DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE TYPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH ETIKA KOMUNIKASI Oleh : Komaruddin Ks Jurdiksatrasia Unswagati Cirebon
ABSTRAK Pengertian pembelajaran kooperatif adalah metode pengajaran dimana peserta didik bekerja dalam kelompok yang heterogen kemampuannya. Peserta didik belajar untuk bersepakat dalam memutuskan suatu masalah dan lebih bertoleransi atau menghargai pendapat dan perasaan orang lain. Hubungan dengan teman sebaya membuat peserta didik semakin senang menikmati bagian dari proses belajar. Para peserta didik akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Beberapa keuntungan dalam pembelajaran kooperatif, antara lain adalah sebagai berikut: a) Peserta didik bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok, b) Peserta didik aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil, c) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatan keberhasilan kelompok, d). Interaksi antara peserta didik seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat, e) Interaksi antara peserta didik juga membantu meningkatkan perkembangan kognitif yang non-konservatif menjadi konservatif (teori Piaget). STAD (Student Team Achivement Division) merupakan salah satu metode pembelajaran kelompok yang paling awal ditemukan. Metode ini sangat popular di kalangan para ahli pendidikan. Dalam metode STAD peserta didik dipasangkan secara merata yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah dalam suatu kelompok sebanyak 4-5 orang. Skor kelompok diberikan berdasarkan atas prestasi anggota kelompoknya. Ciri-ciri yang penting dalam STAD adalah bahwa peserta didik dihargai atas prestasi kelompok dan juga terhadap semangat kelompok untuk bekerjasama. Pembelajaran koopertif Tipe STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu: pengajaran kelas, belajar tim, tes atau kuis, skor peningkatan individu dan pengakuan kelompok Kata Kunci: Model Kooperatif, Tipe (STAD), Etika Komunikasi
122
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
123
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FASE
TINGKAH LAKU DOSEN
Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik
Dosen menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik belajar
Fase-2 Menyajikan informasi
Dosen menyampaikan informasi kepada peserta didik dengan LCD, demonstrasi atau lewat bacaan
Fase-3 Mengorganisasi kan peserta didik ke dalam kelompok belajar
Dosen menjelaskan kepada peserta didik cara mebentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar bekerjasama/berdis kusi
Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Dosen membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
Fase-5 Evaluasi
Dosen mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari, peserta didik mempresentasikan hasil kerja masingmasing kelompok dan diskusi kelas
Fase-6 Memberi penghargaan
Dosen memberikan penghargaan atas hasil belajar peserta didik secara individu dan kelompok
124
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Kelompok Pembelajaran Kooperatif
Kelompok Pembelajaran Tradisional
Kepemimpinan bersama
Satu pemimpin
Saling ketergantungan positif
Tidak ada saling ketergantungan
Keanggotaan yang heterogen
Keanggotaan yang homogen
Mempelajari keterampilan kooperatif
Asumsi adanya ketrampilan social yang efektif
Tanggungjawab terhadap hasil belajar seluruh
Tanggungjawab terhadap hasil belajar
anggota kelompok
sendiri
Menekan pada tugas dan hubungan kooperatif
Hanya menekan pada tugas
Ditunjang oleh dosen
Diarahkan oleh dosen
Satu hasil kelompok
Beberapa hasil individu
Evaluasi kelompok
Evaluasi individu
125
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
126
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
127
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
128
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
LANGKAH
PERILAKU PESERTA DIDIK
Langkah 1 Menetapkan skor dasar/BS
Setiap peserta didik diberikan skor berdasarkan skor awal
Langkah 2 Menghitung skor kuis terkini
Peserta didik memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran terkini
Langkah 3 Menghitung skor perkembangan
Hasil yang didapat peserta didik dijumlahkan kemudian dibagi jumlahnya
129