Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 118-133 Ayuk Kusumastuti, Sudiyanto, dan Dini Octoria. Faktor-Faktor Penghambat Guru dalam Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Maret, 2016 FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT GURU DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA Ayuk Kusumastuti, Sudiyanto, Dini Octoria* *Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected] ABSTRAK . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 pada pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan Kurikulum 2013 pada pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajar kelas akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji validitas data dilakukan dengan triangulasi metode. Analisis data menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 pada pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta diketahui melalui tiga aspek pembelajaran, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Kesulitan perencanaan pembelajaran adalah menyusun RPP sesuai dengan komponen dan sistematika RPP Kurikulum 2013, mengembangkan silabus dan komponen penyusun RPP Kurikulum 2013, memahami Kurikulum 2013 secara luas. Kesulitan pelaksanaan pembelajaran adalah membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, penguasaan media pembelajaran berteknologi, menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik, memahami pendekatan saintifik pada pelaksanaan pembelajaran, kesulitan dalam mencari, memilih dan mengolah materi pelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Kesulitan penilaian pembelajaran adalah melaksanakan penilaian sikap yang dilakukan oleh peseta didik dan penilaian sikap antar teman sejawat oleh peserta didik, membuat deskripsi penilaian untuk aspek penilaian dan setiap peserta didik. Faktor - faktor yang menyebabkan guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan Kurikulum 2013 pada pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta diketahui dari kesulitan yang dialami guru pada tiga aspek pembelajaran tersebut. Faktor penghambat perencanaan pembelajaran adalah belum ada format pasti untuk menyusun RPP, guru memiliki pemahaman yang kurang tentang konsep, isi dan komponen Kurikulum 2013, belum meratanya diklat Kurikulum 2013 terhadap guru-guru produktif akuntansi. Faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran yaitu guru belum menerapkan model pembelajaran sesuai dengan pendekatan saintifik, guru memiliki penguasaan teknologi yang kurang, guru masih memiliki pemahaman yang kurang pada pendekatan saintifik, diklat atau pelatihan terkait pendekatan saintifik untuk guru produktif masih belum merata, buku paket atau buku kerja guru Kurikulum 2013 belum ada. Faktor penghambat penilaian pembelajaran yaitu format penilaian yang rumit dan banyak, menyita banyak waktu dan guru masih bingung dalam membuat deskripsi penilaian. Kata kunci : kesulitan guru, faktor penghambat, Kurikulum 2013 ABSTRACT The objectives of this research are to investigate the difficulties encountered by the teachers in implementing the 2013 curriculum on Accounting learning at State Vocational High School 3 of Surakarta; and the factors which cause the teachers to experience difficulties in implementing the 2013 curriculum on Accounting learning at State Vocational High School 3 of Surakarta.
119 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016) This research used the descriptive qualitative research method. Its subjects were the teachers who teach accounting at State Vocational High School 3 of Surakarta. The data of research were collected through in-depth interview, observation, and documentation. They were validated by using the triangulation method and analyzed by using interactive model of analysis. The results of this research are as follows: The difficulties encountered by the teachers in implementing the 2013 curriculum on Accounting learning at State Vocational High School 3 of Surakarta are known through three aspects of learning, namely: learning planning, learning implementation, and learning assessment. The learning planning includes the difficulties in; arranging the lesson plans in accordance with the components and systematics of the lesson plans of the 2013 curriculum; developing the syllabus and the components of the lesson plans of the 2013 curriculum; and understanding the 2013 curriculum thoroughly. The learning implementation difficulties encompass the difficulties in; making the students active during the learning process; mastering the technological learning media; using the learning methods in accordance with scientific approaches; understanding the scientific approaches on the learning implementation; and searching, choosing, and processing the learning materials according to the 2013urriculum. The learning assessment difficulties encompass the difficulties in; implementing the attitude assessment to the students and attitude assessment conducted by the students to their peers; making assessment description for each student and for assessment aspect. The factors which cause the teachers to experience difficulties in implementing the 2013 curriculum on Accounting learning at State Vocational High School 3 of Surakarta are known from those difficulties found in the three aspects of learning. The inhibiting factors to the learning planning include: the absence of certain formats to arrange the lesson plans; the teachers’ low understanding of the concepts, contents, and components of the 2013 curriculum, and the uneven distribution of education and training of the 2013 curriculum to the productive Accounting teachers. The inhibiting factors of learning implementation include the following: the teachers have not applied yet the learning models in accordance with scientific approaches; the teachers have less mastery of technology; the teachers still lack understanding on the scientific approaches; the education and training of scientific approaches have not been evenly implemented; the textbooks and the teacher’s workbooks are unavailable. The inhibiting factors of learning assessment encompass the following: the assessment format is complicated and abundant, the assessment wastes much time, and the teachers are still confused in making a description of the assessment. Keywords: Teachers’ difficulties, inhibiting factors, 2013 curriculum meningkatkan kualitas lulusan, menghasilkan insan
PENDAHULUAN Kurikulum 2013 merupakan inovasi dan
Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses
pengetahuan yang terintegrasi.
pendidikan melalui pengembangan Kurikulum
Tujuan dan harapan pengembangan
Berbasis Kompetensi pada tahun 2004. Fokus
kurikulum tersebut dapat menjelaskan bahwa
pengembangan
pada
kurikulum memiliki peran yang sangat penting
pembentukan kompetensi dan karakter peserta
dalam mencapai tujuan pada proses pendidikan.
didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan,
Kurikulum merupakan jantung dalam pendidikan
dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta
yang akan menentukan jenis dan kualitas
didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep
pengetahuan
yang dipelajari secara konseptual. Pengembangan
memungkinkan orang atau seseorang mencapai
Kurikulum
kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, tinggi
kurikulum
2013
dilakukan
diharapkan
mampu
serta
pengalaman
yang
Ayuk Kusumastuti, Sudiyanto, dan Dini Octoria. Faktor-Faktor Penghambat Guru dalam 120 Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 118-133 rendahnya kualitas pendidikan sangat ditentukan
kurikulum
dengan
baik,
karena
dengan
dengan adanya kurikulum yang baik. Kurikulum
malaksanakan Kurikulum 2013 secara tepat akan
yang baik adalah kurikulum yang bersifat dinamis,
menghasilkan proses belajar yang lebih baik yaitu
selalu dikaji dan disempurnakan sesuai dengan
suasana belajar megajar yang lebih aktif, kreatif
perkembangan zaman.
dan menyenangkan berpusat pada peserta didik.
Untuk menyukseskan proses pendidikan,
Sebaliknya jika guru tidak dapat melaksanakan
kurikulum yang baik saja masih belum cukup.
Kurikulum 2013 dengan baik akibatnya adalah
Dibutuhkan peran dari komponen pendidikan yang
peserta didik akan memiliki kemampuan yang
lain sebagai pelaksana kurikulum yaitu guru. Guru
kurang berkembang karena proses belajar
memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan
mengajar masih terpusat pada guru sebagai segala
kurikulum, karena guru merupakan orang yang
sumber pengetahuan.
terlibat langsung dalam proses pendidikan dengan
Guru merupakan kunci keberhasilan
peserta didik di kelas. Peran guru ini, menuntut
pendidikan yang merencanakan, melaksanakan
guru memiliki kompetensi dan pemahaman
dan menilai proses pendidikan, oleh karena itu
mengenai kurikulum. Demikian pula dalam
keberhasilan kurikulum sangat ditentukan oleh
implementasi Kurikulum 2013, guru dituntut untuk
guru. Pada akhirnya kunci keberhasilan Kurikulum
mampu melaksanakan Kurikulum 2013 dengan
2013 bergantung pada inovasi dan peran aktif guru
baik, mampu mengarahkan pembelajaran sesuai
di setiap satuan pendidikan. Demikian pentingnya
dengan tujuan kurikulum 2013 yaitu pembelajaran
kemampuan guru dalam melaksanakan kurikulum,
yang lebih menekankan pada kemampuan sikap,
sebaik-baiknya kurikulum jika tidak didukung
keterampilan dan pengetahuan peserta didik
dengan guru yang berkompetensi tinggi maka
melalui pendekatan saintifik/pendekatan ilmiah dan
proses pendidikan tidak akan tercapai.
mampu berperan aktif sebagai motivator sekaligus
Pro dan kontra pelaksanaan Kurikulum
fasilitator pembelajaran yang mengarahkan peserta
2013 sudah sejak awal menjadi perdebatan
didik menjadi pusat dari proses belajar tersebut
khususnya berkaitan dengan kemampuan dan
dengan harapan proses perubahan pendidikan ini
kesiapan guru sebagai pelaksana Kurikulum 2013.
berjalan dengan lancar dan tujuan utama
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Hartini
pendidikan dalam Kurikulum 2013 dapat tercapai.
Retnaningsih (2012) tentang “Masalah Kurikulum
Setiap guru mengemban tanggungjawab
Baru 2013”, menjelaskan bahwa masalah yang
secara aktif dalam proses pendidikan baik sebagai
akan muncul pada implementasi Kurikulum 2013
pengembang
sebagai
salah satunya adalah pada guru, terutama pada
pelaksana
kemampuan guru dan pelatihan guru sebelum
pelaksana
kurikulum kurikulum.
maupun Sebagai
kurikulum seharusnya guru dapat melaksanakan
pelaksanaan Kurikulum 2013.
121 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016) Kemampuan guru yang tidak seragam, memungkinkan
tidak
semua
guru
3, diketahui bahwa guru mata pelajaran produktif
dapat
akuntansi mungkin masih mengalami kesulitan
melaksanakan Kurikulum 2013. Terlaksananya
dalam melaksanakan Kurikulum 2013 dalam
Kurikulum 2013 dengan baik memerlukan
proses pembelajaran akuntansi.
persiapan yang matang, terutama persiapan pada
Hasil rekam proses pembelajaran di kelas
guru. Strategi pemerintah untuk mempersiapkan
X Akuntansi, diketahui guru mengalami beberapa
guru dalam implementasi Kurikulum 2013 mulai
kesulitan. Kesulitan-kesulitan guru pada proses
dari sosialisasi, pelatihan, training, pendampingan
pembelajaran dapat diketahui melalui tiga kegiatan
dan evalusai telah dilaksanakan dengan harapan
dalam pembelajaran yaitu dari perencanaan
guru mampu melaksanakan kurikulum baru ini
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
dengan baik. Walaupun berbagai strategi telah
penilaian.
dibuat dan dilaksanakan, tetapi bukan persoalan
Pertama pada pembuatan perencanaan
yang mudah mempersiapkan guru yang ideal
pembelajaran/ RPP, guru kesulitan dalam
seperti harapan Kurikulum 2013 dalam waktu
mengembangkan silabus untuk merencanakan
singkat, terutama mengubah pola pikir guru yang
pembelajaran.
dari awalnya hanya bertugas mengajar menjadi
pembelajaran, guru kesulitan dalam membuat
mengarahkan peserta didik untuk aktif, produktif,
siswa aktif, guru masih kesulitan menerapkan
kreatif, dan berfikir kritis.
Scientific Approach dalam kegiatan belajar
Kedua
pada
pelaksanaan
Suatu fenomena menunjukkan, masih
mengajar dan perubahan proses pembelajaran dari
banyak guru yang belum mampu melaksanakan
Teacher Centered ke Student Centered. Kendala
Kurikulum 2013 dengan baik. Penelitian oleh
ketiga pada kegiatan penilaian pembelajaran,
Faridah Alawiyah (2013) tentang “Dampak
adalah proses penilaian yang dianggap rumit
Implementasi Kurikulum 2013 Terhadap Guru”
sehingga banyak guru yang belum paham dalam
menjelaskan bahwa terdapat kendala dalam
memberikan
implementasi Kurikulum 2013 diantaranya adalah
Kurikulum 2013.
(1) guru belum siap dan sulit dalam mengubah
penilaian
dalam
implementasi
Hasil observasi kelas diketahui guru
pola pikirnya (2) guru dalam beberapa mata
masih
kesulitan
pelajaran kehilangan tugas dan jam mengajarnya
pembelajaran yang aktif dan kreatif. Pada proses
(3) minimnya mengenai pedoman dan sosialisasi
pembelajaran guru dalam menyampaikan materi
kurikulum 2012 (4) isi buku tidak sesuai. Hal
pembelajaran sudah menguasai dengan baik, tetapi
tersebut juga ditunjukkan pada salah satu satuan
untuk membuat aktif peserta didik masih sangat
pendidikan di kota Surakarta yang menerapkan
kurang.
Kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya.
pembelajaran dan kelas lebih didominasi oleh guru,
Berdasarkan hasil awal observasi di SMK Negeri
peserta didik hanya menerima apa yang diberikan
Guru
melaksanakan
cenderung
menjadi
proses
pusat
Ayuk Kusumastuti, Sudiyanto, dan Dini Octoria. Faktor-Faktor Penghambat Guru dalam 122 Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 118-133 guru tanpa andanya umpan balik lagi dari pesrata
pada kesiapan guru. Hal ini dikarenakan guru
didik untuk berpendapat. Selain itu metode
merupakan pemegang peranan penting dalam
mengajar
cenderung
keberhasilan Kurikulum 2013. Mengingat gurulah
konvensional, guru menulis catatan di papan tulis
yang bertemu dan berinteraksi langsung dengan
dan kurang memanfaatkan media yang sudah
peserta didik. Walaupun pemerintah sudah
tersedia seperti LCD yang ada di kelas. Hal ini
mempersiapkan berbagai macam program untuk
kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam
meningkatkan kesiapan guru, tetap saja tidak
Kurikulum 2013 dan empat elemen perubahan
semua guru mampu mengimplementasikan
standar pendidikan nasional yang menekankan
Kurikulum 2013 dengan baik karena kompetensi
peningkatan dan keseimbangan pada soft skills dan
yang dimilikinya belum memadai.
yang
digunakan
hard skills peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Keadaan yang seperti ini tidak dapat dibiarkan terus menerus karena akan berakibat
Hasil awal wawancara dengan guru juga
buruk bagi proses pendidikan di Indonesia dan
menunjukkan bahwa guru masih memiliki
harus segera diatasi, dengan cara mencari faktor-
kesulitan dalam hal administrasi seperti pembuatan
faktor penghambatnya. Seharusnya guru dapat
RPP, dan memahami silabus. Kesulitan lain adalah
melaksanakan kurikulum dengan baik, tapi
tentang proses penilaian Kurikulum 2013 yang
senyatanya guru tidak dapat melaksanakan
dianggap sangat rumit dan menyita banyak waktu.
kurikulum dengan baik, sehingga terdapat nilai
Guru
dalam
kekurangan. Kurangnya kemampuan guru dalam
menerapkan proses penilaian yang meliputi
melaksanakan Kurikulum 2013 merupakan
beberapa aspek yaitu, kognitif, sikap dan
indikasi kesulitan yang disebabkan adanya faktor
keterampilan.
penghambat oleh karena itu perlu dicari faktor
mengaku
sangat
kesulitan
Kesulitan-kesulitan yang dialami guru
penghambat tersebut.
tersebut menjelaskan bahwa guru belum siap dalam
melaksanakan
pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam
dengan
menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan
Kurikulum 2013. Sesuai dengan penelitian yang
inofatif, serta dalam merealisasikan tujuan
berjudul “Kesiapan Guru Dalam Implementasi
pendidikan nasional untuk membentuk watak dan
Kurikulum 2013” yang dilaksanakan oleh Faridah
peradaban bangsa yang bermartabat sangat
Alawiyah (2014) peneliti muda studi Pendidikan
ditentukan oleh berbagai faktor. Kunci sukses
pada Bidang Kesejahteraan Sosial, di Pusat
tersebut
Pengkajian, Pengolahan Data, dan Informasi
kepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru,
(P3DI) Setjen DPR-RI dinyatakan bahwa masalah
aktivitas peserta didik, sosialisasi, fasilitas dan
besar dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah
sumber belajar, lingkungan yang kondusif
antara
lain
berkaitan
dengan
123 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016) akademik, dan
partisipasi
warga
sekolah.
dalam penelitian ini diperoleh dari informan,
Kurikulum 2013 telah diterapkan di SMK Negeri
tempat, peristiwa, dan dokumen. Informan dalam
3 Surakarta sejak tiga semester mulai pada tahun
penelitian ini adalah guru yang mengajar di kelas X
pelajatan 2013/2014. Penelitian ini berfokus pada
mata pelajaran produktif akuntansi. Tempat dan
guru mata pelajaran produktif akuntansi kelas X
peristiwa adalah ruang kelas selama proses
yang terdiri atas mata pelajaran pengantar ekonomi
pembelajaran berlangsung dan lingkungan sekolah.
dan bisnis, pengantar administrasi perkantoran,
Dokumen
pengantar akuntansi dan keuangan, simulasi digital,
Pembelajaran (RPP), Silabus, Otobiografi guru,
etika profesi, dasar-dasar perbankan, aplikasi
dan catatan-catatan lain yang mendukung
pengolahan angka. Mata pelajaran produktif
penelitian ini.
kelompok keahlian akuntansi penting bagi peserta
adalah
Rencana
Pelaksanaan
Teknik pengambilan sampel dalam
didik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-
penelitian
ini
adalah
teknik
purposive
hari dan bagi dunia kerja/industri.
sampling/sampel bertujuan. Teknik pengumpulan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah
data yang digunakan adalah dengan observasi
(1) Apakah kesulitan yang dihadapi guru dalam
partifipatif pasif, wawancara mendalam, dan
melaksanakan Kurikulum 2013 pada pembelajaran
dokumentasi.
akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta? (2) Apakah
dilakukan dengan pengamatan guru yang sedang
faktor-faktor yang menyebabkan guru mengalami
mengajar dan pengamatan pada dokumen yang
kesulitan dalam melaksanakan Kurikulum 2013
dimiliki guru seperti silabus dan RPP. Wawancara
pada pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3
dilakukan dengan seuruh guru yang mengajar di
Surakarta? Tujuan yang hendak dicapai dalam
kelas X mata pelajaran produktif akuntansi. Uji
penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui
validitas penelitian ini menggunakan triangulasi
kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan
metode yaitu dengan membandingkan data hasil
Kurikulum 2013 pada pembelajaran akuntansi di
pengamatan kelas, data hasil pengamatan
SMK Negeri 3 Surakarta (2) Untuk mengetahui
dokumen, dan data hasil wawancara dengan guru.
Observasi
dan
dokumentasi
faktor-faktor yang menyebabkan guru mengalami
Analisis data yang digunakan adalah
kesulitan dalam melaksanakan Kurikulum 2013
teknik analisis data interaktif. Analisis data
pada pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3
dilakukan dengan mengumpulkan data mengenai
Surakarta.
implementasi Kurikulum 2013 oleh guru yang mengajar kelas X mata pelajaran produktif
METODOLOGI PENELITIAN
akuntansi secara terus menerus hingga data
Penelitian ini merupakan penelitian
menjadi jenuh. Tahap-tahap analisis data dilakukan
kualitatif. Metode peneitian yang digunakan adalah
dengan mereduksi data yaitu merangkum, memilih
metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data
hal-hal pokok, dan fokus pada tema yaitu mencari
Ayuk Kusumastuti, Sudiyanto, dan Dini Octoria. Faktor-Faktor Penghambat Guru dalam 124 Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 118-133 faktor-faktor
penghambat
guru
dalam
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
implementasi Kurikulum 2013, selanjutnya data
Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 81A
disajikan dalam berbagai bentuk baik tabel, grafik
tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada
dan naratif. Data yang sudah tersusun dan mudah
bagian
dipahami kemudian ditarik sebuah kesimpulan dan
Komponen RPP Kurikulum 2013 terdiri dari:
di verifikasi.
Prosedur penelitian terdiri dari (1)
identitas satuan pendidikan, kompetensi inti (KI),
tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan penelitian,
komptensi dasar (KD) dan indikator, tujuan
(3) tahap analisis data, dan (4) tahap penyusunan
pembelajaran, materi pembelajaran (rincian dari
laporan penelitian.
materi pokok), metode pembelajaran (rincian dari
Pedoman
Umum
Pembelajaran,
kegiatan pembelajaran), media pembelajaran, alat/bahan pembelajaran, sumber pemebelajaran,
HASIL DAN PEMBAHASAN Fokus penelitian ini adalah untuk
langkah-langkah kegiatan pembelajaran/skenario
mengetahui kesulitan yang dihadapi guru dalam
pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan
melaksanakan Kurikulum 2013 pada pembelajaran
rancangan penilaian autentik.
akuntansi dan mencari faktor-faktor yang
Menyusun RPP lengkap sesuai dengan
menyebabkan guru mengalami kesulitan dalam
RPP Kurikulum 2013 berarti memiliki komponen-
melaksanakan Kurikulum 2013 pada pembelajaran
komponen seperti yang tersebut di atas. Guru mata
akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta.
pelajaran produktif kelompok keahlian akuntansi di
1. Kesulitan yang dihadapi guru dalam
SMK Negeri 3 Surakarta sudah menyusun RPP
melaksanakan Kurikulum 2013 pada pembelajaran
Kurikulum 2013 sesuai dengan arahan dari wakil
akuntansi
aspek
kepala sekolah kurikulum, guru adaptif dan
pembelajaran meliputi perencanaan pembelajaran,
produktif yang telah mengikuti diklat pelatihan
pelaksanaan pembelajaran, penilaian/ evaluasi
Kurikulum 2013, dan guru-guru mata pelajaran
pembelajaran sebagai berikut:
produktif akuntansi dari sekolah lain. Namun,
a.
Perencanaan Pembelajaran
diketahui bahwa guru memiliki bentuk RPP yang
Setiap pendidik pada satuan pendidikan
tidak seragam dan mayoritas guru memiliki
berkewajiaban menyusun RPP yang baik dan
komponen penyusun RPP yang tidak lengkap
sesuai dengan kurikulum. RPP yang baik adalah
sesuai dengan Kurikulum 2013 karena belum ada
RPP yang memiliki komponen penyusun lengkap
format yang pasti terkait susunan RPP sehingga
dan sistematis sehingga mampu mewakili setiap
format masih sering berubah-ubah.
dapat
diketahui
dari
3
kegiatan pembelajaran yang mengarah pada tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Hasil observasi dokumen RPP guru, komponen penyusun RPP guru terdiri dari identitas satuan pendidikan, kompetensi inti (KI), komptensi
125 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016) dasar (KD) dan indikator, materi pembelajaran
kegiatan pembelajaran sesuai dengan pendekatan
(rincian dari materi pokok), media pembelajaran,
ilmiah terlihat dari rancangan pembelajaran yang
alat/bahan pembelajaran, sumber pemebelajaran,
dibuat,
langkah-langkah kegiatan pembelajaran/skenario
pendekatan saintifik beberapa guru masih kurang
pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan
sehingga ada beberapa guru yang kesulitan dalam
rancangan penilaian autentik. Diketahui komponen
merumuskan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
RPP guru belum sesuai dengan komponen RPP
kegiatan 6M. Guru yang belum mengikuti
Kurikulum 2013 karena terdapat komponen
diklat/pelatihan
penyusun yang tidak dicantumkan yaitu tujuan
pemahaman yang masih kurang. Guru mengaku
pembelajaran dan metode pembelajaran. Tujuan
sedikit
pembelajaran dan metode pembelajaran yang tidak
menghubungkan dan menyesuaikan Kompetensi
dicantumkan dalam RPP menunjukkan guru
Dasar mata pelajarannya dengan kegiatan 6M pada
belum
pendekatan saitifik.
merumuskan
tujuan
dan
metode
pembelajaran secara jelas pada saat perencanann pembelajaran.
tetapi
untuk
pemahaman
Kurikulum
mengalami
2013
kesulitan
tentang
memiliki
dalam
Belum merumuskan secara jelas tujuan dan metode pembelajaran, belum menentukan media
Selain kedua hal tersebut, diketahui guru
pembelajaran yang relevan dengan pembelajaran
masih kesulitan dalam menentukan media
Kurikulum 2013, serta belum memahami
pembelajaran yang relevan dengan pembelajaran
pendekatan saintifik/6M berarti guru belum
Kurikulum 2013 dan belum memahami secara
mampu mengembangkan silabus dan komponen
utuh Scientific Approuch/ 6M. Dilihat dari
RPP Kurikulum 2013 dengan baik. menunjukkan
dokumen RPP dan wawancara, guru sudah
bahwa guru masih memiliki pemahaman yang
mencantumkan media pembelajaran, namun
kurang tentang konsep, isi dan komponen
media yang sering digunakan kurang relevan
Kurikulum 2013. Hasil wawancara menunjukkan
dengan pembelajaran Kurikulum 2013. Guru
bahwa pemahaman guru tentang Kurikulum 2013
masih sering menggunakan media yang belum
hanya secara garis besarnya saja, yaitu pada
berbasis teknologi dan internet dalam pelaksanaan
penerapan lebih mengutamakan keaktifan peserta
pembelajaran, hal ini menunjukkan bahwa guru
didiknya dan guru sebagai fasilitator saja,
belum
sedangkan untuk pemahaman Kurikulum 2013
menentukan
media
sesuai
dengan
pembelajaran Kurikulum 2013. Memahami Scientific Approuch pada
secara lengkap belum diketahui oleh kebanyakan guru.
perencanaan pembelajaran berarti guru mampu
Jadi kesulitan dalam perencanaan yang dihadapi
dalam mendesain kegiatan pembelajaran sesuai
guru adalah 1) menyusun RPP sesuai dengan
dengan tahapan-tahapan dalam pendekatan ilmiah.
komponen dan sistematika RPP Kurikulum 2013,
Guru di SMK N 3 Surakarta sudah menyusun
2) mengembangkan silabus dan komponen
Ayuk Kusumastuti, Sudiyanto, dan Dini Octoria. Faktor-Faktor Penghambat Guru dalam 126 Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 118-133 penyusun RPP Kurikulum 2013, 3) memahami
untuk memudahkan atau mengefektifkan kegiatan
Kurikulum 2013 secara luas.
pembelajaran” (2007:107). Teknologi membantu
b.
guru dalam kegiatan pembelajaran agar lebih
Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum
2013
banyak
menemui
mudah dan efektif. Penggunaan teknologi juga
permasalahan khususnya kesulitan yang dihadapi
dapat
guru pada saat penerapan di lapangan. Kesulitan-
menyenangkan dan hidup. Prakteknya guru di
kesulitan yang ditemui guru mata pelajaran
SMK Negeri 3 Surakarta hanya menggunakan
produktif akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta
media yang bersifat konvensional yang digunakan
misalnya
menyelenggarakan
oleh guru sendiri tanpa melibatkan peserta didik.
pembelajaran yang mendidik masih kurang baik,
Media yang digunakan antara lain seperti buku
guru belum menggunakan media pembelajaran
LKS, white board, dan spidol yang kurang menarik
yang disesuaikan dengan pendekatan ilmiah untuk
perhatian peserta didik.
dalam
hal
mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.
merubah
suasana
kelas
menjadi
Media interaktif yang sesuai dengan
Media pendidikan adalah segala sarana/
pendekatan ilmiah seperti: video visual, slide
bentuk komunikasi nonpersonal yang data
PowerPoint, audio, LCD, komputer dan internet,
dijadikan sebagai wadah dari informasi pelajaran
lebih sering digunakan oleh guru yang memang
yang akan disampaikan kepada anak didik serta
mata pelajarannya mengharuskan menggunakan
dapat menarik minat serta perhatian, sehingga
perangkat komputer dan internet seperti mata
tujuan dari pada belajar dapat tercapai dengan baik
pelajaran Pengolahan Angka dan Simulasi Digital,
(Hosnan, 2014: 111). Media merupakan alat
sedangkan untuk guru mata pelajaran lain masih
komunikasi
untuk
jarang menggunakan media interaktif dan alat yang
menyampaikan materi pembelajaran kepada
berbasis teknologi serta internet dikarenakan
peserta didik, sehingga peserta didik tertarik untuk
kesulitan dalam penguasaan media dan alat
memperhatikan informasi yang disampaikan oleh
tersebut. Hasilnya pembelajaran yang seharusnya
guru di depan kelas. Perkembangan jaman saat ini
menyenangkan dan merangsang peserta didik
menuntut setiap orang untuk menggunakan media
untuk lebih aktif belum tercipta, hal ini juga
komunikasi
dalam
membuktikan bahwa guru masih kurang dalam
menyampaikan sebuah pesan, demikian pula
mengambil keputusan transaksional sebagai
dalam pendidikan media yang paling baru adalah
fasilitator dalam pembelajaran yang diampu.
guru
yang
berbasis
digunakan
teknologi
media yang sesuai digunakan untuk pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013.
Kemudian dalam hal membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran dan melaksanakan
Menurut Mulyasa, “Penggunaan teknologi
pembelajaran sesuai dengan konsep pendekatan
dalam pendidikan dan pembelajaran dimaksudkan
ilmiah/saintifik. Guru masih kurang mampu dalam
127 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016) menciptakan
suasana
pembelajaran
yang
menyenangkan dan aktif karena guru belum
saat presentasi peserta didik cenderung kurang aktif.
paham tentang pendekatan saintifik dan guru
Pembelajaran diskusi sering digunakan oleh
belum menerapkan pendekatan saintifik, strategi,
guru yang pada akhirnya menciptakan suasana
metode, dan teknik pembelajaran sesuai dengan
yang membosankan bagi peserta didik karena tidak
model pembelajaran Kurikulum 2013. Model
ada variasi lain dari guru yang membuat suasana
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
kelas menjadi menyenangkan dan aktif. Guru
dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
masih kurang mampu dalam memberikan
teknik pembelajaran, maka penerapannya adalah
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,
satu kesatuan agar hasil belajar sesuai dengan
memahami
tujuan pembelajaran.
pendekatan ilmiah, karena guru juga masih belum
Pada pembelajaran/RPP
pelaksanaannya beberapa
rancangan guru
tidak
berbagai
materi
menggunakan
memahami dengan baik tentang pendekatan saintifik.
mencantumkan model dan metode pembelajaran.
Selanjutnya dalam mengembangkan materi
Demikian dapat diketahui bahwa guru belum
pembelajaran yang diampu secara kreatif guru
memahami secara jelas model pembelajaran yang
masih mengalami kesulitan. Banyaknya materi
digunakannya. Pelaksanaan di lapangan guru
pelajaran baru dan bahan ajar yang terbatas
hanya menggunakan metode ceramah dan metode
menjadi penyebab guru sulit dalam memilih dan
diskusi yang jika disesuaikan dengan langkah-
mengolah materi pelajaran yang diampu secara
langkah model diskusi pada pembelajaran
kreatif. Guru selama ini mengatasi buku ajar yang
Kurikulum 2013 masih kurang sesuai. Metode
tidak tersedia dengan membuat materi sendiri
diskusi merupakan model pembelajaran yang
disesuaikan dengan mata pelajaran dan silabus.
memiliki karakteristik permasalahan sebagai
Kesulitannya adalah mencari dan memilah-milah
starting point dalam belajar, permasalahan yang
materi yang sesuai dengan silabus dari berbagai
diangkat adalah permasalahan nyata (Rusman,
sumber belajar dan waktu yang terbatas untuk
2010:232), sedangkan langkah-langkah diskusi
pembuatan materi ajar. Guru masih kesulitan
yang laksanakan oleh guru belum berdasarkan
dalam mencari dan menyiapkan materi ajar
untuk pemecahan masalah nyata. Peserta didik
dikarenakan belum ada buku pelajaran Kurikulum
hanya diajak guru untuk mencari informasi terkait
2013 sehingga guru harus memilih dan mengolah
sub bab atau materi yang akan diajarkan oleh
materi sendiri yang membutuhkan banyak waktu
peserta didik, seperti pada model pembelajaran
dalam penyususnannya, sedangkan materi tersebut
Discovery Learning. Hasilnya diskusi tidak
harus segera disampaikan kepada peserta didik.
berjalan dengan menarik, peserta didik banyak yang kurang fokus pada kelompoknya dan pada
Jadi
kesulitan
dalam
pelaksanaan
pembelajaran yang dihadapi guru adalah 1)
Ayuk Kusumastuti, Sudiyanto, dan Dini Octoria. Faktor-Faktor Penghambat Guru dalam 128 Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 118-133 membuat peserta didik aktif dalam proses
2.
pembelajaran, 2) penguasaan media pembelajaran
mengalami
berteknologi,
Kurikulum 2013 pada pembelajaran akuntansi di
3)
menggunakan
metode
Faktor-faktor yang menyebabkan guru kesulitan
dalam
melaksanakan
pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan
SMK Negeri 3 Surakarta.
saintifik. 4) memahami pendekatan saintifik pada
Faktor-faktor
pelaksanaan pemebelajaran, 5) kesulitan dalam
melaksanakan kurikulum 2013 pada pembelajaran
mencari, memilih dan mengolah materi pelajaran
akuntansi dapat dianalisis dari kesulitan-kesulitan
yang sesuai dengan Kurikulum 2013.
yang dihadapi guru pada saat guru menyusun
c.
Penilaian Pembelajaran
perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP),
Hasil observasi dan hasil wawancara
melaksanakan pembelajaran di kelas, dan
ditemukan bahwa guru merasa kesulitan dengan
melaksanakan penilaian di kelas. Berikut adalah
proses penilaian dalam Kurikulum 2013 yang
faktor-faktor penyebab kesulitan yang dihadapi
meliputi 3 aspek tersebut karena format penilaian
guru:
yang rumit dan banyak. Dalam perencanaan guru
a. Perencanaan Pembelajaran
sudah menyusun dengan baik. Namun penilaian
1) Guru di SMK Negeri 3 Surakarta kesulitan
tersebut
secara
dalam menyusun RPP sesuai dengan komponen
keseluruhan. Penilaian yang belum dilaksanakan
dan sistematika RPP Kurikulum 2013, karena
adalah penilaian yang dilakukan oleh peserta didik
bentuk/format RPP yang dimiliki oleh guru tidak
dan penilaian sikap antar teman sejawat peserta
lengkap
didik karena kendala waktu yang terbatas pada saat
menyebabkan adalah sering berubah-ubahnya
proses pembelajaran. Selain itu adalah kesulitan
sistematika dan komponen penyusun RPP. Hal ini
guru pada saat membuat deskripsi penilaian pada
menunjukkan bahwa belum ada format yang pasti
setiap aspek penilaian, karena yang dideskripsiskan
yang digunakan sebagai pedoman guru dalam
adalah ketiga aspek penilaian pada setiap peserta
menyusun RPP.
didik. Selain banyak aspek dan jumlah peserta
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
didik yang harus dinilai guru merasa kesulitan
Republik
karena waktu penilaian yang terbatas.
Implementasi Kurikulum 2013 pada bagian
belum
dilaksanakan
guru
dan
penghambat
berbeda-beda.
Indonesia
Nomer
guru
Faktor
81A
dalam
yang
tentang
Jadi kesulitan dalam penilaian pembelajaran
Pedoman Umum Pembelajaran sebenarnya sudah
yang dihadapi guru adalah 1) melaksanakan
mengatur dan memuat tentang Komponen dan
penilaian sikap yang dilakukan oleh peseta didik
Sistematika RPP Kurikulum 2013, sehingga
dan penilaian sikap antar teman sejawat oleh
seharusnya tidak menjadi masalah jika belum ada
peserta didik, 2 membuat deskripsi penilaian untuk
format penyusunan RPP tertulis yang menyatakan
aspek penilaian dan setiap peserta didik.
sebagai pedoman pasti. Namun karena kurangnya
129 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016) pemahaman guru secara menyeluruh guru tidak
1) Guru di SMK Negeri 3 Surakarta kesulitan
mengetahui tentang peraturan tersebut.
dalam membuat peserta didik aktif dalam proses
2) Guru di SMK Negeri 3 Surakarta kesulitan
pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah
dalam mengembangkan silabus dan komponen
karena guru kurang mampu dalam menciptakan
penyusun RPP Kurikulum 2013, karena guru
suasana pembelajaran yang menyenangkan dan
belum mampu merumuskan secara jelas tujuan
aktif.
dan metode pembelajaran, belum menentukan
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,
media pembelajaran yang relevan dengan
memahami
pembelajaran Kurikulum 2013, serta belum
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
memahami pendekatan saintifik/6M berarti guru
dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
belum mampu mengembangkan silabus dan
informasi searah dari guru. Faktor yang
komponen RPP Kurikulum 2013 dengan baik.
menyebabkan adalah guru belum mampu
Faktor yang menyebabkan adalah bahwa guru
menerapkan model pembelajaran Kurikulum 2013
memiliki pemahaman yang kurang tentang
yang sesuai dengan pendekatan saintifik, sehingga
konsep, isi dan komponen Kurikulum 2013.
pembelajaran yang dilaksanakan cenderung
3) Guru di SMK Negeri 3 Surakarta kesulitan
membuat peserta didik bosan.
dalam memahami Kurikulum 2013 secara luas,
2) Guru di SMK Negeri 3 Surakarta kesulitan
karena guru hanya memiliki pengetahuan yang
dalam menggunakan media pembelajaran sesuai
terbatas tentang Kurikulum 2013. Guru hanya
dengan Kurikulum 2013 karena beberapa guru
mengetahui sebatas penerapannya mengutamakan
masih nyaman menggunakan media yang bersifat
keaktifan peserta didik pada pembelajaran dan guru
konvensional dan media cetak seperti LKS dan
hanya sebatas fasilitator, tetapi untuk isi, konsep
Modul dalam menyampaikan pembelajaran.
dan komponen Kurikulum 2013 guru masih
Faktor yang menyebabkan adalah karena guru-
belum paham. Guru dalam menyusun RPP hanya
guru tersebut memiliki penguasaan teknologi yang
mengikuti arahan langsung dari wakil kepala
kurang.
sekolah kurikulum dan guru yang sudah mendapat
3) Guru di SMK Negeri 3 Surakarta kesulitan
diklat atau platihan. Demikian faktor yang
dalam menggunakan metode pembelajaran yang
menyebabkan guru kesulitan dalam memahami
sesuai dengan pendekatan saintifik karena guru
Kurikulum 2013 adalah belum meratanya diklat
masih memiliki pemahaman yang kurang pada
atau pelatihan tentang Kurikulum 2013 terhadap
pendekatan saintifik, sehingga metode yang
guru-guru produktif akuntansi, sehingga wawasan
digunakan
guru masih sangat terbatas tentang Kurikulum
pelaksanaannya dan kurang sesuai dengan model
2013.
pembelajaran Kurikulum 2013.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Guru
kurang
berbagai
malah
dalam
materi
kurang
memberikan
menggunakan
variatif
pada
Ayuk Kusumastuti, Sudiyanto, dan Dini Octoria. Faktor-Faktor Penghambat Guru dalam 130 Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 118-133 4) Guru di SMK Negeri 3 Surakarta kesulitan
aspek pada setiap individu peserta didik bukanlah
dalam memahami pendekatan saintifik pada
hal yang mudah dilakukan.
pembelajaran karena diklat atau pelatihan untuk guru produktif masih belum merata, sehingga
KESIMPULAN
sebagian besar guru masih memiliki pengetahuan
Berdasarkan data dan pembahasan yang
yang sedikit terkait pendekatan saintifik pada
dilakukan, berikut ini kesimpulan faktor-faktor
pembelajaran dengan Kurikulum 2013.
penghambat guru dalam melaksanakan kurikulum
5) Guru di SMK Negeri 3 Surakarta kesulitan
2013 pada pembelajaran akuntansi di SMK Negeri
dalam mencari, memilih dan mengolah materi
3 Surakarta:
pelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013
1.
karena banyaknya mata pelajaran dan materi baru
melaksanakan kurikulum 2013 pada pembelajaran
pada mata pelajaran produktif akuntansi, sehingga
akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta.
guru harus mencari dan membuat sendiri materi
a.
ajar dari berbagai sumber yang disesuaikan dengan
1) menyusun RPP sesuai dengan komponen dan
silabus Kurikulum 2013. Faktor pengahambatnya
sistematika
adalah waktu yang terbatas sedangkan materi
mengembangkan silabus dan komponen penyusun
banyak dan harus segera disampaikan kepda
RPP kurikulum 2013, 3) memahami kurikulum
peserta didik, selain itu karena buku paket atau
2013 secara luas.
buku kerja guru Kurikulum 2013 belum ada.
b.
c. Penilaian Pembelajaran
1) membuat peserta didik aktif dalam proses
1) Guru di SMK Negeri 3 Surakarta kesulitan
pembelajaran, 2) penguasaan media pembelajaran
dalam melaksanakan penilaian sikap yang
berteknologi,
dilakukan oleh peseta didik dan penilaian sikap
pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan
antar teman sejawat oleh peserta didik karena
saintifik. 4) memahami pendekatan saintifik pada
penilaian memiliki format yang rumit dan banyak
pelaksanaan pembelajaran, 5) kesulitan dalam
jika dilaksanakan akan memerlukan banyak waktu,
mencari, memilih dan mengolah materi pelajaran
sedangkan waktu yang tersedia untuk proses
yang sesuai dengan kurikulum 2013.
pembelajaran sangat terbatas.
c.
2) Guru di SMK Negeri 3 Surakarta kesulitan
1) melaksanakan penilaian sikap yang dilakukan
dalam membuat deskripsi penilaian untuk aspek
oleh peseta didik dan penilaian sikap antar teman
penilaian dan setiap peserta didik karena untuk
sejawat oleh peserta didik, 2) membuat deskripsi
membuat deskripsi penilaian menyita banyak
penilaian untuk aspek penilaian dan setiap peserta
waktu dan guru juga membuat deskripsi untuk tiga
didik.
Kesulitan yang dihadapi guru dalam
Perencanaan Pembelajaran
RPP
kurikulum
2013,
2)
Pelaksanaan Pembelajaran
3)
menggunakan
metode
Penilaian Pembelajaran
131 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016) 2.
Faktor-faktor yang menyebabkan guru
mengalami
kesulitan
dalam
1) Penilaian kurikulum 2013 memiliki format yang
melaksanakan
rumit dan banyak, sedangkan waktu yang tersedia
kurikulum 2013 pada pembelajaran akuntansi di
untuk proses pembelajaran sangat terbatas. 2)
SMK Negeri 3 Surakarta.
Menyita banyak waktu dan guru masih bingung
a.
dalam membuat deskripsi penilaian untuk tiga
Perencanaan Pembelajaran
1) Belum ada format yang pasti yang digunakan
aspek pada setiap individu peserta didik bukanlah
sebagai pedoman guru dalam menyusun RPP. 2)
hal yang mudah dilakukan.
Guru memiliki pemahaman yang kurang tentang konsep, isi dan komponen kurikulum 2013. 3)
UCAPAN TERIMA KASIH
Belum meratanya diklat atau pelatihan tentang
Ucapan terima kasih disampaikan kepada
kurikulum 2013 terhadap guru-guru produktif
Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi
akuntansi, sehingga wawasan guru masih sangat
FKIP UNS, Pembimbing I, Pembimbing II, serta
terbatas tentang kurikulum 2013.
jajaran redaksi Jurnal Pendidikan Akuntansi FKIP
b.
UNS atas bantuan, bimbingan, dan arahan yang
Pelaksanaan Pembelajaran
1) Guru belum mampu menerapkan model
diberikan sehingga artikel ilmiah ini dapat
pembelajaran kurikulum 2013 yang sesuai dengan
terselesaikan.
pendekatan saintifik, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan cenderung membuat peserta didik
DAFTAR PUSTAKA
bosan. 2) Guru memiliki penguasaan teknologi
Alawiyah, Faridah. 2013. Dampak Implementasi Kurikulum 2013 Terhadap Guru. Jurnal Pengkajian (P3D1), Vol. V, No. 19. Setjen DPR RI. Jakarta. Diperoleh pada tanggal 17 April 2015 dari https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j& q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rj a&uact=8&ved=0ahUKEwia2uf78ovLA hUNj44KHTu_B1QQFggZMAA&url= http%3A%2F%2Fberkas.dpr.go.id%2Fp engkajian%2Ffiles%2Finfo_singkat%2FI nfo%2520Singkat-V-19-I-P3DI-Oktober201356.pdf&usg=AFQjCNGBiGS0Y1SOM MHO9tRZWGOl0Y4hVQ&sig2=Cnd RrwWwun_9z9Mns0mNPw&bvm=bv. 114733917,d.c2E.
yang kurang. 3) Guru masih memiliki pemahaman yang kurang pada pendekatan saintifik, sehingga metode yang digunakan malah kurang variatif pada pelaksanaannya dan kurang sesuai dengan model pembelajaran kurikulum 2013. 4) Diklat atau pelatihan terkait pendekatan saintifik untuk guru produktif masih belum merata, sehingga sebagian besar guru masih memiliki pengetahuan yang sedikit terkait pendekatan saintifik pada pembelajaran dengan kurikulum 2013. 5) Waktu pembelajaran yang terbatas sedangkan materi yang harus dibuat banyak dan harus segera disampaikan kepada peserta didik, selain itu karena buku paket atau buku kerja guru kurikulum 2013 belum ada. c.
Penilaian Pembelajaran
Alawiyah, Faridah. 2014. Kesiapan Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Pengkajian (P3D1), Vol. V, No. 19. Setjen DPR RI. Jakarta. Diperoleh pada tanggal 17 April 2015 dari
Ayuk Kusumastuti, Sudiyanto, dan Dini Octoria. Faktor-Faktor Penghambat Guru dalam 132 Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 118-133 http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info _singkat/Info%20Singkat-VI-15-I-P3DIAgustus-2014-56.pdf.
Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Bugin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial. Jakarta: Prenada Media Group.
Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Burhan
Nurgiyantoro. 1988. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, Sebuah Pengantar Teoretis dan Pelaksanaan. Yogyakarta: BPFE.
Dimyati, Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia. Kemendikbud, 2013. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah tentang Petunjuk Teknis Persiapan Implementasi Kurikulum Tahun 2013. Jakarta. Kemendikbud, 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomer 19 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. Kemendikbud, 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan. Jakarta. Kemendikbud, 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta. M. Drajat dan R. Effendi. 2014. Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
Mulyasa. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT Remaja Rosdayakarya. Mulyasa. 2014. Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Oemar
Hamalik. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Retnaningsih, Hartini. 2012. Masalah Kurikulum Baru 2013. Jurnal Pengkajian (P3D1), Vol. IV, No. 24. Setjen DPR RI. Jakarta. Diperoleh pada tanggal 17 April 2015 dari http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info _singkat/Info%20Singkat-IV-24-II-P3DIDesember-2012-10.pdf. Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran, Bandung: Mulia Mandiri Press. Soemarso, S.R.. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Suharsimi, A. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
133 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016) Weygandt, Kieso, Kimmel. 2007. Accounting Principles: Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Wina Sanjaya. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Ayuk Kusumastuti, Sudiyanto, dan Dini Octoria. Faktor-Faktor Penghambat Guru dalam 134 Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 118-133