STRATEGI PROMOSI PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK MENJADI FUTURE INTENTION OF BRAND PERIODE 09 FEBRUARI S/D 08 MEI 2015 Rini Cahyani Masri Mia Angeline, S.Kom M.M Jurusan Marketing Communication Bina Nusantara University Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11480, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi promosi dan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk dapat menjadi future intention of brand produk IndiHome. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan membercheck, dengan tujuan untuk menguji kredibilitas data. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman, yang terdiri dari 3 tahapan yaitu, reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Penelitian mencakup lingkup internal perusahaan, tentang cara suatu perusahaan menggunakan strategi promosi dan event untuk memperoleh perhatian masyarakat, dan eksternal perusahaan melihat suatu strategi promosi dan event yang dikaitkan dengan produk perusahaan. Hasil penelitian yang dicapai menunjukkan bahwa startegi promosi yang dilakukan cukup baik karena denga melakukan strategi promosi masyarakat aware dengan keberadaan produk IndiHome serta kegiatan yang dilakukan sebagai pelengkap untuk dapat mencapai tingkatan awareness yaitu future intention of brand Simpulan Strategi promosi yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah dengan menggunakan intergrated marketing communication dengan menjalankan beberapa tools yang ada melalui tools – tools tersebut masyarakat cukup aware akan keberdaan IndiHome Namun dari sisi advertising, above the line belum dilakukan secara gencar, kemudian melakukan kegiatan dengan mengajak komunitas yang terkait dengan produk IndiHome dan membuat kegiatan bertemakan sosial juga belum dilakukan oleh IndiHome. Kedua hal tersebut menyebabkab IndiHome belum mencapai tingkatan paling atas awareness dalam bidang teknologi internet di Indonesia.(RC) Kata Kunci : Future Intention of Brand , IMC, Promosi, PT Telkom
ABSTRACT The purpose of research is to find out the promotional strategies and activities by the company could be the future intention of brand IndiHome.The research method used descriptive qualitative. Validation which is used in this research is triangulation of sources and membercheck, with in order to test the credibility of the Data.Furthermore, this research used data analysis techniques Miles and Huberman, which is consists of three stages, that is, data reduction, data presentation and verification.The scope of company's internal research, about how a company is using a strategy of promotion and events to obtain public attention, and external seeing a promotional strategy and events attributed with the company's products.The results of research achieved indicate that the strategy of the campaign carried out quite well because by doing a public promotion strategy IndiHome aware of the existence of the product as well as activities carried out as a complement to
be able to reach the top level of awareness that is the top of mind.The conclusions promotion strategy carried out by PT Telkom Indonesia Tbk is by using a intergrated marketing communication by executing through several tools, the community is quite aware of the existence IndiHome. But in terms of advertising, above the line have not been performed intensively, then the activities with invited the community related to the product IndiHome and make social-themed activities also has not been done by IndiHome. Both of these causes IndiHome have not reached the top level of awareness in the field of internet technology in Indonesia.(RC) Key Points : Future Intention of Brand, IMC, Promotion, PT Telkom
PENDAHULUAN Persaingan usaha pada saat ini melaju sangat pesat, terutama dalam bidang teknologi komunikasi. Indonesia dibalik perubahan yang dimotori teknologi tersebut, terdapat peran yang sangat signifikan dari para pelaku usaha di industri telekomunikasi. Industri telekomunikasi adalah sebuah industri yang bergerak begitu dinamis, dengan life cycle product yang terasa semakin pendek dibanding sebelumnya, dengan keragaman inovasi di dalamnya serta menjadi sarana yang menfasilitasi perubahan di berbagai sektor. Percepatan perubahan tersebut, selain karena perkembangan teknologi, juga tidak bisa dilepaskan dari perubahan model pengelolaan sektor telekomunikasi yang dilakukan bangsa ini sejak tahun 1999, melalui UU No 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak saat itu, pengelolaan sektor telekomunikasi Indonesia berubah dari monopoli menjadi persaingan (kompetisi). Sejak saat itulah beberapa perusahaan telekomunikasi dan industri turunannya bermunculan dan bersaing memperebutkan pasar Indonesia. (website Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) yang di akses 30 Juli 2015). Dalam persaingannya tentu diperlukan strategi yang tepat untuk dapat mencapai ke titik top brand. Analisis dominasi brand di pikiran konsumen mengacu pada 3 (tiga) konsep dasar atau dapat dikatakan suatu brand sudah mendominasi pikiran konsumen jika mengacu pada 3 (tiga) konsep dasar yaitu top of mind, last used of brand dan future intention of brand (Hasan , 2013). Setiap perusahaan yang sudah memiliki nama besar pasti mempunyai strategi yang diperuntukkan untuk dapat mencapai top brand. Strategi yang digunakan pasti memiliki tujuan utama yaitu ingin agar masyarakat bisa aware dengan brand baru yang dimiliki oleh perusahaan tersebut dan tentunya brand yang dikeluarkan mempunyai manfaat untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk merupakan satu–satunya perusahaan BUMN yang bergerak dibidang telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia yang melayani jutaan konsumen diseluruh Indonesia. TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service) merupakan portofolio bisnis PT Telkom Group dengan didukung visi dan misi yang kuat, pengalamam bisnis yang berkompeten , Telkom Group yakin dapat mewujudkan kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia dari segi telekomunikasi. Telkom memiliki produk internet yang pertama bernama Speedy, yang sekarang di rebranding menjadi IndiHome. IndiHome merupakan layanan bundling triple play. Perbedaan dari speedy ke IndiHome salah satunya adalah speedy menggunakan kabel copper sedangkan IndiHome menggunakan kabel serat optik sehingga memiliki kecepatan hingga 100 Mbps serta aman dari gangguan cuaca. Memiliki keunggulan yang berbeda dari kompetitor dan juga strategi yang telah dipersiapkan secara matang membuat IndihHome yakin dapat bersaing dan akan menjadi pilihan masyarakat sebagai layanan broadband. Mengacu pada latar belakang penelitian, penulis tertarik untuk mengangkat judul “Strategi Promosi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Menjadi Future Intention of Brand Periode 09 Februari s/d 08 Mei 2015 sebagai tema atau judul skripsi dan menentukan fokus penelitian yaitu strategi yang digunakan oleh PT Telkom untuk menjadi future intention of brand produk IndiHome serta pertanyaan penelitian yang meliputi: 1. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam menjadiFuture Intention of Brand IndiHome di
masyarakat? 2. Bagaimana strategi promosi PT Telkom dalam menjadiFuture Intention of Brand IndiHome di masyarakat? Berikut ini pembahasan mengenai landasan konseptual yang dapat mendukung hasil penelitian yang berkaitan dengan public relations dan kepuasan pelanggan yaitu sebagai berikut:
Komunikasi Pemasaran Terpadu : Intergrated Marketing Communication (IMC) atau komunikasi pemasaran terpadu adalah memadukan upaya PR, iklan dan promosi untuk membangun identitas merek. Kunci IMC adalah perencanaan dan kemampuan untuk menyampaikan sebuah pesan yang konsisten. IMC didefinisikan sebagai perencanaan dan eksekusi semua bentuk pesan – pesan, seperti iklan dan promosi yang terpilih untuk sebuah produk atau merek, jasa dan perusahaan, IMC mempertimbangkan customer relationship ( Ardianto, 2014). Sedangkan menurut (Duncan, 2005) sebagai suatu proses untuk perencanaan, pelaksanaan dan pemantauaan pesan merek yang menciptakan hubungan dengan konsumen.
Strategi Promosi : IMC sebagai kegiatan mengkoordinasikan berbagai elemen promosi dan aktivitas pemasaran yang terkait komunikasi dengan pelanggan perusahaan. Berikut beberapa tools yang dapat dijadikan opsi dalam menjalankan IMC (Bleech, 2009) : 1.
2.
3.
4.
5.
Advertising Merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Periklanan juga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk komunikasi non-personal yang menyampaikan informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi/sponsor tertentu melalui media massayang bertujuan memengaruhi atau mempersuasi khalayak agar membeli suatu produk atau jasa (Keller, 2007). Sales Promotion Sales promotion mengacu pada sesuatu berjangka pendek untuk mendorong penjualan suatu produk atau jasa dan ditawarkan untuk memotivasi suatu respon cepat (Kartajaya, 2010).Sementara sales promotion menurut (Morissan, 2010) kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insetif kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan, contohya dengan pemberian discount atau undian berhadiah. Public relations/publicity Public relations sebagai sebuah manajemen fungsi yang membangun dan menjaga hubungan yang saling mengutungkan antara organisasi dan publik yang menjadi dasar bagi kesuksesan atau kegagalan perusahaan (Sandra Moriarty, 2011).Sementara publicity menurut (Blech, 2009)mengacu kepada komunikasi nonpersonal tentang sebuah organisasi, produk, layanan atau ide tidak langsing yang dbayar atau berjalan dibawah diidentifikasi sponsorship. Publisitas biasanya datang dalam bentuk berita, editorial, organisasi dan atau produk dan jasa. Direct Marketing Aktivitas direct marketing adalah sistem pemasaran interaktif dengan menggunakan satu atau lebih media untuk memengaruhi respon atau transaksi yang terukur di lokasi manapun, seperti direct selling, direct mail, telemarketing, direct-action advertising, catalogue selling dan lain-lain. Tujuan yang diharapkan adalah adanya respon dan aksi berupa aktivitas pembelian oleh pembeli potensial atau pelanggan (Kartajaya, 2010). Personal Selling Personal selling atau penjualan personal dapat didefinisikan sebagai pendekatan empat mata (face-to-face) dengan satu atau lebih prospek dengan tujuan menghasilkan penjualan.Personal selling merupakan cara yang paling efektif pada proses pembelian karena adanya proses mempengaruhi pilihan, kepercayaan dan perilaku pelanggan di dalam membeli produk (Kartajaya, 2010).
6. Word of Mouth (WOM) WOM merupakankomunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran, atau ide-ide diantara dua konsumen atau lebih, yang tidak satupun merupakan sumber pemasaran (Andhanu Catur Mahendrayasa, 2014).dalam hal ini konsumen berbagi informasi dengan teman lain mengenai penawaran produk tertentu 7. Event Marketing dan Sponsorship Event marketing sebagai suatu jenis kegiatan promosi dimana sebuah perusahaan atau merek dihubungkan dengan suatu event untuk menciptakan pengalaman untuk konsumen akan produknya. Selain itu, event marketing dapat dilakukan dengan mengadakan suatu kegiatan yang dibuat sendiri oleh perusahaan atau suatu brand dan sponsorship dilakukan untuk mendapatkan hak atas pemasangan nama merek, logo ataupun pesan- pesan iklan dari pemberi sponsor pada penyelenggara event(Blech, 2009). Brand Awareness : Brand awareness merupakan kemampuan dari pelanggan potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa suatu brand termasuk ke dalam kategori produk tertentu. Brand awareness memberikan banyak value, antara lain (Kartajaya, 2010): 1. Memberikan tempat bagi asosiasi terhadap brand 2. Memperkenalkan brand 3. Merupakan sinyal bagi keberadaan, komitmen, dan substansi brand 4. Membantu memilih sekelompok brand Kemampuan pelanggan untuk mengenali atau mengingat brand suatu produk berbeda tergantung tingkat komunikasi brand atau persepsi pelanggan terhadap brand produk yang ditawarkan. Berikut adalah tingkatan dari brand awareness (Kartajaya, 2010): 1.
2. 3. 4.
Unaware of Brand Pada tahapan ini, pelanggan merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah mengenal brand yang disebutkan atau belum. Tingkatan ini yang harus dihindari oleh konsumen. Brand Recognition Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengindentifikasi brand yang disebutkan. Brand Recall Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengingat brand tanpa diberikan stimulus. Top Of Mind Pada tahapan ini, pelanggan mengingat brand sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu.
Untuk mengingatkan brand awarenesspelanggan terhadap brandproduk maka perusahaan dapat melakukan beberapa aktivitas sebagai berikut (Kartajaya, 2010) 1. Membuat pesan yang singkat agar pelanggan cepat ingat tapi sulit melupakannya. 2. Gunakan tagline yang pendek untuk mendukung jingle yang menarik. 3. Mengembangkan simbol yang memiliki keterkaitan erat dengan merek. 4. Menggunakan publisitas sebagai pelengkap iklan. Hal ini bukan saja sebagai media promosi, tapi juga untuk mengkomunikasikan pesan dan proses penciptaan citra. 5. Memanfaatkan kesempatan untuk menjadi sponsor suatu acara, dengan cara melakukan barter dalam melakukan sponsorship. 6. Mempertimbangkan untuk menempatkan merek pada produk lain (brand extension), namun sebaiknya jangan terlalu banyak extension karena akan sulit untuk mengelolanya. 7. Menggunakan icon untuk membantu pelanggan sadar akan merek
Pencapaian Top of Mind Efek khusus brand equity sebagai komponen dari keseluruhan preferensi atribut objektif adalah terbentuknya dominasi brand di pikiran konsumen atau menjadi top brand (top of mind).
Analisis dominasi brand di pikiran konsumen ini mengacu pada 3 (tiga) konsep dasar atau dapat dikatakan suatu brand sudah mendominasi pikiran konsumen jika mengacu pada 3 (tiga) konsep dasar ini (Hasan, 2013). 1. Top of Mind Awareness Merek yang pertama kali disebut oleh konsumen ketika katagori produk disebutkan (mind share). 2. Last Used of Brand Merek yang terakhir kali digunakan atau dikonsumsi di masa yang akan datang (market share). 3. Future Intention of Brand Merek yang kemungkinan ingin dibeli, digunakan, atau dikonsumsi di masa yang akan datang (commitment share).
METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif Pendekatan kualitatif disebut juga sebagai metode artistik, dan disebut juga sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Bersifat filsafat postpositivisme yang sering disebut juga sebagai paradigma interpretif dan konstruktif yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna dan hubungan gejala bersifat interaktif, oleh karena itu dalam penggunaan pendekatan kualitatif peneliti berusaha melakukan studi gejala dalam keadaan alamiahnya dan berusaha membentuk pengertian terhadap fenomena sesuai dengan makna yang lazim digunakan oleh subjek penelitian (Sugiyono, 2014). Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskriptif, sebab penelitian ini berusaha mengungkapkan fakta atau realita sosial tertentu sebagaimana adanya dengan mengembangkan konsep dan menghimpun data.Menurut dengan menggunakan jenis penelitian ini bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan keadaan di lapangan secara sistematis dengan fakta-fakta serta interpretasi yang tepat dan data yang saling berhubungan.Selain itu bukan hanya untuk mencari kebenaran yang mutlak tetapi pada hakikatnya mencari pemahaman mengenai observasi (Sugiyono, 2014).Pada penelitian ini digunakan studi kasus dikarenakan penelitian ini sudah dibatasi secara jelas melalui fokus penelitian yang ada dengan metode peneltian yang digunakan adalah penelitian kualitatif-deskriptif dimana metode tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan strategi promosi yang digunakan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam menjadi future intention of brand produk IndiHome (kualitatif) secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta yang ada selama penelitian berlangsung (deskriptif). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer; wawancara semi-struktur dan observasi non partisipan selama tiga bulan di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sedangkan data sekunder; dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Sugiyono, 2014) Teknik keabsahan data dilakukan didalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dengan menggunakan tools yang sama yaitu wawancara semi-struktur yang kemudian dimintakan membercheck dari hasil wawancara yang telah dilakukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Strategi promosi yang dilakukan oleh PT Telkom untuk dapat menjadi top brand produk IndiHome adalah dengan menjalankan tools – tools IMC yang diantaranya adalah advertising. Advertising Merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Periklanan juga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk komunikasi non-personal yang menyampaikan informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi/sponsor tertentu melalui media massayang bertujuan memengaruhi atau mempersuasi khalayak agar membeli suatu produk atau jasa (Keller, 2007). Kegiatan advertisimg yang dilakukan oleh IndiHome sebagai produk internet dari PT Telkom adalah dengan memasang sejumlah billboard di titik – titik pusat kota, kemudia dengan memasang spanduk serta signage
disejumlah tempat yang sudah dilalui oleh kabel optik. Pembuatan iklan secara above the line juga dilakukan oleh IndiHome dengan menggunakan publik figur yang bertujuan agar masyarakat sebagai konsumen aware terhadap IndiHome. Public relations sebagai sebuah manajemen fungsi yang membangun dan menjaga hubungan yang saling mengutungkan antara organisasi dan publik yang menjadi dasar bagi kesuksesan atau kegagalan perusahaan (Sandra Moriarty, 2011). Public relations PT Telkom dalam hal ini membantu IndiHome untuk dapat menjadi future intention of brand adalah dengan melaksanakan hal yang berhubungan dengan media. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan membuat press relase yang akan dibagikan kepada media kemudian penulisan advertorial. Press conference dilakukan pada saat launching IndiHome dan juga acara IndiHome Movie Card. Direct marketing adalah sistem pemasaran interaktif dengan menggunakan satu atau lebih media untuk memengaruhi respon atau transaksi yang terukur di lokasi manapun, seperti direct selling, direct mail, telemarketing, direct-action advertising, catalogue selling dan lain-lain (Kartajaya, 2010). Kegiatan direct marketing yang dilakukan oleh PT Telkom adalah dengan melaksanakn telemarketing. Telemarketig dilakukan dengan menghubungin pelanggan speedy dengan menawarkan apakah pelanggan tersebut ingin mengupgrade paket internetnya dari speedy ke IndiHome yang memiliki kualitas yang lebih bai Personal selling atau penjualan personal dapat didefinisikan sebagai pendekatan empat mata (face-to-face) dengan satu atau lebih prospek dengan tujuan menghasilkan penjualan.Personal selling merupakan cara yang paling efektif pada proses pembelian karena adanya proses mempengaruhi pilihan, kepercayaan dan perilaku pelanggan di dalam membeli produk (Kartajaya, 2010). Kegiatan personal selling yang dilakukan oleh IndiHome adalah dengan membuka booth disejumlah acara seperti pameran komputer, saat acara pekan raya Jakarta kemudian membuka booth diperumahan – perumahan. Hal ini memiliki tujuan yaitu masyarakat sebagai konsumen bisa langsung melakukan experience dengan IndiHome seperti mencoba kecepatan internet yang diberikan oleh IndiHome yang tidak buffering, selain itu bisa langsung mencoba keunggulan IndiHome yaitu bisa mereplay kembali tayangan 7 (tujuh) hari kebelakang dan CCTV yang bisa di akses melalui smartphone konsumen. WOM merupakankomunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran, atau ide-ide diantara dua konsumen atau lebih, yang tidak satupun merupakan sumber pemasaran (Andhanu Catur Mahendrayasa, 2014).dalam hal ini konsumen berbagi informasi dengan teman lain mengenai penawaran produk tertentu. Event marketing menjadi bagian terpenting dalam komunikasi pemasaran terpadu di banyak perusahaan dan sebagai program yang terbaik dan aktivitas untuk merek dengan hal yang terkait seperti gaya hidup, ketertarikan, dan aktivitas (Blech, 2009). Kegiatan event marketing yang dilakukan oleh IndiHome adalah dengan memilki acara IndiHome Movie Card. IndiHome Movie Card diperuntukkan bagi pelanggan IndiHome dengan menonton film yang akan nanttinya akan menjadi box office di UseeTV. Hal ini juga memiilki tujuan bahwa IndiHome ingin menonjolkan sisi keunggulan dari IndiHome itu sendiri, bahwa dengan berlangganan IndiHome maka konsumen akan disungguhkan dengan channel – channel unggulan dan tidak ada yang di lock sehinggan dapat menyaksikan tanpa harus adanya biaya tambahan lain. Sponsorship adalah perusahaan mendukung suatu acara atau eventmisalnya event olahraga, konser, atau acara amal, baik secara finansial atau menyumbangkan jasa atau produk.Perusahaan menggunakansponsorship untuk membangun asosiasi brand dan menaikkan nilai brand di benak konsumen.Melalui sponsorship memberikan peluang bagi perusahaan untuk membangun citra dan reputasi dengan cara mengasosiasikan diri mereka dengan aktivitas yang disenangi oleh konsumen (Sandra Moriarty, 2011). Sponsorship yang dilakukan oleh IndiHome adalah dnegan mensponsori NBL Basket, yang bernama NBL IndiHome. NBL IndiHome merupakan kegiatan pertandingan basket antar klub/regu dengan hadiah yang disponsori oleh IndiHome. Pada kesempatan ini IndiHome juga dapat memasang sejumlah spanduk di area pertandingan, sehingga penonton yang menyaksikan acara tersebut secara sadar akan menyadari keberadaan IndiHome disana. Tentunya hal ini juga menjadi keuntungan bagi IndiHoma dalam memperkenal diri. Dari 8 (delapan|) tools yang ada, 6 (enam) diantaranya digunakan oleh IndiHome sebagai produk internet yang dimiliki oleh PT Telkom untuk menjadi future intention of brand. Dari keenam tools tersebut masyarakat sudah cukup aware akan keberadaan IndiHome sebagai layanan broadband yang memiliki perbedaan dengan kompetitornya yaitu dengan menggunakan kabel optik.
SIMPULAN DAN SARAN 1. Kegiatan Intergrated Marketing Communication Dalam mencapai future intention of brand IndiHome sebagai produk yang memiliki paket bundling, IndiHome memiliki kegiatan – kegiatan berupa event marketing yaitu dengan adanya event IndiHome Movie Card bagi pelanggan IndiHome kemudian melakukan press conference terkait IndiHome. Selain ada event tersebut IndiHome juga menjadi sponsor dalam kegiatan olahraga yaitu NBL IndiHome, tentunya hal ini juga sebagai bentuk caring IndiHome terhadap pelanggan. Kemudian, kegiatan direct marketing juga dilakukan melalui telemarketing kepada konsumen Telkom. Kegiatan advertising dilakukan juga dengan cara pemasangan sejumlah billboard dibeberapa titik yang jalan protokol dan yang terakhir kegiatan personal selling dilakukan dengan cara membuka booth ditempat keramaian seperti mall, supermarket, dan pameran.
2. Strategi Promosi menjadiFuture Intention of Brand Produk IndiHome PT Telekomunikasi Indoensia Tbk Strategi promosi yang dilakukan PT Telkom adalah dengan menggunakanintergrated marketing communication. Dari beberapa tools yang ada pada IMC, IndiHome melakukan 6 (enam) tools yang ada yaitu advertising, event marketing, sponsorship dan public relations. Keenamtools tersebut cukup efektif dalam meningkat awareness masyarakat sehingga IndiHome dapat mencapai future intention of brand sebagai produk layanan broadband. Suatu produk dapat mencapai future intention of brand, apabila produk tersebut terlintas dan terucap pertama kali oleh konsumen ketika ingat satu kategori produk. Dalam hal ini IndiHome belum mencapai top of mind, tapi masyarakat cukup awareakan keberadaan IndiHome sebagai salah satu produk yang diluncurkan oleh PT Telkom. Hanya perlu pengembangan dalam strategi yang dilakukan guna mencapai tujuan IndiHome sebagai layanan broadband dan perluasan jaringan.
Saran Saran Akademis 1.
2. 3.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap strategi promosi IndiHome dalam mencapai future intention of barnd, agar dapat dikembangkan kembali dalam penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Bagi penelitian berikutnya, agar dapat dicantumkan contoh perusahaan sejenis yang telah berhasil mencapai future intention of brand melalui strategi promosi yang lebih baik. Bagi penelitian berikutnya, untuk dapat memberikan analisa terhadap kegiatan yang dilakukan divisi marketing dalam upaya keberhasilan mencapai future intention of brand.
Saran Praktis 1.
2.
Telkom sebaiknyamemberikan penawaran menarik kepada konsumen seperti discount gratis pemasangan atau discount berlangganan gratis selama bulan pertama pada pelanggan speedy yang ingin pindah menggunakan IndiHome, agar konsumen akan memilih dan loyal terhadap setiap produk yang dikeluarkan PT Telkom. Telkomsebaiknya terus mengembangkan kegiatan promosi produk telekomunikasinya untuk masyarakat dengan melakukan eventyang bertemakan kepedulian antar sesama, serta memaksimalkan penggunaan iklan secara massal dalam memperkenal IndiHome.
Saran Umum 1. 2.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan masyarakat dapat memahamibahwa saat ini strategi promosi dilakukan perusahaandengan menjalankan tools – tools IMC. Hasil penelitian diharapkan masyarakat memahami,seluruh tools IMC yang dijalankan perusahaan, memiliki tujuan untuk mencapai tingkatan future intention of brand.
REFERENSI BUKU Ardianto, E. (2014). Handbook of Public Relations. 3 edition.N. S. Nurbaya, Editor. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Blech, G. E. (2009). Advertising and Promotion : An Intergrated Marketing Communication Perspective (8th edition ed.). New York.McGraw Hill Duncan, T. (2005). Principles of Advertising and IMC (2nd Edition ed.). New York: Tata McGrawHill. Hasan, A. (2013). MARKETING DAN KASUS-KASUS PILIHAN . Yogyakarta: CAPS ( Center for Academic Publishing Service). Jaiz, M. (2014). Dasar - Dasar Periklanan (Vol. 1). Yogyakarta, DIY Yogyakarta: Graha Ilmu. Kartajaya, H. (2010). Brand Operation. (T. ESENSI, Ed.) Jakarta, DKI Jakarta: Erlangga. Keller, P. K. (2007). Management Pemasaran. Jakarta: PT Prehalindo Indonesia. Morissan, M. (2010). Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu.Jakarta: Kencana media Pranada. Sandra Moriarty, N. M. (2011). ADVERTISING (8th Edition ed.). Jakarta: Kencana. Sugiyono, P. D. (2014). METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN R&D. Bandung: ALFABETA, Cv
JURNAL Heridiansyah, J. (2012). Pengaruh Advertising Terhadap Pembentukan Brand Awareness Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk Kecap Pedas ABC (Studi Kasus Pada Konsumen Pengguna Kecap Pedas di Kota Semarang). Jurnal STIE Semarang, 4 (2). Di akses 13 Maret 2015 dari http://www.jurnal.stiesemarang.ac.id
RIWAYAT PENULIS Rini Cahyani Masri, lahir di Jakarta pada 21 Februari 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University jurusan Marketing Communication dengan bidang Public Relations pada tahun 2015.