JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 3, Desember 2016 : 57 - 61
EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM Achmad1*, Agus Triantoro2, Riswan2, Tri Okta Maulana3 1 Mahasiswa 2
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat 3 Mine Engineering Department, PT Darma Henwa, Tbk Site Asam-asam e-mail: *
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di lokasi Pit 4 Barat dan Pit 4 Timur PT Darma Henwa site Asam-Asam. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi ketidaktercapaian produksi alat gali muat dan alat angkut yang digunakan untuk pemindahan overburden pada Pit 4 Barat dan Pit 4 Timur. Proses pemindahan material overburden pada Pit 4 Barat menggunakan 1 unit alat gali muat Komatsu PC1250-8 dan 5 unit alat angkut Komatsu HD785-7 dengan jarak hauling rata-rata yaitu 2771 meter, sedangkan pada Pit 4 Timur menggunakan 1 unit alat gali muat Komatsu PC1250-8 dan 6 unit alat angkut Komatsu HD465-7 dengan jarak hauling rata-rata yaitu 1717 meter. Setelah melakukan kegiatan penggalian maka perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pencapaian target tersebut seperti produksi dari alat mekanis penggalian material overburden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis faktor-faktor produksi seperti waktu edar (cycle time), efisiensi kerja, bucket fill factor, jumlah passing, jenis material, kondisi front kerja seperti loading point dan dumping point, geometri jalan angkut, grade resistance dan rolling resistance. Berdasarkan data aktual hasil didapatkan data produksi pada fleet 1 sebesar 464.91 BCM/Jam dengan target produksinya 520 BCM/Jam dan tingkat ketercapaiannya 89.41%. Sedangkan produksi pada fleet 2 sebesar 388.69 BCM/Jam dengan target produksinya 450 BCM/Jam dan tingkat ketercapaiannya 86.38%. Berdasarkan data aktual produksi fleet pada bulan juli 2015, target produksi pemindahan overburden belum tercapai sehingga perlu dilakukan evaluasi serta langkah optimasi agar target tercapai. Melalui simulasi perbaikan parameter-parameter produksi dan simulasi perbaikan kondisi jalan angkut Pit 4 Barat dan Pit 4 Timur didapatkan produksi fleet 1 sebesar 660.09 BCM/Jam dan pada fleet 2 sebesar 606.29 BCM/Jam. Kata-kata kunci : Pencapaian target, produksi, target produksi
pencapaian target produksi alat gali muat dan alat angkut dalam kegiatan pemindahan overburden. Permasalahan yang umumnya timbul pada operasi pertambangan adalah tidak tercapainya target produksi alat gali muat dan alat angkut yang disebabkan oleh kendala teknis pada saat kegiatan pengangkutan, sehingga perlu dilakukan suatu penelitian: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaktercapaian target produksi pada kegiatan pemindahan overburden. 2. Upaya-upaya dalam pencapaian target produksi untuk pemindahan overburden. Penelitian ini dibatasi pada pembahasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan 2 fleet aktivitas pemindahan overburden di Pit 4 Barat dan Pit 4 Timur. 2. Alat gali muat dan alat angkut yang diamati adalah Komatsu PC1250-8, Komatsu HD785-7 dan Komatsu HD465-7 yang digunakan untuk pemindahan material overburden. 3. Target produksi pemidahan overburden pada bulan Juli 2015 Komatsu PC1250-8 untuk fleet 1 Pit 4 Barat yaitu 520 BCM/Jam dan fleet 2 Pit 4 Timur yaitu 450 BCM/Jam. 4. Target produksi pemindahan overburden pada bulan Juli 2015 untuk Komatsu HD785-7 pada fleet 1 yaitu 104 BCM/Jam (perunit) dan Komatsu HD465-7 pada fleet 2 yaitu 75 BCM/Jam (Perunit). 5. Produksi alat gali muat dan alat angkut berdasarkan cycle time, metode pemuatan, kondisi front kerja, geometri jalan angkut, total resistance dan efisiensi kerja. 6. Analisis pada kegiatan penelitian ini tidak membahas dari segi ekonomi / perhitungan cost.
PENDAHULUAN PT Darma Henwa, Tbk merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang dipercaya oleh PT Arutmin Indonesia selaku pemegang PKP2B untuk melakukan kegiatan penambangan batubara dengan daerah operasi yang terletak di daerah Asam-asam. PT Darma Henwa, Tbk dalam kegiatan penambangan batubara menggunakan metode penambangan open pit dengan pengoperasian peralatan mekanis seperti backhoe untuk penggalian pemuatan dan dump truck untuk pengangkutan. Salah satu penentu keberhasilan metode penambangan ini adalah seberapa besar produksi peralatan mekanis tersebut dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin dalam melakukan pekerjaannya agar hasil yang diperoleh maksimal. Karena alat mekanis merupakan salah satu parameter penting dalam pencapaian target produksi. Ketidaktercapaian target produksi yang merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian target produksi dalam kegiatan pemindahan overburden. Oleh karena itu, penelitian ini lebih ditekankan pada kajian teknis produksi alat gali muat dan alat angkut, untuk mengupas faktor-faktor yang mempengaruhi, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Produksi alat gali muat dan alat angkut. Maka dari itu, perlu adanya analisa terhadap parameter-parameter yang menyebabkan ketidaktercapaian produksi alat mekanis dalam pemindahan overburden. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada di atas, penyusun ingin melakukan penelitian dengan judul evaluasi pencapaian target produksi alat gali muat dan alat angkut pada aktivitas pembongkaran overburden. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat mempelajari lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 57
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 3, Desember 2016 : 57 - 61 Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menghitung cycle time alat gali muat dan alat angkut. 2. Mengetahui besar target produksi dan produksi aktual alat gali muat dan alat angkut. 3. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaktercapaian produksi alat gali muat dan alat angkut dalam pencapaian target produksi. 4. Membuat simulasi pencapaian target produksi alat gali muat dan alat angkut. 5. Memberikan rekomendasi upaya-upaya peningkatan produksi alat gali muat dan alat angkut agar tercapai target dalam pembongkaran overburden. Manfaat penelitian ini adalah mengetahui permasalahan yang terjadi dalam kegiatan penambangan, khususnya dalam kegiatan pemindahan overburden di Pit 4 PT Darma Henwa, Tbk Site Asam-Asam dan memberikan rekomendasi penyelesaian permasalahan untuk meningkatkan produksi alat gali muat dan alat angkut pada aktivitas pemindahan overburden.
factor) dalam %, Eff ialah efisiensi kerja dalam %. Produksi Alat Angkut Produksi alat angkut dapat menggunakan persamaan (2). πππ‘ =
3600 πΆπ‘
x πΆπ x π΅ππ x ππ x πΈππ
πΆπ‘
x πΆπ x π΅ππ x ππ x πΈππ x n
(2)
Dimana πππ‘ merupakan produksi alat angkut dalam m3/jam dan n adalah jumlah passing bucket alat gali muat ke vessel alat angkut. Faktor Keserasian (Match Factor) Faktor keserasian biasanya digunakan untuk mengetahui jumlah alat angkut yang sesuai (serasi) untuk bekerja melayani satu unit alat gali muat. Serasi apabila produksi alat gali muat sama dengan produksi alat angkut. Faktor keserasian dihitung denga persamaan (3). MF =
METODOLOGI Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu melakukan pengamatan dan pengambilan data di lapangan. Pengamatan dan pengambilan data di lapangan dilakukan dengan melihat dan mengambil data langsung pada kondisi aktual daerah penelitian. Data utama yang digunakan untuk melakukan perhitungan yaitu cycle time alat gali muat dan alat angkut, efisiensi kerja alat gali muat dan alat angkut, bucket fill factor, total resistance, bobot berai jenis material overburden, serta data pendukung lainnya seperti populasi unit dan spesifikasinya, profil dan geometri jalan angkut, target produksi alat gali muat dan alat angkut perjam. Data utama digunakan untuk mendapatkan produksi perjam dan pencapaian target produksi overburden pada bulan Juli 2015. Penyusunan laporan disertai penyajian data berupa tabel dan grafik yang dapat membantu dalam penyampaian informasi hasil penelitian. Sedangkan data penunjang lainnya adalah peta lokasi dan kesampaian daerah, kondisi geologi regional, data iklim dan curah hujan, serta keadaan umum perusahaan tersebut. Pemindahan tanah mekanis merupakan segala pekerjaan yang berhubungan dengan penggalian, pemuatan, pengangkutan, penimbunan, perataan dan pemadatan tanah atau batuan dengan menggunakan alatalat mekanis (alat-alat besar). Di samping itu juga dilakukan pada tambang-tambang terbuka, terutama pada pengupasan lapisan tanah atas (stripping of overburden) dan pembuatan jalan-jalannya yang menuju ke tambang tersebut. Dalam kegiatan penambangan secara terbuka, penggunaan alat mekanis yang paling sering digunakan untuk produksi adalah alat gali muat dan alat angkut. Produksi Alat Gali Muat Produksi alat gali muat dihitung menggunakan persamaan (1). ππ =
3600
ππ π₯ πΆπ‘π
(3)
ππ π₯ πΆπ‘π
Dimana Na adalah jumlah alat angkut, Nm adalah jumlah alat gali muat, Cta adalah waktu edar alat angkut, Ctm adalah waktu edar alat gali muat . Bila dari hasil perhitungan kita dapatkan hasil sebagai berikut : 1. Faktor keserasian < 1, maka alat gali muat akan sering menganggur. 2. Faktor keserasian = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi artinya kedua alat tersebut akan sama-sama sibuk sehingga tidak perlu menunggu. 3. Faktor keserasian > 1, maka alat angkut akan sering menganggur. HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu Edar Alat Gali Muat Aktual Waktu edar alat adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk siklus kerja suatu alat. Tabel-1 menunjukkan waktu edar Komatsu PC1250-8 terdiri atas empat yaitu waktu gali, waktu ayun berisi, waktu tumpah, dan waktu ayun kosong, selain cycle time, juga terdapat waktu tunda (delay time). Tabel-1. Waktu edar rata-rata alat gali muat Fixed Time Waktu Gali Waktu Ayun Berisi Waktu Tumpah Waktu Ayun Kosong Cycle Time Delay Time
Cycle Time Alat Gali Muat Komatsu PC1250-8 (detik) Fleet 1 (EX.3072)
Fleet 2 (EX.3098)
8.37 6.67 5.19 4.77 24.89 10.56
8.82 6.07 4.63 5.00 24.52 11.08
Waktu Edar Alat Gali Muat Aktual Waktu edar (cycle time) Komatsu HD785-7 dan Komatsu HD465-7 adalah waktu edar rata-rata yang ditempuh oleh alat angkut mulai dari saat dimuati oleh Komatsu PC1250-8 sampai untuk dimuati kembali dalam keadaan kosong. Waktu edar Komatsu HD785-7 dan Komatsu HD465-7 ini terdiri dari waktu mengambil posisi pemuatan, waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu manuver
(1)
Dimana Qb adalah produksi alat gali muat dalam m3/jam, Ct adalah cycle time dalam detik, Cb adalah kapasitas bucket alat muat dalam m3, Bff adalah faktor pengisian (bucket fill factor) dalam %, Sf adalah faktor pengembangan (swell 58
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 3, Desember 2016 : 57 - 61 tumpah, waktu penumpahan muatan, waktu angkut kosong (Tabel-2).
110 100
Produksi (BCM/Jam)
Tabel-2. Waktu edar rata-rata alat angkut Cycle Time Alat Angkut
Fixed Time (detik) Waktu Muat Waktu angkut berisi Waktu manuver tumpah Waktu tumpah Waktu angkut kosong Waktu manuver muat Cycle Time Delay Time
HD785-7 (Fleet 1) 193.58 545.00 24.52 19.66 408.64 31.88 1223.28 248.52
HD465-7 (Fleet 2) 123.68 409.80 16.39 17.26 312.53 19.45 899.11 195.00
1 (HD785-7) 104 92.98 11.02 89.40
2 (HD465-7) 90 64.78 25.22 71.98
Produksi (BCM/Jam)
464.91
Aktual
450 388.69
400
Selisih
300 200 100 0
55.09 Fleet 1 Jarak 2771 Meter
25.22 11.02 Fleet 1 (HD785-7)
Fleet 2 (HD465-7)
Perbaikan Kecepatan dan Waktu Edar Alat Angkut Setelah dilakukan simulasi perbaikan jalan pada nilai rolling resistance jalan angkut Pit 4 Barat dan Pit 4 Timur maka menghasilkan perubahan kecepatan pada alat angkut dengan tetap mengacu pada standar maksimal kecepatan perusahaan 30 km/jam (Tabel-5). Setelah dilakukan simulasi perbaikan jalan angkut dan kecepatan alat angkut Pit 4 Barat dan Pit 4 Timur, berdasarkan perhitungan total resistance maka menghasilkan perubahan pada nilai cycle time alat angkut. Tabel-6 menunjukkan simulasi peningkatan data waktu edar alat angkut.
Target
520 500
Selisih 64.78
Berbagai alternatif perbaikan yang direkomendasikan sebagai berikut : Perbaikan Kondisi Jalan Angkut Peningkatan kondisi jalan angkut ini dilakukan untuk mengurangi waktu angkut dan waktu kembali. Adapun parameter yang harus diperbaiki dari jalan angkut adalah : 1) Rolling resistance, nilai rolling resistance aktual berdasarkan hasil pengukuran belum ideal, sehingga perlu kondisi jalan dengan nilai rolling resistance standar untuk mendukung kinerja alat angkut. Nilai rolling resistance untuk jalan tambang termasuk dalam kelas βfilm, smooth, rolling roadway with dirt or light surfacing, flexing slightly under load or undulating, maintained fairly regularly, wateredβ dengan besar rolling resistance sebesar 65 lb/ton dengan demikian nilai rolling resistace maksimal untuk jalan angkut yang disarankan adalah sebesar 3.20%. 2) Perbaikan geometri jalan angkut, yakni lebar jalan angkut aktual yang masih belum sesuai dengan lebar jalan angkut ideal untuk unit alat angkut terbesar pada perusahaan yaitu Komatsu HD785-7 untuk 4 lajur jalan angkut, dimana untuk lebar jalan lurus sebesar 35.95 meter dan untuk lebar jalan pada tikungan sebesar 33.83 meter. Untuk simulasi perbaikan lebar jalan angkut tidak dilakukan karena memakan waktu yang cukup lama, sehingga dapat menghambat laju produksi saat perbaikan dan memakan biaya yang cukup banyak, jadi hanya direkomendasikan untuk perusahaan apabila jalan tersebut digunakan dalam jangka waktu panjang saja dan secara terus menerus.
2 (EX. 3098) 450 388.69 - 61.31 0.82 86.38
600
Aktual
Gambar-2. Pencapaian target produksi alat angkut
Tabel-4. Pencapaian target produksi alat angkut Fleet Target Produksi (BCM/Jam) Produksi Aktual (BCM/Jam) Selisih (BCM) Pencapaian (%)
90
90 80 70 60 50 40 30
0
Tabel-3. Pencapaian target produksi alat gali muat 1 (EX.3072) 520 464.91 - 55.09 0.92 89.41
Target 92.98
20 10
Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut Aktual Produksi aktual alat gali muat dan alat angkut adalah besarnya produksi yang dapat dicapai dalam kenyataan kerja alat gali muat dan alat angkut berdasarkan kondisi saat ini. Tabel-3, Tabel-4, Gambar-1, dan Gambar-2 menunjukkan bahwa produksi alat gali muat Komatsu PC1250-8 dan alat angkut Komatsu HD785-7 dan HD4657 untuk fleet 1 dan fleet 2 aktual pada bulan Juli 2015 tidak mencapai target yang ditentukan oleh Mineplan Department Engineering PT Darma Henwa Site Asamasam dengan tingkat pencapaian target produksi fleet belum ada yang 100% sehingga perlu dilakukan evaluasi dan upaya pencapaian target produksi fleet. Diharapkan dengan adanya upaya perbaikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan ini dapat menunjang keberhasilan dalam pencapaian target produksi yang telah direncanakan. Fleet Target Produksi (BCM/Jam) Produksi Aktual (BCM/Jam) Selisih (BCM) Faktor Keserasian Pencapaian (%)
104
61.31
Tabel-5. Perbaikan kecepatan alat angkut
Fleet 2 Jarak 1717 Meter
Kecepatan unit alat angkut (km/jam)
Gambar-1. Pencapaian target produksi alat gali muat
Komatsu HD 785-7 Komatsu HD 465-7
59
Aktual Berisi Kosong 18 24 15 20
Simulasi Berisi Kosong 30 30 30 30
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 3, Desember 2016 : 57 - 61 1. Nilai cycle time aktual untuk alat gali muat Komatsu PC1250-8 pada fleet 1 sebesar 24.89 detik dan pada fleet 2 sebesar 24.52 detik, sedangkan nilai cycle time aktual untuk alat angkut Komatsu HD785 pada fleet 1 sebesar 1223.28 detik dan Komatsu HD465-7 pada fleet 2 sebesar 899.11 detik. 2. Target produksi pada fleet 1 sebesar 520 BCM/Jam dan pada fleet 2 sebesar 450 BCM/Jam, sedangkan produksi aktual pada fleet 1 sebesar 464.91 BCM/Jam dan pada fleet 2 sebesar 388.69 BCM/Jam. Jadi target produksi masih belum tercapai, sehingga diperlukan upaya-upaya perbaikan pada faktor-faktor yang menyebabkan ketidaktercapaian target produksi. 3. Faktor-faktor yang menyebabkan ketidaktercapian target produksi untuk pemindahan overburden pada PT Darma Henwa Site Asam-asam adalah sebagai berikut : a. Kondisi jalan angkut, kondisi loading point dan dumping point yang memiliki nilai rolling resistance yang besar. b. Lebar jalan aktual belum ideal berdasarkan lebar alat angkut HD785-7. 4. Melalui simulasi perbaikan parameter-parameter produksi dan simulasi dengan menggunakan perbaikan nilai roling resistance serta kecepatan alat angkut Komatsu HD785-7 dan Komatsu HD465-7 didapatkan produksi fleet 1 sebesar 660.09 BCM/jam dan fleet 2 sebesar 606.29 BCM/jam, sehingga dari upaya perbaikan tersebut target produksi dapat tercapai. 5. Upaya peningkatan produksi alat gali muat dan alat angkut dilakukan dengan cara simulasi perbaikan jalan angkut seperti perbaikan nilai rolling resistance sebesar 3.20% untuk dapat meningkatkkan kecepatan pada alat angkut.
Tabel-6. Perbaikan waktu edar alat angkut Waktu edar (detik) Waktu Muat Waktu Angkut Berisi Waktu Manuver Tumpah Waktu Tumpah Waktu Angkut Kosong Waktu Manuver Muat Waktu edar
HD785-7 (Fleet 1) Aktual Simulasi 193.58 193.58 545.00 436.87
HD465-7 (Fleet 2) Aktual Simulasi 123.68 123.68 409.80 307.77
24.52
24.52
16.39
16.39
19.66 408.64
19.66 332.46
17.26 312.53
17.26 206.04
31.88
31.88
19.45
19.45
1223.28
1038.97
899.11
690.59
Simulasi Perbaikan Produksi Fleet Perhitungan simulasi produksi alat gali muat yaitu dengan menggunakan beberapa parameter nilai teoritis seperti bucket fill factor sebesar 90%, swell factor sebesar 80% dan nilai efisiensi sebesar 83%, sedangkan untuk alat angkut setelah dilakukan perbaikan rolling resistance (3.2%) maka menghasilkan perubahan pada kecepatan alat angkut dan membuat nilai cycle time berubah menjadi lebih kecil atau berkurang. Tabel-7 dan Gambar-4 menunjukkan hasil perhitungan simulasi pada fleet 1 dengan menggunakan jumlah aktual 1 unit alat gali muat Komatsu PC1250-8 dan 5 unit alat angkut Komatsu HD785-7 produksinya sebesar 660.09 BCM/Jam dan pada fleet 2 dengan menggunakan jumlah aktual 1 unit alat gali muat Komatsu PC1250-8 dan 6 unit alat angkut Komatsu HD465-7 produksinya sebesar 606.29 BCM/Jam. Dari masing-masing fleet telah mencapai targetnya masing-masing, untuk fleet 1 sebesar 520 BCM/jam dan target fleet 2 sebesar 450 BCM/jam.
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak James Dwight P Gurning selaku Head of Project dan Bapak Moh. Zely Fahruddin selaku Head Of Departemen Engineering PT Darma Henwa site Asam-asam.
Tabel-7. Simulasi Produksi Fleet 1 520 660.09 123.02 1.08 126.94
Fleet Target Produksi (BCM/Jam) Simulasi Produksi (BCM/Jam) Selisih (BCM) Faktor Keserasian Pencapaian (%)
700
66009
520
Produksi (BCM/Jam)
Target
DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim. 2007. Specifications & Application Handbook Edition 28. Komatsu, Japan. hal : 15A-39-10-13.
606.29
Aktual
600 500
2 450 606.29 155.36 1.07 134.73
464.91
[2] Basuki, S. dan Nurhakim. 2004. Modul Ajar dan Praktikum Pemindahan Tanah Mekanis. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. hal : 100.
Simulasi 450 388.69
400
[3] Indonesianto, Y. 2008. Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusan Teknik Pertambangan UPN βVeteranβ, Yogyakarta. hal : II-6-7-8-9, III-23-36-37, IV-1-2-57-8.
300 200 100 0
Fleet 1 Jarak 2771 Meter
[4] Nurhakim. 2004. Buku Panduan Kuliah Lapangan II Edisi ke-2. Teknik Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. : 4-5, 20-23.
Fleet 2 Jarak 1717 Meter
Gambar-3. Pencapaian Target Produksi Fleet
[5] Prodjosumarto, P. 1983. Pemindahan Tanah Mekanis. Institut Teknologi Bandung. hal : 1-29.
KESIMPULAN Setelah dilakukan pengamatan di lapangan, pengolahan data dan analisis mengenai pemindahan overburden yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
[6] Rochmanhadi. 1992. Alat-alat Berat dan Penggunaannya. Cetakan IV. Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta. hal : 23. 60
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 3, Desember 2016 : 57 - 61 [7] Sikumbang, N. dan Haryanto, R. 1994. Peta Geologi Lembar Banjarmasin, Kalimantan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
States Department of The Interior, Bureau of Mines. hal : 15-17. [10] Wedhanto, S. 2009. Diktat kuliah Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis. Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang. Hal : 1-20, 57-61.
[8] Suwandhi, A. 2004. Perencanaan Jalan Tambang. Diklat Perencanaan Tambang Terbuka, Bandung. hal : 2.
[11] Wigroho, H. Y., dan Suryadharma H. 1992. Pemindahan Tanah Mekanis Bagian I. Penerbitan Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. hal : 117-118.
[9] Walter W. K., dan James C. A. 1977. Design of Surface Mine Haulage Roads β A Manual. United
61