PERANCANGAN PROTOTIPE SISTEM ADVERTENSI BERBASIS LOKASI PADA JARINGAN GSM/ DCS 1800 PROTOTYPE DESIGN FOR LOCATION-BASED ADVERTISEMENT SYSTEM ON GSM/ DCS 1800 NETWORK Prima Hadi Putra, Luciana Andrawina, Uke Kurniawan Usman
[email protected],
[email protected],
[email protected] Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
ABSTRACT Technologies nowadays, especially mobile communications are being utilised globally. Technology based on GSM such as SMS (Short Message Service) and WAP (Wireless Application Protocol) have extended the ability and, therefore, the application of mobile telecommunication devices as compared to landline telephones. Seeing the growth of mobile telecommunications and its usage in the commercial field, however, advertising using this technology is still very low. This research tries to develop and realises a system of the Location Based Advertisement that is expected to be able to answer to the challenges of the service convergence in mobile communications, especially as a business solution. The process of troubleshooting in the prototype of the Location Based Advertisement System done in several phases. The first is information initialization; it continued by the stage of information processing; the creative phase and the phase of examination and device analysing; as well as the conclusion and suggestion of the solution phase. This prototype of Location Based Advertisement System use SMS (Short Message Service) technology and involve the use of Cell Group Identity (CGI) for identifying and validating the service area, by exploiting the information contained in a particular cell which has business potentials. The Location Based Advertisement System is a forward-thinking technology that where it will also become the key to future technology. With its application, mobile telecommunications customers will get a personalised service and offers depending on their location. It will induce the creation of long-term customers and create a new non-core income for the service provider, in addition to revenues generated from the regular telephone calls credits. This way, not only advertisement as a medium of business communications can broaden its reach. It is a low-cost alternative. Keywords: LBA (Location Based Advertising), LBS (Location Based Service), LCS (Location Server), GIS (Geographical Information System), BTS (Base Transceiver Station), SMS (Short Message Service), CGI (Cell Group Identity), CPA (Command Parsing Agent).
1. PENDAHULUAN Di era telekomunikasi yang serba canggih saat ini, perusahaan jasa telekomunikasi dipaksa untuk berkompetisi dengan begitu ketat. Diberlakukannya Undang-Undang No. 36/1999 tentang Telekomunikasi telah merubah pola bisnis telekomunikasi dari monopolistik menjadi antimonopolistik, dan dari proteksionistik menjadi penuh persaingan, liberal, multi operator serta harus lebih berorientasi kepada pelanggan. Bagi operator penyedia jasa layanan telekomunikasi, untuk selalu menjadi yang terdepan dalam mutu dan ragam pelayanan, merupakan usaha berkesinambungan yang
harus dilakukan dengan penuh perhitungan, inovasi dan kreativitas. Kejelian dalam melihat peluang akan mengantarkannya menjadi yang terbaik dalam persaingan bebas antar operator merebut hati pelanggan. Disamping itu, kebutuhan akan konvergensi layanan komunikasi bagi pelanggan pun semakin meningkat. Salah satunya adalah bentuk komunikasi bisnis berupa advertensi dalam bentuk promosi atau iklan. Perusahaan besar dan kecil membutuhkan media untuk advertensi, sedangkan media yang ada saat ini masih sangat terbatas ragamnya, dan dengan harga yang cukup mahal.
Melihat dari potensi dan perkembangan teknologi komunikasi bergerak serta penggunaanya dalam bidang bisnis, bentuk advertensi dengan media komunikasi bergerak saat ini masih sangat kurang. Karena itu diperlukan sebuah terobosan baru dalam rangka menjawab tantangan konvergensi layanan dalam komunikasi bergerak. Pada Tugas Akhir ini penulis berusaha untuk merancang suatu prototipe sistem yang bisa menjawab bagaimana mengoptimalkan potensipotensi dari teknologi GSM/ DCS 1800, sehingga dapat berimbas pada peningkatan potensi pendapatan dari operator penyedia jasa layanan telekomunikasi seluler, dan juga akan berdampak dalam usaha mempertahankan pelanggan dan pengguna jasa operator seluler dari peningkatan angka churn, sebagai jawaban atas tantangan akan konvergensi layanan komunikasi bergerak, terutama dalam bidang bisnis. Tujuan umum dari pembahasan topik ini antara lain adalah : [1]Sebagai pendorong diadakannya studi optimalisasi teknologi jaringan seluler yang telah diterapkan, sebagai bentuk pertanggungjawaban publik terhadap investasi di sektor telekomunikasi yang cukup tinggi nilainya. [2] Pengembangan dan realisiasi teknologi layanan berbasis lokasi yang selama ini belum diterapkan secara optimal oleh operator-operator penyedia jasa layanan telekomunikasi seluler. Sedangkan tujuan khusus dari perancangan prototipe sistem ini adalah untuk memperkaya fasilitas nilai tambah (value added facility) yang diberikan operator telekomunikasi seluler, sebagai suatu bentuk peragaman dan personifikasi pelayanan bagi pelanggan dan pengguna jasa layanan mereka, sekaligus menciptakan peluang timbulnya pendapatan tambahan di luar pendapatan dasar dari trafik pembicaraan. Untuk manfaat yang dapat diperoleh dari pengerjaan tugas akhir ini adalah : [1] Prototipe sistem yang dirancang dapat digunakan sebagai pembangkit (generator) dari timbulnya produk-produk baru dalam manajemen jaringan telekomunikasi seluler maupun aplikasi fasilitas nilai tambah lainnya. [2] Memberikan pendapatan tambahan bagi operator seluler, di luar pendapatan dari trafik pembicaraan, yaitu pendapatan dari advertensi dengan memanfaatkan teknologi layanan
berbasis lokasi.. [3] Meningkatkan peluang mendapatkan kepuasan pelanggan dan pengguna jasa operator telekomunikasi seluler, sebagai bentuk implementasi dari prinsip costumer intimacy. [4] Memberikan peluang timbulnya alternatif usaha-usaha baru di sektor telekomunikasi, seperti dalam hal penyedia muatan (content) layanan. [5] Meningkatkan skala ekonomi untuk daerah implementasi, karena advertensi akan meningkatkan peluang, kuantitas dan kualitas dari transaksi di daerah tersebut, sesuai dengan karakteristik dan potensinya. [6] Mendorong untuk dilakukannya penelitian dan pengembangan lebih lanjut, terutama mengenai perancangan sistem advertensi bisnis dan implementasinya pada teknologi layanan berbasis lokasi. Sebagai ruang lingkup perancangan tugas akhir ini, penulis mengambil batas cakupan pembahasan permasalahan pada hal-hal berikut ini, yaitu: [1] Prototipe Sistem Advertensi Berbasis Lokasi, dikembangkan berdasarkan potensi ekonomi cluster tertentu dari sel-sel jaringan operator penyedia jasa layanan telekomunikasi seluler dengan teknologi GSM/ DCS 1800, dengan menggunakan Cell ID dan Cell Group Identity (CGI) sebagai motoda identifikasi dan validasi area. [2] Penulis mengambil studi kasus perancangan dan implementasi pada salah satu operator penyedia jasa layanan telekomunikasi seluler, dalam hal ini adalah PT. Indosat Multi Media Mobile (IM3) Area Jawa Timur, sehingga parameter teknis mengacu pada standar yang dimiliki oleh operator tersebut. [3] Teknologi yang dikembangkan dan diimplementasikan pada Aplikasi Advertensi Berbasis Lokasi adalah teknologi Value Added SMS (VASMS). [4] Penulis tidak melakukan pembahasan mendalam mengenai teori dan rekayasa trafik, dari operator penyedia jasa layanan telekomunikasi seluler yang bersangkutan. [5] Penulis tidak melakukan pembahasan mengenai protokol pengintegrasian sistem informasi geografis, terhadap teknologi yang digunakan oleh operator penyedia jasa layanan. [6] Penulis tidak sampai pada tahap menentuan tarif dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi Advertensi Berbasis Lokasi. [7] Penulis tidak sampai membahas mengenai dampak yang ditimbulkan oleh penerapan teknologi ini, yang disebabkan oleh sebab-sebab yang berkaitan dengan prilaku pelanggan dari layanan komunikasi bergerak saat ini.
2. METODE PENELITIAN Dalam pembuatan Tugas Akhir Perancangan Prototipe Sistem Advertensi Berbasis Lokasi ini, diperlukan model konseptual untuk menggambarkan sistem dari perangkat yang disusun tersebut. Berikut ini adalah model konseptualnya:
dikirim kepada pelanggan sesuai dengan tipe CPA. Konfigurasi sistemnya seperti pada Gambar 2.
SMS Gateway
Pelanggan Lokasi
1. Info Lokasi (Advertensi) 2. Tanggapan Permintaan (CPA) 3. Fitur Validasi APLIKASI ADVERTENSI BERBASIS LOKASI
POTENSI LOKASI
KAPASITAS KANAL JARINGAN SELULAR (GSM 1800)
Kabel Data DLR-3 TEKNOLOGI
PERANGKAT LUNAK
WIRELESS APPLICATION (sms ; w@p)
PERANGKAT KERAS
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Gambar 2. Konfigurasi Sistem dalam Prototipe ABL
Pada Gambar 3. akan diperlihatkan Diagram Alir dari sistem secara umum;
CLUSTER TERPILIH
MULAI
MOBILITAS PELANGGAN SELULER TINGGI POTENSI EKONOMI LOKASI
LAYANAN UNGGULAN TIAP CLUSTER
TIMBULNYA FEATURES BARU
Pelanggan menerima SMS Advertisement berisi tentang Informasi Lokasi, Validitas Informasi, dan petunjuk CPA untuk melakukan permintaan tindak lanjut dari Informasi
Gambar 1. Model Konseptual Perancangan Prototipe Sistem Advertensi Berbasis Lokasi
Pelanggan Ingin menindak lanjuti informasi ?
3. PERANCANGAN SISTEM Perancangan Prototipe Advertensi Berbasis Lokasi lebih ditekankan pada perancangan server, dimana tugas server adalah untuk menerima permintaan yang masuk, mengolah data, menampilkan info lokasi, dan mengirim info lokasi kepada pelanggan. Adapun metode penentuan identifikasi dan validasi area lokasi yang digunakan adalah metode berbasis Cell ID dan Cell Group Identity (CGI) yang telah diketahui sebelumnya. 3.1 Perancangan Prototipe Server Advertensi Berbasis Lokasi (ABL) dengan Layanan Pesan Singkat (SMS) Prototipe server ABL digunakan untuk mengirimkan pesan singkat (SMS) advertensi, menentukan posisi dari pengiriman informasi, dan dengan cara mengenali kode permintaan Command Parsing Agent (CPA) yang dikirimkan oleh pelanggan, mengolah data dan menjawab permintaan dengan mengirim informasi layanan kepada pelanggan. Pada prototipe ini secara keseluruhan, informasi akan
Tidak
Ya
Pelanggan mengirim kode CPA ke server ABL
Server: Data Base Validasi
1. Menerima Pesan 2. Mengambil Data
Tampilan Server ABL: 1.Menampilkan Pesan 2. Menapilkan Informasi Validasi
Proses Kirim
Tampilan Konfirmasi “Pesan Terkirim”
SELESAI
Gambar 3. Diagram Alir dari Prototipe ABL
Dari konfigurasi sistem ini dapat dijelaskan aliran dari aplikasi ini adalah sebagai berikut: [1] Pelanggan menerima SMS Advertensi yang dikirimkan oleh SMSC secara Cell Bradcast via kanal SDCCH, menawarkannya untuk melakukan permintaan guna mendapatkan layanan lanjutan dari ABL dengan cara mengirimkan SMS balasan dengan suatu kode CPA tertentu. [2] Bila pelanggan menyetujui, pelanggan akan mengirimkan SMS balasan ke server ABL dengan aturan CPA yang sudah disosialisasikan pada SMS Advertensi yang pertama. Bila Pelanggan tidak menyetujui, maka informasi dapat diabaikan dan proses berhenti. [3] Server mengolah masukan, dan mengirim kembali kepada pelanggan berupa validasi keikutsertaannya dalam layanan advertensi. [4] Pelanggan menerima SMS dari server ABL berupa bukti validasi. Untuk membuat Aplikasi ABL ini dipergunakan komputer personal dengan spesifikasi: [1] PC Pentium III 810 MHz.; RAM 128 M. [2] Program Visual Basic 6 sebagai antar muka program. [3] Program Microsoft Access sebagai DataBase Server. [4] Program MapInfo 6 sebagai pengelola untuk tampilan peta. [5] Software Development Kit (SDK) SMS ActiveX versi FreeWare, sebagai tambahan komponen (referensi) untuk Microsoft Visual Basic, yang dapat di download dari http://www.oxygensoftware.com. Sedangkan untuk bisa menjalankan aplikasi ini diperlukan: [1] Kabel Data ke Serial/ USB Port. [2] SMS Gateway atau Ponsel yang brfungsi sebagai pengganti SMS Gateway. Hanya saja tentunya sinyal ponsel lebih lemah. 3.2 Perancangan Skenario Pengiriman SMS Advertensi Berbasis Lokasi Dalam implementasi perancangan prototipe ini, teknik mengiriman SMS Advertensi dibagi menjadi dua skenario yang mememungkinkan untuk terjadi. Pada prinsipnya skenario yang dikembangkan bisa lebih dari dua apabila menyangkut keterlibatan pihak ketiga yang khusus menangani penyediaan isi (content) dari layanan, dalam proses pengriman advertensi. Skenario tersebut antara lain: Skenario 1: Push Pada rancangan skenario ini, layanan lokasi dikirimkan ke pelanggan pada jaringan
penyedia jasa layanan sendiri. Pesan SMS dikirimkan secara cell broadcast melalui kanal SDCCH. Studi kasus: Pelanggan mendapatkan informasi advertensi bisnis melalaui SMS ketika memasuki area sebuah pusat perbelanjaan. Informasi SMS tersebut berisi tentang peluang untuk mendapatkan sebuah potongan harga di salah satu gerai yang terdapat di pusat perbelanjaan itu. Dalam SMS tersebut juga disosialisasikan aturan mengenai penulisan perintah untuk meminta layanan. Skenario 2: Pull Pada rancangan skenario ini, pelanggan yang berada pada jaringannya sendiri meminta atau menanyakan tentang sebuah layanan lokasi. Studi kasus (lanjutan dari scenario 1): Pelanggan meminta atau menanyakan layanan informasi potongan harga yang sedang berlangsung di suatu lokasi pusat perbelanjaan, dengan mengirimkan SMS yang memuat suatu kode tertentu yang telah dimengerti oleh server.
4. UJICOBA DAN ANALISA SISTEM Uji Pengiriman SMS Advertensi Setelah koneksi port berhasil, dilakukan uji coba dengan mengirim SMS. [1] Masuk ke Menu Utama dengan menekan tombol Keluar dari jendela Server and Gateway monitoring. [2] Pilih titik BTS (LBA Developed Area) untuk memilih lokasi dimana SMS Advertensi akan dikirim secara Cell Broadcast. [3] Setelah titik dipilih, maka tombol Send pada Frame Send SMS Advertisement akan aktif. [4] Tuliskan pesan advertensi pada kotak Message secara singkat, padat dan jelas. Dan jangan lupa untuk menginformasikan CPA yang dibutuhkan untuk mekanisme umpan balik. [5] Bila selesai kirimkan pesan advertensi, dengan menekan tombol Send. Apabila Proses pengiriman SMS Advertensi berhasil maka akan muncul Kotak Dialog yang menyatakan pesan “Operasi Sukses” sedangkan bila gagal Kotak Dialaog akan menyatakan “Operasi Gagal” Gambar 4. Memperlihatkan proses pengiriman SMS Advertensi;
Gambar 4. Proses Pengiriman SMS Advertensi pada BTS Kedung Doro
Gambar 5. Permintaan Pelanggan Teridentifikasi pada Kotak Pesan Masuk
4.1 Uji Modul Penerimaan CPA dari Pengguna
4.2 Pengukuran Waktu Proses dari Sistem Advertensi Berbasis Lokasi
Kinerja dari prototipe server ini, dapat dipantau dari jendela Server and Gateway Monitoring pada menu utama. Hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah setiap pesan permintaan yang masuk dari pelanggan harus sesuai dengan aturan penulisan perintah yang telah terdapat dalam database Parsing yang terdapat pada server.
Tabel 1 berikut merupakan hasil uji coba pengukuran waktu proses unjuk kerja sistem dengan menggunakan beberapa penyedia layanan GSM.
Bila permintaan terhadap layanan Advertensi ini terjadi, maka pada layar menu Server and Gateway Monitoring akan menampilkan informasi pada kotak Pesan Masuk. Pesan inilah yang kemudian akan digunakan oleh server untuk mekanisme umpan balik. Informasi yang ditampilkan meliputi, posisi slot pesan pada memori SIM SMS Gateway, catatan tanggal dan waktu masuk, pesan permintaan itu sendiri, dan nomor MSISDN dari pelanggan yang meminta layanan.
Tabel 1. Hasil Uji Coba Sistem ABL
Bila permintaan sesuai dengan aturan penulisan perintah, maka server akan mengirimkan informasi validasi sesuai dengan informasi yang ada dalam data base. Bila permintaan tidak sesuai dengan aturan penulisan perintah, maka permintaan akan diabaikan oleh server, dan pelanggan tidak akan mendapatkan layanan dari sistem. Untuk selanjutnya secara otomatis server akan mengirimkan pesan kepada pelanggan yang meminta layanan Advertensi Berbasis Lokasi ini, berupa validasi dari jenis layanan yang diinginkan.
Pengukuran ini dilakukan pada hari kerja antara pukul 13.00-16.00 WIB
Penyedia Layanan
No Telepon
Waktu Proses
+62856221xxxx
22 detik
+62856219xxxx
23 detik
+62812140xxxx
25 detik
+62813206xxxx
23 detik
+62816192xxxx
21 detik
+62815620xxxx
20 detik
A
B
C
Dari Tabel 1, dapat dilihat waktu proses antara permintaan dan tanggapan (balasan) dari sistem Advertensi Berbasis Lokasi yang telah dibuat. Dengan menggunakan tiga penyedia layanan GSM, dapat dilihat bahwa waktu proses dari masing-masing penyedia layanan tersebut relatif rendah yaitu kurang dari 25 detik. Bisa dikatakan operasi permintaan dan tanggapan sistem relatif cepat.
4.3 Evaluasi Implementasi Server Advertensi Berbasis Lokasi Setelah dilakukan pengujian dari perangkat lunak prototipe server ABL ini ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa dijadikan bahan evaluasi antara lain: 4.3.1 Kelebihan [1] Aplikasi ini bisa dijalankan dengan PC Pentium dengan kapasitas yang tidak terlalu besar. Kapasitas yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan server database dari aplikasi layanan. [2] Server bersifat independen, dalam arti dapat terpisah dari topologi dasar jaringan GSM sendiri. Pemfungsian telepon genggam sebagai SMS Gateway dapat menunjukkan, bahwa sistem ini dapat berdiri sendiri diluar perangkat operator. [3] Biaya lebih murah bila dibandingkan apabila menggunakan media massa, baik media televisi maupun media cetak, karena aplikasi ini berbasis SMS, dengan target dan segmen pelanggan yang dapat disesuaikan dengan segmen dari pelanggan operator layanan komuikasi bergerak. [4] Tanggapan dari server ke pengguna relatif cepat (hasil pengujian waktu proses lebih kurang 25 detik), karena aplikasi ini berbasis teks. 4.3.2 Kekurangan [1] Dalam membuat perangkat lunak, ditambahkan fungsi komponen smsactive yang di ambil dari situs http://www.oxygensoftware.com. Fungsi ini merupakan versi freeware sehingga muncul pesan www.smsactive.com pada layar telepon genggam pelanggan setiap menerima SMS balasan validasi dari server. [2] Pengiriman pesan hanya terbatas sejumlah 160 karakter sesuai dengan standar SMS pada GSM. Hal ini memaksa pihak pemberi informasi advertensi untuk bisa menggunakan bahasa yang singkat, tepat dan jelas. Tentu saja hal ini dapat mengurangi kenyamanan pengguna dalam memanfaatkan layanan ini.
4.4 Perspektif Dari hasil implementasi prototipe yang telah didapat sejauh ini, diharapkan bahwa prototipe ini bisa lebih dikembangkan menjadi suatu aplikasi nyata yang bisa dirasakan manfaatnya. Untuk mewujudkan tujuan ini tentunya perlu penambahan beberapa infrastruktur dari apa
yang telah digunakan selama pembuatan prototipe ini. Infrastruktur yang perlu ditambahkan dari dalam sistem dan dari luar sistem adalah:
4.4.1 Dari Dalam Sistem Agar prototipe ini lebih bersifat fleksibel dan mudah digunakan, perlu dilakukan pengembangan antara lain dengan cara: Penambahan Jenis Media Koneksi, selama perancangan perangkat lunak, digunakan kabel data DLR-3 untuk menghubungkan telepon genggam sebagai SMS Gateway dan komputer sebagai server. Kabel data jenis ini bersifat tidak stabil, sehingga koneksi tidak selalu berhasil. Untuk tujuan ini akan lebih baik jika koneksi antara SMS gateway dengan computer menggunakan infra red atau bluethooth, atau
Pembuatan Aturan Penulisan yang Lebih Mudah bagi Pelanggan, untuk cakupan area yang lebih luas, jumlah kode CPA yang akan dikirim menjadi lebih banyak dan beragam. Dengan prototipe yang telah dibuat, tentu saja tidak mungkin jika pelanggan harus memasukkan kode yang beraneka ragam, karena kemungkinan terjadi kesalahan akan sangat besar. Untuk itu perlu dirancang kembali perangkat lunak dengan menu yang sederhana sehingga bisa menekan kesalahan. 4.4.2 Dari Luar Sistem Aplikasi ini berbasis Cell Global Identity. Sehingga info lokasi yang disampaikan kepada pelanggan tidak tepat pada satu titik, tapi seluas cell yang bersangkutan. Jika radius cell sangat luas seperti pada daerah sub urban, maka keakuratan posisi pelanggan terhadap objek advertensi semakin kecil. Untuk meningkatkan aplikasi ini bisa dipilih metode yang lain seperti metode Enhanced Observed Time Difference (E-OTD). Metode ini menggunakan tiga BTS sebagai acuan untuk menentukan posisi pelanggan, sehingga posisi pelanggan bisa diketahui dengan tepat. Pada metode E-OTD ini diperlukan tambahan alat yaitu Location Measurement Unit (LMU) yang gunanya untuk mengukur selisih jarak antar BTS. Alat ini harus dipasang pada setiap
BTS. Disamping LMU, pada sisi telepon genggam pengguna harus dipasang perangkat lunak yang fungsinya mencatat waktu pada saat pengguna bergerak
4.4.3 Dari Aspek Bisnis Dengan diterapkannya Sistem Advertensi Berbasis Lokasi ini sebagai sebuah solusi layanan adverstensi bisnis, akan memacu perkembangan dunia advertorial dengan jauh lebih cepat. Pusat-pusat perbelanjaan dengan pembatasan daya sinyal dapat dengan mudah memberikan layanan bisnis kepada pengguna jasa layanan telekomunikasi bergerak dari operator seluler tertentu. Selain itu, dengan berkembangnya layanan ini, advertensi dapat lebih luas jangkauannya dengan target dan segmen pasar yang lebih terbidik, sesuai dengan segmen pelanggan darioperator penyedia jasa layanan telekomunikasi bergerak, disamping advertensi itu juga dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah.
5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan [1] Pembuatan Prototipe Advertensi Berbasis Lokasi ini didasarkan pada metode Cell Global Identity (CGI). Untuk menentukan lokasi pengguna, digunakan Cell ID dan jarak antara BTS dengan pengguna (mobile station). [2] Sistem Advertensi Berbasis Lokasi ini dibuat berbasis SMS. Cara kerja dari sistem ABL ini adalah mengirimkan informasi secara cell bradcast, menerima permintaan dari pelanggan dengan suatu kode tertentu (motode CPA), menterjemahkan permintaan, kemudian menjawab permintaan tersebut. [3] Pembuatan Prototipe Advertensi Berbasis Lokasi merupakan salah satu upaya optimalisasi teknologi jaringan seluler yang telah ada, dan bermanfaat dalam upaya peragaman dan personifikasi pelayanan bagi pelanggan. Hal ini akan berimbas terhadap dua hal yaitu: mempertahankan pelanggan (customer retention) dan memberikan tambahan penghasilan bagi operator (revenue generator). [4] Dengan pembuatan Sistem Advertensi Berbais Lokasi, advertensi dapat lebih luas jangkauannya dan juga dengan biaya yang lebih murah, disamping itu juga beragam. Sistem ini
memberikan pelayanan advertensi yang terfokus pada lokasi disekitar pengguna layanan telepon bergerak. [5] Sistem LBS ini melingkupi area yang terbatas yaitu sekitar Surabaya dengan memakai BTS dari satu operator yaitu Indosat Multi Media Mobile (IM3).
5.2 Saran [1] Dalam pengembangan sistem Advertensi Berbasis Lokasi dapat digunakan teknologi selain SMS. Penerapan teknologi WAP, EMS atau bahkan MMS akan menjadikan sistem ini lebih menyenangkan, karena advertensi tidak hanya berupa teks semata, tapi juga gambar bahkan suara. [2] Perlu dikembangkan suatu metode yang lebih akurat dalam hal penentuan posisi dibanding metode Cell Glabal Identity (CGI), seperti metode Enhanced Observed Time Difference (E-OTD) dengan menambahkan perangkat Location Measurement Unit (LMU) yang diletakkan pada setiap BTS. Dengan metode ini titik kedudukan obyek bisa ditentukan dengan tepat. [3] Perlu diadakan tindak lanjut dari penelitian ini, sampai pada tahap perancangan dan perhitungan tarif dari layanan. Mengingat bahwa tujuan awal dari penerapan teknologi ini adalah untuk meningkatakan pendapatan perusahaan diluar pendapatan dari trafik pembicaraan. [4] Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui tanggapan pengguna jasa telekomunikasi bergerak mengenai implementasi layanan ini, dari sudut pandang prilaku pelanggan saat ini. Hal ini semestinya dilakukan sebelum layanan ini benar-benar diimplementasikan. DAFTAR PUSTAKA [1] Alam, M. Agus J. Manajemen Database dengan Microsoft Visual Basic Versi 6.0. Elex Media Komputindo, Jakarta: 2001. [2] Charter, Denny. Desain dan Aplikasi GIS. Elex Media Komputindo, Jakarta: 2003. [3] Darmawan, Budi. Location Based Service (LBS) Menjadikan Layanan Lebih Profesional. Signal TELKOMSEL No. 05 TH. I/ Mei 2002. [4] Harirezanto, Denny. Rancang Bangun Perangkat Lunak Perencanaan Sel pada
GSM 900. Proyek Akhir, Jurusan Teknik Elektro STT Telkom, Bandung: 2002. [5] Hariyanto, Hadi. Layanan Berbasis Lokasi: Sebuah Revolusi Konvergensi Wireless dan Internet, dotNET edisi 17, 6-19 Maret 2001. [6] Hartanto, Antonius Aditya. Mengenal Aspek Teknik dan Bisnis Location Based Service. Elex Media Komputindo, Jakarta: 2003. [7] Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implikasi dan Kontrol Jilid II Edisi 9. PT Prehallindo, Jakarta: 1997. [8] Kusumo, Ario Suryo. Buku Latihan Microsoft Visual Basic 6.0. Elex Media Komputindo, Jakarta: 2002 . [9] Mufidah, Elly. Perancangan Sistem Location Based Service (LBS) dengan Metode Cell Global Identity dan Timing Advance (CGI+TA). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya: 2003. [10] Prahasta, Eddy. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Penerbit Informatika, Bandung: 2002. [11] Putra, Prima Hadi. Trend Pengembangan Produk Telekomunikasi 2002. Paper, Insan Telematik STT Telkom, Bandung: 2002. [12] Putra, Prima Hadi. Layanan Berbasis Lokasi (Location-Based Service). Paper, Mata Kuliah Teknik-teknik Baru Telekomunikasi, Jurusan Teknik Industri STT Telkom, Bandung: 2002. [13] Santoso, Subagyo Teguh. Perancangan Sistem Location Based Service (LBS) dengan Metode Enhanced Observed Time Difference (EOTD). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya: 2003. [14] Suprapto, Yoyon K. Membangun Model Sistem Eksperimental Location Based Advertisement sebagai Solusi Layanan Advertensi Bisnis. Paper, Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya: 2003. [15] Syawal, Zulkifli Muhajir. Usulan Perancangan Simulasi Manajemen Performansi Kapasitas Saluran Suara pada Jaringan Seluler (Studi Kasus PT. Telkomsel Regional II Jakarta). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Industri STT Telkom, Bandung: 2002.
[16] Wibowo, Arief. Studi Peralihan Implementasi Teknologi Mikrosel GSM 900 ke DCS 1800 (Studi Kasus Mikrosel Hyatt PT. Telkomsel Regional III Bandung, Jawa Barat). Proyek Akhir, Jurusan Teknik Elektro STT Telkom, Bandung: 2001. [17] Witanti, Arita. Sistem Informasi Geografis Pemantauan Status Gizi Balita Kabupaten Bandung. Jurnal Tugas Akhir, Jurusan Teknik Informatika STT Telkom, Bandung: 2003. [18] Whitener, Anggela and Breck Ryker. MapBasic Developer’s Guide, Onword Press, Santa Fe: 1997. [19] ______. Bermain Petak Umpet dengan Layanan Berbasis Lokasi, dotNET edisi 17, 6-19 Maret 2001. [20] ______. CME 20 R6.0/ CMS 40 R2 Sytem Survey Training Document. Ericsson Radio System AB. [21] ______. Melihat Persiapan DCS 1800 TELKOM, Siap Memimpin Pasar Seluler Paling Inovatif di Indoneisa, dotNET edisi 6, 19 September – 2 Oktober 2000. [22] ______. New Product Management. Hand Out Kuliah Perancangan dan Pengembangan Produk Telekomunikasi, Jurusan Teknik Industri STT Telkom, Bandung: 2001. [23] ______. Perkembangan Teknologi Wireless Celluler dan Potensi Riset yang Dapat Dilakukan oleh STT Telkom. Hand Out Seminar Sehari, Jurusan Teknik Elektro STT Telkom, Bandung: 2001.