan perusahaan yang berdiri 11-20 tahun. Studi ini juga menyatakan bahwa semakin muda usia perusahaan terdapat kecenderungan untuk menyatakan informasi akuntansi yang ekstensif untuk tujuan membuat keputusan yang dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua usianya, hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Rudiantoro dan Siregar (2012). Sementara hasil penelitian Das dan Dey (2005) menemukan adanya
101
pengaruh positif anatar umur usaha terhadap frekuensi melakukan pembukuan secara teratur, hasil tersebut sejalan dengan penelitian Astuti (2007). Hasil penelitian ini menemukan bahwa umur usaha tidak berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM, umur usaha yang semakin panjang memberikan keuntungan dalam hal telah mempunyai struktur dan proses yang rutin yang mendisiplinkan setiap tindakan perusahaan, akan tetapi juga terdapat usaha yang sudah lama berdiri tetapi tidak melakukan pencatatan laporan keuangan. Sementara ada usaha yang baru berdiri sudah melakukan pencatatan laporan keuangan, menurut Rudiantoro dan Siregar (2012) menyatakan bahwa pada saat usaha baru berdiri akan mendorong seorang pengusaha untuk lebih giat mencari informasi dan cara untuk dapat mengembangkan usahanya di masa yang akan datang. Sehingga penyebab umur usaha tidak berpengaruh signifikan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu bisa dipengaruhi oleh kepribadian dan motivasi pemilik UMKM, Masitoh dan Widayanti (2015) menyatakan bahwa penerapan SAK ETAP pada UMKM dipengaruhi oleh kepribadian dan motivasi. Motivasi adalah kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita untuk mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu (Weiner, 1990). Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu (Horton, 1982:12). Penyebab lain juga dapat dipengaruhi oleh bagaimana persepsi pelaku UMKM terhadap pentingnya laporan keuangan.
102
Persepsi
adalah suatu
proses dimana individu
mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan mereka (Robbins, 2002:46). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Susanto dan Yuliani (2012) serta penelitian Zahri (2014) bahwa umur usaha tidak berpengaruh terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya laporan keuangan. 4.2.5
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Implementasi SAK ETAP Berdasarkan hasil uji hipotesis H5 yang berbunyi budaya organisasi
berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM dinyatakan diterima. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif budaya organisasi terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Pengaruh budaya organisasi ini menunjukkan bahwa semakin tinggi budaya organisasi UMKM, maka semakin tinggi pula implementasi SAK ETAP pada UMKM. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh hasil rata-rata 75,63 termasuk dalam kriteria baik, hal tersebut berarti bahwa rata-rata UMKM di Provinsi Jawa Tengah mempunyai budaya organisasi yang baik. Holmes dan Marsden (1996 dalam Solovida, 2003) menyatakan budaya perusahaan atau organisasi mempunyai pengaruh terhadap perilaku, cara kerja dan motivasi para manajer dan bawahannya untuk mencapai kinerja organisasional. Perusahaan yang mempunyai budaya organisasi yang baik maka akan berdampak pada sikap terhadap implementasi SAK ETAP semakin baik.
103
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Solovida (2003) yang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah. Selain itu penelitian Soeters dan Schreuder (1988 dalam Solovida, 2003) mengemukakan ditemukannya interaksi antara budaya organisasi terhadap sistem akuntansi suatu perusahaan di suatu negara. Dengan kata lain, kebudayaan nasional dan organisasional pada suatu negara sangat mempengaruhi penerapan sistem akuntansi di negara tersebut, sistem akuntansi negara tersebut sama artinya penerapan sistem akuntansi perusahaan.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1.
Sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP. Hal ini berarti bahwa semakin sering UMKM mendapatkan sosialisasi SAK ETAP maka semakin tinggi implementasi SAK ETAP pada UMKM.
2.
Tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan pemilik UMKM maka semakin tinggi implementasi SAK ETAP pada UMKM.
3.
Skala usaha berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Hal ini berarti semakain besar skala usaha maka semakain tinggi implementasi SAK ETAP pada UMKM.
4.
Umur usaha tidak berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Umur usaha tidak berpengaruh secara signifikan dapat disebabkan karena kepribadian pemilik UMKM, motivasi yang dimiliki pemilik UMKM, dan persepsi pemilik UMKM terhadap pentingnya laporan keuangan.
5.
Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Hal ini berarti semakin baik budaya organisasi UMKM semakin tinggi implementasi SAK ETAP pada UMKM.
104
105
5.2 Saran Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sosialisasi SAK ETAP terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM. Oleh karena itu upaya yang dapat dilakukan agar UMKM dapat mengimplementasikan SAK ETAP adalah pihak-pihak terkait yang dapat memberikan sosialisasi SAK ETAP (seperti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dan Ikatan Akuntan Indonesia) diharapkan untuk dapat memberikan sosialisasi dan pelatihan. 2. Penelitian selanjutnya dapat fokus melakukan penelitian di perusahaan dengan skala kecil dan menengah, karena usaha mikro mungkin lebih membutuhkan standar akuntansi yang jauh lebih sederhana dibandingkan SAK ETAP. Usaha kecil dan menengah yang mungkin lebih membutuhkan SAK ETAP untuk menghasilkan laporan keuangan. 3. Pada penelitian ini faktor penentu dalam teori Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang digunakan hanya faktor penentu ketiga dan keempat yaitu pengaruh sosial dan fasilitas yang mendukung, pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan keempat faktor penentu dalam teori UTAUT yaitu ekspektasi terhadap kinerja, ekspektasi terhadap upaya, pengaruh sosial, dan fasilitas yang mendukung.
106
DAFTAR PUSTAKA
Alfitri, Arri., Ngadiman, dan Sohidin. 2014. “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Perajin Mebel Desa Gondangsari Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten”. Jupe UNS, Volume 12 No. 2. Hal 135-147 Surakarta:Universitas Sebelas Maret. Ambarwati, Novi Sagita., Gede Adi Yuniarti, dan Ni Kadek Sinarwati. 2015. “Pengaruh Likuiditas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 3 No. 1. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Anwar, Desiandi Sayful dan Dewi Amalia. 2010. “Pengaruh Tindakan Supervisi, Budaya Organisasi, Kepribadian, dan Peltihan terhadap Kelengkapan Laporan Keuangan (Studi pada Kabupaten Karanganyar)”. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Volume 7 No. 1. Hal 17-32 Universitas Ahmad Dahlan. Armando, Zipo Rohman. 2015. “Eksplorasi dan Remodelling Akuntansi pada Usaha Mikro dan Kecil (UMK)”. Universitas Brawijaya. Arrahmanza, A. 2014. Pembangunan Wilayah dan Kota. http://dokumen.tips/ documents/tugas-individu-pengembangan-lokal.html# (10 Juni 2016) Astuti, Era. 2007. “Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan Terhadap Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Kudus”. Tesis. Semarang:Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Aufar, Arizali. 2014. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi pada UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) (Survei Pada Perusahaan Rekanan PT. PLN (Persero) di Kota Bnadung)”. Bandung: Universitas Widyatama. Baas, T. Dan M. Schrooten. 2006. Relationship Banking and SMEs: A Theoretical Analysis. Small Business Economic, 27. Badan Pusat Statistik. Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/35 (31 Juli 2016).
107
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah. 2016. Time Series Data UMKM Binaan Provinsi Jawa Tengah Posisi Per: Triwulan IV 2015. dinkop-umkm.jatengprov.go.id (19 April 2016). Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Becker, Gary S. 1962. “Investment in Human Capital: A Theoritical Analysis”. The Journal of Polotical Economy, Volume 70. Hal 9-49. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2014. Teori Akuntansi International Financing Reporting System. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gray, C. 2006. “Absorptive Capacity, Knowledge Management and Innovation in Enterpreneural Small Firms”. International Journal of Enterpreneural Behavior and Research, Volume 12 No. 6. Hal 345-360. Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik.. Yogyakarta: ANDI OFFSET. Holmes, Scott dan Des Nicholls. 1988. “An Analysis of the Use of Accounting Information by Australian Small Business”. Journal of Small Bussiness Management. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Isk
News. 2015. Perkembangan Isknews.com (18 April 2016).
UMKM
di
Jateng
Menggembirakan.
Israel, Glenn D. 2013. “Determining Sample Size”. University of Florida. Kementerian Koperasi dan UKM. 2014. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan Usaha Besar (UB) Tahun 2012-2013. www.depkop.go.id (8 Februari 2016). Kementerian Koperasi dan UKM. 2015. Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Pembangunan Ekonomi Nasional. http://smecda.com/wp-content/uploads/2015/12/Makalah-42.pdf (21 Agustus 2016). Masitoh, Endang dan Rochmi Widayati. 2015. “Pengaruh Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepriadian terhadap Penerapan SAK ETAP di Kampung Batik Laweyan Solo”. Jurnal Paradigma, Volume 12 No. 02. Hal 179-187 Surakarta: UNIBA.
108
Narsa, I. M., Widodo, A., dan Kurnianto, S. 2012. “Mengungkap Kesiapan UMKM dalam Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) untuk Meningkatkan Akses Modal Perbankan”. Majalah Ekonomi, Volume 12 No. 3, Halaman 204-214. Nayla, Akifa P. 2015. Panduan Lengkap dan Praktis Tentang Pajak & UKM. Yogyakarta: Laksana Novalius, Feby. 2016. Realisasi Penyaluran KUR 2015 Cuma Sentuh 75,8%. http://economy.okezone.com/read/2016/01/05/320/1281130/realisasipenyaluran-kur-2015-cuma-sentuh-75-8 (8 Februari 2016). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. http://www.setneg.go.id (20 Februari 2016). Priyatno, Duwi. 2009. Akuntansi Sederhana untuk UKM dengan MS Excel. Yogyakarta: Media Kom. Putra, H. A. Dan Kurniawati, E.P. 2012. “Penyusunan Laporan Keuangan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilita Publik (SAK ETAP)”. Proceeding Call for Paper Pekan Ilmiah Dosen FEB-UKSW. Robbin, Stephen P. 2001. Organizational Behavior. 9th Ed. New Jersey: PrenticeHall, Inc. ----- 2002. Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga. Rudiantoro, Rizki dan Sylvia Veronica Siregar. 2012. “Kualitas Laporan Keuangana UMKM serta Prospek Implementasi SAK ETAP”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume 12 No. 1. Hal 1-21 Jakarta:Universitas Indonesia. Sari, Henny Rachma. 2014. Jumlah UMKM Indonesia 57,9 Juta, terbanyak dibanding negara lain. http://www.merdeka.com/uang/jumlah-umkmindonesia-579-juta-terbanyak-dibanding-negara-lain.html (8 Februari 2016). Sarifah, Hani’Atun. 2012. “Analisis Persepsi SAK ETAP terhadap Kinerja Usaha pada UMKM se Kota Semarang”. Accounting Analysis Journal, Volume 1 No. 2. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
109
Seftianne. 2001. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume 13 No. 1. Solovida, Grace Tiana. 2003. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah”. Tesis. Semarang: Program Studi Magister Akuntansi Universitas Diponegoro. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Albaeta. Tarmudji, Tarsis. 2012. Mengenal Statistika. Seamarang: Satuhati Production. Tuti, Rias dan S. Patricia Febrina Dwijayanti. 2014. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman UMKM dalam Menyusun Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP”. The 7th NCFB and Doctoral Colloquium 2014. Hal 157-170 Surabaya:Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Tyas, E.L.A. dan Fachriyah, N. 2012. “Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan dalam Pelaporan Aset Biologis (Studi Kasus Pada Koperasi “M”)”. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf (20 Februari 2016). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uubi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf (8 Februari 2016). Winarko dan Mahadewi. 2013. “Tinjauan Beberapa Model Teori Dasar Adopsi Teknologi Baru”. Sampoerna School of Business. Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisiasi: Teori aplikasi dan penelitian. Jakarta: Salemba Empat. Yanto, Heri., Bestari D. H., Badingatus S. dan Joseph M. M. 2016. “The Behavior of Indonesian SMEs in Accepting Financial Accounting Standards Without Public Accountability”. International Journal of Business and Management Science, Volume 6 No. 1. Hal 43-62. Zahro, Faizatuz dan Sri Dewi W. 2015. “Determinan Kebutuhan SAK ETAP bagi UKM (Studi Empiris pada UKM Makanan di Kota Semarang)”. Conference in Business, Accounting, and Management, Volume 2 No. 1. Hal 118-130 Semarang: Universitas Sultan Agung.
110
Lampiran 1 KISI-KISI KUESIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA UMKM No.
Variabel
Indikator
No. Item
Jumlah
1.
Implementasi SAK ETAP (Priyatno, 2009 dan Ikatan Akuntan Indonesia, 2009)
1. Siklus laporan keuangan SAK ETAP 2. Persediaan 3. Kelengkapan laporan keuangan 4. Frekuensi Laporan Keuangan 5. Kepatuhan terhadap SAK ETAP 1. Inovasi dan pengambilan risiko 2. Perhatian terhadap detail 3. Orientasi hasil 4. Orientasi manusia 5. Orientasi tim 6. Agresifitas 7. Stabilitas 1. Media 2. Seminar atau pelatihan akuntansi 3. Instansi Pemerintah 4. Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia 5. Lembaga Pendidikan Tinggi 6. Organisasi, seperti LSM Pendidikan terakhir pemilik/manajer
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 9 10, 11, 12, 13, 14
8
15 16
1 1
1, 2,
2
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 12, 13, 14 15 16, 17 18, 19, 20 1 2
5 4 3 1 2 3 1 1
3 4
2 1
5 6 1
1 1 1
Tahun berdiri
1
1
Jumlah tenaga kerja
1
1
-
45
2.
Budaya Organisasi (Robbins dan
Coulter, 2010)
3.
4.
5.
6.
Sosialisasi SAK ETAP (Rudiantoro dan Siregar, 2012)
Tingkat Pendidikan Pemilik (Rudiantoro dan Siregar, 2012) Umur Usaha (Rudiantoro dan Siregar, 2012) Skala Usaha (Holmes dan Nicholls, 1988)
Jumlah Soal
1 5
111
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) (Studi Kasus pada UMKM di Provinsi Jawa Tengah)
Oleh Fian Mulyaga NIM 7211412142
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMRANG 2016
112
Yang Terhormat Pemilik Usaha UMKM
Dalam rangka menyelesaikan Skripsi, saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jawa Tengah”. Berkaitan dengan hal tersebut, saya mohon bantuan Bapak/Ibu untuk menjawab pertanyaan dalam kuesioner ini. Besar harapan saya agar Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan mohon untuk menjawab semua pertanyaan dalam kuesioner ini, sehingga kuesioner ini dapat digunakan untuk penelitian. Hasil dari kuesioner ini tidak dipublikasikan, melainkan untuk kepentingan penelitian semata. Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih.
Semarang, 10 April 2016 Hormat Saya
Fian Mulyaga NIM 7211412142
113
KUESIONER PENELITIAN
1
Berilah tanda centang (√) pada lingkaran pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat pelaksanaan pencatatan keuangan di Usaha yang Anda miliki.
Keterangan:
Terdapat pilihan jawaban angka 1 sampai dengan 7. Angka 1 yang berarti tidak dilaksanakan hingga angka 7 yang berarti sepenuhnya dilaksanankan, semakin tinggi angka berarti semakin tinggi tingkat pelaksanaan pencatatan keuangan tersebut. Contoh pengisian:
1 Tidak dilaksanakan
2
3
4
5
6
7
√
Sepenuhnya dilaksanakan
Pertanyaan:
1.
Mengidentifikasi bukti transaksi penerimaan kas dengan lengkap 1 2 3 4 5 6 7
Tidak dilaksanakan
2.
Sepenuhnya dilaksanakan
Mengidentifikasi bukti transaksi pengeluaran kas dengan lengkap 1 2 3 4 5 6 7
Tidak dilaksanakan
3.
Sepenuhnya dilaksanakan
Mencatat (menjurnal) setiap transaksi dalam buku jurnal 1 2 3 4 5 6 7
Tidak dilaksanakan
4.
Memposting jurnal ke buku besar 1 2 3 4 5
Tidak dilaksanakan
Sepenuhnya dilaksanakan
6
7 Sepenuhnya dilaksanakan
114
5.
Membuat Neraca Saldo 1 2 3
4
5
6
7
Tidak dilaksanakan
6.
Sepenuhnya dilaksanakan
Membuat jurnal penyesuaian 1 2 3 4
5
6
7
Tidak dilaksanakan
7.
Menyusun Neraca Lajur 1 2 3
Sepenuhnya dilaksanakan
4
5
6
7
Tidak dilaksanakan
8.
Sepenuhnya dilaksanakan
Membuat jurnal penutup dan pembalik 1 2 3 4 5 6
7
Tidak dilaksanakan
9.
Sepenuhnya dilaksanakan
Membuat catatan persediaan dengan lengkap 1 2 3 4 5 6 7
Tidak dilaksanakan
Sepenuhnya dilaksanakan
10. Membuat Laporan Posisi Keuangan/Neraca 1 2 3 4 5 6 7 Tidak dilaksanakan
11. Membuat Laporan Laba/Rugi 1 2 3 4
Sepenuhnya dilaksanakan
5
6
7
Tidak dilaksanakan
Sepenuhnya dilaksanakan
12. Membuat Laporan Perubahan Modal/Ekuitas 1 2 3 4 5 6 7 Tidak dilaksanakan
Sepenuhnya dilaksanakan
115
13. Membuat Laporan Arus Kas 1 2 3 4 Tidak dilaksanakan
5
6
7 Sepenuhnya dilaksanakan
14. Membuat laporan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) 1 2 3 4 5 6 7 Tidak dilaksanakan
Sepenuhnya dilaksanakan
15. Mempunyai periode laporan keuangan (seperti setiap bulan atau tahun) 1 2 3 4 5 6 7 Tidak dilaksanakan
Sepenuhnya dilaksanakan
16. Mengakui semua aset/modal dan kewajiban/hutang sesuai SAK ETAP 1 2 3 4 5 6 7 Tidak dilaksanakan
Sepenuhnya dilaksanakan
116
2
Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan di UMKM yang Anda miliki.
Bagaimana pendapat Anda tentang UMKM yang Anda miliki? 1. UMKM saya terus mengalami inovasi 2. Saya berani untuk mengambil risiko pada setiap pekerjaaan 3. Setiap pekerjaan dalam UMKM saya dilakukan dengan tanggungjawab 4. Setiap pekerjaan dalam UMKM saya dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan 5. UMKM saya mempunyai tata tertib/peraturan tertulis yang harus dipatuhi 6. UMKM saya mempunyai struktur organisasi yang tertulis dan jelas 7. Lingkungan UMKM saya rapi dan teratur 8. Ada pihak yang memantau kinerja karyawan UMKM saya 9. UMKM saya fokus terhadap target yang akan dicapai 10. UMKM saya mampu meminimalisir biaya produksi untuk memperoleh laba yang diinginkan 11. UMKM saya sangat memperhatikan faktor efisiensi dalam penggunaan input (bahan baku, peralatan, waktu) 12. Terdapat hubungan yang harmonis antara pemilik dengan karyawan 13. UMKM saya memberikan penghargaan untuk karyawan yang memiliki kinerja baik 14. UMKM saya memberikan gaji karyawan tepat waktu 15. Terdapat kebersamaan dalam kinerja karyawan UMKM saya 16. UMKM saya dapat memahami kebutuhan konsumen 17. UMKM saya mengalami peningkatan kualitas pelayanan
Sangat Kurang Tidak Tidak Sangat Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
117
Bagaimana pendapat Anda tentang UMKM yang Anda miliki? 18. UMKM saya dapat melakukan produksi dengan stabil 19. UMKM saya dapat menjaga stabilitas laba yang sudah diraih pada tahun sebelumnya 20. Mempunyai konsep tentang arah visi dan misi Usaha yang jelas dan tertulis
3
Sangat Kurang Tidak Tidak Sangat Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang Anda alami.
Seberapa sering Anda mendapat Sosialisasi tentang Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Tidak Sangat KadangAkuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pernah Jarang Kadang Sering Sering dari sumber-sumber berikut? 1. Media, seperti: koran, majalah, atau internet 2.
Seminar atau pelatihan akuntansi
3.
Instansi Pemerintah, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dan atau Dinas lainnya.
4.
Lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
5.
Pelatihan akuntansi dari Lembaga Pendidikan Tinggi Organisasi, seperti: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan atau organisasi lainnya
6.
118
Identitas Responden 1.
Nama
:........................................................................................
2.
Usia
:.....................tahun.
3.
Posisi dalam perusahaan:
Pemilik
Karyawan
Lainnya, tolong sebutkan................................... 4.
Jenis Kelamin
:
Laki-Laki
Perempuan
*)Beri tanda centang (√) pada jawaban 5.
Pendidikan Terakhir :
SD
SMP
SMA/SLTA
SMK Tata Boga
S1, Akuntansi
S1, Manajemen
S1, Matematika
Lainnya, tolong sebutkan........................................ 6.
Nama Usaha
:........................................................................................
7.
Alamat Lengkap Usaha:...................................................................................... Kabupaten/Kota:......................................................................................
8.
Produk
:........................................................................................
9.
Jenis Usaha
:
Industri
Jasa
Dagang
Perikanan
Pertanian
Peternakan
Ekstraktif Lainnya, tolong sebutkan....................................... 10. Tahun Berdiri
:................................................
11. Jumlah Karyawan
:...........................orang
119
12. Total Aset/Harta Usaha:
Kurang dari 50 juta
50 juta – 100 juta
100 juta – 250 juta
250 juta – 500 juta
500 juta – 10 miliar
> 10 miliar
13. Pendapatan/Omzet Pertahun:
Kurang dari 100 juta
100 juta – 300 juta
300 juta – 500 juta
500 juta – 2,5 miliar
2,5 miliar–50 miliar
> 50 miliar
14. Apkaha Anda mempunyai tenaga kerja/karyawan khusus bagian akuntansi/keuangan?
Ya
Tidak
15. Apakah Anda mengetahui tentang Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)? 16. No Telp/Hp.
Ya
Tidak
:.............................................................
TTD
(
)
TERIMAKASIH ATAS WAKTU DAN PARTISIPASI YANG TELAH DIBERIKAN
120 Lampiran 3
TABULASI DATA UJI INSTRUMEN
Kode Res R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30
VARIABEL IMPLEMENTASI SAK ETAP IMPLEMENTASI SAK ETAP (Y) I-1
I-2
I-3
I-4
I-5
Y
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 5 5 5 5 4 4 4 1 6 5 5 5 5 4 3 4 70 1 4 4 4 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 112 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 112 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 23 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 25 4 4 4 4 3 2 3 1 5 3 4 3 4 5 4 4 57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 96 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 5 3 3 2 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 3 3 49 2 6 6 6 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 34 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 23 4 4 3 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 27 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 23 4 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 42 4 4 4 4 3 3 3 1 2 2 2 1 1 1 2 1 38 1 1 7 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 23 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 36 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 23 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 3 6 5 5 4 5 4 1 5 4 5 5 6 5 5 4 72 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 2 1 29 3 3 5 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 33 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 24
121
VARIABEL SOSIALISASI SAK ETAP, TINGKAT PENDIDIKAN PEMILIK, SKALA USAHA, DAN UMUR USAHA SOSIALISASI SAK ETAP PEND SKALA UMR Kode I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6 I-1 I-1 Res X1 X3 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X2 X4 2 2 2 2 3 2 R-1 13 4 4 5 3 3 3 3 3 3 R-2 18 4 2 5 3 3 5 1 1 1 R-3 14 5 1 17 1 1 3 1 1 1 R-4 8 3 16 6 4 4 4 1 1 3 R-5 17 4 2 6 3 2 2 1 1 2 R-6 11 4 1 10 3 4 3 3 3 2 R-7 18 3 7 5 1 1 1 1 1 1 R-8 6 5 3 2 1 1 1 1 1 1 R-9 6 3 1 3 1 3 4 1 1 1 R-10 11 3 3 7 5 1 5 1 2 5 R-11 19 5 2 2 2 2 3 1 1 1 R-12 10 3 1 4 3 2 2 1 1 1 R-13 10 3 1 7 3 2 4 1 1 1 R-14 12 5 5 3 2 1 1 1 1 1 R-15 7 3 4 1 1 1 1 1 1 1 R-16 6 5 7 9 3 3 3 1 3 3 R-17 16 4 2 8 1 1 1 1 1 1 R-18 6 5 1 4 2 2 1 1 1 1 R-19 8 3 1 4 1 1 3 1 1 1 R-20 8 3 1 4 4 4 5 3 3 2 R-21 21 2 4 6 2 5 5 1 2 1 R-22 16 5 1 5 3 3 1 1 3 1 R-23 12 3 1 5 2 4 4 4 4 2 R-24 20 3 2 7 3 1 4 1 1 1 R-25 11 4 2 2 4 4 4 1 1 4 R-26 18 5 1 4 5 4 4 2 2 2 R-27 19 4 2 5 4 4 1 1 1 1 R-28 12 5 1 7 1 1 1 1 1 1 R-29 6 5 2 6 1 1 1 1 1 1 R-30 6 3 3 2
122
Kode Res R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23
I-1 I-2 X51 X52 X53 X54 X55 X56 X57 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 3 4 5 3 3 4 5 5 5 5 4 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 3 4 5 4 5 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 2 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 5 1 1 3 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 1 3 4 5 3 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 5 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3
VARIABEL BUDAYA ORGANISASI BUDAYA ORGANISASI I-3 I-4 I-5 I-6 I-7 X58 X59 X510 X511 X512 X513 X514 X515 X516 X517 X518 X519 X520 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 5 1 1 1 1 5 3 3 3 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 3 4 4 3 3 3 5 3 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4
X5 75 94 75 99 96 81 83 85 99 73 99 79 51 97 89 52 69 82 75 56 75 86 72
123
R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30
5 5 4 4 3 5 4
4 4 3 4 2 5 3
4 4 4 4 4 5 4
4 5 4 5 4 5 4
4 4 4 5 2 5 3
4 3 4 4 2 5 3
5 5 4 4 4 5 4
4 4 4 4 3 5 3
4 5 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 3 5 4
4 4 4 4 3 5 3
4 5 4 4 3 5 4
4 4 4 4 3 5 4
4 5 4 4 4 5 4
4 5 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 5 4
4 5 4 4 4 5 4
4 5 4 4 3 5 4
82 88 79 82 67 100 75
124
Lampiran 4 OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS Variabel Implementasi SAK ETAP (Y) Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Y1
37,20
684,166
,770
,985
Y2
36,97
678,723
,807
,985
Y3
37,20
674,993
,700
,986
Y4
37,70
659,114
,871
,984
Y5
38,07
663,926
,940
,983
Y6
38,07
663,857
,931
,983
Y7
38,17
662,626
,953
,983
Y8
38,57
677,426
,820
,985
Y9
37,47
662,878
,905
,984
Y10
38,03
663,137
,917
,983
Y11
37,83
657,385
,928
,983
Y12
38,07
654,961
,951
,983
Y13
37,93
653,513
,943
,983
Y14
37,97
655,551
,940
,983
Y15
37,73
670,409
,935
,983
Y16
38,03
663,620
,931
,983
Variabel Sosialisasi SAK ETAP (X1) Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
X11
9,70
16,562
,631
,761
X12
9,80
16,166
,642
,758
X13
9,43
15,633
,573
,782
X14
10,80
20,234
,504
,793
X15
10,57
19,151
,556
,781
X16
10,53
18,533
,557
,779
125
Variabel Budaya Organisasi (X5) Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
X51
76,37
168,378
,443
,958
X52
76,77
169,564
,311
,960
X53
76,27
162,685
,821
,953
X54
76,17
168,902
,347
,960
X55
76,77
159,771
,689
,955
X56
76,97
157,137
,804
,953
X57
76,43
160,116
,763
,954
X58
76,73
160,685
,684
,955
X59
76,37
157,964
,833
,953
X510
76,47
161,016
,775
,954
X511
76,33
164,920
,600
,956
X512
76,37
156,447
,866
,952
X513
76,57
158,875
,785
,953
X514
76,50
153,086
,903
,952
X515
76,47
157,913
,884
,952
X516
76,23
169,702
,501
,957
X517
76,33
161,057
,889
,953
X518
76,43
161,495
,874
,953
X519
76,43
160,737
,735
,954
X520
76,53
158,189
,798
,953
126
Lampiran 5 OUTPUT SPSS UJI RELIABILITAS
Variabel Implementasi SAK ETAP (Y) Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,985
16
Varaiabel Sosialisasi SAK ETAP (X1) Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,807
6
Variabel Budaya Organisasi (X5) Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,957
20
127 Lampiran 6 TABULASI DATA PENELITIAN VARIABEL IMPELEMTASI SAK ETAP (Y) Kode Res R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36
Y1 1 5 4 7 1 7 3 2 4 6 1 2 2 4 1 4 5 2 1 4 3 1 4 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 6 4 3
Y2 1 5 4 7 4 7 3 2 4 6 1 2 6 4 1 3 3 2 1 4 3 1 4 2 2 3 6 3 4 3 4 3 6 5 3 3
TINGKAT IMPLEMENTASI SAK ETAP (Y) I-1 Total I-2 Krit Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Skor Y9 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 5 5 4 4 4 1 33 S 6 4 4 3 2 3 1 25 CR 5 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 4 4 2 2 2 1 20 R 3 7 7 7 7 7 7 56 ST 7 1 1 1 1 1 1 12 SR 2 1 1 1 2 2 2 13 SR 2 4 4 4 4 4 4 32 S 4 6 6 6 6 6 6 48 T 6 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 2 1 1 1 1 1 11 SR 2 6 6 1 1 1 1 24 CR 2 3 1 1 1 1 1 16 R 1 1 1 1 1 1 1 8 SR 1 2 1 1 1 1 1 14 R 1 3 2 1 1 1 1 17 R 5 4 1 1 1 1 1 13 SR 1 1 1 2 2 1 1 10 SR 2 1 1 1 1 1 1 14 R 1 3 4 3 3 3 2 24 CR 3 7 1 1 1 1 1 14 R 2 4 4 3 3 3 1 26 CR 2 2 2 3 2 2 2 17 R 3 1 1 1 1 1 1 10 SR 1 1 1 1 1 1 1 12 SR 2 5 5 4 5 4 1 33 S 5 5 3 3 3 1 1 22 CR 1 1 1 1 1 1 1 14 R 4 1 1 1 1 1 1 12 SR 3 4 4 4 4 4 4 32 S 4 4 3 3 1 1 1 19 R 3 6 1 6 5 7 1 36 CT 6 5 5 4 4 5 6 40 CT 6 1 1 1 1 1 1 13 SR 1 3 4 1 1 1 1 17 R 4
Krit SR T CT ST CR ST R R S T SR R R SR SR SR CT SR R SR CR R R CR SR R CT SR S CR S CR T T SR S
128 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76 R-77 R-78 R-79 R-80
6 5 3 4 7 3 5 3 5 7 5 3 2 5 4 1 3 5 5 7 5 5 1 5 5 6 2 6 1 3 2 1 5 5 3 4 2 1 4 7 5 4 4 4
6 5 2 4 7 2 5 4 6 6 5 3 1 2 3 1 3 6 5 7 5 4 3 5 5 6 3 6 1 3 2 1 5 5 2 2 2 1 3 7 4 4 4 5
6 4 4 5 7 3 5 3 6 4 4 1 1 4 4 1 4 6 7 3 5 5 3 5 5 6 2 3 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 4 7 4 3 4 6
5 6 5 4 7 3 5 4 6 7 6 1 1 1 4 1 2 5 7 5 4 5 2 5 5 6 2 3 1 1 2 1 2 1 1 4 1 1 5 7 5 3 4 6
6 6 4 2 7 2 7 3 4 7 6 1 1 1 2 1 2 5 7 1 4 2 7 5 5 2 1 6 1 1 2 1 3 1 1 3 1 1 5 1 6 4 4 6
6 7 3 1 7 3 6 3 4 1 5 1 1 1 3 1 1 4 7 1 5 3 5 5 5 2 1 5 1 1 2 1 3 1 2 3 1 1 4 7 5 3 4 2
5 4 6 1 7 3 7 3 4 1 4 1 1 1 5 1 1 4 6 1 5 2 7 5 5 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 3 1 6 3 4 4
6 3 3 3 7 3 5 3 5 1 4 1 1 1 3 1 2 3 4 1 5 4 1 5 5 2 1 2 1 1 1 1 4 1 1 3 1 1 4 1 4 2 4 3
46 40 30 24 56 22 45 26 40 34 39 12 9 16 28 8 18 38 48 26 38 30 29 40 40 32 13 33 8 14 14 8 28 17 12 26 11 8 32 38 39 26 32 36
T CT S CR ST CR T CR CT S CT SR SR R S SR R CT T CR CT S S CT CT S SR S SR R R SR S R SR CR SR SR S CT CT CR S CT
6 6 1 4 7 5 5 3 7 1 6 3 3 3 2 7 2 7 6 3 5 5 1 5 5 6 2 7 1 3 3 1 4 4 3 4 4 1 3 7 4 4 5 6
T T SR S ST CT CT CR ST SR T CR CR CR R ST R ST T CR CT CT SR CT CT T R ST SR CR CR SR S S CR S S SR CR ST S S CT T
129 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87 R-88 R-89 R-90 R-91 R-92 R-93 R-94 R-95 R-96 R-97 R-98 R-99 R-100 R-101 R-102 R-103 R-104 R-105 R-106 R-107 R-108 R-109 R-110 R-111 R-112 R-113 R-114 R-115 R-116 R-117 R-118 R-119 R-120 R-121 R-122 R-123 R-124
7 7 2 1 4 7 1 6 1 7 1 7 3 1 5 4 1 1 1 3 1 6 1 2 1 1 3 4 6 4 1 1 2 3 7 7 5 1 1 1 3 1 7 5
7 7 2 1 3 7 1 5 1 7 1 7 3 1 6 5 1 1 1 3 1 6 1 2 1 1 3 3 6 4 1 1 2 3 7 7 1 1 1 1 3 1 7 5
7 7 2 1 4 7 1 7 1 7 1 7 4 1 3 3 1 1 1 4 1 5 1 4 1 1 4 1 6 4 1 2 2 3 7 7 2 1 1 1 3 2 7 5
7 6 2 1 3 7 1 7 1 7 1 7 1 2 2 2 1 1 1 1 1 5 1 4 1 1 3 1 6 4 1 3 2 3 7 7 2 1 1 1 3 4 7 5
7 4 2 1 4 7 2 6 1 7 1 7 2 1 6 1 1 1 1 1 1 6 1 2 1 1 1 3 6 3 1 1 2 3 1 1 2 1 1 1 3 5 5 5
1 4 1 1 2 4 1 7 1 7 1 4 1 2 3 1 1 1 1 4 1 5 1 2 1 1 1 3 6 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 3 3 4 6
1 3 1 1 3 4 1 5 5 7 1 4 3 1 4 1 1 1 1 2 1 6 1 2 1 1 1 1 6 2 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 3 2 3 6
1 3 1 1 3 4 1 4 3 7 1 4 3 2 4 1 1 1 1 3 1 6 1 2 1 1 3 3 6 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 6
38 41 13 8 26 47 9 47 14 56 8 47 20 11 33 18 8 8 8 21 8 45 8 20 8 8 19 19 48 26 8 11 13 20 32 32 18 8 8 8 22 19 43 43
CT CT SR SR CR T SR T R ST SR T R SR S R SR SR SR CR SR T SR R SR SR R R T CR SR SR SR R S S R SR SR SR CR R T T
1 4 2 2 3 7 1 5 7 7 3 7 4 2 7 3 1 1 1 4 2 5 3 4 1 3 4 3 7 3 1 3 2 3 7 7 2 4 1 1 1 2 7 6
SR S R R CR ST SR CT ST ST CR ST S R ST CR SR SR SR S R CT CR S SR CR S CR ST CR SR CR R CR ST ST R S SR SR SR R ST T
130 R-125 R-126 R-127 R-128 R-129 R-130 R-131 R-132 R-133 R-134 R-135 R-136 R-137 R-138 R-139 R-140 R-141 R-142 R-143 R-144 R-145 R-146 R-147 R-148 R-149 R-150 R-151 R-152 R-153 R-154 R-155 R-156 R-157 R-158 R-159 R-160 R-161 R-162 R-163 R-164 R-165 R-166 R-167 R-168
4 7 6 2 1 6 3 2 1 2 2 3 7 4 5 5 7 5 2 7 5 6 3 3 5 1 1 2 2 3 5 2 6 7 7 5 4 7 5 6 3 4 5 6
4 7 6 5 1 6 3 4 1 2 2 3 7 3 6 5 6 4 2 4 4 6 2 3 6 1 1 3 4 4 6 4 6 7 7 5 4 7 5 6 3 4 5 6
3 5 7 5 1 4 1 4 1 2 2 3 6 1 5 5 4 5 2 4 7 6 3 1 7 1 1 2 2 3 4 7 7 7 7 5 4 7 5 6 3 4 5 6
3 1 7 5 1 1 2 4 1 3 1 3 6 1 2 3 6 2 1 4 1 3 1 1 1 1 1 2 2 2 3 7 7 1 7 5 4 7 5 6 3 4 5 6
3 1 4 5 1 1 2 3 1 2 1 3 5 1 2 3 6 3 2 4 1 3 1 1 1 1 1 2 2 2 6 7 6 1 7 5 4 7 5 5 3 4 5 6
3 1 5 4 1 1 3 2 1 2 1 3 1 1 2 3 5 3 2 4 1 2 1 1 4 1 1 2 2 3 5 5 6 1 2 5 4 7 5 5 3 4 5 6
3 1 5 5 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2 6 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 4 4 7 1 2 5 4 7 5 5 3 4 5 6
3 1 3 3 1 1 1 3 1 2 1 3 1 1 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 5 7 7 1 1 5 4 7 5 5 3 4 5 6
26 24 43 34 8 21 16 24 8 17 11 24 34 13 26 28 44 25 13 29 21 29 13 12 26 8 8 17 18 21 38 43 52 26 40 40 32 56 40 44 24 32 40 48
CR CR T S SR CR R CR SR R SR CR S SR CR S T CR SR S CR S SR SR CR SR SR R R CR CT T ST CR CT CT S ST CT T CR S CT T
4 7 6 3 1 3 1 2 1 6 2 3 5 1 5 5 7 3 2 1 5 4 2 1 4 1 1 1 2 2 7 7 6 7 3 5 4 7 5 5 3 4 5 6
S ST T CR SR CR SR R SR T R CR CT SR CT CT ST CR R SR CT S R SR S SR SR SR R R ST ST T ST CR CT S ST CT CT CR S CT T
131 4 4 4 4 4 4 4 4 R-169 3 3 3 3 3 3 3 3 R-170 5 5 5 5 5 5 5 5 R-171 3 3 3 3 3 3 3 3 R-172 5 5 2 2 2 2 2 2 R-173 3 3 3 3 3 3 3 3 R-174 5 5 5 5 5 5 5 5 R-175 6 6 6 6 6 6 6 6 R-176 5 5 5 5 5 5 5 5 R-177 7 7 7 7 7 7 7 7 R-178 5 5 5 5 5 5 5 5 R-179 4 4 4 4 4 4 4 4 R-180 5 5 5 5 5 5 5 5 R-181 4 4 4 4 4 4 4 4 R-182 3 3 3 3 3 3 3 3 R-183 4 4 4 4 4 3 3 3 R-184 6 6 6 6 6 6 6 6 R-185 5 5 5 5 5 5 5 5 R-186 4 4 4 4 4 4 4 4 R-187 7 7 7 7 7 7 7 7 R-188 6 6 6 6 6 6 6 6 R-189 7 7 7 7 7 7 7 7 R-190 4 4 4 4 4 4 4 4 R-191 4 4 4 4 4 4 4 4 R-192 6 6 6 6 6 5 5 5 R-193 7 7 7 7 7 7 7 7 R-194 5 6 5 5 6 5 5 3 R-195 6 6 6 6 6 5 5 6 R-196 5 5 5 5 5 5 5 5 R-197 4 4 4 4 4 4 4 4 R-198 4 4 4 4 4 4 4 4 R-199 5 5 5 5 5 5 5 5 R-200 Jumlah 780 782 755 689 648 601 582 544 Rata3,9 3,9 3,8 3,4 3,2 3 2,9 2,7 Rata Nilai Max Nilai Min
32 24 40 24 22 24 40 48 40 56 40 32 40 32 24 29 48 40 32 56 48 56 32 32 45 56 40 46 40 32 32 40 5381 26,9 56 8
S CR CT CR CR CR CT T CT ST CT S CT S CR S T CT S ST T ST S S T ST CT T CT S S CT
4 3 5 3 2 3 5 6 5 7 5 4 5 4 3 3 6 5 4 7 6 7 5 3 5 7 3 5 5 4 4 5 757 3,8 7 1
S CR CT CR R CR CT T CT ST CT S CT S CR CR T CT S ST T ST CT CR CT ST CR CT CT S S CT
132
Kode Res
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25
Y10
Y11
I-3 Y12
1 5 3 7 3 7 1 1 4 6 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 3 1 2 2 1
1 5 4 7 3 7 1 1 4 6 1 1 1 1 1 1 5 1 2 1 3 1 2 2 1
1 5 3 7 3 7 1 1 4 6 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 2 1 1 2 1
IMPLEMENTASI SAK ETAP Total I-4 Krit Y13 Y14 Skor Y15
1 5 4 7 3 7 1 1 4 6 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 2 1 1 2 1
1 4 5 7 3 7 1 1 4 6 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 2 1 1 3 1
5 24 19 35 15 35 5 5 20 30 5 5 5 8 5 5 21 5 7 5 12 5 7 11 5
SR CT S ST CR ST SR SR S T SR SR SR R SR SR S SR SR SR R SR SR R SR
1 3 4 7 3 7 3 2 4 6 1 2 2 1 1 1 3 2 2 1 2 1 2 2 1
Krit
I-5 Y16
Krit
SR CR S ST CR ST CR R S T SR R R SR SR SR CR R R SR R SR R R SR
1 4 4 7 3 7 3 1 4 6 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 3 1
SR S S ST CR ST CR SR S T SR SR SR SR SR SR CR R R SR SR SR SR CR SR
Y
Krit
16 70 57 112 44 112 25 23 64 96 16 21 34 27 16 22 49 23 23 22 42 23 38 36 18
SR S CR ST CR ST SR SR S T SR SR R SR SR SR CR SR SR SR R SR R R SR
133
R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52
1 4 1 1 1 4 2 5 4 1 1 5 4 3 1 7 3 5 2 4 7 4 1 1 1 3 1
1 5 1 4 1 4 3 7 4 1 1 1 6 1 4 7 6 4 3 6 7 6 1 3 6 5 4
1 5 1 1 1 4 2 7 5 1 1 1 3 4 2 7 4 5 3 4 7 3 1 3 6 5 4
2 6 2 1 1 4 4 1 5 1 1 1 3 5 1 7 5 5 1 5 7 2 1 1 1 1 3
1 5 2 1 1 4 3 6 4 1 1 1 1 6 1 7 6 5 2 4 7 1 1 1 1 1 5
6 25 7 8 5 20 14 26 22 5 5 9 17 19 9 35 24 24 11 23 35 16 5 9 15 15 17
SR CT SR R SR S CR CT S SR SR R CR S R ST CT CT R CT ST CR SR R CR CR CR
2 5 2 2 3 4 4 3 5 1 1 1 4 6 1 7 5 3 1 4 4 3 1 2 5 3 5
R CT R R CR S S CR CT SR SR SR S T SR ST CT CR SR S S CR SR R CT CR CT
1 4 1 1 1 4 3 1 4 1 1 1 1 3 1 7 3 3 1 5 1 2 3 3 6 2 4
SR S SR SR SR S CR SR S SR SR SR SR CR SR ST CR CR SR CT SR R CR CR T R S
23 72 33 29 24 64 43 72 77 21 28 63 68 59 39 112 59 80 42 79 75 66 24 26 45 50 41
SR CT R SR SR S R CT CT SR SR S S S R ST S CT R CT CT S SR SR CR CR R
134
R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76 R-77 R-78 R-79
2 5 6 1 5 4 4 5 5 5 1 7 1 1 3 1 4 4 3 3 2 1 4 4 3 3 5
7 6 7 3 6 3 7 5 5 6 2 7 1 3 1 1 2 2 3 4 1 1 5 5 4 4 5
7 6 7 1 5 6 3 5 5 6 1 7 1 1 2 1 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 5
2 5 7 1 5 3 4 5 5 5 1 6 1 1 2 1 2 5 3 4 1 1 4 1 4 3 5
1 6 7 2 5 5 1 5 5 5 1 6 1 1 2 1 3 5 1 3 3 1 6 2 4 3 5
19 28 34 8 26 21 19 25 25 27 6 33 5 7 10 5 14 19 11 17 8 5 22 15 18 16 25
S T ST R CT S S CT CT CT SR ST SR SR R SR CR S R CR R SR S CR S CR CT
1 1 3 1 4 5 2 5 5 6 2 6 1 3 3 1 2 3 2 4 3 1 5 5 3 4 5
SR SR CR SR S CT R CT CT T R T SR CR CR SR R CR R S CR SR CT CT CR S CT
3 6 7 1 5 5 2 5 5 5 1 4 1 1 2 1 4 3 2 4 1 2 5 3 4 2 5
CR T ST SR CT CT R CT CT CT SR S SR SR R SR S CR R S SR R CT CR S R CT
43 80 98 39 78 66 53 80 80 76 24 83 16 28 32 16 52 46 30 55 27 17 67 68 68 52 72
R CT T R CT S CR CT CT CT SR CT SR SR R SR CR CR R CR SR SR S S S CR CT
135
R-80 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87 R-88 R-89 R-90 R-91 R-92 R-93 R-94 R-95 R-96 R-97 R-98 R-99 R-100 R-101 R-102 R-103 R-104 R-105 R-106
6 7 4 2 1 2 7 1 7 4 7 3 7 3 2 7 2 2 1 1 3 1 6 1 2 1 2
6 7 7 2 1 3 7 1 4 4 6 3 7 4 2 4 5 5 1 1 4 3 6 1 2 1 1
4 1 7 1 1 2 7 1 4 5 6 3 7 3 2 1 2 4 1 1 3 2 5 1 2 1 1
5 7 7 1 1 2 7 1 5 3 6 1 7 2 2 1 5 1 1 1 3 1 6 1 2 1 1
4 1 4 1 1 2 7 1 4 5 6 1 7 2 2 4 4 1 1 1 2 2 6 1 2 1 1
25 23 29 7 5 11 35 5 24 21 31 11 35 14 10 17 18 13 5 5 15 9 29 5 10 5 6
CT CT T SR SR R ST SR CT S T R ST CR R CR S CR SR SR CR R T SR R SR SR
4 1 7 2 3 3 5 1 4 4 6 1 5 2 3 1 2 1 1 1 3 1 6 4 2 1 1
S SR ST R CR CR CT SR S S T SR CT R CR SR R SR SR SR CR SR T S R SR SR
6 1 7 1 2 1 1 1 2 4 6 1 1 1 1 6 2 1 1 1 1 1 6 1 2 1 1
T SR ST SR R SR SR SR R S T SR SR SR SR T R SR SR SR SR SR T SR R SR SR
77 64 88 25 20 44 95 17 82 50 106 24 95 41 27 64 43 24 16 16 44 21 91 21 38 16 19
CT S T SR SR CR T SR CT CR ST SR T R SR S R SR SR SR CR SR T SR R SR SR
136
R-107 R-108 R-109 R-110 R-111 R-112 R-113 R-114 R-115 R-116 R-117 R-118 R-119 R-120 R-121 R-122 R-123 R-124 R-125 R-126 R-127 R-128 R-129 R-130 R-131 R-132 R-133
1 6 7 2 1 1 2 2 5 5 2 2 1 1 1 1 6 6 4 7 5 3 1 2 3 3 1
3 7 7 2 1 2 2 2 5 5 2 1 1 1 1 2 7 7 4 1 6 2 1 3 3 3 1
3 5 7 2 1 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 5 7 4 1 3 3 1 1 1 3 1
2 3 7 3 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 6 6 4 7 4 2 1 1 1 2 1
2 6 7 2 1 1 1 1 5 5 1 3 1 1 1 3 5 6 4 1 5 3 1 2 1 3 1
11 27 35 11 5 9 7 9 17 17 9 10 5 5 5 8 29 32 20 17 23 13 5 9 9 14 5
R CT ST R SR R SR R CR CR R R SR SR SR R T T S CR CT CR SR R R CR SR
1 5 7 2 1 1 2 2 5 5 1 3 1 1 1 4 7 6 4 7 3 3 1 2 1 2 1
SR CT ST R SR SR R R CT CT SR CR SR SR SR S ST T S ST CR CR SR R SR R SR
2 5 1 2 1 3 1 1 7 7 2 3 1 1 1 1 4 5 2 1 5 3 1 3 3 2 1
R CT SR R SR CR SR SR ST ST R CR SR SR SR SR S CT R SR CT CR SR CR CR R SR
37 59 98 44 16 27 25 35 68 68 32 28 16 16 30 34 90 92 56 56 80 56 16 38 30 44 16
R S T CR SR SR SR R S S R SR SR SR R R T T CR CR CT CR SR R R CR SR
137
R-134 R-135 R-136 R-137 R-138 R-139 R-140 R-141 R-142 R-143 R-144 R-145 R-146 R-147 R-148 R-149 R-150 R-151 R-152 R-153 R-154 R-155 R-156 R-157 R-158 R-159 R-160
2 1 3 5 1 6 5 4 3 1 1 4 5 1 1 1 1 1 1 2 2 6 5 6 1 2 5
4 1 3 7 1 2 5 7 5 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 5 5 6 1 3 5
2 1 3 7 1 5 5 5 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 4 5 6 1 5 5
2 1 3 5 1 2 5 5 2 2 1 5 1 1 3 1 1 1 1 2 4 3 4 6 1 3 5
4 1 3 5 1 5 1 6 2 2 1 1 2 1 3 1 1 1 1 2 3 3 1 5 1 1 5
14 5 15 29 5 20 21 27 14 10 5 14 11 5 9 5 5 5 5 10 14 21 20 29 5 14 25
CR SR CR T SR S S CT CR R SR CR R SR R SR SR SR SR R CR S S T SR CR CT
4 2 3 5 1 2 1 5 4 2 1 5 2 1 3 7 1 1 1 2 2 2 7 6 1 7 5
S R CR CT SR R SR CT S R SR CT R SR CR ST SR SR SR R R R ST T SR ST CT
2 1 3 5 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 5 3 6 1 4 3
R SR CR CT SR SR SR CR R SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR R R CT CR T SR S CR
43 21 48 78 21 54 56 86 48 28 37 46 47 22 26 43 16 16 25 34 41 73 80 99 40 68 78
R SR CR CT SR CR CR T CR SR R CR CR SR SR R SR SR SR R R CT CT T R S CT
138
R-161 R-162 R-163 R-164 R-165 R-166 R-167 R-168 R-169 R-170 R-171 R-172 R-173 R-174 R-175 R-176 R-177 R-178 R-179 R-180 R-181 R-182 R-183 R-184 R-185 R-186 R-187
4 7 5 5 3 4 5 6 4 3 5 3 2 3 5 6 5 7 5 4 5 4 3 3 6 5 4
4 7 5 5 3 4 5 6 4 3 5 3 2 3 5 6 5 7 5 4 5 4 3 3 6 5 4
4 7 5 5 3 4 5 6 4 3 5 3 2 3 5 6 5 7 5 4 5 4 3 3 6 5 4
4 7 5 5 3 4 5 6 4 3 5 3 2 3 5 6 5 7 5 4 5 4 3 3 6 5 4
4 7 5 5 3 4 5 6 4 3 5 3 2 3 5 6 5 7 5 4 5 4 3 3 6 5 4
20 35 25 25 15 20 25 30 20 15 25 15 10 15 25 30 25 35 25 20 25 20 15 15 30 25 20
S ST CT CT CR S CT T S CR CT CR R CR CT T CT ST CT S CT S CR CR T CT S
4 7 5 5 3 4 5 6 4 3 5 3 2 3 5 6 5 7 5 4 5 4 3 3 6 5 4
S ST CT CT CR S CT T S CR CT CR R CR CT T CT ST CT S CT S CR CR T CT S
2 5 5 5 1 1 5 5 4 1 5 3 2 1 3 5 4 7 3 2 5 4 1 3 6 5 4
R CT CT CT SR SR CT CT S SR CT CR R SR CR CT S ST CR R CT S SR CR T CT S
62 110 80 84 46 61 80 95 64 46 80 48 38 46 78 95 79 112 78 62 80 64 46 53 96 80 64
S ST CT CT CR S CT T S CR CT CR R CR CT T CT ST CT S CT S CR CR T CT S
139
R-188 R-189 R-190 R-191 R-192 R-193 R-194 R-195 R-196 R-197 R-198 R-199 R-200
7 6 7 5 3 5 7 4 5 5 4 4 5
7 6 7 5 3 5 7 4 6 5 4 4 5
7 6 7 5 3 5 7 3 5 5 4 4 5
7 6 7 5 3 4 7 4 6 5 4 4 5
7 6 7 5 3 6 7 2 5 5 4 4 5
35 30 35 25 15 25 35 17 27 25 20 20 25
Jumlah RataRata Nilai Max Nilai Min
667
719
645
630
627
3288
662
562
10650
3,3
3,6
3,2
3,2
3,1
16,4
3,3
2,8
53,25
35
7
7
112
5
1
1
16
Keterangan: SR = Sangat Rendah R = Rendah S = Sedang T = Tinggi ST = Sangat Tinggi
ST T ST CT CR CT ST CR CT CT S S CT
7 6 7 5 3 6 7 4 4 5 4 4 5
ST T ST CT CR T ST S S CT S S CT
6 6 4 4 3 5 7 4 6 5 4 4 5
T T S S CR CT ST S T CT S S CT
111 96 109 71 56 86 112 68 88 80 64 64 80
ST T ST S CR T ST S T CT S S CT
140
VARIABEL SOSIALISASI SAK ETAP (X1), TINGKAT PENDIDIKAN PEMILIK (X2), SKALA USAHA (X3), DAN UMUR USAHA (X4) SOSIALISASI SAK ETAP Kode Res
I-1
Krit
X11
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18
3 2 1 1 3 4 3 3 1 5 1 2 2 3 3 1 3 1
I-2
Krit
X12
KK J TP TP KK S KK KK TP SS TP J J KK KK TP KK TP
3 2 1 1 3 4 4 2 1 1 3 2 1 3 2 1 2 1
I-3
Krit
X13
KK J TP TP KK S S J TP TP KK J TP KK J TP J TP
5 2 1 3 3 4 3 2 1 5 4 3 1 3 2 3 4 1
I-4
Krit
X14
SS J TP KK KK S KK J TP SS S KK TP KK J KK S TP
1 2 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
I-5
PEND Krit
X15
TP J TP TP KK TP KK TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP
1 3 1 1 3 1 3 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1
I-6
SKALA
UMR
Krit
X1
Krit
X2
X3
Kriteria
X4
TP J TP TP KK KK J J TP SS TP TP TP KK TP TP TP TP
14 13 6 8 18 17 18 11 6 19 11 10 7 16 10 8 12 6
J J TP TP KK KK KK J TP KK J TP TP KK TP TP J TP
5 4 5 3 4 4 3 4 3 5 3 3 3 4 3 3 5 5
1 4 3 16 2 2 7 1 1 2 3 1 4 2 1 1 5 7
Mikro Mikro Mikro Kecil Mikro Mikro Kecil Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Kecil Kecil
17 5 2 6 5 6 5 10 3 2 7 4 1 8 7 4 3 9
X16
TP KK TP TP KK TP KK TP TP J TP TP TP KK TP TP TP TP
1 2 1 1 3 3 2 2 1 5 1 1 1 3 1 1 1 1
141
R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41
2 1 4 3 2 2 4 3 5 1 4 1 3 3 3 1 3 2 1 4 1 1 2
J TP S KK J J S KK SS TP S TP KK KK KK TP KK J TP S TP TP J
2 1 4 3 5 4 4 1 4 1 4 1 3 2 1 1 3 2 1 1 1 1 5
J TP S KK SS S S TP S TP S TP KK J TP TP KK J TP TP TP TP SS
1 1 5 1 5 4 4 4 4 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 3 4
TP TP SS TP SS S S S S TP TP TP KK TP TP TP TP KK TP TP TP KK S
1 1 3 1 1 4 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4
TP TP KK TP TP S TP TP J TP TP TP KK TP TP TP TP TP TP TP TP TP S
1 1 3 3 2 4 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4
TP TP KK KK J S TP TP J TP TP TP KK TP TP TP TP TP TP TP TP TP S
1 1 2 1 1 2 4 1 2 1 1 1 3 2 5 1 1 1 1 3 1 1 1
TP TP J TP TP J S TP J TP TP TP KK J SS TP TP TP TP KK TP TP TP
8 6 21 12 16 20 18 11 19 6 12 6 18 10 12 6 10 10 6 11 6 8 20
TP TP S J KK KK KK J KK TP J TP KK TP J TP TP TP TP J TP TP KK
3 5 2 3 5 3 5 4 4 5 5 3 4 2 3 4 1 3 3 2 1 3 5
1 1 4 1 1 2 1 2 2 2 1 3 3 3 2 5 2 2 5 5 5 3 2
Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Kecil Mikro Mikro Kecil Kecil Kecil Mikro Mikro
4 4 6 5 5 7 4 2 5 6 7 2 6 2 3 2 2 7 2 2 2 14 2
142
R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64
3 2 2 3 5 4 2 3 3 3 2 3 2 4 2 5 1 2 1 4 4 3 4
KK J J KK SS S J KK KK KK J KK J S J SS TP J TP S S KK S
2 1 3 1 3 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 4 3 2 1 4 3 3 1
J TP KK TP KK TP J KK TP J J J J KK J S KK J TP S KK KK TP
2 1 2 1 4 2 1 3 2 1 3 1 1 3 2 4 2 3 1 4 3 4 3
J TP J TP S J TP KK J TP KK TP TP KK J S J KK TP S KK S KK
1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 1 1 3 1 1 1
TP TP J TP TP TP TP TP TP TP TP TP J TP J KK TP TP TP KK TP TP TP
1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 1 2 2 2 2 3 1 1 1 3 1 1 1
TP TP J TP TP TP TP TP S TP TP J J J J KK TP TP TP KK TP TP TP
2 2 1 3 1 1 1 3 1 3 3 2 2 1 2 4 3 2 1 4 2 1 2
J J TP KK TP TP TP KK TP KK KK J J TP J S KK J TP S J TP J
11 8 12 10 15 10 8 14 12 11 12 11 11 14 12 23 11 11 6 22 14 13 12
J TP J TP J TP TP J J J J J J J J S J J TP S J J J
2 2 3 5 2 3 2 5 5 5 1 1 5 3 1 3 4 1 4 4 4 2 3
4 10 1 2 2 4 6 8 2 2 5 1 2 3 4 2 3 4 2 1 10 3 5
Mikro Kecil Mikro Mikro Mikro Mikro Kecil Kecil Mikro Mikro Kecil Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Kecil Mikro Kecil
1 5 4 2 2 2 3 6 5 4 2 7 4 1 1 4 2 8 7 3 2 7 1
143
R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76 R-77 R-78 R-79 R-80 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87
1 4 3 1 3 2 2 2 1 1 3 5 5 2 1 2 1 1 1 2 2 3 3
TP S KK TP KK J J J TP TP KK SS SS J TP J TP TP TP J J KK KK
2 3 3 1 4 2 5 2 1 2 1 5 1 2 1 2 1 2 1 1 3 1 3
J KK KK TP S J SS J TP J TP SS TP J TP J TP J TP TP KK TP KK
1 4 3 1 4 2 5 3 3 3 3 5 3 2 3 2 1 4 1 2 4 3 3
TP S KK TP S J SS KK KK KK KK SS KK J KK J TP S TP J S KK KK
1 1 3 1 1 2 1 2 1 1 3 5 4 1 1 2 1 1 1 1 2 1 3
TP TP KK TP TP J TP J TP TP KK SS S TP TP J TP TP TP TP J TP KK
1 1 3 1 1 2 2 2 2 1 2 5 3 1 1 2 1 1 1 2 2 1 3
TP TP KK TP TP J J J J TP J SS KK TP TP J TP TP TP J J TP KK
1 2 3 1 1 2 4 3 1 1 3 5 3 1 2 2 1 3 1 1 3 3 3
TP J KK TP TP J S KK TP TP KK SS KK TP J J TP KK TP TP KK KK KK
7 15 18 6 14 12 19 14 9 9 15 30 19 9 9 12 6 12 6 9 16 12 18
TP J KK TP J J KK J TP TP J SR KK TP TP J TP J TP TP KK J KK
5 3 2 1 3 4 2 2 5 2 2 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3 2 2
8 4 1 3 10 3 2 10 3 8 5 3 4 3 2 3 1 3 4 1 5 10 1
Kecil Mikro Mikro Mikro Kecil Mikro Mikro Kecil Mikro Kecil Kecil Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Kecil Kecil Mikro
7 7 1 2 4 3 6 15 2 15 4 6 3 3 3 5 1 2 7 1 16 4 1
144
R-88 R-89 R-90 R-91 R-92 R-93 R-94 R-95 R-96 R-97 R-98 R-99 R-100 R-101 R-102 R-103 R-104 R-105 R-106 R-107 R-108 R-109 R-110 R-111
2 3 1 1 3 2 3 5 3 2 1 1 3 4 5 2 3 1 2 1 2 2 2 1
J KK TP TP KK J KK SS KK J TP TP KK S SS J KK TP J TP J J J TP
3 2 1 1 1 1 2 3 1 3 1 1 2 1 3 1 3 3 2 1 2 2 1 3
KK J TP TP TP TP J KK TP KK TP TP J TP KK TP KK KK J TP J J TP KK
3 5 1 1 3 3 3 4 3 3 1 3 2 1 3 4 3 3 2 4 3 2 2 2
KK SS TP TP KK KK KK S KK KK TP KK J TP KK S KK KK J S KK J J J
1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1
TP KK TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP J TP TP TP J TP TP TP TP J TP TP
1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1
TP TP TP TP TP TP TP J J TP TP TP J TP TP J J TP TP TP TP J TP TP
2 4 1 1 3 1 1 4 2 2 1 2 3 2 4 3 2 1 2 1 2 2 1 1
J S TP TP KK TP TP S J J TP J KK J S KK J TP J TP J J TP TP
12 18 6 6 12 9 11 19 12 12 6 9 14 10 17 13 15 10 10 9 11 12 8 9
J KK TP TP J TP J KK J J TP TP J TP KK J J TP TP TP J J TP TP
2 3 5 2 4 2 3 5 3 2 2 2 5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2
20 13 5 6 10 22 2 6 10 1 1 2 1 1 5 6 7 5 4 4 2 3 6 4
Menengah Kecil Kecil Kecil Kecil Menengah Mikro Kecil Kecil Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Kecil Kecil Kecil Kecil Mikro Mikro Mikro Mikro Kecil Mikro
3 4 1 7 4 3 2 6 3 3 2 3 3 4 1 3 6 18 2 5 6 3 3 2
145
R-112 R-113 R-114 R-115 R-116 R-117 R-118 R-119 R-120 R-121 R-122 R-123 R-124 R-125 R-126 R-127 R-128 R-129 R-130 R-131 R-132 R-133 R-134 R-135
5 3 3 3 3 1 2 4 3 5 4 1 3 3 1 3 3 1 1 1 2 1 3 2
SS KK KK KK KK TP J S KK SS S TP KK KK TP KK KK TP TP TP J TP KK J
4 1 1 2 2 1 2 4 1 1 3 1 1 3 1 1 2 1 2 2 2 1 2 3
S TP TP J J TP J S TP TP KK TP TP KK TP TP J TP J J J TP J KK
4 3 3 4 4 1 4 3 2 1 5 1 3 3 1 1 3 1 3 4 3 1 3 4
S KK KK S S TP S KK J TP SS TP KK KK TP TP KK TP KK S KK TP KK S
4 1 1 1 1 1 2 2 2 1 4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
S TP TP TP TP TP J J J TP S TP TP KK TP TP TP TP TP TP TP TP J TP
3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3
KK TP TP TP TP TP TP J TP TP KK TP J KK TP TP TP TP TP TP TP TP TP KK
3 4 1 2 2 1 4 2 2 1 3 1 3 3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1
KK S TP J J TP S J J TP KK TP KK KK TP TP TP TP J TP TP TP J TP
23 13 10 13 13 6 15 17 11 10 22 6 13 18 6 8 11 6 10 10 10 6 13 14
S J TP J J TP J KK J TP S TP J KK TP TP J TP TP TP TP TP J J
3 2 3 5 3 5 3 2 2 3 2 3 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 1 4 7 7 2 2 2 6 11 14 19 20 5 4 4 4 4 8 4 1 2 1 2
Kecil Mikro Mikro Kecil Kecil Mikro Mikro Mikro Kecil Kecil Kecil Kecil Menengah Kecil Mikro Mikro Mikro Mikro Kecil Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro
7 3 4 6 6 2 2 6 7 3 4 26 4 3 2 2 11 2 7 3 7 7 6 6
146
R-136 R-137 R-138 R-139 R-140 R-141 R-142 R-143 R-144 R-145 R-146 R-147 R-148 R-149 R-150 R-151 R-152 R-153 R-154 R-155 R-156 R-157 R-158 R-159
3 5 3 3 1 5 1 1 3 1 4 3 1 3 1 1 4 1 3 4 4 3 1 1
KK SS KK KK TP SS TP TP KK TP S KK TP KK TP TP S TP KK S S KK TP TP
3 3 2 4 1 4 1 1 1 1 3 1 2 3 1 1 3 3 2 4 2 2 1 1
KK KK J S TP S TP TP TP TP KK TP J KK TP TP KK KK J S J J TP TP
3 3 3 4 3 4 1 1 1 1 4 1 2 3 1 4 4 2 2 4 4 4 3 1
KK KK KK S KK S TP TP TP TP S TP J KK TP S S J J S S S KK TP
2 3 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 4 2 4 3 1
J KK TP TP TP KK TP TP TP TP KK TP TP TP TP TP KK TP TP S J S KK TP
3 3 1 4 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 3 3 4 1 1
KK KK TP S TP KK TP TP TP TP J TP TP TP TP TP J TP TP KK KK S TP TP
3 3 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 4 3 1
KK KK TP TP TP J TP TP TP TP J TP TP TP TP TP KK TP TP KK KK S KK TP
17 20 11 17 8 21 6 6 8 6 18 8 8 12 6 9 19 9 10 22 18 21 12 6
KK KK J KK TP S TP TP TP TP KK TP TP J TP TP KK TP TP S KK S J TP
5 4 3 5 5 3 3 3 3 3 5 4 3 3 5 3 4 3 5 5 3 3 5 5
2 6 2 13 3 2 1 1 1 1 4 1 1 5 1 2 1 1 2 3 3 2 8 7
Mikro Kecil Mikro Kecil Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Kecil Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Kecil Kecil
4 1 6 4 7 3 19 17 4 6 2 2 2 2 2 4 3 3 5 4 3 2 5 2
147
R-160 R-161 R-162 R-163 R-164 R-165 R-166 R-167 R-168 R-169 R-170 R-171 R-172 R-173 R-174 R-175 R-176 R-177 R-178 R-179 R-180 R-181 R-182 R-183
3 3 3 1 1 1 2 3 3 3 1 2 2 1 1 2 3 2 3 3 3 4 4 3
KK KK KK TP TP TP J KK KK KK TP J J TP TP J KK J KK KK KK S S KK
2 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 3 3 2 3 3
J TP KK TP TP TP TP TP J TP TP J TP TP TP J TP J KK KK KK J KK KK
1 2 3 2 3 1 1 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3
TP J KK J KK TP TP J KK J J J J TP KK J J KK KK KK KK J KK KK
1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 3 3
TP TP J TP TP TP TP TP TP TP TP J TP TP TP TP TP TP KK TP TP J KK KK
1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 3
TP TP J TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP KK TP TP J TP KK
1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 2 2 3
TP TP J TP TP TP TP TP TP J TP TP TP TP TP TP TP TP KK J KK J J KK
9 9 15 7 8 6 7 9 11 10 7 10 8 6 8 9 9 10 18 13 14 14 16 18
TP TP J TP TP TP TP TP J TP TP TP TP TP TP TP TP TP KK J J J KK KK
3 3 5 3 2 2 2 3 3 3 2 3 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 6
8 8 52 26 9 6 12 15 5 10 9 16 9 6 4 8 13 7 45 3 5 4 4 5
Kecil Kecil Menengah Menengah Kecil Kecil Kecil Kecil Kecil Kecil Kecil Kecil Kecil Kecil Mikro Kecil Kecil Kecil Menengah Mikro Kecil Mikro Mikro Kecil
17 33 19 22 18 29 37 16 15 22 11 17 3 2 2 3 2 2 17 5 7 2 2 2
148
J S KK KK S SS KK J KK KK S S KK KK KK KK S
J S KK KK S J KK J KK J KK S KK J KK J KK
J S KK KK S J KK J S KK KK S KK TP KK S KK
J J TP S TP J J J KK KK S TP KK J TP TP TP
J J TP TP TP TP J TP TP KK S TP KK TP TP TP TP
R-184 R-185 R-186 R-187 R-188 R-189 R-190 R-191 R-192 R-193 R-194 R-195 R-196 R-197 R-198 R-199 R-200
2 4 3 3 4 5 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4
Jumlah RataRata Nilai Max
505
420
517
302
303
362
2.53
2.1
2.59
1.51
1.52
5
5
5
5
Nilai Min
1
1
1
1
2 4 3 3 4 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3
2 4 3 3 4 2 3 2 4 3 3 4 3 1 3 4 3
2 2 1 4 1 2 2 2 3 3 4 1 3 2 1 1 1
2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 4 1 3 1 1 1 1
2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 4 1 3 1 1 2 2
J J TP TP TP TP J TP TP J S TP KK TP TP J J
12 18 12 15 15 13 15 10 15 16 22 15 18 10 12 13 14
J KK J J J J J TP J KK S J KK TP J J J
Kecil Mikro Mikro Kecil Mikro Kecil Kecil Mikro Kecil Menengah Menengah Menengah Menengah Menengah Menengah Menengah Menengah
5 5 3 5 2 5 5 5 5 3 2 5 5 5 5 5 5
6 3 4 7 4 10 5 4 5 74 31 72 50 70 74 37 35
3 5 4 4 4 4 4 4 4 8 6 6 11 8 10 10 13
2409
689
1443
1164
1.81
12
3.445
7.215
5.82
5
5
30
6
74
37
1
1
6
1
1
1
149
Keterangan: PEND = Tingkat Pendidikan Pemilik UMR = Umur Usaha TP
= Tidak Pernah
J
= Jarang
KK
= Kadang-Kadang
S
= Sering
SS
= Sangat Sering
150
VARIABEL BUDAYA ORGANISASI (X5)
I-1
Kode Res
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19
Total
X51
X52
Skor
5 3 3 5 5 3 5 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3 3 3
3 3 4 5 5 3 4 4 4 5 2 4 2 4 5 2 5 4 3
8 6 7 10 10 6 9 8 9 10 6 8 7 8 8 6 8 7 6
Krit
B CB CB SB SB CB B B B SB CB B CB B B CB B CB CB
X53
X54
4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 2 5 3 4
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 5 2 5 3 4
BUDAYA ORGANISASI I-2 Total Krit X55 X56 X57 Skor
3 4 4 4 5 5 4 3 5 5 3 4 3 4 1 2 5 4 4
3 4 4 5 3 5 3 3 5 5 3 4 4 3 1 3 5 2 3
4 4 5 5 3 5 4 4 5 5 3 4 5 4 3 2 5 2 4
19 20 22 24 21 25 21 19 25 25 19 20 18 19 13 11 25 14 19
B B B SB B SB B B SB SB B B B B CB KB SB CB B
I-3
Total
X58
X59
X510
X511
Skor
3 4 3 5 3 5 3 4 5 5 4 4 5 3 1 2 4 4 4
4 3 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 5 4 2 2 5 2 4
3 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 2 3 4 5 2 4
4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 2 5 3 5 2 3
14 14 16 20 18 20 15 16 20 20 16 15 20 11 11 11 19 10 15
Krit
B B B SB SB SB B B SB SB B B SB CB CB CB SB CB B
151
R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42
5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 4
3 4 4 5 4 3 4 4 5 2 3
4 4 4 5 2 3 5 4 3 5 5 4
4 3 4 3 5 5 4 4 4 3 5 3
8 8 8 10 9 7 9 8 10 5 7 8 7 8 8 7 8 9 8 7 8 10 7
B B B SB B CB B B SB KB CB B CB B B CB B B B CB B SB CB
4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4
4 3 3 3 4 4 4 5 5 2 3
4 3 3 3 4 4 3 4 5 2 3
4 3 3 5 5 4 5 4 5 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 5 5
4 3 2 4 5 4 3 4 4 5 3 5
4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4
4 3 5 4 5 4 3 4 3 4 3 5
20 17 17 21 21 20 21 22 25 16 18 20 18 18 20 22 20 16 21 19 23 21 24
B CB CB B B B B B SB CB B B B B B B B CB B B SB B SB
4 3 3 5 4 4 4 4 5 3 3
4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4
4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 2 3 3 3 3 2 4 5 5
4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 5
4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 5
4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 5 5
16 15 16 20 16 16 17 16 20 15 15 16 15 17 11 15 13 13 15 12 16 16 20
B B B SB B B B B SB B B B B B CB B CB CB B CB B B SB
152
R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65
4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4
4 2 4 5 4 2 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4
8 6 8 10 8 6 10 9 10 10 8 10 9 10 9 9 8 10 10 8 8 10 8
B CB B SB B CB SB B SB SB B SB B SB B B B SB SB B B SB B
4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4
4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 4 4 5 4
4 4 4 5 4 3 3 3 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 2 5 3
5 3 4 5 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 5 3 4 3 5 5 2 4 3
3 3 3 5 4 4 2 4 4 5 3 4 4 5 5 3 4 4 5 4 3 4 3
20 20 19 25 21 18 17 19 19 23 19 22 23 22 24 16 22 22 25 21 15 23 17
B B B SB B B CB B B SB B B SB B SB CB B B SB B CB SB CB
5 2 2 5 4 3 2 2 4 5 3 5 4 5 4 3 3 4 5 4 2 3 2
5 2 4 5 4 3 2 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 3 4 2 5 4
4 2 3 3 4 4 1 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 4
4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 3
18 8 13 16 16 14 7 14 16 17 18 19 17 19 18 15 17 19 17 17 10 17 13
SB KB CB B B B KB B B B SB SB B SB SB B B SB B B CB B CB
153
R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76 R-77 R-78 R-79 R-80 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87 R-88
4 3 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 1 4 4 4 3 4
3 4 4 4 5 5 4 4 5 3 5 5 3 4 5 4 5 2 4 5 4 2 4
7 7 8 9 9 10 8 8 10 8 10 10 7 8 9 9 9 3 8 9 8 5 8
CB CB B B B SB B B SB B SB SB CB B B B B TB B B B KB B
4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5
5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 1 4 5 4 3 5
3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 3 4 2 3 5 4 4 4
3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 5 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
4 3 3 5 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4
19 19 17 23 17 19 22 20 19 20 25 18 20 18 20 17 18 12 19 23 19 17 22
B B CB SB CB B B B B B SB B B B B CB B KB B SB B CB B
4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 3
3 5 3 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 4 2 3 5 3 3 3
4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4
15 18 12 15 15 17 15 16 15 17 15 12 13 10 16 12 15 10 14 17 13 13 13
B SB CB B B B B B B B B CB CB CB B CB B CB B B CB CB CB
154
R-89 R-90 R-91 R-92 R-93 R-94 R-95 R-96 R-97 R-98 R-99 R-100 R-101 R-102 R-103 R-104 R-105 R-106 R-107 R-108 R-109 R-110 R-111 R-112
3 2 4 4 4 5 5 4 5 4 4 2 4 5 5 4 4 4 5 3 5 5 4 5
3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4
6 5 8 8 8 10 9 8 10 8 8 6 8 9 9 7 8 9 10 7 10 10 8 9
CB KB B B B SB B B SB B B CB B B B CB B B SB CB SB SB B B
5 2 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5
5 3 2 4 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4
4 2 3 4 1 3 3 4 5 2 4 1 3 5 4 3 2 3 3 2 5 4 3 4
5 4 3 3 2 4 4 5 5 2 2 1 3 4 4 5 2 3 4 2 4 4 3 4
3 2 2 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3
22 13 14 19 15 18 19 21 25 16 20 15 19 23 20 19 16 18 20 18 21 20 18 20
B CB CB B CB B B B SB CB B CB B SB B B CB B B B B B B B
4 2 2 3 1 3 4 5 5 2 3 1 3 4 3 4 2 5 3 3 5 3 3 4
4 3 2 3 4 4 5 3 5 4 2 2 3 5 4 4 2 5 4 5 5 3 4 3
5 3 2 3 4 3 5 4 5 4 3 3 3 4 4 4 2 5 4 4 5 2 4 3
4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 2 4 3 4 4 2 2 3 4 4 5 3 4 3
17 12 9 13 13 15 19 17 20 14 10 10 12 17 15 14 8 18 15 16 20 11 15 13
B CB KB CB CB B SB B SB B CB CB CB B B B KB SB B B SB CB B CB
155
R-113 R-114 R-115 R-116 R-117 R-118 R-119 R-120 R-121 R-122 R-123 R-124 R-125 R-126 R-127 R-128 R-129 R-130 R-131 R-132 R-133 R-134 R-135 R-136
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 2 3 3 3
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3
8 8 8 8 8 8 9 9 8 8 9 9 8 8 8 9 8 8 8 8 4 6 7 6
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B KB CB CB CB
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 4
4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 2 4 3 2 3 3 3
4 4 3 3 3 3 5 3 5 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3
20 20 18 18 19 19 23 21 24 23 21 23 17 22 23 18 17 17 20 17 12 17 15 16
B B B B B B SB B SB SB B SB CB B SB B CB CB B CB KB CB CB CB
4 4 4 4 3 3 5 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 2 3
4 5 4 4 5 3 4 4 4 3 5 4 4 5 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3
4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 5 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 3 3
4 5 3 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3
16 19 15 15 16 14 19 16 18 12 19 17 16 18 15 16 14 13 17 13 12 14 11 12
B SB B B B B SB B SB CB SB B B SB B B B CB B CB CB B CB CB
156
R-137 R-138 R-139 R-140 R-141 R-142 R-143 R-144 R-145 R-146 R-147 R-148 R-149 R-150 R-151 R-152 R-153 R-154 R-155 R-156 R-157 R-158 R-159 R-160
5 5 5 4 4 3 2 4 3 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 4 2 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
10 10 10 8 9 7 4 8 8 10 7 8 8 10 9 8 7 8 9 9 8 8 9 8
SB SB SB B B CB KB B B SB CB B B SB B B CB B B B B B B B
5 3 5 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4
5 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4
5 4 5 4 3 2 1 3 3 5 3 4 4 3 3 4 5 4 5 3 4 2 5 4
5 4 5 4 4 1 1 4 3 5 1 3 4 3 3 4 5 3 5 3 4 2 5 4
5 3 4 4 3 1 2 4 5 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4
25 19 24 20 18 11 12 19 21 24 16 19 20 19 19 21 25 19 24 17 20 17 24 20
SB B SB B B KB KB B B SB CB B B B B B SB B SB CB B CB SB B
4 3 4 4 3 1 1 3 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 2 3 1 3 2 4
5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4
5 4 3 4 3 2 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4
5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 4 5 4 4 5 4
19 14 15 16 15 10 14 15 16 19 12 16 16 18 15 15 14 15 14 18 13 14 16 16
SB B B B B CB B B B SB CB B B SB B B B B B SB CB B B B
157
R-161 R-162 R-163 R-164 R-165 R-166 R-167 R-168 R-169 R-170 R-171 R-172 R-173 R-174 R-175 R-176 R-177 R-178 R-179 R-180 R-181 R-182 R-183 R-184
4 5 3 2 5 4 4 3 4 4 4 3 2 3 5 4 4 5 3 3 4 5 5 3
4 5 3 2 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 5 4 4 5 3 3 4 4 4 5
8 10 6 4 9 9 8 8 9 8 8 7 5 6 10 8 8 10 6 6 8 9 9 8
B SB CB KB B B B B B B B CB KB CB SB B B SB CB CB B B B B
4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5
4 5 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4
4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5
4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5
4 5 4 4 5 4 4 3 3 5 4 3 3 3 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5
20 25 19 19 25 20 21 19 22 21 20 19 15 15 22 23 23 25 18 19 20 19 20 24
B SB B B SB B B B B B B B CB CB B SB SB SB B B B B B SB
4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5
4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 3 5
4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4
4 3 4 5 5 4 4 5 4 3 3 5 4 3 5 5 4 5 5 3 4 4 5 4
16 18 16 20 20 16 16 18 16 17 15 19 16 12 19 20 16 20 17 14 16 15 16 18
B SB B SB SB B B SB B B B SB B CB SB SB B SB B B B B B SB
158
R-185 R-186 R-187 R-188 R-189 R-190 R-191 R-192 R-193 R-194 R-195 R-196 R-197 R-198 R-199 R-200
5 4 4 4 5 4 5 5 3 5 4 4 5 4 5 4
5 5 4 4 4 4 3 3 3 5 5 4 5 4 5 4
10 9 8 8 9 8 8 8 6 10 9 8 10 8 10 8
Jumlah RataRata Nilai Max
827
803
4.1
4
Nilai Min
SB B B B B B B B CB SB B B SB B SB B
5 4 5 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4
4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 4 5 4
5 4 5 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4
5 4 5 5 4 4 3 3 4 5 5 4 5 4 4 4
4 3 5 5 4 4 3 4 3 5 5 4 4 4 4 5
23 19 24 22 19 21 16 19 18 25 25 20 24 20 23 21
1630
857
849
754
728
780
8.15
4.3
4.2
3.8
3.6
3.9
SB B SB B B B CB B B SB SB B SB B SB B
4 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5
4 3 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5
4 3 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5
5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5
17 13 15 19 16 16 16 16 13 20 20 20 16 16 16 20
3968
714
794
788
799
3095
19.8
3.6
4
3.9
4
15.5
10
25
20
3
11
7
B CB B SB B B B B CB SB SB SB B B B SB
159
Kode Res R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21
X512 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 1 2 5 3 4 4 4
I-4 Total I-5 Krit X513 X514 Skor X515 4 4 B 12 4 3 4 CB 11 4 5 5 SB 15 4 5 5 SB 15 5 5 5 SB 15 5 5 5 SB 15 5 5 4 B 14 4 4 5 B 14 4 5 5 SB 15 5 4 5 B 14 5 3 3 CB 10 4 4 4 B 12 4 5 5 SB 15 5 3 3 CB 9 3 1 1 TB 3 1 3 2 KB 7 3 5 5 SB 15 5 3 2 KB 8 3 4 3 CB 11 4 4 4 B 12 4 4 3 CB 11 4
BUDAYA ORGANISASI I-6 Total I-7 Total Krit Krit Krit X516 X517 Skor X518 X519 X520 Skor B 5 4 B 3 3 3 CB 9 9 B 4 4 B 4 4 4 B 8 12 B 4 5 B 4 4 4 B 9 12 SB 5 5 SB 5 5 5 SB 10 15 SB 5 5 SB 5 5 5 SB 10 15 SB 5 5 SB 5 5 5 SB 10 15 B 4 4 B 4 4 4 B 8 12 B 4 4 B 4 4 4 B 8 12 SB 5 5 SB 5 5 5 SB 10 15 SB 5 5 SB 5 5 5 SB 10 15 B 4 4 B 4 3 3 CB 8 10 B 4 4 B 4 4 4 B 8 12 SB 5 5 SB 5 5 4 B 10 14 CB 4 4 B 4 4 3 CB 8 11 TB 5 3 B 3 3 1 KB 8 7 CB 4 3 CB 3 4 4 CB 7 11 SB 5 5 SB 5 5 5 SB 10 15 CB 3 2 KB 2 1 2 TB 5 5 B 4 4 B 4 4 4 B 8 12 B 4 4 B 4 5 5 B 8 14 B 4 4 B 4 4 4 B 8 12
X5
Krit
75 75 85 99 94 96 83 81 99 99 73 79 89 69 51 56 97 52 75 82 75
B B B SB SB SB B B SB SB B B SB B KB CB SB CB B B B
160
R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45
4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 5 3 3 4 3 4 4 4 5 5 4 2 4
4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 2 4 3 4 5 3 4 4 4 5 4 4 2 4
4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 5 4 5 3 4
12 13 12 12 13 12 15 9 11 12 9 13 9 11 14 9 12 12 12 15 13 13 7 12
B B B B B B SB CB CB B CB B CB CB B CB B B B SB B B KB B
3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 5 3 5 4 4 5 4 5 3 4
CB SB B B B B SB CB B B B B CB CB SB CB SB B B SB B SB CB B
3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4
3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 3 3 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4
6 7 8 8 10 8 10 8 8 8 6 9 6 5 8 7 8 8 8 10 10 9 8 8
CB CB B B SB B SB B B B CB B CB KB B CB B B B SB SB B B B
3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4
3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 3 2 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3
4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 3 5 3 3 4 1 4 4 5 3 5 4 4 3
10 10 12 12 14 12 15 11 12 12 8 14 9 9 12 9 12 12 15 13 14 12 10 10
CB CB B B B B SB CB B B KB B CB CB B CB B B SB B B B CB CB
72 86 82 79 88 82 100 67 75 80 67 83 66 72 80 66 81 74 86 90 92 85 62 74
B SB B B SB B SB CB B B CB B CB B B CB B B SB SB SB B CB B
161
R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69
2 5 2 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5
2 4 4 3 4 3 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 5
3 4 2 3 4 4 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 5 3 4
7 13 8 9 11 11 9 15 15 15 15 13 13 13 15 15 14 10 13 12 12 14 10 14
KB B KB CB CB CB CB SB SB SB SB B B B SB SB B CB B B B B CB B
2 5 3 2 5 3 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4
KB SB CB KB SB CB SB SB SB SB SB SB B KB SB SB B B SB B B SB B B
2 4 2 3 4 3 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 3 5
5 4 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 3 5
7 8 6 6 8 6 8 10 10 9 10 10 8 9 10 10 9 8 9 8 8 8 6 10
CB B CB CB B CB B SB SB B SB SB B B SB SB B B B B B B CB SB
2 4 2 5 5 4 5 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 5
3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 5 3 4
5 4 3 3 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 4 2 4 3 3 5 3 4
10 12 7 11 14 12 14 14 13 13 12 14 11 13 15 12 12 9 12 11 10 15 9 13
CB B KB CB B B B B B B B B CB B SB B B CB B CB CB SB CB B
77 83 62 62 80 77 86 89 94 91 93 93 76 84 96 94 85 64 89 73 75 86 66 88
B B CB CB B B SB SB SB SB SB SB B B SB SB B CB SB B B SB CB SB
162
R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76 R-77 R-78 R-79 R-80 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87 R-88 R-89 R-90 R-91 R-92 R-93
5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 3 3 5 4 3 4 5 3 2 4 5
5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 5 4 3 4 4 3 3 5 3 3 4 4
5 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 4 4 4 2 4 5
15 14 13 12 12 14 14 13 12 12 12 9 12 10 10 14 12 9 11 14 10 7 12 14
SB B B B B B B B B B B CB B CB CB B B CB CB B CB KB B B
5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 4 3 4 2 4 5 4 3 4 4 4 2 4 4
SB SB B B B CB B SB CB B B CB B KB B SB B CB B B B KB B B
4 5 4 4 3 3 5 5 3 4 4 3 5 3 4 4 4 3 4 5 4 3 3 4
4 5 5 3 4 3 5 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 2 2 3 5
8 10 9 7 7 6 10 9 6 8 8 6 9 5 7 8 7 6 8 9 6 5 6 9
B SB B CB CB CB SB B CB B B CB B KB CB B CB CB B B CB KB CB B
4 5 4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 4 3 3 5 3 3 3 5 2 2 3 5
3 5 5 3 4 4 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4
2 3 5 4 3 5 5 4 4 3 4 3 5 2 4 4 3 3 4 4 2 3 3 5
9 13 14 10 11 12 14 14 10 11 12 9 13 8 10 13 9 10 10 12 6 7 9 14
CB B B CB CB B B B CB CB B CB B KB CB B CB CB CB B KB KB CB B
78 88 85 77 78 80 92 81 71 71 81 65 80 50 72 89 72 63 76 84 56 52 71 77
B SB B B B B SB B B B B CB B KB B SB B CB B B CB CB B B
163
R-94 R-95 R-96 R-97 R-98 R-99 R-100 R-101 R-102 R-103 R-104 R-105 R-106 R-107 R-108 R-109 R-110 R-111 R-112 R-113 R-114 R-115 R-116 R-117 R-118
4 4 4 5 3 4 2 3 5 5 4 4 4 5 5 2 3 4 5 4 5 4 4 4 4
3 4 3 5 2 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 5 2 3 3 4 5 4 4 3 3
5 4 4 5 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3
12 12 11 15 9 10 6 9 13 12 12 12 11 13 13 12 7 11 12 12 14 12 12 11 10
B B CB SB CB CB KB CB B B B B CB B B B KB CB B B B B B CB CB
4 5 4 5 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 3
B SB B SB B B CB CB B SB B B B B B CB CB B B B SB B B B CB
5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 5 2 4 4 4 5 3 3 4 4
3 5 3 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 5 4
8 10 7 10 8 7 8 8 8 9 8 6 10 9 9 10 5 7 8 8 10 7 7 9 8
B SB CB SB B CB B B B B B CB SB B B SB KB CB B B SB CB CB B B
3 3 3 5 4 2 4 3 5 4 4 4 4 5 5 3 3 3 2 4 5 4 4 4 4
4 3 4 5 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 2 4 5 4 4 3 3
4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 4 3 2 4 4 4 5 4 4 4 3
11 9 11 15 12 8 10 9 13 12 12 11 12 14 13 11 8 11 8 12 15 12 12 11 10
CB CB CB SB B KB CB CB B B B CB B B B CB KB CB KB B SB B B CB CB
78 83 79 100 71 67 58 68 87 82 76 65 82 85 80 87 64 74 74 80 91 76 76 78 72
B B B SB B CB CB CB SB B B CB B B B SB CB B B B SB B B B B
164
R-119 R-120 R-121 R-122 R-123 R-124 R-125 R-126 R-127 R-128 R-129 R-130 R-131 R-132 R-133 R-134 R-135 R-136 R-137 R-138 R-139 R-140 R-141 R-142 R-143
5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 3 1 1
5 4 5 5 5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 5 5 4 4 3 1 1
5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 4 4 3 1 1
15 14 15 15 15 15 12 11 12 11 12 11 12 12 9 9 10 9 15 14 12 12 9 3 3
SB B SB SB SB SB B CB B CB B CB B B CB CB CB CB SB B B B CB TB TB
5 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 5 4 4 3 1 1
SB B SB B SB B B SB CB B B B B CB CB B B CB SB SB B B CB TB TB
5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 5 5 5 4 5 2 4
5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 5 5 4 3 3 3 3 5 5 5 4 4 3 4
10 8 9 8 10 9 8 10 9 9 7 9 10 8 6 6 6 7 10 10 10 8 9 5 8
SB B B B SB B B SB B B CB B SB B CB CB CB CB SB SB SB B B KB B
5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 4 3 3 5 5 5 4 3 3 3
5 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 5 5 5 4 3 2 2
5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 3 3 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3
15 12 11 12 15 13 12 13 13 14 10 10 12 11 9 12 9 9 15 15 14 12 10 8 8
SB B CB B SB B B B B B CB CB B CB CB B CB CB SB SB B B CB KB KB
96 84 90 82 94 90 77 87 83 81 72 72 83 72 55 68 62 62 99 87 89 80 73 45 50
SB B SB B SB SB B SB B B B B B B CB CB CB CB SB SB SB B B KB KB
165
R-144 R-145 R-146 R-147 R-148 R-149 R-150 R-151 R-152 R-153 R-154 R-155 R-156 R-157 R-158 R-159 R-160 R-161 R-162 R-163 R-164 R-165 R-166 R-167 R-168
4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 3 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 4 5
4 5 5 3 4 5 3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5
12 13 14 9 12 13 11 12 13 12 9 9 13 12 12 14 12 12 10 12 12 15 15 13 15
B B B CB B B CB B B B CB CB B B B B B B CB B B SB SB B SB
4 2 5 3 4 5 5 5 4 4 4 2 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5
B KB SB CB B SB SB SB B B B KB SB B B SB B B CB B SB SB SB SB SB
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4
8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 8 8 9 9 8 8 6 8 10 10 10 10 8
B B B B B B B CB B B B B B B B B B B CB B SB SB SB SB B
4 3 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4
4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4
4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4
12 9 12 8 12 13 13 12 12 11 12 12 11 12 13 14 12 12 10 12 15 15 12 15 12
B CB B KB B B B B B CB B B CB B B B B B CB B SB SB B SB B
78 77 92 63 79 83 84 79 81 81 75 78 81 77 77 91 80 80 82 77 85 99 87 88 85
B B SB CB B B B B B B B B B B B SB B B B B B SB SB SB B
166
R-169 R-170 R-171 R-172 R-173 R-174 R-175 R-176 R-177 R-178 R-179 R-180 R-181 R-182 R-183 R-184 R-185 R-186 R-187 R-188 R-189 R-190 R-191 R-192 R-193
4 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 2
4 4 3 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 2
4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4
12 12 9 15 13 12 12 13 15 15 15 12 12 12 14 10 15 12 13 12 13 12 14 11 8
B B CB SB B B B B SB SB SB B B B B CB SB B B B B B B CB KB
4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4
B B CB B SB B SB B SB SB B B B SB B B B B SB B SB B SB B B
5 4 3 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4
4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4
9 9 6 8 8 8 10 8 6 9 8 8 8 10 8 8 8 8 10 8 10 8 10 8 8
B B CB B B B SB B CB B B B B SB B B B B SB B SB B SB B B
4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3
3 4 3 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4
3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4
10 11 9 12 9 12 12 12 10 14 12 12 12 15 11 12 12 12 12 11 14 14 11 11 11
CB CB CB B CB B B B CB B B B B SB CB B B B B CB B B CB CB CB
82 82 70 84 71 69 90 88 83 98 80 75 80 85 82 84 89 77 87 84 86 83 80 77 68
B B B B B B SB SB B SB B B B B B B SB B SB B SB B B B CB
167
R-194 R-195 R-196 R-197 R-198 R-199 R-200
5 5 5 4 5 4 4
5 4 5 4 5 4 4
5 4 5 4 4 4 4
15 13 15 12 14 12 12
Jumlah RataRata Nilai Max Nilai Min
818
777
805
2400
4,1
3,9
4
Keterangan: SB
= Sangat Baik
B
= Baik
CB
= Cukup Baik
KB
= Kurang Baik
TB
= Tidak Baik
SB B SB B B B B
SB B B B B B B
5 4 4 4 4 4 4
5 5 4 4 4 3 5
10 9 8 8 8 7 9
808
819
820
12
4
4,1
4,1
15
5
3
1
5 4 4 4 4 4 4
SB B B B B CB B
SB SB B CB B B B
5 5 4 4 4 4 5
5 5 4 4 4 4 5
5 5 4 3 4 4 4
15 15 12 11 12 12 14
100 95 87 85 82 84 88
1639
792
768
785
2345
15885
8,2
4
3,8
3,9
11,7
79,4
10
15
100
5
5
45
SB SB SB B B B SB
168
Lampiran 7 Output SPSS Uji Normalitas A. Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot
B. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 200 Mean ,0000000 a,b Normal Parameters Std. Deviation 23,29847496 Absolute ,082 Most Extreme Differences Positive ,082 Negative -,049 Kolmogorov-Smirnov Z 1,162 Asymp. Sig. (2-tailed) ,134 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
169 Lampiran 8 Output SPSS Uji Multikolinearitas Model Zero-order 1
Correlations Partial
Collinearity Statistics Tolerance VIF
Part
(Constant)
X1 X2 X3 X4 X5 a. Dependent Variable: Y
,249 ,227 ,334 ,082 ,381
,144 ,159 ,251 ,046 ,299
,125 ,139 ,223 ,039 ,270
,886 ,939 ,865 ,883 ,893
1,128 1,064 1,156 1,132 1,120
Output SPSS Uji Heteroskedastisitas A. Output SPSS Grafik Scatterplot
B. Output SPSS Uji Glejser Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant)
8,131
X1 ,023 X2 -,318 X3 ,008 X4 -,262 X5 ,172 a. Dependent Variable: Abs_Res
Std. Error 7,114 ,208 ,778 ,080 ,167 ,088
a
Standardized Coefficients Beta ,008 -,030 ,008 -,117 ,145
T
Sig.
1,143
,254
,111 -,409 ,099 -1,564 1,948
,912 ,683 ,921 ,119 ,053
170 Lampiran 9 Output SPSS Uji Parsial, dan Koefisien Determinasi R2
A. Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
X1 X2 X3 X4 X5 a. Dependent Variable: Y
B -29,414
Std. Error 13,269
,785 3,259 ,537 ,199 ,717
,388 1,451 ,149 ,312 ,164
B. Koefisien Determinasi (R2) Model
a
Standardized Coefficients Beta ,133 ,143 ,240 ,042 ,285
a
1 ,508 ,258 ,239 a. Predictors: (Constant), X5, X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y
Sig.
-2,217
,028
2,023 2,246 3,610 ,637 4,363
,044 ,026 ,000 ,525 ,000
b
Model Summary R Square Adjusted R Square
R
T
Std. Error of the Estimate 23,597
171
Lampiran 10
172
173
174
175
176 Lampiran 11
177
178 Lampiran 12 Tabel Penentuan Sampel Glenn D. Israel