PENGAR RUH AUTO STRETCH HING TERH HADAP PEN NURUNAN N NYERI OTOT O UPPER TRAPEZIUS T S KONDISII MYOFAS SCIAL TRIG GGER POIN NT SYNDRO OME PA ADA PEKE ERJA RENTAL KOM MPUTER
NA ASKAH PUB BLIKASI Dissusun Untukk Memenuh hi Persyaratan Dalam Memperolleh Gelar Saarjana Fisioterapi
Disusun Oleh O : SYURRA AHMI J120111039
PROGRAM P M STUDI S1 S FISIOTE ERAPI FAKULT TAS ILMU U KESEHATAN UNIVER RSITAS MUHAMMA M ADIYAH SURAKAR S RTA 2013 3
P PENGESA AHAN Dipertahankann Di Depaan Tim Pen nguji Skrippsi Program m Studi Saarjana Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehhatan Univeersitas Muhhammadiyahh Surakartaa Dan Diterima Untuk Meemenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan M n Gelar Saarjana Fisioterapi. Paada Hari : Seelasa, Taanggal : 199 Februari 2013 2
O : Disahkan Oleh Dekan Fakultas Ilm mu Kesehattan Universitaas Muhamm madiyah Suraakarta
(Arif Widodo, W A..Kep, M.kess)
TIM M PENGUJII SKRIPSII
ABSTRACT PHYSIOTHERAPY STUDY PROGRAM HEALTH SCIENCE FACULITY MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA MINITHESIS, 22 FEBRUARY 2013 SYURRAHMI, AMF / J120111039 AUTO STRETCHING TO LOWERING PAIN OF UPPER TRAPEZIUS MUSCLE ON CONDITION MYOFASCIAL TRIGGER POINT SYNDROME TO COMPUTER RENT OPERATOR. 5 Chapters, 36 Pages, 11 Pictures, 6 Tables (Consultants : Dwi rosella K, SSt.Ft., M.Fis, and umi budi rahayu SSt.Ft., M.kes) Background : The komputer typing jobs for a long time cause chronic trauma, in long-term lead to myofascial trigger point syndrome (MTrPs). MTrPs is a condition that occury in the fascia muscle. Pain or uncom fortableness such as sore, throbbing, cut feeling, burn of loose tendon encapsulating muscle. MTrPs are more common in upper extrmities muscle with the highest intensity occured in upper trapezius muscle. Some of modalities that can be done to lowering the pain in this condition, including auto stretching exercise therapy. Purpose of the research : to know the effect of auto stretching to lowering pain of upper trapezius muscle on condition myofascial trigger point syndrome to computer rent operator. Method of the research : the research is quasi experimental one, with design of fre and post test control group. Sample is taken with purposive sampling. Sample is 16 individuals consisting of 8 individuals in treatment groub and 8 individuals in control group. Modalities administered in the research are auto stretching 2 times a day for 25 days. Pain is measured with visual analoge scale (VAS). Normality test data is examined by shapiro willk tets and then, it is continued with hypotesis test used paired sample T-test and different test used independent T-test. Result of the research : based on statistical test, a significant result was found with P = 0.0001 and p < 0.05 Ho is accepted. It means that auto stretching has effect to lowering pain of upper trapezius muscle on condition MTrPs. Key words : auto stretching, pain of upper trapezius muscle, computer rent operator.
A. PENDAHULUAN
yang diperoleh dari penelitian Skootsky
1. Latar Belakang
dalam Lofriman (2006), menyatakan
Seiring dengan berkembangnya teknologi, dapat membawa dampak
terjadi
negatif
waspada
dibandingkan area tubuh yang lain.
menghadapi potensial yang timbul.
Intensitas tertinggi terjadi pada otot
Seperti halnya pada pekerja rental
upper trapezius sebesar 77,3 % dan
komputer, dimana dalam melakukan
68,9%
pekerjaan mengetik memerlukan waktu
anterior dari 137 orang yang diuji
lama didepan komputer. Leher yang
(Rogers,
condong
berlebihan
jika
kurang
kedepan
dan
siku
tidak
pada
area
terjadi
pada
2012).
bagian
otot
Kerja
dapat
atas
serratus
otot
yang
menyebabkan
tersanggah menyebabkan bahu tidak
terjadinya iskemic lokal, iskemik local
rileks, dalam jangka waktu lama dapat
merupakan
menyebabkan terjadinya cidera dan
dihasilkan
trauma berulang pada otot. Akibatnya
Terjadinya vasodilitasi dan zat P
kondisi
menyebabkan
terhambat akibat adanya peradangan
terjadinya
Myofascial trigger point
kapiler mendistribusi terjadi iskemic
syndrome
(MTrPs).
yang sedang berlangsung.
ini
dapat
Data
dari
Fernandez dalam David (2007) pada
kompresi dari
kapiler
yang
taut
band.
dalam
Berdasarkan
data
survei
penelitiannya di Spanyol menyatakan
pendahuluan di Pabelan Kartasura
sebanyak 30 pasien setelah dilakukan
terdapat sebanyak 48 pekerja rental.
pemeriksaan didapatkan hasil bahwa
Setelah
66,6% mengalami MTrPs. Sedangkan
diketahui terdapat 16 orang yang
di Grobogan, Jawa Tengah dalam
terkena MTrPs dengan intensitas 8-9
penelitian Lestari (2009) dari 25 orang
jam kerja setiap hari. Dengan hasil
yang diteliti terdapat 16 orang yang
MTrPs terbanyak terjadi pada otot
didiagnosa
upper trapezius. MTrPs terjadi akibat
mengalami
syndrome
myofascial pada leher. Dalam posisi mengetik otot yang
bahwa nyeri myofascial lebih sering
dilakukan
pemeriksaan
dari adanya trauma mengakibatkan terjadinya kerusakan pada jaringan,
berperan adalah otot Trapezius, otot
menimbulkan
Levator scapula, dan otot Scaleni. Data
Trauma yang terjadi pada otot dapat
reaksi
berupa
nyeri.
berupa trauma langsung dan trauma
diberikan pada otot upper trapezius
tidak langsung yang menyebabkan
kondisi
terjadinya ketegangan otot. Trauma
pengaruh penguluran pada komponen
dalam waktu lama akan menyebabkan
struktur jaringan lunak (soft tissue)
terhambatnya kerja jaringan sehingga
seperti
menyebabkan adanya taut band pada
menyebabkan proses inflamasi berjalan
otot. Taut band yang disertai dengan
dengan lancar, yang terganggu akibat
trigger point berawal dari tigger point
adanya taut band sehingga mengurangi
laten
adanya trigger point (Uthor, 2009).
atau
akut
yang
tidak
menimbulkan nyeri, namun urutan kejadian
dapat
pada
akan
otot
memberikan
(fascia
otot)
2. Tujuan
titik
Tujuan dilakukan penelitian ini
trigger point aktif atau sekunder dari
adalah untuk mengetahui pengaruh
titik
auto stretching terhadap penurunan
pemicu
menyebabkan
MTrPs
nyeri
dalam
jangka
panjang.
nyeri otot upper trapezius kondisi
Nyeri
merupakan
sensasi
ketidaknyamanan bersifat individual.
MTrPs pada pekerja rental komputer di Pabelan Kartasura.
Menurut InternationalAssociation for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak
menyenangkan
terkait
dengan
kerusakan
didapat jaringan
1. Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian
ini
merupakan
aktual maupun potensial. Nyeri yang
penelitian kuantitatif dengan desain
ditimbulkan
penelitian
pada
kondisi
MTrPs
eksprimental
semu
dan
berupa rasa tertusuk perih, berdenyut,
pendekatan Quasi Experimental yang
rasa sayatan, dan rasa terbakar pada
akan membahas tentang variabel bebas
otot (Gejut, 2012).
yaitu auto stretching dan variabel
Modalitas
yang
B. METODE PENELITIAN
pada
terikat yaitu nyeri otot upper trapezius
kondisi MTrPs dapat diberikan Terapi
kondisi MTrPs. Pelaksanaan penelitian
Latihan berupa active stretching. Pada
dilakukan mulai tanggal 4 hingga 28
active stretching dilakukan dengan cara
Januari
auto
berlokasi di Pabelan Kartasura.
stretching.
Fisioterapi
Auto
stretching
2013. Tempat penelitian
penyakit neurologis seperti, stroke, parkinson
2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan pekerja rental yang bekerja di Pabelan Kartasura sebanyak 48
dan
Mengalami
sebagainya,
f)
ganguan/kecacatan
seperti : Psikologis atau kejiwaan. 3) Kriteria drop out: Kriteria
orang.
drop
out
dalam
penelitian ini adalah: a) Tidak
Kriteria sampel Kriteria sampel dapat dibagi menjadi 3,
menyelesaikan latihan sesuai dengan
yaitu :
program, dan b) Meninggal dunia.
1) Kriteria inklusi Kriteria
inklusi
dalam
Sampel
penelitian ini adalah: a) Pekerja rental
komputer
laki-laki
dan
Jumlah sampel keseluruhan
perempuan dengan usia 20-30 tahun,
sebanyak 16 orang, terbagi dalam 2
b) Pekerja rental yang mengalami
kelompok yaitu kelompok perlakuan
nyeri otot upper trapezius akibat
dan
MTrPs,
masing-masing
setelah
dilakukan
pemeriksaan Flat palpation, Pincer palpation, Snapping palpation dan Deep
palpation
c)
kontrol
dengan
kelompok
terdiri
dari 8 orang. 3. Jenis dan teknik pengambilan data
Komunikasi
Teknik
pengambilan
sample
bagus dan mampu menerima serta
dalam penelitian ini adalah purposive
memahami instruksi dari terapis, d)
sampling.
Bersedia menjadi responden dan
4. Analisa Data
mengikuti program latihan auto stretching
secara
dengan
jadwal
sesuai
untuk menguji normalitas data adalah
yang
sudah
Shapiro
Test.
Hasil
data
Paired sample T- test sedangkan Uji
eksklusi
dalam
penelitian ini adalah: a) Mengalami Fraktur
Wilk
berdistribusi normal dengan uji statistik
2) Kriteria eksklusi: Kriteria
Analisis statistik yang digunakan
teratur
ditentukan.
kelompok
Cervical,
b)
Menderita
beda
pengaruh
menggunakan
dua
Independen
kelompok T-Test.
Pengolahan data mengunakan software
program SPSS windows versi 16.0.
C. Hasil Dan Pembahasan 1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden dikelompokkan berdasarkan usia dengan hasil : Usia
Kelompok
Persentase
Kelompok
perlakuan
Persentase
kontrol
20-25
3 orang
37 %
1 orang
12 %
26-30 P
5 orang
63 %
7 orang
88 %
Total P
8 orang
100 %
8 orang
100%
kelompok
Pekerja rental komputer dalam
kontrol.
rentang usia 20-25 tahun memiliki
rentang
persentase terkena nyeri MTrPs
persentase yang lebih besar yaitu 63
lebih
% pada kelompok perlakuan dan 88
kecil
yaitu
37
%
pada
usia
Sedangkan
26-30
memiliki
% pada kelompok kontrol.
kelompok perlakuan dan 12 % pada
2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Responden dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dengan hasil : No
Jenis Kelamin
Perlakuan
Kontrol
Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1
Perempuan
4
50%
5
63%
2
Laki-Laki
4
50%
3
37%
8
100%
8
100%
Jumlah
Pekerja rental pada kelompok
laki. Sedangkan pada kelompok kontrol
perlakuan terdapat 4 orang (50 %)
terdapat
5 orang (63 %) berjenis
berjenis kelamin perempuan dan 4
kelamin perempuan dan 3 orang (37 %)
orang (50 %) berjenis kelamin laki-
berjenis kelamin laki-laki.
3. Uji Normalitas Data Dari hasil analisa data didpatkan hasil : Auto Sretching
Perlakuan
Kontrol
Keterangan
Selisih
Pre auto Sretching
0.973
0.640
Normal
0.333
Post auto Sretching
0.764
0.881
Normal
0.113
Didapatkan hasil pada kelompok
selanjutnya menggunakan Paired T-test
perlakuan dan kontrol berdistribusi
dan Independen T-test.
normal, sehingga pengujian hipotesis
4. Uji Pengaruh sebelum dan setelah diberikan auto stretching Berdasarkan uji pengaruh didapatkan hasil : Kelompok
Jumlah
Mean Pre
Post
P.Value
Kesimpulan
Perlakuan
8 orang
47.63
23.63
0,0001
Signifikan
DKontrol
8 orang
44.63
44.38
0,871
Tidak signifikan
Diketahui bahwa ada pengaruh
auto stretching terhadap nyeri otot
sebelum dan sesudah diberikan terapi
upper trapezius kondisi MTrPs.
5. Uji Beda Data
N
Mean
P.Value
Kel. Perlakuan
8
24.00
0.0001
Kel. Kontrol
8
00.25
Diketahui hasil ada perbedaan antara
kelompok
kelompok konrol.
perlakuan
dan
D. KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: Ada pengaruh auto stretching
terhadap penurunan nyeri otot upper trapezius kondisi MTrPs pada pekerja rental komputer di Pabelan Surakarta.
Delaune, V. 2011. Pain Relief With Trigger
DAFTAR PUSTAKA
Point Admin. 2012.The Serratus Anterior-The
Self-Help.Lotus
PublishingChichester,
England.
Forgotter In Shoulder And Neck
North Atlantic Books Berkeley,
Pain.30 Augustus 2012: 1.Kol. 1.
California.
Alexander,
D.
2007.Massage
TherapyKnowledge,
Skills
&
Dommerholt, J. dkk. 2007. Myofascial Trigger
Points:
An
Evidence-
Support for Massage Therapists.
Informed Revie. The Journal Of
Practice.com.
Manual
Dan
Manipulative
Therapy. Vol. 14 No. 4. 203 – 221. Booth,
RBA.
2010.
The
Physiological
Effects of Stretching. Elementals Equine Therapies.
Bron, C. et al.,2011.Treatment of myofascial trigger
points
chronic
in
shoulder
randomized,
patientswith pain:
controlled
Donatelli, RA. 2012. Physical Therapy of the shoulder.National
Director
Sports
Rehabilitation
Physiothetapy
Las
Vegas. Nevada.
a trial.
Ervina, JHA. 2012. Pengaruh Penambahan
BioMed Central Ltd, Medicine,
Contract Relax Stretching Pada
Netherlands. 08/09/2011.
Intervensi Interferensial Current dan
David, J. A. dkk. 2002.
Trigger Points:
Diagnosis
and
American
Family
Management. Physician
Journal, of the American Academy of Family Physicians.
Associares.
of
Ultrasound
Pengurangan Sindroma
Terhadap
Nyeri
Pada
Miofasial
Otot
Supraspinatus.Universitas Unggul, Jakarta.
Esa
Gejut, 2012. Nyeri pada sindrom myofascial
Irfan, M. 2012. Pengaruh Penurunan Nilai
trapezius descendens.30 Augustus
Chronaxie
2002: 1.Kol. 1.
Duration
PadaArus
Strength Curve
TerhadapPeningkatan Gerben, N.dkk. 2011. A Brief Overview and Update
of
PainSyndrome
Myofascial and
Research
–
edit.Universitas
Esa
Unggul. Jakarta
Myofascial
Trigger Points. Journal Of The Spinal
Otot
Kekutan
Lavelle, W. dkk. 2007. Myofascial Trigger
Foundation.
Points. Medical Clinics of North
5/14/2011: VOL. 6 No. 1.
America. Anesthesiology Clin 25; 841-851
Gerwin,
RD.
2010.
Myofascial
Syndrome.
Muscle
Diagnosis
and
Springer.
Verlag
Pain Pain:
Lestari. 2009. Pengurangan Nyeri Cervical
Treatment.
Headache
Berlin
akibat
Myofascial
Syndrome. Meridian
Heidelberg. Lofriman. Hoyle, JA, dkk. 2011.Effects of postural and visual stressors on myofascial trigger
pointdevelopment
motor
unit
computer
rotation work.Elsever
2006.
Nyeri
Myofascial
pada
Pain.)06
Otot
(
November
2006: 01:09: 1.Kol. 1
and during Ltd.
Nguyen, B. dkk. 2012. Myofascial Trigger Point:
Symptoms,
Journal of Electromyography and
Intervention,
Kinesiology 2. 06/04/2010. Vol.
Disorder. InTech
Diagnosis,
Musculoskeletal
21, No. 41-48. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Ingraham, P.2011.Stretching for Trigger Points.
Canada.
Vancouver,
KanadaSaveYourself.ca13 2011: 1.Kol. 1
Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta
Juli
Ordine, RR. dkk. (2011). Effectiveness of Myofascial Trigger Point Manual Therapy Combined With a Self-
Stretching
Protocol
for
the
Simons DG, et al. 2004. Myofascial and
Management of Plantar Heel Pain:
Dysfunction: The Trigger Point
A Randomized Controlled Trial
Manual.
Journal Of Orthopaedic &Sports
Lippincoce. Vol.. 2004
Baltimore,
MD.
Physical Therapy. Februari/2011. Volume 41, No. 2.
Sky. 2012. Deep palpation manual metode. Biology-Forums.
Petrina, AB. 2013. Myofascial Pain in
Com.
Science
Dictionary
Athletes Clinical Presentation.Medscape reference. Drugs, Diseases and Procedures.
Talesu, J. 2009. Nyeri Leher. Rehabilitasi Medik RS Puri Indah. Pondok Indah Healthcare. Group
Rogers, S. 2012. Positive quality, Treating the obese client, Myofascial trigger
Tarigan, S. 2005. Pasien Prostodonsia
points in shoulder pain, Managing
Lanjut
endometriosis with homoeopathy,
Pertimbangan Dalam Perawatan.
Activation of dendritic cells in
Fakultas
prostate cancer, Professionalisation
Universitas Sumatra Utara
for
the
herbal
Australian
Beberapa
Kedokteran
Gigi.
medicine
occupation. JATMS. Journal Of The
Usia
Traditional-
Tulaar, ABM. 2008. Neck and Back Pain. Department
of
Physical
and
Medicine Society. September 2012.
Rehabilitation Medicine Faculty of
Vol. 18, No. 3.
Medicine, University of Indonesia. Maj Kedokt Indon, Volum: 58,
Sibby, dkk. 2009.A Brief Overview and Update
of
Myofascial
Nomor: 5, Mei 2008.
Pain
Syndrome and Myofascial Trigger
Uthor. 2009. Dikutip dari : Health And
Points.Journal of Exercise Science
Rehabilitation Research Center.
and Physiotherapy, Vol. 5, No. 2:
School Of Rehabilitation And
115-121, 2009
Ocupation
Studies
Auckland
Univercity Of Teknologi.New
VanDevender, J. (2001).Myofascial Trigger Points. Physical Therapy April 2001 vol. 81 no. 4 1059-1060. Journal of Amerikan Physical Therapi Association
Wiguna, A. 2012. Myofascial Pain Syndrome M Teres Mayor et Minor. 20 Maret. Blogger.com