Edisi No. 39-Thn III • November 2015
E-Magazine|Free
www.majalahict.com
DARI REDAKSI Dewan Pembaca, kami hadir kembali menemani Anda dengan informasi seputar perkembangan teknologi informasi dan komunikasi Indonesia terkini. Beragam topik kami hadirkan, dari sektor telekomunikasi, internet dan penyiaran. Kerja sama beberapa operator yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan perusahaan internet raksasa Google untuk menerbangkan balon internet kami suguhkan sebagai laporan utama Majalah ICT edisi No.39-2015 ini. Sebagaimana diketahui, pro dan kontra rencana uji coba Project Loon ini begitu ramai jadi perbincangan masyarakat dna netizen. Di satu sisi, ada kelebihan yang ditawarkan, namun di sisi lain ada ancaman besar dengan kerja sama yang akan menggunakan frekuensi operator telekomunikasi Telkomsel, Indosat dan XL Axiata. Apalagi, di saat bersamaan, Peninjauan Kembali kasus penyalahgunaan frekuensi antara Indosat dan IM2 ditolak Mahkamah Agung, sehingga penggunaan frekuensi sharing dalam kaca mata hukum saat ini adalah tidak dibenarkan. Di edisi ini, kami juga mengulas mengenai tertangkapnya sindikat penipuan melalui SMS ‘Mama Minta Pulsa’. Ini cukup melegakan bagi pengguna ponsel tentunya, meski tetap saja diingatkan pengamat telekomunikasi bahwa kejahatan ini telah menjadi bervariasi—tidak lagi sebatas ‘Mama Minta Pulsa’, dengan pemain yang juga beragam—sehingga kewaspadaan masyarakat akan potensi penipuan melalui ponsel tetap diperlukan. Pembaca yang berbahagia. Selain edisi e-magazine, terus juga ikuti perkembangan ICT Indonesia melalui situs www.majalahict. com. Kami juga mengundang Pembaca sekalian untuk memberikan masukan, prospek kerja sama maupun tulisan melalui email kami di
[email protected]. Selamat membaca.
• Redaksi
DESAIN COVER: ISA
TARIF IKLAN Cover
184 x 50 mm = Rp10 Juta/edisi 50 x 50 mm = Rp5 Juta/edisi
Halaman Belakang Full page = Rp10 Juta/edisi Half page = Rp8,5 Juta/edisi 184 x 50 mm = Rp5 Juta/edisi 50 x 50 mm = Rp1,5 Juta/edisi Halaman Dalam Full page = Rp8,5 Juta/edisi Half page =Rp5 Juta/edisi 184 x 50 mm = Rp2 Juta/edisi 50 x 50 mm = Rp1 Juta/edisi
REDAKSI
Alamat Redaksi: Villa Cemara No. 22 Jl. Sawangan Raya-Depok Email:
[email protected] IKLAN & PROMOSI Email:
[email protected] Telepon: (021) 7750301, Fax. 021- 7756782
Majalah IC T
No. 39 September 2015
2
DAFTAR ISI
Kedaulatan Internet Indonesia Kian Terancam..... 4 Balon Internet Google untuk Siapa?........................ 7
Polisi Gulung Sindikat Penipuan SMS ‘Mama Minta Pulsa’.............. 24 Radio Dilarang Siarkan Lagu Berlirik Seks Atau Cabul.... 27
Ketika PK Indar Atmanto Ditolak Mahkamah Agung.. 14
Dukung Hari Gerakan Membaca Nasional, Indosat Berikan Cipika Bookmate Gratis................................. 28
Rudiantara: Putusan Terhadap Kasus IM2 akan Berdampak Luas................ 17
Indonesia Kembangkan Teknologi Anti Sadap......... 29
Kewajiban Registrasi Prabayar Dijalankan Lagi Per 15 Desember............... 18
STARBox Dukung UKM Jadi Pahlawan Ekonomi............ 30
Peta Jalan E-Commerce Sudah 99%........................ 20 Ancaman Internet Kian Meluas......22 Lenovo Jadi Ponsel Pertama dengan TKDN 20%............ 29 3
Majalah IC T
No. 39 November 2015
HOT ISSUE
Kedaulatan Internet Indonesia Kian Terancam
M
araknya aplikasi dan konten asing yang masuk ke Indonesia serta rencana pemanfaatan balon internet Google membuat kedaulatan internet Indonesia terancam. Demikian salah satu kesimpulan focus group discussion yang digelar di Jakarta dan diprakarsai oleh Indonesia ICT Institute. Adapun nara sumber diskusi sendiri terdiri dari berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), IMOCA (Indonesia Mobile Content Association), ASSI (Asosiasi Satelit Seluruh Indonesia, KITPI (Komite Independen Telekomunikasi dan Penyiaran Indonesia), pengembang konten lokal, IndoTelko Forum, ATVSI (Asosiasi Televisi Swasta Indonesia) serta Nonot Harsono, mantan Anggota Badan Regulas Telekomunikasi Indonesia yang juga merupakan Ketua Pokja Kedaulatan Cyber Mastel. Disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, dalam diskusi bertema “Kedaulatan Internet Indonesia: Konten Lokal Vs Konten Asing”, nara sumber diskusi melihat bahwa ancaman kedaulatan internet Indonesia, dengan masuknya konten dan
Majalah IC T
No. 39 November 2015
34
HOT ISSUE aplikasi asing, serta rencana untuk memanfaatkan balon internet Google, benar-benar nyata. “Para nara sumber melihat bahwa dengan kehadiran aplikasi maupun konten asing yang begitu mendominasi internet Indonesia, serta rencana memanfaatkan balon internet Google sebagai pendukung infrastruktur internet mengancam kedaulatan internet Indonesia,” katanya. Handoyo Taher, Kabid Organisasi APJII dalam diskusi mengungkapkan, pertumbuhan internet di Indonesia sangat besar. Sayangnya, hal itu tidak dinikmati orang Indonesia sendiri. “Kita harus membayar jaringan internet ke luar negeri sebesar Rp. 15 triliun/ tahun. Ditambah lagi, 218 juta dolar AS/tahun untuk akses internet. Ekonomi internet Indonesia diambil oleh global,” katanya. Melihat hal itu, Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto Darwin berpendapat bahwa kita harus memiliki mega thinking. Dan katanya, negara punya kekuasaan hak wilayah internet, seperti yang dilakukan China. Isu kedaulatan akan mencakup beberapa hal, kata Doni. “Ada beberapa isu mengenai kedaulatan internet, yaitu keamanan cyber, privasi digital, regulasi, self esteem dan respect,” ujarnya. Untuk mengembangkan konten dan aplikasi lokal atau disebut dengan over
the top (OTT), Doni melihat perlunya sinergi antara beberapa pemangku kepentingan. “Perlu sinergi antara akademisi, kalangan bisnis, komunitas dan juga media untuk menghasilkan masyarakat yang efisien, produktif dan kompetitif dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi,” urainya. Kasubdit Teknologi dan Infrastruktur e-Business Kementerian Kominfo Noor Iza menyampaikan bahwa pihaknya memiliki visi dan misi untuk menjadikan Indoensia sebagai largest digital economy di Asia Tenggara. “Untuk itu kami memiliki rencana untuk menciptakan 1000 digital eterpreneur dengan nilai 10 miliar dolar AS pada 2020,” ungkapnya. Ditambahkan Noor Iza, untuk mengembangkan konten lokal, Kementerian Kominfo juga sudah mengajak beberapa pelaku industri konten dan aplikasi dalam kunjungan ke Silicon Valley, akhir Oktober lalu, untuk bertemu Plug and Play. “Di sana kita belajar dan mengetahui bagaimana proses pengembangan konten, dari pendanaan, marketing dan sebagainya,” katanya. Sementara itu, Evi Puspa, Ketua IMOCA, berharap agar ada keberpihakan pemerintah terhadap pelaku dan pengembang konten lokal. “Saat ini, kita dikenakan pajak PPN, PPH hingga BHP Telekomunikasi dan
Kehadiran aplikasi maupun konten asing yang begitu mendominasi internet Indonesia, serta rencana memanfaatkan balon internet Google sebagai pendukung infrastruktur internet mengancam kedaulatan internet Indonesia. 5
Majalah IC T
No. 39 November 2015
HOT ISSUE
USO yang cukup besar. Sementara, konten dan aplikasi asing hampir tidak dikenakan sama sekali,” sesalnya. Tjandra Tedja juga dari IMOCA menambahkan, pengembang konten dan aplikasi lokal begitu taat terhadap aturan yang ada, yang dikeluarkan pemerintah, namun mengapa pemerintah tidak tegas terhadap aplikasi dan konten asing. “Harusnya pemerintah berani misalnya memblok Facebook, jika tidak mengikuti aturan,” harap Tjandra. Mengenai balon internet Google, Sigit Jatipuro mewakili ASSI menyampaikan bahwa disruptive technology seperti yang dihadirkan melalui project loon ini perlu diwaspadai. “Harusnya kerja sama dilakukan tidak dengan Google, karena di dalam negeri juga sudah ada penelitian dan pengembangan serupa. Apalagi, balon Google ini belum sempurna,” jelasnya. Ditambahkan Sigit, yang perlu juga diwaspadai adalah kemampuan surveillance yang dapat digunakan untuk memata-matai apa yang ada di
bawahnya. “Ini membahayakan ketahan nasional. Ini lebih berbahaya dari satelit yang tertutup awan, sebab dengan balon Google ini akan lebih terang,” tandasnya. Ketua Pokja Kedaulatan Cyber Mastel Nonot Harsono menyampaikan perlu mendaftar hal-hal terkait dengan ‘IPOLEKSOSBUD’ (ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya) kedaulatan internet. Nonot yang mantan Anggota BRTI juga menyoroti mengenai jaringan internet yang ada di Indonesia. “Ini yang saya sebut dengan normally open dimana kita memiliki NAP yang banyak, kabel serat optik dengan banyak gerbang sehingga sulit untuk mengontrol,” ungkap Nonot. Sementara itu, Bernaridho Hutabarat, lelaki yang mengembangkan program Bahasa Batak mengusulkan agar perlunya memperhatikan sumber daya manusia Indonesia juga agar dapat bersaing dengan asing. “Harus ada afiliasi dengan industri, pengajar juga harus merupakan praktisi dan soal biaya pendidikan,” usulnya.
Majalah IC T
No. 39 November 2015
36
LAPORAN UTAMA
Balon Internet Google untuk Siapa?
uji teknis, bukan untuk dikomersilkan dan bersaing dengan perusahaan telekomunikasi di Indonesia. “Project Loon hanya akan mengadakan technical test di udara Indonesia tanpa ada implikasi komersil,” tegasnya. Seperti diketahui, project Loon merupakan proyek yang digagas Google dalam rangka menyebarkan internet ke berbagai daerah terpencil di dunia. Project Loon menggunakan balon raksasa yang akan berfungsi sebagai penyebar sinyal internet. Memang isu ini sempat santer karena beritanya sudah mengemuka di internasional tentang rencana Google menghadirkan balon raksasa di Indonesia. Balon Google ini rencananya akan menggunakan frekuensi komunikasi 900Hz. Rudiantara juga memastikan bahwa Google hanya akan melakukan uji coba semata. Pemerintah menegaskan tak akan membuka lisensi penggunaan frekuensi telekomunikasi baru kepada mereka.
Kerja Sama dengan 3 Operator
Telkomsel, Indosat dan XL Axiata akhirnya menandatangani sebuah kesepakatan uji coba Project Loon untuk mendukung upaya Pemerintah dalam penyediaan koneksi digital sampai area terpencil di Indonesia. Penandatangan kesepakatan disaksikan oleh Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di kantor pusat Google, Sillicon Valley, enteri Komunikasi dan California. Kerja sama strategis ini Informatika Rudiantara mem bertujuan untuk mendukung Indonesia buat langkah mengejutkan. Broadband Plan 2014-2019. Hal itu dengan mengijinkannya Indosat sebagai salah satu operator balon raksasa milik Google yang disebut telekomunikasi dan digital terkemuka, akan memberikan layanan internet dengan senang hati mendukung menguasai angkasa Indonesia. program Pemerintah melalui kerja Meski demikian, Rudiantara berkilah bahwa Google hanya akan menggunakan sama dengan perusahaan teknologi global seperti Google. “Kami sangat balon udaranya sebagai sarana untuk
M 7
Majalah IC T
No. 39 November 2015
LAPORAN UTAMA senang mendukung upaya Pemerintah dalam menyediakan koneksi digital dan internet melalui kerja sama ini. Indosat senantiasa berkomitmen menyediakan koneksi digital demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat sampai ke daerah terpencil. Kami juga telah memodenisasi jaringan kami untuk melayani masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses jaringan,” ujar Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat. Project Loon dirancang sebagai kelanjutan dari penyediaan jaringan digital perusahaan telekomunikasi sekaligus mengisi kesenjangan jaringan melalui balon internet di wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau. “Kami senang bekerja sama dengan Indosat melalui uji coba balon Project Loon Internet di Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses internet untuk menangkap peluang di bidang pendidikan, kebudayaan dan ekonomi. Bersama ini kami berharap dapat membawa internet secara keseluruhan bagi jutaan lebih banyak orang di Indonesia,” ujar Mike Cassidy, VP Project Loon Google. Dibalik tingginya pengguna media sosial, dua per tiga populasi di Indonesia saat ini belum bisa mengakses koneksi digital dan belum mendapatkan manfaat hidup dari ekonomi digital. Indosat bercita-cita untuk mengubah negeri lewat koneksi digital untuk seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya menyediakan akses telekomunikasi dan layanan digital, tetapi juga membuka kesempatan bagi generasi muda untuk menjadi penggerak ekonomi digital, sebagai turbin dari pertumbuhan ekonomi dan sosial di masa depan. “Indosat berharap dapat terus
membantu setiap orang di Indonesia untuk maju dan berkembang lebih cepat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, serta merangkul mereka yang belum terlayani konektivitas. Kami yakin bahwa semua orang di Indonesia memiliki hak yang sama untuk bisa mengakses koneksi digital,” tambah Alexander. Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah mengatakan, “Telkomsel melihat Project Loon sebagai salah satu inovasi teknologi terkini yang dapat bermanfaat untuk memperluas penyebaran Internet di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan memiliki kerapatan penduduk (densitas) yang rendah. Hal ini diharapkan dapat melengkapi jaringan Telkomsel yang saat ini sudah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia, sehingga lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang dapat menikmati layanan mobile broadband yang berkualitas.” Ririek menegaskan hadirnya Project Loon saat ini masih sebatas uji coba teknis dan belum ada kesepakatan secara komersial dengan pihak Telkomsel. Uji coba teknis ini pun merupakan kesempatan yang baik bagi Telkomsel untuk meninjau tek nologi terbaru Google dalam upaya memberikan layanan Internet ke pe langgan dimanapun mereka berada. Penyediaan mobile broadband sampai ke penjuru Tanah Air hingga ke pelosok dipercaya akan bermanfaat bagi mas yarakat seperti membuka akses pendi dikan, budaya dan peluang ekonomis. Selama masa uji coba teknis ini, akses Internet melalui Project Loon berada sepenuhnya dalam kontrol Telkomsel melalui infrastruktur backbone yang dimiliki Telkomsel atau Telkom seperti SMPCS (Sulawesi Maluku Papua Cable System).
Majalah IC T
No. 39 November 2015
38
LAPORAN UTAMA Telkomsel pun akan terus melakukan penggelaran jaringannya ke seluruh pelosok Indonesia, dan teknologi ini akan diposisikan sebagai pelengkap untuk menjangkau lebih banyak lagi kawasan di Indonesia. Tahun ini jumlah BTS Telkomsel telah menembus angka 100 ribu, yang tersebar hingga ke pelosok Nusantara, termasuk ke berbagai daerah perbatasan, dimana lebih dari 50% diantaranya adalah BTS broadband. Sementara itu, President Director XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, “Akses informasi menjadi salah satu kunci kemajuan di era digital saat ini. Karena itu, layanan Internet yang memadai menjadi kebutuhan urgen bagi kita untuk bisa mempercepat pembangunan dan perekonomian di daerah-daerah terpencil. XL melihat kesempatan untuk bisa mengatasi hambatan geografis wilayah Indonesia melalui Project Loon. Untuk itu kami menyambut baik kerjasama untuk uji coba ini.” Project Loon menggunakan balon udara bertenaga matahari yang meng udara di ketinggian sekitar 20 km, di atas permukaan laut untuk digunakan layaknya menara pemancar. XL akan melakukan integrasikan dengan Project Loon melalui 4G LTE di frekuensi 900 Mhz. Project Loon direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2016, dan pelaksanaan komersialisasi akan memakan waktu 2 – 3 tahun selanjutnya. XL akan terus melakukan evaluasi terhadap potensial pasar dari penyediaan layanan Project Loon ini. Ke depannya XL akan melanjutkan diskusi lebih lanjut pihak Google. untuk mempelajari proyek uji coba lebih dalam, baik secara teknis maupun komersial. Teknologi yang ditawarkan 9
Majalah IC T
No. 39 November 2015
ini akan lebih sesuai untuk diterapkan di luar Jawa di mana banyak area masih belum terlayani internet secara maksimal oleh semua operator.
Tidak cocok untuk Indonesia
Pakar Teknologi Informasi Onno W. Purbo menegaskan bahwa balon Google yang merupakan proyek yang dikembangkan Google dan telah resmi menggandeng tiga operator telekokunikasi utama Indonesia, tidak cocok untuk wilayah Indonesia. Menurut Onno akan begitu kendala dan persoalan dalam pemanfaatan teknologi yang akan diujicobakan Telkomsel, Indosat dan XL Axiata ini. Dijelaskan Onno, secara teknis akan sulit bagi balon-balon internet dari Google untuk memberikan akses yang maksimal karena berada di ketinggian di atas 10 Km, yang menurut keterangan Google sendiri akan ditempatkan pada ketinggian 20 km. “Ketinggian 10 km itu lumayan jauh. Harus pakai antena yang arah ke atas, sedangkan antena yang ada rata-rata buat terrestrial bukan space,” katanya. Karena itu, Onno amat sangat menyayangkan langkah pemerintah yang untuk menggandeng Google bekerja sama dengan operator telekomunikasi. Apalagi, kata Onno, standar dari BTS milik GSM hanya bisa menangani maksimal 7 concurrent call/channel. “Misal di Papua, mau diterbangin berapa balon jika mau kecepatan setara 4G. Kalau balon banyak diterbangin, gimana mengintrolnya,” sesal Onno. Padahal, di sisi lain, kata Onno, tek nologi OpenBTS sudah beroperasi lebih dari dua tahun di Papua. “OpenBTS yang di Papua sudah menjadi contoh di dunia sebagai yang terlama operasional di dunia. Kementerian Kominfo ini
LAPORAN UTAMA kadang tidak mengerti ketahanan nasional. Ini teknik-nya, namun lebih lebih berbahaya dari satelit banyak meributkan yang tertutup awan, sebab masalah regulasi,” ujar dengan balon Google Onno. ini akan lebih terang,” Upaya yang ditempuh tandasnya. operator telekomunikasi Pro dan kontranya pen menggandeng Google dapat masyarakat menge ini memang menjadi nai balon Google, coba Onno W. Purbo pertanyaan, pasalnya diluruskan Rudiantara. Pendiri Facebook Mark Menurutnya, informasi Zuckerberg sendiri pernah menilai balon soal project Loon dinilai sudah simpang internet Google secara negatif. siur. “Sehingga perlu saya luruskan,” Dalam sebuah pernyataan beberapa katanya. waktu lalu, rencana Google untuk Diungkapkan lelaki yang sering memperluas jangkauan internet dipanggil Chief RA tersebut, petinggi berkecepatan tinggi menggunakan Google yang menjalankan Project Loon balon merupakan rencana yang tidak memang pernah mendatangi dirinya masuk akal. Menurutnya, daripada beberapa waktu lalu. mengedepankan Project Loon, “Mereka akan bawa Project Loon itu Google lebih baik bila menggunakan ke Indonesia, tepatnya technical test teknologi biasa dan hal-hal yang saat di udara kita tanpa implikasi komersil. ini sudah diterapkan oleh operator Saya waktu itu pikir, kita biarkan atau telekomunikasi. tangkap peluang,” ungkapnya. Dari “Saat ini, 90 persen orang-orang di diskusi, RA menanyakan frekuensi mana dunia sudah hidup dalam jangkauan yang akan digunakan oleh Project Loon jaringan telekomunikasi,” yakinnya. di Indonesia. Piak Google meminta Dengan begitu, maka masyarakat akan frekuensi 900 MHz. “Saya bilang sudah terhubung ke internet melalui operator habis karena diduduki Telkomsel, layanan telekomunikasi. Indosat, dan XL,” jelasnya. Mengenai balon internet Google, Kemudian, Google minta frekuensi Sigit Jatipuro dari Asosiasi Satelit 700 MHz, yang dijawab dirinya Seluruh Indonesia (ASSI) dalam sebuah bahwa ini masih digunakan siaran diskusi mewakili ASSImenyampaikan televisi analog. Sampai kemudian, bahwa disruptive technology seperti Google mengungkapkan akan menggan yang dihadirkan melalui project loon ini deng operator eksisting untuk technical perlu diwaspadai. “Harusnya kerja sama test. dilakukan tidak dengan Google, karena di Ditandaskannya, soal balon internet dalam negeri juga sudah ada penelitian ini belum jelas model bisnisnya dan dan pengembangan serupa. Apalagi, tak bisa dibandingkan dengan pemba balon Google ini belum sempurna.” ngunan serat optik Palapa Ring yang Ditambahkan Sigit, yang perlu sedang ditender pemerintah. “Kalau juga diwaspadai adalah kemampuan soal efisiensi, tentu tak akan sama surveillance yang dapat digunakan dengan Palapa Ring. Palapa Ring kan untuk memata-matai apa yang ada bakal jadi infrastruktur backbone dalam di bawahnya. “Ini membahayakan penyebaran broadband di sini,” yakinnya.
Majalah IC T
No. 39 November 2015
3 10
LAPORAN UTAMA Tentang Balon Internet Google
S
ebagaimana diketahui, setelah pertama kali diluncurkan pada bulan Juni 2013 di Selandia Baru, proyek balon Internet ga gasan Google, Project Loon, akan melakukan uji coba teknis di Indonesia dengan Telkomsel se bagai salah satu operator penyedia jaringan. Uji coba balon Internet ini rencananya akan dilakukan menggunakan frekuensi 900 MHz milik Telkomsel, dan berlangsung selama satu tahun di 2016, di lima titik di atas Sumatera, Kalimantan dan Papua Timur. Project Loon adalah proyek gagasan Google yang bertujuan untuk menyediakan layanan Internet bagi masyarakat di seluruh dunia, yang menjangkau hingga mereka yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau sekalipun. “BTS terbang” ini akan melayang pada ketinggian 20 km di atas permukaan bumi, dan memiliki cakupan jaringan LTE yang luas. Metode ini diharapkan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur jaringan di daratan seperti hutan dan pegunungan. Balon internet Google akan memperluas lingkup dunia internet dengan membuat jaringan Wi-Fi di udara menggunakan balon. Proyek ini diharapkan dapat memberikan akses internet bagi masyarakat di daerah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur tradisional. Pengujian mulai Juni
11
Majalah IC T
No. 39 November 2015
2013. lalu Saat itu ada sekitar 30 balon diluncurkan dari Selandia Baru dan mengirimkan sinyal internet untuk tester. Proyek Loon akan terus dikembangkan lebih luas dengan tujuan akhir membentuk “cincin” yang melingkari bumi, sehingga koneksi internet diterima tak terputus. Selain Selandia Baru, didapat kabar bahwa balon internet Google juga sudah dipasang di seluruh Indonesia. Disebutkan, hal ini bisa diketahui dengan aplikasi “Flightradar 24” dimana balon Google terdeteksi terbang di ujung selatan Pulau Sumatera, di atas daerah sekitar Bandar Lampung, lalu ke arah timur. Dari data yang ditunjukkan oleh Flightradar24, Google balon udara terbang di ketinggian 60 ribu kaki (18 ribu meter), dengan kecepatan rata-rata sekitar 10 knot. Balon ketinggian jelajah tentu tidak akan mengganggu lalu lintas udara, untuk ketinggian jelajah maksimum dari pesawat komersial biasanya di kisaran 35.000-40.000 kaki (10 ribu meter). Flightradar24 juga mendetek si balon helium dengan kode HBAL436 berada di atas laut Jawa, dengan ketinggian 67.000 kaki atau sekitar 20.400 meter dan sedang bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 37 knot. Sebelumnya, lintasan yang ditampilkan Flightradar24 memperlihatkan bahwa balon itu terbang menyeberangi pulau Sulawesi, dimulai dari sekitar wilayah Taman Nasional Wakatobi.
LAPORAN UTAMA APJII Ingin Cicipi juga Balon Google
K
erja sama operator telekomunikasi dengan Google untuk meman faatkan balon internet yang pada 2016 akan diterbankan di angkasa Indonesia, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) berharap kerja sama dengan Google tidak hanya sebatas dengan tiga operator telekomunikasi saja. Sebab APJII ingin juga mencicipi penggunaan balon internet Google tersebut. Ketua Umum APJII Jamalul Izza. Jamalul berharap kerjasama ini dapat diperluas ke seluruh penyelenggara jasa Internet (PJI) Indonesia yang jumlahnya ada sekitar 350 penyelenggara. Menurutnya sejak berdirinya APJII 19 tahun yang lalu, kendala mayoritas para PJI ada pada masalah infrastruktur, terutama last mile untuk menyambungkan pelanggan. “Tidak terbayangkan apabila akses penggunaan Balon Google ini hanya akan dibatasi pada 3 operator seluler ini, maka ketiga operator ini akan semakin memperbesar porsi 70%nya dan semakin mempersempit
Dari Tidak setuju, Tiba-Tiba Tanda Tangan MoU
K
erja sama tiga operator telekomunikasi Indonesia dengan Google, meski sudah ditandatanganinya memorandum of understanding (MoU) tetap menyisakan kontroversi. Apalagi, dalam foto-foto yang tersebar ke
kesempatan hidup lebih dari 350 operator PJI lainnya,” kata Jamalul. Untuk itu, lanjutnya, APJII menghimbau pemerintah agar akses terhadap media infrastruktur terobosan seperti itu dibuka seluasluasnya ke seluruh penyelenggara tanpa perbedaan. Apabila 350 operator PJI dapat menggunakannya, hal ini otomatis akan lebih mengakselerasikan pertumbuhan pengguna Internet Indonesia. Dalam tanggapannya juga, Jamalul menyayangkan fakta bahwa mayoritas PJI tidak diikutsertakan dalam kerjasama ini, karena pada bulan Juli 2015, APJII sudah secara langsung menanyakan ke Google mengenai keberadaan Project Loon untuk kepentingan anggota, namun dikatakan tidak tersedia. “Ke depannya APJII akan berkomuni kasi aktif dengan pihak terkait seperti Menko Polhukam, Kementerian Kominfo dan Google untuk mengusahakan equal access terhadap media teknologi baru tersebut bagi seluruh anggotanya,” ujarnya. media, nampak ada operator yang tidak gembira dengan kondisi ini. Benarkah tekanan agar operator menandatangi perjanjian di Silicon Valley? Isu kerja sama penggunaan balon Google bukan isu lama, namun baru saja bergulir satu atau dua minggu sebelum rencana keberangakatan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat. Saat itu, sempat mengemuka agenda Jokowi yang salah satunya akan
Majalah IC T
No. 39 November 2015
3 12
LAPORAN UTAMA ke Silicon Valley. Dan yang cukup krusial adalah bertemu dengan petinggi Google untuk kerja sama dalam penggunaan balon internet Google. Isu balon internet Google yang masuk dalam Project Loon, saat itu, mendapat tanggapan beragam dari operator. Ada yang ingin bekerja sama, namun ada juga yang menolak. Seperti XL Axiata. Operator anak usaha Telecom Malaysia ini melihat bahwa balon internet Google sebagai sebuah kesempatan. karena itu, seperti disampaikan Presiden Direktur XL, dian Siswarini, pihaknya berkeinginan bekerja sama dan memanfaatkan balon internet Google. Namun, seminggu sebelum berangkat ke Silicon Valley, penolakan atas balon internet Google itu secara tegas disampaikan oleh Telkom. Perusahaan BUMN telekomunikasi ini berpendapat penerapan balon internet akan merugikan industri telekomunikasi di Tanah Air secara keseluruhan, bukan hanya mengganggu Telkom. Seperti disampaikan Direktur Innovation and Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo, balon internet Google jelas mengganggu. “Teknologi mereka mem-by pass kita,” ujarnya. Penolakan Telkom itu juga dilandasi oleh fakta para operator telekomunikasi RI yang sudah telanjur menganggarkan investasi triliunan rupiah untuk membangun jaringan di seluruh Indonesia. Sebagaimana diketahui, Telkom saat ini tengah membangun kabel fiber optik Sulawesi
13
Majalah IC T
No. 39 November 2015
Maluku Papua Cable System (SMPCS) mencapai 76.700 kilometer dimana Telkom harus mengalokasikan investasi sebesar Rp.3,6 triliun. Lalu mengapa tiba-tiba Telkom setuju dan mengirim Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah untuk ikut menandatangi perjanjian uji teknis? Kabar yang beredar menyebutkan bahwa sesungguhnya, penandatanganan perjanjian tidak masuk dalam agenda. Bahkan, operator telekomunikasi tidak ada juga yang mendapat informasi pasti bentuk kerja sama akan seperti apa. Namun, MoU pun ditandatangani. Dan Telkomsel ikut menandatangani setelah sebelumnya disebutkan tidak bersedia, juga atas desakan orang kuat di negeri ini melalui apa yang disebut dengan operasi senyap. Meski tidak ada yang dengan pasti dapat menceritakan apa yang terjadi di belakang layar penandatangan MoU ini, namun beberapa pengembang menara telekomunikasi melihat bahwa keberadaan balon Google akan mengubah bisnis telekomunikasi secara dramatis. “Sekarang pengguna hanya butuh WiFi. Kalau sudah dapat WiFi, jaringan operator bisa jadi tidak dibutuhkan,” kata sumber Majalah ICT yang bekerja di perusahaan penyedia menara telekomunikasi. Menurutnya, selain akan mengubah bisnis penyedia tower, bisnis oeprator juga akan berubah karena jaringan mereka sudah tidak dibutuhkan juga ke depannya.
LAPORAN KHUSUS
Ketika PK Indar Atmanto Ditolak Mahkamah Agung
M
ahkamah Agung (MA) akhirnya menolak Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan mantan Direktur Utama (Dirut) PT Indosat Mega Media (IM2), Indar Atmanto. Dengan demikian kasus ini menjadi inkrah dan putusan ini memperkuat vonis Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan hukuman delapan tahun penjara dalam kasus penyalahgunaan frekuensi bersama di 2,1 GHz atau 3G. Putusan tersebut diketok oleh Hakim Agung Mohammad Saleh yang juga Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, dengan anggota Majelis PK yang terdiri dari Abdul Latief dan Hakim Agung HM Syarifuddin. Vonis ini dibacakan pada 20 Oktober lalu dalam nomor perkara 77 PK/Pid.Sus/2015. “Menolak permohonan kuasa pemohon Dodi Kadir atas termohon Indar Atmanto,” demikian bunyi putusan sebagaimana dilansir panitera MA, di Jakarta. Menanggapi putusan MA tersebut, kuasa hukum Indar, Dodi Kadir, mengaku masih menunggu salinan putusan MA yang menolak permohonan PK kliennya. Dodi mengaku belum mengetahui pasti apakah putusan tersebut ditolak seluruhnya atau hanya sebagian.
“Kami masih menunggu salinan putusan, karena saat ini baru tahu informasi dari website yang menyatakan menolak dan pertimbangannya belum dicantumkan,” kata Dodi. Dirinya berjanji akan menentukan langkah hukum selanjutnya begitu salinan putusan diterima. “Jika benar PK ini ditolak, maka Kami akan terus mencari keadilan,” tandasnya. Sebagaimana diketahui, Indar Atmanto didakwa melanggar Pasal 2 dan 3 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 yang berbunyi barang siapa melawan hukum, memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang mengakibatkan kerugian Negara. Menurut Dodi, hal itu tidak tepat. Sebab katanya, Indar maupun perusahaan yang dipimpinnya tidak melakukan pelanggaran yang menyangkut usahanya di bidang telekomunikasi.
Indosat akan Banding
PT Indosat akan mengajukan permohonan Peninjauan Kembali terkait putusan Mahkamah Agung yang menolak PK mantan Direktur Utama IM2 Indar Atmanto. Selain itu, Indosat sangat menyayangkan keputusan tersebut karena Indosat menyakini bahwa Indar Atmanto tidak bersalah sama sekali di dalam kasus IM2.
Majalah IC T
No. 39 November 2015
3 14
LAPORAN KHUSUS “Indosat akan mengajukan seluruh upaya hukum yang tersedia termasuk pengajuan PK atas keputusan MA ini,” kata Group Head Corporate Communication PT Indosat Deva Rachman. Ditegaskannya, keputusan MA ini adalah preseden buruk terhadap seluruh perkembangan Industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Tanah Air karena pola kerja sama bisnis IM2 juga digunakan oleh penyedia jasa internet yang lainnya dan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Deva juga menandaskan, dalam menjalankan bisnisnya, Indosat selalu mengedepankan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia. “Bapak Indar Atmanto sendiri adalah sosok pribadi yang jujur, selalu berpegang teguh dan lurus dalam menjalankan tugas dan wewenang yang diberikan kepada beliau,” ujarnya. Ditambahkannya, kerja sama
Indosat dan IM2 telah sesuai dengan amanat perundang-undangan, yakni Pasal 9 ayat (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Selain itu, Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, serta Pasal 5 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 21/2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi. Yang menarik, Deva mengungkapkan bahwa Kementerian Kominfo sudah menegaskannya dengan surat bernomor T684/M.KOMINFO/KU.O4.01/11/2012 yang menegaskan bahwa kerja sama Indosat dan IM2 telah sesuai aturan. Bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyatakan tidak ada peraturan yang dilanggar dalam kerja sama antara Indosat-IM2 pada penyelenggaraan 3G di frekuensi 2.1 GHz karena telah sesuai dengan aturan dan Undang-Undang Telekomunikasi.
Komunitas IT dan Telekomunikasi Bersikap
M
ahkamah Agung telah secara resmi menolak peninjauan kembali (PK) Indar Atmanto dalam kasus penyalahgunaan frekuensi Indosat dan IM2. Indar yang merupakan mantan Direktur Utama IM2 dinyatakan bersalah sesuai dengan keputusan Pengadilan Tinggi, dan putusan MA sebelum PK diajukan. Berkenaan dengan putusan tersebut, komunitas telekomukasi dan teknologi informasi bersikap. Sikap dibuat oleh 16 asosiasi dari beragam latar bidang usaha termasuk dari konsumen telekomunikasi. Ada empat butir sikap yang disampaikan komunitas masyarakat ini. Yang cukup keras disampaikan adalah agar lembaga eksekutif, yudikatif dan legislatif dapat meninjau kembali substansi perbuatan hukum dalam kerjasama antara Penyelenggara Jasa dan Penyelenggara Jaringan dengan melibatkan Kementerian Teknis yang telah diberi kewenangan oleh Undang-Undang untuk membina penyelenggaraan telekomunikasi. Berikut isi pernyataan sikap komunitas secara lengkap: 1. Bahwa Petisi ini adalah pernyataan keprihatinan yang sangat mendalam terhadap putusan MA yang berdampak sangat besar terhadap industri telekomunikasi, pelayanan masyarakat, serta perekonomian negara.
15
Majalah IC T
No. 39 November 2015
LAPORAN KHUSUS 2. Bahwa kasus ini adalah kasus penyelenggaraan telekomunikasi karena yang diputus salah dan melanggar hukum adalah kerjasama antara penyelenggara jasa akses internet (PT IM2) dengan penyelenggara jaringan seluler (PT Indosat). Kerjasama ini telah secara tegas dinyatakan oleh Pemerintah telah sesuai dengan regulasi. Namun demikian dengan putusan MA ini, maka semua kerjasama antara penyelenggara jaringan dengan penyelenggara jasa yang serupa dikhawatirkan menjadi salah dan melanggar hukum. 3. Karena situasi ini akan sangat merugikan negara dan akan menjadi penghambat pembangunan telekomunikasi yang merupakan infrastruktur inti penggerak ekonomi nasional, kami meminta Kementerian Kominfo sebagai instansi yang diberi kewenangan untuk melaksanakan Undang-undang Telekomunikasi untuk melakukan upaya-upaya nyata yang diperlukan agar terjamin kepastian hukum dan kepastian berusaha. 4. Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan YME, kami mendesak dengan sangat agar lembaga eksekutif, yudikatif dan legislatif dapat meninjau kembali substansi perbuatan hukum dalam kerjasama antara Penyelenggara Jasa dan Penyelenggara Jaringan dengan melibatkan Kementerian Teknis yang telah diberi kewenangan oleh Undang-Undang untuk membina penyelenggaraan telekomunikasi. Demikian Petisi ini disampaikan demi kepastian hukum dan kepastian usaha dalam pembangunan nasional khususnya sektor telekomunikasi menuju kemakmuran bangsa. Jakarta, 5 November 2015 Kami yang menyatakan sikap : 1. Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) 2. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 3. Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) 4. Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) 5. Indonesia Wireless Broadband (ID-WiBB) 6. Indonesia Telecommunication Users Group (ID-TUG) 7. Indonesia Wireless LAN Internet (Indo WLI) 8. Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (ASPIMTEL) 9. Asosiasi Warung Internet Indonesia (AWARI) 10. Indonesia Mobile and Online Content Association (IMOCA) 11. Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) 12. Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi (APJASTEL) 13. Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) 14. Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI) 15. Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO) 16. Asosiasi Sistem Komunikasi Kabel Laut Seluruh Indonesia (ASKALSI)
Majalah IC T
No. 39 November 2015
3 16
LAPORAN KHUSUS
Rudiantara: Putusan Terhadap Kasus IM2 akan Berdampak Luas
M
ahkamah Agung telah menolak Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan mantan Dirut IM2, Indar Atmanto. Keputusan ini ditanggapi juga oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat hadir dalam jumpa pers bersama sejumlah asosiasi di industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mengeluarkan petisi untuk membela Indar. Diceritakan Rudiantara, dirinya cukup kaget mendengar kabar tentang ditolaknya PK Indar Atmanto. Sebab, katanya, pemerintah akan serius menangani kasus tersebut. “Saya baru tahu dan cukup kaget. Pada intinya, kami selaku pemerintah serius menangani kasus ini,” kata Chief RA. Ditandaskan Menkominfo, kasus yang dialami Indar dapat mengubah tatanan bisnis model industri telekomunikasi yang sudah ada di Indonesia. Dan tentunya, ujarnya, hal itu akan berdampak luas pada iklim usaha, terutama di industri telekomunikasi yang menjadi penggerak sektor-sektor industri lainnya. “Saat ini saya belum bisa banyak sampaikan lebih detil, karena saya harus membicarakannya dengan banyak kementerian lain yang terkait,” yakinnya.
17
Majalah IC T
No. 39 November 2015
TELEKOMUNIKASI
K
Kewajiban Registrasi Prabayar Dijalankan Lagi Per 15 Desember
ementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) serta seluruh operator penyelenggara telekomunikasi yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) berkomitmen akan melakukan penertiban dan pembenahan tata niaga kartu perdana. Menurut Kepala Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Ismail Cawidu, komitmen ini merupakan langkah konkrit pemerintah dan operator telekomunikasi untuk melaksanakan sepenuhnya ketentuan tentang registrasi pelanggan jasa telekomunikasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo No:23/M.KOMINFO/10/2005 tentang
Registrasi Terhadap Pelanggan Jasa Telekomunikasi dan sesuai surat dari Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nomor 326/BRTI/ IX/2015 tanggal 21 September 2015 perihal Pelaksanaan Registrasi Pelanggan Pra Bayar. “Sesuai dengan ketentuan tersebut, registrasi pelanggan pra bayar dilakukan oleh penjual kartu perdana dengan menggunakan perangkat handset penjual kartu perdana atau handset calon pelanggan,” kata Ismail. Dijelaskannya, adapun cara melakukan registrasi prabayar adalah dengan memasukan identitas (ID) penjual dan data calon pelanggan yang terdapat pada Kartu Tanda Penduduk/ Surat Izin Mengemudi/Paspor/Kartu Pelajar yaitu nomor; nama; tempat/ tanggal lahir dan alamat. K”etentuan ini akan mulai diberlakukan pada 15 Desember 2015. Pembenahan melalui pendaftaran untuk aktivasi kartu prabayar ini sangat penting. Selain sebagai referensi database pelanggan secara nasional yang akurat dan terpercaya, langkah ini juga untuk meminimalisir aksi kejahatan dengan menyalahgunakan sarana telekomunikasi,” jelasnya. Ditambahkannya, untuk menyesuaikan dengan perubahan ini operator telekomunikasi akan melakukan amendemen Perjanjian Kerjasama antara Operator dengan seluruh penjual kartu perdana baik di
Majalah IC T
No. 39 November 2015
3 18
TELEKOMUNIKASI tingkat distributor, outlet, retail outlet, maupun lapak serta akan ada tambahan klausul mengenai registrasi pelanggan pra bayar akan dilakukan oleh penjual yang telah memiliki ID, dengan terlebih dahulu melakukan verifikasi terhadap kartu identitas calon pelanggan. “Setiap operator telekomunikasi harus melengkapi diri dengan Distribution Monitoring System sebagai tools untuk mengetahui dari outlet mana aktifasi pelanggan dilakukan,” ujar Ismail. Ismail juga mengingatkan, untuk menegakkan ketentuan ini operator telekomunikasi akan mengenakan sanksi berupa peringatan tertulis atau peninjauan kembali terhadap pendistribusian atau penjualan kartu prabayar kepada para penjual jika diketahui terjadi ketidak sesuaian data. Saat ini, sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan kewajiban registrasi pelanggan pra bayar akan dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, BRTI bersama-sama dengan ATSI dan operator telekomunikasi, baik melalui media massa elektronik, cetak maupun media sosial. Diharapkan registrasi pelanggan telepon seluler dengan peraturan yang baru ini tidak akan menyulitkan pelanggan untuk mendapatkan layanan jasa telepon seluler. “Perubahan proses pendaftaran untuk aktivasi kartu prabayar ini, diharapkan mampu mendorong akurasi data pelanggan operator telekomunikasi sehingga pada gilirannya akan memudahkan dan dapat membantu pelaksanaan program-program pemerintah. Pembenahan ini juga akan bermanfaat bagi pelanggan prabayar itu sendiri terutama saat kartu prabayarnya mengalami kerusakan atau dalam kasus 19
Majalah IC T
No. 39 November 2015
pencurian,” urai Ismail.
Lagu Lama?
Meski ada nada optimis, namun upaya ini dinilai meragukan karena ini merupakan lagu lama yang tidak jalanjalan. Sebelum pertemuan terakhir BRTI dengan para operator, sebagai tindak lanjut penegakan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.23 Tahun 2005 dan sebagai upaya penertiban registrasi kartu perdana serta pencegahan penyalahgunaan nomor prabayar untuk tindakan-tindakan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, BRTI pada tanggal 20 Mei 2015 menerbitkan Surat Edaran Nomor: 159/BRTI/V/2015. Surat Edaran BRTI itu berisi keputusan yang memerintahkan penyelenggara jaringan untuk memodifikasi aplikasi 4444 di server sehingga hanya bisa diregistrasi oleh petugas gerai, selambat-lambatnya dua bulan sejak diterbitkannya surat edaran ini. Namun, surat edaran ini tidak digubris karena di lapangan masih ditemukan praktek pendaftaran kartu pra bayar yang tidak menggunakan data sebagaimana diminta. Bahkan, pengguna masih dapat membeli kartu yang sudah diregistrasi oleh agen. Salah satu agen yang ada di pertokoan Mall Ambassador, ketika ditanyakan apakah mengetahui ketentuan pendaftaran registrasi prabayar yang dikeluarkan pemerintah, mengaku tidak tahu. Wati, seorang penjual, masih menawarkan kartu prabayar seperti biasa, dan menyerahkan pendaftaran pada pengguna. Lain Wati, lain juga penjual di sekitar Sabang, Jakarta. Penjual telah siap menjual kartu tanpa pengguna perlu repot-repot mendaftarkannya. “Bisa langsung dipakai. Ini untuk mempermudah pengguna,” katanya.
INTERNET
Peta Jalan E-Commerce
Sudah 99%
M
enteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan penyelesaian Roadmap e-Commerce Indonesia sudah 99%. Peta Jalan ini tinggal menunggu waktu saja untuk diluncurkan. “Di level menteri sudah selesai, sudah 99 persen. Tinggal masalah timing saja
(peluncuran),” ungkap Rudiantara. Peta jalan perdagangan secara elektronik ini sebelumnya tertunda karena pemerintah fokus dalam mengelola paket ekonomi dan reshuffle kabinet beberapa waktu lalu. “Roadmap ini seharusnya bisa diluncurkan sejak Agustus kemarin tetapi karena pemerintah harus
Majalah IC T
No. 39 November 2015
3 20
INTERNET mengeluarkan paket ekonomi, dan terjadi reshuffle kabinet beberapa waktu lalu, roadmap ini jadi terlambat,” tambah Rudiantara. Dijelaskannya, pembahasan mengenai Roadmap e-Commerce di Indonesia dimasukkan dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka. Rudiantara berharap Jokowi bisa turut campur dalam peresmian aturan itu. “Dokumen (Roadmap e-Commerce) nanti akan saya bawa juga ke sana (Istana Merdeka),” katanya sebagaimana dikutip dari laman resmi Kominfo. Meski begitu, Rudiantara mengaku tidak tahu kapan aturan jualbeli online itu akan diterapkan di Indonesia. Menurutnya momen tersebut akan terealisasi dengan kehadiran Presiden Jokowi selaku yang meluncurkan Roadmap e-Commerce di Tanah Air. Lebih lanjut lagi, karena Roadmap e-Commerce itu digodok oleh delapan kementerian dan lembaga maka pihaknya ingin orang nomor satu Indonesia tersebut yang langsung meresmikannya.
Akan Proteksi UKM
Mengenai bagaimana mengatur e-commerce ke depan, beberapa waktu sebelumnya Chief RA mengatakan akan memproteksi UKM. Menurutnya, UKM tidak hanya mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan, melainkan juga ikut meningkatkan ketahanan ekonomi dalam negeri. Dan jika saat ini UKM sudah ada sekitar 55 juta, pertumbuhan UKM akan makin dapat didorong untuk kian meningkat pesat di era perkembangan teknologi. Karena itu, katanya, UKM Indonesia sudah seharusnya dilindungi dari incaran para investor asing, khususnya bagi UKM-UKM yang sudah go online. “Konteks e-commerce di sini tidak 21
Majalah IC T
No. 39 November 2015
boleh masuk (investasi asing). Namun, lain halnya bagi yang sudah ada. Bisnis swasta yang dijalankan oleh masyarakat pada saat sekarang terbagi menjadi tiga kategori, yakni startup, UKM, dan bisnis yang sudah mapan seperti Tokopedia, Bukalapak, dan masih banyak lagi. UKM berkontribusi bagi pertumbuhan dan ketahanan kita,” yakinnya. Untuk memproteksi UKM, pemerintah lewat delapan kementerian, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika, tengah menyiapkan sebuah peta jalan bagi ekosistem e-commerce. Peta jalan memiliki beberapa poin yang harus diselesaikan lewat kementerian, yaitu investasi, sistem pembayaran dan juga pajak. “UKM ya memang harus diproteksi, kalau tidak nanti bisa diinvest sama investor asing,” katanya. Mengenai pendanaan dan investasi untuk e-commerce, Rudiantara mengatakan bahwa pemerintah kini tengah memikirkan skenario yang paling pas. Menurutnya, bisa saja bagi pemerintah untuk menggelontorkan dana triliunan rupiah bagi para pelaku UKM di Indonesia. Namun, strategi itu sangat berisiko menimbulkan kerugian bagi keuangan negara.
Pertumbuhan UKM akan makin dapat didorong untuk kian meningkat pesat di era perkembangan teknologi.
INTERNET
Ancaman Internet Kian Meluas
M
enghadapi dinamika ancaman dan tantangan keamanan Cyber Nasional yang terus meningkat, Kementerian Kominfo bersama Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/ Coordination Center (Id-SIRTII/CC) kembali mengadakan National Internet Security Day (NISD). Bertema”Building a Secure Cyber Ecosystem for All: Now and Then” kegiatan tahunan itu dilaksanakan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh para delegasi dari Malaysia, Brunei, Myanmar, Lao PDR, Kamboja, Vietnam, Thailand, Singapura, dan Philipina serta Jepang. Masing-masing delegasi dari Perwakilan Sekretariat ASEAN Yan Aryanto; perwakilan Japan Mission to ASEAN Koki Yoshida, Minister Counselor Deputy
Chief of Mission, Mission of Japan to ASEAN Yukiko Okano, The Director of JAIF Management Team Setsuko Miyawaka, gamers dan partisipan lainnya. Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kalamullah Ramli mengatakan National Internet Security Day adalah kegiatan national cyber yang mempertemukan stakeho lders, sektor swasta, dan komunitas untuk mendiskusikan isu terkini cyber security. “Kita berdiskusi dan melihat isu-isu cyber security secara global. Kita juga mengeksplorasi tantangan cyber security dan bagaimana kita harus mengubah cara kerja kita,” tambahnya. Dirjen PPI juga mengatakan peningkatan penggunaan global mobile membuat ancaman internet menjadi berkembang dan meluas. “Oleh karenanya, kita harus bekerja dengan komunitas industri dan bisnis untuk mengembangkan standar dasar untuk critical infrastructure,” tegasnya.
Penerima Penghargaan
Pada acara tersebut diumumkan Lifetime Achievement Award dengan kategori Individu, Asosiasi Industri, dan Komunitas. Kemudian Best Performance Award 2015 dengan kate gori Coordination, Mitigation Capability, dan Responsiveness, serta pengumuman
Majalah IC T
No. 39 November 2015
3 22
INTERNET
Cyber SEA Game 2015. Lifetime Achievement Award kategori individu diberikan kepada Prof. DR. Richardus Eko Indrajit. Sebagai sosok yang telah membesarkan Id-SIRTII pada masa awal berdiri, ia pernah menjabat ketua Id-SIRTII pertama. Eko Indrajit mengenalkan Id-SIRTII ke banyak pihak sehingga Id-SIRTII dikenal baik di dalam maupun di luar negeri. Hingga saat ini, beliau terus peduli dan konsisten ikut berperan aktif mengembangkan cyber security di Indonesia. Lifetime Achievement Award Kategori Asosiasi Industri diberikan kepada Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang langsung diterima oleh Agus Budi Raharjo. APJII termasuk lembaga yang berperan besar dalam pendirian Id-SIRTII dan masih konsisten untuk ikut berkontribusi dan mendukung berbagai kegiatan Id-SIRTII secara khusus dan cyber security secara umum. Posisi APJII menjadi wadah bagi para pelaku industri yang terkait infrastruktur internet menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari peran Id-SIRTII untuk mengupayakan pengamanan infrastruktur internet di Indonesia. Lifetime Achievement Award Kategori Komunitas diberikan kepada IdCERT. Peran Id-CERT tidak bisa dipisahkan dari sejarah tumbuhnya computer incident response team di Indonesia. 23
Majalah IC T
No. 39 November 2015
Id-CERT menjadi perintis dan pioneer lahirnya CERT di Indonesia yang berbasis komunitas dengan Dr. Budi Rahardjo sebagai motornya. Best Performance Award 2015 Kategori Coordination diberikan kepada Biznetworks yang diterima oleh Adi Kusma. Biznetworks aktif dalam melakukan koordinasi dan menghadiri berbagai pertemuan terkait incident response serta ikut aktif dalam berbagai kegiatan Id-SIRTII. Best Performance Award 2015 Kategori Mitigation Capability diberikan kepada Cyberindo Aditama (CBN) yang diterima oleh Doni Sumarsono. Cyberindo Aditama memiliki kemampuan mitigasi yang baik terhadap berbagai insiden r eport ataupun alert yang dikirim oleh Id-SIRTII terutama yang bersumber dari pengaduan masyarakat. Best Performance Award 2015 Kategori Responsiveness diberika n kepada PT Indosat Mega Media (IM2) yang diterima oleh Prayogi. IM2 memiliki respontime yang cepat terhadap setiap incident alert yang dikirim langsung dari hasil pemantauan sensor Id-SIRTII/CC. Dalam Cyber SEA Game 2015, sebagai Juara I adalah Vietnam, Runner Up I adalah Thailand, Runner Up II adalah Philipina, dan Runner Up III yang juga adalah pemenang Cyber Jawara yaitu Indonesia.
SOROTAN
Polisi Gulung Sindikat Penipuan SMS ‘Mama Minta Pulsa’
P
ihak kepolisian kembali berhasil membongkar sindikat penipuan melalui SMS. 14 anggota sindikat berhasil diringkus dari modus penipuan yang terbiasa menyebarkan SMS “Mama Minta Pulsa” ini. Tidak hanya anggota sindikat, menurut Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, pelaku utama di balik penipuan sudah berhasil diringkus, yaitu Effendy alias Lekkeng. “Tokoh pelaku utamanya adalah Effendy alias Lekkeng,” kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, JAkarta. Polisi juga mengamankan telepon genggam BlackBerry, sepeda motor, hingga mobil Honda CRV. Meski sudah 14 orang berhasil ditangkap, namun menurut Krishna pihaknya mencurigai masih ada sel-sel jaringan kejahatan ini yang masih beroperasi. “Sindikat ini punya wilayah operasi yang luas, mulai dari Wajo, Sulawesi Selatan, sampai Cianjur, Jawa Barat. Banyak warga Jakarta
yang menjadi korban jaringan ini. Pelaku mengirimkan SMS secara masif ke ribuan orang,” katanya. Dijelaskan Krishna, dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa kelompok ini sudah dua tahun beraksi. Dan hasilnya, para pelaku telah berhasil meraup dana masyarakat Rp.13 miliar. Lekkeng, pelaku utama kasus tersebut, mengaku menggunakan aplikasi SMS Carter dan Microsoft Excel 2007 dalam menjalankan aksinya. Dia sudah beroperasi selama dua tahun. Setelah berhasil, Lekkeng mengajak teman-teman sekampung yang bertemu di Cianjur. Para pelaku, kata Krishna, akan dijerat dengan Pasal 378 KUHP, Pasal 55 juncto 38 KUHP, dan UU Pencucian Uang. “Minimal empat tahun dipenjara, penipuan bisa lebih dari lima tahun penjara,” ujarnya.
Dimiskinkan
Diketahui bahwa bos penipuan lewat SMS ‘Mama Minta Pulsa’
Majalah IC T
No. 39 November 2015
3 24
SOROTAN
memiliki harta berlimpah, pihak Kepolisian berjanji akan menjerat Effendy alias Lekkeng dengan ancaman hukuman berat. Bahkan, Effendy akan dikenakan pasal berlapis, termasuk Tindak Pidana Pencucian Uang yang membuat pimpinan sindikat penipuan SMS di beberapa kota ini terancam dimiskinkan. “TPPU kami terapkan untuk memiskinkan pelaku,” ungkap Krishna. “Terhadap pelaku kami jerat dengan Pasal 378 KUHP tentang Tindak Pidana Penipuan, ditambahkan TPPU. Untuk Effendy dijerat Pasal 55 Jo 378,” tambahnya. Pelaku yang ditangkap bersama 14 anggota lainnya ini juga dikenal dengan nama alias lain, yaitu Kenz. Dari hasil menipu masyarakat, sindikat yang menggunakan perangkat cangih dalam menyebar SMS blast ini bisa meraup dana hingga Rp. 7 jutaan per hari. Tidak mengherankan, jika
25
Majalah IC T
No. 39 November 2015
Effendy dan kawan-kawan bergelimang harta. Sebab dari total kejahatannya, sudah puluhan miliar diambil uang masyarakat secara tidak sah. Dari uang haram tersebut, Effendy mampu memiliki sebuah rumah mewah, beberapa mobil dan sepeda motor di kampungnya. Dalam menjalankan aksinya, Lekkeng dan anak buah berpindah-pindah markas. Menurut polisi, sudah tiga kali kelompok ini pindah tempat operasi untuk menghindari kejaran petugas. “Sudah tiga kali pindah tempat. Awalnya di Cipanas, pindah ke Sukabumi kemudian ke Bandung,” cerita Lekkeng. Diungkapkan oleh lelaki ini bahwa untuk keperluan menjalankan tipu-tipunya, dirinya memfasilitasi seluruh keperluan komplotannya dalam beraksi, dari mulai menyewakan rumah, membeli laptop, modem bahkan dia juga membeli rekening bank.
SOROTAN
Tetap Waspadai Penipuan SMS
T
ertangkapnya jaringan sindikat penipuan melalui SMS ‘Mama Minta Pulsa’ yang dipimpin Effendy alias Lekkeng alias Kenz, memang cukup melegakan. Namun, masyarakat diminta untuk tetap berhati-hati dan mewaspadai penipuan SMS yang sama maupun dengan modus yang berbeda. Demikian disampaikan Pengamat Telekomunikasi Heru Sutadi. Menurut Heru, kejahatan penipuan lewat SMS sudah terjadi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Sehingga, sindikat dan kelompok penipunya juga sudah demikian teroganisir dengan jumlah yang banyak. “Bisa jadi antar satu kelompok sindikat penipuan, dengan sindikat lainnya berhu bungan, seperti dalam kasus ditangkapnya Effendy dan komplotannya di beberapa kota, namun bisa juga ada kelompokkelompok lain yang berbeda, namun bekerja dengan modus yang sama, yaitu melakukan
penipuan lewat SMS,” ungkap Heru. Ditambahkan Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute ini, perbedaan modus dan kelompok bisa dilihat dari SMS yang dikirimkan. “Sekarang, penipuan tidak hanya ‘Mama Minta Pulsa’ saja, tapi sudah berkembang. Dari ‘Mama Minta Pulsa’ saja tervariasikan menjadi ‘Papa Minta Pulsa’ atau Adik Minta Pulsa,” katanya. Selain itu, ungkapnya, penipuan lain juga marak disebarkan. “Seperti misal seolah-olah ada pembeli rumah yang berminat membeli, dan kita disuruh menghubungi dan minta mengirim kan sejumlah dana. Ada juga penipuan undian gratis berhadiah yang mengimingi pengguna hadiah, namun harus membayar atau transfer pajak undian lebih dulu. Juga, ada seolah mengingatkan kita bahwa jangan transfer ke nomor lama, tapi nomor baru yang menyasar orang yang ada keperluan transfer tapi dibelokkan ke rekening para penipu,” jelas Heru. Penipuan lainnya adalah, katanya, dengan modus menjual tiket domestik maupun internasional dengan harga murah. Atau juga, menjajakan ponsel-ponsel terbaru dengan harga yang jauh di bawah harga pasar. “Karena itu, baiknya masyarakat tetap waspada akan penipun jenis lainnya. Bukan berarti kelompok Effendy diringkus kejahatan penipuan SMS akan selesai juga,” ingatnya.
Majalah IC T
No. 39 November 2015
3 26
PENYIARAN
K
Radio Dilarang Siarkan Lagu Berlirik Seks Atau Cabul 27
Majalah IC T
No. 39 November 2015
omisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) melayangkan surat imbauan kepada semua lembaga penyiaran radio untuk selektif memilih lagu sebelum disiarkan kepada pendengarnya. Imbauan ini disampaikan terkait temuan oleh KPI Pusat di beberapa stasiun radio sering menyiarkan lagu-lagu dengan lirik bermuatan seks atau cabul. KPI Pusat juga mendapatkan aduan dari masyarakat terkait hal yang. Demikian disampaikan KPI Pusat dalam surat imbauannya kepada seluruh stasiun radio, Senin, 26 Oktober 2015. Di dalam surat yang ditandatangani Ketua KPI Pusat tersebut, KPI juga mengingatkan seluruh lembaga penyiaran radio agar mematuhi ketentuan yang terdapat dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012, terutama Pasal 20 Ayat (1) dan (2) SPS KPI Tahun 2012, yakni larangan bagi lembaga penyiaran untuk menampilkan lagu yang judul maupun liriknya bermuatan seks, cabul dan/atau mengesankan aktivitas seks serta bermuatan lirik yang memandang perempuan sebagai objek seks. Di akhir surat, KPI Pusat kembali mengingatkan seluruh lembaga penyiaran radio agar lebih selektif dalam menayangkan lagu (berbahasa Indonesia maupun asing), serta mematuhi ketentuan tentang penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan, pelarangan muatan seks dalam lagu serta larangan menampilkan ungkapan kasar dan/ atau makian yang terdapat dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012.
GALERI Dukung Hari Gerakan Membaca Nasional, Indosat Berikan Cipika Bookmate Gratis
I
ndosat, anggota dari Grup Ooredoo, memberikan donasi berlangganan Cipika Bookmate selama satu tahun kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Indonesia Menyala. Donasi sebagai bagian dari program CSR Indosat ini merupakan bentuk dukungan Indosat terhadap Hari Gerakan Membaca Nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dukungan ini juga sekaligus sebagai upaya Indosat untuk mengoptimalkan manfaat teknologi digital untuk mendorong dan meningkatkan hobby membaca di kalangan masyarakat dan generasi muda Indonesia. Pada kesempatan yang sama, Indosat juga mengumumkan kerjasama dengan Aksaramaya melalui aplikasi MOCO dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat. Aplikasi MOCO merupakan salah satu aplikasi karya anak bangsa yang juga menjadi sarana untuk meningkatkan minat baca masyarakat. “Membaca adalah kunci untuk membuka jendela dunia. Indosat sebagai perusahaan digital telco, ingin memperkenalkan cara baru membaca buku secara mobile melalui Cipika Bookmate. Kami berharap dengan semakin mudahnya membaca buku secara digital, masyarakat Indonesia
akan lebih banyak mendapatkan informasi dan pengetahuan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan,” ujar Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat. Indosat memberikan berlangganan Cipika Bookmate secara gratis bagi 200 taman bacaan atau perpustakaan selama 1 tahun untuk anggota Taman Baca Masyarakat yang merupakan bagian dari “Gerakan Indonesia Membaca”. Gerakan yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini, membagikan buku secara simbolis kepada para lembaga atau organisasi penyelenggara program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat serta satuan pendidikan nonformal lainnya, untuk selanjutnya digunakan mendorong minat baca. Dengan minat dan budaya baca, maka seluruh warga diharapkan dapat menjadi masyarakat pembelajar sepanjang hayat (lifelong learning society). Masyarakat pembelajar tersebut akan dapat membuka cakrawala ilmu pengetahuan dan menumbuhkan kecakapan hidup (life skills) yang diperlukan untuk mencapai kesejahteraan sosial dan kemakmuran bangsa.
Majalah IC T
No. 39 November 2015
3 28
GALERI Selain itu, Indosat juga memberikan secara gratis Cipika Bookmate bagi 100 pengguna selama satu tahun untuk Indonesia Menyala, gerakan meningkatkan minat baca yang awalnya diinisiasi oleh para relawan untuk mendukung kegiatan Pengajar Muda dari Gerakan Indonesia Mengajar di daerah penempatannya. Kepedulian untuk meningkatkan minat baca, terutama oleh temanteman di pelosok Indonesia, mendorong para Penyala -relawan pegiat Indonesia Menyala- untuk mengadakan program Taman Baca Indonesia Menyala sejak tahun 2013. Taman Baca Indonesia Menyala saat ini sudah tersebar di beberapa kota dan kabupaten, berfokus untuk memersuasi anak-anak agar mau lebih sering membaca dan meningkatkan
keterlibatan multiaktor agar minat baca anak semakin membudaya di masyarakat. Cipika Bookmate adalah layanan aplikasi buku digital pertama di Indonesia yang menyajikan konsep berlangganan layaknya perpustakaan dengan membayar satu kali dan bisa membaca sepuasnya. Pelanggan bebas membaca buku apa saja yang tersedia di dalam CIPIKABOOKMATE dengan total 500 ribu judul internasional dan 4 ribu judul lokal, melalui ponsel maupun desktop meskipun tanpa koneksi internet. Pada penyelenggaraan layanan buku digital, Cipika berkolaborasi dengan platform international yang dikelola oleh Bookmate. Aplikasi Bookmate sendiri sudah digunakan di beberapa negara di dunia dan lebih dari 9 bahasa.
Indonesia Kembangkan Teknologi Anti Sadap
P
roduk pertahanan nasional Indonesia berpotensi besar di pasar global. Bahkan beberapa produk karya anak bangsa itu berhasil membuat pengunjung Defense & Security 2015, Bangkok, Thailand, terhenyak. Salah satu produk yang mencuri perhatian publik adalah produk teknologi teknologi antisadap buatan perusahaan nasional PT Indoguard ika Cipta Kreasi (ICK). Kalangan pejabat militer dan sipil luar negeri tak menyangka jika Indonesia memiliki industri pertahanan di bidang pengamanan komunikasi teknologi antisadap. Technology Director PT ICK, Dahniar Wisnu mengungkapkan kekagetan Jenderal dari Ceko dan Deputi Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Wira Mohd Johari bin Baharum yang sempat berkunjung ke paviliun Indonesia. Mereka tidak menyangka jika Indonesia mampu
29
Majalah IC T
No. 39 November 2015
mengembangkan teknologi antisadap sendiri. “Saat datang ke booth ICK di paviliun Indonesia, mereka terperanjat jika Indonesia punya industri pengamanan komunikasi,” tandasnya dalam keterangan tertulis. Kekagetan publik internasional itu bukan untuk yang pertama kalinya, kata Dinar. Dalam pameran IT terbesar CeBIT 2015, Maret lalu di Hannover Jerman, produk antisadap Indonesia juga menarik perhatian publik. “Biasanya produk enkripsi antisadap dikembangkan negara maju Amerika dan Eropa. Ternyata produk bermutu serupa juga berhasil dikembangkan Indonesia,” cetusnya. Presiden Director PT ICK, Agung S Bakti menambahkan, kini pihaknya memang tengah gencar mengembangkan teknologi enkripsi antisadap untuk pertahanan
GALERI dan keamanan. Hal ini karena belum ada perusahaan pertahanan nasional yang mengkonsentrasikan diri dalam teknologi enkripsi. Padahal, pada era cyber seperti sekarang ini serangan digital dan penyadapan komunikasi semakin kompleks dan banyak. “Kami konsen memproduksi dan mengembangkan alat antisadap untuk keamanan personal, korporasi bahkan negara. Baik untuk keperluan sipil maupun militer,” jelas Agung. Sebelumnya pada tahun 2013 ICK telah merilis produk layanan SMS antisadap, SMS Guard. Sejak pertama diluncurkan produk ini langsung menarik perhatian publik di Indonesia. Sehingga di tahun 2014 ICK diikutsertakan Kementerian Pertahanan dalam pameran pertahanan international Defence Service Asia (DSA) di Kuala Lumpur, Malaysia. “Kini, ICK telah mengembangkan berbagai produk antisadap lainnya. Produk-produk tersebut telah dipasarkan melalui pasar internasional dan dalam negeri,” katanya. Sampai tahun 2015 ini, lanjutnya,
produk yang telah ditelurkan PT ICK antara lain Voice Guard (telepon antisadap), Chat Guard (chat antisadap), VPN Guard (Virtual Private Network Antisadap), TiO Guard (telepon kabel antisadap), Email Guard (email antisadap) dan Radio Guard (radio komunikasi antisadap). PT ICK kembali ditunjuk Kementerian Pertahanan untuk memamerkan produk teknologi anti sadap Indonesia ini dalam Defence & Security Bangkok 2015. Selain ICK, beberapa produk industri pertahanan nasional Indonesia dipamerkan dalam kegiatan tersebut. Antara lain produk pertahanan dan keamanan dari PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana (Persero), PT Pindad (Persero), PT Lundin, PT Daya Radar Utama, PT Saba Wijaya, PT NTP, PT Garda Persada, PT Info Global, dan PT ICK.
STARBox Dukung UKM Jadi Pahlawan Ekonomi
P
T Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memperkenalkan produk layanan telekomunikasi StarBox yang diperuntukan bagi usaha kecil dan menengah (UKM). StarBox merupakan pengembangan dari Shop-Box yang telah diluncurkan pada Desember 2014.
Menurut Direktur Enterprise & Business Service Telkom di Jakarta, StarBox secara fisik dikemas menarik dala satu boks yang berisikan kartu perdana Simpati Telkomsel, kartu registrasi www. smartbisnis.co.id , aksess WiFi jutaan UKM, membership blanja.
Majalah IC T
No. 39 November 2015
3 30
GALERI com, free akses aplikasi akunting mudah dan diskon hingga 25% biaya bulanan dari Jarvis-Store. “Kami ingin UKM sebagai salah satu pilar penting bagi perekonomian bangsa, segera Goes Digital agar mampu mengembangkan bisnisnya hingga menembus pasar global. UKM Indonesia semakin maju, modern dan mandiri,” harap Awaluddin. Ditambahkannya, hingga saat ini, Shop-Box telah dimanfaatkan oleh 26.000 pengguna. “Ini yang membuat kami untuk segera meng-enhance agar bisa dimanfaatkan bukan hanya connectivity, tetapi termasuk kemudahan akses aplikasi-aplikasi bisnis online,” katanya. Untuk menggunakan layanan ini, pengguna tinggal masukkan nomor token yang ada dalam kemasan ke www.smartbisnis.co.id, UKM sudah bisa menikmati banyak fitur yang tersedia. “Manfaatnya, UKM bisa langsung membuka toko online dalam tempo 3 menit, memasarkan produk secara digital melalui blanja. com,” jelasnya. Awaluddin melan jutkan, target pemasaran StarBox diharapkan bisa menggarap 100 ribu UKM dalam tempo dua bulan. STARBox menerapkan Konsep 3M, yakni Murah, Mudah dan Manfaat. “Harga STAR-Box sangat murah, hanya Rp 28.000,- dengan value lebih dari Rp 60.000,- plus berbagai bonus aplikasi-aplikasi untuk UKM. Jadi dengan hanya Rp 28.000, UKM bisa langsung Goes Digital,” lanjut Awaluddin menjelaskan konsep
31
Majalah IC T
No. 39 November 2015
peluncuran STAR-Box, “Penggunaannya sangat mudah, tinggal masukkan nomor token yang ada dalam kemasan ke www. smartbisnis.co.id, UKM sudah bisa menikmati banyak fitur yang tersedia. Terakhir tentang Manfaat, UKM bisa langsung membuka toko online dalam tempo 3 menit, memasarkan produk secara digital melalui blanja.com,” imbuh Awaluddin. Mengenai target pemasaran STARBox, Awaluddin meyakini mampu merangkul 100.000 UKM dalam tempo 2 bulan. “Guna aktifitas pemasaran STARBox Telkom melibatkan beberapa anak perusahaan Telkom Grup, antara lain Infomedia, MetraPlaza, MDM, serta TelesindoShop. UKM yang berminat mendapatkan STARBox, saat ini bisa mengakses secara online di www.smartbisnis. co.id. Rencana kedepannya, STARBox secara bertahap pada akhir November ini sudah mulai tersedia di beberapa jaringan modern channel dan outlet TelesindoShop area Jakarta.
BEDAH GADGET
Lenovo Jadi Ponsel Pertama dengan TKDN 20%
L
enovo meluncurkan ponsel 4G dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri 20%. Adapun produk yang diluncurkan adalah buatan Lenovo yang meski saat ini baru mencapai kandungan 20%, namun pada 1 Januari 2017 akan mencapai 30%. “Saya menyambut baik terutama mengenai pabrikasi smarthphone bekerjasama dengan mitra pabrikasi lokal di Serang, Banten. Kapasitas produksi diperkirakan antara 75.000 hingga 150.000 unit per bulan. Perangkat 4G memang sedang menjadi berita hangat karena Indonesia sedang menuju broadband,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, saat peluncuran produk Lenovo tersebut di Jakarta. Dijelaskan Rudiantara, broadband ada 3 ekosistem, yaitu NDA yang terdiri atas Network, Device dan Application. Dari sisi network terutama dari mobile fokus dari implementasi 4G LTE dan 4G LTE di batch 900 sudah dimulai bulan Desember 2014, kemudian
di 1800 yang ekosistemnya jauh bagus dari 900 dimulai dari bulan April dari Indonesia Timur yang bulan November ini untuk seluruh Indonesia. “Setelah ini kita berminat untuk mengimplementasai di band yang lain, namun kita tau 1800 sudah baik ekosistemnya saat ini. Yang lebih baik adalah 700, tetapi kita masih menunggu migrasi broadcaster digital untuk waktu yang akan dating,” urainya. Rudiantara menambahkan, untuk 4G LTE di 1800 baru diimplementasikan di beberapa kota yang sudah refarming nya selesai. Namun sesuai perhitungan sudah lebih dari 10 jt handset 4G yang teregister atau tercatat di system, artinya handset 4G dari yang high dan sampai yang menengah itu misalnya harganya Rp.5 juta berarti di kalikan 10 juta sudah mendapatkan Rp.50 miliar yang ditanamkan di handset 4G. jika dikalikan dengan jumlah masyarakat menjadi Rp.5 triliun. “Meski masih tergolong sedikit, tapi ini sesuatu yang menggembirakan terutama bagi saya,
Majalah IC T
No. 39 November 2015
3 32
BEDAH GADGET artinya network-nya belum siap tetapi device-nya sudah masuk ke dalam system. 4G di Indonesia akan berjalan dengan baik,” katanya. Penerapan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) merupakan kolaborasi dari tiga kementrian yaitu Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan juga Kementerian Kominfo. Tujuannya adalah bagaimana Indonesia meningkatkan kemampuan, kapasitas Indonesia dalam hal teknologi ataupun dalam hal proses bisnis, handset ataupun device secara teknologi. Lenovo akan memulai pabrikasi lokal smartphone Lenovo di Serang, Banten, Indonesia. Bekerjasama dengan mitra pabrikasi lokal PT. Tridharma Kencana, Lenovo akan memiliki tiga lini pabrikasi dengan kapasitas produksi 75.000 hingga 150.000 unit per bulan. Model smartphone pertama yang diproduksi di fasilitas pabrikasi tersebut adalah Lenovo A6010 dan A2010, “Selama ini kan produsen dan prinsipal sudah menikmati pasar domestik Indonesia, menarik duit dari konsumen. Kini sudah saatnya juga menanam modal dan membangun pabrik ponsel,” kata
33
Majalah IC T
No. 39 November 2015
Menteri Perindustrian Saleh Husin, Aktivitas produksi di Indonesia, lanjut Menperin, dapat dimanfaatkan produsen sebagai salah satu keunggulan dalam memasarkan produk ke konsumen Indonesia. Sebaliknya, Kemenperin akan mengedukasi konsumen tentang ponselponsel mana saja yang diproduksi di Indonesia. Sejauh ini, Indonesia adalah negara dengan populasi pengguna telepon seluler yang sangat besar. Ini terlihat dari tingginya nilai impor telepon seluler yang mencapai 60 Juta unit pada 2014. Pemerintah memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan industri komunikasi dan telematika. Juli lalu, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian telah ditetapkan batas minimimal TKDN di ponsel 4G yang beredar di Indonesia. Aturan ini akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2017 dan semua smartphone 4G LTE FDD harus mempunyai kandungan lokal minimal 30 persen. Pemerintah juga mendorong tumbuhnya industri pengembang perangkat lunak dan aplikasi. Kemenperin berharap, ekspansi ini diteruskan dengan pembangunan industri komponen dalam negeri sehingga diharapkan dapat menjadi bagian dari rantai produksi produk telepon seluler dunia.
Dapatkan Informasi Terkini Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
Majalah IC T All about ICT in Indonesia
www.majalahict.com
@indoict
Majalah ICT