LAPORAN TUGAS AKHIR
EVALUASI KINERJA SISTEM PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENANGKAPAN IKAN SEMARANG
Disusun Oleh:
Nama
:
Abdul Lukman Saleh
NIM
:
A12.2011.04359
Program Studi
:
Sistem Informasi - S1
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2015
i
LAPORAN TUGAS AKHIR
EVALUASI KINERJA SISTEM PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENANGKAPAN IKAN SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Disusun Oleh:
Nama
:
Abdul Lukman Saleh
NIM
:
A12.2011.04359
Program Studi
:
Sistem Informasi - S1
HALAMANUDUL
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2015 ii
PERSETUJUAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
NB: Halaman ini tidak perlu dihapus dan dicetak Silakan download halaman ini di siadin setelah ujian
iii
PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR
NB: Halaman ini tidak perlu dihapus dan dicetak Silakan download halaman ini di siadin setelah ujian
iv
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
NB: Halaman ini tidak perlu dihapus dan dicetak Silakan download halaman ini di siadin setelah ujian
v
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
NB: Halaman ini tidak perlu dihapus dan dicetak Silakan download halaman ini di siadin setelah ujian
vi
PERNYATAANPERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
NB: Halaman ini tidak perlu dihapus dan dicetak Silakan download halaman ini di siadin setelah ujian
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyanyang
yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir dengan judul” EVALUASI
KINERJA
MENGGUNAKAN
SISTEM
PERUSAHAAN
DENGAN
METODE BALANCED SCORECARD PADA BALAI
BESAR PENGEMBANGAN PENANGKAPAN IKAN SEMARANG” dapat penulis selesaikan sesuai dengan dukungan dari berbagai pihak yang dapat tenilai. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.kom,
selaku Rektor Universitas Dian
Nuswantoro. 2. Dr. Abdul Syukur, selaku Dekan Fasilkom. 3. Affandy , M.Kom, Ph.D selaku Ka.Progdi Sistem Informasi.
4. Bapak Sudaryanto, M.kom selaku dosen pembimbing tugas akhir. 5. Keluarga tercinta:Bapak, Ibu, Kakak serta Adikku
yang tercinta Arby
Efrianto dan Risa Nur Indriani yang senantiasa membantu dan mencurahkan seluruh tenaga serta dorongan demi kelancaran studi saya selama ini. 6. Dito Arbyanto,Lia Ariestanti, Aditya Pradipta ,Samsul hadi, erna alfiyani terima kasih atas dukungan dan semangatnya selama mengerjakan tugas akhir. 7. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang terima kasih telah memperkenankan saya melakukan penelitian untuk tugas akhir .
Semarang, Oktober 2015 Penulis
viii
ABSTRAK Penilaian kinerja merupakan hal yang esensial bagi perusahan. Untuk memenangkan persaingan global yang semakin ketat ini, kinerja sebuah organisasi haruslah mencerminkan peningkatan dari satu periode ke periode berikutnya. Dewasa ini pengukuran kinerja secara finansial tidaklah cukup mencerminkan kinerja organisasi sesungguhnya, sehingga dikembangkan suatu konsep Balanced Scorecard. metode Balanced Scorecard merupakan metode untuk memberikan kartu skor untuk penilaian terhadap kinerja perusahaan Penelitian ini menentukan tingkat kinerja perusahaan pada Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang dengan menggunakan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pespektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, dan proses pertumbuhan dan pembelajaran. Adapun hasil Dari keempat perspektif diatas maka akan diperoleh hasil untuk evaluasi kinerja sistem perusahaan seberapa sehat suatu perusahaan dalam melaksanakan kinerja dalam setiap tahunnya.Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2012 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dan mengalami kenaikan pada tahun 2013 meskipun sempat mengalami penurunan kinerja perusahaan masih dalam keadaan yang sangat sehat. Oleh sebab itu pentingnya mengevaluasi kinerja sistem perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan di setiap tahunya. Kata kunci : BSC, Evaluasi,Kinerja,Perspektif, Bisnis xvi + 77halaman; 12 gambar; 18 tabel Daftar Acuan: 20 (2000 – 2009)
ix
ABSTRACT Performance assessment it is essential for the company .To win global competition that is more strict,Performance an organization should reflect risen from a period to the next periode.Today performance measurement financially is not enough for reflect organisational performance, thus developed a concept balanced scorecard . A method of balanced scorecard is a method to give cards scores for an assessment of the company performance this research determining the rate of the company performance at Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan semarang using four perspective namely financial perspective,perspective customers, the perspective of an internal process of business, and the process of growth and learning.the result of the four perspective above so to be obtained the result for performance evaluation system company how healthy an enterprise in implementing the performance in every year.From a research conducted that in 2012 decrease from the previous year and has increased by 2013 in a serious though the decline in the company performance are in a a very healthy.There fore the importance of the system to evaluate the performance of the company to increase the company performance in every the information. Keywords
: BSC, evaluation , performance , perspective , business xvi + 77pages; 12 images; 18 tables References: 20 (2000 – 2009)
x
DAFTAR ISI Halaman Judul ........................................................................................................ ii Persetujuan Proposal Tugas Akhir ......................................................................... iii Persetujuan Laporan Tugas Akhir ......................................................................... iv Pengesahan Dewan Penguji .................................................................................... v Pernyataan Keaslian Tugas Akhir .......................................................................... vi PernyataanPersetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis .. vii Ucapan Terimakasih ............................................................................................ viii Abstrak ................................................................................................................... ix Abstract ................................................................................................................... x Daftar Isi ................................................................................................................ xi Daftar Gambar....................................................................................................... xv Daftar Tabel ......................................................................................................... xvi Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................. 1 1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3
Batasan Masalah ....................................................................................... 2
1.4
Tujuan Penelitian...................................................................................... 2
1.5
Manfaat Penelitian.................................................................................... 2
Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 4 2.1
Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 4
2.2
Konsep Dasar Sistem Informasi ............................................................... 6
2.2.1
Pengertin Sistem ............................................................................... 6
2.2.2
Karakteristik Sistem .......................................................................... 6
xi
xii
2.2.3 2.3
Pengertian Sistem Informasi ............................................................. 7
Pengertian Kinerja .................................................................................... 7
2.3.1
Pengertian penilaian kinerja .............................................................. 7
2.3.2
Tujuan penilaian kinerja.................................................................... 7
2.3.3
Manfaat Penilaian kinerja ................................................................. 8
2.4
Balanced Scorecard .................................................................................. 8
2.4.1
Pengertaian Balance Scorcard .......................................................... 8
2.5
Konsep Balanced Scorecard .................................................................... 9
2.6
Empat perspektif Balanced Scorecard ..................................................... 9
2.6.1
Perspektif Financial .......................................................................... 9
2.6.2
Perspektif Pelanggan ....................................................................... 11
2.6.3
Perspektif Proses Bisnis Internal .................................................... 12
2.6.4
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan .................................... 13
2.6.5
Keunggulan Balanced Scorecard ................................................... 14
2.6.6
Manfaat Balanced Scorecard .......................................................... 15
Bab 3 METODE PENELITIAN ........................................................................... 17 3.1
Metode Pengumpulan Data .................................................................... 17
3.2
Metode Penelitian ................................................................................... 17
3.2.1
Metode Analisis .............................................................................. 17
3.2.2
Operasional Variabel Penelitian...................................................... 18
3.3
Kriteria Total Skor Kinerja .................................................................... 28
3.4
Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 28
3.4.1
Metode Prototype............................................................................ 28
3.4.2
Kelebihan dan Kekurangan ............................................................. 30
3.4.3
Langkah-langkah Pembuatan Prototype ......................................... 30
xiii
3.4.4
Analisis Kebutuhan Sistem ............................................................. 31
3.4.5
Implementasi ................................................................................... 34
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 35 4.1
Diskripsi Objek Penelitian ..................................................................... 35
4.1.1
Sejarah BPPI Semarang .................................................................. 35
4.1.2
Visi , Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis BPPI Semarang ............. 36
4.1.3
Tujuan Pelayanan ............................................................................ 37
4.2
Analisa SWOT ....................................................................................... 38
4.3
Tujuan Strategis...................................................................................... 41
4.4
Hubungan Sebab-Akibat ........................................................................ 41
4.5
Pengukuran dan Pembobotan ................................................................. 43
4.5.1
Perspektif Keuangan ....................................................................... 44
4.5.2
Prespektif pelanggan ....................................................................... 47
4.5.3
Perspektif Proses Bisnis .................................................................. 52
4.5.4
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran .................................... 54
4.6
Hasil Perhitungan dan Pembobotan Balance Scorecard ........................ 58
4.7
Aplikasi Perhitungan Balanced Scorecard ........................................... 60
4.7.1
Halaman Login ................................................................................ 60
4.7.2
Form Menu utama Perhitungan Balanced Scorcard ....................... 62
4.7.3
Form Menu Profil Perusahaan BBPPI Semarang ........................... 63
4.7.4
Form Menu Perhitungan Perspektif Keuangan( Balanaced Scorcard) 63
4.7.5
Form Menu perhitungan Perspektif Pelanggan (Balanced Scorcard) 65
4.7.6
Form Menu perhitungan Perspektif Proses Internal Bisnis (Balanced
Scorcard)....................................................................................................... 66
xiv
4.7.7
Form Menu perhitungan Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
(Balanced Scorcard) ..................................................................................... 67 4.7.8
Output perhitungan perspektif (Balanced Scorcard) ...................... 68
Bab 5 PENUTUP .................................................................................................. 69 5.1
Simpulan................................................................................................. 69
5.2
Saran ....................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 70 LAMPIRAN.......................................................................................................... 70
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 ilustrasi model Prototype ................................................................. 29 Gambar 3.2 Langkah-Langkah Prototyping ......................................................... 31 Gambar 3.3 Spesifikasi Kebutuhan Sistem ........................................................... 32 Gambar 4.1 Hubungan Sebab-akibat ................................................................... 42 Gambar 4.2 Form login ......................................................................................... 61 Gambar 4.3 Form Menu Utama .......................................................................... 62 Gambar 4.4 Menu Profil Perusahaan BPPPI Semarang ...................................... 63 Gambar 4.5 Form Menu Perhitungan Perspektif Keuangan ................................ 64 Gambar 4.6 Form Menu Perhitungan Perspektif Pelanggan................................ 65 Gambar 4.7 Form Menu Perhitungan Perspektif Proses Internal Bisnis ............. 66 Gambar 4.8 Form Menu Perhitungan Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ............................................................................................................................... 67 Gambar 4.9 Otput perhitungan Perspektif Balanced Scorcard............................ 68
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terkait .................................................................................... 4 Tabel 3.1 Kriteria Nilai ......................................................................................... 23 Tabel 3.2 kriteria total skor kinerja ....................................................................... 28 Tabel 4.1 Matriks SWOT BBPPI Semarang ......................................................... 39 Tabel 4.2 Tujuan Strategis .................................................................................... 41 Tabel 4.3ROI BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 ............................................. 44 Tabel 4.4 Rasio Efisiensi BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 ............................ 44 Tabel 4.5Rasio Efektivitas BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 ......................... 45 Tabel 4.6Rasio Ekonomi BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 ............................ 45 Tabel 4.7Pengukuran Kinerja Perspektif Keuangan BBPPI Semarang tahun 20112013....................................................................................................................... 46 Tabel 4.8 Pelanggan Baru BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 ......................... 48 Tabel 4.9Retensi Pelanggan BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 ....................... 50 Tabel 4.10Pengukuran Kinerja Perspektif Pelanggan BBPPI Semarang ............. 50 Tabel 4.11Pengukuran Kinerja Perspektif Proses Bisnis BBPPI Semarang tahun 2011-2013 ............................................................................................................. 52 Tabel 4.12Retensi Karyawan BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 ..................... 56 Tabel 4.13Tingkat Produktivitas Karyawan BBPPI Semarang Tahun 2011-201356 Tabel 4.14 Pengukuran Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 ................................................................................. 57 Tabel 4.15Hasil Perhitungan dan Pembobotan Balanced Scorecard tahun 2011 . 59 Tabel 4.16Hasil Perhitungan dan Pembobotan Balanced Scorecard tahun 2012 . 59 xvi
xvii
Tabel 4.17Hasil Perhitungan dan Pembobotan Balanced Scorecard tahun 2013 . 60
xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat, hampir setiap aktivitas manusia pada segala aspek kehidupan sangat bergantung pada kecepatan dalam memperoleh informasi. Internet bukanlah menjadi hal asing lagi pada zaman sekarang, segala macam informasi dapat mudah diakses melalu internet. Menurut PP No. 46/2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS mulai tahun 2014 meliputi: 1. Menyiapkan diri, dan membiasakan diri untuk menilai dirinya sendiri secara jujur. 2. PNS harus membiasakan diri bekerja di bawah target, dan dengan jadwal yang ketat, kalau tak ingin nilainya merah. Dalam proses evaluasi sistem yang dilakukan oleh atasan terhadap penilaian kinerja perusahaan pada Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang masih menggunakan tradisonal konvensional karena belum memanfaatkan media internet dalam pengambilan penilaian kinerja pegawai. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah website untuk membuat sistem pendukung keputusan oleh atasan untuk meningkatkan dan memberikan nilai terhadap penilaian kinerja secara efektif dan efisien. Menurut Mulyadi (2001: 1-2) istilah Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu Balanced (Berimbang) dan Scorecard (Kartuskor)[1]. Kata berimbang (Balanced) dapat diartikan dengan kinerja yang diukur secara berimbang dari dua sisi, yaitu sisi keuangan dan non keuangan, mencangkup jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan bagian internal dan eksternal. Sedangkan pengertian kartu skor (Scorecard) adalah suatu kartu yang digunakan untuk
1
2
mencatat skor hasil kinerja baik untuk kondisi sekarang maupun untuk perencanaan di masa datang. evaluasi kinerja sistem
perusahaan dengan menggunakan metode Balanced
Scorecard, karena Balanced Scorecard merupakan kinerja yang diukur secara berimbang dari dua sisi yaitu keuangan dan keuangan. Dari latar belakang masalah diatas maka penulis mengambil judul :“EVALUASI KINERJA
SISTEM
PERUSAHAAN
METODE
BALANCED
SCORECARD
DENGAN PADA
MENGGUNAKAN BALAI
BESAR
PENGEMBANGAN PENANGKAPAN IKAN SEMARANG”. 1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang telah diuraikan,maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “bagaimana mengevaluasi kinerja sistem perusahaan jika diukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard pada Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang? 1.3
Batasan Masalah
Dalam penelitian ini batasan masalah yang akan digunakan adalah dengan membuat evaluasi kinerja sistem perusahaan pada Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang untuk menilai tingkat pencapaian kinerja yang di khususkan pada Balai Besar Penangkapan Ikan Semarang. 1.4
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan untuk membuat evaluasi kinerja sistem perusahaan Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang agar dapat meningkatkan kinerja pegawai dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. 1.5
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak antara lain :
3
1. Bagi Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semrang Dapat memberikan kontribusi kepada BBPPI untuk membantu dalam evaluasi terhadap kinerja perusahaan, berbasis website dengan menggunakan metode Balanced Scorecard agar hasil dari kinerja pegawai dapat diakses kapanpun oleh karyawan BBPPI. 2. Bagi penulis a. Guna melengkapi tugas dan syarat kelulusan strata-1 jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro. b. Menambah wawasan, pengetahuan,pengalaman dan dapat menguji kemampuan peneliti dalam merancang dan membangun website dan menganalisa cara pengambilan keputusan terhadap kinerja pegawai oleh manager. 3. Bagi Pembaca Sebagai tambahan penegtahuan dan wawasan bagi yang ingin merancang dan membagung website serta tambahan wawasan tentang Balanced Scorecard. 4. Bagi Universitas Dian Nuswantoro Dapat digunakan untuk bahan informasi, referensi, arsip dan sebagai tolak ukur keberhasilan dalam membimbing mahasiswa.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Pustaka
Beberapa penenlitian yang terkait dengan evaluasi kinerja sistem perusahaan Untuk Menentukan evaluasi Kinerja perusahaan Barbasis Web pada Balai Besar Pengembangan Penagkapan Ikan Semarang Dengan menggunakan Metode Balanced Scorecard: Penelitian yang dilakukan oleh Erlina (2014) [2]. Hasil penelitian bagaimana mengukur kinerja perusahaan dengan banyak perspektif dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Ni Pt Yessy Crhistina dan I Putu Sudana (2010) membahas tentang Penilian Kinerja pada Pt. ADHY KARYA dengan menggunakan pendekatan metode Balanced Scorecard[3]. Renny Octaviana (2010) Pengukuran dan Analisa kinerjaDengan menggunkan metode Balanced Scorecard pada PT “X”[4]. Oktaviani Nurwidanti (2011) hasil penelitian bagaimana Evaluasi Kinerja Perusahaan dengan Pendekatan Balanced Scorecard(Studi Kasus di PT Inti Luhur Fuja Abadi)[5]. Dengan batasan masalah hanya sampai pada penyusunan program dan tidak membahas penyusunan anggaran, implementasi, dan pemantauan.
Tabel 2.1 Penelitian Terkait
No 1.
Nama Peneliti dan Tahun Erlina , 2009
Masalah
Metode
Hasil
BagaimanaMe
Metode yang digunakan balanced scorcard
Kinerja perusahaan
ngukur kinerja
dari
perspektif
perusahaan
keuangan
dengan
perspektif
4
dan
5
No
Nama Peneliti
Masalah
dan Tahun
Metode
Hasil
menggunakan
pertumbuhan
dan
banyak
pembelajaran
perspektif
sudah baik karena
dengan
semua tolok ukur
menggunakan
telahmemenuhi
balanced
taget
scorcard
ditetapkan
yang
perusahaan 2.
Hamzah, Suyoto, Mengembangk
metode Penilaian Kinerja Penilaian
Sistem yang
Paulus
an
Mudjihartono,
penilaian
2010
kinerja
digunakan
Balanced Scorecard
adalah dosen
metode
kinerja dengan Balanced
dosen
Scorecard dengan
di Universitas
hasil yang cukup
Respati
baik
Yogyakarta 3.
metode Penilaian Kinerja Berdasarkan penelitian maka kinerja RSUD yang digunakan adalah dapat disimpulkan bahwa RSUD Sunan Sunan kalijaga Balanced Scorecard Kalijaga Demak demak dinilai setelah di ukur dengan pengukuran dengan kinerja balanced menggunakan scorecard hasilnya sangat baik. Balanced
Yulisnawati, 2014 Bagaimana
Scorcard
6
2.2
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1
Pengertin Sistem
Sistem yaitu terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran dan tujuan. Secara sederhana sistem merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variable yang saling terkait, saling berhubugan dan saling bergantung satu dengan yang lainnya. Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan dari bagian yang saling berhubungan secara bersama membentuk kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan bersama yang sudah ditetapkan. 2.2.2
Karakteristik Sistem
Untuk memahami dan mengembangkan sistem ,maka perlu membedakan unsurunsur sistem. Karakteristik sistem yang memedakan antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya : 1. Batasan(boundary) penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang ada diluar sistem. 2. Lingkungan (environment) segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap sistem. 3. Masukan(input)sumber daya(data,bahan baku, peralatan dan energi) dari lingkunga yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. 4. Keluaran(ouput) sumber daya atau produk(informasi,laporan, dokumen, tampilan pada layer komputer, barang jadi) yang disediakan lingkungan sistem oleh kegiatan didalam sistem. 5. Komponen(component) proses dalam suatu sistem yang merubah input menjadi bentuk setengah jadi (output) komponen ini merupakan subsistem dari sebuah sistem. 6. Penghubung(interface) tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungan yang saling berinteraksi. 7. Penyimpanan(storage) digunakan untuk menyimpan sementara dan tetap dari sebuah sistem informasi, energi, bahan baku, dan lain sebagainya.
7
Penyimpanan merupakan media diantara komponen tersebut untuk berkerja dengan berbagai tahapan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari data yang sama. 2.2.3
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sitm dengan komponen-komponen yang bekerja untuk mengolah data menjadi sebuah informasi. Tujuanya adalah untuk menyajikan
informasi dalam pengambilan keputusan pada perencanaan,
pemerkasaan,pengorganisasian, dan pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan dan menyajikan sinergi organisasi pada proses. 2.3
Pengertian Kinerja
2.3.1
Pengertian penilaian kinerja
Ambar Teguh Sulistyani, Rosidah (2009)[6]. Pada Prinsipnya penilaian kinerja merupakan cara pengukuran kontribusi-kontribusi dari individu dalam instansi yang dulakukan terhadap organisasi Nilai penting dari penilaian kinerja adalah menyangkut penentuan tingkat kontribusi individu atau kinerja yang di ekspresikan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. 2.3.2
Tujuan penilaian kinerja
Adapun tujuan penilaian kinerja adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui ujuan dan sasaran manajemen dan pegawai. 2. Memotivasi pegawai untuk memperbaiki kinerjanya. 3. Mendistribusikan reward dari organiasi/Instansi yang yang dapat berupa penambahan gaji/upah dan promosi yang adil. 4. Mengadakan manajemen Penelitian Personalia.
8
2.3.3
Manfaat Penilaian kinerja
Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan-kebijakan organisasi. Kebijakan-kebijakan organisasi dapat menyangkut aspek individual dan aspek organisasional. Adapun secara terperinci manfaat penilaian kinerja bagi organiasasi adalah sebagai berikut : 1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi 2. Perbaikan kinerja 3. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan 4. Pengambilan keputusan dalam penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja 5. Untuk Kepentingan Penelitian pegawai 6. Membantu diagnosisi terhadap kesalahan desain pegawai Informasi penilaian kinerja tersebut oleh pimpinan dapat dipakai unutk mengelola kinerja pegawainya, dan mengungkapkan kelemahan kinerja pegawai sehingga manajer dapat menentukan tujuan maupun peringkat target yang harus diperbaiki. Tersedianya informasi kinerja pegawai, sangat membantu pimpinan dalam mengambil langkah perbikan program-program kepegawaian yang telah dibuat, maupun program-program organisasi secara menyeluruh. 2.4 2.4.1
Balanced Scorecard Pengertaian Balance Scorcard
Balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen,pengukuran, dan pengendalian yang secara capat, tepat, dan komperhensif dapat memberikan kepada manajer tentang performance bisnis. Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan. Melalui mekanisme sebab akibat (cause and effect), perspektif keuangan menjadi perpektif utama yang dijelaskan oleh tolak ukur operasional pada tiga perspektif lainnya sebagai driver (lead indicators). (Sony Yuwono, Edy Sukarno dan Muhammad Ichsan, 2006,)[7].
9
2.5
Konsep Balanced Scorecard
Konsep BSC pertama kali dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton(1996: ) dalam bukunya yang berjudul Translating Strategy Into Action: The Balanced Scorecard. Balanced Scorecard (BSC)[8], merupakan salah satumetode pengukuran danmanajemen performance untuk faktor internal dan eksternal dari suatu perusahaan. Saatini, kebanyakan perusahaan masih menggunakan pengukuran financial sebagai acuanpengukuran kinerja perusahaan, sehingga manajer tidak mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh yang ditimbulkan akibat strategi yang mereka terapkan. Metode Balanced Scorecard melengkapai manajemen dengan framework yangmentranslasikan visi dan strategi ke dalam sistem pengukuran yang terintegrasi, yaitu: financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, dan learning and growth perspective. Empat perspektif di dalam BSC menyatakan adanya saling keterkaitan untuk dapat menggambarkan strategi yang dimiliki perusahaan. 2.6
Empat perspektif Balanced Scorecard
2.6.1
Perspektif Financial
Balanced Scorecard memakai tolak ukur kinerja keuangan seperti laba bersih dan ROI, karena tolak ukur tersebut secara umum digunakan dalam perusahaan untuk mengetahui laba. Tolak ukur keuangan saja tidak dapat menggambarkan penyebab yang menjadikan perubahan kekayaan yang diciptakan perusahaan atau organisasi (Mulyadi danJ ohny Setyawan, 2001).Balanced Scorecard adalah suatu metode pengukuran kinerja yang di dalamnya ada keseimbangan antara keuangan dan non-keuangan untuk mengarahkan kinerja perusahaan terhadap keberhasilan. BSC dapat menjelaskan lebih lanjut tentang pencapaian visi yang berperan di dalam mewujudkan pertambahan kekayaan tersebut (Mulyadi dan Johny Setyawan, 2001)[1] sebagai berikut: 1. Peningkatan customer 'yang puas sehingga meningkatkan laba (melalui peningkatan revenue).
10
2. Peningkatan
produktivitas
dan
komitmen
karyawan
sehingga
meningkatkanlaba (melalui peningkatan cost effectiveness). 3. Peningkatan kemampuan perasahaan untuk menghasilkan financial returns dengan mengurangi modal yang digunakan atau melakukan investasi dalam proyek yang menghasilkan return yang tinggi. Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial mempunyai dua peranan penting, di mana yang pertama adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran finansial yang menunjukkan implementasi dari strategi yang sudah direncanakan dan yang kedua adalah akan memberi dorongan kepada tiga perspektif yang lainnya tentang target yang harusdicapai dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Kaplan dan Norton[8], siklus bisnis terbagi tiga tahap, yaitu: bertumbuh (growth), bertahan (sustain), dan menuai (harvest), di mana setiap tahap dalam siklus tersebut mempunyai tujuan fmansial yang berbeda. Growth merupakan tahap awal dalam siklus suatu bisnis. Pada tahap ini diharapkan suatu bisnis memiliki produk baru yang dirasa sangat potensial bagi bisnis tersebut. Untuk itu, maka pada tahap growth perlu dipertimbangkan mengenai sumber daya untuk mengembangkan produk baru dan meningkatkan layanan, membangun serta mengembangkan fasilitas yang menunjang produksi, investasi pada sistem, infrastruktur dan jaringan distribusi yang akan mendukung terbentuknya hubungan kerja secara menyeluruh dalam mengembangkan hubungan yang baik dengan pelanggan. Secara keseluruhan tujuan fmansial pada tahap ini adalah mengukur persentase tingkat pertumbuhan pendapatan, dan tingkat pertumbuhan penjualan di pasar sasaran. Tahap selanjutnya adalah sustain (bertahan), di mana pada tahap ini timbul pertanyaan mengenai akan ditariknya investasi atau melakukan investasi kembali dengan mempertimbangkan tingkat pengembalian yang mereka investasikan. Pada tahap ini tujuan fmansial yang hendak dicapai adalah untuk memperoleh keuntungan. Berikutnya suatu usaha akan mengalami suatu tahap yang dinamakan harvest (menuai), di mana suatu organisasi atau badan usaha akan berusaha untuk mempertahankan bisnisnya.
11
Tujuan finansial dari tahap ini adalah untuk untuk meningkatkan aliran kas dan mengurangi aliran dana. 2.6.2
Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, perusahaan perlu terlebih dahulu menentukan segmen pasar dan pelanggan yang menjadi target bagi organisasi atau badan usaha. Selanjutnya, manajer harus menentukan alat ukur yang terbaik untuk mengukur kinerja dari tiap unit opetasi dalam upaya mencapai target finansialnya. Selanjutnya apabila suatu unit bisnis ingin mencapai kinerja keuangan yang superior dalam jangka panjang, mereka harus menciptakan dan menyajikan suatu produk baru/jasa yang bernilai lebih baik kepada pelanggan mereka (Kaplan, dan Norton, 1996)[8].Produk dikatakan bernilai apabila manfaat yang diterima produk lebih tinggi daripada biaya perolehan (bila kinerja produk semakin mendekati atau bahkan melebihi dari apa yang diharapkan dan dipersepsikan pelanggan). Perusahaan terbatas untuk memuaskan potential customer sehingga perlu melakukan segmentasi pasar untuk melayani dengan cara terbaik berdasarkan kemampuan dan sumber daya yang ada. Ada dua kelompok pengukuran dalam perspektif pelanggan, yaitu: 1. Kelompok pengukuran inti (core measurement group). Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengukur bagaimana perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mencapai kepuasan, mempertahankan, memperoleh, dan merebut pangsa pasar yang telah ditargetkan. Dalam kelompok pengukuran inti, kita mengenal lima tolak ukur, yaitu: pangsa pasar, akuisisi pelanggan (perolehan pelanggan), retensi pelanggan (pelanggan yang dipertahankan), kepuasan pelanggan, dan profitabilitas pelanggan. 2. Kelompok pengukuran nilai pelanggan (customer value proposition). Kelompok
pengukuran
ini
digunakan
untuk
mengetahui
bagaimana
perusahaan mengukur nilai pasar yang mereka kuasai dan pasar yang potensial yang mungkin bisa mereka masuki. Kelompok pengukuran ini juga dapat menggambarkan pemacu kinerja yang menyangkut apa yang harus disajikan perusahaan untuk mencapai tingkat kepuasan, loyalitas, retensi, dan akuisisi
12
pelanggan yang tinggi. Value proposition menggambarkan atribut yang disajikan perusahaan dalam produk/jasa yang dijual untuk menciptakan loyalitas dan kepuasan pelanggan. Kelompok pengukuran nilai pelanggan terdiri dari: a. Atribut produk/jasa, yang meliputi: fungsi, harga, dan kualitas produk. b. Hubungan dengan pelanggan, yang meliputi: distribusi produk kepada pelanggan, termasuk respon dari perusahaan, waktu pengiriman, serta bagaimana perasaan pelanggan setelah membeli produk/jasa dari perusahaan yang bersangkutan. c. Citra dan reputasi, yang menggambarkan faktor intangible bagi perusahaan untuk menarik pelanggan untuk berhubungan dengan perusahaan, atau membeli produk. 2.6.3
Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif proses bisnis internal menampilkan proses kritis yang memungkinkan unit bisnis untuk memberi value proposition yang mampu menarik dan mempertahankan pelanggannya di segmen pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan para pemegang saham melalui flnancial retuns.Tiap-tiap perasahaan mempunyai seperangkat proses penciptaan nilai yang unik bagi pelanggannya. Secara umum, Kaplan dan Norton (1996)[8] membaginya dalam tiga prinsip dasar, yaitu: 1. Proses inovasi Proses inovasi adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses produksi. Tetapi ada juga perusahaan yang menempatkan inovasi di luar proses produksi. Di dalam proses inovasi itu sendiri terdiri atas dua komponen, yaitu: identifikasi keinginan pelanggan, dan melakukan proses perancangan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Bila hasil inovasi dari perusahaan tidak sesuai dengan keinginan pelanggan, maka produk tidak akan mendapat tanggapan positif dari pelanggan, sehingga tidak memberi tambahan pendapatan bagi perasahaan bahkan perasahaan harus mengeluarkan biaya investasi pada proses penelitian dan pengembangan.
13
2. Proses operasi. Proses operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan, mulai dari saat penerimaan order dari pelanggan sampai produk dikirim ke pelanggan. Proses operasi menekankan kepada penyampaian produk kepada pelanggan secara efisien, dan tepat waktu. Proses ini, berdasarkan fakta menjadi fokus utama dari sistem pengukuran kinerja sebagian besar organisasi. 3. Pelayanan purna jual Adapun pelayanan purna jual yang dimaksud di sini, dapat berupa garansi, penggantian untuk produk yang rusak. 2.6.4
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga perspektif sebelumnya, dan untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang. Penting bagi suatu badan usaha saat melakukan investasi tidak hanya pada peralatan untuk menghasilkan produk/jasa, tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur, yaitu: sumber daya manusia, sistem dan prosedur. Tolak ukur kinerja keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal dapat mengungkapkan kesenjangan yang besar antara kemampuan yang ada dari manusia, sistem, dan prosedur. Untuk memperkecil kesenjangan itu, maka suatu badan usaha harus melakukan investasi dalam bentuk reskilling karyawan, yaitu: meningkatkan kemampuan sistem dan teknologi informasi, serta menata ulang prosedur yang ada. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencakup tiga prinsip kapabilitas yang terkait dengan kondisi intemal perusahaan, yaitu: Kapabilitas pekerja adalah merupakan bagian kontribusi pekerja pada perusahaan. Sehubungan dengan kapabilitas pekerja, ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh manajemen: 1. Kepuasan pekerja Kepuasan pekerja merupakan prakondisi untuk meningkatkan produktivitas, tanggung jawab, kualitas, dan pelayanan kepada konsumen. Unsur yang dapat
14
diukur dalam kepuasan pekerja adalah keterlibatan pekerja dalam mengambil keputusan, pengakuan, akses untuk mendapatkan informasi, dorongan untuk bekerja kreatif, dan menggunakan inisiatif, serta dukungan dari atasan. 2. Retensi pekerja Retensi pekerja adalah kemampuan imtuk mempertahankan pekerja terbaik dalam perusahaan. Di mana kita mengetahui pekerja merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan. Jadi, keluamya seorang pekerja yang bukan karena keinginan perusahaan merupakan loss pada intelektual kapital dari perusahaan. Retensi pekerja diukur dengan persentase turnover di perusahaan. 3. Produktivitas pekerja Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output yang dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya untuk menghasilkan output tersebut. 4. Kapabilitas sistem informasi Adapun yang menjadi tolak ukur untuk kapabilitas sistem informasi adalah tingkat ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka waktu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Iklim organisasi yang mendorong timbulnya motivasi, dan pemberdayaan adalah penting untuk menciptakan pekerja yang berinisiatif. Adapun yang menjadi tolak ukur hal tersebut di atas adalah jumlah saran yang diberikan pekerja. 2.6.5
Keunggulan Balanced Scorecard
Komprehensif Sebelum konsep Balanced Scorecard ditemukan, perusahaan beranggapan bahwa perspektif keuangan adalah perspektif yang paling tepat untuk mengukur kinerja perusahaan. Setelah keberhasilan Balanced Scorecard, para eksekutif perusahaan baru menyadari output yang dihasilkan oleh perspektif
15
keuangan sesungguhnya merupakan hasil dari tiga perspektif lainnya, yaitu pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran pertumbuhan. Dengan adanya perluasan pengukuran ini diharapkan manfaat yang diperoleh oleh perusahaan adalah pelipat gandaan keuangan di jangka panjang dan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memasuki arena bisnis yang kompleks. 1. Koheren Balanced Scorecard mewajibkan personal untuk membangun hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran yang dihasilkan dalam perencanaan strategik. Setiap sasaran strategik yang ditetapkan dalam perspektif non keuangan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. 2. Seimbang Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan dalam empat perspektif meliputi jangka pendek dan panjang berfokus pada faktor internal dan eksternal. Keseimbangan dalam Balanced Scorecard juga tercermin dengan selarasnya scorecard personal staf dengan scorecard perusahaan sehingga setiap personal yang ada dalam perusahaan bertanggung jawab untuk memajukan perusahaan. 3. Terukur Dasar pemikiran bahwa setiap perspektif dapat diukur adalah adanya keyakinan bahwa “if we can measure it, we can manage it, if we can manage it, we can achieve it”. Sasaran strategik yang sulit diukur seperti pada perspektif pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan dengan menggunakan Balanced Scorecard dapat dikelola sehingga dapat diwujudkan. 2.6.6
Manfaat Balanced Scorecard
Adapun manfaat Balanced Scorecard (BSC) bagi organisasi atau perusahaan menurut Kaplan dan Norton (Gultom, 2009)[8].antara lain : 1. Mengklarifikasikan dan mengkomunikasikan strategi keseluruh organisasi. 2. Menyelaraskan sasaran departemen dan individu dengan strategi organisasi. 3. Mengkaitkan sasaran strategis dengan target jangka panjang dan anggaran tahunan.
16
4. Mengidentifikasikan dan menyelaraskan inisiatif strategi. 5. Melaksanakan peninjauan strategi secara periodik. 6. Mendapatkan umpan balik yang dibutuhkan untuk memperbaiki strategi. Sedangkan menurut Gunawan (2000)[9] keunggulan Balanced Scorecard: yaitu Adaptif dan responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan Fokus terhadap tujuan perusahaan Keunggulan Balanced Scorecard lainnya adalah: 1. Merupakan sekumpulan pengukuran yang memberikan pandangan bisnis yang luas dan komprehensif kepada manajer puncak. 2. Memberitahukan akibat terjadinya kegagalan. 3. Meminimumkan kelebihan informasi yang membatasi jumlah pengukuran yang digunakan. 4. Menggabungkan pengukuran finansial dan pertumbuhan dan operasional pada kepuasan konsumen, proses internal, inovasi organisasi, dan pertumbuhan organisasi. 5. Mendorong manajer untuk melihat bisnis dari empat pandangan, yaitu keuangan, pelanggan, proses internal bisnis serta pembelajaran dan pertumbuhan.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak terkait untuk mengambil informasi yang dibutuhkan pada Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang. 2. Kuesioner yaitu melakukan pengajuan kuisioner supaya memperoleh tingkat kepuasan karyawan maupun pelanggan
pada Balai Besar Pengembangan
Penangkapan Ikan Semarang sebagai pelaku utama. 3. Studi literatur merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari dari berbagai sumber diantaranya buku, jurnal, paper atau website yang dapat menunjang informasi yang mendukung penelitian. Studi literatur berisi tentang teori, temuan dan penelitian yang dilakukan sebelumnya untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. 3.2
Metode Penelitian
3.2.1
Metode Analisis
1. Uji Validasi Uji validasi digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuisioner.apabila
kuisioner
dianggap
valid
maka
kuisioner
mampu
mengungkap sesutau yang akan dikur dengan kuisioner tersebut. Pengujian validasi menggunakan skala linkert yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai masing-masing butir pertanyaan dengan total nilai. Kriteria yang digunakan dalam untuk menentukan valid tidaknya dengan butir nilai pertanyaan nilai yang memiliki total nilai yang signifikan.
17
18
2. Diskriptif Kuantitatif Analisa dari hasil penelitian yaitu dengan menggunakan perhitungan angkaangka atau pengukuran berdasarkan perhitungan angka yang diperoleh dari rumusan tertentu. Metode kuantitatif ini digunakan untuk pengukuran kinerja perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis,dan perspektif pertumbuhan pembelajaran. 3.2.2
Operasional Variabel Penelitian
Dalam metode Balanced Scorecard terdapat empat perspektif yaitu : 1. Perspektif keuangan Perspektif keuangan merupakan ukuran keuangan yang merupakan ikhtisar dari konsekuensi ekonomi yang dihasilkan dalam pengambilan keputusan. dalam aspek keuangan menunjukan apakah perencanaan,implementasi dan pelaksanaan dari strategi dapat memberikan perbaikan yang mendasar. Dalam penelitian ini menggunkan perhitungan ROI, dan Rasio Efisiensi, Rasio Ekonomi, dan Rasio Efektifitas yang bisa dihitung seperti dibawah ini : a. ROI (Return On Investment) Rasio yang digunakan pengukuran kemampuan dari modal yang diinvestasikan untuk keseluruhan. Aktiva dalam menghasilkan laba bersih. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan laba usaha dengan total aktiva. 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑅𝑂𝐼
× 100 %
= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
b. Rasio Efisiensi Rasio yang bisa untuk mengukur seberapa efisien badan kepegawaian dalam
mempergunakan
aktivanya.
Dalam
membandigkan penjualan dengan aktiva lancar.
pengukurannya
dengan
19
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑙𝑚 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐸𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =
× 100 % 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
c. Rasio Efektifitas Rasio efektifitas yatu rasio yang menggambarkan berhasil atau tidaknya badan
kepegawaian
dalam
mencapai
tujuannya.
Dengan
cara
membandingkan pengeluaran dengan anggaran yang ditetapkan. 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠
× 100%
= 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
d. Rasio Ekonomi Rasio yang menunjukan kehematan dalam pengguna anggaran belanja. Dengan membandingkan pengeluaran dengan anggaran yang sudah ditetapkan. 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖 =
× 100% 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
2. Perspektif Pelanggan Dalam perspektif pelanggan Balanced Scorecard, manageman harus dapat mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan bersaing didalam segmen sasaran. Perspektif ini terdiri dari berbagai ukuran utama dalam keberhasilan perusahaan. Ukuran utama tersebut adalah : a. Kepuasan Pelanggan Mengukur kepuasan pegawai dengan cara menyebar kuesioner kepada pegawai yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pegawai atas sasaran kinerja pegawai yang telah dikerjakan, kuesioner yang disebar sebanyak 30 responden. Untuk perhitungan kuesioner dengan menggunkan perhitungan sebagai berikut :
20
Mengukur kepuasan pelanggan dengan cara menyebar kuesioner kepada pelanggan yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh BBPPI Semarang, jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 30 responden. Untuk perhitungan kuesioner dengan menggunakan perhitungan Skala Linkert sebagai berikut : 1) Sangat Baik bernilai 5 poin 2) Baik bernilai 4 poin 3) Kurang Baik C bernilai 3 poin 4) Tidak Baik bernilai 2 poin 5) Sangat Tidak Baik bernilai 1 poin Kriteria interpretasi berdasarkan interval : 1) Angka 0% - 20% = sangat tidak baik 2) Angka 20% - 40% = tidak baik 3) Angka 40% - 60% = cukup baik 4) Angka 60% - 80% = baik 5) Angka 80% - 100% = sangat baik Rumus : T x Pn Dimana : T = total jumlah responden yang memilih Pn =pilihan angka skor linkert Interpretasi skor perhitungan : Y = skor tertinggi linkert x jumlah responden X = skor terendah linkert x jumlah responden Rumus index % = total skor / Y x 100 Rumus interval = 100 / jumlah skor linkert
21
b. Jumlah Pelangan Baru Melihat jumlah pelanggan yang berhasil diperoleh oleh perusahaan. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑟𝑢 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑟𝑢 =
× 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛
c. Retansi Pelanggan Tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan kondumen. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑅𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 =
× 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛
3. Perspektif Proses bisnis /internal ( Internal Process Perspective) Fokus dalam perspektif ini adalah proses internal dari manajemen perusahaan yang harus dilakukan. Proses internal yang harus dilakukan adalah proses yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa sehingga dapat menarik dan mempertahankan pelanggan di pasar yang akhirnya dapat memuaskan ekspektasi pemegang saham. Perbedaan fundamental antara pendekatan tradisional dan Balanced scorecard sebagai berikut pendekatan tradisional bertujuan untuk memantau dan meningkatkan proses bisnis yang telah ada. Sementara pendekatan
Balanced scorecard
akan selalu
mengindentifikasi keseluruhan proses yang baru dimana perusahaan harus memenuhi tujuan keuangan dan pelanggannya. Sasaran strategis dari perspektif
proses
bisnis
ini
adalah
organizational
capital
seperti
meningkatnya kualitas proses layanan kepada customer, komputerisasi proses layanan kepada customer, dan penerapan insfrastruktur teknologi yang memudahkan pelayanan kepada customer.Adapun beberapa proses internal bisnis dalam penyusuan SKP diantaranya : a. Penilaan capain SKP diukur dari aspek kuantitas dilakukan dengan membandingkan antara realisasi output (RO) dengan target output (TO)
22
dikalikan 100. Hasil dari perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi output dari target output yang direncanakan, menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sebaliknya semakin rendah realisasi output yang direncanakan, menunujukan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk. Perhitungan capaian SKP berdasarkan aspek kualitas,dengan rumus : 𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘(𝐾𝑢𝑎𝑛)
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑅𝑂) × 100
= 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑇𝑂)
b. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek kualitas dilakukan dengan membandingkan antara realiasasi kualitas (RK) dengan target kualitas (TK) dikalikan 100. Hasil dari perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi kulaitas dari target kualitas yang direncananakan, menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin baik, atau sebaliknya semakin
rendah
realisasi
kualitas
dari
target
kualitas
yang
direncananakan menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk. Perhitungan capaian SKP berdasarkan aspek kualitas, dengan rumus : 𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘(𝐾𝑢𝑎𝑙)
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠(𝑅𝐾) × 100
= 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠(𝑇𝐾)
23
Untuk mengukur apakah ouput berkualitas atau tidak dengan menggunakan pedoman penilaian sebagai berikut : Tabel 3.1Kriteria Nilai
KRITERIA NILAI
KETERANGAN Hasil kerja sempurna tidak ada kesalahan,
91-100
tidak ada revisi dan pelayanan diatas standar yang ditentukan dan lain-lain. Hasil kerja mempunyai 1 atau 2 kesalahan
76-90
kecil tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan
sesuai
standar
yang
telah
ditentukan dan lain-lain. Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan 61-75
kecil, dan tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain. Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan
51-60
ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan tidak
cukup
memenuhi
standar
yang
ditentukan dan lain-lain. Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan 50 kebawah
kecil dan ada kesalahan besar, kurang memuaskan,
revisi,
pelayanan
dibawah
standar yang ditentukan dan lain-lain.
c. Penilain capaian SKP diukur dari aspek waktu dihitung dari nilai tertimbang (NT= 1,76) dikalikan dengan target waktu (TW) dikurangi Realisasi Waktu (RW) dibagi target waktu (TW) dikalikan 100. Hasil dari perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin lama reaslisasi waktu yang dipergunakan dari target waktu yang direncanakan, menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk atau sebaliknya semakin cepat realisasi waktu dari target waktu yang direncanakan (maksimal efisiensi
24
waktu sampai dengan 24 %), menunujukan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sangat baik. Aspek waktu perhitungan sebagai berikut : 1) Dalam penilaian aspek waktu, untuk mengetahui persentase efisiensi waktu dari target waktu yang ditentukan perhitunganya menggunakan rumus : 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢(𝑅𝑊)
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
= 100% −
× 100% 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢(𝑇𝑊)
2) Dalam hal kegiatan tidak dilakukan maka realisasi waktu 0 (nol) perhitunganya menggunakan rumus : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎 𝑛
× 0 × 100
=
𝑌𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐷𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛
3) Dalam hal tingkat efisiensi waktu ≤ 24% (kurang dari atau sama dengan dua puluh empat persen) dari target yang ditentukan maka untuk menghitung nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃 1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
× 100
=
( 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖)
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
≤ 24%
4) Dalam hal tingkat efisiensi waktu ≥ 24% ( lebih dari dua puluh empat persen dari target yang ditentukan maka untuk menghitung nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
=76 −
(𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖) ≥ 24 %
1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 × 100 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
−100
25
d. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek biaya dihitung dari nilai tertimbang ( NT = 1,76 ) dikalikan dengan target biaya (TB) dikurangi realisasi biaya (RB) dibagi target biaya ( TB) Dikalikan 100. Hasil dari perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin besar realisasi biaya yang dipergunkan dari target biaya yang direncanakan,menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin
buruk atau sebaliknya semakin kecil
realisasi biaya dari target biaya yang direncanakan ( maksimal efisiensi biaya samapi dengan 24%), menunjukan tingkat prestasi kerja yang semakin baik. Aspek biaya perhitunganya sebagai berikut ; 1) Dalam penilaian aspek biaya, untuk mengetahui presentase efisiensi biaya dari target biaya yang ditentukan perhitunganya menggunakan rumus : 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎(𝑅𝐵)
= 100% −
× 100% 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
2) Dalam hal kegiatan tidak dilakukan maka realisasi biaya 0 (nol) perhitunganya menggunkan rumus : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛
1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
𝑆𝐾𝑃 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
× 0 × 100
=
𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛
3) Dalam hal tingkat efisiensi biaya ≤ 24 % ( kurang dari atau sama dengan dua puluh empat persen ) dari target yang ditentukan maka untuk menghitung nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘
1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
– 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 × 100
=
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡) 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖≤ 24%)
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
26
4) Dalam hal tingkat efisiensi biaya > 24 % (lebih dari dua puluh empat persen) dari target yang ditentukan maka untuk menghitung nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus : 1,76 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎– 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐾 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘
= 76 −
×100 −100
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡)
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
𝐸𝑓𝑒𝑠𝑖𝑛𝑠𝑖>24 %)
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Komponen untuk mengukur prespektif Pembelajaran dan Pertumbuhan yang digunakan adalah : a. Produktivitas Karyawan Digunakan untuk mengetahui produktivitas karyawan dalam bekerja dalam
periode
tertentu.
Dengan
menggunakan
pengukuran
membandingkan antara laba operasi dengan jumlah karyawan. 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛
×100%
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛
b. Retensi Karyawan Digunakan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah karyawan keluar dengan total karyawan tahun yang berjalan. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑅𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛
× 100%
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛
c. Kepuasan Karyawan Mengukur kepuasan karyawan dengan cara menyebar kuesioner kepada karyawan yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan atas pelayanan yang diberikan oleh BBPPI Semarang, jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 30 responden. Untuk perhitungan kuesioner dengan menggunakan perhitungan Skala Linkert sebagai berikut :
27
1) Sangat Baik bernilai 5 poin 2) Baik bernilai 4 poin 3) Kurang Baik C bernilai 3 poin 4) Tidak Baik bernilai 2 poin 5) Sangat Tidak Baik bernilai 1 poin Kriteria interpretasi berdasarkan interval : 1) Angka 0% - 20% = sangat tidak baik 2) Angka 20% - 40% = tidak baik 3) Angka 40% - 60% = cukup baik 4) Angka 60% - 80% = baik 5) Angka 80% - 100 = sangat baik Rumus : T x Pn Dimana : T = total jumlah responden yang memilih Pn =pilihan angka skor linkert Interpretasi skor perhitungan : Y = skor tertinggi linkert x jumlah responden X = skor terendah linkert x jumlah responden Rumus index % = total skor / Y x 100 Rumus interval = 100 / jumlah skor linkert
28
3.3
Kriteria Total Skor Kinerja Tabel 3.2 kriteria total skor kinerja Keterangan Total Skor
Kriteria
AAA
≥ 95
AA
80 < TS < 95
A
65 < TS < 80
BBB
50 < TS < 65
BB
40 < TS < 50
B
30 < TS < 40
CCC
20 < TS < 30
CC
10 < TS < 20
CC
TS < 10 1
Sangat Sehat
Kurang Sehat
Tidak Sehat
3.4 3.4.1
Metode Pengembangan Sistem Metode Prototype
Proses pengembangan sistem seringkali menggunakan pendekatan prototype (prototyping). Metode ini sangat baik digunakan untuk menyelesaikan masalah kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan secara jelas kebutuhannya (Mulyanto, 2009)[10].
29
Sebagian user kesulitan mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kesulitan ini yang perlu diselesaikan oleh analis dengan memahami kebutuhan user dan menerjemahkannya ke dalam bentuk model (prototype). Model ini selanjutnya diperbaiki secara terus menerus sampai sesuai dengan kebutuhan user. Berikut adalah gambar dari model prototype :
Gambar 3.1 ilustrasi model Prototype Keterangan proses–proses dalam ilustrasi model prototype diatas : 1. Pengumpulan kebutuhan user: devoleper dan klien bertemu menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran- gambaran serta bagian-bagian yang akan dibutuhkan. 2. Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype. 3. Evaluasi prototype yaitu klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.
30
3.4.2
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan prototype adalah : 1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan. 2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan. 3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem. 4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem. 5. Penerapan menjadi lebih
mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkannya. Kelemahan prototype adalah : 1. Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan pemeliharaan dalam jangka waktu yang lama. 2. Pengembang
biasanya
ingin
cepat
menyelesaikan
proyek
sehingga
menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana. 3. Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak menggambarkan teknik perancangan yang baik. 3.4.3
Langkah-langkah Pembuatan Prototype
Proses pembuatan prototype merupakan proses yang interaktif dan berulang-ulang yang menggabungkan
langkah-langkah siklus
pengembangan tradisional.
Prototype dievaluasi beberapa kali sebelum pemakai akhir menyatakan prototype tersebut diterima. Gambar di bawah ini mengilustrasikan proses pembuatan prototype :
31
Gambar 3.2 Langkah-Langkah Prototyping 3.4.4
Analisis Kebutuhan Sistem
Selanjutnya melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang diusulkan (Mulyanto, 2009)[10].Analisis kebutuhan sistem sebagai bagian dari studi awal bertujuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan spesifik sistem. Kebutuhan spesifik sistem adalah spesifikasi
mengenai
hal-hal
yang
diimplementasikan (Mulyanto, 2009)[10].
akan
dilakukan
sistem
ketika
32
Analisis kebutuhan sistem harus mendefinisikan kebutuhan sistem yang spesifik antara lain : 1. Masukan yang diperlukan sistem (input) 2. Keluaran yang dihasilkan (output) 3. Operasi-operasi yang dilakukan (proses) 4. Sumber data yang ditangani 5. Pengendalian (kontrol)
Gambar 3.3 Spesifikasi Kebutuhan Sistem Tahap analisis kebutuhan sistem memerlukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan sistem dengan mendefinisikan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh sistem tersebut kemudian menentukan kriteria yang harus dipenuhi sistem. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya, kualitas informasi yang dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan validitas dan kehandalan atau reliabilitas (Mulyanto, 2009). 1. Desain Sistem Analisis sistem (system analysis) mendeskripsikan apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Desain sistem (system design) menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi fungsional. Desain sistem dapat dipandang sebagai desain interface, data dan proses dengan tujuan menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan
33
metode interface pemakai, struktur database serta pemrosesan dan prosedur pengendalian (Ioanna et al., 2007)[11]. Desain sistem akan menghasilkan paket software prototype, produk yang baik sebaiknya mencakup tujuh bagian : a. Fitur menu yang cepat dan mudah. b. Tampilan input dan output. c. Laporan yang mudah dicetak. d. Data dictionary yang menyimpan informasi pada setiap field termasuk panjang field, pengeditan dalam setiap laporan dan format field yang digunakan. e. Database dengan format dan kunci record yang optimal. f. Menampilkan query online secara tepat ke data yang tersimpan pada database. g. Struktur yang sederhana dengan bahasa pemrograman yang mengizinkan pemakai melakukan pemrosesan khusus, waktu kejadian, prosedur otomatis dan lain-lain. 2. Pengujian Sistem Paket
software
prototype
diuji,
diimplementasikan,
dievaluasi
dan
dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima pemakainya. Pengujian sistem bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi sistem. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan (Mulyanto, 2009)[10]. Menurut Sommerville (2001)[12] pengujian sistem terdiri dari : a. Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang benar. b. Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan. c. Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah diintegrasikan.
34
d. Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara subsistem dengan interface serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non fungsional. e. Pengujian penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data simulasi. f. Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan program. 3.4.5
Implementasi
Setelah prototype diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi informasi.
35
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 4.1.1
Diskripsi Objek Penelitian Sejarah BPPI Semarang
Berdirinya BBPPI diawali dengan berdirinya Pangkalan Armada Survei dan Eksplorasi Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian RI bertempat di Pelabuhan
Tanjung
Emas
Semarang
tahun
1975,
berdasarkan
Surat
KeputusanMenteri Pertanian Nomor : 190/Kpts/Org/5/1975,tanggal 2Mei 1975. Sesuai dengan beban tugas yang diberikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 308/Kpts/Org/1978, tanggal 1 April 1978 maka ditetapkan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang perikanan lingkup Direktorat Jenderal Perikanan dengan nama Balai Pengembangan Penangkapan Ikan (BPPI) Semarang.Seiring dengan perkembangan tugas yang di emban, serta dengan berdirinya Departemen Kelautan dan Perikanan, maka terbitlah
Keputusan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor
:
Kep.26G/MEN/2001, tanggal 01 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang. BPPI Semarang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan penerapan dan pengembangan teknik penangkapan dan pengawasan serta kelestarian sumberdaya hayati perairan.Pada tahun 2006 BPPI Semarang meningkat statusnya yaitu dari Eselon III/A menjadi Eselon II/B dengan nama Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI). Perubahan tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor : Per.03/MEN/2006, tanggal 12 Januari 2006, tentang Susunan Struktur Organisasi Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan.Dan pada tahun 2014 BBPPI Semarang berubah menjadi Balai Besar Penangkapan Ikan dengan menghilangkan kata Pengembangan, hal tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor : 19/PERMEN-KP/2014, tanggal 15 Agustus 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penangkapan Ikan.
36
4.1.2 1.
Visi , Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis BPPI Semarang
Visi “Pembangunan kelautan dan perikanan adalah pembangunan kelautan dan perikanan yang Berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.”
2.
Misi a. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. b. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. c. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
3.
Tujuan a. Meningkatkan Produksi dan Produksivitas Usaha Kelautan dan Perikanan. b. Meningkatkan
peran
sektor
kelautan
dan
perikanan
terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional. c. Meningkatkan kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan. d. Meningkatkan pendapatan. e. Berkembangnya Diversifikasi dan Pangsa Pasar Produk Hasil Kelautan dan Perikanan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan. f. Meningkatkan ketersediaan hasil kelautan dan perikanan. g. Meningkatkan branding produk perikanan dan market share di pasar luar negeri. h. Meningkatkan mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar. i. Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan. j. Terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan. k. Meningkatnya nilai ekonomi pulau-pulau kecil. l. Meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur pengawas Kementrian Kelautan dan Perikanan.
37
4.1.3 1.
Tujuan Pelayanan
Meningkatnya peranan sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya persentase pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan.
2.
Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya produksi perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan garam rakyat.
3.
Meningkatnya pendapatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran
strategis
ini
adalah
meningkatnya
Nilai
Tukar
Nelayan/Pembudidayaan Ikan. 4.
Meningkatnya ketersediaan hasil kelautan dan perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya konsumsi ikan per kapita.
5.
Meningkatnya branding produk perikanan dan produk perikanan dan market share di pasar luar negeri. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya nilai ekspor hasil perikanan.
6.
Meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah menurunnya jumlah kasus penolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra.
7.
Terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah tugas
8.
Kawasan Konservasi Perairan yang dikelola secara berkelanjutan.
9.
Meningkatnya nilai ekonomi pulau-pulau kecil. Indikator nKinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah jumlah pulau-pulau kecil, termasuk pulau-pulau kecil terluar yang dikelola.
10. Meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur pengawas Kementrian Kelautan dan Perikanan. Indikator Kinerja Utama
38
(IKU) pencapaian sasaran trategis ini adalah persentase wilayah perairan bebas illegal fishing dan kegiatan yang merusak. 4.2
Analisa SWOT
Kekuatan (Strenght) 1.
Lokasi BBPPI Semarang yang strategis.
2.
Memiliki tenaga yang ahli dalam bidangnya.
3.
BBPPI Semarang memiliki peralatan tangkap ikan yang memadai.
4.
BBPPI Semarang juga memiliki alat tangkap ikan dari yang manual hingga yang canggih.
5.
BBPPI Semarang memiliki kapal yang cukup banyak untuk melakukan observasi di laut.
Kelemahan (Weaknesses) 1.
BBPPI Semarang rawan terkena banjir karena tempatnya dekat dengan laut.
2.
Respon waktu yang kurang tepat dan sesuai target pada saat pelatihan nelayan pada alat bantu penangkapan ikan yang akan disosialisasikan.
3.
Fasiltas pendukung yang kurang lengkap.
4.
Beberapa bangunan kurang berfungsi sepenuhnya sesuai dengan tujuan.
Peluang (Opportunities) 1.
Masih tersedianya kapal di BBPPI Semarang yang kurang difungsikan secara optimal.
2.
Di tambahnya jumlah pelatihan nelayan dengan alat bantu penangkapan ikan yang baru.
3.
BBPPI Semarang memiliki tenaga ahli untuk membuat dan menerapkan alat bantu penangkapan ikan.
39
Ancaman 1.
Masih banyak perilaku nelayan yang sering melakukan perusakan habitat ikan dilaut dengan menggunakan bom untuk mendapatkan ikan.
2.
Minimnya pengetahuan nelayan akan habitat ikan dengan cara penangkapan ikan yang selama ini salah dalam menggunakannya.
3.
Berkembanganya alat penangkap ikan yang merusak.
4.
Kepuasan karyawan. Tabel 4.1Matriks SWOT BBPPI Semarang Internal
Kekutan (Strenght)
Kelemahan (Weaknesses) BBPPI 1.BBPPI Semarang
1.Lokasi Semarang
yang rawan terkena banjir
strategis.
karena
tempatnya
2.Memiliki
tenaga dekat dengan laut.
yang
dalam 2.Respon waktu yang
ahli
bidangnya.
kurang tepat dan sesuai
pada saat 3. BBPPI Semarang target memiliki peralatan pelatihan nelayan pada tangkap
ikan
memadai
yang alat penangkapan
bantu
yang
akan
4. BBPPI Semarang juga
memiliki
ikan
disosialisasikan.
alat
tangkap ikan dari yang 3.Fasiltas pendukung manual hingga yang yang kurang lengkap canggih
4.Beberapa bangunan
berfungsi 5. BBPPI Semarang kurang sepenuhnya sesuai memiliki kapal yang dengan tujuan
40
cukup banyak untuk melakukan observasi di laut
Peluang SO Strategi (Oppotunities) 1.Masih tersedianya 1. menjaga hubungan
WO Strategi
kapal
pelayanan
di
BBPPI dengan pegawai dan
1. meningkatkan mutu
Semarang yang kurang layanan difungsikan
secara
2. meningkatkan 2. menyediakan
optimal
tenaga kerja yang 2.Di jumlah
tambahnya pelatihan
nelayan dengan alat bantu
penangkapan
ikan yang baru 3.BBPPI
Semarang
memiliki tenaga ahli untuk membuat dan menerapkan alat bantu penangkapan ikan
berkualitas dan profesional
kepuasan karyawan
41
4.3
Tujuan Strategis Tabel 4.2Tujuan Strategis
No
Perspektif
Tujuan Strategis 1.
1
Keuangan
pertumbuhan
laba
BBPI 2.
Kinerja
Keuangan
BBPI 1.mensosialisaikan 2
Pelanggan
kepada nelayan 2. kepuasan nelayan 3. kepercayaan nelayan
3
Proses bisnis internal
1.Memberikan yang
terbaek
kinerja bagi
perusahaan 2.Produktivitas
dan
kinerja karyawan dalam melaksanakan pembutan sasarn kineja pegawai 1. Kepuasan dn retensi 4
Pertumbuhan dan pembelajaran
karyawan 2.
Produktifitas
Karyawan 4.4
Hubungan Sebab-Akibat
Pada gambar 4.1 menjelaskan hubungan sebab-akibat dari berbagai tujuan yang ingin dicapai BBPPI Semarang. Dari sistem pengukuran hubungan sebab-akibat yang digunakan dalam pembuatanya harus mengacu pada tujuan dari keempat perspektif Balanced Scorcard.
42
10
Pertumbuhan laba
Kinerja keuangan
Perspektif 9
keuangan
8
Mensosialisasi
Kepercayaan
pelanggan
pelanggan
Perspektif
6
pelanggan 7 Kepuasan pelanggan
5 4
3 Perspektif proses
Fasilitas
Kecepatan
berstandar
pelayanan
bisnis internal
2 Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
Kepuasan dan retansi
Produktivitas 1
karyawan
karyawan
Gambar 4.1 Hubungan Sebab-akibat
43
Keterangan Gambar sebagai berikut : 1.
Kepuasan dan retensi karyawan yang dapat mendukung dan meningkatkan produktivitas karyawan.
2.
Kepuasan karyawan yang terjaga dengan baik, akan memunculkan loyalitas karyawan sehingga dalam memberikan pelayanan yang baik dan cepat.
3.
Jika kecepatan pelayanan baik maka akan menimbulkan kepuasan bagi pelanggan.
4.
Jika fasilitas sesuai dengan standar, maka akan menimbulkan rasa puas pada karyawan.
5.
Jika fasilitas sesuai dengan standar, sesuai dengan yang diinginkan karyawan maka akan berpengaruh terhadap pelayanan dan kinerja yang maksimal.
6.
Kepuasan pelanggan yang baik akan menimbulkan kepercayaan dan kesetiaan pelanggan.
7.
Jika kepusan pelanggan tinggi, maka BBPPI semarang akan mendapatkan point yang baik.
8.
Jika kepercayaan dan kesetiaan pelanggan naik maka akan meningkatkan pertumbuhan laba.
9.
Jika mendapatkan pelanggan baru maka BBPPI akan dapat meningkatkan pertumbuhan laba .
10. Jika pertumbuhan laba naik maka kinerja keuangannya juga akan ikut naik. 4.5
Pengukuran dan Pembobotan
Di bawah ini akan dijelaskan tentang hasil perhitungan pada setiap ukuran perspektif.
44
4.5.1
Perspektif Keuangan
1. ROI Rasio yang digunakan dalam pengukuran kemampuan dari modal yang diberikan untuk keseluruhan aktiva menghasilkan laba bersih. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan laba usaha dengan total aktiva.
Tabel 4.3ROI BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 Tahun
Laba Bersih
Total
ROI
Pendapatan 2011
Rp. 25.225.000,00
Rp. 42.567.000,00
52,91 %
2012
Rp. 22.830.000,00
Rp. 52.517.500,00
43,47 %
2013
Rp. 35.200.000,00
Rp.67.350.000.,00
52,26 %
2. Rasio Efisiensi Digunakan untuk melihat seberapa efisien pihak BBPPI mengelola keuangan untuk memperoleh pendapatan. Kinerja BBPPI Semarang dapat dikatakan efisien jika rasio yang dicapa <100%. Apabila nilai rasio efisiensi semakinkecil maka kinerja BBPPI bisa dibilang baik. Tabel 4.4 Rasio Efisiensi BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 Tahun
Biaya
Realisasi
Operasional
Rasio Efisiensi
2011
Rp.15.552.000,00
Rp. 18.300.000,00
84,98 %
2012
Rp. 14.235.000,00
Rp. 21.500.000,00
66,20 %
2013
Rp. 18.520.000,00
Rp. 23.550.000,00
78,64 %
45
3. Rasio Efektivitas Rasio efektivitas digunkan untuk melihat kemampuan BBPPI dalam melaksanakan tugas,bisa dikatakan efektif apabila rasio yang dicapai minimal 100% maka akan semakin tinggi angka nilai rasio efektivitas BBPPI Semarang dapat dikatkan sudah baik. Tabel 4.5Rasio Efektivitas BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 Tahun
Target
Realisasi
Presentase
2011
Rp. 17.250.000,00
Rp. 16.750.000,00
97,10 %
2012
Rp. 19.130.000,00
Rp.14.200.000,00
74,22 %
2013
Rp. 21.340.000,00
Rp. 13.450.000,00
63,02 %
4. Rasio Ekonomi Rasio yang menunjukan hemat dalam penggunaan anggaran belanja. Dengan membandingkan pengeluaran dengan anggaran yang telah ditetapkan. Tabel 4.6 Rasio Ekonomi BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 Tahun
Target anggaran
Realisasi
Persentase realisasai
2011
Rp. 22.000.000,00
Rp. 23.520.000,00
106,91 %
2012
Rp. 25.000.000,00
Rp. 31.250.000,00
121 %
2013
Rp. 30.000.000,00
Rp. 42.265.000,00
140 %
46
Tabel 4.7 Pengukuran Kinerja Perspektif Keuangan BBPPI Semarang tahun 2011-2013 Tahun Perspektif
KPI
Realisasi Target
Bobot
Kinerja
Bobot
Indikator
(%)
Indikator
(%)
or x Kinerja
ROI
59,26 %
25 %
0,25
2,37 %
0,59 %
84,82 %
100 %
0,25
0,84 %
0,21 %
Efektifitas
97,10 %
100 %
0,25
0,97 %
0,24 %
Rasio
106,91
100 %
0,25
1,06 %
0,26 %
1
5,25 %
1,31 %
Rasio Efisiensi Rasio 2011
Bobot 25 %
Ekonomi
ROI
%
43,47%
25 %
0,25
1,73 %
0.43 %
66,20 %
100 %
0,25
0,66%
0,16 %
97,10 %
100 %
0,25
0,97 %
0,24 %
125 %
100 %
0,25
1,25 %
0,31 %
1
46,22%
1,15 %
Rasio Efisiensi 2012
Bobot
Rasio
25%
Efektifitas Rasio Ekonomi
ROI
52,26 %
25 %
0,25
2,09 %
0,52 %
78,64 %
100 %
0,25
0,78 %
0,19 %
Rasio Efisiensi
47
Rasio Efektifitas 2013
Bobot
Rasio
25%
Ekonomi
63,02 %
100 %
0,25
0,63 %
0,15 %
140,88
100 %
0,25
1,40%
0,35 %
1
4,91%
1,22%
%
Berdasarkan keempat indikator didalam perspektif keuangan yang terdiri dari ROI, rasio efisiensi, rasio efektifias, rasio ekonomi BBPPI Semarang pada tahun 2011 masing-masing mempunyai indikator 0,59%, 0,21%, 0,24%, 0,26, maka dari keseluruhan perspektif keuangan pada tahun 2011 mendapatkan skor sebesar 1,31%. Pada tahun 2012 kinerja pada BBPPI Semarang masing-masing mendapatkan 0,43%, 0,16%, 0,24%, 0,31% maka dari keseluruhan perspektif keuangan pada tahun 2012 mendapatkan skor nilai sebesar 1,15%. Sedangkan pada tahun 2013 kinerja BBPPI Semarang memperoleh 0,52%, 0,19%, 0,15%, 0,35% maka dari total keseluruhan perspektif keuangan pada tahun 2013 memperoleh skor 1,22%. Jika dilihat dari skor yang telah dicapai pada tahun 2011 lebih besar dari pada tahun 2012, sehingga pada tahun 2012 mengalami penurunan, sedangkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebesar 0,7% . 4.5.2 1.
Prespektif pelanggan
Pelanggan Baru Kemampuan BBPPI dalam memperoleh konsumen baru. Semakin banyak perolehan pelanggan baru maka menunjukan bahwa tingkat kinerja pegawai akan semakin baik.
48
Tabel 4.8Pelanggan Baru BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 Tahun
Pelanggan baru
Total pelanggan
Presentase
2011
354
786
45,03%
2012
236
656
35,82%
2013
778
1276
60,97%
2. Kepuasan Pelanggan Dari kuesioner yang disebarkan pada 30 responden untuk mengetahui tingkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan serta alat tangkap ikan yang telah diberikan oleh BBPPI Semarang dengan hsil perhitungan kuesioner dengan skala linkert sebagai berikut : a. Responden yang menjawab sangat baik (5) berjumlah 5 orang b. Responden yang menjawab baik (4) berjumlah 17 orang c. Responden yang menjawab cukup baik (3) berjumlah 4 orang d. Responden yang menjawab kurang baik (2) berjumlah 2 orang e. Responden yang menjawab sangat kurang baik (1) berjumlah 2 orang Rumus : T x Pn T = Total jumlah reponden yang memilih Pn = pilihan angka skor linkert a. Responden yang menjawab sangat baik (5) = 5 x 5 = 25 b. Responden yang menjawab baik (4) = 4 x 17 = 68 c. Responden yang menjawab cukup baik (3) = 3 x 4 = 12 d. Responden yang menjawab kurang baik (2) = 2 x 2 = 4 e. Responden yang menjawab sangat tidak baik (1) = 1 x 2 = 2 Semua hasil reponden dijumlahakan dan memperoleh total skor sebesar= 111
49
Interpretasi skor perhitungan untuk mendapatkan hasil interpretasi, diketahui skor tertinggi (X) dan angka terendah (Y) untuk penilaian dengan rumus sebagai berikut : a. Y = skor tertinggi Linkert x jumlah responden b. X = skor terendah yang diberikan x jumlah responden Jumlah skor tertinggi untuk variabel sangat suka yaitu (5) 5 x 30 = 150 sedangkan untuk skor terendah yang dapat diberikan (1) 1 x 30 = 30, jadi total skor penilaian diperoleh 111, maka penilaian kusioner kepuasaan pelanggan dengan menggunkan rumus index %. Rumus indeks = total skor / Y x 100 Mencari interval dengan rumus : I = 100 / jumlah skor (linkert) I = 100 / 5 = 20 jadi hasil intervalnya yaitu 20 Penyelesaian : = total skor / Y x 100 = 111 / 150 x 100 = 74 % Jadi kepuasan pelanggan dapat diperoleh dengan skor 74% dengan kategori baik. 3. Retensi Pelanggan Retansi pelanggan digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan BBPPI Semarang Terhadap Konsumen. Jika retensi pelanggan tinggi maka tingkat hubungan terhadap konsumen akan semakin baik.
50
Tabel 4.9 Retensi Pelanggan BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 Tahun
Pelanggan lama
Total Pelanggan
Presentase
2011
546
786
69,46%
2012
347
656
52,89%
2013
898
1276
70,37%
Tabel 4.10 Pengukuran Kinerja Perspektif Pelanggan BBPPI Semarang bobot Tahun Perspektif
KPI
Realisasi Target
Kinerja indikator x kinerja Indikator % % bobot
Pelanggan
2011
Baru
45,03%
50%
0,3
0,90%
0,27%
Bobot 25
Kepuasan
74%
70%
0,4
1,05%
0,42%
%
Retensi 69,46%
90%
0,3
0,77%
0,23%
1
2,72%
0,92%
Pelanggan
Pelangan 2012
Bobot
Baru
35,97%
50%
0,3
0,72%
0,22%
25%
Kepuasan
74%
70%
0,4
1,05%
0,42%
52,89
90%
0,3
0,58%
0,17%
1
2,35%
0,81%
0,3
1,21%
0,36%
Retansi Pelanggan
Pelanggan Baru
60,97%
50%
51
2013
Bobot
Kepuasan
25%
Retensi Pelanggan
74%
70%
0,4
1,05%
0,42%
70,37%
90%
0,3
0,78%
0,23%
1
3,4%
1,01%
Berdasarkan pengukuran kinerja perspektif pelanggan BBPPI Semarang pada tahun 2011 masing-masing mempunyai indikator 0,27%, 0,35%, 0,23%, maka dari keseluruhan perspektif keuangan pada tahun 2011 mendapatkan skor sebesar 0,92%. Pada tahun 2012 kinerja pada BBPPI Semarang masing-masing mendapatkan 0,22%, 0,35%, 0,17%, maka dari keseluruhan perspektif keuangan pada tahun 2012 mendapatkan skor nilai sebesar 0,81%. Sedangkan pada tahun 2013 kinerja BBPPI Semarang memperoleh 0,36%, 0,35%, 0,23%, maka dari total keseluruhan perspektif keuangan pada tahun 2013 memperoleh skor 1,01%. Jika dilihat dari skor yang telah dicapai pada tahun 2011 lebih besar dari pada tahun 2012, sehingga pada tahun 2012 mengalami penurunan, sedangkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebesar 0,9% .
52
4.5.3
Perspektif Proses Bisnis
Tabel 4.11Pengukuran Kinerja Perspektif Proses Bisnis BBPPI Semarang tahun 2011-2013 Bobot Tahun
Perspek
KPI
Realisasi
Target
tif
Indikat
Kinerja
or
%
Indikator x Kinerja %
Penilaian SKP
100%
60%
0,25
1,66%
0,41%
60%
75%
0,25
0,8%
0,2%
66,67%
50%
0,25
1,33%
0,33%
70%
90%
0,25%
0,77%
0,19%
1
4,57%
1,14%
0,25%
1,11%
0,27%
(Aspek Kuan) Penilaian SKP (Aspek Kual) Penilaian 2011
Bobot 25 %
SKP (Aspek Waku) Penialain SKP (Aspek Biaya)
Penilaian SKP (Aspek Kuan)
66,67%
60%
53
Penilaian SKP
70%
75%
0,25%
0,93%
0,23%
62,5%
50%
0,25%
1,25%
0,31%
65%
90%
0,25%
0,72%
0,18%
1
4,01%
1%
(Aspek Kual) Penilaian 2012
bobot
SKP
25 %
(Aspek Waktu) Penilain SKP(Aspek Biaya
Penilaian SKP(
37,5%
60%
0,25%
0,62%
0,15%
75%
75%
0,25%
1%
0,25%
98,22%
50%
0,25%
1,96%
0,49%
91%
90%
0,25%
1,01%
0,25%
1
4,60%
1,15%
Aspek Kuan) 2013
Bobot 25 %
Penilaian SKP (Aspek Kual) Penilaian SKP (Aspek Waktu) Penialian SKP (Aspek Biaya)
54
Berdasarkan pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis BBPPI Semarang pada tahun 2011 masing-masing mempunyai indikator 0,41%, 0,2%, 0,33%, 0,19% maka dari keseluruhan perspektif proses internal bisnis pada tahun 2011 mendapatkan skor sebesar 1,14%. Pada tahun 2012 kinerja pada BBPPI Semarang masing-masing mendapatkan 0,27%, 0,23%, 0,31%, 0,18%, maka dari keseluruhan perspektif keuangan pada tahun 2012 mendapatkan skor nilai sebesar 1%. Sedangkan pada tahun 2013 kinerja BBPPI Semarang memperoleh 0,15%, 0,25%, 0,49%, 0,25%, maka dari total keseluruhan perspektif keuangan pada tahun 2013 memperoleh skor 1,15%. Jika dilihat dari skor yang telah dicapai pada tahun 2011 lebih besar dari pada tahun 2012, sehingga pada tahun 2012 mengalami penurunan, sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,85 dari tahun 2012. 4.5.4
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
1. Tingkat Kepuasan Karyawan Dari kuesioner yang disebarkan pada 30 responden untuk mengetahui tingkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan serta alat tangkap ikan yang telah diberikan oleh BBPPI Semarang dengan hsil perhitungan kuesioner dengan skala linkert sebagai berikut : a.
Responden yang menjawab sangat baik (5) berjumlah 5 orang
b.
Responden yang menjawab baik (4) berjumlah 17 orang
c.
Responden yang menjawab cukup baik (3) berjumlah 4 orang
d.
Responden yang menjawab kurang baik (2) berjumlah 2 orang
e.
Responden yang menjawab sangat tidak baik (1) berjumlah 2 orang
Rumus : T x Pn T = Total jumlah reponden yang memilih Pn = pilihan angka skor linkert
55
a.
Responden yang menjawab sangat baik (5) = 5 x 3 = 15
b.
Responden yang menjawab baik (4) = 4 x 15 = 60
c.
Responden yang menjawab cukup baik (3) = 3 x 9 = 27
d.
Responden yang menjawab kurang baik (2) = 2 x 2 = 4
e.
Responden yang menjawab sangat tidak baik (1) = 1 x 1 = 1
Semua hasil reponden dijumlahakan dan memperoleh total skor sebesar = 107 Interpretasi skor perhitungan untuk mendapatkan hasil interpretasi, diketahui skor tertinggi (X) dan angka terendah (Y) untuk penilaian dengan rumus sebagai berikut : a.
Y = skor tertinggi Linkert x jumlah responden
b.
X = skor terendah yang diberikan x jumlah responden
Jumlah skor tertinggi untuk variabel sangat suka yaitu (5) 5 x 30 = 150 sedangkan untuk skor terendah yang dapat diberikan (1) 1 x 30 = 30, jadi total skor penilaian diperoleh 111, maka penilaian kusioner kepuasaan pelanggan dengan menggunkan rumus index %. Rumus indeks = total skor / Y x 100 Mencari interval dengan rumus : I = 100 / jumlah skor (linkert) I = 100 / 5 = 20 jadi hasil intervalnya yaitu 20 Penyelesaian akahir : = total skor / Y x 100 = 107 / 150 x 100 = 71,33 % Jadi kepuasan karyawan dapat diperoleh dengan skor 71,33% dengan kategori baik .
56
2. Retensi Karyawan Retensi karyawan untuk mengetahui tingkat perputaran karyawan dan tingkat retensi karyawan
BBPPI Semarang. Pengukuran dilakukan dengan cara
membandingkan jumlah karyawan dengan total jumlah karyawan. Apabila karyawan yang keluar semakin dikit maka semakin baik tingkat perputaran karyawan. Tabel 4.12 Retensi Karyawan BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 Tahun
Jumlah Karyawan
Karyawan Keluar
Persentase Realisai
2011
635
9
1,41 %
2012
576
4
0,69 %
2013
615
6
0,97 %
3. Tingkat Produktifitas Karyawan Produktivitas karyawan untuk melihat seberapa besar produktivitas karyawan. Dengan cara membandingkan pendapatan dengan jumlah karyawan. Apabila produktivitas karyawan tinggi maka semakin kinerjanya semakin baik. Tabel 4.13 Tingkat Produktivitas Karyawan BBPPI Semarang Tahun 2011-2013 Tahun
Pendapatan
Jumlah Karyawan
Prosentase
2011
Rp. 22.500.000,00
635
3,54%
2012
Rp.34.670.000,00
576
6,01%
2013
Rp.47.200.000,00
615
7,76%
57
Tabel 4.14 Pengukuran Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran BBPPI Semarang Tahun 2011-2013
Bobot Tahun
Perspektif
KPI
Realisasi
Target Bobot
Kinerja
Indikator x Kinerja
Indikat or Tingkat kepuasan
71,33%
85%
0,4
0,83%
0,33%
1,41%
1%
0,3
1,41%
0,42%
3,54%
10%
0,3
0,35%
0,10%
1
2,59%
0,85%
karyawan Retensi 2011
Bobot
Karyawan
25% Tingkat Produktivita s Karyawan
Tingkat Kepuasan
71,33%
85%
0,4
0,83%
0,33%
0,69%
1%
0,3
0,69%
0,21%
6,01%
10%
0,3
0,6%
0,18%
1
2,12%
0,72%
0,4
0,83%
0,33%
Karyawan 2012
Bobot 25%
Retensi Karyawan Tingkat Produktivita s Karyawan
Tingkat Kepuasan Karyawan
71,33%
85%
58
2013
Bobot
Retensi
25%
Karyawan Tingkat
0,97%
1%
0,3
0,97%
0,29%
3,54%
10%
0,3
0,35%
0,23%
1
2,15%
0,85%
Produktivita s Karyawan
Berdasarkan perspektif pengukuran kinerja
perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran BBPPI Semarang pada tahun 2011 masing masing mempunyai indikator 0,33%, 0,42%, 0,10%, maka dari keseluruhan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran pada tahun 2011 mendapatkan skor 0,85%. Sedangkan pada tahun 2012 mempuyai indikator 0,33%, 0,21%, 0,18% dengan total skor yang didapat 0,72% dan pada tahun 2013 memdapatkan indikator 0,33%, 0,29%, 0,23% dengan mendapatkan skor 0,85% . Jadi skor pada tahun 2012 skor yang didapat lebih rendah daripada tahun 2011, dan pada tahun 2013 mengalami penikatan sebesar 0,13 dari tahun 2012. 4.6
Hasil Perhitungan dan Pembobotan Balance Scorecard
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diperoleh hasil pencapaian masing-masing perspektif dibawah ini:
Balanced Scorecard yang dapat dilihat dari tabel
59
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan dan Pembobotan Balanced Scorecard tahun 2011 Perspektif
Bobot
Kinerja
persepktif
Bobot Perspektif x Kinerja
Keuangan
25
1,31
32,86
Pelanggan
25
0,92
23
Proses Internal Bisnis
25
1,14
28,61
Pertumbuhandan Pembelajaran
25
0,85
21,25
Total Skor Perspektif
100
4,32
105,72
Total hasil ke empat perspektif Balanced Scorecard diatas adalah 105,72 %. Sesuai dengan kriteria total skor kinerja pada tabel 3.1 diatas, Balai Besar Pengembangan Perikanan Semarang pada tahun 2011 dapat dinilai dalam kondisi “ Sangat Baik “, dengan kategori AAA.
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan dan Pembobotan Balanced Scorecard tahun 2012 Perspektif
Bobot
Kinerja
Perspektif
Bobot Perspektif x Kinerja
Keuangan
25
1,07
28,88
Pelanggan
25
0,81
20,21
Proses Internal Bisnis
25
1,06
25,10
Pertumbuhan dan Pembelajaran
25
0,72
25,72
Total Skor Pespektif
100
3,53
99,91
Total hasil ke empat perspektif Balanced Scorecard diatas adalah 99,91 %. Sesuai dengan kriteria total skor kinerja pada tabel 3.1 diatas, BBPPI Semarang pada tahun 2012 dapat dinilai dalam kondisi “ Sangat Baik “, dengan kategori AAA.
60
Tabel 4.17 Hasil Perhitungan dan Pembobotan Balanced Scorecard tahun 2013 Perspektif
Bobot
Kinerja
Perspektif
Bobot Perspektif x Kinerja
Keuangan
25
1,29
30,72
Pelanggan
25
1,01
25,25
Proses Internal Bisnis
25
1,15
28,75
Pertumbuhan dan Pembelajaran
25
0,85
21,25
Total Skor Pespektif
100
4,12
105,97
Total hasil ke empat perspektif Balanced Scorecard diatas adalah 105,97 %. Sesuai dengan kriteria total skor kinerja pada tabel 3.1 diatas, BBPPI Semarang pada tahun 2013 dapat dinilai dalam kondisi “ Sangat Baik “, dengan kategori AAA.
4.7 4.7.1
Aplikasi Perhitungan Balanced Scorecard Halaman Login
Pada saat program akan dijalakan maka akan muncul form login sepertri pada gambar 4.2 dibawah, admin harus inputkan username dan password untuk bisa masuk di menu utama.
61
Gambar 4.2Form login
62
4.7.2
Form Menu utama Perhitungan Balanced Scorcard
Gambar 4.3Form Menu Utama
63
4.7.3
Form Menu Profil Perusahaan BBPPI Semarang
Pada gambar 4.4 jika admin klik pada profil perusaan makan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah iniyaitu profil perusaaan BBPPI Semarang.
Gambar 4.4 Menu Profil Perusahaan BPPPI Semarang 4.7.4
Form Menu Perhitungan Perspektif Keuangan( Balanaced Scorcard)
Pada gambar 4.3 admin menginputkan data pada perhitungan perspektif keuangan sesuai data yang ada diperusahaan diantaranya input ROI, Rasio Efektifitas,Rasio Ekonomi,dan Rasio Efektifitas .
64
Gambar 4.5 Form Menu Perhitungan Perspektif Keuangan
65
4.7.5
Form Menu perhitungan Perspektif Pelanggan (Balanced Scorcard)
Pada gambar 4.6 admin menginputkan data pada perhitungan perspektif pelanggan sesuai data yang ada diperusahaan diantaranya inputan
Pelanggan
Baru, Jumlah Pelanggan Lama dan Total Pelanggan .
Gambar 4.6 Form Menu Perhitungan Perspektif Pelanggan
66
4.7.6
Form Menu perhitungan Perspektif Proses Internal Bisnis (Balanced Scorcard)
Pada gambar 4.7 admin menginputkan data pada perhitungan perspektif pelanggan sesuai data yang ada diperusahaan diantaranya inputan
SPK Aspek
Kuantitas, SPK Aspek Kualitas, SPK Aspek Waktu dan SPK Aspek Biaya.
Gambar 4.7 Form Menu Perhitungan Perspektif Proses Internal Bisnis
67
4.7.7
Form Menu perhitungan Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (Balanced Scorcard)
Pada gambar 4.8 admin menginputkan data pada perhitungan perspektif pertumbuan dan pembelajaran sesuai data yang ada diperusahaan diantaranya inputan
Jumlah Pendapatan, Jumlah Karyawan, Jumlah Karyawan Keluar, dan
Jumlah Total Karyawan lalu admin klik submit penilaian untuk melihat hasilnya.
Gambar 4.8 Form Menu Perhitungan Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
68
4.7.8
Output perhitungan perspektif (Balanced Scorcard)
Pada gambar 4.9 adalah hasil dari total perhitungan perspektif diantaranya : perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis dan proses pertumbuhan dan pembelajaran pada BBPPI Semarang.
Gambar 4.9 Otput perhitungan Perspektif Balanced Scorcard
.
69
BAB 5 PENUTUP
5.1
Simpulan
Berdasarkan penelitian dan Evaluasi Kinerja Sistem
Perusahaan dengan
menggunakan metode Balanced Scorecard yang telah dilakukan pada Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang.sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam 3
tahun Terakhir yaitu antara tahun 2011-2013Balai besar
Penangkapan Ikan Semarang mengalami penurunan kinerjaperusahaan pada tahun 2011 dan penurunan pada tahun 2012 lalu mengalami kenaikan lagi pada tahun 2013, meskipun menurun kondisi Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang masih berada pada skor kinerja perusahaan “Sangat Sehat”. 5.2
Saran
Setelah melakukan penelitian, Penulis ingin memberikan saran kepada Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang yang mungkin bisa jadi bahan pertimbangan dalam melakukan pengukuran kinerja ditahun-tahun yang akan datang. BBPPI Semarang harus melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan setiap tahunya untuk menilai seberapa jauh tingkat
kriteria skor perusahaan
berada dalam keadaan saat sehat atau tidak. adapun jika terjadi penurunan kinerja perusahaan
maka
sebaiknya
segera
memperbaikinya.
DAFTAR PUSTAKA [1] Mulyadi " Balanced Scorecard ", 2001. [2] Erlina, "perancangan sistem pendukung keputusan untuk penilaian kinerja dosen di STMIK AMIKOM YOGYAKARTA," 2014. [3] Ni Pt Yessy Crhistina dan I Putu Sudana (, "penilaian kinerja dosen yang mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi," Penilaian Kinerja pada Pt. ADHY KARYA. [4] Renny octaviana, Pengukuran dan Analisa Kinerja Menggunakan Metode Balanced Scorecard Pada PT. "X", 2010. [5] oktaviani nurwidanti, Evaluasi Kinerja Perusahaan Dengan Pendekatan Balanced Scorecard, 2011. [6] Rosidah Ambar Teguh Sulistyani, Penilaian Kinerja, 2009. [7] Edy Sukarno dan Muhammad Ichsan Sony Yuwoto, balance scorcard, 2006. [8] Kaplan dan Norton, BalancedScorecard, 2009. [9] Gunawan, Balance Scorecard, 2000. [10] "Mulyanto," Metode Prototyping, 2009. [11] Loannaet al, Desain Sistem, 2007. [12] Sommervile, Pengujian sistem, 2001. [13] G.H. Golub, Wolter R. Mears, and Fajrian Nur Adnan, Matrix Computations. 2nd ed. Baltimore: The Johns Hopkins University Press., 1989. [14] Bob Kuttner, "The Declining Middle," Atlantic Monthly, vol. IX, no. 2, pp. 60-70, July 1983.
70
71
[15] Kharis Widiyatmoko, "Rekayasa Perangkat Lunak Translator EnglishIndonesia dan Indonesia-Inglish," Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Tesis Magister Komputer 2003. [16] E. A. Lindgren, "Screen Room Air Inlet and Wave Guard.," Patent 2, 925,457, July 12, 1960. [17] Rico Andrea. (2005, July) http://www.cbl.ncsu.edu/CBLDocs/Bench.html. [Online]. 12 [18] Liche
Seniati
Chairy,
penelitian
terhadap
kinerja
menggunakan metode 360 derajat, 2005. [19] Hanif AL Fatta, Sistem Pendukung Keputusan, 2007. [20] Simarnata, "pengujian sistem," 2009.
dosen
dengan
LAMPIRAN Lampiran 1Kuesinoner Kepuasan Karyawan
KUESIONER PENGUKURAN KINERJA BBPPI SEMARANG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Pentunjuk Pengisian : Mohon berikan jawaban dari masing – masing pilihan yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih disertai penjelasan singkat mengenai jawaban tersebut. IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden : ........................(Diisi Oleh Peneliti) Jenis Kelamin : ( ) Laki-Laki ( ) Perempuan Jabatan : ........................... Usia : (...............) Tahun 1. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/, mengenai kepuasan dalam bekerja di BBPPI Semarang? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e.Sangat Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:................................................................................................. ........................................................................................................................ 2. Apakah kinerja Bapak/Ibu/Saudara/i berikan kepada BBPPI Semarang dalam penyusunan asaran kinerja pegawai? a. Sangat baik b. Baik
c. Kurang Baik d. Tidak Baik
72
e. Sangat Tidak Baik
73 Berikan penjelasan Bapak/Ibu:................................................................................................. ........................................................................................................................ 3. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Saudara/i, apakah manajemen yang diterapkan oleh BBPPI Semarang sudah baik? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
e.Sangat Tidak Baik
d. Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:...................................................................................................... ....................................................................................................................... 4. Bagaimana
Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i, Penerapan pembuatan sasaran
kinerja ? a. Sangat Baik
d. Tidak Baik
b. Baik
e. Sangat Tidak Baik
c. Kurang Baik Berikan penjelasan Bapak/Ibu:...................................................................................................... ........................................................................................................................ 5. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i, bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan ? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:...................................................................................................... ........................................................................................................................
74 6. Bagaimana komunikasi kerja dengan atasan Bapak/Ibu/Saudara/i (misalnya: pendelegasian tugas, keterlibatan dalam pengambilan keputusan)? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
e. Sangat Tidak Baik
d. Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:...................................................................................................... ...................................................................................................................... 7. Bagaimana
fasilitas
yang
diberikan
BBPPI
Semarang
kepada
Bapak/Ibu/Saudara/i dengan pasien? a. Sangat Baik b. Baik
c. Kurang Baik
e. Sangat Tidak Baik
d. Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:...................................................................................................... ........................................................................................................................ 8.Bagaimana pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i,tentang kedisiplinan kerja yang diterapkan BBPPI Semarang selama ini ? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:...................................................................................................... ........................................................................................................................ 9. Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i mengenai program pelatihan karyawan yang dilaksanakan oleh BBPPI Semarang untuk meningkatkan kemampuan ? a. Sangat Baik b. Baik
c. Kurang Baik
e. Sangat Tidak Baik
d. Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:...................................................................................................... ........................................................................................................................
75 10. Bagaimana kenyamanan fasilitas ruangan kerja yang Bapak/Ibu/Saudara/i gunakan? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:...................................................................................................... .......................................................................................................................
Lampiran 2 Kuesioner Kepuasan Pelanggan
KUESIONER PENGUKURAN KINERJA BBPPI SEMARANG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
Pentunjuk Pengisian : Mohon berikan jawaban dari masing – masing pilihan yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih disertai saran singkat mengenai jawaban tersebut.
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden : ........................(Diisi Oleh Peneliti) Nama : ................................... 1. Bagaimana menurut Bapak/Ibu, pelayanan BBPPI Semarang? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
76 2. Menurut Bapak/Ibu/ Saudara/i, pelayanan yang diberika BBPPI Semarang? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Bersih
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 3. Bagaimana menurut Bapak/Ibu/Saudara/i, tentang pembuatan alat tangkap ikan untuk nelayan yang dibuat BBPPI Semarang ? a. Sangat baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 4. Menurut Bapak/Ibu/ Saudara/i, apakah BBPPI Semarang memberikan penyuluhan tentang cara memakai alat tangkap ikan yang dibuat BBPPI Semarang? memiliki sarana dan prasarana yang memadai? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:................................................................................................. ....................................................................................................................... 5. Bagaimana Bapak/Ibu/Saudara/i penyamapaian informasi Tentang kegunaan alat tangkap ikan yang baru? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak Baik
77 Berikan penjelasan Bapak/Ibu:................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 6. Menurut pendapat Bapak/Ibu/ Saudara/i, bagaimana alat yang dikembangkan BBPPI Semarang untuk memeprudah nelayan dalam mencai ikan ? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 7. Bagaimana menurut Bapak/Ibu/ Saudara/i, mengenai ketepatan waktuPelayanan BBPPI Semarang? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 8. Bagaimana menurut Bapak/Ibu/ Saudara/i, apakah BBPPI memberikan pelayanan yang memuaskan dalam hal menangkap ikan tana merusak lingkungan ? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
78 9. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i, bagaimana tentang pembuatan mesin untuk berlayar dengan menggunakan bahan bakar gas LPG ? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 10. Apakah
menurut Bapak/Ibu/ Saudara/i, alat yang dikembangkan BBPPI
Semarang untuk nelayan ? a. Sangat Baik
c. Kurang Baik
b. Baik
d. Tidak Baik
e. Sangat Tidak Baik
Berikan penjelasan Bapak/Ibu:................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................