DISERTASI GERAKAN SOSIAL BERBASIS BUDAYA (Studi Tentang Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang di Kabupaten Lembata)
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Doktor Universitas Muhammadiyah Malang
Diajukan Oleh: Ahmad Atang NIM: 08270024
Program Studi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2013
GERAKAN SOSIAL BERBASISBUDAYA (Studi Tentang Gerakan Sosial Malawan Investasi Tambang di Kabupaten Lembata)
Diajukan Oleh:
Ahmad Atang NIM: 08270024
Telah disetujui: Tanggal,………………..2013
Promotor,
Prof. Dr. Alo Liliweri, MS
Ko-Promotor,
Ko-Promotor,
Dr. Wahyudi, M.Si
Dr. Latipun, M.Kes
ii
KATA PENGANTAR Pertama-tama saya panjatkan rasa puji syukur kepada Allah SWT, karena atas karunia-Nya, disertasi yang berjudul: Gerakan sosial Berbasis Budaya (Studi Tentang Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang di Kabupaten Lembata dapat saya selesaikan sesuai dengan rencana. Berat rasanya menyelesaikan sebuah karya ilmiah dalam bentuk disertasi secara utuh, namun sudah merupakan tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa program Doktor, sehingga masalah yang dirasakan berat dapat terselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak baik moril maupun materil, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karenanya, melalui momentum yang baik ini, saya ucapkan terima kasih khususnya kepada Prof Dr. Sandy Maryanto selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk melanjutkan studi pada Program Doktor Universitas Muhammadiyah Malang. Amanah yang telah dipercayakan dapat saya selesaikan dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang ada pada saya. Seraya memohon maaf atas kelalaian saya selaku Wakil Rektor bidang akademik yang terkadang lebih mementingkan studi daripada tanggungjawab jabatan yang diemban. Ucapan terima kasih yang sama saya sampaikan kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP, Direktur Pascasarjana Dr. Latipun, M.Kes, Ketua Program Doktor Prof. Dr. Ishomuddin, M.Si dan Dr. Sugeng Pujileksono, M.Si atas segala bantuan kebijakan dan kemudahan yang saya peroleh selama menempuh pendidikan. Tanpa itu semua belum tentu saya mampu menyelesaikan pendidikan. Ucapan terima kasih dan penghargaan saya sampaikan kepada yang terhormat Prof. Dr. Alo Liliweri selaku promotor, Dr. Latipun, M.Kes dan Dr. Wahyudi, M.Si selaku ko-promotor yang iii
dengan penuh kesabaran dan ketekunan membimbing, mengarahkan saya hingga terselesainya penulisan disertasi ini. Saya sadar bahwa frekwensi kegiatan Bapak-Bapak sangat padat, namun masih meluangkan waktu dan mencurahkan perhatian untuk mengoreksi disertasi yang terkadang sangat jauh dari harapan Bapak baik teknis maupun substansinya. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sama saya haturkan kepada semua Bapak dan Ibu guru yang telah mengajar, mendorong dan mendukung pendidikan saya sejak sekolah dasar hingga ke jenjang perguruan tinggi. Atas jerihpayanya, saya hanya bisa memohon kepada Allah untuk mencatatnya sebagai amal kebajikan di dunia dan mendapatkan balasannya di akhirat kelak, amin. Tanpa kalian semua, saya tidak memiliki arti apa-apa. Ucapan terima kasih dan rasa hormat kepada kedua orang tua Bapak Gafur Atang (alm) dan Latifa Lete yang tidak lelah memotivasi anak-anaknya untuk sekolah dan sekolah. Kini anakmu telah menyelesaikan pendidikan terakir dari keseluruhan jenjang pendidikan. Doaku untuk ayahanda yang telah mendahului dipanggil oleh Allah SWT agar diampuni dosa dan mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya, amin. Istriku Siti Halima Lewotobi dan anak-anakku Ayu, Nizam dan Reza yang dengan penuh kesabaran menanti hari-hari panjang dengan harapharap cemas: kapan bapak selesai kuliah? Hal ini menjadi pendorong utama untuk segera merampungkan segala tugas, agar harap-harap cemas dapat diganti dengan kegirangan, karena bapak telah selesai kuliah. Ucapan terima kasih kepada adik saya Usman Sakan yang tanpa lelah membantu ketika saya menemui kesulitan dalam hal pengetikan, mengedit naskah dan mengatur tata letak dan sebagainya. Curahan waktu, tenaga dan perhatian membuat saya selalu berhutang budi pada beliau. Kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya ucapkan terima kasih. Sekecil apapun perhatian itu semoga mendapat balasan
iv
dari Tuhan Yang Maha Esa. Saya menyadari sepenuhnya bahwa karya ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan kualitas ini sangat kami harapkan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita semua, amin.
Malang, Desember 2012
v
DAFTAR ISI Halaman Judul………………………………………………………… Halaman Pengesahan………………………………………………….. Kata Pengantar…………………………………………………………. Daftar Isi………………………………………………………………... Daftar Tabel…………………………………………………………….. Surat Pernyataan………………………………………………………... Abstrak…………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… A. Latar Belakang Masalah…………………………………… B. Rumusan Masalah………………………………………….. C. Tujuan Penelitian…………………………………………... D. Manfaat Penelitian…………………………………………. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI…………….. A. Kajian Pustaka……………………………………………… 1. Hubungan Antar Negara, Masyarakat Sipil dan Pasar………………………………………………. 2. Konsep Tentang Budaya Lokal………………………... 3. Konsep Tentang Gerakan Sosial………………………. 4. Teori Gerakan Sosial…………………………………... 5. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu…………………….. B. Landasan Teori……………………………………………... BAB III METODE PENELITIAN……………………………………... A. Penentuan Substansi Penelitian……………………………. B. Jenis dan Pendekatan Penelitian…………………………... C. Penetapan Lokasi Penelitian……………………………… D. Penetapan Subyek Penelitian……………………………… E. Teknik Pengumpulan Data………………………………… F. Teknik Analisa Data………………………………………. G. Pemeriksaan Keabsahan Data……………………………... BAB IV PROGRAM INVESTAS TAMBANG DI KABUPATEN LEMBATA…………………………………... A. Sekilas Tentang Kabupaten Lembata………………………. 1. Wilayah Geografis…………………………………….. 2. Potensi Alam………………………………………….. 2.1 Tanah Dalam Perspektif Lokal……………………. 2.2 Potensi dan Mitos Tambang……………………….. B. Pemerintahan dan Politik…………………………………... C. Sosial Budaya………………………………………………. 1. Nilai Budaya Masyarakat Lembata………………......... 2. Nilai Pendidikan …………………………………......... 3. Nilai Agama dan Kepercayaan………………………... D. Ekonomi Masyarakat Lembata…………………………….. 1. Tanaman Pangan………………………………………..
vi
Halaman i ii iii vi ix x xi 1 1 8 8 9 11 11 11 59 69 97 106 113 120 120 122 122 125 127 130 132 135 135 135 143 144 148 159 170 170 175 181 184 185
2. Perkebunan……………………………………………... 3. Kehutanan……………………………………………… 4. Perikanan……………………………………………….. 5. Peternakan…………………………………………........ 6. Industri………………………………………................. E. Keuangan Daerah…………………………………………... F. Program Investasi Tambang di Kabupaten Lembata............. 1. Pemetaan Wilayah Tambang dan Rencana Aksi………. 2. Pembentukan Tim Sosialisasi dan Rencana Investasi……………………………………………....... 3. Reaksi Publik Terhadap Program Investasi Tambang………………………………………………... 4. Keputusan Politik Tentang Program Investasi Tambang………………………………………………... BAB V PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN………………………………………………… A. Nilai Budaya Lokal Sebagai Kekuatan Perlawanan …………. 1. Nilai Budaya Lapak…………………………………………… 2. Nilai Budaya Ihin Weren Matan Mear……………………... 3. Nilai Budaya Auq Niwang…………………………………… 4. Nilai Budaya Lewo Nahtun………………………………….. 5. Nilai Budaya Nubanara……………………………………… B. Tahapan Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang di Kabupaten Lembata…………………………….. 1. Pembentukan organisasi gerakan………………………….. 2. Tahapan Intitusionalisasi Gerakan Melawan Investasi Tambang………………………………………… 3. Tahapan Surut dan Bubar Dalam Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang……………………………… C. Bentuk dan Metode Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang……………………………………………. 1. Bentuk Gangguan dengan Metode Demontrasi dan Sumpah Adat………………………………………….. 2. Bentuk Pembangkangan Sosial dengan Metode Penghadangan dan Boikot………………………... 3. Dampak Gerakan Sosial Terhadap Pembangunan di Kabupaten Lembata…………………………………….. BAB VI DISKUSI TEORETIS DAN TEMUAN TEORI……………... A. Analisis Teoretis Tentang Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang di Kabupaten Lembata…………………… 1. Nilai Budaya Lokal sebagai Kekuatan Masyarakat Melawan Investasi Tambang…………………. 2. Tahapan Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang…… 3. Bentuk dan Metode Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang………………………………………… 4. Dampak Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang
vii
189 192 193 197 199 204 212 212 220 223 232 236 236 236 240 244 247 249 262 263 271 277 281 281 300 310 320 320 320 327 338
bagi Pembangunan di Kabupaten Lembata………………... B. Temuan Teoretik………………………………………………
350 351
BAB VII PENUTUP…………………………………………………… A. Kesimpulan…………………………………………………... 1. Nilai Budaya Lokal Sebagai Kekuatan Perlawanan……... 2. Tahapan-Tahapan Gerakan sosial Melawan Investasi Tambang………………………………………… 3. Bentuk dan Metode Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang di Kabupaten Lembata………………... 4. Dampak Gerakan Sosial Bagi Pembangunan di Kabupaten Lembata……………………………………….. B. Rekomendasi………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...
363 363 363
viii
364 365 367 368 372
DAFTAR TABEL Tabel 1 : Bahan Galian Golongan A……………………………………
Halaman 154
Tabel 2 : Bahan Galian Golongan B……………………………………
155
Tabel 3 : Komposisi Anggota DPRD Menurut Partai Politik ………….
168
Tabel 4 : Tingkat Pendidikan, Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid…..
177
Tabel 5 : Persentase Penduduk Menurut Pendidikan Tertinggi………...
179
Tabel 6 : Komposisi Penduduk Menurut Agama……………………….
182
Tabel 7 : Distribusi Padi Ladang Menurut Kecamatan………………...
186
Tabel 8 : Luas Panen dan Produksi Jagung Menurut Kecamatan………
187
Tabel 9 : Luas (ha) dan Produksi Kelapa Menurut Kecamatan…………
190
Tabel 10 : Luas (ha) dan Produksi Jambu Mete Menurut Kecamatan….
191
Tabel 11 : Komposisi Nelayan Menurut Status…………………………
195
Tabel 12 : Distribusi Ternak Menurut Jenis…………………………….
198
Tabel 13 : Penggunaan Bahan Galian Golongan C Menurut Jenis Material……………………………………………………...
200
Tabel 14 : APBD Kabupaten Lembata………………………………….
208
Tabel 15 : Derajat Desentralisasi Fiskal dan Peranan Subsidi/Bantuan Pemerintah Kabupaten Lembata (dalam juta) ………………
210
Tabel 16 : Penyebaran Kepercayaan umum…………………………….
258
Tabel 17 : Motivasi Masyarakat Dalam Aksi Demonstrasi…………….
299
Tabel 18 : Bentuk dan Metode Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang……………………………………………………..
304
Tabel 19 : Model Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang di Kabupaten Lembata………………………………………….
352
ix
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama
: Ahmad Atang
NIM
: 08270024
Program Studi
: Program Doktor Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa: 1. Disertasi dengan judul: GERAKAN SOSIAL BERBASIS BUDAYA (Studi Tentang Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang di Kabupaten Lembata). Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Disertasi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, bagi sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. 2. Apabila ternyata di dalam naskah Disertasi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia Disertasi ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 3. Disertasi ini dapat digunakan sebagai sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSEKUSIF. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Malang, 17 Desember 2012 Yang menyatakan
Ahmad Atang
x
ABSTRAK Ahmad Atang: Gerakan Sosial Berbasis Budaya (Studi Tentang Gerakan Sosial Melawan Investasi Tambang di Kabupaten Lembata). Prof. Dr. Alo Liliweri, MS, Dr. Latipun, M.Kes, Dr. Wahyudi, M.Si Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu kenyataan bahwa Kabupaten Lembata memiliki kekayaan pertambangan emasyang sangat besar namun masyarakat melakukan gerakan sosial melawan investasi tambang, karena tambang emas yang terkandung di dalam tanah tidak hanya bermakna secara ekonomi tetapi memiliki nilai-nilai budaya lokal yang menjadi kekuatan dalam memberikan kehidupan dan perlindungan kepada masyarakat. Apabila tambang emas dieksploitasi akan merusak nilai-nilai budaya lokal yang selama ini tumbuh dan berkembang menjadi suatu kepercayaan umum masyarakat. Dengan demikian,jaminan kemajuan dan kesejahteraan yang ditawarkan oleh negara dan pasar tidak mengubah pandangan masyarakat bahwa kerjanya industri pertambangan selalu merusak tatanan sosial dan budaya masyarakat. Maka permasalahan penelitian adalah: (1) bagaimana nilai-nilai budaya lokal menjadi kekuatan masyarakat untuk melakukan gerakan sosial melawan investasi tambang? (2) apa tahapan gerakan sosial melawan investasi tambang? (3) apa bentuk dan metode gerakan sosial melawan investasi tambang? (4) apa dampak gerakan sosial melawan investasi tambang bagi pembangunan di Kabupaten Lembata? Untuk itu, maka penelitian tersebut bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan dan mendalami nilai-nilai budaya lokal yang menjadi kekuatan masyarakat untuk melakukan gerakan sosial melawan investasi tambang; (2) mendeskripsikan dan mendalami tahapangerakan sosial melawan investasi tambang; (3) mendeskripsikan dan mendalami bentuk dan metode gerakan sosial melawan investasi tambang; (4) mendeskripsikan dan mendalami dampak gerakan sosial melawan investasi tambangbagi pembangunan di Kabupaten Lembata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengambilan data berupaobservasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teori yang digunakan untuk menjelaskan gerakan sosial melawan investasi tambang adalah teori perilaku kolektif Neil J. Smelser dan teori tindakan kolektif Charles Tilly. Temuan dalam penelitian menunjukan bahwa: (1)kekuatan nilai-nilai budaya lokal sebagai basis gerakan sosial melawan investasi tambang di Kabupaten Lembata, yakninilai budaya lapak, ihin weren matan mear, auq niwang, lewo nahtun dan nubanara.(2) tahapan gerakan sosial melawan investasi tambang adalah tahap pembentukan organisasi gerakan, institusionalisasi gerakan, tahap gerakan menjadi surut dan bubar. (3) bentuk gerakan sosial melawan investasi tambang, yakni gangguan dengan metode demontasi dan sumpah adat, bentuk pembangkangan sosial berupa aksi boikot, penghadangan dan penghalangan. (4) gerakan sosial melawan investasi tambang merupakan gerakan menolak perubahan, sehingga berdampak pada lambannya akselerasi pembangunan di Kabupaten Lembata. Temuan penelitian ini mendukung teori perilaku kolektif Smelser dan tindakan kolektik Tilly. Walaupun tergolong teori lama, namun masih relevan untuk menjelaskan gerakan sosial komtemporer.
xi
ABSTRACT Atang, Ahmad. Social Movement based on Culture (A Study on Social Movement opposes against Mining Investment in Lembata District)Prof. Dr. AtoLiliweri, MS. Dr. Latipun, M. Kes, Dr. Wahyudi, M.Si. This research based on the fact that Lembata district has great gold mining but the society does social movement against mining investment because the gold mining does meant economically. In fact this place has local cultural values that become power in giving life and protection towards society. If gold mining is exploited, it will destroy local cultural values that grow and develop to become the society’s general belief. The development guarantee and prosperity offered by the government and market do not change the society’s view that mining industry always destroys social rule and the society’s culture. Thus the research problems are (1) How do local cultural values become the society’s power to do social movement against mining investment? (2) How is the step of social movement against mining investment? (3) How are the form and method of social movement against mining investment? (4) How is the effect of social movement against mining investment for developing in Lembata district? This research aims to (1) describe and study local cultural values that become the society’s power to do social movement against mining investment, (2) describe and study the step of social movement against mining investment, (3) describe and study the form and method of social movement against mining investment, (4) describe and study the effect of social movement against mining investment for developing in Lembata district. The approach used in this research is qualitative by using observation, interview and documentation to get data whereas theory used to explain social movement against mining investment is Neil J. Smelser’s collective behavior theory and Charles Tilly’s collective action theory. The finding of this research show that (1) the power of local cultural values as social movement against mining investment in Lembata district are lapak, thin, weren matan mear, aug niwang, lewo nahtun and nubanara cultural values, (2) the step of social movement against mining investment are the step of making movement organization, making institution for movement, the movement step becomes withdraw and end, (3) the form of social movement against mining investment is disturbing by using demonstration and tribe swear, resisting form of social in the form of boycott action, blocking and preventing, (4) social movement against mining investment is movement that refuses the change so that mining investment so its effect makes slow the development in Lembata district. This result supports Smelser’s collective behavior theory and Tilly;s collective action theory although the theories belong to old but it is still relevant to explain contemporary social movement.
xii
DAFTAR PUSTAKA Arief, Andi, dan Patria, Nezar. (2003). Antonio Gramsci: Negara & Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Aditjondro, George, Junus. (2003). Pola-Pola Gerakan Lingkungan: Refleksi untuk Menyelamatkan Lingkungan dari Ekspansi Modal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Amin, Samir. (1974). Unequel Development; An Essay on the Social Formations of Peripheral Capitalism. Translated by Brian Pearce. New York: Monthly Reviw Press. Aniq, Ahmad, Fathan. (2008). Menimbang Civil Society dan Masyarakat Madani: Antara Mitos dan Realitas. Mesir: Afkar. Arendt, Hannah. (1959). The Human Condition. New York: Doubleday & Company In. Arnawa, Putu, Agung, Anak. (2001). Keragaman Kepercayaan Komunitas Adat sebagai Pemersatu Bangsa, dalam Kemensos (2011). Pencegahan dan Antisipasi Konflik Sosial. Jakarta: Dirjen Perlindungan Anak dan Jaminan Sosial. Azizy, Qodri, Abdillah, A. (2000). Masyarakat Madani Antara Cita dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Adrianthy, Novi. (2009). Gerakan Sosial Aktivisme Gemkara. Medan: FISIP-UMSU. Blumer, Herbert, G. (1974). Social Movemen., New York: Harcourt, Brace, Jovanovich. Bonnie, Setiawan. (2000). Perjuangan Demokrasi dan Masyarakat Sipil: Reposisi dan Peran Ornop/LSM Indonesia. Jakarta: INFID. Burin, Kia, Karolus. (2004). Sejarah Perjuangan Otonomi Kabupaten Lembata. Surabaya: Perum Percetakan Negara. Basrowi (2003). Perlawanan Masyarakat Terhadap Kekuasaan Kepala Desa.Surabaya: Disertasi Doktor, Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Bogdan, Robert, C. dan Biklen, Sari Knopp. (1982). Qualitative Research of Education. Allyn and Bacon Inc.
13
Basyar, Hakim. (1999). Konflik Tanah dan Perlawanan Kaum Tani, Majalah Tanah Air. No. 6/TH XVIII halaman 16-24 Bates, Robert H. (1981). Merkets and State in Tropical Africa, Berkeley: University of California Press. Bernes, HR. (1097). Kedang: A Study of the Collective Thought of an Eastern Indonesian People. Oxford University. Carnoy, Martin. (1984). The State and Political Theory, New Jersey: Princeton University Press. Caporaso, James, A. dan Levine, David, P. (2008). Teori-Teori Ekonomi Politik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cohen, Bruce, J. (1992). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta. Cohen, Jean L. dan Andrew, Arato. (1992). Civil Society and Political Theory. MIT Press, Cambridge. Coleman, S. James. (2011). Dasar-Dasar Teori Sosial, Foundations of Social Theory. Bandung: Nusa Media. Culla, Suryadi, Adi. (1999). Masyarakat Madani: Pemikiran, Teori dan Relevansinya dengan Cita-Cita Reformasi. Jakarta: Raja Grasindo Persada. Chalid, Muhammad. (2009). Memahami Daya Rusak Tambang dan Membongkar Mitos-Mitos Pertambanga., dalam Alex Jebadu (Ed). Pertambangan di Flores-Lembata: Berkah atau Kutuk. Maumere: Ledalero. Damsar (2009). Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Diamond, Larry. (1994). Revolusi Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Duvall, Raymond, Alexander, Wendt. (1989). Institutions and Internasional Order. Lexington, Mass: Lexington Books Durkheim, Emile. (1963). Primitive Classication. Chigago: Chigago University of Press. Dharmawan (2004). Lembaga Swadaya Masyarakat, Menggapai Kesetaraan. Jakarta: Kompas.
Menyuarakan Nurani
Dhakidae, Daniel. (1979). Tanah dan Kekesaran. Jakarta. Prisma, No 9 halaman 1219.
14
Eko, Sutoro. (2007). Konfrontasi, Raklaim dan Engagement: Konstalasi Masyarakat Sipil Demokrasi Lokal. Bali: Yappika. Eckstein, Susan. (1989). Power and Populer Protest, Latin America Social Movements. Berkeley: University of California Press. Fowler, Alan. (1997). Gerakan Demokrasi di Indonesia Pasca Soeharto. Jakarta: ISAI. Fakih, Mansoer. (2002). Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial, Pergolakan Ideologi LSM Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fauzi, Nur. (1999). Petani dan Penguasa, Dinamika Perjalanan Politik Agraria Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Farley, John, E. (1992). Sociology. New Jersey: Prentice Hall. Finer, S.E. (1974). Comparative Government. Harmondsworth. Fukuyama, Francis. (2004). Memperkuat Negara: Tata Pemerintahan dan Tata Dunia Abad 21. Jakarta: Gramedia. Gidden, Anthony. (1993). Sociology. Oxford Polity Press Gramsci, Antonio. (1976). Selections From The Prison Notebooks. Quintin Hoare dan Nowell Smith (ed). New York: International Publisher. Gurr, Ted, Robert. (1980). “Introduction”, dalam Handbook of Political Conflict Theory and Research. New York: The free Press. Gellner (1997). Nationalism. London: Weidenfeld and Nicolson, Oxford: Basil Blackwell Geschmender, A. (1964). Social Structure and the Negro Revolt: An Examination of Hypotheses. Grondona, Mariano. (2011). Tipologi Budaya Pembangunan Ekonomi, dalam Lawrence E. Harrison dan Samuel P. Huntington (ed.). Kebangkitan Peran Budaya: Bagaimana Nilai-Nilai Membentuk Kemajuan Manusia. Jakarta: LP3ES. Hobsbawn, Eric, J. (2000). Bandit Sosial. Yogyakarta: Teplok.
15
Hobbes, Thomas. (1651). Leviathan, Renascence. Edition, the University of Oregon. Hamidi (2008). Metode Penelitian Kualitatfif, Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. Hamzah, Fahri. (2010). Negara, Pasar dan Rakyat, Pencarian Makna, Relevansi dan Tujuan. Jakarta: Paham Indonesia. Harjatmoko (2003). Etika Politik dan Kekuasaan. Jakarta: PT. Kompas. Hafid, Jos. (2001). Perlawanan Petani, Kasus Tanah Jenggawah. Jakarta: Pustaka Latin. Habermas, Jurgen. (1983). Hannah Arendt: On The Concept of Power, dalam Philosophical-Political Profiles. London: Heinemann. Harman, Benny, Kabur. (2012). Negeri Mafia Rapublik Koruptor: Menggugat Peran DPR Reformasi. Yogyakarta: Lamalera. Hikam, Muhammad, AS. (1999). Demokrasi dan Civil Society. Jakarta: LP3ES. Harton, Paul, B. dan Chester L. Hunt (1993). Sosiologi. Jilid I Edisi Keenam, Jakarta: Erlangga. Hadiwijoyo, Sakti, Suryo. (2012). Negara, Demokrasi dan Civil Society. Yogyakarta: Ghara Ilmu. Hefner, W. Robert. (1999). Budaya Pasar: Masyarakat dan Moralitas Dalam Kapitalisme Asia Baru. Jakarta: LP3ES. Hegel, G.W.F. (1977). Phenomenology of Sprit. Oxford: Oxford University Press. Huntington, Samuel P. (1968). Political Order in Changging Societies, New Haven Conn: Yale University Press. Indiahono, Dwiyanto. (2009). Public Disobedience: Telaah Penolakan Publik Terhadap Kebijakan Pemerintah. Yogyakarta: Gava Media. Imawan, Riswanda. (1999). Masyarakat Madani dan Agenda Demokratisasi, dalam Subhan Arif (peny). Indonesia Dalam Transisi Menuju Demokrasi. Jakarta: LSAF. Indarti, Poengki. (2012). Eksploitasi Sumber Daya Alam dan Represi di Papua. Dalam Andirmanto (Ed). Oase Gagasan Papua Damai. Jakarta: Impersial.
16
Jainuri, Achmad. (2001). Agama dan Masyarakat Madani: Rujukan Kasus Tentang Sikap Budaya, Agama dan Politik. dalam Kata Pengantar Buku, Sufyanto (2001). Masyarakat Tamaddun: Kritik Hermeneutik Masyarakat Madani Nircholis Madjid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jebadu, Alex. (2009). Pertambangan di Flores dan Lembata, Berkat atau Kutuk? Maumere: Ledalero. Jessop, Bob. (1992). The Capitalist State. New York: New York University Press. Jenkins, J. Craig. (1983). “Resource Mobilization Theory and the Study of Social Movements”. Annual Review of Sociology: 9 halaman 23-34. Kartanegara, Mulyadhi. (2002). Masyarakat Madani Dalam Perspektif Budaya Islam. Media Inovasi, Jurnal Ilmu dan Kemanusiaan, Edisi 1 Th-viii. Komsiah, Siti. (2010). Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial. Jakarta: Mercu Buana. Kaene, John. (1988). Demokracy and Civil Society. London. Kurniawan, J. Luthfi. (2008). Negara, Civil Society dan Demokratisasi: Pergerakan Membangun Solidaritas Sosial Dalam Merebut Perubahan. Malang: InTrans Publishing. Kleden, Budi, Paul. (2009). Tambang dan Demokrasi di Lembat., dalam Alex Jebadu (Ed). Pertambangan di Flores-Lembata: Berkah atau Kutuk? Maumere: Ledalero. Krasner, Stephen, D. (1978). Defending The National Interest. Priceton, N.J.: Priceton University Press. Lofland (1985). Protes, Studi Tentang Gerakan Sosial. Yogyakarta: Insitt Press. Landsberger, H. A. dan YUG Alexandrov. (1984). Pergolakan Petani dan Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali. Laski, Harold, J. (1947). The State in Theory and Practice. New York: The Viking Press. Lang & Lang, dalam Sztompka, Piotr. (2007). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada. Latif, Yudi. (2011). Sejarah Pemerintahan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Dalam Kemensos (2011). Pencegahan dan Antisipasi Konflik Sosial. Jakarta: Dirjen Perlindungan Anak dan Jaminan Sosial.
17
Liliweri, Alo. (2001). Gatra-Gatra Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Locke, Jhon. (1689). The Two Treaties of Govermen. London: Awnscham Chuchil. Lubis, Muchtar. (2001). Manusia Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Lukas, Anton dan Bachriadi, Dianto. (2001). Merampas Tanah Rakyat. Kasus Tapos dan Cimacan. Jakarta: Gramedia. Lenin, Vladimir, Ilyich. (1932). State of Revolusion. New York: International Publishers. Maleong, Lexy, J. (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rameja Rosdakarya. Misel, Robert. (1967). Teori Pergerakan Sosial. Yogyakarta: Resist Book. McCarthy, John D. dan Zald, N. Mayer. (1973). The Trend of Social Movements in America: Professionalization an Resource Mobilization, Morristown, NJ: General Learning Press. Manan, Munafrizal. (2005). Gerakan Rakyat Melawan Elite. Yogyakarta: Resist Book. Maslow, Abraham. (1959). Motivasi Personality. New York: Harfer. Madjid, Nurcholish. (1999). Memberdayakan Masyarakat Menuju Negara yang Adil, Terbuka dan Demokratis, dalam Cita-Cita Politik Islam Era Reformasi. Jakarta: Paramadina. Maimuna, Siti. (2012). Negara Tambang dan Masyarakat Adat, Perspektif HAM dalam Pengelolaan Pertambangan yang Berbasis Lingkungan dan Kearifan Lokal. Malang: Instrans Publishing. Mustain (2007). Petani vs Negara: Gerakan Sosial Petani Melawan Hegemoni Negara. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group. Marx, Karl and F. Engels. (1975). Selected Work. Vol. 3. London: Lawrence and Wishart. McAdam, Doung. (2004a), Comparative Perpektive on Social Movements Political Opportunities, Mobilizing Structures and Cultural Framing. Combridge University Press.
18
…………, (1982b). Political Process and the Development of Black Insurgency, 1930-1970. Chicago, University of Chicago Press. …………., (1986c). “Recruitment to High-Risk Activism: The Case of Freedom Summer”. American Journal of Sociology: 92. Moore, Barrington, (1966), Social Origin of Dictatorship and Democracy. Boston: Beacon Press. Murin, Viktus. (2009). Geliat Demokrasi di Kampung Halaman (Kado 10 Tahun Otonomi Lembata). Jakarta: Lembaga Kajian Kebangsaan. Mills, C, Wright. (1956). The Power Elit., New York: Oxford University. Miko, Alfan. (2006), Dinamika Kota Tambang Sawahlunto. Padang: Andalas University Press. Migdal, Joel S. (1974). Peasant, Politics and Revolution: Pressures Toward Political and Social Change in Third World. Princeton: Priceton University Press. Maclver, Robert M. (1955a). The Modern State, London: Oxford University Press. ………., (1942b). Social Causation, Ginn & Co., Boston. Nurjaya, Nyoman, I. (2008). Negara, Masyarakat Adat dan Kearifan Lokal. Malang: InTrans Publishing. Nash, June. (2005). Social Movements, An Anthropological Reader. Oxford: Blackwell Publishing Ltd. Nasution, S. (1988). Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung, Tarsito. Nordlinger, Eric A. (1981). On the Autonomy of the Democratic State, Cambridge. Mass: Harvard University Press. Noor, Junaidi, T. (2011). Kepemimpinan Masyarakat Menurut Adat Jambi, Dalam Kemensos (2011). Pencegahan dan Antisipasi Konflik Sosial, Jakarta: Dirjen Perlindungan Anak dan Jaminan Sosial. Nozick, Robert. (1974). Anarchy, State, and Utopia. New York: Basic Books. Ndraha, Tuliziduhu. (2003). Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru), Jakarta: Rineka Cipta.
19
Oberschall, Anthony. (1973). Social Conflict and Social Movement. Englewood Cliffs, NJ, Prentice-Hall Popkin, L. Samuel. (1979). The Rasional Peasent, The Political Economy Of Rural Society in Vietnam. Berkeley: University of Calofornia Prass. Poulantzas, Nico. (1973). Political Power and Social Clasess. T.O’Hagan, (Terj) London: New Left Books. Panjaitan, Merphin. (2011). Logika Demokrasi, Rakyat Mengendalikan Negara. Jakarta: Permata Aksara. Pichardo, Nelson, A. (1997). New Social Movement: A Critical Review. Annual Review Sociology, Vol. 23 hal 26-47. Pemda (2010). Lembata Dalam Angkah Tahun 2010, Lembata: Badan Pusat Statistik Kabupaten Lembata. Puspita, Diana, Rima. (2008). Bergerak Merebut Perubahan: Mozaik Gerakan Sosial Rakyat Dalam Melawan Tirani Negara. Malang: Intrans Publishing. Rais, Amien, Muhammad. (2008). Agenda Mendesak Bangsa, Selamatkan Indonesia!, Yogyakarta: Ppsk Press. Rule, James B. (1988). Theories of Civil Violence. University of Calofornia Press. Rousseau, Jean-Jacques, 1987, The Basic Political Writing. (Trans. Donald A. Cress) Hackett Publishing Company. Reurink Martin dan Bijlmer Joep. (1988). Kepemimpinan Lokal di Lingkungan Urban Jawa: Dari Ideologi ke Realita. dalam Ufford van Quarles Philip (Ed). Kepemimpinan Lokal dan Implementasi Program. Jakarta: Gramedia. Siahaan, Hotman. (1996). Pembangkangan Terselubung Petani Dalam Program Tebu Rakyat Intensifikasi Sebagai Upaya Mempertahankan Subsistensi. Surabaya: Disertasi Doktor, Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya. Setiyono, Budi. (2012). Birokrasi Dalam Perspektif Politik dan Adminsitrasi. Bandung: Nuansa. Syafa’at, Racmad, dkk. (2008). Negara, Masyarakat Adat dan Kearifan Lokal. Malang: In-TRANS Publising. Syufyanto. (2001). Masyarakat Tamaddun: Kritik Hermeneutis Mayarakat Madani Nurcholis Madjid. Yogyakarya: Pustaka Pelajar.
20
Sumaryadi, Nyoman, I. (2010). Sosiologi Pemerintahan: Dari Perspektif Pelayanan, Pemberdayaan, Interaksi, dan Sistim Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sujatmiko, Gardono, Iwan. (2001). Wacana Civil Society di Indonesia. Jurnal Sosiologi Edisi No. 9. Sudarsono, Juwono. (1976). Pembangunan Politik dan Perubahan Politik. Jakarta: Gramedia. Suryawan, Ngurah, I. (2011). Tanah Papua di Garis Batas: Perspektif, Refleksi dan Tantanga. Malang: Setara Press. Sulistyo, Hermawan. (2009). Keamanan Negara, Keamanan Nasional dan Civil Society. Jakarta: Pensil. Sutrisno, Mudji. (2005). Trasformasi, dalam Sutrisno Mudji dan Putranto Hendar (Ed). Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius. Susilo, Dwi, Rachmad, K. (2008). Sosilogi Lingkungan. Jakarta: Rajawali Press. Supriyono, Johannes. (2005). Paradigma Kultural Masyarakat Durkheim. dalam Sutrisno Mudji dan Putranto Hendar (Ed). Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius. Salim, Emil. (2010). Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi. Jakarta: Gramedia. Siagian, Sondang, P. (1996). Administrasi Pembanguna. Jakarta: Rajawali Press. Salim, H.S. (2010). Hukum Pertambangan di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press. Strauss, A. dan Corbin, J. (1998). Basic of Qualitative Research: Techniques and Procedures for Developing Grounded Theory. Edisi ke 2. Thousand Oaks, California: SAGE Publications. Sanderson, S. K. (2003). Makro Sosiologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Seligman, Adam. (1992). The Idea of Civil Society. New Jersey: Rincenton University, dalam Hamzah (2010). Negara, Pasar dan Rakyat, Pencarian Makna, Relevansi dan Tujuan. Jakarta: Paham Indonesia. Sodo, Justin, R. (2009). Menyoal Dimensi Sosial-Ekonomi Konversi Lahan Untuk Pertambangan: Solusi atau Awal Petaka? dalam Alex Jebadu (Ed), Pertambangan Flores-Lembata: Berkah atau Kutuk? Maumere: Ledalero. Scott, James. (1989a). Peasent Resistance. New York: Rmunck Me Sharpe
21
…………, (2000b). Senjatanya Orang-Orang yang Kalah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. …………., (1976c). The Moral Economy of Peasant. New Haven: Yale University Press Suseno, Magnis, Franz. (2001). Etika Politik, Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sembiring, Felix, Simon. (2009). Jalan Baru Untuk Tambang: Mengalirkan Berkah Bagi Anak Bangsa. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sumardjono, S.W. Maria. (2008). Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosial dan Budaya. Jakarta: Kompas. Sukidin dan Basrowi. (2003). Teori-Teori Perlawanan dan Kekerasan Kolektif. Surabaya: Insan Cendekia. Suharko (2006). Merajut Demokrasi, Hubungan NGO, Pemerintah dan Pengembangan Tata Pemerintahan Demokratis. Yogyakarta: Tiara Wacana. Schattschneider, E.F. (1960). The Semisovereign People: A Realist’s View of Democracy in America. New York: Holt, Rinehart. & Winston. Skocpol, Theda. (1979). State and Social Revolutions. Cambridge: Cambridge Universty Press. Smelser, Neil, J. (1962). Teory of Collective Behavior. New York: The Free Press. Stiglitz, Joseph. (2003). Globalization and Its Discontents. London: Penguin Books. Singh, Rajendra. (2001). Social Movements, Old and New, A Post-modernist Critique. New Delhi: Sage Publication Tarraw, Sydney. (1998). Power in Movement Social Movement and Contentius Politics. Combridge University Press. Tilly, Charles. (1985a). Social Movements and (all sors of) Other Political Interactions-Local, National, and Internasional-Including Identities, Theory and Society. ……………, (1978b). From Mobilization to Revolution. Amerika Serikat: AddisonWesley Publishing Company.
22
Turner, Jonathan Ralph H. dan Lewis M. Killan. (1972). Collective Behaviou., Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall. Tocqueville, Alexis, De. (1994). Democracy in America. New York: Alfred A. Knopf. Topatimasang, Roem. (1998). Pemetaan Sebagai Alat Pengorganisasian Masyarakat, dalam Ton Dietz. Pengakuan Hak Atas Sumberdaya Alam. Desember. Tim IDEA. (2000). Penilaian Demokratisasi di Indonesia. Jakarta: Ameepro Graphic Design. Useem, Bert. (1980). Breacdown Theories of Colektive Action. Annual Reviw Sociology. Usman, Sunyoto. (1998). Pembangunan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
dan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Wahyudi (2005). Formasi dan Struktur Gerakan Sosial Petani: Studi Kasus Reklaming/Penjarahan Atas Tanah PTPN XII (Persero) Kalibakar Malang Selatan. Malang: UMM Press. Wolf, Eric, (1969). Peasent Wars of the Twenteeth Century. New York: Harper and Row Publisher. Wolor, Maxi. (2006). 5 Tahun Otonomi Lembata. Makassar: Madiri Cards. Wilhelm, Donald. (1979). Menuju Dunia Mendatang: Alternatif-Alternatif Terhadap Komunisme. Jakarta: UI Press. Winarno, Budi. (2010). Melawan Gurita Neoliberalisme. Jakarta: Erlangga. Weller, P. Robert. (1999). Budaya Pasar Terbagi di Cina: Gender, Perusahan dan Agama. dalam Hefner (Ed), Budaya Pasar: Masyarakat dan Moralitas Dalam Kapitalisme Asia Baru. Jakarta: LP3ES. Wiktorowicz, Quintan. (2012). Aktivisme Islam dan Teori Gerakan Sosial. dalam Wiktorowicz, Quintan (Ed). (2012). Gerakan Sosial Islam: Teori, Pendekatan dan Studi Kasus. Jakarta: Gading Publishing dan Paramadina. Weber, Max, (1958a). From Max Weber: Essays in sociology. H.H. Gerth and C. Wright (eds). New York: Oxford University Press. ----------, (1922b). Bureaucracy, dalam Gerth, H. and Mills, C.W. (eds), Max Weber: Essay in Sociology. Oxford UK: Oxford University Press.
23
----------, (1978c). Economy and Society, dalam Roth, C.& Wittich, C. (ads). Berkeley: University California Press. Yusron (2009). Elit Lokal dan Civil Society, Kediri di Tengah Demokratisasi. Jakarta: LP3ES. Yeates, Nicola. (2002). Globalization and Social Policy: Froom Global Neoliberal Hegemony to Global Political Pluralism. Global Social Policy. Vol 2 (x), 6991. Hal 70. Zald, Mayer N. (1982). Resource Mobilization an Social Movements: A Partial Theory, American Journal of Sociology. Halaman 46-69.
Zald, Mayer N dan Robert Ash. (1966). Social Movements Organizations Growth. Decay and Change Social Forces.
Artikel Surat Kabar: Kleden, Tony. (2010). Tambang dan Pemekaran Wilayah. Harian Pos Kupang, 5 Pebruari Beraf, Sharles. (2009). Demokrasi Tambang. Harian Pos Kupang, 9 September Burin, Paul. (2010). Mudarat Itu Akan Datang. Harian Pos Kupang, 6 Juni. Mali, Abraham, Runga. (2009a). Tambang di Floes Seabad Kemudian. Harian Pos Kupang, 10 Agustus ………….., (2009b). Tidak Asal Menolak.. Harian Pos Kupang, 11 Agustus. ……………, (2009c). Tidak Asal Tanggap. Harian Pos Kupang, 1 September. Unaraja, Mike, Peruhe. (2009). Tidak Asal Tulis (Tanggapan Asal Tulisan “Tidak Asal Menolak”. Harian Pos Kupang, 21 Agustus. Hardja, Fidel. (2009). Jangan Asal Tambang. Harian Pos Kupang, 26 Agustus. Witin, Steph, Tupeng. (2009a). Mari Kita Ke Flores dan Lembata (Ajakan Buat Abraham Runga Mali). Harian Pos Kupang, 25 Agustus. ………….., (2009). Kekuatan Rakyat Versur Keserakahan Pemodal, Sikap Kritis Berhadapan Dengan Pemodal Tambang. Harian Flores Pos.
24
Kabul, Kuirinus. (2009). Menimbang Pertambangan. Harian Pos Kupang, 14 September. Jebadu, Alex, (2009). Tolak Mitos Tambang Bupati Mabar. Harian Flores Pos, 18 Mei. Jehamat, Lasarus. (2010). Membaca Gerakan Sosial Tolak Tambang. Harian Pos Kupang, 21 Agustus. Jehanih, Darius. (2012). Cincin Api yang Tak Kunjung Padam, Harian Victory News, 3 Desember. Embu, Eman, J. (2009). Saya Menolak Tambang. Harian Pos Kupang 2 Oktober. Herin, Yakob, J. (2009). Rakyat NTT Perlu Belajar Dari Preeport. Harian Pos Kupang, 1 Oktober Ruron, Silvinus, Lado. (2009). Buah Kandungan Jadi “Buah Bibir”. Harian Pos Kupang, 9 Oktober. Regus, Max, (2010). Memperkuat Front Perlawanan. Harian Pos Kupang, 13 Agustus. Berita Harian Harian Pos Kupang, 14 Maret 2009 Harian Pos Kupang, 30 Maret 2009 Harian Pos Kupang, 28 April 2009 Harian Pos Kupang, 15 Mei 2009 Harian Pos Kupang, 11 Mei 2009 Harian Flores Pos, 26 Mei 2009 Harian Pos Kupang, 31 Mei 2009 Harian Pos Kupang, 3 Juni 2009 Harian Pos Kupang, 2 Juli 2009 Harian Pos Kupang, 25 Juli 2009 Harian Pos Kupang, 28 Agustus 2009 Harian Pos Kupang, 16 September 2009
25