OPTIMALISASI SUPERVISI AKADEMIK MELALUI PENINGKATAN KUALITAS PENGAWAS DAN PENERAPAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU Eliza Barokah Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 40154,
[email protected]
Abstrak Guru mempunyai peran penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan, karena guru yang profesional akan mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Namun, tidak semua guru mempunyai kualitas kinerja yang baik. Maka dari itu supervisi akademik mutlak diperlukan sebagai upaya mengawasi dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Dalam kenyataannya, banyak ketimpangan dalam pelaksanaan supervisi diantaranya adalah supervisi akademik sering terabaikan dan lebih fokus pada pengawasan hal yang bersifat administratif saja. Supervisi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya disebabkan oleh rendahnya kualitas pengawas dan sistem pembinaan dalam supervisi yang tidak jelas. Penataan sistem pengadaan dan pengembangan supervisor serta penerapan lesson study berbasis sekolah dalam program pembinaan supervisi dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru dan mengembalikan fungsi supervisi sebagai penjamin mutu pendidikan. Penerapan Lesson study berbasis sekolah dalam supervisi akademik berlandaskan pada filosofi Total Quality Manajement (TQM) yang menekankan pada upaya perbaikan secara berkesinambungan. Kata Kunci: mutu pendidikan, profesionalisme guru, supervisi, lesson study
Abstract Teachers have an important role in determining educational success because professional teachers will be able to Developing Effective Learning Environments so that learning objectives can be achieved optimally . However , not all teachers have a good quality performance . Thus the academic supervision is absolutely necessary in order to monitor and improve the quality of the learning process . In fact , many gaps in the implementation of supervision such the focus of supervision is administrative things only. Supervision that does not run properly due to the low quality of supervisor and supervisory guidance systems which are not obvious . Structuring the system of procurement and development of supervisor and implementation lesson study school-based on mentoring program of supervision can be used as part of efforts to improve the professionalism of teachers and restore the function of supervision as a guarantor of the quality of education . Implementation of the Lesson study school-based in academic supervision based on the philosophy of Total Quality Management of ( TQM ) that emphasizes continuous improvement efforts. Key Words: quality of education, teacher professionalism, supervision, lesson study
terampil dalam mengelola kelas. Pengelolaan
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dan menjadi faktor utama yang menentukan kualitas sumber daya manusia yang sangat berpengaruh dalam kemajuan pembangunan
suatu
negara.
Pendidikan
merupakan sebuah sistem yang merupakan kesatuan
dari
berbagai komponen
yang
masing-masing memiliki tugas dan fungsi khusus untuk mencapai tujuan bersama. Tiap komponen tersebut harus saling berinteraksi secara sinergis satu sama lain untuk mencapai
kelas
pendidikan haruslah
merujuk pada pembenahan tiap komponen dalam pendidikan secara merata.
Sistem
pendidikan yang baik seyogyanya harus mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter peserta didik seperti dalam rumusan fungsi dan tujuan pendidikan
upaya
atau
kondusif dalam kelas seiring dengan beragam variasi metode atau gaya mengajar guru untuk mengaktifkan siswa baik secara individual maupun dalam pembelajaran berkelompok. Selain itu, dibutuhkan pula kemampuan guru dalam menjelaskan, memberikan penguatan yang
mampu
merangsang
minat
siswa
sehingga pembelajaran dapat berlangsung optimal. Untuk menjamin kualitas dari proses pembelajaran, pemerintah menetapkan standar yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 dan melakukan berbagai kegiatan penataran atau pelatihan untuk
guru
dalam
jabatan
(in-service
training). Namun, dalam kenyataannya kinerja
nasional yang tertuang dalam UU No 20
guru dikelas masih jauh dari yang diharapkan.
Tahun 2003. Guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang mempunyai peran penting dalam menentukan kualitas pendidikan karena gurulah pelaku utama yang menterjemahkan kurikulum kedalam satuan aksi di dalam kelas. Pencapaian tujuan pendidikan akan sangat dipengaruhi oleh profesionalisme guru dalam
dengan
kemampuan dalam mempertahankan situasi
tujuan secara optimal. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas
berhubungan
melaksanakan
pembimbing
dan
menciptakan
iklim
tugasnya
sebagai
fasilitator
dalam
kelas
yang
mampu
meningkatkan motivasi dan prestasi peserta
Banyak guru yang kurang kompeten dalam mengelola kelas. Belajar cenderung masih dianggap sebagai proses mentransferkan ilmu bukan sebagai proses rekonstruksi yang melibatkan
partisipasi
aktif
siswa.
Pembelajaran konvensional masih menjadi menjadi pola umum yang digunakan guru terlebih untuk guru yang berada di daerahdaerah yang masih jarang terjamah program pelatihan guru dalam jabatan (in-service training). Program pelatihan yang ada pun
didik. Guru sebagai ujung tombak dan garda terdepan pendidikan dituntut untuk kreatif dan
kurang
memberikan
dampak
yang
riil
terhadap peningkatan kinerja guru karena
pelatihan tersebut tidak berdasarkan analisis
belajar dan mengajar dengan melakukan
kebutuhan atau masalah nyata yang dihadapi
stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara
tiap guru di dalam kelas, selain itu kegiatan
kontinu untuk meningkatkan pertumbuhan
pelatihan pun tidak berkelanjutan dan hanya
guru secara individual maupun kelompok”
melibatkan aspek pengetahuan saja.
(Sagala, 2010: 92). Hal tersebut serupa
Kegiatan supervisi sebagai upaya
dengan
yang
diungkapkan
Fathurohman
untuk menjamin mutu pendidikan pun tidak
(2011) bahwa supervisi dilakukan untuk
berjalan
sebagaimana
Kepala
memperbaiki kinerja guru terutama pada
sekolah
maupun
dinas
perencanaan pembelajaran, proses, evaluasi
mestinya.
pengawas
dari
pendidikan cenderung mengabaikan evaluasi terhadap
proses
supervisi
pembelajaran.
pendidikan
dilakukan
dan hasil pembelajaran.
Kegiatan
Adapun tujuan supervisi pendidikan
hanya
menurut Arikunto (2004) antara lain untuk (1)
terhadap penilaian administratif guru saja.
meningkatkan
Sementara dalam kenyataannya, guru yang
meningkatkan
mutu
memiliki
meningkatkan
keefektifan
penilaian
yang
bagus
secara
kinerja
siswa;
kinerja
(2)
guru;
(3)
kurikulum
(4)
administratif belum tentu mampu memiliki
meningkatkan efektifitas dan efisiensi sarana
performance yang baik di dalam kelas.
dan prasarana; (5) meningkatkan kualitas
Kegiatan supervisi seolah diabaikan. Padahal,
pengelolaan sekolah; dan (6) meningkatkan
jika dilakukan dengan maksimal supervisi
kualitas situasi umum sekolah.
dapat meningkatkan profesionalisme tenaga
Adapun tujuan supervisi pendidikan
pendidik dan kependidikan karena selain
menurut
Sagala
proses menilai juga ada tindak lanjut berupa
pandangan para ahli pendidikan antara lain
bimbingan untuk tujuan perbaikan secara
untuk
berkala sehingga menuju pada perbaikan mutu
mengembangkan proses belajar mengajar; (2)
secara kontinu. Maka dari itu, redesain sistem
menerjemahkan kurikulum ke dalam bahasa
supervisi yang memiliki banyak kelemahan
belajar
ini pun menjadi suatu keniscayaan.
pendidikan, membimbing pengalaman belajar
membantu
mengajar;
(2010)
guru
(3)
berdasarkan
dalam
melihat
(1)
tujuan
mengajar, menggunakan sumber dan metode PEMBAHASAN
mengajar, memenuhi kebutuhan belajar dan
Konsep Supervisi
menilai kemajuan belajar murid, membina
Supervisi adalah salah satu tugas kepala
sekolah
dan
moral
kerja,
menyesuaikan
diri
dengan
pengawas
Dinas
masyarakat dan membina sekolah; dan (4)
supervisi
dalam
membantu mengembangkan profesional guru
Pendidikan.
Konsep
pendidikan
adalah suatu upaya untuk
membimbing
guru
dalam
dan staf sekolah.
meningkatkan
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya,
kualitasnya. “Supervisi adalah perbaikan hal
kegiatan supervisi menekankan pada aspek
perbaikan
atau
bimbingan
untuk
Lesson study merupakan salah satu
meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan
jenis pembinaan guru dalam jabatan (in-
kependidikan dalam jabatan secara kontinu.
service training) secara kolaboratif dan
Olivia (Sagala, 2010: 109) mengemukakan
berkelanjutan yang diadopsi negara-negara
sasaran domain supervisi adalah hubungan
maju
pengembangan
meningkatkan profesionalisme guru.
staf
dengan
education.
Menganalisis
merancang
program
in-service
kebutuhan
dan
pengembangan
staf
dari
keberhasilan
Terdapat pelaksanaan
Jepang
empat
lesson
dalam
langkah
study
dalam
seperti
dalam in-service education adalah tugas
dikemukakan Undang (2009:38) yaitu:
supervisor dimana hal ini bertujuan untuk
1) Plan:
identifikasi
kebutuhan
mengembangkan kompetensi pendidik dan
permasalahan
pembelajaran
tenaga kependidikan.
materi
strategi
Supervisi
akademik
ajar,
yang
dan
meliputi
pemebelajaran,
adalah
menyusun perangkat pembelajaran seperti
pendekatan perbaikan mutu pembelajaran
RPP, media, dan menentukan siapa yang
melalui bimbingan dengan melakukan dialog
akan berperan sebagai guru model.
profesioanal.
Dalawi
menyebutkan:
Fokus
adalah
mengkaji,
et
al.
(2013)
supervisi
akademik
menilai,memperbaiki,
meningkatkan, dan mengembangkan mutu
2) Do:
meliputi
pembelajaran
kegiatan oleh
guru
pelaksanaan model
dan
kegiatan observasi oleh guru lain, kepala sekolah dan tim ahli.
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
3) Refleksi (see): diskusi dipimpin kepala
guru (perorangan atau kelompok) melalui
sekolah atau anggota kelompok yang
pendekatan bimbingan dan konsultasi dalam
ditunjuk.
nuansa
kesan pesannya, observer memberikan
supervisi
dialog
profesional.
administratif
Sedangkan
berkaitan
dengan
pengawasan terhadap aspek-aspek pendukung terlaksananya
pembelajaran
(Arikunto,
2004:5).
model
menyampaikan
komentar objektif dan kritis berdasarkan hasil pengamatan. 4) Tindak
lanjut
(act):
perbaikan
dan
peningkatan proses pembelajaran baik
Sudin supervisi
Guru
mengemukakan
pendidikan
tataran individual maupun manajerial.
ditingkatkan
Saito dan Sato (2012) menyebutkan
secara simultan. Supervisi pendidikan sebagai
bahwa lesson study adalah bagian dari upaya
suatu kegiatan yang tidak terpisah dari
reformasi sekolah. Adapun manfaat lesson
kegiatan
study yang dikemukakan Hendayana et al.
manajemen
harus
kualitas
pendidikan
perlu
diupayakan secara simultan dan ditingkatkan
(2007:
39)
adalah:
1)
meningkatnya
kualitas pelaksanaannya (Sudin,2008).
pengetahuan guru tentang materi ajar dan
Konsep Lesson Study
pembelajaran; 2) tentang cara mengobservasi siswa; 3) menguatnya hubungan kolegalitas
antar guru dan observer selain guru; 4)
mengenai
meningkatnya hubungan antara pelaksanaan
pembelajaran
pembelajaran
sehari-hari
pembelajaran
jangka
dengan
tujuan
panjang;
efektifitas
dan
efisiensi
2. Sistem pembinaan yang belum terarah
5)
Kegiatan
pengawasan
pada
meningkatnya motivasi guru untuk senantiasa
kenyataannya hanya dilakukan sepintas,
berkembang;
setelah dilakukan penilaian jarang sekali
6)
meningkatnya
kualitas
rencana pembelajaran termasuk komponennya
pengawas
seperti bahan ajar dan strategi pembelajaran.
pembinaan
Dari
berbagai
sumber
ditemukan
bahwa karena merasakan banyak manfaat
yang
memberikan
yang
peningkatan
berdampak kompetensi
program pada dan
pemberdayaan kinerja guru secara nyata.
yang diperoleh dari lesson study berbasis
Alternatif Solusi yang diajukan
sekolah, maka perkembangan lesson study
1. Berdasarkan masalah-masalah supervisi
tipe ini sangat melesat bahkan dan banyak
akademik yang sering terabaikan karena
diadopsi oleh negara-negar maju.
faktor kompetensi pengawas yang kurang
Permasalahan supervisi sekolah
memadai,
maka
redesain
pekerjaan
Faktanya,
terdapat
antara kondisi ideal
ketimpangan
dari pelaksanaan
penulis
mengajukan
pengawas
dengan
penyempurnaan sistem pengadaan dan
supervisi dengan kenyataan di lapangan. Dari
pengembangan
berbagai
sumber,
pada lembaga pendidikan formal sebagai
berbagai
masalah
penulis yang
menemukan
terkait
dengan
implementasi supervisi pendidikan yang tidak
sumber daya pengawas
berikut: a. Pengadaan
maksimal di antaranya:
Agar supervisi dapat dilaksanakan
1. Supervisi akademik sering terabaikan
dengan
Pengawas maupun kepala sekolah
optimal
pengawas
sebaiknya
disesuaikan
sekolah
bersifat administratif, disiplin kerja, dan
menjadi ideal. Penulis pun mendukung
kerapihan lingkungan sekolah. Perhatian
pendapat
terhadap kualitas kinerja guru di dalam
Fathurohman & Suryana (2011: 142)
kelas
bahwa pengawas sebaiknya berada di
mendapatkan
perhatian
para
ahli
seperti
agar
dalam
bawah
mempunyai andil yang besar terhadap
perekrutan menjadi lebih jelas, transparan
kualitas pencapaian tujuan pendidikan.
dan status kepegawaiannya adalah pegawai
Salah satu penyebab supervisi akademik
pusat.
yang sering terabaikan ini adalah faktor
b. Pengembangan
pengawas
LPMP
proporsinya
khusus. Padahal kinerja guru di kelas
kompetensi
kontrol
sehingga
jumlah
lebih banyak terfokus pada hal yang
kurang
binaan
dengan
jumlah
sistem
dalam
Berdasarkan analisis & deskripsi
melaksanakan penilaian dan bimbingan
jabatan yang terangkum dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12
sumber, proses dan hasil belajar yang
Tahun 2007 tentang standar pengawas
selanjutnya.
sekolah/madrasah dalam kegiatan supervisi
Penerapan pembinaan pendidik model
akademik maka seorang pengawas perlu
lesson
dibekali
kompetensi
didasarkan pada kesamaan prinsip pembinaan
teknologi pendidikan, yaitu kemampuan
yang dilakukan secara berkesinambungan dan
dalam merencanakan, mengembangkan,
berdasarkan masalah nyata yang guru hadapi
mengelola, memanfaatkan dan menilai
di dalam kelas.
kemampuan
atau
study
proses dan sumber belajar. Hal ini dapat diimplementasikan
dalam
dalam
supervisi
akademik
Pengintegrasian lesson study dan
pendidikan
supervisi akademik didasarkan pada konsep
jabatan fungsional untuk pengawas dan
Total Quality Management (TQM) yang
kepala sekolah.
menekankan pada upaya perbaikan secara
2. Penerapan lesson study berbasis sekolah sebagai
program
pembinaan
dalam
supervisi akademik.
terus-menerus. Seperti yang dikemukakan Sallis bahwa “TQM dapat dipahami sebagai filosofi perbaikan tanpa henti hingga tujuan organisasi
dapat
melibatkan
dicapai
segenap
dan
dengan
komponen
dalam
organisasi tersebut” (Sallis, 2012: 76). Sallis
juga memaparkan bahwa
perubahan yang solid dan bertahan lama didasarkan pada kontinuitas rangkaian proyek yang kecil dan mungkin. Dalam jangka waktu Gambar 1. Penerapan Lesson study dalam supervisi akademik
Pengawas
dan
melakukan perubahan dalam skala besar.
kepala
sekolah
melakukan pengawasan terhadap sumbersumber, proses dan hasil belajar untuk mengetahui hal atau aspek apa saja yang harus diperbaiki
dan
ditingkatkan
kualitasnya.
Setelah ditemukan kesulitan atau faktor penghambat
dalam
praktik
pengajaran,
pengawas dan kepala sekolah melakukan program pembinaan melalui lesson study. Hasil
dokumentasi
dari
tertentu metode ini lebih berhasil daripada
lesson
study
digunakan untuk proses perbaikan terhadap
SIMPULAN Dengan berlandaskan pada filosofi Total Quality Management (TQM), penerapan lesson study berbasis sekolah dalam supervisi pendidikan
akan
profesionalisme
guru
pembelajaran pendidikan optimal.
dan dapat
meningkatkan sehingga
proses
pencapaian
tujuan
berlangsung
dengan
Sagala, S. 2010. Supervisi pembelajaran.
PUSTAKA RUJUKAN Arikunto, S. 2004. Dasar-dasar supervisi.
Saito,E.
Jakarta: PT Rineka cipta. Bsnp-Indonesia, 2008.Standar pendidik dan tenaga
Bandung: Alfabeta.
kependidikan,
(Online),
Sato,M.
“Lesson
study
as
an
instrument for school reform: A case of Japanese practices” dalam Management in Education. SAGE. 2012 26: 181.
(http://bsnpindonesia.org/id/?page_id=107/),
Sallis, E. 2012. Total quality management in
(diakses 19 Oktober 2013).
education. Jogjakarta: IRCiSoD.
Dalawi. Zakso,A. Radina,U. “Pelaksanaan
Sudin,
2008.
“Implementasi
Supervisi
Terhadap
Proses
Supervisi Akademik Pengawas Sekolah
Akademik
Sebagai
Peningkatan
Pembelajaran di Sekolah Dasar Se
Profesionalisme Guru Smp Negeri 1
Kabupaten Sumedang” dalam Jurnal
Bengkayang” dalam Jurnal Untan Vol
Pendidikan Dasar NO.9 April Tahun
2, No 3 Maret (2013).
2008.
Upaya
Fathurohman,P. Suryana,A. 2011. Supervisi Pendidikan.
Bandung:
PT
Refika
Aditama.
untuk
keprofesionalan UPI Press.
pengkajian pembelajaran kolaboratif. Bandung: Sayagatama Press.
Hendayana.dkk. 2007. Lesson study suatu strategi
Undang, G. 2009. Lesson study model
meningkatkan
pendidik.
Bandung: