DEINDUSTRIALISASI DI INDONESIA 1983 – 2008: ANALISIS DENGAN PENDEKATAN KALDORIAN
DIAH ANANTA DEWI
SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
ABSTRACT DIAH ANANTA DEWI. Deindustrialization in Indonesia 1983 – 2008: A Kaldorian Approach. Under direction of D. S. PRIYARSONO and TITI KANTI LESTARI.
Indonesian manufacturing sector has showed signs of deindustrialization since 2002. It has experienced a decline in the share of manufacturing employment. This research uses Kaldor's growth law to analyze the role of manufacturing sector in supporting economic growth in Indonesia. Kaldor's first law states that “manufacturing is the engine of growth”. The results showed that since the industrialization process, manufacturing sector has become the engine of economic growth. Further analysis analyze the role of manufacturing sector during the de-industrialization process. This analysis use Kaldor's first law. The result showed that the decline in growth of manufacturing value added can cause economic growth decline. This mean that deindustrialization in Indonesia has a negative impact on economic growth or deindustrialization in Indonesia is a negative phenomenon. Factors that cause de-industrialization process in Indonesia are the decline in fixed capital investment, trade balance, imports of raw materials, exports to USA and the increased imports of capital goods, imports of consumption goods, exports to Japan, exports to Singapore, imports from China. Keywords: deindustrialization, Kaldorian Analysis, manufacturing sector, cointegration
RINGKASAN DIAH ANANTA DEWI. Deindustrialisasi di Indonesia 1983–2008: Analisis dengan Pendekatan Kaldorian. Dibimbing oleh D. S. PRIYARSONO dan TITI KANTI LESTARI. Hukum pertama dari teori pertumbuhan wilayah yang dikemukakan oleh Kaldor (1966) diacu dalam Dasgupta dan Singh (2006) menyebutkan bahwa sektor manufaktur merupakan mesin pertumbuhan bagi suatu negara atau wilayah. Teori tersebut memicu banyak negara untuk melakukan industrialisasi agar didapatkan pertumbuhan ekonomi yang positif bagi negaranya. Ternyata pada negara-negara maju terjadi fenomena deindustrialisasi (deindustrialization) pada beberapa periode terakhir yang terlihat dari proporsi pekerja dan proporsi nilai tambah sektor manufaktur yang menurun. Rowthorn dan Wells (1987) diacu dalam IMF (1997) berargumentasi bahwa terjadinya deindustrialisasi pada negara maju merupakan deindustrialisasi positif karena merupakan sebuah konsekuensi dari proses pembangunan pada sebuah sistem perekonomian yang telah maju. Kitson dan Michie (1997) menyebutkan bahwa deindustrialisasi bisa juga sebagai pertanda lemahnya perekonomian suatu wilayah. Deindustrialisasi yang memberi dampak negatif tersebut, yang disebut juga dengan deindustrialisasi negatif, ditandai dengan rendahnya trade balance, produktivitas, pendapatan nasional dan standar hidup masyarakatnya. Proses industrialisasi di Indonesia telah dimulai sejak akhir tahun 1980 (Dasril, 1993). Berdasarkan empat kriteria negara industri dalam Ruky (2008) dan kriteria UNIDO (united nations industrial development organization) dapat disimpulkan bahwa hingga tahun 2008 proses industrialisasi di Indonesia belum selesai. Bertentangan dengan kenyataan tersebut, fenomena yang terjadi pada perekonomian Indonesia memperlihatkan dengan jelas tanda-tanda terjadinya proses deindustrialisasi. Proporsi pekerja sektor manufaktur terhadap total pekerja mengalami pertumbuhan yang negatif sejak tahun 2002. Selain itu, pertumbuhan output sektor manufaktur dan komposisi sektor manufaktur dalam PDB (produk domestik bruto) terlihat menurun sejak tahun 2005. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan sektor manufaktur dalam perekonomian Indonesia selama tahap industrialisasi berdasarkan analisis dengan pendekatan Kaldorian, mengidentifikasi apakah Indonesia mengalami proses deindustrialisasi yang menuju ke arah positif atau negatif, dan mengkaji faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya proses deindustrialisasi di Indonesia. Penelitian ini mencakup wilayah Indonesia dengan tahun analisis 19832008. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data triwulanan dan diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Metode analisisnya menggunakan pendekatan model ekonometrik untuk data time series. Model yang digunakan sesuai dengan hasil uji stasioneritas dari masing-masing variabel. Model kointegrasi dan ECM/VECM (error correction model/vector error correction model) digunakan jika minimal salah satu variabel dalam sebuah persamaan yang bersifat tidak stasioner. Akan tetapi, jika semua variabel dalam sebuah persamaan bersifat stasioner maka penggunaan model regresi linear sederhana ataupun regresi linear berganda sudah cukup memadai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor manufaktur menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama tahap industrialisasi berdasarkan analisis dengan pendekatan Kaldorian. Pertumbuhan sektor manufaktur memicu pertumbuhan sektor selain manufaktur sehingga pada akhirnya pertumbuhan PDB akan tumbuh lebih pesat. Proses deindustrialisasi yang terjadi di Indonesia sejak tahun 2002 cenderung menuju ke arah yang negatif. Deindustrialisasi negatif ini salah satunya ditandai dengan rendahnya trade balance. Deindustrialisasi yang terjadi bukanlah dampak alamiah dari proses pembangunan yang sangat maju melainkan lebih disebabkan oleh guncangan (shock) terhadap perekonomian Indonesia. Guncangan terhadap perekonomian Indonesia yang pengaruhnya signifikan terhadap terjadinya deindustrialisasi ditunjukkan dengan analisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya proses deindustrialisasi di Indonesia. Variabel yang digunakan untuk menggambarkan deindustrialisasi dalam penelitian ini adalah proporsi pekerja sektor manufaktur dalam total pekerja. Faktor-faktor tersebut turunnya investasi modal tetap, menurunnya kinerja perdagangan luar negeri, turunnya nilai impor bahan baku, dan membanjirnya produk impor dari China dan impor barang-barang konsumsi di pasar domestik. Berkurangnya investasi modal tetap berdampak pada berkurangnya demand produk manufaktur jenis barang modal. Keadaan ini bisa bertambah buruk terhadap sektor manufaktur Indonesia jika terdapat peningkatan investasi modal tetap akan tetapi barang modal tersebut didapatkan dari impor. Turunnya trade balance ataupun openness turut menyumbang penurunan proporsi pekerja sektor manufaktur. Hal ini menandakan bahwa secara umum proses deindustrialisasi di Indonesia disebabkan oleh turunnya foreign demand terhadap produk manufaktur Indonesia. Terlebih lahirnya negara industri baru seperti China dan Korea Selatan semakin memperlemah daya saing Indonesia. China memiliki keunggulan dalam hal harga produk yang relatif lebih rendah dibandingkan Indonesia dan Korea Selatan berhasil menaikkan daya saing industri manufakturnya dengan standar internasional. Meningkatnya impor barang modal dan barang konsumsi turut menyebabkan terjadinya deindustrialisasi. Peningkatan impor barang modal menyebabkan demand produk manufaktur lokal jenis barang modal akan berkurang dan juga peningkatan impor barang modal menyebabkan tenaga manusia semakin tergantikan oleh mesin produksi. Ketersediaan bahan baku impor ternyata juga sangat penting bagi kelangsungan hidup industri manufaktur Indonesia. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis bahwa impor bahan baku mempunyai hubungan jangka panjang yang positif dengan proporsi pekerja sektor manufaktur. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa ekspor ke tiga negara partner terbesar yaitu Amerika Serikat, Jepang dan Singapura mempunyai hubungan jangka panjang dengan proporsi pekerja sektor manufaktur. Hal ini menyebabkan guncangan permintaan ekspor ke tiga negara tersebut bisa menyebabkan deindustrialisasi. Membanjirnya produk impor dari China di Indonesia menyebabkan produk lokal mengalami penurunan demand karena harga produk lokal tidak dapat bersaing. Penurunan domestic demand produk manufaktur lokal menyebabkan kapasitas produksi berkurang dan pada akhirnya menyebabkan deindustrialisasi. Seiring dengan diberlakukannya ASEAN China-Free Trade Area (AC-FTA) bisa
mengakibatkan bertambahnya pengangguran jika sektor manufaktur Indonesia tidak segera memperbaiki daya saingnya dan pengangguran yang tercipta tidak dapat terserap oleh sektor lainnya. Saran yang direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah pemerintah dan masyarakat perlu menyediakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan industri manufaktur baik bagi skala besar, sedang, kecil dan mikro. Saran ini direkomendasikan mengingat bahwa sektor manufaktur memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan deindustrialisasi yang terjadi di Indonesia merupakan deindustrialisasi negatif. Peningkatan produktivitas pekerja perlu dilakukan agar pendapatan pekerja dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan demand terhadap produk manufaktur Indonesia dengan syarat peningkatan pendapatan tersebut digunakan untuk mengkonsumsi produk manufaktur lokal. Kata kunci: deindustrialisasi, analisis Kaldorian, sektor manufaktur, kointegrasi
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2010 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.
DEINDUSTRIALISASI DI INDONESIA 1983 – 2008: ANALISIS DENGAN PENDEKATAN KALDORIAN
DIAH ANANTA DEWI
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Ekonomi
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS
Judul Tesis Nama NRP
: Deindustrialisasi di Indonesia 1983 – 2008: Analisis dengan Pendekatan Kaldorian : Diah Ananta Dewi : H151080374
Disetujui Komisi Pembimbing
D. S. Priyarsono, Ph.D. Ketua
Dr. Titi Kanti Lestari, SE, MCom. Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.Si.
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S
Tanggal Ujian: 27 Maret 2010
Tanggal Lulus:
PRAKATA Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Topik atau isu penelitian ini terangkum dalam judul “Deindustrialisasi di Indonesia 1983 – 2008: Analisis dengan Pendekatan Kaldorian”. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang utamanya bersumber dari Badan Pusat Stastistik (BPS). Seiring dengan selesainya penelitian ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada D. S. Priyarsono, Ph.D. selaku ketua komisi pembimbing dan Dr. Titi Kanti Lestari selaku anggota komisi pembimbing atas bimbingan, masukan dan motivasi yang diberikan kepada penulis. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.S. selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor atas kerja sama dan motivasi yang diberikan selama penulis melaksanakan kuliah di IPB. Selain itu, penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Rusman Heriawan sebagai Kepala BPS yang telah memberi kesempatan dan dukungan dalam melanjutkan pendidikan Program Magister pada Program Studi Ilmu Ekonomi di Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada suami, ayah, ibu, anak, serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya. Penulis menyadari dengan waktu dan kemampuan yang terbatas, tesis ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian penulis tetap mengharapkan tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan dan juga memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan.
Bogor, Maret 2010 Diah Ananta Dewi
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Situbondo, Jawa Timur pada tanggal 25 Maret 1980 dari ayah Sukarto dan ibu Muani. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Penulis melalui pendidikan dasarnya di SDN 1 Dawuan Situbondo pada tahun 1986-1992. Penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMPN 1 Situbondo. Tahun 1995 penulis melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SMU 1 Situbondo. Pendidikan kedinasan diploma IV ditempuh penulis di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta dan lulus pada tahun 2002. Penulis melanjutkan pendidikan pascasarjana pada program studi Ilmu Ekonomi di Institut Pertanian Bogor. Penulis lulus dari pendidikan pascasarjana pada tahun 2010. Pendidikan pascasarjana dapat diikuti penulis karena penulis mendapat beasiswa dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penulis bekerja di BPS Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan sejak Desember 2002 sebagai staf Seksi Statistik Distribusi. Selama menjadi staf Seksi Statistik Distribusi penulis pernah menjadi instruktur nasional pada kegiatan Sensus Ekonomi 2006. Oktober 2007 penulis menjadi Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten Selayar. Sejak Mei 2008 sampai dengan sekarang, penulis menjadi staf Seksi Penyiapan Statistik Perdagangan Dalam Negeri, Direktorat Statistik Distribusi BPS.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ......................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xv
1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 1.4 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian .................................
1 1 3 6 7
2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 2.1 Tinjauan Teori-Teori ...................................................................... 2.1.1 Sektor Manufaktur sebagai Mesin Pertumbuhan (Pendekatan Kaldorian) ........................................................ 2.1.2 Perubahan Struktural (Structural Change) ........................... 2.1.3 Konsep Deindustrialisasi ...................................................... 2.1.4 Model Deindustrialisasi ........................................................ 2.2 Tinjauan Empiris ............................................................................ 2.2.1 Deindustrialisasi pada Negara-Negara OECD ...................... 2.2.2 Deindustrialisasi di Sub-Saharan Africa ............................... 2.2.3 Deindustrialisasi di India ...................................................... 2.2.4 Deindustrialisasi pada Negara Berkembang ......................... 2.2.5 Deindustrialisasi di Indonesia ............................................... 2.2.6 Penelitian Lain yang Mendukung ......................................... 2.3 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................
9 9 9 14 18 22 26 26 32 33 34 37 38 39 42
3 METODE PENELITIAN ...................................................................... 3.1 Jenis dan Sumber Data ................................................................... 3.2 Definisi Operasional ........................................................................ 3.3 Metode Analisis .............................................................................. 3.3.1 Uji Stasioneritas .................................................................... 3.3.2 Vector Autoregression (VAR) .............................................. 3.3.3 Uji Lag Optimum .................................................................. 3.3.4 Kointegrasi dan Error Correction Model (ECM) ................. 3.4 Spesifikasi Model Ekonometrik .....................................................
43 43 44 47 48 51 53 54 58
4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 4.1 Peranan Sektor Manufaktur dalam Perekonomian Indonesia ........ 4.1.1 Perkembangan Dukungan Pemerintah terhadap Sektor Manufaktur Indonesia ........................................................... 4.1.2 Analisis Peranan Sektor Manufaktur Indonesia dengan Pendekatan Kaldorian ........................................................... 4.2 Proses Deindustrialisasi di Indonesia .............................................
61 61 61 64 72
xi
Halaman 4.3 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Proses Deindustrialisasi di Indonesia ......................................................... 4.3.1 Pendapatan Per Kapita .......................................................... 4.3.2 Investasi Modal Tetap ........................................................... 4.3.3 Trade Balance dan Openness ................................................ 4.3.4 Impor Barang Modal, Bahan Baku dan Barang Konsumsi ... 4.3.5 Ekspor ke Beberapa Negara Tujuan Utama .......................... 4.3.6 Impor dari China ...................................................................
75 77 80 80 81 82 83
5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 5.2 Saran ...............................................................................................
85 85 85
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
89
LAMPIRAN ...............................................................................................
93
xii
DAFTAR TABEL Nomor 1
Halaman Kondisi perekonomian Indonesia berdasarkan kriteria negara industri (persen) ..............................................................................
4
2
Dinamika industrialisasi di Indonesia tahun 2003-2008 (persen) ..
5
3
Beberapa definisi deindustrialisasi berdasarkan sumbernya ..........
18
4
Variabel-variabel yang digunakan dalam analisis deindustrialisasi di negara-negara OECD .................................................................
27
Ringkasan analisis deindustrialisasi oleh Dasgupta dan Singh (2006) .............................................................................................
35
6
Nama variabel dan satuannya yang digunakan dalam penelitian ...
44
7
Pertumbuhan sektor manufaktur dan Pertumbuhan PDB pada beberapa periode ............................................................................
65
Hasil uji stasioneritas variabel-variabel dalam persamaan Hukum Kaldor I, II dan III ..........................................................................
67
Hasil uji stasioneritas variabel-variabel dalam analisis hubungan pertumbuhan 9 sektor perekonomian dengan pertumbuhan PDB ..
69
Hasil analisis regresi linear berganda hubungan pertumbuhan nilai tambah 9 sektor perekonomian dengan pertumbuhan PDB tahun 1983-2008 .......................................................................................
69
Perbandingan hasil analisis Hukum Kaldor I pada dua periode analisis ............................................................................................
72
12
Hasil uji stasioneritas variabel-variabel dalam persamaan (3.33) ..
76
13
Ringkasan hasil uji lag optimal ......................................................
77
14
Persamaan kointegrasi dengan variabel dependen EmpShare .......
78
15
Persamaan kointegrasi dengan variabel dependen OutShare .........
79
5
8 9 10
11
xiii
DAFTAR GAMBAR Nomor 1
Proporsi pekerja sektor manufaktur dan jasa terhadap total pekerja di beberapa negara maju (persen) ...................................................
1
Proporsi nilai tambah sektor manufaktur dan jasa dalam PDB atas dasar harga berlaku di beberapa negara maju (persen) ...................
2
Perbandingan pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan 2000 dengan pertumbuhan nilai tambah sektor manufaktur tahun 1960– 2008 (persen) ..................................................................................
6
Output relatif untuk beberapa waktu permulaan industrialisasi (persen) ...........................................................................................
17
Proporsi pekerja sektor pertanian, manufaktur dan jasa terhadap total pekerja (persen) ......................................................................
25
6
Proporsi output sektor manufaktur terhadap real output (persen) ..
26
7
Perkembangan neraca pembayaran AS dan Inggris 1965-2003 .....
31
8
Kerangka pemikiran konseptual .....................................................
42
9
Langkah analisis data time series dalam penelitian ........................
47
10
Contoh hubungan dua variabel yang tidak stasioner dalam analisis time series tetapi keduanya berkointegrasi .....................................
54
11
Perkembangan kebijakan industri nasional ....................................
62
12
Perkembangan neraca perdagangan Indonesia tahun 2002-2008 ...
75
13
Perkembangan impor barang modal dan barang konsumsi Indonesia tahun 2002-2008 .............................................................
82
Perkembangan Impor dari China ke Indonesia tahun 2002-2008 ..
84
2 3
4 5
14
xiv
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Halaman
1
Data dari Variabel-Variabel yang Digunakan ................................
93
2
Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel-Variabel yang Digunakan dengan Intercept dan Trend ......................................... 101
3
Hasil Pengolahan EViews 6.0 untuk Hukum Kaldor I dengan Periode Analisis 1983-2008 ........................................................... 102
4
Hasil Pengolahan EViews 6.0 untuk Hukum Kaldor II dan III dengan Periode Analisis 1983-2008 ............................................... 105
5
Hasil Pengolahan EViews 6.0 untuk Persamaan (4.8) ...................
6
Hasil Pengolahan EViews 6.0 untuk Hukum Kaldor I dengan Periode Analisis 1983-2001 dan 2002-2008 .................................. 110
7
Hasil Pengujian Lag Optimal .........................................................
116
8
Hasil Pengolahan EViews 6.0 untuk Uji Kointegrasi ....................
164
9
Hasil Pengolahan EViews 6.0 untuk Estimasi Persamaan Kointegrasi ..................................................................................... 170
109
xv
Halaman ini sengaja dikosongkan.
xvi