Kuliah Lingkungan Bisnis
Enterpreneur di Era Technopreneur
Di susun oleh : NIM
: 10.11.4323
Nama : Nuri Cahyono Kelas : S1 TI-K
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA 2011
Abstrak Orang yang berkecimpung dalam hal bisnis memang lumayan banyak tapi yang mempunyai pemikiran mendirikan suatu bisnis masih sedikit, hal ini berbanding terbalik dengan pencari kerja yang semakin memenuhi dunia ekonomi indonesia. Lalu seperti apa solusinya? Dunia ekonomi erat kaitanya dengan dunia bisnis dan dunia bisnis identik dengan dunia usaha (enterpreneur), jika sebagai mahasiswa IT mungkin lebih tepatnya Technopreneur. Melakukan suatu bisnis yang berbasis IT yang dapat memberikan keuntungan finansial untuk kita dan tidak merugikan orang lain, bolehkah kalau saya gunakan istilah Technopreneur Syariah? Berbagai permasalahan yang ada tersebut dapat di pecahkan mulai dari hal yang terkecil dahulu, pertama adalah midset untuk menjadi technopreneur bukan pegawai, baru menganalisis peluang bisnis / usaha yang ada di sekitar kita, dan yang penting sesuai dengan diri kita. Sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa di STMIK AMIKOM Yogyakarta sebenarnya banyak peluang yang dapat saya tangkap. Dalam makalah ini saya akan membahas peluang bisnis yang ada di sekitar saya dan menurut saya mempunyai prospek yang bagus. Saya akan membahas sebuah bisnis kategori non IT dan yang berhubungan dengan IT. Saya adalah mahasiswa IT tentunya bisnis dalam bidang IT merupakan prioritas utama dan pertama karena ini merupakan bidang saya, sedangkan bisnis
non IT
merupakan utama tapi bukan utama. Kenapa bisnis non It pelu di kembangkan karena saya kuliah di STMIK AMIKOM sebagai percontohan unesco perguruan tinggi berbasis enterpreneur. STMIK AMIKOM sendiri juga mentarget 20% dari lulusan menjadi pengusaha, dan daya juga harus ambil bagian menjadi salah satu dari 20% tersebut.
Menangkap Peluang Bisnis di Sekitar Kita
Pemerintah menargetkan jumlah pengusaha di tanah air mencapai 2 persen dari jumlah penduduk. Hal ini sebenarnya masih minim dibandingkan persentase di negara-negara lain. Sebagai contoh, jumlah pengusaha di Singapura mencapai 7,2 persen dari jumlah penduduk, Malaysia 2,1 persen, Thailand 4,1 persen, Korea Selatan 4 persen, China dan Jepang 10 persen, sementara Amerika Serikat 11,5 persen. Namun, berdasarkan data Ketua Asosiasi Wirausaha Indonesia (AWI), Ilhamy, saat ini jumlah pengusaha Indonesia hanya 0,24 persen dari penduduk. Jika mengacu pada angka 240 juta sebagai jumlah total penduduk Indonesia, maka negeri ini membutuhkan setidaknya 4.2 juta pengusaha lagi. Sementara itu STMIK AMIKOM sendiri menargetkan 20% lulusanya menjadi pengusaha.
Peluang bisnis non IT Pasti kita semua sudah mengetahui salah satu slogan dari ‘AMIKOM’ adalah STMIK AMIKOM Yogyakarta Tempat Kuliah Orang Berdasi. Tempat kuliah orang berdasi tapi kenapa di Amikom atau sekitarnya tidak ada yang menjual dasi? Inilah jawabanya. Dari slogan Tempat Kuliah Orang Berdasi itu saya menangkap sebuah peluang bisnis yang menurut saya sangat profit untuk di jalankan. Yaitu usaha menjual DASI. Jika kita mau menganalisa lebih jauh tentang prospek usaha dasi di Amikom, kita lihat jumlah mahasiswa 8.000 lebih jika di kurangi dengan mahasiswinya kita kira-kira saja misalnya ada 6500 mahasiswa. Memang pada saat masuk kita telah mendapatkan dasi dari amikom tetapi itu hanya satu buah. Jadi kebanyakan masiswa masih membeli dasi lagi dengan berbagai alasan misalnya: 1. 2. 3. 4.
Untuk di pakai biar bisa gonta-ganti. Untuk di sesuaikan dengan pakaian. Dasi yang lama sudah rusak. Dan masihbanyak lainya.
Dari 6500 mahasiswa yang ada, seandainya 25% saja yang membeli dasi sudah mencapai angka 1625, dengan kata lain 1625 dasi kita akan terjual. Jika kita hitung secara rinci setiap tahun ada penerimaan mahasiswa, sebagai
contoh pada tahun 2010 ada 2500 lebih jika di kurangi dengan mahasiswinya tinggal sekitar 2000-an mahasiwa. Dan ini adalah peluang. Dari sini sebenarnya ada dua peluang, yang pertama adalah saat calon mahasiswa melakukan PSU (Pelatihan Super Unggul) biasanya di wajibkan untuk menggunakan dasi berwarna hitam dan biasanya kebanyakan belum punya dasi, jadi kemungkinan untuk membeli cukup tinggi. 45% saja yng membeli sudah sekitar 900 dasi terjual. Peluang kedua, setelah mereka diterima kemungkinan akan membeli dasi lagi dengan alasan seperti di atas. Mustahil jika dalam waktu satu tahi kurang dari 25% yang membeli dasi.
Peluang bisnis IT Peluang bisnis yang berhubungan dengan IT sangat banyak tetapi saya menangkap satu bisnis yang prospek, yaitu resseler Hosting-Domain. Kenap ini menjadi prospek? Karena menurut pengamatan saya minat mahasiwa terhadap web itu sangat tinggi, dan dari tugas kampus juga mendukung bisnis ini mulai tugas lingkungan bisnis diawal sampai tugas di semester atas. Meskipun di amikom sendiri sudah ada yang berbisnis resseler hosting ini, tetapi peluang masih terbuka lebar. Karena banyak yang terkenal di luar tetapi di amikom sendiri masih di kenal dalam satu angkatan tersebut. Sebagai contoh salah satu usaha resseler hosting oleh mahasiswa Amikom, yang saya ketahui salah satunya beralamat www.patnerit.us milik mas Adi Nugroho ketua muslim hacker. Hasil dari bisnis resseler terebut lumayan prospek baik dari mahasiswa Amikom sendiri maupun dari pihak luar. Dari dua usaha diatas, jika kita lihat kendalanya sebagai mahasiswa semester bawah antara lain management waktu dan yang terpenting adalah modal awal yang lumayan. Tetapi hal terpenting yang harus ditumbuhkan dari hal tersebut adalah kemauan dan keberanian untuk memauki dunia bisnis.
Referensi http ://wikipedia.org