E"ka dalam Bisnis Internasional Pemahaman konsep serta Penerapannya
Bisnis Internasional Yakni bisnis yang kegiatannya melewa" batas-‐ batas negara. Definisi ini termasuk perdagangan internasional, pemanufakturan diluar negeri, serta industri jasa-‐jasa seper: transportasi, perbankan, pariwisata, perilakan, konstruksi, hiburan dll.
Latar belakang terjadinya bisnis internasional Keterbatasan komoditas suatu negara mengakibatkan terjadinya kegiatan bisnis antar negara. Era globalisasi serta kemajuan teknologi berkontribusi terhadap peningkatan kegiatan bisnis internasional.
E:ka bisnis vs e:ka bisnis internasional Etika bisnis Standar nilai yang menjadi pedoman/acuan segenap anggota organisasi dalam berperilaku, mengambil keputusan serta mengoperasikan bisnis yang etik.
Etika Bisnis Internasional Prinsip-prinsip dalam dunia internasional yang mengatur tata cara, tindakan seluruh anggota organisasi bisnis antar negara.
Pen:ngnya E:ka Bisnis Internasional Perspek:f makro bagi perusahaan mul:nasional: • Menghindari konflik dengan karyawan akibat perbedaan budaya • Mengurangi kecurangan-‐kecurangan yang dilakukan oleh pihak perusahaan asing • Menghindari eksploitasi berlebihan oleh pihak perusahaan • Melindungi norma yang disepaka: oleh kedua belah pihak
Norma-‐norma moral yang umum pada taraf internasional
• Menyesuaikan diri
– bisnis harus menyesuaikan diri dengan norma-‐norma yang berlaku di tempat itu. Kebenaran yang terkandung dalam pandangan ini berlaku di seluruh dunia
• Regiosme moral
– mempertahankan kemurnian e:ka yang sama seper: di negerinya sendiri, menyesuaikan diri dengan norma e:s di tempat lain, namun masih mempertahankan norma aslinya yang dirasa baik.
• Imoralisme Naif
– Hanya memenuhi ketentuan-‐ketentuan hukum yang berlaku secara internasional, :dak terlalu memperha:kan norma nergara lain.
Masalah Dumpling dalam bisnis Internasional Dumpling : menjual sebuah produk dalam kuan:tas besar di suatu negara lain dengan harga di bawah harga pasar dan kadang-‐kadang malah di bawah biaya produksi. Sehingga merugikan produsen lokal. Mo"f Dumping 1. Penjual mempunyai persediaan terlalu besar, sehingga ia memutuskan untuk menjual produk bersangkutan di bawah harga saja. 2. Mo:f lebih jelek adalah berusaha untuk merebut monopoli dengan memban:ng harga. Dumping produk :dak e:s karena melanggar e:ka pasar bebas.
K o n s u m e n diuntungkan jangka pendek karena dapat m e m b e l i p r o d u k dengan harga murah, S e d a n g k a n p a r a produsen menderita kerugian karena "dak sanggup menawarkan produk dengan harga semurah itu.
De George Rule 10 aturan internasional yang mengatur keberlangsungan Korporasi Mul"nasional (KMN) : 1. Korporasi mul:nasional :dak boleh dengan sengaja mengakibatkan kerugian langsung. 2. Korporasi mul:nasional harus menghasilkan lebih banyak manfaat daripada kerugian bagi negara dimana mereka beroperasi. 3. Dengan kegiatannya korporasi mul:nasional itu harus memberi kontribusi kepada pembangunan negara di mana ia beropeasi. 4. Korporasi mul:nasional harus menghorma: Hak Asasi Manusia dari semua karyawannya. 5. Sejauh kebudayaan setempat :dak melanggar norma-‐norma e:s, korporasi mul:nasional harus menghorma: kebudayaan lokal itu dan bekerja sama dengannya, bukan menentangnya. 6. Korporasi mul:nasional harus membayar pajak yang fair. 7. Korporasi mul:nasional harus bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam mengembangkan dan menegakan background ins:tu:ons yang tepat. 8. Negara yang memiliki banyak mayoritas saham sebuah perusahaan harus memikul tanggung jawab moral atas kegiatan dan kegagalan perusahaan tersebut. 9. Jika suatu korporasi mul:nasional membangun pabrik yang beresiko :nggi, ia wajib supaya pabrik itu aman dan dioperasikan dengan aman. 10. Dalam mengalihkan teknologi beresiko :nggi kepada negara berkembang, korporasi mul:nasional wajib merancangkembali sebuah teknologi demikian rupa, sehingga dapat dipakai dengan aman dalam negara baru yang belum berpengalaman.
Pen"ngnya Peranan Organisasi Internasional terkait e"ka 1. Organiza"on for Economic and Development (OECD), Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan yang merupakan kebijakan utama untuk negara-‐negara industri. 2. Interna"onal Chamber of Commerce (ICC ), yang berkaitan dengan perlakuan yang adil antara perusahaan mul:nasional, 3. Interna"onal Labor Organiza"on (ILO), Organisasi Buruh Internasional yang berkaitan dengan investasi langsung di negara-‐ negara berkembang, 4. Center for Transna"onal Corpora"ons (CTC), Pusat korporasi Transnasional yang bertujuan untuk memaksimalkan kontribusi dari perusahaan-‐perusahaan transnasional untuk pembangunan ekonomi dan pertumbuhan dan untuk meminimalkan efek nega:f dari kegiatan perusahaan-‐perusahaan.