JOURNAL OF
E-MABIS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSETAS MAL/KUSSALEN
Economic Management & Business ISSN : 1412 - 968X
Diterbitkan Oleh : Fakultas Sonomi Universitas Malikussaleh Dewan Penasehat/Advisory Board Rektor Universitas Matikussaleh Dekan Falcullas Ekonorni Universitas Matikussaleh Kebsa Penyunting/ Chief Editor VVahyucldin Pengelob Penyunting/ManagIng Editor letairif Anwar (Chief) Iswaci, Anwar Puteh, Ictisan, Ghazal' Syamni, Daman/us. hada! Bachri, Husaini, Yulbahri Pertasehat Editorial dan Dewan Redaks1/ Editorial Advisory and Review Board Prot. A. Had Arian (Unimaf), Jullirnursyida, Ph.D (Unirnal), Adi Aid Zakaria, PhD (UI)s Zafri Manta Husodo, Ph.D (UI), Faduuzzaman (UNIB), Erin, PhD (USU), Muhammad Nast., Ph.D (USK), Sofyan Syahnur, PhD (USK), Tafifil Husni, Ph.D (UNAND), Jeiteng Pnbadi. MA (USK), Sirkutasi & Secretary : Kusnanda Zanuddin, Fuadi, 'Camila, Ismail Kantor PionguntingrEcrotorlal Mc* Karma &MI Irides P.O. Sox. 141 Lhokseurruire Sella. (0645)71314461 Fax. (0645) 56941 &aka : praitexgre-urirnatarg • Hornpage mraleurirnalagiurnaVernabis Jumal &blabs Fakatas Dian Uriversias Malkussakth diertetkan sell* tahun 2000 sexual clengan Surat Kepubsan Relict Unveraitas lAalionsaien neenor SIC /40.341.111.4.1140P/2060 Jumal E-Habis titerbakan olen FE Unirnal tekelasams dengan tSEI tbokseurnawe Dew : Vialtpalon. Pernbantu Dekan I : quit Ara. Pembina' Dekan I. Iswack. Pemba to Dekan al : Anew Nick Partunlu Dekan Ichsan Jumal E-FAabas *eta 4 Hi setakun pada Plan Januad. APH. J1A. dan artOber. ISSN : 1412-965)1 keputusan testa 4 kai %Hawn axial Ecksi VoL13 Nomor. 1, Januan 2012
Daftar Isi
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Alokasi Belanja Daerah di Kabupaten Aceh Utara Aadria ZuIfa
219
Pengaruh Indek Bursa Dunia terhadap Indek Saham di Bursa Efek Indonesia Chairil Akhyar, Nurhadi, Ghazali Syamni, dan Anwar Puteh
235
Peluang dan Kendala Kemitraan Agnbisnis Hortikuftura di Aceh Jamflab
243
Pengaruh Uang Beredar, PDB, lingkat Burgs, dan Kurs terhadap In(lasi di Indonesia Tahun 1998-2012 Khaki Anwar
253
Pengaruh Jumlah Uang Beredar (M2), Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Nests Perdagangan dan Suku Bunga Bank Indonesia terhactap Intlasi di Indonesia Parade 2008-2013 Maya Febrianty Lautania dan Evayani
261
Anal is Reahsasi Anggcran Pendapatan dan Belanja Daerah Aceh terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Kemiskinan Muhammad Ilhamsyah Sinagar dan lqbal Mudawall
273
Pengaruh Internal Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Stuck pada Konsumen Produk Merek Pond's di Kota Lhokseumawe Sapna Biby
291
Pengaruh Budaya Organisasi dan Kemampuan Manajerial terhadap tGnerja Karyawan pada Perusahaan Jasa Kontruksi di Kota Lhokseumawe Sullaida
305
Analisis Penerapan Akuntansl Zakat, Infaq dan Sedekah pada Barth, Mal Kota Lhokseumawe Syawal Harianto dan Diana
313
Pengaruh Bantuan Sarana Nelayan terhadap Peningkatan Pendapatan pada Masyarakat Pesisir Pantai Kota Lhokseumawe Stud Kasus di Pesisir Pantai Mouraksa Kec. Blang Mango( Umaruddin Usman
327
JOURNAL OF ECONOMIC MANAGEMENT & BUSINESS Volume 15, Nomor 3, Juli 2014 ISSN: 1412 - %8X Hal. 253260
PENGARUH UANG BEREDAR, PDB, TINGKAT BUNGA, DAN KURS TERHADAP INFLASI DI INDONESIA TAHUN 1998-2012
1CHAIRIL ANWAR Dosen pada Fakultas Ekononn, Universitas Malikussaleh, Lhoiseumaur
The study aimed to analyze the influence of the money supply, gross domestic product, interest rates and the inflation rate in Indonesia. The data used are secondary data from the years 1998-2012. The method used multiple linear regression. The results of the study found that the rate of positive and significant impact on inflation in Indonesia, negative interest rates and significant effect on inflation in Indonesia. Meanwhile, gross domestic income, and the Total Money Supply not affect inflation in Indonesia Keywords: Inflation, money supply, GDP, interest rate, exchange rate
254
KHAIRJL ANWAR
PENDAHULUAN
salah saw kebijakannya adalah mengatur pengelu-
aran untuk penpluaran rutinriya (gowntrnent exInflasi mcrupakan dilerna 'zing maighantui
penditure) sena matingkatkan PDB. Dilain pihak
perelconomian sctiap ncgara, lajunya yang taus
setter luar negeri juga cukup memegang peranan
mcningkat membtrikan hambatan pada perturn-
dalam mengendalikan inflasi diantaranya yaitu
buhan ekonomi ke arah yang lebih balk. hillasi
penerimaan export. Dengan danikian laju pa-
di pandang scbagai penyakit ekonomi yang mesh
tumbuhan inflasi dapat dikendalikan ditekan atau
dibaantas tuntas karna tcrganggunya stahilitas
bahkan kcmunculannya dapat dicegah.
pasar barang dikarcnakan harp input yang mahal mengakibatkan biaya produksi menjadi naik,
LANDASAN TF:ORITIS
maka supply menurun, harga mcnjadi naik, sehingga pertumbuhan ekonomi mcnurun dan days
Inflasi yaitu kasaikan harp scan umum tents
bell masyarakat scmakin rendah. Olch karma itu
mcnaus dalam periode tertentu atau proses kcnai-
menekan laju inflasi scring mcnjadi target kcbija-
kan harga umum barang-barang scan taus me-
kan pernerintah. Kama inflasi dapat berubah dcn-
naus. Pcndapat ini sudah menjadi umum dan da-
gan apat menjadi Inflasi yang tinggi dan rcndah
pat dilihat pada (Boodiono, 1985; Nopirin, 1987:
rnaka begin' patting untuk diperhatikan mengin-
; dan Hen Susanti et al, 1990; Hasan, 2007).
gat dampaknya bagi packonornian yang sangat
Kenaikan harp barang yang tcrjadi hanya sekali
luas.
saja, meskipun dalam persentase yang cukup be-
Tr:Icarian inflasi badampak terhadap kon-
sar, bulcanlah mcrupakan inflasi (Nopirin, 1987),
sumen dart produsca soma mcmpcngaruhi terha-
tajadi kelebihan permintaan (Excess Lenard)
dap kcbijakan ekonomi dalam menentulcan arab
terhadap barang-bararig dalam parkonornian sc-
panbangunan nasional. Inflasi mcnycbabkan nilai
can keseluruhan (Gunawan, 1991)
nil atau kemampuan daya bell konsumen menurun
Inflasi menurut sifatnya digolongkan dalam
dan dapat mentuunkan keuntungan, karena tcrjadi
tip kategori (Nopirin, 1987), yaitu Inflasi Mcr-
kenaikan biaya produksi bagi produsen. Apabila
ayap adalah kenaikan harga terjadi secara lam-
inflasi meningkat akan diikuti dcngan kenaikan
bat, dcngan pasentase yang kecil dan dalam
suku bunga, maks pan investor tidak baani mem-
jangka waktu yang relatif lama (di bawah 10%
injam modal pada bank untuk mcmperluas inves-
per tahun). Inflasi Menengah kenaikan harp yang
tasi, hal ini badampak terhadap kenaikan angka
cukup besar dan kadang-kadang bezjalan dalam
pcng;mgguran, pcnurunan GDP dart pcndapatan
waktu yang relatif pcndck sena mcmpunyai sifat
negara (Asnawi, 2007).
akselerasi. Inflasi Tinggi kenaikan harga yang be-
Tingkat suku bunga terialu rcndah, jumlah
sar bisa sampai 5 atau 6 kali.
tang yang bcrcdar di masyarakat akan bertani-
Penyebab inflasi: a) Demand Pull Inflation. In-
bah karma orang akan lebih senang mcmutarkan
flasi ini bermula dari adanya kenaikan pennintaan
uangnya pada sektor-seictor yang dinilai produktif.
total (agregat demand). Sedangkan produksi telah
Suku bump yang tinggi akan mendorong inves-
berada pada keadaan kcsanpatan kerja penuh
tor untuk mcnanamkan dananya di bank daripada
atau harnpir mendeicati kesempatan kcna penuh.
mcnginvestasikannya pada scktor produksi atau
b) Cost pust inflation. ditandai dcngan kcnaikan
industri yang memiliki tingkat risiko lebih besar.
harga sotto ttuunnya produksi. Jadi inflasi yang
Sching,ga dengan danikian, tingkat inflasi dapat
dibarrngi dcngan resesi. Keaclaan ini timbul dim-
dikendalikan =faint kebijakan tingkat suku bun-
ulai dengan adanya peourunan dalam penawann
ga (Tajul Khalwaty, 2000). Bank Indonesia dapat mengukur percdaran
aya produksi.
total (agregat supply) scbagai akibat kenaikan bi-
tang, nilai tukar rupiah, dan mencntukan tingkat
Level inflasi: Inflasi ringan (dibawah 10% se-
suku bunga SRI untuk mengendalikan inflasi, se-
tahun), Inflasi sedang (antara 10%-30% setalwn),
lain itu pemerintah juga menicgang peranan dalam mengendalikan laju inlasi untuk itu
Inflasi bent (antara 30%-100% sctahun), Hiperin-
fl a si ( diatas 100% sctahun
L
Journal Of Economic Management & Business - VoL 15, No. 3, Juli 2014
Tcori-tcori tentang inflasi: a) Teori !manillas ini menyatakan bahwa proses inflasi its tajadi karena 2 hal, yaitu jumlah uang beredar dan psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga-harp (expectations). Ada 2 hal penting dari mod Kuantitas ini, adalah bahwa, pertarna, inflasi terjadi jika ada penambahan volume uang beredar. Kedua, inflasi olch harapan masyarakat mengenai kenaikan harp di masa yang akan datang (Bocdiono, 1985). b) Mori Keynes ini menerangkan bahwa proses inflasi terjadi karena pennintaan masyarakat akan barang-barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang tersedia. Hal ini yang disebut juga dengan inflationary gap. c) Teori Strulawalis lebih menekankan pada falctor-faktor struktural dari perckonomian yang menyebabkan tetjadinya inflasi, tcori ini disebut juga icon jangka panjang karena yang dimaksud dengan faktor-falctor struktural di sini adalah faktor-faktor yang hanya bin berubah secara gradual dan dalam jangka yang panjang. Jomlab Uang Beredar (JUB) Didalam materanglan mengenai tcori kuantitas, yang dilakukan oleh Irving Fisher digurtakan persamaan aljabar yang d;namakan persarnaan pertukaran. Persamaan pertukaran tersebut pada umumnya dinyatakan sebagai bcrikut : AW a PT Dimana M= fantail Uang Beredar, V a Kelanjutan Peredaran Uang, P a Tmgkat Harga-harga, dan T 'umiak Barang dan Jasa yang diperjual beMean datam suatu tahun tertentu. Teed kuantitas uang Teori ini, yang dikembangkan oleh Irving Fisher mengatakan bahwa "pada hakikatnya berpendapat bahwa pertsbahan dal am jumlah uang beredar akan menimbulkan perubahan yang stria cepatnya ke atas harga-harga". Perubahan ini maksudnya jika uang yang beredar bertarnbah sebanyak lima persen, maka tingkat harga-harga juga akan batambah sebanyak lima persen atau sebaliknya. Pandangan tcori kuantitas yang dcmikian timbul sebagai akibat dad dua per-
255
misalan penting tend its mcngcnai kenyatan yang wujud dalam perekonomian. Tiogkal Bunga menurut Nopirin (1996) adalah biaya yang hams di bayar olch panimjarn alas pinjaman yang diterirna dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Suku bunga mcmpengaruhi keputusan individu terhadap pi lihan manbelanjakan uang lebih banyak atau mcnyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Suku bunga jugs merupakan scbuah harp yang menghubungkan maca kini dengan rnasa depart, sebagaimana harga lainnya maka tingkat sub' bunga ditentukan olch interalcsi antara permintaan dan penawaran (Sultedi, 2000). Prot& Dotnestik Broto (PDB) didefinisikan oleh Sukimo (1994) sebagai nilai barang dart jasa dalam suatu negan yang diproduksi olch fak-torfaktor produksi milik warga negara bast-but dan warga negara asing. Sedangkan Wijaya (1997) menyatakan bahwa PUB adalah nilai uang berdasarkan harp pasar dari sanua barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi olch suatu perekonomian dalam suatu periode waktu tertentu biasanya satu tahun. Secan umum PDB dap= diartikan sebagai nilai akhir barang-barang dan jasa yang diproduksi di dalam suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun). Menurut pendelcatan produksi, produk domestik bruto (PDB) adalah jumlah nilai barang dan Jan akhir yang diliasillean oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu Megan dalam jangles waktu setahun (Dumairy,1990). Nilai Tukar Ropiah atau disebut jugs kurs Rupiah adalah perbandingan nilai atau harp man uang Rupiah dengan mata uang lain. Perdagangan antar ncgan dimana masing-rnasing negan memptmyai alai tukarnya sendiri mengharuskan adanya angka perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata uang lainnya, yang disebut kurs valuta asing atau kurs (Salvatore,1998). Ilipotesis I. Jumlah Uang Bandar berpengaruh positif dan sifnifikan tcrhadap inflasi di Indonesia pa lode 1998-2012
KitAIRII. AMVAR
256
2. Produk Domcstik Bruto berpengaruh positif
punyai hubungan yang perfect dengan variabel
dan sifnifikan tcrhadap inflasi di Indonesia pc-
bebas lainnya. Gujarati (1997) mengemukakan
riode 1998-2012 3. Tangkat bunga berpengaruh negatif dan sifnifikan terhadap inflasi di Indonesia paint 1998-
multikolinierius adalah adanya hubungan linear yang sernpuma atau pasti, diantara beberapa auu SCMU3
variabel.
Nachrowi dan Usman (2002) alenganultakan
2012 4. Kurs bapengaruh positif dan sifnifikan terha-
multikolinicrius menimbulkan beba-apa aka-bat
dap inflasi di Indonesia paiode 1998-2012
(1). Variasi besar (dad taksiran GIS), (2). Interval kepercayaan law. (3) Uji-t (t rasio) tidak sig-
METODE PENELITIAN
nifikan. (4) R' tinggi, tetapi tidak banyak varabel yang signifikan dari uji t (5). Terkadang talcsiran
Motock analisis data di gunakan model regresi berganda, scbagai bet
kocfisien yang didapat akan menumnyai nilai yang tidak sesuai dengan substartsial, schingga dapat menyesatkan interprestasi.
INF- f (PDB, JUB, ECR, SRN
Ghorali (2010), mcngemukakan langkahlangkah untuk mengatasi mukikolonieritas, yai-
Dimana;
tu; (a) mcnggabungkan data (peeling data), (b)
INF = Inflasi
keluarkan satu atau lebih variabel indepaiden
PDB = Produk Dornestik Bruto
yang mempunyai korelasi tinggi dart model dan
JUB Jwnlah Uang Bcredar
itkatifikaaiktm variabel nada:imam laimiya un-
ECR = Kurt SLID = Suku Bunga Deposito
dengan can mengurangi Indaungan lity diantara
tuk manbanni prediksi, (c) transformasi variabel variabcl indcpendat, (d) gtmalcan model dengan
Untuk tujuan kajian, spesifikasi model tenting faktor paiycbab inflasi di Indonesia diestimasikan
variabel indcpcnden yang mempunyai korclasi tinggi hanya untuk prtdiksi.
dalam bcntuk log-linear scbagai baling, HASH. PENELITIAN
INF = Qr k 'PDS InJUB+ tECR RD +
/Iasi] pengolahan data bcrupa informast untuk mcngctahui apakah Inflasi (INF) dipengaruhi olch
Uji Persyantan Asumsi Wasik Uji a otokortlasi adalah untuk maiguji dalam model regrcsi linear adakah hubungan (korelasi) antara kcsalahan pcnganggu pada periode t den-
faktor Produk Dornestik Bruto (PDB), lumlah Uang Beredar (RIB), Nilai tukar Dollar terhadap rupiah (ECR) dan Suku Btmga Deposit° (S1313). Pada tahun 1998 kwanal empat tekanan inflasi
gan kcsalahan penganggu pada periods scbc-
sangan bat yaiiu 77,63 disebabkan tetjadirnya kri-
lumya. Masalah autokorelasi dimaksudkan disini
sis ekonorni. Dan pada Sum 2000 tekanan inflasi
adalah untuk menguji deretan data mcnurut waktu
turun drastis kwartal satu yaitu
(dent waktu) apakah timbul autokorclasi dik arc-
terjadi apresiasi nilai rupiah dari 10.700 ke 7.100
nakan residual (kcsalahan periganggu) hcbas dad
tcrhadap dollar sat meninglcatnya anggann be-
deb sebab
satu observasi ke observasi lainnya. Sclanjutnya,
lanja pcmcrintah akibatnya kemarnpuan panes
untuk inendacksi autokorelasi dilakukan mclalui
intah untuk barkspansi invcstasi di dalarn =gat
uji Durbin-Watson dengan program SPSS yang
scmak in meninglat Dorgan kondisa urtgkat pa-
dapat menycaliakan fasilitas untuk ujiautokorelasi
tumbuhan produksi dornestik yang relatif kbih
tersebui (Imam Ghozali. 2010)
cepat, pcningkatan perrnintaan (imcstasi) panerintah mcnychabkan tcrjadi rcalokasi sumberdaya
Uji Multikolinicritas adalah keadaan, dimana
dad masyarakal ke pcmerintah.
terdapat hubungan yang linear diantara variabcl-
Oleh sebab upaya pemerintah dengan pcnnan
variabel bebas. Jika variabel bebas tersehut mem-
Bank Indonesia menaikkan suku bunga scbcsar
Pr
INF 100
—INF 10
linear(iNF) 20 y. -0,4614 • 10,23 Ir• 0.131
0 60
30
20 •
Cabal. I. Gran Lajulagasi
SBD 60
40 30
—11343414
24
ye 4.3944 • 22,33 ,re 11,409 20
so
49
34
60
Gambar 2 Gnfik Tingkat Rungs
JUBdan PDB 2506006 2000000 1500000 1000000 '40000 0 •
111
29
30
44
se
60
Gaither 3. Gran iambi Vast licredar dam Praha Doetsdi Brute
Kurs 14000 12000 Vs 16,3011 • 3776, 10000
—1.9;=tt 04.011.4174 — KA
6000
— linear Kat) 4000
0 0
10
30
40
50
Cambar 4. Grauk Nun
60
KHAIR1L ANWAR
258
49,23 % untuk mengurangi peredaran uang yang
dan barang perantara ataupun bcban hutang luar
sangat tinggi pada tahun 1998 yang menyebabkan
negeri akibat ekspansi usaha yang tclah dilakukan.
inflasi tinggi. Malah dengan relatif tingginya ting-
Hal ini menyebabkan harga jual output di dalam
kat
menyebabkan biaya produksi dan inv-
negeri (chususnya untuk industri subtitusi imps)
estasi yang dibiayai kredit perbangkan akan tinggi
akan meningkat tajam, sehingga potensial menin-
juga. akibatnya terjadi tekanan inflasi. Akhimya,
glcatkan derajat inflasi di dalam negeri.
relasi antara tingkat suku bunga dengan inflasi ini PEMBAHASAN
inenjadi interest rate-price spiraL Namun pada sic lain nilai tukar rupiah disamping dapat man-
Berdasarkan hasil estimasi data scpcni terli-
pkibatkan tekanan inflasi yang kuat, khususnya
hat pada Tabel 1, dilakukanlah Uji parsial (uji t)
imported inflation. Pernerintah yang lcbih banyak menggtuta-
yang merupalcan pengujian statistik untuk meli-
kan kebijakan moneternya dalam mengupayabn
hat pengaruh setiap variabel independen, yang
mengendaliltan tingkat harp umum. Peredaran
terdiri dari variabel Pendapatan Domestik Bruto
tong pada tahun 2001 sampai tahun 2004 kwartal
(PDB), Jumlah Uang Beredar (JUB). Echange
unpin tents mengalami peningkatan secara sig-
Rate (ECR) dan Suku Bunga Deposito (SBD)
nilikan akibatnya terjadi kenaikan inflasi pada ta-
terhadap variabel dependen inflasi (INF). Panda-
bula 2005 kwartal empat sebesar 10,5%. Dengan
patan Domestik Bruto (PDB) tidak berpengaruh
cfitinglaultan suku bunga pada tahtm yang same
terhadap inflasi, karena tenor= 0,538 < t miner 2,423, dimana Ho yang diterima dan di tolak hipo-
sebesar 11 75 tingkat peredaran uang menggalami penurunan kembati pada tahun 2006 dan tingkat
tesis altematif (HI). Selanjutnya Variabel jumlah
!Masi te dad' perm-man.
uang beredar (TUB) tidak berpengaruh terhadap
Apabtla tingkat suku bunga (deposito) perbankan smith terlalu tinggi, sehingga dana produlctif
inflasi, karma casco, = 0,138<
= 2,423, di-
mana menerima hipotesis Null (HO) dan menolak
(dam notuk berprodulcsi atau berusaha) yang ada
hipotesis HIKurs atau exchange rate (ECR) ber-
di masyaakat ikut terserap ke perbankan, maka
pengaruh secara signifikan secara positif terhadap
akan dapat menyebabkan timbulnya stagnasi atau
inflasi, Icarena th. ago.„ = 2,458 > cops =2,0595,
bahkan pcnurunan produk domcstik bruto, terjadi
dimana hipotesis diterima. Suku bunga deposito
pada tahun 2006.
(SBD) berpengaruh negatif dan signifikan terha-
Terjadi depresiasi rupiah yang cukup tajam terhadap mata uang asing pada tahun 2001,
dap inflasi (ThW) , karma t= 8,482 > = 2,0595, dimana hipotesis diterima.
2008,2009, maka akan menyebabkan bertambah
Uji simultan (Uji F) adalah uji statistik yang
beratnya beban biaya yang hams ditanggung olch
menggambarkan dari hasil regresi, apalcah vari-
prodtnem, balk itu untuk pcmbayaran bahan baku
abel independent yang terdiri dari Produk Domes-
Label 1 Hail Regresi Linear Berganda Nerna1fariabel Konstarta JUG ECR PDB 580 Kola Kalov (R)
L.. -396263 0.867 87.493 12.539 -1.774 0.967
Keel. Dileurinasi (R2)
0.752
R Musled &mare *el' signer pada 1%. eianitikan Dada 5%
0.730
-3.335 0.138 2.458" 0.538 8.482'
trim
Sig
2.0595 2.0595 2.0595 2.0595
0.002
2.0595 Predictors: (Constant). 1U6, ECR, PDB dan $80 Dependent Variabel : Inflasi (INF) F
0.891 0.018 0.593 0.000
34.068
Journal Of Economic Management & Business- Vol. 15. No. 3, ;tab 2014
239
tik Bruto (P013). Jumlah Uang Bcredar (MB),
tingkat suku bunga, pcmerintah hams Icbih men-
Kurs atau Echange rate (ECR) dan suku bunga
gontrol volume uang yang beredar scsuai dengan
deposit° (SBD) secara bersama-sama mempen-
kebutuhannya di masyarakal. Dengan naiknya
gamin inflasi (INF) atau variabel dcpcnden.
tingkat suku bunga merupakan implikasi dad ting-
Berdasarkan basil estimasi data pada Tabel I,
ginya inflasi, karena jika inflasi tinggi maka alcan
didapati nilai Fmos., - 34,066 > Ftab0,05 a 5,5097
diikuti pula oleh meningicatnya kebijakan terha-
ini berarti variabel jumlah uang beredar (111B),
dap sumber-sumber panbiayaan yang menyebab-
kurs (ECR), Produk Domestik Bruto (PDB) dan
kan naiknya tingkat suku bunga Bank Indonesia_
suku bunga deposit° (SBD) secara bersiuna-same
Untuk menekan inflasi make kebijakan yang di-
rnaierangkan atau manpengaruhi tcrhadap inflasi
ambit adalah menstabilkan tingkat suku bunga,
di Indonesia, scdangkan scichihnya dipcngaruh
sejalan dengan kondisi makro ckonorni Indonesia
olch variabel lain dilmr model.
yang terjadi salt ini. Untuk meningkatkan PDB schingga inflasi
KESIMPULAN
menjadi mndah kebijakan yang diambil dengan efisiensi aloicasi anggaran dan mcmbcrikan bobs
Kurs bapegaruh positif dan signifikan terha-
yang lards besar pada pengcluman pcmbangunan.
dap inflasi, tingkat Suku Bunga mcmpunyai pen-
Bedasarkan penelitian ini maka untuk mcnjaga
garuh yang negatifdan signifikan tcrhadap inflasi,
kestabilan harp di dalam negcri make otoritas
jumlah Uang Bardar, tidak berpengaruh terhadap
moneter melalui kebijakannya diharapkan dapat
inflasi di Indonesia, Pcndapatan Domestik Bruto
mcnjaga kestabilan rupiah terhadap dollar dalam
tidak berpengarult terhadap inflasi di Indonesia
Incas wajar dan aman.
SARAN Berdasarkan basil pcnclitian membuktilon bahvra kenaikan jumlah uang beredar cenderung tidak menaikkan Inflasi. Untuk mengurangi dan menambahkan uang beredar dcngan menentukan
KFIAIRIL ANWAR
REFERENSI Asnawi (2008). Analists laktor-Fattor PenychubIlau di Indonesia: Studi Empiric Dengan Pendekatan 1T('.014 Juno! Sfatuck- ASA, Tanah Rencong: tholseumawe.
Rattan rasa Statisnk Statistdt Indonesia, Lhokscumaike. Rcbcrapa Edna . Rank Indonesia. Laporan Tahutkrn fil, Lhokscumawe, Betterapa Edisi Hoediono, (1985) , Ekonotni Manner, edisi 3, BITE : Yogyakarta. Dumairy (1990), Matematthet nonoent Pcnerbit Er1angga Jakarta. Endri. (2005). Analisis Faktor-Faktor yang Afempengaruhi Inflasi dr Indonesia ABI-7 Institute PERBANAS Jakarta. Gujarati, Damodar (1997), Ehonvinetrika Dasar, Alih Bahasa Surnamo lain, Erlangga, Jakarta Imam Ghozali (2005), Andisis Alialtivariat Dengan Progam SPSS, Paserbit Universitas Diponegoro, Semarang. MITILiW,
N. Gregoey. (2007). Akan, Ekoreorni. Edhi K0(111111. Pencrbit ErLangga. Jakarta, Indonesia
Nactrowi Djalal Nachrowi & Itardius ()sewn (2002), Penggunaan Teknik Ekonametrtka Pendekatan Popular & Praktis chlengkapir tehnik Analisis Pengolahan Data Dengan Alenggunckan Poket Progam SPSS FE Raja Galindo Persada. Jakarta, Nopirin. (1987). ELVIOMI Aloneter„ cdisi I. EPEE Yogyakarta. Salvatore, (1998), tkononn International, Ertarima : Jakarta . Sriyana, Jaka, (2001), Dampak Ekryansi Falai Terhartay ECM, JEP, vol 6, no 2, 203-212. wwwjurnal-ekononn erg.
Studi Empiric tkngan Pendekatan
Sukirno, Sadao, (2004), Afakro Ekonomi Teori Pengwuar, edisi 3, PT Raja Utah ndo Pcnada - Jakarta Tajul Khainaty. (2000). Inflasi dan Sohtsinya. Jakarta : PT Gramcdia Pustaka Utama Wahjuanto Marnik (2010), Beberaya fakior yang inempengaruhi in di Indonesia www.jumalckonomi.org. hopfiamriarnirwordpriess.corni2009/12/02/hubungan-infIasisian-suku-bungai
1
mencegah kesengsaraan sosial. (3) Mencegah penindasan ekonomi dan distribusi kekayaan yang tidak merata. (4) Melindungi kepentingan ekonomi lemah, (5) Membangun organisasi yang berprinsip syarikat, sehingga terjadi proses yang kuat untuk membantu yang lemah, (6) Pembagian kerja atau spesialisasi berdasarkan saling ketergantungan. serla pertukaran barang dan jasa karena tidak mungkin berdin sendiri. Penerapan pembiayaan berdasarkan prinsip bagi basil terdiri dari pembiayaan mudharabah maupun pembiayaan musyarakah pada Bank Syanah menimbulkan dampak antara lain dalam hal terjadi kerugian dan nasabah maka asset yang &milk' oleh nasabah dtjadikan jaminan untuk mengembalikan pemblayaan yang dibenkan oleh Bank Syanah terhadap nasabah. Pembrayaan dengan sistem bagi hasil merupakan salah satu implementasi, konsep bank syanah Sistem bagi basil ni telah dilaksanakan oleh Bank Syanah dalam bentuk pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Jika dibandingkan dengan perjanjian kredd pada bank konvensional, pembiayaan ini memiliki persamaan dan perbedaan. Perbedaan yang subtansial adalah dari segi konstruksi hukumnya dan kontra prestasi Selain itu hal yang cukup signifikan adalah akad atau perjanjian pembiayaan klausul-klausul. Mencermonkan keadilan, bdak terdapat klausul-klausul yang merugikan mitra usaha (mudhanb) Pentingya peran pembiayaan syanah terhadap subsektor peternakan adalah sebagai berikut 1 Karekteristik pembiayaan syanah sesuai dengan kondisi bisnis petemakan Dalam dunia bisnis fluktuasi perolehan pendapatan merupakan hal wajar Skim pembiayaan syariah (terutarna bagi hasil), sangat sesuai dengan karektenstrk bisnis peternakan sehingga lebih memberikan rasa keadilan karena untung dan rugi dibagi bersama-sama Artinya peternak dan pemilik modal bersama-sama bertanggung jawab terhadap jalannya usaha Berbeda dengan kredit konvensional. peternak bertanggung jawab penuh dalam menanggung resiko usaha 2 Produk pembiayaan syanah cukup beragam Luasnya cakupan usaha dan komoditas peternakan telah diantisipasi dengan produk pembiayaan syanah yang juga beragam Hal in' memungkinkan nasabah untuk memiliki jenis produk pembiayaan syanah sesuai dengan kondlsi dan karekteristik usaha. 3 Tingkat kepatuhan peternak. Usaha peternakan saat ini masih digeluti oleh sebagian besar peternak, dan umumnya mereka menghormati aturan keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Adanya skim pembiayaan yang sesuai dengan ajaran agama diharapkan secara emosional akan memudahkan peternak dalam menerima sistem pembiayaan syanah Selain itu prinsip-pnnsip yang drjalankan di lembaga pembiayaan syariah mengandung tatanan nilai yang bersifat universal dan tidak eksklusif, seperti keadilan dan perlakuan yang sama dalam meraih kesempatan berusaha diharapkan dapat juga diterima kalangan non muslim 4 Komitmen Bank Syanah untuk Usaha Kea dan Menengah (UKM). Pembiayaan selama tni ddakukan oleh bankflembaga syanah, alokasi pembiayaan terbesar diperuntukkan untuk UKM Komitmen rnr merupakan peluang besar untuk subsektor peternakan yang mayontas berskala usaha kecil dan menengah 5 Usaha subsektor peternakan merupakan bisnis rid Hal rrn sesuai dengan pronsip pembiayaan syanah yang menitikberatkan pada pembiayaan sektor riil dan justru rnelarang pembiayaan pada sektor yang spekulatif Peran pengambrl kebijakan sangat berpengaruh dalam menerapkan maupun mendukung pembiayaan syanah pada subsektor peternakan Terutama mentenmenten dan lembaga pemenntahan bark pusat maupun daerah yang memiliki 491
wewenang dalam menentukan kebijakan ekonomi Keberpihakan pemerintah terhadap ekonomi syariah sangat penting. karena hal mi bukan semata-mata menyangkut mayontas umat Islam di Indonesia maupun di prowls' Aceh dan berkattan dengan masalah stabilitas ekonomi nasional ataupun daerah. Bank Syanah adalah tulang punggung berkembang atau tidaknya ekonomi syanah Oleh karena itu kegagalan bank syariah dapat dibaca sebagai kegagalan ekonomi syanah Ada sejumlah alasan mengapa instRusi keuangan konvensional yang ada sekarang mi mulai melink sistem syanah. antara lain pasar yang potensial karena mayontas penduduk Indonesia beragama Islam dan kesadaran mereka untuk berperilaku bisnis secara Islami. Potensi in' menjadi modal bags perkembangan ekonomi umat di masa datang Selain itu. terbukti bahwa institusi ekonomi yang menerapkan pnnsip syanah, mampu bertahan di tengah knsis ekonomi yang melanda Indonesia. Sistem ekonomi syariah akan membawa dampak lahirnya pelaku-pelaku bisnis yang bukan hanya berjiwa wirausaha tapi juga berpenlaku Islam, bersikap jujur, menetapkan upah yang adil dan menjaga keharmonisan hubungan antara atasan dan bawahan Dapat dibayangkan kesejahteraan yang dapat dinikmati umat jika penerapan ekonomi syanah mi sudah mencakup ke segala aktivitas ekonomi di Indonesia dan khususnya di provinsi Aceh Peluang penerapan ekonomi syanah masih terbuka luas Kesimpulan Untuk mewujudkan kemandinan Proms' Aceh. pemenntah daerah tingkat provinsi maupun pemerintah daerah kabupaten/kota harus mampu memilih sektor-sektor mana yang dapat dijadikan unggulan bagi daerahnya yang tentunya dapat berdampak positif bagi pembangunan wilayah, khususnya peningkatan pendapatan daerah dan penyerapan tenaga kerja Peran pemerintah provinsi ataupun pemerintah daerah sebagat institusi publik harus dapat mengayomi dan melayant masyarakat luas khususnya yang bergerak di subsektor peternakan untuk menyediakan produk peternakan secara berkelanjutan dan mewujudkan kebersamaan semua komponen yang bergerak di subsektor peternakan dalam rangka membangun industri peternakan yang tangguh Pemenntah daerah akan menjadi fasilitator yang balk dalam mewujudkan kemandirtan dan kebersamaan apabila semua kebtjakannya berpihak kepada kepentingan peternak khususnya dan kepentingan daerah pada umumnya. Demikian pula sebaliknya. di mana industri peternakan akan hancur apabila kebijakan yang ditelurkannya lebih dilandasi pada kepentingan-kepentingan sesaat Pembiayaan syanah sangat penting untuk mengembangkan subsektor peternakan Aceh. Peran pengambil kebijakan sangat berpengaruh dalam menerapkan maupun mendukung pembiayaan syariah pada subsektor peternakan Keberphakan pemenntah terhadap ekonomi syanah dapat mengembangkan ekonomi di masa datang. sehingga peningkatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah. bahkan kesejahteraan rakyat dapat tercapat.
.191
Referensi [11
Sukirno, Sadono, Ekonomi Pembangunan, Edisi Kedua, Kencana, Jakarta. 2007 Arifin, Bustanul, Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Kompas, Jakarta, 2004
[2]
Chapra. Umar What is Islamic Economics? IDB IRTI 2001
[3]
Usmani, M. Tagi. An Introduction to Islamic Finance_ Maktaba Ma'anful Qur'an. Karaci. 2004
[4]
Tahir, Sayyid Lecture Course of Islamic Banking Theory and Practice International Islamic University Islamabad. 2006
(5]
Dinas Peternakan Provinsi Aceh, Populasi Ternak Provinsi Aceh, 2009
(6]
Sukarrnadji. Beberapa Konsep Pemikiran Pengembangan Peran Perbankan Syariah, Seminar Nasional Ekonomi Syariah UNPAID, Maret 2009.
171
Muhammad Hidayat, Pengantar Ekonomi Syariah. Zikrul, Jakarta, 2010.
493