Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
1
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM DB4MK DALAM PENURUNAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA BANGUNTAPAN, BANGUNTAPAN, BANTUL EFFECTIVENESS OF DB4MK PROGRAM IN DECLINE DENGUE CASES IN THE VILLAGE BANGUNTAPAN, BANGUNTAPAN, BANTUL Oleh
: Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si, FIS, UNY,
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Pelaksanaan Program dusun bebas empat masalah kesehatan (DB4MK) dalam Penurunan Kasus DBD di Desa Banguntapan beserta faktor penghambat. Temuan penelitian ini disusun untuk memberi masukan kepada pemerintah daerah dalam Pelaksanaan Program DB4MK dan upaya penanganan kasus Demam Berdarah Dengue. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Desain penelitian ini dinilai paling tepat untuk menggambarkan efektifitas pelaksanaan program DB4MK dalam penurunan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Banguntapan, Kabupaten Bantul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Program DB4MK dalam penurunan kasus DBD di Desa Banguntapan belum sepenuhnya efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari tujuan program dari tiga tujuan program terdapat satu tujuan yang belum tercapai yaitu penurunan kasus DBD hal ini dilihat dari jumlah penderita kasus DBD dari tahun 2011 sampai 2016 terjadi fluktuatif pada setiap tahunnya Sedangkan hambatan dalam Pelaksanaan Program DB4MK dalam penurunan kasus DBD yaitu faktor penghambat internal dan faktor penghambat eksternal. Kata Kunci : Efektivitas, DB4MK, DBD ABSTRACT This study aims to determine effectiveness of the program Implementation Program Implementation hamlet four free health problem (DB4MK) to the decline dengue cases in the village Banguntapan along with inhibiting factors. These research findings are prepared to provide as input to local governments in the DB4MK Program Implementation and the handling of cases of Dengue. The study design used in this research is descriptive qualitative. The study design was considered as the most appropriate to describe the effectiveness of the implementation of the program DB4MK to decrease dengue dangue (DBD)cases in the village of Banguntapan, Bantul district. The results of this study indicate that the Program Implementation DB4MK in decline dengue cases in the village Banguntapan not yet fully effective. It can be seen from the objectives of the program have not been achieved, namely a decrease of dengue cases it is seen from the number of patients
Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
2
with dengue cases from 2011 to 2016 occurred fluctuate annually, while barriers to program implementation DB4MK in decline dengue cases in the village Banguntapan is factor internal external such as area and climate conditions. Keywords: Effectiveness, DB4MK, Dengue
adalah
PENDAHULUAN
program
DB4MK
yaitu
Daerah Istimewa Yogyakarta
Program Desa Bebas Empat Masalah
adalah salah satu provinsi yang
Kesehatan pada tahun 2007. Pada
mengalami permasalahan DBD. Pada
tahun 2010 terdapat perubahan unit
tahun 2015 tercatat kasus DBD
Analisis dari Desa Bebas Empat
Yogyakarta mencapai 3.420 kasus
Masalah Kesehatan menjadi Dusun
dengan korban meninggal 35 orang
Bebas Empat Masalah Kesehatan.
jumlah tersebut naik dari tahun 2014.
Reward Pemenang DB4MK mulai
Tingginya kasus demam berdarah di
2010 per Dusun Rp 2.500.000,-.
Daerah Istimewa Yogyakarta terus
Program DB4MK ini muncul dilatar
mengalami kenaikan pada tahun
belakangi oleh masih tingginya kasus
2016, jumlah kasus DBD paling
DBD, kematian bayi, kematian ibu,
tinggi berada di Kabupaten Bantul
gizi buruk di Kabupaten Bantul
dengan jumlah 188 kasus, jumlah
(pedoman DB4MK Plus TB, 2015).
kasus di Gunungkidul menempati
Tujuan umum dari program Dusun
urutan kedua sebanyak 134 kasus,
Bebas Empat Masalah Kesehatan
Kota
adalah
Yogyakarta
sendiri
sudah
meningkatnya
derajat
masyarakat
melalui
mencapai 132 kasus. Kasus DBD di
kesehatan
Sleman
kasus,
penggalian potensi dan peran serta
sedangkan Kulonprogo melaporkan
masyarakat. Tujuan khusus yaitu: (1)
sebanyak 34 kasus. (Pikiran Rakyat,
mengubah pola pikir, pola sikap,
2 Maret 2016).
serta
tercatat
132
Permasalahan DBD ini harus segera
diselesaikan
Pemerintah Pemerintah
Pusat Daerah.
baik
oleh
maupun Salah
satu
program inovatif Kabupaten Bantul
pola
masyarakat permasalahan
tindak
pejabat
umum
dan
terhadap
kesehatan,
(2)
menurunkan jumlah kematian ibu, (3) menurunkan jumlah kematian bayi,
(4)
menurunkan
jumlah
Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
kesakitan DBD (5)
menurunkan
empat masalah kesehatan.
jumlah penderita gizi buruk, (6) meningkatkan cakupan penderita tb. Dari
data
profil
Dinas
3
Berdasarkan
data
tersebut
terlihat bahwa pelaksanaan DB4MK di
Desa
Banguntapan
belum
kesehatan tahun 2016. Pada Tahun
terlaksana dengan baik, masih terjadi
2015
naik
permasalahan yaitu masih tingginya
bila
kasus DBD. Oleh karena itu peneliti
dibandingkan pada Tahun 2014 yaitu
tertarik untuk meneliti lebih lanjut
622 kasus. Berdasarkan data tersebut
mengenai Efektivitas Pelaksanaan
terlihat bahwa kasus DBD di daerah
Program
Bantul
menurunkan kasus Demam Berdarah
jumlah
sebanyak
kasus
1441
masih
DBD kasus
tinggi
dan
DB4MK
perkembangannya pada setiap tahun
Dengue.
tidak menentu. Dari data persebaran
diharapkan
salah satu desa yang tinggi kasus
seberapa
DBD adalah Desa Banguntapan yaitu
program DB4MK dalam Penurunan
dengan penemuan 95 kasus (data
Kasus DBD serta faktor penghambat
penyakit DBD kab bantu tahun
pelaksanaan program tersebut.
2015).
Desa
Dengan
dalam
penelitian
dapat efektif
ini
mengetahui pelaksanaan
Banguntapan
Dalam penelitian ini untuk
merupakan salah satu desa endemis
mengukur Efektivitas Pelaksanaan
DBD dari tahun ke tahun. Desa
Program
Banguntapan
telah
menurunkan kasus Demam Berdarah
melakukan usaha untuk menurunkan
Dengue (DBD) di Des Banguntapan,
kasus DBD baik usaha mandiri dari
Banguntapan, Bantul menggunakan
masyarakat maupun dari pemerintah.
indikator
Desa
dikemukakan
sebenarnya
Banguntapan
melaksanakan
juga
program
telah
DB4MK
efektivitas oleh
dalam
yang Budiani
DB4MK
(2007:53). Pada indikator ini terdapat
sejak tahun 2007 sampai dengan
empat pengukuran efektivitas yaitu,
sekarang akan tetapi baru satu dusun
ketepatan
yaitu dusun Modalan yang pernah
sosialisasi program, tujuan program,
mendapatkan reward yang berarti
pemantauan program.
hanya ada satu dusun yang bebas
sasaran
program,
Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
METODE PENELITIAN
4
Instrumen Penelitian Dalam penelitian kualitatif
Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan
peneliti bertindak sebagai instrumen
pendekatan kualitatif dengan metode
utama penelitian. Oleh karena itu
deskriptif.
peneliti sebagai instrumen juga harus
Tempat dan Waktu Penelitian
divalidasi seberapa jauh peneliti siap
Penelitian lokasi
di
ini
Desa
mengambil Banguntapan,
melakukan penelitian. Sumber dan Jenis Data
Kecamatan Banguntapan, Puskesmas
Data Primer diperoleh dari
Banguntapan III dan Kantor Dinas
hasil wawancara dengan informan
Kesehatan
penelitian terkait dengan efektivitas
Kabupaten
Bantul.
Penelitian ini dilaksanakan pada
pelaksanaan program
tanggal 28 April 2016
Desa Banguntapan sedangkan data
hingga 29
DBMK di
September 2016.
sekunder diperoleh dari dokumentasi
Informan Penelitian
yang didapat di lokasi penelitian.
Kepala
Program
DB4MK
Plus TB di Dinas Kesehatan Bantul, Kepala
Program
DB4MK
di
Teknik pengumpulan data 1. Wawancara Penelitian
ini
menggunakan
Puskesmas Banguntapan III, Kepala
wawancara semi terbuka yaitu
Bidang Kesehatan Lingkungan dan
wawancara
Program
menggunakan
DBD
di
Puskesmas
yang
dilakukan pertanyaan
Banguntapan III, Kaur Keuangan
terbuka, namun ada batasan tema
Desa
PSN
dan alur pembicaraan serta ada
Desa
pedoman wawancara (guideline
Dusun
Banguntapan, Tegal
Ketua
Tandan
Banguntapan, Ketua PSN Dusun
interview)
Wonocatur
sebagai
Desa
Banguntapan,
Ketua PSN Dusun Modalan Desa Banguntapan,
masyarakat
Desa
yang kontrol
digunakan dalam
alur
pembicaraan. 2. Dokumentasi
Banguntapan
Dalam hal ini dokumen yang digunakan yakni berupa Keputusan Bupati,
Laporan
DB4MK,
Data
Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
Penderita DBD, profil kesehatan
Sosialisasi
Dinas
program, Pemantuan program.
Kabupaten
Bantul,
Profil
Kesehatan Puskesmas Banguntapan III,
Profil
Desa
terkait
Tujuan
Ketepatan sasaran program
Banguntapan.
Dokumen tersebut dipilih
program,
5
Ketepatan sasaran program yaitu
sejauh
mana
peserta
dengan pelaksanaan DB4MK dalam
program tepat dengan sasaran
Penurunan Kasus DBD di Desa
yang
Banguntapan, Banguntapan, Bantul.
sebelumnya. Dalam menganalisis
Teknik Pemeriksaan Keabsahan
mengenai
Data
program terdapat dua indikator Dalam
penelitian
ini
digunakan teknik triangulasi sumber yang berarti membandingkan dan
sudah
di
tentukan
ketepatan
sasaran
yaitu ditujukan untuk pejabat pemerintahan dan masyarakat. Pejabat pemerintahan yang
memeriksa kembali kesesuaian suatu
menjadi target
informasi yang diperoleh melalui
Pejabat
waktu dan alat yang berbeda.
Pemerintah
Teknik Analisis Data
Kesehatan, Camat, Kepala Desa,
Teknik analisis data dalam
utama adalah
publik
mulai
Dari
Kabupaten,
Dinas
Puskesmas
sampai
penelitian ini menggunakan teknik
Kepala
analisis interaktif yang dikemukakan
dilaksanakannya
oleh Milles dan Huberman.
DB4MK
dengan
Dusun.
Sejak program
pada
tahun
2007
Pemerintah Kabupaten Bantul HASIL PENELITIAN DAN
yaitu Dinas Kesehatan selaku
PEMBAHASAN
pelaksana
Untuk melihat seberapa efektif
program
melaksanakan
telah
kegiatan
dalam
pelaksanaan program DB4MK dalam
penurunan kasus DBD mulai dari
penurunan Kasus DBD di Desa
pengenalan
Banguntapan diukur menggunakan 4
dan pengenalan kegiatan kegiatan
indikator menurut Budiani (2007:
untuk
53) yaitu Ketepatan sasaran program,
sampai dengan pemantauan dan
program
menekan
DB4MK
kasus
DBD
Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
evaluasi
di
lapangan
serta
Sosialisasi program
melakukan penilaian. Sasaran
Sosialisasi
selanjutnya
dari
6
program
DB4MK dilakukan oleh dinas
program DB4MK ini adalah
Kesehatan
masyarakat.
kepada seluruh puskesmas dan
Masyarakat
Banguntapan tanggapan
yang
pelaksanaan
Desa
desa
baik
Bantul. Dalam pelaksanaannya
program
penanggulangan
seluruh
Bantul
mempunyai akan
di
Kabupaten
dalam
sejak
DBD.
dilaksanakannnya
Kabupaten
tahun
2007 program
Masyarakat Desa Banguntapan
DB4MK Dinas Kesehatan Bantul
melakukan kegiatan yang telah
melakukan sosialisasi Program
disosialisasikan oleh Puskesmas
DB4MK.
dan
dilakukan setiap tahun ketika
Dinas
Kesehatan
dalam
upaya penurunan kasus DBD. Berdasarkan hasil analisis dapat Program
Sosialisasi
program
pengumuman pemenang reward DB4MK, selain dari pertemuan
disimpulkan
bahwa
langsung Dinas Kesehatan Bantul
DB4MK
dalam
juga
memanfaatkan
media
penurunan kasus DBD tentang
elektronik dan media cetak dalam
sasaran program yang ditujukan
proses sosialisasi.
kepada pejabat pemerintahan dan
Sosialisasi kegiatan dalam
masyarakat secara umum telah
upaya menurunkan kasus DBD di
terlaksana. Hal tersebut dapat
Desa
dilihat dari peran aktif baik dari
besar dilakukan oleh Puskesmas
pihak
Banguntapan
pejabat
pemerintahan
Banguntapan
sebagian
III.
Sosialisasi
kegiatan
dilakukan
maupun pihak masyarakat agar
tentang
menjadi
akan
dengan bekerjasama antar lintas
lingkungan hidup yang sehat dan
sektor yaitu dengan pemerintah
bekerja
semua
desa dari Pak Lurah, Pak Dukuh
penurunan
sampai dengan Pak RT dan
kegiatan
lebih
sama
sadar
dalam
dalam
permasalahan kesehatan
Kader kesehatan di setiap dusun yang
ada
di
seluruh
Desa
Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
7
Banguntapan. Puskesmas juga
sosialisasi program DB4MK
memanfaatkan
sampai dengan
media
sosial
kegiatan
untuk melakukan sosialisasi hal
kegiatan yang bertujuan agar
tersebut terlihat dari keaktifan
dapat meningkatkan peran
dalam menuliskan artikel di situs
serta
puskesmas
bidang
Banguntapan
III.
masyarakat
dalam
kesehatan.
Kegiatan kegiatan yang telah
Keberhasilan tujuan program
dilakukan akan ditulis menjadi
dengan
artikel yang nantinya akan di
sosialisasi
di
bidang
posting di web resmi hal tersebut
kesehatan
yang
menitik
dilakukan untuk mempermudah
beratkan
masyarakat dalam mendapatkan
dapat lebih mandiri memang
informasi
sudah
mengenai
kegiatan
cara
memberikan
agar
masyarakat
efektif
untuk
kegiatan yang telah dilakukan
menjadikan masyarakat lebih
puskesmas Banguntapan III.
sadar
Tujuan Program
lingkungannya.
Dalam efektivitas
menentukan pencapaian
tujuan
akan
2) Mengubah pola pikir, pola sikap, pola tindak pejabat dan
DB4MK dalam Penurunan Kasus
masyarakat
DBD, terdapat tiga
terhadap
indikator
yang digunakan antara lain:
kesehatan.
1) Meningkatkan
dilakukan
derajat
kesehatan
secara
umum
permasalahan Upaya dinas
yang
kesehatan
kesehatan masyarakat melalui
bantul adalah dengan cara
penggalian potensi dan peran
bekerja sama secara lintas
serta masyarakat.
sektoral
Salah satu cara meningkatkan
puskesmas,
derajat kesehatan masyarakat
kecamatan, serta masyarakat
melalui penggalian potensi
secara umum. Kegiatan yang
dan peran serta masyarakat
dilakukan
adalah dengan memberikan
sektoral antara lain adalah
sosialisasi
sidak PSN.
mulai
dari
yaitu
dari
pemerintah
secara
lintas
Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
Sidak PSN dilakukan oleh
Kader,
puskesmas Banguntapan III,
koordinasi/Refressing
KUA, Koramil, Polsek, PPL,
petugas,
PLKB,
DBD.
pemerintah
desa,
Kepala Dukuh dan kader kesehatan
dilakukan
pada
8
Rapat
Sekolah
Menurut
peduli
tingkat
kerawanannya
Puskesmas
setiap hari jumat pagi secara
Banguntapan III merupakan
bergilir di seluruh dusun yang
daerah endemis DBD karena
ada di Desa Banguntapan.
selama tiga tahun berturut-
Keberhasilan
tujuan
turut selalu ditemukan kasus
program dapat dilihat dari
DBD,
partisipasi pemerintah serta
lokasi dusun endemis ada
masyarakat yang mulai aktif
sembilan dusun dan terdapat
dan ikut serta dalam upaya
dua dusun yang sporadis. Hal
menurunkan kasus DBD di
ini terjadi peningkatan Dusun
Desa
baik
endemis jika dibandingkan
dalam tindakan seperti Sidak
tahun lalu dari 7 Dusun
PSN
menjadi 9 Dusun.
Banguntapan
maupun
Pola
pikir
melalui evaluasi dan P2DBD. 3) Menurunkan
jumlah
kesakitan DBD
sedangkan
Pada
tujuan
menurut
program
dengan indikator menurunkan kasus DBD masih belum
Adapun kegiatan kegiatan
berhasil
dikarenakan
dari
yang dilakukan untuk upaya
jumlah kasus DBD yang
menurunkan
DBD
terjadi di Desa Banguntapan
Penyuluhan-
pada setiap tahunnya. Akan
DBD,
tetapi semua kegiatan dalam
Epidemiologi,
upaya penurunan kasus DBD
antaranya
kasus
Penyuluhan Penyelidikan
Fogging, Pemantauan jentik
telah terlaksana.
berkala, Penyebaran leaflet,
Pemantuan Program
Sidak PSN, Gertak PSN, Pembinaan/Refressing
Pemantauan program yang dimaksud
adalah
pengawasan
Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
9
dan pengontrolan pelaksanaan
Faktor penghambat pelaksanaan
program
program DB4MK
DB4MK
dalam
Penurunan kasus DBD di Desa
Dalam penurunan Kasus DBD di
Banguntapan.
Pemantauan
Desa Banguntapan terbagi dalam
dilakukan sebanyak 4 kali dalam
faktor internal dan faktor eksternal.
setahun jadi setiap tiga bulan
Faktor penghambat internal antara
sekali Dinas Kesehatan akan
lain: (1) rangkap jabatan dalam
melakukan pemantauan dengan
melaksanakan program dikarenakan
mengundang semua Puskesmas
kurangnya sumberdaya manusia, (2)
perwakilan dari seluruh desa di
kurangnya kader kesehatan yang ada
Bantul serta perwakilan kader
di Dusun, (3) kurangnya pendanaan
kesehatan
dalam
dengan
agenda
melaksanakan
kegiatan
pelaporan
data
pemantauan
program
DB4MK,
kesesuaian
Kemudian faktor penghambat di
data,
strategi
sektor eksternal yaitu seperti kondisi
kebenaran
penanggulangan Berdasarkan
penurunan kasus DBD.
wilayah desa yang masih banyak hasil
pekarangan kosong yang pemiliknya
wawancara yang telah dilakukan
tidak tinggal di Desa Banguntapan.
penulis mengambil kesimpulan
Sehingga jarang dibersihkan padahal
bahwa pemantauan program yang
itu dapat menjadi sarang nyamuk
dilakukan sudah cukup efektif
penyebab DBD. Selain itu faktor
dengan pemantauan oleh Dinas,
mobilitas masyarakat yang tinggi di
Puskesmas sampai dengan Kader
luar
dalam
membuat
pelaksanaan
program
daerah
Desa
Kader
Banguntapan sulit
untuk
DB4MK khususnya dalam upaya
melaksanakan kegiatan kesehatan.
penurunan kasus DBD walaupu
Hambatan juga terjadi oleh faktor
masih ada permasalahan dengan
alam,
kurangnya personil di tingkat
diperkirakan
kader.
menjadikan sulitnya pengendalian
cuaca
yang
tidak
sepanjang
perkembangbiakan
dapat tahun
nyamuk
penyebab DBD. Selain itu juga
Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
terdapat siklus tahunan yang terjadi akibat
cuaca
yang
tidak
dapat
diprediksi.
10
Terdapat tiga indikator yang digunakan dalam menilai tujuan Dalam hal ini dari tiga indikator tujuan hanya dua indikator yang
SIMPULAN DAN SARAN
tercapai
SIMPULAN
meningkatkan
Berdasarkan penelitian
yang
temuan telah
diuraikan
dalam bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan
bahwa
Pelaksanaan Program Dusun Bebas 4 Masalah
Kesehatan
Dalam
masyarakat
Banguntapan
belum
sepenuhnya
Efektif. Secara lebih jelas dapat diuraikan melalui indikator-indikator sebagai berikut :
DB4MK dalam Penurunan Kasus DBD telah mencapai sasarannya pejabat
pemerintahan
dan
masyarakat menjadi lebih sadar akan
dalam Penurunan Kasus DBD telah berjalan dari tahun 2007 sampai dengan sekarang. Sosialisasi berupa sosialisasi program DB4MK maupun
penanggulangan kasus DBD.
penggalian
secara umum terhadap permasalahan kesehatan. Pemantauan program yang dilakukan sudah efektif dengan hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan pemantauan oleh dinas, puskesmas dengan
pelaksanaan
kader
program
dalam DB4MK
khususnya dalam upaya penurunan kasus DBD walaupu masih ada permasalahan
dengan
kurangnya
personil di tingkat kader. Faktor penghambat internal
Sosialisasi program DB4MK
kegiatan
melalui
kesehatan
pola tindak pejabat dan masyarakat
lingkungan hidup yang sehat.
sosialisasi
derajat
mengubah pola pikir, pola sikap,
sampai
Ketepatan sasaran program
indikator
potensi dan peran serta masyarakat,
Penurunan Kasus DBD Di Desa
yaitu
yaitu
dalam
pelaksanaan program DB4MK dalam penurunan Kasus DBD di Desa Banguntapan
kurang
tersedianya
sumber daya manusia yang cukup yang menyebabkan rangkap jabatan dalam
melaksanakan
program
hambatan selanjutnya adalah adalah kurangnya
anggaran
pendanaan
Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
dalam
melaksanakan
penurunan
kasus
11
kegiatan
3. Pemerintah Desa Banguntapan
Faktor
hendaknya dapat mengalokasikan
DBD.
penghambat juga terjadi di sektor
anggaran
eksternal seperti kondisi wilayah
memfasilitasi
desa yang masih banyak pekarangan
penanggulangan
kosong, mobilitas masyarakat yang
kesehatan di Desa Banguntapan.
tinggi
di
luar
daerah
Desa
dana
desa
untuk
kegiatan
dalam
permasalahan
4. Pemerintah Kabupaten Bantul,
Banguntapan membuat Kader sulit
Dinas
untuk
kegiatan
Puskesmas
Banguntapan,
kesehatan. Selain dari itu hambatan
Pemerintah
Kecamatan
dari penurunan kasus DBD adalah
Banguntapan, Pemerintah Desa
pada
serta
melaksanakan
cuaca
yang
tidak
dapat
Kesehatan
Bantul,
jajaran
pejabat
ditentukan dan adanya siklus tahunan
pemerintahan yang ada di sekitar
DBD yang terjadi.
Desa Banguntapan
SARAN
selalu
1. Pemerintah Kabupaten Bantul
bertanggung
hendaknya
bekerjasama jawab
dan dalam
hendaknya dapat mengalokasikan
pemecahan
anggaran untuk penanggulangan
kesehatan di Desa Banguntapan.
kesehatan
khususnya
untuk
program DB4MK.
5. Perlu dilakukan penelitian lain mengenai efektivitas pelaksanaan
2. Bagi Dinas Kesehatan Bantul dan Puskesmas
permasalahan
Banguntapan
Program
DB4MK
Dalam
Penurunan Kasus DBD yang
diharapkan Sosialisasi Program
meninjau
DB4MK dan Sosialisasi kegiatan
dikarenakan penelitian ini hanya
penurunan
kasus
DBD
membahas dari sisi pencapaian
hendaknya
dilakukan
secara
berkelanjutan dan menyeluruh sehingga
masyarakat
menjadi
lebih sadar lagi dan berupaya dalam penanganan permasalahan kesehatan khususnya DBD.
dari
aspek
lain
tujuan. DAFTAR PUSTAKA Dunn, William N. (2000). Pengantar Analisis Kebijakan Publik, (terjemahan),Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
Inu Kencana Syafie. (2006). Sistem Administrasi Publik Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nakamura, Robert T and Frank Smallwood, (1980), The Politics of Policy Implementation, New York; St. Martins Press Ni Wayan, Budiani. (2007). Efektivitas Program Penanggulangan Pengangguran Karang Taruna “Eka Taruna Bhakti” Desa Sumerta Kelod Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar. Jurnal Ekonomi dan Sosial INPUT. Volume 2 No. 1 Notoatmodjo S.(2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta . Jakarta. Nugroho, Riant. (2008). Public Policy: Teori Kebijakan – Analisis Kebijakan – Proses. Jakarta: Elex Media Komputindo. Prastowo, Andi. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Subarsono, AG. (2013). Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Siahaan, Jornal E.(1999). Studi Tentang Efektivitas Pelatihan Pegawai
12
Kantor Ketenteraman dan Ketertiban Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Tesis. Program Studi Ilmu Administrasi Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Sugiyono,(2006). Metodologi Penelitian Administrasi. Alfabeta.Bandung. Thomas R, Dye. (1992). Understanding Public Policy. USA : PrenticeHall, INC., Englewood Cliffs, N Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah. Sinar Grafik. Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Visimedia. Jakarta Wirawan. (2012). EVALUASI: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi Contoh Aplikasi Evaluasi Program: Pengembangan Sumber Daya Manusia, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan, Kurikulum, Perpustakaan, dan Buku Teks. Jakarta: Rajawali Pers. Wibawa, Samudra. (1994). Politik Perumusan Kebijakan Publik. Jakarta: Raja Grafindo.
Sumber dari Internet Budi. (2015). Kasus Kematian Akibat DBD di Kota Yogya Tertinggi di DIY http://jogja.tribunnews.com/2016 /02/25/kasus-kematian-akibat-
Efektivitas Pelaksanaan Program… (Ganda Edriyana Putra dan Sugi Rahayu, M.Si)
dbd-di-kota-yogya-tertinggi-didiy Heri. 2015. DBD di Kota Yogyakarta Tercatat 890 Kasus Hingga Oktober 2015 http://jogja.tribunnews.com/2015 /10/22/dbd-di-kota-yogyakartatercatat-890-kasus-hinggaoktober-2015 Departemen kesehatan. 2015. Profil Kesehatan Indonesia http://www.depkes.go.id/folder/v iew/01/structure-publikasipusdatin-profil-kesehatan.html Dinkes DIY. 2015. Provil Kesehatan DIY. http://www.dinkes.jogjaprov.go.i d/dinkes/home Wilujeng Karisma dalam pikiran rakyat. 2015 Bantul terbanyak penderita DBD http://www.pikiranrakyat.com/nasional/2016/02/25/ 362382/bantul-terbanyakpenderita-dbd-di-diy
13