Analisis Faktor Fundamental Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Pada Perusahaan Manufaktur Food Andbeverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Oleh : Martha Yuliana Winyo Kaka Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa
[email protected] Kata kunci : Rasio , Laporan Keuangan, Fundamental ABSTRACT Capital markets than as a vehicle for long-term financing but also an investment Financial. In investing in the capital market requires a knowledge of capital market instruments and knowledge of how to analyze a security that is not a loss. Food and Beverages Companies that the sample in this study, namely PT. Akasha Wira International Tbk, PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT. Cahaya Kalbar Tbk, PT. Delta Djakarta Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT. Multi Bintang Indonesia Tbk, PT. Mayora Indah Tbk, PT. Prashida Aneka Niaga Tbk, PT. Siantar Top Tbk, PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. . Food and Beverages The ten companies have stock prices that fluctuate from year 2008 - 2011 with the lowest average percentage of 21.61% and the highest average percentage of 155.40%. Based on the above, this research titled "Fundamental Factor Analysis as the Basis for Decision Making Investments in Food and Beverages Manufacturing Company Registered In Indonesia Stock Exchange". The purpose of this study was to analyze the ratio - the ratio of the fundamental views of the Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) at its Food and Beverages Manufacturing Listed in Indonesia Stock Exchange in 2008 to 2011 as well as to determine which company has the best prospects as a place to invest than ten Food and Beverages Manufacturing companies are Registered in Stock Securities Indonesia in terms of the ratio - the ratio of fundamental year from 2008 to 2011. The technique of data analysis Quantitative Analysis, the analysis conducted to determine the value of the variable variable either one or more variables by comparing the company's financial ratios seventh and Qualitative Analysis, the data analysis performed to support the analysis by providing an explanation for the results of the quantitative analysis performed. Based on the analysis performed on the data financial data tenth Companies Food and Beverages for 4 years ie from 2008 to 2011, using analytical techniques as described above, it can be determined that the PT. Multi Bintang Indonesia Tbk may provide a better prospect as a place to invest than other companies due to Food and Beverages PT. Multi Bintang Indonesia Tbk which ranks first with a total score of 21. A.
Pendahuluan Keberadaan Pasar modal Indonesia dirasakan sangat penting bagi kegiatan perekonomian Indonesia. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu
negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal menjembatani hubungan antara investor
yang
melibatkan
masyarakat
sebagai penyedia dana dan perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana untuk membiayai operasional perusahaan. Salah
satu
instrument
yang
diperdagangkan dalam pasar modal adalah
perusahaan yang melaporkan
saham. Investasi saham merupakan salah
keuangan selama periode tahun 2008 –
satu bidang investasi yang cukup menarik
2011 secara berturut – turut di Bursa Efek
namun beresiko tinggi. Secara umum,
Indonesia. Jadi dari kesepuluh perusahaan
analisis sekuritas yang menurut Murdifin
Food And Beverages tersebut mengalami
Haming dan Salim Basalamah (2010:374-
harga saham yang berfluktuasi dari tahun
375) sering digunakan adalah analisis
ke tahun. Oleh karena inilah peneliti
teknis dan analisis Fundamental. Analisis
tertarik
Teknis adalah analisis penentuan harga
fundamental yang terkait dengan internal
saham (aset keuangan) sebuah perusahaan
perusahaan khususnya mengenai beberapa
publik
relasi
rasio keuangan yang dapat digunakan
penawaran-permintaan terhadap saham
sebagai dasar pengambilan keputusan
(aset keuangan) perusahaan publik yang
investasi pada perusahaan Food and
bersangkutan
Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
yang
didasarkan
di
atas
bursa.
Analisis
fundamental adalah analisis penentuan harga
saham
didasarkan
(aset
pada
keuangan)
kesehatan
menganalisis
secara
Indonesia.
yang
keuangan
untuk
laporan
Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah
perkembangan
faktor
sebuah perusahaan emiten. Kesehatan
fundamental khususnya rasio
keuangan
dengan
seperti Current Ratio (CR), Debt to Equity
yang
Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT),
bersangkutan untuk menghasilkan laba
Return on Equity (ROE), Return on Asset
atau membayarkan pendapatan (bunga
(ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning
atau
Per
tersebut
kemampuan
ditandai
perusahaan
dividen)
kepada
publik
investor.
Pada
Share
(EPS)
pada
keuangan
perusahaan
analisis fundamental ini memperhatikan
Manufaktur Food and Beverages yang
faktor internal perusahaan emiten yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
berpengaruh terhadap harga saham (aset
2008 – 2011 Dan Perusahaan manakah dari
keuangan) perusahaan emiten.
sepuluh perusahaan Manufaktur Food and
Adapun
perusahaan
and
Beverages yang memiliki prospek terbaik
Beverages yang terdaftar di pasar modal
sebagai tempat berinvestasi di Bursa Efek
pada saat penelitian ini dilakukan sebanyak
Indonesia pada tahun 2008 – 2011.
14 perusahaan. Dari ke empat belas
Sedangkan tujuan dalam penelitian ini
perusahaan
adalah Untuk menganalisis rasio – rasio
tersebut
Food
hanya
sepuluh
fundamental yang dilihat dari Current Ratio
tahun 2008 – 2011.Adapun yang menjadi
(CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total
objek penelitian mencakup jumlah saham
Asset Turnover (TAT), Return on Equity
yang beredar, laporan keuangan, serta
(ROE), Return on Asset (ROA), Net Profit
perkembangan
Margin (NPM), Earning Per Share (EPS)
perusahaan-perusahaan
pada perusahaan Manufaktur Food and
Beverages di Bursa Efek Indonesia tahun
Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek
2008 – 2011. Dari 14 perusahaan Food and
Indonesia tahun 2008 – 2011. Dan Untuk
Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
mengetahui perusahaan yang memiliki
Indonesia yang dijadikan sampel hanya 10
prospek
(sepuluh) perusahaan Food and Beverages
terbaik
berinvestasi
B.
dari
sebagai sepuluh
tempat perusahaan
saja.
Metode
harga
yang
saham
dari
Food
and
digunakan
untuk
Manufaktur Food and Beverages yang
pengambilan sampel dalam penelitian ini
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dilihat
adalah metode purposive sampling yaitu
dari rasio – rasio fundamental tahun 2008
metode penentuan sampel yang digunakan
– 2011.
secara tidak acak dengan kriteria tertentu.
Metode Penelitian
Kriteria – kriteria tersebut antara lain :
Dalam penelitian ini pengumpulan data
dilakukan
dengan
Perusahaan
tersebut
merupakan
metode
perusahaan yang tergolong perusahaan
Dokumentasi, yaitu pengumpulan data
Food and Beverages yang terdaftar di
yang dilakukan dengan cara
Bursa Efek Indonesia Periode 2008 sampai
melihat
dokumen – dokumen maupun laporan –
dengan
laporan yang ada di Bursa Efek Indonesia
menerbitkan laporan keuangan dari tahun
melalui
website
2008 sampai 2011. Adapun 10 perusahaan
www.idx.co.id. Penelitian ini dilakukan
Food and Beverages yang dijadikan sampel
pada perusahaan Food and Beverages yang
dalam penelitian ini adalah PT. Akasha
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumber
Wira International Tbk, PT. Tiga Pilar
Data dalam penelitian ini adalah data
Sejahtera Food Tbk, PT. Cahaya Kalbar Tbk,
sekunder (eksternal) yaitu data perusahaan
PT. Delta Djakarta Tbk, PT. Indofood Sukses
yang diperoleh melalui internet dengan
Makmur Tbk, PT. Multi Bintang Indonesia
website www.idx.co.id, berupa laporan
Tbk, PT. Mayora Indah Tbk, PT. Prashida
keuangan perusahaan Food and Beverages
Aneka Niaga Tbk, PT. Siantar Top Tbk, PT.
internet
dengan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2011.Perusahaan
tersebut
Ultrajaya
Milk
Industry
and
Trading
Company Tbk. Teknik dalam
Delta Djakarta Tbk memiliki rata – rata tertinggi yaitu sebesar 520,82%. Debt to
analisis
penelitian
yang
ini
digunakan
adalah
Equity Ratio (DER) menunjukkan struktur
Analisis
permodalan perusahaan (emiten) jika
Kuantitatif Yaitu analisis yang dilakukan
dibandingkan dengan kewajiban, dilihat
untuk mengetahui nilai variabel baik satu
dari perkembangan Debt to Equity Ratio
variabel
dengan
(DER) pada tahun 2008 – 2011, skor
membandingkan ketujuh rasio keuangan
tertinggi yaitu 4 diperoleh PT. Delta
perusahaan. Dalam analisis fundamental
Djakarta Tbk sebesar 0,26 kali. Total Asset
langkah
Turnover
maupun
yang
lebih
dilakukan
setelah
(TAT)
menganalisis rasio keuangan perusahaan
menunjukkan
Food
and
seberapa
untuk
efisiennya
adalah
dengan
penggunaan seluruh aktiva perusahaan
rangking,
dimana
untuk menunjang kegiatan penjualan
rangking tersebut ditentukan dengan total
yang dilakukan perusahaan, dilihat dari
skor.
perkembangan
membuat
Beverages
dilakukan
penilaian Skor
tersebut
ditentukan
Distribusi
Frekuensi
(TAT) pada tahun 2008 – 2011, skor
Numerical , yaitu berdasarkan bilangan
tertinggi yaitu 4 diperoleh PT. Prashida
bagi sekumpulan data, dengan tahapan
Aneka Niaga Tbk sebesar 2,34 kali dan PT.
menentukan banyaknya kelas, menentukan
Cahaya Kalbar Tbk sebesar 1,92 kali.
panjang kelas dan menentukan batas kelas.
Return on Equity (ROE) menunjukkan
Analisis Kualitatif Yaitu analisis data yang
kemampuan
dilakukan untuk mendukung hasil analisis
memperoleh laba yang tersedia bagi
dengan memberikan penjelasan terhadap
pemegang
hasil analisis kuantitatif yang dilakukan.
perkembangan Return on Equity (ROE)
menggunakan
Total
Asset Turnover
perusahaan sahamnya,
dilihat
dalam dari
pada tahun 2008 – 2011, skor tertinggi C.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
yaitu 4 diperoleh PT. Multi Bintang
Current Ratio (CR) menunjukkan kemampuan
perusahaan
dalam
Indonesia Tbk sebesar 144,47%. Return on
Asset
(ROA)
menunjukkan
membayar hutang lancar dengan aktiva
kemampuan
perusahaan
yang tersedia, dilihat dari perkembangan
menghasilkan laba dari aktiva yang
Current Ratio (CR) pada tahun 2008 –
dimiliki
2011, skor tertinggi yaitu 4 diperoleh PT.
perkembangan Return on Asset (ROA)
perusahaan,
dilihat
dalam dari
pada tahun 2008 – 2011, skor tertinggi
D.
Simpulan dan Saran
yaitu 4 diperoleh PT. Multi Bintang
Berdasarkan
analisis
Indonesia Tbk sebesar 34,60%. Net Profit
pembahasan
Margin (NPM) menunjukkan seberapa
terhadap data yang diperoleh melalui
besar kontribusi penjualan perusahaan
penelitian yang telah dilakukan terhadap
terhadap laba bersih yang dihasilkan,
10
dilihat dari perkembangan Net Profit
Beverages yang menjadi sampel dalam
Margin (NPM) pada tahun 2008 – 2011,
penelitian ini dan yang listing di Bursa Efek
skor tertinggi yaitu 4 diperoleh PT. Multi
Indonesia tahun 2008 sampai 2011 maka
Bintang Indonesia Tbk sebesar 22,47%.
dapat disimpulkan beberapa hal yaitu : Jika
Earning Per Share (EPS) menunjukkan
dilihat dari masing – masing rasio, baik
kemampuan
buruknya
perusahaan
untuk
yang
(sepuluh)
telah
dan
perusahaan
suatu
dilakukan
Food
perusahaan
and
dapat
menghasilkan keuntungan tiap lembar
ditentukan dengan melihat nilai rata – rata
saham
dari
dari rasio keuangan yang dimiliki oleh
perkembangan Earning Per Share (EPS)
masing – masing perusahaan Food and
pada tahun 2008 – 2011, skor tertinggi
Beverages, PT. Delta Djakarta Tbk lebih
yaitu 4 diperoleh PT. Multi Bintang
baik pada current ratio (CR) yaitu sebesar
Indonesia Tbk sebesar Rp 18.012,65. Dari
520.82%, Debt to Equity Ratio (DER)
hasil analisis fundamental yang telah
sebesar 0.26 kali. Sementara PT. Prasidha
diberikan skor sesuai dengan perolehan
Aneka Niaga Tbk lebih baik pada Total
rata – rata rasio keuangan maka langkah
Asset Turnover (TAT) yaitu sebesar 2.34
berikutnya adalah membuat penilaian
kali,-. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk lebih
rangking terhadap perusahaan Food and
baik pada Return on Equity (ROE) yaitu
Beverages, dimana rangking tersebut
sebesar 144.47%, Return on Asset (ROA)
ditentukan dengan skor yang diperoleh.
sebesar 34.60%, Net Profi Margin (NPM)
Dari skor tersebut akan dijumlahkan
sebesar 22.47%, Earning Per Share (EPS)
sehingga
sebesar Rp 18012.65 , Dilihat dari tabel
yang
dimiliki,
didapat
keseluruhan.
total
dilihat
skor
secara
pemberian rangking, dapat disimpulkan bahwa PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yang memiliki prospek usaha yang lebih baik
sebagai
tempat
berinvestasi
dibandingkan dengan perusahaan Food
and Beverages lainnya yang telah diteliti,
perusahaan melalui analisis fundamental
karena
yang
menduduki
rangking
pertama
dapat
menunjukkan
kinerja
dengan total skor 21. Rangking kedua
perusahaan tersebut. Selain menggunakan
dengan total skor 18 diduduki oleh PT.
analisis
Delta Djakarta Tbk. Rangking ketiga dengan
investor
total skor 14 diduduki oleh PT. Cahya
meninjau
Kalbar Tbk. Rangking keempat dengan total
perekonomian, serta kondisi politik suatu
skor 13 diduduki oleh PT. Mayora Indah
negara sehingga pada saat melakukan
Tbk. Rangking kelima dengan total skor 12
investasi dapat memperoleh hasil yang
diduduki oleh PT. Prashida Aneka Niaga
diinginkan dan meminimalkan kerugian.
fundamental, juga
dapat
sebaiknya melihat
perusahaannya,
calon dengan
keadaan
Tbk. Rangking keenam dengan total skor 11 diduduki oleh PT. Siantar Top Tbk dan PT.
Daftar Pustaka
Ultrajaya Milk Industry and Tranding
http://www.idx.co.id.
Company Tbk. Rangking ketujuh dengan total skor 9 diduduki oleh . Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sedangkan Rangking kedelapan dengan total skor 8 diduduki oleh PT. Akasha Wira Internasional Tbk dan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Saran – Saran dalam penelitian ini adalah Dilihat dari kesepuluh perusahaan food and Beverages yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebaiknya calon investor memilih perusahaan PT. Multi Bintang Indonesia Tbk sebagai tempat berinvestasi
karena
setelah
dilakukan
analisis fundamental selama tahun 2008 sampai 2011, perusahaan ini memiliki total skor tertinggi yaitu sebesar 21. Dalam melakukan investasi khususnya pada pasar modal,
Calon
menganalisis
investor laporan
sebaiknya keuangan
Irham Fahmi, (2012), Manajemen Investasi, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Jumingan, (2006) , Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. Murdifin Haming dan Salim Basamalah, (2010) , Studi Kelayakan Investasi Proyek & Bisnis, Cetakan Pertama, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, (2001) , Pengantar Pasar Modal, Edisi Revisi, Cetakan Ketiga, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta. R. Agus Sartono, (2010), Manajemen Keuangan, Edisi Keempat, Penerbit BPPE, Yogyakarta.
Suad Husnan, Manajemen Keuangan, Edisi Keempat, Penerbit BPPE, Yogyakarta. Zaenal Arifin, (2005) , Teori Keuangan & Pasar Modal, Cetakan Pertama, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta.